manggarai barat - statistics indonesiasp2010.bps.go.id/files/ebook/5315.pdf · 2011. 9. 13. ·...
TRANSCRIPT
Manggarai Barat
1
SEKAPUR SIRIH
Geliat aktivitas Sensus Penduduk 2010 tidak lagi terlihat. berbagai ragam pengalaman mengesankan seputar peristiwa sepuluh tahunan tersebut tinggal kenangan. Kenangan yang mesti kita beri makna dalam geliat pembangunan bangsa ke depan.
Bagi Badan Pusat Startistik Kabupaten Manggarai Barat, pemaknaan sensus penduduk 2010 identik dengan hasil yang relevan dengan realitas aspek kependudukan di wilayah ini. Karenanya penerbitan buku kecil ini diharapkan akan menjadi bahan bagi kita untuk melihat realitas makro kependudukan di daerah ini.
Disadari bahwa sekalipun tugas pelaksanaan sensus penduduk 2010 sesuai amanat Undang-undang adalah tugas BPS, namum peran serta berbagai pihak adalah sesuatu yang menentukan suksesnya pekerjaan akbar ini. Sehubungan dengan ini kepada semua pihak yang telah membantu, kami sampaikan rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya serta kami ucapkan limpah terima kasih .
Akhirnya kiranya buku kecil ini dapat diterima dengan penuh ungkapan syukur.
Labuan Bajo, Juli 2010
BPS Manggarai Barat
= Ir. Kornelis Lonek Ama =
NIP. 19660501 199303 1 003
2
3
4
Selama ini kegiatan perencanaan dan evaluasi
pembangunan yang terkait dengan data kependudukan
masih banyak kelemahannya, karena ketidaktersediaan data.
Karena itu saya dan seluruh masyarakat merasa bangga
dengan adanya SP 2010, kita sudah punya data base
kependudukan yang lengkap, sehingga dapat digunakan
untuk kepentingan perencanaan pembangunan apapun.
Bupati Manggarai Barat
Drs. W. Fidelis Pranda
5
6
Gambaran Umum Penduduk Kabupaten Manggarai Barat
Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Barat (angka sementara) adalah 221.430 jiwa yang terdiri atas 109.978 laki-laki dan 111.452 perempuan. Dari hasil Sensus Penduduk 2010 tersebut Kecamatan Lembor, Komodo dan Kuwus merupakan 3 kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu masing-masing berjumlah 49.809 jiwa, 41.009 jiwa dan 40.268 jiwa. Kecamatan yang jumlah penduduknya terendah adalah Kecamatan Boleng sebesar 16.556 jiwa yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Komodo.
Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Manggarai Barat sebesar 98,68 yang artinya diantara 100 perempuan terdapat 98,68 laki-laki. Dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Manggarai Barat hanya ada 2 kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari jumlah perempuan yaitu Kecamatan Komodo dan Kecamatan Boleng, masing-masing sebesar 102,42 dan 100,70.
Dari hasil Sensus Penduduk 2010 juga diketahui laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Manggarai Barat periode 2000-2010 sebesar 3,08 persen per tahun. Kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya tertinggi adalah Kecamatan Komodo sebesar 4,94 persen per tahun dan yang terendah adalah kecamatan Kuwus sebesar 1,90 persen per tahun.
Dengan luas wilayah 2. 947,50 Km2 yang didiami 221.430 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Manggarai Barat tahun 2010 adalah 75 Jiwa/Km2. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Kuwus dengan tingkat kepadatan 193 Jiwa/Km2, sedangkan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan Sano Nggoang dengan tingkat kepadatan 45,27 Jiwa/Km2.
7
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Total Sex ratio
[1] [2] [3] [4] [5]
[010] Komodo 20750 20,259 41,009 102.42
[011] Boleng 8,307 8,249 16,556 100.70
[020] Sano nggoang 12,446 12,683 25,129 98.13
[030] Lembor 24,583 25,226 49,809 97.45
[031] Welak 9,512 9,601 19,113 99.07
[040] Kuwus 19,877 20,391 40,268 97.48
[050] Macang pacar 14,503 15,043 29,546 96.41
Manggarai Barat 109,978 111,452 221,430 98.68
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin
8
Sex Ratio Penduduk Kabupaten Manggarai Barat
Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di Kabupaten Manggarai
Barat sebesar 98,68 yang artinya diantara 100 perempuan terdapat 98,68 laki-laki.
9
Sex Ratio = 99
= 109.978 orang
= 111.452 orang
10
Laju Pertumbuhan Kabupaten Manggarai Barat
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Manggarai Barat periode 2000-2010 sebesar
3,08 persen per tahun. Laju pertumbuhan penduduk ini tergolong cukup tinggi, mengingat
Kabupaten Manggarai Barat merupakan kabupaten yang baru 7 tahun berdiri, sehingga
menjadi sasaran urbanisasi bagi penduduk dari wilayah lain. Hal lain yang mungkin
menyebabkan Kabupaten Manggarai Barat sebagai sasaran urbanisasi adalah karena
wilayahnya memiliki prospek yang bagus untuk dijadikan sebagai tempat wisata internasional.
Jika dilihat per kecamatan, kecamatan yang laju pertumbuhan penduduknya tertinggi
adalah Kecamatan Komodo yaitu sebesar 4,94 persen per tahun, ini disebabkan Kecamatan
Komodo merupakan wilayah terluas dibanding dengan kecamatan-kecamatan lain yang sangat
memungkinkan mengakomodir kebutuhan perumahan penduduk. Alasan lain yang mungkin
menyebabkan laju pertumbuhan penduduk Kecamatan Komodo tertinggi adalah Kecamatan
Komodo merupakan sentral sebagian besar kegiatan perekonomian di Kabupaten Manggarai
Barat dan memiliki prospek yang lebih bagus untuk menjadi daerah pariwisata internasional
yaitu keindahan dan keunikan dari Pulau Komodo yang merupakan bagian dari Kecamatan
Komodo. Hal ini menyebabkan Kecamatan Komodo menjadi sasaran utama urbanisasi
penduduk dari daerah lain.
Sedangkan laju pertumbuhan penduduk yang terendah adalah Kecamatan Kuwus yaitu
sebesar 1,90 persen. Ini disebabkan Kecamatan Kuwus memiliki wilayah yang tidak begitu
luas dan merupakan daerah perbatasan dengan daerah lain.
11
12
Kepadatan Penduduk Kabupaten Manggarai Barat
13
Rata-Rata Anggota Rumah Tangga Penduduk dan Tingkat Hunian Penduduk di Kabupaten Manggarai Barat
Jumlah rumah tangga berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 adalah sebesar 47.391 rumah tangga. Dengan jumlah penduduk 221.430 jiwa, ini berarti bahwa banyaknya jiwa dalam satu rumah tangga secara rata-rata adalah 4,67 jiwa per rumah tangga. Kecamatan yang memiliki angka rata-rata anggota rumah tangga tertinggi adalah Kecamatan Welak 4,94 jiwa per rumah tangga dan yang terendah adalah Kecamatan Komodo.
Dari hasil Sensus Penduduk 2010 juga dapat diketahui jumlah bangunan yang dihuni/ditempati yaitu sebesar 44.170 hunian. Ini bisa dikatakan bahwa di Kabupaten Manggarai Barat ada 5,01 jiwa per satu bangunan tempat tinggal. Angka ini lebih besar dari rata-rata jiwa/rumah tangga, dikarenakan di Manggarai Barat masih terdapat bangunan tempat tinggal yang dihuni lebih dari 1 rumah tangga.
14
Penutup
Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa
yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan.
Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang matang diperlukan agar hasil-
hasil pembangunan dapat ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Diharapkan
melalui publikasi Hasil Sementara Sensus Penduduk 2010 ini dapat tercermin
gambaran umum penduduk Indonesia hasil SP 2010, sehingga dapat memberikan
wacana awal bagi para pengambil kebijakan dalam merencanakan pembangunan
Indonesia.
Seluruh jajaran Badan Pusat Statistik mengucapkan ribuan
terima kasih atas bantuan dan dorongan yang diberikan oleh
berbagai pihak dalam rangka menyukseskan seluruh
rangkaian kegiatan Sensus Penduduk 2010.
Dalam kesempatan ini secara khusus kami sampaikan terima
kasih kepada :
• Bupati Manggarai Barat
• Wakil Bupati Manggarai Barat
• Ketua dan Wakil ketua DPRD Manggarai Barat
• Sekretaris Daerah Manggarai Barat
• Kapolres dan Komandan Kodim Manggarai Barat
• Seluruh Kepala Dinas, Badan, Kantor dan Bagian
Pemda Manggarai Barat dan Instansi Vertikal serta
BUMN
• Para Camat, Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten
Manggarai Barat
• Para Petugas Lapangan Sensus Penduduk 2010
• Seluruh Masyarakat Manggarai Barat yang telah
membantu menyukseskan pelaksanaan SP2010