nurturing the roots of long-term growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada...

68
Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. Nurturing the Roots of Long-term Growth

Upload: ngoduong

Post on 26-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.

Nurturing the Roots of Long-term Growth

Page 2: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Di tengah perekonomian yang memburuk pada 2008 — melemahnya nilai tukar rupiah yang membuat harga bahan baku (yang 80% lebih masih harus diimpor) meningkat tinggi dan, di sisi lain, harga Obat generik Berlogo (OgB, produk utama Perusahaan) yang ditetapkan rendah — indofarma terus mengayun strategi jangka panjang. Renovasi fasilitas produksi utama indofarma untuk menyesuaikan diri dengan current Good Manufacturing Practice (cgMP) terus dilakukan dan restrukturisasi di indofarma global Medika (igM) terus dijalankan.

Sebagian upaya jangka panjang indofarma tersebut telah membuahkan hasil. Pada 2008, penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien telah membuat fasilitas produksi, utamanya ekstraksi, indofarma lebih bersaing sehingga mampu mendatangkan lebih banyak pendapatan dari toll-in manufacturing. Sementara itu, bisnis igM yang berkembang juga terus menyumbang laba. Peningkatan pendapatan dan sumbangan laba ini memungkinkan indofarma tetap membukukan Laba Bersih sambil terus mempertahankan dedikasinya sebagai pilar penopang sistem kesehatan nasional.

Kebijakan indofarma yang sarat pertimbangan moral ini, disadari, akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja jangka pendek. tetapi, dalam jangka panjang, dapat diharapkan akan memberikan keuntungan intangible. Volume penjualan yang terjaga tinggi setidaknya akan membuat momentum upaya peningkatan berkelanjutan operational excellence terjaga.

Operational excellence yang terjaga, didukung keandalan faktor strategis lainnya — termasuk portofolio produk dan pasar yang baik — akan memperkuat akar pertumbuhan bisnis jangka panjang.

aMiD the worsening economic condition of 2008 — weakening rupiah values which made the price of raw materials (that over 80% must be imported) skyrocketing and, on the other hand, the price of generic Drug Products (OgB, the Company’s main products) remained artificially low — indofarma continued to pursue its long-term strategy. Renovation of indofarma’s main production facility to comply current good Manufacturing Practice (cgMP) was not postponed and restructuring in indofarma global Medika (igM) was not slowed.

the long-term endeavors have been bearing fruits. in 2008, the use of natural gas that is more efficient has boosted the competitiveness of indofarma’s production,

particularly extraction, facility — allowing it to attract more toll-in manufacturing and thus securing higher revenues. Meanwhile, the flourishing business of igM also allowed the Company’s subsidiary to continuously contribute net income. the higher revenues as well as the income contribution in turn allowed indofarma to make net income while continuously maintained its costly policy to dedicate itself as the main pillar of national health system.

the moral-driven policy, we were fully aware, would certainly give negative impacts toward indofarma’s short-term business performance. however, it could be expected to give the Company intangible benefits in the long-run. Sales volume that remained high would at least make the momentum of continuous improvement efforts on operational excellence well maintained.

Sustainable operational excellence, along with other highly reliable strategic factors — including balanced product and market portfolio — would strengthen the root of long-term business growth.

Nurturing the Roots of Long-term Growth

Contents theme for the Year 2008 ReportCorporate achievement 2008Corporate identityCorporate Vision and Missionindofarma, an Overviewindofarma's Organization ChartFinancial highlightsStock highlightimportant event 2008the Board of Commissioners’ Reportthe Board of Commissionersthe Board of Directors’ Reportthe Board of DirectorsCorporate governanceRisk ManagementManagement Discussion and analysisMacroeconomic ConstellationFinancial Performanceinternal OperationsCustomer RelationsLearning and growthPerformance of Subsidiary CompanyCorporate Social ResponsibilityStatement of the audit Committeeauditor’s Report 2008Statement of the Board of Commissioners and DirectorsBusiness Profile of indofarma global MedikaCorporate informationOur Products

0203040405070809101214162022273132333538404446485153556263

Daftar Isi

tema Laporan tahun 2008Pencapaian Perusahaan 2008

Jatidiri PerusahaanVisi dan Misi Perusahaan

Sekilas indofarmaBagan Organisasi indofarma

ikhtisar Keuanganikhtisar Saham

Peristiwa Penting 2008Laporan Dewan Komisaris

Dewan KomisarisLaporan Direksi

Direksitatakelola Perusahaan

Manajemen RisikoPembahasan dan analisis Manajemen

Konstelasi Perekonomian MakroKinerja Keuangan

Proses internalhubungan dengan Pelanggan

Pertumbuhan dan PembelajaranKinerja anak Perusahaan

tanggung Jawab Sosial PerusahaanPernyataan Komite audit

Laporan auditor 2008Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

Profil Usaha indofarma global Medikainformasi Perusahaan

Produk Kami

Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.

Nurturing the Roots of Long-term Growth

Page 3: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 3

Pencapaian Perusahaan 2008Corporate Achievement 2008

Pt inDOFaRMa tbk. mencatat beberapa prestasi positif pada 2008. Di antara prestasi tersebut, beberapa yang memiliki dampak jangka panjang adalah:

☼ Peningkatan Fasilitas Produksi. Pada 2008, selain menyelesaikan renovasi sistem air untuk produksi sediaan steril (injeksi) dan konversi bahan bakar dari solar ke gas yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, indofarma juga melakukan renovasi fasilitas produksi utama yang diharapkan akan rampung pada akhir 2009.

☼ Restrukturisasi Lanjutan. guna mengoptimalkan fungsi bisnis yang ada, pada 2008 Pt indofarma tbk. melakukan restrukturisasi lanjutan, terutama di Pt indofarma global Medika (igM). Seiring perkembangan usahanya, di anak perusahaan bidang distribusi dan trading ini dibentuk satu divisi baru: Divisi Bahan Baku. Selain itu, dengan struktur manajemen yang telah dilengkapi seorang direktur keuangan, igM dapat diharapkan akan mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar ke Perseroan pada tahun-tahun mendatang.

☼ Diversifikasi Pasar dan Produk. Pada 2008 indofarma berhasil melakukan diversifikasi pasar dengan meluncurkan berbagai produk non-obat, termasuk diagnostik. Selain itu, Perseroan juga berhasil meningkatkan ekspor sampai 189,9%. Untuk mendorong penjualan ke pasar internasional, pada 2008 Perseroan mulai melakukan registrasi lebih banyak produk ke lebih banyak negara.

☼ Peluncuran Produk Baru. Sepanjang 2008, indofarma meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah Obat dengan nama Dagang (OnD). Peluncuran OnD, termasuk satu produk OtC, yang memiliki margin laba lebih tinggi dibanding OgB ini dapat diharapkan akan memberikan portofolio produk yang lebih seimbang.

☼ Kinerja Bisnis yang Mengesankan. Di tengah kondisi eksternal yang memburuk oleh krisis ekonomi global dan berbagai pembenahan internal yang menyerap sumberdaya besar, pada 2008 indofarma masih berhasil meningkatkan Laba Usaha. tetapi, karena adanya Kerugian Kurs yang besar dan Pos Luar Biasa, Laba Bersih Perseroan mengalami penurunan dibanding pada tahun sebelumnya. hal ini menandakan bahwa indofarma berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ada dan menyiapkan sumberdaya Perseroan untuk menggapai pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkelanjutan manakala lingkungan usaha mendukung.

Pt inDOFaRMa tbk. posted some positive achievements in 2008. among the achievements that give the Company long-term benefits are:

☼ Improvement of Production Facilities. in 2008, along with the finalization of renovation of water production system for sterile preparations (injectable) and energy source conversion from fuel to natural gas which is both more efficient and environmental friendly, indofarma also renovated its main production facility that is expected to be completed by late 2009.

☼ Further Restructuring. to optimize its business functions, in 2008 Pt indofarma tbk. made further restructuring, particularly in Pt indofarma global Medika (igM). in line with the expansion of its business, the Company's distribution and trading subsidiary developed a new division: Raw Material Division. in addition, having new management structure supplemented with a finance director, igM could be expected to develop its business more rapidly, allowing it to share bigger contribution to the group in the years to come.

☼ Market and Product Diversification. in 2008 indofarma made successful efforts in diversifying its market by launching various non-drug products, including diagnostics. in addition, the Company also made successful efforts in boosting its export with an increase up to 189.9%. to boost sales to international market, in 2008 the Company started registering more products to more countries.

☼ Launching of New Product. throughout 2008, indofarma launched 11 item of new products, among them six was Owned-brand Products (OnDs). the launch of OnDs, including one OtC product, that have higher profit margin than OgB is expected to give the Company more balanced product portfolio.

☼ Impressive Business Performance. amid the worsening external condition resulted from global economic crisis and various internal improvements that burnt a lot of resources, in 2008 indofarma successfully increased its income from Operations. however, due to quite big Los on Foreign exchange and extraordinary items, the Company's net income experience decrease compared to that in the preceding year. this arguably indicated that indofarma has been on the right track to weather challenges and develop the Company's resources to attain long-term sustainable growth provided that business environment would be more favorable.

Page 4: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.4

Jatidiri Perusahaan

Nama Perusahaan Pt indofarma (Persero), tbk.

Berkedudukan di Jakarta

AlamatKantor Pusat dan Pabrik

Jalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530telepon (021)-8832 3971

Faksimili (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id

e-mail: [email protected]

Kantor Komersial Jalan tambak no.2, Kebon Manggis

Jakarta 13150telepon (021)-8590 8350Faksimili (021)-857 4503

e-mail: [email protected]

Pembentukan Perusahaan11 Juli 1981, pembentukan Perum indofarma dari Pusat Produksi Farmasi

2 Januari 1996, perubahan status menjadi Pt indofarma (Persero)17 april 2001, menjadi perusahaan publik: Pt indofarma (Persero) tbk.

Modal Dasar10.000.000.000 lembar saham

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh3.099.267.500 lembar saham

Nilai NominalRp100 per lembar saham

Kepemilikan SahamPemerintah 80,66%

Publik 19,34%

Bidang Usahaindustri farmasi dan kesehatan

Corporate Identity

Company's namePt indofarma (Persero), tbk.headquartered in Jakarta

AddressHead Office and Manufacturing PlantJalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530Phone (021)-8832 3971Facsimile (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id e-mail: [email protected]

Commercial OfficeJalan tambak no.2, Kebon ManggisJakarta 13150Phone (021)-8590 8350Facsimile (021)-857 4503e-mail: [email protected]

Founded 11 July 1981, establishment of Perum indofarma from Pusat Produksi Farmasi2 January 1996, changing of status into Pt indofarma (Persero)17 april 2001, became a public company: Pt indofarma (Persero) tbk.

Authorized Capital10,000,000,000 shares

Issued and Fully Paid Capital3,099,267,500 shares

Nominal Price Rp100 per share

Share Ownershipgovernment 80.66%Public 19.34%

Line of BusinessPharmaceutical and health Care industry

INDOFARMA

Visi PerusahaanMenjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Misi Perusahaan• Menyediakan produk dan layanan berkualitas

dengan harga terjangkau untuk masyarakat• Melakukan penelitian dan pengembangan produk

yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi

• Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.

Corporate Visionto become a company that has a significant role in improving the quality of human life by providing solutions for public health and welfare issues.

Corporate Mission• Providing high quality products and services in

affordable price• Conducting innovative research and

development with priority to address the most prevalent health problems

• improving human resources competence to raise the spirit of compassionateness, professionalism and entrepreneurship.

Page 5: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 5

Sekilas IndofarmaIndofarma, an Overview

SeBagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di indonesia, Pt indofarma (Persero), tbk. telah melayani masyarakat dengan penyediaan obat-obatan bermutu selama hampir sembilan dasawarsa. Cikal bakal perusahaan farmasi yang menjadi salah satu pilar penunjang sistem kesehatan nasional ini adalah Pabrik Obat Manggarai yang didirikan pada 1918 oleh Pemerintah kolonial Belanda.

Pada awalnya, dengan fasilitas yang terbatas, pabrik yang masih berada di lingkungan Rumah Sakit Pusat itu hanya memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Pengembangan pertama menjadi Pabrik Obat Manggarai yang memproduksi obat-obatan berupa tablet dan injeksi dilakukan pada 1931. Pada 1942, Pabrik diambilalih oleh Pemerintah pendudukan Jepang dan dikelola di bawah manajemen takeda. Pengelolaan Pabrik diserahkan kepada Departemen Kesehatan Republik indonesia setelah dinasionalisasi pada 1950.

Pada 1979, mengemban tugas memproduksi obat-obat esensial untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik Obat Manggarai diubah jadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan masih di bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 11 Juli 1981, dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan, Pemerintah meningkatkan statusnya menjadi Perusahaan Umum indonesia Farma — disingkat Perum indofarma.

tonggak penting lain perjalanan bisnis indofarma terjadi pada 1988 dengan pembangunan pabrik modern berkapasitas besar di lahan seluas 20 hektar, di kawasan Cibitung, Jawa Barat. Pada 1991, seluruh proses produksi di Manggarai, Jakarta, dipindahkan ke satu dari lima pabrik pertama di indonesia yang memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) itu.

Untuk mengantisipasi perkembangan di masa datang dan meningkatkan daya saing, pada 1996 status perusahaan ditingkatkan lagi menjadi Pt indofarma (Persero). agar lebih leluasa, Perseroan kemudian mengembangkan diri ke hilir hingga merambah sampai ke distribusi dan perdagangan (trading) produk farmasi.

Selanjutnya. pada 2000, bisnis distribusi dan trading produk farmasi dan alat kesehatan dipisah dan diserahkan ke anak perusahaan yang baru dibentuk, Pt indofarma global Medika (igM). Pengembangan ini sekaligus memungkinkan indofarma memfokuskan diri pada bisnis inti di bidang produksi dan pemasaran produk-produk farmasi.

Pada 2001, indofarma melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham Perseroan (kode: inaF) di Bursa efek Jakarta dan Bursa efek Surabaya (yang sekarang telah merger menjadi Bursa efek indonesia), sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka dengan nama Pt indofarma (Persero), tbk. Dengan struktur permodalan yang lebih kuat, indofarma mengembangkan produksi sehingga bukan hanya membuat obat-obat esensial dan generik, melainkan juga Obat dengan nama Dagang (OnD) baik etikal maupun OtC, obat tradisional (herbal), dan makanan kesehatan.

Memasuki pertengahan 2003, indofarma meluncurkan program restrukturisasi terpadu. Salah satu langkah awal yang diayun adalah penyegaran manajemen di anak perusahaan yang paling

aS One OF leading pharmaceutical companies in the indonesia, Pt indofarma (Persero), tbk. has been serving the society for almost nine decades by providing quality pharmaceutical products. the root of the pharmaceutical company acknowledged as one of the pillars supporting national health system was Pabrik Obat Manggarai that was established in 1918 by the Dutch colonial administration.

in its early years, with very limited production facilities, the Company’s plant was located in the same area as the Central hospital and manufactured only ointments and bandaging gauzes. the first development into Pabrik Obat Manggarai that produced such pharmaceutical preparations as tablets and injections was started in 1931. in 1942, the Company was taken over by the Japanese occupation government and put under takeda management. Later, nationalized in 1950, the Company’s management was put under the Department of health, the Republic of indonesia.

in 1979, with special mission to produce essential drugs for public services, Pabrik Obat Manggarai was transformed into Pusat Produksi Farmasi, which was also non-profit in nature and still under the Department of health. Further development, in 11 July 1981, with added responsibilities, the government upgraded the Company’s status into Perusahaan Umum indonesia Farma — or known as Perum indofarma.

another milestone in indofarma’s history was in 1988 when the Company started to found high capacity modern manufacturing facilities on a-20 hectares land in Cibitung, West Jawa. in 1991, all production activities in Manggarai, Jakarta, were moved to one of the first five pharmaceutical plants in indonesia that was awarded certification of good Manufacturing Practices (Cara Pembuatan Obat yang Baik, CPOB).

to anticipate future development and enhance its competitiveness, in 1996 the Company’s status was upgraded again into Pt indofarma (Persero). to pursue business opportunities, the Company then expanded downstream into such businesses as distribution and trading of pharmaceutical products and medical devices.

Later, in 2000, the distribution and trading businesses were then spinned-off and transferred to a newly established subsidiary company, Pt indofarma global Medika (igM). this allowed indofarma to focus to its core business both in manufacturing and marketing of pharmaceutical products.

in 2001, indofarma made initial public offering (iPO) and listed all the Company’s shares (symbol: inaF) in both the Jakarta Stock exchange and Surabaya Stock exchange (now merged into the indonesia Stock exchange), thus officially became a public company named Pt indofarma (Persero), tbk.. having stronger capital structure, indofarma expanded its production activities from essential and generic drug products only to include Own-brand Products (OnD) of both ethical and OtC, traditional (herbal) products, and even food supplements.

in the mid 2003, indofarma launched an integrated restructuring program. among the first measures taken was refreshment on the management of its most strategic subsidiary company:

Page 6: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.6

strategis: Pt indofarma global Medika (igM) yang menangani distribusi dan trading produk indofarma. Pada 2007, melalui restrukturisasi lanjutan untuk mengoptimalkan seluruh fungsi bisnis, Perseroan memberikan otonomi luas kepada igM dan memisahkan manajemen harian anak perusahaan ini dari perusahaan induk. Dengan demikian, indofarma dapat fokus pada kegiatan produksi dan igM pada kegiatan distribusi dan trading produk farmasi dan alat kesehatan.

Langkah strategis ini memungkinkan igM untuk berkembang lebih cepat dan memberikan kontribusi keuangan yang cukup signifikan sehingga pada 2008 indofarma secara konsolidasian mampu meraih Laba Bersih Rp5,03 miliar, di tengah kondisi perekonomian yang membuat Perseroan mengalami kerugian kurs sampai Rp16,81 miliar. Menjelang kuartal iV/2008, krisis perekonomian global telah menyebabkan nilai tukar rupiah melemah sampai 20% terhadap dollar amerika Serikat (aS) sehingga harga bahan baku industri farmasi yang 80% lebih masih harus diimpor meningkat tinggi. Sementara itu, pasar OgB yang merupakan produk utama indofarma belum juga kondusif.

Saat ini, indofarma memproduksi 229 item obat, 53 di antaranya sangat aktif beredar di pasar. Dari portofolio indofarma yang cukup lengkap ini, 66 item adalah OnD, termasuk tujuh jenis obat herbal yang telah diterima oleh masyarakat luas seperti Prolipid dan Biovision.

Sebagai upaya memperkuat portofolio produk, pada 2008 indofarma meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah OnD termasuk Biovision Gold yang merupakan produk OtC. Dalam jangka pendek, indofarma akan meluncurkan lagi 25 item produk baru, termasuk enam item produk branded ethical dan empat item produk OtC — dua di antaranya produk herbal.

Untuk memperkuat bisnis yang ada, indofarma juga terus berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional pemilik produk dan/atau teknologi, baik melalui perusahaan induk maupun anak perusahaan. Pada 2008, igM menggandeng enam prinsipal baru dan melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan pemilik merek lainnya untuk menjalin kerja sama dalam waktu dekat. guna meletakkan fondasi bisnis yang kuat, Manajemen indofarma group terus berupaya menerapkan tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance, gCg). Yang tak kalah penting, Manajemen juga senantiasa berupaya membangun kompetensi personel yang profesional melalui program pengembangan sumber daya manusia yang terarah, agar mampu membawa indofarma group memasuki era perdagangan bebas sebagai perusahaan farmasi terkemuka di kawasan aSean.

Pt indofarma global Medika (igM) that handles distribution and trading of indofarma's products. in 2007, through further restructuring to optimize its existing business functions, the Company granted broader autonomy to igM and separated the subsidiary's daily management from the holding company's. indofarma therefore can be more focus to production activities and igM to distribution and trading of pharmaceutical products and medical devices.

the strategic measures helped igM to expand its business more rapidly and made quite significant financial contribution, allowing indofarma to attain net income of Rp5.03 billion in 2008, amid such economic condition that made the Company experience massive loss, Rp16.81 billion, on foreign exchange. approaching quarter iV/2008, global economic crisis made rupiah value fall by 20% toward the US dollar, catapulting the price of raw materials of which some 80% must be imported by the Country's pharmaceutical industry. Meanwhile, OgB (indofarma's main product) market remained in such unfavorable condition.

at present, indofarma produces 229 items of pharmaceutical product, among them 53 are actively distributed in the market. among the Company’s complete portfolio, 66 items are OnDs, including seven widely recognize herbal products such as Prolipid and Biovision.

to strengthen its product portfolio, in 2008 indofarma launched 11 items of new products, among them six were OnDs, including Biovision gold which is an OtC product. the Company also prepared to launch 25 items of new products, including six items of branded ethical and four items of OtC product — among them two are herbal products.

to strengthen its business structure, indofarma strives to forge strategic alliances with international partners possessing needed branded products and/or technologies, both through the holding and Subsidiary Company. in 2008, igM added six new principals into its long list of strategic partners and pitched some companies that owned promising brands for business deals in the near future.

to develop strong business foundation, indofarma’s management makes continuous efforts to consistently implement good Corporate governance (gCg). More importantly, the Management also strives to improve its personnel's professional competence through well-planned human resources development programs, to bring indofarma into a leading pharmaceutical company in the aSean region, in the future era of free trade.

Page 7: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 7

Bagan OrganisasiOrganization Chart

ProductionDirector

Marketing & General Affair

Director

Finance & HRDirector

PresidentDirector

Marketing –ethical Products

Marketing –OtC

Finished Product Logistics

Business Management i

information technology

accounting

Finance

Production Unit i

Production Unit ii

herbal andinfant Food

engineering and Maintenance

PPiC

R & D

Quality assurance /

Control

Raw MaterialLogistics

BusinessManagement ii

Budgeting &Control

human Resources

Office Support

Corporate Secretary

Srategic Business

Development

Risk Management

and gCg

herbal & Food Supplement Development

internal auditor

Procurement

Page 8: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.8

Ikhtisar Keuangan Financial HighlightsKeterangan

Laporan Laba-Rugi (Rp miliar)Penjualan bersihLaba kotorLaba (rugi) usahaeBiteBitDaLaba (rugi) bersih

Neraca (Rp miliar)total aktivaaktiva lancaraktiva tidak lancaraktiva tetaptotal kewajibanKewajiban lancarKewajiban tidak lancarekuitas

Rasio Usaha dan Informasi LainLaba terhadap aktiva (%)Laba terhadap ekuitas (%)Margin laba kotor (%)Margin laba usaha (%)Rasio lancar (%)Laba (rugi) bersih per saham (Rp)

Modal dan Saham (Rp miliar)Modal dasarModal ditempatkan

2007

1.273,16289,9544,7138,1948,3711,08

1.009,44899,31110,1382,01

717,87686,3031,58

291,56

1,103,80

22,773,51

131,043,57

1.000,00309,93

2006

1.026,67255,9662,2357,7960,3715,24

686,94563,17123,7789,50

406,45379,3427,11

280,49

2,225,43

24,936,06

148,464,92

1.000,00309,93

2005

684,04199,2735,0831,6243,409,59

518,82373,76145,0798,44

253,58230,3223,26

265,25

1,853,62

29,135,13

162,273,10

1.000,00309,93

2004

689,52216,5550,6340,8453,947,24

523,92369,69154,24100,41268,26240,8827,38

255,66

1,382,83

31,417,34

153,472,34

1.000,00309,93

Item

Income Statements (Rp billion)net sales

gross profitOperating income (loss)

eBiteBitDa

net income (loss)

Balance Sheet (Rp billion)total assets

Current assetsnon-current assets

Fixed assetstotal liabilities

Current liabilitiesnon-current liabilities

equity

Financial Ratios & Other InformationReturn on assets (%)Return on equity (%)

gross profit margin (%)Operating profit margin (%)

Current ratio (%)earning (loss) per share (Rp)

Capital and StockCapital stock—authorized

Capital stock—Subscribed & Paid-up

Laba BersihNet Income(dalam miliar rupiah)

Penjualan BersihNet Revenues(dalam miliar rupiah)

Laba UsahaOperating Income(dalam miliar rupiah)

‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

25

20

15

10

5

0‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

1000900800700600500400300200100

0

130012001100

14001500

2008

1.478,58333,4063,0240,1449,865,03

965,81844,98120,8389,23

669,22634,5834,64

296,59

0,521,70

22,554,26

133,161,66

1.000,00309,93

Page 9: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 9

Modal dan Saham I Capital Stock

Modal dasar i authorized capital

Modal ditempatkandan disetor i Paid-up capital

Komposisi Kepemilikan I Shareholders Composition

Pemerintah i government

P. Sudibyo (Direktur i Director)

Masyarakat i Public

Jumlah I Total

(%)

80,66

0,02

19,27

100,00

10.000.000.000

3.099.267.500

Lembar I Shares

2.500.000.000

364.000

598.903.000

3.099.267.500

Per 31 Desember 2008 As of 31 December 2008

Komposisi Kepemilikan Saham Indofarma I Indofarma’s Stock Ownership

Periode I Period

Semester ISemester II

Volume rata-rata I Average volume2008 (unit)

210.304118.131

2007 (unit)

15.774.3764.190.983

Penutupan I Closing2008

14050

2007

260205

Terendah I Lowest2008

12050

2007

93170

Tertinggi I Highest2008

215150

2007

320290

Harga Saham INAF 2007 dan 2008 I INAF Stock Price 2007 and 2008

Volume Transaksi I Volume of TransactionHarga Penutupan I Closing Price

Pergerakan Harga Saham Indofarma di Bursa Efek JakartaIndofarma’s Stock Price Fluctuation at the Jakarta Stock Exchange

Month

2008 2009

Volu

me

of T

rans

actio

n (m

illio

n)

Pric

e

Page 10: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.10

Peristiwa Penting 2008Important Events 2008

2 Januari. Restrukturisasi Lanjutan. Pada restrukturisasi lanjutan di indofarma global Medika (igM), anak perusahaan indofarma ini membentuk Divisi Bahan Baku, melengkapi Divisi Distribusi (yang fokus ke pasar reguler), Divisi Trading (yang fokus ke pasar institusi), Divisi Makanan Kesehatan, dan Divisi alat Kesehatan yang telah ada.

26 Februari.Penandatangan Nota Kesepahaman Kerjasama R&D dengan LIPI.Untuk mengembangkan lebih banyak produk herbal berkualitas, indofarma melakukan kerjasama penelitian dan pengembangan (R&D) dengan LiPi. Pada 2008, Perseroan juga menandatangani nota kesepahaman serupa dengan Universitas airlangga, Surabaya.

7 Mei. Peluncuran Biovision Gold.guna memantapkan posisi indofarma di pasar produk herbal, Perseroan meluncurkan Biovision Gold. Selain varian terbaru produk herbal yang telah diterima luas ini, pada 2008 indofarma juga meluncurkan lima produk Obat dengan nama Dagang (OnD) lain yang dapat diharapkan akan mengurangi ketergantungan bisnis Perseroan terhadap produk obat generik (OgB).

28 Mei. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indofarma (Persero) Tbk.RUPS tahun 2008 antara lain menyetujui perubahan anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-undang no.40/2007 tentang Perseroan terbatas dan peraturan perundangan lain yang terkait.

3 Desember. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan RUPS Luar Biasa PT IGM.RUPS Luar Biasa ini menambahkan seorang direktur keuangan dalam struktur manajemen igM. Selain itu, RUPS-LB menyetujui pula perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan UU no.40/2007 tentang Perseroan terbatas.

2 January. Further Restructuring. With further restructuring in indofarma global Medika (igM), the Company's Subsidiary developed Raw material Division, supplementing Distribution Division (that focuses on regular market), trading Division (that focuses on institution market), health Food Division, and Medical Devices Division.

26 February. Signing of Memorandum of Understandingon R&D Co-operation with LIPI.to develop more quality herbal products, indofarma made co-operation on research and development (R&D) with LiPi. in 2008, the Company also signed similar memorandum of understanding with airlangga University, Surabaya.

7 May. Launching of Biovision Gold.to strengthen indofarma's position in herbal market, the Company launched Biovision Gold. in addition to the newest variant of the herbal product that has been widely recognized, in 2008 indofarma also launched five other Owned-brand Products (OnDs) that can be expected to ease the Company's business dependence toward generic Drug Products (OgBs).

28 May. General Meeting of Shareholders (GMoS) of PT Indofarma (Persero) Tbk.the gMoS Year 2008 among others amended the Company's Statutes to comply with the new Law no.40/2007 on Limited Liability Company and other current law and regulations.

3 December. General Meeting of Shareholders (GMoS) and Extraordinary GMoS of PT IGM.the extraordinary gMoS supplemented igM's management with a financial director. in addition, the egMoS also amended igM's Statutes to comply with the new Law no.40/2007 on Limited Liability Company.

Page 11: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 11

Page 12: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.12

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.Komisaris Utama | President Commissioner

Dear Valued Shareholders,

YeaR 2008 was the year of great challenge for pharmaceutical industry in indonesia. Rupiah value that was weakened up to 20% in the late third quarter made expenses on raw materials — of which over 80% must be imported and is the biggest component of the industry's expenses — skyrocketing. On the other hand, customers’ purchasing power that was continuously weakening and price of generic Drug Product (OgBs) that was still artificially low brought the Company’s Management into dilemma.

the Board of Commissioners therefore highly appreciated decisions made by the Management to continuously produce and market OgB — indofarma's main product — to fulfil the Company’s moral obligation as the main supporter of national health system. the moral-driven policy, it was perfectly understood, would certainly bring heavy consequences toward the Company’s financial performance.

We also highly appreciated that in such unfavorable condition indofarma could make successful efforts in increasing net Sales and posting net income although, as predicted, not as high as that in the preceding year. Moreover, the great challenge did not stop the Company from taking strategic measures, including renovating

Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

tahUn 2008 adalah tahun yang penuh tantangan bagi industri farmasi di indonesia. nilai tukar rupiah yang melemah sampai 20% pada akhir kuartal iii membuat biaya bahan baku — yang 80% lebih masih harus diimpor dan merupakan komponen biaya terbesar — meningkat tinggi. Di sisi lain, daya beli masyarakat yang terus melemah dan harga Obat generik Berlogo (OgB) yang ditetapkan rendah, membuat Manajemen indofarma menghadapi pilihan yang kian sulit.

Dewan Komisaris sangat menghargai keputusan Manajemen yang terus memproduksi dan memasarkan OgB — produk utama indofarma — demi memenuhi tanggung jawab Perusahaan sebagai pendukung sistem kesehatan nasional. Keputusan ini disadari akan membawa konsekuensi besar terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Kami juga memberikan penghargaan yang tinggi bahwa dalam kondisi yang demikian tidak kondusif, indofarma masih dapat meningkatkan Penjualan Bersih dan meraih Laba Bersih walau mengalami penurunan. terlebih, tantangan besar yang dihadapi tersebut tak menghentikan langkah strategis yang telah digariskan, termasuk renovasi fasilitas produksi utama. Renovasi untuk

Laporan Dewan KomisarisThe Board of Commissioners’ Report

Page 13: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 13

menyesuaikan dengan ketentuan current Good Manufacturing Practice (cgMP) ini dapat diharapkan akan memberikan competitive advantage jangka panjang dalam bentuk sustainable operational excellence.

Selain itu, indofarma melakukan restrukturisasi lanjutan, terutama di anak perusahaan. Restrukturisasi yang antara lain ditujukan untuk melengkapi perangkat manajemen dan organisasi indofarma global Medika (igM) ini mencerminkan komitmen tinggi indofarma group terhadap prinsip-prinsip tata Kelola Perusahaan yang Baik (gCg).

Kami menyadari bahwa keberhasilan indofarma tetap survive, bahkan mampu mempertahankan Laba Bersih, di tengah kondisi eksternal yang memburuk pada 2008 tak akan tercapai tanpa peran serta seluruh pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat di lingkungan Perusahaan, serta dukungan penuh dari para pemegang saham. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders.

Kepada segenap jajaran Direksi dan Karyawan yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi, kami menyampaikan terima kasih. Bersama ini pula kami juga mengajak seluruh jajaran indofarma untuk terus meningkatkan kreativitas dan kerja keras, sehingga dapat menempatkan indofarma sebagai perusahaan farmasi nasional yang berperan signifikan sesuai dengan Visi Perusahaan.

Semoga allah SWt senantiasa melimpahkan rakhmat-nya kepada kita semua. amien.

its main production facility. the renovation in order to comply with current good Manufacturing Practice (cgMP) can be expected to give indofarma long-term competitive advantage in form of sustainable operational excellence.

in addition, indofarma also made further restructuring, particularly in the subsidiary company. the restructuring that among others aimed to improve indofarma global Medika (igM)'s management and organization structures reflected indofarma group's firm commitment toward good Corporate governance (gCg) principles.

We acknowledge that indofarma’s successful efforts to survive, and even attain net income, amid the deteriorating external condition in 2008 might not be achieved without the support of all customers, business partners, communities surrounding the Company and, especially, our shareholders. We therefore would like to express our highest appreciation to all our stakeholders.

We would also like to express our appreciation and gratitude to the Board of Directors and employees at all levels for their hard works and dedication. Finally, let us all continuously improve our creativity to ensure that indofarma will be one of the leading national pharmaceutical companies that has a significant role as pledged in the Company’s Vision.

May allah the Most Benevolent always bless us all. amen.

Jakarta, March 2009

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.Komisaris Utama i President Commissioner

Dr. Ir. Wahyudi RuwiyantoKomisaris [independen]

[independent] Commissioner

Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.Komisaris

Commissioner

Drs. Mochamad Ichsani, M.M.Komisaris [independen]

[independent] Commissioner

Page 14: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

1

2

3

4

4 3 12

Page 15: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 15

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. Komisaris UtamaLahir di Kotacane, 6 Juni 1945.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Utama Pt indofarma (Persero), tbk. sejak 2004. Beliau mendapatkan gelar Dokter dan ahli kesehatan masyarakat dari Universitas indonesia, Jakarta, pada 1972 dan 1976, serta gelar Master of Public health dari University of hawaii, honolulu, pada 1977, dan gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran (dengan predikat cum laude) dari Universitas indonesia. Prof. Dr. dr. h. azrul azwar, MPh meniti karir sebagai dosen di almamaternya, Universitas indonesia. Selain itu, beliau juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus nasional Perkumpulan Keluarga Berencana indonesia (PKBi), Ketua Umum Pengurus Besar ikatan Dokter indonesia (PB iDi), Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Keluarga indonesia (PP PDKi), dan Ketua Umum ikatan Lulusan Universitas indonesia (iLUni). Beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas ilmu Keperawatan Universitas indonesia dan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan. Saat ini, selain menjadi Komisaris Utama indofarma, beliau adalah Ketua Kwartir nasional gerakan Pramuka.

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto. KomisarisLahir di Kebumen, 31 Agustus 1942.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau mendapatkan gelar insinyur di bidang teknik Kimia dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1967, serta gelar Doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari institut Pertanian Bogor. Dr. ir. Wahyudi Ruwiyanto meniti karirnya di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Pusdiklat Pegawai Depdikbud (1991–1994), Direktur Utama Pt Balai Pustaka (Persero) (1994–1998), dan Staf ahli Mendikbud Bidang Pengembangan Organisasi dan administrasi Pendidikan dan Kebudayaan (1998–2000). Beliau kemudian diangkat menjadi Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik (2000–2006) sebelum terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt) yang diselenggarakan pada 31 agustus 2006, di Jakarta.

Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.KomisarisLahir di Pekalongan, 27 Desember 1946.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana Farmasi pada Universitas gadjah Mada dan apoteker pada 1975 dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, serta gelar Sarjana ekonomi bidang Manajemen pada 1984 dari Universitas indonesia. Memulai karirnya sebagai pegawai Departemen Kesehatan, Drs. Mohammad Dwidjo Susono, apt., S.e. pernah menjabat Kepala Biro Keuangan (1991–1992), Kepala Biro Umum (1997–2000), Kepala Biro Organisasi (2000–2002), Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Departemen Kesehatan (2002–2004) sebelum menjadi Staf ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi (2004–2007). Selain itu, beliau pernah pula menjabat Direktur Keuangan Pt Kimia Farma tbk. (1992–1997). Beliau terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta.

Drs. Mochamad Ichsani, M.M.KomisarisLahir di Banyuwangi, 5 Januari 1957.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana ekonomi bidang akuntansi dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982, dan Magister Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari Stie aBi, Surabaya, pada 2003. Drs. Mochammad ichsani, M.M. meniti karir di bidang audit selama 26 tahun dan pernah menduduki jabatan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2004–2005) dan Direktur Pengawasan agrobisnis, Jasa Konstruksi dan Pedagangan BPKP (2005–2006) sebelum menduduki jabatan sebagai inspektur Kementerian negara BUMn (2006–sekarang). Beliau terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta.

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. President CommissionerBorn in Kotacane, 6 June 1945.Indonesian Citizen. he has been President Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since 2004. he earned Doctor in Medicine (dokter) degree and a first degree in public health from University of indonesia, Jakarta, in 1972 and 1976, Master of Public health degree from University of hawaii, honolulu, in 1977, and a Doctorate degree in Medicine (graduated cum laude) from the University of indonesia. Prof. Dr. dr. h. azrul azwar, MPh started his professional career as a lecturer in his alma mater, University of indonesia. in addition, he had also been Chairman of national Board of indonesian Family Planning association (PKBi), Chairman of indonesian Medical Doctor association (PB iDi), Chairman of indonesian Family Doctor association (PB PDKi), and Chairman of the University of indonesia alumni association (iLUni). he had also been the Dean of Faculty of nursing University of indonesia and Director general of Public health Development, Department of health. at present, aside from being the President Commissioner of indofarma, he is also the chairman of national Quarter of Scout Movement.

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto. CommissionerBorn in Kebumen, 31 August 1942.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he obtained a first degree in Chemical engineering from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1967, and Doctorate degree in Development Studies (graduated cum laude) from Bogor institute of agriculture. Dr. ir. Wahyudi Ruwiyanto started his professional career at the Department of education and Culture (Depdikbud) and had been head of Pusdiklat Pegawai Depdikbud (1991–1994), President Director of Pt Balai Pustaka (Persero) (1994–1998), and expert Staff for the Minister of education on Organization Development and education and Culture administration (1998–2000). he had also been promoted to Deputy Secretary for Vice President on Political affair (2000–2006) before elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS), 31 august 2006, in Jakarta.

Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.CommissionerBorn in Pekalongan, 27 December 1946.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he earned first and professional degrees in Pharmacy (apoteker) in 1975 from gadjah Mada, Yogyakarta University, and a first degree in economics specializing in Management in 1984 from the University of indonesia, Jakarta. Started his professional career as an employee at Department of health, Drs. Mohammad Dwidjo Susono, apt., S.e. had been the head of Finance Bureau (1991–1992), head of general affairs Bureau (1997–2000), head of Organization Bureau (2000–2002), Director of Bina Farmasi Komunitas dan Klinik (2002–2004) before appointed as expert Staff of Minister of health on institutional Capacity improvement and Decentralization (2004–2007). he had also been Finance Director at Pt Kimia Farma tbk. (1992–1997). he was elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 31 august 2006, in Jakarta.

Drs. Mochamad Ichsani, M.M.CommissionerBorn in Banyuwangi, 5 January 1957.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he obtained a first degree in accounting from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1982, and Magister Manajemen specializing in Finance Management from Stie aBi, Surabaya, in 2003. Drs. Mochammad ichsani, M.M. had been following career path as an auditor for 26 years and held a position of head of BPKP Office Province of Riau (2004–2005) and Director of agrobusiness, Construction industry and trade Monitoring at BPKP (2005–2006) before appointed as inspector of State Ministry of BUMn (2006–present). he was elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 31 august 2006, in Jakarta.

Page 16: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.16

Laporan DireksiThe Board of Directors’ Report

Dear Valued Shareholders,

2008 was a very difficult year for Pt indofarma (Persero), tbk. global economic crisis that lead to weakening rupiah value and thus steep rise on price of raw materials and other imported production inputs, on one hand, and the unrealistically low generic Drug Product (OgBs, which are indofarma’s main products) price, on the other hand, made the Company’s business choices severely limited.

amid the unfavorable external condition, to satisfy broader consumers’ need — and in line with indofarma's moral obligation and responsibility as the main supported of the nation's health system — the Company continued to produce and distribute some OgB items that certainly have negative profit margins. Just like in the preceding year, the moral-driven policy made the Company’s net income experienced negative growth in 2008.

however, aside from the lower bottom line, there were some other indicators that gave positive pictures, among others:• Quite good liquidity as shown by the Company’s successful

efforts in maintaining its Current Ratio.

Para pemegang saham yang terhormat,

2008 merupakan tahun yang teramat berat bagi Pt indofarma (Persero), tbk. Krisis ekonomi global yang membuat nilai tukar rupiah melemah sehingga harga bahan baku dan bahan lain yang harus diimpor meningkat tinggi, di satu sisi, dan rendahnya harga Obat generik Berlogo (OgB) yang merupakan produk utama indofarma, di sisi lain, membuat pilihan bisnis yang dapat dilakukan indofarma sangat terbatas.

Dalam kondisi eksternal yang kurang menguntungkan tersebut, guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas — dan sejalan dengan kewajiban dan tanggung jawab indofarma mendukung sistem kesehatan nasional — Perseroan memilih untuk tetap memproduksi dan mendistribusikan sebagian OgB yang nyata-nyata memberikan margin laba bersih negatif. Seperti pada tahun sebelumnya, kebijakan yang sarat pertimbangan moral ini telah membuat Laba Bersih Perseroan mengalami pertumbuhan negatif pada 2008.

tetapi, di luar pencapaian bottom line yang menurun ini, beberapa indikator lain memberikan gambaran positif, yaitu:• Likuiditas keuangan yang cukup terjaga seperti yang

ditunjukkan oleh Current Ratio Perseroan.

P. SudibyoDirektur Utama | President Director

Page 17: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 17

• Portofolio produk yang lebih beragam dan seimbang dengan peluncuran beberapa Obat dengan nama nagang (OnD) dan produk diagnostik yang memberikan margin laba lebih tinggi.

• Pencapaian penjualan ekspor yang meningkat 189,9% dibanding pada tahun sebelumnya.

• Portofolio penjualan produk IGM, anak perusahaan Indofarma di bidang distribusi dan trading, yang lebih optimal dengan masuknya prinsipal baru yang membuat porsi penjualan Produk non-indofarma kian meningkat.

• Keberhasilan Perseroan mempertajam penetrasi ke pasar reguler yang non-captive.

Di sisi organisasi, pada 2008 indofarma telah menyelesaikan restrukturisasi lanjutan di anak perusahaan. Dengan restrukturisasi ini, posisi vital dalam perangkat organisasi igM di bidang keuangan telah kian lengkap. Dengan demikian, sumbangan riil igM kepada indofarma group juga dapat diharapkan lebih besar di masa mendatang.

Dengan pemberlakuan harmonisasi pasar aSean pada 2008, kami menyadari, tantangan yang dihadapi indofarma akan semakin berat. Untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang kian ketat, indofarma terus memfokuskan diri pada enam butir prioritas yang pada 2008 hampir seluruhnya tercapai. Secara singkat pencapaian masing-masing prioritas tersebut adalah:

● Peningkatan Operational Excellence. Sebagai perusahaan farmasi yang sebagian besar penjualannya berasal dari produk OgB, indofarma harus memiliki price leadership. Untuk itu, Perseroan berupaya mencapai kapasitas produksi yang optimum — antara lain dengan menarik perusahaan farmasi lain melakukan toll-in manufacturing memanfaatkan fasilitas yang memiliki kapasitas produksi berlebih (seperti ekstraktor), dan di sisi lain dengan melakukan toll-out manufacturing guna memenuhi permintaan tinggi, terutama untuk proses bisnis yang bernilai tambah tidak terlalu tinggi (misalnya pembuatan produk OgB yang permintaannya terakumulasi pada kuartal iV).

Untuk meningkatkan kemampuan bagian produksi sebagai profit center, indofarma terus meningkatkan fasilitas produksinya sehingga memenuhi ketentuan cgMP. Pada 2008, renovasi sistem air untuk produksi preparat steril (injeksi) telah mencapai tahap akhir. Selain itu, Perseroan juga telah mengalihkan sumber energi sehingga sepenuhnya menggunakan gas alami yang lebih efisien sebagai sumber energi untuk pemanasan boiler.

● Peningkatan Kemampuan Organisasi. Sebagai tindak lanjut pemisahan igM, indofarma terus melakukan reorganisasi. Pada 2008, misalnya, Manajemen igM dilengkapi dengan Direktur Keuangan dan Dewan Komisarisnya dilengkapi dengan seorang Komisaris independen. Selain itu, agar upaya bisnis yang dilakukan dapat lebih fokus, dibentuk dibentuk pula satu divisi baru, yaitu Divisi Bahan Baku. Upaya yang lebih fokus ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan kemampuan organisasi seperti yang terbukti dengan kemampuan anak perusahaan ini memberikan kontribusi positif dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.

• More various and balanced product portfolio with the launching of some Owned-brand Products (OnDs) and diagnostics that give higher profit margins.

• Indofarma's sales to international market that increased 189,9% compare to that in the preceding year.

• More optimal product sales portfolio by IGM, Indofarma's subsidiary on distribution and trading, resulted from its successful efforts in attracting new principals, allowing greater sales share of non-indofarma Products.

• The Company’s successful efforts to penetrate deeper non-captive, regular market.

in term of organization, in 2008 indofarma has completed its further restructuring in the Company's subsidiary. With the restructuring, crucial positions within igM's organization structure on finance have been secured. therefore, igM's real contribution to indofarma group could also be expected to be greater in the future.

With aSean market harmonization started to be effective in 2008, we were aware, challenges indofarma faced would be much greater. to make itself well positioned in the fiercer competition, indofarma remained focus its efforts on six points of priority. Briefly, the Company’s achievements on the six priorities are as follows:

● Improvement of Operational Excellence. as a pharmaceutical company that makes most sales from OgB products, indofarma must command cost-leadership. to realize this, the Company made integrated efforts to ensure optimum production capacity — among others by attracting other pharmaceutical companies to do toll-in manufacturing, making use such facilities that still have abundant left-over capacity (as extractor), and on the other hand by doing toll-out manufacturing to meet high demands, particularly on business process that give relatively low added-value (like manufacturing of OgB products which demands are accumulated on the fourth quarter).

to improve its production department ability as a profit center, indofarma continuously improve its production facility, ensuring it to satisfy cgMP requirements. in 2008, renovation of water system for sterile preparation (injectable) reached final stages. in addition, the Company also successfully diverted its source of energy, making the more efficient natural gas as the sole source of energy for its boilers.

● Improvement of the Company’s Organization Ability. as the follow-up of igM empowerment, indofarma continuously made reorganization. in 2008, for example, igM Management was supplemented with a Finance Director and its Board of Commissioners with an independent Commissioner. in addition, to make igM's business endeavor more focus, a division was developed, i.e. Raw Material Division. the more focus business efforts would in turn boost organization ability as shown by igM continual ability in giving positive contribution in such unfavorable economic condition.

Page 18: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.18

● Peningkatan Efisiensi Proses Bisnis. Pengadaan produk dan jasa sampai ke tangan konsumen akhir merupakan serangkaian proses yang sebagian dapat dikontrol dan sebagian lainnya lebih ditentukan oleh faktor eksternal. Untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis tersebut, indofarma melakukan upaya terpadu antara lain dengan mengembangkan sistem teknologi informasi (ti) online dan real time sampai ke pelanggan.

● Peningkatan Portofolio Produk dan Pasar. agar kinerja bisnisnya baik, sebuah perusahaan farmasi tak mungkin hanya mengandalkan OgB yang margin labanya semakin tipis. Sebab itu, selain meluncurkan beberapa produk obat baru yang menjanjikan margin laba lebih tinggi, pada 2008 indofarma juga memperluas portofolionya dengan produk non-obat yang, tentu saja, diarahkan ke pasar non-obat pula. Upaya ini antara lain tercermin dari semakin banyaknya prinsipal yang bermitra dengan igM. Selain itu, indofarma juga mulai melakukan registrasi lebih banyak produk ke lebih banyak negara sehingga penetrasi ke pasar ekspor dapat diharapkan akan terus meningkat.

● Menjaga Stabilitas Keuangan. indofarma terus berupaya mempertahankan stabilitas keuangannya. Pada 2008, dengan semakin beratnya tekanan eksternal, Perseroan masih berhasil menjaga Current Ratio sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan memelihara keberlangsungan operasi bisnisnya.

● Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pada 2008 indofarma berhasil menyelesaikan restrukturisasi sumberdaya manusia (SDM) yang diupayakan sejak 2003. Dengan resrukturisasi ini, organisasi Perseroan di lingkungan pabrik menjadi lebih ramping sehingga terjadi peningkatan efisiensi produksi.

Di sisi lain, guna meningkatkan kemampuan Perseroan dalam menyesuaikan bisnisnya dengan pasar yang berubah cepat, indofarma terus memperkuat SDM di lapangan, terutama di igM yang menjadi ujung tombak penjualan indofarma group. Melalui proses rekrutmen yang ketat, Perseroan menarik talenta baru di bidang pemasaran. Dengan pendidikan dan pelatihan yang terencana dan berkelanjutan, tenaga-tenaga yang masih segar tersebut dapat diharapkan akan menjadi aset penting bagi pengembangan jangka panjang indofarma.

Pada 2008, upaya tersebut memberikan hasil yang cukup menggembirakan, mengingat kondisi eksternal yang demikian memburuk. Laba Usaha indofarma mengalami peningkatan yang cukup signifikan, 40,9%. Dan, walau mengalami rugi kurs yang mencapai Rp16,81 miliar dan Pos Luar Biasa Rp1,69 miliar, Perseroan masih membukukan Laba Bersih Rp5,03 miliar.

Dengan pencapaian tersebut di atas, indofarma mengakhiri tahun 2008 dengan kinerja yang dapat dikatakan cukup baik mengingat, sekali lagi, kondisi eksternal yang memburuk. apalagi, pada 2008 itu Perseroan juga banyak melakukan investasi — baik dalam bentuk peningkatan fasilitas fisik (berbagai renovasi, pengalihan

● Improvement of Efficiency of Business Process. Providing products and services up to the real customers is a series of processes of which some parts can be controlled and some other parts are largely determined by external factors. to improve efficiency of the business processes, indofarma makes integrated efforts among others by developing online, real time information technology (it) system accessible by the customers.

● Improvement of Product and Market Portfolio. to ensure good business performance, a pharmaceutical company cannot solely depend on OgB, a product category with increasingly thinner profit margin. therefore, in addition to launching several new products that gave fatter profit margin, in 2008 indofarma also expanded its portfolio to include more non-drug products that, understandably, aimed at non-drug markets. the efforts among others were reflected by the longer list of principals acquired by igM as its partners. aside from this, indofarma also started registering more products in more countries, allowing the Company to increase its export in the near future.

● Ensuring Financial Stability. indofarma makes continuous efforts to ensure its financial stability. in 2008, with increasingly greater external pressures, indofarma was able to maintain its Current Ratio, allowing the Company to serve its short-term liabilities and ensure the continuation of its business operations.

● Improvement of Human Resorces. in 2008 indofarma successfully completed its restructuring on human resources (hR), an endeavor it has started since 2003. With the restructuring, the Company's organization within the plant has been leaner, leading to improved production efficiency.

On the other hand, to improve the Company's ability in adapting its business toward rapidly changing market, indofarma makes continuous efforts to strengthen its hR, particularly in igM, the sales arm of indofarma group. through highly selective process, the Company recruits cadre of new talents in marketing. By giving well-planned, continuous education and training, it can be expected that the fresh talents will be valuable asset for indofarma’s long-term growth.

in 2008, the endeavor started to bear quite fruitful results considering the worsening external condition. indofarma's income from Operations experienced quite significant, 40.9%, increase. and, although suffering from a heavy blow of foreign exchange loss amounted to Rp16.81 billion and extraordinary items of Rp1.69 billion, the Company managed to post net income of Rp5.03 billion.

With all these achievements, indofarma ended year 2008 with quite good business performance considering, once more time, the highly unfavorable external condition. Moreover, in 2008 the Company also made quite big investments — both to improve physical facilities (various renovation, diversion of energy source

Page 19: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 19

sumber energi dari solar ke gas) maupun pengembangan SDM (terutama di igM yang organisasinya mengalami pemekaran setelah pemisahan dari Perusahaan induk) — yang akan memberikan hasil positif dalam jangka menengah atau panjang.

Laporan rinci tentang kinerja indofarma sepanjang 2008 akan disampaikan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Untuk mengevaluasi hasil kerja Manajemen, kami menggunakan analisis yang melingkupi berbagai perspektif — keuangan, proses internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan — sebagai tolok ukur kinerja.

Secara umum, kinerja indofarma pada 2008 cukup memadai, terutama di bidang yang strategis, dan mendukung Perseroan untuk melakukan pertumbuhan jangka panjang. Kinerja ini sulit dicapai tanpa dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan.

Karena itu, Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh staf dan karyawan atas kontribusi mereka yang besar pada tahun sulit 2008. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para mitra bisnis, kreditor, pemasok, pemegang saham, Pemerintah, dan seluruh stakeholder yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada indofarma.

from fuel to natural gas) and develop human resources (particularly at igM of which its organization was expanded after spinning-off from the holding Company) — all of them can be expected to give positive results in the mid- or long-term.

Detailed reports on indofarma’s performance throughout 2008 are presented in the subsequent parts of this annual Report. to evaluate the Management performance, we made analyses that cover several business functions — finance, internal operations, customers and learning and growth — as the key performance indicators.

in general, indofarma’s business performance in 2008 was considerably good, particularly in a strategic term, allowing the Company to achieve long-term growth. the achievements might not be realized without dedications and hard works of the Company’s employees at all levels,

the Board of Directors would therefore like to express gratitude and highest appreciation to employees at all levels for their extraordinary contribution in the difficult year of 2008. We would also like to thank all or business partners, creditors, suppliers, shareholders, the government, and all stakeholders for their unfailing support and trust to indofarma.

Jakarta, March 2009

P. SudibyoDirektur Utama i President Director

Yuliarti R. MeratiDirektur Produksi

Production Director

Muhammad MunawarohDirektur Pemasaran dan Umum

Marketing and general affair Director

Deden Edi SoetrisnaDirektur Keuangan dan SDM

Finance and hR Director

Page 20: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

DireksiThe Board of Directors

1

2

3

4

3 1 42

Page 21: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 21

P. SudibyoDirektur UtamaLahir di Yogyakarta, 5 Oktober 1950.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. Memulai pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran, Universitas gadjah Mada (1969–1972), beliau mendapatkan gelar sarjana di bidang akuntansi dari Fakultas ekonomi, Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1980. Setelah itu, beliau mengambil gelar Master in accounting di State University of new York, pada 1987, dan pernah memperdalam keahlian di bidang corporate finance dan computer-aided software engineering di Ohio State University (1990–1991). P. Sudibyo memulai karirnya sebagai dosen di almamaternya, Fakultas ekonomi, Univesitas gadjah Mada (1980–2006) dan pernah menjadi konsultan di beberapa BUMn, antara lain Pt Pelabuhan indonesia i, Pt Pelabuhan indonesia ii, Pt Rajawali nusantara indonesia, Pt Bank exim, dan juga Direktorat Jenderal BUMn, Departemen Keuangan Republik indonesia. Beliau adalah anggota ikatan akuntan indonesia dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN Federation of Accountants (1993-1995). Setelah itu, beliau bekerja untuk indofarma sebagai Corporate Secretary (2000–2003) dan Direktur Keuangan indofarma (2003–2007) sebelum terpilih menjadi Direktur Utama indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 3 Desember 2007, di Jakarta.

Yuliarti R. MeratiDirektur ProduksiLahir di Jakarta, 29 Juli 1954.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Pt indofarma (Persero), tbk. yang membawahi Bidang Produksi sejak Juli 2003. gelar Sarjana Farmasi dan apoteker diperolehnya dari institut teknologi Bandung, pada 1980 dan 1982. Yuliarti R. Merati memulai karirnya sebagai staf Manajer Pabrik Pil KB Bandung di Pt Kimia Farma tbk. (1983–1985). Karir beliau di Pt Kimia Farma terus meningkat sampai menjadi Manajer Unit Formulasi Bandung (1997–2002) dan Kepala Divisi Produksi Bandung (2002–2003), sebelum terpilih menjadi Direktur Produksi indofarma pada Rapat Umum Pemegang tahunan (RUPSt) yang diselenggarakan pada 30 Juni 2003, di Jakarta.

Muhammad MunawarohDirektur Pemasaran dan UmumLahir di Yogyakarta, 17 Mei 1965.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Pemasaran dan Umum Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran hewan dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1991. Memulai karirnya di Pt Phapros indonesia, beliau pernah menduduki jabatan Associate Product Manager Ethical (2000–2001), dan Senior Product Manager OtC (2002–2004) sebelum pindah ke Pt indofarma tbk. sebagai Manajer Pemasaran Branded (2004) dan Manajer Strategic Business Development (2005). Beliau terpilih menjadi Direktur Pemasaran indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta, kemudian menjadi Direktur Pemasaran dan Umum pada (RUPSLB), 3 Desember 2007, di Jakarta.

Deden Edi SoetrisnaDirektur Keuangan dan SDMLahir di Jakarta, 28 Januari 1966.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan SDM Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. gelar Sarjana Kedokteran gigi diperolehnya dari Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 1991, dan Magister Manajemen di bidang Pemasaran dari Universitas haMKa, Jakarta, pada 2002. Deden edi Soetrisna memulai karirnya di indofarma, beliau pernah menduduki jabatan Group Product Manager (1999–2003), Manajer Strategic Business Development (2003–2004), dan Manajer Pemasaran (2004–2006). Beliau terpilih menjadi Direktur Umum dan SDM indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta, kemudian Direktur Keuangan dan SDM pada RUPSLB, 3 Desember 2007, di Jakarta.

P. SudibyoPresident DirectorBorn in Yogyakarta, 5 October 1950.Indonesian Citizen.he has been the President Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. Started his tertiary education in Faculty of Medicine, gadjah Mada University (1969–1972), he obtained a first degree in accounting from Faculty of economy, gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1980. he also earned a Master degree in accounting from State University of new York, in 1987, and had deepened his expertise in corporate finance and computer-aided software engineering at the Ohio State University (1990–1991). Sudibyo started his professional career as lecturer in his alma mater, Faculty of economy, gadjah Mada University (1980–2006) and had been a consultant in various State-Owned enterprises (BUMn), among others were Pt Pelabuhan indonesia i, Pt Pelabuhan indonesia ii, Pt Bank exim, and also Directorate general of BUMn, Department of Finance Republic of indonesia. he is an active member of indonesian accountant association and had been the Secretary general of aSean Federation of accountants (1993-1995). afterwards, he transferred to indofarma and became Corporate Secretary (2000–2003) and Finance Director (2003–2007) before elected as President Director in the extraordinary annual general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 3 December 2007, in Jakarta.

Yuliarti R. MeratiProduction DirectorBorn in Jakarta, 29 July 1954.Indonesian Citizen.She has been Director of Pt indofarma (Persero), tbk. in charge of Production Department since July 2003. She obtained first and professional degrees in Pharmacy from Bandung institute of technology, in 1980 and 1982. Yuliarti R. Merati started her professional career as Staff of Plant Manager Pil KB Bandung at Pt Kimia Farma tbk. (1983–1985). her career at Kimia Farma rapidly advanced to Manager of Formulation Unit Bandung (1997–2002) and head of Production Division Bandung (2002–2003) before elected as Production Director of indofarma at the annual general Meeting of Shareholders (agMoS) held in 30 June 2003, in Jakarta.

Muhammad MunawarohMarketing and General Affair DirectorBorn in Yogyakarta, 17 May 1965.Indonesian Citizen.he has been Marketing and general affairs Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. he earned a first degree in Veterinary Medicine from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1991. Started his professional career at Pt Pharos indonesia, he had been associate Product Manager ethical (2000–2001), and Senior Product Manager OtC (2002–2004) before transferred to Pt indofarma tbk. as Marketing Manager of Branded Products (2004) and Manager of Strategic Business Development (2005). he was elected as Marketing Director of indofarma at annual general Meeting of Shareholders (agMoS), 31 august 2006, in Jakarta, then Marketing and general affair Director at egMoS, 3 December 2007, in Jakarta.

Deden Edi SoetrisnaFinance and HR DirectorBorn in Jakarta, 28 January 1966.Indonesian Citizen.he has been Finance and hR Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. he earned a firs degree in Dentistry from Padjadjaran University, Bandung, in 1991, and Magister Manajemen in Marketing from haMKa University, Jakarta, in 2002. Deden edi Soetrisna started his professional career at indofarma and had been group Product Manager (1999–2003), Manager of Strategic Business Development (2003–2004), and Marketing Manager (2004–2006). he was elected as general affairs and hR Director of indofarma at annual general Meeting of Shareholders (agMoS), 31 august 2006, in Jakarta, then Finance and hR Director at egMoS, 3 December 2007, in Jakarta.

Page 22: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.22

tata KeLOLa Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance, gCg) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktek bisnis Pt indofarma (Persero), tbk.. Saat ini indofarma telah memiliki hampir seluruh perangkat normatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip gCg, termasuk Komite audit dan Komisaris independen seperti yang diamanatkan oleh Bursa efek indonesia melalui Peraturan Pencatatan i-a no.305/BeJ/07-2004 dan Peraturan Bapepam no.iX.i.5.

Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi kinerja Direksi dan memberikan nasehat jika dipandang perlu. Komunikasi formal antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui rapat rutin yang diadakan setiap bulan guna membahas kinerja Direksi pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi untuk bulan mendatang.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

gOOD CORPORate governance (gCg) is a commitment for Pt indofarma (Persero), tbk in its integrated restructuring efforts. at present, indofarma has already had the normative infrastructure to comply gCg principles, including audit Committee, gCg, Remuneration and nomination Committee, as well as independent Commissioner as required by the indonesia Stock exchange and Capital Market Supervisory agency (Bapepam-LK).

The Board of Commissioners and Directorsthe Board of Commissioners (BOC)’s duty is to monitor the Board of Directors (BOD)’s performance and provide necessary guidance. Formal communication between the BOC and the BOD is performed through regular, monthly meetings to review the BOD’s performance for the previous month and the BOD’s plan for the coming month.

Kehadiran dalam Rapat Formal Komisaris dan Direksi pada 2008Attendance at Formal BoC and BoD Meetings 2008

Peserta RapatMeeting Attendant

Komisaris | Commissioners Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H. Drs. Mochamad Ichsani, M.M. Drs. Dwidjo Susono, Apt., S.E.

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto

Direksi | Board of Directors P. Sudibyo Yuliarti R. Merati Muhammad Munawaroh Deden Edi Soetrisna

DireksiBoard of Directors

27272727

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

11111111

Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Directors

17171717

17171717

Remunerasi Direksi dan Dewan KomisarisRemuneration of the BoD and the BoC

Komponen RemunerasiComponents

Gaji Dasar I Basic SalaryTunjangan I Allowances • Perumahan I housing • Kendaraan I Cars • Lainnya I OtherTotal Tunjangan I Total Allowances

Take Home Pay [per bulan I per month]

Rp12.480.000

0Rp 3.000.000Rp 3.000.000Rp 6.000.000

Rp18.480.000

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Rp11.232.000

0Rp 3.000.000Rp 3.000.000Rp 6.000.000

Rp17.232.000

KomisarisCommissioner

Rp31.200.000

Rp 8.000.000Rp17.500.000Rp 7.500.000Rp33.000.000

Rp64.200.000

Direktur UtamaPresident Director

Rp28.080.000

Rp 8.000.000Rp15.750.000Rp 7.500.000Rp31.250.000

Rp59.330.000

DirekturDirector

Page 23: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 23

Komite Audit Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. telah dibentuk dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan.

Sejalan dengan ketentuan Bursa efek indonesia, Komite audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris.

Sepanjang 2008, Komite audit indofarma telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas laporan keuangan interim balk yang

akan dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan, terutama dengan melakukan evaluasi atas perubahan yang material angka pos-pos neraca, Laba/Rugi, dan arus Kas.

• Melakukan evaluasi terhadap akuntan publik/auditor ekstemal yang akan direkomendasikan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan tahunan Pt indofarma (Persero) tbk. dengan memperhatikan independensi dan obyektivitas, cakupan dan kecukupan audit, serta penelaahan kewajaran biaya audit.

• Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Pengendalian internal (SPi) guna membahas keefektifan pelaksanaan audit internal dan kepatuhan, temuan-temuan penting lainnya, serta tindak lanjut audit.

• Melakukan pertemuan secara berkala dengan auditor eksternal guna membahas keefektifan pelaksanaan audit, antara lain rencana audit, kemajuan audit, temuan-temuan penting, penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dan kendala dalam audit.

• Melakukan pemantauan terhadap tindak-lanjut temuan Auditor eksternal.

• Melakukan evaluasi terhadap penerapan Risk Management.• Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris, antara

lain penelaahan laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan anggaran.

Komite audit mengadakan pertemuan rutin dua kali seminggu di luar rapat wajib satu kali sebulan yang dihadiri seluruh anggotanya.

Audit CommitteePt indofarma (Persero), tbk’s audit Committee has been established to support and facilitate the Board of Commissioners in performing its supervisory function.

in accordance with the indonesia Stock exchange’s regulation, audit Committee duties and responsibilities are to provide professional, independent opinions to the Board of Commissioners (BoC) on reports and/or other things presented by the Board of Directors (BoD), to identify matters that need the BoC attention, and carry out other assignments given by the BoC.

throughout 2008, indofarma's audit Committee conducted the following activities:• Made analysis both on would be and not to be published interim

financial reports, particularly by closely reviewing significant changes on items in the Company’s Balance Sheet, income Statements, and Cash-Flow.

• Made evaluation on public accountant/external auditor that will be recommended to audit Pt indofarma (Persero) tbk's annual Financial Report by taking such factors as independence and objectivity, scope and completeness of the audit, as well as review on fairness of auditing fee into considerations.

• Made regular meetings with the Internal Audit Unit (IAU) to review effectiveness of internal audit process, findings related to internal control process and compliance, other critical findings, as well as follow-up audits.

• Made regular, scheduled meetings with external auditor to review effectiveness of auditing conducted, including audit plans, auditing progress, critical findings, adjustments, and constraints faced in the auditing process.

• Made monitoring on follow-up of External Auditor's findings.• Made evaluation on implementation of Risk Management.• Carried out other assignments requested by the BoC, among

others analysis on proposal on the Company’s Work Plans and Budget.

the audit Committee holds regular meeting twice a week, in addition to monthly compulsory meeting attended by all the Committee's members.

.

Komite Audit Indofarma I Indofarma’s Audit Committee

Nama I Name

Dr. ir. Wahyudi RuwiyantoDrs. Mochamad ichsani, M.M.Drs. Muhammad asawir harahap, akt.Purwadi, ak., M.M.Drs. Warga Murad

Posisi I Position

independent Commissioner / Chairman and Member of the audit CommitteeCommissioner / Vice Chairman and Member of the audit Committee

Member of the audit CommitteeMember of the audit Committee

Secretary of the audit Committee

Page 24: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.24

Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt.Anggota Komite Audit

Lahir di Padangsidempuan, 11 Agustus 1946Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. gelar Sarjana akuntansi diperolehnya dari institut ilmu Keuangan pada 1975. Drs. Muhammad asawir, akt. memulai karirnya sebagai auditor untuk Perusahaan negara dan Perusahaan Daerah di Direktorat akuntan negara, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pada 1969. Sebelum menjadi anggota Komite audit indofarma, beliau mengemban jabatan Deputi Bidang akuntan negara BPKP.

Purwadi, Ak., M.M.Anggota Komite Audit

Lahir di Pati, 14 Mei 1964Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak 1 Maret 2008. gelar Sarjana Muda dan Sarjana akuntansi diperolehnya dari Sekolah tinggi akuntansi negara, Jakarta, pada 1987 dan 1994, dan gelar Magister Manajemen dari Stie – aBi, Surabaya, pada 2003. Purwadi, ak., M.M. memulai karir profesionalnya sebagai ajun akuntan pada Direktorat Pengawasan Pertamina, pada 1987, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP, sampai 2007). Saat ini beliau menjadi auditor ahli Muda pada Kementerian negara BUMn.

Drs. Warga MuradSekretaris Komite Audit

Lahir di Bukitinggi, 1 Juli 1947Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. gelar Sarjana Muda dan Sarjana diperolehnya dari institut ilmu Keuangan pada 1971 dan 1977. Drs. Warga Murad memulai karirnya sebagai inspektur Muda di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan negara, Departemen Keuangan, pada 1972. Pada 1984 beliau ditugaskan di BPKP dan sampai memangku jabatan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan informasi (Juni 2001–Juli 2003) dan nara Sumber Pusinfo (agustus 2001–Juli 2005).

Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi Sejak September 2006, Dewan Komisaris telah membentuk Komite gCg, Remunerasi dan nominasi untuk membantu Komisaris dalam menjalankan tugasnya. Komite gCg ini mengadakan pertemuan sebulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggotanya.

Sepanjang 2008, Komite gCg telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Merevisi dokumen-dokumen GCG.• Memberikan usulan remunerasi Manajemen Perusahaan kepada

Dewan Komisaris.• Menyusun sistem nominasi kandidat Direksi Perusahaan dan

anak Perusahaan.

Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt.Member of the Audit CommitteeBorn in Padangsidempuan, 11 August 1946Indonesian Citizen.

he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. he obtained a first degree in accounting from institute of Finance in 1975. Drs. Muhammad asawir, akt. started his professional career as auditor of Central and Regional

government-owned enterprises at State accounting Office. in 1984, he was transferred to the Financial and Development Supervisory Board (BPKP). Prior to become a member of indofarma’s audit Committee, he was the Deputy on government accounting at BPKP (until 1 September 2007).

Purwadi, Ak., M.M.Member of the Audit CommitteeBorn in Pati, 14 May 1964Indonesian Citizen.

he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since 1 March 2008. he obtained a Bachelor and Sarjana degree in accounting from indonesian State College of accountancy, Jakarta, in 1987 and 1994, and Master of Management degree from

Stie – aBi, Surabaya, in 2003. Purwadi, ak., M.M. started his professional career as adjunct accountant at Pertamina, in 1987, and the Financial and Development Supervisory Board (BPKP, until 2007). Presently, he is a Senior accountant at the State Ministry of government-owned enterprises.

Drs. Warga MuradSecretary of the Audit CommitteeBorn in Bukitinggi, 1 July 1947Indonesian Citizen.

he has been the Secretary of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. he earned a bachelor degree and S-1 degree from institute of Finance in 1971 and 1977. Drs. Warga Murad started his professional career as a Junior inspector at Directorate general of State

Financial Supervisory, Department of Finance, in 1972. in 1984 he was transferred to Financial and Development Supervisory Board (BPKP) and among others held positions of head of Data and information Management Division (June 2001–July 2003) and Resource Person of Pusinfo (august 2001–July 2005).

GCG, Remuneration and Nomination Committee Since September 2006, the Board of Commissioners (BoC) has set up gCg, Remuneration and nomination Committee to assist the BoC in carrying out its duty to serve the Company’s shareholders' the gCg Committee holds a monthly meeting attended by all its members.

throughout 2008, the gCg Committee carried out the following activities:• Revised GCG documents.• Proposed remuneration for the Board of Directors to the Board of

Commissioners• Drafting nomination system for candidates of the Company’s as

well as the Subsidiary's Directors.

Page 25: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 25

Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D. AnggotaKomite GCG, Remunerasi dan Nominasi

Lahir di Sidoarjo, 25 Juli 1970Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang teknik industri dari institut teknologi Sepuluh november, Surabaya, pada 1975, beliau meneruskan pendidikannya dan memperoleh gelar Magister teknik dari Universitas indonesia, pada 1999, dan Doktor di bidang industrial Management dari School of Management, Universiti Utara Malaysia, Kedah, pada 2006. Selain menjadi anggota Komite gCg, Remunerasi dan nominasi indofarma, ir. gunawan adji, M.t., Ph.D. aktif sebagai Konsultan gCg pada Klinik gCg Kadin Jakarta dan dosen pada Sekolah tinggi ilmu ekonomi dan perbankan indonesia (SteKPi), Jakarta.

Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA. Anggota Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi

Lahir di Solo, 11 April 1965Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang teknik Mesin dari Universitas atmajaya, Jakarta, pada 1988, beliau mendapatkan gelar sarjana di bidang asuransi dan loss adjuster dari australian new Zealand insurance institute & Finance, pada 1997. Selain menjadi anggota Komite gCg, Remunerasi dan nominasi indofarma, ir. Stephanus trisnanto adalah karyawan Pt Satria Dharma Pusaka Crawford thomal howell group, sebuah perusahaan internasional di bidang loss adjuster.

Satuan Pengawas Internal (SPI)audit internal merupakan bagian dari fungsi pengawasan yang tak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi pokok audit internal — yang dilakukan oleh Satuan Pengawas internal (SPi) — adalah memberikan masukan yang konstruktif dan konsultatif kepada manajemen sehingga antisipasi risiko usaha dapat dilakukan lebih baik.

Sepanjang 2008, SPi indofarma melaksanakan audit terhadap tiga bidang di lingkungan Perusahaan induk. Dengan adanya restrukturisasi yang secara bertahap menarik fungsi kontrol ke Perusahaan induk, SPi juga mulai melakukan audit di indofarma global Medika (igM), baik di kantor pusat anak perusahaan indofarma di bidang distribusi dan trading ini maupun kantor-kantor cabang yang tersebar di seluruh indonesia.

Laporan audit secara berkala disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan ke Komite audit. SPi juga melakukan pertemuan berkala dengan Komite audit untuk kepentingan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian internal Perseroan.

Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D.Member of GCG, Remuneration and Nomination CommitteeBorn in Sidoarjo, 25 July 1970Indonesian Citizen.

he has been a member of gCg, Remuneration and nomination Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. after obtaining a first degree in industrial engineering from Sepuluh november institute of technology, Surabaya, in 1995, he continued his study

and earned a Master degree in engineering from University of indonesia, Jakarta, in 1999, and a Doctorate degree in industrial Management from School of Management, Universiti Utara Malaysia, Kedah, in 2006. aside from a member of indofarma’s gCg, Remuneration and nomination Committee, ir. gunawan adji, M.t., Ph.D. is also a gCg Consultant at gCg Clinic of Jakarta Chambers of Commerce (Kadin) and a lecturer at indonesia School of economics and Banking (SteKPi), Jakarta.

Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA.Member of GCG, Remuneration and Nomination CommitteeBorn in Solo, 11 April 1965Indonesian Citizen.

he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. after obtaining a first degree in Mechanical engineering from atmajaya University, Jakarta, in 1988, he earned a degree in insurance (loss adjuster) from australian new

Zealand insurance institute & Finance, in 1997. aside from a Member of indofarma’s gCg, Remuneration and nomination Committee, ir. Stephanus trisnanto works at Pt Satria Dharma Pusaka Crawford thomal howell group, an international loss adjuster company.

Internal Audit Unit (IAU)internal audit is an integral part of supervisory function, inseparable from other management functions. among internal audit’s main functions — that are carried out by the internal audit Unit (iaU) — is to give constructive and consultative inputs to the management, allowing better anticipation toward business risks.

throughout 2008, indofarma's iaU conducted audit on three sectors within the holding Company. With the restructuring that gradually reverted the controlling functions to the holding Company, the iaU laso started doing audit in indofarma global Medika (igM), both in the headquarter office of the distibution and trading subsidiary and its branch offices throughout indonesia.

audit report is periodically submitted to the President Director and a copy is sent to the audit Committee. the iaU also conducts regular meetings with audit Committee to coordinate implementation of the Company’s internal control system.

.

Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi Indofarma Indofarma’s GCG, Remuneration and Nomination Committee

Nama I Name

Prof. Dr. dr. azrul azwar, M.P.h.Drs. Mohammad Dwidjo Suseno, apt., S.e.ir. gunawan adji, M.t., Ph.D.ir. Stephanus trisnanto, anZiiF (Sr. assoc.), CiP, iCaP, Dip Busi (Loss adj.), aCLa

Posisi I Position

President Commissioner / Chairman and Member of the gCg CommitteeCommissioner / Member of the gCg Committee

Member of the gCg Committee

Member of the gCg Committee

Page 26: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.26

Public Accountantto audit the Company’s book for year 2008, indofarma directly appointed Public accountant Office of hLB hadori & Rekan as the Company's external auditor.

the appointment has been the sixth in a row for Public accountant Office of hLB hadori & Rekan and, in accordance with the Bapepam-LK regulations, would also be the last.

audit results for 2008 financial year stated that indofarma’s consolidated financial report was in accordance with the generally accepted accounting principles.

Corporate Secretaryindofarma has appointed a Corporate Secretary. Referring to Regulation of the indonesia Stock exchange and Capital Market Supervisory agency (Bapepam-LK) no.iX.1.4, Corporate Secretary function is in essence to bridge the Company with its shareholders, capital market authority and financial regulators, and other stakeholders. Corporate Secretary is also responsible to disseminate all important information to the Company’s stakeholders timely, accurately, responsibly, and transparently.

Isakayoga C.H.Corporate SecretaryBorn in Magelang, 14 May 1952Indonesian Citizen.

he has been the Corporate Secretary of Pt indofarma (Persero), tbk. since early 2008. he earned a first degree in Management from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1979. in addition he laso completed various trainings, including Pacific Rim Bankers Program at the University of Washington, Seattle, in 1991. he established his

professional career in capital market sector, holding a string of positions that include Managing Director of Pt Bapindo Bumi Sekuritas (1992-1994), President Director of Pt Mashill Jaya Sekuritas (1994-1995), President Director of Pt Bursa efek Surabaya (1995-1997), and President Director of Pt Kustodian Sentral efek indonesia (1997-1998). afterwards, he joined hLB Consultant (1999-1999), then become Corporate Secretary of Pt Bank Mega tbk. (2000-2001), independent Commissioner of Pt Siwani trimitra tbk. (2001-2006) and executive Director of indonesian emittents association (2007-presently).

Access to Informationas a public company, indofarma widely opens access on information for shareholders, investors and other stakeholders. Disclosures of the most current, complete information that are fast, timely, and easy to access can be expected to boost the Company’s image.

For this purpose, indofarma makes available a Corporate Website — www.indofarma.co.id — for disseminating all information that is periodically updated. in addition, the Company also conducts regular meetings with mass media, investors, and other stakeholders.

Akuntan Publik guna keperluan audit tahun buku 2008, indofarma menunjuk secara langsung Kantor akuntan Publik hLB hadori & Rekan menjadi penyedia jasa audit laporan keuangan Perseroan.

Penunjukan ini merupakan tahun ke-6 secara berturut-turut bagi Kantor akuntan Publik hLB hadori & Rekan dan, sesuai dengan ketentuan Bapepam-LK, merupakan penunjukan terakhir.

hasil audit tahun buku 2008 menyatakan bahwa laporan keuangan konsolidasian indofarma telah disajikan secara wajar berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Sekretaris Perusahaan indofarma telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) no.iX.1.4, fungsi Sekretaris Perusahaan pada hakekatnya menjadi penghubung Perseroan dengan para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang bersifat material kepada stakeholders secara tepat waktu, akurat, bertanggung jawab, serta menjunjung asas keterbukaan.

Isakayoga C.H.Sekretaris Perusahaan

Lahir di Magelang, 14 Mei 1952Warga Negara Indonesia.

Beliau dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan Pt indofarma (Persero), tbk. sejak awal 2008. gelar Sarjana ekonomi di bidang Manajemen diperolehnya dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1979. Selain itu, beliau juga menyelesaikan berbagai pelatihan, termasuk Pacific Rim Bankers Program di University of Washington, Seattle, pada 1991. Beliau memantapkan karir di bidang pasar modal hingga menduduki jabatan Direktur Pengelola Pt Bapindo Bumi Sekuritas (1992-1994), Direktur Utama Pt Mashill Jaya Sekuritas (1994-1995), Direktur Utama Pt Bursa efek Surabaya (1995-1997), dan Direktur Utama Pt Kustodian Sentral efek indonesia (1997-1998). Setelah itu, beliau bergabung dengan hLB Consultant (1999-1999) serta menjadi Sekretaris Perusahaan Pt Bank Mega tbk. (2000-2001), Komisaris independen Pt Siwani trimitra tbk. (2001-2006) dan Direktur eksekutif asosiasi emiten indonesia (2007-sekarang).

Akses InformasiSebagai perusahaan terbuka, indofarma membuka seluas-luasnya akses informasi, baik bagi pemegang saham, investor maupun stakeholders lainnya. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan akan meningkatkan citra Perseroan.

Untuk itu, indofarma menyediakan situs Web — www.indofarma.co.id — yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui secara berkala. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan pertemuan berkala dengan kalangan media massa, investor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Page 27: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 27

Manajemen RisikoRisk Management

gUna MengantiSiPaSi risiko bisnis, pada 2008 secara umum indofarma melakukan penanganan berdasarkan prinsip-prinsip tata Kelola Perusahaan yang Baik (gCg), antara lain:

• Membentuk unit khusus yang menangani risiko bisnis, yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi.

• Melakukan identifikasi dan analisis risiko secara menyeluruh, baik di perusahaan induk maupun anak perusahaan.

• Menggunakan hasil analisis tersebut untuk risk-based audit. audit terpadu ini dilakukan oleh SPi.

Risiko bisnis yang dihadapi indofarma sebagai perusahaan farmasi dengan produk utama obat generik berlogo (OgB) dapat berasal dari luar (eksternal) maupun dalam (internal) Perseroan. Secara ringkas, risiko tersebut adalah sebagai berikut:

Risiko Eksternal

● Risiko PerekonomianKinerja bisnis indofarma, terutama di pasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi (Pemerintah) ini Sementara itu, di sektor pasar institusi, kinerja indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja Pemerintah di bidang kesehatan.

guna meminimalkan risiko ini, indofarma terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.

● Risiko Fluktuasi Nilai TukarBagi industri farmasi, karena ketergantungan yang tingga terhadap bahan baku impor, depresiasi rupiah akan sangat mempengaruhi struktur biaya.

Pada 2008, sepanjang tiga kuartal pertama pergerakan nilai tukar rupiah cukup stabil. tetapi, menjelang akhir September, nilai rupiah tiba-tiba anjlok dan terus melemah sehingga sekitar akhir Desember terdepresiasi sampai 20% lebih. Padahal, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, order besar dari pasar institusi baru dilakukan di pengujung tahun.

indofarma telah mengambil langkah antisipasi melalui antara lain kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya paling volatile, termasuk amoxicillin. Kendati demikian, penurunan nilai rupiah yang cepat dan tak terduga membuat Perseroan pada 2008 menderita kerugian kurs yang cukup besar.

● Risiko Persaingan Usahaindustri farmasi indonesia sangat terbuka, tak ada pembatasan Pemerintah bagi sebuah perusahaan farmasi untuk memproduksi jenis obat tertentu. Dengan demikian, yak terbentuk segmentasi — banyak produsen farmasi yang menawarkan produk sejenis ke target pasar yang sama. Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha lebih banyak mengarah ke segi harga sehingga mempengaruhi secara langsung kinerja Perseroan.

tO antiCiPate business risks, in 2008 indofarma in general made some measures based on good Corporate governance (gCg) principles, among others:

• Formed a special unit to assess business risks, reporting directly to the Board of Directors

• Made identification and analysis on potencies of risk, both within the holding Company and its Subsidiary

• Used the analysis results in drafting management plans and for the iaU to do audits.

Business risks faced by indofarma as a pharmaceutical company with generic-drug products (OgBs) as its main products may come from both outside and inside the Company. in brief, the risks are as follows:

External Risks

● Economics Riskindofarma’s business performance, particularly in regular market, is directly dependent on consumers’ purchasing power. Decline on gDP and high inflation rate are therefore negatively affected the Company’s performance in this non-(government) institution market. Meanwhile, in the institution market, the Company’s performance is dependent upon the government expenditure on medicals.

to minimize the risk, indofarma makes continuous efforts to increase sales in regular market that offers both more continuous demands and more stable growth.

● Foreign Exchange Fluctuation RiskFor pharmaceutical industry, due to its high dependence on imported raw materials, fluctuation of rupiah (iDR)’s exchange rate significantly affects cost structure.

in 2008, throughout the first three quarters rupiah value was quite stable. however, by late September, rupiah value steeply tumbled and increasingly weakened in such a way that in the late December it was depreciated by over 20%. Unfortunately, just like in the preceding years, big order from institution market was offered in the late last quarter.

indofarma has taken anticipating measures by among others signing long-term contract to buy certain raw materials that are notoriously volatile in price, including amoxixillin. nevertheless, the rapid, unpredictable fall of rupiah value made the Company in 2008 suffer from quite big exchange loss.

● Business Competition RiskPharmaceutical industry in indonesia is in very open competition, the government does not require any pharmaceutical company to produce only a certain kind of drugs. therefore, there is no clear segmentation within the industry — many existing pharmaceutical companies offer the same or similar products. this leads pharmaceutical companies in the Country to compete mostly on price, directly affecting the Company’s business performance.

Page 28: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.28

Dengan berlakunya perdagangan bebas regional (aFta) pada 2010, tantangan yang dihadapi indofarma akan kian berat. Melihat hasil awal yang menjanjikan dari pemberdayaan igM, dapat diharapkan kemandirian yang diberikan kepada anak perusahaan di bidang distribusi dan trading ini akan meningkatkan daya saing Perseroan terhadap para pesaing internasional yang bisa dipastikan akan kian gencar menyerbu pasar indonesia.

● Risiko Harga Obat Generikharga Obat generik Berlogo di indonesia dikendalikan oleh Pemerintah dengan cara menetapkan harga neto apotik (hna, harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OgB. Kenyataan bahwa, di tengah peningkatan harga bahan baku yang tinggi pada 2008, Pemerintah belum mengendurkan kebijakan harga OgB yang ditetapkan rendah, sangat memberatkan indofarma yang sebagian besar produknya adalah OgB.

Untuk mengurangi tekanan risiko ini, pada 2008 Perseroan meluncurkan sejumlah produk Obat dengan nama Dagang (OnD), termasuk obat-obat non-resep dokter (OtC, over the counter). Memberikan margin laba yang lebih tinggi dibanding OgB, produk OnD ini dapat diharapkan meningkatkan portofolio produk dan pasar indofarma sehingga membuat kinerja Perseroan lebih baik, setidaknya dalam jangka panjang.

● Risiko Harga Bahan BakuSampai saat ini, ketergantungan industri farmasi dalam negeri pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga dan ketersediaan bahan baku impor masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di tanah air.

indofarma mengurangi risiko ini dengan mengadakan kontrak pembelian jangka panjang yang memungkinkan Perusahaan melakukan negosiasi dengan lebih baik. tetapi, pada 2008, karena yang naik adalah nilai dollar aS, mata uang yang digunakan untuk pembelian secara impor, Perseroan tak dapat menghindari kerugian kurs.

● Risiko atas Pemalsuan ProdukKasus pemalsuan obat cukup tinggi di indonesia, dan tampilan barang palsu yang ada semakin sulit dibedakan dari produk aslinya. indofarma mengantisiasi risiko ini dengan memberikan ciri khas pada produk asli Perseroan — baik untuk produk obat maupun kemasannya yang mencerminkan standard kualitas yang tinggi.

● Risiko Tuntutan Konsumen Untuk meminimalkan kemungkinan secara tak sengaja melepas produk yang tak memenuhi standar mutu ke pasar — sehingga memicu tuntutan oleh konsumen — indofarma terus meningkatkan kemampuan produksi dan jaminan mutunya. Pada 2008, Perseroan telah memulai renovasi fasilitas produksi utamanya.

Dengan peningkatan fasilitas produksi ini, indofarma akan segera memenuhi current-Good Manufacturing Practice (cgMP) sehingga mampu menerapkan prinsip operational excellence secara berkesinambungan. Dengan demikian, bukan hanya risiko yang terkait dengan kualitas produk dapat teratasi, melainkan juga membuka peluang untuk menjadikan bagian produksi sebagai profit center melalui toll-in manufacturing.

With regional free trade regime (aFta) fully effective by 2010, indofarma certainly faces increasingly greater challenges. Considering quite promising initial results of igM empowerment, the autonomy given to the distribution and trading subsidiary could be expected to improve the Company's competitiveness toward international competitors that will certainly flood into indonesian market.

● Generic Drugs Price Risk Price of generic Drug Product (OgBs) in indonesia is controlled by the government by fixing the net price in the pharmacies’ level (harga neto apotik, hna) and imposing the price to all OgB producers. the fact that, amid the skyrocketing price of raw materials in 2008, the government did not make any looser policy on the OgB price ceiling, putting indofarma which its main products were OgB, into difficult situation.

to minimize the pressure of this OgB price risk, in 2008 the Company launched several Owned-brand Products (OnDs), including non-prescription (OtC, over the counter) drugs. having higher profit margin than that of OgB, the OnDs can be expected to improve both indofarma's product and market portfolios, allowing the Company to make better financial performance, at least in the long-term.

● Raw Material Price RiskSo far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. therefore, price and availability of the imported raw materials remains the main factor significantly effecting pharmaceutical industry in the Country.

indofarma overcomes the threat by making long-term contracts that allow the Company to renegotiate term and price that have been agreed upon. however, in 2008, because the problem arose from steep appreciation of the US dollar, the hard currency on international transactions, the Company could not help itself from exchange loss.

● Counterfeit Product Riskincidence of counterfeit drugs product is quite high in indonesia, and appearances of the counterfeits are increasingly harder to differentiate from the original ones. indofarma anticipates the risk by ensuring the Company’s original products have special feature(s) — both for the drug preparations and their packaging — that reflect its high standard quality.

● Consumers’ Claim Riskto minimize the risk for the Company to unintentionally release products that do not complying quality, safety and efficacy standard — a thing that may trigger claims by consumers — indofarma continuously improves its production capability and quality assurance. in 2008, the Company started renovating its main production facility.

With the improvement of the production facility, indofarma will soon satisfy current-good Manufacturing Practice (cgMP) requirements, allowing the Company to implement operational excellence principles on sustainable basis. this will not only help the Company ensure its production quality but also open widely a window of opportunity to make the production department a profit center by attracting toll-in manufacturing.

Page 29: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 29

Risiko Internal

● Risiko Keuangan PerusahaanBesarnya porsi penjualan kepada Pemerntah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sedangkan proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan risiko kekurangan likuiditas secara temporer.

Untuk mengatasi masalah ini, pada 2008 indofarma berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank Mandiri. Perlu dicatat, pada 2007 Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan 50% aset.

● Risiko Dampak Lingkungan Pencemaran lingkungan, walau secara tak sengaja, dapat mendatangkan tuntutan hukum. Untuk meminimalisasi risiko ini, pada 2008 indofarma mulai mengoperasikan sistem pengolahan limbah yang telah ditingkatkan.

● Risiko Produk yang RusakRisiko ini mungkin saja terjadi pada saat produk Perseroan dikirim, disimpan, atau diperdagangkan oleh para pengecer. Untuk meminimalkan risiko ini, sejak 2007 indofarma group telah meningkatkan sistem teknologi inrformasi di igM, anak perusahaan yang menangani distribusi produk indofarma, sehingga dapat dilakukan pemantauan terhadap produk secara real time.

Internal Risk

● Risk Related to Corporate Financehigh sales share to the government that is usually realized in the very late month of the year, whereas raw materials procurement and production process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash-flow mismatch.

to overcome the problem, in 2008 indofarma maintained working capital loan contract with Bank Mandiri. it is worth to note that in 2007 the Company signed a contract for working capital loan, a banking facility, secured by more than 50% of the Company’s asset.

● Environmental RiskPolluting environment, although unintentionally, may bring legal consequences. to minimize the risk, in 2008 indofarma started operating its improved waste processing system.

● Product Defect Riskthis particular risk may occur when indofarma’s products transported, stored, or traded by retailers. to minimize the risk, since 2007 indofarma group has improved its system and information technology in igM, the Company’s Subsidiary that handle the distribution of indofarma’s products, allowing it to monitor all the products it distributed on real time basis.

Page 30: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai
Page 31: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma tbk. 31

Diskusi dan Analisis ManajemenManagement Discussion and Analysis

Page 32: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.32

Konstelasi Perekonomian MakroMacroeconomic Constellations

Krisis EKonomi Global yanG TaK TErduGa

2008 merupakan tahun yang sulit. Menjelang akhir September, akibat krisis ekonomi dunia, kurs rupiah menurun tajam terhadap dollar amerika Serikat (aS). Jatuhnya nilai rupiah dari sekitar Rp9.750 per dollar aS sampai hampir menembus Rp13.000 per dollar aS ini membuat impor lebih mahal, mengganggu kinerja bisnis industri farmasi yang 80% bahan bakunya harus diimpor.

Di sisi lain, kondisi pasar obat generik berlogo (OgB, yang merupakan produk utama indofarma) belum kondusif — harga puluhan item OgB masih di bawah Beban Pokok Penjualan. Perekonomian nasional yang terimbas krisis ekonomi global juga melemah. Banyak perusahaan, terutama yang berorientasi ekspor, melakukan pemutusan hubungan kerja sehingga, pada gilirannya, menurunkan daya beli masyarakat.

Secara umum, melemahnya perekonomian nasional tercermin pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto indonesia yang, menurut Biro Pusat Statistik, pada 2008 turun menjadi 6,1% dari 6,3% pada tahun sebelumnya. Di tengah kondisi perekonomian yang tidak terlalu kondusif ini, Pt indofarma (Persero) tbk. masih berhasil membukukan Laba Bersih.

suddEn, sEvErE Global Economic crisis

2008 was a very challenging year. By late September, due to global economic crisis, rupiah value badly depreciated against the U.S. dollar. the steep fall of rupiah value, from about Rp9.750 on a U.S. dollar to almost Rp13.000 on a U.S. dollar, made import much more expensive, allowing he Country's pharmaceutical industry of which some 80% of the raw material must be imported to suffer.

the market of generic drug products (OgBs, indofarma's main product), on the other hand, was worsening — the price of tens of items was fixed well below their Cost of goods Sold. affected by the global economic crisis, the Country's economy was also weakened. a quite high number of companies, particularly those that heavily dependent on export, made lay-offs that, in turn, eroded consumers' purchasing power.

in general, the weakening national economy was reflected on the growth of indonesian gross Domestic Production that, according to Statistic indonesia, in 2008 declined to 6.1% from 6.3% in the preceding year. amid the unfavorable economic condition, Pt indofarma (Persero) tbk still posted net income.

Page 33: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 33

Kinerja KeuanganFinancial Performance

mEnaTa diri di Tahun yanG suliT

DiLihat DaRi perspektif keuangan, pada 2008 Pt indofarma (Persero), tbk. membukukan kinerja yang cukup memadai. Dalam kondisi eksternal yang memburuk dan upaya peningkatan terpadu yang menyerap sumberdaya besar, secara konsolidasian Perseroan masih mampu meraih Laba Bersih Rp5,03 miliar, lebih kecil dibanding pada tahun sebelumnya.

Di sisi Penjualan Bersih, pada 2008 indofarma membukukan pertumbuhan yang cukup signifikan, 16,1%, dari Rp1.273,16 miliar menjadi Rp1.478,58 miliar. Sementara itu, Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan 16,5%, dari Rp983,21 miliar menjadi Rp1.145,18 miliar. Dengan demikian, Laba Kotor Perseroan juga tumbuh cukup signifikan, 15,0%, dari Rp289,95 miliar menjadi Rp333,40 miliar.

Peningkatan Beban Pokok Penjualan yang sebanding dengan peningkatan Penjualan Bersih ini menunjukkan keberhasilan indofarma mendapatkan produk baru yang memberikan margin laba kotor cukup tinggi dalam portofolio produknya sehingga untuk mengkompensasi penurunan yang berasal dari produk-produk lain yang margin laba kotornya terpangkas karena memburuknya perekonomian.

Patut dicatat, pada 2008, harga Obat generik Berlogo (OgB) yang merupakan produk utama Perseroan belum membaik. harga sekitar 35 item OgB bahkan masih di bawah Beban Pokok Penjualan. Selain itu, banyak pula produk OgB indofarma yang memberikan margin laba kotor kurang dari 10% sehingga, dengan adanya berbagai biaya lain, tak memungkinkan Perseroan memperoleh margin laba bersih positif dari penjualan produk OgB tersebut.

Yang lebih memberatkan, 35 item OgB indofarma yang memberikan margin laba bersih negatif tersebut memiliki nilai penjualan yang relatif besar — sekitar 10% Penjualan Bersih Perseroan. Padahal, banyak dari OgB tersebut merupakan obat lini terdepan dalam penanggulangan penyakit infeksi atau hanya diproduksi indofarma sehingga secara moral sulit bagi Perseroan untuk mengurangi, apalagi menghentikan, produksi dan penjualannya.

Kebijakan indofarma yang mengedepankan pertimbangan moral ini berpengaruh negatif terhadap kinerja jangka pendek, terutama pertumbuhan Laba Bersih, Perseroan. tetapi, dalam jangka panjang, kebijakan yang memihak kemaslahatan orang banyak tersebut dapat diharapkan akan memberikan hasil positif.

Di tengah beban berat tersebut, pada 2008 indofarma masih berhasil meningkatkan Laba Usaha menjadi Rp63,02 miliar dari Rp44,71 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan Laba Usaha yang mencapai 40,9% ini, dalam perspektif yang lebih luas, mencerminkan peningkatan efisiensi proses bisnis Perseroan.

tetapi, karena peningkatan Beban Lain-lain yang mencapai 103,9%, dan adanya Pos-pos Luar Biasa, pada 2008 Laba Sebelum Pajak Penghasilan indofarma mengalami pertumbuhan negatif. Peningkatan Beban Lain-lain yang secara nominal mencapai Rp28,82 miliar tersebut, yaitu dari Rp22,64 miliar menjadi Rp51,46 miliar, dan Pos-pos Luar Biasa yang Rp1,69 miliar tersebut membuat Laba Sebelum Pajak Penghasilan indofarma turun 56,8%, menjadi Rp9,87 miliar dari Rp22,07 miliar pada tahun sebelumnya.

consolidaTinG in ThE difficulT yEar

FROM FinanCiaL perspective, in 2008 Pt indofarma (Persero), tbk. registered quite encouraging performance. amid the deteriorating external condition and integrated restructuring that demanded high amount of resources, the Company still registered consolidated net income of Rp5.03 billion, lower than that of the preceding year.

in term of net Sales, in 2008 indofarma posted quite significant growth, 16.1%, i.e. from Rp1,273.16 billion to Rp1,478.58 billion. Meanwhile, Cost of goods Sold experienced an increase of 16.5%, from Rp983.21 billion to Rp1,145.18 billion. therefore, the Company’s gross income continued to grow quite significant, 15.0%, from Rp289.95 billion to Rp333.40 billion.

the increase on Cost of goods Sold that was quite proportional to the rise on net income showed indofarma successful efforts in acquiring new products that gave quite high gross profit margin into its product portfolio, nicely compensating the decrease on gross profit margin resulted from other products of which their gross profit margins were badly eroded by deteriorating economic condition.

it is worth to note, in 2008, the price of generic Drug Products (OgBs) that have still been the Company's main products remained low. the price of 35 items of indofarma's OgBs was even below its Cost of goods Sold. in addition, there were also some OgBs that gave gross profit margins well below 10% and thus, with other expenses must also be covered, made it impossible for the Company to attain positive net profit margins from these OgBs sales.

to make the matters worse, 35 items of indofarma's OgB that had negative net profit margins gave relatively high contribution to the Company's net Sales — about 10%. Moreover, some of them are front-line antibiotics for treating infection diseases or are only produced by indofarma, making it morally wrong for the Company to stop, or even to reduce, its production and sales.

the morally-driven policy taken by would certainly give negative impacts toward the Company’s short-term financial performance, particularly on its net Profit. however, in the longer-term, the policy that was largely aimed for the greater good could be expected to give positive results.

amid the heavy burdens, in 2008 indofarma still made successful efforts in attaining higher income from Operations, i.e. Rp63.02 billion compared to Rp44.71 billion in the preceding year. in broader perspective, the quite significant, 40.9%, increase indicated the Company's encouraging efficiency improvements on its business process.

however, due to very steep, 103.9%, increase on Other expenses and also extraordinary items, in 2008 indofarma's income before taxes experienced negative growth. the increase on Other expenses that nominally reached Rp28.82 billion, i.e. from Rp22.64 billion to Rp51.46 billion, and extraordinary items of Rp1.69 billion made indofarma's income before taxes declining sharply, by 56.8%, to Rp9.87 billion from Rp22.07 billion in the preceding year.

Page 34: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.34

Penjualan Bersih Produk Indofarma berdasarkan Kelompok Produk.Penjualan alat Kesehatan yang tumbuh cepat menunjukkan tren positif ke arah meluasnya portofolio produk yang lebih seimbang, namun Penjualan Obat masih menentukan Penjualan Bersih indofarma.

Indofarma's Net Sales by Product Group.the higher growth of Sales on Medical Devices indicated a positive trend toward more balanced product portfolio, but Sales on Pharmaceutical Products still largely determined indofarma's net Sales.

2008 2007

.

Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Kelompok ProdukIndofarma's Net Sales by Product Group(Rp miliar I Rp billion)

Total

Tahun I Year2007

1.273,16

2008

1.478,58

alat Kesehatan I Medical DevicesOtC I OtCetikal I ethicalekspor I exportLain-lain I Others

654,3420,28

574,837,52

221,61

326,2719,91

485,142,59

439,25

the main cause of the steep increase on Other expenses that ruined made indofarma's income before taxes was Loss on Foreign exchange that amounted to Rp16.81 billion — far higher than that of the preceding year that was only Rp1.87 billion. Other significant cause was the steep, 87.8%, increase of Borrowing Costs, i.e. from Rp16.12 billion to Rp30.27 billion. therefore, in terms of eBit and eBitDa of 2008, indofarma's performance showed an increase.

in term of Balance Sheet, in 2008 indofarma's total assets experienced decrease from Rp1,009.44 billion to Rp965.81 billion. the 4.3% decrease was resulted from the decrease of Current assets, from Rp899.31 billion to Rp844.98 billion, particularly on the post of Cash and Cash equivalent and inventories. On the other hand, Current Liabilities also experienced decrease, from Rp686.30 billion to Rp634.58 billion, particularly on the post of trade Payables to Related Parties and Customers advances.

therefore, having adequate Current Ratio, 133.2%, in 2008 indofarma's financial condition was quite liquid to cover its short-term liabilities. as of 31 December 2008, the Company's net Cash Flow from Operating activities was indeed negative. however, the circumstances were due to trade receivables from related parties on projects done in 2008 that was fully paid on early 2009. this was reflected on the very significant rise, 129.2%, of trade Receivables from Related Parties, i.e. from Rp40.61 billion to Rp93.06 billion.

With the net income flowing in, in 2008 the Company was still able to increase its equity from Rp291.56 billion to Rp297.01 billion.

Penyebab utama peningkatan Beban Lain-lain yang memangkas Laba sebelum Pajak indofarma ini adalah Rugi Kurs yang mencapai Rp16,81 miliar — jauh lebih besar dibanding Rugi Kurs pada tahun sebelumnya yang hanya Rp1,87 miliar. Penyebab signifikan lainnya adalah peningkatan Beban Pinjaman yang mencapai 87,8%, dari Rp16,12 miliar menjadi Rp30,27 miliar. Dengan demikian, jika ditinjau dari eBit dan eBitDa pada 2008, kinerja indofarma menunjukkan peningkatan.

Dalam hal neraca, pada 2008 Jumlah aktiva indofarma mengalami penurunan dari Rp1.009,44 miliar menjadi Rp965,81 miliar. Penurunan sebesar 4,3% ini disebabkan oleh penurunan aktiva Lancar, dari Rp899,31 miliar menjadi Rp844,98 miliar, terutama pada komponen Kas dan Setara Kas dan Persediaan. Di sisi lain, Kewajiban Lancar juga mengalami penurunan, dari Rp686,30 miliar menjadi Rp634,58 miliar, terutama pada komponen hutang Usaha pada Pihak yang Mempunyai hubungan istimewa dan Uang Muka Penjualan.

Dengan demikian, karena memiliki Rasio Lancar yang memadai, 133,2%, pada 2008 kondisi keuangan indofarma cukup likuid untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Per 31 Desember 2008, Kas Bersih dari aktivitas Operasi Perseroan memang negatif. Kendati demikian, hal ini lebih disebabkan karena tagihan pihak terafiliasi dari proyek yang telah diselesaikan pada 2008 baru diterima pada awal 2009. hal ini tercermin pada peningkatan signifikan, 129,2%, Piutang Usaha dari Pihak yang Mempunyai hubungan istimewa, dari Rp40,61 miliar menjadi Rp93,06 miliar.

Dengan perolehan Laba Bersih yang ada, pada 2008 Perseroan masih mampu meningkatkan ekuitasnya dari Rp291,56 miliar menjadi Rp297,01 miliar.

‘05 ‘06 ‘07 ‘08

250200150100

500

300350

Perkembangan Laba Indofarma, 2005–2008.Pada 2008, Laba Kotor dan Laba Usaha Perseroan mengalami peningkatan, sementara Laba

Sebelum Pajak dan Laba Bersih menurun dibanding pada tahun-tahun sebelumnya.

Indofarma's Income Development, 2005–2008.in 2008, the Company's gross income as well as income from Operations experienced increase,

while its income before taxes and net income decreased compared to those in the preceding years.

gross income income before taxes income from Operations gross income _

_ Laba Bersih Laba Sebelum Pajak Laba Usaha Laba Kotor_

Page 35: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 35

Proses InternalInternal Operations

mEninGKaTKan EfisiEnsi dan flEKsibiliTas

PaDa 2008, kinerja bisnis indofarma mengalami penurunan, namun masih memberikan harapan besar untuk perkembangan jangka panjang. Secara konsolidasian, Penjualan Bersih Perseroan tumbuh dari Rp1.273,16 miliar menjadi Rp1.478,58 miliar — sebuah peningkatan sebesar 16,1%, tak berbeda secara signifikan dengan pertumbuhan industri farmasi nasional yang mencapai 16,7%.

Pada 2008 itu, meski terjadi peningkatan harga Pokok Penjualan sebesar 16,5%, indofarma masih mampu mempertahankan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih di sekitar 77%. Penyebab utama peningkatan harga Pokok Penjualan tersebut adalah kenaikan harga bahan baku akibat depresiasi nilai rupiah yang dipicu krisis ekonomi global.

Bagi industri farmasi yang 80% bahan bakunya masih harus impor, depresiasi rupiah yang mencapai 20% lebih tersebut berarti biaya tambahan yang luar biasa besar. apalagi, harga bahan baku impor dalam dollar aS tidak mengalami penurunan bahkan cenderung naik, sementara harga jual produk tak dapat segera disesuaikan. Dalam hal indofarma yang sebagian besar produknya adalah Obat generik Berlogo (OgB) yang harganya ditetapkan rendah, keberhasilan mempertahankan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih sedikit banyak telah menunjukkan keberhasilan Perseroan mengupayakan peningkatan efisiensi proses bisnis secara terpadu.

Di bidang pemasaran, hal ini antara lain ditunjukkan oleh keberhasilan indofarma mengembangkan portofolio produk yang lebih seimbang, tak terlalu tergantung pada OgB. Kenyataannya, pada 2008 Penjualan Bersih alat Kesehatan Perseroan mengalami peningkatan 100,6%, dari Rp326,27 miliar menjadi Rp654,34 miliar. Dengan peningkatan Penjualan Bersih Obat yang hanya 18,7%, yaitu dari Rp507,65 miliar menjadi Rp602,63 miliar, porsi Penjualan Bersih alat Kesehatan di dalam portofolio produk indofarma meningkat jadi 44,2% dari 25,6% pada tahun sebelumnya.

Peningkatan porsi penjualan peralatan kesehatan ini menggembirakan karena produk non-obat ini dapat diharapkan memberikan margin laba yang relatif tinggi. Pada 2008, margin laba kotor yang diperoleh indofarma dari alat kesehatan mencapai 26,3%, lebih tinggi dibanding margin laba kotor produk obat yang 24,8%.

Kecenderungan lain yang menggembirakan adalah peningkatan penjualan produk obat indofarma, etikal maupun OtC, ke pasar

improvinG EfficiEncy and flExibiliTy

in 2008, indofarma’s business performance experienced decline, but still gave encouraging results for long-term development. in consolidated term, the Company's net Sales grew from Rp1,273.16 billion to Rp1,478.58 billion — an increase of 16.1%, or did not significantly lower than the Country's pharmaceutical industry growth of 16.7%.

Despite the 16.5% increase on Cost of goods Sold, in 2008 indofarma was still able to maintain the Company’s Cost of goods Sold to net Sales ratio at around 77%. the increase on Cost of goods Sold was mainly resulted from the rise of price on raw materials due to depreciation of rupiah value trigerred by global economic crisis.

For pharmaceutical industry that 80% of its raw materials must be imported, the rupiah depreciation that reached 20% meant overburdening additional cost. Moreover, the price of imported raw materials in term of the US dollar did not experience any decrease but tended to surge, while selling price of the finished products could not be quickly adjusted. in the case of indofarma, of which the price of its main products, generic Drug Products (OgBs), has been fixed low, the successful achievement in maintaining Cost of goods Sold to net Sales ratio arguably showed the Company's successful integrated efforts in improving its business process.

in term of marketing, this among others was shown by indofarma's successful efforts in developing product portfolio that was more balanced, not over-dependent to OgBs. in fact, the Company's net Sales on Medical Devices experienced an increase of 100.6%, i.e. from Rp326.27 billion to Rp654.34 billion, in 2008. With net Sales on Pharmaceutical Products only increased by 18.7%, i.e. from Rp507.65 billion to Rp602.63 billion, the share of net Sales on Medical Devices within indofarma's product portfolio increased to 44.2% from 25.6% in the preceding year.

the increased share of sales on medical devices was encouraging for the non-pharmaceutical products could be expected to give relatively high profit margins. OgB price. in 2008, gross profit margin indofarma enjoyed from medical devices was 26.3%, higher than that from pharmaceutical products that was only 24.8%.

another encouraging trend was the increase of sales on pharmaceutical products, both ethical and OtC, to international

Fasilitas Ekstraksi Indofarma yang Efisien.Peningkatan efisiensi fasilitas ekstraksi melalui pengalihan sumber energi ke gas alam telah meningkatkan pendapatan toll-in manufacturing indofarma. Dengan semakin populernya produk herbal, fasilitas ekstraksi berkapasitas tinggi yang telah sangat efisien ini dapat diharapkan akan menjadi profit generator andal indofarma.

Indofarma's Efficient Extraction Facility.efficiency improvements on the Company's extraction facility through diversion of energy source to natural gas has increased indofarma' revenues from toll-in manufacturing. With increasing higher popularity of herbal products, the super-efficient, high capacity extract facility could be expected to become indofarma's powerful profit generator.

Page 36: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.36

internasional. Peningkatan ekspor yang disebabkan kenaikan permintaan ini menunjukkan bahwa produk indofarma memiliki citra yang baik di mancanegara.

Keberhasilan indofarma meningkatkan portofolio produk secara tak langsung menunjukkan keberhasilan Perseroan menata-ulang indofarma global Medika (igM), anak perusahaan di bidang distribusi dan trading, sehingga lebih gesit mencari peluang bisnis. Portofolio produk lebih yang seimbang tersebut memungkinkan indofarma pada 2008 membukukan Laba Kotor Rp333,40 miliar, meningkat 15,0% dibanding pada tahun sebelumnya yang hanya Rp289,95 miliar.

Selanjutnya, peningkatan efisiensi proses bisnis juga membuat Laba Usaha indofarma meningkat secara signifikan, 40,9%, dari Rp44,71 miliar menjadi Rp63,02 miliar. Peningkatan efisiensi proses bisnis ini tercermin pada penurunan rasio Beban Usaha terhadap Penjualan Bersih menjadi 18,3% dari 19,3% pada tahun sebelumnya. Peningkatan efisiensi proses bisnis yang dicapai Perseroan juga tercermin pada peningkatan Beban Penjualan yang jauh lebih rendah dibanding peningkatan Penjualan Bersih, yaitu 13,5% versus 16,1%.

Di sisi produksi, pada 2008 indofarma berhasil mempertahankan output produksi sehingga Perusahaan tetap mampu memenuhi permintaan, walau harus melakukan renovasi pada fasilitas utama. tetapi, mengingat pola permintaan, terutama dari pasar institusi, yang terakumulasi pada kuartal ke-4, peningkataan toll out manufacturing tak terhindarkan. Beberapa perusahaan yang menjadi mitra produksi antara lain Pt actavis indonesia, Pt Sanovi aventis, Pt Bernofarm, Pt Meiji indonesia, dan Pt Coronet Crown.

Prinsip operational excellence yang dipegang teguh oleh indofarma telah memungkinkan Perseroan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah-ubah cepat dengan mengoptimalkan produktivitas melalui, antara lain, pengalihdayaan sebagian produksi, terutama yang kurang ekonomis untuk dilakukan sendiri. Sementara itu, untuk area produksi yang menjadi kompetensi inti, Perseroan mengupayakan toll-in manufacturing guna memanfaatkan kapasitas produksi terpakai dan, dengan demikian, menekan biaya produksi.

market. the increase on export that was largely demand-pulled in nature showed that indofarma's products have quite good image in some countries.

indofarma's successful efforts in improving its product portfolio indirectly showed the Company's successful efforts in restructuring indofarma global Medika (igM), the Company's subsidiary in distribution and trading, allowing it to be more agile in finding business opportunities. the more balanced product portfolio it developed allowed indofarma in 2008 to post gross income of Rp333.40 billion, an increase of 15.0% compared that of the preceding year of Rp289.95 billion.

Furthermore, efficiency improvement on business process also allowed indofarma to significantly, 40.9%, increase the Company's income from Operations, i.e. from Rp44.71 billion to Rp63.02 billion. the efficiency improvement was reflected on the decrease of Operating expenses to net sales ratio to 18.3% from 19.3% in the preceding year. the efficiency improvement was also reflected on the increase of Selling expenses which was far lower than that of net Sales, i.e. 13.5% versus 16.1%.

On the production side, despite the renovation of its main facilities, in 2008 indofarma made successful efforts in maintaining its production output, allowing the Company to satisfy demands. however, due to the unfavorable pattern of demands, particularly that from institution market, which was accumulated on the fourth quarter, increase on toll-out manufacturing was inevitable. among indofarma's partners on production are Pt actavis indonesia, Pt Sanovi aventis, Pt Bernofarm, Pt Meiji indonesia, and Pt Coronet Crown.

Operational excellence principles firmly implemented by indofarma have been allowing the Company to meet rapidly changing market demands by optimizing its productivity through, among others, outsourcing of some products, particularly those that are not economically sound to manufacture in-house. Meanwhile, for production area that are considered to be indofarma's core competence, the Company strives for toll-in manufacturing to optimize its utilized production capacity and, therefore, pushing down production cost.

.

Penjualan Bersih Produk Indofarma vs Produk Pihak KetigaNet Sales of Indofarma's Products vs Third-party Products(Rp miliar I Rp billion)

non-inaFinaF

total

Tahun I Year2006

514,93511,75

1.026,68

2007

755,39517,77

1.273,16

2008

923,90554,68

1.478,58

Penjualan Bersih Produk Indofarma vs Produk Pihak Ketiga.Penjualan Produk Pihak Ketiga yang tumbuh lebih cepat menunjukkan perkembangan positif igM sebagai sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang distribusi dan trading.

Net Sales of Indofarma's Products vs Third-party Products.the higher growth of the sales on third-party Products indicated positive development at igM as a business entity in distribution and trading.0

800

400

1200

200

1000

600

'06 '07 '08

1400

1600

Page 37: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 37

Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Segmen Pasar.Penjualan ke pasar reguler terus bertumbuh, namun institusi masih merupakan pasar yang penting bagi indofarma.

Indofarma's Net Sales by Market Segment.Sales to regular market have been continuously growing, but institution remained an important market for indofarma.

Salah satu kompetensi inti indofarma adalah di bidang produksi ekstrak bahan alami. Peningkatan efisiensi signifikan, sampai 70%, melalui pengalihan penggunaan sumber energi dari solar menjadi gas alam telah memungkinkan Perseroan meningkatkan secara signifikan, 48,9%, pendapatan toll-in manufacturing untuk ekstraksi teh hijau dan teh hitam.

Dengan meningkatnya popularitas produk herbal sesuai tren global kembali ke alam, dapat diharapkan fasilitas ekstraksi indofarma yang memiliki kapasitas produksi cukup besar akan memberikan sumbangan yang lebih signifikan. Lebih dari itu, dengan kewajiban bagi industri farmasi untuk menerapkan cgMP sepenuhnya dan kian terintegrasinya pasar aSean, secara umum toll-in manufacturing akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi Perseroan yang, setelah rampungnya renovasi fasilitas produksi utama, akan memiliki sistem produksi yang memenuhi syarat internasional.

Untuk pertumbuhan jangka panjang, indofarma akan terus mengupayakan pengembangan portofolio produk maupun pasar. Pada 2008, Perseroan meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah Obat dengan nama Dagang (OnD) termasuk Biovision Gold, produk OtC kategori herbal yang merupakan varian terbaru dari Biovision, dan selebihnya adalah OgB yang relatif baru sehingga pasarnya belum disesaki produk serupa dari para pesaing.

Keberhasilan peluncuran OnD yang memberikan margin laba lebih tinggi dibanding OgB ini dapat diharapkan akan memberikan portofolio produk yang lebih optimal. Melanjutkan upaya peningkatan portofolio produk ini, pada 2008 indofarma juga mempersiapkan 25 item produk baru, enam di antaranya branded ethical dan empat produk OtC (termasuk dua produk herbal), untuk diluncurkan secara bertahap.

Peningkatan portofolio produk indofarma juga dilakukan melalui igM. Pada 2008, anak perusahaan indofarma ini telah menandatangani kerja sama dengan enam prinsipal baru, dua di antaranya adalah agen tunggal peralatan kesehatan. Pembahasan lebih mendalam tentang hal ini akan disajikan dalam bagian selanjutnya dari Laporan ini.

among indofarma's core competence is production of herbal extract. Significant efficiency improvement, up to 70%, due to diversion of energy source from fuel to natural gas has been allowing the Company to significantly increase, 48.9%, its revenues from toll-in manufacturing on extraction of green tea and black tea.

With increasing popularity of herbal products as shown by the global trend of back to nature, it could be expected that indofarma's extraction facility that has quite big production capacity would give the Company more significant contribution. Moreover, with requirements for pharmaceutical industry to fully implement of cgMP and more integrated aSean market, toll-in manufacturing in general would be a new, significant revenue generator for the Company that, upon the completion of renovation of its main production facility, will have production system satisfying international requirements.

For long-term development, indofarma will continuously make efforts to improve both its product and market portfolios. in 2008, the Company launched 11 item of new products, among them six were Owned-brand Products (OnDs) including Biovision Gold, an OtC belongs to herbal product category which is the newest variant of Biovision, and the other were relatively new OgBs so that their markets are expected not to have been too crowded by similar products from competitors.

the launching of OnDs which give higher profit margins than those of OgBs can be expected to give the Company more optimal product portfolio. Continuing the endeavor to improve its product portfolio, in 2008 indofarma prepared the launching of some 25 item of new products, among them six are branded ethical and four OtC products (including two herbal products).

indofarma also makes efforts to improve its products portfolio through igM. in 2008, the Company's subsidiary signed memorandum of understanding for co-operation with six new principals, among them two are sole agents of medical devices. More detailed reviews on the co-operation will be presented in the subsequent section of this Report.

.

Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Segmen PasarIndofarma's Net Sales by Market Segment(Rp miliar I Rp billion)

Reguler i Regularinstitusi i institution

Total

Tahun I Year2006

317,55709,13

1.026,68

2007

370,71902,45

1.273,16

2008

426,021.052,56

1.478,58

0

800

400

1200

200

1000

600

'06 '07 '08

1600

1400

Page 38: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.38

Hubungan dengan PelangganCustomer Relations

mEmpErluas basis KEmiTraan bisnis

JaRingan mitra bisnis yang luas, indofarma menyadari, merupakan kunci sukses dalam memenangkan persaingan bisnis. Untuk memperluas basis pelanggan — mitra bisnis terpenting indofarma — Perseroan melakukan upaya terpadu, termasuk memberdayakan sepenuhnya anak perusahaan untuk pengembangan bisnis baru. Pendekatan inilah yang membuat indofarma yakin terhadap prospek kinerja bisnis jangka panjangnya walau, pada 2008, membukukan Laba Bersih yang lebih rendah dari Penjualan Bersih Perseroan yang meningkat.

Pada 2008, restrukturisasi yang memungkinkan indofarma global Medika (igM) untuk fokus pada kegiatan distribusi dan trading telah meningkatkan secara cukup signifikan, 22,3%, sumbangan Penjualan Bersih dari Produk non-indofarma, dari Rp755,39 miliar menjadi Rp923,90 miliar. Secara relatif, porsi Penjualan Bersih Produk non-indofarma juga mengalami peningkatan menjadi 62,5% dari 59,3% Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan pada tahun sebelumnya. hal ini terutama disebabkan oleh penurunan drastis, 51,2%, Penjualan Bersih Lain-lain, yaitu dari Rp430,23 miliar menjadi Rp209,88 miliar.

Di antara Produk non-indofarma ada yang memberikan perkembangan menggembirakan. Penjualan Bersih alat Kesehatan, misalnya, mengalami peningkatan menjadi Rp654,34 miliar dari Rp325,47 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan yang mencapai 101,0% ini membuat pangsa Penjualan alat Kesehatan — kategori produk yang memberikan margin laba kotor 26,3%, lebih tinggi dibanding Obat (24,8%) maupun Lain-lain (5,5%) — dalam portofolio penjualan indofarma juga meningkat tinggi.

Peningkatan pangsa produk yang memberikan margin laba positif, termasuk alat kesehatan, dalam portofolio penjualan indofarma ini memungkinkan igM terus memberikan kontribusi pada bottom-line Perseroan. Dengan demikian, di tengah kondisi eksternal yang memburuk pada 2008, indofarma masih mampu meraih Laba Bersih.

Portofolio produk yang lebih optimal dengan membesarnya pangsa produk non-obat dalam Penjualan Bersih Konsolidasian indofarma terutama dicapai melalui perluasan jaringan kemitraan dengan para prinsipal baru oleh igM. Dengan kian bertambahnya prinsipal (yang merupakan agen tunggal pemegang merek), jenis produk dan jumlah unit produk yang didistribusikan dan diperdagangkan, sumbangan igM akan terus meningkat, baik terhadap Penjualan Bersih maupun Laba Bersih Perseroan.

Perkembangan lain yang memberikan harapan jangka panjang adalah adanya indikasi meningkatnya permintaan pasar ekspor terhadap produk indofarma. Memberikan respons yang cepat, pada 2008 Perseroan berhasil meningkatkan Penjualan Bersih produk etikal maupun OtC indofarma ke mancanegara, dari Rp2,59 miliar menjadi Rp7,52 miliar — terutama ke afghanistan, nigeria, Rusia, dan Polandia. Sebagai upaya menjadikan pasar internasional salah satu pilar pemasaran indofarma di era perdagangan global, Perseroan akan lebih aktif memperluas jaringan bisnis di mancanegara.

Pada 2008, indofarma memulai langkah-langkah registrasi untuk berbagai jenis produk obat ke Filipina, Malaysia dan Pakistan.

BroadEninG BusinEss NETworKs

eXtenSiVe network of business partners, indofarma realizes, is the key success in winning business competition. to broaden its customer base — indofarma’s most important business partner — the Company makes integrated efforts, including fully empowering its subsidiary to facilitate development of new businesses. this approach allowed indofarma to be optimistic toward the Company’s long-term business prospects although in 2008 it posted lower net income from higher net Sales.

in 2008, the restructuring that allowed indofarma global Medika (igM) to focus on both distribution and trading activities increased quite significantly, 22.3%, the contribution of non-indofarma’s Products to the Company’s net Sales, i.e. from Rp755.39 billion to Rp923.90 billion. in relative term, the share of non-indofarma’s Products also experienced increase to 62.5% of the Company's Consolidated net Sales from 59.3% in the preceding year. this was mainly due to steep decrease, 51.2%, on net Sales of Others, i.e. from Rp430.23 billion to Rp209.88 billion.

among non-indofarma's Products, there was an encouraging development. net Sales on Medical Devices, for example, experienced increase to Rp654.34 billion from Rp325.47 billion in the preceding year. the very significant, 101.0%, increase made the share of Sales on Medical Devices — the product category that gave gross margin of 26.3%, higher than that of both Pharmaceutical Products (24.8%) and Others (5.5%) — within indofarma's sales portfolio also highly increased.

the increased share of products that give positive profit margins, medical devices, within indofarma's sales portfolio allowed igM to continuously make contribution to the Company's bottom line. therefore, amid the deteriorating external condition of 2008, indofarma was still able to make net income.

the more optimal product portfolio with higher share of non-pharmaceutical products within indofarma's Consolidated net Sales was mainly achieved by igM through expansion of its business network with new principals. With more principals (that are sole agents of branded products), more kind of products as well as more unit of products distributed and traded, igM's contributions toward both the Company's net Sales and net income will be increasingly higher.

another encouraging development, at least in the long-term, is that there were some indications on increasing demands from international markets on indofarma's products. Responding quickly to the demands, in 2008 indofarma was able to increase its net Sales on both ethical and OtC drugs to various countries, i.e. from Rp2.59 billion to Rp7.52 billion — particularly to afghanistan, nigeria, Russia, and Poland. in its endeavor to make international market one of indofarma’s marketing pillars in the era of global trading, the Company will be more active to expand its business networks in various countries.

in 2008, indofarma started its efforts to register the Company's various drug products in the Philippines, Malaysia and

Page 39: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 39

Pakistan. the new initiative is expected to result in export increase in the near future. in the domestic market, endeavors to broaden customer base were mainly made through awareness improvements toward indofarma's existence, among others by publishing Generik, a monthly tabloid for broad audiences.

to better serve the highly expanded business networks, indofarma will continuously strengthen its human resources in marketing, particularly those in the frontline, with new talents. While maintaining zero growth policy on overall human resources, expansion of marketing department will accelerate the development of more market-oriented organization.

in addition, to satisfy increasingly diverse customer’s need, indofarma continuously expands its product ranges. throughout 2008, the Company launched 11 item of new products and made preparation for launching of other 25 items of new product — all with production quality that complies cgMP requirements — in 2009.

to strengthen its efforts in developing new products in the long-term, in 2008 the Company signed memorandum of understanding on joint-research with the indonesian Science institute (LiPi) and airlangga University, Surabaya. the co-operation in research will be prioritized to optimize formulas, standardization and pre-clinic tests of herbal products, including rejuvenation of Prolipid and Prouric

the new products, particularly those with own-brand (OnDs), can be expected to become powerful profit generator within indofarma's business structure. Meanwhile, strategy to provide OgBs that are more complete in product ranges will improve the Company's competitiveness in both regular and institution markets, making us better able to achieve short-term goals that in turn will supporting indofarma's endeavor on its long-term goals.

Langkah ini diharapkan akan segera memberikan hasil berupa peningkatan ekspor. Di dalam negeri, upaya memperluas basis pelanggan terutama dilakukan melalui peningkatan awareness terhadap keberadaan indofarma, antara lain dengan menerbitkan Generik, sebuah tabloid bulanan yang ditujukan untuk masyarakat luas.

guna melayani jaringan bisnis yang lebih luas itu, indofarma akan terus memperkuat sumberdaya manusia (SDM) di bidang pemasaran, terutama yang di lapangan, dengan talenta baru. Masih mempertahankan kebijakan zero growth untuk SDM secara keseluruhan, penambahan jajaran pemasaran ini sekaligus mempercepat pembentukan organisasi yang lebih berorientasi pasar.

Selain itu, agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin beragam, indofarma terus memperluas cakupan produk. Sepanjang 2008, Perseroan meluncurkan 11 item produk baru dan mempersiapkan 25 item produk baru lainnya — semua dengan kualitas produksi sesuai standar cgMP — untuk peluncurannya secara bertahap pada 2009.

guna mendukung upaya pengembangan produk baru untuk jangka panjang, pada awal 2008 Perseroan telah menandatangani nota kesepahaman kerjasama penelitian dengan Lembaga ilmu Pengetahuan indonesia (LiPi) dan Universitas airlangga, Surabaya. Kerjasama ini diarahkan untuk optimasi formula, standardisasi dan uji praklinis produk-produk herbal, termasuk peremajaan Prolipid dan Prouric.

Penyediaan produk baru, terutama yang dengan nama dagang, diharapkan akan menjadi profit generator yang kuat dalam struktur bisnis indofarma. Sementara itu, penyediaan rentang produk OgB yang lebih lengkap akan meningkatkan daya saing Perseroan di pasar reguler maupun institusi, mempermudah tercapainya tujuan bisnis jangka pendek yang pada gilirannya akan mendukung pencapaian tujuan jangka panjang indofarma.

Produk yang Diluncurkan pada 2008 Products Launched in 2008

Obat dengan Nama Dagang I Own-Brand Products • Rifastar • RifaNH • Zinkid 20 mg dispersible tablet • Indoralyte • Vermic 200 mg/5 mL suspension • Biovision Gold (OTC, herbal)

Obat Generik Berlogo (OGB) I Generic Pharma Products • Ondansetron 4 mg tablet salut selaput • Ondansetron 8 mg tablet salut selaput • Cefixime 100 mg/5 mL sirop kering • Cefixime 100 mg kapsul • Zinc 20 mg dispersible tablet

Page 40: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.40

Pertumbuhan dan PembelajaranLearning and Growth

upaya TErpadu mEmpErTajam daya sainG

DaLaM iklim persaingan bisnis yang ketat, hanya mereka yang adaptif terhadap perubahan yang akan mampu bertahan. Keyakinan terhadap paradigma inilah yang mendorong indofarma untuk menuntaskan restrukturisasi besar yang telah dilakukan sejak 2007. Restrukturisasi yang antara lain melengkapi organisasi indofarma global Medika (igM) ini dapat diharapkan akan meningkatkan daya saing Perseroan di semua lini dan seluruh proses bisnis.

Pada 2008, pembenahan menyeluruh yang dilakukan itu, termasuk pemekaran organisasi igM menjadi empat divisi sehingga upaya pemasaran yang dilakukan lebih fokus, telah memberikan hasil awal yang yang menggembirakan. Kontribusi Produk non-indofarma, misalnya, meningkat — baik secara nominal (dari Rp755,39 miliar menjadi Rp923,90 miliar) maupun secara relatif (dari 59,3% menjadi 62,5% Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan) — dengan semakin banyaknya prinsipal yang mempercayakan distribusi produknya ke igM. Peningkatan penjualan yang berasal dari lebih banyak ragam produk ini mencerminkan keberhasilan igM menembus berbagai pasar baru.

Sementara itu, Penjualan Bersih Produk indofarma juga bertumbuh, dari Rp517,77 miliar menjadi Rp554,68 miliar. Dengan pertumbuhan penjualan yang hanya 7,1% ini, porsi Penjualan Bersih Produk indofarma mengalami penurunan jadi 37,5% dari 40,7% Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan pada tahun sebelumnya.

Selain itu, pada 2008 indofarma berhasil pula meningkatkan penjualannya ke mancanegara. Peningkatan ekspor produk obat etikal dan OtC (termasuk herbal) yang mencapai 189,9% ini — terutama ke afghanistan, nigeria, Rusia, dan Polandia — sedikit-banyak menunjukkan respons cepat indofarma memanfaatkan peluang pasar. Melalui kerja sama yang lebih erat, yaitu registrasi beragam produk oleh para mitra Perseroan di berbagai negara, volume maupun nilai ekspor indofarma dapat diharapkan akan terus tumbuh.

Di sisi lain, pemekaran Manajemen igM dengan penambahan seorang direktur keuangan, membuat anak Perusahaan di bidang distribusi dan trading ini lebih prudent sehingga lebih efisien. Peningkatan efisiensi proses bisnis tersebut antara lain tercermin pada penurunan rasio Beban Penjualan terhadap Penjualan Bersih Perseroan menjadi 12,9% dari 13,2% pada tahun sebelumnya.

Keandalan adaptasi organisasi indofarma terhadap perubahan pasar tercermin pula pada kemampuan meningkatkan Penjualan Bersih produk obat over the counter (OtC) dan alat kesehatan. Pada 2008, Penjualan Bersih OtC meningkat 1,9% (dari Rp19,91 miliar menjadi Rp20,28 miliar) di pasar domestik dan 41,5% (dari Rp1,47 miliar menjadi Rp2,08 miliar) di pasar internasional, sementara Penjualan Bersih alat Kesehatan meningkat 100,6% (dari Rp326,27 miliar menjadi Rp654,34 miliar).

Keberhasilan memperluas pasar inilah agaknya yang membuat indofarma pada 2008 tetap meraih Laba Bersih walau harus mengayun berbagai langkah strategis yang menyerap sumberdaya sangat besar namun diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang.

inTEGraTEd EfforTs To sharpEn compETiTivEnEss

in VeRY keen business competition, only they who are adaptive toward changes will survive. Firmly believed in the paradigm, indofarma was encouraged to complete restructuring that has been conducted since 2007. the restructuring that among others would equip indofarma global Medika (igM) with better organization structure could be expected to sharpen the Company's competitiveness on all its business lines as well as business process.

in 2008, the comprehensive restructuring, including expansion of igM's organization into four divisions to allow more focused marketing efforts, gave encouraging initial results. Contribution of non-indofarma's Products, for example, increased — both in absolute term (from Rp755.39 billion to Rp923.90 billion) and in relative term (from 59.3% to 62.5% the Company's Consolidated net Sales) — with more and more principals entrusted distribution of their products to igM. the increase on sales that was generated from more kind of products was reflected igM's successful efforts in penetrating new markets.

Meanwhile, net Sales of indofarma's Products also grew from Rp517.77 billion to Rp554.68 billion. With only 7.1% growth, in relative term the share of net Sales of indofarma's Products experienced decrease to 37.5% from 40.7% of the Company's Consolidated net Sales in the preceding year.

in addition, in 2008 indofarma was also able to increase its sales to various countries. the 189.9% increase on export of both ethical and OtC pharmaceutical products (including herbal) — mainly to afghanistan, nigeria, Russia, and Poland — arguably showed indofarma's quick respons in capturing opportunities. through closer co-operation, i.e. registration of various products by the Company's business partners in various countries, it could be expected that both the volume and value of indofarma's export would continuously be growing.

On the other hand, expansion of igM's Management by installing a finance director, allowed the Company's Subsidiary on distribution and trading to be more prudent and thus more efficient. the improved efficiency on business process among others was reflected on the decline of Selling expenses to the Company's net Sales ratio to 12.9% from 13.2% in the preceding year.

indofarma’s highly adaptive organization was also reflected on the Company's ability to increase net sales on over the counter (OtC) pharmaceutical products and medical devices. in 2008, net Sales of OtC increased 1.9% (from Rp19.91 billion to Rp20.28 billion) in domestic market and 41.5% (from Rp1.47 billion to Rp2.08 billion) in international market, while net Sales of Medical Devices increased 100.6% (from Rp326.27 billion to Rp654.34 billion).

it was the Company's successful efforts in expanding its market that made indofarma still able to post net income in 2008, despite its continuing strategic endeavor that required high investment but strategically needed for long-term growth. Remained highly

Page 41: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 41

tak melepaskan perannya sebagai salah satu pilar penunjang sistem kesehatan nasional, di tengah kondisi perekonomian nasional yang melemah Perseroan mampu menahan kenaikan rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih Perseroan di tingkat minimal, hanya 0,2 percentage point, yaitu dari 77,2% menjadi 77,4%.

Di bidang produksi, pembenahan terpadu yang dilakukan indofarma juga berhasil meningkatkan efisiensi proses bisnis dan mempertajam prioritas kerja. Bersama dengan penerapan strategi alih-daya yang tepat dan peningkatan manajemen produksi, pembenahan tersebut telah meningkatkan kinerja produksi. Penerapan secara konsisten prinsip operational excellence inilah yang memungkinkan Perseroan memenuhi kebutuhan pasar yang berubah cepat.

Dalam jangka pendek, indofarma akan terus meningkatkan kinerja produksi, antara lain melalui penyempurnaan fasilitas dalam rangka memenuhi persyaratan cgMP. Dalam jangka panjang, perubahan struktural dan sistemik yang dilakukan dapat diharapkan akan memberikan Perseroan keunggulan kompetitif. apalagi, dalam waktu dekat, terutama setelah aFta berjalan penuh pada 2010, keharusan memenuhi standard produksi yang ketat — suatu hal yang dapat dipenuhi dengan telah terpenuhinya persyaratan cgMP — akan memberi peluang lebar bagi perusahaan yang memiliki keandalan untuk menjadikan bagian produksinya sebagai profit center.

Untuk membantu mewujudkan hal ini, indofarma telah meningkatkan proses bisnis secara menyeluruh, dari yang paling hulu sampai hilir. Pengalihan sepenuhnya penggunaan

committed to its role as one of the main pillars supporting the Country's national health system, amid the deteriorating market condition the Company was still able to maintain the rise of its Cost of goods Sold to net Sales in a minimal level, only 0.2 percentage point, i.e. from 77.2% to 77.4%.

On the production side, indofarma's integrated efforts also successfully improved the efficiency of indofarma's business process and sharpened its activities priority. along with the implementation of well-planned outsourcing strategy and improvement of production management, the integrated improvement offers increased production performance. the consistent implementation of operational excellence principles allowed the Company to meet rapidly changing market demands.

in the short term, indofarma will continuously improve its production performance, among others through improvement of its production facilities to satisfy current good Manufacturing Practice (cgMP) requirements. in the longer-term, the structural and systemic improvements can be expected to give the Company competitive advantages. Moreover, in the near future, particularly after the full implementation of aFta in 2010, compulsory requirements to comply strict production standard — things that easily meet with the compliance to cgMP — will widely open window of opportunities for a company that has already had enough competence to make its production department a profit center.

to ensure that the Company's Production Department would be a profit center, indofarma has improved its overall business process, from the most up-stream to the down-stream. Full

Dari Gas Station sampai Boiler.Pada 2008, gas alam dari gas station yang dibangun Pgn (atas) telah menjadi sumber energi tunggal, yang lebih efisien dan bersahabat dengan lingkungan, untuk pemanasan boiler (samping). Uap air yang dihasilkan boiler tersebut menjadi input penting bagi kegiatan produksi, termasuk ekstraksi

From Gas Station to Boiler.in 2008, natural gas from gas station build by Pgn (above) was started to be used as the sole energy source, that both more efficient and more environmentally-friendly, to heat boiler (left). the vapor produced is a critical imput for production activities, including extraction.

Page 42: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.42

sumber energi dari solar ke gas pada 2008 akan memberikan penghematan yang semakin berarti di masa mendatang, terutama setelah perekonomian melaju kembali sehingga meningkatkan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dalam hal sumber daya manusia (SDM), pada 2008 indofarma telah menyelesaikan pembenahan besar. Penuntasan status karyawan kontrak, misalnya, telah menurunkan jumlah SDM sampai 8,3%, walau meningkatkan jumlah karyawan tetap sekitar 7,8% Dengan pembenahan ini, struktur Biaya Umum dan administrasi Perseroan akan lebih baik sehingga lebih mudah bagi Perseroan untuk mengendalikan besarannya. Pembenahan besar ini tercermin pada komposisi SDM indofarma group yang per 31 Desember 2008 memiliki 1.339 karyawan tetap, di antaranya 535 orang adalah karyawan igM.

Untuk meningkatkan kualitas para profesionalnya, indofarma tak segan menanam investasi dalam bentuk pelatihan berkelanjutan. Berbagai kegiatan juga diciptakan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan memperkuat teamwork. Pada 2008, dengan program yang lebih terarah, Perseroan memberikan pelatihan yang lebih intensif, rata-rata 7,2 jam/karyawan, dibanding pada tahun sebelumnya yang rata-rata 2,6 jam/karyawan.

guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang kondusif, indofarma terus menerapkan prinsip-prinsip Competency-Based Organization secara konsisten. Pemetaan career path system yang jelas — yang antara lain mewajibkan seseorang untuk menguasai minimal dua bidang kerja agar dapat dicalonkan untuk promosi ke jabatan terkait di atasnya —

diversion on energy source from fuel to natural gas in 2008 will give the Company more significant saving in the future, particularly after the economy picking and thus boosting the price of fuels.

in term of human resources, in 2008 indofarma has completed painful but necessary restructuring. Settlements on contractual status, for example, cut indofarma's workforce by some 8.3%, despite increasing the Company's full-time employees by about 7.8%. With the restructuring, general and administration expenses structure will be better, allowing the Company to better control its amount. the quite big restructuring was reflected on the composition of indofarma group's human resources that as of 31 December 2008 employed 1,339 persons on full-time basis, among them 535 were igM people.

to improve the skill of its professionals, indofarma implements well-planned, continuous training programs. the Company also creates some other activities to enhance team spirit and strengthen teamwork. in 2008, through more focused programs, the Company gave more intensive trainings, 7.2 hours/employee in average, compared to the averaged 2.6 hours/employee in the preceding year.

to create and nurture highly conducive working environment, indofarma will continue to consistently implement Competency-Based Organization principles. More clearly defined career path — that among others requires any personnel to master at least two work areas to qualify the candidacy for promotion to higher, related position — has been boosting employees' morale. Moreover,

Dari Produksi sampai ke Pemasaran.Penerapan secara konsisten prinsip operational excellence memungkinkan indofarma memenuhi kebutuhan pasar yang berubah cepat.

From Production to Marketing.Consistent implementation of operational excellence principles allowed indofarma to meet rapidly changing market demands.

Page 43: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 43

telah meningkatkan motivasi kerja. Apalagi Perseroan juga telah mengkomunikasikan deskripsi kerja, terutama untuk manajemen tingkat menengah, dan Key Performance Indicator (KPI).

Langkah lain, yang tak kalah strategis, adalah peningkatan kerja sama dengan berbagai mitra bisnis. Pada 2008, IGM menggandeng enam prinsipal baru sehingga berhasil mempertajam penetrasi ke pasar alat kesehatan.

Dalam jangka panjang, kemitraan strategis ini akan terus diperluas. Kerja sama luas yang terbentuk dengan berbagai pihak di luar bidang yang terkait dengan bisnis konvensional, pada gilirannya, akan mengurangi ketergantungan Indofarma terhadap produk OGB yang marginnya terus tergerus itu.

the Company has also been communicated job descriptions, particularly for middle-level management, and Key Performance Indicator (KPI).

Another strategic measure was expansion on co-operations with various business partners. In 2008, IGM acquired six new principals, allowing the Company's Subsidiary to sharpen its penetration to medical devices market.

In the long term, the strategic partnership will be continuously expanded. Broad co-operation formed with various parties outside the Company's conventional business circle could, in turn, reduce Indofarma's dependence toward the increasingly thin-profit margined OGB.

20072008 DirectorateDirektorat

Komposisi Sumber Daya Manusia Indofarma | Composition of Indofarma’s Human Resources

IndofarmaProduksiPemasaranLain-lain

Sub Jumlah

IGMOperasionalPendukung

Sub JumlahJumlah

Indofarma Production

MarketingOthers

Sub Total

IGM Operation

Supporting

Sub TotalTotal

438214212864

554340

8941758

444258180882

369361

7301612

Page 44: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.44

Tumbuh mEnunjanG indofarma Group

SeCaRa UMUM, pada 2008 kinerja Pt indofarma global Medika (igM), anak perusahaan Pt indofarma (Persero), tbk. yang bergerak di bidang distribusi dan trading obat dan alat kesehatan, menunjukkan perkembangan yang cukup positif. Penjualan Bersih igM mengalami peningkatan, walau kontribusi Laba Bersih yang diberikan menurun dibanding pada tahun sebelumnya.

Pada 2008 itu, Penjualan Bersih igM meningkat 15,9% menjadi Rp1.455,26 miliar dari Rp1.255,97 miliar pada tahun sebelumnya. Penjualan Bersih yang lebih tinggi ini membuat Laba Kotor igM meningkat 8,1% menjadi Rp210,89 miliar dari Rp195,09 miliar.

tetapi, karena peningkatan Beban Usaha yang tinggi, dari Rp125,58 miliar menjadi Rp156,28 miliar, Laba Usaha igM turun menjadi Rp21,60 miliar dari Rp41,34 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan Beban Usaha sebesar 24,4% tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Beban Pemasaran yang mencapai 31,4% akibat kenaikan biaya transportasi dan inflasi umum yang dipicu oleh tingginya harga BBM (yang tak segera diturunkan oleh Pemerintah walau harga minyak dunia telah jatuh oleh krisis keuangan global).

Komponen lain yang menekan Laba Usaha igM adalah Beban Umum dan administrasi. tetapi peningkatan Beban Umum dan administrasi sebesar 17,1% ini, dari Rp28,18 miliar menjadi Rp33,01 miliar, dapat dikatakan wajar mengingat tingginya inflasi pada 2008 dan dilakukannya pemekaran organisasi yang menambah jumlah karyawan tetap igM menjadi 538 dari 517 personel pada tahun sebelumnya. Penambahan karyawan ini perlu dilakukan seiring meningkatnya aktivitas bisnis dan pengembangan lebih lanjut jaringan online dan real time yang telah menjangkau seluruh cabang di seluruh nusantara.

Dengan meningkatnya Beban Lain-lain, Laba Bersih igM juga mengalami pertumbuhan negatif. apalagi, terjadi pula Pos Luar Biasa yang mencapai Rp1,69 miliar akibat bencana kebakaran di igM Cabang Medan pada 15 Oktober 2008.

Dari sisi neraca, pada 2008, Jumlah aktiva dan aktiva Lancar igM mengalami penurunan, masing-masing dari Rp712,59 miliar dan Rp698,75 miliar menjadi Rp706,32 miliar dan Rp688,46 miliar. tetapi, penurunan Jumlah aktiva dan aktiva Lancar yang masing-masing hanya 0,9% dan 1,5% ini juga diikuti oleh penurunan Jumlah Kewajiban dan Kewajiban Lancar yang mencapai 2,8% dan 2,9%, yaitu masing-masing dari Rp597,30 miliar dan Rp593,97 miliar menjadi Rp580,84 miliar dan Rp576,53 miliar.

Keberhasilan mempertahankan Rasio Lancar, 119,4% versus 117,6% pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa igM cukup likuid untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, arus Kas Bersih dari aktivitas Operasi memang negatif. tetapi, hal ini disebabkan oleh tertundanya pembayaran piutang pihak terafiliasi atas dari proyek yang telah diselesaikan pada 2008 dan tingginya Pajak Dibayar Dimuka (yang mencapai Rp121,86 miliar dibanding Rp49,31 miliar pada tahun sebelumnya). Kenyataan bahwa pembayaran tagihan baru diterima pada awal 2009 tercermin pada Piutang kepada Pihak hubungan istimewa yang meningkat jadi Rp93,83 miliar dari Rp41,95 miliar.

Kinerja Anak PerusahaanPerformance of Subsidiary Company

GrowinG To supporT indofarma Group

in geneRaL, in 2008 Pt indofarma global Medika (igM), indofarma’s Subsidiary in distribution and trading of pharmaceutical products and medical devices, showed quite positive development. igM’s net Sales experienced increase, although its net income contribution decreased compared to that in the preceding year.

in 2008, igM's net Sales rose by 15.9% to Rp1,455.26 billion from Rp1,255.97 billion in the preceding year. the higher net Sales made igM's gross income increased by 8.1% to Rp210.89 billion from Rp195.09 billion.

however, due to higher increase on the Subsidiary's Operating expenses, from Rp125.58 billion to Rp156.28 billion, igM's income from Operations decreased to to Rp21.60 billion from Rp41.34 billion in the preceding year. the 24.4% increase on Operating expenses was largely due to the increase on Marketing expenses that reached 31.4% resulted from the surge of transportation cost and general inflation triggered by the prohibitively high price of fuels (that was not reduced fast enough by the government despite the free-fall of global oil price in the wake of financial crisis).

another cost component that eroded igM's income from Operations was general and administration expenses. however the 17.1% increase on general and administration expenses, i.e. from Rp28.18 billion to Rp33.01 billion, was understandable provided that in 2008 there were high inflation rate and organization expansion which increased igM's full-time employees to 538 from 517 personnel in the preceding year. the adding on personnel was also necessary with igM's increased business activities and further development of its online, real time networks that linked all branch offices throughout the archipelago.

With the rise on Other expenses, igM's net income also experienced negative growth. Moreover, there was extraordinary items amounted to Rp1.69 billion resulted from fire broke-out that destroyed igM's Medan Branch on 15 October 2008.

in term of Balance Sheet, in 2008, igM's total assets and Current assets experienced decrease, respectively from Rp712.59 billion and Rp698.75 billion to Rp706.32 billion and Rp688.46 billion. however, the decrease on both total assets and Current assets that were only 0.9% and 1.5% respectively was also followed by the decline on total Liabilities and Current Liabilities that reached 2.8% and 2.9%, i.e. respectively from Rp597.30 billion and Rp593.97 billion to Rp580.84 billion and Rp576.53 billion.

igM's successful efforts in maintaining its Current Ratio, 119.4% versus 117.6% in the preceding year, showed that igM was quite liquid to service its short-term liabilities. Meanwhile, Cash-Flows from Operating activities were indeed negative. this was however due to the late payment of trade Receivables to Related Parties on projects done in 2008 and the highly elevated Prepayment tax (that reached Rp121.86 billion compared to Rp49.31 billion in the preceding year). the fact that the payment was done on early 2009 was reflected on trade Receivables to Related Parties that rose to Rp93.83 billion from Rp41.95 billion)

Page 45: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 45

to make igM more focused in running its business, in 2008 the Subsidiary expanded its organization with one new division supplementing its three, active division. igM therefore had completed and complementary divisions: trading Division (that focuses on institution market), Distribution Division (that serves regular market), health Foods Division, and Raw Materials Division.

For long-term development, in 2008 igM expanded its strategic partnership network by acquiring six new principals. in the ear future, igM will make co-operation with some other new principals.

agar lebih fokus dalam menjalankan bisnisnya, pada 2008 igM memperluas organisasi dengan satu divisi baru guna menggenapi tiga divisi yang telah aktif. Dengan demikian, igM telah memiliki divisi yang lengkap dan saling mengisi: Divisi Trading (yang fokus ke pasar institusi), Divisi Distribusi (yang melayani pasar reguler), Divisi Makanan Kesehatan, dan Divisi Bahan Baku.

Untuk pengembangan bisnis jangka panjang, pada 2008 igM telah memperluas jaringan kemitraan strategisnya dengan menggandeng enam prinsipal baru. Dalam waktu dekat, igM juga akan menandatangani kerja sama dengan beberapa prinsipal baru lagi.

Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights

Keterangan

Laporan Laba-Rugi (Rp miliar)Penjualan bersihBeban Pokok PenjualanLaba (rugi) kotorBeban usahaLaba usahaLaba (rugi) bersih

Angka Akhir Tahun (Rp miliar)Jumlah aktivaaktiva lancarJumlah kewajibanKewajiban lancarekuitas

Rasio Keuangan (%)Laba terhadap ekuitasLaba terhadap aktivaMargin laba kotorMargin laba bersihRasio lancar

Fasilitas BisnisJumlah kantor cabanggudang (m2)Jumlah karyawan tetaparmada pengiriman (unit)

Roda duaRoda empat

2008

1.455,261.244,37

210,87189,2921,606,82

706,32688,46580,84576,53125,48

5,440,97

14,490,47

119,41

3010.603

538

3944

Item

Income Statement (Rp billion)net sales

Cost of goods Soldgross income (loss)Operating expense

Operating income (loss)net income (loss)

At the Year End (Rp billion)total assets

Current assetstotal liabilities

Current liabilitiesequity

Financial Ratios (%)Return on equity (ROe)Return on assets (ROa)

gross profit margin net profit margin

Current ratio

Business Facilitiesnumber of branch offices

Warehouse (m2)number of employees

Fleet of operating vehicles (unit) two-wheeled

Four-wheeled

2007

1.255,971.060,32

195,09153,7641,3426,00

712,59694,62593,93590,39118,66

21,913,65

15,532,07

117,71

3010.603

517

175111

Jumlah Armada dan Upaya Peningkatan Efisiensi.guna meningkatkan efisiensi, indofarma melakukan upaya terpadu. Pengalihan armada untuk distribusi dari milik sendiri menjadi sewa — seperti yang tercermin pada berkurangnya kendaraan roda empat maupun roda dua milik igM — merupakan salah satu bukti pendekatan terpadu Perseroan.

Fleet of Operating Vehicles and Efforts on Efficiency Improvement.to improve its efficiency, indofarma makes integrated efforts. Diversion of distribution fleet from company-owned to rented ones — as reflected on the much less of igM's four- and two-wheeled vehicles — has been among the evidences of the Company's integrated approaches.

Page 46: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.46

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

MEnuju KEsEjahTEraan bErsama

Komunitas sosial, terutama di sekitar pabrik dan kantor, merupakan stakeholder yang sangat penting untuk masa depan sebuah perusahaan. Karena itu, indofarma selalu berupaya mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari komunitas sekitar. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan community development.

Sejak 1991, indofarma selalu menyisihkan dana dari perolehan Laba Besrih untuk menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL, dulu bernama PUKK atau Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi). Untuk Program Kemitraan, sampai dengan 31 Desember 2008, realisasi dana yang tersalur dalam bentuk pinjaman mencapai Rp15,47 miliar dan berupa hibah Rp3,16 miliar. Dari pinjaman yang diberikan, Rp3,00 miliar atau 19,3% bermasalah.

Sepanjang 2008, tersalur dana dalam bentuk pinjaman modal sebesar Rp1,17 miliar, meningkat 21,9% dibanding pinjaman modal pada tahun sebelumnya yang hanya Rp0,96 miliar. Selain itu, indofarma juga menyalurkan dana dalam bentuk hibah (Rp23,50 juta, dengan biaya operasional Rp49,30 juta) dan Bina Lingkungan (Rp22,50 juta, dengan biaya operasional Rp1,17 juta).

Selama 17 tahun sejak 1991 itu, indofarma telah melakukan pembinaan terhadap 1.274 Mitra Binaan. Di antara Mitra Binaan, 926 bergerak di bidang perdagangan dan sisanya di bidang industri manufaktur (45), jasa (50), pertanian, (93), peternakan (8), perikanan (1), dan lain-lain (dalam bentuk koperasi, 151). Sampai dengan 31 Desember 2008, 563 Mitra Binaan telah selesai dibina.

Untuk Program Bina Lingkungan, pada 2008 indofarma memberikan bantuan obat-obatan melalui program BUMn Peduli senilai Rp11,00 juta. Kegiatan sosial lain yang dilakukan indofarma adalah pemberian bantuan alat kesehatan dan MP aSi (Makanan Pendamping air Susu ibu) untuk keluarga pra-sejahtera. Selain itu, Perseroan juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dan beasiswa kepada 16 murid SD dan SMP yang berprestasi dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi di sekitar Perusahaan.

indofarma memiliki kepedulian khusus terhadap pendidikan nasional. Sejak lama di kenal sebagai teaching factory, setiap tahun Perseroan menerima puluhan pelajar dan mahasiswa magang, terutama di Pabrik yang juga merupakan lingkungan Kantor Pusat. Yang lebih membanggakan, pelajar dan mahasiswa yang magang berasal dari sekolah dan perguruan tinggi terkemuka di seluruh nusantara, bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya.

AchiEvinG ProspEriTy ToGEThEr

SOCiaL communities, particularly those in the plant and office vicinities, are stakeholders highly affecting the future of a company. indofarma therefore makes continuous efforts to identify itself as an integral part of the surrounding communities, among other through community development.

Since 1991, Pt indofarma (Persero) tbk. has been setting aside funds from its net income to run a social program called "Program Kemitraan dan Bina Lingkungan" (PKBL, formerly named PUKK or Small Business and Co-operative nurturing Program). For Program Kemitraan (Partnership Program), as of 31 December 2008, the aggregate total funds channeled in form of soft loans reached Rp15.47 billion and grants Rp3.16 billion. Of the soft-loan channeled, Rp3.00 billion or 19.3% were non-performed.

throughout 2008, funds channeled in form of working capital loans were Rp1.17 billion, increased 21.9% compared to those in the preceding year that were only Rp0.96 billion. in addition, indofarma also channeled its funds in form of grants (Rp23.50 million, with operating expenses of Rp49.30 million) and Bina Lingkungan, a program nurturing or supporting social environments (Rp22.50 million, with operating expenses of Rp1.17 million). in the period of 17 years since 1991, indofarma has been nurturing 1.274 Mitra Binaan (small businesses and/or co-operative). among them, 926 are in trading, while the rest are in manufacturing industry (45), services (50), agriculture, (93), animal husbandry (8), fishery (1), and others (co-operative, 151). throughout 2007, fund channeled to 438 Mitra Binaan reached Rp960 in form of capital loan, special loan, and grants to 45 Mitra Binaan.

Meanwhile, for Program Bina Lingkungan, in 2008 indofarma distributed medicines through a program called "BUMN Peduli" amounted to Rp11.00 million. Other social activities were distribution of medical devices and MP aSi (foods supplementing mother milk) for families below poverty line. in addition, the Company also gave vocational training for people to improve people's skill and provided scholarship to 16 students of elementary school and junior high school from financially less fortunate families in the Factory Plant vicinities.

indofarma has special interests to matters concerning national educations. have long been known as a teaching factory, every year indofarma widely opens its door to teens or even tens of students of both high schools and universities who are taking apprenticeship, largely in the Factory Plant where the Company’s head Office also located. We are proud that the apprenticing high school, and especially university, students come from leading schools and universities throughout the archipelago.

Page 47: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 47

24 September.Bakti Sosial.Untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, indofarma secara rutin membagikan paket bahan makanan pokok dan obat-obatan. kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Pada 2008, aktivitas ini antara lain dilakukan di Desa gandasari, Bekasi.

27 September.Mudik Bareng.Mudik Lebaran, sebuah katarsis sosial bagi masyarakat urban, telah menjadi tradisi yang kian sulit dilakukan karena kendala transportasi. Pada 2008, indofarma membantu masyarakat sekitar melakukan tradisi tahunan ini dengan menyediakan bis-bis gratis ke berbagai kota di Pulau Jawa.

23 November.Pengobatan Gratisguna membantu upaya peningkatan kesehatan masyarakat, indofarma secara rutin memberikan layanan kesehatan gratis, termasuk pembagian obat-obatan dan makanan tambahan. Pada 2008, kegiatan ini antara lain dilakukan di aula Masjid al amanah, Bekasi.

9 Desember.Potong QurbanSetiap tahun indofarma merayakan idul adha dengan menyembelih hewan kurban. Pada 2008, untuk penyelenggaraan kegiatan religius ini, Perseroan menyumbang 11 ekor sapi dan 6 ekor kambing yang dagingnya dibagikan kepada msayarakat sekitar.

24 September. Social Activities. to help less-fortunate people, indofarma regularly distributes packages consisted of foods and medicines to orphans and financially-strapped families. in 2008, the social activity among others was carried out in gandasari Village, Bekasi.

27 September.Back to Village TogetherBack to Village during Lebaran, a social catharsis for urban people, has been a tradition increasingly hard to, halted by transportation problem. in 2008, to help people in the Plant's vicinity doing the annual tradition, indofarma provided free buses that went to various destination cities in Jawa island.

23 November.Free Medical Serviceto support the government improvement efforts on public health area, indofarma regularly provides free medical services, including free medicines and food supplements. in 2008, the social activitiy among others was carried out in the hall of al amanah Mosque, Bekasi.

9 December. Religious Offering.every year indofarma celebrates idul adha by making religious offering. in 2008, for the religious celebration, the Company provided 11 head of bulls and 11 head of sheep of which their meats were distributed to families in the Company's Plant vicinity.

Page 48: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.48

STATEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE

Based on audit Committee evaluation during 2008, we present the followings :

1. in general, implementation of internal control function is adequate.

2. indofarma has carried out its business activities in accordance with generally accepted principles.

3. the appointment of independent auditor is with the company’s rules and Capital Market law and regulation.

4. the audit carried out by independent auditor complied with the auditing standard set by indonesian accountant association.

5. audit Committee has conducted evaluation on indofarma Financial Statements for the year end 2008 and 2007, and has submitted full reports on the evaluation to BoC.

We hope that our report will be useful inputs for BoC.

PERNYATAAN KOMITE AUDIT

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2008, Komite audit menyatakan hal-hal berikut ini:

Secara umum, fungsi Pengendalian 1. internal Perusahaan telah dilaksanakan dengan baik.

Secara umum, kegiatan operasional 2. Perusahaan telah dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku.

Penunjukan auditor independen telah 3. memenuhi kaidah perusahaan dan peraturan perundangan pasar modal.

Pelaksanaan audit oleh auditor independen 4. telah memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh ikatan akuntan indonesia.

Komite audit telah melakukan evaluasi 5. Laporan Keuangan Pt indofarma (tbk) untuk tahun buku 2008 dan 2007, dan hasil evaluasi tersebut telah disampaikan secara lengkap kepada Dewan Komisaris.

Demikian pernyataan dari Komite audit disampaikan kepada Dewan Komisaris.

Jakarta, 31 Maret 2009Jakarta, 31 March 2009

Dr. ir. Wahyudi RuwiyantoKetua/Chairman

Drs. Muhammad asawir, akanggota/Member

Purwadi, ak., M.M.anggota/Member

Drs. Warga MuradSekretaris/Secretary

Drs. Mochamad ichsani, MMWakil Ketua/Vice Chairman

Page 49: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 49

Page 50: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.50

Page 51: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 51

Laporan Auditor 2008Auditor’s Report 2008

Page 52: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.52

Page 53: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 53

Certificate No. ID03/0102

PT INDOFARMA Tbk.Untuk kehidupan yang lebih baik / for the betterment of life

Commercial Of�ce :Jln. Tambak No. 2, Manggarai, Jakarta 13150Tel.Fax.

Head Of�ce and Factory :Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530Jawa Barat PO Box : 4111/Jkt 10041 IndonesiaPhoneFax.E-mailhttp

: (021) 85908349: (021 8517233

: (021) 88323971, 88323975: (021) 88323972/73: [email protected]: www.indofarmagroup.com

FORMULIR NOMOR : VIII.G.11-1

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUNTUK MASA DUABELAS BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (AUDITED)

PT. INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Placidus Sudibyo Alamat Kantor : Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530 Alamat Domisili/sesuai KTP : Dipowinatan MG 1/211 RT 13 RW 03, Yogyakarta 55152 Nomor Telepon : 021-745 7005 Jabatan : Direktur Utama PT. Indofarma (Persero) Tbk.

2. Nama : Deden Edi Soetrisna Alamat Kantor : Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530 Alamat Domisili/sesuai KTP : Jl Meranti III / 2 RT 003 / RW 014 Pulogebang Cakung Jakarta Timur Nomor Telepon : 021-480 0223 Jabatan : Direktur Keuangan & SDM PT. Indofarma (Persero) Tbk.

Menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perusahaan ;

2. Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum ;

3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar.

b. Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material :

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 20 Maret 2009

Direktur Utama, Direktur Keuangan & SDM,

(PLACIDUS SUDIBYO) (DEDEN EDI SOETRISNA)

Page 54: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.54

1

3

5

6

7

8

43

Daftar Isi l IndexLaporan auditor independenindependent auditor’s Report

neraca Konsolidasian tanggal 31 Desember 2008 dan 2007Consolidated Balance Sheets as of December 31, 2008 and 2007

Laporan Laba - Rugi Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tangal 31 Desember 2008 dan 2007Consolidated income Statements for the Years then ended December 31, 2008 and 2007

Laporan Perubahan ekuitas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tangal 31 Desember 2008 dan 2007Consolidated Changes in equity Statements for the Years then ended December 31, 2008 and 2007

Laporan arus Kas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir tangal 31 Desember 2008 dan 2007Statements of Cash Flow as of December 31, 2008 and 2007

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasiannotes to Consolidated Financial Statements

Lampiranappendices

Page 55: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

1

HLB Hadori & RekanC e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

Jakarta, 20 Maret 2009No.: 023/LA-INF/III/09

Kepada Yth.Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT. Indofarma (Persero) Tbk.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kami telah mengaudit neraca kosolidasian PT.Indofarma (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitasdan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporankeuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasarpengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, sertapenilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT.Indofarma (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggaltersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasian berisipengungkapan kondisi ekonomi Indonesia, dampaknyaterhadap Perusahaan dan Anak perusahaan sertatindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat olehmanajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untukmenghadapi kondisi tersebut. Laporan keuangankonsolidasian terlampir mencakup dampak dari kondisiekonomi tersebut, sepanjang hal tersebut dapatditentukan dan diperkirakan.

Jakarta, March 20, 2009No.: 023/LA-INF/III/09

The Shareholders, Board of Commissioners and Directors

PT. Indofarma (Persero) Tbk.

INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

We have audited the accompanying consolidatedbalance sheets of PT Indofarma (Persero) Tbk. as of December 31, 2008 and 2007, and the related consolidated statements of income, changes in equity, and cash flows for the year then ended. These financial statements are the responsibility of the Company’s management. Our responsibility is to express an opinion on these consolidated financial statements based on our audits.

We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financialstatements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by the management, as well as evaluating theoverall financial statements presentation. We believe that our audit provide a reasonable basis for our opinion.

In Our opinion, based on our audits the consolidatedfinancial statements referred to above present fairly, in all material respect, the financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk., as of December 31, 2008 and 2007, and the result of its operations, changes in equity and cash flows, for the years then ended in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia.

Note # 37 to the consolidated financial statementsincludes a summary of the effects the economiccondition in Indonesia has had on the company and itssibsidiaries, as well as measures the company and its subsidiaries have implemented or plan to implement inresponse to the economic condition. Theaccompanying consolidated financial statementsinclude the effects of the economic condition to theextent they can be determined and estimated.

Nomor Izin Usaha KAP : KEP-398/KM.17/1998W i s m a S t a c o, 3rd F l o o r, S u i t e D, J l . C a s a b l a n c a K a v. 1 8, J a k a r t a 1 2 8 7 0 , I n d o n e s i aT e l . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 4 6 - 4 8 , 8 3 7 0 1 1 0 4 - 0 6 . F a x . : + 6 2 2 1 8 3 1 7 0 5 0 ; E - m a i l : h l b j a k a r t a @ h a d o r i . c o . i d H L B H a d o r i & R e k a n i s a m e m b e r o f HLB I n t e r n a t i o n a l A w o r l d - w i d e o r g a n i z a t i o n o f a c c o u n t i n g f i r m s a n d b u s i n e s s a d v i s e r s

Page 56: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

2

HLB Hadori & RekanC e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakanpendapat atas laporan keuangan konsolidasian secarakeseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaanterlampir disajikan untuk tujuan analisis tambahan terhadaplaporan keuangan pokok dan bukan merupakan bagianlaporan keuangan pokok yang diharuskan. Informasitersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kamiterapkan dalam audit atas laporan keuangan dan menurutpendapat kami disajikan secara wajar dalam semua halyang material berkaitan dengan laporan keuangan pokoksecara keseluruhan.

No.: 023/LA-INF/III/09

Our audit was conducted for the purpose of forming anopinion of consolidated financial statements taken as awhole. The holding company financial statements was presented for the purpose of additional analysis and isnot a part of the basic financial statements. Suchinformation had been subjected to the auditingprocedures applied in the audit of consolidatedfinancial statements and, in our opinion, present fairlyin all material respect relation to the consolidatedfinancial statements taken as a whole.

NOTICE TO READERSThe accompanying consolidated financial statements are not intended to present the financial position and the results of operations changes in equity and cash flows in accordance with acoounting principles and practices generally accepted in countries andjurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statementsare theose generally accepted and applied in Indonesia.

Drs. Djarwoto, AkPractice License No. 03.1.0905

Page 57: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

3

Page 58: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

4

Dewan Komisaris

Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, MPH.

Komisaris Utama

Drs. Mochamad Ichsani, MM.

Komisaris

Drs. Dwidjo Susono, Apt., SE.

Komisaris

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto

Komisaris

Tanda Tangan

Direksi

P. Sudibyo

Direktur Utama

Yuliarti R. Merati

Direktur Produksi

Muhammad Munawaroh

Direktur Pemasaran & Umum

Deden Edi Soetrisna

Direktur Keuangan & SDM

Tanda Tangan

PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI

LAPORAN TAHUNAN INDOFARMA 2008

Page 59: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 55

Profil Usaha Indofarma Global MedikaBsuiness Profile of Indofarma Global Medika

Page 60: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.56

Misi Perusahaan

Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan dan upaya terbaik.• Menyediakanprodukyangbermutukepadaparapelanggan,

dengan harga yang bersaing• Memilikiprodukyangpalingdiinginkandalamjumlahyang

memadai untuk kebutuhan pengiriman segera• Memberikanpelangganpengalamanbisnissecaratotal,denganmemenuhiharapanpelanggandalampelayanan,kenyamanan maupun standar etika bisnis.

Corporate Mission

Ensuring highest satisfaction for our customers through services and extended efforts• Providing quality products to the customers at competitive

price• Maintainingstocksofpopularproductsforimmediate

delivery • Givingthecustomersamorecompletebusinessunderstandingintermofservices,comfortandethicalstandard of doing business.

Profil Bisnis Indofarma Global MedikaBusiness Profile of Indofarma Global Medika

StaRteD from a distribution unit of Pt indofarma

(Persero), Pt indofarma global Medika (igM)

has been growing into a distribution and trading

company specializing on pharmaceutical

products and medical devices with total assets

of Rp712.59 billion and net Sales of Rp1,255.97

billion. Since its founding in 1996, igM's

distribution network has proliferated from only four

branch offices that all were located in the island of

Jawa to 22 (in 1999) and 28 (in 2006) throughout

the archipelago.

in 2008, igM's distribution network did not only

grow to 30 branch offices but also fully integrated

under an Oracle (data)based enterprise Resource

Planning (eRP) system. having the sophisticated

online, real time facility — and strong commitment

to provide highest satisfaction for our customers

through services and extended efforts — we are

strongly believed that igM will grow more rapidly,

supporting indofarma's overall growth in the

future.

BeRaWaL dari sebuah unit distribusi Pt indofarma

(Persero), Pt indofarma global Medika (igM) telah

berkembang menjadi sebuah perusahaan distribusi

dan trading produk farmasi dan alat kesehatan

dengan Jumlah aset Rp712,59 miliar dan Penjualan

Bersih Rp1.255,97 miliar. Sejak didirikan pada

1996 itu, jaringan distribusi igM telah berkembang

dari hanya empat kantor cabang yang semuanya

berlokasi di Pulau Jawa menjadi 22 (pada 1999) dan

28 (pada 2006) yang tersebar di seluruh nusantara.

Pada 2008, jaringan distribusi igM bukan hanya

bertambah menjadi 30 kantor cabang melainkan

juga telah terintegrasi penuh dengan sistem

Enterprise Resource Planning (eRP) yang didukung

Oracle database. Dengan fasilitas online, real

time yang canggih ini — dan komitmen kuat untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui

pelayanan dan upaya terbaik — kami yakin igM

akan berkembang lebih pesat dan mendukung

pertumbuhan indofarma secara keseluruhan di masa

mendatang.

Page 61: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 57

Man. Business& Development

Man. Internal Control

Man. Keuangan & Control

Man.Akuntansi

Man. Purchasing

Man. Pajak

Man. SDM & Umum

Man. TI

Sales & Opr. Mgr Dist.

Man. Logistik

KACAB / RM

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR KEUANGAN,UMUM & SDM DIREKTUR OPERASIONAL

GM Trading

Man. Trading HO

Man. Opr. Trading

SM Trad Branch Timur

SM TradBranch Barat

SM Food Division

edan instruments inc. SMB Corporation of india Prima alkesindo Pt andini Sarana Pt atra Widiya agung Pt Bio Farma Pt Borimex Pt endo Medica nusantara Pt graha Fajar Farmaceutical Laboratories

Chinaindia

indonesiaindonesiaindonesiaindonesiaindonesiaindonesiaindonesia

Mitra Strategis Indofarma Global MedikaIndofarma Global Medika’s Strategic Partners

Pt graha Farma Pharmaceutical industries Pt Merapi Utama Pharma Pt tiga Pilar Sejahtera Food tbk. Pt tobbest Busindo Pt Widatra Bhakti Farapan engineering Co. Recordati S.p.a Sysmex Yama Medica

indonesia indonesiaindonesiaindonesiaindonesia

iranitaly

JapanSingapore

Mitra Strategis Indofarma Global MedikaIndofarma Global Medika’s Strategic Partners

Perusahaan | Company Asal | Origin

Perusahaan | Company Asal | Origin

Page 62: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.58

Beliau dipercaya menjadi Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2008. gelar Sarjana ekonomi-Manajemen diperolehnya pada 1987. Drs. Djasriadi memulai karir profesionalnya sebagai staf di Direktorat Jenderal Moneter Dalam negeri, pada 1980, sampai menjadi Pejabat Kepala Seksi administrasi Usaha, Direktorat Jenderal Pengawasan BUMn, Departemen Keuangan Ri, pada 1995. Ketika dilakukan reorganisasi kabinet pada 1998, beliau bergabung dengan Kementerian negara BUMn dengan jabatan terakhir Kepala Bidang Usaha aneka industri ii (2006 sampai sekarang).

he has been a Commissioner of Pt indofarma global Medika (igM) since 2008. he obtained a first degree in economic-Management in 1987. Drs. Djasriadi started his professional career as a staf at Directorate general of internal Monetary, in 1980, holding the latest position of acting Section head of Business administration, Directorate general of BUMn Control, Ministry of Finance of the Republic of indonesia, in 1995. With cabinet reorganization in 1998, he joined the State Ministry of BUMn (government-owned enterprises), and his current position is Division head of Various industrial Business ii (2006 until presently).

DjasriadiKomisarisCommissioner

Jambi, 28 Mei 1956

Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2008. gelar Sarjana Kedokteran gigi diperolehnya dari Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 1991, dan Magister Manajemen di bidang Pemasaran dari Universitas haMKa, Jakarta, pada 2002. Deden edi Soetrisna memulai karirnya di indofarma, beliau pernah menduduki jabatan Group Product Manager (1999–2003), Manajer Strategic Business Development (2003–2004), Manajer Pemasaran (2004–2006), dan Direktur Umum dan SDM Pt indofarma (Persero) tbk. (2006–2007). Selain menjadi Komisaris igM, beliau juga menjabat Direktur Keuangan dan SDM indofarma (2007–sekarang).

he has been a Commissioner of Pt indofarma global Medika (igM) since 2006. he earned a firs degree in Dentistry from Padjadjaran University, Bandung, in 1991, and Magister Manajemen in Marketing from haMKa University, Jakarta, in 2002. Deden edi Soetrisna started his professional career at indofarma and had been group Product Manager (1999–2003), Manager of Strategic Business Development (2003–2004), Marketing Manager (2004–2006), and general affairs and hR Director of Pt indofarma (Persero) tbk. in addition to be a Commissioner of igM, he has also been Finance and hR Director at indofarma (2007–present).

Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2006. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Farmasi dan apoteker dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982, kemudian meraih gelar Magister Kesehatan dari Universitas indonesia, Jakarta, pada 1995. Memulai karir profesionalnya di Pt Rajawali nusindo (1983–1984) dan Pt Kalbe Farma tbk. (1984–1986), beliau kemudian bergabung dengan Departemen Kesehatan dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pelayanan Farmasi dan alat Kesehatan. Dra. Meinarwati, M.Kes., apt. terpilih menjadi Komisaris igM pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt) 2006, di Jakarta.

She has been a Commissioner of Pt indofarma global Medika (igM) since 2006. She obtained first and professional degrees in Pharmacy from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1982, and then earned a Master degree in health Sciences from the University of indonesia, Jakarta, in 1995. Started her professional career at Pt Rajawali nusindo (1983–1984) and Pt Kalbe Farma tbk. (1984–1986), she later joined the Department of health and presently holds a position of Secretary of Directorate general of Pharmaceutical Services and Medical Devices. Dra. Meinarwati, M.Kes., apt. was elected to become Commissioner of igM at the annual general Meeting of Shareholders (agMoS) 2006, in Jakarta.

MeinarwatiKomisarisCommissioner

Solo, 20 Mei 1957

Deden Edi SoetrisnaKomisarisCommissioner

Jakarta, 28 Januari 1966

PT Indofarma Global MedikaDireksi | Board of Directors

Page 63: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 59

Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2008. gelar Sarjana ekonomi bidang akuntansi diperolehnya dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1991. Drs. Pratoto Satno Raharjo, akt. memulai karir profesionalnya sebagai auditor internal pada Pt indomarco (1992). Setelah itu, beliau bergabung dengan Pt Menara terus Makmur (1992–1995) dan dipercaya menjadi auditor internal Senior di perusahaan induknya, Pt astra Otoparts (1995–1996). Sebelum terpilih menjadi Direktur Keuangan igM, beliau juga pernah bergabung dengan Pt Bakrie Motor (1996–1998), Rabana group (1998–2000), Badan Penyehatan Perbankan nasional (BPPn, Maret 2000–Mei 2000), dan Pt anugerah Pharmindo Lestari (agustus 2001–Juli 2005), dan indofarma (2004–2008).

he has been Finance Director of Pt indofarma global Medika (igM) since 2008. he earned a first degree specializing on accounting from gadjah Mada University in 1991. Drs. Pratoto Satno Raharjo started his professional career as an internal auditor at Pt indomarco (1992). he was then joined with Pt Menara terus Makmur (1992–1995) and promoted to a position of internal auditor at its holding company, Pt astra Otoparts (1995–1996). Prior to be elected as Finance Director of igM, he had also been joined with Pt Bakrie Motor (1996–1998), Rabana group (1998–2000), indonesia Banking Restructuring agency (iBRa, March 2000 –May 2000), and Pt anugerah Pharmindo Lestari (august 2001–July 2005), and indofarma (2004–2008).

Pratoto Satno Raharjo Direktur Keuangan, Umum & SDMFinance, General Affairs & HR Director

Sukoharjo,6 Juni 1966

Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama dan trading Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2006. Setelah lulus dari akademi Meteorologi dan geofisika, Jakarta, pada 1983, beliau meneruskan pendidikannya hingga memperoleh gelar Master of Business administration dari american institute of Management Studies, pada 2000, dan Sekolah tinggi ilmu ekonomi-Bisnis indonesia, pada 2003. Sebelum pada 2003 bergabung dengan igM sebagai Direktur Operasi, beliau pernah bekerja di bidang meteorologi dan geofisika (1983–1985), kemudian di bagian pemasaran Pt Merck indonesia (1985–1995), Pt abbott indonesia (1995–1996), Pt Pharos indonesia (1996–2002), dan Pt Pradja Pharins (2002–2003). Beliau terpilih menjadi Direktur Utama dan trading igM pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt) 2006, di Jakarta.

Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan, SDM dan Distribusi Pt indofarma global Medika (igM) sejak 2006. Beliau mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada 1986. Sebelum pada 2003 bergabung dengan igM sebagai Direktur Keuangan dan SDM, beliau pernah bekerja di beberapa perusahaan terkait farmasi, termasuk Pt Dexa Medica (1988–1990), Pt anugrah argon Medica (1990–2000), Pt anugerah Pharmindo Lestari (2000–2002), dan Pt Mahakam Beta Farma (2002–2003). Beliau terpilih menjadi Direktur Keuangan/SDM/Distribusi igM pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt) 2006, di Jakarta.

he has been the President and trading Director of Pt indofarma global Medika (igM) since 2006. graduated from Meteorology and geophysics academy, Jakarta, in 1983, he continued his study and obtained Master of Business administration degree from american institute of Management Studies, in 2000, and indonesian Business School, in 2003. Before joining igM in 2003 as Operation Director, he had been working in the field of meteorology and geophysics (1983–1985) and marketing department at Pt Merck indonesia (1985–1995), Pt abbott indonesia (1995–1996), Pt Pharos indonesia (1996–2002), dan Pt Pradja Pharins (2002–2003). he was elected to become President/trading Director of igM at the annual general Meeting of Shareholders (agMoS) 2006, in Jakarta.

he has been Finance, hR and Distribution Director of Pt indofarma global Medika (igM) since 2006. he earned a first degree in economics from Parahyangan University, Bandung, in 1986. Before joining igM in 2003 as Finance and hR Director, he had been with various pharmaceutical related companies, including Pt Dexa Medica (1988–1990), Pt anugrah argon Medica (1990–2000), Pt anugerah Pharmindo Lestari (2000–2002), and Pt Mahakam Beta Farma (2002–2003). he was elected to become Finance/hR/Distribution Director of igM at the annual general Meeting of Shareholders (agMoS) 2006, in Jakarta.

Ary GunawanDirektur UtamaPresident Director

Magelang, 13 Mei 1959

Elfiano RizaldiDirektur Operational Operation Director

Batusangkar,26 Februari 1964

PT Indofarma Global MedikaDewan Komisaris | Board of Commissioners

Page 64: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.60

1&2 24

4

1914

28

13

320

30

2512

17

16

15

5

21

826

29

9

23

22

27

11

7

6

18

10

Kant

or P

usat

dan

Cab

ang

PT In

dofa

rma

Glo

bal M

edik

a (IG

M)

Hea

d an

d Br

anch

Offi

ces o

f PT

Indo

farm

a G

loba

l Med

ika

(IGM

)

Page 65: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 61

Kantor Pusat dan Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM)Head and Branch Offices of PT Indofarma Global Medika (IGM)

1 Jakarta Satu (Kantor Pusat) Jl. tambak no. 2 Kebon Manggis, Jakarta 13150 tel. (021) 819 9099 Fax. (021) 819 9198, 390 3978

2 Jakarta Dua Jl. Sultan iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tel. (021) 722 7432, 726 8325-6 Fax. (021) 722 7431

3 Bandung Jl. Bapak husein Dalam no. 2 Cihampelas Bandung 40131 tel. (022) 204 0966-7 Fax. (022) 203 8320

4 Medan Jl. h. adam Malik no. 126, Medan tel. (061) 661 7665, 661 7093 Fax. (061) 661 9890

5 Semarang Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 no. 60 Semarang 50148 tel. (024) 761 3648-9, 0888 680 1203 Fax. (024) 762 5826

6 Surabaya Jl. Raya Margorejo indah, Blok a-137/58 Surabaya 60238 tel. (031) 841 9377 Fax. (031) 843 5444

7 Makassar Jl. Dr. Sutomo no. 39 Makassar tel. (0411) 334 485, 332 731 Fax. (0411) 332 732

8 Yogyakarta Jl. Ring Road Utara no. 17 Kembang, Maguwoharjo Depok Sleman tel. (0274) 746 0130-1, 0888 687 2815 Fax. (0274) 488 069

9 Denpasar Jl. gunung agung no. 21 Denpasar 80118 tel. (0361) 411 888, 416 286-7 Fax. (0361) 411 888, 416 287

10 Malang Jl. Sunandar trio Soedarmo no. 20 Kav. D, Malang tel. (0341) 402 150-51 Fax. (0341) 402 100

11 Manado Jl. DR. Sam Ratulangi no. 28 Manado 95000 tel. (0431) 870 199, 854 363 Fax. (0431) 863 166

12 Padang Jl. Bagindo azis Chan no. 6 Padang tel. (0751) 22034, 810 347 Fax. (0751) 25664

13 Palembang Jl. Letnan hadin Km-3,5 no. 1867 Kel. 20 ilir D3, Kec. ilir timur i Palembang tel. (0711) 351 123, 351 323 Fax. 321 230

14 Pekanbaru Jl. h. imam Munandar no. 237 D-e tankerang - Pekanbaru tel. (0761) 856 036, 35112 Fax. (0761) 45516

15 Samarinda Jl. Basuki Rahmat no. 74 Samarinda 75117 tel. (0541) 78572, 748 147 Fax. (0541) 741 095

16 Banda Aceh Jl. teuku imeum Lueng Bata Km-3 no. 111 - Banda aceh 23247 nangroe aceh Darusalam tel. (0651) 26773, 23119 Fax. (0651) 23119

17 Bandar Lampung Jl. K.h. ahmad Dahlan no. 68 Banda Lampung tel (0721) 487 131, 482 689 Fax. (0721) 482 686

18 Banjarmasin Jl. Manggis no. 33-B Rt. 36 Kec. Banjar timur, Kel. Kebun Bunga Banjarmasin 70235 tel. (0511) 325 9359-60 Fax. (0511) 325 1884

19 Batam Komp. Crown hill estate Blok e/9 Batam Center - Batam tel. (0778) 468 265-6 Fax. (0778) 461 434

20 Bogor Jl. Puter no. 4 tanah Sereal - Bogor Utara tel. (0251) 357 246 Fax. (0251) 333 406

21 Cirebon Jl. Raya Kesambi no. 72 Cirebon 45134 tel. (0231) 202 950, 204 670 Fax. (0231) 204 670

22 Kupang Jl. RW. Monginsidi Vi no. 3 Walikota Baru - Kupang tel. (0380) 838 041, 821 191 Fax. (0380) 820 028

23 Mataram Jl. Bung Karno no. 76 Karanganyar - Mataram tel. (0370) 626 378 Fax. (0370) 623 065

24 Bekasi Jl. ir. h. Juanda no. 99 a/B Duren Jaya - Bekasi timur tel. (021) 880 3450, 880 0798

25 Pontianak Jl. tanjung Pura no. 6 Pontianak 78117 tel. (0561) 765 976-7 Fax. (0561) 741 208

26 Purwokerto Jl. Ragasemangsang no. 44 Purwokerto tel. (0281) 63465, 621 907 Fax. (0281) 635 769, 0888 667 3416

27 Papua Jl. Kelapa Dua no. 39 entrop - Jayapura tel. (0967) 550 867 Fax. (0967) 550 913

28 Jambi Jl. tP. Sriwijaya no. 2 Rt. 2 Kel. Beliung - Kec. Kota Baru Jambi tel. (0741) 63680 Fax. (0741) 63680

29 Solo Jl. Ceplok no. 8 Purwosari - Laweyan Solo 51742 tel. (0271) 729 772, 728 860 Fax. (0271) 714 850

30 Tangerang Jl. honoris Raya Blok RV no. 38 Ruko Versail - Modern Land tangerang tel. (021) 557 49876

Page 66: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.62

Proses InternalInternal Operations

Jatidiri Perusahaan

PerusahaanPt indofarma (Persero), tbk.

Berkedudukan di Jakarta

AlamatKantor Pusat dan Pabrik

Jalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530telepon: (021)-8832 3971

Faksimili: (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id

e-mail: [email protected]

Kantor KomersialJalan tambak no.2, Manggarai

Jakarta 13150telepon: (021)-8590 8349 - 52

Faksimili: (021)-857 4503e-mail: [email protected]

Sekretaris PerusahaanIsakayoga, C.H.

telepon: (021)-883 23975e-mail: [email protected]

Hubungan PerusahaanJefrie Moza

telepon: (021)-859 08350e-mail: [email protected]

Saham TercatatBursa efek indonesia

Kode SahaminaF

Biro Administrasi EfekDatyndo EntrycomWisma Diners Club

Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35 Jakarta 10220

telepon: (021)-570 9009Faksimili: (021)-570 9026

Informasi LainAkuntan Publik

hLB hadori & RekanWisma Staco Lt.3, Suite D Jalan Casablanca Kav.19

Jakarta 12870telepon: (021)-831 7046 – 48

Corporate Identity

CompanyPt indofarma (Persero), tbk.headquartered in Jakarta

AddressHead Office and Manufacturing PlantJalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530Phone: (021)-8832 3971Facsimile: (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id e-mail: [email protected]

Commercial OfficeJalan tambak no.2, ManggaraiJakarta 13150Phone: (021)-8590 8350Facsimile: (021)-857 4503e-mail: [email protected]

Corporate SecretaryIsakayoga, C.H.Phone: (021)-883 23975e-mail: [email protected]

Investor RelationsJefrie MozaPhone: (021)-859 08350e-mail: [email protected]

Share Listedindonesia Stock exchange

Share SymbolinaF

Share RegisterDatyndo EntrycomWisma Diners ClubJalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35 Jakarta 10220Phone: (021)-570 9009Facsimile: (021)-570 9026

Other InformationAuditor hLB hadori & PartnersWisma Staco Lt.3, Suite D Jalan Casablanca Kav.19Jakarta 12870Phone: (021)-831 7046 – 48

Page 67: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Produk Kami I Our ProductsGeneric Drug Products (OGB): • Acyclovir 200mg Tablet • Acyclovir 400mg Tablet • Acyclovir 5% Krim • Albendazole 400mg Tablet Salut Selaput • Allopurinol 100mg Tablet • Ambroxol 15mg/5ml Sirop • Ambroxol 30mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amitriptyline 25mg Tablet Salut Selaput • Amoxicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Amoxicillin 250mg Kaplet • Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 1,0g Injeksi Kering • Ampicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Ampicillin 250mg Tablet • Ampicillin 500mg Kaplet • Antalgin 500mg Tablet • Antasida DOEN Tablet • Asam Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Atropine 0,25mg/ml Injeksi • Atropine 0,5mg Tablet • Bacitracin Polymyxin B Salep Kulit • Captopril 12,5mg Tablet • Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cefadroxil 500mg Kapsul • Cefadroxil 125 mg / 5 ml Sirop • Cefixime 100 mg kapsul • Cefotaxim 1,0g Injeksi Kering • Cefritaxone 1,0g Injeksi Kering • Celfixime 100mg/5ml sirop kering • Celfixime 100mg kapsul • Cephalexin 500mg Kapsul • Cetirizine 10mg Kapsul • Chloramphenicol 0,5% Obat Tetes Mata • Chloramphenicol 250mg Kapsul • Chloroquine 150mg Tablet • Chlorpheniramine (CTM) 4mg Tablet • Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 250mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Clindamycin 150mg Kapsul • Clindamycin 300mg Kapsul • Clonidine 0,15mg Tablet • Co Amoxiclav 625mg Tablet Salut Selaput • Cotrimoxazole 120mg Tablet • Cotrimoxazole 240mg/5ml Suspensi • Cotrimoxazole 480mg Tablet • Cyanocobalamine 500mcg/ml Injeksi • Dexamethason 0,5mg Tablet • Dexamethason 5mg/ml Injeksi • Dextromethorphan 10mg/5ml Sirop • Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Diazepam 2mg Tablet • Diazepam 5mg Tablet • Diazepam 5mg/ml Injeksi • Diethylcarbamazine 100mg Tablet • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Domperidon 10 mg Tablet • Doxycycline 100mg Kapsul • Ephedrine 25mg Tablet • Erythromycin 200mg/5ml Sirop Kering • Erythromycin 250mg Kapsul • Erythromycin 500mg Tablet Salut Selaput • Ethambutol 250mg Tablet Salut Selaput • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 20mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Furosemide 10mg/ml Injeksi • Furosemide 40mg Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Gemfibrozil 600mg Tablet • Gentamycin 0,1% Salep Kulit • Gentamycin 0,3% Obat Tetes Mata • Gentamycin 40mg/ml Injeksi • Glibenclamide 5mg Tablet • Griseofulvin 125mg Tablet • Haloperidol 0,5mg Tablet • Haloperidol 1,5mg Tablet • Haloperidol 5mg Tablet • Hydrochlorthiazide (HCT) 25mg Tablet • Hydrocortisone 2,5% Krim • Ibuprofen 200mg Tablet Salut Selaput • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput • Isoniazide 100mg Tablet • Isoniazide 300mg Tablet • Isosorbide Dinitrate 5mg Tablet Sublingual • Kategori 1 Paket 642 • Kategori 2 Paket 1116 • Kategori 3 Paket 462 • Kombipak Anak Paket 660 • Kombipak Sisipan Paket 240 • Lansoprazole 30mg Kapsul • Levofloxacin 500mg • Lidocaine Compositum 2%/2ml Injeksi • Lincomycin 500mg Kapsul • Loratadine 10mg Tablet • Magnesium Sulfat 30g Serbuk • Mebendazole 100mg Tablet • Mebendazole 100mg/5ml Sirop • Methylprednisolone 16mg Tablet • Methylprednisolone 4mg Tablet • Metoclopramide 10mg Tablet • Metoclopramide 5mg/5ml Sirop • Metoclopramide 5mg/ml Injeksi • Meloxicam 7,5mg • Meloxicam 15mg • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • Na Diklofenak 50mg Tablet Salut Enterik • Nausin 10mg Tablet • Nifedipine 10mg Tablet Salut Selaput • Nimesullide 100mg • Ofloxacin 200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Ondansetron 4mg/2 ml • Ondansetron 8mg/4 ml • Ondansetron 4mg tablet salut selaput • Ondansetron 8mg tablet salut selaput • Oralit 200ml Serbuk • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 1% Salep Mata • Oxytetracycline 3 % Salep Kulit • Papaverina 40mg Tablet • Papaverina 40mg/ml Injeksi • Paracetamol 100mg Tablet • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 500mg Tablet • Phenobarbital 100mg Tablet • Phenobarbital 30mg Tablet • Piracetam 3g Injeksi • Piracetam 1200mg Tablet Salut Selaput • Piroxicam 10mg Kapsul • Piroxicam 20mg Kapsul • Pravastatin 10mg Tablet Salut Selaput • Pravastatin 20mg Tablet Salut Selaput • Prednison 5mg Tablet • Propanolol 40 mg Tablet • Propylthiouracyl 100mg Tablet • Pyrantel 125mg (Basa) Kaplet • Pyrazinamide 500mg Tablet • Pyridoxine 10mg Tablet • Ranitidine 150mg Tablet Salut Selaput • Ranitidine 25mg/ml Injeksi • Reserpine 0,1mg Tablet • Reserpine 0,25mg Tablet • Rifampicin 300mg Kapsul • Rifampicin 450mg Kapsul • Rifampicin 600mg Tablet Salut Selaput • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol 4mg Tablet • Spiramycin 500mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimehamine 525mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525 Tablet • Tablet Tambah Darah • Tetracycline 250mg Kapsul • Thiamine 50mg Tablet • Thiamphenicol 500mg Kapsul • Tramadol 50 mg Kapsul • Tramadol 50mg/ml Injeksi • Trihexyphenidyl 2mg Tablet • Zinc 20mg dispersible tablet •Health Foods: • Bioginko Plus Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul •Licensed Product: • Urispas 200mg Tablet Salut Selaput •Branded Generic: • Cetaler 10mg Tablet • Dextina 2,5mg Kapsul • Flamesin 100mg Tablet • Floxinaf 400mg Kaplet Salut Selaput • Gluconin 5mg Tablet • Hitrol Kapsul Lunak • Inacid 500mg Tablet Salut Selaput • Inamox 500mg Kaplet • Inamycin 125mg/5ml Sirop • Inamycin 500mg Tablet Salut Selaput • Inapril 25mg Tablet • Inastan 500mg Kaplet • Inatrim 960mg Kaplet • Inavir 200mg Tablet • Inavir 400mg Tablet • Inavir 5 % Krim • Inazol 30mg Kapsul • Incephin 1,0g Injeksi Kering • Incetax 1,0g Injeksi Kering • Inciclav 625mg Tablet Salut Selaput • Incifam 40mg Tablet Salut Selaput • Inciflox 500mg Tablet Salut Selaput • Indoralyte • Indoran 25mg/ml Injeksi • Indrol 16mg Tablet • Indrol 4 mg Tablet • Ineuron 1200mg Tablet Salut Selaput • Ineuron 3g/15ml Injeksi • Infix 100mg Kapsul • Infix 100mg/5 ml Sirop Kering • Inflasic 25mg Tablet Salut Enterik • Inflasic 50mg Tablet Salut Enterik • Insetron 4mg Tablet Salut Selaput • Insetron 4mg/2ml Injeksi • Insetron 8mg Tablet Salut Selaput • Insetron 8mg/4ml Injeksi • Intradol 50mg/ml Injeksi • Invastin 10mg Tablet Salut Selaput • Invastin 20mg • RifaNH •Rifastar •Vermic 20mg/5ml suspension • Zinkid 20mg dispersible tablet •Branded OTC: • Bioralit 200ml Serbuk • Indomag Suspensi • OBH INDO Plus Sirop • Proflu Tablet • Indo Obat Asma • Indo Obat Batuk Berdahak • Indo Obat Batuk Cair • Indo Obat Batuk dan Flu • Indo Obat Cacing • Indo Obat Cacing Anak • Indo Obat Flu • Indo Obat Maag • Indo Obat Penurun Panas • Indo Obat Penurun Panas Anak • Indo Obat Sakit Kepala • Indo Obat Tambah darah •Herbal Products: • Biovision Gold • Pro asi Kapsul • Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul •MP ASI: • Delvita 100g • MP-ASI 100g Rasa Beras Merah • MP-ASI 100g Rasa Kacang Hijau • MP-ASI 100g Rasa Madu • MP-ASI 100g Rasa Pisang • MP-ASI 100g Rasa Vanila • MP-ASI 200g Non Rasa • MP-ASI 200g Rasa Beras Merah • MP-ASI 200g Rasa Kacang Hijau • MP-ASI 200g Rasa Madu • MP-ASI 200g Rasa Pisang • MP-ASI 200g Rasa Vanila • MP-ASI Beras Merah + Susu 200g • MP-ASI Kacang Hijau + Susu 200g • MP-ASI Rasa Pisang + Susu 200g • MP-ASI Ready to Cook 100g • MP-ASI Ready to Use 500g • Protakid Rasa Coklat 100g • Protakid Rasa Mocca 100g • Protakid Rasa Strawberry 100g • Protakid Rasa Vanila 100g • Protamil Rasa Coklat 100g • Protamil Rasa Mocca 100g • Protamil Rasa Strawberry 100g • Protamil Rasa Vanila 100g • Exported Pharma Products: • Acyclovir 5 % Krim • Allopurinol 100mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amoxicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Amoxicillin 250mg Kapsul • Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 125mg/5ml • Ampicillin 500mg Kaplet • Asam Mefenamat 250mg Kapsul • Asam Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Bioginko Plus • Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul • Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cephalexin 500mg Kapsul • Chloramphenicol 250mg Kapsul • Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 250mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Cotrimoxazole 480mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dextromethorphan 10mg/5ml Sirop • Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Doxycycline 100mg Kapsul • Erythromycin 250mg Kapsul • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Ferro Folat 200, 25mg Tablet Salut Selaput • Ferrolat Tablet Salut Selaput • Fitoslim Serbuk Efervesen • Fitoslim Serbuk Efervesen • Furosemide 40mg Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Glibenclamide 5mg Tablet • Griseofulvin 125mg Tablet • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput • Inamox 125mg/5ml Sirop Kering • Inamox 500mg Tablet • Inciflox 500mg Tablet Salut Selaput • Indomag Suspensi • Iodina Test 10ml • Isosorbide Dinitrate 5mg Tablet Sublingual • Mebendazole 100mg/5ml Sirop • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • OBH Plus Sirop • Ofloxacin 200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 1 % Salep Mata • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 500mg Tablet • Piroxicam 20mg Kapsul • Piroxina 20mg Kapsul • Prednison 5mg Tablet • Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Probagin Kapsul • Proflu Tablet • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul • Pyrazinamide 500mg Tablet • Ranitidine 150mg Tablet Salut Selaput • Rifampicin 300mg Kapsul • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol 4mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525mg Tablet • Vitamin A - 100.000 IU (Warna Biru) Kapsul • Vitamin A - 200.000 IU (Warna Merah) Kapsul •

Page 68: Nurturing the Roots of Long-term Growth · ... di anak perusahaan bidang distribusi ... berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ... menjadi Pabrik Obat Manggarai

Kantor Pusat dan PabrikHead Office and Manufacturing Plant

Jl. Indofarma No. 1,Cikarang Barat 17530Telp. (021) 8832 3975, 8832 3971Fax. (021) 8832 3972, 8832 3973e-mail: [email protected]: www.indofarma.co.id

Kantor KomersialCommercial Office

Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis, Jakarta 13150Telp. (021) 8590 8350Fax. (021) 8574 503e-mail: [email protected]: www.indofarma.co.id

0816 947 823