norma & standar laboratorium/bengkel smk...ada di industri. untuk meminimalkan gap teknologi dan...

108

Upload: others

Post on 01-May-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,
Page 2: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

ii

NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK KOMPETENSI KEAHLIAN PERHOTELAN

Penanggung JawabDr. Ir. M. Bakrun, M.M. (Direktur Pembinaan SMK)

Ketua TimDr. Arie Wibowo Khurniawan, S.Si, M.Ak. (Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana)

PenulisProf. Dr. Mutiara Nugraheni, S.TP., M.Si. Prof. Herman Dwi Surjono, M.Sc., M.T., Ph.D. Prof. Ir. Moh. Khairudin, M.T., Ph.D. Drs. Darmono, M.T. Dr. K. Ima Ismara, M.Pd., M.Kes.Khusni Syauqi, S.Pd., M.Pd. Noor Fitrihana, M.Eng. Mohammad Adam Jerusalem, Ph.D.Sri Indriati, S.E.,SST.Par.,MBA. Niken Dwiyanthi Gustriza ErdaHernita, ST., M.Sc.

ISBN: ..................................

EditorDiah Indah Pratiwi, S.Pd.Muhammad Jeffri, S.Pd.

Desain Alip Irfandi

LayoutAli Zuhdi

Ilustrasi GambarRismi Syamsiki Atmawuri

Gambar pada sampul merupakan gambar bebas lisensi dari vecteezy.com

Cetakan I, 2021

© Hak Cipta dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun tanpa ijin tertulis dari penulis

DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN VOKASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2021

Page 3: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

KATA PENGANTAR

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bertujuan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil, wirausaha pemula dan pembelajar sepanjang hayat untuk mengembang-kan potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta tuntutan kebutuhan kualifikasi dan kompeten-si dunia kerja saat ini dan masa depan. Dalam rangka mewujudkan tujuan SMK terse-but diperlukan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran bermutu.

Disrupsi teknologi di era revolusi industri 4.0 ditandai dengan semakin meluas-nya penerapan otomatisasi, artificial intelligence, big data, internet of things (loT) di industri dunia usaha dan dunia kerja (IDUKA) mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada cara belajar, cara berinteraksi dan cara bekerja. SMK dituntut menghasil-kan lulusan yang semakin relevan dan adaptif dengan tuntutan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di IDUKA saat ini dan masa depan. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing dalam mendukung agenda Making lndonesia 4.0 diper-lukan dukungan dan adopsi peralatan yang relevan dengan kebutuhan industri 4.0 di SMK sehingga lulusan SMK memiliki keterampilan baru yang dibutuhkan pasar kerja ke depan.

Untuk menjamin kualitas proses pembelajaran yang bermutu dan relevan di SMK, maka diperlukan norma dan standar peralatan yang menunjang terwujudnya capai-an pembelajaran di setiap kompetensi keahlian. Pengembangan norma dan standar peralatan ini dilandaskan pada kebutuhan kurikulum, klaster uji kompetensi kerangka kualifikasi kerja nasional (KKNI) untuk SMK, kompetensi jabatan pertama lulusan SMK dan berorientasi pada kebutuhan dunia kerja di era industri 4.0.

Dengan adanya norma dan standar ini diharapkan dapat menjadi acuan penye-diaan peralatan di SMK baik oleh pemerintah, penyelenggara SMK, IDUKA dan para pemangku kepentingan lainnya. Norma dan standar ini disusun sebagai bagian pen-jaminan mutu dalam pengembangan dan penyelenggaraan SMK.

Akhirnya tim penyusun memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT dan meng-ucapkan terima kasih kepada Direktorat SMK yang telah memfasilitasi penyusunan buku ini dan semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga terselesaikannya penyusunan buku Norma dan Standar Peralatan SMK.

Jakarta, November 2020 Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Dr. Ir. M. Bakrun, M.M. NIP 196504121990021002

Page 4: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1A. LATAR BELAKANG .................................................................................................. 1B. RUANG LINGKUP .................................................................................................... 2C. METODOLOGI .......................................................................................................... 3

BAB II RUANG PRAKTIK DAN PERALATAN ...................................................... 7A. RUANG PRAKTIK ..................................................................................................... 7B. NORMA DAN STANDAR RUANG PRAKTIK ...................................................... 8C. RUANG PRAKTIK SMK PERHOTELAN ............................................................... 29D. DAFTAR PERABOTAN DAN PERALATAN PRAKTIK PADA SUB RUANG

PRAKTIK PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI (FRONT OFFICE) ........ 37E. DAFTAR PERABOTAN DAN PERALATAN PRAKTIK PADA

SUB RUANG PRAKTIK HOUSE KEEPING, DAN LAUNDRY ........................... 51F. DAFTAR PERABOTAN DAN PERALATAN PRAKTIK PADA

SUB RUANG PRAKTIK PRAKTIK MODEL HOTEL ........................................... 63

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 87A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 87B. SARAN DAN REKOMENDASI ............................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 89

LAMPIRAN .......................................................................................................... 92

Page 5: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Profil kompetensi lulusan perhotelan ......................................................... 4Gambar 2. Metode design thinking non linier ................................................................. 5Gambar 3. Ilustrasi perlindungan diri pada saat terjadi gempa. ............................. 18Gambar 4. Ilustrasi pengangkuran lemari ....................................................................... 18Gambar 5. Minimum jarak antar meja di ruang kelas ................................................. 18Gambar 6. Ilustrasi pengikatan pot bunga pada tiang ............................................... 19Gambar 7. Komponen non-struktur harus diberi pengaku ...................................... 19Gambar 8. Ilustrasi struktur yang diberikan isolation bearing ................................. 20Gambar 9. Ilustrasi pipa hydrant di jalan .......................................................................... 21Gambar 10. Penempatan hydrant box dan alat pemadam api ringan (APAR) ....... 21Gambar 11. Ilustrasi lemari penyimpanan APD ............................................................... 22Gambar 12. Ilustrasi pemasangan smoke detector dan sprinkler ............................... 22Gambar 13. Ilustrasi sprinkler ................................................................................................ 22Gambar 14. Ilustrasi smoke detector ................................................................................... 23Gambar 15. Ilustrasi akses ke bangunan untuk mobil pemadam kebakaran ....... 24Gambar 16. Ilustrasi akses jalan untuk mobil pemadam kebakaran ........................ 24Gambar 17. Titik kumpul evakuasi ........................................................................................ 24Gambar 18. Ilustrasi jalur evakuasi ....................................................................................... 25Gambar 19. Protokol kesehatan di lab/ bengkel ............................................................. 26Gambar 20. Prosedur penggunaan ruang ........................................................................ 28Gambar 21. Visualisasi 2D ruang praktik siswa kompetensi

keahlian perhotelan ........................................................................................... 32Gambar 22. Visualisasi 3D ruang praktik siswa kompetensi keahlian

perhotelan tampak 1 ......................................................................................... 33Gambar 23. Visualisasi 3D ruang praktik siswa kompetensi keahlian

perhotelan tampak 2 ........................................................................................ 34Gambar 24. Showroom/outlet bidang keahlian pariwisata .......................................... 35Gambar 25. Smart classroom ................................................................................................. 36Gambar 26. Sub ruang praktik pengolahan data dan front office ............................. 92Gambar 27. Sub ruang praktik house keeping ................................................................. 93Gambar 28. Sub ruang praktik model hotel (restaurant ) ............................................ 94Gambar 29. Sub ruang praktik model hotel (kamar)...................................................... 95

Page 6: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

vi

Gambar 30. Budaya 5S/5R di ruang praktik SMK ............................................................. 96Gambar 31. Budaya safety/K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di SMK ............ 97Gambar 32. Budaya safety/K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di SMK ............ 98

Page 7: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Definisi dan kebutuhan luasan ruang minimum .................................... 7Tabel 2. Penggunaan material untuk bangunan laboratorium. ......................... 9Tabel 3. Material struktur kolom. ................................................................................... 12Tabel 4. Sistem struktur lantai untuk bangunan ...................................................... 13Tabel 5. Persyaratan struktur atap ................................................................................. 14Tabel 6. Kebutuhan minimal luasan ruang praktik siswa ..................................... 29Tabel 7. Peralatan smart classroom .............................................................................. 29Tabel 8. Daftar perabotan dan peralatan praktik pada sub ruang

praktik pengolahan data dan informasi (front office) ............................. 37Tabel 9. Daftar perabotan dan peralatan praktik pada sub ruang

praktik house keeping, dan laundry ............................................................. 51Tabel 10. Daftar perabotan dan peralatan praktik pada sub ruang

praktik model hotel ............................................................................................ 63

Page 8: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,
Page 9: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

1

PENDAHULUANBAB I

A. LATAR BELAKANGGuna mewujudkan visi Indonesia menjadi top 10 ekonomi dunia pada tahun 2030

pemerintah Indonesia melalui kementerian perindustrian telah menyiapkan peta ja-lan Making Indonesia 4.0 dalam menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Pem-bangunan kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu prioritas dalam agenda making Indonesia 4.0. Memasuki revolusi industri 4.0, transformasi dan integrasi ling-kungan kerja fisik ke lingkungan kerja digital seperti penggunaan kecerdasan buatan (Aritificial Intelegence, AI), robotika, dan inovasi digital lainnya sudah semakin banyak digunakan di tempat kerja. Untuk itu pengembangan peta jalan pendidikan vokasi Indonesia 2020–2035 harus mengantisipasi perubahan besar yang terjadi akibat dis-rupsi teknologi baik cara belajar, cara bekerja dan kebiasaan hidup di masa depan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari pendidikan vokasi pada jenjang menengah diharapkan mampu menghasilkan tenaga teknis industri yang re-levan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini dan masa depan. Untuk meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pemerintah telah mengeluarkan intruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. Untuk semakin menguatkan program pening-katan kualitas lulusan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mene-tapkan Standar Nasional Pendidikan SMK melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 34 tahun 2018 (SNP SMK). Dalam SNP SMK

Page 10: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

2

standar kompetensi lulusan SMK meliputi 9 area kompetensi yang mencakup aspek karakter (soft skills), kompetensi teknis dan kewirausahaan.

Prosser & Quigley (1950) menyataan pendidikan kejuruan akan efektif jika pera-latan, mesin, dan tugas kerja sesuai dengan lingkungan dimana lulusan akan beker-ja. Dukungan peralatan yang relevan dengan industri, penataan lingkungan belajar sesuai dengan lingkungan kerja di industri dan program pembelajaran yang sesuai dengan tugas-tugas yang akan dikerjakan di industri menjadi faktor penting dalam pencapaian kompetensi lulusan SMK. Menghadapi era revolusi industri 4.0, kemajuan teknologi di berbagai bidang akan mengubah kebutuhan SDM di dunia kerja. Untuk itu diperlukan dukungan dan pengembangan peralatan praktik yang mendukung pe-nyiapan lulusan SMK sebagai tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi SDM di era revolusi industri 4.0. Diperlukan pembaharuan terus-menerus peralatan praktik SMK, kompetensi guru, dan kurikulum menyesuaikan dengan dinamika yang ada di industri.

Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma, standar, prosedur, dan krite-ria di bidang sarana prasarana SMK. Norma dan standar peralatan praktik SMK bertu-juan untuk memberikan panduan bagi para pemangku kepentingan dalam pengem-bangan sarana dan prasarana SMK yang relevan dengan tuntutan pasar kerja nasional dan global. Norma dan standar peralatan praktik ini dirancang berlandaskan pada kebutuhan kurikulum, kerangka kualifikasi dan standar kompetensi kerja nasional In-donesia, relevan dengan jabatan lulusan SMK di industri, kebutuhan pedagogis dan berorientasi industri 4.0 memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja.

B. RUANG LINGKUPNorma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan

berlandaskan dokumen standar sarana prasarana dalam SNP SMK 2018 dan struktur kurikulum SMK 2018 untuk menjabarkan lebih spesifik seperangkat peralatan praktik yang menunjang kompetensi keahlian. Untuk memenuhi kebutuhan SDM di era re-volusi 4.0 diperlukan meng-upgrade peralatan sesuai dengan spesifikasi terbaru dan atau menambah ruang praktik baru sebagai pengembangan dari SNP SMK 2018.

Norma, standar, prosedur, dan kriteria peralatan praktik SMK ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan seperangkat peralatan praktik yang menunjang untuk kompetensi keahlian Perhotelan dengan profil lulusan seperti dijelaskan dalam gam-bar 1.

Page 11: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

3

C. METODOLOGIPenyusunan norma dan standar ini menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan tahapan design thinking non linear. Pertama, tahapan Empathy yaitu memahami kebutuhan pengguna meliputi SMK sebagai pengguna peralatan praktik dan IDUKA sebagai pengguna lulusan. Kedua, tahapan Define mendefinisikan kebu-tuhan standar sarana prasarana berlandaskan SNP SMK 2018 dan kebutuhan pasar kerja saat ini dan masa depan. Ketiga adalah tahapan Ideate yaitu mengembangkan norma dan standar peralatan praktik SMK yang relevan dengan kebutuhan kompe-tensi tenaga kerja industri yang berorientasi pada kebutuhan tenaga kerja di era revo-lusi industri 4.0. Keempat, tahapan pengembangan prototype, desain gambar ruang praktik 2 dimensi, 3 dimensi dan daftar peralatan-peralatan praktik yang menunjang kompetensi keahlian sesuai spektrum serta kurikulum SMK. Kelima adalah tahapan Test/Validasi yaitu memvalidasi rancangan prototype kepada para pemangku kepen-tingan seperti SMK, IDUKA dan para pengambil kebijakan di bidang sarana dan prasa-rana SMK. Proses pada setiap tahapan dapat diulang sesuai kebutuhan (non linear) se-hingga didapatkan hasil akhir buku Norma dan Standar Laboratorium/Bengkel SMK.

Dasar pertimbangan yang digunakan dalam pengembangan norma dan stan-dar fasilitas seperangkat peralatan praktik SMK adalah kebutuhan pedagogi dalam implementasi kurikulum, kebutuhan kompetensi untuk posisi jabatan pertama lulus-an SMK di industri, pelaksanaan uji kompetensi skema sertifikasi KKNI level II/III, dan mengantisipasi perubahan struktur tenaga kerja masa depan di era revolusi industri 4.0. Untuk mendukung efektifitas pembelajaran maka pemenuhan seperangkat pera-latan menggunakan rasio peralatan adalah 1: 1 atau 1:2 dan atau 1:4 yang disesuaikan dengan strategi pembelajaran, capaian kompetensi, kapasitas ruang, level teknologi, level keterampilan dan pembiayaan. Untuk mendukung pengembangan teaching fac-tory melalui tata kelola SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dapat dikembang-kan peralatan yang mendukung untuk meningkatkan nilai jual produk/jasa seperti peralatan kemasan point of sale dan sejenisnya sebagai peralatan penunjang untuk mendukung kegiatan teaching factory SMK dalam menumbuhkan kompetensi, ke-mandirian, dan kewirausahaan.

Page 12: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

4

PROFIL KOMPETENSI LULUSAN PERHOTELAN

Melanjutkan studi:- D4, S1 (Manajemen Perhotelan,

Akuntansi, Bahasa Asing, Pendidikan Tata Boga)

Bekerja menjadi:- Public Area Attendant - Room Attendant- Laundry Attendant- Bell Boy/Porter- Reservation Attendant- Receptionist

Wirausahawan:- Penyedia barang & jasa perhotelan- Penyedia jasa hotel- Penyedia jasa laundry- Penyedia hotel/ penginapan

Gambar 1. Profil kompetensi lulusan perhotelan

Page 13: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

5

Gam

bar 2

. Met

ode

desi

gn th

inki

ng n

on li

nier

Page 14: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,
Page 15: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

7

RUANG PRAKTIK DAN PERALATAN

BAB II

A. RUANG PRAKTIKDalam SNP SMK 2018 praktik Kompetensi Keahlian Perhotelan berfungsi sebagai

tempat pelaksanaan kegiatan pembelajaran seperti penerimaan tamu, pengolahan data, pembersihan dan penyiapan kamar, penerimaan/pelanan tamu, laundry, food and beverage. Besarnya luasan minimum ruang kompetensi Keahlian Perhotelan ada-lah 150 m2 (seratus lima puluh meter persegi). Selanjutnya, detail kebutuhan luas mi-nimum ruangan praktik tercantum di dalam Tabel 1.

Tabel 1. Definisi dan kebutuhan luasan ruang minimum

No Jenis Rasio Minimum Deskripsi1 Sub ruang praktik pengolahan

data dan informasi (front office)3 m2/peserta didik Kapasitas untuk

9 peserta didik.2 Sub ruang praktik house keeping,

dan laundry3 m2/peserta didik Kapasitas untuk

9 peserta didik.3 Ruang praktik model hotel 3 m2/peserta didik Kapasitas untuk

18 peserta didik.4 Sub ruang instruktur dan ruang

simpan3 m2/instruktur Kapasitas untuk

9 instruktur

Page 16: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

8

Pengembangan desain ruang menggunakan prinsip fleksibilitas ruang prak-tik yang dapat digunakan untuk memenuhi standar minimal ruang praktik, sebagai maker space dan sebagai ruang praktik untuk membentuk kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis teaching factory atau project. Pengembangan ruang dapat di-sesuaikan dengan kondisi yang ada dengan memperhatikan minimal luasan ruang, fungsi, kontur tanah, ergonomi dan K3.

B. NORMA DAN STANDAR RUANG PRAKTIKNorma dan Standar desain ruang praktik siswa SMK dikembangkan untuk mem-

berikan ilustrasi desain lingkungan belajar yang modern untuk mendukung proses pembelajaran abad 21, namun sekolah diberikan fleksibilitas sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah disesuaikan dengan memperhatikan minimal luasan ruang prak-tik, fungsi, kontur tanah, ergonomi, dan K3. Lingkungan belajar yang modern meng-optimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk memfasilitasi sarana dan prasarana bagi siswa dan guru yang mendukung pembelajaran berpusat pada siswa, berbasis project, teaching factory, pengembangan kewirausahaan dan pengembangan profe-sional berkelanjutan. Fasilitas lingkungan belajar modern di SMK mencakup enam elemen yaitu:1. Ketersediaan jaringan internet 2. Peralatan audiovisual3. Perabot yang mudah dipindah/diatur sesuai kebutuhan strategi pembelajaran4. Lingkungan belajar yang mendukung interaksi sosial secara formal dan informal5. Peralatan yang mendukung penguasaan kompetensi tenaga kerja industri dan

kewirausahaan di era revolusi industri 4.06. Lingkungan area kerja laboratorium dan bengkel untuk menumbuhkan budaya

kerja industri seperti 5R dan K3 (lihat gambar 30,31, dan 32).

Lingkungan belajar di SMK dirancang memiliki fleksibilitas sebagai pusat pe-ngembangan kompetensi, membentuk iklim tumbuhnya budaya industri dan me-numbuhkan kreatifitas dan inovasi wirausaha pemula. Ada sembilan aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan ruang belajar yang aman, nyaman, selamat, sehat dan indah yaitu kualitas air, kebisingan, pencahayaan dan pemandangan, ventilasi, kualitas udara, kelembaban, suhu, pengendalian debu dan serangga serta sistem keamanan dan keselamatan. Norma dan standar suang praktik SMK ini merupakan panduan untuk perencanaan dan pengembangan dalam membangun fasilitas sarana dan prasarana SMK untuk mencapai kinerja yang lebih optimal. Norma dan standar ruang praktik SMK meliputi:

Page 17: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

9

1. SISTEM ELEKTRIKAL LABORATORIUMStandar minimal untuk sistem elektrikal laboratorium kotak kontak/stop kon-

tak 1 phase dengan jarak masing-masing 3 m, pada sepanjang dinding bagian dalam ruang praktik.

2. PERSYARATAN MATERIAL BANGUNANMaterial yang digunakan untuk beton bertulang, baja ataupun kayu meng-

ikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terbaru dan telah ditetapkan. Mate-rial yang dimaksud juga dapat disesuaikan dengan kemajuan ilmu dan teknologi bahan. Tidak terbatas hanya itu, penggunaan material juga disesuaikan dengan kemampuan sumber daya setempat dengan tetap mempertimbangkan kekuat-an dan keawetan sesuai pedoman SNI. Selanjutnya, prioritas material bangunan menggunakan produk dalam negeri, termasuk untuk bahan dari sistem fabrikasi. Persyaratan material bangunan dapat dijelaskan pada Tabel 2.

Tabel 2. Penggunaan material untuk bangunan laboratorium.

No Material Alternatif material1. Penutup lantai • Bahan teraso, keramik, papan kayu, vinyl, marmer,

homogenius tile dan karpet yang disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunan;

• Adukan atau perekat harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai dengan jenis material yang digunakan.

2. Dinding pengisi • Batu bata, beton ringan, bata tela, batako, papan kayu, kaca dengan rangka kayu/aluminium, panel GRC dan/atau aluminium

Dinding partisi • Papan kayu, kayu lapis, kaca, calsium board, particle board, dan/atau gypsum-board dengan rangka kayu kelas kuat II atau rangka lainnya, yang dicat tembok atau bahan finishing lainnya, sesuai dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.

Prasyarat bahan perekat

Adukan/perekat yang digunakan harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai jenis bahan dinding yang digunakan;

Prasyarat komponen pracetak

Jika ada komponen pracetak yang telah digunakan pada dinding, maka dapat digunakan bahan pracetak yang sudah ada.

Page 18: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

10

No Material Alternatif material3. Kerangka

Langit-langitKayu lapis atau yang setara, digunakan rangka kayu kelas kuat II dengan ukuran minimum:

• 4/6 cm untuk balok pembagi dan balok penggantung; • 6/12 cm untuk balok rangka utama; dan • 5/10 cm untuk balok tepi; • Besi hollow atau metal furring 40 mm x 40 mm dan 40

mm x 20 mm lengkap dengan besi penggantung Ø8 mm dan pengikatnya;

• Untuk bahan penutup akustik atau gypsum digunakan kerangka aluminium yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan;

Bahan penutup langit

Kayu lapis, aluminium, akustik, gypsum, atau sejenis yang disesuaikan dengan fungsi dan klasifikasi bangunannya;

Lapisan finishing

Harus memenuhi persyaratan teknis dan sesuai dengan jenis bahan penutup yang digunakan sesuai prosedur SNI.

4. Bahan penutup atap

• Bahan harus memenuhi persyaratan SNI yang berlaku. • Material penutup atap dapat terdiri dari atap beton,

genteng, metal, fibrecement, calcium board, sirap, seng, aluminium, maupun asbes/asbes gelombang;

• Atap dari beton harus dilapisi waterproofing; • Penggunaan material atap dapat disesuaikan dengan

fungsi, klasifikasi dan kondisi daerahnya.Bahan kerangka penutup atap

Untuk penutup atap genteng digunakan rangka kayu kelas kuat II dengan ukuran:

• 2/3 cm untuk reng atau 3/4 cm untuk reng genteng beton;

• 4/6 cm atau 5/7 cm untuk kaso, dengan jarak antar kaso disesuaikan ukuran penampang kaso;

Kerangka atap non-kayu

• Gording baja profil C, dengan ukuran minimal 125 x 50 x 20 x 3,2;

• Kuda-kuda baja profil WF, dengan ukuran minimal 250 x150 x 8 x 7;

• Struktur baja ringan (cold form steel); • Beton plat dengan tebal minimum 12 cm.

Page 19: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

11

No Material Alternatif material5. Kusen dan daun

pintu/jendela • Kayu kelas kuat/kelas awet II dengan ukuran jadi

minimum 5,5 cm x 11 cm dan dicat kayu atau dipelitur sesuai persyaratan standar yang berlaku;

• Rangka daun pintu yang dilapisi kayu lapis/teakwood, menggunakan kayu kelas kuat II dengan ukuran minimum 3,5cmx10cm. Sedangkan ambang bawah 3,5x20cm. Daun pintu dilapis dengan kayu lapis yang di cat atau dipelitur;

• Daun pintu panil kayu digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II, dicat kayu atau dipelitur;

• Daun jendela kayu, digunakan kayu kelas kuat/kelas awet II, dengan ukuran rangka minimum 3,5 cm x 8 cm, dicat kayu atau dipelitur;

• Rangka pintu/jendela yang menggunakan bahan aluminium ukuran rangkanya disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya;

• Kusen baja profil E, dengan ukuran minimal 150 x 50 x 20 x 3,2 dan pintu baja BJLS 100 diisi glas woll untuk pintu kebakaran;

• Penggunaan kaca untuk daun pintu maupun jendela disesuaikan dengan fungsi ruang dan klasifikasi bangunannya.

3. PERSYARATAN STRUKTUR BANGUNANStruktur bangunan harus memenuhi standar mutu keselamatan (safety) dan

kelayanan (serviceability) dan persyaratan SNI yang berlaku. Spesifikasi teknik un-tuk sistem struktur yang dimaksud diuraikan seperti di bawah ini.a. Fondasi

Struktur fondasi harus direncanakan mampu untuk menahan beban di atasnya (beban sendiri, beban hidup, beban mati). Untuk daerah dengan ta-nah berpasir atau lereng dengan kemiringan di atas 15 derajat, jenis fondasi disesuaikan dengan bentuk massa bangunan untuk menghidari terjadinya liquifaksi pada saat gempa.

Fondasi untuk sekolah harus disesuaikan dengan jenis dan kondisi ta-nah, serta klasifikasi bangunannya. Fondasi dengan karakter khusus, maka kekurangan biaya dapat diajukan secara khusus di luar biaya standar seba-gai fondasi non-standar. Untuk bangunan lebih dari tiga lantai, maka harus didukung dengan penyelidikan kondisi tanah oleh tim ahli geoteknik yang bersertifikat.

Page 20: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

12

b. KolomStruktur kolom dapat dibedakan berdasarkan material penyusunnya se-

bagai berikut.

Tabel 3. Material struktur kolom.

No Material kolom Keterangan1. Kolom beton

bertulang • Tebal minimum 15cm, tulangan 4Ø12-15cm; • Selimut beton minimum 2.5cm; • Mutu bahan sesuai dengan SNI yang berlaku.

2. Kolom beton bertulang (praktis)

• Tebal minimum 15cm, tulangan 4Ø12-20cm; • Selimut beton minimum 2.5cm; • Mutu bahan berdasarkan kepada pedoman SNI yang

berlaku.3. Kolom baja • Mempunyai kelangsingan (λ) maksimum 150;

• Dibuat dari profil tunggal maupun tersusun harus mempunyai minimum 2 sumbu simetris;

• Sambungan antara kolom baja pada bangunan ber-tingkat tidak boleh dilakukan pada tempat pertemu-an antara balok dengan kolom, dan harus mempu-nyai kekuatan minimum sama dengan kolom;

• Sambungan kolom baja yang menggunakan las ha-rus menggunakan las listrik, sedangkan yang meng-gunakan baut harus menggunakan baut mutu ting-gi;

• Penggunaan profil baja tipis yang dibentuk dingin, harus berdasarkan perhitungan-perhitungan yang memenuhi syarat kekuatan, kekakuan, dan stabilitas yang cukup;

• Mutu bahan sesuai dengan SNI yang berlaku.4. Struktur kolom

kayu • Dimensi kolom bebas diambil minimum 20 cm x 20

cm; • Mutu bahan sesuai dengan SNI yang berlaku.

Page 21: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

13

No Material kolom Keterangan5. Struktur dinding

geser (jika ada) • Dinding geser harus direncanakan untuk secara ber-

sama-sama dengan struktur secara keseluruhan agar mampu memikul beban yang diperhitungkan ter-hadap pengaruh-pengaruh aksi sebagai akibat dari beban-beban yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap maupun muatan beban sementara yang timbul akibat gempa dan angin;

• Dinding geser mempunyai ketebalan sesuai dengan ketentuan dalam SNI yang berlaku.

c. Struktur LantaiMaterial untuk struktur lantai mengikuti persyaratan sebagai berikut:

Tabel 4. Sistem struktur lantai untuk bangunan

No.Sistem struktur

lantaiKeterangan

1. Kayu • Jika tebal papan lantai 2 cm, jarak balok anak tidak boleh lebih dari 60 cm;

• Ukuran balok anak minimal adalah 6/12 cm; • Balok lantai yang masuk ke dalam dinding harus dila-

pisi bahan pengawet terlebih dahulu; • Material dan tegangan untuk syarat kekuatan dan

kekakuan material harus memenuhi SNI yang berla-ku.

2. Beton • Harus dipasang lapisan pasir dengan tebal minimal 5cm; dengan lantai kerja minimal 5cm;

• Material dan tegangan yang dipersyaratkan harus memenuhi standari SNI yang berlaku;

• Analisis struktur pelat lantai beton dilakukan oleh te-naga ahli yang bersertifikasi.

3. Baja • Ketebalan pelat diperhitungkan agar memenuhi ba-tas lendutan yang dipersyaratkan;

• Kekuatan sambungan dan analisa struktur harus di-hitung oleh tenaga ahli bersertifikasi;

• Material dan tegangan yang dipersyaratkan harus memenuhi kriteria SNI yang berlaku.

Page 22: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

14

d. Struktur AtapStruktur atap merupakan salah satu komponen penting dalam suatu ba-

ngunan. Kemiringan atap, persyaratan material dan analisa struktur menga-cu kepada Tabel 5.

Tabel 5. Persyaratan struktur atap

No. Sistem struktur Keterangan1. Kayu • Ukuran yang digunakan harus sesuai dengan ukuran

yang dinormalisir; • Rangka atap kayu harus menggunakan bahan anti

rayap; • Material dan tegangan yang dipersyaratkan harus

memenuhi kriteria SNI yang berlaku.2. Beton bertulang Material dan tegangan yang dipersyaratkan harus meme-

nuhi kriteria SNI yang berlaku.3. Baja • Sambungan pada rangka atap baja yang berupa baut,

paku keling, atau las listrik, harus memenuhi kriteria SNI yang berlaku;

• Rangka atap baja harus dilapisi pelapis anti korosi; • Pada bangunan sekolah yang telah ada komponen

fabrikasi, struktur rangka atap dapat digunakan kom-ponen prefabrikasi yang sudah ada;

• Material dan tegangan yang dipersyaratkan harus memenuhi kriteria SNI yang berlaku.

4. PERSYARATAN UMUM BANGUNAN GEDUNG Persyaratan aspek keselamatan yang harus dipenuhi dalam rangka mewu-

judkan sekolah yang aman dari beban eksternal seperti gempa bumi, kebakaran dan lainnya adalah sebagai berikut.a. Memiliki struktur yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembeban-

an maksimum dalam mendukung beban hidup dan beban mati, serta untuk daerah atau zona tertentu memiliki kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya;

b. Dilengkapi sistem proteksi pasif dan atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir;

c. Bangunan gedung harus memenuhi syarat fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, nyaman, untuk difabel (penyandang cacat);

d. Bangunan gedung juga hendaknya dilengkapi dengan pengarah jalan (gui-ding block) untuk tunanetra;

Page 23: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

15

e. Persyaratan kemanan juga harus dipenuhi termasuk di dalamnya adalah mampu meredam getaran dan kebisingan saat pelajaran, kontrol kondisi ruangan, dan lampu penerangan.

f. Kualitas bangunan gedung tahan gempa mengacu kepada Standar Nasional Indonesia SNI 1726:2019;

g. Kemampuan memikul beban yang diperhitungkan terhadap pengaruh aksi sebagai akibat dari beban yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat gempa sesuai dengan zonasi, angin, pengaruh korosi, jamur dan serangga perusak;

h. Ketentuan rencana yang detail sehingga pada kondisi pembebanan mak-simum yang direncanakan, apabila terjadi keruntuhan kondisi strukturnya masih memungkinkan pengguna bangunan gedung menyelamatkan diri;

i. Bangunan gedung sekolah baru dapat bertahan minimum 20 tahun; danj. Bangunan gedung dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggu-

naan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. PERSYARATAN UMUM UTILITAS RUANGANPersyaratan umum utilitas ruangan harus memenuhi persyaratan minimum

sebagai berikut.a. Jamban antara pria dan wanita dibangun secara terpisahb. Daftar kelengkapan jamban minimal terdiri dari:

1) Pompa penarik dan pendorong ke Tangki air bersih; 2) Tangki air kapasitas 2 x 1.000 liter; 3) Instalasi listrik dan lampu penerangan; 4) Dua kloset jongkok untuk toilet pria dan 3 kloset jongkok untuk toilet

wanita; 5) Dua unit urinoir untuk toilet pria; 6) Dua unit tempat cuci tangan dilengkapi cermin; dan 7) Beberapa utilitas yang dapat digunakan bersama antara toilet pria dan

wanita adalah sumber air bersih, menara air, dan septik tank.

6. TINJAUAN KESELAMATAN, KESEHATAN, DAN KENYAMANAN RUANGKeselamatan, Kesehatan, dan Kenyamanan (K3) ruang yang dimaksudkan

adalah mengacu pada kategori sebagai berikut:a. Bukaan pintu depan toilet ke arah luar (selasar), dimaksudkan untuk mem-

permudah proses evakuasi; b. Setiap bilik toilet dilengkapi pintu, yang dapat dikunci dari dalam dan mem-

buka keluar; c. Tersedia sumber air bersih melalui PDAM maupun air tanah; d. Dilengkapi instalasi air bersih, instalasi air kotor/limbah dan kotoran, septic

tank, dan sumur resapan.

Page 24: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

16

e. Bukaan cahaya minimal 10% dan bukaan ventilasi udara minimal 5% dari luas ruang jamban, untuk sehatnya kondisi ruang dengan penerangan alami, sirkulasi udara, dan kelembaban normal; dan

f. Dilengkapi floor drain, sehingga tidak terjadi genangan air di lantai toilet.

7. PERSYARATAN KESEHATAN GEDUNGa. Persyaratan Sistem Penghawaan

Persyaratan sistem penghawaan dengan memenuhi ruang dengan ven-tilasi yang baik. Setiap bangunan gedung harus mempunyai ventilasi alami dan atau ventilasi mekanik/buatan sesuai dengan fungsinya. Bangunan ge-dung tempat tinggal, bangunan gedung pelayanan kesehatan khususnya ruang perawatan, bangunan gedung pendidikan khususnya ruang kelas, dan bangunan pelayanan umum lainnya harus mempunyai bukaan permanen, kisi-kisi pada pintu dan jendela dan atau bukaan permanen yang dapat dibu-ka untuk kepentingan ventilasi alami.

Jika ventilasi alami tidak mungkin dilaksanakan, maka diperlukan venti-lasi mekanis seperti pada bangunan fasilitas tertentu yang memerlukan per-lindungan dari udara luar dan pencemaran. Persyaratan teknis sistem venti-lasi, kebutuhan ventilasi, harus mengikuti: 1) SNI 03-6390-2000 tentang konservasi energi sistem tata udara pada ba-

ngunan gedung; 2) SNI 03-6572-2001 tentang tata cara perancangan sistem ventilasi dan

pengkondisian udara pada bangunan gedung, atau edisi terbaru; 3) Standar tentang tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan

sistem ventilasi; 4) Standar tentang tata cara perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaan

sistem ventilasi mekanis.

b. Persyaratan Sistem Pencahayaan 1) Persyaratan sistem pencahayaan pada bangunan gedung meliputi:

a) Setiap bangunan gedung untuk memenuhi persyaratan sistem pen-cahayaan harus mempunyai pencahayaan alami dan atau pencaha-yaan buatan, termasuk pencahayaan darurat sesuai dengan fungsi-nya;

b) Bangunan gedung pendidikan, harus mempunyai bukaan untuk pencahayaan alami;

c) Pencahayaan alami harus optimal, disesuaikan dengan fungsi ba-ngunan gedung dan fungsi masing-masing ruang di dalam bangun-an gedung;

Page 25: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

17

d) Pencahayaan buatan harus direncanakan berdasarkan tingkat ilumi-nasi yang dipersyaratkan sesuai fungsi ruang-dalam bangunan ge-dung dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan energi yang digunakan, dan penempatannya tidak menimbulkan efek silau atau pantulan;

e) Pencahayaan buatan yang digunakan untuk pencahayaan darurat harus dipasang pada bangunan gedung dengan fungsi tertentu, serta dapat bekerja secara otomatis dan mempunyai tingkat penca-hayaan yang cukup untuk evakuasi yang aman;

f ) Semua sistem pencahayaan buatan, kecuali yang diperlukan untuk pencahayaan darurat, harus dilengkapi dengan pengendali manual, dan/atau otomatis, serta ditempatkan pada tempat yang mudah di-capai/dibaca oleh pengguna ruang;

g) Pencahayaan alami dan buatan diterapkan pada ruangan baik di da-lam bangunan maupun di luar bangunan gedung;

2) Persyaratan pencahayaan harus mengikuti: a) SNI 03-6197-2000 tentang konservasi energi sistem pencahayaan

buatan pada bangunan gedung, atau edisi terbaru; b) SNI 03-2396-2001 tentang tata cara perancangan sistem pencahaya-

an alami pada bangunan gedung, atau edisi terbaru; c) SNI 03-6575-2001 tentang tata cara perancangan sistem pencaha-

yaan buatan pada bangunan gedung, atau edisi terbaru. Dalam hal masih ada persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/ atau pedo-man teknis.

8. DISASTER RESILIENCE DESIGNMerujuk kepada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.29 tahun 2006, be-

berapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain dan merencana-kan ruang kelas agar aman dari bencana adalah sebagai berikut.a. Setiap kelas harus memiliki dua pintu dengan satu pintu membuka keluarb. Memiliki jalur evakuasi dan akses aman yang dapat dicapai dengan mudah

dan dilengkapi dengan rambu penunjuk arah jelas, serta dapat dikenal de-ngan baik oleh seluruh komponen sekolah;

c. Memiliki titik kumpul yang mudah di jangkau.

Selain dari ketiga hal penting di atas, desain dan penataan kelas meliputi se-bagai berikut:

Page 26: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

18

a. Meja cukup kuat sebagai tempat berlindung sementara ketika terjadi gempa;

Gambar 3. Ilustrasi perlindungan diri pada saat terjadi gempa.

b. Rak almari dan sejenisnya diberi angkur ke dinding serta lantai;

Gambar 4. Ilustrasi pengangkuran lemari

c. Ukuran meja belajar dengan lebar minimal sebesar 95 cm untuk mengadop-si siswa berkebutuhan khusus;

Gambar 5. Minimum jarak antar meja di ruang kelas

Page 27: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

19

d. Vas bunga atau pot diikatkan pada kait tertentu agar tidak jatuh dan pecah;

Gambar 6. Ilustrasi pengikatan pot bunga pada tiang

e. Frame dan sejenisnya yang termasuk komponen arsitektur harus di baut sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya rusak pada saat gempa;

Gambar 7. Komponen non-struktur harus diberi pengaku

9. MITIGASI BENCANAPersiapan mitigasi harus dipahami oleh seluruh satuan pendidikan, karena

Indonesia merupakan kategori daerah rawan bencana (ring of fire). Secara umum, mitigasi dibagi menjadi dua yaitu.a. Mitigasi Struktural

Mitigasi diperlukan untuk mengurangi resiko bencana alam melalui pembangunan prasarana fisik dan pendekatan teknologi. Dalam hal ini men-cakup beberapa item seperti pembuatan kanal khusus banjir, pendeteksi aktivitas gunung berapi, bangunan yang di desain dengan sistem struktur tahan gempa, ataupun sistem peringatan dini untuk evakuasi akibat gelom-bang tsunami. Mitigasi struktural sendiri berfungsi untuk mengurangi keren-

Page 28: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

20

tanan (vulnerability) terhadap bencana alam yang akan terjadi, karena bagai-manapun juga lebih awal lebih baik untuk dipersiapkan.

Gambar 8. Ilustrasi struktur yang diberikan isolation bearing

b. Mitigasi Non-StrukturalMitigasi non-struktural diperlukan sebagai upaya untuk mendukung mi-

tigasi non-struktural diantaranya adalah pembuatan kebijakan atau undang-undang terkait dengan Penanggulangan Bencana No. 24 Tahun 2007. Bebera-pa contoh mitigasi non-struktural lainnya adalah pembuatan tata ruang kota atau daerah, peningkatan keterlibatan masyarakat sadar bencana, advokasi dan sosialisasi. Berbagai contoh lain terkait kebijakan non-struktural adalah legislasi, perencanaan wilayah dan daerah, dan identifikasi menyeluruh atau studi analisis terhadap resiko yang akan terjadi jika bencana melanda disuatu kawasan rawan bencana.

10. PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARANSetiap gedung negara yang didirikan harus memiliki fasilitas terhadap pen-

cegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran. Hal ini tertuang di dalam:a. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/2008 tentang ketentuan teknis

pengamanan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan dan lingkungan; dan;

b. Peraturan Daerah tentang bangunan gedung dan peraturan daerah tentang penanggulangan dan pencegahan bahaya kebakaran; beserta standar-stan-dar teknis yang terkait.

Terdapat dua sistem proteksi kebakaran yaitu sistem proteksi aktif dan pa-sif. Penerapan sistem proteksi ini didasarkan pada fungsi klasifikasi klasifikasi risiko kebakaran, luas bangunan, ketinggian bangunan, geometri ruang, bahan bangunan terpasang, dan atau jumlah dan kondisi penghuni dalam bangunan gedung.

Page 29: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

21

a. Sistem Proteksi AktifSistem ini merupakan perlindungan terhadap kebakaran dengan meng-

gunakan peralatan yang bekerja secara otomatis ataupun manual. Setiap bangunan gedung harus dilindungi dengan proteksi ini berdasarkan pada fungsi, klasifikasi, luas, ketinggian, volume bangunan dan atau jumlah dan kondisi penghuni di dalam bangunan. Dalam sistem proteksi ini, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: (1) Sistem pemadam kebakaran; (2) Sis-tem deteksi dan alarm kebakaran; (3) Sistem pengendalian asap kebakaran; dan (4) Pusat pengendali kebakaran.

Sistem proteksi aktif yang dimaksud di atas mengikuti peraturan sebagai berikut.1) SNI 03-1745-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sis-

tem pipa tegak dan slang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung;

Gambar 9. Ilustrasi pipa hydrant di jalan

Gambar 10. Penempatan hydrant box dan alat pemadam api ringan (APAR)

Page 30: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

22

Gambar 11. Ilustrasi lemari penyimpanan APD

2) SNI 03-3985-2000 tentang tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan baha-ya kebakaran pada bangunan gedung;

Gambar 12. Ilustrasi pemasangan smoke detector dan sprinkler

3) SNI 03-3989-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sis-tem sprinkler otomatik untuk pencegahan bahaya kebakaran pada ba-ngunan gedung;

Gambar 13. Ilustrasi sprinkler

Page 31: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

23

4) SNI 03-6571-2001 tentang sistem pengendalian asap kebakaran pada bangunan gedung; dan

Gambar 14. Ilustrasi smoke detector

5) SNI 03-0712-2004 tentang sistem manajemen asap dalam mal, atrium, dan ruangan bervolume besar.

b. Sistem Proteksi PasifSistem ini merupakan perlindungan terhadap kebakaran dengan mela-

kukan pengaturan terhadap komponen bangunan Gedung, ditinjau berda-sarkan aspek arsitektur dan struktur, agar penghuni dan benda di dalamnya terhindar dari kerusakan fisik saat terjadi kebakaran. Sistem proteksi yang di-jelaskan di atas harus mengacu kepada:1) SNI 03-1736-2000 tentang tata cara perencanaan sistem proteksi pasif

untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung; dan2) SNI 03-1746-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sara-

na jalan ke luar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung.

c. Persyaratan Aksesibilitas untuk Pemadam KebakaranDalam perencanaan sebuah gedung, hal ini jarang sekali untuk ditinjau,

bahkan diabaikan. Padahal aksesibilitas untuk pemadam kebakaran sangat-lah perlu agar tidak menimbulkan kerugian material yang lebih besar lagi. Untuk detail persyaratannya sebagaimana tercantum didalam peraturan se-bagai berikut:1) SNI 03-1735-2000 tentang tata cara perencanaan akses bangunan dan

akses lingkungan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung; dan

Page 32: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

24

Gambar 15. Ilustrasi akses ke bangunan untuk mobil pemadam kebakaran

Gambar 16. Ilustrasi akses jalan untuk mobil pemadam kebakaran

2) SNI 03-1736-2000 tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sa-rana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada gedung.

Gambar 17. Titik kumpul evakuasi

Page 33: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

25

Gambar 18. Ilustrasi jalur evakuasi

11. PENERAPAN BUDAYA 6S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU, SHITSUKE, SAFETY)Laboratorium dan bengkel sebagai lingkungan kerja untuk menumbuhkan

budaya industri dengan mengimplementasikan 6S dan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19. Budaya 5S/5R dilihat pada lampiran gambar 30 dan Buda-ya K3 C.A.N.T.I.K atau T.A.M.P.A.N. pada lampiran gambar 31 dan 32.a. Prosedur memasuki ruang

1) Peserta didik/pengguna ruangan belajar diharuskan melengkapi diri de-ngan alat pelindung diri (APD) yakni dengan menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau 2 (dua) lapis yang di dalamnya diisi tisu dengan baik serta diganti setelah digunakan selama 4 (empat) jam/lembar. Apabila akan memasuki ruangan praktik, maka peserta didik harus mengguna-kan APD sesuai dengan panduan SOP Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), seperti sarung tangan, pelindung wajah, sabuk pengaman (safety belt), sepatu boot, sepatu pengaman (safety shoes), masker, penyumbat telinga (ear plug), penutup telinga (ear muff), kacamata pengaman (sa-fety glass) dan sebagainya.

2) Mewajibkan setiap orang yang akan masuk untuk mencuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

3) Memasuki ruangan dengan antri dan dibuat jarak antrian dengan stan-dar kesehatan 1,5 meter antar peserta didik. dan tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman dan cium tangan.

4) Meminimalisir kontak telapak tangan dengan gagang pintu ketika mem-buka/ menutup ruangan.

5) Menerapkan prosedur pemeriksaan suhu bagi guru/laboran/siswa sebe-lum pelaksanaan pembelajaran teori/praktik, untuk memastikan bahwa kondisi tubuh dalam keadaan sehat dengan suhu tubuh dibawah 37.3 derajat.

Page 34: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

26

Gambar 19. Protokol kesehatan di lab/ bengkel

Page 35: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

27

b. Prosedur penggunaan ruang 1) Menempelkan poster dan/atau media komunikasi, informasi, dan edukasi

lainnya pada area strategis di lingkungan SMK, antara lain pada gerbang SMK, papan pengumuman, kantin, toilet, fasilitas CTPS, lorong, tangga, lokasi antar jemput, dan lain-lain yang mencakup informasi pencegahan Covid-19 dan gejalanya protokol kesehatan selama berada di lingkungan SMK informasi area wajib masker, pembatasan jarak fisik, CTPS dengan air mengalir serta penerapan etika batu/bersin ajakan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga SMK informasi kontak layanan bantuan kesehatan jiwa dan dukungan psikososial dan protokol kesehatan sesuai panduan dan Keputusan Bersama ini.

2) Melakukan pembersihan dan disinfeksi di SMK setiap hari selama 1 (satu) minggu sebelum penyelenggaraan tatap muka dimulai dan dilanjutkan setiap hari selama SMK menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, antara lain pada lantai, pegangan tangga, meja dan kursi, pegangan pintu, toilet, sarana CTPS dengan air mengalir, alat peraga/edukasi, komputer dan papan tik, alat pendukung pembelajaran, tombol lift, ventilasi buatan atau AC, dan fasilitas lainnya.

3) Menyediakan fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai di area gerbang sekolah, depan ruang belajar teori dan praktik atau di tempat lain yang mudah di akses oleh warga sekolah.

Page 36: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

28

Gambar 20. Prosedur penggunaan ruang

Page 37: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

29

C. RUANG PRAKTIK SMK PERHOTELANBerdasarkan analisis kebutuhan ruang praktik dalam SNP 2018, Kompetensi Ke-

ahlian Perhotelan dilengkapi dengan:1. Ruang praktik pengolahan data dan informasi (front office)2. Ruang praktik house keeping dan laundry3. Sub ruang praktik model hotel4. Sub ruang instruktur dan ruang simpan

Contoh analisis kebutuhan luasan area kerja di ruang praktik siswa dapat dilihat pada tabel 6, analisis dapat disesuaikan dengan strategi pembelajaran yang diterap-kan di sekolah.

Tabel 6. Kebutuhan minimal luasan ruang praktik siswa

No Area Kerja /Laboratorium /Ruang

Rasio Kapasitas Luasan (m2)

Total Luas (m2)

1. Ruang praktik model hotel 12 9 108

270

2. Ruang praktik pengolahan data dan informasi, dan front office

4 9 36

3. Virtual Classroom / kelas praktik hotel

3 0 0

4. Virtual Classroom/ kelas praktik laundry dan housekeeping

3 0 0

5. Lab laundry 6 9 546. Gudang peralatan

housekeeping 6 9 54

7. Ruang instruktur dan penyimpanan

6 3 18

Di samping itu perlu juga dilengkapi ruang pembelajaran yang mengikuti dan mencirikan perkembangan industri 4.0 yaitu ruang kelas pintar (smart classroom) un-tuk mendukung pembelajaran berbasis virtual reality (VR), augmented reality (AR), dan telekonferensi, diantaranya terdiri atas peralatan berikut.

Page 38: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

30

Tabel 7. Peralatan smart classroom

No. Sarana Gambar1 Smart board

Whiteboard interaktif

2 Smart TV videoconference

3 HD Pro CamLive Casting

4 Smart Table Interaktif

5 Smart Controlroom Console

Page 39: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

31

No. Sarana Gambar6 Smart Document Camera

7 Platform pendukung smart classroom seperti student response system, digital leraning content, mobile learning

Berdasarkan analisis kebutuhan penyelarasan kurikulum dengan industri dan implementasi teaching factory maka dibutuhkan tambahan ruang praktik Showroom/outlet. Berikut ini denah tata letak ruang dan sub ruang untuk kompetensi keahlian Perhotelan:

Page 40: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

32

Gam

bar 2

1. V

isua

lisas

i 2D

ruan

g pr

aktik

sis

wa

kom

pete

nsi k

eahl

ian

perh

otel

an

Page 41: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

33

Gam

bar 2

2. V

isua

lisas

i 3D

ruan

g pr

aktik

sis

wa

kom

pete

nsi k

eahl

ian

perh

otel

an ta

mpa

k 1

Page 42: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

34

Gam

bar 2

3. V

isua

lisas

i 3D

ruan

g pr

aktik

sis

wa

kom

pete

nsi k

eahl

ian

perh

otel

an ta

mpa

k 2

Page 43: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

35

Gam

bar 2

4. S

how

room

/out

let b

idan

g ke

ahlia

n pa

riwis

ata

Page 44: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

36

Gam

bar 2

5. S

mar

t cla

ssro

om

Page 45: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

37

D. D

AFT

AR

PER

AB

OTA

N D

AN

PER

ALA

TAN

PR

AK

TIK

PA

DA

SU

B R

UA

NG

P

RA

KTI

K P

ENG

OLA

HA

N D

ATA

DA

N I

NFO

RM

ASI

(FR

ON

T O

FFIC

E)

Tabe

l 8. D

afta

r per

abot

an d

an p

eral

atan

pra

ktik

pad

a su

b ru

ang

prak

tik p

engo

laha

n da

ta d

an in

form

asi (

front

offi

ce)

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n1.

Pera

lata

n Ru

ang

Prak

tik

Fron

t Offi

ce d

an

Lobb

y Ar

ea

Dig

unak

an u

ntuk

pra

ktik

pe

mbe

laja

ran

di F

ront

Offi

ce d

an

Lobb

y A

rea

Perle

ngap

an fr

ont o

ffice

min

imal

te

rdiri

dar

i :- F

ront

offi

ce c

ount

er- C

ompu

ter

- Bill

rack

- Saf

e de

posi

t box

- Pag

ing

boar

d- P

igeo

n H

ole

- Tel

epho

ne- F

ax m

achi

ne/m

esin

fax

- Key

dro

p bo

x- P

ABX

- Lug

gage

trol

ley

- Key

enc

oder

mac

hine

- Cre

dit c

ard

impr

inte

r- E

DC

(Ele

ctro

nic

Dat

a Ca

ptur

e)

mac

hine

- Gue

st ta

ble

- Gue

st c

hair/

sofa

- Tel

evis

ion

2 se

t /

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

Page 46: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

38

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n2.

Re

cept

ion

Coun

ter

Terb

uat d

ari k

ayu

seje

nis

jati

deng

an p

erm

ukaa

n co

unte

r po

rsel

in, t

ingg

i 135

cm

pan

jang

20

0 cm

dan

teba

l 50

cm, m

odel

cu

stom

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01ke

tram

pila

n da

sar

3.

Rese

rvat

ion

Coun

ter

Terb

uat d

ari k

ayu

seje

nis

jati

deng

an p

erm

ukaa

n co

unte

r M

IKA

, tin

ggi 1

35 c

m p

anja

ng

200

cm d

an te

bal 5

0 cm

, m

odel

cus

tom

, mem

puny

ai

com

part

men

t pen

yim

pana

n

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01ke

tram

pila

n da

sar

4.

Conc

ierg

e Co

unte

rTe

rbua

t dar

i kay

u se

jeni

s ja

ti de

ngan

per

muk

aan

coun

ter

KAYU

, tin

ggi 1

00 c

m p

anja

ng

75 C

M c

m d

an te

bal 5

0 cm

, m

odel

cus

tom

, MEM

PUN

YA

com

part

men

t pen

yim

pana

n

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01ke

tram

pila

n da

sar

Page 47: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

39

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n5.

Co

mpu

ter f

or

Fron

t Offi

ceD

igun

akan

unt

uk m

empe

laja

ri pe

nggu

naan

sist

em re

serv

asi h

otel

PC F

orm

Fac

tor A

ll in

One

Sta

nd,

Proc

esso

r: m

in. 3

.0 G

Hz 6

MB

Cach

e,

Mem

ory:

min

. 8 G

B,

Dis

play

: min

. 19”

, H

ardd

isk:

min

. 1TB

, O

ptic

al D

rive:

DVD

RW

, Vi

deo

Card

: min

. Onb

oard

,In

tegr

ated

Gig

abit

Ethe

rnet

, W

ifi 8

02.1

1ac

& Bl

ueto

oth,

Ope

ratin

g Sy

stem

, I/O

Por

t: U

SB, L

AN, H

DM

I, D

P,

Audi

o.

4 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

04M

ahir

6.

Bill

Rack

Baha

n da

sar k

ayu

atau

fibe

r, de

ngan

20

com

part

men

t be

rtin

gkat

2, t

iap

com

part

men

t be

ruku

ran

tingg

i 15

cm, l

ebar

15

cm d

an k

edal

aman

com

part

men

t 20

cm

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01Ke

tera

mpi

lan

dasa

r

Page 48: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

40

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n7.

Te

leph

one

Wire

less

, mem

iliki

LCD

gar

is 1

ba

ris (l

ayar

12

digi

t x 1

bar

is)

deng

an la

tar,

sehi

ngga

And

a da

pat m

elih

at n

ama

dan

nom

or

pene

lepo

n de

ngan

mud

ah.d

apat

m

enyi

mpa

n hi

ngga

5 n

omor

un

tuk

pang

gila

n ul

ang

dan

mem

iliki

kap

asita

s m

enyi

mpa

n 50

nam

a &

ang

ka d

alam

mem

ori

calle

r ID

2 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

03Te

ram

pil

8.

Fax

Mac

hine

/M

esin

Fax

Des

krip

si: F

ax M

achi

ne, A

4, P

lain

Pa

per,

Copi

er F

unct

ion

: Cal

ler

ID, K

ecep

atan

Mod

em : 9

.6 k

bps,

Mem

ori:

Mem

ory

Tran

smis

sion

: 2

5, S

umbe

r Day

a AC

220

V-24

0,

50/6

0 H

z

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

03te

ram

pil

9.

Trol

ley

Unt

uk

Bellb

oyTe

rbua

t dar

i bes

i sta

inle

ss d

an

plat

stai

nles

s, m

empu

nyai

roda

, da

n ha

ndle

, uku

ran

panj

ang

90cm

leba

r 150

cm

den

gan

tingg

i han

dle

120

cm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01da

sar

Page 49: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

41

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n10

.Ke

y En

code

r M

achi

neM

esin

yan

g be

risi m

odul

pe

mro

gram

an k

unci

kam

ar.

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

04M

ahir

11.

Elec

tric

t Dat

a Ca

ptur

eA

lat y

ang

beris

i pro

gram

un

tuk

mem

baca

iden

titas

ka

rtu

kred

it at

au k

artu

deb

it,

dan

pem

rogr

aman

lain

terk

ait

tran

saks

i. Te

rkon

eksi

den

gan

inte

rnet

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

04M

ahir

12.

Furn

iture

Unt

uk

Loby

Hot

elPe

rabo

tan

dudu

k ya

ng d

ipak

ai

di lo

by, t

erbu

at d

ari k

ayu,

bus

a at

au b

esi.

Unt

uk s

ingl

e at

aupu

n do

uble

.

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01da

sar

Page 50: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

42

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n13

. Te

levi

siTe

levi

sion

LED

, 40

Inci

,ant

ena

dala

m, b

isa

men

yam

bung

10

chan

el, b

isa

WIF

I

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01da

sar

14.

Mul

tifun

ctio

n Pr

inte

r for

Fro

nt

Offi

ce

Dig

unak

an u

ntuk

men

ceta

k,

mem

inda

i, da

n m

endu

plik

asi

Prin

ter t

ype:

Prin

t, Sc

an, C

opy

Prin

t met

hod:

Inkj

etPr

int r

esol

utio

n: u

p to

120

0x60

00

dpi

Copy

reso

lutio

n: u

p to

120

0x12

00

dpi

Scan

ner T

ype:

Fla

tbed

/sca

nner

gl

ass

Scan

ner r

esol

utio

n (o

ptic

al):

up to

12

00x2

400

dpi

Inpu

t cap

acity

: up

to 1

50 sh

eets

of

80 g

sm p

lain

pap

er

3 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3te

ram

pil

Page 51: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

43

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n15

. W

ifi R

oout

erD

igun

akan

unt

uk ja

ringa

n ko

mun

ikas

i ant

ar k

ompu

ter d

an

jarin

gan

inte

rnet

Inte

rfac

e:

4 1

0/10

0Mbp

s LAN

PO

RTS

1 1

0/10

0Mbp

s WAN

PO

RT”

Butt

on:

WPS

/Res

et B

utto

n, W

i-Fi O

n/O

ff Bu

tton

, Pow

er O

n/O

ff Bu

tton

”Ex

tern

al P

ower

Sup

ply:

9VD

C /

0.6A

Wire

less

Sta

ndar

ds: I

EEE

802.

11n,

IE

EE 8

02.1

1g, I

EEE

802.

11b

Ante

nna:

2*5

dBi D

etac

habl

e O

mni

D

irect

iona

l Ant

enna

(RP-

SMA)

2 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

04M

ahir

Page 52: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

44

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n16

. H

otel

Co

mm

unic

atio

n Sy

stem

Pro

gram

prog

ram

kom

unik

asi y

ang

men

ggun

akan

inte

rnet

un

tuk

men

jala

nkan

pro

gram

pe

rhot

elan

sec

ara

digi

tal,

dari

mul

ai se

t up

pric

ing

sam

pai

deng

an p

enga

tura

n in

vent

aris

asi

pera

lata

n da

n ba

han,

mem

buat

la

pora

n da

n m

embu

at fo

rcas

ting

dan

budg

ettin

g.

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

Hot

el C

omm

unic

atio

n Sy

stem

Pro

gram

04M

ahir

17.

Safe

Dep

osit

Box

Bada

n –

Terb

uat d

ari P

elat

Baj

a se

teba

l 3 m

m, D

aun

Pint

u Lo

cker

Teba

l tot

al 1

1 m

m, t

erdi

ri da

ri Pe

lat B

aja

solid

. Sis

tem

Pe

ngun

cian

– S

etia

p Sa

fe D

epos

it Lo

cker

dip

erko

koh

deng

an 1

bu

ah K

unci

Loc

ker 1

4 Le

ver (

UL

List

ed) ,

yan

g di

leng

kapi

den

gan

2 A

nak

kunc

i ren

ter d

enga

n si

stem

mas

ter k

ey. I

nner

Box

Tiap

-tia

p lo

cker

dile

ngka

pi

deng

an s

ebua

h In

ner B

ox

deng

an m

engg

uaka

n Pa

dloc

k/G

embo

k, s

ebag

ai p

enga

man

pr

ibad

i. En

gsel

– Te

rbua

t dar

i Br

ass E

xtru

ssio

n de

ngan

Chr

ome

Plat

ing

Fini

sh

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

02te

ram

pil

Page 53: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

45

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n18

. Pa

bxPA

BX a

tau

PBX

atau

Pr

ivat

e Au

tom

atic

Bra

nch

Exch

ange

ada

lah

pera

ngka

t pe

nyam

bung

an k

omun

ikas

i te

lepo

n at

au in

terp

on/ i

nter

com

ya

ng te

rleta

k di

sis

i pel

angg

an.

Spes

ifika

si :

kapa

sita

s ba

sic

(3 li

ne +

8

exte

nsio

n), b

uilt-

in D

ISA

/ Mes

sage

on

bus

y, E

xten

sion

Cal

ler I

D,

Rem

ote

Mod

em d

an U

SB P

ort

3 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

04M

ahir

19.

Soft

war

e fro

nt

office

Se

ttin

g (T

ipe

Kam

ar)

- Men

ggan

ti N

ama

Hot

el/

Peng

inap

an (I

dent

itas

Peng

guna

)- D

afta

r Kam

ar (S

tatu

s, H

arga

dan

Fa

silit

as)

- Mon

itor S

tatu

s Ka

mar

- Tra

nsak

si P

enye

waa

n- L

apor

an T

rans

aksi

Pen

yew

aan

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

04M

ahir

Page 54: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

46

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n20

. Co

mpu

ter f

or

Labo

rato

ry C

lass

Dig

unak

an u

ntuk

mem

pela

jari

peng

guna

an s

iste

m re

serv

asi

hote

l dan

sis

tem

info

rmas

i re

stor

an

PC F

orm

Fac

tor A

ll in

One

Sta

nd,

Proc

esso

r: m

in. 3

.0 G

Hz 6

MB

Cach

e,

Mem

ory:

min

. 8 G

B,

Dis

play

: min

. 19”

, H

ardd

isk:

min

. 1TB

, O

ptic

al D

rive:

DVD

RW

, Vi

deo

Card

: min

. Onb

oard

,In

tegr

ated

Gig

abit

Ethe

rnet

, W

ifi 8

02.1

1ac

& Bl

ueto

oth,

Ope

ratin

g Sy

stem

, I/O

Por

t: U

SB, L

AN, H

DM

I, D

P,

Audi

o.

19 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 55: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

47

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n21

. So

ftw

are

Hot

el

Rese

rvat

ion

Syst

em

Dig

unak

an u

ntuk

mem

pela

jari

peng

guna

an s

iste

m re

serv

asi

hote

l

Min

imal

men

yajik

an in

form

asi

men

gena

i :Ti

pe k

amar

, tar

if ka

mar

, inf

orm

asi

hote

l, ra

te p

lans

,re

serv

atio

n in

form

atio

n

22 S

et/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

22.

Soft

war

e Re

stau

rant

In

form

atio

n Sy

stem

Dig

unak

an u

ntuk

mem

pela

jari

peng

guna

an s

iste

m in

form

asi

rest

oran

Min

imal

men

yajik

an in

form

asi

dan

dapa

t dig

unak

an u

ntuk

:- m

engo

lah

data

sto

k, m

enu,

dan

ha

rga

- mer

ekap

tran

saks

i keu

anga

n /

pem

belia

n ya

ng b

erhu

bung

an

deng

an p

emes

anan

mak

anan

- mel

apor

kan

sega

la d

ata

yang

be

rhub

unga

n de

ngan

daf

tar

men

u, h

arga

mas

ing-

mas

ing

men

u da

n st

ok m

enu.

22 S

et/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

Page 56: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

48

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n23

.U

nint

erru

ptib

le

Pow

er S

uppl

y (U

PS)

Seba

gai p

enyi

mpa

nan

ener

gi

listr

ik c

adan

gan

untu

k ko

mpu

ter

Min

imal

100

0 VA

23 S

et /

Ruan

g Pr

aktik

2M

ediu

m

24.

Mej

a Ko

mpu

ter

Dig

unak

an u

ntuk

mel

etak

kan

pera

ngka

t kom

pute

rU

kura

n: m

in. 9

0 x

60 x

85

cm

20 S

et/

Ruan

g Pr

aktik

1Ba

sic

25.

Mej

a La

bora

turiu

mD

igun

akan

unt

uk m

elet

akka

n co

ntoh

mod

el, p

eral

atan

per

aga,

da

n pe

rala

tan

lain

nya

Uku

ran:

min

. 240

0 x

1200

x 8

5 cm

Baha

n: K

ayu

jati

Kete

bala

n da

un m

eja

min

. 3 c

m,

mem

iliki

6 k

aki m

eja

ukur

an

pena

mpa

ng m

in. 1

0x10

cm

Baha

n: p

lyw

ood/

MD

F/Ka

yu

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

Page 57: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

49

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n26

. M

ultif

unct

ion

Prin

ter f

or

Labo

rato

ry C

lass

Dig

unak

an u

ntuk

men

ceta

k,

mem

inda

i, da

n m

endu

plik

asi

Prin

ter t

ype:

Prin

t, Sc

an, C

opy

Prin

t met

hod:

Inkj

etPr

int r

esol

utio

n: u

p to

120

0x60

00

dpi

Copy

reso

lutio

n: u

p to

120

0x12

00

dpi

Scan

ner T

ype:

Fla

tbed

/sca

nner

gl

ass

Scan

ner r

esol

utio

n (o

ptic

al):

up to

12

00x2

400

dpi

Inpu

t cap

acity

: up

to 1

50 sh

eets

of

80 g

sm p

lain

pap

er

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

27.

Mul

timud

ia

Proj

ecto

rD

igun

akan

unt

uk

mem

proy

eksi

kan

gam

bar d

ari

kom

pute

r

Reso

lutio

n: m

in. X

GA

(102

4x76

8)Br

ight

ness

: min

. 3.3

00 L

umen

s

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

2M

ahir

Page 58: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

50

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n28

.Sc

reen

Pro

ject

orD

igun

akan

unt

uk m

enan

gkap

ha

sil p

roye

ksi d

ari m

ultim

edia

pr

ojec

tor

Uku

ran:

min

. 84”

x 8

4” in

clud

e st

and

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

1Ba

sic

Page 59: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

51

E. D

AFT

AR

PER

AB

OTA

N D

AN

PER

ALA

TAN

PR

AK

TIK

PA

DA

SU

B R

UA

NG

P

RA

KTI

K H

OU

SE K

EEPI

NG

, DA

N L

AU

ND

RY

Tabe

l 9. D

afta

r per

abot

an d

an p

eral

atan

pra

ktik

pad

a su

b ru

ang

prak

tik h

ouse

kee

ping

, dan

laun

dry

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n1

Was

hing

M

achi

neD

igun

akan

unt

uk p

rose

s pe

ncuc

ian

paka

ian

bias

a m

engg

unak

an a

ir da

n de

terje

n.

Capa

city

: 8-1

2 Kg

Volta

ge: 2

20 V

, 50/

60 H

z

4 bu

ah/

ruan

g pr

aktik

4M

ahir

2D

ryin

g M

achi

neD

igun

akan

unt

uk m

enge

ringk

an h

asil

pros

es p

encu

cian

. Min

imum

capa

city

: 10

Kg,

Sou

rce

Pow

er/H

eatin

g : E

lect

ricity

/G

as/C

ombi

natio

n El

ectr

icity

and

Gas

4 bu

ah/

ruan

g pr

aktik

4M

ahir

Page 60: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

52

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n3

Stea

m P

ress

D

igita

l With

St

and

Dig

unak

an u

ntuk

men

gepr

es,

mel

icin

kan,

men

yete

rika

hasi

l lau

ndry

. D

itam

bahk

an s

elan

g pe

mbu

anga

n ai

r pa

nas

dan

pera

ngka

t pem

asan

gann

ya.

Har

us d

ileng

kapi

den

gan

com

pres

sor,

Skal

a ho

tel/l

aund

ry/in

dust

ry, D

rivin

g m

ode:

Aut

omat

ic, H

eatin

g m

odel

of

uppe

r and

low

er m

ould

: Ste

am, D

rivin

g m

ode

of th

e m

ould

: Upp

er m

ould

and

lo

wer

mou

ld a

utom

atic

, Ste

am w

orki

ng

pres

sure

: app

rox.

0.4

- 0.

5 M

Pa, S

team

co

nsum

ptio

n: a

ppro

x. 1

5 kg

/hr,

Incl

ude

stea

m g

ener

ator

: Vol

tage

: 220

V /

380

V,

Out

put c

apac

ity: m

in. 1

5 Kg

/hr,

Wat

er

capa

city

: min

. 10

KgEl

ectr

icity

hea

ting

pow

er: a

ppro

x. 6

kw

2 bu

ah/

ruan

g pr

aktik

2te

ram

pil

4Pa

ckin

g M

achi

neD

igun

akan

unt

uk m

embu

ngku

s lin

en/

paka

ian

sete

lah

dicu

ci d

an d

ilipa

t. Po

wer

:app

rox.

200

W, V

olta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V,

Wid

th o

f Pla

stic

: ≤ 5

00 m

m, T

hick

of

pla

stic

: 0.1

5 ~

0.3

mm

2 bu

ah/

ruan

g pr

aktik

2te

ram

pil

Page 61: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

53

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n5

Body

Blo

wn

Mac

hine

Dig

unak

an u

ntuk

mel

icin

kan

dan

mer

apik

an p

akai

an s

etel

ah

dike

ringk

an, V

olta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V,

M

otor

pow

er : a

ppro

x. 0

.8 k

W, S

team

co

nsum

ptio

n : 1

5 Kg

/h, I

nclu

de st

eam

ge

nera

tor:

Volta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V,

Out

put

capa

city

: app

rox.

15

Kg/h

r, W

ater

ca

paci

ty: a

ppro

x. 1

0 Kg

2 bu

ah/

ruan

g pr

aktik

4M

ahir

6.

Stea

m

Ironi

ng

Tabl

e

Dig

unak

an u

ntuk

mel

icin

kan,

m

enye

terik

a ha

sil l

aund

ry .

Dita

mba

hkan

sel

ang

pem

buan

gan

air

pana

s da

n pe

rang

kat p

emas

anga

nnya

, Iro

ning

tabl

e: W

ith fu

nctio

n of

vac

uum

, Vo

ltage

: 220

V/3

80V,

Inpu

t pow

er:

appr

ox. 1

kW, M

ax. P

ress

ure

of a

ir:

appr

ox. 1

50 P

a, In

clud

e iro

ner ,

Incl

ude

stea

m g

ener

ator

: Vol

tage

: 220

V /

380

V,

Out

put c

apac

ity: a

ppro

x. 1

5 Kg

/hr ,

Wat

er

capa

city

: app

rox.

10

Kg, E

lect

ricity

he

atin

g po

wer

: app

rox.

5 k

W, R

ated

w

orki

ng p

ress

ure:

app

rox.

0.4

MPa

2 Se

t/Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 62: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

54

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n7

Line

n Tr

olle

yD

igun

akan

unt

uk m

emba

wa

linen

, da

pat d

ilipa

t, si

ze: 6

00x

500

x 10

00 m

m4

buah

/ru

ang

Inst

rukt

ur,

01D

asar

83-

Spee

d Bl

ower

Dig

unak

an u

ntuk

mem

perc

epat

pro

ses

peng

erin

gan

pada

kar

pet,

sofa

, dan

la

ntai

, Cle

anin

g Pr

oces

s: W

ind,

Pow

er:

appr

ox. 9

00W

, Vol

tage

: 220

-240

V,

Rota

tion

spee

d: lo

w, m

ediu

m, h

igh,

3

step

s air

flow

rate

, Cab

le le

ngth

: app

rox.

5

m

3 bu

ah/

ruan

g Si

mpa

n

03Te

ram

pil

9G

arm

ent

Stea

mer

“GAR

MEN

T ST

EAM

ER ID

EALI

FE IL

-131

s /

SETR

IKA

UAP

, Aut

omat

ic S

hut O

ff w

hen

: To

o H

ot o

r Wat

er S

hort

age

Wat

tage

: 145

0 W

att

Volta

ge :

220

240V

4 bu

ah/

ruan

g Si

mpa

n

03Te

ram

pil

Page 63: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

55

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n10

Tim

bang

an

Laun

dry

Dig

ital

Hen

her

Tim

bang

an d

uduk

dig

ital h

enhe

r, Te

rdap

at d

ispl

ay 2

muk

a, s

ehin

gga

angk

a te

rliha

t leb

ih je

las,

dan

lebi

h pr

esis

i, M

ampu

men

ampu

ng k

apas

itas

beba

n hi

ngga

30k

g, B

isa

dise

ttin

g ha

rga,

Men

ggun

akan

tena

ga b

atte

ray,

Te

rdap

at g

aran

si re

smi p

abrik

hin

gga

1 ta

hun,

dim

ensi

, pan

jang

:32c

m le

bar

:14c

m ti

nggi

:30c

m b

erat

:4,1

kg

4 bu

ah/

ruan

g Si

mpa

n

03Te

ram

pil

11Le

mar

i di

spal

y la

undr

y

Terb

uat d

ari k

ayu,

dim

ensi

kot

ak 4

0 x

40 c

m, d

imen

si le

mar

i220

x 2

20, m

eja

timba

ngan

dan

mej

a or

der l

aund

ry.

Dip

ergu

naka

n un

tuk

men

erim

a or

dera

n ja

sa la

undr

y da

n te

mpa

t di

kum

pulk

anny

a ha

sil p

encu

cian

yan

g si

ap d

iant

ar k

e pe

lang

gan

1 bu

ah/

ruan

g Si

mpa

n

01D

asar

Page 64: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

56

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n12

Spot

Re

mov

iijg

Mac

hine

Dig

unak

an u

ntuk

men

ghila

ngka

n no

da p

ada

paka

ian

yang

aka

n di

cuci

Volta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V

Mot

or p

ower

: ap

prox

. 0.3

7 kW

Air

pres

sure

: 0.

3 to

0.5

MPa

Air

com

pres

s po

rt s

ize:

app

rox.

Ø8

Stea

m p

ress

ure

: 0.3

to 0

.5 M

PaSt

eam

por

t siz

e : a

ppro

x.1/

2’’

2 U

nit/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

13Ro

ll Iro

ning

Dig

unak

an u

ntuk

men

yetr

ika

kain

lin

en d

enga

n su

hu p

anas

dar

i rol

dan

be

lt.

Capa

city

of l

inen

: 16

00m

mSo

urce

Pow

er/H

eatin

g : E

lect

ricity

/Gas

/Co

mbi

natio

n El

ectr

icity

and

Gas

Volta

ge: 2

20V/

380V

Out

put c

apac

ity: a

ppro

x. 2

5kg/

hr

2 U

nit/

ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

14Ro

om

Atte

ndan

t Tr

olle

y Ca

rt

Dig

unak

an u

ntuk

mem

baw

a lin

en

bers

ih d

an k

otor

.

Smal

l Pla

stic

Roo

m S

ervi

ce C

art (

With

D

oor)

Size

: min

. 140

0x 5

00x9

00 m

m

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

Page 65: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

57

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n15

Vacu

um

Clea

ner

(W/D

)

Dig

unak

an u

ntuk

mem

bers

ihka

n de

bu/k

otor

an y

ang

men

empe

l pad

a ka

rpet

/lant

ai d

alam

kon

disi

bas

ah

mau

pun

kerin

g.Ca

paci

ty: a

ppro

x. 2

0L

Rate

d Po

wer

: app

rox.

1 k

W

Volta

ge: 2

20V-

240V

Co

olin

g m

ode:

Circ

ulat

ing

air c

oolin

g Le

ngth

of t

he p

ower

cor

d: A

ppro

x. 5

m

Hos

e di

amet

er: A

ppro

x. 3

0 m

m

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

2Ba

sic

16Ca

rpet

Soi

l Ex

trac

tion

Mac

hine

Dig

unak

an u

ntuk

mem

bers

ihka

n ka

rpet

den

gan

cara

men

yem

prot

air

bert

ekan

an,

penc

ucia

n, d

an p

enge

ringa

n ai

r.Vo

ltage

: 220

V /

50 H

zPo

wer

: app

rox.

130

0 W

Curr

ent:

appr

ox. 4

.2 A

Roll

Brus

h Sp

eed:

app

rox.

100

0 rp

mRo

ll Br

ush

Mot

or: a

ppro

x. 2

00 W

Roll

Brus

h W

idth

: min

. 300

mm

Clea

n W

ater

Tan

k Ca

paci

ty: m

in. 2

0 L

Dirt

y W

ater

Tan

k Ca

paci

ty: m

in. 1

5 L

Mul

ti fu

nctio

ns: s

pray

ing

wat

er,

was

hing

, abs

orbi

ng w

ater

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

2Ba

sic

Page 66: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

58

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n17

Polis

her

Mac

hine

Dig

unak

an u

ntuk

per

awat

an la

ntai

, m

elip

uti p

embe

rsih

an, p

emol

esan

, dan

pe

mbe

rian

wax

.Po

wer

: app

rox.

110

0WVo

ltage

: 220

VBa

se p

late

dia

met

er: a

ppro

x. 1

4’’

Spee

d: a

ppro

x. 1

40 rp

m/m

inM

ain

cabl

e le

ngth

: app

rox.

8 m

Mul

ti fu

nctio

ns: fl

oor c

lean

ing,

po

lishi

ng, w

axin

g

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

18Th

ree-

in-

one

Sofa

Cl

eane

r

Dig

unak

an u

ntuk

mem

bers

ihka

n so

fa

deng

an c

ara

men

yika

t, m

encu

ci, d

an

men

ghis

ap a

ir pa

da s

ofa.

Volta

ge: 2

20 V

/ 50

Hz

Pow

er: a

ppro

x. 1

100

WCl

ean

Wat

er T

ank

Capa

city

: min

. 15

LD

irty

Wat

er T

ank

Capa

city

: min

. 10

LCa

ble

leng

th: m

in. 5

mBr

ush

diam

eter

: min

. 100

mm

Mul

ti fu

nctio

ns: b

rush

ing,

was

hing

, w

ater

suc

tion

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 67: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

59

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n19

Batt

ery

Type

Sw

eepi

ng

Mac

hine

Dig

unak

an u

ntuk

mem

bers

ihka

n ko

tora

n at

au m

enya

pu la

ntai

ruan

gan

dan

hala

man

.Vo

ltage

: 12

VIn

put P

ower

: app

rox.

600

WCu

rren

t: ap

prox

. 45

AH

Roll

brus

h m

otor

: app

rox.

450

WCl

eani

ng w

idth

: min

. 500

mm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

20Va

cuum

Cl

eane

r (D

)D

igun

akan

unt

uk m

embe

rsih

kan

debu

/kot

oran

yan

g m

enem

pel p

ada

karp

et/la

ntai

dal

am k

ondi

si b

asah

m

aupu

n ke

ring.

Dry

Vac

uum

Cle

aner

Pow

er S

ourc

e: a

ppro

x. 1

.200

WVo

ltage

: 220

V /

50 H

zPo

wer

Cab

le: m

in. 7

,5 m

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

2Ba

sic

21Ca

utio

n bo

ard

Dig

unak

an u

ntuk

mem

beri

tand

a pe

ringa

tan

supa

ya ta

mu

atau

sia

papu

n ya

ng le

wat

aga

r ber

hati-

hati

Baha

n : P

last

ikU

kura

n : m

in. 5

00 x

250

x 2

50 m

m

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

Page 68: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

60

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n22

Clea

ning

Ca

rtD

igun

akan

seb

agai

ala

t keb

ersi

han.

Clea

ning

Car

t (W

ith C

over

)Si

ze: m

in. 1

000

x 40

0 x

800

mm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

23D

own-

Pres

s D

oubl

e M

op

Wrin

ger

Trol

ley

Dig

unak

an s

ebag

ai a

lat k

eber

siha

n.

Big

buck

et c

apac

ity: m

in. 2

5LM

iddl

e bu

cket

cap

acity

: min

. 10L

Smal

l buc

ket c

apac

ity: m

in. 2

L

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

20D

inne

r Co

llect

or

Cart

Dig

unak

an s

ebag

ai a

lat k

eber

siha

n.

3 Le

vels

Lar

ge D

inne

r Car

t (W

ith

Buck

et)

Size

: min

. 900

x 4

00 x

200

mm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

Page 69: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

61

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n21

Dry

Iron

w

ith S

tand

Dig

unak

an u

ntuk

mel

icin

kan,

m

enye

terik

a ha

sil l

aund

ry

Pow

er: a

ppro

x. 3

50 W

Volta

ge: 2

20 V

Incl

ude

iron

tabl

e/st

and

4 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

22Ra

k Li

nen

Dig

unak

an u

ntuk

mel

etak

kan

paka

ian

hasi

l lau

ndry

/ se

terik

a da

n pe

rala

tan

/ ak

seso

ris la

undr

y

Baha

n : B

esi d

an k

ayu

/ mul

tiple

ksTe

rdiri

dar

i 4 ti

ngka

t, de

ngan

mas

ing-

mas

ing

sisi

terb

uka

Size

: min

. 240

0x 6

00x1

200

mm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

23D

ry

Clea

ning

M

achi

ne

Ala

t pen

cuci

pak

aian

den

gan

baha

n ki

mia

tanp

a ai

r

Indu

stria

l, la

undr

y an

d ho

tel s

cale

Volta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V

Mot

or p

ower

: app

rox.

1.5

KW

Capa

city

: app

rox.

10

KgW

ashi

ng sp

eed

: min

. 35

rpm

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

Page 70: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

62

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n24

Stea

m p

ress

di

gita

l w

ith st

and

(with

out

stea

m

gene

rato

r)

Dig

unak

an u

ntuk

men

gepr

es,

mel

icin

kan,

men

yete

rika

hasi

l lau

ndry

.

Spes

ifika

si:

Pow

er: a

ppro

x. 0

.2kW

Volta

ge: 2

20V/

50H

zSt

eam

wor

king

pre

ssur

e: a

ppro

x. 0

.4 -

0.5

MPa

Stea

m co

nsum

ptio

n: a

ppro

x. 1

5 kg

/hr

2 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

25H

ome

appl

ianc

e st

eam

iro

ning

ta

ble

Dig

unak

an u

ntuk

mel

icin

kan,

m

enye

terik

a ha

sil l

aund

ry.

Ironi

ng ta

ble:

Mot

or P

ower

: app

rox.

0.3

7 kW

Volta

ge: 2

20 V

/ 38

0 V

Pres

sure

of a

ir: a

ppro

x. 1

50 P

aEl

ectr

icity

hea

ting

pow

er: a

ppro

x. 1

kW

2 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

2M

ahir

Page 71: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

63

F. D

AFT

AR

PER

AB

OTA

N D

AN

PER

ALA

TAN

PR

AK

TIK

PA

DA

SU

B R

UA

NG

P

RA

KTI

K P

RA

KTI

K M

OD

EL H

OTE

L T

abel

10.

Daf

tar p

erab

otan

dan

per

alat

an p

rakt

ik p

ada

sub

ruan

g pr

aktik

mod

el h

otel

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n1.

Pe

rala

tan

Ruan

g Pr

aktik

Ka

mar

Hot

el

Dig

unak

an u

ntuk

pra

ktik

ho

usek

eepi

ng d

i kam

ar h

otel

Perle

ngap

an k

amar

tidu

r min

imal

te

rdiri

dar

i :- B

ed: s

ingl

e / d

oubl

e be

d si

ze

incl

ude

mat

tres

s an

d di

van,

a

nd o

r tw

in b

ed in

clud

e m

attr

ess

and

diva

n- W

ardr

obe

- Lug

gage

ben

ch/r

ack

- Writ

ing

/ dre

ssin

g ta

ble

- Writ

ing

/ dre

ssin

g ch

air

- Writ

ting

lam

p- M

irror

- Coff

ee ta

ble

- Arm

cha

ir / s

ofa

- Nig

ht ta

ble

- Tel

epho

ne- N

ight

tabl

e la

mp

- Tel

evis

ion

4 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

2M

ediu

m

Page 72: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

64

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n- T

elev

isio

n ta

ble/

rack

- Ref

riger

ator

- Ele

ctric

ket

tle in

clud

e m

ain

tray

, cu

p tr

ay, c

up, s

ache

t tra

y- R

efrig

erat

or a

nd e

lect

ric k

ettle

ta

ble/

rack

- Tra

sh b

in- S

afet

y de

posit

box

(pem

buka

bot

ol)

Perle

ngap

an k

amar

man

di m

inim

al

terd

iri d

ari :

- Sho

wer

pac

kage

- Bat

hroo

m s

oap

and

sham

poo

hold

er- S

how

er c

urta

in- B

athr

oom

tow

el ra

ck- T

oile

t bow

l / w

ater

clo

set

- Bat

hroo

m ti

ssue

dis

pens

er- W

ash

basi

n / w

asta

fel

- Was

h ba

sin

/ was

tafe

l tab

le- B

athr

oom

am

eniti

es tr

ay- M

irror

- Han

d to

wel

hol

der

- Bat

hroo

m h

ook

- Bat

hroo

m s

afet

y ha

ndle

- Hai

rdye

r- T

rash

bin

Page 73: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

65

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n2.

Q

ueen

size

be

d, d

oubl

eU

kura

n be

d 18

0 cm

x 2

00 c

m, H

ead

Boar

d (s

anda

ran

kepa

la) b

usa

lapi

s ka

in, D

ivan

kay

u di

lapi

si b

ahan

la

tex,

Teba

l Mat

ras

30 c

m ,

Mat

ras

Busa

(foa

m) d

an s

prin

g be

si

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

3.

Sing

le b

edU

kura

n be

d 12

0 cm

x 2

00 c

m, H

ead

Boar

d (s

anda

ran

kepa

la) b

usa

lapi

s ka

in ,D

ivan

kay

u di

lapi

si b

ahan

la

tex,

Teba

l Mat

ras

30 c

m ,M

atra

s Bu

sa (f

oam

) dan

spr

ing

besi

2 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

4.

War

drob

eTe

rbua

t dar

i kay

u Pi

ntu

lem

ari

slid

ing

lem

ari 2

pin

tu, s

atu

sisi

rak

3 tin

gkat

sisi

lain

nya

lem

ari u

ntuk

m

engg

antu

ngka

n ba

ju T

ingg

i 250

Cm

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 74: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

66

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n5.

Lu

gage

Rac

kTe

rbua

t dar

i kay

u st

rip m

etal

Tin

ggi

75 c

m, p

anja

ng 1

25 m

eter

Leb

ar 5

5 cm

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

6.

Dre

ssin

g Ta

ble&

Cha

irTe

rbua

t dar

i kay

u ko

mbi

nasi

Ka

ca T

ingg

i 160

cm

, pan

jang

125

m

eter

Leb

ar 5

5 cm

Terd

apat

Lac

i Pe

nyim

pana

n D

ileng

kapi

den

gan

kurs

i sta

ndar

1 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

7.

Coffe

e Ta

ble

Terb

uat d

ari k

ayu

kom

bina

si K

aca

Uku

ran

mej

a pa

njan

g 60

, le

bar 6

0,

Ting

gi 4

5 cm

3 bu

ah/

ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 75: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

67

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n8.

Co

ffee

Chai

rTe

rbua

t dar

i kay

u ko

mbi

nasi

fo

am, b

ungk

us p

last

ik, a

tau

kayu

ke

selu

ruha

nTi

nggi

45

cm, l

ebar

50

cm

6 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

9.

Nite

Lam

pLa

mpu

LED

, mat

eria

l : m

etal

, D

im.:1

2x17

cm

,Ba

tera

i : 2

x A

AA

, Ti

dak

term

asuk

bat

erai

atau

Dim

. : 3

2x18

x69

cm,

Set i

si 2

pcs

, D

aya

max

. : 1

50 W

att,

Mat

eria

l : p

olyr

esin

, fab

ric

2 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 76: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

68

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n10

. Bo

dy M

irror

cerm

in u

kura

n : P

60xT

150

cmBi

ngka

i kay

u uk

uran

5 c

mad

a pe

ngai

t unt

uk

men

ggan

tung

kan

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

11.

Beds

ide

Tabl

eU

kura

n : P

40xL

30xT

50 c

m, B

ahan

Ka

yu ja

tiAd

a co

mpa

rtm

ent

2 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

12.

Refri

gera

tor

Ala

t yan

g di

guna

kan

untu

k m

enyi

mpa

n da

n m

endi

ngin

kan

min

uman

dan

mak

anan

. im

port

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

02D

asar

Page 77: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

69

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n13

. Te

levi

siTe

levi

sion

LED

, 40

Inci

,ant

ena

dala

m, b

isa

men

yam

bung

10

chan

el, b

isa

WIF

I

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

02D

asar

14.

ACAC

2 P

K, d

apat

men

guku

r tek

anan

, pa

nas

udar

a da

pat d

i, se

lang

5m

, ka

bel 2

m, s

top

kont

ak, K

lep,

rem

ote

cont

rol,

imve

rter

, exh

oust

hos

e

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

02D

asar

15.

Catt

le Ju

gA

lat e

lekt

roni

k un

tuk

mem

anas

kan

air,

terb

uat d

ari p

last

ik d

an

ergo

nom

is, D

ileng

kapi

den

gan

stan

d un

tuk

berd

iri

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 78: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

70

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n16

. Tu

mbl

er G

lass

Gel

as u

ntuk

min

um d

enga

n vo

lum

e 35

0 lit

er. T

erbu

at d

ari k

aca.

Unt

uk

min

um p

lain

wat

er d

an u

ntuk

di

tem

patk

an d

i kam

ar m

andi

4 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

17.

Tea

cup

& Sa

ucer

Cang

kir p

orse

lin d

enga

n ta

taka

nnya

. Vol

ume

seki

tar 2

00

liter

. Can

gkir

dan

tata

kann

ya h

arus

se

raga

m.

2 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

18.

Tea

Spoo

nBa

han

stai

nles

s st

eel,

panj

ang

15

cm, l

ebar

sco

up 1

,5 c

m.

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

19.

Gra

tuiti

s tra

yte

rbua

t dar

i kay

u at

au m

arm

er a

tau

akril

ik, u

kura

n p:

30

cm, l

ebar

10c

m,

tingg

i 3 c

m.

1 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 79: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

71

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n20

. Sh

ower

Cu

rtin

Terb

uat d

ari p

last

ik, d

enga

n uk

uran

pa

njan

g 18

0 cm

, leb

ar 2

00 c

m, r

ail

untu

k m

engg

antu

ngka

n da

n ka

itan

(hoo

k)un

tuk

men

ggan

tung

kan

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

21.

Was

h Ba

sin

Mirr

orce

rmin

din

ding

, 11

0x36

x4 c

m, F

54-g

old

mat

eria

l:MD

F,kac

a,di

gant

ungk

an

dipe

rmuk

aan

dind

ing,

terd

apat

sh

elte

r pad

a ba

gian

baw

ah u

ntuk

w

adah

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

22.

Wat

er H

eate

rCy

linde

r wat

er b

oile

r, G

etra

, WB-

10,

20 li

ter,

Max

. tem

pera

tur 7

5, a

da

ther

mos

tat,

ada

sela

ng s

pira

l unt

uk

men

yalu

rkan

air

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

03Te

ram

pil

Page 80: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

72

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n23

. D

oubl

e Sh

eet

Dou

ble

Shee

t, 28

0x28

0 cm

, put

ih,

CVC

200T

C6

Uni

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

24.

Duv

e Se

t D

OU

BLE

Duv

et C

over

Hot

el /

Saru

ng D

uvet

+

Isi Q

uilt

/ Isi

Duv

et 2

20X2

30Cm

, ba

han

poly

este

r,

6 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

25.

Pillo

w C

ase

Pillo

w C

ase,

50x

70 c

m, p

utih

, CVC

20

0TC

6 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 81: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

73

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n26

. Pi

llow

Baha

n : P

olye

ster

, Uku

ran

: 67x

45

untu

k Ba

ntal

80x

25 u

ntuk

gul

ing

6 Se

t/Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

27.

Tow

el S

etBa

han

katu

n, te

rdiri

dar

i Bat

h to

wel

, H

and

tow

el d

an fa

ce to

wel

den

gan

ukur

an m

asin

g m

asin

g

6 Se

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

28.

Bath

Mat

Baha

n da

sar k

atun

, uku

ran

40 c

m x

70

cm

.6

Uni

t /

Ruan

g Pr

aktik

01D

asar

Page 82: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

74

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n29

. Te

leph

one

Wire

less

, mem

iliki

LCD

gar

is 1

bar

is

(laya

r 12

digi

t x 1

bar

is) d

enga

n la

tar,

sehi

ngga

And

a da

pat m

elih

at

nam

a da

n no

mor

pen

elep

on

deng

an m

udah

.dap

at m

enyi

mpa

n hi

ngga

5 n

omor

unt

uk p

angg

ilan

ulan

g da

n m

emili

ki k

apas

itas

men

yim

pan

50 n

ama

& a

ngka

da

lam

mem

ori c

alle

r ID

4 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

03Te

ram

pil

30.

Tem

pat

Sam

pah

Baha

n da

sar s

tain

less

stee

l, di

amet

er

30 c

m, t

ingg

i 40

cm, m

empu

nyai

tu

tup,

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

31.

Bath

room

set

Terb

uat d

ari k

ayu

atau

mar

mer

ata

u ak

rilik

, uku

ran

p: 2

0 cm

, leb

ar 5

cm

, tin

ggi 2

5 cm

.

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

Page 83: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

75

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n32

. M

eja

tele

visi

Mej

a ya

ng te

rbua

t dar

i kay

u.

Spes

ifika

si :

Pane

lply

woo

d, k

eran

gka

besi

hol

low

, am

bala

n pl

ywoo

dKa

ki so

lid k

ayu

jati,

fini

shin

g pa

nel

natu

ral t

ekst

ur k

ayu

Fini

shin

g ka

ki so

lid co

lor.

Dim

ensi

ke

selu

ruha

n150

cm

x 5

0 cm

x 6

5 cm

.

1 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

01D

asar

33.

Rest

aura

nt

Coun

ter T

able

Dig

unak

an s

ebag

ai m

eja

rese

psio

nis

dan

kasi

r di r

esto

ran

Baha

n : K

ayu

/ Mul

tiple

ks /

MD

F /

Besi

ata

u ko

mbi

nasi

dar

i bah

an-

baha

n te

rseb

utTe

rmas

uk fi

nish

ing

Uku

ran

: Min

. P 2

00 x

L 9

0 x

T 11

0 cm

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

1Ba

sic

Page 84: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

76

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n34

. Co

mpu

ter f

or

Rest

aura

ntD

igun

akan

unt

uk m

empe

laja

ri pe

nggu

naan

sis

tem

info

rmas

i re

stor

an

PC F

orm

Fac

tor A

ll in

One

Sta

nd,

Proc

esso

r: m

in. 3

.0 G

Hz

6MB

Cach

e,

Mem

ory:

min

. 8 G

B,

Dis

play

: min

. 19”

, H

ardd

isk:

min

. 1TB

, O

ptic

al D

rive:

DVD

RW

, Vi

deo

Card

: min

. Onb

oard

,In

tegr

ated

Gig

abit

Ethe

rnet

, W

ifi 8

02.1

1ac

& B

luet

ooth

,O

pera

ting

Syst

em,

I/O P

ort:

USB

, LA

N, H

DM

I, D

P, Au

dio.

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

Page 85: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

77

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n35

. M

ultif

unct

ion

Prin

ter f

or

Rest

aura

nt

Dig

unak

an u

ntuk

men

ceta

k,

mem

inda

i, da

n m

endu

plik

asi

Prin

ter t

ype:

Prin

t, Sc

an, C

opy

Prin

t met

hod:

Inkj

etPr

int r

esol

utio

n: u

p to

120

0x60

00 d

piCo

py re

solu

tion:

up

to 1

200x

1200

dpi

Scan

ner T

ype:

Fla

tbed

/sca

nner

gla

ssSc

anne

r res

olut

ion

(opt

ical

): up

to

1200

x240

0 dp

iIn

put c

apac

ity: u

p to

150

shee

ts o

f 80

gsm

pla

in p

aper

1 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

3M

ahir

36.

Refri

gera

tor +

Fr

eeze

rD

igun

akan

unt

uk m

enyi

mpa

n be

nda

yang

mem

butu

hkan

suh

udi

ngin

dal

am p

enyi

mpa

nann

ya

Capa

city

: app

rox.

300

lt.

Refri

gera

tor:

appr

ox.1

60 lt

.Am

pher

e: a

ppro

x.0,

70 A

.Po

wer

: app

rox.

100

W.

Volta

ge: 2

20 V

olt -

50

Hz

2 U

nit/

Ru

ang

prak

tik

2Ba

sic

Page 86: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

78

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n37

. Ta

ble

Man

ner

Dig

unak

an u

ntuk

pen

ataa

n m

akan

an d

an m

inum

an

Serv

ice

Plat

e 1

dz D

inne

r Pla

te 1

dz B

&

B Pl

ate

1 dz

Sou

p Cu

p an

d Sa

ucer

1

dz Te

a/Co

ffee

Cup

and

Sauc

er 1

dz

Gob

let 1

dz R

ed W

ine

Gla

ss 1

dz

Room

Ser

vice

Tra

y Sa

lt Sh

acke

r 1

pc P

eppe

r Sha

cker

1pc

Ash

tray

1 p

c Fl

ower

Vas

e 1

pcSe

rvic

e Pl

ate:

Dim

ensi

on ±

: 12”

Din

ner P

late

: Dim

ensi

on ±

: 10”

Des

sert

Pla

te: D

imen

sion

±: 8

”So

up C

up a

nd S

auce

r: D

imen

sion

±:

L.14

5 m

m S

.106

mm

H.5

5 m

mTe

a/Co

ffee

Cup

and

Sauc

er:

Dim

ensi

on ±

: L.1

07 m

m S

.80

mm

H

.58

mm

Gob

le: C

apac

ity ±

: 185

ml

Red

Win

e G

lass

: Cap

acity

±: 8

oz/

230

ml.

Room

Ser

vice

Tra

y: D

imen

sion

±:

22”X

16Sa

lt Sh

acke

r: D

imen

sion

±: 4

0 m

m

H.5

8 m

m

9 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

1M

ediu

m

Page 87: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

79

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

nPe

pper

Sha

cker

: Dim

ensi

on ±

: 40

mm

H

.58

mm

Asht

ray:

Dim

ensi

on ±

: D.1

00 x

H.3

5 m

mFl

ower

Vas

e D

imen

sion

±: D

.70

H.1

20

mm

38.

Rest

aura

nt

Tabl

eD

igun

akan

Unt

uk m

eja

mak

an d

an

min

um d

i res

tora

n

Woo

ds D

imen

sion

: app

rox.

D.1

20 c

m

H.7

5 cm

9 Se

t/

Ruan

g Pr

aktik

1Ba

sic

39.

Rest

aura

nt

Chai

rD

igun

akan

Unt

uk k

ursi

mak

an d

an

min

um d

i res

tora

n

Seat

Dim

ensi

on: a

ppro

x. W

.39

cm X

D

.39

cm X

H.4

7 cm

Back

Sea

t Dim

ensi

on: m

in. .

39 c

m X

H

.43

cmTo

tal H

igh:

min

. 87

cm

18 S

et/

Ruan

g Pr

aktik

1Ba

sic

Page 88: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

80

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n40

. M

eat G

rinde

rD

igun

akan

unt

uk m

engg

iling

da

ging

Mat

eria

l: st

ainl

ess s

teel

Prod

uctiv

ity: a

ppro

x. 1

20kg

/hPo

wer

: app

rox.

850

WO

verlo

ad p

rote

ctio

n m

otor

com

e w

ith e

xtra

pla

te a

nd k

nife

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

41.

Mea

t Slic

erU

ntuk

mem

oton

g da

ging

Mat

eria

l : B

ody

of a

lum

uniu

m,

Gra

vity

slic

er w

ith b

lade

shar

pene

rM

ax. d

aya

listr

ik: 3

80 w

att

Kete

bala

n pe

mot

onga

n: 0

,5 ~

12 m

m

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

42.

Gas

Hal

f-gr

oove

d G

riddl

e

Dig

unak

an u

ntuk

mem

angg

ang

stea

k.

Pow

er: u

sing

gas

Hea

t flux

: min

. 15

kW/h

Mat

eria

l bod

y: st

ainl

ess s

teel

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 89: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

81

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n43

. G

as S

tove

Dig

unak

an s

ebag

ai k

ompo

r pe

man

as u

ntuk

mem

pros

es

mas

akan

.

Pow

er: u

sing

gas

Hea

t flux

: min

. 20

kW/h

Mat

eria

l bod

y: st

ainl

ess s

teel

Num

ber o

f bur

ner:

min

. 6 p

cs

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

44.

Bask

et G

as

Frye

rD

igun

akan

unt

uk m

elak

ukan

pe

nggr

oren

gan

deng

an m

etod

e ce

lup.

Hea

t flux

: min

. 10

kW/h

Capa

city

: min

. 25

LN

umbe

r of t

ank:

min

. 1 p

cN

umbe

r of b

aske

t: m

in. 2

pcs

Mat

eria

l bod

y: st

ainl

ess s

teel

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 90: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

82

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n45

. G

as R

ange

St

ove

4 Bu

rner

With

O

ven

Ala

t mem

asak

ata

u ko

mpo

r gas

de

ngan

tung

ku 4

bur

ner

Pow

er: u

sing

gas

Min

imum

num

ber o

f bur

ner:

4 pc

sH

eat fl

ux: m

in. 1

5 kW

/hM

ater

ial b

ody:

sta

inle

ss s

teel

Incl

ude

oven

und

erne

ath

the

burn

ers

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

46.

Gas

Sa

lam

ande

rA

lat m

emas

ak b

agia

n at

as

hida

ngan

men

jadi

reny

ah.

Pow

er: u

sing

gas

Hea

t flux

: min

. 8 k

W/h

Mat

eria

l bod

y: s

tain

less

ste

el

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

47.

Tilti

ng B

oilin

g Pa

nD

igun

akan

unt

uk m

ereb

us a

ir at

au

mem

buat

mas

akan

yan

g be

rupa

ca

iran

dala

m ju

mla

h ba

nyak

Mat

eria

l: st

ainl

ess

stee

lKa

pasi

tas:

100

lite

rBa

han

baka

r: ga

s te

kana

n re

ndah

Dim

ensi

: sek

itar 1

300

x 80

0 x

900

mm

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 91: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

83

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n48

. Ti

lting

Pan

Dig

unak

an u

ntuk

men

gore

ng a

tau

mem

buat

sua

tu m

asak

an y

ang

jum

lahn

ya c

ukup

ban

yak

Mat

eria

l: st

ainl

ess

stee

lKa

pasi

tas:

60

liter

Baha

n ba

kar:

gas

teka

nan

rend

ahD

imen

si: s

ekita

r 800

x 6

00 x

800

m

m

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

49.

Pota

to P

eele

r M

achi

neD

igun

akan

unt

uk m

engu

pas

kent

ang

Volta

ge :

220

V/50

Hz

Pow

er :

appr

ox. 0

.8 k

WLo

adin

g ca

paci

ty :

appr

ox. 1

4 kg

/tim

eO

utpu

t cap

acity

: app

rox.

160

kg/

h

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 92: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

84

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n50

. Pl

anet

ary

Mix

erU

ntuk

men

cam

pur a

dona

n.

Volta

ge: 2

20V

/ 50H

zKa

pasi

tas

bow

l: ±

20 L

Pow

er ±

110

0 W

att

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tek

3M

ahir

51.

Spira

l Mix

erU

ntuk

men

cam

pur a

dona

n.

Volta

ge: 2

20V

/ 50H

zKa

pasi

tas

bow

l: ±

20L

Pow

er ±

150

0 W

att

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tek

3M

ahir

52.

Bain

Mar

ieD

igun

akan

unt

uk m

eman

aska

n m

akan

an d

enga

n di

rend

am a

ir pa

nas

Mat

eria

l: st

ainl

ess s

teel

Min

. 2 p

ans

Dim

ensi

on: m

in. 5

50x3

50x2

50Po

wer

: app

rox.

1.6

kW

Volta

ge: 2

20V

/ 50H

z

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

3M

ahir

Page 93: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

85

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n53

. W

orki

ng

Tabl

eD

igun

akan

seb

agai

mej

a pe

rsia

pan

untu

k pr

oses

pen

gola

han

mak

anan

Uku

ran:

min

imal

230

0x80

0x85

0 m

mM

ater

ial:

Stai

nles

s st

eel

Di b

awah

mej

a m

emili

ki m

in. 2

rak

Kons

truk

si k

nock

dow

n

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

2Ba

sic

54.

Sink

Dig

unak

an u

ntuk

tem

pat m

encu

ci

baha

n-ba

han

mak

anan

, per

alat

an-

pera

lata

n ya

ng d

ipak

ai u

ntuk

pr

oses

pen

gola

han

dan

peny

ajia

n m

akan

an d

an m

inum

an

Uku

ran:

min

imal

120

0x60

0x95

0 m

mM

ater

ial:

Stai

nles

s st

eel

Mem

iliki

2 s

ink

dan

terd

apat

rak

di

baw

ah s

ink

Mem

iliki

pen

ahan

per

cika

n ai

rKo

nstr

uksi

kno

ckdo

wn

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

2Ba

sic

Page 94: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

86

No

Nam

a A

lat

Des

krip

si A

lat d

an S

pesi

fikas

iRa

sio

Illus

tras

i Ala

tLe

vel

Tekn

olog

iLe

vel

Kete

ram

pila

n55

. Tr

oli

Peng

anta

r M

akan

an

Dig

unak

an U

ntuk

men

gant

arka

n /

mem

baw

a m

akan

an ja

dida

n m

empe

rmud

ah p

rose

s pe

ngan

tara

n / p

emin

daha

n

Mat

eria

l bod

y : S

tain

less

ste

elD

imen

si :

min

. 800

x 4

00 x

800

mm

4 sw

ivel

cas

tor (

2 w

ith b

rake

s)Kn

ocke

d do

wn

2 U

nit /

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

56.

Was

te

Cont

aine

r (T

empa

t Sa

mpa

h)

Dig

unak

an u

ntuk

men

ampu

ng

sam

pah

sem

enta

ra s

ebel

um

diba

wa

kete

mpa

t pem

buan

gan

Kapa

sita

s : 1

00 li

ter

Dile

ngka

pi ro

da d

an p

enut

up

tem

pat s

ampa

h

2 U

nit/

Ru

ang

Prak

tik

1Ba

sic

Page 95: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

87

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULANUntuk meningkatkan relevansi peralatan praktek di SMK kompetensi Perhotelan

terhadap kebutuhan IDUKA maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:1. Penyediaan peralatan yang lebih modern yang mendukung untuk meningkat-

kan kualitas dan produktivitas kerja SDM di industri perhotelan sebagai salah satu industri prioritas dalam Agenda Making Indonesia 4. 0.

2. Penyediaan peralatan yang mendukung pembelajaran yang fleksibel di rumah, sekolah dan industri baik secara sinkron maupun asinkron dengan mengopti-malkan teknologi.

3. Optimalisasi pemanfaatan peralatan untuk pembelajaran berbasis project/teac-hing factory guna menghasilkan produk yang dibutuhkan masyarakat sebagai media untuk mencapai kompetensi lulusan SMK.

4. Reskilling dan upskilling SDM untuk peningkatan profesionalisme berkelanjutan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan.

5. Penyediaan standar operasional prosedur pengelolaan, tata letak yang ergono-mis laboratorium/bengkel, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta budaya kerja industri.

Page 96: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

88

B. SARAN DAN REKOMENDASIUntuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMK dalam penyediaan peralatan

harus mempertimbangkan aspek-aspek berikut :1. Teknologi : peralatan harus memiliki relevansi dengan teknologi dan kinerja

peralatan yang ada di industry dengan kapasitas produksi dan daya disesuaikan dengan kemampuan operasional di SMK.

2. Aspek Pedagogi : penyediaan peralatan harus mempertimbangkan implemen-tasi strategi dan model pembelajaran teaching factory/industry, pembelajaran berbasis proyek dan fasilitasi kegiatan kewirausahaan di SMK.

3. Peralatan harus dilengkapi alat pelindung diri dan peralatan K3 yang sesuai dengan jenis pekerjaan dalam penggunaan peralatan.

4. Aspek Space (ruang) : kapasitas ruang praktik dan alat letak peralatan yang men-dukung strategi pembelajaran abad 21.

Page 97: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

89

DAFTAR PUSTAKA

Armfield. 2019. Engineering Teaching & Research Equipment For Schools, Colleges and Universities. www.discoverarmfield.com. diakses tanggal 30 Agustus 2020.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi Sis-tem Pencahayaan pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-1735-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-1736-2000 tentang Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Ge-dung.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Keba-karan pada Bangunan Gedung

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-1746-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan ke Luar untuk Penyelamatan terhadap Bahaya Ke-bakaran pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-3985-2000 tentang Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi Dan Alarm Kebakaran Untuk Pence-gahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-3989-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Springkler Otomatik untuk Pencegahan Bahaya Keba-karan pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-2396-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-6571-2001 tentang Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-6572-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03-6575-2001 tentang Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung.

Page 98: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

90

Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 03-7012-2004 tentang Sistem Manajemen Asap Dalam Mal, Atrium, dan Ruangan Bervolume Besar.

Badan Standarisasi Nasional. 2011. SNI 03-6390-2011 tentang Konservasi Energi Sis-tem Tata Udara pada Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2015. SNI 1729:2015 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural

Badan Standarisasi Nasional. 2019. SNI 2847-2019 tentang Persyaratan Beton Struktu-ral untuk Bangunan Gedung.

Badan Standarisasi Nasional. 2019. SNI 1726:2019 tentang Tata Cara Perencanaan Ke-tahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-gedung.

Consortium of Local Education Authorities for the Provision of Science Services (CLE-APSS). 2009. Designing and Planning Laboratories. Consortium of Local Education Authorities for the Provision of Science Services: Brunel University London.

Departemen Pekerjaan Umum. 2000. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya Kebakar-an pada Bangunan dan Lingkungan.

Department of Petroleum Engineering. 2003. PETE 203: DRILLING ENGINEERING LABO-RATORY MANUAL. King Fahd Of Petroleum & Minerals: Dhahran.

Elangovan, M., Thenarasu, M., Narayanan, S., & Shankar, P. S. 2018. Design Of Flexible Spot Welding Cell For Body-In-White (BIW) Assembly. Periodicals of Engineering and Natural Sciences, 6(2), 23-38.

Habib P. Mohamadian. 2019. Adopt a Lab Campaign. College of Engineering Southern University and A&M College: Baton Rogue.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. http://jdih.kemdikbud.go.id. diak-ses tanggal 01 September 2020.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun 2020.

Kementerian Pekerjaan Umum. 2006. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PR-T/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.

Kementerian Negara Pekerjaan Umum. 2008. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum No.26/PRT/M/2008 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Ba-haya Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan

Page 99: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

91

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2018. Peraturan Menteri Pe-kerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat No. 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

LKPP. 2020. Katalog Elektronik. https://e-katalog.lkpp.go.id/. diakses tanggal 31 Agus-tus 2020.

Page 100: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

92

LAM

PIR

AN

VISU

ALI

SASI

ARE

A K

ERJA

RU

AN

G P

RAKT

IK S

ISW

A1

Gam

bar 2

6. S

ub ru

ang

prak

tik p

engo

laha

n da

ta d

an fr

ont o

ffice

1 G

amba

r des

ain,

den

ah d

an la

yout

yan

g di

papa

rkan

dis

ini a

dala

h co

ntoh

yan

g da

pat d

ises

uaik

an d

enga

n ko

ndis

i yan

g ad

a de

ngan

mem

perh

atik

an m

inim

al

luas

an ru

ang,

fung

si, k

ontu

r tan

ah, e

rgon

omi d

an K

3.

Page 101: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

93

Gam

bar 2

7. S

ub ru

ang

prak

tik h

ouse

kee

ping

Page 102: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

94

Gam

bar 2

8. S

ub ru

ang

prak

tik m

odel

hot

el (r

esta

uran

t )

Page 103: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

95

Gam

bar 2

9. S

ub ru

ang

prak

tik m

odel

hot

el (k

amar

)

Page 104: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

96

PENERAPAN BUDAYA K3 DAN 5R DI SMK

Gambar 30. Budaya 5S/5R di ruang praktik SMK

Page 105: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

97

Gambar 31. Budaya safety/K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di SMK

Page 106: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,

98

Gambar 32. Budaya safety/K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di SMK

Page 107: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,
Page 108: NORMA & STANDAR LABORATORIUM/BENGKEL SMK...ada di industri. Untuk meminimalkan gap teknologi dan kompetensi dengan dunia kerja dan memberikan penjaminan mutu maka diperlukan norma,