pemerintah provinsi jawa barat

17
Pemerintah Provinsi Jawa Barat PAPARAN AUDIENSI Jakarta, 1 Oktober 2014 Disampaikan pada Audiensi Pemprov Jawa Barat dengan Dirjen Planologi Kemenhut

Upload: bo-mooney

Post on 30-Dec-2015

68 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pemerintah Provinsi Jawa Barat. PAPARAN AUDIENSI. Disampaikan pada Audiensi Pemprov Jawa Barat dengan Dirjen Planologi Kemenhut. Jakarta, 1 Oktober 2014. Didukung oleh Sosok Sumber Daya Insan i Jawa Barat Yang Agamis Dengan Penciri Utama:. 7 KARAKTER : S EHAT, CERDAS DAN CERMAT - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

PemerintahProvinsi Jawa Barat

PAPARAN AUDIENSI

Jakarta, 1 Oktober 2014

Disampaikan padaAudiensi Pemprov Jawa Barat dengan

Dirjen Planologi Kemenhut

Page 2: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

7 KARAKTER :1. SEHAT, CERDAS DAN CERMAT2. PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI3. MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI4. BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN5. PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL6. BERINTEGRITAS TINGGI 7. BERMARTABAT

Didukung oleh Sosok Sumber Daya Insani Jawa Barat Yang Agamis Dengan Penciri Utama:5 NILAI-NILAI LUHUR :

1. JUJUR DAN KONSISTEN

2. TANGGUH DAN DISIPLIN

3. KEPELOPORAN DAN KETELADANAN

4. RAMAH DAN BIJAKSANA

5. KEBERSAMAAN DAN KESETARAAN 2

Page 3: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

KEBIJAKAN KAWASAN LINDUNG45% PROVINSI JAWA BARAT

Kawasan Lindung Luas Kawasan (Ha)Rasio Thd Luas Jabar

(%)224.040,3 6,04 179.500,6 4,84

472.870,4 12,75

a. Kaw. Yang Sesuai Utk Hutan Lindung (Skor>175)-Fungsi Penyangga 49.116,6 1,32

b. Kaw. Resapan Air 430.952,8 11,62

757.675,9 20,42 a. Kaw. Rawan Letusan Gn. Api 68.844,3 1,84

b. Kaw. Rawan Gerakan Tanah 658.226,8 17,64 c. Kaw. Rawan Tsunami 39.429,0 1,06

58.591,4 1,58

Jumlah 1.692.678,7 45,62

Kaw. Hutan LindungKaw. Hutan Konservasi (Suaka Alam dan Pelestarian Alam)

Kaw. Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kaw. Bawahannya

Kaw. Rawan Bencana Alam

Kaw. Perlindungan Geologi (Cagar Geologi dan Karst)

Geospasial Kawasan Lindung

Topografi 3D menunjukkan KL Jabar berada pada lokasi yang berlereng terjal dan rentan bencana

3

Page 4: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Persoalan Krusial Terkait Aspek KehutananUrgent untuk Dikonfirmasikan dengan Kementerian Kehutanan

Substansi Kasus Output Yang Dimohon Materi Yang Akan Dikonfirmasi

Perubahan Fungsi Hutan Konservasi Menjadi Hutan Lindung

Perubahan Fungsi Cagar Alam menjadi Hutan Lindung a.n. PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) dalam rangka Kegiatan Pengembangan Panas Bumi

Usulan Gubernur ke Menteri Kehutanan untuk

Perubahan Fungsi

• Aturan mengenai tata cara perubahan fungsi belum tersedia

• Dasar Gubernur mengusulkan perubahan fungsi

Perubahan Peruntukan Hutan Produksi menjadi Kawasan Industri

Perubahan Peruntukan Hutan Produksi Menjadi Kawasan Industri melalui Mekanisme Tukar Menukar a.n. PT. Suryacipta Swadaya

Rekomendasi Gubernur untuk Tukar Menukar

Kawasan Hutan

• Aturan kehutanan memang memungkinkan perubahan peruntukan HP

• Dasar penetapan /rujukan untuk Rekomendasi Gubernur

4

Page 5: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pertanyaan Mendasar Untuk di-audiensi-kan

Aturan perundangan sektor kehutanan (UU, PP, maupun Permenhut) menyatakan bahwa keputusan pemberian persetujuan untuk perubahan fungsi maupun perubahan peruntukan kawasan

hutan berada di tangan Menteri Kehutanan.

5

Mohon penjelasan untuk kepentingan/urgensi apa Gubernur memberikan rekomendasi atau usulan? Apa implikasinya terhadap keputusan Menteri Kehutanan? Apakah setiap

permohonan harus disertai rekomendasi/usulan/persetujuan Gubernur?

Page 6: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pertamina Geothermal EnergyPermohonan

Usulan Perubahan Fungsi Cagar Alam Kamojang (Hutan Konservasi)Menjadi Hutan Lindung seluas 338 Ha

di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung

Untuk Kegiatan Pengembangan Panas BumiSurat PT. PGE kepada Gubernur No.

585/PGE000/2012-SD tanggal 10 Juli 2013 perihal Permohonan Usulan Perubahan Fungsi Cagar Alam Kamojang menjadi Hutan Lindung

6

Kasus Perubahan Fungsi Hutan Konservasi Menjadi Hutan Lindung1

Page 7: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

MATERI YANG PERLU DIKONFIRMASIKAN

1. Aturan perundangan terkait proses dan tata cara perubahan fungsi hutan konservasi menjadi hutan lindung belum tersedia

2. Bila keputusan berada di tangan kementerian, mengapa Gubernur yang harus mengusulkan? Mengapa bukan pemohon yang mengusulkan?

3. Dalam hal ini, apa dasar penetapan usulan gubernur yang dapat dijadikan sebagai rujukan?• Berdasarkan kesesuaian lahan?• Berdasarkan RTRW?• Berdasarkan kebijakan Pusat/Kementerian?

SARAN/MASUKAN

1. Perlu revisi peraturan perundangan menyangkut tata cara perubahan fungsi hutan konservasi sebagai rujukan Gubernur dalam mengajukan usulan

2. Perlu kajian mandiri yang dilakukan oleh pemohon yang dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh Gubernur

7

Kasus Perubahan Fungsi Hutan Konservasi Menjadi Hutan Lindung1

Page 8: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

PT. Suryacipta SwadayaPermohonan

Rekomendasi Gubernur atas Proses Tukar Menukar Kawasan Hutan ProduksiSeluas 1.000 Ha di KPH Purwakarta (Kabupaten Karawang)

Untuk Kegiatan Pengembangan Kawasan Industri

Surat PT. Suryacipta Swadaya Nomor: 064/SCS-Dir?v/2013 tanggal 30 Mei 2013

kepada Gubernur Jawa Barat perihal Permohonan Rekomendasi atas Rencana

Tukar Menukar Kawasan Hutan di KPH Purwakarta untuk Perluasan

Pembangunan Kawasan Industri Suryacipta

8

Kasus Perubahan Peruntukan Hutan Produksi menjadi Kaw. Industri2

Page 9: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

MATERI YANG PERLU DIKONFIRMASIKAN

1. Berdasarkan UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan dinyatakan bahwa status kawasan hutan ditetapkan oleh Menteri Kehutanan

2. Permenhut P.32/2010 jo Permenhut P.41/2012 tentang Tukar Menukar Kawasan Hutan Pasal 4 ayat (1) butir a dinyatakan bahwa tukar menukar kawasan hutan dapat dilakukan untuk pembangunan di luar kehutanan yang bersifat permanen, ayat (2) butir b yaitu untuk kepentingan umum termasuk sarana penunjang salah satunya adalah bangunan industri. Di dalamnya dipersyaratkan pemohon harus mendapat Rekomendasi Gubernur. Pertanyaannya, apa dasar penetapan rekomendasi Gubernur?• Berdasarkan kajian komprehensif?• Berdasarkan RTRW?• Berdasarkan kesesuaian lahan?

SARAN/MASUKAN

Menambahkan dalam peraturan perundangan, pemohon membuat kajian komprehensif terkait usulannya sebagai bagian dari dasar pertimbangan pemberian rekomendasi Gubernur

9

Kasus Perubahan Peruntukan Hutan Produksi menjadi Kaw. Industri3

Page 10: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

CATATAN PENTING UNTUK BAHAN DISKUSIReview Keseluruhan Kasus

1. Setelah rekomendasi diberikan, apa tanggung jawab Pemerintah Provinsi selanjutnya?

2. Mengingat kewenangan penetapan ada di Kementerian Kehutanan, mungkinkah prosedur permohonan kawasan hutan dimulai dari pemohon ke Menteri Kehutanan. Selanjutnya Menteri Kehutanan berkoordinasi dengan Gubernur/Bupati/Walikota untuk menindaklanjuti permohonan tersebut.

10

Page 11: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

TERIMA KASIH

Page 12: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kronologis Proses Permohonan Pertamina Geothermal Energy

28 Juni 2013 Audiensi Dirut PGE dengan Gubernur Jawa Barat di Pendopo (Gubernur didampingi Kadishut dan Kadis ESDM)

10 Juli 2013 Surat PT. PGE kepada Gubernur No. 585/PGE000/2012-SD perihal Permohonan Usulan Perubahan Fungsi Cagar Alam Kamojang menjadi Hutan Lindung

2 Agustus 2013 Surat Asisten 2 kepada Kepala Bappeda No. 673/3749/Admrek hal Fasilitasi Rapat Pembahasan BKPRD

23 Agustus 2013 Audiensi tim PT. PGE dengan Kepala Bappeda di Kantor Bappeda

17 September 2013 Rapat Tim Teknis BKPRD berdasarkan undangan No. 660/1577/fisik hal Rapat Pokja BKPRD Provinsi Jawa BaratMasukan: PGE perlu melengkapi kajian teknis mengenai kontribusi pengembangan Geothermal di CA Kamojang terhadap penyediaan energi Jawa Barat yang membutuhkan lahan di kawasan hutan konservasi

Rekomendasi Bupati BandungTanggal 27 Desember 2013 perihal dukungan perubahan

fungsi CA Kamojang menjadi hutan lindung

Surat Bupati Garut kepada GubernurTanggal 15 Juli 2013 perihal permohonan usulan perubahan

fungsi CA Kamojang menjadi hutan lindung‘’Pada prinsipnya Kab. Garut mendukung perubahan fungsi

kawasan CA Kamojang menjadi Hutan Lindung”

12

Page 13: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Status Lahan:Hutan

Konservasi

PP NO. 10 TAHUN 2010 Tentang TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI

KAWASAN HUTAN

Kewenangan Pengelolaan:

BBKSDA Jawa Barat

Perubahan Fungsi: Hutan

Konservasi menjadi Hutan

Lindung

Pasal 431) Perubahan fungsi kawasan hutan

ditetapkan melalui Keputusan Menteri2) Keputusan Menteri didasarkan oleh

usulan Gubernur untuk kawasan hutan lintas Kab./Kota

TATA CARA PERUBAHAN

FUNGSI

Persyaratan Usulan1

2

4

5

PERUBAHAN FUNGSI HUTAN KONSERVASI MENJADI HUTAN LINDUNG

Permohonantermasuk dalam

kategoriPERUBAHAN FUNGSI

KAWASAN HUTAN SECARA PARSIAL

khususnya perubahan fungsi antar fungsi

pokok kawasan hutanPasal 33 ayat 3 dan Pasal 36

Permenhut No. 34 TAHUN 2010 Tentang TATA CARA PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN

Pasal 111) Usulan fungsi perubahan kawasan hutan pada

peta dasar dengan skala minimal 1:100.000;2) Rekomendasi Bupati/Walikota apabila yang

mengusulkan Gubernur atau rekomendasi Gubernur apabila yang mengusulkan Bupati/Walikota pada peta dasar dengan skala minimal 1:100.000; dengan memuat:a) Persetujuan atas usulan perubahan fungsi

kawasan hutan berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Dinas; dan

b) Tanpa mencantumkan jangka waktu rekomendasi

3) Pertimbangan teknis Direktur Utama Perum Perhutani apabila merupakan wilayah kerja Perum Perhutani; dan

4) Rencana pemanfaatan dan/atau penggunaan kawasan hutan terhadap fungsi kawasan hutan yang diusulkan

AlasanPERUBAHAN

FUNGSI

3

Pasal 41 Ayat (2)...hanya dapat dilakukan dalam hal:a. sudah terjadi perubahan kondisi biofisik

kawasan hutan akibat fenomena alam, lingkungan, atau manusia;

b. diperlukan jangka benah untuk optimalisasi fungsi dan manfaat kawasan hutan; atau

c. cakupan luasnya sangat kecil dan dikelilingi oleh lingkungan sosial dan ekonomi akibat pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang tidak mendukung kelangsungan proses ekologi secara alami.

Geothermal Tidak Disinggung

Perlu RevisiAturan Perundangan

Pertamina Geothermal Energy

13

Page 14: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pemohon Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Gubernur

Mengirim Suratke Gubernur dilengkapi dengan:proposal dan kajian teknis

DIAGRAM MEKANISME PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN KONSERVASI MENJADI HUTAN LINDUNGInterpretasi PP 10/ 2010 Tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan

Telaahan Gubernur

Bupati

Rekomedasi Bupati:Persetujuan atas usulan perubahan fungsi kawasan hutan berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Dinas

disetujui

disetujui

Kementerian Kehutanan

Keputusan Menteri

Kehutanan

disetujui

Permohonanke Kemenhut

Revisi RTRWP

1.

2.

3.

Page 15: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Status Lahan:Hutan Produksi

PP NO. 10 TAHUN 2010 Tentang TATA CARA PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI

KAWASAN HUTAN

Kewenangan Pengelolaan: Perum

Perhutani KPH Purwakarta

Perubahan Peruntukan:

Hutan Produksi menjadi Industri

Tata Cara PERUBAHAN PERUNTUKAN

1

2

4

PERUBAHAN PERUNTUKAN HUTAN PRODUKSI MENJADI PERLUASAN KAWASAN INDUSTRI MELALUI MEKANISME TUKAR MENUKAR

AlasanPERUBAHAN

PERUNTUKAN

3

Pasal 10Perubahan peruntukan yang dilakukan melalui tukar menukar hanya dapat dilakukan pada:a. hutan produksi tetap;

dan/ataub. hutan produksi terbatas.

Pasal 11 Ayat (1)Tukar menukar kawasan hutan dilakukan untuk:a. pembangunan di luar kegiatan

kehutanan yang bersifat permanen;b. menghilangkan enclave dalam rangka

memudahkan pengelolaan kawasan hutan; atau

c. memperbaiki batas kawasan hutan.

PT. Suryacipta Swadaya

Pasal 71) Tukar menukar kawasan hutan dilakukan berdasarkan permohonan. 2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diajukan oleh:

a. menteri atau pejabat setingkat menteri; b. gubernur; c. bupati/walikota; d. pimpinan badan usaha; atau e. ketua yayasan.

4) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, meliputi: a. badan usaha milik negara; b. badan usaha milik daerah; c. badan usaha milik swasta yang berbadan hukum Indonesia; dan d. koperasi.

Permenhut 32/2010 jo Permenhut 41/2012Tentang TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN

Pasal 91) Persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a,

meliputi: a. surat permohonan yang dilampiri dengan peta lokasi kawasan hutan

yang dimohon dan peta usulan lahan pengganti pada peta dasar dengan skala minimal 1:100.000;

b. izin lokasi dari bupati/walikota/gubernur sesuai dengan kewenangannya;

c. izin usaha bagi permohonan yang diwajibkan mempunyai izin usaha; d. rekomendasi gubernur dan bupati/walikota, dilampiri peta

kawasan hutan yang dimohon dan usulan lahan pengganti pada peta dasar dengan skala minimal 1:100.000;

e. pernyataan untuk tidak mengalihkan kawasan hutan yang dimohon kepada pihak lain dan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bentuk surat pernyataan tersendiri bagi pemohon Pemerintah atau pemerintah daerah; dan

f. pernyataan untuk tidak mengalihkan kawasan hutan yang dimohon kepada pihak lain dan kesanggupan untuk memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bentuk akta notaris bagi pemohon badan usaha atau yayasan.

2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, untuk permohonan yang diajukan oleh gubernur diberikan oleh bupati/walikota dan permohonan yang diajukan oleh bupati/walikota diberikan oleh gubernur.

Syarat Administrasi 5

Lanjutan syarat administrasi...............3) Rekomendasi gubernur dan bupati/walikota atas kawasan hutan yang

dimohon dan usulan lahan pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d memuat persetujuan atas kawasan hutan yang dimohon dan usulan lahan pengganti untuk dijadikan kawasan hutan, berdasarkan pertimbangan teknis Kepala Dinas Provinsi dan/atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota serta tidak mencantumkan jangka waktu rekomendasi.

4) Pertimbangan teknis Kepala Dinas Provinsi dan/atau Kepala Dinas Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat: a. status dan fungsi kawasan hutan yang dimohon dan status usulan

lahan pengganti; dan b. informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a.

5) Dalam hal permohonan diajukan oleh badan usaha atau yayasan, selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah persyaratan lain, meliputi: a. profil badan usaha atau yayasan; b. Nomor Pokok Wajib Pajak; c. akta pendirian berikut perubahannya; dan d. laporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir yang diaudit oleh

Akuntan Publik.

Pasal 10Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf b, meliputi: a. proposal, rencana teknis atau rencana induk termasuk rencana lahan

pengganti dan reboisasi/penanaman; b. pertimbangan teknis dari Direktur Utama Perum Perhutani apabila

kawasan hutan yang dimohon merupakan wilayah kerja Perum Perhutani; dan

c. hasil penafsiran citra satelit 2 (dua) tahun terakhir atas kawasan hutan yang dimohon dan usulan lahan pengganti yang disertai dengan pernyataan dari pemohon bahwa hasil penafsiran dijamin kebenarannya, kecuali permohonan tukar menukar kawasan hutan untuk penempatan korban bencana alam tidak perlu hasil penafsiran citra satelit.

Syarat Teknis 6

15

Page 16: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kronologis Proses Permohonan PT. Suryacipta Swadaya30 Mei 2013 Surat dari PT. Suryacipta Swadaya kepada Gubernur Jawa Barat No. 064/SCS-Dir?v/2013 perihal Permohonan

Rekomendasi atas Rencana Tukar Menukar Kawasan Hutan di KPH Purwakarta untuk Perluasan Pembangunan Kawasan Industri Suryacipta

11 Oktober 2013

22 Oktober 2013

Paparan PT. Suryacipta berdasarkan Surat Sekda Provinsi Jawa Barat No. 522.12/512/Binprod tanggal 7 Oktober 2013 hal Ekspose PT. Suryacipta Swadaya, bertempat di R. Rapat Sanggabuana Gd. Sate

Surat Sekda Provinsi Jawa Barat kepada Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Nomor: 536/4956/Binprod tanggal 22 Oktober 2013 hal Tindak Lanjut Permohonan Rekomendasi Gubernur a.n. PT. Suryacipta Swadaya

4 November 2013

10 Februari 2014

Rapat Teknis BKPRD berdasarkan Surat Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat No. 660/1874/Fisik tanggal 29 Oktober 2013 hal Rapat Teknis Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Hutan

Surat Bupati Karawang kepada Gubernur Jawa Barat No. 590/519/Bapp hal Telaahan Terkait Permohonan Pemanfaatan Kawasan Hutan Untuk Pengembangan Kawasan Industri (sebagai penjelasan/klarifikasi thd rekomendasi terdahulu)

Surat Bupati Karawang Nomor: 050/4382/Bapp tanggal 30 Oktober 2012 kepada Direktur PT. Suryacipta Swadaya perihal Rekomendasi Peruntukan Ruang (dengan Rujukan Perda RTRW Karawang No.19/2004 peruntukan sebagai Kawasan Industri)

Surat Direktur Utama Perum Perhutani Nomor: 648/044.3/Can/Dir. Kepada Menteri Kehutanan RI perihal Permohonan Tukar Menukar Kawasan Hutan a.n. PT. Suryacipta Swadaya untuk Pembangunan Perluasan Kawasan Industri

Keputusan Bupati Karawang No. 660.1/Kep.874-HUK/2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Pengembangan Kawasan Industri Suryacipta di Desa Mulyasari dan Desa Kutanegara Kecamatan Ciampel Kabupaten Karawang atas nama PT. Suryacipta Swadaya

Menindaklanjuti Surat Kadishut Provinsi Jawa Barat kepada Sekda Provinsi Jawa Barat No. 522.12/1411/Planologi tanggal 29 Juli 2013 hal Pembahasan Permohonan Tukar Menukar Kawasan Hutan Oleh BKPRD

Memperhatikan hasil rapat Pembahasan Mekanisme Penerbitan Rekomendasi Gubernur untuk Penggunaan Kawasan Hutan pada 11 September 2013 di R. Rapat Ciremai Gd. Sate

Kesimpulan: permohonan tukar menukar kawasan hutan ini dimungkinkan untuk dapat diproses lebih lanjut bila ada surat konfirmasi/penjelasan Bupati Karawang melengkapi Rekomendasi terdahulu yang merujuk pada RTRW Karawang terbaru berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2013

Surat Bupati Karawang Kepada Direktur PT. Suryacipta Swadaya No. 590/518/Pras-TR tanggal 10 Februari 2014 hal Dukungan terhadap Permohonan Pemanfaatan Kawasan Hutan untuk Pengembangan Kawasan Industri

Hasil Rapat: Rekomendasi Bupati Karawang tidak sesuai dengan Perda RTRW Karawang yang baru No 2/2013 dimana peruntukannya semula Kawasan Industri menjadi Hutan Produksi (Perlu dibahas di BKPRD Provinsi)

16

Page 17: Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Pemohon Tukar MenukarKawasan Hutan

Kementerian KehutananPeninjauan Lapangan

Tim Terpadu

Keputusan Menhuttentang TMKH

(Tukar Menukar Kawasan Hutan)

Pertimbangan TeknisTim Terpadu

Persetujuan DPR-RI

DIAGRAM MEKANISME PERUBAHAN PERUNTUKAN HUTAN PRODUKSIInterpretasi Permenhut 32/2010 jo Permenhut 41/2012 Tentang TUKAR MENUKAR KAWASAN HUTAN

BUPATI1. Kelayakan Lapangan oleh Tim

Terpadu Kabupaten2. Pertimbangan Teknis Dinas

Kabupaten

3. REKOMENDASI BUPATI

GUBERNUR1. Kelayakan Lapangan oleh Tim

Terpadu Provinsi2. Pertimbangan Teknis Dinas

Provinsi

3. REKOMENDASI GUBERNUR

disetujui

Bagian dari syarat administrasi

disetujui

Mengirim surat permohonan

Ditambah syarat teknis

disetujui

Perubahan Peruntukan Diakomodir dalam Revisi Parsial RTRW Provinsi dan Kabupaten

Sesuai PP 15 Tahun 2010 ttg Penyelenggaran Penataan Ruang