nilai moral dalam novel perempuan poppo karya dul …

67
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH MUH SURYA PRATAMA 10533 6985 12 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2016 NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL ABDUL RAHMAN

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah Satu Syarat Ujian guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

OLEH

MUH SURYA PRATAMA

10533 6985 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2016

NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA

DUL ABDUL RAHMAN

Page 2: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

MOTO DAN PERSEMBAHAN

Lakukan jalanmu maka kamu akan mengerti dirimu, setiap hidup selalu menempuh hal yang tak terduga. Jadi tak ada alasan untuk tidak melakukannya.

Tidak ada satupun di dunia ini Yang bias disapat dengan mudah,

Kerja keras dan doa adalah cara untuk mempermudahnya.

Jangan menunggu tangan orang lain untuk memulai Karena kehidupan tidak akan menunggu Kamu untuk siap.

Karya ini kupersembahkan buat kedua orang tuaku

Yang selalu memberikan “cinta dan kasih sayangnya” kepada penulis,

Saudara-saudaraku, sahabat dan orang special yang selalu ada di sampingku, terima kasih untuk motivasinya.

Page 3: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

ABSTRAK

Muh Surya Pratama, 2016. Nilai Moral dalam Novel Perempuan Poppo Karya

Dul Abdul Rahman. Skripsi. Dibimbing oleh Wahyuddin Hakim dan Syekh

Adiwijaya Latief. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat

dalam novel Perempuan Poppo Karya Dul Abdul Rahman. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode kajian pustaka. Data

yang diolah dari penelitian ini menghasilkan lima bagian yang memiliki nilai

moral dalam novel Perempuan Poppo Karya Dul Abdul Rahman, yaitu nilai

susila, nilai kesopanan, nilai sosial, nilai ketabahan dan nilai tanggung jawab. Dari

kelima bagian tersebut, penulis memilah-milah untuk memudahkan peneliti

mengetahui pembagian kelima bagian tersebut di atas.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa novel

Perempuan Poppo Karya Dul Abdul Rahman mengandung nilai moral yang terdiri

atas nilai susila membahas tentang perilaku dan tindak tutur bahasa kepada orang

lain. Nilai kesopanan membahas tentang budi bahasa, tegur sapa yang baik dan

perilaku yang baik serta adab yang baik akan terlihat dalam aktivitas seseorang

dalam kehidupannya sehari-hari. Nilai sosial membahas tentang perilaku

seseorang yang peduli kepada mereka yang membutuhkan dan peduli kepada

kelangsungan hidup alam, jiwa sosial atau kepekaan sosial menjadi hal yang patut

dijaga agar tidak menjadi langkah dalam kehidupan budaya kita. Nilai ketabahan

membahas tentang seberapa kuat kita tabah menghadapi ujian dari Tuhan. Nilai

tanggung jawab membahas tentang sejauh mana tanggung jawabnya terhadap

setiap ucapan, perilaku dan janjinya. Tanggung jawab sebagai nilai memang

menjadi sangat penting akan pribadi seseorang

Kata kunci : Nilai Moral, Novel

Page 4: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt

yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Serta tidak lupa pula

salawat dan salam atas junjungan Nabi Besar Muhammad Saw. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana S1 pada jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.

Begitu banyak pengalaman-pengalaman yang menjadi sebuah pelajaran

bagi penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Tidak sedikit kendala dan hambatan

yang penulis hadapi, namun berkat ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan serta

kemauan dan kerja keras disertai bantuan dan do’a dari berbagai pihak yang

memberikan dukungan baik moril maupun material sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua yang sangat berjasa dalam hidup penulis, mereka

yang selalu memberi apapun yang anaknya mau tak terkecuali

dukungan dan moril. Dalam hal ini Ayahanda Ir. Sukwan Kuddus, MP

dan Ibunda Hj. Darmawati, S.Pd., M.Pd.

2. Dr. H. Wahyuddin Hakim, M. Hum. Selaku pembimbing I yang telah

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk

memberi waktu serta ilmu pengetahuan dengan penuh kebijaksanaan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

3. Syekh Adiwijaya Latief, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II yang telah

membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk

memberi waktu serta ilmu pengetahuan dengan penuh kebijaksanaan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Munirah, M.Pd. selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

memberikan izin dalam melaksanakan penelitian.

6. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, S.E., M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar

7. Dul Abdul Rahman, SS., S.Pd., M.Hum. selaku penulis novel

Perempuan Poppo yang telah membantu dalam melaksanakan

penelitian dengan dengan memberikan novelnya untuk bahan kajian.

Akhirnya, dengan segala ketulusan hati kupersembahkan pula terima kasih

yang tak ternilai kepada orang-orang terdekat penulis, yaitu Nur’ Afiah yang

senantiasa ada untuk membantu penulis.

Tak henti-hentinya penulis haturkan sembah sujud yang sedalam-

dalamnya buat Ibunda tercinta Hj. Darmawati, S.Pd., M.Pd. dan juga kepada

Ayahanda tercinta Ir. Sukwan Kuddus, MP., yang tak pernah lelah memberi

semangat. Demikian juga kepada sahabat-sahabat saya tercinta AAGKD yang dari

awal kuliah sampai akhir selalu ada dan sama-sama berjuang demi sebuah gelar,

Page 6: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

serta teman-teman almamaterku yang selalu memberi semangat, do’a dan

dukungan kasih sayang dan motivasi selama penulis melaksanakan studi.

Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sehingga saran dan kritik pembaca tetap kami butuhkan. Semoga

skripsi ini memberikan manfaat baik bagi para pembaca maupun bagi penulis

secara pribadi.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, September 2016

Penulis,

Muh Surya Pratama

Page 7: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tulisan atau karangan.

Teeuw (dalam Yohanes Sehendi, 2014: 4) secara ringkas dan padat menyatakan

bahwa sastra adalah segala sesuatu yang tertulis, pemakaian bahasa dalam bentuk

tulis, meskipun tidak semua bahasa tulis adalah sastra. Rene Wellek dan Austin

Warren (1993: 37) sastra adalah suatu kegiatan kreatif sederetan karya seni. Isi

yang baik artinya berguna dan mengandung nilai pendidikan. Karya sastra sebagai

hasil cipta manusia selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai-nilai

kehidupan seperti mitos, moral dan budaya melalui perspektif masyarakat dengan

karya sastra.

Karya sastra adalah pengungkapan ideologi pelaku baik berupa prosa,

puisi dan drama. Munculnya sebuah ide didasari oleh sebuah konsep bersumber

dari sederatan pengalaman. Pengalaman tersebut dapat berbentk fisik, pengalaman

batin dan pengalaman budaya. Dari ketiga unsur karya sastra tersebut novel yang

paling mendapat tempat dan hati di masayarakat. Zaman yang dimanjakan dengan

teknologi dan komunikasi semakin mempermudah membantu untuk menghasilkan

karya.

Page 8: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial yang saling

melengkapi dalam kedirian mereka sebagai suatu yang eksistensial. Sebagai

bentuk seni, kelahiran sastra bersumber dari tata nilai, dan pada gilirannya sastra

juga akan memberikan sumbangan bagi terbentuknya tata nilai. Itu terjadi karena

setiap cipta sastra yang dibuat dengan kesungguhan tentu mengandung keterikatan

yang kuat dengan kehidupan, dan sastrawan sebagai pencipta sastra tersebut

adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri.

Dalam perspektif proses kreatif penciptaan, keterkaitan sastra dengan tata

nilai kehidupan dapat disejajarkan dengan konsep mimesis dan creatio. Hubungan

antara cipta sastra dan kenyataan bukanlah hubungan yang bersifat searah dan

sederhana. Hubungan tersebut selalu merupakan interaksi yang kompleks dan tak

langsung. Berhadapan dengan karya sastra, seorang pembaca akan senantiasa

berada pada dua wilayah yakni wilayah kenyataan dan wilayah rekaan atau berada

pada dua dunia, yakni mimesis dan dunia creatio. Membaca teks sebagai

pencerminan kenyataan belaka pasti sangat menyesatkan, sebaliknya membaca

teks sebagai rekaan murni tak kurang menyesatkannya (Teeuw, 1988: 231).

Karya sastra itu sendiri menceritakan berbagai masalah dalam kehidupan

manusia yang dialami oleh pengarang dan apa yang dilihat pengarang.

Nurgiyantoro (2001: 3) menyatakan sebagai karya sastra imajiner, fiksi

menawarkan pelbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan

kehidupan. Penelitian terhadap karya sastra sangat penting dilakukan untuk

mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat.

Nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra pada dasarnya mencerminkan

Page 9: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

realitas sosial masyarakat. Karya sastra dapat dijadikan medium untuk mnegtahui

realitas sosial yang diolah secara kreatif oleh pengarang.

Karya sastra memilki keanekaragaman bentuk dan jenis. Salah satu bentuk

karya sastra tersebut adalah novel. Novel merupakan karya fiksi yang dibangun

berbagai unsur, yaitu intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur-unsur tersebut sengaja

dipadukan pengarang dan dibuat mirip dengan dunia nyata. Dihadirkan peristiwa-

peristiwa didalamnya, sehingga nampak seperti sungguh terjadi. Unsur yang

seperi inilah menjadi kesan dan nilai seni bagi novel.

Novel adalah karangan prosa yang panjang, yang mengandung suatu

rangkaian cerita kehidupan seorang dengan orang sekelilinganya. Menonjolkan

watak dan sifat setiap pelakunya. Oleh karena itu novel dapat menemukan

seseuatu cerita secara bebas. Tersaji cerita lebih banyak, lebih rinci, lebih detail

dan lebih banyak melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks.

Novel merupakan salah satu unsur kebudayaan yang sangat penting bagi

pembinaan masyarakat. Novel adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan

pesan dan amanat dari yang hidup di masa lalu ke masa sekarang. Hal ini

dimungkinkan, karena berbagai pesan dan amanat yang disampaikan kepada

masyarakat dilakukan secara tidak langsung serta diselipkan berbagai hal yang

menjadi klimaks dengan kata lain tanda tanya sehingga pembaca dapat

memahami. Karya sastra seperti novel merupakan pancaran kehidupan sosial dan

gejolak kejiwaan pengarang. Pengarang berhadapan langsung dengan kenyataan

yang ditemukannya dalam masyarakat (realitas objektif) yang dapat berbentuk

Page 10: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

peristiwa, norma, ajaran-ajaran agama, dan pandangan hidup yang ada di

masyarakat.

Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda

untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik

minat seorang atau kelompok. Jadi, nilai itu pada hakikatnya sifat dan kualitas

yang melekat pada suatu objek. Moral adalah ajaran tentang hal baik dan buruk,

yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Moral dan perwujudannya

dapat berupa peraturan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia.

Penelitian yang menggunakan novel sebagai data merupakan penelitian

yang dilakukan dengan menggunakan kajian pustaka. Alasan peneliti mengangkat

novel karya Dul Abdul Rahman sebagai bahan kajian karena sebagaimana

diketahui bersama bahwa Dul Abdul Rahman merupakan serang penulis lokal asal

Sulawesi Selatan yang telah banyak melahirkan tulisan-tulisan khususnya tulisan-

tulisan berbau sosial budaya, salah satunya adalah novel Perempuan Poppo yang

ingin penulis teliti dari segi nilai moral. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

mengangkat judul “Nilai Moral dalam Novel Perempuan Poppo Karya Dul

Abdul Rahman”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana Nilai Moral dalam Novel

Perempuan Poppo Karya Dul Abdul Rahman?

Page 11: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini adalah memberikan gambaran tentang Nilai Moral dalam Novel Perempuan

Poppo Karya Dul Abdul Rahman yang merupakan cerita rakyat (urban legend),

khususnya di daerah Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua

yaitu :

1. Manfaat teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menberikan informasi yang lebih

rinci dan mendalam tentang nilai moral dalam novel Perempuan Poppo Karya

Dul Abdul Rahman.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini adalah jawaban dari masalah yang dirumuskan

sebelumnya. Dengan selesainya penelitian ini diharapkan menjadi motivasi

bagi peneliti untuk semakin aktif menyumbangkan hasil karya ilmiah bagi

dunia sastra dan pendidikan bagi penulis pribadi, karya tulis khususnya karya

tulis skripsi tidak hanya berpatokan pada PTK dan penelitian sejenis seperti

eksperimen, korelasi, dan lain sebgainya, karya tulis skripsi bisa mengkaji

apapun, tak terkecuali sastra dalam hal nilai moral. Penelitian novel

Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman dapat digunakan sebagai bahan

Page 12: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

bacaan perbandingan penelitian tentag nilai moral pada penelitian-penelitian

sebelumnya.

b. Bagi Guru dan Dosen

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi guru dan dosen

tentang metode pendekatan individu kepada siswa dan mahasiswa mengenai

materi pembelajaran sekaligus pedoman pembelajaran karya sastra yang

menarik, kreatif, dan inovatif. Selain itu lebih mudah mengklasifikasikan

nilai-nilai moral yang terdapat pada karya sastra.

c. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat lebih memahami isi novel Perempuan Poppo

dan memetik hikmah dari fiksi tersebut. Selain itu, diharapkan pembaca

semakin jeli dalam memilih bahan bacaan (novel) dengan memilih novel

yang sarat akan makna pendidikan yang bermoral dengan menelaah dari segi

unsur keunikannya sekaligus sarana pembinaan kepribadiaan dan tidak

melupakan sejarah, khususnya cerita rakyat (Urban Legend) yang menjadi

ciri khas masyarakat Indonesia.

d. Bagi penelitian lain

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan inspirasi maupun bahan

pijakan penelitian untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam guna

kelangsungan karya sastra kedepannya.

Page 13: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Keberhasilan sebuah penelitian bergantung pada teori yang mendasarinya.

Karena teori merupakan landasan. Suatu penelitian yang berkaitan dengan kajian

pustaka yang mempunyai korelasi dengan masalah yang dibahas yaitu mengenai

nilai moral.

Moral berasal dari kata mores yang berarti dalam kehidupan adat-istiadat

atau kebiasaan menurut Suseno (1987: 18). Suseno mengatakan (1987:19) bahwa

kata moral selalu mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Norma-

norma moral adalah tolak ukur untuk menetukan betul salahnya sikap dan

tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya. Nilai moral bertolak pada sikap,

kelakuan yang dapat dilihat melaui perbuatan. Perbuatan yang dapat terlihat

terpuji dan baik secara lahiriyah akan dinilai memiliki niai moral yang baik.

Suseno (1987: 57) mengatakan bahwa penilaian dipengaruhi oleh pandangan

hidup bangsa yang bersangkutan.

Menurut Hadiwardoyo (1990:13) Moral menyangkut kebiayasaan. Orang

yang tidak baik juga disebut orang yang tidak bermoral, atau sekurang-kurangnya

sebagai orang yang kurang moral. Maka secara sederhana kita mungkin dapat

menyamakan moral dengan kebaikan orang atau kebaikan manusiawi.

Hadiwardoyo (1990:13) mengemukakan bahwa moral sesungguhnya memuat dua

Page 14: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

segi yang berbeda, yakni segi batiniah dan segi lahiriyah. Orang yang baik adalah

orang yang memiliki sikap batin yang baik dalam dan melakukan perbuatan-

perbuatan yang baik pula. Sikap batin ini juga sering kali disebut hati. Ukuran

moral berkaitan dengan hati nurani dan norma.

Hati nurani menyediakan ukuran subjek, norma pada ukuran objek, dengan

kata lain; hati nurani memberitahukan kepada mana yang benar, norma diberikan

untuk menunjukkan kepada semua orang mana yang benar itu. Jadi, hubungan hati

nurani dan norma dapat dijelaskan sebagai berikut: norma diberitahukan

kepadaku, supaya kau memahami kebaikan dan hidup sesuai dengan kebaikan itu,

tetapi hati nuraniku itulah yang akan mengatakan dengan lebih tegas kepadaku

tentang kebaikan yang harus kukejar Hadiwardoyo (1990:15).

Orang yang berusaha hidup secara tekun dalam waktu yang lama dapat

mencapai keunggulan moral yang biasa disebut keutamaan. Keutamaan adalah

kemampuan yang dicapai oleh seseorang untuk bersikap batin maupun berbuat

secara benar. Seperti: kerendahan hati, kepercayaan kepada orang lain,

keterbukaan, kebijaksanaan, ketekunan, kejujuran, keadilan, keberanian, penuh

harap, penuh kasih Hadiwardoyo (1990:15).

1. Penelitian yang Relevan

Penelitian ini telah dilakukan oleh Astuti Ahid (2011) dengan judul “Nilai

Moral dalam Novel Jangan Salahkan Cinta Karya Hasif Palajati”. Adapula

penelitian lain yang dilakukan oleh Iin Handayani (2011) dengan judul “Analisis

Nilai Moral dalam Novel Ratu Kecantikan Karya Langit Kresna Hariadi”

Page 15: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Novel dengan judul Perempuan Poppo Karya Dul Abdul Rahman adalah

novel yang mengkaji tentang perempuan poppo, dengan dedahan fiksi dan uraian

fakta, Dul Abdul Rahman berhasil menghadirkan sosok perempuan poppo yang

terus menjadi perdebatan masyarakat yang percaya dan tidak percaya. Untuk

dapat mengapresiasi karya sastra utamanya prosa dengan baik mesti memiliki

pengetahuan tentang sastra yang mendalam. Sastra memiliki kaidah-kaidah,

seperti halnya dalam pembelajaran sastra yang pokok adalah apresiasi terhadap

sastra itu sendiri.

a. Pendekatan Ekspresif

Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang mengaitkan antara karya

sastra dengan pengarang. Pendekatan ini didasarkan atas tiga pandangan, yaitu:

1) Sebuah karangan atau cerita terwujud karena ada orang yang menulis atau

mengisahkannya.

2) Setiap karya merupakan refleksi sikap. Pandangan atau cita dan perasaan

penulisnya terdapat di alam sekitarnya.

3) Sebuah karya dapat merupakan gambaran kondisi sosial budaya

pengarangnya ketika karya itu ditulis.

b. Pendekatan Objektif

Pendekatan yang menitikberatkan pada karya sastra. Karya sastra

dijadikan objek penelitian. Analisisnya hanya tertuju pada karya tersebut, tidak

dihubungkan dengan penulis, alam semesta atau pembaca. Bila ada kesulitan,

penilitian tidak perlu menghubungi pengarangnya untuk diminta karyanya.

Page 16: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

c. Pendekatan Mimetik

Pendekatan ini lebih menekankan pada peneladanan sesuai dengan

kenyataan, kejujuran, atau hal yang dapat diteladani dalam kehidupan sehari-hari,

misalnya kemuliaan akhlak, tetapi suatu hal yang perlu dipahami, bahwa

kebenaran dalam karya sastra bukan sebuah kemutlakan.

d. Pendekatan Pragmatik

Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang mengaitkan antara karya

sastra dengan pemakaian bahasa dalam konteks situasi. Berkaitan dengan hal ini

perlu diperhatikan hal-hal seperti pembicara, pendengaran, konteks pembicaraan,

tujuan pembicaraan, tindak ujar atau produksi tindak tutur, serta waktu dan

tempat. Suatu percakapan dianggap komunikatif apabila suatu yang dinginkan

oleh pembicara dipahami sebelumnya oleh pendengar.

e. Pendekatan Reseptif

Pendekatan reseptif adalah pendekatan yang mengaitkan karya sastra

dengan tanggapan atau reaksi pembaca terhadap karya sastra yang dibacanya.

Tanggapan aktif yaitu bagaimana merealisasikan tanggapan dalam sebuah tulisan

baik berupa karya sastra maupun bentuk lain, sedangkan tanggapan pasif yaitu

bagaimana pembaca dapat memahami karya itu dengan melihat nilai estetika.

Berdasarkan beberapa penjelasan pendekatan, maka penelitian ini

menggunakan pendekatan Objektif. Menitikberatkan pada karya sastra baik

berupa berupa puisi, prosa dan drama yang dijadikan objek penelitian.

Page 17: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Pengertian Novel

Novel berasal dari bahasa Italia, Novella artinya sebuah barang baru kecil,

kemudian diartikan sebagai sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa oleh

Nurgiyantoro, (2000: 9).

Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang dapat dijadikan sebagai

sarana untuk menyampaikan ide dan gagasan pengarang. Novel adalah gambaran

dari kehidupan dan perilakunya sehingga terjadi perubahan jalan hidup baru

baginya Wellek dan Austin (1990: 182-183). Secara terminologi, novel sebagai

salah satu jenis karya sastra dapat didefinisikan sebagai pemakaian bahasa yang

indah dan menimbulkan rasa seni pada pembaca.

Secara sederhana, pengertian novel dikemukakan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia bahwa novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung

rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan

menonjolkan watak dan sifat-sifat pelaku. Novel adalah suatu jenis karya sastra

yang berbentuk naratif dan berkesinambungan ditandai oleh adanya aksi dan

reaksi antar tokoh, khususnya antara antagonis dan protagonis seperti yang

diungkapkan oleh Semi (1988: 36).

Di Indonesia roman dan novel sering diberi arti yang berbeda walaupun

hampir sama. Roman sering diartikan sebagai cerita bentuk prosa yang panjang.

Dalam pengertian roman seperti cerita dimulai sejak kecil sampai wafat. Jadi,

melengkapi masa kehidupan yang panjang. Sedangkan novel sering diartikan

sebagai bagian kehidupan seseorang. Seperti masa menjelang perkawinannya

setelah mengalami masa percintaan atau bagian kehidupan waktu seseorang

Page 18: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

mengalami krisis dalam jiwa. Secara umum karya sastra prosa dalam bentuk novel

adalah ungkapan pribadi manusia pengalaman, pemikiran, semangat, keyakinan,

ide dan keyakinan dalam suatu gambaran konkret yang membangkitkan pesona

gaya bahasa. Novel juga adalah suatu jenis karya sastra yang berbentuk naratif

dan berkesinambungan ditandai adanya aksi atau konflik reaksi antar tokoh.

3. Unsur yang Membangun Novel

Ibaratkan membangun rumah mesti membangun pondasi dan rangka

bangunan. Begitupun berlaku pada karya sastra novel. Unsur-unsur yang

membanguan novel ialah:

a) Unsur intrinsik yaitu unsur yang membentuk karya sastra dari dalam seperti

perwatakan, tema, alur/plot, latar, gaya bahasa dan amanat.

b) Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang membangun karya sastra dari luar atau

ketertarikan antara karya sastra dengan disiplin ilmu yang lain seperti ilmu

sosial, ilmu politik, ilmu kebudayaan, ilmu ekonomi, ilmu agama, dan

disiplin-disiplin ilmu yang lain. Membicarakan unsur yang membangun

sebuah karya sastra termasuk novel berarti menjelaskan satu persatu tahap

membangun novel. Unsur yang membangun novel yang telah diterangkan di

atas yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.

Unsur –Unsur Intrinsik

a. Tema

Tema adalah pokok pembahasan dalam sebuah karya sastra atau inti

dalam pembahasan karya. Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (1985: 125)

tema merupakan pandangan-pandangan hidup yang tertentu atau perasaan

Page 19: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

mengenai yang menbentuk gagasan utama dari suatu karya sastra. Brooks dan

Warren (dalam Tarigan 1985: 56) mengemukakan tema adalah dasar atau makna

suatu cerita (novel). Tema merupakan pandangan hidup tertentu atau perasaan

yang membentuk dan membangun dasar atau gagasan utama dari karya fiksi.

Cerita yang disodorkan dalam suatu novel harus bergantung pada tema.

Tema merupakan gagasan utama yang menjadi dasar tujuan yang akan dicapai

pengarang dalam menulis cerita, bukan sekadar mau bercerita tetapi menyatakan

sesuatu kepada pembaca. Sesuatu yang diungkapkan bisa hanya masalah

kehidupan, pandangan hidupnya tentang kehidupan ini ataupun komentar terhadap

kehidupan.

b. Alur atau Plot

Alur atau plot pada hakikatnya adalah jalan cerita atau rangkaian kejadian.

Plot adalah jalan cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang disusun satu persatu

dan saling berkaitan menurut hukum sebab akibat dari awal sampai akhir cerita.

Alur adalah struktur gerak yang terdapat dalam cerita fiksi dan drama. Sedangkan

Tarigan (1985: 126) alur plot adalah stuktur gerak yang terdapat dalam fiksi atau

drama.

Alur cerita dalam suatu novel pada umumnya terdiri atas beberapa tahap

diantaranya:

1. Pengenalan tokoh yaitu pengarang memperkenalkan tokoh-tokoh dalam novel.

Ada sebagai pengarang novel yang memperkenalkan tokoh-tokohnya secara

eksplisit sebelum masuk pada inti cerita dan ada juga yang memperkenalkan

tokoh seiring dengan berjalannya cerita novel. Contohnya saja kutipan dalam

Page 20: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

novel Perempuan Poppo “Akhirnya Lam bisa mempersunting anak kepala

desa yang baik budi bahasanya, cantik pula. Mata bening Tenriadjeng, serta

wajah yang ayu, senyum yang menawan plus seceruk lesung pipi bila

tersenyum selaksa sketsa wajah Siti Nurhaliza, penyanyi dari negeri seberang

yang memang idola Lam”. (Abdul Rahman, 2010: 6).

2. Pengenalan konflik yaitu pengarang mengantarkan cerita pada awal

munculnya konflik yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam cerita atau pengantar

kepada terjadinya konflik.

3. Konflik yaitu kondisi di mana para tokoh pada kesenjangan dan pertentangan

baik fisik, argumentasi maupun batin. Konflik ini tidak hanya terjadi pada

peraduan fisik. Konflik juga bisa diartikan dengan beradu argumen antara

tokoh dalam cerita yang berbeda pemahaman, bisa juga diartikan dengan

pertentangan batin yang dialami oleh salah satu tokoh (konflik batin).

4. Klimaks adalah kondisi di mana puncak dari konflik yag terjadi yang dialami

oleh tokoh.

5. Anti klimaks adalah keadan konflik yang hampir mereda atau berakhir.

6. Solusi yaitu berakhirnya konflik yang dialami para tokoh dan ditemukannya

jalan keluar dari penyelesaian masalah.

c. Latar/Setting

Latar atau setting. Latar adalah gambaran tentang tempat dan waktu serta

segala situasi di tempat terjadinya peristiwa Yunika (2011: 23). Latar juga biasa

diartikan tempat kejadian dalam cerita novel dalam kurun waktu tertentu.

Berdasarkan dengan karya fiksi, pada hakikatnya kita berhadapan dengan sebuah

Page 21: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

dunia, dunia yang dimaksut ialah dunia dalam kemungkinan, sebuah dunia yang

dilengakapi dengan tokoh penghuni dan permasalahan. Namun tentu saja, hal itu

kurang lengkap, sebab tokoh dalam berbagai pengalaman hidupnya itu

memerlukan ruang lingkup, tempat dan waktu, sebagaimana halnya dengan

kehidupan manusia di dunia nyata. Dengan kata lain, fiksi sebagai dunia,

disamping membutuhkan tokoh, alur, dan plot juga perlu namanya latar.

Latar juga disebut sebagai landas lampu, mengarah kepada pengertian

tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan. Menurut Tarigan (1985: 136) latar adalah latar

belakang fisik, unsur tempat dan ruang dalam cerita.

Melalui analisis terhadap latar, seseorang dapat mengetahui bagaimana

keadaan, pekerjaan, dan status sosial para tokoh sering kali juga berhubung erat

dengan nasib seorang tokoh dalam sebuah teks. Artinya lingkungan sekitar kerap

efek secara langsung terhadap apa yang dikerjakan seorang pelaku. Secara umum

latar dibagi dalam :

1. Latar tempat adalah tempat atau daerah terjadinya suatu peristiwa dalam

cerita. Latar tempat sebuah karya fiksi terdapat di dalam ruangan dan tidak

menutup kemungkinan terjadi di ruang lingkungan. Contoh bisa di jalan atau

disebuah kota. “Lam tinggal di rumah kos Padaidi yang penghuninya rata-

rata sudah berumah tangga.” (Abdul Rahman, 2010: 18). Kutipan tersebut

menentukan latar tempat atau dengan kata lain tempat terjadinya peristiwa

tokoh.

Page 22: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Latar waktu ialah waktu terjadinya sebuah peristiwa dalam cerita. Latar waktu

bisa dalam hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, malam, bulan, tahun dan

seterusnya. Tetapi juga sangat mungkin pengarang tidak menentukan secara

persis tahun, tanggal ataupun hari terjadinya peristiwa. Namun hanya

menyebutkan suatu hari raya yang mengacu pada latar tempat dalam peristiwa

seseuai kemauan pengarang.

3. Latar sosial yaitu lingkungan hidup dan sistem kehidupan yang ada di tengah-

tengah para tokoh dalam sebuah cerita. Pada umumnya latar sosial berhubung

erat dengan tiga latar lainnya. Misalkan seorang mahasiswa yang biasanya

tinggal kost dan hanya memilih dua buah gelas di kamarnya dan seseorang

bisa dipastikan berada pada kelas sosial tinggi dalam sistem kehidupan bila ia

memilki sopir dan bepergian dengan alat transportasi mobil.

4. Latar alat adalah benda yang digunkan tokoh dalam sebuah cerita dan

berhubungan dengan suatu lingkungan tertentu. Misalkan memiliki laptop,

pena, buku catatan, KTM merupakan alat yang khas yang dimiiki mahasiswa.

d . Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan memiliki peranan penting dalam sebuah karya

sastra baik itu karya sastra dalam bentuk prosa, drama, maupun dalam bentuk

puisi.

1). Tokoh

Tokoh dalam karya sastra khususnya prosa cerita (novel, cerpen, hikayat,

dongeng). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa yang namanya tokoh dalam

karya sastra adalah sosok yang benar-benar mengambil peran dalam cerita

Page 23: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

tersebut. Jika kita buat suatu perbandingan. Naskah tersebut akan dimainkan atau

di filmkan. Sosok tersebut membutuhkan yang disebut aktor ataupun aktris

(pemain). Secara umum ada beberapa macam tokoh dilihat dari perwatakkannya.

Menurut Aminuddin (1987: 80) pada dasarnya ada dua kategori berdasarkan

peranan dalam cerita yaitu tokoh utama, tokoh tambahan dan tokoh pembantu.

Tokoh utama adalah tokoh yang memegang peranan penting dalam suatu cerita.

Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang tidak terlalu penting peranannya,

karena hanya melengkapi, melayani, dan mendukung pelaku utama. Berdasarakan

fungsi penampilannya atau dari perwatakan yang diperankan oleh tokoh dalam

cerita terdapat beberapa tokoh diantaranya :

1. Tokoh protagonis yakni tokoh yang menarik simpati dan empati pembaca atau

penonton, ialah tokoh memegang pimpinan tokoh sentral.

2. Tokoh antagonis yakni pelaku yang tidak disenangi pemabaca atau pelaku

yang mengimbangi atau membayang-bayangi bahkan menjadi pelaku dari

tokoh utama.

3. Tokoh tritagonis ialah tokoh yang perpihak pada tokoh antagonis atau

berfungsi sebagai penengah dari pertentangan-pertentangan tokoh-tokoh

dalam cerita.

2). Sudut Pandang

Sudut pandang biasa juga disebuttitik pengisahan. Sudut pandang adalah

letak posisi pengarang dalam menceritakan kisah dalam sebuah karya. Apakah

pengarang berada dalam posisi menceritakan tentang dirinya sendiri dan biasa

dibahasakan dengan kata “Aku” atau “saya” ataulah pengarang menceritakan

Page 24: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

tentang kisah orang lain dengan kata ganti “dia” seperti yang dikemukakan.

Apakah ia terlihat langsung dalam ceriat itu atau hanya sebagai pengamat yang

berdiri di luar cerita.

Lebih lanjut Suroto (1989: 96) menguraikan pendapatan diri pengarang

dalam suatu cerita dapat dikategorikan bermacam-macam (1) pengarang sebagai

tokoh utama, (2) pengarang sebagai tokoh bawahan dan (3) pengarang hanya

sebagai pengamat yang berada di luar cerita. Hampir sama yang diutarakan

Tarigan (1985: 138) mengemukakan cara pengisahan atau sudut pandang

diantaranya :

1. Tokoh utama menceritakan diri sendiri. Hal ini biasa dikatakan “Aku”

2. Cerita dapat disalurkan oleh peninjauan yang merupakan seorang partisipasi

dalam cerita itu.

3. Pengarang bertindak sebagai peninjau saja.

4. Cerita dapat dituturkan oleh pengarang sebagai orang ketiga.

3). Gaya Bahasa

Gaya bahasa juga disebut dengan majas, gaya bahasa dalam suatu karya

sangat penting, karena penggunaan bahasa yang indah oleh pengarang sangat

mempengaruhi pembaca, sehingga pembaca tidak mengakhiri pembacanya

sampai cerita yang disampaikan oleh pengarang juga berakhir. Pembacanya

sampai cerita yang disampaikan oleh pengarang juga berakhir. Menurut Tarigan

(1985: 154) berhasil tidaknya seorang pengarang fiksi justru tergantung dari

percakapannya mempergunakan gaya bahasa yang serasi dalam karyanya. Selain

Page 25: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

itu Tarigan (1985: 154) mengemukakan, penggunaan gaya bahasa bukan harus

berdiri sendiri melainkan harus berkaitan erat dengan strukturnya”.

4). Amanat

Amanat ialah pesan pengarang kepada pembaca, baik tersurat maupun

tersirat yang disampaikan kepada pembaca melalui karya sastra menjadi bahan

pembelajaran dan intropeksi diri.

Unsur - Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah pendekatan yang menganalisis karya sastra dari

aspek luar atau unsur yang membangun novel dari luar atau unsur yang

membangun novel dari luar yang di dalamnya, yang termasuk nilai ekstrinsik

adalah nilai psikologi, sosial, budaya, filsafat, lingkungan, pendidikan, sejarah,

estetika, dan agama.

Unsur ekstrinsik dalam penelitian ini dikhususkan pada unsur nilai nilai

moral yang terkandung dalam Novel Perempuan PoAbdul Rahmano karya Dul

Abdul Rahman, karen apenulis beranggapan setiap karya sastra tidak bisa lepas

dari unsur ekstrinsik yang membangun dari luar karya sastra tersebut. Membahas

tentang nilai moral, kita tidak bisa lepas dari nilai sosial karena implementasi dari

nilia moral digunakan dalam kehidupan sosial. Contoh, nilai sosial yag erat

kaitannya adalah kasih sayang, ketaatan, kemanusiaan, atau mempuanyai sifat

yang baik, memliki budi luhur atau pekerti yang baik, serta kemauan keras dan

tanggung jawab yang berupa perwujuduan kesadaran dan kewajiban.

Unsur ekstrinsik cukup berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita yang

dihasilkannya. Pemahaman unsur ekstrinsik suatu karya sastra, bagaimanpun akan

Page 26: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

membantu dalam pemahaman makna karya itu mengingat bahwa karya sastra tak

muncul dari situasi kekosongan budaya. Bentuk penyampaian moral dalam karya

fiksi mungkin bersifat langsung atau tidak langsung. Akan tetapi, sebenarnya

pemilahan itu hanya demi praktisnya sebab mungkin saja ada pesan yang bersifat

agak langsung. Dalam karya sastra mungkin ditemukan adanya pesan yang betul-

betul tersembunyi sehingga sulit untuk dijabarkan. Nilai-nilai inilah yang

menjiwai karya sastra dan memberikan warna tersendiri bagi makna karya sastra

yang dihasilkannya.

4. Pengertian Nilai Moral

Pengertian nilai menurut Djahiri (1999), adalah harga, makna, isi dan pesan,

semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori,

sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk

mengarahkan, mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai

dijadikan standar perilaku. Sedangkan menurut Dictionary dalam Winataputra

(1989), nilai adalah harga atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap

memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara instrinsik memang berharga.

Pengertian nilai yang lain adalah kemampuan yang dipercayai ada pada

suatu benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan

menarik minat seseorang atau kelompok. Jadi, nilai itu pada hakikatnya adalah

sifat dan kualitas yang melekat pada suatu objeknya.

Moral secara logawi berasal dari Bahasa Latin “Mores” kata jamak dari kata

“Mas” yang berarti adat kebiasaan susila. Adat kebiasaan dalam hal ini adalah

Page 27: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

tindakan yang sesuai dengan ide-ide umum yang diterima oleh masyarakat mana

yang baik dan mana yang wajar. (Suprojo, 2003: 26).

Adapun moral secara umum mengarah pada pengertian ajaran tentang baik

buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, budi pekerti,

dan sebagainya. Menurut KBBI bahwa moral merujuk pada pengertian tentang

akhlak, budi pekerti, dan susila KBBI, (1994: 969). Moral adalah nilai-nilai atau

norma-norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

moral adalah ajaran baik buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Jadi

moral membicarakan tentang tingkah laku manusia atau masyarakat yang

dilakukan dengan sadar dipandang dari sudut baik dan buruk sebagai suatu

penilaian.

Dengan demikian, aspek moral yang dimaksud adalah segala aspek yang

menyangkut baik buruknya suatu perbuatan. Dalam hal ini mengenai sikap,

kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan susila.

Novel Perempuan PoAbdul Rahmano karya Dul Abdul Rahman

memberikan ajaran kepada kita, hal ini dapat kita lihat pada kutipan setiap moral

yang diteliti, masing-masing aspek mengandung ajaran yang mempunyai maksud

tersendiri.

a. Internalisasi nilai susila dalam setiap individu dapat dilihat dalam

perilaku dengan melihat tata krama, tutur kata, serta kebiasaan tiap

individu baik ketika ia dalam keluarga maupun dalam komunitas

Page 28: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

yang lebih besar, yaitu masyarakat. Seperti kutipan percakapan

antara Tenriadjeng dengan suaminya Lampugu

“Istirahatlah dulu Daeng!”.

Kali ini suara istrinya yang begitu lembut membuyarkan pikiran

Lam. (Abdul Rahman, 2010: 12). Kutipan novel di atas

menggambarkan tutur kata lembut Tenriadjeng kepada Suaminya.

b. Kesopanan yang tergambarkan dalam budi bahasa, tegur sapa yang

baik dan perilaku yang baik serta adab yang baik akan terlibat

dalam aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

c. Sosial merupakan petunjuk lama yang dianut oleh masyarakat yang

telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan

kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat dipengaruhi

oleh kebudayaan yang dianut oleh masyarakat.

d. Tanggung jawab seseorang akan dinilai dengan sejauh mana

tanggung jawabnya terhadap setiap ucapan, perilaku dan janjinya.

e. Ketabahan yang dimiliki setiap orang pada tingkat yang berbeda-

beda, tingkat ketabahan atau tingkat kesabaran biasanya diukur

dengan seberapa kuat ia menerima cobaan dari tuhan yang mncul

dalam bentuk masalah-masalah dalam kehidupannya.

Berhubungan dengan hal di atas, maka dasar dari pendidikan moral atau

kesusilaan adalah hakikat manusia sebagai makhluk etis, yaitu makhluk yang

dapat mengerti atau menyadari norma moral dan mampu berbuat sesuai dengan

Page 29: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

norma yang disadarinya. Tujuannya adalah membentuk seseorang menjadi

manusia yang bermoral.

Dalam penelitian ini dibahas bentuk-bentuk moral sebagai berikut :

1. Sosial

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sosial berkenaan dengan

masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial, artinya manusia yang berhubungan

secara timbal balik dengan manusia lain. Hidup bermasyarakat dengan orang lain.

Al Ghazali (dalam Zainuddin 1991: 122) mengatakan bahwa manusia dijadikan

Allah Swt dalam bentuk yang tidak hidup sendirian, karena tidak dapat

mengusahakan sendiri seluruh keperluan hidupnya bak untuk memperoleh roti dan

nasi, memperoleh makanan dengan bertani dan berladang, memperoleh pakaian.

Dengan demikian, manusia memerlukan pergaulan dan saling membantu.

Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkkan harapan

sesuai dengan perannya. Nilai sosial juga berfungsi sebagai alat solidaritas di

kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu, anggota kelompok

akan merasa sebagai suatu kesatuan. Nilai sosial berfungis sebagai alat pengawas

(control) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar

orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianut.

2. Kesusilaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , kesusilaan adalah perihal susila,

yang berkaitan dengan adab dan sopan santun. Susial berasal dari kata “su” dan

“sila”. Su adalah awalan yang berarti amat baik, atau sangat baik, mulia, dan

indah. Sedangkan kata sila berarti tingkah laku atau kelakuan. Jadi susila berarti

Page 30: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

tingkah laku atau kelakuan yang baik atau mulia yang harus menjadi pedoman

hidup manusia. Manusia adalah makhluk individu dan juga makhluk sosial.

Sebagai individu, manusia mempunyai kemauan dan kehendak yang mendorong

ia berbuat baik dan bertindak. Berbuat yang baik (susila) yang selaras dengan

ajaran agama atau dharma adalah cermin dari manusia yang susila. Manusia susila

adalah manusia yang memiliki budi pekerti tinggi yang bisa diterima oleh

lingkungan di mana orang itu berada.

3. Kesopanan

Kesopanan yang tergambarkan dalam budi bahasa, tegur sapayang baik

dan perilaku yang baik serta adab yang baik akan terlihat dalam aktivitas

seseorang dalam kehidupannya sehari-hari.

Norma kesopanan merupakan norma yang muncul dan berkembang dalam

masyarakat tertentu. Oleh karena itu, norma kesopanan bersifat lokal dan

bergantung kepada adat istiadat atau kebiasaan masyarakat tertentu.

4. Ketabahan

Ketabahan hati adalah konstruksi kepribsdian yang merefleksikan yang

lebih optimis terhadap hal-hal yang menyebabkan stress. Ini sesuai dengan

pendapat Kobasa yang melihat ketabahan hati sebagai kecenderungan untuk

mepersepsikan atau memandang peristiwa-peristiwa hidup yang potensial

mendatangkan stres.

Lebih jelas lagi mengartikan ketabahan hati sebagai komitmen yang kuaat

terhadap diri sendiri, sehingga dapat menciptakan tingkah laku yang aktif terhadap

Page 31: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

lingkungan dan perasaan bermakna yang kepribadian yang merefleksikan sebuah

orientasi yang lebih optimis terhadap hal-hal yang menyebabkan stres.

5. Tanggung Jawab

Pengertian tanggung jawab memang seringkali terasa sulit untuk

menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan dengan

keharusan untuk berbuat sesuatu. Atau kadang-kadang dihubungkan dengan

kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan. Banyaknya bentuk

tanggung jawab ini menyebabkan terasa sulit merumuskannya dalam bentuk kata-

kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Tetapi kalau kita amati lebih jauh,

pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan

kesediaan untuk melakukan dan kemampuan untuk melakukan. Dalam

kebudayaan kita, umunya “tanggung jawab” diartikan sebagai keharusan untuk

“menanggung” dan “menjawab” dalam pengertian lain yaitu suatu keharusan

untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh perilaku seseorang dalam rangka

menjawab suatu persoalan.

B. Kerangka Pikir

Novel Perempuan Poppo dibangun oleh unsur ekstrinsik yang terdiri atas

aspek nilai moral yang berkaitan erat dengan aspek sosial seperti kasih sayang,

ketaatan, kemanusiaan, budi luhur, serta kemauan dan tanggung jawab.

Peneliti ini menganalisis nilai moral dalam novel Perempuan Poppo, nilai

moral yang ingin disampaikan pada penelitian ini adalah mengenai nilai susila,

kesopanan, berjiwa sosial, ketabahan dan tanggung jawab para tokoh yang

berperan dalam novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman, sehingga

Page 32: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

dapat dijadikan acuan pembelajaran tingkah laku yang bermoral, sikap yang

ditunjukkan sebagai makhluk sosial. Novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul

Rahman yang dijadikan sebagai sumber data. Menganalisis nilai moral yang

terdapat dalam novel Perempuan Poppo dengan bagian-bagian nilainya ialah nilai

susilayang berpedoman pada budi bahasanya, beradab, sopan dan adat istiadat

yang baik. Kesopanan merupakan adat sopan santun, tingkah laku (tutur katanya)

yang baik dan tata karma. Berjiwa sosial ialah berkenaan dengan masyarakat, suka

memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma). Ketabahan

merupakan perihal tabah, keadaan tabah, ketetapan hati, kekuatan hati. Tanggung

jawab ialah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, berkewajiban memikul

tanggung jawab atas perbuatan yang telah diperbuat. Berikut dipaparkan bagan

kerangka piker penelitian.

Page 33: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Bagan kerangka Pikir

Novel Perempuan

Poppo

Unsur Ekstrinsik

Nilai Moral

Susila

Analisis

Temuan

Kesopanan Sosial Ketabahan Tanggung

Jawab

Budaya

Page 34: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang dimana dalam

penelitian ini peneliti hanya menggunakan teknik kajian pustaka atau library

research sebagai teknik pengumpulan data, untuk menggambarkan apa isi dari

penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aspek-aspek moral yang

dimana dalam penelitian ini menjadi fokus penelitian peneliti.

Menurut jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.

Pengertian deskriptif yaitu yang dianalisis dan hasil analisisnya berbentuk

deskripsi, tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan variable.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan tentang sifat suatu individu, keadaan atau

gejala dari kelompok tertentu yang diamati. Oleh karena itu, penyusunan desain

harus dirancang berdasarkan prinsip metode kualitatif yang mengumpulkan,

mengolah, mereduksi, menganalisis dan menyajikan data secara objektif atau

sesuai dengan kenyataan di lapangan.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang, fokus dalam penelitian ini adalah nilai moral

yang terdapat dalam novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman, yang

terdiri atas susila, kesopanan, berjiwa sosial, ketabahan dan tanggung jawab.

28

Page 35: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

C. Definisi Istilah

Definisi istilah dimaksud dalam penilitian ini adalah kajian terhadap nilai

moral seperti kesusilaan, kesopanan, berjiwa sosial, bertanggung jawab,

ketabahan, dan kejujuran.

Adapun definisi dari beberapa istilah yang digunakan dalam judul

penelitian ini adalah:

1. Nilai moral adalah tatanan nilai yang membicarakan tentang baik dan

buruknya suatu perbuatan dan tingkah laku dimana masyarakat dan

lingkungannya merupakan tolak ukur tentang kebaikan dan buruknya tingkah

laku tersebut.

2. Nilai kesusilaan adalah perilaku dengan melihat tata krama, tutur kata serta

kebiasaan tiap individu baik ketika ia dalam keluarga maupun dalam

komunitas yang lebih besar yaitu masyarakat.

3. Internalisasi nilai susila dalam setiap individu dapat dilihat dalam perilaku

dengan melihat tata krama, tutur kata, serta kebiasaan tiap individu baik

ketika ia dalam keluarga maupun dalam komunitas yang lebih besar, yaitu

masyarakat. Seperti kutipan percakapan antara Tenriadjeng dengan suaminya

Lampugu

“Istirahatlah dulu Daeng!”.

Kali ini suara istrinya yang begitu lembut membuyarkan pikiran Lam. (Abdul

Rahman, 2010: 12). Kutipan novel di atas menggambarkan tutur kata lembut

Tenriadjeng kepada Suaminya.

Page 36: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

4. Kesopanan yang tergambarkan dalam budi bahasa, tegur sapa yang baik dan

perilaku yang baik serta adab yang baik akan terlibat dalam aktivitas

seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

5. Sosial merupakan petunjuk lama yang dianut oleh masyarakat yang telah

berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam

kehidupan sehari-hari. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang

dianut oleh masyarakat.

6. Tanggung jawab seseorang akan dinilai dengan sejauh mana tanggung

jawabnya terhadap setiap ucapan, perilaku dan janjinya.

7. Ketabahan yang dimiliki setiap orang pada tingkat yang berbeda-beda, tingkat

ketabahan atau tingkat kesabaran biasanya diukur dengan seberapa kuat ia

menerima cobaan dari Tuhan yang muncul dalam bentuk masalah-masalah

dalam kehidupannya. Hal ini yang coba digugah dalam novel Perempuan

Poppo ini.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini adalah keterangan yang dijadikan objek kajian

yakni setiap kata, kalimat atau ungkapan dalam bentuk percakapan yang

mengandung nilai moral para tokoh yang tedapat dalam novel Perempuan Poppo.

Penulis mengutip kata, kalimat dan ungkapan-ungkapan yang dianggap sesuai

dengan judul yang diteliti dalam novel ini.

Page 37: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Sumber Data

Sumber data dalam peniltian ini dalah novel Perempuan poppo karya Dul

Abdul Rahman yang berjumlah 197 halaman dan diterbitkan oleh penerbit Ombak

pada tahun 2010, di perumahan Nogotirto III, Jl. Progo B-15, Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diperoleh dengan

melakukan penelitian pustaka dengan sumber tertulis.

Dengan cara penelitian pustaka yaitu :

1. Mencari dan mengumpulkan data sebagai standar, acuan dan rujukan yang

dapat dijadikan pedoman dalam meneliti secara sistematis

2. Membaca secara berulang-ulang novel Perempuan Poppo karya Dul

Abdul Rahman sampai betul-betul mendapatkan data yang akurat.

3. Menentukan bagian-bagian yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti,

yaitu kata, kalimat dan ungkapan-ungkapan yang dapat mendukung data.

4. Mengklasifikasikan data-data yang di dalamnya mengandung nilai-nilai

moral.

F. Teknik Analisis Data

Data yang membangun masalah penelitian dianalisis sesuai perangkat teori

dan metode yang digunakan.

Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan urutan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Membaca novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman secara

seksama dan berulang-ulang.

Page 38: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Mengidentifikasi kata, kalimat, atau ungkapan-ungkapan yang menunjukkan

nilai moral yang terkandung dalam novel.

3. Mengklasifikasikan nilai moral ke dalam aspek etika dan sosial.

4. Menganalisis bentuk nilai moral berdasrkan konteks

Page 39: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Hasil Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai moral yang terdapat

dalam novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman sehingga penelitian ini

membutuhkan data yang memiliki keabsahan sebagai sarana pembahasan terhadap

masalah yang ada. Data yang disajikan dalam bagian ini adalah data yang memuat

nilai moral sebagai salah satu unsur pembentuk novel tersebut. Untuk menentukan

nilai moral dalam novel Perempuan Poppo maka penulis mendeskripsikan nilai

moral mengenai sikap atau kepribadian tokoh.

Novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman merupakan novel

yang mengisahkan kehidupan seorang wanita poppo dengan suami dan kedua

anakny yang tidak mengetahui latar belakang dirinya. Peneliti menganalisis novel

ini berdasarkan nilai moral yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai moral yang

dibahas dalam analisis ini ada lima, yaitu nilai susila, nilai kesopanan, nilai sosial,

nilai ketabahan dan tanggung jawab. Untuk memperkuat analisis tersebut, maka

penulis mengutip beberapa isi dari novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul

Rahman itu sendiri.

Page 40: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

1. Nilai Susila

Secara keabsahan susila merupakan istilah yang berasal dari bahasa

sansakerta su berarti baik dan bagus, sedangkan sila berarti dasar, prinsip,

peraturan atau norma hidup yang baik atau bagus.

Sebagai makhluk yang diciptakan untuk senantiasa berbuat sesuai akal,

hati dan jiwa, perilaku sosial ini seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-

hari baik itu dalam bentuk tindakan maupun dalam bentuk perkataan atau tutur

bahasa kita.

Berikut adalah kutipan tentang hal tersebut:

Akhirnya Lam bisa mempersunting anak Kepala Desa yang baik budi

bahasanya, cantik pula. (Abdul Rahman, 2010: 6). Kutipan ini mendeskripsikan

bahwa Tenriadjeng anak Kepala Desa itu merupakan wanita memiliki tutur kata

yang baik dan penuh pengertian, tutur bahasanya yang baik juga didukung oleh

parasnya yang cantik.

“Sudahlah teman-teman, bunyi poAbdul Rahmano sebenarnya hanyalah

halusinasi ketautan seseorang. Jangan diingat dan dibayangkan terus bunyi

itu karena hanya akan menciptakan ketakutan!” Nasihat Tenriadjeng

serupa Lam, Massarapi dan Pawenneri tadi. Mereka akhirnya bubar dan

melupakan kejadian itu. (Abdul Rahman, 2010: 23).

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana tutur kata Tenriadjeng untuk

menenangkan penghuni asrama begitu baik dan berhasil meyakinkan mereka

semua bahwa apa yang didengarkan itu hanyalah halusinasi dari ketakutan mereka

semua. Tutur kata yang baik dan sopan membuat pesan yang disampaikan dapat

diterima dengan baik pula.

Lam terdiam. Terasa ada bongkahan batu gunung yang mengganjal

dipikirannya. Sudah dua kali istrinya bertanya dengan nada yang sama.

Page 41: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Sebagai seorang penulis Lam sangatlah sensitif dengan kata-kata dan nada.

Pun Ia pandai menafsirkan kata-kata. Ia punya firasat bahwa istrinya tidak

begitu nyaman bila ia menulis tentang poAbdul Rahmano. Andai istrinya

seperti istri-istri yang lain pastilah ia berterus terang melarang suaminya.

Tapi Tenriadjeng adalah perempuan yang sangat lembut tutur katanya. Ia

pun sangat menjaga perasaan suaminya. (Abdul Rahman, 2010: 52).

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana seorang Tenriadjeng memiliki

sifat tutur kata yang lembut dan sopan sehingga setiap kata yang dikeluarkan dari

mulutnya tak sedikitpun pernah menyisakan luka di hati orang-orang yang

mendengarnya. Tenriadjeng juga sangat menjaga tutur katanya kepada suami yang

Ia sangat cintai.

Berikut kutipan yang menyatakan nilai susila yang tidak baik.

Sejak kejadian bunyi poAbdul Rahmano pada malam Jumat sebelumnya,

Saribanong semakin ramai bercerita. Bahkan di Asrama Padaidi,

Saribanong kian menasbihkan dirinya sebagai tukang cerita. Teman-teman

satu asrama bahkan tak segan-segan lagi memanggilnya dengan sebutan

Saribanong Paccarita. Para tetangga dari asrama lain berdatangan ke

Asrama Padaidi hanya sekadar ingin mendengarkan ceritanya. Saribanong

memang pandai menarik ulur cerita yang membuat pendengar tertarik.

(Abdul Rahman, 2010: 31).

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana tindakan tidak bermoral yang

dilakukan oleh Saribanong yang suka sekali bercerita, yang bahasa kekiniannya

ialah suka bergosip. Bahkan Saribanong sudah mendapat julukan paccarita

(tukang cerita) dari teman-temannya. Sifat ini merupakan salah satu tindakan tidak

terpuji.

“Wah! Kalau begitu poAbdul Rahmano bisa diangkat menjadi pengawas

pertanian,” ujar Saribanong yang memang suka ceplas-ceplos. Yang lain

terkekeh-kekeh dengan pernyataan Saribanong.

“Mungkin juga poppo cocok diangkat sebagai pengawas bank atau

pengawas pajak.” Pernyataan Halimah kian membuat riuh rendah.

“Mungkin saja, pengawas bank atau pengawas pajak sudah memiliki ilmu

poppo.” Seorang teman Halimah bernama Hasnah ikut nimbrung. (Abdul

Rahman, 2010: 34).

Page 42: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana tindakan tidak bermoral

Saribanong, Halimah dan Hasnah yang suka asal bicara tanpa mempertimbangkan

apa yang akan orang lain rasakan dengan sikap ceplas-ceplosnya, sikap yang

seperti ini cenderung membuatnya menjadi orang yang pandai mengadu domba.

2. Nilai Kesopanan

Kesopanan merupakan salah satu nilai moral yang dijunjung tinggi dalam

kehidupan menjadi standar baik buruk perilaku manusia dalam berintraksi dengan

sesamanya sehingga sesamanya menjadi prinsip moral yang adil dalam etika

sosial masyarakat. Aspek kesopanan merupakan hal yang terpenting dalam

melihat atau menganalisis nilai moral dalam novel Perempuan Poppo karya Dul

Abdul Rahman.

Nilai kesopanan yang diungkapkan penulis pada novel Perempuan Poppo

kepada pembaca ditunjukkan melalui tingkah laku tokoh dengan mengedepankan

adat kesopanan serta tutur kata yang baik. Berikut nilai kesopanan dalam kutipan

pembicaraan antara Lam dengan Tenriadjeng.

Lam terdiam. Terasa ada bongkahan batu gunung yang mengganjal

dipikirannya. Sudah dua kali istrinya bertanya dengan nada yang sama.

Sebagai seorang penulis Lam sangatlah sensitif dengan kata-kata dan nada.

Pun Ia pandai menafsirkan kata-kata. Ia punya firasat bahwa istrinya tidak

begitu nyaman bila ia menulis tentang poppo. Andai istrinya seperti istri-

istri yang lain pastilah ia berterus terang melarang suaminya. Tapi

Tenriadjeng adalah perempuan yang sangat lembut tutur katanya. Ia pun

sangat menjaga perasaan suaminya. (Abdul Rahman, 2010: 52).

Kutipan nilai kesopanan yang ditunjukkan Tenriadjeng kepada suaminya

Lam dengan tutur bahasa yang tidak langsung menimpalkan kekesalanya terhadap

Suaminya itu, dikarenakan dengan ketidaksukaannya terhadap novel yang akan

digarap Suaminya. Tenriadjeng hanya bertanya saja dan Lam juga paham dengan

Page 43: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

maksud dari pertanyaan Istrinya. Inilah bagaimana tutur bahasa yang baik dapat

menyampaikan makna ucapan dengan baik tanpa harus melukai perasaan orang

yang mendengarnya. Tenriadjeng sangat menjaga perasaan Suaminya. Dengan

tidak menolaknya dengan tutur kata kasar karena Ia tidak ingin Suaminya

kehilangan semangat mengerjakan novel yang digarapnya.

“Ih! Jangan-jangan Tenriadjeng memang…”

“Memang keluarganya banyak yang…”

“Hush!” Saribanong memintas pembicaraan dua orang temannya karena Ia

melihat Tenriadjeng sedang menjemur pakaian di lantai dua yang juga tak

jauh dari tempat mereka. Bahkan sesekali Tenriadjeng terlihat menoleh ke

arah mereka. (Abdul Rahman, 2010: 60).

Nilai kesopanan yang ditunjukkan dalam kutipan novel di atas

menggambarkan bahwa tidak baik ketika menceritakan orang lain apalagi saat

orang itu ada berada di dekat kita. Meskipun perbuatan yang mereka lakukan

salah. Tapi, setidaknya Saribanong dapat dengan cepat menengaah pembicaraan

ke dua temannya agar Tenriadjeng tidak mendengar apa yang mereka bicarakan,

dan menjaga perasaan Tenriadjeng.

“Tolong jaga anak saya!” Lam meminta sebagian menjaga anak-anaknya

dan jangan turun ke bawah. (Abdul Rahman, 2010: 67). Kutipan ini

menggambarkan bahwa jika seseorang ingin meminta bantuan dengan cara yang

sopan, sebaiknya menggunakan kata tolong. Bagaimanapun keadaan yang kita

alami, mau itu tergesa-gesa ataupun sangat sibuk hendaknya mengucapkan kata

tolong agar orang yang kita mintai bantuan merasa lebih dihargai. Jika ditinjau

dalam tatanan kesopanan kata tolong sudah mewakilkan permintaan dengan

sopan.

Page 44: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

“Tapi untungnya ada Tenriadjeng,” ujar Halimah sesaat kemudian. “Kita

harus berterima kasih pada Tenriadjeng,” celetuk Hasnah diamini yang lain.

(Abdul Rahman, 2010: 75). Kutipan ini menunjukkan kepedulian Hasnah kepada

Tenriadjeng yang telah membantu Saribanong saat kesurupan pada malam kamis

kemarin, memang pada malam itu Tenriadjeng datang dan langsung membantu

saat semua sudah bingung harus melakukan apa lagi untuk membuat Saribanong

kembali seperti semula. Dengan perintah Tenriadjeng kepada semua penghuni

asrama untuk menatap mata Saribanong yang akhirnya Saribanong dapat tenang

dan sadarkan diri dari pengaruh roh jahat. Inilah yang membuat Hasnah ingin

mengucapkan terima kasih kepada Tenriadjeng yang hadir bagai pahlawan malam

itu.

“Baiklah Nak! Rupanya kamu belum tahu banyak tentang Tamalanrea.

Saya akan ceritakan padamu.” Lelaki tua itu berhenti sejenak dan memperbaiki

letak duduknya. Lam menampakkan raut sungguh-sungguh kepada lelaki tua itu.

(Abdul Rahman, 2010: 90). Pada kutipan ini menunjukkan sikap Lam yang sopan

kepada Pak Haji, digambarkan melalui sikapnya yang memasang wajah sungguh-

sungguh saat hendak mendengar cerita Pak Haji. Ini menandakan bahwa sikap

Lam mencerminkan orang yang menghargai satu sama lain. Dimana ketika

seseorang bercerita hendaknya kita mendengarkan dengan saksama karena itu

adalah bentuk kesopanan seseorang.

Saribulang yang cantik dan seksi itu memang pernah menolak cinta

seorang laki-laki tanpa hati-hati. “Berendam dulu satu bulan pakai rinso sebelum

mendekati saya,” Ujar Saribulang pada lelaki yang berkulit hitam yang

Page 45: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

mendekatinya itu. (Abdul Rahman, 2010: 97). Kutipan ini mendeskripsikan

bagaimana sikap ketidak sopanan Saribulang kepada seorang lelaki yang berkulit

hitam. Saribulang menghina lelaki tersebut denga menyuruhnya berendam di

dalam air yang berisi rinso selama satu bulan lamanya sebelum Ia mendekatinya.

Perkataan Saribulang memang sangat menyingung perasaan dan sangat tidak

sopan.

Ini juga bentuk pembelajaran untuk semua perempuan agar lebih hati-hati

dengan lisannya, karena dapat menyebabkan kerugian pada perempuan itu sendiri,

apalagi kejadian yang dialami Saribulang yang kena guna-guna akibat dari

lisannya sendiri.

3. Nilai Berjiwa Sosial

Berjiwa sosial merupakan manifestasi dari nilai otentik yang terdapat

dalam pribadi manusia, kepekaan, empati, tolong-menolong, serta memiliki

tanggung jawab sosial yang merupakan buah dari berjiwa sosial yang dimiliki

seseorang. Setiap manusia tidak bisa dilepaskan dari nilai sosial karena ia

merupakan perangkap kemanusiaan yang dibawa sejak lahir, sebagai sebagai

sebuah pandangan kemanusiaan berjiwa sosial merupakan alat ukur dalam

menentukan kadar perubahan sosial seseorang sehingga dalam pranata sosial

kemasyarakatan kerap dijumpai orang-orang yang memiliki kepekaan yang tinggi

terhadap sesame serta rasa solidaritas kemasyarakatan dan bermartabat.

Dalam spectrum yang lain, berjiwa sosial merupakan persepsi seseorang

menilai kelangsungan hidupnya berada dalam sistem sosial yang melibatkan orang

Page 46: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

lain di luar dirinya sehingga patutlah dikatakan bahwa berjiwa sosial merupakan

sikap hidup seseorang bersama lingkungan dimana dia berada.

Berikut akan diurai beberapa fakta-fakta dalam kapasitasnya sebegai data

primer yang menggambarkan adanya sikap berjiwa sosial yang terdapat dalam

novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman. Berikut kutipannya:

“Cobalah menulis tentang poppo dalam bentuk novel, Lam.” Mansur

memberi usul. (Abdul Rahman, 2010: 42). “Bagaimana Lam? Kalau kamu

bersedia menulisnya, saya lansung bayar naskahmu tiga kali cetakan sekaligus?”

(Abdul Rahman, 2010: 44). Pada kutipan di atas terlihat kepedulian Mansur

terhadap Lam, Mansur menawarkan proyek besar kepada Lam untuk mengerjakan

novel dengan tema poppo. Sikap Mansur di sini menjelaskan bahwa dirinya

berjiwa sosial karena membantu temannya dengan memberikan pekerjaan. Sikap

berjiwa sosial memang dapat ditunjukkan dengan perlakuan kita terhadap orang

lain, termasuk membantu sesama.

“Cepat Lam, tolong Saribanong, ia seperti sekarat,” ujar Massarapi cemas.

“Gawat!’

Lam mendekat. Tapi iya juga bingung. Ia mengingat ketika ada kejadian

kerasukan dulu di kampus. Lalu reflex Lam membaca ayat kursi. Semua

orang tahu kalau ayat itu mantera generic pengusir roh jahat. (Abdul

Rahman, 2010: 68). Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana sikap

semua penghuni asrama peduli kepada Saribanong, kutipan di atas juga

menggambarkan bahwa ketika ada teman yang mengalami kesulitan

sebaiknya kita bersegera membantunya agar beban mereka terasa lebih

ringan.

“Jangan dipegang kuat-kuat nanti Ia tambah kesakitan,” ujar Tenriadjeng

yang tiba-tiba muncul. Sudah jam sepuluh memang. Disaat

kedatanganTenriadjeng, Saribanong kian meronta-ronta dan berteriak

histeris, “Ada poppo!” Orang-orang semakin memegangnya erat.

“Tatap terus matanya! Untuk melawan roh jahat, yang pertama harus

ditaklukkan adalah matanya,” perintah Tenriadjeng selanjutnya. Semua

yang ada menatap mata Saribanong. Termasuk Tenriadjeng dan Lam.

Page 47: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Setelah ditatap secara berjamaah, pandangan Saribanong perlahan-lahan

meredup. Lama kelamaan pandangan Saribanong yang galak mendadak

lemah dan lelah. Lalu akhirnya rebah. (Abdul Rahman, 2010: 70).

Kutipan di atas mendeskripsikan sikap berjiwa sosial Tenriadjeng yang

membantu menyembuhkan Saribanong dari kerasukan roh jahat,Tenriadjeng tiba-

tiba datang yang memang di baru pulang dari mengerjakan tugasnya. Dengan

sigap Tenriadjeng mengingatkan agar yang laki-laki tidak memegangi Saribanong

denga kuat, karena Tenriadjeng takut kalau Saribanong kesakitan oleh genggaman

kuat dari teman laki-laki yang ada di tempat itu.

Sikap peduli Tenriadjeng terhadap Saribanong memang menunjukkan

betapa Istri Lam tersebut memang berjiwa sosial yang tinggi. Dan tak hanya itu,

pada kutipan di atas menggambarkan bahwa Tenriadjeng juga sigap dan cekatan

dalam memberikan perintah kepada temannya agar mempercepat kesembuhan

Saribanong. Yang akhirnya sudah dapat sadarkan diri.

Atas saran Lam dan Tenriadjeng, semua membubarkan diri kecuali

Halimah dan Hasnah yang malam itu menemani Saribanong yang sakit.

Tapi mereka tidak khawatir karena Massarappi dan teman-temannya yang

kebetulan taka da jadwal kuliah dipagihari berencana begadang malam itu

untuk berjaga-jaga dari hal-hal yang tidak diinginkan. (Abdul Rahman,

2010: 72).

Penggalan kutipan novel di atas mendeskripsikan sikap peduli Halimah

dan Hasnah kepada Saribanong yang masih lemas karena baru tersadar dari

sekaratnya saat digerayangi makhluk halus. Halimah dan Hasnah menemani

Saribanong sekaligus menghiburnya agar tidak larut dalam ketakutan. Sikap jiwa

sosial mereka berdua yang peduli sesame sangat memberikan pembelajaran baik

orang-orang agar mau ikut turut memberi motivasi kepada teman yang sedang

kesusahan.

Page 48: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Untungnya seorang penjaga laboratorium yang bernama Pak Lahabe yang

berumur sekitar lima puluhan datang menolong. Dengan jampi-jampinya, Pak

Lahabe berhasil mengusir roh jahat yang bersemayam di tubuh Tenriadjen. (Abdul

Rahman, 2010: 99). Kutipan novel di atas mendeskripsikan bagaimana Pak

Lahabe menampakkan jiwa sosialnya dengan cara membantu mahasiswa

menenangkan Tenriadjeng yang sedang kerasukan roh jahat, Pak Lahabe paham

betul bagaimana cara menyingkirkan roh jahat maka dari itu Beliau yang turun

tangan membantu. Sikap Pak Lahabe ini menyadarkan Tenriadjeng yang

terpengaruh roh jahat tadi.

Benar Banong, saat itu saya lewat bersama Imah, kami mendengar

Tenriadjeng berbicara bersama tetangga kamarnya. “Hati-hati! Hanyalah poppo

yang setiap saat bicara tentang poppo. Begitu katanya” (Abdul Rahman, 2010:

103). Berdasarkan kutipan novel di atas mendeskriosikan bagaimana sikap

provokatif yang ditunjukkan Hasnah agar Saribanong terpancing emosinya, sikap

yang diambil Hasnah ini dapat mengakibatkan perpecahan sosial antara

Tenriadjeng dan Saribanong.

“Kurang ajar!” Gigi-gigi Saribanong gemerutuk. Ia sudah terhasut.

Andaikan Tenriadjeng masih single dan bukan keluarga pemilik asrama, Ia pasti

sudah mendampratnya berkali-kali (Abdul Rahman, 2010: 103). Kutipan di atas

menggambarkan bagaimana perilaku sosial yang yang ditunjukkan Saribanong

mencerminkan bahwa dirinya adalah orang yang mudah terprovokasi oleh

keadaan lingkungan sekitarnya tanpa menganalisa kebenerannya terlebih dulu.

Page 49: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Sikap yang ditunjukkan mampu merenggengkan hubungan anatara dirinya dan

Tenriadjeng.

Lam selalu berkampanye bahwa hutan harus dijaga dengan perspektif

budaya lokal seperti di tanah Kajang, Bulukumba. Di daerah Kajang, masyarakat

dilarang menebang pohon tanpa seizin kepala adat setempat yang disebut

Ammatoa. (Abdul Rahman, 2010: 112). Kutipan novel di atas mendeskripsikan

bagaimana jiwa sosial Lam tak hanya kepada sesamanya manusia. Tapi, juga

kepada Tumbuhan yang juga ciptaan Allah Swt. Lam mengajarkan kita agar selalu

memelihara tumbuhan karena tumbuhan merupakan salah satu sumber kehidupan

manusia, karena jika tidak ada tumbuhan maka sumber pernapasan manusia juga

akan menghilang. Jiwa sosial yang ditunjukkan Lam sangat besar pengaruhnya

terhadap kelangsungan hidup umat manusia.

4. Nilai Bertanggung Jawab

Manusia diciptakan sebagai kesatuan konsekuensi proses penciptaa,

memiliki akal, lahiriah yang memuat nilai-nilai moral dalam konteks sosial

masyarakat. Bekal yang dimaksud ialah pembawaan sejak lahir sebagai individu

sekaligus makhluk sosial yang berinteraksi dengan limngkungan dimana ia

berada. Nilai tersebut merupakan kesadaran akan peran dan tanggung jawab

dalam memperoleh eksistensinya sebagai manusia.

Sebagai makhluk sosial manusia memiliki tanggung jawab hubungannya

dengan manusia lainnya. Tanggung jawab merupakan sikap menyadari,

mempertahankan, melakukan hak dan kewajiban pribadimaupun sosial sebagai

manivestor dalam berinteraksi. Dalam novel Perempuan Poppo akan dikaji urai

Page 50: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

melalui analisis data tentang sikap bertanggungjawab, sikap bertanggungjawab

sebagai sebuah pandangan moral yang tersajikan dalam kutipan novel Perempuan

poppo. Berikut adalah beberapa kutipan-kutipan sosial yang terdapat dalam novel

Perempuan Poppo.

“Meski saya hanya seorang penulis, tapi saya berjanji dan bersumpah

untuk menafkahi istri dan anak-anak saya kelak. Bahkan ketika sudah

menikah, saya akan menanggung seluruh biaya kuliah istri saya. Saya tak

akan bergantung pada Bapak dan orang lain,” ujar Lam berapi-api serupa

Sawerigading meyakinkan ayahanda We Cudai. (Abdul Rahman, 2010:

5).

Dalam kutipan tersebut terdapat sikap bertanggung jawab yang

ditunjukkan Lam kepada calon mertuanya, Ia berjanji akan bertanggung jawab

atas segala sesuatu kebutuhan istri dan anak-anaknya. Meskipun hanya berupa

penyampaian lisan, akan tetapi itu sudah menunjukkan bahwa Lam memang

seorang Laki-laki yang mampu melakukan hal apa yang Ia katakana,

penyampaiannya tak hanya sebatas retorika belaka.

Orang tua Tenriadjeng sungguh terpikat dan terpesona dengan lelaki

bersemangat api dan berjiwa pemimpin macam Lam. (Abdul Rahman, 2010: 5).

Kutipan di atas menjelaskan sikap tanggung jawab Lam kepada calon mertuanya

yang berhasil diyakinkannya, dengan pendapat berjiwa pemimpin, itu sudah

menafsirkan sikap tanggung jawab, karena pada hakikatnya pemimpin adalah

memiliki sifat tanggung jawab, pengorbanan, kerja keras, kewenangan melayani,

keteladanan dan kepeloporan.

“Sabarlah sayang! Demi cintaku padamu, saya akan menanam beribu-ribu

pohon di kemudian hari, termasuk pohon kesayangan kita, pohon manga.

Semoga.” (Abdul Rahman, 2010: 86). Kutipan di atas mendeskripsikan sikap

Page 51: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

tanggung jawab Lam terhadap Istrinya, sikap bertanggungjawab membahagiakan

wanita yang dipersuntingnya itu, Lam memang dikenal sangat perhatian dan

sayang kepada Istri dan anak-anaknya, karena Ia penulis sehingga mendukung

sikap romantismenya. Jadi semua kata-kata yang terlontar dari lisannya sewaktu

datang melamar tidak menjadi cerita fiktif belaka.

“Maaf Daeng! Saya terlambat pulang karena praktikum di kampus agak

lama. Saya juga tidak sempat SMS,” ujar Tenriadjeng ketika sampai di rumah. Ia

malu menyampaikan pada Suaminya tentang peristiwa yang ia alami tadi di

kampus. (Abdul Rahman, 2010: 100). Kutipan di atas mendeskripsikan sikap

tidak bertanggung jawab Tenriadjeng terhadap janjinya yang akan pulang tepat

waktu, meskipun keterlambatannya tidak Ia sengaja, seharusnya Tenriadjeng tak

lupa memberi kabar. Kelalaian yang Tenriadjeng lakukan membuat pembelajaran

bahwa suatu saat kita akan kehilangan kepercayaan dari orang yang telah memberi

kepercayaan kepada kita. Meskipun Lam tidak mempermaslahkannya.

Tapi Lam sebagai orang yang paling tua dari rombongan berusaha

menguatkan anggota rombongan. Lam yakin mereka hanya salah jalur dan

kemungkinan akan tembus di wilayah Poso di Provinsi Sulawesi Tengah.

Prediksi Lam akhirnya benar ketika menemukan sebuah arah petunjuk

jalan: Jalur Gunung Baliase - Poso. (Abdul Rahman, 2010: 137).

Kutipan di atas mendekripsikansikap tanggung jawab Lam sebagai orang

yang paling tua dalam rombongan. Lam berusaha menenangkan situasi tegang

dengan cara menghibur teman-temannya yang sudah merasa panic karena mereka

sudah lama berjalan namun hanya berputar-putar saja di tempat itu. Sikap yang

ditunjukkan Lam merupakan sikap seorang pemimpin yang mampu mencairkan

sesuatu ketegangan di sekitarnya.

Page 52: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

5. Nilai Ketabahan

Ketabahan merupakan satu sikap manusia dalam menerima kenyataan

hidup, kegetiran, musibah, berkelahi masalah menjadi sinonim terdekat, dalam

menunjukkan sikap ketabahan biasanya dimiliki pada tingkat berbeda-beda dalam

menerima realitas kehidupan yang sedang dijalani.

Ketabahan dapat diukur dalam sikap sabar menerima cobaan ataukah sikap

syukur dalam menerima nikmat yang dirasakannya. Sebagai pandangan nilai-nilai

moral ketabahan penulis akan mengutip nilai ketabahan dalam novel Perempuan

Poppo. Berikut beberapa uraian kutipannya:

Komputer tua miliknya tidak bias lagi mengamankan data-data bila mati

seketika.

Lam gusar. Tapi ia mencoba bersabar. Ia lalu beranjak. Ia masuk kamar.

Mengecup kening Istri dan anak-anaknya. Lalu tidur di sampingnya. Ia

berjanji, besok ia akan mengetik ulang lagi naskah cerpennya. Ada

senyum mengembang di wajahnya. Karena Ia sudah menemukan judul

yang cocok buat cerpennya kali ini. Seorang penulis dan komputer tuanya.

(Abdul Rahman, 2010: 15).

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana ketabahan Lam dalam

menghadapi masalah saat laptopnya tiba-tiba mati. Perasaan yang campur aduk

menjadi satu, bagaimana tidak bagi Lam laptop merupakan kantornya, layaknya

banyak orang jika kantor kita mengalami masalah maka otomatis pekerjaan akan

terbengkalai bahkan kehilangan pekerjaan. Tapi ketabahan Lam berbuah manis,

dengan peristiwa laptopnya mati, ia mendapat pekerjaan baru lagi, cerpen dengan

judul Penulis dan laptop tuanya siap Ia tulis berkat ketabahannya.

“Daeng kita tidak boleh egois, saya hanya bercanda tadi. Lagi pula kalau

kita melarang pohon manga itu ditebang, nanti warga dan penghuni asrama

di sekitar sini menuduh kita memelihara poppo,” ujar Tenriadjeng sambil

berdiri di dekat jendela. Ia menatap pohon manga itu. Pandangannya

Page 53: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

seolah tidak rela kalau pohon manga itu ditebang. Tapi apa boleh buat, ia

harus mufakat dengan warga. (Abdul Rahman, 2010: 86).

Kutipan di atas mendeskripsikan bagaimana ketabahan pasangan suami

istri itu tabah menghadapi permintaan semua penghuni asrama untuk menebang

pohon manga yang berbau mistis itu, bukannya mereka egois tapi alas an mereka

ingin mempertahankan pohon manga itu, karena pohon manga itulah saksi bisu

pertemuan mereka berdua yang mereka juluki sebagai pohon cinta. Pohon yang

memiliki makna besar bagi kehidupan mereka berdua. Tapi apa boleh buat,

mereka harus menerima hasil keputusan bersama.

“Sabar sajalah, sayang! Waktu yang akan membuktikannya.” Lam

memeluk istrinya. Ia tak mau istrinya terus bersedih karena dituduh poAbdul

Rahmano oleh Saribanong. (Abdul Rahman, 2010: 106). Kutipan di atas

mendeskripsikan bagaimana tuduhan Saribanong terhadap Tenriadjeng yang

diduga jelmaan poppo. Lam sebagai suami yang sangat sayang kepada istrinya

terus memberi dukungan moril agar Tenriadjeng sabar dan tabah menghadapi

gunjingan tentang dirinya. Ketabahan ekstra memang sangat dibutuhkan jika kita

dihadapkan dengan masalah seperti ini.

Sementara itu, Lam berlari menuju asrama Tosinjai. Agar tidak ada yang

bertanya dan curiga padanya, kali ini ia melewati jalur lain, bukan lewat

pematang yang ia lewati tadi. Sesampai di asrama Tosinjai, jantungnya

kian berdebar-debar. Ia mendengar suara, “Po…po…po…ooo…!”

Ditingkahi dengan suara burung hantu yang seolah meringis, serupa orang

ngos-ngosan.

Lam cepat masuk kamar temannya dan langsung mengambil teko yang ia

pakai tadi. Ia menuangkan air dari dispenser sambil mulutnya komat-kamit

membaca doa, “Ya Tuhan! Mudah-mudahan ia selamat.” Kali ini ia

menuangkan air dingin.

Lalu, serupa penyedap enau di kampungnya yang jago memnajat pohon

aren, sekali menginjak tangga Lam sudah berada di atas rangkiang.

Page 54: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

“Adjeng, Sayang!” Teriaknya ketika ia melihat istrinya tergeletak di

samping baskom dengan mulut berbusa. Pakaian yang tadi dilihatnya

teronggok di samping baskom hitam, Nampak sudah melilit tubuh istrinya

tetapi dengan lilitan yang tak sempurna. Bibir istrinya terus bergerak-gerak

mengucap, “Po…po…po…” Lam cepat menuangkan air dingin ke dalam

baskom. Tapi yang terjadi hanyalah bunyi gelebur. Baskom itu sudah

penuh dengan gelembung rectum. Rupanya air panas yang ditumpahkan

Lam sebelumnya membuat rektum itu membengkak dan masak. Bahkan

mulai membusuk.

Seketika Lam histeris sambil memeriksa tubuh istrinya. Meski wajah

istrinya sedikit Nampak aneh, bahkan terkesan mengerikan bagi orang lain

yang melihatnya, tapi Lam sama sekali tidak takut. Bagaimanapun wajah

aneh di depannya adalah sosok istrinya yang ia sangat cintai. (Abdul

Rahman, 2010: 168).

Kutipan novel di atas menggambarkan bagaimana perasaan Lam yang

sangat terluka ketika menemukan tubuh istrinya sudah dalam keadaan sekarat

dikarenakan air panas yang tuangkan ke dalam baskom yang berisikan rektum

istrinya, pukulan mendalam yang dirasakan Lam begitu besar layaknya diterpa

berbagai macam musibah yang tak hentinya menghampiri dirinya. Pukulan

kehidupan yang harus membuatnya tabah.

Bau amis yang sangat menyengat tak dihiraukannya lagi, karena rasa

sakitnya lebih besar dari pada bau amis itu, penyesalan yang memuncak kian

menggerayangi tubuh Lam yang melihat istrinya terbujur seperti itu karena

ulahnya sendiri. Kematian istrinya membuatnya harus tabah menghadapi hari-hari

yang akan dia anak-anaknya lalui tanpa Tenriadjeng yang akan mendampinginya

lagi.

Setelah membaca catatan harian almarhumah istrinya, gerimis malam terus

rintik-rintik di kelopak mata Lam. Mematik rindu yang terus

membumbung di bumbungan hatinya. Hati yang terus bergelora akan

kerinduan.

“Tenriadjeng-ku sayang, maafkan suamimu yang tak pandai bersabar di

malam terakhir kebebasanmu.” (Abdul Rahman, 2010: 194).

Page 55: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Kutipan menyedihkan di atas menggambarkan betapa Lam haris sabar dan

tabah menahan sesak dalam dadanya bagai tertusuk ombak derita yang menerjang

biduk kehidupannya teramat galak. Setiap goresan pena dari buku harian

almarhumah istrinya yang ia baca, maka setiap katapun memaksanya tabah

menahan pedih yang teramat kejam padanya.

B. Pembahasan

Novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman mengandung nilai

moral yang terdiri atas tiga bagian yaitu, nilai susila, kesopanan, berjiwa sosial,

bertanggung jawab dan ketabahan. Nilai-nilai moral tersebut didapatkan dengan

cara membaca secara cermat percakapan dalam novel tersebut.

Nilai susila yang terdapat dalam novel ini mengajarkan kita agar

senantiasa menggunakan tindak tutur bahasa yang baik, dengan tindak tutur

bahasa yang baik akan membuat lawan bicara kita merasa dihargai dan tidak

melukai perasaan orang lain. Tak hanya itu, pengajaran yang kita dapatkan dari

nilai susila yang terdapat dalam novel ini juga memeberikan kita ruang

kepercayaan diri menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang berada

di sekitar kita.

Situasi nyaman akan tercipta ketika segala sesuatu yang kita kerjakan

sesuai dengan susila yang ada, ini dikarena orang yang hidup di sekitar kita juga

meras nyaman. Betapa tindak tutur bahasa begitu memberi implikasi yang besar

bagi hubungan sesame manusia.

Nilai kesopanan yang terdapat dalam novel Perempuan Poppo,

mengahjarkan kita tentang banyak hal yang patut diimplementasikan ke

Page 56: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

kehidupan sehari-hari, seperti saling membantu ketika ada teman atau seseorang

yang kita jumpai dalam keadaan apa lagi mereka meminta tolong dengan cara

yang sopan. Dalam novel ini juga diajarkan bagaimana kita bersiakap sopan

kepada sesama, apa lagi tetangga kita yang hakikatnya adalah keluarga terdekat

bagi kita saat keluarga sebenarnya jauh dari kita.

Sikap sopan santun yang kita tunjukkan akan berdampak positif bagi diri

kita sendiri dan begitupun sebaliknya, jika kita tidak sopan terhadap orang lain

maka sebenarnya kita telah melakukan kesalahan untuk diri kita sendiri. seperti

yang dialami tokoh Saribulang dalam novel Perempuan Poppo yang terkena

guna-guna akibat lisan ketidaksopanan yang ia lontarkan kepada seorang pemuda

yang pernah mendekati dirinya. Pelajaran yang begitu berharga dapat kita ambil

dari sikap sederhana yang kita lakukan.

Nilai berjiwa sosial yang terdapat dalam novel ini, mengajarkan kita sikap

peduli dan rela tolong menolong dengan orang lain yang membutuhkan bantuan

kita. Rela berkorban demi sesama akan melahirkan keharmonisan dalam

lingkungan yang kita tempati terutama di tengah-tengah masyarakat, karena

mereka juga turut merasakan dampak dari jiwa sosial yang kita tunjukkan.

Novel Perempuan Poppo juga tidak hanya mengajarkan bagaimana bentuk

berjiwa sosial kepada sesame manusia. Akan tetapi, novel ini mengajarkan kita

kepedulian kepada makhluk ciptaan Tuhan yang lain, slah satunya ialah

pepohonan, dengan cara melestarikan pohon. Dampak positif yang timbul dari

sikap berjiwa sosial terhadap lingkungan, dalam hal ini alam, yaitu memberikan

kesejukan bagi lingkungan kita dan terhindar dari bencana banjir bandang.

Page 57: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Adapun dampak negatif yang bisa bahkan akan terjadi jika kita tidak

peduli dengan alam ialah terjadinya banjir bandang, seperti yang banjir yang

menimpa Sinjai menurut cerita dalam novel ini. Banjir bandang yang terjadi di

Sinjai diakibatkan karena sikap tidak peduli masyarakat Gowa dan Sinjai dengan

alam yang menebang pohon di Gunung Bawakaraeng.

Nilai sikap bertanggung jawab yang terdapat dalam novel ini mengajarkan

kita bagaimana kita harusnya bertanggung jawab kepada istri, dalam halini

bertanggung jawab menghidupi dan membuat pasangan bahagia. Bertanggung

jawab terhadap ana-anak juga disajikan dalam novel berbau mistis ini, bagaimana

kita mampu bertanggung jawab merawatnya dan memberikan pembelajaran moral

kepada anak-anak kita.

Novel karya Dul Abdul Rahman ini juga mengajarkan kita bagaimana cara

agar memiliki rasa tanggung jawab terhadap orang di sekitar kita dan

bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang kita ambil. Sikap ini akan

menambahkan rasa penghargaan seseorang juga terhadap diri kita sendiri. itulah

pembelajaran yang disajikan dalam novel Perempuan Poppo.

Nilai ketabahan yang terdapat dalam novel karya penulis asal Sulawesi

Selatan ini mengajarkan kita untuk selalu tabah menghadapi problema hidup,

walaupun hati yang sangat teriris karena harus kehilangan pasangan hidup kita

yang tak akan pernah kita jumpai lagi di dunia. Tabah dalam menahan sesak

dalam dadan bagai tertusuk ombak derita yang menerjang biduk kehidupan yang

teramat galak. Novel ini sangat mengajarkan kita tabah menerima keadaan yang

terjadi.

Page 58: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dari novel Perempuan Poppo, mengandung

nilai-nilai moral sebagai sebuah novel yang ditulis oleh tokoh penulis lokal

Sulawesi Selatan, yang banyak meluncurkan karya-karya berbau budaya, memuat

gambaran pandangan dalam akurasi data dalam novel Perempuan Poppo.

Nilai moral merupakan sebuah bentuk atau wujud tingkah laku yang

menuju kepada kepribadian yang mencakup etika baik dan buruk. Setelah

memerhatikan uraian di depan, maka dapat ditarik simpulan bahwa pesan moral

yang terdapat dalam novel Perempuan Poppo karya Dul Abdul Rahman

berdasarkan tinjauan susila, kesopanan, berjiwa sosial, bertanggungjawab dan

ketabahan.

Novel Perempuan Poppo memberikan pandangan bagi kita. Hal ini dapat

dilihat pada setiap kutipan aspek moral yang diteliti dalam skripsi ini mengandung

aspek ajaran yang dimaksud.

1. Nilai susila dalam setiap individu dapat dilihat dalam perilaku dengan

melihat tatakrama, tutur kata, serta kebiasaan setiap individu baik ketika ia

dalam keluarga maupun dalam komunitas yang lebih besar yaitu

masyarakat.

Page 59: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Kesopanan yang tergambar dari budi bahasa, tegur sapa yang baik dan

perilaku yang baik serta adab yang baik akan terlihat dalam aktivitas

seseorang dalam kehidupannya sehari-hari.

3. Berjiwa sosial atau kepekaan sosial / sense of social, dapat dilihat dalam

perilaku seseorang yang peduli kepada mereka yang membutuhkan dan

peduli kepada kelangsungan hidup alam. Jiwa sosial atau kepekaan sosial

menjadi hal yang patut dijaga agar tidak menjadi langkah dalam kehidupan

budaya kita.

4. Tanggung jawab seseorang akan dinilai sesuai dengan sejauh mana

tanggung jawabnya terhadap setiap ucapan, perilaku dan janjinya.

Tanggung jawab sebagai nilai memang menjadi sangat penting akan

pribadi seseorang.

5. Ketabahan yang dimiliki tiap orang berbeda-beda, tingkat ketabahan atau

tingkat kesabaran biasanya diukur dalam seberapa kuat ia menerima

cobaan dari Tuhan yang muncul dalam bentuk masalah-maslah dalam

kehidupan. Dalam kehidupan Lam dan Tenriadjeng ini, ketabahan seorang

Lam menjalani hidup.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dicapai dalam penelitian ini maka

penulis menyarankan:

1. Bagi mahasiswa jurusan bahasa dan sastra Indonesia hendaknya

melestarikan sastra dan mengembangkannya dengan melalui pendekatan

moral maupun pendekatan lainnya.

Page 60: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

2. Bagi penikmat sastra, bacalah sastra dengan menghayati dan memahami

apa yang ingin disampaikan pengarang dalam karyanya.

Page 61: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

DAFTAR PUSTAKA

Ahid, Astuti. 2011. Nilai Moral dalam Novel Jangan Salahkan Cinta Karya Hasif

Palajati. FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Aminuddin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: CV. Sinar Baru.

Depdiknas. 2008 . Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: PT.Gramedia.

Djahiri, A. K. 1996. Menelusuri Dunia Afektif Pendidikan Nilai dan Moral.

Bandung: Laboratorium PMP IKIP Bandung.

Djahiri, A. K. 1999. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.

Emzir, Rohman Saifur. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra . Jakarta: Rajawali

Pers.

Hadiwardoyo, Al Purwa.1990. Moral dan masalahnya. Yogyakarta: Kanisius.

Handayani, Iin. 2011. Analisis Nilai Moral dalam Novel Ratu Kecantikan Karya

Langit Kresna Hariadi. FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar.

Ismiwati, Esti. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Yogjakarta: Ombak.

Nasir, Muhammad. 2014. Analisis Nilai Moral dalam Novel Kereta di Awal

Syawwal Karya Riyanto El Harits. FKIP Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: University

Press.

Nurgiyantoro. 2001. Penilaian Dalam Pengajaran. "Bahasa dan Sastra

Indonesia.”. Yogyakarta: PT BPFE.

Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi . Yogyakarta: Ombak.

Poerwadarminta, W. J. S. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahman, Dul Abdul. 2010. Perempuan Poppo. Yogyakarta: Ombak.

Sehandi, Yohanes. 2014. Mengenal 25 Teori Sastra. Yogyakarta: Ombak.

Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Page 62: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

Suprojo. 2003. Acuan Proses Pembelajaran Mata Kuliah Pengembangan dan

Kepribadian. Jakarta: Depdiknas.

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU. Jakarta: Erlangga.

Suseno. 1987. Etika dasar: Masalah-masalah pokok filsafat moral. Yogyakarta:

Kanisius.

Syamsuri, Andi Sukri. 2012. Pembelajaran Sastra. Makassar: Pustaka Lontara.

Tarigan, Henry. Guntur. 1985. Psikolinguistik. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 1993. Prinsip-prinsip dasar Sastra. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Teeuw, A. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Erlangga.

Teeuw. A. 1988. Semangat Profetik dalam Sastra Sufi dan Jejaknya dalam Sastra

Modern. Jakarta: Erlangga.

Wellek, Rene, dkk. 2013. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Winataputra, U. S. 1989. Konsep dan Masalah Pengajaran Ilmu Sosial di Sekolah

Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Yunika, F., & Anggraeni, S. S. 2011. Analisis Unsur Instrinsik Dalam Novel

Daerah Salju Karya Kawabata Yasunari. Universitas Brawijaya. Malang.

Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Page 63: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …
Page 64: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

SINOPSIS

Profil Buku

Judul Novel : Perempuan Poppo

Penulis : Dul Abdul Rahman

Penerbit : Ombak, Yogyakarta

Cetakan : 2010

Tebal : 197 halaman; 13 x 19 cm

Lam adalah seorang penulis, Ia memiliki istri bernama Tenriadjeng yang

masih berstatus mahasiswa pada salah satu jurusan ilmu keperawatan pada sebuah

perguruan tinggi swasta di Makassar. Tenriadjeng yang berbudi bahasa yang baik,

bermata bening, berwajah ayu dan lesung pipi yang menceruk pada kedua pipinya

membuat Dia disepadankan dengan penyanyi dari Malaysia, Siti Nurhalizah.

Bersama putra sulungnya Tenribulaeng dan putri bungsunya Tenriayu, mereka

mengarungi samudera rumah tangga dan menyewa kamar kost di asrama Padaidi.

Selain mereka, ada juga beberapa penghuni, diantaranya Saribanong, Hasnah dan

Halimah.

Pada awalnya kerukunan terjalin erat antara sesama penghuni asrama

Padaidi tapi setelah malam jumat itu berlalu, kerukunan itu perlahan melonggar.

Pada malam jumat itu terdengar bunyi poppo dari pohon mangga yang terletak di

depan kamar pasangan Lam dan Tenriadjeng. Malam-malam berikutnya bunyi

poppo itu kian kerap terdengar menebar teror di asrama Padaidi. Tiap kali bunyi

poppo itu terdengar, Tenriadjeng selalu tak berada di asrama Padaidi. Kenyataan

inilah yang membuat Hasnah dan Halimah sengaja mengadu domba saribanong

yang seorang tukang gosip bahwa Tenriadjeng adalah perempuan poppo. Namun

beberapa penghuni asrama Padaidi yang lain justru menduga Halimah dan

Hasnalah perempuan poppo sebenarnya. Karena konon perempuan poppo gemar

mengadu domba. Jadi siapa perempuan poppo sebenarnya?.

Mungkin telah bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun cerita tentang

poppo begitu kerap hadir dalam tiap percakapan kita sehari-hari. Dan tak dapat

dipungkiri mahluk yang konon berjenis kelamin perempuan dengan rambut

Page 65: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

panjang terurai ini kadang menteror nyali kita. Apalagi kita adalah orang-orang

yang lahir di Kabupaten dimana cerita tentang mahluk ini berhulu lalu

berdiaspora, hingga seolah mengidentikkan Kabupaten Pinrang dengan cerita

poppo. Apakah mahluk ini hanya cerita atau fakta?.

Dul Abdul Rahman, salah seorang penulis dan peneliti sastra, budaya dan

lingkungan yang pernah mengecap perkuliahan di Fakultas Ilmu Budaya Unhas

ini berhasil menghadirkan cerita tentang poppo dalam bentuk novel. Cerita yang

ia sajikan berdasarkan fakta yang ia gali dari beberapa Kabupaten diantaranya

Pinrang dan Gowa. Maka dalam novel ini anda akan mengetahui bahwa ternyata

jika seorang istri adalah poppo maka suaminya mutlak adalah parakang. Dan

masih banyak hal mengejutkan yang lain. Jadi jika anda ingin mengetahui lebih

banyak silahkan membaca novelnya.

Page 66: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

BIOGRAFI PENGARANG

DUL ABDUL RAHMAN mengaku telah menyukai dunia tulis-menulis

sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Bukudatu, Sinjai, Tellulimpoe.

Cerpen dan puisinya mulai dipublikasikan di berbagai media massa sejak ia duduk

di bangku SMA Negeri Bikeru, Sinjai Selatan. Selepas menamatkan pendidikan

menengahnya, lelaki dengan nama asli Abdul Rahman R. ini melanjutkan

pendidikan sarjana dan pascasarjana di Jurusan Sastra Inggris, Universitas

Hasanuddin. Kini ia bekerja sebagai PNS. Ia juga aktif menulis.

Karya-karyanya berupa cerpen, artikel budaya, kritik sastra, dan esai

dimuat dibeberapa media cetak diantaranya Harian Fajar, Pedoman Rakyat

(Makassar), Journal of Linguistics and Literature (Medan), Serambi Indonesia

(Aceh), Harian Singgalang (Padang), Jawa Pos (Surabaya), Seputar Indonesia

(Jakarta), dan Kompas (Jakarta). Selain itu dimuat di beberapa media online di

antaranya Sriti.com dan Lentera Susastra.com.

Buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit adalah Lebaran Kali Ini

Hujan Turun, sedangkan novel perdananya yang direncanakan terbit dalam bentuk

trilogi adalah Pohon-Pohon Rindu (DIVA Press, 2009), Daun - Daun Rindu

(DIVA Press, 2010), Sabda Laut (Ombak, 2010), yang disusul dengan novel yang

ada di tangan pembaca ini Perempuan Poppo (Ombak, 2010).

Page 67: NILAI MORAL DALAM NOVEL PEREMPUAN POPPO KARYA DUL …

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Muh Surya Pratama, dilahirkan di Ujung Pandang, ibu

kota Sulawesi Selatan yang sekarang bernama Kota

Makassar pada tanggal 19 Juni 1993, anak pertama dari

lima bersaudara dari pasangan Ir. Sukwan Kuddus, MP, dan

Hj. Darmawati, S.Pd., M.Pd.

Penulis mulai mengenal pendidikan di Taman Kanak-kanak Bustanul

Athfal Aisyiah Tamalate Kota Makassar pada tahun 1998. Membina ilmu di

bangku dasar SD Inp. Perumnas II Makassar pada tahun 2000 dan tamat pada

tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis mulai melanjutkan pendidikan di SMP

Negeri 33 Makassar sampai tahun 2008, kemudian pindah ke SMP Negeri 3

Makassar dan tamat tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan ke

SMA Negeri 1 Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar pada tahun 2009 dan

menyelesaikan studi pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis tercatat sebagai

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan diterima di Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia Strata Satu (S1).

Berkat rahmat Allah Swt dan iringan doa dari kedua orang tua dan semua

yang turut membantu, pada tahun 2016 penulis menyelesaikan studi dengan

menyusun karya ilmiah yang berjudul “Nilai Moral dalam Novel Perempuan

Poppo Karya Dul Abdul Rahman”