pemerintah kabupaten manggarai barat

PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT

D I N A S P E R H U B U N G A N FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN ( FLLAJ )

Jalan Golo Koe Kel. Wae Kelambu – Labuan Bajo, Tlp (0385) facebook FLLAJ Mabar , [email protected] --- https:// fllajdishubmanggaraibarat.org

NOTULENSI Hari : Jumat Tanggal : 4 Juni 2021 Jam : 09.00 WITA- selesai Tempat : Ruang Rapat BP4D / PIU PHJD Kab Manggarai Barat Acara : Konsultasi Publik Program Hibah Jalan Daerah (PHJD)

T.A 2021 dan Workshop GESI (Gender Equality and Social Inclusion)

Rapat dipimpin oleh : PIU / Kabid Fispra BP4D Kab Manggarai Barat Rapat dibuka oleh : Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kab Manggarai Barat Rapat dihadiri oleh : ( Daftar Hadir Terlampir )

Ruang Lingkup Diskusi :

Diskusi rapat ini fokus kepada evaluasi pelaksanaan PHJD baik terkait dampak ( terhadap

masyarakat dan utilitas – utilitas publik) maupun terkait aspek inklusi sosial ( kesetaran gender

dan penglibatan kaum disabilitas ).

Pembukaan : Disampaikan oleh Kabid Bina Marga / Yos Jemali, ST Isi : Rapat ini lebih fokus ke evaluasi pelaksanaan PHJD yang sementara

dilakukan. Kita perlu mengevaluasi pelaksanaan PHJD yang telah berlangsung selama 3 ( tiga ) tahun dan ini merupakan tahun terakhir program ini hadir di Kabupaten Manggarai Barat. Diucapkan apresiasi setinggi – tingginya kepada masyarakat yang telah berpartisipasi merelakan tanah untuk proyek PHJD ini.

Selanjutnya rapat diarahkan memasuki sesi diskusi / dialog oleh moderator

Moderator : Kabid Fispra BP4D / PIU PHJD, Richard T. Sontani, M.Si Inti Penyampaian : Bagaimana PHJD melibatkan aspek gender dalam pelaksanaan

program ? ini yang perlu dipertebal. Saya minta info dari teman – teman dari lapangan. Termasuk isu – isu lainnya. Lalu apakah ada keluhan – keluhan dari para pemilik utilitas terkait pelaksanaan program ? ini perlu disampaikan dan didiskusikan serta dibangun kesepakatan ke depannya. Terkait isu – isu gender, kami mohon P2KBP3A menyampaikan hal – hal terkait.




Pemateri : Pemaparan ringkas sesuai arahan moderator, oleh pemateri yaitu : I. Kadis P2KBP3A : Bapak Milkior Nurdin, SE

- Ada MoU terkait keterlibatan beberapa instansi, termasuk Nakertrans dalam PHJD. Berapa jumlah keterlibatan perempuan dan unsur lainnya ?

- Bagaimana pola perekrutan, apa saja jenis pekerjaan yang melibatkan perempuan, dll. Ini perlu disikapi dan disepakati.

- Perlu kita dengar (secara langsung) dari warga masyarakat sekitar lokasi pengerjaan PHJD, misalnya di Wae Mata. Kita perdalam dalam diskusi nanti.

II. Kadis Sosial : Bapak Agus Mangiradja, S.Sos.,M.Si - Terkait GESI, fokus terkait kaum disabilitas dalam

pelaksanaan PHJD. Kita memiliki Perda Nomor 3 tentang Kaum Disabilitas.

- Pembangunan infrastruktur jalan pun harus ramah kaum disabilitas. Tapi koq nggak dilibatkan ini kaum disabilitas di dalam rapat PHJD ? nah bagaimana praktik penglibatan kaum disabilitas di lapangan ? Mereka harus dilatih, dipekerjakan.

- Kalau memang butuh, Dinsos siap bekerja sama untuk memastikan keterlibatan kaum disabilitas dalam PHJD.

Setelah pemaparan ringkas dari kedua narasumber di atas, moderator lalu membuka sesi tanya jawab. Moderator memberikan beberapa pernyataan sekaligus pertanyaan yang perlu mendapatkan tanggapan dan jawaban dari para peserta. Moderator, Richard T. Sontani menegaskan bahwa :

- PHJD hadir sebagai bentuk HIBAH dari Pemerintah Pusat yaitu di Propinsi NTT dan Pemkab Mabar.

- Bahwa PHJD Propinsi pun hadir di Kabupaten Manggarai Barat, yaitu di Ruas jalan Provinsi : Nggorang – Kondo - , Noa – Golo Welu;

- Untuk Ruas PHJD Kabupaten,TA 2021 ini merupakan tahun terakhir bagi Daerah Manggarai Barat. Karena itu kami, Pemda, merasa penting sekali agar kita tidak menemui kendala sebagaimana tahun – tahun sebelumnya.

- Lalu bahwa untuk pelaksanaan di Tahun 2021 ini, ada beberapa utilitas yang terdampak. Ini yang harus segera disepakati.

- Dan untuk isu – isu gender dan isu keberlanjutan, dalam dokumen PMM, tertuang




secara tegas di dalam dokumen. - Bahwa ada informasi seperti yang disampaikan oleh Kadis P2KBP3A tentang

informasi penglibatan kaum perempuan, ini mohon dijelaskan oleh Kontraktor Pelaksana, dalam hal ini oleh PT. WAIGETE ABADI.

- Untuk kaum disabilitas, seperti yang ditegaskan oleh DINSOS, harus dijelaskan. - Hal terkait isu – isu social, khususnya dari bapak – bapak di sekitar ruas PHJD TA

2021, Nggorang – Benteng Lemes, Wae Mata – Simpang Seminari Loyola, perlu untuk disampaikan dan ditanggapi.

( Moderator lalu mempersilahkan peserta untuk tanya dan jawab )

Tanggapan Forum : Tanya – Jawab Pertanyaan :

(1) Bapak Muhamad Dunge/ Wae Mata (Warga terdampak) - Bagaimana tanggapan Badan Pertanahan terkait perubahan luas areal

lahan masing – masing pemilik yang mengalami perubahan luas karena terdampak pengerjaan jalan PHJD ? ;

- Pemerintah harus tegas dengan ukuran jalan yang sudah diukur selebar 20 m sebagaimana dituang dalam RIK ( Rencana Ibu Kota );

- Pemda harus melanjutkan pembukaan ruas – ruas jalan yang sudah dilakukan penataan.

(2) Bapak Frans Nasa : - Kayu – kayu sepanjang pembuatan got, jalan, ini tidak digali, tidak

dipotong, tidak diangkat. - Untuk PLN dan Telkom, tolong tumbangkan pepohonan yang mengganggu

jaringan kabel. Jangan dibiarkan saja agar jangan sampai mengkorbankan warga sekitarnya.

- Bagi PDAM untuk memperhatikan pipa yang terganggu karena terdampak pengerjaan proyek PHJD.

- Pihak terkait harus memperhatikan kualitas campuran semen pengerjaan saluran. Jangan sampai tidak sesuai standar.

- Keluhan – keluhan warga masyarakat harus diperhatikan, ditanggapi sesegera mungkin.

(3) Bapak Fanny Hada / Wae Mata : - Pemda perlu menertibkan tanah sisa / pengkolan yang tidak jadi

dikerjakan untuk pembangunan jembatan di Wae Wene / belakang Sekolah Seminari St. Loyola. Jangan dibiarkan dimiliki pribadi oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena berdampak menimbulkan konflik horizontal;




- Perlu pembangunan saluran pembuangan limbah rumah tangga sebagaimana pernah ditegaskan oleh Wabup, dr. Yulianus Weng saat melakukan kunjungan ke lokasi PHJD.

- Ada parit yang buntu di belakang Seminari, tolong diperhatikan, dilanjutkan pengerjaannya.

Resume oleh moderator : - Banyak hal yang disampaikan, sekalipun ada beberapa yang di luar ruas

Penanganan PHJD, - ada beberapa informasi dari penanya yang bisa jadi catatan dan jadi

tindak lanjut ke tingkat yang lebih tinggi. - Untuk mengetahui kondisi riil, kita kayaknya harus turun ke lapangan.

Jangan sampai di sini saja. Dan moderator pun kemudian meminta tanggapan dari pihak – pihak terkait yaitu :

1. Kabid Bina Marga : Yos Jemali, ST - Terkait penglibatan kaum perempuan dalam PHJD, sangat tergantung dari

kondisi sosial masyarakat setempat. Tapi pengalaman kami pernah di lokasi tertentu, banyak perempuan terlibat penyiraman aspal. Ini mungkin karena kondisi sosial di sekitar.

- Keterlibatan anak – anak di bawah umur dalam PHJD, jika ditemukan, silahkan dilaporkan.

- Untuk infrastruktur pembangunan jalan ramah disabilitas, PHJD 2020 dan 2021 sudah ramah disabilitas.

- Menanggapi informasi yang disampaikan oleh Bp Muhamad Dunge: terima kasih banyak. Kami selalu berkoordinasi dengan para pemilik tanah (bersertifikat) dan berjalan dengan baik. Memang bahwa ada kebijakan rekon oleh Lurah / Pemdes / Pemkab bagi tanah – tanah milik warga yang terdampak. Ini catatan yang harus kita sampaikan ke pimpinan.

- Soal RIK, kami akui, kekurangan informasi. Kami akan undang semua tokoh masyarakat untuk memastikan ketetapan dalam RIK.

- Untuk Bapak Frans Nasa, terkait keterlibatan gender / perempuan, saya lihat tidak banyak peminat.

- Untuk kayu dll yang dibiarkan, koordinasikan di lapangan (saja) nantinya. - Untuk kualitas pekerjaan saluran, kami ada konsultan pengawas di

lapangan. Ini tolong perhatikan serius. - Kami sudah mulai buka ruas – ruas jalan dulu. Tolong informasikan

kepada kami, karena masih banyak hal yang tidak kami ketahui. - Untuk Bapak Fanny Hada, terima kasih banyak untuk partisipasinya dalam

pembangunan. Terkait air limpasan akan kami sikapi. Moderator lalu meminta tanggapan dari Kontraktor Pelaksana, PT. Waigete Abadi :




2. Kontraktor PT.Waigete Abadi : - Terkait penyandang disabilitas, kami sudah libatkan, misalnya di ruas Wae

Mata, dilibatkan sebagai flag man / pengarah lalu lintas, 1 orang. - Untuk pemberdayaan perempuan, PHJD memiliki 3 tahapan pekerjaan

Pemeliharaan Rutin. Mereka akan mulai dilibatkan pada Tahap Kedua dan Ketiga.

- Soal kualitas campuran, kami ada standar kualitas yang selalu dikontrol. ( terhadap jawaban dari PT. Waigete Abadi, ada peserta yang memberikan tanggapan ) yaitu dari : P2KBP3A yang mengatakan bahwa perlu adanya transparansi informasi lowongan pekerjaan di dalam PHJD. Apalagi banyak yang PHK di saat Covid – 19 ini.

3. PPK PHJD / Pak Yitzhak Rihi, ST bahwa :

- Ada klausul pertama dalam kontrak terkait penglibatan kaum perempuan dan disabilitas lalu dalam klausul kedua, soal salary. Dan itu dibuktikan dalam dokumentasi.

4. Dari Kabid Penindakan SatPol PP Bapak Ami Kuang : - Pengerjaan trotoar / Bahu Jalan PHJD di titik Wae Mata, tepatnya di

lokasi Bapak Nursam, yang lebarnya kurang lebih 1,5 meter, dari hasil pengecekan kami ke lokasi mengalami masalah atau kemandegan pengerjaan.

- Terkait masalah di lahan milik Bapak Nursam / Warung Padang, sudah sejak Tahun 2017 sampai sekarang, telah diberikan peringatan tegas oleh Pemda untuk segera melakukan pembongkaran bangunannya;

- SatPol PP hanya tinggal menunggu Instruksi Bupati untuk melakukan pembongkaran (paksa);

5. Dari Pemukiman Wilayah dan Pertanahan / Pa Valens Din: - Terkait utilitas terdampak atau lampu – lampu (solar cell) penerangan

jalan yang menjadi tanggung jawab Dinas, sudah dilakukan penanganan. - Jika masih ada atau ada kondisi serupa di lain lokasi, silahkan lakukan

koordinasi dan pasti akan segera kami tangani. 6. Bapa Nursam / Warung Padang :

- Bahwa Bapa Moderator menanyakan kepada saya, apa sih yang membuat saya terkesan menghalangi pengerjaan proyek ini, saya dapat katakan bahwa tanah milik saya sudah mengalami pemotongan berulang – ulang kali. Dari awalnya sekitar 600 meter persegi, saat ini menyusut tinggal sekitar 100 meter persegi lebih.

- Saya mohon pertimbangan pemerintah.




Atas keluhan Bapa Nursam di atas, Kabid Bina Marga, Bapa Yos Jemali, ST lalu

menegaskan bahwa masalah ini tidak dapat diselesaikan dalam forum ini. Harus ke tingkat yang lebih tinggi.

7. PDAM : - Kalau ada pengerjaan seperti ini, biasaya kami cepat lakukan koordinasi

dengan Pihak Ketiga. Langsung kami tangani ke lapangan. - Akan kami cek juga terkait sambungan rumah yang terganggu.

8. TELKOM : - Kalau ke depan ada yang terdampak, pihak pelaksana tolong langsung

koordinasikan kepada kami. Kenapa kayu mangga itu tidak dipotong ?

- Kalau kami, karena kabel tidak mengandung arus / hanya suara, pohon itu bagi kami, aman

9. Pokja FLLAJ / Ibu Martha M. Tulis, SH : - Mohon ke depan perhatikan sisa material ( pasir, kerikil ) di jalan supaya

tidak dibiarkan. Jangan sampai ada turis yang terperosok saat mereka berjalan kaki.

- Penggunaan material besi, harus anti korosif. Apalagi Labuan Bajo memiliki air dengan tingkat kadar garam yang cukup tinggi. Gunakan bahan titanium atau apa pun yang berdaya tahan tinggi.

- Hal – hal kecil jangan disepelekan karena ini adalah Daerah Wisata. Ada persaingan antar destinasi.

- Jangan sampai hanya karena hal – hal kecil, Destinasi Labuan Bajo akan ditinggalkan dan dilupakan oleh para turis. Ini perlu diperhatikan betul oleh Pemda.

Penegasan Akhir oleh Moderator : - Terima kasih untuk partisipasi para peserta;

- Banyak informasi baru yang sangat berguna dan akan diperhatikan ke depannya, terutama mengenai Dokumen RIK (Rencana Ibu Kota);

- Untuk persoalan tanah milik Bapak Nursam, hal ini tidak dapat dibahas di forum ini, tapi akan dibahas ke tingkat yang lebih tinggi.

- Perlu disepakati agar ada jadual pertemuan rutin bersama dengan kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan instansi – instansi terkait.

Notulis

Fransiskus Gulat Staf Adm. FLLAJ




DOKUMENTASI KEGIATAN

pemerintah kabupaten manggarai barat

Documents