obat ca

5
« Hello world! Welcome to the jungle! » Kandidiasis Oral Juni 14, 2011 oleh ickacute 1. Definisi Kandidiasis adalah suatu penyakit infeksi pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh jamur candida. Candida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di rongga mulut dan merupakan flora normal. Spesies candida mencapai 40 – 60 % dari seluruh populasi mikroorganisme rongga mulut. Terdapat lima spesies candida, yaitu candida albicana, candida tropikalis, candida glabarata, candida krusel, dan candida parapsilosis. Dari kelima candida tersebut candida albicana merupakan spesies yang paling umum menyebabkan infeksi di rongga mulut. Struktur candida albicana terdiri dari dinding sel, sitoplasma nucleus, membrane golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan, gulkan ohitin. Candida albicana dapat tumbuh pada media yang mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya digunakan ammonium atau nitrat, kadang-kadang memerlukan biotin. Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai elemen fillamen hyfa atau pseudohyfa ( sel ragi yang memanjang ) dan suatu masa filament hyfa disbeut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperature 20- 40 derajat celcius. 2. Etiologi dan Patogenesis Kandidiasis terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama pada pasien pengguna protesa, xerostomia ( Sjorgen syndrome ), penggunaan radio theraphy, obat- obatan sitotoksis, konsentrasi gula dalam darah ( diabetes ), penggunaan antibiotic atau kortikosteroid, penyakit keganasan (neoplasma) , kehamilan, defisisnesi nutrisi, penyakit kelainan darah, dan penderita immunosupresi ( AIDS ). Penggunaan protesa menyebabkan kurangnya pembersihan oleh saliva dan pengelupasan epitel, hal ini mengakibatkan perubahan pada mukosa. Pada penderita xerostomia, penderita yang diobati dengan radio aktif, dan yang menggunakan obat-obatan sitotoksis mempunyai mekanisme pembersih dan di hubungkan dengan pertahanan host menurun, hal ini mengakibatkan mukositits dan glositis. Penggunaan antibiotic dan kortikosteroid akan menghambat pertumbuhan bakteri komersial sehingga mengakibatkan pertumbuhan candida yang lebih banyak, dan menurunkan daya tahan tubuh, karena kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune. Pada penderita yang

Upload: premaysari

Post on 02-Oct-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

obat CA

TRANSCRIPT

Hello world!Welcome to thejungle!Kandidiasis OralJuni 14, 2011 olehickacute1. DefinisiKandidiasis adalah suatu penyakit infeksi pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh jamur candida. Candida adalah suatu spesies yang paling umum ditemukan di rongga mulut dan merupakan flora normal. Spesies candida mencapai 40 60 % dari seluruh populasi mikroorganisme rongga mulut. Terdapat lima spesies candida, yaitu candida albicana, candida tropikalis, candida glabarata, candida krusel, dan candida parapsilosis. Dari kelima candida tersebut candida albicana merupakan spesies yang paling umum menyebabkan infeksi di rongga mulut.Struktur candida albicana terdiri dari dinding sel, sitoplasma nucleus, membrane golgi dan endoplasmic retikuler. Dinding sel terdiri dari beberapa lapis dan dibentuk oleh mannoprotein, gulkan, gulkan ohitin. Candida albicana dapat tumbuh pada media yang mengandung sumber karbon misalnya glukosa dan nitrogen biasanya digunakan ammonium atau nitrat, kadang-kadang memerlukan biotin. Pertumbuhan jamur ditandai dengan pertumbuhan ragi yang berbentuk oval atau sebagai elemen fillamen hyfa atau pseudohyfa ( sel ragi yang memanjang ) dan suatu masa filament hyfa disbeut mycelium. Spesies ini tumbuh pada temperature 20- 40 derajat celcius.2. Etiologi dan PatogenesisKandidiasis terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama pada pasien pengguna protesa, xerostomia ( Sjorgen syndrome ), penggunaan radio theraphy, obat-obatan sitotoksis, konsentrasi gula dalam darah ( diabetes ), penggunaan antibiotic atau kortikosteroid, penyakit keganasan (neoplasma) , kehamilan, defisisnesi nutrisi, penyakit kelainan darah, dan penderita immunosupresi ( AIDS ).Penggunaan protesa menyebabkan kurangnya pembersihan oleh saliva dan pengelupasan epitel, hal ini mengakibatkan perubahan pada mukosa. Pada penderita xerostomia, penderita yang diobati dengan radio aktif, dan yang menggunakan obat-obatan sitotoksis mempunyai mekanisme pembersih dan di hubungkan dengan pertahanan host menurun, hal ini mengakibatkan mukositits dan glositis. Penggunaan antibiotic dan kortikosteroid akan menghambat pertumbuhan bakteri komersial sehingga mengakibatkan pertumbuhan candida yang lebih banyak, dan menurunkan daya tahan tubuh, karena kortikosteroid mengakibatkan penekanan sel mediated immune. Pada penderita yang mengalami kelainan darah atau adanya pertumbuhan jaringan ( keganasan ), system fagositosisnya menurun, karena fungsi netrofil dan makrofag mengalami kerusakan.Terjadinya kandidiasis pada rongga mulut di awali dengan adanya kemampuan candida untuk melekat pada mukosa mulut. Hal ini yang menyebabkan awal terjadinya infeksi. Sel ragi atau jamur tidak melekat apabila mekanisme pembersihan oleh saliva, pengunyahan dan penghancuran oleh asam lambung berjalan normal. Perlekatan jamur pada mukosa mulut mengakibatkan proliferasi, kolonisasi tanpa atau dengan gejala infeksi.Bahan-bahan polimerik ekstra seluler ( mannoprotein ) yang menutupi permukaan candida albicana merupakan komponen penting untuk perlekatan pada mukosa mulut. Candida albicana menghasilkan proteinase yang dapat mengdegradasi protein saliva termasuk sekretori immunoglobulin A, laktoferin, musin dan keratin juga sitotoksis terhadap sel host. Batas-batas hidrolisis dapat terjadi pada pH 3,0/3,5-6,0. Dan mungkin melibatkan beberapa enzim lain seperti fosfolipase, akan di hasilkan pada pH 3,5-6,0. Enzim ini menghancurkan membrane sel selanjutnya akan terjadi invasi jamur tersebut pada jaringan host. Hyfa mampu tumbuh meluas pada permukaan sel host3. Klasifikasi dan Gambaran KlinisGambaran klinis kandidiasi oral tergantung pada keterlibatan lingkungan dan interaksi organisme dengan jaringan pada host. Adapun kandidiasis oral dikelompokkan atas tiga, yaitu :A. Akut, dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :1. Kandidiasis Pseudomembranosus AkutKandidiasis pseudomembranosus akut yang disebut juga sebagai thrush, pertama sekali dijelaskan kandidiasis ini tampak sebagai plak mukosa yang putih, difus, bergumpal atau seperti beludru, terdiri dari sel epitel deskuamasi, fibrin, dan hifa jamur, dapat dihapus meninggalkan permukaan merah dan kasar. Pada umumnya dijumpai pada mukosa pipi, lidah, dan palatum lunak. Penderita kandidiasis ini dapat mengeluhkan rasa terbakar pada mulut. Kandidiasis seperti ini sering diderita oleh pasien dengan system imun rendah, seperti HIV/AIDS, pada pasien yang mengkonsumsi kortikosteroid, dan menerima kemoterapi. Diagnose dapat ditentukan dengan pemeriksaan klinis, kultur jamur, atau pemeriksaan mikroskopis secara langsung dari kerokan jaringan.2. Kandidiasis Atropik AkutKandidiasis jenis ini membuat daerah permukaan mukosa oral mengelupas dan tampak sebagai bercak-bercak merah difus yang rata. Imfeksi ini terjadi karena pemakaian antibiotic spectrum luas, terutama Tetrasiklin, yang mana obat tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem oral antara Lactobacillus Acidophilus dan Candida Albicans. Antibiotic yang dikonsumsi oleh pasien mengurangi populasi Lactobacillus dan memungkinkan candida tumbuh subur. Pasien yang menderita candidiasis ini akan mengeluhkan sakit seperti terbakar.B. Kronik, dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:1. Kandidiasis Atropik KronikDisebut jugadenture stomatitis ataualergi gigi tiruan.Mukosa palatum maupun mandibular yang tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah, kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi candida. Kandidiasis ini hampir 60 % diderita oleh pemakai gigi tiruan terutama pada wanita tua yang sering memakai gigi tiruan selagi tidur.2. Kandidiasis Hiperplastik KronikInfeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi lateral lidah berupa bintik-bintik putih yang tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah merah. Kondisi ini dapat berkembang menjadi dysplasia berat atau keganasan, dan kadang disebut sebagai candida leukoplakia. Bintik-bintik putih tersebut tidak dapat dihapus, sehingga diagnose harus ditentukan dengan biopsy. Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.3. Median Rhomboid GlossitisMedian rhomboid glositis adalah daerah simetris kronis di anterior lidah ke papilla sirkumvalata, tepatnya terletak pada duapertiga anterior dan sepertiga posterior lidah. Gejala penyakit ini asimptomatis dengan daerah tidak berpapila.C. Keilitis AngularisKeilitis angularis merupakan infeksi candida albican pada sudut mulut, dapat bilateral maupun unilateral. Sudut mulut yang terkena infeksi tampak merah dan pecah-pecah, dan terasa sakit ketika membuka mulut. Keilitis angularis ini dapat terjadi pada penderita defisiensi vitamin B12 dan anemia defisiensi besi4. PengobatanKebersihan mulut dapat dijaga dengan menyikat gigi maupun menyikat daerah bukal dan lidah dengan sikat lembut. Pada pasien yang memakai gigi tiruan, gigi tiruan harus direndam dalam larutan pembersih seperti Klorheksidin, hal ini lebih efektif dibanding dengan hanya menyikat gigi tiruan, karena permukaan gigi tiruan yang tidak rata dan porus menyebabkan candida mudah melekat, dan jika hanya menyikat gigi tiruan tidak dapat menghilangkannya.Beberapa golongan antijamur yang efektif untuk kasus-kasus pada rongga mulut, sering digunakan antara lain :1. Amfotericine B, dihasilkan oleh Streptomyces nodusum, mekanisme kerja obat ini yaitu dengan cara merusak membrane sel jamur. Efek samping terhadap ginjal seringkali menimbulkan nefrositik. Sediaan berupa lozenges (10 ml) dapat digunakan sebanyak 4x/hari.2. Nystatin, dihasilkan oleh Streptomyces noursei, mekanisme kerja obat ini dengan cara merusak membrane sel yaitu terjadi perubahan permeabilitas membrane sel. Sediaan berupa suspense oral 100.000 U/5ml dan bentuk cream 100.000 U/g, digunakan untuk kasus denture stomatitis.3. Miconazole, Clotrimazole, mekanisme kerjanya dengan cara menghambat enzim cytochrome P 450 sel jamur, lanosterol 14 demethylase sehingga terjadi kerusakan sintesa ergosterol dan selanjutnya terjadi ketidaknormalan membrane sel. Sediaan dalam bentuk gel oral (20 mg/ml), digunakan 4x/hari setengah sendok makan, ditaruh diatas lidah kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan.4. Clotrimazole, mekanismenya kerja sama dengan miconazole, bentuk sediaannya berupa troche 10mg, sehari 3-4x.5. Ketokonazole (ktz) adalah antijamur broad spectrum. Mekanisme kerjanya dengan cara menghambat cytochrome P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan permeabilits membrane sel, obat ini dimetabolisme di hepar. Efek sampingnya berupa mual/ muntah, sakit kepala, parastesia dan rontok. Sediaan dalam bentuk tablet 200mg dosis 1x/hari dikonsumsi pada waktu makan.6. Itrakonazole, efektif untuk pengobatan kandidiasis penderita immunocompromised. Sediaan dalam bentuk tablet, dosis 200mg/hari selama 3 hari. Bentuk suspense (100-200 mg) / hari, selama 2 minggu. Efek samping obat berupa gatal-gatal, pusing, sakit kepala, sakit dibagian perut (abdomen), dan hypokalemi.7. Flukonazole, dapat digunakan pada seluruh penderita kandidiasis termasuk pada penderita immunosipresiv. Efek samping mual, sakit dibagian perut, sakit kepala, eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya dengan cara mempengaruhi cytochrome P450 sel jamur, sehingga terjadi perubahan membrane sel. Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Sediaan dalam bentuk capsul 50mg, 100mg, 150mg, dan 200mg single dose dan intra vena. Kontra indikasi pada wanita hamil dan menyusui