notulen tbr neuro 17 feb 2015 dr marcus

4
NOTULEN TBR NEURO CLINICAL PATHWAYS Presentan : dr. Marcus Pembimbing : dr. Handojo P, SpS 1. Ratih: jadi program harus individual? Marcus: iya, sesuai kondisi individual pasien berdasarkan pertimbangan semua pihak yang terkait. 2. Rahma: nanti akan ada banyak pathway? Dr Han: seragam tapi bisa berbeda 3. Ratih: dapat menyediakan pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan pengambilan keputusan klinis, maksudnya gimana? Dr Han: misal pada pasien afasia, terapi apa yg dipilih, tDCS, tDCS + terapi wicara, terapi wicara saja? Niknik: sesuai kondisi pasien, jika tidak menunjukkan perbaikan dengan ST , dikombinasi dengan tDCS. Marcus: sesuai evidence based yang terbaru. Rahman: sesuai evidence based. Rahman: clinical pathway memberikan rail track, agar tindakan sesuai evidence based Dr. Han: jadi dibandingkan antara kedua perlakuan sampai akhir, perbandingan biayanya gimana, mana yang lebih efisien. Jadi dengan pengetahuan dari clinical pathway, dapat menentukan mana yang lebih efisien. Misal, pada pasien sepsis, early tracheostomi lebih bermanfaat karena dapat menghindari kebutuhan masuk ICU. Marcus: tapi harus selalu up to date. 4. Dr Han: pengisian status sekarang jauh lebih njlimet, kenapa? Rahma: agar pasien lebih aman. Dr Han: membandingkan dengan apa? Dengan keselamatan penerbangan. Karena angka keselamatan pesawat tetap lebih besar dibandingkan dengan kendaraan yang lain. 5. Dr Han: efek buruk clinical pathway? Evy: ada,

Upload: vivin

Post on 21-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

TBR

TRANSCRIPT

NOTULEN TBR NEUROCLINICAL PATHWAYSPresentan : dr. MarcusPembimbing : dr. Handojo P, SpS

1. Ratih: jadi program harus individual?Marcus: iya, sesuai kondisi individual pasien berdasarkan pertimbangan semua pihak yang terkait.2. Rahma: nanti akan ada banyak pathway?Dr Han: seragam tapi bisa berbeda

3. Ratih: dapat menyediakan pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan pengambilan keputusan klinis, maksudnya gimana?Dr Han: misal pada pasien afasia, terapi apa yg dipilih, tDCS, tDCS + terapi wicara, terapi wicara saja?Niknik: sesuai kondisi pasien, jika tidak menunjukkan perbaikan dengan ST , dikombinasi dengan tDCS.Marcus: sesuai evidence based yang terbaru.Rahman: sesuai evidence based.Rahman: clinical pathway memberikan rail track, agar tindakan sesuai evidence basedDr. Han: jadi dibandingkan antara kedua perlakuan sampai akhir, perbandingan biayanya gimana, mana yang lebih efisien. Jadi dengan pengetahuan dari clinical pathway, dapat menentukan mana yang lebih efisien. Misal, pada pasien sepsis, early tracheostomi lebih bermanfaat karena dapat menghindari kebutuhan masuk ICU.Marcus: tapi harus selalu up to date.

4. Dr Han: pengisian status sekarang jauh lebih njlimet, kenapa?Rahma: agar pasien lebih aman.Dr Han: membandingkan dengan apa? Dengan keselamatan penerbangan. Karena angka keselamatan pesawat tetap lebih besar dibandingkan dengan kendaraan yang lain.

5. Dr Han: efek buruk clinical pathway?Evy: ada,a. Jika evidence kurang baik.b. Perbedaan antara pasien dan kebutuhan tidak sampai pada taraf maksimal, misal tatalaksana belum maksimal mencapai goalnya, tetapi waktu sudah cukup lama, dipulangkan.c. terlalu patuh dengan pathway tanpa memperhitungkan individualisasi pasien.Dr Han: clinical pathway biasanya hanya untuk kasus yang high cost dan predictable.

6. Dari evidence, antara MDT dan ICP, pada beberapa penelitian menang MDT, ada yang menang ICP. 7. Firman: clinical pathway itu seperti SOP tapi dengan evaluasi berkala?Dr Han: clinical harus memenuhi beberapa syarat ( seperti check list pada penerbangan) time frame, activity, out come, variance. Jadi jika meninggalkan pathway, harus dituliskan variant-nya. Jadi, clinical pathway tujuannya bukan hanya ada, tapi sudah dilakukan atau belum, dan jika terdapat variasi bisa dicatatkan.

8. PR untuk dr Ratih, pelajari reference no 15.

9. Dari contoh pathway, dapat dilihat pentingnya hal-hal yang harus dieksklusi/diobati. Jika tidak kondisi pasien seringkali tidak akan membaik. 10. Marcus: apakah tim dari spesialisai sudah menerapkan clinical pathway? Sepertinya sangat rumit.Dr Han: sekarang belum. Dan generasi muda sebaiknya sudah bisa mengimplementasikan. Memang rumit. Karena jaman sekarang sudah berbeda dengan jaman dulu, karena sistemnya kontrak. Marcus: ada sedikit kontradiktif, di depan dikatakan para pelayanan kesehatan tidak mempunyai waktu untuk melihat evidence based yang baru, di belakang dikatakan clinical pathway harus selalu dievaluasi dan up to date.Dr Han: dengan Clinical Pathway, penanganan pasien bisa lebih maksimal, juga dapat sebagai dasar berargumentasi dengan spesialis yang lain.Untuk membuat clinical pathway harus lepas dari pengaruh kepentingan, harus efektif, efisien, dan aman.

11. Rahman: di bagian neuro, clinical pathway yang sudah jalan utnuk stroke, jika di IGD, pada kenyataannya juga bisa sebagai reminder kita.Dr Han: penanganan pasien harus secapat-cepatnya. Antara klinisis dan non klinisis sering berbeda cara pandangnya.

12. Niknik: ini dapat memberikan masukan tentang clinical pathwayDr Han: nanti akan dapat dilihat yang out layer, bisakah dimasukkan dalam pathway

13. Rahma: catatan sendiri, untuk menghadapi kehidupan rehabilitasi medik di rumah sakit, harus membangun kerjasama dalam tim, dengan Ft, Ot dengan membangun komukasi.Dr Han: clinical pathway hanya untuk kasus standard.

14. Marcus: ini sulit, tapi untuk kerja bersama di rumah sakit harus menyisihkan waktu, dalam pir grup.

15. Dr Han: apa manfaat diskusi kita?

a. Evy: jadi tau perlunya clinical pathway dan perlunya kerjasama dalam timb. Rahma: dunia rumah sakit yang nanti akan kita hadapi sudah berbeda dengan yang dulu, jadi harus siap.c. Rahman: bagaimana dengan obat yang masuk dalam clinical pathway namun tidak masuk dalam formularium?misalnya neuroprotektor.Dr Han: jika ada evidence based, dengan paper atau penelitian, dapat sebagai dasar memberikan rekomendasi. Neuroprotektor penting terutama untuk hari-hari awal, 3 hari, pasien stroke, untuk daerah iskemi yang penumbranya masih bisa diselamatkan. Untuk di Indonesia penting, karena wilayah yang luas dengan fasilitas yang belum merata.d. Ratih: sebelum masuk PPDS, ada issue pembuatan clinical pathway untuk menentukan cost, tapi masih belum jelas. Bermanfaat tapi harus belajar.Dr Han: Clinical pathway hanya untuk kasus yang high volume, high cost, dan high risk.e. Dani: memberi gambaran apa itu clinical pathway.f. Firman: di tempat kerja belum ada, sehingga sering terjadi perselisihan antar bagian ataupun dengan pihak manajemen.