nkp pengadaan polair akbp dadang dk
TRANSCRIPT
1
NASKAH KARYA PERORANGAN(NKP)
JUDUL
OPTIMALISASI KEMAMPUAN SUBDITFASHARKAN DALAM
RANGKA MEMELIHARA, MERAWAT DAN MENYELENGGARAKAN
KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH TENTANG
HARWAT (PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN) KAPAL POLISI
PATROLI DIREKTORAT POLISI PERAIRAN POLDA JAMBI.
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Seleksi Pendidikan Sespimmen Polri Dikreg LV T.A 2015
H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
AKBP NRP 72120646
Jambi, Maret 2015
2
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….... ii
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. iv
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………..............….
B. Permasalahan…………………………………..............
C. Persoalan..............................................................
D. Ruang Lingkup.........................................................
E. Maksud dan Tujuan..................................................
F. Metode Pendekatan.................................................
G. Sistematika..............................................................
H. Pengertian-Pengertian...............................................
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Analisa SWOT..............................................
B. Teori Manajemen Dari George R. Terry.......................
C. Teori Manajemen Strategi..........................................
D. Teori Kinerja.............................................................
E. Teori Pengembangan SDM........................................
BAB III KONDISI SAAT INI
A. Sumber Daya Manusia…………………................……..
B. Dukungan Anggaran…………………………………………
C. Dukungan Sarana Prasarana.......................................
D. Metode yang Digunakan............................................
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
A. Faktor Internal
1. Kekuatan.......................................................
3
2. Kelemahan.....................................................
B. Faktor Eksternal
1. Peluang.........................................................
2. Kendala Atau Ancaman..................................
BAB V KONDISI YANG DIHARAPKAN
A. Sumber Daya Manusia.......................................
B. Dukungan Anggaran..........................................
C. Dukungan Sarana dan Prasarana........................
D. Metode.............................................................
BAB VI OPTIMALISASI
A. Visi dan Misi.....................................................
B. Tujuan..............................................................
C. Sasaran............................................................
D. Kebijakan.........................................................
E. Strategi............................................................
F. Action Plan.......................................................
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................
B. Saran atau Rekomendasi...................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah suatu kondisi dinamis
masyarakat sebagai salah satu prasyarat terselenggaranya proses
pembangunan nasional dalam rangka tercapainya tujuan nasional yang
ditandai dengan terjaminnya keamanan,ketertibandan tegaknya hukum,serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mempersiapkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam
menangkal,mencegah dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran
hukum dan bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan
masyarakat.1 Hal tersebut telah terjadi perubahan paradigma dalam sistem
ketatanegaraan yang menegaskan tentang pemisahan kelembagaan TNI
dan Polri sesuai dengan fungsi dan peranannya masing-masing.
Selain itu Polda Jambi dalam mengimplementasikan berbagai program
kerja dengan menyelaraskan program Quick Wins Polri 2015 antara lain
sebagai berikut : 1 (pertama). Penertiban dan penegakkan hukum bagi
organisasi radikal dan anti Pancasila, 2 (kedua) Perburuan dan
penangkapan gembong terorisme Santoso dan jejaring terorisme, 3(ketiga)
Aksi nasional pembersihanpreman dan premanisme, 4 (keempat)
Pembentukan dan mengefektifkan satgas ops Polri, kontra radikal dan
deradikalisasi(khususnya ISIS), 5(kelima) Pemberlakuan rekruitmen terbuka
untuk jabatan dilingkungan Mabes Polri, Polda jajaran dan Polres, 6
(keenam) Polisi sebagai penggerak revolusi mental dan pelopor tertibsosial
di ruang publik, 7 (ketujuh) Pembentukan tim internal anti korupsi
(melibatkan organisasi luar dan KPK), 8 (kedelapan) Crash Program
pelayanan masyarakat, pelayanan bersih dari percaloan.
1Pasal 1 UU Nomor 2 tahun 2002,tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,Jakarta, Fokusmedia,2009,hal.1.
5
Grand Strategi 2005-2025,Grand Strategi Polri dirumuskan dalam tiga
tahapan yang mencerminkan upaya Polri secara gradual yaitu : tahap 1
(pertama) trust building (2005 – 2010). Keberhasilan Polri dalam
menjalankantugas memerlukan dukungan masyarakat dengan landasan
kepercayaan(trust).Kemudian tahap2(kedua) adalah partnership building
(2011 – 2015). Merupakankelanjutan dari tahap pertama, di mana perlu
dibangun kerjasama yangerat dengan berbagai pihak yang terkait dengan
pekerjaan Polri,tahap 3 (ketiga) : strive for excellence (2016 – 2025) yaitu
membangun kemampuanpelayanan publik yang unggul dan dipercaya
masyarakat. Dengan demikiankebutuhan masyarakat akan pelayanan Polri
yang optimal dapat diwujudkan.Selain itu juga bahwa pelaksanaan Renstra
di lingkungan Ditpolair dihadapkan pada semakin meningkatnya
pemanfaatan wilayah perairan sebagai media transportasi, sehingga tingkat
kerawanan diperairan juga semakin meningkat.Fenomena tersebut
mengakibatkan Kepolisian Perairan dipacu dan dituntut untuk selalu
melakukan revitalisasi disemua bidang guna meningkatkan kinerja demi
keberhasilan pelaksanaan tugas Polri dalam pencapaian Reformasi Birokrasi
Polri yakni Strive for Excelence (Pelayanan Prima).Oleh karena itu dalam
rangka melaksanakan tugas pokoknya sebagaimana yang tertera didalam
perkap nomor 22 tahun 2010 tentang struktur organisasi tingkat polda, maka
Subdit Fasharkan ditpolair Polda Jambi mendukung Reformasi Birokrasi Polri
guna melanjutkan Grand Strategi Polri ( 2005 -2025 ) yang dijabarkan
tahapan III “ Strive For Excellence” sebagaimana dijelaskan dalam
Peraturan Menteri Negara pemberdayaan Aparatur Negara ; Per / 15 /
M.PAN / 7 / 2008.
Terkait peran strategis Kepolisian Perairan sebagai salah satu unsur
pelaksana tugas Polri yang dilaksanakan oleh Ditpolair yang
menyelenggarakan pelayanan publik dengan memberdayakan alat utamanya
yaitu kapal yangmerupakan bagian dari Grand Strategi Polri 2005-2025 yang
ditujukan untuk membangun kemitraan (Partnership Building), maka untuk
memperoleh hasil yang maksimal dan mendasar dari tujuan Renstra tersebut
program quick wins Polair merupakan pilihan yang sangat tepat, terutama
dalam rangka memberikan pelayanan masyarakat di perairan,
6
sebagaimanapenjabaran kebijakan Polri untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat dam merupakan prioritas kebijakan pimpinan Polri saat ini.
Propinsi Jambiadalah propinsi yang terletak di pesisir timur di bagian
tengah Pulau Sumatra.Secara geografisPropinsi Jambi terletak pada Pantai
Timur Pulau Sumatera berhadapan dengan laut Cina Selatan, pada alur lalu
lintas Internasional dan Regional. Propinsi Jambi terletak diantara 00 45’ – 20
45’ Lintang Selatan dan antara 1010 10’ – 1040 44’ Bujur Timur, luas wilayah
Propinsi Jambi 53.435,72 Km2 dengan luas daratan 51.000 Km2, luas lautan
425,5 Km2 dan panjang pantai 185 Km.2 Adapun batas-batas wilayah
Propinsi Jambi adalah sebagai berikut : Sebelah Utara dengan Propinsi
Riau. Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan.Sebelah Barat
dengan Propinsi Sumatera Barat.Sebelah Timur dengan Laut Cina
Selatan.2Propinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan
Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan disebut segitiga pertumbuhan
ekonomi dari tiga kawasan bebas perdagangan SIBAJO (Singapura-Batam-
Johor).
Dalam perkembangannya, timbul situasi Kamtibmas yang kurang
kondusif di wilayah perairan. Situasi kamtibmas yang tidak kondusif pada
wilayah perairan Jambi bersumber dari tindakan-tindakan melanggar hukum
oleh individu maupunkelompok-kelompok masyarakat, yang pada akhirnya
situasi Kamtibmas yang tidak kondusif tersebutakan berpengaruh pada tata
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Untuk menciptakan
situasi kamtibmas yang kondusif di wilayah perairan Jambi, harus dilakukan
kegiatan secara aktif melalui langkah-langkah sistematis yang dimulai dari
perencanaan, pengorganisasian yang dilanjutkan pengendalian, maupun
langkah-langkah koordinasi dalam penjabaran tugasnya.
Dari kondisi dan kerawanan daerah perairanJambi saat ini merupakan
suatu tantangan yang harus dihadapi oleh Direktorat Kepolisian Perairan
Polda Jambi dalam menjamin terwujudnya kamtibmas di wilayah perairan
Provinsi Jambi. Namun pada kenyataannya kita di hadapkan dengan polemik
internal yaitu keterbatasan kemampuan baik dari segi personel, alat utama
dan alat khusus, pangkalan, anggaran maupun organisasi pada Direktorat
2www.jambiprof.go.id.Jambi dalam Angka,diakses tanggal 26 Februari 2013
7
Kepolisian Perairan Polda Jambi yang belum mampu memenuhi tuntutan
tugas pokoknya secara memadai. Untuk mengatasi hal tersebut diatas serta
guna memenuhi harapan dari masyarakat, maka Dit Polair Polda Jambi
dengan alat apung/kapal sebagai sarana (alat utama) patroli harus mampu
mencegah dan menanggulangi setiap gangguan kamtibmas yang terjadi di
wilayah perairan. Oleh karena itu relevan dengan kondisi tersebut diatas, hal
yang sangat tendensius untuk segera dilakukan adalah dengan
meningkatkan kemampuan subditfasharkan dalam melaksanakan
pemeliharaan dan perawatan (harwat) kapal guna mendukung tugas pokok
fungsi polair dalam meningkatkan pelayanan prima sehingga akan terwujud
stabilitas kamtibmas di wilayah perairan Jambi.
Dari uraian tersebut diatas, maka penulis memilih judul dalam penulisan
Naskah Karya Perorangan ini tentang: ”OPTIMALISASI KEMAMPUAN
SUBDITFASHARKAN DALAM RANGKA MEMELIHARA, MERAWAT DAN
MENYELENGGARAKAN KEGIATAN PENGADAAN BARANG DAN JASA
PEMERINTAH TENTANG HARWAT (PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN)
KAPAL POLISI PATROLI DIREKTORAT POLISI PERAIRAN POLDA
JAMBI”.
.
B. Permasalahan
Dari judul Naskah Karya Perorangan tersebut di atas yang menjadi
pokok permasalahan adalah Bagaimanakah optimalisasi kemampuan
subditfasharkanditpolair dalam rangka memelihara, merawat dan
menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnya di wilayah hukum
polda jambi?
C. Persoalan
Dari permasalahan tersebut maka yang menjadi persoalannya adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana mengoptimalkan kemampuan subditfasharkan Ditpolair
Polda Jambi?
8
2. Bagaimana Tata kelola Subditfasharkandalam mendukung
pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, perawatan dan penyelenggaraan
pengadaan jasa lainnya yangbaik ?
3. Bagaimana ketentuan pelaksanaan pengadaan sesuai dengan
Peraturan Presiden RI Nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan
kedua atas Perpres RI No.54 Tahun 2010 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah ?
D. Ruang lingkup
Dalam Penulisan Naskah Karya Perorangan ini, penulis membatasi
pada pembahasan optimalisasi kemampuan subsatker
subditfasharkanditpolairdalam rangka memelihara, merawat dan
menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnya pada lingkup satker
Ditpolair Polda Jambi.
E. Maksud dan tujuan
1. Maksud
Untuk memenuhi persyaratan seleksi dalam Dikbang Sespimmen Polri
Dikreg ke – 55 `TA. 2015.
2. Tujuan
a. Untuk mendeskripsikan pelaksanaankegiatan memelihara,
merawat dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa
lainnyasaat ini;
b. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
subditfasharkanditpolair dalam kegiatan memelihara, merawat dan
menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnyadi wilayah
hukum Polda Jambi tersebut;
c. Untuk mendeskripsikan kondisi yang ideal
subditfasharkanditpolairdalam melaksanakanmemelihara, merawat
dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnya .
9
d. Memformulasikan optimalisasi kemampuan
subditfasharkanditpolair dalam memelihara, merawat dan
menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnya pada lingkup
satker Ditpolair Polda Jambi;
e. Untuk melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa fasharkan
dengan baik dan benar serta sesuai dengan ketentuan yang
tersebut dalam Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
F. Metode Pendekatan
1. Metode
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Diskriptif
Analisis, yaitu dengan cara menggambarkan keadaan yang sebenarnya
berdasarkan data yang kemudian di analisa untuk mendapatkan
pemecahannya.
2. Pendekatan
Adapun pendekatan yang digunakan dalam pembahasan ini
adalah pendekatan manajerial tugas Polri terkhusus pada sub satker
Subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi.
G. Sistematika
Dalam penulisan Naskah Karya Perorangan ini di susun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan bab yang berisi latar belakang, permasalahan dan
pokok-pokok persoalan, ruang lingkup, maksud dan tujuan, metode
pendekatan dan sistematika serta pengertian-pengertian.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang landasan teori atau konsep yang
digunakan,antara lain :Konseps Analisa SWOT, Teori Manajemen,
Teori Manajemen Strategi, Teori Kinerja, Teori Pelayanan.
10
BAB III KONDISI SAAT INI
Bab ini akan menguraikan kondisi subditfasharkan (sub direktorat
fasilitas pemeliharaan dan perbaikan) pada saat ini, yang meliputi:
kondisi sumber dayamanusia, dukungan anggaran, dukungan sarana
dan prasarana serta metode yang digunakan dalam
kegiatanmemelihara, merawat dan menyelenggarakan kegiatan
pengadaan jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Bab ini menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
kemampuansubditfasharkan ditpolair dalam memelihara, merawat
dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan jasa lainnyadiwilayah
hukum Polda Jambiyang terdiri dari faktor internal dan eksternal.
BAB V KONDISI YANG DIHARAPKAN
Bab ini akan membahas mengenai kondisi kemampuan satuanpatrol
daerah yang ideal terkait dengan kondisi sumber daya manusia,
dukungan anggaran, dukungan sarana dan prasarana serta metode
yang digunakan dalam pelaksanaan subditfasharkan ditpolair dalam
memelihara, merawat dan menyelenggarakan kegiatan pengadaan
jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.
BAB VI OPTIMALISASI
Bab ini merupakan isi dari optimalisasi kemampuansubditfasharkan
ditpolair dalam memelihara, merawat dan menyelenggarakan
kegiatan pengadaan jasa lainnyadiwilayah hukum Polda Jambi.
BAB VII PENUTUP
Bab ini terdiri dari kesimpulan atas penjelasan yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya dan diakhiri dengan saran/rekomendasi.
11
H. Pengertian-Pengertian
Dalam penulisan Naskah karya perorangan ini penulis memberikan
batasan-batasan terhadap pengertian-pengertian yang ada dalam
pembahasan ini, antara lain :
1. Optimalisasi
Optimalisasi berasal dari kata optimal yang artinya adalah terbaik,
tertinggi atau paling baik atau mengusahakan atau bertindak secara
sungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari yang
sudah dikerjakan.(Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia Press,
Jakarta, 2014, hal. 562)
2. Kemampuan.
Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk
melakukan sesuatu. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa
Indonesia Kontemporer, Jakarta, 1984, hal.32)
3. Subditfasharkan Ditpolair.
Subditfasharkan adalah subdirektorat fasilitas, pemeliharaan dan
perbaikan materiil peralatan komunikasi, elektronika, dan kapal.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, subditfasharkan
menyelenggarakan fungsi pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan di
Dok serta bangunan kapal. Subditfasharkan menyelenggarakan fungsi
pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan mesin serta instalasi listrik;
dan pengawasan kelaiklautan dan keselamatan kapal
Polri.Subditfasharkan dibantu oleh seksi fasilitas (sifas) yang bertugas
merawat, memelihara, dan memperbaiki di Dok dan bangunan kapal
dan seksi pemeliharaan dan perbaikan (siharkan), yang bertugas
memelihara, merawat, dan memperbaiki mesin serta instalasi listrik
kapal.(Perkap Nomor 22 tahun 2010 tentang SOTK Poldatanggal 28
September 2010, Jakarta, 2010, hal.92).
4. Memelihara.
Memelihara (kk) mengandung pengertian menjaga dan merawat
baik-baik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta,
2014,hal.594)
12
5. Merawat
Rawat, merawat (kk) artinya mengurus, menjaga, memelihara.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta,
2014,hal.648).
6. Menyelenggarakan
Selenggara, menyelenggarakan (kk) berarti mengadakan sesuatu
secara besar dan ramai;mengurus dan mengusahakan
sesuatu;melakukan perintah atau rencana;mengadakan, mengatur dan
mengurua.( Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta,
2014,hal. 686)
7. Kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Pengadaan barang/jasa pemerintah yang selanjutnya disebut
dengan pengadaan barang/jasa adalah kegiatan untuk memperoleh
barang/jasa oleh kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat
daerah/institusi lainnya yang prosesnya dimulai dari perencanaan
kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh
barang/jasa. (peraturan Presiden RI nomor 70 tahun 2012 tentang
perubahan kedua atas perpres RI nomor 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang /jasa pemerintah,2012, hal 2).
8. Tentang Harwat(pemeliharaan dan perawatan) kapal polisi patroli
direktorat polisi perairan Polda Jambi
Tentang harwat berarti pemeliharaan dan perawatan
sebagaimana yang tercantum dalam tupoksi subditfasharkan.(Perkap
Nomor 22 tahun 2010 tentang SOTK Polda tanggal 28 September 2010,
Jakarta, 2010, pasal 209,hal.92)
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Analisa SWOT
Konsep teori analisa SWOT yaitu penilaian terhadap hasil identifikasi
situasi untuk menentukan kategori suatu kondisi sebagai kekuatan,
kelemahan, peluang atau ancaman yang selanjutnya diidentifikasikan guna
menentukan solusi atau alternatif pemecahan masalah (Problem Solving)
yang dihadapi sehingga tercipta suatu kondisi sebagaimana yang diharapkan
Adapun dalam melakukan analisa SWOT, maka akan diformulasikan suatu
identifikasi situasi terhadap setiap permasalahan yang ada dengan
melakukan analisa dari penggabungan beberapa faktor yang mempengaruhi
antara lain3 :
1. Kekuatan (Strength) adalah identifikasi situasi internal organisasi yang
berupa kompetensi atau kapabilitas atau sumber daya yang dimiliki
organisasi yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani
peluang dan ancaman yang dihadapi.
2. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana
kompetensi kapabilitas atau sumber daya organisasi yang
pemanfaatanya belum dirasakan optimal dalam menangani peluang
dan ancaman.
3. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang
berpotensi menguntungkan.
4. Ancaman (Threat) adalah suatu keadaan eksternal yang berpotensi
menimbulkan kesulitan atau hambatan dalam pelaksanaan tugas.
3Rangkuti Freddy,Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi abad 21,Jakarta:PT.Gramedia Pustaka Utama,hal.19
14
Analisa SWOT dalam penulisan ini, dipakai dalam memformulasikan
serta sebagai bahan penulis untuk mengkombinasikan strategi apa yang
harus dirangkai oleh penulis yang didapat dari analisa dari faktor-faktor yang
mempengaruhi yang meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu dengan
menformulasikan bagaimana temuan strategi dari kombinasi kekuatan dan
peluang yang dimiliki, adanya kelemahan dan peluang, dan kekuatan dan
ancaman yang ada serta seberapa besar kelemahan dan ancaman.
Dalam aplikasinya pada pelaksanaan tugas kepolisian, sangat sesuai
dalam memberikan informasi tentang kondisi internal organisasi saat ini
sebagai faktor kekuatan dan kelemahan serta kondisi eksternal sebagai
faktor peluang dan ancaman.Dengan demikian dapat di jadikan dasar dalam
menyusun prioritas pelaksanaan tugas dengan memanfaatkan model titik
temu. Sejauh mana faktor itu relevan dengan visi misi Polri.Semakin dekat
faktor itu dengan visi misi Polri semakin perlu faktor itu diberi prioritas untuk
diprogramkan. Sehingga dapat di rumuskan suatu kebijaksanaan yang tepat
dan strategis untuk mewujudkan performance atau penampilan organisasi
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan.
B. Teori Manajemen
Dalam teori manajemen menurut George R. Terry dalam buku
Principles of Management.Rumusan teori dan fungsi manajemen adalah
sebagai berikut4 :
1. Perencanaan (Planning) : mencakup sumber daya perusahaan,
pembangunan, personel, penetapan tujuan, proses yang dilaksanakan,
dan prediksi ke depan.
2. Pengorganisasian (Organizing) : mencakup syarat atau ketentuan
kegiatan yang berhubungan dengan cara memperoleh evaluasi dan
pelatihan personel.
3. Pelaksanaan/penggerak (Actuating) : mencakup bagaimana cara
menjalankan fungsi perencanaan yang telah ditentukan semula, yang
4Sondang P.Siagian,MPA,Manajemen SDM,Jakarta, Bumi Aksara,2002,hal.105.
15
mana keberhasilan langsung terlihat dari langkah-langkah yang
dilakukan.
4. Pengendalian (Controlling) : memantau kegiatan-kegiatan untuk
memastikan kegiatan itu dicapai sesuai dengan yang direncanakan
atau mengoreksi penyimpangan.
Teori Manajemen dari George R. Terry tersebut menjelaskan bahwa
dengan adanya pengklasifikasian fungsi, maka pimpinan dapat
mengevaluasi prestasi-prestasi kerja dan dapat segera dilakukan tindakan-
tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana.
Aplikasi Teori Manajemen dari George R. Terry dalam pelaksanaan
tugas kepolisian sangat penting karena sudah mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sehingga sekecil
mungkin kelemahan dan kekurangan dapat diminimalisasi. Di dalam setiap
tugas kepolisian tentunya penerapan teori manajemen relevan menjadi
landasan dalam mengelola dan mengkoordinasi sumber daya organisasi
(personel, sarana prasarana dan anggaran).
C. Teori Manajemen Strategi
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan
pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai
penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk
mencapai tujuan.Menurut Pearch dan Robinson dikatakan bahwa
manajemen strategi adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan
perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana
yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi adalah
perencanaan berskala besar (perencanaan strategi) yang berorientasi pada
jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha
menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan
16
barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan
pada optimalisasi pencapaian tujuan (tujuan strategis) dan berbagai sasaran
(tujuan operasional) organsasi.5
Dari beberapa pengertian manajemen strategitersebut menunjukkan
bahwa manajemen strategi merupakan suatu sistem yang memiliki berbagai
komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi dan bergerak
secara bersama-sama kearah yang sama pula. Komponen pertama adalah
perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan dan strategi organisasi.6Sedangkan komponen kedua adalah
perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan
operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pengorganisasian, pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan
situsional, jaringan kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi
serta umpan balik.
D. Teori Kinerja
Menurut Payaman Simanjuntak, kinerja adalah tingkat pencapaian hasil
atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja organisasiadalah menilai
tingkatpencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Dalam
manajemen, kinerja merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi, termasuk kinerja tiap-tiap individu dan
kelompok kerja di perusahaan tersebut.7SedangkanDessler mengatakan
pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi.Dalam
manajemen, kinerja merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk
meningkatkan kinerja organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu
dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.8
Berdasarkan beberapa pendapat tentang teori kinerja/prestasi kerja
dapat disimpulkan bahwa kinerja maupun prestasi kerja mengandung
substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang. Dengan demikian bahwa
kinerja maupun prestasi kerja merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh 5http://hipni.blogspot.com/2012/02/pengertiandifinisi-manajemen-strategi.html,diakses tanggal1 Maret 20136Ibid7Simanjuntak,Payaman J,Manajemen dan Evaluasi Kerja.Jakarta,Lembaga Penerbit FEUI,2005,hal.32.8Dessler,Gary, Manajemen SDM, Jakarta,Indeks,2009,hal.27.
17
seseorang atau sekelompok orang.Kinerja perorangan (individual
performance) dengan kinerja lembaga (institutional performance) atau kinerja
perusahaan (corporate performance) terdapat hubungan yang erat. Dengan
perkataan lain bila kinerja karyawan (individual performance) baik maka
kemungkinan besar kinerja perusahaan (corporate performance) juga baik.
E. Teori Pelayanan
Pelayanan masyarakat oleh Polri pada hakikatnya perwujudan dari
penyelenggaraan tugas pokok, fungsi dan peranannya selaku penegak
hukum, pengayom dan pelindung serta pelayanan masyarakat maupun
pembimbing di bidang kamtibmas dengan menempatkan masyarakat yang
mempunyai derajat dan kedudukan yang sama selaku warga negara yang
berhak mendapatkan perlindungan hukum, jiwa dan harta bendaya.
Menurut Hermawati, pelayanan yang dilakukan itu harus berdasarkan
azas-azas pelayanan prima antara lain:9
1. Aman, dalam pengertian pelayanan Polri dapat memberikan rasa aman
(Security), keselamatan (Safety), jaminan (Surety) dan kedamaian /
ketentraman (Peace) bagi masyarakat yang memerlukan.
2. Cepat, bahwa pelayanan diselenggarakan dalam waktu yang tepat dan
tidak ditunda-tunda.
3. Murah, pelayanan pada hakekatnya tidak diperlukan biaya dari
masyarakat, namun bila dipersyaratkan menggunakan biaya maka
diselenggarakan sesuai ketentuan yang berlaku dan terjangkau oleh
masyarakat serta tidak dibebani penambahan biaya lainnya.
BAB III
KONDISI SAAT INI
9Herawati,Pelayanan Prima,Jakarta,Lemdikpol Selapa Polri,2008,hal.22.
18
A. Sumber Daya Manusia
Struktur, kedudukan, tugas pokok dan fungsi Direktorat Kepolisian
Perairan telah dijabarkan dalam Peraturan Kapolri Nomor 22 Tahun 2010
tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pada Tingkat Kepolisian Daerah. Dalam menjalankan peran dan fungsinya
tersebut Ditpolair Polda Jambi mempunyai keterbatasan yang cenderung
menimbulkan kendala-kendala dalam pelaksanaan tugasnya.
1. Kuantitas Personil
a. Data Personil Ditpolair PoldaJambi
NO PERSONIL DSP RIIL KET
1 PAMEN 15 5 -10
2 PAMA 26 8 -18
3 BRIGADIR 123 102 -21
4 BHARADA 20
JUMLAH 164 134 -49
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
b. Data Personil Subditfasharkan
NO JABATAN PANGKAT ESELON DSP RIIL KET
1 KASUBDITFASHARKAN AKBP IIIA 1 1 1
2 KASI FASILITAS KOMPOL IIIB 1 - -1
3 PAMIN IP/PNS IIIA/B IVB 2 1 -1
5 BAMIN/ BANUM BA/PNS II/I - 5 2 -3
6 KASIHARKAN KOMPOL IIIB 1 - -1
7 PAMIN IP/PNS IIIA/B IVB 2 - -2
8 BAMIN, BANUM BA/PNS II/I - 5 2 -3
JUMLAH 17 6 -10
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
c. Data kondisi Kapal Patroli Dit Polair Polda Jambi
19
NO JENISKAPAL JMLH
KAPALKONDISI
KET
1NON
STANDART
11 Unit RB dan
tidak Layak/laik
Laut
Rencana didisposal dan
telah dilaporkan ke Biro
Sarpras Polda
TYPE C-28
8 Layak/Laik Laut Baik dan Laik Laut
2 TYPE C-3
43 Baik, 1 unit RB
(BS – 02, Yamaha
2X 40 PK, viber),
Rencana
Didisposel
BS – 02, Yamaha 2X 40
PK, viber, Rencana
Didisposel, dan telah
dilaporkan ke Biro
Sarpras Polda
JUMLAH13 Unit 11 Unit Layak Laut 2 Unit RB telah
diusulkan didisposal
Sumber data : Subbag Renmin (Matlog)Dit Polair Polda Jambi, 2015
Jumlah personil Ditpolair Polda Jambi apabila mendasari dari
Peraturan Kapolri tersebut, sampai pada bulan Juni 2015 ini memiliki
personel sejumlah 134 orang. Dari data subbagrenminsendiri dapat
diketahui bahwa jumlah keseluruhan sesuai DSP masih kurang, juga
masih ada jabatan yang belum terisi yaitu jabatan Kepala seksi fasilitas
dan kepala seksi harkan dan jabatan perwira serta bintara lainnya.
2. Kualitas Personil
a. Data Kualifikasi Personil Ditpolair Polda Jambi
NO DIKJUR JUMLAH NO DIK UMUM JUMLAH
PA BA PA BA TA1 2 3 4 5 6 7 8
1 Suspariksa Laut 1 -
1
SMU 6 97 192 Dasar Polair 7 34
3 Idik Polair 3 8
4 ANT - V 2 7
5 ATT – V - 2
6 Harwat kapal - 6
2 D 3 - - 17 Reserse 1 1
8 Intel 2 1
9 SAR - 6
20
3 STRATA 1 3 5 -
10 Komlek - 5
11 Brimob 1 -
12 Keuangan - 1
3 STRATA 2 3 - -13 Binmas 1 -
14 Labfor 1 -
JUMLAH 17 71 JUMLAH 12 102 20
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
Dilihat dari data di atas bahwa kualitas personil Ditpolair Polda
Jambi adalah sebagai berikut :
a. Personil Ditpolair Polda Jambisudah sebagian besar memiliki
kualifikasi pendidikan kejuruan, namun masih ada 46 personil
yang belum pernah mengikuti pendidikan kejuruan sama sekali.
b. Dilihat dari kualitas pendidikan umum personil Ditpolair Polda
Jambi sebagian besar hanya berpendidikan setingkat SMU.
Anggota yang pendidikannya SMU tentu akan berperilaku berbeda
serta tingkat pengetahuannya juga berbeda dibanding yang
berpendidikan Sarjana. Kenyataan ini akan mempengaruhi kinerja
Dit Pol Air dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
c. Dari pendidikan kejuruan yang telah diikuti, ada 81 personil yang
telah mengikuti pendidikan kejuruan FT. Polair, sedangkan yang
lainnya pendidikan kejuruan Polisi tugas umum.
d. Dengan keadaan kualitas dan kuantitas yang belum semuanya
memenuhi syarat akan mempengaruhi kinerja serta kemampuan
dalam mendukung tugas-tugas operasional dimana tugas dan
bidang kerja dari Dit Polair sangat membutuhkan keahlian serta
ketrampilan. Khususnya dalam melaksanakan tugas pemeliharaan
dan perawatan kapal polisi, mengoperasionalkan kapal patroli,
disamping dihadapkan pada perkembangan gangguan Kamtibmas
yang meningkat dan komplek di perairan;
e. Sedangkan personil subditfasharkan keseluruhan berjumlah 6
(enam) orang termasuk kasubdit, adalah personil yang tidak
memiliki kompetensi kejuruan harwat (pemeliharaan dan
perawatan ) kapal, kasubdit sendiri adalah personil nautika;
21
f. 6 (enam) bintara lainnya yang telah memiliki kualifikasi harwat
(pemeliharaan dan perawatan ) kapal telah didistribusikan ke
berbagai pospolair dan kapal patrol sebagai ABK (anak buah
kapal) tehnik mesin kapal;
3. Kemampuan dan Kompetensi personil SubditfasharkanDitpolair Polda
Jambi
a. Pengetahuan.
1) Kurangnya pemahaman pengetahuan tentang perundang-
undangan yang berkaitan dengan kegiatan pengadaan
barang dan jasa pemerintah terkait perpres RI nomor 70
tahun 2012 tentang perubahan kedua perpres nomor 54
tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah;
2) Personil jarang diikutkan dalam program pelatihan baik yang
diselenggarakan oleh intern Polri maupun lembaga dan
instansi terkait lainnya yang ada hubungannya dengan
pelatihan sosialisasi perpres RI nomor 70 tahun 2012
tentang perubahan kedua perpres nomor 54 tahun 2010
tentang pengadaan barang/jasa pemerintah, karena tidak
masuk dalam DIPA RKA-KL, kaitannya biaya diklat ataupun
pelatihan yang diselenggarakan oleh LKPP (lembaga
kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah);
3) Terkhusus personil subditfasharkan tidak pernah diikutkan
dalam kegiatan pelatihan LKPP, namun secara swadana dan
inisiatif sendiri kasubditfasharkan telah mengikuti pelatihan
LKPP tergabung dengan personil pemprov (pemerintahan
provinsi) Jambi, namun belum bersertifikat pengadaan;
4) Sedangkan personil Ditpolair Polda Jambi yang telah
memiliki kualifikasi sertifikasi pengadaan barang dan jasa
level dasar adalah AKBP Agus Sumarsono (KBO Ditpolair)
dan Bripda Anggi (Bintara Renmin Ditpolair);
b. Keterampilan
22
1) Keterampilan terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa
pemerintah masih kurang, dan jarang terlibat dalam
kegiatan pengadaan ditempat lain, sebagai referensi
pengalaman;
2) Masih kurangnya keterampilan Personil dalam
melaksanakan harwat kapal secararutin.
3) Personil yang ditugaskan untuk melaksanakan fungsi
pengawasan terhadap kegiatan harwat mesin dan kapal
tidak memiliki skill;
c. Perilaku
1) Personil Polair kurang minat terhadap bidang pengadaan
barang dan jasa, serta profesi harwat kapal
(kecenderungannya bidang fasharkan tidak diminati, dan
daya tariknya kurang);
2) Kurangnya inisiatif personil, hal ini disebabkan oleh
rekruitmen bintara Polri hanya menghasilkan personil
kuantitas bukan kualitas bintara polisi pekerja, namun yang
terjadi hanya mencetak insan manusia status sosial bukan
profesi pengabdian;
3) Pekerjaan dibidang operasional lebih memiliki daya tarik
dibandingkan profesi harwat kapal dan kegiatan
pengadaannya, Mainset /pola pikir dan anggapan bahwa
dengan menyandang profesi personil operasional dan
kapal, akan memiliki rejeki lebih jika dibandingkan
subsatker lainnya;
B. Dukungan Anggaran
Alokasi Anggaran Dit Polair Polda Jambi selama ini masih jauh dari
yang di harapkan khususnya dukungan pemeliharaan dan perawatan kapal
polisi Ditpolair Polda Jambi lainnya.
1. AnggaranDIPA RKA-KL TA. 2015 Ditpolair Polda Jambiyang terdukung
adalah sebagai berikut :
NOKEGIATAN PERAWATAN
ANGKUTAN AIRTARGET ANGGARAN KET
23
1 HAR KAPAL TYPE C2
(6 UNIT)
Terpeliharanya kapal patroli sehingga siap operasional
Rp. 202.000.000 6 (enam) Unit
2. HAR KAPAL TYPE C3 (3 UNIT)
Terpeliharanya kapal patroli sehingga siap operasional
Rp.60.000.000 3(tiga) Unit
3. HAR PERAHU KARET (1 UNIT)
Terpeliharanya kapal patroli sehingga siap operasional
Rp. 7.000.000 1(satu) Unit
TOTAL ANGGARAN Rp.269.000.000
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
2. Mendasari Perpres nomor 54 tahun 2010 pasal 128 ayat 2 tentang
tunjangan profesi yang besarnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, mendasarinya Peraturan menteri keuangan RI nomor
53/PMK.02/2014, halaman 1 s.d 5 maka didalam anggaranDIPA RKA-
KL TA. 2015 Ditpolair Polda Jambi pada kegiatan tambahan perawatan
angkutan air , biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
pemerintah terdukung sebagai berikut;
N
O
TAMBAHAN
PERAWATAN
ANGKUTAN AIR
TARGET ANGGARAN KET
1HONOR PA/KPA Terpeliharanya
Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp. 720.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
2. HONOR PPK Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp.700.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
3. ULP/PEJABAT
PENGADAAN (3
ORG
XRp.600.000)
Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp. 1.800.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
4. HONOR PPSPM (Rp.570.000)
Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp.570.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
24
5 HONOR PEJABAT KEUANGAN (3XRp.390.000)
Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp.1.170.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
6HONOR PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PENGADAAN (5 ORGXRp.520.000
Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp.2.600.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
7 HONOR PANITIA
PENGAWAS
HASIL
PEKERJAAN (5
ORGXRp.360.000
Terpeliharanya Kapal Patroli Sehingga Siap Operasional
Rp.1.800.000 Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa
TOTAL ANGGARAN Rp.9.360.000
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
C. SaranaDan Prasarana
1. Data Kapal Patroli Dit Polair Polda Jambi
NO NO
LAMBUNG
UKURAN
P x L
KONDISI DAYA KET
BB RR RB
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2001 25 x 5 - - X 305 PK C2
2 2002 11 x2,6 X - - 2 x 200 PK C2
3 2003 11 x 2,6 X - - 2 X 200 PK C2
4 2004 11 x 2,6 X - - 2 X 200 PK C2
5 2005 11 X 2,4 X - - 2 X 200 PK C2
6 2006 15 X 2,7 X - - 2 X 250 PK C2
7 2008 14X2,5 X - - 2X200 PK C2
8 1001 6,3 X 2 X - - 85 PK C3
9 1002 7,5 X 2 X - - 85 PK C3
10 1003 7 X 2 X - - 85 PK C3
11 1004 6,5 X 2,2 X - - 200 Pk C3
12 BS – 02 - - X 2 X 40 PK C3
13 2009 X - - 2 X 200 PK C2
14 2010 X - - 261 KW C1
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
25
2. Data Alkom
NOJENIS
MATERILMERK/TYPE
KONDISIJLH
KETBB RR R
B
1
ALL
BAND
GX –SSB
KENWOOD
TK801 - 2 3
Sebagai data
matlog
subbagrenmin
2 KACINAI COM/IC
20001 - - 1
Sebagai data
matlog
subbagrenmin
3 HT MOTOROLLA 2 2 - 4
Sebagai data
matlog
subbagrenmin
4 HTALINCO DJ
1958 - - 8
Sebagai data
matlog
subbagrenmin
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
3. Data Alat SAR
NOJENIS
MATERIL
KONDISIJLH KET
BB RR RB
1RUBBER
BOAT6 5
11 Masuk dalam
kegiatan harwat
kapal TA.2015
2 ALAT SELAM 3 1 - 4Sebagai data matlog
subbagrenmin
3TABUNG GAS
OKSIGEN4 - - 4
Sebagai data matlog
subbagrenmin
4 GPS 3 - - 3Sebagai data matlog
subbagrenmin
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
26
Adapun fakta dari sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
pemeliharaan dan perawatan (harwat) kapal dapat dilihat dengan indikator
sebagai berikut :
1. Standar biaya harwat dari tahun 2014 s.d 5(lima) tahun
kebelakang tidak sesuai dengan standar biaya umum dilingkungan
Polri atau norma indeks dilingkungan Polri;
2. Selama kurun waktu tahun anggaran 2014 s.d 5(lima) tahun
kebelakang ternyata terdatakan ada 2(dua) unit kapal patroli
dalam kondisi rusak berat dan sudah diusulkan disposal ke
Kapolda Jambi melalui Karo Sarpras, kapal tersebut yaitu Kapal
Polisi XXVI – 2001 dan Kapal Polisi Bima Sakti – 02;
3. Kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam hal ini
Ditpolair tidak didukung oleh anggaran pada tahun tersebut,
karena pada saat penyusunan rancangan renja tahun
sebelumnya tidak mengulas dan tidak memasukkan anggaran
kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah, sebagaimana
yang diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan RI nomor
53/PMK.02/2014 tentang Standar biaya masukan tahun anggaran
2015.
D. Metode yang Digunakan
1. Diskriptif Analisis, yaitu dengan cara menggambarkan keadaan yang
sebenarnya berdasarkan data yang kemudian di analisa untuk
mendapatkan pemecahannya;
2. Menggunakan data kuantitatif atau data riil matlog subbagrenmin dan
subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi;
27
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
A. Faktor Internal
1. Kekuatan
a. Personil Ditpolair Polda Jambi dilihat dari segi kuantitas masih
kurang namun sudah mendekati DSP. Dari 134 orang personil
tersebut, sebanyak 81 personil telah mengikuti pendidikan
kejuruan fungsi teknis Pol Air seperti ANT-V, ATT-V, Das PA, Das
BA Pol Air, dan Komlek serta Harwat kapal.
b. Data kapal Polisi Perairan Daerah Jambi tahun 2013
NONAMA KAPAL POLISI
TYPE KAPAL
MERK MESIN
KUAT MESIN
KONSTRUKSITAHUN
PEROLEHAN
1 2 3 4 5 6 8
1XXVI -
2001
NON
STANDA
R
MITSUBIS
HI305 PK KAYU 1999
2 XXVI -
2002
C 2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2003
3 XXVI -
2003
C 2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2003
4 XXVI -
2004
C 2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2003
5 XXVI -
2005
C 2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2003
6 XXVI -
2006
C 2 ( LCT
)
SUZUKI 2 X 250
PK
FIBER 2008
7 XXVI -
2008
C 2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2013
8 XXVI –
1001
C 3 YAMAHA 2 X 85 FIBER 2004
28
PK
9 XXVI –
1002
C 3 YAMAHA 2 X 85
PK
FIBER 2005
10 XXVI –
1003
C 3 YAMAHA 200 PK FIBER 2008
11 XXVI -
1004
SPEED
BOAT
YAMAHA 85 PK FIBER 2003
12 BS - 02 C 3 YAMAHA 2 X 40
PK
FIBER 2004
13 XXVI -
2009
C2 YAMAHA 2 X 200
PK
FIBER 2014
14 XXVI -
2010
C1 CUMNIS 261 KW ALUMUNIUM 2014
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2013
NONAMA KAPAL POLISI
TYPE KAPAL
MERK MESIN
KUAT MESIN
KONSTRUKSITAHUN
PEROLEHAN
1 2 3 4 5 6 8
1 XXVI - 2001 NON STANDAR
MITSUBISHI 305 PK KAYU 1999
2 XXVI - 2002 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2003
3 XXVI - 2003 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK
FIBER 2003
4 XXVI - 2004 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK
FIBER 2003
5 XXVI - 2005 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK
FIBER 2003
6 XXVI - 2006 C 2 ( LCT )
SUZUKI 2 X 250 PK FIBER 2008
7 XXVI - 2008 C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2013
7 XXVI - 2009
C 2 YAMAHA 2 X 200 PK FIBER 2014
9 XXVI – 1001
C 3 YAMAHA 2 X 85 PK FIBER 2004
10
XXVI – 1002
C 3 YAMAHA 2 X 85 PK FIBER 2005
29
11
XXVI – 1003
C 3 YAMAHA 200 PK FIBER 2008
12 XXVI - 1004 SPEED BOAT
YAMAHA 85 PK FIBER 2003
13
BS - 02 C 3 YAMAHA 2 X 40 PK FIBER 2004
14
XXVI - 2010 C2 CUMMINS 261 KW ALUMINIUM 2014
C. Pada Tahun 2013 Terdukung Anggaran Harwat Kapal Sebesar Rp 96.700.000,- (Sembilan Puluh Enam Tujuh Ratus Ribu Rupiah)
Sumber data : Subbag Renmin Dit Polair Polda Jambi, 2015
d.Data kapal polisi Perairan Daerah Jambi tahun 2014
Jika dibandingkan dengan tahun 2014 telah terjadi penambahan Kapal pada kolom 7 dan 14 antara lain adalah sebagai berikut :Pada tahun 2014 terdukung anggaran harwat kapal sebesar Rp 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah. kesimpulannya adalah telah terjadi penurunan anggaran sebesar Rp. 11.700.000,- (sebelas juta tujuh ratus ribu rupiah)
2. Kelemahana. Kurangnya kualitas dan kemampuan personil tentang fungsi teknis
Polair terutama kualifikasi tenaga pengadaan barang dan jasa
pemerintah, kualifikasi professional harwat kapal polisi, dan
kualifikasi pengawakansubditfasharkan;
b. Dukungan anggaran tentang pemeliharaan dan perawatan kapal
patroli sudah mulai bertambah untuk tahun anggaran 2014
sekalipunbelum maksimal;
c. Belum adanya Bangunan Dockkapal sendiri sehingga pekerjaan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan angkutan air belum maksimal, karena harus sewa dock galangan kapal milik masyarakat;
d. Masih terbatasnya jumlah personil Dit Polair Polda Jambi yang memiliki kemampuan khusus Tehnika / ahli perbengkelan dan permesinan;
e. Pada tahun anggaran 2014 sampai dengan 5(lima) tahun kebelakang, kepanitian pengadaan/ULP, PPK, PPHP, KPA, PP SPM tidak didukung dengan anggaran/ honor panitia pengadaan, namun untuk tahun anggaran 2015 sudah tertera didalam pagu ideal dan progiat Ditpolair Polda Jambi;
30
f. Masih banyak jabatan yang belum terisi pada Subdit Fasharkan Dit Polair Polda Jambi setelah keluarnya peraturan Kapolri : 22 tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang struktur Organisasi dan tata cara kerja pada tingkat Polda;
g. Mentalitas personil belum seluruhnya baik dan masih
diketemukan serta adanya pelanggaran disipilin yang dilakukan.
B. Faktor Eksternal
1. Peluang
a. Pertelahaan anggaran Ditpolair Polda Jambi 2015 untuk
diusulkannya adanya perubahan anggaran terkait harwat kapal
sebagaimana yang tertera didalam standar biaya Polri tahun 2014
telah dikirim ke Kapolda Jambi up.Biro Rena Polda Jambii.
b. Digulirkannya sistem Buttom up oleh Mabes Polri dalam
perencanaan, yaitu menggali segala permasalahan dari bawah
untuk disampaikan sebagai bahan perencanaan kegiatan kerja
tahun anggaran kedepannya telah dilaksanakan dan selanjutnya
diharapkan adanya suatu perubahan terutama untuk kegiatan
tahun kedepannya.
2. Ancaman
a. Minimalisnya tim ahli dibidang pengadaan barang dan jasa
harwat kapal polisi yang ada di Satker Ditpolair Polda Jambi;
b. Dukungan anggaran dalam bidang harwat kapal polisi juga
sangat minimalis;
c. Faktor secara umum kapal polisi patroli buatan pabrikan (dock
kapal BUMN ataupun swasta) yang akan di harwat spekteknya
terbuat dari fiber glass yang sangat rentan mudah pecah;
d. Kurang minatnya pemborong atau pengusaha proyek setempat
untuk melakukan pekerjaan harwat kapal polisi anggapan mereka
bahwa dana hawat kapal kurang dari 1 miliar adalah proyek
pengadaan yang nilai anggarannya kecil;
e. Mainset pemborong atau pengusaha proyek beranggapan bahwa
pekerjaan pengadaan yang ada di institusi polisi terlalu ribet dan
/peruntukannya..................................
31
meresahkan karena APIP atau inspektorat terlalu detail dalam
mencampuri kegiatan pekerjaan;
f. Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga lemdikpol
Polri dalam rangka upaya peningkatan kemampuan sumber daya
manusia Polri dibidang harwat kapal polisi, kecenderungannya
hanya bersifat seremonial, rutinitas, sekedarnya dan kurang
berkualitas sehingga sangat merugikan usernya dalam hal ini
kasatker dan direktorat polair, permasalahannya tim pelatih atau
tim pendidiknya tidak berasal atau tidak melibatkan tenaga ahli
dari luar lembaga Polri;
g. Dasar penyusunan suatu rencana kegiatan/kerja tahun kedepan
berdasarkan Standar biaya tahun sekarang tetapi didalam
penyusunannya tanpa memperhatikan kenaikan harga secara
umum, sehingga berakibat standar biaya pelaksanaan kegiatan
yang menjadi acuan tidak pernah sesuai dengan perencanaan;
h. Mainset personil Polri yang mengemban kegiatan pengadaan
ataupun penanggung jawab anggaran satker dalam jumlah yang
besar dihantui pemikiran rasa takut yang luar biasa (paranoid)
terkait penyimpangan anggaran (khawatir diperiksa APIP, wasrik
tingkat Polda /Itwasda Polda, wasrik Itwasum Mabes Polri, KPK
dan BPK);
i. Kultur malas dalam mencari referensi yang mendukung dalam
penyusunan perencanaan anggaran, pelaksanaan kegiatan
pengadaan;
j. Lemahnya manajemen pengawasan (controlling) dalam
pelaksanaan suatu kegiatan;
k. Adanya ketimpangan terhadap norma indeks di lingkungan Polri
atau standar biaya khusus di lingkungan Polri, hal ini dapat dilihat
dari perbandingan antara standar biaya khusus Polri tahun
anggaran 2011 yang tersebut dalam Kep Kapolri nomor
Kep/606/X/2010 tanggal 5 Oktober 2010 pada halaman 62
mencantumkan indeks kapal Polisi Klas C3 = mesin dalam untuk
harwat unit per tahun Rp.25.000.000,-, danindeks kapal Polisi
32
Klas C3 = mesin luar/mesin temple 80 PK s.d 300 PK
mendapatkan dana harwat unit per tahun Rp. 8.000.000,-.
Sedangkan norma indeks di lingkungan Polri atau standar biaya
khusus di lingkungan Polri, hal ini dapat dilihat dari perbandingan
antara standar biaya khusus Polri tahun anggaran 2014 yang
tersebut dalam Kep Kapolri nomor Kep/523/VII/2013 tanggal 24
Juli 2013 pada halaman 93 mencantumkan indeks kapal Polisi
Klas C yang terbagi atas 1). Kapal patrol klas C1 dalam unit per
tahun dengan dana harwat Rp. 800.000,-, dan 2). Kapal patrol
klas C2 dalam unit per tahun dengan dana harwat Rp.560.000,-,
kemudian kapal klas C2 diklasifikasikan ke dalam 2(dua) jenis
yaitu a). Mesin dalam, unit pertahun mendapat dana harwat Rp.
25.000.000,-, dan b). Mesin luar, unit per tahun (mesin temple 80
PK s.d 300 PK mendapatkan dana harwat Rp. 8.000.000,-.
Faktanya berdasarkan data inventaris kapal Polisi yang dimiliki
oleh Ditpolair Polda Jambi tidak memiliki kapal klasifikasi C1,
yang ada hanya memiliki 13 (tiga belas) unit kapal keseluruhan,
dengan rincian 1 (satu) unit non standart RB telah diusulkan
disposal, klasifikasi C2 berjumlah 8 (delapan) unit laik laut,
klasifikasi C3 berjumlah 3 (tiga) unit kondisi laik laut, 1(satu) unit
RB telah diusulkan disposal. Jadi kesimpulannya apabila kita
mengacu kepada norma indeks ataustandar biaya khusus Polri
tahun anggaran 2014 yang tersebut dalam Kep Kapolri nomor
Kep/523/VII/2013 tanggal 24 Juli 2013 pada halaman 93,
seharusnya kapal polisi Ditpolair Polda Jambi untuk klasifikasi C3
tidak akan memperoleh dana harwat kapal, berikutnya untuk
klasifikasi C2 juga ada ketimpang baik itu C2, mesin dalam,
mesin luar kesemuanya menampilkan list daftar angka dana
harwat, padahal klasifikasi C2 masih dibedakan menjadi 2(dua)
jenis yaitu mesin dalam dan mesin luar /temple. Artinya norma
indek Polri atau standar biaya khusus Polri agar direvisi dan
dilakukan penyempurnaan, terkandung maksud untuk penyusunan
33
tahun anggaran kedepannya mendapatkan patokkan dan acuan
yang jelas dan tepat sasaran.
BAB V
KONDISI YANG DIHARAPKAN
A. Sumber Daya Manusia
1. Kuantitas personil
a. Diawaki oleh personil yang memiliki kualifikasi tenaga
berkemampuan dan bersertifikat LKPP pengadaan barang dan
jasa pemerintah, kemudian subditfasharkan diawaki oleh personil
yang memiliki kemampuan dasar dan berijasah ahli mesin, dan
memiliki pengalaman dalam bidang perbengkelan. Oleh karena itu
kekurangan personil Subditfasharkan saat ini yang sangat
timpang jauh dari kualitas, maka kasubditfasharkan yang
menjabat saat ini diharapkan mampu memberdayakan personil
yang ada sesuai dengan kemampuan dan manajerial yang dimiliki
dalam memback up kegiatan harwat kapal polisi patroli;
b. Terisinya seluruh personil yang mengawaki dalam struktur
subditfasharkan sebagaimana yang tertera dalam Perkap Nomor
22 tahun 2010 tentang SOTK Polda tanggal 28 September 2010,
Jakarta, 2010, hal.92. Oleh karena itu perlunya mengusulkan ke
Poldabiro SDM untuk pengisian jabatan pada struktur organisasi
SubditfasharkanDitpolair Polda Jambi yaitu untuk jabatan Perwira
yang masih kosong terutama jabatan untuk para kasi (kepala
34
seksi) fasiltas dan kasi harkan (pemeliharaan dan perbaikan), para
pamin (perwira administrasi/ staf fasharkan) agar segera diisi oleh
personil yang memiliki riwayat pekerjaan dan kemampuan
dibidang harwat kapal, memiliki pengalaman, kualifikasi
pengadaan barang dan jasa pemerintah/ LKPP, serta memahami,
mengerti, berpengalaman dibidang perbengkelan;
2. Kualitas personil
a. Pengetahuan
1) Personil subditfasharkan yang berkemapuan sertifikat tenaga
pengadaan dan berpengalaman sebagai ahli perbengkelan
(ATT) oleh karena itu pihak Ditpolair agar mengusulkan
dalam rancangan perencanaan tahun anggaran kedepannya
untuk diusulkan dana biaya anggaran pelatihan/ pendidikan
kualifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah serta
mendapatkan sertifikat pengadaan dari LKPP;
2) Subditfasharkan memiliki personil yang berkemampuan dan
berpengalaman dalam hal dock kapal, oleh karena itu pihak
Ditpolair berupaya untuk memberikan kesempatan kepada
personil subditfasharkan untuk mengikuti pendidikan
kejuruan dan pelatihan dengan memprioritaskan bidang
Harwat kapal patroli;
3) Personil subditfasharkan bersertikat LKPP, oleh karena itu
pihak satker ditpolair agar memberikan kesempatan kepada
personilnya untuk mengikuti berbagai pelatihan dan ujian
sertifikasi pengadaan dengan didukung anggaran;
4) Adanya kesempatan dari pihak lembaga dalam hal ini satker
Ditpolair memberi kesempatan dan mengikutsertakan secara
rutin personil fasharkan terutama yang telah memiliki
kualifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah, untuk
ikut serta memback up satker lain yang memiliki kegiatan
yang sama dibidang pengadaan dengan tujuan agar lebih
mahir dan terpola karena pengalaman;
35
5) Didapatkannya pelatihan secara rutin untuk kemapuan
personil subditfasharkan, oleh karena Ditpolair berusaha
untuk menyelenggarakan kegiatan pelatihan secara mandiri
yang didukung oleh anggaran DIPA dengan nara sumber
dari pihak luar (kalangan profesional) dan yang
berpengalaman, sehingga mainset personil kader pemangku
harwat kapal patroli terpola;
b. Keterampilan
Personil subditfasharkan yang memiliki keterampilan dan ijasah
/sertifikat sebagaimana yang disyaratkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung tugas harwat
kapal patroli, personil subditfasharkan harus berusaha untuk
meningkatkan :
1) Keahlian dibidang pengadaan barang dan jasa pemerintah
dan telah memiliki sertifikat pengadaan –LKPP;
2) Kemampuan mekanik secara mandiri untuk kegiatan harwat
rutin Kapal patroli / Ahli Tehnika (ATT) yang pelatihannya
diselenggarakan di pusdik polair lemdikpol polri ataupun di
SPN Polda Jambi dengan menggandeng tenaga ahli dari
luar institusi Polda Jambi (tenaga ahli perbengkelan, dealer
mesin, reparasi terkemuka, pengajar dari SMK Permesinan
dan bangunan kapal, tenaga ahli dock kapal swasta);
c. Perilaku
1) Mentalitas personil yang lebih cenderung memilih tugas dan
tanggung jawab dalam bidang operasional, untuk bidang
harwat kapal kurang mendapat perhatian dan kurang
berminat;
2) Mainset personil polair lebih menyenangi posisi sebagai
awak kapal dan pospolair adalah lebih bergengsi jika
dibandingkan sebagai staf direktorat pada fungsi lainnya,
factor dorongan rejeki dari lingkup tugasnya diluar gaji dan
remonerasi juga sangat mempengaruhi;
36
3) Subditfasharkan memiliki personil yang memiliki pemikiran
atau pola pikir yang realistis,pejuang, fighting, siap untuk
menghadapi ancaman apapun jauh dari ketakutan karena
membayangkan akan adanya resiko tentang ancaman
tipikor akibat adanya kegiatan pengadaan barang dan jasa
pemerintah. Adanya ketakutan atau paranoit dengan jabatan
tugas dan tanggung jawab selaku pejabat pengadaan, yang
konon ceritanya memiliki resiko besar untuk diperiksa KPK
dan BPK, terkait pelanggaran pengadaan barang dan jasa
pemerintah;
B. Dukungan Anggaran
Selama 5 (Lima ) Tahun
NO KEGIATAN DIPA RKA-KL JUMLAH
(Rp)
KET
1 Kegiatan Harwat Kapal Ta.2009
Dipa Rka-Kl TA.2009 Sejumlah Rp 46.000.000 (Empat Puluh Enam Juta Rupiah
Rp 46.000.000 (Empat Puluh Enam Juta Rupiah
Pl (Penunjukkan
Langsung)
2 Kegiatan Harwat Kapal Ta.2010
Dipa Rka-Kl TA.2010 Sejumlah Rp.81.224.500
Rp.81.224.500 Pl (Penunjukkan
Langsung)
3 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2011
Dipa Rka-Kl T A.2011 Sejumlah Rp.90.727.000
Rp.90.727.000 Pl (Penunjukkan
Langsung)
4 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2012
Dipa Rka-Kl TA.2012 Sejumlah Rp.108.017.000
Rp.. 108.017.000
Pl (Penunjukkan
Langsung)
5 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2013
Dipa Rka-Kl TA.2013 Sejumlah Rp. 96.700.000
Rp. 96.700.000 Pl (Penunjukkan
Langsung)
37
6 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2014
Dipa Rka-Kl TA.2014 Sejumlah Rp.85.000.000
Rp.85.000.000 Pl (Penunjukkan
Langsung) =Dukgar
Rp.85 Juta dgn
rincian sbb: C2= 1
Unit Rp.80.600.000,-,
C3= Rp.4.400.000,-
7 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2015
Dipa Rka-Kl. TA.2015 Sejumlah Rp.269.000.000
Rp.269.000.000 Tender Bebas/LPSE
=Dukgar Rp 269 Juta
dgn rincian sbb:
C2=Rp.33.666.666,-
X 6 Unit =Rp.202
Juta.
C3=Rp.20 Juta X3
Unit =Rp 60 Juta
1 Unit Perahu Karet
=Rp.7 Juta
Seiring dengan penambahan dukungan anggaran diatas yang perlu di
dukungan dengan fasilitas sarana prasarana yang mendekati ideal dan
tenaga ahli yang cukup.
C. Sarana dan Prasarana
1. Dengan kondisi saat ini yang serba terbatas bahkan tidak punya terkait
markas komando, tempat perbengkelan dan dock kapal polisi, maka
sewa dock kapal dalam kegiatan pengadaanharwat sangat diperlukan
untuk pelaksanaan kegiatan harwat kapal polisi patroli yang diperoleh
dari kegiatan pengadaan barang dan jasa serta kegiatan harwat rutin
dari masing-masing ABK kapal polisi yang tentunya disesuai
dengankarakteristik kapal patroli type non standart, C-2, C-3 yang
dimiliki oleh Ditpolair Polda Jambi.
2. Melakukan kegiatan pengadaan pemeliharaan serta perawatan secara
kontinyu atau berkelanjutanterhadap seluruh materiil dan fasilitas kapal
patroli beserta peralatannya, sehingga usia pakai kapal patroli yang
38
dimiliki dapat bertahan lama,dengan menambah anggaran harwat kapal
patroli pada tahun anggaran kedepannya.
D. Metode yang Digunakan
Metodenya adalah tender pengadaan , dan penunjukkan langsung
Adapun Alur kerja pengadaan adalah sebagai berikut :
Sumber :Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang kegiatan pengadaan /harwat kapal 2015
PRODUK KEGIATAN
DIPA RAKL
BUKU-BUKU PEENCANAAN/ SURAT PERINTAH
Direktur Polair
PERENCANAAN PENGGUNAAN ANGGARAN
PROGRAM KEGIATAN
PELAKSANAAN PENGADAAN
39
BAB VI
OPTIMALISASI
Perkembangan penambahan alutsista terutama keberadaan kapal polisi
yang telah kita terima dari pengadaan mabes Polri (Baharakam Ditpolair Polri)
otomatis berdampak strategis untuk memback up kamtibmas di wilayah perairan
Jambi dalam upaya cegah tangkal terhadap gangguan kamtibmas diwilayah
perairan yuridiksi hukum Polda Jambi. Oleh karena itu SubditfasharkanDitpolair
Polda Jambi dalam tupoksinya antara lain menyiapkan fasilitas dan jasa,
pemeliharaan dan perbaikan material peralatan, komunikasi, elektronika dan kapal
, yang dibantu oleh kasi fasilitas dalam hal merawat, memelihara, dan
memperbaiki di dock dan bangunan kapal, kemudian kasi (kepala seksi)
pemeliharaan dan perbaikan yang bertugas memelihara, merawat dan
memperbaiki mesin serta instalasi kapal. Intinya Kasubditfasharkan memiliki
tugas selaku pengemban pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan di dock serta
bangunan kapal, pengemban tugas pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan
mesin serta instalasi listrik, selaku pengawas kelaiklautan dan keselamatan kapal
polisi. Optimalisasi kemampuan kegiatan harwat kapal polisi
olehSubditfasharkandiadakan guna meningkatkan kinerja dengan tujuan akhir
terwujudnya tugas menjaga kamtibmas wilayah yurudiksi perairan yang kondusif,
maka perlu dirumuskan dengan membuat visi dan misi, tujuan, sasaran,
kebijakan, strategi dan action plan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
A. Visi dan Misi
40
1. Visi
Untuk optimalisasi kemampuan personil fungsi subditfasharkan
Ditpolair Polda Jambi guna meningkatkan pelayanan prima dalam
rangka mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wilayah perairan
Polda Jambi, maka dapat dirumuskan visi, yaitu :“OPTIMALISASI
KEMAMPUAN SUBDITFASHARKANDALAM RANGKA MEMELIHARA,
MERAWAT DAN MENYELENGGARAKAN KEGIATAN PENGADAAN
BARANG DAN JASA PEMERINTAH TENTANG HARWAT
(PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN) KAPAL POLISI PATROLI
DIREKTORAT POLISI PERAIRAN POLDA JAMBI“.
2. Misi
a. Meningkatkan kondisi sumber daya manusia
SubditfasharkanDitpolair Polda Jambidalamrangka mendukung
pelaksanaanharwat kapal polisi, guna mendukung pelaksanaan
tugas harkamtibmas diwilayah perairan yuridiksi hokum Polda
Jambi;
b. Meningkatkan tata kelola yang dapat mendukung pelaksanaan
tugas harwat kapal polisi oleh SubditfasharkanDitpolair Polda
Jambi secara maksimal, baik dan berkualitas sebagaimana yang
diharapkan oleh institusi.
B. Tujuan
1. Tercapainya kondisi sumber daya manusia Ditpolair Polda Jambiyang
mumpuni, mahir dan ahli dalam bidang harwat kapal polisi dan
berpengalaman dibidang pengadaan barang dan jasa pemerintah,
melaksanakan pemeliharaan dan perawatan secara rutin
gunamendukung kesiapsiagaan tugas satrolda dan para kapal
patrolinya dalam harkamtibmas perairan yuridiksi hukum Polda Jambi;
2. Tercapainya dan terlaksananya tata kelola dibidang harwat kapal patroli
secara baik dan benar, terencana, gunaefisiensi serta meningkatkan
kinerja SubditfasharkanDit Polair Polda Jambi.
41
C. Sasaran
1. Sumber daya manusia Ditpolair Polda Jambi yang bertugas dan
melaksanakan kegiatan program pengadaan harwat kapal patroli dan
harwat rutin (Kasubditfasharkan, para kasi staf fasharkan, para pamin
staf fasharkan, para bintara staf fasharkan, para personil bintara kapal
yang mengemban harwat kapal);
2. Para pejabat Ditpolair Polda Jambiyang terkait dalam kegiatan
pengadaan (KPA/PA, PPK, PPSPM, ULP, Pejabat Keuangan, APIP/
pengawas , Pejabat Penerima Hasil Pengadaan) memiliki kesadaran
dan pemahaman dibidang pengadaan sehingga kegiatan harwat dapat
dilakukan sesuai dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian yang baik dan benar.
D. Kebijakan
1. Terdukungnya pengembangan sumber daya manusia personil Ditpolair
Polda Jambi dalam pelaksanaan kegiatan harwat kapal patroli meliputi
dukungan terhadap sumber daya yang mengawakinya, anggaran,
sarana dan prasarana serta metode yang digunakan dalam
pelaksanaan kegiatan pengadaan barang dan jasa harwat kapal polisi;
2. Terdukungnya pengembangan terhadap tata kelola dalam pelaksanaan
pemeliharaan dan perawatan kapal patrol Ditpolair Polda Jambi yang
meliputi aspek manajerial yaitu aspek perencanaan, aspek
pengorganisasian, aspek pelaksanaan serta aspek pengawasan dan
pengendalian.
E. Strategi
Adapun strategi yang dibuat oleh penulis denganmenggunakan
landasan teori analisa SWOT, yaitu penilaian terhadap hasil identifikasi
situasi untuk menentukan kategori suatu kondisi sebagai kekuatan,
42
kelemahan, peluang atau ancaman yang selanjutnya diidentifikasikan guna
menentukan cara solusi atau alternatif pemecahan masalah (Problem
Solving) yang dihadapi sehingga tercipta suatu kondisi sebagaimana yang
diharapkan.
Penulis melakukan analisa SWOT yaitu dengan mengkombinasikan
Kekuatan dengan Peluang (S-O), Kelemahan dan Peluang (W-O), Kekuatan
dan Ancaman (S-T) serta Kelemahan dan Ancaman (W-T), maka penulis
dapat menentukan, menganalisa dan memformulasikan strategi yang dapat
dilakukan dalam pelaksanaan Patroli perairan oleh Ditpolair Polda Jambi,
sebagai maksud untuk meningkatkan kinerja, sehingga outcome yang
didapat adalah dapat mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wilayah
perairan Jambi, yaitu :
1. Strategi Jangka pendek (0 - 6 bulan)
a. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Patroli Perairan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas pelaksanaan patroli
perairan (S-O).
b. Melaksanakan Patroli perairan dengan menerapkan prinsip-prinsip
sesuai dengan budaya lokal masyarakat perairan dan pesisir
pantai Jambi (W-O).
c. Melaksanakan pengembangan sumber daya yang ada, kemudian
mewujudkan Unit Patroli Polair/Kapal patroli sebagai sentra
pelayanan kepolisian terpadu (S-T).
d. Menyusun rencana dan melaksanakan pelatihan rutin tentang
pemeliharaan kemampuan patroli perairan kepada personil
khususnya awak kapal patroli perairan (W-T).
2. Strategi jangka sedang (6 bulan - 1 tahun)
a. Melakukan modifikasi metode Patroliperairan disesuaikan dengan
karakteristik kerawanan daerah perairan Jambi (S-O).
b. Memaksimalkan sumber daya yang ada untuk kerjasama dengan
pemerintah daerah, instansi dan pengguna jasa perairan terkait
dalam hal mengoptimalkan Patroliperairan (W-O).
c. Melakukan kerjasama terhadap masyarakat perairan untuk
menjadi agen informasi (S-T)
43
d. Meningkatkan kemampuan personil awak kapal patroli perairan
dengan mengusulkan mengikuti pendididkan kejuruan dan
pelatihan tentang FT. Polair dan mengusulkan dukungan
anggaran guna mendukung kegiatan patroliperairan W-T).
3. Strategi jangka panjang (1-2 tahun)
a. Meningkatkan peran serta seluruh elemen masyarakat,
pemerintah daerah dan instansi terkait dalam kerjasama
harkamtibmas (S-O).
b. Mengidentifikasi kebutuhan riil terhadap sarana dan prasarana
pendukung kegiatan Patroliperairan (W-O).
c. Melaksanakan kegiatan Patroli perairan dengan melaksanakan
binmas dalam mendukung upaya meningkatkan kesadaran hukum
terhadap masyarakat perairan (S-T).
d. Meminimalisir pelanggaran disiplin personil khususnya yang
melaksanakan tugas patroliperairan (W-T).
F. Action Plan
Rencana aksi (action plan) dalam optimalisasi kemampuan personil
subditfasharkan dalam melaksanakan kegiatan kerja pengadaan dan jasa
pemerintah dan kegiatan cek harwat rutin terhadap kapal-kapal polisi
perairan dalam rangka mendukung dan meningkatkan kinerja direktorat
secara keseluruhan yaitu mewujudkan kamtibmas yang kondusif di wilayah
perairan Polda Jambiadalah dengan :
1. Meningkatkan kondisi peningkatan kemampuan sumber daya manusia
Ditpolair Polda Jambi dengan merencanakan dan meningkatkan
kegiatan pelatihan dalam mendukung pelaksanaan rencana kerja
Ditpolair Polda Jambi tahun anggaran 2015 terutama dibidang
subditfasharkan;
2. Berupaya untuk meningkatkan kualitas rancangan DIPA RKA-KL TA.
kedepannya, terkandung maksud dan tujuan, terpola untuk
membiasakan kegiatan tender bebas/ LPSE;
44
3. Mengoptimalkan pemanfaatan dokumen perencanaan terutama
rencana kerja tahunan dan penetapan kerja, renja tahunan harus
berfungsi sebagai instrument atau menjadi dasar pengajuan anggaran
untuk menghasilkan kinerja yang bisa diukur dan beroreientasi hasil;
Untuk meningkatkan pelaksanaan kegiatan pengadaan harwat kapal
Patroli olehsubditpolair Polda Jambi, dapat dilihat dari dukungan oleh
sumber daya manusia dan anggaran dengan cara sebagai berikut :
a. Subyek :
Dir PolairPolda Jambi/ Wadirpolair, Kasubditfasharkan dan
para kasi (kepala seksi), para pamin (perwira administrasi) dalam
komunitas subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi.
b. Metode :
1) Peningkatan Kemampuan Sumber daya manusia
a) Pengisian kekosongan jabatan dalam struktur
organisasi /STOK Polda direktorat, terkhusus
subditfasharkan yaitu dengan cara mengusulkan
pengisian jabatan Kepala seksi fasilitas dan kepala
seksi pemeliharaan dan perbaikkan serta memiliki
kemampuan profesionalitas , pemahaman di bidang FT.
Polair pada bagian pengadaan dan harwat kapal patroli.
b) Pendidikan atau edukasi
Mengusulkan dan memprioritaskan kepada
personil yang terlibat dalam kepanitiaan pengadaan,
untuk diusulkan memperoleh tunjangan profesi antara
lain adalah sebagai berikut;
(1) Memfasilitasi personil subditfasharkan dengan
pelatihan pengadaan barang dan jasa pemerintah
dibidang harwat kapal polisi dengan didukung
anggaran/ DIPA;
(2) Mengikuti pendidikan pengembangan umum di
universitas yang ada di Jambi (terkait ilmu
ekonomi manajemen);
45
(3) Mengikuti berbagai pelatihan tentang harkatpuan
FT. Polair yang diselenggarakan oleh Lemdikpol
Polri ( Harwat kapal, Komlek);
c) Sosialisasi/penyegaran peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu melaksanakan sosialisasi kepada
personil Ditpolairsecara terprogram dan konsisten
tentang peraturan yang berkaitan dengan kegiatan
pengadaan harwat kapal patroli, antara lain :
(1) Sosialisasi Perpres nomor 54 tahun 2010 dan
Perpres nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan
kedua atas perpres no 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah;
(2) Sosialisasi SOP yang berkaitan denganharwat
kapal patroli, dan pemahaman, mengerti
penggunaan fungsi dan peran buku cek harwat
kapal polisi.
d) Arahan pimpinan pasukan
Dengan carakonsistenmemberikan arahan kepada
personil (APP) pada setiap kegiatan apel pagi/sebelum
melaksanakan tugasnyakepada personil staf fasharkan
dan personil/ABK kapal patroli, tentang pentingnya
harwat rutin terhadap kapalnya.
e) Untuk memberikan motivasi dan penyampaian pesan
pimpinan agar mengurangi segala bentuk
penyimpangan yang dilakukan seluruh oleh seluruh
personil penerima APP;
f) Wejangan /santiaji Binrohtal dan optimalisasi kinerja
antara lain adalah sebagai berikut:
(1) Melaksanakan pembinaan mental dan rohani
kepada personil staf fasharkan dan ABK kapal
patroli;
(2) Mengoptimalkansistem manajemen kinerja (SMK)
untuk mengidentifikasi dan mengukur prestasi
46
kinerja personil secara berkesinambungan dan
konsisten;
(3) Meningkatkan akuntabilitas dalam melaksanakan
kegiatan harwat kapal polisi, seperti membuat
pakta integritas guna memantapkan komitmen
bersama;
(4) Melakukan kontrak kinerja untuk disepakati
mengenai keberhasilan pelaksanaan tugas
dalampelaksanaan harwat pengadaan dan rutin
terhadap patroli.
2) Sarana dan Prasarana
Dalam meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
dalam mendukung Patroli perairan, melakukan upaya
dengan mengajukan kepada Kapolda Jambi melalui Kepala
Biro perencanaan dan Kepala Biro Sarpras yang dimasukkan
ke dalam pengajuan rancangan rencana kerja tahun
berikutnya yaitu mengajukan usulan terkait keberadaan dock
kapal patroli polisi.
3) Anggaran
Untuk meningkatkan dukungan anggaran dalam
mendukung pelaksanaan Patroli perairan, berupaya untuk
mengajukan usulan kepada Kapolda Jambi melalui Kepala
Biro Perencanaan, yang selanjutnya dituangkan kedalam
rancangan rencana kerja tahun anggaran berikutnya, yaitu
dengan :
a) Mengajukan usulan pengadaan harwat kapal yang
sesuai dengan jumlah kuantitas kapal yang dimiliki
oleh Ditpolair Polda Jambi;
b) Mengajukan dana kegiatan pengadaan barang dan
jasa harwat kapal patroli polisi sesuai dengan
standarisasi biaya umum yang ada;
c. Obyek
47
Sebagai obyek dalam mengoptimalkan fungsi dan peran
subditfasharkan antara lain adalah sebagai berikut:
1). Kasubditfasharkan;
2). Para Kasi Staf subditfasharkan (kasi fasilitas dan kasi
harkan);
3). Para Pamin staf fasharkan;
4). Para ABK kapal patroli
BAB VII
P E N U T U P
A. Kesimpulan
1. Kegiatan pengadaan harwat (pemeliharaan dan perawatan) kapal
patrol polisi dan kegiatan rutin harwat . telah dilaksanakan oleh
subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi dalam usahanya meningkatkan
kelaik lautan kapal patroli polisi guna mendukung pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka mewujudkan kamtibmas yang kondusif di
wilayah perairan Polda Jambi, namun dalam implementasinya masih
belum optimal karena berbagai faktor kendala dan hambatan sumber
daya yang ada. Oleh karenanya diperlukan suatu upaya khusus yang
strategis dalam mengoptimalkan pelaksanaan harwat kapal , seperti :
peningkatan sumber daya manusia, pengajuan atas penambahan
anggaran guna mendukung pelaksanaan harwat kapal patroli perairan
dan mengajukan pengusulan sarana prasarana dock kapal patroli
perairan guna efektif dan efisien kegiatan harwat;
2. Tata kelola pelaksanaan kegiatan harwat kapal patroli perairan oleh
Ditpolair Polda Jambi yang saat ini sudah berjalan dengan segala
keterbatasan,namun dalam pelaksanaannya secara detail belum
dilaksanakan secara optimal, sehingga pelaksanaan patroli perairan
tidak berjalan dengan baik. Oleh karena itu diperlukan suatu
optimalisasi pelaksanaan tata kelola kegiatan harwat kapal patroli polisi.
48
perairan oleh Ditpolair Polda Jambi yang bernilai strategis dengan
melakukan upaya sebagai berikut : menyusun rencana program kerja
dan anggaran, dalam pengorganisasian dengan mengarahkan dan
menetapkan siapa subyek pelaksana kegiatan harwat kapal patroli,
pembina teknis dan pengendalinya, dari aspek pelaksanaan patroli
perairan dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara
optimal, serta dari aspek pengawasan dan pengendalian dilakukan
melalui pemanfaatan kekuatan yang terdapat dalam struktur organisasi
Ditpolair Polda Jambi untuk secara bersama-sama melaksanakan
pengawasan dan pengendalian dalam pelaksanaan kegiatan harwat
kapal Patrolipolisi perairan.
3. Produk Norma indek dilingkungan Polri atau standar biaya khusus
dilingkungan Polri yang disusun oleh Mabes Polri pada saat ini agar
direvisi dan dilakukan penyempurnaan, terkandung maksud untuk
penyusunan tahun anggaran kedepannya mendapatkan patokkan dan
acuan yang jelas dan tepat sasaran dalam penyusunan rancangan
renja tahun anggaran baru terutama dibidang anggaran harwat kapal
polisi.
4. Sebagaimana yang tercantum dalam norma indeks dilingkungan Polri atau standar biaya khusus di lingkungan Polri T.A. 2011 s.d 2014 , pada peruntukan kapal C2 per unit per tahun sebesar Rp 560 Juta (mesin dalam, mesin luar), sedangkan peruntukan dukgar kapal C3 dalam per unit per tahun dengan klasifikasi mesin dalam Rp. 25 Juta, mesin luar Rp 8 Juta, kemudian pemeliharaan alat berupa perahu karet mesin tempel 20 PK s.d 40 PK dalam unit per kapal Rp 14.500.000,-. Faktanya realisasi alokasi dana dukgar untuk kegiatan harwat kapal polisi dan pemeliharaan alat perahu karet di Ditpolair Polda Jambi, rentangannya adalah sebagai berikut :
a. Kapal polisi type C2 (tahun 2012=Rp.30.816.666 +tahun 2013=Rp 25.326.500+tahun 2014=Rp 80.600.000+tahun 2015=Rp 33.666.666) : 4 tahun = rata-rata type C2 dipatok harga harwat Rp 42.602.458;
b. Kapal polisi type C3 (tahun 2012=Rp.15.567.000+tahun 2013=Rp 54.673.500+tahun 2014=Rp 4.400.000+tahun 2015=Rp 20.000.000) : 4 tahun = rata-rata type C3 dipatok harga harwat Rp 23.660.125;
49
c. Perahu Karet 20 PK s.d 40 PK (tahun 2013=Rp 16.700.000 + tahun 2015=Rp 7.000.000,-) : 2 tahun = rata-rata dipatok harga harwat Rp 11.850.000;
d. Rata-rata alokasi dukgar untuk kapal type C2 hanya 7,6 %, kapal type C3 hanya 295,7 %, perahu karet hanya 81,7 % dari norma indeks atau standar biaya khusus dilingkungan Polri tahun 2011 s.d 2014
e. Kemudian pemeliharaan alat berupa perahu karet mesin tempel 20 PK s.d 40 PK dalam unit per kapal Rp 14.500.000,-. faktanya realisasi mesin perahu karet yang dimiliki Ditpolair Polda Jambi mesin tempelnya dengan kemempuan 40 PK sejumlah 4 unit sudah terealisasikan 81,724 %.
B. Saran
1. Dalam meningkatkan kondisi sumber daya dalam mendukung
pelaksanaan kegiatan harwat kapal polisi oleh Ditpolair Polda Jambi,
antara lain adalah sebagai berikut:
a. Agar Dir Polair Polda Jambi mengajukan usulan kepada Kapolda
Jambi melalui Karo SDM untuk melaksanakan pelatihan tentang
perpres nomor 54 tahun 2010 dan perpres nomor 70 tahun 2012
tentang perubahan atas perpres nomor 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barang dan jasa pemerintah yang didukung oleh
anggaran;
b. Agar diusulkan untuk mengisi jabatan struktural yang kosong pada
unit kerja subditfasharkan Ditpolair Polda Jambi, terutama jabatan
para kasi (kepala seksi) antara lain kasi fasilitas job kompol, kasi
harkan job kompol, dan para pamin staf subditfasharkan dengan
kepangkatan IPDA/ IPTU/AKP;
2. Dalam meningkatkan tata kelola dalam pelaksanaan kegiatan
pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam bidang harwat serta
kegiatan harwat rutinnya oleh karena itu Subditfasharkan Dit Polair
Polda Jambi agar menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
50
a. Membuat perencanaan yang akurat terkait kegiatan harwat
pengadaan barang dan jasa pemerintah serta harwat rutin;
b. Memberdayakan seluruh kemampuan sumber daya manusia
yang dimiliki dengan mengklasifikasikan minat, bakat, susjur yang
dan sertifikasi dimiliki oleh personil ditpolair;.
c. Kasubditfasharkan dan stafnya agar memiliki referensi yang cukup
tentang peraturan presiden dan peraturan menteri keuangan RI,
Standar biaya umum Polri dalam menyusun dan memberikan
masukkan kepada fungsi perencanaan (subbagrenmin) dalam
menggulirkan rancangan kerja Satker Ditpolair Polda Jambi;
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian yang lebih intens
untuk meningkatkan kinerja personil subdit fasharkan serta
mengurangi pelanggaran/kesalahan-kesalahan personil di
lapangan.
3. Menyarankan agar Dirpolair Polda Jambi melalui Kasubbagremin
terutama dibagian perencanaan membuat tulisan ditandatangani oleh
Dirpolair Polda Jambi yang isinya berupa saran pendapat tentang
celah dan kelemahan dalam produk Norma indek dilingkungan Polri
atau standar biaya khusus Polri yang telah disusun oleh Mabes Polri,
agar segera dilakukan direvisi dan penyempurnaan, terkandung
maksud untuk penyusunan tahun anggaran kedepannya mendapatkan
patokkan dan acuan yang jelas dan tepat sasaran dalam penyusunan
rancangan renja tahun anggaran baru terutama dibidang anggaran
harwat kapal polisi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Nomor: 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2008, Tentang Pedoman Dasar Strategi
dan Implementasi Pemolisian Masyarakat Dalam Penyelenggaran
Tugas Polri, Mabes Polri, Jakarta (2008)
Buku Pedoman Pelatihan Untuk Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, Tentang Pemolisian Masyarakat, Kerjasama dengan
Organisasi International untuk Imigrasi (IOM), dan Kedutaan Besar
Kerajaan Belanda, Jakarta,. Juni 2006
Rahadjo, Satjipto, Polisi Sipil; Dalam Perubahan Sosial di Indonesia, Editor
Hasyim Asy’ari, Penerbit Kompas, Jakarta, 2002
Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat Tahun 2008, penerbit
Agung Media Mulia.
Rancangan Peraturan Direktur Polair Baharkam Polri, Tentang Pedoman
Pelaksanaan Perpolisian Masyarakat (Polmas) di Wilayah Perairan.
Peraturan Kapolri Nomor 22 tahun 2010 Tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Daerah.
52
Terry R. George, Azas-asas Manajemen, terjemahan dari “Principle Of
Management”, Jakarta 2000.
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara No 46A tahun 2003
tanggal 21 Nopember 2003.
Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis:
Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghaapi Abad
21, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Rencana Strategis Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi tahun 2010-
2014 (Surat Keputusan No. Pol. : Skep/5/X/2009)
Rancangan Rencana Kerja Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi
tahun 2013.
Kamus Besar Bahasa Indonesia,Gitamedia Press, Jakarta, 2014.
Peraturan presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang perubahan kedua atas
Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa
pemerintah;
Permenkeu RI nomor 53/PMK.02/2014 ttg Standar biaya masukan T.A.2015
53
LAMPIRAN
54
HARWAT KAPAL PATROLI KLAS C1,C2 DAN C3
NORMA INDEKS DILINGKUNGAN POLRI
Kep Kapolri, Nomor Kep/606/X/20210 tanggal 5 Oktober 2010
N
O
JENIS KAPAL SATUAN BIAYA TA. KET
1 KAPAL POLISI C1 UNIT/TH Rp. 800.000.000,- Kep Kapolri, Nomor
Kep/606/X/2010
tanggal 5 Oktober
2010
2 KAPAL POLISI C2
(MESIN DALAM,
MESIN LUAR)
UNIT/TH Rp. 560.000.000,- Kep Kapolri, Nomor
Kep/606/X/2010
tanggal 5 Oktober
2010
3 KAPAL POLISI KLAS
C3
Kep Kapolri, Nomor
Kep/606/X/20210
tanggal 5 Oktober
2010a). MESIN DALAM UNIT/TH Rp. 25.000.000,-
b). MESIN LUAR UNIT/TH Rp. 8.000.000,-
55
Sumber data :Subbagrenmin Ditpolair Polada Jambi; Kep Kapolri, Nomor Kep/606/X/20210 tanggal 5 Oktober 2010;
Harwat Kapal Patroli Klas C1, C2 Dan C3 Norma Indeks Dilingkungan Polri, Kep Kapolri
Nomor Kep/523/VII/2013, tanggal 24 Juli 2013
NO JENIS KAPAL SATUAN BIAYA TA. KET
1 KAPAL POLISI C1
(MESIN DALAM,
MESIN LUAR)
UNIT/TH Rp. 800.000.000,- Kep Kapolri, Nomor
Kep/523/VII/2013
tanggal 24 Juli
2013
2 KAPAL POLISI KLAS
C2
UNIT/TH Rp.560.000.000,- Kep Kapolri, Nomor
Kep/523/VII/2013
tanggal 24 Juli
2013a). MESIN DALAM UNIT/TH Rp. 25.000.000,-
b). MESIN LUAR
(MESIN TEMPEL 80
PK S.D 300 PK)
UNIT/TH Rp. 8.000.000,-
Sumber data :Subbagrenmin Ditpolair Polda Jambi; Kep Kapolri Nomor Kep/523/VII/2013, tanggal 24 Juli 2013
REALISASI ANGGARAN KEGIATAN HARWAT KAPAL POLISI DITPOLAIR POLDA JAMBI DARI TAHUN 2009 S.D 2015
NO KEGIATAN DIPA RKA-KL JUMLAH
(Rp)
KET
1 Kegiatan Harwat Kapal Ta.2009
Dipa Rka-Kl TA.2009 Sejumlah Rp 46.000.000 (Empat Puluh Enam Juta Rupiah
Rp 46.000.000 (Empat Puluh Enam Juta Rupiah
Pl (Penunjukkan
Langsung)
2 Kegiatan Harwat Kapal Ta.2010
Dipa Rka-Kl TA.2010 Sejumlah Rp.81.224.500
Rp.81.224.500 Pl (Penunjukkan
Langsung)
3 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2011
Dipa Rka-Kl T A.2011 Sejumlah Rp.90.727.000
Rp.90.727.000 Pl (Penunjukkan
Langsung)
4 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2012
Dipa Rka-Kl TA.2012 Sejumlah
Rp.. 108.017.000
PL (Penunjukkan
Langsung) C2=3 UnitX
56
Rp.108.017.000 Rp 30.816.666,-Rp.
92.450.000, C3 mesin
luar = 1 Unit = Rp.
15.567.000
5 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2013
Dipa Rka-Kl TA.2013 Sejumlah Rp. 96.700.000
Rp. 96.700.000 PL (Penunjukkan
Langsung) C2=1 Unit=
Rp.25.326.500,C3=
2Unit =Rp. 54.673.500,
1 1 Unit Perahu Karet =
Rp. 16.700.000
6 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2014
Dipa Rka-Kl TA.2014 Sejumlah Rp.85.000.000
Rp.85.000.000 PL (Penunjukkan
Langsung) =Dukgar
Rp.85 Juta dgn rincian
sbb: C2= 1 Unit
Rp.80.600.000,-, C3=
Rp.4.400.000,-
7 Kegiatan Harwat Kapal Ta. 2015
Dipa Rka-Kl. TA.2015 Sejumlah Rp.269.000.000
Rp.269.000.000 Tender Bebas/LPSE
=Dukgar Rp 269 Juta
dgn rincian sbb:
C2=Rp.33.666.666,- X 6
Unit =Rp.202 Juta.
C3=Rp.20 Juta X3 Unit
=Rp 60 Juta
1 Unit Perahu Karet
=Rp.7 Juta
KesimpulanSebagaimana yang tercantum dalam norma indeks dilingkungan Polri atau standar biaya khusus di lingkungan Polri T.A. 2011 s.d 2014 , pada peruntukan kapal C2 per unit per tahun sebesar Rp 560 Juta (mesin dalam, mesin luar), sedangkan peruntukan dukgar kapal C3 dalam per unit per tahun dengan klasifikasi mesin dalam Rp. 25 Juta, mesin luar Rp 8 Juta, kemudian pemeliharaan alat berupa perahu karet mesin tempel 20 PK s.d 40 PK dalam unit per kapal Rp 14.500.000,-. Faktanya realisasi alokasi dana dukgar untuk kegiatan harwat kapal polisi dan pemeliharaan alat perahu karet di Ditpolair Polda Jambi, rentangannya adalah sebagai berikut :1. Kapal polisi type C2 (tahun 2012=Rp.30.816.666 +tahun
2013=Rp 25.326.500+tahun 2014=Rp 80.600.000+tahun
57
2015=Rp 33.666.666) : 4 tahun = rata-rata type C2 dipatok harga harwat Rp 42.602.458,-
2. Kapal polisi type C3 (tahun 2012=Rp.15.567.000+tahun 2013=Rp 54.673.500+tahun 2014=Rp 4.400.000+tahun 2015=Rp 20.000.000) : 4 tahun = rata-rata type C2 dipatok harga harwat Rp 23.660.125,-
3. Perahu Karet 20 PK s.d 40 PK(tahun 2013=Rp 16.700.000 + tahun 2015=Rp 7.000.000,-) : 2 tahun = rata-rata dipatok harga harwat Rp 11.850.000,-
4. Rata-rata alokasi dukgar untuk kapal type C2 hanya 7,6 %, kapal type C3 hanya 295,7 %, perahu karet hanya81,7% dari norma indeks atau standar biaya khusus dilingkungan Polri tahun 2011 s.d 2014
Rencana Harwat Kapal Patroli Type C2, C3, Dan Perahu Karet T.A. 2015
NO NAMA KAPAL TYPE BIAYA HARWAT PELAKSANAAN KET
1. XXVI-2006 C2 Rp. 77.000.000,00 MARET 20152. XXVI-2002 C2 Rp. 25.000.000,00 APRIL 20153. XXVI-2003 C2 Rp. 25.000.000,00 APRIL 20154. XXVI-2005 C2 Rp. 25.000.000,00 MEI 20155. XXVI-2008 C2 Rp. 25.000.000,00 JUNI 20156. XXVI-2009 C2 Rp. 25.000.000,00 JUNI 20157. XXVI-1001 C3 Rp. 20.000.000,00 JUNI 20158. XXVI-1002 C3 Rp. 20.000.000,00 JULI 20159. XXVI-1004 C3 Rp. 20.000.000,00 JULI 2015
10. PERAHU KARET
- Rp 7.000.000,00 AGUSTUS 2015
JUMLAH : Rp. 269.000.000,00 ( dua ratus enam puluh sembilan juta rupiah)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAMBI
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
RENCANA DUKUNGAN ANGGARAN PENGADAAN HARWAT BARANG DAN JASA
DITPOLAIR POLDA JAMBI T.A. 2015
I. PENDAHULUAN
58
1. Umum
Latar belakang, dalam rangka melaksanakan tugas pokok Subdit Fasharkan mendukung Reformasi Birokrasi Polri melanjutkan Grand Strategi Polri ( 2005 -2025 ) yang dijabarkan tahapan III “ Strive For Excellence” sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Negara pemberdayaan Aparatur Negara ; Per / 15 / M.PAN / 7 / 2008.
Polri merupakan bagian dari aparatur negara yang harus melaksanakan amanat undang-undang dalam Undang-Undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementian Negara dan Undang-undang tentang rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) secara tegas menyatakan bahwa pembangunan aparatur negara harus dilakukan melalui reformasi birokkrasi.
Untuk membangun kemampuan pelayanan publik yang unggul dan dipercaya masyarakat, Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi berusaha menyajikan wujud pelayanan Polri yang multi dimensional, efektif dan efisien dalam bentuk Pemeliharaan dan Perawatan (harwat) Kapal Polisi Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi sesuai dengan amanat undang –undang (Perpres No 54 tahun 2010 dan Perpres No 70 tahun 2012).
2. Dasara. Renja Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi T.A. 2015;b. Pogram Kegiatan Subdit Fasharkan T.A. 2015;c. DIPA / RKA – KL Satker Dit polair Polda Jambi T.A. 2015 Nomor :
06001641372. 523121, tanggal 11 Desember 2014;d. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor : 54 tahun 2010 dan
perubahannya Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor : 70 tahun 2012, tentang Pengadaan Barang dan jasa.
e. Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 53/PMK.02/2014 tentang
Standar biaya masukan tahun anggaran 2015.
3. Maksud dan tujuan
a. Maksud Untuk melaksanakan tugas pokok Direktorat Kepolisian Perairan
Polda Jambi sesuai Program Kerja Direktorat Kepolisian Perairan Baharkam Polri dan Kebijakan Kapolri mengacu kepada Grand Strategi dan Program Akselerasi dengan menerapkan Kebijakan Polri yang mendukung terlaksananya program-program Reformasi Birokrasi Polri yaitu :
59
a. Manajemen perubahan dan transformasi budaya;b. Restrukrisasi Organisasi dan tata laksana;c. Quick wins;d. Manajemen sumberdaya manusia dan remunisasie. Evaluasi Kinerja dan Profil Polri 2025.
b. Tujuan
Mendukung tugas dan pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas.
4. Sistimatika
a. I. PENDAHULUANb. II. PENTELAAHANc. III. PENUTUP
II. PENTELAAHAN
A. DUKUNGAN ANGGARAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATANAnggaran biaya perawatan dan pemeliharaan Direktorat Kepolisian
Perairan Polda Jambi dalam DIPA RAKL 06001641372 AX 523121 sebesar Rp. 269.000.000,00 belum mencantumkan biaya pengelolaan kegiatan yang menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan pengadaan barang / jasa harwat Kapal Patroli secara langsung (LPSE) DIPA RAKL terlampir.
Kode AX PERAWATAN ANGKUTAN AIR
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Perawatan Dan Mesin(KPPN. 012-JAMBI)
> PERAWATAN ANGKUTAN AIR: Rp.269.000.000,-- PEMELIHARAAN KAPAL PATROLI TYPE C2: Rp.150.000.000,-- HARWAT KAPAL PATROLI TYPE C3:Rp. 80.000.000,-- HARWAT PERAHU KARET: Rp. 39.000.000,-
B. RENCANA DUKUNGAN BIAYA PENGELOLAAN KEGIATAN Biaya pengelolaan kegiatan pengadaan barang / jasa harwat Kapal Patroli secara langsung (LPSE) diambil dari Dukungan operasional satker DIPA RAKL 06001641372 Dit Polair Polda Jambi.
60
C. RENCANA PEMELIHARAAN KAPAL PATROLI TYPE C2, C3, DAN PERAHU KARET T.A. 2015
NO NAMA KAPAL TYPE BIAYA HARWAT PELAKSANAAN KET
1. XXVI-2006 C2 Rp. 77.000.000,00 MARET 20152. XXVI-2002 C2 Rp. 25.000.000,00 APRIL 20153. XXVI-2003 C2 Rp. 25.000.000,00 APRIL 20154. XXVI-2005 C2 Rp. 25.000.000,00 MEI 20155. XXVI-2008 C2 Rp. 25.000.000,00 JUNI 20156. XXVI-2009 C2 Rp. 25.000.000,00 JUNI 20157. XXVI-1001 C3 Rp. 20.000.000,00 JUNI 20158. XXVI-1002 C3 Rp. 20.000.000,00 JULI 20159. XXVI-1004 C3 Rp. 20.000.000,00 JULI 2015
10. PERAHU KARET
- Rp 7.000.000,00 AGUSTUS 2015
JUMLAH : Rp. 269.000.000,00 ( dua ratus enam puluh sembilan juta rupiah)
D. RINCIAN BIAYA PENGELOLAAN KEGIATANKriteria Harkamtibmas, yaitu penerapan biaya pengelolaan kegiatanPeraturan Menteri Keuangan RI,nomor 53/PMK.02/2014 tentang Standar biaya masukan tahun anggaran 2015.Jumlah biaya pengelolaan kegiatan sebesar Rp. 9.360.000,-adapun rinciannya adalah sebagai berikut ;a. PA / KPA (KUASA PENGGUNA ANGGARAN) :honor Rp.720.000,-
1 (satu) Orang Direktur Polisi Perairan Polda Jambi.YULIUS BAMBANG KARYANTOKOMOSARIS BESAR POLISI NRP. 66070548
b. PPK (PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN) : honor Rp.700.000,-1 (satu) Orang Kabagbin Opsnal Dit Polair Polda JambiAGUS SUMARSONO , SIK , MM . AKBP NRP. 72070696
c. ULP / PEJABAT PENGADAAN
1. Pokja Pengadaan 3 (tiga) orang @ honor Rp. 600.000,- = Rp. 1.800.000,-
a. TINA MARLINDA S.kom= Pamin Urren Rosarpras Polda jambiPENDA NIP. 197403092006042002
b. JOEDIS INDRA YANA SH=: Ba yanma Polda Jambi BRIPTU NRP. 81100016
c.ANGGI DS MAHA= Bamin Urrenmin Ditpolair polda Jambi BRIPDA NRP. 91030195
61
2. PPSPM honor Rp. 570.000,- 1 (satu) Orang Kasubdit Fasharkan Dit Polair Polda Jambi
DADANG D JOKO K ARYANTO, AMd Mar,SIP, SH , MH . AKBP NRP. 72120646
3. PEJABAT KEUANGAN3 (tiga) orang staf Keu Ditpolair polda Jambi ;
a. SUSILO , S.kom Ps. Kaur Keu Ditpolair polda Jambi AIPTU NRP. 73090451 : honor Rp. 500.000,-
b. DEDI DARMA PUTRA Staf Kaur Keu Ditpolair polda Jambi AIPDA NRP. 80040029 : honor Rp. 370.000,-
c. ABDULAH Anggota Kaur Keu Ditpolair polda Jambi BRIGADIR NRP. 79030596: honor Rp. 300.000,-
d. PANITIA / PEJABAT PENERIMA HASIL PENGADAAN1. PPH minimal 3(tiga) orang disesuaikan jenis dan fariasi kegiatan 5 (lima) orang.5 (lima) orang @ Rp. 520.000,00 = Rp. 2.600.000,-
a.SUNARYO = (Kasubbag Renmin Ditpolair) KOMPOL NRP. 64090366
b. D. RITONGA = ( PS. Pamin Matlog Ditpolair)AIPTU NRP. 57110533
c. AZMAN = (PS. Pamin Uren Subbag Renmin Ditpolair) AIPTU NRP. 72050096
d. GUSTIAN R= (PS. Pamin Fasilitas Subdit Fasharkan) AIPTU NRP. 74080606
e. HEZLY H. PANJAITAN SH=( Bintara Ditpolair) BRIPTU NRP. 88090746
e. Panitia Pengawas Hasil Pekerjaan
berjumlah minimal 3 (tiga) orang berdasarkan jenis dan fariasi kegiatan 5 (lima) orangR. MARPAUNG=: BA Min Fasilitas Ditpolair : honor Rp. 450.000,-BRIPTU NRP. 88120633
EDI DARMANSYAH= BA. Subbagrenmin: honor Rp. 400.000,-BRIGADIR NRP.
76120624
62
VANDI SEPERNANDO = BA Min Fasilitas Ditpolair:honor Rp. 350.000,-BRIPTU NRP. 88090939
UCOK F. SIHITE= BA Harkan Ditpolair: honor Rp.300.000,-BRIPDA NRP. 90100270
YUSMAN = BA Harkan Ditpolair: honor Rp.300.000,-BRIPDA NRP. 92040045
Jumlah Pokja 19 (sembilan belas) orang total biaya Rp. 9.360.000,- (sembilan juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah)
III. PENUTUP
a. SARAN
Berdasarkan Anggaran biaya perawatan dan pemeliharaan Direktorat Kepolisian Perairan Polda Jambi dalam DIPA RAKL 06001641372 AX 523121 sebesar Rp. 269.000.000,00 belum mencantumkan biaya pengelolaan kegiatan yang menjadi syarat mutlak dalam pelaksanaan pengadaan barang / jasa harwat Kapal Patroli secara langsung (LPSE) agar Direktur Kepolisian Perairan Polda Jambi selaku KPA berkenan memasukan biaya pengelolaan kegiatan sebesar Rp. 9.360.000,00 (sembilan juta tiga ratus enam puluh ribu rupiah) ke dalam DIPA RAKL 06001641372 FS 521119 dukungan operasional satker Dit Polair.
b. KESIMPULAN
Demikianlah rencana dukungan anggaran pengadaan harwat barang/jasa Dit Polair Polda Jambi T.A. 2015 ini dibuat dengan sebagai bahan masukan kepada pimpinan guna mendukung tugas pembinaan dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materil, fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitasnya serta menutup /mengurangi kelemahan satuan yang ada.
Jambi, Januari 2015KASUBBDIT FASHARKAN
H.DADANG DJOKO KARYANTO,AMd Mar,SH,SIP,MH.
63
AKBP NRP. 72120646
64
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAMBI
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
DAFTAR RIWAYAT HARWAT KAPAL DIT POLAIR POLDA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2009 s/d 2014
NO NAMA KAPAL TYPE WAKTU LAKS. HARWAT RINCIAN HARWAT ANGGARAN KET
1 KP. XXVI – 2001
Non Standar
A. 3 Maret 2009 s/d 17 Juni 2009B. 1 September 2010 s/d 4 September 2010C. 4 September 2010 s/d 8 September 2010D. 4 April 2011 s/d 13 April 2011
E. 27 September 2012 s/d 11 Oktober 2012
Body Dan Mesin KapalBody Dan Mesin KapalBody Dan Mesin KapalBody,Mesin Utama & Mesin Bantu KapalBody Dan Gear Box
Rp. 6.000.000Rp. 8.805.000 ( TAHAP 1 )Rp. 8.015.000 ( TAHAP 2 )Rp. 9.730.000
Rp. 11.058.0002 KP. XXVI - 2002 C 2 A. 11 April 2009 s/d 20 April 2009
B. 22 April 2010 s/d 30 April 2010C. 30 April 2010 s/d 5 Mei 2010D. 6 Mei 2010 s/d 11 Mei 2010E. 6 September 2012 s/d 5 Oktober 2012
Body Dan Mesin KapalBody Dan Navigasi Kapal
Body Kapal
Rp. 8.097.000Rp. 9.961.000 ( TAHAP 1 )Rp. 6.508.000 ( TAHAP 2 )Rp. 7.485.000( TAHAP 3 )Rp. 55.000.000
3 KP. XXVI - 2003 C 2 A. 2 April 2009 s/d 11 April 2009B. 9 Juli 2012 s/d 1 Agustus 2012
Body KapalBody Dan Mesin Kapal
Rp. 8.000.000Rp. 26.392.000
4 KP. XXVI - 2004 C 2 A. 2 Maret 2009 s/d 12 Maret 2009B. 19 Januari 2010 s/d 25 Januari 2010C. 26 Januari 2010 s/d 29 Januari 2010D. 7 November 2011 s/d 16 November 2011E. 22 April 2014 s/d 31 Mei 2014
Mesin KapalBody Dan Mesin KapalBody Dan Mesin KapalBody, Navigasi Dan Mesin KapalBody Dan Mesin Kapal
Rp. 7.903.000Rp. 9.896.000 ( TAHAP 1 )Rp. 6.477.000 ( TAHAP 2 )Rp. 13.138.000Rp. 80.600.000
5 KP. XXVI - 2005 C 2 A. 3 Maret 2009 s/d 17 Juni 2009B. 15 Oktober 2010 s/d 19 Oktober 2010C. 21 Oktober 2010 s/d 26 Oktober 2010D. 3 Mei 2011 s/d 10 Mei 2011E. 8 Maret 2013 s/d 14 Maret 2013
Body Dan Mesin KapalMesin KapalMesin KapalBody, Navigasi Dan Mesin KapalMesin Kapal
Rp. 8.000.000Rp. 9.825.000 ( TAHAP 1 )Rp. 9.044.500 ( TAHAP 2 )Rp. 10.131.000Rp. 25.326.500
6 KP. XXVI - 2006 C 2 A. 6 Februari 2009 s/d 15 Februari 2009 Body Kapal Rp. 4.000.000
65
B. 1 Juli 2010 s/d 5 Juli 2010C. 22 Februari 2011 s/d 25 Februari 2011D. 25 Februari 2011 s/d 1 Maret 2011
Mesin KapalKatrol Palka, Body & Mesin KapalKatrol Palka, Body & Mesin Kapal
Rp. 4.812.000Rp. 9.850.000 ( TAHAP 1 )Rp. 4.200.000 ( TAHAP 2 )
7 KP. XXVI - 2008 C 2 NIHIL - -8 KP. XXVI - 2009 C 2 NIHIL - -9 KP. XXVI - 1001 C 3 A. 7 Mei 2009 s/d 16 Mei 2009
B. 13 April 2011 s/d 19 April 2011C. 10 Juli 2013 s/d 16 Juli 2013D. 18 Oktober 2013 s/d 7 November 2013
Body Dan Mesin KapalBody, Navigasi Dan Mesin KapalMesin KapalBody Kapal
Rp. 6.000.000Rp. 11.853.000Rp. 22.656.500Rp. 25.004.000
10 KP. XXVI - 1002 C 3 20 Juli 2012 s/d 8 Agustus 2012 Body, Navigasi Dan Mesin Kapal Rp. 15.567.00011 KP. XXVI - 1003 C 3 A. 21 April 2011 s/d 29 April 2011
B. 11 Agustus 2011 s/d 20 Agustus 2011Body, Navigasi Dan Mesin KapalKedudukan Mesin
Rp. 9.773.000Rp. 13.017.000
12 KP. XXVI - 1004 Speedbaot 21 November 2011 s/d 30 November 2011 Body Dan Kedudukan Mesin Rp. 9.035.00013 BS – 02 C 1 NIHIL - -
Sumber data : Subbag Renmin (Matlog)Dit Polair Polda Jambi, 2015
66
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIADAERAH JAMBI
DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN
DAFTAR KEGIATAN HARWAT KAPAL DIT POLAIR POLDA JAMBIDALAM TAHUN ANGGARAN 2009 s/d 2014
NOTAHUN
ANGGARANNAMA KAPAL
WAKTU LAKS. HARWAT HARWAT YANG DILAKSANAKAN
RINCIANDIPA RKA-KL TAHUN
ANGGARAN1 2009 KP. XXVI –
2001 (NON STANDART)
3 Maret 2009 s/d 17 Juni 2009 Body Dan Mesin Kapal Rp. 6.000.000 DIPA RKA-KL T A.2009 SEJUMLAH RP 46.000.000 (EMPAT PULUH ENAM JUTA RUPIAH
PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)
KP. XXVI – 2002 (C2)
11 April 2009 s/d 20 April 2009 Body Dan Mesin Kapal Rp. 8.097.000
KP. XXVI – 2003 (C2)
2 April 2009 s/d 11 April 2009 Body Kapal Rp. 8.000.000
KP. XXVI – 2004 (C2)
2 Maret 2009 s/d 12 Maret 2009 Mesin Kapal Rp. 7.903.000
KP. XXVI – 2005 (C2)
3 Maret 2009 s/d 17 Juni 2009 Body Dan Mesin Kapal Rp. 8.000.000
KP. XXVI – 2006 (C2)
6 Februari 2009 s/d 15 Februari 2009 Body Kapal Rp. 4.000.000
KP. XXVI – 1001 (C3)
7 Mei 2009 s/d 16 Mei 2009 Body Dan Mesin Kapal Rp. 6.000.000
2 2010 KP. XXVI – 2001 (NON
STANDART)
1 September 2010 s/d 4 September 20104 September 2010 s/d 8 September 2010
Body Dan Mesin KapalBody Dan Mesin Kapal
Rp. 8.805.000 ( TAHAP 1 )Rp. 8.015.000 ( TAHAP 2 )
DIPA RKA-KL T A.2010 SEJUMLAH RP.81.224.500
PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)KP. XXVI –
2002( C2)22 April 2010 s/d 30 April 201030 April 2010 s/d 5 Mei 2010
Body Dan Navigasi Kapal Rp. 9.961.000 ( TAHAP 1 )
67
6 Mei 2010 s/d 11 Mei 2010 Rp. 6.508.000 ( TAHAP 2 )Rp. 7.485.000( TAHAP 3 )
KP. XXVI – 2004 (C2)
19 Januari 2010 s/d 25 Januari 201026 Januari 2010 s/d 29 Januari 2010
Body Dan Mesin Kapal Rp. 9.896.000 ( TAHAP 1 )Rp. 6.477.000 ( TAHAP 2 )
KP. XXVI – 2005 (C2)
15 Oktober 2010 s/d 19 Oktober 201021 Oktober 2010 s/d 26 Oktober 2010
Mesin KapalMesin Kapal
Rp. 9.825.000 ( TAHAP 1 )Rp. 9.044.500 ( TAHAP 2 )
KP XXVI – 2006 (C2)
1 Juli 2010 s/d 5 Juli 2010 Mesin Kapal Rp. 4.812.000
3 2011 KP XXVI – 2001 (NON
STANDART)
4 April 2011 s/d 13 April 2011 Body,Mesin Utama & Mesin Bantu Kapal
Rp. 9.730.000 DIPA RKA-KL T A.2011 SEJUMLAH RP.90.727.000PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)
KP XXVI – 2004 (C2)
7 November 2011 s/d 16 November 2011
Body, Navigasi Dan Mesin Kapal
Rp. 13.138.000
KP XXVI – 2005 (C2)
3 Mei 2011 s/d 10 Mei 2011 Body, Navigasi Dan Mesin Kapal
Rp. 10.131.000
KP. XXVI – 2006 (C2)
22 Februari 2011 s/d 25 Februari 201125 Februari 2011 s/d 1 Maret 2011
Katrol Palka, Body & Mesin KapalKatrol Palka, Body & Mesin Kapal
Rp. 9.850.000 ( TAHAP 1 )Rp. 4.200.000 ( TAHAP 2 )
KP. XXVI – 1001 (C3)
13 April 2011 s/d 19 April 2011 Body, Navigasi Dan Mesin Kapal
Rp. 11.853.000
KP. XXVI – 1003 (C3)
21 April 2011 s/d 29 April 201111 Agustus 2011 s/d 20 Agustus 2011
Body, Navigasi Dan Mesin KapalKedudukan Mesin
Rp. 9.773.000Rp. 13.017.000
KP. XXVI – 1004 (SPEED
BOAT)
21 November 2011 s/d 30 November 2011
Body Dan Kedudukan Mesin
Rp. 9.035.000
68
4 2012 KP. XXVI –2001 (C2)
27 September 2012 s/d 11 Oktober 2012 Body Dan Gear Box-
Rp. 11.058.000- DIPA RKA-KL T A.2012
SEJUMLAH Rp.. 108.017.000 PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)
KP. XXVI – 2003 (C2)
3 Juli 2012 s/d 17 Juli 2012 Body Dan Mesin Kapal Rp. 26.392.000
KP. XXVI – 1002 (C3)
20 Juli 2012 s/d 8 Agustus 2012 Body, Navigasi Dan Mesin Kapal
Rp. 15.567.000
KP. XXVI – 2002 (C2)
6 September 2012 s/d 5 Oktober 2012 Body Kapal Rp. 55.000.000
5 2013 KP. XXVI – 2005 (C2)
8 Maret 2013 s/d 14 Maret 2013 Mesin Kapal Rp. 25.326.500 DIPA RKA-KL T A.2013 SEJUMLAH Rp. 96.700.000
PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)
KP. XXVI – 1001 (C3)
10 Juli 2013 s/d 16 Juli 201318 Oktober 2013 s/d 7 November 2013
Mesin KapalBody Kapal
Rp. 22.656.500Rp. 25.004.000
KP. XXVI – 1003 (C3)
11 November 2013 Rotator Rp. 7.013.000
Perahu Karet 12 November 2013 s/d 15 November 2013
Mesin Dan Body Rp. 16.700.000
6 2014 KP. XXVI – 2004 (C2)
22 April 2014 s/d 31 Mei 2014 Body Dan Mesin Kapal Rp. 80.600.000 DIPA RKA-KL T A.2014 SEJUMLAH Rp.85.000.000
PL (PENUNJUKKAN LANGSUNG)
KP.XXVI-1003 (C3)
16 s.d 19 September 2014 Accu 120 A, sparepart mesin Rp. 4.400.000`
Sumber data : Subbag Renmin (Matlog)Dit Polair Polda Jambi, 2015
69
70