tbr (maryati 107)

23
Penggunaan Piracetam & Citicoline Dalam Bidang Neurologi Pembimbing: dr. Muttaqien P, SpS Maryati 0920 221 107

Upload: fitraniaputri

Post on 27-Dec-2015

120 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tbr

TRANSCRIPT

Page 1: TBR (MARYATI 107)

Penggunaan Piracetam & Citicoline

Dalam Bidang Neurologi

Pembimbing: dr. Muttaqien P, SpS

Maryati0920 221 107

Page 2: TBR (MARYATI 107)

PIRACETAM2-(2-oxopyrrolidin-1-yl) acetamide

Derivat dari GABA (gamma aminobutyric acid)

Merupakan salah satu nootropik yang secara umum mempunyai

potensi terhadap neuronal maupun vaskuler

Efek neuronal : ↑ aktivitas beberapa neurotransmiter, ↑

metabolisme serta penggunaan glukosa & oksigen oleh sel-sel otak

Efek vaskuler terutama dalam hal perbaikan rheologi darah

Diantaranya berfungsi untuk meningkatkan fungsi kognitif dan

memori, menghambat penuaan, meningkatkan aliran darah dan

oksigen ke otak, membantu pemulihan stroke, Alzheimer, Sindrom

Down, demensia, dan disleksia

Page 3: TBR (MARYATI 107)

Farmakodinamik Memperbaiki aliran darah otak dan metabolisme glukosa tanpa

mempengaruhi daerah yang normal. Mempermudah kemampuan

verbal & fungsi ingatan. Meningkatkan fungsi kognitif dan

kewaspadaan

Farmakokinetik Absorpsi cepat dan sempurna. Bioavailabilitas ~ 100 % Tmax

=30 menit Tmax CSF = 2-8 jam

Distribusi merata, dapat melewati sawar darah otak dan plasenta

Lebih terkonsentrasi pada korteks serebri, serebelum dan ganglia

basalis

Eliminasi di ginjal

Ekskresi melalui urin

Page 4: TBR (MARYATI 107)

Mekanisme Kerja

Pada tingkat neural dengan cara memodulasi neurotransmisi

(cholinergic dan glutamatergic), bersifat neuroprotektif & ↑

neuroplastisitas

Pada tingkat vaskular dengan cara ↓ perlekatan eritrosit pada

endotel, ↓ vasospasme, & memfasilitasi mikrosirkulasi

Jika dikombinasikan dengan obat lain, akan ↑ suplai darah &

oksigen ke otak

Pada tingkat molekuler, piracetam diyakini ↑ fluiditas membran &

melindungi sel dari hipoksia. Piracetam juga ↑ sintesis sitokrom

b5 (suatu bagian yang diperlukan dalam transport elektron di

mitokondria). perbaikan transduksi sinyal antar sel, memperbaiki

densitas reseptor dan fungsi pelepasan neurotransmiter

Page 5: TBR (MARYATI 107)

Kegunaan Obat

1. Piracetam mampu melindungi mitokondria dari kondisi stres oksidatif

Suatu studi in-vitro dan in-vivo telah dilakukan oleh Keil U. dkk, pada

hewan coba yang dipublikasikan dalam British Journal of Pharmacology

2006, memberikan hasil bahwa piracetam mampu melindungi mitokondria

dari kondisi stres oksidatif. Pemberian piracetam mampu memperbaiki

disfungsi mitokondria yang disebabkan oleh stres oksidatif dan atau

proses penuaan.

2. Piracetam mampu sebagai antikejang, Piracetam juga tidak berinteraksi

dengan antikonvulsan lainnya sehingga dapat diberikan bersamaan,

Piracetam mengurangi frekuensi serangan kejang, Piracetam mampu

mengontrol kejang mioklonus yang tidak diketahui penyebabnya

Bedasarkan Studi klinis penggunaan piracetam untuk epilepsi yang

dilakukan Khani YA. dkk., yang dipublikasikan dalam journal

 Epilepsia tahun 2005

Page 6: TBR (MARYATI 107)

3. Piracetam memberikan perbaikan fungsi kognitif dan

psikologis pada pasien CABG (Coronary artery bypass

grafting)

Bedasarkan penelitian Bagian Neurologi Universitas Targu-

Mures, di Romania, disimpulkan bahwa pemakaian

Piracetam selama 6 minggu pasca CABG, dapat

memberikan perbaikan fungsi kognitif dan psikologis pasien.

4. Dosis rendah piracetam dapat memperbaiki aliran darah

regional dari otak dan mengembalikan abnormalitas pada

pasien pasca trauma kepala

Bedasarkan studi klinis yang dilakukan oleh Agrawal D. dkk.,

yang dipublikasikan dalam Indian Journal of

Neurotrauma Mei tahun 2007

Page 7: TBR (MARYATI 107)

5. Piracetam memberikan perbaikan pada pasien dengan gangguan

fungsi kognitif

Bedasarkan suatu meta-analisis yang dilakukan dengan

mengumpulkan data penelitian tentang piracetam dari tahun

1972 – 2001. Dari studi tersebut menunjukkan secara definitif

statistik piracetam memberikan efek lebih superior jika

dibandingkan dengan plasebo dalam hal parameter secara global

dan perubahan klinis dari pasien dengan gangguan  fungsi

kognitif

6. Piracetam sebagai agen untuk memperbaiki gejala vertigo

Salah satu studi klinis penggunaan piracetam untuk vertigo ini

dilakukan oleh Oosterveld dkk, yang dipublikasikan dalam

jurnal Pharmacopsychiatry.  Piracetam menunjukkan secara

bermakna menurunkan gejala vertigo

Page 8: TBR (MARYATI 107)

7. Piracetam sebagai terapi ajuvan skizofrenia

Dari studi in vitro, dibuktikan bahwa pemberian piracetam akan

memperbaiki sistem neurotransmiter kolinergik, serotoninergik,

nor-epinefrin, dan glutaminergik. Penggunaan piracetam selama

14 hari menunjukkan peningkatan secara bermakna. Piracetam

mempunyai manfaat yang positif dalam memodulasi respetor

glutamat, dan memberikan manfaat dalam terapi skizofrenia yang

dikombinasikan dengan obat-obat neuroleptik

8. piracetam sebagai profilaksis merupakan terapi yang efektif bagi

pasien dengan BHS (Breath Holding Spells) berat

Penelitian melibatkan pasien-pasien anak yang dirawat di

Neurology Clinic in Children's Hospital, Islamabad, Pakistan,

antara bulan Januari 2002 hingga bulan Desember 2004.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pada 81% anak-anak,

serangan menghilang dan pada 9% lainnya serangan berkurang

hingga kurang dari 1 serangan per bulan, dengan intensitas yang

lebih ringan

Page 9: TBR (MARYATI 107)

9. Piracetam untuk stroke

Dalam kongres International Conference on Stroke: Heart and

Brain di Praha baru-baru ini, dibicarakan pengobatan pirasetam

untuk stroke iskemik akut.

Pirasetam diberikan dengan dosis bolus 12g. iv selama 20 menit

dalam 12 jam pertama setelah serangan stroke, diikuti dengan 3

dd 4 g. iv perhari selama 4 minggu. Kemudian disusul dengan

4,8g. perhari selama 8 minggu. Perbaikan dicapai oleh 25%

pasien, dan 2 dari 10 pasien (dibandingkan dengan 1 dari 10

pasien yang mendapat plasebo) pulih sempurna

10. Piracetam atasi Tardive Diskinesia

Dari hasil penelitian terhadap Piracetam oral pada salah satu RS

Jiwa Be'er Sheva di Israel, pada tahun 2003 hingga tahun 2004

menunjukkan bukti bahwa Piracetam dapat memberikan efektivitas

terhadap pasien tardive diskinesia

Page 10: TBR (MARYATI 107)

Kontra Indikasi Hipersensitif terhadap piracetam Gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin < 20 ml/menit)

Efek Samping Rasa gugup, agitasi, iritabilitas, rasa lelah dan gangguan tidur, nausea,

muntah, diare, gastralgia, pusing, sakit kepala, tremor, peningkatan libido, mulut kering, penambahan berat badan dan umumnya reaksi hipersensitivitas dermatologik.

Peringatan dan Perhatian Harap hati-hati terhadap penderita yang hipersensitif terhadap Piracetam Hati-hati pada penderita gangguan fungsi ginjal Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui Studi preklinis menyatakan Piracetam tidak memiliki indikasi ke arah

teratogenik atau fertilitas

Page 11: TBR (MARYATI 107)

Interaksi Obat Pemberian bersama dengan ekstrak tiroid menyebabkan confusion,

iritabilitas dan gangguan tidur. 

Dosis dan SediaanOral

Gejala psiko-organik sehubungan dengan usia lanjut : awal 2,4 gr/hr selama 6 minggu dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan 1,2 gr/hr

Gejala pasca trauma: awal 800 mg 3x/hr, bila efek yang diinginkan sudah diperoleh dosis dikurangi bertahap sampai dengan 400 mg 3x/hrInjeksi

Dosis umum 1 gr, 3x/hr IM atau IVInfus

Infark serebri 12 gr IV bolus selama 20 mnt dilanjutkan dengan 12 gr/hr IV, kemudian 4,8 gr/hr (kap) selama 6-12 mgg

Sediaan: Piracetam kapsul 400 mg Piracetam kaplet selaput 800 mg dan 1200 mg Piracetam ampul 1 gr/5ml Piracetam larutan infus 12 gr/60 ml

Page 12: TBR (MARYATI 107)

CITICOLINE (cystidine 5 diphosphocholine)

Citicoline (CDP-choline) tersusun atas ribose, pyrophosphate,

cytosine, dan choline

Merupakan kompleks molekul organik yang berfungsi sebagai bahan

untuk sintesis fosfolipid membran sel. Termasuk kelompok

nukleotida dan merupakan salah satu komponen yang juga berperan

penting dalam proses metabolisme tingkat seluler

Citicoline merupakan asam nukleat endogen yang sangat murni yang

merupakan prekursor fosfatidilkolin,yaitu suatu zat gizi penting untuk

integritas dan fluiditas membran sel otak.Senyawa ini juga dapat

berubah menjadi asetilkolin, suatu  neurotransmitter penting untuk

komunikasi antar sel sehat serta untuk menyimpan memori dan

mengeluarkannya

Page 13: TBR (MARYATI 107)

Farmakodinamik

Molekul ini dapat menjalani 3 jalur yang berbeda dalam metabolismenya dalam tubuh.

1. Sintesa membran sel fosfolipid melalui pembentukan phosphatidylcholine.

2. Sintesis asetilkolin.

3. Oksidasi menjadi "betaine", yang berfungsi sebagai donor metil.

Farmakokinetik Citicoline oral bersifat larut air, cepat diabsorpsi. Bioavailabilitas >

90%, kurang dari 1% diekskresi dalam tinja Citicoline dihidrolisis dalam usus dan hati. Produk hasil hidrolisis

pada dinding usus berupa kolin dan sistidin, untuk mempertahankan membran sel dan juga mencegah disintegrasinya

Mampu menembus sawar darah otak Eliminasi citicoline terutama lewat pernafasan (CO2) dan urin,

waktu paruh eliminasi 56 jam untuk CO2 dan 71 jam untuk urin

Page 14: TBR (MARYATI 107)

Mekanisme KerjaCiticoline berfungsi dalam metabolisme fosfolipid, sebagai

prekursor fosfatidilkolin dan asetilkolin Prekursor phospholipid

Dalam keadaan tingkat choline yang rendah di otak,

phospatidylcholine dapat dihidrolisa untuk mendapatkan tambahan

choline. Tambahan choline eksogen dapat melindungi struktur dan

integritas membran Perbaikan membran sel neuron

1. Perbaikan membran sel saraf melalui ↑ sintesis

phosphatidylcholine

2. Perbaikan neuron kolinergik yang rusak melalui potensiasi dari

produksi asetilkolin.

3. Pengurangan dari penumpukan asam lemak bebas pada fokus-

fokus kerusakan, misalnya akibat stroke

Page 15: TBR (MARYATI 107)

Pengaruh pada Neurotransmitter Pada manusia, citicoline diduga dapat ↑ kadar neurotransmitter

norepinefrin. Percobaan pada hewan menunjukkan citicoline mencegah

akumulasi beta amiloid yang berperan dalam penyakit Alzheimer

& memperbaiki memori

Efek neuroproteksi citicoline terjadi melalui berbagai mekanisme,

diantaranya:

1. Menjaga ketersediaan cardiolipin (komponen membran internal

mitokondria, serta sphingomyelin (bahan pembungkus akson)

2. Citicoline menjaga ketersediaan phosphatidylcholine &

phosphatidylethanolamine. Bahkan ada literatur yang

menyebutkan citicoline juga akan ↑ phosphatidylserine.

3. Citicoline merangsang sintesis antioksidan glutathion dan aktivitas

glutathion reduktase sehingga akan mencegah pembentukan

lemak teroksidasi

4. Mengembalikan aktivitas enzim Na+/K+-ATPase.

Page 16: TBR (MARYATI 107)

Kegunaan Obat1. Citicoline memberikan efek positif terhadap fungsi kognitif dan perilaku

Hasil dan kesimpulan penulis dari suatu review yang dipublikasi

oleh The Cochrane menunjukkan bahwa suplementasi citicoline

memberikan efek positif terhadap fungsi kognitif dan perilaku, minimal

dalam kurun waktu yang singkat. Bukti perbaikan global clinical

impression cukup kuat, namun terbatas pada lama pemberian

2. Pemberian citicolin peroral  memperbaiki  VEP (visual evoked

potentials) pada beberapa pasien glaukoma

Studi klinis penggunaan citicoline untuk kasus glaukoma diantaranya

dilakukan Parisi V., dkk., terhadap subyek sebanyak 21 orang dengan

gangguan mata glaukomatos. Studi ini dipublikasikan dalam

Jurnal Progress in Brain Research tahun 2008. Pengukuran pasca 

pengobatan dilakukan setelah pengobatan. Sebanyak 62% memberikan

respon terhadap pengobatan dengan citicoline, terjadi penurunan VEP

laten   

Page 17: TBR (MARYATI 107)

3. Citicoline dapat memberikan perbaikan terhadap aspek ketergantungan kokain dan perbaikan kognitifMenurut penelitian terbaru Citicoline mampu mempunyai efek pada keadaan ini. Citicoline mampu memodulasi metabolisme fosfolipid membran sel serta memperbaiki kadar neurotransmiter yang akan memperbaiki kognitif

4. Rehabilitasi Pasca StrokePada keadaan stroke dan dalam pemulihannya, seringkali sintesis membran sel terganggu, termasuk pembentukan phosphatidylcholine. Citicoline membantu dengan meningkatkan pembentukan phosphatidylcholine dengan menyediakan choline

5. Stroke Iskemia

Terdapat beberapa uji klinis yang membuktikan bahwa citicoline dapat memberikan manfaat pada pasien stroke iskemik. Citicoline dapat meningkatkan pemulihan kesadaran dan tingkat kesadaran pada pasien pasca stroke pada 2 minggu masa pemulihan.Uji klinis lainnya mendapatkan hasil serupa, yakni peningkatan fungsi saraf pada pasien pasca stroke berupa peningkatan kekuatan otot, ambulasi dan kognisi

Page 18: TBR (MARYATI 107)

6. Stroke Hemoragis

Keamanan dan efektivitas citicoline diperiksa pada suatu uji

klinis terhadap stroke hemoragis. Pasien yang diberikan

citicoline tidak menunjukkan adanya efek samping yang berarti

dibandingkan dengan placebo. Pada studi ini, citicoline dapat

membantu pasien memperoleh kemandiriannya pasca stroke.

7. Alzheimer's Disease

Citicoline menunjukkan kemampuan untuk meningkatkan

kemampuan kognitif, terutama kemampuan orientasi spasial

temporal pada penderita Alzheimer's Disease. Pada uji klinis

lainnya, citicoline menurunkan kadar IL 1 beta pada penderita

AD setelah penggunaan citicoline selama 3 bulan.

Page 19: TBR (MARYATI 107)

8. Terapi pada Kerusakan Sistem Saraf

Studi klinis menunjukkan peningkatan kemampuan kognitif dan

motorik yang lebih baik pada pasien yang terluka di kepala dan

mendapatkan citicoline. Citicoline juga meningkatkan pemulihan

ingatan pada pasien yang mengalami gegar otak.

Penelitian hewan menunjukkan pemulihan dari kerusakan saraf

tulang belakang akibat trauma yang lebih baik apabila hewan

tersebut diberikan citicoline

9. Kelainan Bipolar dan pemakaian Napza

Citicoline dapat memperbaiki memori dan mengurangi penggunaan

kokain pada pasien yang menderita kelainan bipolar (bipolar

disorder) akibat pemakaian kokain. Dosis yang digunakan bertingkat

dari 500 mg pada minggu pertama, 1.000 mg pada minggu kedua,

1.500 mg pada minggu ketiga dan 2.000 mg pada minggu ke 6

hingga 12

Page 20: TBR (MARYATI 107)

Kontra Indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap Citicoline

Efek Samping

Reaksi hipersensitivitas : ruam

Psikoneurologis : insomnia, sakit kepala, pusing, kejang

Gastrointestinal : nausea, anoreksia

Hati : nilai fungsi hati yang abnormal pada pemeriksaan

laboratorium

Mata : diplopia

Lain-lain: rasa hangat, perubahan tekanan darah sementara,

malaise

Page 21: TBR (MARYATI 107)

Peringatan dan perhatian Dalam keadaan akut dan gawat, Citicoline harus diberikan

bersama-sama dengan obat-obat yang dapat menurunkan tekanan otak atau antihemorragia dan suhu badan dijaga agar tetap rendah

Bila tetap masih terjadi perdarahan intrakranial, hindarkan pemberian Citicoline dengan dosis tinggi (lebih dari 500 mg sekaligus), karena dapat mempercepat aliran darah dalam otak. Dalam hal ini justru diperlukan dosis yang kecil (100 mg - 200 mg, 2-3 kali sehari)

Pemberian secara intravena harus perlahan-lahan sekali

Perhatian perlu diberikan pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas

Untuk pasien dengan gangguan kesadaran pada infark serebri akut, dianjurkan untuk memulai pemberian injeksi Citicoline dalam dua minggu setelah stroke apopletik.

Page 22: TBR (MARYATI 107)

Dosis Gangguan kesadaran karena cedera kepala atau operasi

otak: 100 – 500 mg 1-2 /hr secara IV drip atau injeksi Gangguan kesadaran karena infark serebral: 1000 mg 1 /hr

secara injeksi IV Hemiplegia apopleksi: 1000 mg 1/hr secara oral atau injeksi

IV

Sediaan Citicolin tablet 500 mg dan 1000 mg Citicolin kapsul 500 mg Citicolin ampul 250 mg / 2ml dan 500 mg / 4 ml

Page 23: TBR (MARYATI 107)

TERIMA KASIH