obat kardiovaskular

13
OBAT KARDIOVASKULAR Secara sederhana, Jantung adalah sebuah pompa. Jantung memompa darah melalui sistem pembuluh darah yang mempunyai kapasitas volume yang terbatas. Suatu sistem penghantaran elektrik memelihara frekuensi dan irama yang teratur. Sel miokardium membutuhkan oksigen. Bila melihat fungsi jantung dari sini, malfungsi jantung dan intervensi terapeutik dapat diperkirakan : Gagal Jantung terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Seperti setiap pompa mekanis, gagal jantung terjadi bila jantung bekerja terlalu keras untuk waktu yang lama. Hipertensi terjadi bila volume darah lebih besar dibandingkan ruangan yang tersedia di dalam pembuluh darah. Aritmia terjadi bila jaras konduksi elektrik tidak berfungsi Angina (nyeri dada) adalah cara jantung memberi tanda bahwa beberapa sel-selnya tidak mendapat oksigen yang cukup. Infark miokardial terjadi bila daerah yang kekurangan oksigen pada jantung mulai menjadi mati. Pemahaman patofisiologi tiap penyakit dan tujuan terapeutik tiap strategi pengobatan akan membuat lebih mudah mempelajari masing-masing obat. Tabel 4.1, berikut ini, menjelaskan pendekatan farmakologik untuk mengobati malfungsi jantung. Perhatikan bahwa beberapa obat digunakan untuk mengobati beberapa malfungsi. Tabel 4.1 Strategi Pengobatan Penyakit Kardiovaskular NO TUJUAN TERAPEUTIK STRATEGI FARMAKOLOGIK 1 Gagal Jantung Memperbaiki kontraktilitas Digoksin, meningkatkan influks

Upload: alvin

Post on 18-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

malmlfm

TRANSCRIPT

OBAT KARDIOVASKULAR

Secara sederhana, Jantung adalah sebuah pompa. Jantung memompa darah melalui sistem pembuluh darah yang mempunyai kapasitas volume yang terbatas. Suatu sistem penghantaran elektrik memelihara frekuensi dan irama yang teratur. Sel miokardium membutuhkan oksigen.

Bila melihat fungsi jantung dari sini, malfungsi jantung dan intervensi terapeutik dapat diperkirakan : Gagal Jantung terjadi bila jantung tidak dapat lagi memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Seperti setiap pompa mekanis, gagal jantung terjadi bila jantung bekerja terlalu keras untuk waktu yang lama. Hipertensi terjadi bila volume darah lebih besar dibandingkan ruangan yang tersedia di dalam pembuluh darah. Aritmia terjadi bila jaras konduksi elektrik tidak berfungsi Angina (nyeri dada) adalah cara jantung memberi tanda bahwa beberapa sel-selnya tidak mendapat oksigen yang cukup. Infark miokardial terjadi bila daerah yang kekurangan oksigen pada jantung mulai menjadi mati.

Pemahaman patofisiologi tiap penyakit dan tujuan terapeutik tiap strategi pengobatan akan membuat lebih mudah mempelajari masing-masing obat. Tabel 4.1, berikut ini, menjelaskan pendekatan farmakologik untuk mengobati malfungsi jantung. Perhatikan bahwa beberapa obat digunakan untuk mengobati beberapa malfungsi.

Tabel 4.1 Strategi Pengobatan Penyakit KardiovaskularNOTUJUAN TERAPEUTIKSTRATEGI FARMAKOLOGIK

1Gagal Jantung

Memperbaiki kontraktilitas miokardial Digoksin, meningkatkan influks kalsium ke dalam sel-sel miokardial. Amrinon, menghambat degradasi cAMP (cAMP adalah pembawa pesan biokimia yang merangsang jantung) Dobutamin, meningkatkan produksi cAMP dengan mengikat reseptor adrenergik 1.

Menurunkan beban awal (preload) Nitrogliserin, menurunkan tonus vena (juga mendilatasi arteri koroner, meningkatkan penghantaran darah ke jantung)

Menurunkan beban akhir (afterload) Diuretik dan Kaptopril, menurunkan volume darah dengan cara meningkatkan volume air yang diekresikan ke dalam urin. Hidralazin, merelaksasi arteriol.

NOTUJUAN TERAPEUTIKSTRATEGI FARMAKOLOGIK

2Hipertensi

Menurunkan volume kelebihan beban (overload) Diuretik dan Kaptopril, menurunkan volume darah dengan cara meningkatkan volume air yang diekresikan ke dalam urin.

Menurunkan aliran keluar simpatis dari otak Klonidin, adalah agonis pada reseptor . Reseptor 2 pascasinaptik menghambat aliran keluar simpatis dan reseptor 2 prasinaptik menghambat pelepasan selanjutnya agonis simpatis, yaitu norepinefrin.

Memblok reseptor adrenergik di jantung. Atenolol adalah antagonis reseptor adrenergik 1 yang menurunkan frekuensi jantung dan kerja miokardial.

Mendilatasi pembuluh darah Prasosin memblok reseptor adrenergik 1, sehingga menyebabkan vasodilatasi. Nifedipin memblok pintu masuk kalsium ke dalam sel otot polos dinding arteri, sehingga mencegah kontraksi. Hidralazin, merelaksasi arteriol.

3Angina

Menurunkan kerja jantung Nitrogliserin, menurunkan beban awal dengan dilatasi vena Atenolol, menurunkan kerja miokardial Nifedipin, menurunkan tekanan darah melalui vasodilatasi, dengan memblok pintu masuk kalsium.

4Infark Miokardial

Perfusi kembali jaringan yang iskemik Streptokinase, mengubah plasminogen menjadi plasmin. Plasmin mencerna fibrin dan fibrinogen, jadi menghancurkan bekuan-bekuan. Obat antiangina (diatas)

5.Aritmia

Memperbaiki kontraksi miokardial yang sinkron Beberapa kelompok obat dijelaskan dalam tabel 4.7A & B

6Oklusi Vaskular

Mencegah koagulasi Heparin dan Warfarin, menghambat jalur koagulasi.

Mencegah pembentukan bekuan. Aspirin menghambat agregasi trombosit. Tiklodipin, menghambat ikatan trombosit ke fibrinogen

Menghancurkan bekuan yang telah terbentuk Streptokinase, mengubah plasminogen menjadi plasmin.

Obat Gagal JantungGagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah beroksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh. Strategi pengobatan farmakologik meliputi perbaikan kotraktilitas miokardial atau penurunan beban kerja jantung.Glikosida jantung (mis.digoksin) memperbaiki kontraktilitas miokardial. Walaupun mekanismenya belum jelas, telah terbukti bahwa obat-obatan ini menghambat ATPase natrium-kalium dan meningkatkan pelepasan kalsium intrasel dari retikulum sarkoplasma.Digoksin adalah glikosida jantung yang paling serfing digunakan, terutama untuk alasan farmakokinetik (tabel 4.2). bila membandingkan obat-obat ini, sangat berguna untuk mengaitkan digitoksin dengan lebih banyak dan lebih lama (Digitoksin mempunyai huruf LEBIH BANYAK dibanding digoksin, membuatnya menjadi kata yang lebih panjang) : Digitoksin mempunyai waktu paruh lebih panjang. Digitoksin lebih banyak diabsorpsi dari saluran cerna. Digitoksin lebih banyak terikat protein. Digitoksin dimetabolisme lebih luas sebelum eksresi. Sedangkan, digoksin tidak dimetabolisme sama sekali.

Intoksikasi digoksin/digitoksin : Tanda-tanda toksisitas terjadi pada 10-25% pasien yang mendapat glikosida digitalis. Toksisitas seringkali fatal, dan terjadi lebih sering pada pasien yang mendapat tiazid atau diuretik boros-kalium lain. Tanda-tanda jantung :aritmia akibat meningkatnya otomatisitas (kemungkinan karena depolarisasi spontan), blok jantung parsial atau total yang disebabkan efek perlambatan nodus AV. Saluran cerna : anoreksia, mual, muntah dan diare. Sistem saraf : mengantuk dan kelelahan. Gangguan penglihatan : penglihatan kabur, penglihatan ganda, tampak halo di sekeliling benda, penglihatan warna-tunggal, titik-titik kerlap-kerlip atau kilatan cahaya. Tanda-tanda lain : pusing atau pingsan dapat terjadi akibat penurunan tekanan darah, Ginekomastia.

Intoksikasi glikosida paling baik dicegah dengan pengamatan yang cermat dan penyesuaian dosis pada tiap pasien; penggunaan dosis muatan yang sedan; perbaikan kadar kalium normal pada pasien hipokalemik sebelum pemberian digoksin atau digitoksin; dan pemulihan kadar kation normal pada pasien hipomagnesemik atau hiperkalemik.

Edema Paru AkutEdema paru akut biasanya menyertai gagal jantung kiri. Keberhasilan pengobatan edema paru sangat penting untuk menghindari gagal jantung kanan sekunder. Intervensi dini pada pasien dengan edema paru antara lain (1) mendudukkan pasien tegak agar aliran balik vena turun dan pasien mudah bernapas serta (2) memberikan oksigen humidifikasi untuk meningkatkan PaO2.Terapi obat terdiri dari (1) fursemid atau bumetanid, diuretik poten yang menurunkan volume vaskular, yang menyebabkan pergeseran cairan dari paru-paru ke dalam sistem vaskular; dan (2) morfin, suatu venodilator yang menurunkan beban awal dan menurunkan ansietas melalui kerjanya pada resptor opiat di otak. Nitrat dan/atau bronkodilator dapat ditambahkan untuk, berturut-turut, mengurangi kerusakan iskemik dan memperbaiki ventilasi.

Pengelolaan SyokSyok adalah keadaan yang potensial mematikan karena jaringan-jaringan kurang mendapat perfusi dan akibatnya menjadi iskemik. Pengobatannya terdiri dari pemeliharaan oksigenasi, menaikkan tekanan darah dan mengobati asodosis metabolik bila berat. Jenis syok harus didiagnosis sedemikian sehingga masalah dasarnya dapat diobati.Vasopresor mengkontriksi pembuluh darah dan memperbaiki fungsi jantung dengan merangsang reseptor adrenergik (tabel 2.1). Vasopresor dipakai bila cairan intravena saja tidak dapat meningkatkan tekanan vena sentral. Vasokontriksi perifer memirau darah ke jantung dan paru-paru. Mungkin tampak ganjil bila vasokonstriktor digunakan untuk mengobati kedaan yang ditandai dengan buruknya perfusi jaringan. Memang, perbaikan tekanan vena sentral seringkali mengorbankan kerusakan iskemik pada jaringan perifer.Dopamin dosis-rendah merupakan obat yang disukai untuk mengobati syok. Pada dosis ginjal, dopamin mendilatasi pembuluh-pembuluh darah ginjal sedang pembuluh darah di jaringan lain mengalami konstriksi.Norepinefrin dan dopamin dosis tinggi mengkonstriksi semua pembuluh darah termasuk yang di ginjal dan otak. Selain itu, kedua obat ini memperbaiki fungsi jantung dengan merangsang reseptor adrenergik 1. Dopamin lebih poten dibanding norepinefrin dalam hal ini.Dobutamin dan isoproterenol juga digunakan pada syok kardiogenik karena memperbaiki kontraktilitas miokardium. Obat-obat ini menjadi kontraindikasi bila syok disebabkan oleh hipovolemi dan bukan insufisiensi jantung, karena tidak memiliki efek vasokontriktor langsung (agonis 1 lemah).

Antihipertensi

DiuretikDiuretik menurunkan tekanan darah dan edema dengan meningkatkan pembentukan urin. Semua diuretik meningkatkan ekskresi air dan natrium, tetapi efek diuretik pada garam-garam lain tergantung pada mekanisme kerjanya (Tabel 4.3A, Gb.4.2) Diuretik tiazid menghambat reabsorpsi natrium dan korida pada pars asendens ansa henle tebal, yang menyebabkan diuresis ringan. Loop diuretic lebih poten dibanding tiazid dan harus digunakan dengan hati-hati untuk menghindari dehidrasi. Obat-obat ini dapat menyebabkan jipokalemia sehingga kadar kalium harus dipantau ketat. Diuretik hemat-kalium meningkatkan eksresi natrium dan air sambil menahan kalium.obat-obat ini dipasarkan dalam gabungan dengan diuretik boros-kalium untuk memperkecil ketidakseimbangan kalium. Diuretik osmotik menarik air ke urin, tanpa menganggu sekresi atau absorpsi ion dalam ginjal.

TABEL 4.2 OBAT GAGAL JANTUNG

ObatMekanisme KerjaIndikasiEfek Tak DiinginkanFarmakokinetikKontraindikasiInteraksi ObatCatatan

Glikosida Jantung

Digoksin(Lanoxin)Menghambat Na+/K+-ATPase (pompa natrium) dan 1 aliran Ca++ ke dalam. Kontraksi ditingkatkan dengan Ca++ intrasel. curah jantung dan ukuran jantung, aliran balik vena, dan volume darah. Menyebabkan diuresis dengan perfusi ginjal. Memperlambat kecepatan ventrikel pada fibrilasi atau flutter atrium dengan sensitivitas nodus AV terhadap penghambatan vagal. resistensi vaskular periferGagal jantung, fibrilasi atrium, flutter, takikardi paroksimal. Juga diindikasikan untuk hipoventilasi, syok kardiogenik dan syok tirotoksik.Intoksikasi atriumdigitalis, bradikardi, blok nodus AV atau SA, aritmia, anoreksia, mual, muntah, diare, sakit kepala, kelelahan, malaise, gangguan visual, dan ginekomastiaPO/IV. Waktu paruh 36 jam, 75% diabsorpsi di saluran cerna, distribusi lambat karena besarnya volume distribusi, dieksresikan tanpa berubah bentuk dalam urin, 25% terikat protein.Fibrilasi ventrikel, bradikardi berat, reaksi alergi terhadap glikosida jantung.Peningkatan resiko toksisitas dengan obat yang mengubah elekrolit serum (tiazid, kortikosteroid, dan diuretik loop). Bloker reseptor adrenergik , saluran kalsium, atau asetilkolinesterase meningkatkan blok AV lengkap.Efek EKG : gelombang T berkurang amplitudonya atau terbalik, interval Q-T memendek.

Digitoksin (Crystodigin) Jarang digunakan karena waktu paruh panjang. Berguna pada pasien dengan gagal ginjal karena tidak dapat mengekresikan digoksin. PO/IM/IV. Waktu paruh 7 hari, 100% absorpsi saluran cerna, 97% terikat protein, distribusi serupa dengan digoksin, Bila memulai obat, kinetik keadaan stabil tercapai beberapa minggu dan

ObatMekanisme KerjaIndikasiEfek Tak DiinginkanFarmakokinetikKontraindikasiInteraksi ObatCatatan

metabolisme hati, eksresi empedu.setelah diehntikan obat dibersihkan beberapa minggu karena panjangnya waktu paruh.

Deslanoid (Cedilanid-D) Diberikan secara intravena pada kedaduratan IV/IM. Absorpsi saluran cerna buruk, bekerja dalam hitungan menit, waktu paruh 21 jam Deslanoid biasanya diganti dengan glikosida oral sebagai terapi rumatan.

Derivat bipiridin

Amrinon (inocor)Menghambat fosfodiesterase. cAMP meningkatkan ambilan kalsium. Meningkatkan kontraktilitas, isi sekuncup, fraksi ejeksi, dan kecepatan sinus. Menurunkan resistensi periferDitambahkan pada terapi digoksin bila gagal jantung menetap meskipun telah diberi digoksin.Intoleransi saluran cerna, hepatotoksisitas, demam, trombositopenia, reversibel (20%). Tidak aritmogenik.IV. waktu paruh 6 jam, sebagian dimetabolisme di hati, ikatan protein plasma rendah.Hipersensitivitas terhadap amrinon.Amrinon meningkatkan diuresis pada pasien yang diberi diuretik. Inotropi digitalis dan risiko toksisitas meningkat. Hipotensi hebat dengan disopiramid.

Bila pasokan cAMP sel kurang, amrinon tidak akan efektif. Mampu meningkatkan kontraksi miokardium meskipun ada antagonis adrenergik-

ObatMekanisme KerjaIndikasiEfek Tak DiinginkanFarmakokinetikKontraindikasiInteraksi ObatCatatan

Milrinon (primacor)Dua puluh kali lebih poten dibanding amrinon. Kerja sama Efek samping sangat sedkit. Pernah dilaporkan sakit kepala dan pemburukan angina.IV/PO. Diabsorpsi baik, waktu paruh pendek (1.5 jam)Sedang ditelitiSedang diteliti melawan efek inotropik ngatif bloker pintu masuk kalsium dan propanolol.

Obat lain

Penghambat ACEMasing-masing obat di tabel 4.3D.Menurunkan resistensi arteri perifer pada pasien hipertensi, mungkin dengan menghambat ACE (enzim pengubah angiotensin).Gagal jantung kongestif kronik, hipertensi ringan sampai sedang.Lihat Tabel 4.3D.Lihat Tabel 4.3D.Efek antihipertensi oleh diuretik atau bloker-. Efek antihipetensi oleh indometasin.Biasanya digunakan bersama diuretik tiazid.

Dobutamin (Dobutrex)Agonis adrenergik yang memilih reseptor 1 . dengan dosis sedang, meningkatkan kontraktilitas tanpa meningkatkan frekuensi jantung atau tekanan darah.Untuk meningkatkan curah jantung pada gagal jantung kornik. Dapat digunakan dengan obat penurun beban akhir.Takikardia, hipotensi, mual, sakit kepala, palpitasi, gejala angina, aritmia ventrikel.IV. waktu paruh 2.4 jam. Perlu infus kontinu untuk mempertahankan efek terapeutik.Hipersensitivitas terhadap dobutamin. Stenosis subaorta hipertrofi idiopatik.Tidak ada yang diketahuiKarena waktu paruh pendek, hanya dapat digunakan untuk terapi jangka pendek.

ObatMekanisme KerjaIndikasiEfek Tak DiinginkanFarmakokinetikKontraindikasiInteraksi ObatCatatan

Prazosin (Minipress)Antagonis selektif pada reseptor adrenergik , mendilatasi arteri dan venaGagal jantung, juga digunakan untuk hipertensi dan fenomena Raynaud.Hipotensi ortostatik, sinkop, retnsi cairan.PO,.Diaabsorpi cukup baik, 95% terikat protein, dimetabolisme luas waktu paruh 2.5 jam.Tak ada yang diketahuiPeningkatan risiko hipotensi dengan bolker beta.Tersedia dalam kombinasi dosis tetap dengan diuretik tiazid

Terazosin (Hytrin) Gagal jantungPusing, kelelahan, sakit kepla, gangguan saluran cerna, takikardia dan edema.PO. Semua pasien harus mulai dengan dosis 1 mg sebelum tidur, lalu tingkatkan dosisi perlahan bila tidak ada malasak hipotensi

Vasodilator Dijelaskan secara rinci dalam tabel 4.3D