nurturing the roots of long-term growth · menyelesaikan renovasi sistem air untuk produksi sediaan...

68
Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. Nurturing the Roots of Long-term Growth

Upload: others

Post on 17-Feb-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.

    Nurturing the Roots of Long-term Growth

  • Di tengah perekonomian yang memburuk pada 2008 — melemahnya nilai tukar rupiah yang membuat harga bahan baku (yang 80% lebih masih harus diimpor) meningkat tinggi dan, di sisi lain, harga Obat generik Berlogo (OgB, produk utama Perusahaan) yang ditetapkan rendah — indofarma terus mengayun strategi jangka panjang. Renovasi fasilitas produksi utama indofarma untuk menyesuaikan diri dengan current Good Manufacturing Practice (cgMP) terus dilakukan dan restrukturisasi di indofarma global Medika (igM) terus dijalankan.

    Sebagian upaya jangka panjang indofarma tersebut telah membuahkan hasil. Pada 2008, penggunaan bahan bakar gas yang lebih efisien telah membuat fasilitas produksi, utamanya ekstraksi, indofarma lebih bersaing sehingga mampu mendatangkan lebih banyak pendapatan dari toll-in manufacturing. Sementara itu, bisnis igM yang berkembang juga terus menyumbang laba. Peningkatan pendapatan dan sumbangan laba ini memungkinkan indofarma tetap membukukan Laba Bersih sambil terus mempertahankan dedikasinya sebagai pilar penopang sistem kesehatan nasional.

    Kebijakan indofarma yang sarat pertimbangan moral ini, disadari, akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja jangka pendek. tetapi, dalam jangka panjang, dapat diharapkan akan memberikan keuntungan intangible. Volume penjualan yang terjaga tinggi setidaknya akan membuat momentum upaya peningkatan berkelanjutan operational excellence terjaga.

    Operational excellence yang terjaga, didukung keandalan faktor strategis lainnya — termasuk portofolio produk dan pasar yang baik — akan memperkuat akar pertumbuhan bisnis jangka panjang.

    aMiD the worsening economic condition of 2008 — weakening rupiah values which made the price of raw materials (that over 80% must be imported) skyrocketing and, on the other hand, the price of generic Drug Products (OgB, the Company’s main products) remained artificially low — indofarma continued to pursue its long-term strategy. Renovation of indofarma’s main production facility to comply current good Manufacturing Practice (cgMP) was not postponed and restructuring in indofarma global Medika (igM) was not slowed.

    the long-term endeavors have been bearing fruits. in 2008, the use of natural gas that is more efficient has boosted the competitiveness of indofarma’s production,

    particularly extraction, facility — allowing it to attract more toll-in manufacturing and thus securing higher revenues. Meanwhile, the flourishing business of igM also allowed the Company’s subsidiary to continuously contribute net income. the higher revenues as well as the income contribution in turn allowed indofarma to make net income while continuously maintained its costly policy to dedicate itself as the main pillar of national health system.

    the moral-driven policy, we were fully aware, would certainly give negative impacts toward indofarma’s short-term business performance. however, it could be expected to give the Company intangible benefits in the long-run. Sales volume that remained high would at least make the momentum of continuous improvement efforts on operational excellence well maintained.

    Sustainable operational excellence, along with other highly reliable strategic factors — including balanced product and market portfolio — would strengthen the root of long-term business growth.

    Nurturing the Roots of Long-term Growth

    Contents theme for the Year 2008 ReportCorporate achievement 2008Corporate identityCorporate Vision and Missionindofarma, an Overviewindofarma's Organization ChartFinancial highlightsStock highlightimportant event 2008the Board of Commissioners’ Reportthe Board of Commissionersthe Board of Directors’ Reportthe Board of DirectorsCorporate governanceRisk ManagementManagement Discussion and analysisMacroeconomic ConstellationFinancial Performanceinternal OperationsCustomer RelationsLearning and growthPerformance of Subsidiary CompanyCorporate Social ResponsibilityStatement of the audit Committeeauditor’s Report 2008Statement of the Board of Commissioners and DirectorsBusiness Profile of indofarma global MedikaCorporate informationOur Products

    0203040405070809101214162022273132333538404446485153556263

    Daftar Isi

    tema Laporan tahun 2008Pencapaian Perusahaan 2008

    Jatidiri PerusahaanVisi dan Misi Perusahaan

    Sekilas indofarmaBagan Organisasi indofarma

    ikhtisar Keuanganikhtisar Saham

    Peristiwa Penting 2008Laporan Dewan Komisaris

    Dewan KomisarisLaporan Direksi

    Direksitatakelola Perusahaan

    Manajemen RisikoPembahasan dan analisis Manajemen

    Konstelasi Perekonomian MakroKinerja Keuangan

    Proses internalhubungan dengan Pelanggan

    Pertumbuhan dan PembelajaranKinerja anak Perusahaan

    tanggung Jawab Sosial PerusahaanPernyataan Komite audit

    Laporan auditor 2008Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

    Profil Usaha indofarma global Medikainformasi Perusahaan

    Produk Kami

    Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.

    Nurturing the Roots of Long-term Growth

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 3

    Pencapaian Perusahaan 2008Corporate Achievement 2008

    Pt inDOFaRMa tbk. mencatat beberapa prestasi positif pada 2008. Di antara prestasi tersebut, beberapa yang memiliki dampak jangka panjang adalah:

    ☼ Peningkatan Fasilitas Produksi. Pada 2008, selain menyelesaikan renovasi sistem air untuk produksi sediaan steril (injeksi) dan konversi bahan bakar dari solar ke gas yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan, indofarma juga melakukan renovasi fasilitas produksi utama yang diharapkan akan rampung pada akhir 2009.

    ☼ Restrukturisasi Lanjutan. guna mengoptimalkan fungsi bisnis yang ada, pada 2008 Pt indofarma tbk. melakukan restrukturisasi lanjutan, terutama di Pt indofarma global Medika (igM). Seiring perkembangan usahanya, di anak perusahaan bidang distribusi dan trading ini dibentuk satu divisi baru: Divisi Bahan Baku. Selain itu, dengan struktur manajemen yang telah dilengkapi seorang direktur keuangan, igM dapat diharapkan akan mengembangkan bisnisnya dengan lebih cepat sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar ke Perseroan pada tahun-tahun mendatang.

    ☼ Diversifikasi Pasar dan Produk. Pada 2008 indofarma berhasil melakukan diversifikasi pasar dengan meluncurkan berbagai produk non-obat, termasuk diagnostik. Selain itu, Perseroan juga berhasil meningkatkan ekspor sampai 189,9%. Untuk mendorong penjualan ke pasar internasional, pada 2008 Perseroan mulai melakukan registrasi lebih banyak produk ke lebih banyak negara.

    ☼ Peluncuran Produk Baru. Sepanjang 2008, indofarma meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah Obat dengan nama Dagang (OnD). Peluncuran OnD, termasuk satu produk OtC, yang memiliki margin laba lebih tinggi dibanding OgB ini dapat diharapkan akan memberikan portofolio produk yang lebih seimbang.

    ☼ Kinerja Bisnis yang Mengesankan. Di tengah kondisi eksternal yang memburuk oleh krisis ekonomi global dan berbagai pembenahan internal yang menyerap sumberdaya besar, pada 2008 indofarma masih berhasil meningkatkan Laba Usaha. tetapi, karena adanya Kerugian Kurs yang besar dan Pos Luar Biasa, Laba Bersih Perseroan mengalami penurunan dibanding pada tahun sebelumnya. hal ini menandakan bahwa indofarma berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang ada dan menyiapkan sumberdaya Perseroan untuk menggapai pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkelanjutan manakala lingkungan usaha mendukung.

    Pt inDOFaRMa tbk. posted some positive achievements in 2008. among the achievements that give the Company long-term benefits are:

    ☼ Improvement of Production Facilities. in 2008, along with the finalization of renovation of water production system for sterile preparations (injectable) and energy source conversion from fuel to natural gas which is both more efficient and environmental friendly, indofarma also renovated its main production facility that is expected to be completed by late 2009.

    ☼ Further Restructuring. to optimize its business functions, in 2008 Pt indofarma tbk. made further restructuring, particularly in Pt indofarma global Medika (igM). in line with the expansion of its business, the Company's distribution and trading subsidiary developed a new division: Raw Material Division. in addition, having new management structure supplemented with a finance director, igM could be expected to develop its business more rapidly, allowing it to share bigger contribution to the group in the years to come.

    ☼ Market and Product Diversification. in 2008 indofarma made successful efforts in diversifying its market by launching various non-drug products, including diagnostics. in addition, the Company also made successful efforts in boosting its export with an increase up to 189.9%. to boost sales to international market, in 2008 the Company started registering more products to more countries.

    ☼ Launching of New Product. throughout 2008, indofarma launched 11 item of new products, among them six was Owned-brand Products (OnDs). the launch of OnDs, including one OtC product, that have higher profit margin than OgB is expected to give the Company more balanced product portfolio.

    ☼ Impressive Business Performance. amid the worsening external condition resulted from global economic crisis and various internal improvements that burnt a lot of resources, in 2008 indofarma successfully increased its income from Operations. however, due to quite big Los on Foreign exchange and extraordinary items, the Company's net income experience decrease compared to that in the preceding year. this arguably indicated that indofarma has been on the right track to weather challenges and develop the Company's resources to attain long-term sustainable growth provided that business environment would be more favorable.

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.4

    Jatidiri Perusahaan

    Nama Perusahaan Pt indofarma (Persero), tbk.

    Berkedudukan di Jakarta

    AlamatKantor Pusat dan Pabrik

    Jalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530telepon (021)-8832 3971

    Faksimili (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id

    e-mail: [email protected]

    Kantor Komersial Jalan tambak no.2, Kebon Manggis

    Jakarta 13150telepon (021)-8590 8350Faksimili (021)-857 4503

    e-mail: [email protected]

    Pembentukan Perusahaan11 Juli 1981, pembentukan Perum indofarma dari Pusat Produksi Farmasi

    2 Januari 1996, perubahan status menjadi Pt indofarma (Persero)17 april 2001, menjadi perusahaan publik: Pt indofarma (Persero) tbk.

    Modal Dasar10.000.000.000 lembar saham

    Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh3.099.267.500 lembar saham

    Nilai NominalRp100 per lembar saham

    Kepemilikan SahamPemerintah 80,66%

    Publik 19,34%

    Bidang Usahaindustri farmasi dan kesehatan

    Corporate Identity

    Company's namePt indofarma (Persero), tbk.headquartered in Jakarta

    AddressHead Office and Manufacturing PlantJalan indofarma no.1, Cikarang Barat 17530Phone (021)-8832 3971Facsimile (021)-8832 3972 – 73http://www.indofarma.co.id e-mail: [email protected]

    Commercial OfficeJalan tambak no.2, Kebon ManggisJakarta 13150Phone (021)-8590 8350Facsimile (021)-857 4503e-mail: [email protected]

    Founded 11 July 1981, establishment of Perum indofarma from Pusat Produksi Farmasi2 January 1996, changing of status into Pt indofarma (Persero)17 april 2001, became a public company: Pt indofarma (Persero) tbk.

    Authorized Capital10,000,000,000 shares

    Issued and Fully Paid Capital3,099,267,500 shares

    Nominal Price Rp100 per share

    Share Ownershipgovernment 80.66%Public 19.34%

    Line of BusinessPharmaceutical and health Care industry

    INDOFARMA

    Visi PerusahaanMenjadi perusahaan yang berperan secara signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    Misi Perusahaan• Menyediakan produk dan layanan berkualitas

    dengan harga terjangkau untuk masyarakat• Melakukan penelitian dan pengembangan produk

    yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi

    • Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.

    Corporate Visionto become a company that has a significant role in improving the quality of human life by providing solutions for public health and welfare issues.

    Corporate Mission• Providing high quality products and services in

    affordable price• Conducting innovative research and

    development with priority to address the most prevalent health problems

    • improving human resources competence to raise the spirit of compassionateness, professionalism and entrepreneurship.

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 5

    Sekilas IndofarmaIndofarma, an Overview

    SeBagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di indonesia, Pt indofarma (Persero), tbk. telah melayani masyarakat dengan penyediaan obat-obatan bermutu selama hampir sembilan dasawarsa. Cikal bakal perusahaan farmasi yang menjadi salah satu pilar penunjang sistem kesehatan nasional ini adalah Pabrik Obat Manggarai yang didirikan pada 1918 oleh Pemerintah kolonial Belanda.

    Pada awalnya, dengan fasilitas yang terbatas, pabrik yang masih berada di lingkungan Rumah Sakit Pusat itu hanya memproduksi beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Pengembangan pertama menjadi Pabrik Obat Manggarai yang memproduksi obat-obatan berupa tablet dan injeksi dilakukan pada 1931. Pada 1942, Pabrik diambilalih oleh Pemerintah pendudukan Jepang dan dikelola di bawah manajemen takeda. Pengelolaan Pabrik diserahkan kepada Departemen Kesehatan Republik indonesia setelah dinasionalisasi pada 1950.

    Pada 1979, mengemban tugas memproduksi obat-obat esensial untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik Obat Manggarai diubah jadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan masih di bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 11 Juli 1981, dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan, Pemerintah meningkatkan statusnya menjadi Perusahaan Umum indonesia Farma — disingkat Perum indofarma.

    tonggak penting lain perjalanan bisnis indofarma terjadi pada 1988 dengan pembangunan pabrik modern berkapasitas besar di lahan seluas 20 hektar, di kawasan Cibitung, Jawa Barat. Pada 1991, seluruh proses produksi di Manggarai, Jakarta, dipindahkan ke satu dari lima pabrik pertama di indonesia yang memenuhi persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) itu.

    Untuk mengantisipasi perkembangan di masa datang dan meningkatkan daya saing, pada 1996 status perusahaan ditingkatkan lagi menjadi Pt indofarma (Persero). agar lebih leluasa, Perseroan kemudian mengembangkan diri ke hilir hingga merambah sampai ke distribusi dan perdagangan (trading) produk farmasi.

    Selanjutnya. pada 2000, bisnis distribusi dan trading produk farmasi dan alat kesehatan dipisah dan diserahkan ke anak perusahaan yang baru dibentuk, Pt indofarma global Medika (igM). Pengembangan ini sekaligus memungkinkan indofarma memfokuskan diri pada bisnis inti di bidang produksi dan pemasaran produk-produk farmasi.

    Pada 2001, indofarma melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham Perseroan (kode: inaF) di Bursa efek Jakarta dan Bursa efek Surabaya (yang sekarang telah merger menjadi Bursa efek indonesia), sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka dengan nama Pt indofarma (Persero), tbk. Dengan struktur permodalan yang lebih kuat, indofarma mengembangkan produksi sehingga bukan hanya membuat obat-obat esensial dan generik, melainkan juga Obat dengan nama Dagang (OnD) baik etikal maupun OtC, obat tradisional (herbal), dan makanan kesehatan.

    Memasuki pertengahan 2003, indofarma meluncurkan program restrukturisasi terpadu. Salah satu langkah awal yang diayun adalah penyegaran manajemen di anak perusahaan yang paling

    aS One OF leading pharmaceutical companies in the indonesia, Pt indofarma (Persero), tbk. has been serving the society for almost nine decades by providing quality pharmaceutical products. the root of the pharmaceutical company acknowledged as one of the pillars supporting national health system was Pabrik Obat Manggarai that was established in 1918 by the Dutch colonial administration.

    in its early years, with very limited production facilities, the Company’s plant was located in the same area as the Central hospital and manufactured only ointments and bandaging gauzes. the first development into Pabrik Obat Manggarai that produced such pharmaceutical preparations as tablets and injections was started in 1931. in 1942, the Company was taken over by the Japanese occupation government and put under takeda management. Later, nationalized in 1950, the Company’s management was put under the Department of health, the Republic of indonesia.

    in 1979, with special mission to produce essential drugs for public services, Pabrik Obat Manggarai was transformed into Pusat Produksi Farmasi, which was also non-profit in nature and still under the Department of health. Further development, in 11 July 1981, with added responsibilities, the government upgraded the Company’s status into Perusahaan Umum indonesia Farma — or known as Perum indofarma.

    another milestone in indofarma’s history was in 1988 when the Company started to found high capacity modern manufacturing facilities on a-20 hectares land in Cibitung, West Jawa. in 1991, all production activities in Manggarai, Jakarta, were moved to one of the first five pharmaceutical plants in indonesia that was awarded certification of good Manufacturing Practices (Cara Pembuatan Obat yang Baik, CPOB).

    to anticipate future development and enhance its competitiveness, in 1996 the Company’s status was upgraded again into Pt indofarma (Persero). to pursue business opportunities, the Company then expanded downstream into such businesses as distribution and trading of pharmaceutical products and medical devices.

    Later, in 2000, the distribution and trading businesses were then spinned-off and transferred to a newly established subsidiary company, Pt indofarma global Medika (igM). this allowed indofarma to focus to its core business both in manufacturing and marketing of pharmaceutical products.

    in 2001, indofarma made initial public offering (iPO) and listed all the Company’s shares (symbol: inaF) in both the Jakarta Stock exchange and Surabaya Stock exchange (now merged into the indonesia Stock exchange), thus officially became a public company named Pt indofarma (Persero), tbk.. having stronger capital structure, indofarma expanded its production activities from essential and generic drug products only to include Own-brand Products (OnD) of both ethical and OtC, traditional (herbal) products, and even food supplements.

    in the mid 2003, indofarma launched an integrated restructuring program. among the first measures taken was refreshment on the management of its most strategic subsidiary company:

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.6

    strategis: Pt indofarma global Medika (igM) yang menangani distribusi dan trading produk indofarma. Pada 2007, melalui restrukturisasi lanjutan untuk mengoptimalkan seluruh fungsi bisnis, Perseroan memberikan otonomi luas kepada igM dan memisahkan manajemen harian anak perusahaan ini dari perusahaan induk. Dengan demikian, indofarma dapat fokus pada kegiatan produksi dan igM pada kegiatan distribusi dan trading produk farmasi dan alat kesehatan.

    Langkah strategis ini memungkinkan igM untuk berkembang lebih cepat dan memberikan kontribusi keuangan yang cukup signifikan sehingga pada 2008 indofarma secara konsolidasian mampu meraih Laba Bersih Rp5,03 miliar, di tengah kondisi perekonomian yang membuat Perseroan mengalami kerugian kurs sampai Rp16,81 miliar. Menjelang kuartal iV/2008, krisis perekonomian global telah menyebabkan nilai tukar rupiah melemah sampai 20% terhadap dollar amerika Serikat (aS) sehingga harga bahan baku industri farmasi yang 80% lebih masih harus diimpor meningkat tinggi. Sementara itu, pasar OgB yang merupakan produk utama indofarma belum juga kondusif.

    Saat ini, indofarma memproduksi 229 item obat, 53 di antaranya sangat aktif beredar di pasar. Dari portofolio indofarma yang cukup lengkap ini, 66 item adalah OnD, termasuk tujuh jenis obat herbal yang telah diterima oleh masyarakat luas seperti Prolipid dan Biovision.

    Sebagai upaya memperkuat portofolio produk, pada 2008 indofarma meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah OnD termasuk Biovision Gold yang merupakan produk OtC. Dalam jangka pendek, indofarma akan meluncurkan lagi 25 item produk baru, termasuk enam item produk branded ethical dan empat item produk OtC — dua di antaranya produk herbal.

    Untuk memperkuat bisnis yang ada, indofarma juga terus berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional pemilik produk dan/atau teknologi, baik melalui perusahaan induk maupun anak perusahaan. Pada 2008, igM menggandeng enam prinsipal baru dan melakukan penjajakan dengan beberapa perusahaan pemilik merek lainnya untuk menjalin kerja sama dalam waktu dekat. guna meletakkan fondasi bisnis yang kuat, Manajemen indofarma group terus berupaya menerapkan tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance, gCg). Yang tak kalah penting, Manajemen juga senantiasa berupaya membangun kompetensi personel yang profesional melalui program pengembangan sumber daya manusia yang terarah, agar mampu membawa indofarma group memasuki era perdagangan bebas sebagai perusahaan farmasi terkemuka di kawasan aSean.

    Pt indofarma global Medika (igM) that handles distribution and trading of indofarma's products. in 2007, through further restructuring to optimize its existing business functions, the Company granted broader autonomy to igM and separated the subsidiary's daily management from the holding company's. indofarma therefore can be more focus to production activities and igM to distribution and trading of pharmaceutical products and medical devices.

    the strategic measures helped igM to expand its business more rapidly and made quite significant financial contribution, allowing indofarma to attain net income of Rp5.03 billion in 2008, amid such economic condition that made the Company experience massive loss, Rp16.81 billion, on foreign exchange. approaching quarter iV/2008, global economic crisis made rupiah value fall by 20% toward the US dollar, catapulting the price of raw materials of which some 80% must be imported by the Country's pharmaceutical industry. Meanwhile, OgB (indofarma's main product) market remained in such unfavorable condition.

    at present, indofarma produces 229 items of pharmaceutical product, among them 53 are actively distributed in the market. among the Company’s complete portfolio, 66 items are OnDs, including seven widely recognize herbal products such as Prolipid and Biovision.

    to strengthen its product portfolio, in 2008 indofarma launched 11 items of new products, among them six were OnDs, including Biovision gold which is an OtC product. the Company also prepared to launch 25 items of new products, including six items of branded ethical and four items of OtC product — among them two are herbal products.

    to strengthen its business structure, indofarma strives to forge strategic alliances with international partners possessing needed branded products and/or technologies, both through the holding and Subsidiary Company. in 2008, igM added six new principals into its long list of strategic partners and pitched some companies that owned promising brands for business deals in the near future.

    to develop strong business foundation, indofarma’s management makes continuous efforts to consistently implement good Corporate governance (gCg). More importantly, the Management also strives to improve its personnel's professional competence through well-planned human resources development programs, to bring indofarma into a leading pharmaceutical company in the aSean region, in the future era of free trade.

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 7

    Bagan OrganisasiOrganization Chart

    ProductionDirector

    Marketing & General Affair

    Director

    Finance & HRDirector

    PresidentDirector

    Marketing –ethical Products

    Marketing –OtC

    Finished Product Logistics

    Business Management i

    information technology

    accounting

    Finance

    Production Unit i

    Production Unit ii

    herbal andinfant Food

    engineering and Maintenance

    PPiC

    R & D

    Quality assurance /

    Control

    Raw MaterialLogistics

    BusinessManagement ii

    Budgeting &Control

    human Resources

    Office Support

    Corporate Secretary

    Srategic Business

    Development

    Risk Management

    and gCg

    herbal & Food Supplement Development

    internal auditor

    Procurement

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.8

    Ikhtisar Keuangan Financial HighlightsKeterangan

    Laporan Laba-Rugi (Rp miliar)Penjualan bersihLaba kotorLaba (rugi) usahaeBiteBitDaLaba (rugi) bersih

    Neraca (Rp miliar)total aktivaaktiva lancaraktiva tidak lancaraktiva tetaptotal kewajibanKewajiban lancarKewajiban tidak lancarekuitas

    Rasio Usaha dan Informasi LainLaba terhadap aktiva (%)Laba terhadap ekuitas (%)Margin laba kotor (%)Margin laba usaha (%)Rasio lancar (%)Laba (rugi) bersih per saham (Rp)

    Modal dan Saham (Rp miliar)Modal dasarModal ditempatkan

    2007

    1.273,16289,9544,7138,1948,3711,08

    1.009,44899,31110,1382,01

    717,87686,3031,58

    291,56

    1,103,80

    22,773,51

    131,043,57

    1.000,00309,93

    2006

    1.026,67255,9662,2357,7960,3715,24

    686,94563,17123,7789,50

    406,45379,3427,11

    280,49

    2,225,43

    24,936,06

    148,464,92

    1.000,00309,93

    2005

    684,04199,2735,0831,6243,409,59

    518,82373,76145,0798,44

    253,58230,3223,26

    265,25

    1,853,62

    29,135,13

    162,273,10

    1.000,00309,93

    2004

    689,52216,5550,6340,8453,947,24

    523,92369,69154,24100,41268,26240,8827,38

    255,66

    1,382,83

    31,417,34

    153,472,34

    1.000,00309,93

    Item

    Income Statements (Rp billion)net sales

    gross profitOperating income (loss)

    eBiteBitDa

    net income (loss)

    Balance Sheet (Rp billion)total assets

    Current assetsnon-current assets

    Fixed assetstotal liabilities

    Current liabilitiesnon-current liabilities

    equity

    Financial Ratios & Other InformationReturn on assets (%)Return on equity (%)

    gross profit margin (%)Operating profit margin (%)

    Current ratio (%)earning (loss) per share (Rp)

    Capital and StockCapital stock—authorized

    Capital stock—Subscribed & Paid-up

    Laba BersihNet Income(dalam miliar rupiah)

    Penjualan BersihNet Revenues(dalam miliar rupiah)

    Laba UsahaOperating Income(dalam miliar rupiah)

    ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

    100

    90

    80

    70

    60

    50

    40

    30

    20

    10

    0‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

    25

    20

    15

    10

    5

    0‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

    1000900800700600500400300200100

    0

    130012001100

    14001500

    2008

    1.478,58333,4063,0240,1449,865,03

    965,81844,98120,8389,23

    669,22634,5834,64

    296,59

    0,521,70

    22,554,26

    133,161,66

    1.000,00309,93

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 9

    Modal dan Saham I Capital Stock

    Modal dasar i authorized capital

    Modal ditempatkandan disetor i Paid-up capital

    Komposisi Kepemilikan I Shareholders Composition

    Pemerintah i government

    P. Sudibyo (Direktur i Director)

    Masyarakat i Public

    Jumlah I Total

    (%)

    80,66

    0,02

    19,27

    100,00

    10.000.000.000

    3.099.267.500

    Lembar I Shares

    2.500.000.000

    364.000

    598.903.000

    3.099.267.500

    Per 31 Desember 2008 As of 31 December 2008

    Komposisi Kepemilikan Saham Indofarma I Indofarma’s Stock Ownership

    Periode I Period

    Semester ISemester II

    Volume rata-rata I Average volume2008 (unit)

    210.304118.131

    2007 (unit)

    15.774.3764.190.983

    Penutupan I Closing2008

    14050

    2007

    260205

    Terendah I Lowest2008

    12050

    2007

    93170

    Tertinggi I Highest2008

    215150

    2007

    320290

    Harga Saham INAF 2007 dan 2008 I INAF Stock Price 2007 and 2008

    Volume Transaksi I Volume of TransactionHarga Penutupan I Closing Price

    Pergerakan Harga Saham Indofarma di Bursa Efek JakartaIndofarma’s Stock Price Fluctuation at the Jakarta Stock Exchange

    Month

    2008 2009

    Volu

    me

    of T

    rans

    actio

    n (m

    illio

    n)

    Pric

    e

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.10

    Peristiwa Penting 2008Important Events 2008

    2 Januari. Restrukturisasi Lanjutan. Pada restrukturisasi lanjutan di indofarma global Medika (igM), anak perusahaan indofarma ini membentuk Divisi Bahan Baku, melengkapi Divisi Distribusi (yang fokus ke pasar reguler), Divisi Trading (yang fokus ke pasar institusi), Divisi Makanan Kesehatan, dan Divisi alat Kesehatan yang telah ada.

    26 Februari.Penandatangan Nota Kesepahaman Kerjasama R&D dengan LIPI.Untuk mengembangkan lebih banyak produk herbal berkualitas, indofarma melakukan kerjasama penelitian dan pengembangan (R&D) dengan LiPi. Pada 2008, Perseroan juga menandatangani nota kesepahaman serupa dengan Universitas airlangga, Surabaya.

    7 Mei. Peluncuran Biovision Gold.guna memantapkan posisi indofarma di pasar produk herbal, Perseroan meluncurkan Biovision Gold. Selain varian terbaru produk herbal yang telah diterima luas ini, pada 2008 indofarma juga meluncurkan lima produk Obat dengan nama Dagang (OnD) lain yang dapat diharapkan akan mengurangi ketergantungan bisnis Perseroan terhadap produk obat generik (OgB).

    28 Mei. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Indofarma (Persero) Tbk.RUPS tahun 2008 antara lain menyetujui perubahan anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Undang-undang no.40/2007 tentang Perseroan terbatas dan peraturan perundangan lain yang terkait.

    3 Desember. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan RUPS Luar Biasa PT IGM.RUPS Luar Biasa ini menambahkan seorang direktur keuangan dalam struktur manajemen igM. Selain itu, RUPS-LB menyetujui pula perubahan anggaran dasar untuk disesuaikan dengan UU no.40/2007 tentang Perseroan terbatas.

    2 January. Further Restructuring. With further restructuring in indofarma global Medika (igM), the Company's Subsidiary developed Raw material Division, supplementing Distribution Division (that focuses on regular market), trading Division (that focuses on institution market), health Food Division, and Medical Devices Division.

    26 February. Signing of Memorandum of Understandingon R&D Co-operation with LIPI.to develop more quality herbal products, indofarma made co-operation on research and development (R&D) with LiPi. in 2008, the Company also signed similar memorandum of understanding with airlangga University, Surabaya.

    7 May. Launching of Biovision Gold.to strengthen indofarma's position in herbal market, the Company launched Biovision Gold. in addition to the newest variant of the herbal product that has been widely recognized, in 2008 indofarma also launched five other Owned-brand Products (OnDs) that can be expected to ease the Company's business dependence toward generic Drug Products (OgBs).

    28 May. General Meeting of Shareholders (GMoS) of PT Indofarma (Persero) Tbk.the gMoS Year 2008 among others amended the Company's Statutes to comply with the new Law no.40/2007 on Limited Liability Company and other current law and regulations.

    3 December. General Meeting of Shareholders (GMoS) and Extraordinary GMoS of PT IGM.the extraordinary gMoS supplemented igM's management with a financial director. in addition, the egMoS also amended igM's Statutes to comply with the new Law no.40/2007 on Limited Liability Company.

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 11

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.12

    Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.Komisaris Utama | President Commissioner

    Dear Valued Shareholders,

    YeaR 2008 was the year of great challenge for pharmaceutical industry in indonesia. Rupiah value that was weakened up to 20% in the late third quarter made expenses on raw materials — of which over 80% must be imported and is the biggest component of the industry's expenses — skyrocketing. On the other hand, customers’ purchasing power that was continuously weakening and price of generic Drug Product (OgBs) that was still artificially low brought the Company’s Management into dilemma.

    the Board of Commissioners therefore highly appreciated decisions made by the Management to continuously produce and market OgB — indofarma's main product — to fulfil the Company’s moral obligation as the main supporter of national health system. the moral-driven policy, it was perfectly understood, would certainly bring heavy consequences toward the Company’s financial performance.

    We also highly appreciated that in such unfavorable condition indofarma could make successful efforts in increasing net Sales and posting net income although, as predicted, not as high as that in the preceding year. Moreover, the great challenge did not stop the Company from taking strategic measures, including renovating

    Para Pemegang Saham Yang Terhormat,

    tahUn 2008 adalah tahun yang penuh tantangan bagi industri farmasi di indonesia. nilai tukar rupiah yang melemah sampai 20% pada akhir kuartal iii membuat biaya bahan baku — yang 80% lebih masih harus diimpor dan merupakan komponen biaya terbesar — meningkat tinggi. Di sisi lain, daya beli masyarakat yang terus melemah dan harga Obat generik Berlogo (OgB) yang ditetapkan rendah, membuat Manajemen indofarma menghadapi pilihan yang kian sulit.

    Dewan Komisaris sangat menghargai keputusan Manajemen yang terus memproduksi dan memasarkan OgB — produk utama indofarma — demi memenuhi tanggung jawab Perusahaan sebagai pendukung sistem kesehatan nasional. Keputusan ini disadari akan membawa konsekuensi besar terhadap kinerja keuangan Perseroan.

    Kami juga memberikan penghargaan yang tinggi bahwa dalam kondisi yang demikian tidak kondusif, indofarma masih dapat meningkatkan Penjualan Bersih dan meraih Laba Bersih walau mengalami penurunan. terlebih, tantangan besar yang dihadapi tersebut tak menghentikan langkah strategis yang telah digariskan, termasuk renovasi fasilitas produksi utama. Renovasi untuk

    Laporan Dewan KomisarisThe Board of Commissioners’ Report

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 13

    menyesuaikan dengan ketentuan current Good Manufacturing Practice (cgMP) ini dapat diharapkan akan memberikan competitive advantage jangka panjang dalam bentuk sustainable operational excellence.

    Selain itu, indofarma melakukan restrukturisasi lanjutan, terutama di anak perusahaan. Restrukturisasi yang antara lain ditujukan untuk melengkapi perangkat manajemen dan organisasi indofarma global Medika (igM) ini mencerminkan komitmen tinggi indofarma group terhadap prinsip-prinsip tata Kelola Perusahaan yang Baik (gCg).

    Kami menyadari bahwa keberhasilan indofarma tetap survive, bahkan mampu mempertahankan Laba Bersih, di tengah kondisi eksternal yang memburuk pada 2008 tak akan tercapai tanpa peran serta seluruh pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat di lingkungan Perusahaan, serta dukungan penuh dari para pemegang saham. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders.

    Kepada segenap jajaran Direksi dan Karyawan yang telah bekerja keras dengan penuh dedikasi, kami menyampaikan terima kasih. Bersama ini pula kami juga mengajak seluruh jajaran indofarma untuk terus meningkatkan kreativitas dan kerja keras, sehingga dapat menempatkan indofarma sebagai perusahaan farmasi nasional yang berperan signifikan sesuai dengan Visi Perusahaan.

    Semoga allah SWt senantiasa melimpahkan rakhmat-nya kepada kita semua. amien.

    its main production facility. the renovation in order to comply with current good Manufacturing Practice (cgMP) can be expected to give indofarma long-term competitive advantage in form of sustainable operational excellence.

    in addition, indofarma also made further restructuring, particularly in the subsidiary company. the restructuring that among others aimed to improve indofarma global Medika (igM)'s management and organization structures reflected indofarma group's firm commitment toward good Corporate governance (gCg) principles.

    We acknowledge that indofarma’s successful efforts to survive, and even attain net income, amid the deteriorating external condition in 2008 might not be achieved without the support of all customers, business partners, communities surrounding the Company and, especially, our shareholders. We therefore would like to express our highest appreciation to all our stakeholders.

    We would also like to express our appreciation and gratitude to the Board of Directors and employees at all levels for their hard works and dedication. Finally, let us all continuously improve our creativity to ensure that indofarma will be one of the leading national pharmaceutical companies that has a significant role as pledged in the Company’s Vision.

    May allah the Most Benevolent always bless us all. amen.

    Jakarta, March 2009

    Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.Komisaris Utama i President Commissioner

    Dr. Ir. Wahyudi RuwiyantoKomisaris [independen]

    [independent] Commissioner

    Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.Komisaris

    Commissioner

    Drs. Mochamad Ichsani, M.M.Komisaris [independen]

    [independent] Commissioner

  • Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

    1

    2

    3

    4

    4 3 12

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 15

    Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. Komisaris UtamaLahir di Kotacane, 6 Juni 1945.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Utama Pt indofarma (Persero), tbk. sejak 2004. Beliau mendapatkan gelar Dokter dan ahli kesehatan masyarakat dari Universitas indonesia, Jakarta, pada 1972 dan 1976, serta gelar Master of Public health dari University of hawaii, honolulu, pada 1977, dan gelar Doktor dalam ilmu Kedokteran (dengan predikat cum laude) dari Universitas indonesia. Prof. Dr. dr. h. azrul azwar, MPh meniti karir sebagai dosen di almamaternya, Universitas indonesia. Selain itu, beliau juga pernah menjadi Ketua Umum Pengurus nasional Perkumpulan Keluarga Berencana indonesia (PKBi), Ketua Umum Pengurus Besar ikatan Dokter indonesia (PB iDi), Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Keluarga indonesia (PP PDKi), dan Ketua Umum ikatan Lulusan Universitas indonesia (iLUni). Beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas ilmu Keperawatan Universitas indonesia dan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan. Saat ini, selain menjadi Komisaris Utama indofarma, beliau adalah Ketua Kwartir nasional gerakan Pramuka.

    Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto. KomisarisLahir di Kebumen, 31 Agustus 1942.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau mendapatkan gelar insinyur di bidang teknik Kimia dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1967, serta gelar Doktor di bidang Penyuluhan Pembangunan dari institut Pertanian Bogor. Dr. ir. Wahyudi Ruwiyanto meniti karirnya di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Pusdiklat Pegawai Depdikbud (1991–1994), Direktur Utama Pt Balai Pustaka (Persero) (1994–1998), dan Staf ahli Mendikbud Bidang Pengembangan Organisasi dan administrasi Pendidikan dan Kebudayaan (1998–2000). Beliau kemudian diangkat menjadi Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik (2000–2006) sebelum terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt) yang diselenggarakan pada 31 agustus 2006, di Jakarta.

    Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.KomisarisLahir di Pekalongan, 27 Desember 1946.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana Farmasi pada Universitas gadjah Mada dan apoteker pada 1975 dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, serta gelar Sarjana ekonomi bidang Manajemen pada 1984 dari Universitas indonesia. Memulai karirnya sebagai pegawai Departemen Kesehatan, Drs. Mohammad Dwidjo Susono, apt., S.e. pernah menjabat Kepala Biro Keuangan (1991–1992), Kepala Biro Umum (1997–2000), Kepala Biro Organisasi (2000–2002), Direktur Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Departemen Kesehatan (2002–2004) sebelum menjadi Staf ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi (2004–2007). Selain itu, beliau pernah pula menjabat Direktur Keuangan Pt Kimia Farma tbk. (1992–1997). Beliau terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta.

    Drs. Mochamad Ichsani, M.M.KomisarisLahir di Banyuwangi, 5 Januari 1957.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Komisaris Pt indofarma (Persero), tbk. sejak agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana ekonomi bidang akuntansi dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982, dan Magister Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari Stie aBi, Surabaya, pada 2003. Drs. Mochammad ichsani, M.M. meniti karir di bidang audit selama 26 tahun dan pernah menduduki jabatan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau (2004–2005) dan Direktur Pengawasan agrobisnis, Jasa Konstruksi dan Pedagangan BPKP (2005–2006) sebelum menduduki jabatan sebagai inspektur Kementerian negara BUMn (2006–sekarang). Beliau terpilih menjadi Komisaris indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta.

    Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. President CommissionerBorn in Kotacane, 6 June 1945.Indonesian Citizen. he has been President Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since 2004. he earned Doctor in Medicine (dokter) degree and a first degree in public health from University of indonesia, Jakarta, in 1972 and 1976, Master of Public health degree from University of hawaii, honolulu, in 1977, and a Doctorate degree in Medicine (graduated cum laude) from the University of indonesia. Prof. Dr. dr. h. azrul azwar, MPh started his professional career as a lecturer in his alma mater, University of indonesia. in addition, he had also been Chairman of national Board of indonesian Family Planning association (PKBi), Chairman of indonesian Medical Doctor association (PB iDi), Chairman of indonesian Family Doctor association (PB PDKi), and Chairman of the University of indonesia alumni association (iLUni). he had also been the Dean of Faculty of nursing University of indonesia and Director general of Public health Development, Department of health. at present, aside from being the President Commissioner of indofarma, he is also the chairman of national Quarter of Scout Movement.

    Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto. CommissionerBorn in Kebumen, 31 August 1942.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he obtained a first degree in Chemical engineering from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1967, and Doctorate degree in Development Studies (graduated cum laude) from Bogor institute of agriculture. Dr. ir. Wahyudi Ruwiyanto started his professional career at the Department of education and Culture (Depdikbud) and had been head of Pusdiklat Pegawai Depdikbud (1991–1994), President Director of Pt Balai Pustaka (Persero) (1994–1998), and expert Staff for the Minister of education on Organization Development and education and Culture administration (1998–2000). he had also been promoted to Deputy Secretary for Vice President on Political affair (2000–2006) before elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS), 31 august 2006, in Jakarta.

    Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.CommissionerBorn in Pekalongan, 27 December 1946.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he earned first and professional degrees in Pharmacy (apoteker) in 1975 from gadjah Mada, Yogyakarta University, and a first degree in economics specializing in Management in 1984 from the University of indonesia, Jakarta. Started his professional career as an employee at Department of health, Drs. Mohammad Dwidjo Susono, apt., S.e. had been the head of Finance Bureau (1991–1992), head of general affairs Bureau (1997–2000), head of Organization Bureau (2000–2002), Director of Bina Farmasi Komunitas dan Klinik (2002–2004) before appointed as expert Staff of Minister of health on institutional Capacity improvement and Decentralization (2004–2007). he had also been Finance Director at Pt Kimia Farma tbk. (1992–1997). he was elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 31 august 2006, in Jakarta.

    Drs. Mochamad Ichsani, M.M.CommissionerBorn in Banyuwangi, 5 January 1957.Indonesian Citizen.he has been a Commissioner of Pt indofarma (Persero), tbk. since august 2006. he obtained a first degree in accounting from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1982, and Magister Manajemen specializing in Finance Management from Stie aBi, Surabaya, in 2003. Drs. Mochammad ichsani, M.M. had been following career path as an auditor for 26 years and held a position of head of BPKP Office Province of Riau (2004–2005) and Director of agrobusiness, Construction industry and trade Monitoring at BPKP (2005–2006) before appointed as inspector of State Ministry of BUMn (2006–present). he was elected as Commissioner of indofarma at extraordinary general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 31 august 2006, in Jakarta.

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.16

    Laporan DireksiThe Board of Directors’ Report

    Dear Valued Shareholders,

    2008 was a very difficult year for Pt indofarma (Persero), tbk. global economic crisis that lead to weakening rupiah value and thus steep rise on price of raw materials and other imported production inputs, on one hand, and the unrealistically low generic Drug Product (OgBs, which are indofarma’s main products) price, on the other hand, made the Company’s business choices severely limited.

    amid the unfavorable external condition, to satisfy broader consumers’ need — and in line with indofarma's moral obligation and responsibility as the main supported of the nation's health system — the Company continued to produce and distribute some OgB items that certainly have negative profit margins. Just like in the preceding year, the moral-driven policy made the Company’s net income experienced negative growth in 2008.

    however, aside from the lower bottom line, there were some other indicators that gave positive pictures, among others:• Quite good liquidity as shown by the Company’s successful

    efforts in maintaining its Current Ratio.

    Para pemegang saham yang terhormat,

    2008 merupakan tahun yang teramat berat bagi Pt indofarma (Persero), tbk. Krisis ekonomi global yang membuat nilai tukar rupiah melemah sehingga harga bahan baku dan bahan lain yang harus diimpor meningkat tinggi, di satu sisi, dan rendahnya harga Obat generik Berlogo (OgB) yang merupakan produk utama indofarma, di sisi lain, membuat pilihan bisnis yang dapat dilakukan indofarma sangat terbatas.

    Dalam kondisi eksternal yang kurang menguntungkan tersebut, guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas — dan sejalan dengan kewajiban dan tanggung jawab indofarma mendukung sistem kesehatan nasional — Perseroan memilih untuk tetap memproduksi dan mendistribusikan sebagian OgB yang nyata-nyata memberikan margin laba bersih negatif. Seperti pada tahun sebelumnya, kebijakan yang sarat pertimbangan moral ini telah membuat Laba Bersih Perseroan mengalami pertumbuhan negatif pada 2008.

    tetapi, di luar pencapaian bottom line yang menurun ini, beberapa indikator lain memberikan gambaran positif, yaitu:• Likuiditas keuangan yang cukup terjaga seperti yang

    ditunjukkan oleh Current Ratio Perseroan.

    P. SudibyoDirektur Utama | President Director

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 17

    • Portofolio produk yang lebih beragam dan seimbang dengan peluncuran beberapa Obat dengan nama nagang (OnD) dan produk diagnostik yang memberikan margin laba lebih tinggi.

    • Pencapaian penjualan ekspor yang meningkat 189,9% dibanding pada tahun sebelumnya.

    • Portofolio penjualan produk IGM, anak perusahaan Indofarma di bidang distribusi dan trading, yang lebih optimal dengan masuknya prinsipal baru yang membuat porsi penjualan Produk non-indofarma kian meningkat.

    • Keberhasilan Perseroan mempertajam penetrasi ke pasar reguler yang non-captive.

    Di sisi organisasi, pada 2008 indofarma telah menyelesaikan restrukturisasi lanjutan di anak perusahaan. Dengan restrukturisasi ini, posisi vital dalam perangkat organisasi igM di bidang keuangan telah kian lengkap. Dengan demikian, sumbangan riil igM kepada indofarma group juga dapat diharapkan lebih besar di masa mendatang.

    Dengan pemberlakuan harmonisasi pasar aSean pada 2008, kami menyadari, tantangan yang dihadapi indofarma akan semakin berat. Untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang kian ketat, indofarma terus memfokuskan diri pada enam butir prioritas yang pada 2008 hampir seluruhnya tercapai. Secara singkat pencapaian masing-masing prioritas tersebut adalah:

    ● Peningkatan Operational Excellence. Sebagai perusahaan farmasi yang sebagian besar penjualannya berasal dari produk OgB, indofarma harus memiliki price leadership. Untuk itu, Perseroan berupaya mencapai kapasitas produksi yang optimum — antara lain dengan menarik perusahaan farmasi lain melakukan toll-in manufacturing memanfaatkan fasilitas yang memiliki kapasitas produksi berlebih (seperti ekstraktor), dan di sisi lain dengan melakukan toll-out manufacturing guna memenuhi permintaan tinggi, terutama untuk proses bisnis yang bernilai tambah tidak terlalu tinggi (misalnya pembuatan produk OgB yang permintaannya terakumulasi pada kuartal iV).

    Untuk meningkatkan kemampuan bagian produksi sebagai profit center, indofarma terus meningkatkan fasilitas produksinya sehingga memenuhi ketentuan cgMP. Pada 2008, renovasi sistem air untuk produksi preparat steril (injeksi) telah mencapai tahap akhir. Selain itu, Perseroan juga telah mengalihkan sumber energi sehingga sepenuhnya menggunakan gas alami yang lebih efisien sebagai sumber energi untuk pemanasan boiler.

    ● Peningkatan Kemampuan Organisasi. Sebagai tindak lanjut pemisahan igM, indofarma terus melakukan reorganisasi. Pada 2008, misalnya, Manajemen igM dilengkapi dengan Direktur Keuangan dan Dewan Komisarisnya dilengkapi dengan seorang Komisaris independen. Selain itu, agar upaya bisnis yang dilakukan dapat lebih fokus, dibentuk dibentuk pula satu divisi baru, yaitu Divisi Bahan Baku. Upaya yang lebih fokus ini, pada gilirannya, dapat meningkatkan kemampuan organisasi seperti yang terbukti dengan kemampuan anak perusahaan ini memberikan kontribusi positif dalam kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.

    • More various and balanced product portfolio with the launching of some Owned-brand Products (OnDs) and diagnostics that give higher profit margins.

    • Indofarma's sales to international market that increased 189,9% compare to that in the preceding year.

    • More optimal product sales portfolio by IGM, Indofarma's subsidiary on distribution and trading, resulted from its successful efforts in attracting new principals, allowing greater sales share of non-indofarma Products.

    • The Company’s successful efforts to penetrate deeper non-captive, regular market.

    in term of organization, in 2008 indofarma has completed its further restructuring in the Company's subsidiary. With the restructuring, crucial positions within igM's organization structure on finance have been secured. therefore, igM's real contribution to indofarma group could also be expected to be greater in the future.

    With aSean market harmonization started to be effective in 2008, we were aware, challenges indofarma faced would be much greater. to make itself well positioned in the fiercer competition, indofarma remained focus its efforts on six points of priority. Briefly, the Company’s achievements on the six priorities are as follows:

    ● Improvement of Operational Excellence. as a pharmaceutical company that makes most sales from OgB products, indofarma must command cost-leadership. to realize this, the Company made integrated efforts to ensure optimum production capacity — among others by attracting other pharmaceutical companies to do toll-in manufacturing, making use such facilities that still have abundant left-over capacity (as extractor), and on the other hand by doing toll-out manufacturing to meet high demands, particularly on business process that give relatively low added-value (like manufacturing of OgB products which demands are accumulated on the fourth quarter).

    to improve its production department ability as a profit center, indofarma continuously improve its production facility, ensuring it to satisfy cgMP requirements. in 2008, renovation of water system for sterile preparation (injectable) reached final stages. in addition, the Company also successfully diverted its source of energy, making the more efficient natural gas as the sole source of energy for its boilers.

    ● Improvement of the Company’s Organization Ability. as the follow-up of igM empowerment, indofarma continuously made reorganization. in 2008, for example, igM Management was supplemented with a Finance Director and its Board of Commissioners with an independent Commissioner. in addition, to make igM's business endeavor more focus, a division was developed, i.e. Raw Material Division. the more focus business efforts would in turn boost organization ability as shown by igM continual ability in giving positive contribution in such unfavorable economic condition.

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.18

    ● Peningkatan Efisiensi Proses Bisnis. Pengadaan produk dan jasa sampai ke tangan konsumen akhir merupakan serangkaian proses yang sebagian dapat dikontrol dan sebagian lainnya lebih ditentukan oleh faktor eksternal. Untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis tersebut, indofarma melakukan upaya terpadu antara lain dengan mengembangkan sistem teknologi informasi (ti) online dan real time sampai ke pelanggan.

    ● Peningkatan Portofolio Produk dan Pasar. agar kinerja bisnisnya baik, sebuah perusahaan farmasi tak mungkin hanya mengandalkan OgB yang margin labanya semakin tipis. Sebab itu, selain meluncurkan beberapa produk obat baru yang menjanjikan margin laba lebih tinggi, pada 2008 indofarma juga memperluas portofolionya dengan produk non-obat yang, tentu saja, diarahkan ke pasar non-obat pula. Upaya ini antara lain tercermin dari semakin banyaknya prinsipal yang bermitra dengan igM. Selain itu, indofarma juga mulai melakukan registrasi lebih banyak produk ke lebih banyak negara sehingga penetrasi ke pasar ekspor dapat diharapkan akan terus meningkat.

    ● Menjaga Stabilitas Keuangan. indofarma terus berupaya mempertahankan stabilitas keuangannya. Pada 2008, dengan semakin beratnya tekanan eksternal, Perseroan masih berhasil menjaga Current Ratio sehingga mampu memenuhi kewajiban jangka pendek dan memelihara keberlangsungan operasi bisnisnya.

    ● Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pada 2008 indofarma berhasil menyelesaikan restrukturisasi sumberdaya manusia (SDM) yang diupayakan sejak 2003. Dengan resrukturisasi ini, organisasi Perseroan di lingkungan pabrik menjadi lebih ramping sehingga terjadi peningkatan efisiensi produksi.

    Di sisi lain, guna meningkatkan kemampuan Perseroan dalam menyesuaikan bisnisnya dengan pasar yang berubah cepat, indofarma terus memperkuat SDM di lapangan, terutama di igM yang menjadi ujung tombak penjualan indofarma group. Melalui proses rekrutmen yang ketat, Perseroan menarik talenta baru di bidang pemasaran. Dengan pendidikan dan pelatihan yang terencana dan berkelanjutan, tenaga-tenaga yang masih segar tersebut dapat diharapkan akan menjadi aset penting bagi pengembangan jangka panjang indofarma.

    Pada 2008, upaya tersebut memberikan hasil yang cukup menggembirakan, mengingat kondisi eksternal yang demikian memburuk. Laba Usaha indofarma mengalami peningkatan yang cukup signifikan, 40,9%. Dan, walau mengalami rugi kurs yang mencapai Rp16,81 miliar dan Pos Luar Biasa Rp1,69 miliar, Perseroan masih membukukan Laba Bersih Rp5,03 miliar.

    Dengan pencapaian tersebut di atas, indofarma mengakhiri tahun 2008 dengan kinerja yang dapat dikatakan cukup baik mengingat, sekali lagi, kondisi eksternal yang memburuk. apalagi, pada 2008 itu Perseroan juga banyak melakukan investasi — baik dalam bentuk peningkatan fasilitas fisik (berbagai renovasi, pengalihan

    ● Improvement of Efficiency of Business Process. Providing products and services up to the real customers is a series of processes of which some parts can be controlled and some other parts are largely determined by external factors. to improve efficiency of the business processes, indofarma makes integrated efforts among others by developing online, real time information technology (it) system accessible by the customers.

    ● Improvement of Product and Market Portfolio. to ensure good business performance, a pharmaceutical company cannot solely depend on OgB, a product category with increasingly thinner profit margin. therefore, in addition to launching several new products that gave fatter profit margin, in 2008 indofarma also expanded its portfolio to include more non-drug products that, understandably, aimed at non-drug markets. the efforts among others were reflected by the longer list of principals acquired by igM as its partners. aside from this, indofarma also started registering more products in more countries, allowing the Company to increase its export in the near future.

    ● Ensuring Financial Stability. indofarma makes continuous efforts to ensure its financial stability. in 2008, with increasingly greater external pressures, indofarma was able to maintain its Current Ratio, allowing the Company to serve its short-term liabilities and ensure the continuation of its business operations.

    ● Improvement of Human Resorces. in 2008 indofarma successfully completed its restructuring on human resources (hR), an endeavor it has started since 2003. With the restructuring, the Company's organization within the plant has been leaner, leading to improved production efficiency.

    On the other hand, to improve the Company's ability in adapting its business toward rapidly changing market, indofarma makes continuous efforts to strengthen its hR, particularly in igM, the sales arm of indofarma group. through highly selective process, the Company recruits cadre of new talents in marketing. By giving well-planned, continuous education and training, it can be expected that the fresh talents will be valuable asset for indofarma’s long-term growth.

    in 2008, the endeavor started to bear quite fruitful results considering the worsening external condition. indofarma's income from Operations experienced quite significant, 40.9%, increase. and, although suffering from a heavy blow of foreign exchange loss amounted to Rp16.81 billion and extraordinary items of Rp1.69 billion, the Company managed to post net income of Rp5.03 billion.

    With all these achievements, indofarma ended year 2008 with quite good business performance considering, once more time, the highly unfavorable external condition. Moreover, in 2008 the Company also made quite big investments — both to improve physical facilities (various renovation, diversion of energy source

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 19

    sumber energi dari solar ke gas) maupun pengembangan SDM (terutama di igM yang organisasinya mengalami pemekaran setelah pemisahan dari Perusahaan induk) — yang akan memberikan hasil positif dalam jangka menengah atau panjang.

    Laporan rinci tentang kinerja indofarma sepanjang 2008 akan disampaikan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Untuk mengevaluasi hasil kerja Manajemen, kami menggunakan analisis yang melingkupi berbagai perspektif — keuangan, proses internal, pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan — sebagai tolok ukur kinerja.

    Secara umum, kinerja indofarma pada 2008 cukup memadai, terutama di bidang yang strategis, dan mendukung Perseroan untuk melakukan pertumbuhan jangka panjang. Kinerja ini sulit dicapai tanpa dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan.

    Karena itu, Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh staf dan karyawan atas kontribusi mereka yang besar pada tahun sulit 2008. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada para mitra bisnis, kreditor, pemasok, pemegang saham, Pemerintah, dan seluruh stakeholder yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada indofarma.

    from fuel to natural gas) and develop human resources (particularly at igM of which its organization was expanded after spinning-off from the holding Company) — all of them can be expected to give positive results in the mid- or long-term.

    Detailed reports on indofarma’s performance throughout 2008 are presented in the subsequent parts of this annual Report. to evaluate the Management performance, we made analyses that cover several business functions — finance, internal operations, customers and learning and growth — as the key performance indicators.

    in general, indofarma’s business performance in 2008 was considerably good, particularly in a strategic term, allowing the Company to achieve long-term growth. the achievements might not be realized without dedications and hard works of the Company’s employees at all levels,

    the Board of Directors would therefore like to express gratitude and highest appreciation to employees at all levels for their extraordinary contribution in the difficult year of 2008. We would also like to thank all or business partners, creditors, suppliers, shareholders, the government, and all stakeholders for their unfailing support and trust to indofarma.

    Jakarta, March 2009

    P. SudibyoDirektur Utama i President Director

    Yuliarti R. MeratiDirektur Produksi

    Production Director

    Muhammad MunawarohDirektur Pemasaran dan Umum

    Marketing and general affair Director

    Deden Edi SoetrisnaDirektur Keuangan dan SDM

    Finance and hR Director

  • DireksiThe Board of Directors

    1

    2

    3

    4

    3 1 42

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 21

    P. SudibyoDirektur UtamaLahir di Yogyakarta, 5 Oktober 1950.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. Memulai pendidikan tingginya di Fakultas Kedokteran, Universitas gadjah Mada (1969–1972), beliau mendapatkan gelar sarjana di bidang akuntansi dari Fakultas ekonomi, Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1980. Setelah itu, beliau mengambil gelar Master in accounting di State University of new York, pada 1987, dan pernah memperdalam keahlian di bidang corporate finance dan computer-aided software engineering di Ohio State University (1990–1991). P. Sudibyo memulai karirnya sebagai dosen di almamaternya, Fakultas ekonomi, Univesitas gadjah Mada (1980–2006) dan pernah menjadi konsultan di beberapa BUMn, antara lain Pt Pelabuhan indonesia i, Pt Pelabuhan indonesia ii, Pt Rajawali nusantara indonesia, Pt Bank exim, dan juga Direktorat Jenderal BUMn, Departemen Keuangan Republik indonesia. Beliau adalah anggota ikatan akuntan indonesia dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN Federation of Accountants (1993-1995). Setelah itu, beliau bekerja untuk indofarma sebagai Corporate Secretary (2000–2003) dan Direktur Keuangan indofarma (2003–2007) sebelum terpilih menjadi Direktur Utama indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan pada 3 Desember 2007, di Jakarta.

    Yuliarti R. MeratiDirektur ProduksiLahir di Jakarta, 29 Juli 1954.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Pt indofarma (Persero), tbk. yang membawahi Bidang Produksi sejak Juli 2003. gelar Sarjana Farmasi dan apoteker diperolehnya dari institut teknologi Bandung, pada 1980 dan 1982. Yuliarti R. Merati memulai karirnya sebagai staf Manajer Pabrik Pil KB Bandung di Pt Kimia Farma tbk. (1983–1985). Karir beliau di Pt Kimia Farma terus meningkat sampai menjadi Manajer Unit Formulasi Bandung (1997–2002) dan Kepala Divisi Produksi Bandung (2002–2003), sebelum terpilih menjadi Direktur Produksi indofarma pada Rapat Umum Pemegang tahunan (RUPSt) yang diselenggarakan pada 30 Juni 2003, di Jakarta.

    Muhammad MunawarohDirektur Pemasaran dan UmumLahir di Yogyakarta, 17 Mei 1965.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Pemasaran dan Umum Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran hewan dari Universitas gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1991. Memulai karirnya di Pt Phapros indonesia, beliau pernah menduduki jabatan Associate Product Manager Ethical (2000–2001), dan Senior Product Manager OtC (2002–2004) sebelum pindah ke Pt indofarma tbk. sebagai Manajer Pemasaran Branded (2004) dan Manajer Strategic Business Development (2005). Beliau terpilih menjadi Direktur Pemasaran indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta, kemudian menjadi Direktur Pemasaran dan Umum pada (RUPSLB), 3 Desember 2007, di Jakarta.

    Deden Edi SoetrisnaDirektur Keuangan dan SDMLahir di Jakarta, 28 Januari 1966.Warga Negara Indonesia.Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan SDM Pt indofarma (Persero), tbk. sejak Desember 2007. gelar Sarjana Kedokteran gigi diperolehnya dari Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 1991, dan Magister Manajemen di bidang Pemasaran dari Universitas haMKa, Jakarta, pada 2002. Deden edi Soetrisna memulai karirnya di indofarma, beliau pernah menduduki jabatan Group Product Manager (1999–2003), Manajer Strategic Business Development (2003–2004), dan Manajer Pemasaran (2004–2006). Beliau terpilih menjadi Direktur Umum dan SDM indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham tahunan (RUPSt), 31 agustus 2006, di Jakarta, kemudian Direktur Keuangan dan SDM pada RUPSLB, 3 Desember 2007, di Jakarta.

    P. SudibyoPresident DirectorBorn in Yogyakarta, 5 October 1950.Indonesian Citizen.he has been the President Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. Started his tertiary education in Faculty of Medicine, gadjah Mada University (1969–1972), he obtained a first degree in accounting from Faculty of economy, gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1980. he also earned a Master degree in accounting from State University of new York, in 1987, and had deepened his expertise in corporate finance and computer-aided software engineering at the Ohio State University (1990–1991). Sudibyo started his professional career as lecturer in his alma mater, Faculty of economy, gadjah Mada University (1980–2006) and had been a consultant in various State-Owned enterprises (BUMn), among others were Pt Pelabuhan indonesia i, Pt Pelabuhan indonesia ii, Pt Bank exim, and also Directorate general of BUMn, Department of Finance Republic of indonesia. he is an active member of indonesian accountant association and had been the Secretary general of aSean Federation of accountants (1993-1995). afterwards, he transferred to indofarma and became Corporate Secretary (2000–2003) and Finance Director (2003–2007) before elected as President Director in the extraordinary annual general Meeting of Shareholders (egMoS) held in 3 December 2007, in Jakarta.

    Yuliarti R. MeratiProduction DirectorBorn in Jakarta, 29 July 1954.Indonesian Citizen.She has been Director of Pt indofarma (Persero), tbk. in charge of Production Department since July 2003. She obtained first and professional degrees in Pharmacy from Bandung institute of technology, in 1980 and 1982. Yuliarti R. Merati started her professional career as Staff of Plant Manager Pil KB Bandung at Pt Kimia Farma tbk. (1983–1985). her career at Kimia Farma rapidly advanced to Manager of Formulation Unit Bandung (1997–2002) and head of Production Division Bandung (2002–2003) before elected as Production Director of indofarma at the annual general Meeting of Shareholders (agMoS) held in 30 June 2003, in Jakarta.

    Muhammad MunawarohMarketing and General Affair DirectorBorn in Yogyakarta, 17 May 1965.Indonesian Citizen.he has been Marketing and general affairs Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. he earned a first degree in Veterinary Medicine from gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1991. Started his professional career at Pt Pharos indonesia, he had been associate Product Manager ethical (2000–2001), and Senior Product Manager OtC (2002–2004) before transferred to Pt indofarma tbk. as Marketing Manager of Branded Products (2004) and Manager of Strategic Business Development (2005). he was elected as Marketing Director of indofarma at annual general Meeting of Shareholders (agMoS), 31 august 2006, in Jakarta, then Marketing and general affair Director at egMoS, 3 December 2007, in Jakarta.

    Deden Edi SoetrisnaFinance and HR DirectorBorn in Jakarta, 28 January 1966.Indonesian Citizen.he has been Finance and hR Director of Pt indofarma (Persero), tbk. since December 2007. he earned a firs degree in Dentistry from Padjadjaran University, Bandung, in 1991, and Magister Manajemen in Marketing from haMKa University, Jakarta, in 2002. Deden edi Soetrisna started his professional career at indofarma and had been group Product Manager (1999–2003), Manager of Strategic Business Development (2003–2004), and Marketing Manager (2004–2006). he was elected as general affairs and hR Director of indofarma at annual general Meeting of Shareholders (agMoS), 31 august 2006, in Jakarta, then Finance and hR Director at egMoS, 3 December 2007, in Jakarta.

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.22

    tata KeLOLa Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance, gCg) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari praktek bisnis Pt indofarma (Persero), tbk.. Saat ini indofarma telah memiliki hampir seluruh perangkat normatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip gCg, termasuk Komite audit dan Komisaris independen seperti yang diamanatkan oleh Bursa efek indonesia melalui Peraturan Pencatatan i-a no.305/BeJ/07-2004 dan Peraturan Bapepam no.iX.i.5.

    Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi kinerja Direksi dan memberikan nasehat jika dipandang perlu. Komunikasi formal antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui rapat rutin yang diadakan setiap bulan guna membahas kinerja Direksi pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi untuk bulan mendatang.

    Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

    gOOD CORPORate governance (gCg) is a commitment for Pt indofarma (Persero), tbk in its integrated restructuring efforts. at present, indofarma has already had the normative infrastructure to comply gCg principles, including audit Committee, gCg, Remuneration and nomination Committee, as well as independent Commissioner as required by the indonesia Stock exchange and Capital Market Supervisory agency (Bapepam-LK).

    The Board of Commissioners and Directorsthe Board of Commissioners (BOC)’s duty is to monitor the Board of Directors (BOD)’s performance and provide necessary guidance. Formal communication between the BOC and the BOD is performed through regular, monthly meetings to review the BOD’s performance for the previous month and the BOD’s plan for the coming month.

    Kehadiran dalam Rapat Formal Komisaris dan Direksi pada 2008Attendance at Formal BoC and BoD Meetings 2008

    Peserta RapatMeeting Attendant

    Komisaris | Commissioners Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H. Drs. Mochamad Ichsani, M.M. Drs. Dwidjo Susono, Apt., S.E.

    Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto

    Direksi | Board of Directors P. Sudibyo Yuliarti R. Merati Muhammad Munawaroh Deden Edi Soetrisna

    DireksiBoard of Directors

    27272727

    Dewan KomisarisBoard of Commissioners

    11111111

    Dewan Komisaris dan DireksiBoard of Commissioners and Directors

    17171717

    17171717

    Remunerasi Direksi dan Dewan KomisarisRemuneration of the BoD and the BoC

    Komponen RemunerasiComponents

    Gaji Dasar I Basic SalaryTunjangan I Allowances • Perumahan I housing • Kendaraan I Cars • Lainnya I OtherTotal Tunjangan I Total Allowances

    Take Home Pay [per bulan I per month]

    Rp12.480.000

    0Rp 3.000.000Rp 3.000.000Rp 6.000.000

    Rp18.480.000

    Komisaris UtamaPresident Commissioner

    Rp11.232.000

    0Rp 3.000.000Rp 3.000.000Rp 6.000.000

    Rp17.232.000

    KomisarisCommissioner

    Rp31.200.000

    Rp 8.000.000Rp17.500.000Rp 7.500.000Rp33.000.000

    Rp64.200.000

    Direktur UtamaPresident Director

    Rp28.080.000

    Rp 8.000.000Rp15.750.000Rp 7.500.000Rp31.250.000

    Rp59.330.000

    DirekturDirector

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 23

    Komite Audit Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. telah dibentuk dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan.

    Sejalan dengan ketentuan Bursa efek indonesia, Komite audit bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan Direksi, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris.

    Sepanjang 2008, Komite audit indofarma telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Melakukan penelaahan atas laporan keuangan interim balk yang

    akan dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan, terutama dengan melakukan evaluasi atas perubahan yang material angka pos-pos neraca, Laba/Rugi, dan arus Kas.

    • Melakukan evaluasi terhadap akuntan publik/auditor ekstemal yang akan direkomendasikan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan tahunan Pt indofarma (Persero) tbk. dengan memperhatikan independensi dan obyektivitas, cakupan dan kecukupan audit, serta penelaahan kewajaran biaya audit.

    • Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Pengendalian internal (SPi) guna membahas keefektifan pelaksanaan audit internal dan kepatuhan, temuan-temuan penting lainnya, serta tindak lanjut audit.

    • Melakukan pertemuan secara berkala dengan auditor eksternal guna membahas keefektifan pelaksanaan audit, antara lain rencana audit, kemajuan audit, temuan-temuan penting, penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dan kendala dalam audit.

    • Melakukan pemantauan terhadap tindak-lanjut temuan Auditor eksternal.

    • Melakukan evaluasi terhadap penerapan Risk Management.• Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris, antara

    lain penelaahan laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan anggaran.

    Komite audit mengadakan pertemuan rutin dua kali seminggu di luar rapat wajib satu kali sebulan yang dihadiri seluruh anggotanya.

    Audit CommitteePt indofarma (Persero), tbk’s audit Committee has been established to support and facilitate the Board of Commissioners in performing its supervisory function.

    in accordance with the indonesia Stock exchange’s regulation, audit Committee duties and responsibilities are to provide professional, independent opinions to the Board of Commissioners (BoC) on reports and/or other things presented by the Board of Directors (BoD), to identify matters that need the BoC attention, and carry out other assignments given by the BoC.

    throughout 2008, indofarma's audit Committee conducted the following activities:• Made analysis both on would be and not to be published interim

    financial reports, particularly by closely reviewing significant changes on items in the Company’s Balance Sheet, income Statements, and Cash-Flow.

    • Made evaluation on public accountant/external auditor that will be recommended to audit Pt indofarma (Persero) tbk's annual Financial Report by taking such factors as independence and objectivity, scope and completeness of the audit, as well as review on fairness of auditing fee into considerations.

    • Made regular meetings with the Internal Audit Unit (IAU) to review effectiveness of internal audit process, findings related to internal control process and compliance, other critical findings, as well as follow-up audits.

    • Made regular, scheduled meetings with external auditor to review effectiveness of auditing conducted, including audit plans, auditing progress, critical findings, adjustments, and constraints faced in the auditing process.

    • Made monitoring on follow-up of External Auditor's findings.• Made evaluation on implementation of Risk Management.• Carried out other assignments requested by the BoC, among

    others analysis on proposal on the Company’s Work Plans and Budget.

    the audit Committee holds regular meeting twice a week, in addition to monthly compulsory meeting attended by all the Committee's members.

    .

    Komite Audit Indofarma I Indofarma’s Audit Committee

    Nama I Name

    Dr. ir. Wahyudi RuwiyantoDrs. Mochamad ichsani, M.M.Drs. Muhammad asawir harahap, akt.Purwadi, ak., M.M.Drs. Warga Murad

    Posisi I Position

    independent Commissioner / Chairman and Member of the audit CommitteeCommissioner / Vice Chairman and Member of the audit Committee

    Member of the audit CommitteeMember of the audit Committee

    Secretary of the audit Committee

  • Laporan Tahunan 2008 Pt indofarma [Persero] tbk.24

    Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt.Anggota Komite Audit

    Lahir di Padangsidempuan, 11 Agustus 1946Warga Negara Indonesia.

    Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. gelar Sarjana akuntansi diperolehnya dari institut ilmu Keuangan pada 1975. Drs. Muhammad asawir, akt. memulai karirnya sebagai auditor untuk Perusahaan negara dan Perusahaan Daerah di Direktorat akuntan negara, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pada 1969. Sebelum menjadi anggota Komite audit indofarma, beliau mengemban jabatan Deputi Bidang akuntan negara BPKP.

    Purwadi, Ak., M.M.Anggota Komite Audit

    Lahir di Pati, 14 Mei 1964Warga Negara Indonesia.

    Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak 1 Maret 2008. gelar Sarjana Muda dan Sarjana akuntansi diperolehnya dari Sekolah tinggi akuntansi negara, Jakarta, pada 1987 dan 1994, dan gelar Magister Manajemen dari Stie – aBi, Surabaya, pada 2003. Purwadi, ak., M.M. memulai karir profesionalnya sebagai ajun akuntan pada Direktorat Pengawasan Pertamina, pada 1987, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP, sampai 2007). Saat ini beliau menjadi auditor ahli Muda pada Kementerian negara BUMn.

    Drs. Warga MuradSekretaris Komite Audit

    Lahir di Bukitinggi, 1 Juli 1947Warga Negara Indonesia.

    Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. gelar Sarjana Muda dan Sarjana diperolehnya dari institut ilmu Keuangan pada 1971 dan 1977. Drs. Warga Murad memulai karirnya sebagai inspektur Muda di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan negara, Departemen Keuangan, pada 1972. Pada 1984 beliau ditugaskan di BPKP dan sampai memangku jabatan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan informasi (Juni 2001–Juli 2003) dan nara Sumber Pusinfo (agustus 2001–Juli 2005).

    Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi Sejak September 2006, Dewan Komisaris telah membentuk Komite gCg, Remunerasi dan nominasi untuk membantu Komisaris dalam menjalankan tugasnya. Komite gCg ini mengadakan pertemuan sebulan sekali yang dihadiri oleh seluruh anggotanya.

    Sepanjang 2008, Komite gCg telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: • Merevisi dokumen-dokumen GCG.• Memberikan usulan remunerasi Manajemen Perusahaan kepada

    Dewan Komisaris.• Menyusun sistem nominasi kandidat Direksi Perusahaan dan

    anak Perusahaan.

    Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt.Member of the Audit CommitteeBorn in Padangsidempuan, 11 August 1946Indonesian Citizen.

    he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. he obtained a first degree in accounting from institute of Finance in 1975. Drs. Muhammad asawir, akt. started his professional career as auditor of Central and Regional

    government-owned enterprises at State accounting Office. in 1984, he was transferred to the Financial and Development Supervisory Board (BPKP). Prior to become a member of indofarma’s audit Committee, he was the Deputy on government accounting at BPKP (until 1 September 2007).

    Purwadi, Ak., M.M.Member of the Audit CommitteeBorn in Pati, 14 May 1964Indonesian Citizen.

    he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since 1 March 2008. he obtained a Bachelor and Sarjana degree in accounting from indonesian State College of accountancy, Jakarta, in 1987 and 1994, and Master of Management degree from

    Stie – aBi, Surabaya, in 2003. Purwadi, ak., M.M. started his professional career as adjunct accountant at Pertamina, in 1987, and the Financial and Development Supervisory Board (BPKP, until 2007). Presently, he is a Senior accountant at the State Ministry of government-owned enterprises.

    Drs. Warga MuradSecretary of the Audit CommitteeBorn in Bukitinggi, 1 July 1947Indonesian Citizen.

    he has been the Secretary of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. he earned a bachelor degree and S-1 degree from institute of Finance in 1971 and 1977. Drs. Warga Murad started his professional career as a Junior inspector at Directorate general of State

    Financial Supervisory, Department of Finance, in 1972. in 1984 he was transferred to Financial and Development Supervisory Board (BPKP) and among others held positions of head of Data and information Management Division (June 2001–July 2003) and Resource Person of Pusinfo (august 2001–July 2005).

    GCG, Remuneration and Nomination Committee Since September 2006, the Board of Commissioners (BoC) has set up gCg, Remuneration and nomination Committee to assist the BoC in carrying out its duty to serve the Company’s shareholders' the gCg Committee holds a monthly meeting attended by all its members.

    throughout 2008, the gCg Committee carried out the following activities:• Revised GCG documents.• Proposed remuneration for the Board of Directors to the Board of

    Commissioners• Drafting nomination system for candidates of the Company’s as

    well as the Subsidiary's Directors.

  • Annual Report 2008 Pt indofarma [Persero] tbk. 25

    Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D. AnggotaKomite GCG, Remunerasi dan Nominasi

    Lahir di Sidoarjo, 25 Juli 1970Warga Negara Indonesia.

    Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang teknik industri dari institut teknologi Sepuluh november, Surabaya, pada 1975, beliau meneruskan pendidikannya dan memperoleh gelar Magister teknik dari Universitas indonesia, pada 1999, dan Doktor di bidang industrial Management dari School of Management, Universiti Utara Malaysia, Kedah, pada 2006. Selain menjadi anggota Komite gCg, Remunerasi dan nominasi indofarma, ir. gunawan adji, M.t., Ph.D. aktif sebagai Konsultan gCg pada Klinik gCg Kadin Jakarta dan dosen pada Sekolah tinggi ilmu ekonomi dan perbankan indonesia (SteKPi), Jakarta.

    Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA. Anggota Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi

    Lahir di Solo, 11 April 1965Warga Negara Indonesia.

    Beliau dipercaya menjadi anggota Komite audit Pt indofarma (Persero), tbk. sejak September 2006. Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang teknik Mesin dari Universitas atmajaya, Jakarta, pada 1988, beliau mendapatkan gelar sarjana di bidang asuransi dan loss adjuster dari australian new Zealand insurance institute & Finance, pada 1997. Selain menjadi anggota Komite gCg, Remunerasi dan nominasi indofarma, ir. Stephanus trisnanto adalah karyawan Pt Satria Dharma Pusaka Crawford thomal howell group, sebuah perusahaan internasional di bidang loss adjuster.

    Satuan Pengawas Internal (SPI)audit internal merupakan bagian dari fungsi pengawasan yang tak dapat dipisahkan dari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi pokok audit internal — yang dilakukan oleh Satuan Pengawas internal (SPi) — adalah memberikan masukan yang konstruktif dan konsultatif kepada manajemen sehingga antisipasi risiko usaha dapat dilakukan lebih baik.

    Sepanjang 2008, SPi indofarma melaksanakan audit terhadap tiga bidang di lingkungan Perusahaan induk. Dengan adanya restrukturisasi yang secara bertahap menarik fungsi kontrol ke Perusahaan induk, SPi juga mulai melakukan audit di indofarma global Medika (igM), baik di kantor pusat anak perusahaan indofarma di bidang distribusi dan trading ini maupun kantor-kantor cabang yang tersebar di seluruh indonesia.

    Laporan audit secara berkala disampaikan kepada Direktur Utama dan ditembuskan ke Komite audit. SPi juga melakukan pertemuan berkala dengan Komite audit untuk kepentingan koordinasi pelaksanaan sistem pengendalian internal Perseroan.

    Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D.Member of GCG, Remuneration and Nomination CommitteeBorn in Sidoarjo, 25 July 1970Indonesian Citizen.

    he has been a member of gCg, Remuneration and nomination Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. after obtaining a first degree in industrial engineering from Sepuluh november institute of technology, Surabaya, in 1995, he continued his study

    and earned a Master degree in engineering from University of indonesia, Jakarta, in 1999, and a Doctorate degree in industrial Management from School of Management, Universiti Utara Malaysia, Kedah, in 2006. aside from a member of indofarma’s gCg, Remuneration and nomination Committee, ir. gunawan adji, M.t., Ph.D. is also a gCg Consultant at gCg Clinic of Jakarta Chambers of Commerce (Kadin) and a lecturer at indonesia School of economics and Banking (SteKPi), Jakarta.

    Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA.Member of GCG, Remuneration and Nomination CommitteeBorn in Solo, 11 April 1965Indonesian Citizen.

    he has been a Member of audit Committee of Pt indofarma (Persero), tbk. since September 2006. after obtaining a first degree in Mechanical engineering from atmajaya University, Jakarta, in 1988, he earned a degree in insurance (loss adjuster) from australian new

    Zealand insurance institute & Finance, in 1997. aside from a Member of indofarma’s gCg, Remuneration and nomination Committee, ir. Stephanus trisnanto works at Pt Satria Dharma Pusaka Crawford thomal howell group, an international loss adjuster company.

    Internal Audit Unit (IAU)internal audit is an integral part of supervisory function, inseparable from other management functions. among internal audit’s main functions — that are carried out by the internal audit Unit (iaU) — is to give constructive and consultative inputs to the management, allowing better anticipation toward business risks.

    throughout 2008, indofarma's iaU conducted audit on three sectors within the holding Company. With the restructuring that gradually reverted the controlling functions to the holding Company, the i