pesan moral dalam novel rembulan tenggelam di …

111
PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Ayu Amanahwati Pertiwi Suryadi NIM: 1113051000220 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN

TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE LIYE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Ayu Amanahwati Pertiwi Suryadi NIM: 1113051000220

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 3: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 4: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 5: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

i

ABSTRAK

Ayu Amanahwati Pertiwi S

NIM: 1113051000220

Analisis Isi Pesan Moral dalam Novel “Rembulan Tenggelam di

Wajahmu”

Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu menceritakan tentang

5 pertanyaan hidup Raihan Raujana yang belum terjawab. Disaat ia

sakit, Rey diberikan sebuah kesempatan. Kesempatan itu seperti

memutar kembali semua kisah hidupnya sejak ia kecil sampai ia jatuh

sakit. Dalam kesempatan itu ia didampingi oleh seseorang yang disebut

dalam novel ini sebagai “orang berwajah-ramah”. Kesempatan itu

menjawab semua pertanyaan besar dalam hidupnya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apa pesan moral

yang terkandung dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu?

Apakah pesan moral yang paling mendominasi dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu? Serta bagaimana pesan moral yang

terkandung dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi

(content analysis) melalui pendekatan kuantitatif. Menurut Weber,

analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan

seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks.

Teknik analisis data dilakukan setelah penelitimembuat tiga kategori

pesan moral; moral manusia kepada Tuhan, moral manusia kepada diri

sendiri, dan moral manusia kepada manusia lain dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu yang diuji oleh 3 orang juri yang berkompeten.

Penulis meneliti keseluruhan isi dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu. Setelah diteliti, dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu terdapat beberapa pesan moral, diantaranya

pesan moral manusia kepada Tuhan, moral manusia kepada diri sendiri,

dan moral manusia kepada manusia lain. Di dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu setelah dianalisis dan dilakukan perhitungan

data maka dapat diketahui pesan moral yang menunjukkan nilai yang

paling mendominasi yaitu moral manusia kepada manusia lain dengan

perolehan prosentase sebesar 62%, sedangkan pesan moral manusia

kepada diri sendiri sebesar 20%, dan pesan moral manusia kepada

Tuhan sebesar 18%. Pesan moral yang terkandung dalam novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu dikemas sangat apik dan menarik

para pembaca, sehingga pembaca dengan mudah mendapatkan manfaat

dari novel tersebut.

Kata Kunci : Pesan Moral, Moral Manusia Kepada Tuhan, Moral

Manusia Kepada Diri Sendiri, Moral Manusia Kepada Manusia Lain

Page 6: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah

memberikan banyak kenikmatan dan senantiasa memberikan

hidayah-Nyakepada makhluk-Nya dan berkat izin-Nya pula

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam

semoga tercurahkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad

SAW, yang merupakan penyelamat dan tauladan bagi seluruh

ummat di muka bumi ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta

dukungan dari berbagai pihak. Dalam penyusunan skripsi ini,

penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Khususnya kapada kedua orang tua tercinda, Ayahanda

Suryadi, dan Ibunda Siti Umronih yang selalu memberikan kasih

sayang dan perhatiannya, yang selalu memberikan dukungan,

semangat, motivasi, nasihat, serta doa hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Selain itu, peneliti juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A

sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr.

Suparto, M. Ed, P.hD, Wakil Dekan Akademik Dr. Siti

Napsiyah Ariefuzzaman, S.Ag., MSW. Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum Dr. Sihabudin Noor, M.Ag.,

Page 7: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

iii

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Drs. Cecep

Castrawidjaya, M.A.

3. Ibu Dr. Armawati Arbi, M.Si, selaku Ketua Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam serta Bapak Dr. H. Edi

Amin, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam.

4. Ibu Nasichah, M.A. selaku dosen Pembimbing Akademik.

5. Ibu Dra. Rochimah Imawati, M.Psi, selaku dosen

pembimbing yang dengan sabar telah banyak membantu

dan memberikan nasihat serta arahan kepada penulis.

6. Seluruh Dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan ilmu dan wawasannya.

7. Adikku tersayang, Akbar Satrio Nugroho. Semoga Allah

selalu melimpahi keberkahan dan kasih sayang-Nya.

8. Para juri dalam penelitian ini, Ustad Muhammad Nur

Afif, S.Pd.I sebagai juri I, Ibu Neneng Juwita, S.Pd

sebagai juri II, Ustad Hariyanto fathi, M.Ag sebagai juri

III, yang telah meluangkan waktu untuk penulis dalam

meneliti dan menganalisis novel yang diteliti, serta

banyak memberi wawasan kepada penulis. Semoga

kebaikan mereka dibalas oleh Allah SWT.

9. Pustakawan perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasiserta pustakawan Perpustakaan Utama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

iv

10. Teman-teman, guru, serta staf Rainbows Playgroup and

Kindergarten. Terima kasih atas dukungan dan

semangatnya kepada penulis selama ini.

11. Teman-teman “Ciwi-ciwi Berkuda di Eropa”. Terima

kasih atas dukungan, doa, dan semangatnya kepada

penulis. Semoga selalu diberi keberkahan dan

keselamatan oleh Allah SWT.

12. Terima kasih Faisal dan Rahay, yang selalu memberikan

motivasi, semangat dan siap membantu dalam pengerjaan

skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa mebalas

kebaikan kalian.

13. Teman-teman KPI E angkatan 2013. Terima kasih atas

keceriaan yang diberikan. Semoga kebahagiaan dan

kesuksesan selalu menyertai kita semua.

14. Untuk semua pihak yang telah membantu langsung

maupun tidak langsung, terima kasih. Semoga Allah SW

senantiasa membalas kebaikan kalian semua.

Demikianlah rasa syukur dan terima kasih yang dapat

peneliti sampaikan. Harapan penulis, semoga skripsi ini

bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Aamiin Yaa Rabbal „Alamiin...

Terima kasih

Jakarta, 26 Juni 2020

Penulis

Page 9: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

v

Page 10: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

vi

DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR TABEL ............................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ix

BAB I ..................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 6

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 8

E. Metodologi Penelitian ................................................................ 9

F. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 15

BAB II .................................................................................................. 17

TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... 17

A. Pengertian Analisis Isi ............................................................. 17

B. Pesan Moral ............................................................................. 20

C. Tinjauan Tentang Novel........................................................... 27

BAB III ................................................................................................ 31

GAMBARAN UMUM ........................................................................ 31

A. Sekilas Biografi Tere Liye ....................................................... 31

B. Pendidikan Tere Liye ............................................................... 32

C. Karya-karya Tere Liye ............................................................. 33

D. Penghargaan ............................................................................. 33

E. Deskripsi Isi Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu .......... 34

F. Profil Buku ............................................................................... 36

BAB IV ................................................................................................ 37

Page 11: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

vii

TEMUAN DAN ANALISIS DATA.................................................... 37

A. Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu 37

1. Moral Manusia kepada Tuhan.............................................. 37

2. Moral Manusia kepada Diri Sendiri ..................................... 41

3. Moral Manusia kepada Manusia Lain .................................. 45

B. Analisis Data dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

57

C. Pesan Moral Yang Paling Dominan ......................................... 68

D. Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu 70

BAB V ................................................................................................. 73

PENUTUP ........................................................................................... 73

A. Kesimpulan .............................................................................. 73

B. Saran-saran ............................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 75

Page 12: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kategorisasi Pesan Moral

Tabel 2 Kesepakatan Antar Juri Keseluruhan Isi Pesan Moral

Tabel 3 Sub Bab Cerita yang Diteliti

Tabel 4 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori

Moral Manusia Kepada Tuhan

Tabel 5 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori

Moral Manusia Kepada Diri Sendiri

Tabel 6 Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri Kategori

Moral Manusia Kepada Manusia Lain

Tabel 7 Jumlah Isi Pesan Moral

Page 13: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Bimbingan Skripsi

2. Sampul Depan Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

3. Sampul Belakang Novel Rembulan Tenggelam di

Wajahmu

4. Surat Pernyataan Juri I

5. Surat Pernyataan Juri II

6. Surat Pernyataan Juri III

7. Daftar Pernyataan Penjurian

8. Tabel Nilai Antar Juri

Page 14: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dekadensi moral merupakan sebuah isu dan wacana yang

semakin kencang diperbincangkan dan membutuhkan perhatian

juga penanganan yang serius karena mempengaruhi seluruh

elemen masyarakat tidak hanya orang dewasa namun juga anak-

anak. Tidak sedikit anak-anak yang mulai terlibat sebagai pelaku

tindak kejahatan. Hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar

tentang efektivitas penanaman nilai-nilai moral yang telah

dipelajari individu sejak usia dini.1

Moral berasal dari kata latin yaitu mores yang berarti tata

cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral berarti yang sesuai

dengan kode moral kelompok social. Perilaku tak bermoral ialah

perilaku yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Perilaku

demikian bukan disebabkan ketidakacuhan atau harapan

masyarakat, melainkan ketidaksetujuan dengan standar sosial

atau kurang adanya perasaan wajib menyesuaikan diri. Perilaku

amoral lebih disebabkan ketidakacuhan terhadap harapan

kelompok social daripada pelanggaran sengaja terhadap standar

kelompok.2

1 Myrna Apriany Lestari dkk, “Efektivitas Penggunaan Media Buku Cerita

Brgambar dalam Penanaman Nilai-Nilai Moral Siswa SD Kelas Rendah” ,

Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan., Volume 04 Edisi 02 November 2017 2 Yosephine Priscilia Putri Rosari dkk, “Penerapan Metode Bercerita

Berbantuan Media Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Perilaku

Moral” , Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha., Volume 2 N. 1 Tahun

2014

Page 15: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

2

Ajaran moral dalam karya sastra seringkali tidak secara

langsung disampaikan, tetapi melalui hal-hal yang sifatnya

amoral dulu. Hal ini sesuai dengan apa yang dikenal dengan

tahap katarnis pada pembaca karya sastra. Meskipun sebelum

mengalami katartis, pembaca atau penonton dipersilahkan untuk

menikmati dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sebetulnya

tidak dibenarkan secara moral, yaitu adegan semacam

pembunuhan atau banjir darah yang menyebabkan penonton atau

pembaca senang tetapi juga muak. Jadi untuk menuju moral,

seringkali penonton harus melalui proses menyaksikan adegan

yang tidak sejalan dengan kepentingan moral.3

Karya sastra merupakan salah satu media komunikasi dalam

bentuk tulisan. Menurut Amriyan Sukandi sastra berfungsi

mengkomunikasikan ide-ide dan penyaluran pikiran dan

perasaan. Dalam khazanah kasusastraan, karya fiksi berdasarkan

bentuknya dapat dibedakan menjadi roman atau sering disebut

juga novel, novelette dan cerpen.

Pada dasarnya, perbedaan tersebut terletak pada kadar

panjang-pendeknya isi cerita, kompleks isi cerita, serta jumlah

pelaku yang mendukung cerita. Unsur-unsur yang terkandung

dalam karya fiksi dan cara pengarang memaparkan isi cerita

memiliki kesamaan meski dalam unsusr-unsur tertentu

mengandung perbedaan. Dimana hasil telaah suatu roman,

3 Maguna Eliastuti, “Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Novel Kembang

Turi Karya Budi Sardjono” , Genta Mulia : Jurnal Ilmiah Pendidikan., Volume

8 No. 1 Januari 2017

Page 16: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

3

misalnya pemahaman ataupun keterampilan melalui telaah

tersebut dapat diterapkan dalam menelaah novel maupun cerpen.4

Novel merupakan hasil cipta atau karya yang dapat

dituangkan melalui ekspresi berupa tulisan yang menggunakan

bahasa sebagai medianya. Arti kata novel berasa dari bahasa

Italia yaitu „novella‟ yang berarti sebuah kisah atau cerita. Novel

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang

di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap

pelaku. Selain itu isi novel juga panjang dan memiliki

permasalahan yang rumit atau kompleks.

Tarigan mengemukakan bahwa novel mempunyai ciri

bergantung pada tokoh, menyajikan lebih dari satu impresi,

menyajikan lebih dari satu efek, menyajikan lebih dari satu

emosi. Berdasarkan cerita, novel dibagi menjadi berbagai jenis

yaitu romantis, misteri, komedi, horor, dan inspiratif.5

Menulis novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang

dimanfaatkan oleh para penulis buku dan tokoh agama maupun

lainnya sebagai sarana dakwa untuk mengajak manusia ke jalan

Allah SWT. Karena karya sastra yang berbentuk novel tidak

terlepas dari latar belakang pengarangnya, apalagi pengarang

tersebut seorang muslim, besar kemungkinan kelahiran karya

tersebut dilatar belakangi oleh motivasinya untuk menyampaikan

4 Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra., Bandung: Sinar Baru,

1987, hlm. 66-67. 5 Henry Guntur Tarigan, Metodologi Pengajaran Bahasa., Bandung:

Angkasa, 1991, hlm. 165.

Page 17: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

4

pesan moral yang terkandung dalam ajaran agamanya, yaitu

peristiwa yang berlangsung atau dialaminya.6

Salah satu keunggulan dari karya sastra yaitu mampu

memberikan efek ruang fikir yang lebih luas bagi pembacanya

untuk sepakat atau tidak sepakat terhadap isi pesan yang

terkandung dalam karya sastra tersebut. Dalam hal mutu novel

tidak dapat diukur melalui nilai estetiknya yang terdapat di

dalamnya tetapi ia dapat diukur ketika novel dibaca dan dikaji

kemudian dijadikan bahan refleksi atas segala yang terjadi dalam

masyarakat.

Minat masyarakat terhadap buku nampak juga mengalami

peningkatan. Terlihat dari banyaknya buku bestseller yang

diserbu masyarakat. Salah satu buku bestseller yang banyak

diminati di kalangan masyarakat adalah Novel karya Tere Liye

yang berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu menjadi novel yang

banyak diminati hingga mencapai cetakan ke-36. Hal itu

membuktikan bahwa novel masih memiliki daya tarik di hati para

pembacanya. Dalam penelitian ini, peneliti akan membedah

sebuah novel best seller karya Tere Liye yang berjudul

“Rembulan Tenggelam di Wajahmu”. Novel ini bergenre drama

persahabatan dengan ditambah unsur action.

Novel ini menceritakan tentang Rehan Raujana, sebut saja

Ray, sejak kecil Ray tinggal di panti asuhan yang sangat

menyedihkan. Pengurus panti asuhan tersebut yang disebutkan

6 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi., Yogyakarta: Gajah Mada

University, 1995, hlm. 322.

Page 18: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

5

sebagai „penjaga panti sok suci‟. Ray tumbuh menjadi

pemberontak, Ray sangat membenci penjaga panti sok suci yang

selalu menyuruh anak-anak panti asuhan untuk bekerja menjadi

penyemir sepatu dan pengamen, yang uangnya akan disetorkan

ke penjaga panti untuk pergi haji.

Ray termasuk orang yang terpilih. Tuhan memberikan dia

kesempatan agar dia mendapat jawaban-jawaban yang selalu dia

nantikan. Disitulah muncul seorang malaikat yang mengenakan

jubah putih dengan wajah yang sangat lembut. Dengan lembut

berkata “Lima pertanyaan, lima jawaban.” Akhirnya Ray pun

diajak kembali menyaksikan kisah-kisah masa lalunya, mengajak

Ray untuk mendengar jawaban atas pertanyaannya.

Ada banyak pesan moral yang disampaikan penulis melalui

karakter-karakter dalam novel ini. Novel ini mengajak

pembacanya untuk selalu bersyukur serta belajar untuk selalu

ikhlas dengan segala yang telah diberikan oleh Tuhan. Novel ini

menyadarkan para pembaca bahwa setiap hal yang terjadi dalam

hidup, dan apapun yang kita lakukan akan memberikan dampak

bagi diri sendiri dan orang lain, baik secara langsung maupun

tidak langsung, sehingga banyak pesan moral yang dapat ambil

nilainya dari novel tersebut.

Apabila karya fiksi mengandung dan menawarkan moral

kepada pembaca, tentunya banyak sekali jenis dan wujud ajaran

moral yang dipesankan. Dalam karya fiksi yang panjang sering

terdapat lebih dari satu pesan moral. Hal tersebut belum lagi

Page 19: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

6

berdasarkan pertimbangan dan penafsiran pembaca yang juga

dapat berbeda dari segi jumlah maupun jenisnya.7

Jenis atau wujud pesan moral yang terdapat dalam karya

sastra akan bergantung kepada keyakinan, keinginan, dan interes

pengarang yang bersangkutan. Jenis ajaran moral itu sendiri dapt

mencakup masalah yang boleh dikatakan bersifat tak terbatas.

Secara garis besar persoalan hidup dan kehidupan manusia itu

dapat dibedakan ke dalam persoalan hubungan manusia dengan

diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dalam

lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam,

dan hubungan manusia dengan Tuhannya.8

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk

menganalisis novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu dilihat dari

perspektif komunikasi sebagai salah satu karya novel yang juga

membawa nilai-nilai moral Islam sebagai bentuk dakwahnya.

Kajian ini akan diangkat ke dalam sebuah judul penelitian

“Analisis Isi Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam

di Wajahmu”.

B. Identifikasi Masalah

Banyak media komunikasi yang dimanfaatkan para penulis

untuk mengajarkan nilai-nilai moral kepada pembaca, salah

satunya dengan media cetak. Tere Liye adalah salah satu penulis

yang banyak mengajarkan nilai-nilai moral kepada pembaca

7 Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi., Yogyakarta: Gajah Mada

University, 2009, hlm. 323. 8 Ibid

Page 20: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

7

melalui tulisan-tulisannya yang dikemas dengan cerita-cerita

menarik, seperti tulisannya dalam novel Moga Bunda disayang

Allah, Hafalan Shalat Delisa, Ayahku (Bukan) Pembohong dan

Rembulan Tenggelam di Wajahmu, dan masih banyak lagi. Salah

satu novel yang menjadi minat para pembaca adalah novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu yang telah mencapai cetakan

ke-36. Maka dengan ini peneliti tertarik untuk menemukan isi

pesan moral apa saja yang terkandung dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada isi novel Rembulan

Tenggalam di Wajahmu yang ditulis oleh Tere Liye.

Fokus yang akan diteliti adalah pesan moral yang terdapat

dalam novel, seperti: pesan moral hubungan manusia

dengan Tuhan, pesan moral hubungan manusia dengan

diri sendiri, dan pesan moral hubungan manusia dengan

manusia lain.

Page 21: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

8

2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas penelitian

ini adalah:

a. Sejauh mana pesan moral yang terkdandung dalam

novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu?

b. Apakah pesan moral yang paling dominan dalam

novel Rembulan di Wajahmu?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahn di atas, maka ada

beberapa tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis pesan moral yang

ada dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

b. Untuk mengetahui pesan moral yang paling dominan

dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan menarik minat peneliti

lain dan bisa menjadi referensi untuk penelitian

selanjutnya. Penelitian ini juga diharapkan dapat

memperkaya khazanah intelektual, wawasan dan

gambaran secara utuh tentang dunia pernovelan.

b. Manfaat Praktis

Menambah wawasan bagi para teoritis, praktisi dan

pemikir dakwah dalam mengemas nilai-nilai Islam

Page 22: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

9

menjadi kajian yang menarik. Selanjutnya

memberikan motivasi bagi para pelaksana dakwah

untuk lebih memanfaatkan media sebagai saluran

dakwah khususnya novel.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik

penelitian analisis isi (Content Analysist) yaitu teknik

penulisan yang mendeskripsikan secara objektif dan

sistematik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.9

Metode analisis isi yang digunakan dalam menyusun

skripsi ini dengan menggunakan rumus Holsty yaitu hasil

kesepakatan tim juri akan dijadikan koefisien reliabilitas

dengan minimum angka 0,7 atau 70%, yaitu dengan

membaca untuk menelaah isi dari novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye dan unit

pengamatannya adalah per-paragraf yang mengandung

konteks pesan moral dalam buku tersebut.

2. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan paradigma

positivistik. Positivistik menempatkan teori sebagai titik

9 Farid Wajidi, Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi., Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 1993, hlm. 16.

Page 23: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

10

tolak utama dalam kegiatan penelitiannya. Teori menjadi

sumber jawaban utama atas rasa ingin tahu peneliti.

Dalam penelitian kuantitatif/positivistik, yang dilandasi

pada suatu asumsi bahwa suatu gejala itu dapat

diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat kasual

(sebab akibat).10

Dalam penelitian ini, metode yang

digunakan adalah metode analisis isi dengan melakukan

pengukuran terhadap variabel yaitu pesan moral dalam

novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber untuk memperoleh

keterangan.11

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah novel Tere Liye yang berjudul

Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Sedangkan objeknya adalah isi pesan atau konten pesan

moral yang terkandung dalam novel tersebut.

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan

adalah :

a. Observasi atau pengamatan berati setiap kegiatan

untuk melakukan pengukuran. Observasi atau

pengamatan diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan

10

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D., Bandung:

Alfabeta, 2004, hlm. 42. 11

Tatang M Arifin, Menyusun Rencana Penelitian., Jakarta: Rajawali

Press, 1995, hlm. 92.

Page 24: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

11

dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti

tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.12

b. Coding Sheet, yaitu tabel yang berisikan pesan yang

dijadikan objek penelitian. Coding Sheet dibuat

berdasarkan kategorisasi yang telah ditetapkan sesuai

dengan isi novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

c. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berupa

catatan, buku-buku penelitian, buku mengenai moral,

buku komunikasi serta data lain yang berkaitan

dengan novel tersebut.

5. Teknik Analisis Data

a. Kategorisasi Pesan

Untuk memudahkan memahami isi pesan moral pada

novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu, maka

peneliti membuat kategori pesan moral dalam bentuk

kategorisasi sebagai berikut:

12

Irwan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu lainnya., Bandung: Remaja Rosdakarya,

1995, cet ke-1, hlm. 69.

Page 25: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

12

Tabel 1

Kategorisasi Pesan Moral

No. Kategorisasi

1. Hubungan manusia dengan Tuhan

2. Hubungan manusia dengan diri sendiri

3. Hubungan manusia dengan manusia lain

Berdasarkan kategori tersebut, maka dibuat definisi

operasionalnya sebagai berikut:

1) Hubungan Manusia dengan Tuhan

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan

Tuhan. Persoalan manusia dengan manusia dalam

kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari Sang

Pencipta. Sebagai manusia mengingat Tuhan dengan

melakukan ibadah sesuai ajaran yang dianutnya.

Hubungan manusia dengan Tuhan dilakukan dengan

berdoa ataupun wujud lain yang menunjukkan adanya

hubungan vertikal dengan Yang Maha Kuasa tersebut

guna meminta petunjuk dan pertolongan maupun

sebagai wujud syukur.

2) Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan

diri sendiri. Nilai moral individual adalah nilai moral

yang menyangkut hubungan manusia dengan

kehidupan diri pribadi atau cara manusia

memperlakukan diri pribadi. Nilai moral dalam

hubungan manusia dengan diri sendiri pada dasarnya

merupakan nilai kepribadian manusia. Nilai

Page 26: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

13

kepribadian yang mendasari dan menjadi panduan

hidup pribadi manusia.

3) Hubungan Manusia dengan Manusia Lain

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan

sesama dalam lingkup sosial maupun lingkungan

alam. Manusia pasti melakukan hubungan dengan

manusia lain dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

lingkungan keluarga, masyarakat, maupun bernegara.

Mengingat bahwa manusia pada dasarnya adalah

makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama

lain. Hal ini menimbulkan berbagai macam hubungan

antara lain seperti kasih sayang, rasa hormat, suka

menolong, saling berbagi, dan lain-lain yang

melibatkan adanya interaksi dengan sesama

manusia.13

b. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, penelitian dilakukan dengan

menganalisis isi novel dengan menggunakan juri.

Unit analisis merupakan langkah awal yang penting

dalam analisis isi, Krippendorff mendefinisikan unit

analisis sebagai apa yang diobservasi, dicatat, dan

dianggap sebagai data. Memisahkan menurut batas-

batasnya dan mengidentifikasi untuk analisis

berikutnya, unit analisis secara sederhana dapat

13

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi., Yogyakarta: Gajah

Mada University, 2009, hlm. 323-324.

Page 27: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

14

digambarkan sebagai apa dari isi yang akan diteliti

dan dipakai untuk menyimpulkan isi dari suatu teks.14

Data yang sudah terkumpul yang diperoleh dari juri

akan diamati, dihitung atau diberikan nilai untuk

mengetahui distribusi frekuensi atau frekuensi

masing-masing dan termasuk mengetahui koefisien

reliabilitas setiap juri, antar juri 1 dan 2, juri 1 dan 3,

juri 2 dan 3.

Kemudian menampilkan isi novel yang mengandung

muatan moral berdasarkan kategorisasi pesan moral,

dalam hal ini maka dibuat kategorisasi hubungan

manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan

diri sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia

lain.

Ketiga kategori tersebut yang kemudian menjadi

landasan peneliti dalam menentukan bentuk-bentuk

pesan moral yang terdapat dalam novel Tere Liye

Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Adapun rumus yang digunakan:

Koefisien Reliabilitas

14

Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya., Jakarta: Kencana, 2011, cet-1,

hlm. 59.

Page 28: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

15

Keterangan:

2M = Nomor yang sama antar Juri

N1+N2 = Jumlah item yang dibuat oleh tim

Juri

M = Kesepakatan antar Juri

N = Jumlah yang diteliti

Setelah itu diperoleh data-data nilai keputusan antar

Juri (komposit reliabilitas), dengan menggunakan

rumus:

Komposit Reliabilitas

Keterangan: N= Jumlah Juri

X= Rata-rata koefisien reliabilitas Juri

F. Tinjauan Pustaka

Untuk menghindari kesamaan terhadap penelitian yang telah

ada sebelumnya, maka penulis mengadakan peninjauan terhadap

penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya. Penelitian

tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang

peneliti buat. Berikut ini adalah penelitian yang peneliti jadikan

tinjauan pustaka, diantaranya:

1. Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Buku LAA TAHZAN

FOR HIJABERS Karya Asma Nadia, Helvy Tina Rosa,

dkk ditulis oleh Ais Muflihah, 2014. Skripsi ini membahas

Page 29: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

16

tentang buku Laa Tahzan For Hijabers karya Asma Nadia,

Helvy Tina Rosa, dkk. Ais membagi dalam 3 kategori

yaitu aqidah, akhlak dan syariah serta mencari pesan

dakwah yang paling dominan dalam buku tersebut.

Skripsi ini menggunakan metode kuantitatif. Perbedaan

dengan penelitian terkini ialah terfokus pada pesan moral

yang terkandung dalam novel dan pada subjek penelitian

yaitu novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

2. Analisis Isi Pesan Moral dalam Komik “9 Ciri Negatif

Manusia Indonesia” yang ditulis oleh Muhamad Rikza.

Isi dari skripsi ini penulis melihat pesan moral pada

Komik 9 Ciri Negatif Manusia Indonesia. Perbedaan

dengan skripsi terkini ialah pada subjek penelitan yang

menggunakan novel sebagai subjeknya.

3. Analisis Isi Pesan Dakawah dalam Novel Moga Bunda

disayang Allah yang ditulis oleh Robby Dwi Sanjaya.

Skripsi ini membahas isi pesan dakwah dalam novel Tere

Liye yang berjudul Moga Bunda Disayang Allah. Isi dari

skripsi ini Robby menuliskan pesan dakwah yang terdapat

dalam novel tersebut serta mencari pesan yang paling

dominan. Perbedaan dengan skripsi terkini ialah pada

subjek penelitian. Skripsi terkini menggunakan novel Tere

yang berjudul Rembulan Tenggelam di Wajahmu.

Page 30: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

17

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Analisis Isi

Analisis isi merupakan suatu teknik penelitian untuk

menguraikan isi komunikasi yang jelas secara objektif, sistematis,

dan kuantitatif. Analisis isi berhubungan dengan komunikasi atau

isi komunikasi. Logika dasar dalam komunikasi, bahwa setiap

komunikasi berisi pesan dalam sinyal komunikasi itu, baik berupa

verbal maupun non verbal.15

Analisis isi menurut R. Holsty adalah suatu metode anlisis isi

pesan suatu cara yang sistematis yang menjadi petunjuk untuk

mengamati dan menganalisa pesan tertentu yang dapat

disampaikan oleh komunikator. Analisis isi dalam buku Eriyanto,

adalah analisis isi kuantitatif (quantitative content anlysis).

Semua metode anlisis isi mempunyai tujuan yang sama, yakni

memahami isi (content), apa yang terkandung dalam isi

dokumen.16

Metode analisis isi juga dapat dipakai untuk

menganalisis semua bentuk dokumen baik cetak ataupun visual,

surat kabar, radio, televisi, grafiti, iklan, film, surat pribadi, buku,

kitab suci, dan selebaran.17

Analisis isi merupakan penelitian yang bersifat pembahasan

mendalam terhadap suatu isi informasi tertulis atau cetak dalam

media massa. Pelopor analisis isi adalah Harlod D Laswell, yang

15

Abdul Syukr Ibrahim, Metode Analisis Teks & Wacana., Yogyakarta:

Pustaka Pelajar 2009, hlm. 97. 16

Eriyanto, Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi danIlmu-ilmu Sosial Lainnya., Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 1. 17

W. Laurence Neuman, Metode Penelitian Sosial: Pendekatan Kualitatif

dan Kuantitatif Edisi Ketujuh., Jakarta: PT.Indeks, 2013, hlm. 57.

Page 31: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

18

mempelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang

secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi.18

Analisis isi

banyak dipakai dalam lapangan ilmu komunikasi.

Analisis isi banyak dipakai dalam bidang ilmu komunikasi

dan merupakan metode utama yang dipakai dalam ilmu

komunikasi baik media cetak maupun media elektronik. Lewat

penelitian ini peneliti dapat mempelajari gambaran isi,

karakteristik pesan, dan perkembangan (tren) dari suatu isi.

Analisis isi digunakan oleh hampir semua disiplin ilmu sosial

sebagai metodologi penelitian komunikasi.19

Menurut Wazer dan Wiener, analisi isi adalah suatu prosedur

sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang

terekam.20

Analisis isi dapat juga dikatakan sebagai suatu teknik

penelitian terhadap isi atau makna pesan komunikasi berdasarkan

data-data yang tersedia untuk dibuat kesimpulan. R. Holsti

mendefinisikan, “Analisis isi sebagai teknik apapun yang

digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan

karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan

sistematis.”21

Analisis isi adalah sebuah metode yang relatif mudah dalam

kajian-kajian yang sederhana, ia tidak lebih dari perhitungan dan

18

Bambang Setiawan, Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi.,

Jakarta: Universitas Terbuka, 1995, hlm. 79. 19

Eryanto, Analisis Isi: Pengantar Metodelogi untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu – Ilmu Sosial lainnya., Jakarta: Kencana,2011, hlm. 10-

11. 20

Andi Buleang, Metodologi Penelitian Kontemporer., Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset,2004, hlm. 164. 21

Soejono Abdurrahman, Metode Penelitian., Jakarta: PT. Rhineka Cipta,

1999, hlm. 68.

Page 32: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

19

fenomena. Namun karya-karya terbaik menggunakan data

empiris analisis isi yang terpercaya dapat menghasilkan

kontribusi yang penting dan bernilai bagi pemahaman kita

terhadap teks-teks media. Analisis isi yang kuat meyediakan data

terpercaya untuk mendukung analisis interpretatif.22

Salah satu ciri penting dari analisis isi adalah objektif.

Penelitian dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari suatu isi

secara apa adanya, tanpa adanya campur tangan dari peneliti.

Penelitian ini menghilangkan bias, keberpihakan atau

kecenderungan tertentu dari peneliti.23

Ada dua aspek penting dari objektivitas, yakni validitas dan

reliabilitas. Validitas berkaitan dengan apakah analisis ini

mengukur apa yang benar-benar ingin diukur. Sementara

reliabilitas berkaitan dengan apakah analisis isi akan

menghasilkan temuan yang sama biarpun dilakukan oleh orang

dan waktu yang berbeda.24

Dilihat dari pendekatan dalam analisis isi, dapat dibagi

kedalam tiga bagian besar yaitu pendekatan analisis isi deskriptif,

eksplanatif dan prediktif. Analisis isi deskriptif sebatas

menggambarkan pesan, analisis eksplanatif berusaha untuk

menghubungkan antar variabel, dan penelitian prediktif ditujukan

untuk memprediksi variabel lain dengan menggunakan suatu

variabel.

22

Jane Stokes, How To Do Media And Cultural Studies., Yogyakarta: PT

Bentang Pustaka 2006, cet ke 1 23

Eriyanto, Analisis Isi Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu

Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya., Jakarta: Kencana, 2011, hlm. 16. 24

Ibid, hlm. 16.

Page 33: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

20

Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan penelitian

analisis deskriptif, yaitu analisis yang dimaksudkan secara detail

suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak

dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu atau menguji

hubungan antar variabel. Analisis ini hanya semata untuk

deskripsi, menggambarkan aspek-aspek dan karakteristik suatu

pesan.25

B. Pesan Moral

1. Pengertian Pesan

Pesan adalah lambang bermakna yang disampaikan oleh

komunikator. Deddy Mulyana mengatakan bahwa pesan

adalah seperangkat simbol verbal dan non verbal yang

mewakili perasaan, nilai dan gagasan. Pesan secara

bahasa diartikan sebagai nasihat, pelajaran, permintaan,

dan amanah yang dilakukan atau disampaikan kepada

orang lain.26

Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau

melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu

pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat, atau

propaganda. Dalam bahasa Inggris pesan biasanya

diterjemahkan dengan kata message, content, atau

information.27

25

Ibid, hlm. 45-47. 26

Harjani Hefni, Komunikasi Islam., Jakarta: Prena Media Grup, 2015,

hlm. 76. 27

Hafied Cangara, Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi.,

Jakarta: Rajawali Pers, 2014, hlm. 15-16.

Page 34: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

21

Pesan merupakan acuan dari berita atau peristiwa yang

disampaikan melalui media-media. Suatu pesan memiliki

dampak yang dapat mempengaruhi pemikiran khalayak

pembaca dan pemirsa, karenanya bisa bersifat bebas

dengan adanya suatu etika yang menjadi tanggung jawab

pesan itu sendiri, misalnya pesan yang bersifat edukatif.28

Era reformasi membuat terciptanya kebebasan untuk

mengeluarkan pendapat sehingga makin maraknya media

massa.

Pada saat ini khalayak dihadapkan pada beraneka ragam

media dan isi media. Mulai dari pesan yang bersifat

informatif, edukatif, dan hiburan. Menurut kamus besar

bahasa Indonesia, Pesan adalah perintah, nasihat,

permintaan, amanat yang harus dilakukan atau

disampaikan kepada orang lain. Menilik hal ini, bentuk

pesan dibagi menjadi tiga macam, menurut H.A Widjaja,

yaitu:

a. Informatif, yaitu pesan yang berisi keterangan-

keterangan dan kemudian komunikan dapat membuat

kesimpulan sendiri.

b. Persuasif, yaitu pesan yang berisi ajakan yang

bertujuan membangkitkan kesadaran seseorang. Pesan

ini memiliki tujuan untuk mengajak komunikan

melakukan sesuatu.

28

Muhamad Mufid, Etika dan Filsafat Komunikasi., Jakarta: Kencana,

2012, hlm. 246.

Page 35: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

22

c. Koersif, yaitu pesan yang berisi perintah yang jika

tidak dilakukan akan mendapatkan ganjaran berupa

sanksi-sanksi.Pesan jenis ini dapat membuat

komunikan merasa takut dan tertekan. Pesan jenis ini

bisa berupa perintah, instruksi, dan lain-lain.29

2. Pengertian Moral dan Perbedaannya dengan Etika

dan Akhlak

Pengertian moral dalam KBBI (2008: 929) adalah “ajaran

baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,

sikap, kewajiban, akhlak dan budi pekerti”. Moral

merupakan ajaran-ajaran, wejangan-wejangan, khutbah-

khutbah, patokan-patokan kumpulan peraturan dan

ketetapan lisan atau tertulis tentang bagaimana harus

hidup dan bertindak agar menjadi manusia baik. Sumber

dasar ajaran-ajaran moral adalah tradisi, adat istiadat,

ajaran agama dan ideologi-ideologi tertentu.30

Kata moral berasal dari bahasa latin mores, kata jamak

dari mos yang berarti adat atau kebiasaan.31

Menurut

Gilligan dalam Lawrence A. Blum, moral memiliki

keterkaitan dengan kepedulian seseorang dengan yang

lainnya. Moral tidak hanya berhubungan dengan tingkah

laku, namun juga mengarahkan seseorang untuk dapat

29 H. A. Widjaja, Ilmu Komunikasi Pengantar Studi., Jakarta: Rineka

Cipta, 2000, hlm. 32.

30

Sudirman Tebba, Etika dan Tasawuf Jawa., Jakarta: Pustaka Irvan,

2007, hlm. 45.

31

Rosihin Anwar, Akhlak Tasawuf., Bandung: Pustaka Setia, 2010,

hlm. 17.

Page 36: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

23

berbuat baik kepada orang lain. Moral juga melibatkan

jalinan emosi, kognisi dan tindakan yang tidak dapat

dipisahkan.32

Sedangkan Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata

khuluq yang bermakna adat kebiasaan, perangai, tabi‟at,

watak, adab atau sopan satun dan agama. Di dalam Al-

Qur‟an, penggunaan kata khuluq disebutkan sebanyak

satu kali, kata akhlak tidak pernah digunakan dalam Al-

Qur‟an kecuali untuk menunjukkan pengertian “Budi

pekerti”. Dalam memberikan makna atau arti akhlak

Rosihin Anwar mengutip perkataan Fauruzzabadi yaitu

“Ketahuilah, agama pada dasarnya adalah akhlak. Barang

siapa memiliki akhlak mulia, kualitas agamanyapun

mulia. Agama diletakkan di atas empat landasan akhlak

utama, yaitu kesabaran, memelihara diri, keberanian dan

keadilan.”33

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk

tunggal yang berarti kebiasaan. Etika merupakan

dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika

bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan

buruk. Pengertian ini menunjukan bahwa, etika ialah teori

tentang perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik

32 Lawrence A. Blum, Gilligan and Kohlberg, Implications for Moral

Theory, Chicago Junal 2009, 474-476, (diakses pada tanggal 27 Maret 2017).

33 Reksiana. "KERACUNAN ISTILAH KARAKTER, AKHLAK,

MORAL DAN ETIKA". Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur'an

Jakarta. Vol. 19 No. 1, Juni 2018, hlm. 8.

Page 37: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

24

dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari atau

sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia.34

Kehidupan manusia di masyarakat tidak terlepas dari

tatanan kehidupan yang berlaku dalam masyarakat

tersebut. Tatanan kehidupan itu dapat berupa peraturan

maupun larangan tertentu yang telah disepakati bersama.

Agar tatanan itu dapat hidup dan berkesinambungan dari

generasi, maka setiap individu harus melaksanakan dan

melestarikannya. Usaha melestarikan tatanan tersebut

diharapkan sesuai dengan dinamika kehidupan di

masyarakat.

Menurut Zakiah Darajat, “moral adalah kelakuan sesuai

dengan ukuran (nilai-nilai) masyarakat yang timbul dari

hati dan bukan paksaan dari luar yang disertai pula oleh

rasa tanggung jawab atas kelakuan tersebut. Ajaran moral

membuat pandangan tentang nilai dan norma yang

terdapat di antara sekelompok manusia.”35

Norma moral

adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya

menjadi baik sebagai manusia.

Adapun kategori berdasarkan pesan moral ada tiga

macam:

a. Kategori hubungan manusia dengan Tuhan.

b. Kategori hubungan manusia dengan diri sendiri.

34 Ibid., hlm. 11.

35

Zakiyah Darajat, Peranan Agama Islam dalam Kesehatan Mental.,

Jakarta: Haji Masagung, 1993, hlm. 63.

Page 38: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

25

c. Kategori hubungan manusia dengan manusia lain

dalam lingkungan sosial termasuk hubungan dengan

alam.36

Seseorang dikatakan tidak bermoral, dia melakukan hal-

hal buruk yang dapat merugikan masyarakat misalnya

melakukan pelecehan, pembunuhan, pencurian, tidak

menghormati orang yang lebih tua dan lain sebagainya.

Kemudian yang akan menilai suatu tindakan itu bermoral

atau tidak adalah orang lain atau masyarakat. Sehingga

moral adalah suatu tindakan dan interaksi yang dilakukan

seseorang dimana tindakan tersebut akan dinilai apakah

dapat diterima atau tidak dengan norma dan budaya yang

berlaku di masyarakat.37

Moral pada kenyataannya membicarakan tentang

persoalan benar atau salah, apa yang perlu dilakukan dan

ditinggalkan atas sebab-sebab tertentu yang

mengakibatkan timbulnya “pengadilan” dari masyarakat

mengenai tindakan yang telah dilakukan oleh seorang

individu. Pertimbangan moral tergantung kepada suasana

atau keadaan yang membentuk individu tersebut.

Misalnya, sistem sosial, kelas sosial, dan kepercayaan

yang dianut. Moralitas dalam diri manusia merupakan

keadaan tentang baik buruk, tentang larangan, tentang

yang harus dilakukan, dalam setiap tindakan manusia

36

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi., Yogyakarta: Gajah Mada

University, 1998, hlm. 323. 37

Purwadi Wardoyo, Moral dan Masalahnya., Jogjakarta: Kanisius, 1990,

cet ke-9, hlm. 13.

Page 39: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

26

secara tidak langsung dibebani oleh tanggung jawab

moral yang harus selalu dipatuhi.

Moral yang berlaku di masyarakat bersifat mengikat

terhadap setiap individu pada segala lapisan masyarakat

yang ada. Setiap individu dalam bersikap, bertingkah

laku, dan bergaul dalam masyarakat haruslah

memperhatikan tatanan yang ada. Selain melakukan apa

yang ditugaskan kepadanya oleh kehidupan sosial dan

oleh nasib pribadinya.

Moral merupakan tata laku atau perbuatan yang berasal

dari kesadaran individu atau diri sendiri dalam

berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat.

Moral selain berdampak pada individu, juga sangat

memungkinkan berdampak kepada orang lain. Moral yang

baik atau buruk, tergantung pada nurani dan budi pekerti

yang dimiliki oleh masing-masing individu. Karna setiap

orang memiliki pemahaman dan penerapan budi pekerti

yang berbeda-beda, moral setiap orang juga berbeda-

beda.38

Moral Islami (akhlak) sebenarnya memuat dua segi yang

berbeda, yaitu segi batiniah dan lahiriah. Artinya orang

yang baik, akan memiliki sikap batin dan perbuatan yang

baik. Ajaran pesan moral memuat pandangan tentang nilai

dan norma yang terdapat diantara sekelompok manusia.

38

Muhammad Daud, Pendidikan Agama Islam., Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006, hlm. 353.

Page 40: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

27

Adapun kategori pesan moral islami (akhlak) sebagai

berikut:

1. Kategori hubungan manusia dengan Tuhan

(habluminallah)

2. Kategori hubungan manusia dengan manusia

(habluminannas) dalam lingkungan sosial, termasuk

hubungan dengan alam.39

Moralitas Islam mempunyai tujuan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Dengan moralitas

Islam , manusia bisa mengetahui apa yang

diperbuatnya itu buruk atau apa yang diperbuatnya itu

baik. Tidak menutup kemungkinan dengan manusia

yang bermoralkan ajaran Islam akan terciptanya

kedamaian dan ketentraman.

C. Tinjauan Tentang Novel

1. Pengertian Novel

Dalam bahasa Jerman novel berasal dari kata latin

Novella. Secara harfiah Novella berarti sebuah barang

baru yang kecil kemudian diartikan sebagai cerita yang

pendek dalam bentuk prosa.40

Dikatakan baru karena jika

dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti

puisi, drama dan lain-lain, maka jenis novel ini baru

kemudian muncul.

39

Purwahdi Wardoyo, Moral dan Masalahnya, Jogjakarta: Kanisius, 1990,

cet. ke-9, h.13. 40

Burhan Nurgiyantoro, Teori Pengkajian Fiksi., Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 2000, hlm. 99.

Page 41: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

28

Nurgiyantoro mengemukakan bahwa novel merupakan

karya fiksi yang dibangun oleh unsur-unsur pembangun,

yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Novel juga

diartikan sebagai suatu karangan berbentuk prosa yang

mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang

dengan orang lain di sekelilingnya dengan menonjolkan

watak dan sifat pelaku.41

Novel merupakan jenis karya sastra yang ditulis dalam

bentuk naratif yang mengandung konflik tertentu dalam

kisah kehidupan tokoh-tokoh dalam ceritanya. Biasanya

novel kerap disebut sebagai suatu karya yang hanya

menceritakan bagian kehidupan seseorang. Hal ini

didukung oleh pendapat Sumardjo, yaitu novel hanya

bercerita tentang bagian kehidupan seseorang saja, seperti

masa menjelang perkawinan setelah mengalami masa

percintaan, atau bagian kehidupan waktu seseorang tokoh

mengalami krisis dalam jiwanya, dan sebagainya.42

Novel juga merupakan salah satu karya yang berbentuk

prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu

panjang, namun juga tidak terlalu pendek. Prosa fiksi

adalah karya sastra yang khasnya mempunyai elemen-

elemen seperti: alur/plot, tokoh, latar/setting, sudut

pandang/Point of View, dan gaya bahasanya. Dalam

41

Ibid., hlm. 10. 42

Jakob Sumardjo, Memahami Kesusastraan., Bandung: Alumni, 1984,

hlm. 65.

Page 42: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

29

sebuah novel juga cenderung menitik beratkan munculnya

kompleksitas.

2. Jenis Novel

Jenis-jenis novel sangat beragam, beberapa ahli berbeda

pendapat, seperti Muchtar Lubis mengatakan bahwa

jenis-jenis novel itu terdiri dari:

a. Novel avontour, dipusatkan pada pelakon utama.

Pengalaman lakon dimulai pada pengalaman pertama,

dan diteruskan pada pengalaman-pengalaman

selanjutnya hingga akhir cerita. Jenis novel ini

mempunyai cerita yang kronologis dari awal sampai

akhir.

b. Novel psikologis, yaitu novel yang berisi kepuasan

tentang bakat, watak, karakter para pelakunya beserta

kemungkinan perkembangan jiwa.

c. Novel detektif, yaitu novel yang melukiskan cara

penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian, untuk

membongkar suatu peristiwa yang tersembunyi.

d. Novel sosial, yaitu pelaku pria dan wanita tenggelam

dalam masyarakat, kelas atau golongan. Dalam reaksi

setiap golongan terhadap masalah-masalah yang

timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai

pendukung jalan cerita.

e. Novel kolektif, yaitu novel yang melukiskan tentang

semua aspek-aspek kehidupan yang ada, atau semua

jenis novel di atas dikumpulkan menjadi satu cerita.

Page 43: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

30

Dan dalam novel ini, tidak hanya dimainkan oleh satu

pemeran saja, namun juga ada pemeran pendukung.

Sesuai dengan alur cerita pada setiap bab, yang

kesemua cerita merupakan gambaran fenomena

kehidupan nyata yang sering kita alami dan rasakan

dalam kehidupan sehari-hari.43

Sedangkan Jakob Sumardjo dan Saini K.M, memaparkan

bahwa jenis-jenis novel adalah sebagai berikut:

a. Novel Percintaan.

Novel jenis ini melibatkan peranan tokoh wanita dan

pria secara seimbang bahkan kadang-kadang peranan

wanita lebih dominan.

b. Novel Petualangan.

Novel petualangan sedikit sekali memasukan peranan

wanita. Jika wanita di sebut dalam novel ini maka

penggambarannnya kurang berkenan. Karena tokoh-

tokohnya adalah pria, dan dengan sendirinya banyak

masalah untuk laki-laki yang tidak ada hubungannya

dengan wanita.

c. Novel Fantasi.

Novel jenis ini menggunakan karakter yang tidak

realistis, setting, dan plot yang juga tidak wajar untuk

menyampaikan ide-ide penelitinya.44

43

Henry Guntur Tarigan, Prinsip-Prinsip Dasar Sastra., Bandung:

Angkasa, 1984, hlm. 165. 44

Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Antologi Apresiasi Kesusastraan.,

Jakarta: Gramedia, 1986, hlm. 29.

Page 44: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

31

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sekilas Biografi Tere Liye

Tere Liye merupakan nama pena seorang penulis tanah air

yang produktif dan berbakat. Nama pena Tere Liye sendiri

diambil dari bahasa India dan memiliki arti untukmu. Sebelum

nama pena Tere Liye terkenal, ia menggunakan nama pena

Darwis Darwis. Dan sampai sekarang, masyarakat umum bisa

berkomunikasi dengan Tere Liye melalui facebook dengan nama

“Darwis Tere Liye”.45

Meskipun Tere Liye dianggap salah satu penulis yang telah

banyak mengeluarkan karya-karya best seller. Tapi biodata atau

biografi Tere Liye yang bisa ditemukan sangat sedikit bahkan

hampir tidak ada informasi mengenai kehidupan serta

keluarganya. Bahkan di halaman belakang novel- novelnya pun

tidak ada biografi singkat penulisnya.

Berbeda dari penulis-penulis yang lain, Tere Liye memang

sepertinya tidak ingin dipublikasikan ke umum terkait kehidupan

pribadinya. Mungkin itu cara yang ia pilih, hanya berusaha

memberikan karya terbaik dengan tulus dan sederhana. Namun

jika kita mencari di internet, biografi Tere Liye bisa kita temukan

secara singkat.

Tere Liye lahir dengan nama Darwis pada tanggal 21 Mei

1979 di Lahat, Sumatera Selatan. Ia berasal dari keluarga

45

Julia Anjarwati, “Biografi Singkat Tere Liye”,

https://bahasa.foresteract.com/biografi-singkat-tere-liye/, (diakses pada 20 Mei

2020)

Page 45: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

32

sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa.

Tere Liye menikah dengan Riski Amelia dan telah dikaruniai

seorang putra bernama Abdullah Pasai dan seorang puteri

bernama Faizah Azkia.46

Tere Liye merupakan anak ke enam dari tujuh bersaudara.

Saat ini Tere Liye telah menghasilkan 14 karya. Dari karya

tersebut beberapa karya Tere Liye bahkan telah diangkat ke layer

lebar, seperti: Hafalan Shalat Delisa, Daun yang Jatuh Tak

Pernah Membenci Angin, Ayahku (Bukan) Pembohong,

Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Bidadari-Bidadari Surga, dan

Moga Bunda Disayang Allah.

B. Pendidikan Tere Liye

Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP

di SDN 2 dan SMPN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan.

Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 Bandar Lampung. Setelah

selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas

Indonesia dengan mengambil Fakultas Ekonomi.47

46

Wink, “Biografi dan Profil Tere Liye-Penulis Novel Terkenal Asal

Indonesia”, https://www.biografiku.com/biografi-dan-profil-tere-liye-penulis-

novel-terkenal-asal-indonesia/, (diakses pada 20 Mei 2020) 47

Ibid

Page 46: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

33

C. Karya-karya Tere Liye

Daftar 8 karya terbaik Tere Liye dalam Goodreads48

:

1. Tentang Kamu (Republika, 2016), peringkat 4,51

2. Pulang (Republika, 2015), peringkat 4,33

3. Bintang (Gramedia Pustaka Utama, 2017), peringkat 4,32

4. Bidadari-Bidadari Surga (Penerbit Republika, 2008),

peringkat 4,3

5. Negeri Para Bedebah, (Gramedia Pustaka Utama, 2012),

peringkat 4,27

6. Rembulan Tenggelam di Wajahmu (Grafindo 2006 &

Republika 2009), peringkat 4,26

7. Matahari (Gramedia Pustaka Utama, 2016), peringkat 4,3

8. Hujan (Gramedia Pustaka Utama, 2016), peringkat 4,29

D. Penghargaan

Banyaknya buku yang telah ditulis oleh Tere Liye, tentu saja

mendapat banyak apresiasi dari banyak pembaca. Berikut adalah

beberapa penghargaan yang didapat oleh Tere Liye:

1. Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta sebagai

Buku Puisi Terfavorit Anugerah Pembaca Indonesia

201449

48

Deepublish, “8 Novel Tere Liye Terbaik yang Menginspirasi”,

http://www.google.com/amp/s/penerbitbukudeepublish.com/novel-tere-liye-

terbaik/amp/, (diakses pada 20 Mei 2020) 49

Gramedia Pustaka Utama, “Buku-Buku Peraih Penghargaan Tahun

2014”, https://m.facebook.com/notes/gramedia-pustaka-utama/buku-buku-

peraih-penghargaan-tahun-2014/10153557134336982, (diakses pada 20 Mei

2020)

Page 47: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

34

2. IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) Award kategori Writer

of The Year 201650

3. Islamic Book Award 2017 sebagai Buku Islami Terbaik

Fiksi Dewasa51

E. Deskripsi Isi Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Novel ini bukan tentang biografi seorang anak, namun

terlebih pada berbagai hikmah pembelajaran yang lebih dalam

untuk memaknai hidup itu sendiri. Dalam novel ini bukan hanya

menceritakan pemutaran ulang kisah hidup, namun Ray (tokoh

dalam novel) diberi kesempatan melihat dari sisi lain yang ia

tidak pernah tahu sebelumnya. Perjalanan inilah yang akhirnya

mampu menjawab lima besar pertanyaan yang mengetuk-ngetuk

hati dan kepalanya sepanjang hidupnya.

Masa kecil Ray yang masih dipanggil Rehan, tinggal di

sebuah panti asuhan dan tak tahu asal mula kehidupannya sendiri.

Ia tumbuh menjadi seorang anak lelaki nakal, dengan fisik yang

kuat, dan berotak amat cerdas. Ia menjadi nakal adalah semata-

mata karena dipicu lingkungan panti asuhan yang “tidak ideal”.

Penjaga panti mengeksploitasi anak-anak dengan mempekerjakan

mereka di jalanan. Ia pun menyalahgunakan sumbangan dari para

donator demi mencapai ambisinya untuk naik haji.

50

Andhika Prasetia, “Anies Baswedan, Dee Lestari dan Tere Liye Dapat

Anugerah IKAPI Award 2016”, https://m.detik.com/news/berita/d-

3308665/anies-baswedan-dee-lestari-dan-tere-liye-dapat-anugerah-ikapi-

award-2016, (diakses pada 20 Mei 2020) 51

Fuji Pratiwi, “Tere Liye Bersyukur Raih Apresiasi di Islamic Book

Fair”, http://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/opdigl328,

(diakses pada 20 Mei 2020)

Page 48: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

35

Rehan yang cerdas dapat menangkap peta politik si penjaga

panti, sehingga ia menjadi seorang yang skeptis. Termasuk

skeptis tehadap takdir hidupnya sendiri. Meski begitu, Rehan

memiliki seseorang yang amat menyayanginya. Ia adalah Diar

teman sekamar Rehan yang selalu peduli. Diar yang selalu

menyisakan setengah jatah makanannya ketika sahabatnya pulang

larut malam

Jika saat itu Rehan tidak peduli dan menerima kebaikan

dengan datar-datar saja, itu karena mata dan hatinya sudah

diliputi perasaan benci. Benci terhadap penjaga panti yang sok

suci di matanya, benci terhadap takdirnya hingga menggiringnya

memilih kabur dari panti asuhan itu dan memilih menjadi preman

di terminal, dan mulai belajar berjudi. Sedangkan Diar, sahabat

baiknya sebagaimana penghuni panti lainnya menjadi keseharian

dengan bekerja.

Dalam novel ini Tere Liye berusaha menuangkan segala

pemikiran dan pemahamannya tentang hidup dan berkehidupan.

Membangkitkan kesadaran pembaca bahwa banyak sisi hidup

yang tidak diketahui dan ternyata tidak seperti yang kita pikirkan.

Perjalanan dan kilas balik yang dialami Ray ibarat kepingan

puzzle yang pada akhirnya ia temukan sehingga terbentuklah

gambaran hidup yang utuh.

Menurut deskripsinya, novel ini termasuk ke dalam novel

fantasi. Seperti yang dipaparkan oleh Jakob Sumardjo dan Saini

K.M, bahwa novel fantasi bercerita tentang hal-hal yang tidak

realistis dan serba tidak mungkin dilihat dari pengalaman sehari-

Page 49: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

36

hari.52

Novel ini terbilang unik, karena novel ini menggunakan

sudut pandang orang ketiga serba tahu.

F. Profil Buku

Judul Buku :Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Republika

Desainer Sampul : Eja-Creative14

Tahun Cetak ke-1 : Februari 2009

Tahun Cetak ke-36 : November 2018

Tebal : 426 hlm

52

Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Antologi Apresiasi Kesusastraan.,

Jakarta: Gramedia, 1986, hlm. 29.

Page 50: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

37

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam di

Wajahmu

Pesan moral dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

mencakup beberapa aspek. Di antaranya adalah moral manusia

kepada Tuhan, moral manusia kepada diri sendiri, dan moral

manusia kepada manusia lain. Ketiga aspek ini menjadi poin yang

dijadikan rujukan dalam penelitian.

Berikut ini merupakan analisis isi pesan moral dalam novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu:

1. Moral Manusia kepada Tuhan

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan

Tuhan. Hubungan manusia dengan Tuhan dilakukan dengan

berdoa ataupun wujud lain yang menunjukkan adanya

hubungan vertikal dengan Yang Maha Kuasa.

Dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

terkandung pesan dari kalimat sebagai berikut:

a. Malam kemenangan. Semua berlomba

menggemakan nama besar Tuhan. Semua muka

mengekspresikan kebahagiaan. Mulut-mulut

mendesah atau malah berteriak seperti anak-anak

di masjid ujung gang yang berebut mik.

Berguling-guling menyikut rekan sepantaran.

Meneriakkan takbir dengan suara fals bin

cempreng. Asyik sekali. Tidak penting keluh-

Page 51: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

38

protes telinga-telinga yang mendengarkan. (Bab 1.

hlm. 2)

b. Maka kepalanya mendongak ke atas. Mencari

mukaMu yang konon katanya ada dimana-mana.

Menggetarkan sekali mendengar pertanyaan yang

tidak terucap itu. Menggetarkan sekali menyimak

percakapan tanpa suara itu. Karena, Engkau selalu

menjawab setiap pertanyaan. Sungguh, satu

jawaban untuk satu pertanyaan. Jawaban yang

sempurna. Tidak lebih, tidak kurang. Tetapi Rinai

tidak tahu itu, ia terlampau kecil untuk mengerti.

Rinai hanya tahu ia mau menangis. Hatinya sedih.

Teramat sedih malah. Maka matanya pun

membasah. Memeluk boneka beruang madunya

lebih erat.” (Bab 1. hlm. 5)

c. “Kalau urusan sekecil itu saja sudah ditentukan,

bagaimana mungkin urusan manusia yang lebih

besar luput dari ketentuan.... Bagi binatang,

tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda mati,

kehidupan adalah sebab-akibat. Mereka hanya

menjalani hukum alam yang sudah ditentukan.”

(Bab 8. hlm. 56)

d. “Ray, penjaga Panti itu mendapatkan penjelasan

atas pertanyaan-pertanyaannya saat itu juga.... Dia

mendapatkannya secara langsung. Semua itu

karena Diar.... Diar telah membuka hati yang

membeku itu. Diar menjadi sebab sebuah

Page 52: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

39

pertobatan, sebab Tuhan berkenan menemukan

penjaga Panti itu kembali.” (Bab 10. hlm. 77)

e. “Berdoalah, Ray. Hanya itu yang bisa kita

lakukan.” (Bab. 14. hlm.134)

f. “Ray, kehidupan ini selalu adil. Keadilan langit

mengambil berbagai bentuk. Meski tidak semua

bentuk itu kita kenali, tapi apakah dengan tidak

mengenalinya kita bisa berani-beraninya bilang

Tuhan tidak adil? Hidup tidak adil? Ah, urusan ini

terlanjur sulit bagimu, karena kau selalu keras-

kepala.” (Bab 17. hlm. 172)

g. “Pembalasan di dunia hanya sepotong kecil dari

keadilan langit. Ada cara lain bagi Tuhan untuk

membuat timbangan keadilan itu berjalan baik.

Kau dan sebagian besar orang di muka bumi boleh

jadi mengingkarinya, tapi itu nyata, pembalasan

hari akhir itu nyata, senyata kau yang sekarang

tersungkur mengenang masa lalu ini.” (Bab 18.

hlm. 201)

h. Ya Tuhan, dia rindu sekali menatap wajah Ayah-

Bundanya. Rindu sekali mendengar suara mereka

memanggil namanya. Rindu sekali bersembunyi

dalam peluknya…. (Bab. 19. hlm. 204)

i. Apa maksud semua ini, Tuhan? Aku mohon,

jangan sampai. (Bab. 26. hlm. 292)

j. “Kau tahu, istrimu benar-benar ingin menjadi istri

yang baik untukmu, menjadi ibu yang baik untuk

Page 53: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

40

anak-anakmu. Ia tak pandai ilmu agama, ia baru

belajar itu semua saat kalian menikah. Tapi dia

paham sebuah kalimat yang indah, nasihat

pernikahan kalian yang disampaikan penghulu:

Istri yang ketika meninggal dan suaminya ridha

padanya, maka pintu surga dibukakan lebar-lebar

baginya.” (Bab 28. hlm. 316)

k. Sama seperti dulu, meski hatinya marah, meski

hatinya mengutuk langit berkali-kali, Ray tetap

terpesona menatap rembulan di langit. Merasa

damai dengan sepotong ciptaan Tuhan yang

seolah-olah digantungkan begitu saja itu. (Bab. 31.

hlm. 343)

l. Malam-malam itu meski amat bencinya dengan

keputusan Tuhan, amat marahnya dengan segala

takdir, sepotong rembulan di atas selalu

membuatnya berterima-kasih. Mungkin itulah

gunanya Tuhan menciptakan rembulan terlihat

indah dari bumi. Menjadi penghiburan bagi hati

yang resah saat menatapnya. (Bab. 31. hlm. 343)

m. “Kau benar, Ray. Ada satu janji Tuhan. Janji

Tuhan yang sungguh hebat, yang nilainya beribu

kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan

ciptaanNya. Tahukah kau? Itulah janji menatap

wajahNya. Menatap wajah Tuhan. Tanpa tabir,

tanpa pembatas.... Saat itu terjadi maka sungguh

seluruh rembulan di semesta alam tenggelam tiada

Page 54: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

41

artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu.

Percayalah selalu atas janji itu, Ray, maka hidup

kita setiap hari akan terasa indah....” (Bab 37. h.

425)

2. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan diri

sendiri. Nilai moral individual adalah nilai moral yang

menyangkut hubungan manusia dengan kehidupan diri

pribadi atau cara manusia memperlakukan diri pribadi.

Dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

terkandung pesan dari kalimat sebagai berikut:

a. Dasar bodoh. Diar bisa saja mengambil jatah lebih

dari upahnya yang hanya tiga ribu perak perhari

dari kotak uang ini. Tidak ada yang tahu. Tetapi

Diar selalu saja jujur menyerahkan semuanya.

(Bab. 4. hlm. 22)

b. Pasien berumur enam puluh tahun itu tertunduk

dalam-dalam. Tubuhnya masih terduduk di aspal

terminal. Sementara di kejauhan, tubuh Diar sudah

dilarikan dengan salah-satu angkutan umum.

Melesat menuju rumah sakit terdekat. (Bab. 9.

hlm. 63)

c. “Aku... Akulah yang merusak tasbih itu....” (Bab.

9. hlm. 71)

d. “Maafkan aku, Bapak! Maafkan aku yang telah

merusak tasbih itu. Tidak mendengarkan,

Page 55: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

42

padahal.... Bapak sudah melakukan banyak

kebaikan kepada kami. Semoga, semoga Tuhan

membalas segala kebaikan itu. Maafkan aku,

Bapak... maafkan Diar yang nakal....” (Bab. 9.

hlm. 75)

e. “Kau tahu, penjaga Panti tertegun lama saat

menerimanya. Menyesali betapa buruknya dia

berusaha menjelaskan berbagai pertanyaannya

dulu dengan caranya sendiri, mencari pembenaran

atas semua potongan kehidupannya.” (Bab. 10.

hlm. 78)

f. Yang dia tahu hatinya perlahan menuntun

tangannya. Tangan pasien itu terjulur ke depan.

Gemetar. Mencoba mengelus wajah Diar yang

membeku. Wajah lebam, wajah bengkak, wajah

yang.... Hei, wajah yang tersenyum amat

memesona. terlihat begitu menawan. (Bab. 11.

hlm. 84)

g. Di kelas itu hanya ada empat murid. Semuanya

anak jalanan. Melihat mereka Ray urung berkecil

hati, ternyata ketiga teman sekelasnya sumuran,

hanya satu yang sesuai dengan usia anak sekolah

menengah pertama kelas satu. Guru yang mengajar

tadi pagi adalah bapak-bapak setengah baya.

Biasa-biasa saja. Tidak ada Ibu Guru Nusi. (Bab

11. hlm. 92)

Page 56: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

43

h. Dan Ray sejak malam itu benar-benar merasakan

janji kehidupan yang lebih baik. Rumah Singgah

ini memberikan sepotong kehidupan baru yang

indah baginya. Anak-anak lain menjadi keluarga

baginya. Mereka malah lebih dari sekedar

keluarga. (Bab. 11. hlm. 97)

i. Dia akhirnya bersekolah. Rutinitas harian yang

menyenangkan. Tidak ada yang memaksa. Dan dia

mulai menata masa depan yang lebih baik. Merasa

memiliki janji masa depan yang baik. Janji-janji

dari kisah Bang Ape setiap Sabtu-malam. Dia

bermimpi setelah lulus ujian persamaan minggu

depan akan meneruskan kuliah. (Bab. 14. hlm.

139)

j. “... Kau tidak tahu memang, karena Ilham selama

sepuluh tahun itu selain belajar bagaimana

membuat lukisan yang lebih baik, juga

mendapatkan bonus dari kegagalan sebelumnya:

belajar tentang kerendahan-hati. Ilham

memutuskan untuk tidak menuliskan nama di

setiap lukisannya.” (Bab. 17. hlm. 170)

k. Dimasa-masa menunggu itu, dia pernah memaksa

dirinya datang mengunjungi sel tahanan Plee.

Membujuk hatinya untuk terakhir kali menemui

Plee. Bertanya apa kabarnya? Meminta maaf atas

kekeliruan di lantai 40, memeluk Plee. (Bab. 20.

hlm. 219)

Page 57: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

44

l. Ray menelan ludah. Mengusap rambut panjangnya

yang sebelum berangkat disisir rapi sepuluh kali.

Dia harus mencoba, bisik separuh hati Ray. Apa

salahnya? Sudah lama dia merencanakannya.

Kalau ia menolak? Setidaknya dia sudah pernah

mengajaknya. Ray meremas jemarinya. Gugup.”

(Bab 24. hlm. 260)

m. “Aku baik-baik saja, ceroboh. Aku senang

mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku tidak

membutuhkan itu, Yang. Rumah besar, mobil,

berlian, pakaian yang indah. Bagiku kau ikhlas

dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha

atas perlakuanku padamu. Itu sudah cukup.” (Bab.

25. hlm. 281)

n. “Aku menginginkan kau bahagia melihat anak-

anak kita. Kau bahagia melihat mereka tumbuh

besar. Kau ikhlas dengan semua apa yang

kulakukan untukmu. Kau menerima apa-adanya

semua yang kulakukan untukmu, kau ridha. Aku

takut kepergian anak itu membuat kau sedih. Aku

sungguh akan lebih sedih melihat kau sedih….”

(Bab. 26. hlm. 295)

o. Ray bergegas menuju penginapan terdekat. Ada

banyak hal yang harus dilakukan besok. Ada

banyak hal yang ingin direncanakannya besok.

Kesedihan ini harus dilalui dengan banyak

aktivitas. (Bab. 29. hlm. 328)

Page 58: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

45

3. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Wujud pesan moral dalam kehidupan manusia dengan

sesama dalam lingkup sosial maupun lingkungan alam.

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang saling

membutuhkan satu sama lain. Hal ini menimbulkan berbagai

macam hubungan antara lain seperti kasih sayang, rasa

hormat, suka menolong, saling berbagi, dan lain-lain yang

melibatkan adanya interaksi dengan sesama manusia.

Di dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

terkandung pesan dari kalimat sebagai berikut:

a. Diar, anak panti asuhan yang sekamar dengannya,

setengah jam kemudian berbaik hati menyelinap

ke halaman Panti, berusaha menyerahkan

sebungkus roti tawar dan segelas cendol melalui

balik pintu. Sayang, penjaga Panti keburu tahu.

Mendelik mengancam Diar dengan pecut rotan,

“Biarkan bangsat itu berbuka dengan air hujan!

Atau kau mau bersamanya di luar??” (Bab 2. hlm.

13)

b. “Pulanglah! Istirahat. Besok hari raya....” Dokter

senior, salah satu dari tiga dokter yang memeriksa

pasien di atas ranjang-pemilik kongsi bisnis

terbesar yang pernah ada- tersenyum ke arah suster

yang terlihat lelah. (Bab 3. hlm. 17)

c. “Kami rindu kau, Rehan.” Diar menggigit bibir,

memecah diam, mengatakan kalimat itu sambil

menatap Rehan seperti seorang adik yang menatap

Page 59: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

46

kakaknya. Ya, anak-anak di Panti itu sudah bagai

keluarga. Apalagi dengan semua kesulitan yang

timbul dari penjaga Panti. Apalagi bagi Diar,

Rehan selalu penting. (Bab 4. hlm. 25)

d. “Jangan. Jangan lakukan....” Diar yang dari tadi

hanya mentap bingung buru-buru melangkah

masuk. Berusaha mencegah. (Bab 4. hlm. 26)

e. “Kau tahu, Ray, banyak mereka yang tidak

menyadari kalau penjelasan itu sudah datang....

Mungkin karena mereka terlalu dibutakan oleh

kehidupan itu sendiri. Mungkin karena mereka

tidak pernah memiliki kemampuan untuk

menggapai penjelasannya. Mungkin juga karena

mereka terlalu berharap penjelasan itu datang

dengan amat fantastis. Dalam banyak hal, banyak

kasus, penjelasan itu justru datang dengan

sederhana.” (Bab 7. hlm. 42)

f. “Ray, tidak ada kehidupan di dunia yang sia-

sia....” Orang dengan wajah menyenangkan itu

menyentuh lembut bahu pasien yang berdiri di

sebelahnya.” (Bab 8. hlm. 55)

g. “Bagi manusia, hidup ini juga sebab-akibat, Ray.

Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu

membentuk peta dengan ukuran raksasa.

Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis

kehidupan orang lain, kehidupan orang lain

mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang

Page 60: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

47

lainnya lagi, kemudian entah pada siklus keberapa,

kembali lagi ke garis kehidupanmu.... Saling

mempengaruhi, saling berinteraksi....” (Bab 8.

hlm. 57)

h. Diar ingat sekali, saat tubuh ringkihnya menjejak

bangunan Panti untuk pertama kalinya, saat dia

canggung mendekat meja makan, Rehan-lah yang

tersenyum-memberikan kursi. Saat dia takut-takut

berkenalan dengan anak Panti lainnya yang lebih

besar, Rehan-lah yang menerimanya pertama kali.

Menawarinya tinggal sekamar. (Bab 9. hlm. 74)

i. “Terlepas dari buat siapa uang tersebut,

sayangnya, tidak semua orang beruntung

mengetahui apa sebab-akibat dari setiap kejadian

yang dihadapinya seperti kau sekarang....” (Bab

10. hlm. 79)

j. “Tidak banyak yang tahu apa sebab-akibat dari

setiap keputusan hidup yang akan diambilnya. Apa

sebab-akibat dari kehidupannya yang mungkin dia

pikir selama ini biasa-biasa saja, tidak berguna,

atau menyakitkan malah.” (Bab 10. hlm. 79)

k. “Sejatinya, dengan mengerti bahwa setiap

potongan hidup ini penting, maka seseorang tidak

akan banyak bertanya seperti kau menghabiskan

masa enam belas tahun bertanya sesak di Panti....”

(Bab 10. hlm. 79)

Page 61: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

48

l. “Ray, itulah mengapa tidak semua orang mengerti

apa sebab-akibat kehidupannya. Dengan tidak

tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak

ada yang sia-sia dalam kehidupan akan selalu

berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka

ambil, kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-

kejadian menyenangkan, itu semua akan mereka

sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang

indah, yang akan menjadi sebab-akibat bagi orang

lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya

berakibat baik ke orang lain.” (Bab. 10. hlm 81-

82)

m. “Kalau kau memahaminya dari sisi positif, maka

kau akan mengerti ada yang peduli atau bermiliar-

miliar bulir air yang membuat riak tersebut. Peduli

atas riak-riak yang kau timbulkan di atas kolam,

sekecil atau sekejap apapun riak itu. Dan saat kau

menyadari ada yang peduli, maka kau akan selalu

memikirkan dengan baik semua keputusan yang

akan kau ambil. Sekecil apa pun itu, setiap

perbuatan kita memiliki sebab-akibat....” (Bab. 10.

hlm. 82)

n. “Siklus sebab-akibat sudah ditentukan. Tidak ada

yang bisa merubahnya, kecuali satu: yaitu

kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir....” (Bab

10. hlm. 83)

Page 62: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

49

o. “Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat

itu, seseorang yang tahu bahwa kebaikan bisa

merubah siklusnya, maka dia akan selalu mengisi

kehidupannya dengan perbuatan baik. Mungkin

semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia,

mungkin apa yang dilakukannya terlihat tidak ada

harganya bagi orang lain, tapi dia tetap mengisinya

sebaik mungkin.” (Bab. 10. hlm 83)

p. Hari ini, sesuai pembicaraan dengan Bang Ape dua

hari lalu, Ray mendaftarkan dir ikut sekolah

informal. Kakak-kakak penanggung-jawab Rumah

Singgah itu yang menyarankan, “Setidakya kau

punya aktivitas, Ray. Mengisi waktu luang dengan

hal-hal positif. Siapa tahu kau akan lebih banyak

tersenyum setelah pergi sekolah. Kami bosan

melihat kau hanya melamun dan menyeringai.”

Bang Ape tertawa. Ray hanya pelan mengangguk.

Sukarela mendaftar.” (Bab 11. hlm. 89)

q. Bang Ape hanya sibuk mengingatkan soal masa

depan. Mereka selalu diingatkan untuk menyadari

masa depan ditentukan oleh mereka sendiri,

bantuan orang lain ada batasnya. (Bab. 11. hlm.

91)

r. “Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk,

tapi kalian memiliki kepal tangan untuk

mengubahnya. Kepal tangan yang akan

menentukan sendiri nasib kalian hari ini, kepal

Page 63: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

50

tangan yang akan melukis sendiri masa depan

kalian.” (Bab 11. hlm. 96)

s. Malam itu Bang Ape mangatakan kalimat tersebut,

kemudian menambahkannya dengan kalimat:

“Kalian akan tetap menjadi saudara di mana pun

berada, kalian sungguh akan tetap menjadi

saudara. Tidak ada yang pergi dari hati. Tidak

ada yang hilang dari sebuah kenangan. Kalian

sungguh akan tetap menajdi saudara.” (Bab.11.

hlm. 97)

t. “Kau pasti menang,” Ray berkata pelan. (Bab.11.

hlm. 100)

u. “Berapa kali aku pernah bilang, Rumah Singgah

tidak mendidik kalian menjadi preman, Ray. Kau

tidak seharusnya melakukan tindakan bodoh-“

(Bab. 12. hlm. 109)

v. “Kau berbeda dengan mereka Ray. Kalian berbeda

dengan anak jalanan. Aku tidak membangun

Rumah Singgah untuk menjadikan kalian preman.

Aku ingin kalian berpendidikan, memiliki

kebanggan atas hidup, bertanggung-jawab. Suatu

saat kau akan mengerti, terkadang pukulan tidak

mesti dibalas pukulan. Luka tidak mesti dibalas

luka.” (Bab 12. hlm. 110)

w. “Tahukah kau, kita bisa menukar banyak hal

menyakitkan yang dilakukan orang lain dengan

sesuatu yang lebih hakiki.... Rasa sakit yang

Page 64: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

51

timbul karena perbuatan aniaya dan menyakitkan

dari orang lain itu sementara, Ray. Pemahaman

dan penerimaan tulus dari kejadian menyakitkan

itulah yang abadi....” (Bab. 12. hlm. 110)

x. “Meskipun dalam situasi tertentu apa yang kau

lakukan bisa saja dimengerti, mungkin malah

dibela dan dipuji. Tapi kalian berbeda. Kalian

anak-anak yang tahu menyikapi persoalan dengan

baik. Setidaknya aku berharap kalian akan seperti

itu suatu saat kelak, menyadari bahwa tidak semua

persoalan hanya bisa diselesaikan dengan

menyalahkan, lantas membalas.” (Bab. 12. hlm.

110-111)

y. “Berapa kali harus kubilang, aku tidak pernah

mendirikan Rumah Singgah untuk menjadikan

kalian anak-anak berandalan. Anak-anak yang

suka berkelahi. Aku mendirikan Rumah Singgah

itu karena ingin melihat kalian tumbuh menjadi

anak-anak yang berbeda. Yang mengerti ada

banyak pemecahan masalah baik untuk setiap

urusan. Yang memahami terkadang sebuah

penerimaan akan memberikan hikmah yang luar-

biasa. Yang selalu yakin, kalau semua orang

berpikiran itu bisa dibenarkan, bukan berarti itu

menjadi bisa dibenarkan. Kalian tetap meyakini

kalau itu sesungguhnya keliru karena kalian tahu

itu memang keliru.” Bang Ape berkata dengan

Page 65: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

52

intonasi bertenaganya,terdengar amat kecewa.

(Bab. 13. hlm. 125)

z. “Aku tahu apa yang akan kau lakukan, Ray....

Jangan melakukan hal bodoh.” Bang Ape menelan

ludah. Mencengkeram lengan Ray. (Bab. 14. hlm.

135)

aa. “Kau mau segelas cokelat panas, Ray? Aku baru

tiba. Warga baru. Kau penghuni kampung sini?

Tempat yang menyenangkan, bukan.... Mau?

Mari!” (Bab. 16. hlm. 154)

bb. Plee rajin menawarinya berkunjung. Mampir. Dan

Ray seperti biasa tidak bisa menolak ajakan itu.

Apa salahnya? Plee dengan senang hati

menyiapkan segelas cokelat panas setiap kali dia

singgah. (Bab. 16. hlm. 157)

cc. “Masalahnya kau tidak seharusnya jahat, Ray. Kau

tidak seharusnya menjalani masa-masa gelapmu

dengan alasan karena hidup ini tidak adil. Kau

tidak seharusnya menyalahkan orang-orang yang

membuat kehidupanmu buruk, lantas mencari

pembenaran-pembenaran.” (Bab. 17. hlm. 166)

dd. “Kalau kau tidak boleh menyalahkan orang lain

dalam urusan ini, apalagi menyalahkan Tuhan,

Ray.... Itu tidak boleh terjadi, meski amat lazim

dilakukan orang-orang.” (Bab. 17. hlm. 167)

ee. Pukul 07.30, mushalla kecil dekat tower

mengumandangkan khotbah hari raya, “Bukan

Page 66: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

53

sisa-sisa, tapi berikanlah yang terbaik. Karena

yang terbaik itu akan kembali kepada kalian.”

Pengkhotbah berkata lirih (Bab. 18. hlm. 196)

ff. “Waktu itu kau sering bertanya mengapa Tuhan

memudahkan jalan bagi orang-orang jahat?

Mengapa Tuhan justru mengambil kebahagiaan

dari orang-orang baik? Itulah bentuk keadilan

langit yang tidak akan pernah kita pahami secara

sempurna. Beribu wajahnya. Berjuta bentuknya.

Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-

bentuk itu. Selalulah berprasangka baik. Aku tahu

kata-kata ini tetap saja sulit dimengerti. Aku

sederhanakan bagimu, Ray, maksudnya adalah

selalulah berharap sedikit. Ya, berharap sedikit,

memberi banyak. Maka kau akan siap menerima

segala bentuk keadilan Tuhan.” (Bab. 18. hlm.

201)

gg. “Jangan nangis, Sayang. Ayo, Rehan anak yang

kuat. Cup-cup-cup.” Ibunya membujuk lembut.

Mengusap pipi kemerah-merahan bayi dalam

rengkuhan mesranya. (Bab. 19. hlm. 204)

hh. “Dia teringat istrinya yang akan menjanda malam

ini. Anaknya yang akan yatim malam ini. Dan dia

melihat kau yang terkepung kobaran api. Terpental

di tengah-tengah bilah papan berjatuhan. Dia

merangkak dengan sisa-sisa tenaganya. Berusaha

menyelamatkan kau Ray, dia tidak tahu apakah itu

Page 67: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

54

sebuah penebusan, tetapi di ujung semua kejadian

ini, dia menyesalinya….” (Bab. 19. hlm. 211)

ii. “Tahukah kau, orang-orang yang suka

menyalahkan orang lain atas kejadian buruk yang

menimpanya cenderung sepertimu. Membalas.

Ketika kau tidak mampu membalasnya ke orang

yang menjadi penyebabnya, tidak bisa

membalasnya ke Tuhan, maka kau membalasnya

dalam bentuk lain. Apa salahnya menjadi jahat.

Menjadi pembenaran.” (Bab 19. hlm. 213)

jj. “Ray, kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka

sebuah kejadian pasti terjadi, tidak peduli seluruh

isi langit-bumi bersekutu menggagalkan.

Sebaliknya, kalua Tuhan tidak menginginkannya,

maka sebuah kejadian niscaya tidak akan terjadi,

tidak peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu

melaksanakannya.” (Bab. 19. hlm. 213)

kk. “Kejadian buruk itu datang sesuai takdir langit.

Hanya ada satu hal yang bisa mencegahnya. Satu

hal, sama seperti siklus sebab-akibat sebelumnya,

yaitu: berbagi. Ya, berbagi apa saja dengan orang

lain. Tidak. Sebenarnya berbagi tidak bisa

mencegahnya secara langsung, tapi dengan berbagi

kau akan membuat hatimu damai.” (Bab. 19. hlm.

213)

ll. “Membiarkan pekerja bersenang-senang secara

proporsional justru membuat semangat kerja

Page 68: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

55

mereka membaik. Tidak ada yang bisa

mengalahkan produktivitas pekerja yang semangat

kerjanya tinggi.” Itu penjelasan Ray dalam rapat

bulanan. (Bab. 23. hlm. 254)

mm. Ray menggeleng. Sebenarnya sudah. Tapi

seminggu lalu, saat malam-malam pulang, ditanya

hal serupa dan dia mengangguk, istrinya

menunduk kecewa. Ray merasa amat bersalah.

Makanya sejak malam itu, sekenyang apa pun dia

pulang dari lokasi konstruksi bandara, Ray

memaksakan diri makan malam bersama istrinya.

(Bab. 26. hlm. 287)

nn. “B-a-i-k. Kau akan baik-baik saja, Yang. Mereka

sedang menyiapkan operasi. Bayi kita akan

selamat.” Ray berbisik, mengelus lembut dahi

istrinya. (Bab. 26. hlm. 305)

oo. “Apa pun bentuk kehilangan itu, ketahuilah, cara

terbaik untuk memahaminya adalah selalu dari sisi

yang pergi. Bukan dari sisi yang ditinggalkan….”

(Bab. 28. hlm. 315)

pp. “Seseorang yang memiliki tujuan hidup, maka

baginya tidak akan ada pertanyaan tentang

mengapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang

menyenangkan darinya, kenapa dia harus

dilemparkan lagi ke kesedihan. Baginya semua

proses yang dialami, menyakitkan atau

menyenangkan, semuanya untuk menjemput

Page 69: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

56

tujuan itu. Dan dia bertekad menjemput akhir

sambil tersenyum, seperti istrimu. Ia meninggal

dengan penghujung yang baik. Hanya inilah satu-

satunya penjelasan bagimu, dari sisi yang

ditinggalkan.” (Bab 28. hlm. 318)

qq. Ray tahu persis mengurus pekerja. Semakin baik

motivasi mereka, maka semakin baik produktivitas

dan kualitas kerja mereka. (Bab. 29. hlm. 329)

rr. “Kau terjebak keinginan-keinginan dunia. Kau

mencintai dunia persis seperti kerumunan orang-

orang lainnya yang amat keterlaluan mencintainya.

Dan lazimnya para pecinta dunia itu, maka

sungguh dia tidak akan pernah terpuaskan oleh

yang bisa disediakan dunia.” (Bab 33. hlm. 379)

ss. “Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan

merasa muak dengan semua penderitaan maka itu

saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar

baik untukmu, janji-janji, masa depan. Dan

sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu

menyenangkan dan selalu merasa kurang dengan

semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus

melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak

beruntung darimu.” (Bab 36. hlm. 416-417)

tt. “Tentang nama anak perempuanmu, dan berbagai

bagian yang tidak terjelaskan, semoga langit

berbaik hati memberitahu. Kalau pun tidak,

begitulah kehidupan. Ada yang kita tahu. Ada pula

Page 70: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

57

yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-

tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat jahat

kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja

melindungi kita dari kita tahu sendiri.” (Bab 37.

hlm. 425)

B. Analisis Data dalam Novel Rembulan Tenggelam di

Wajahmu

Hasil analisis isi pesan moral ini didapat dengan pengujian

kategorisasi pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dan

orang yang dianggap kredibel dan mampu memberikan penelitian

secara objektif. Juri yang telah memberikan nilai pada

kategorisasi tersebut adalah:

Juri I : Hariyanto Fathi, M.Ag. (Tokoh Agama dan Guru

Sekolah Dasar Islam Darul Falah Kedaung)

Juri II : Muhammad Nur Afif, S.Pd.I (Tokoh Agama)

Juri III : Neneng Juwita, S.Pd (Kepala Sekolah TK Rainbows

Playgroup and Kindergarten)

Data hasil kesepakatan juri yang telah didapatkan dalam

memperoleh validitas dan realibilitas isi pesan moral sesuai

kategori yang telah ditentukan, yaitu: moral kepada Allah, moral

kepada diri sendiri, dan moral kepada manusia lain. Berikut

adalah hasil nilai koefisien reliabilitas kesepakatan antar juri pada

keseluruhan isi pesan moral dalam novel Rembulan Tenggelam di

Wajahmu karya Tere Liye:

Tabel 2

Kesepakatan Antar Juri Keseluruhan Isi Pesan Moral

Page 71: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

58

Antar

Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 74 66 8 0,89

1 dan 3 74 65 9 0,87

2 dan 3 74 67 7 0,90

Jumlah 2,66

Jumlah nilai tersebut didapat dari rumus:

Koefisien reliabilitas =

Nilai rata-rata (x) =

Komposit reliabilitas =

=

=

= 0,95

Dari tabel di atas menunjukkan kesepakatan antar juri 1 dan

2 sebesar 0,89 (hal ini menunjukkan kesepakatan yang sangat

baik antar kedua juri). Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar

0,89 (menunjukkan kesepakatan yang sangat baik antar kedua

juri). Kesepakatan juri 2 dan 3 sebesar 0,90 (menunjukkan

kesepakatan yang sangat baik antar kedua juri).

Data tersebut dapat disebutkan bahwa hasil nilai komposit

reliabilitas yang didapat dari uraian keseluruhan isi pesan moral

dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

dari kesepakatan juri ialah sebesar 0,95.

Hasil yang telahdihitung tersebut didapat dari perhitungan

unit analisis dalam novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Page 72: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

59

karya Tere Liye yang di dalamnya terapat 38 sub bab cerita. Dari

38 sub bab cerita tersebut, peneliti tidak membatasi unit yang

akan dijadikan objek dan meneliti semua sub bab tersebut untuk

dijadikan sebagai unit anlisis. Berikut adalah sub bab yang

diteliti:

Tabel 3

Sub bab cerita yang diteliti dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu karya Tere Liye

No Sub Bab Cerita Halaman

1 Bab 1: Aku Rinai 1

2 Bab 2: Aku Rehan 11

3 Bab 3: Aku Pasien 17

4 Bab 4: Aku Diar 21

5 Bab 5: Aku Terminal Kota 29

6 Bab 6: Aku Bayi Yang Selamat 33

7 Bab 7: Aku Penjudi Ulung 41

8 Bab 8: Aku Pertanyaan Pertama 49

9 Bab 9: Aku Tasbih Yang Rusak 61

10 Bab 10: Aku Arab Tua Tidak Berguna 77

11 Bab 11: Aku Rumah Singgah 85

12 Bab 12: Aku Perkelahian-Perkelahian 103

13 Bab 13: Aku Kapak Bermata Satu 113

14 Bab 14: Aku Kereta Listrik 131

15 Bab 15: Aku Pertanyaan Kedua 145

16 Bab 16: Aku Berlian Seribu Karat 153

17 Bab 17: Aku Sepotong Koran Tua 165

Page 73: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

60

18 Bab 18: Pencurian Yang Hebat 177

19 Bab 19: Aku Plee 193

20 Bab 20: Aku Ayah-Bunda 203

21 Bab 21: Aku Eksekusi Mati 215

22 Bab 22: Aku Gerbong Makan 223

23 Bab 23: Aku Cinta Pertama 233

24 Bab 24: Aku Puding Pisang 241

25 Bab 25: Aku Pesta Kembang Api 259

26 Bab 26: Aku Pernikahan 277

27 Bab 27: Aku Anak-Anak Surga 285

28 Bab 28: Aku Lomba Busana Oriental 297

29 Bab 29: Aku Pertanyaan Ketiga 311

30 Bab 30: Aku Seribu Rembulan 321

31 Bab 31: Aku Mister Liem 333

32 Bab 32: Aku Anggrek Putih Dari Timur 341

33 Bab 33: Aku Pertanyaan Keempat 361

34 Bab 34: Aku Dua Pemahat 375

35 Bab 35: Aku Suami-Istri Koh Cheu 385

36 Bab 36: Aku Enam Tahun Penghabisan 401

37 Bab 37: Aku Pertanyaan Kelima 411

38 Bab 38: Aku Rembulan Tenggelam Di

Wajahmu 423

Dari semua sub bab cerita yang dijadikan objek sebagai unit

analisis, diujikan kepada masing-masing juri berdasarkan

Page 74: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

61

ketegori yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut uraian hasil

penilaian para juri bersadarkan masing-masing kategori:

1. Pesan Moral Manusia Kepada Tuhan

Hubungan manusia dengan Tuhan dilakukan dengan

berdoa ataupun wujud lain yang menunjukkan adanya

hubungan vertikal dengan Yang Maha Kuasa, misalnya

dengan cara memuji-Nya,yakni dengan cara menjadikan

Tuhan sebagai satu-satunya penolong ummat. Seperti

telah dijelaskan dalam surat AL-Ikhlas ayat 1-4, yang

berbunyi:

يىلد ٢ٱلصودٱلل١أحدٱللهىقل ولن يلد يكيله٣لن ۥولن ٤كفىاأحد

Artinya:

“Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa (1); Allah

adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala

sesuatu (2); Dia tiada beranak dan tidak pula

diperanakkan (3); dan tidak ada seorangpun yang setara

dengan Dia (4)."

Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori

moral manusia kepada Tuhan, yang dihitung

menggunakan rumus:

Koefisien reliabilitas =

Tabel 4

Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori Moral

Manusia kepada Tuhan

Page 75: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

62

Antar

Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 13 13 0 1,00

1 dan 3 13 12 1 0,92

2 dan 3 13 12 1 0,92

Jumlah 2,84

Page 76: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

63

Nilai rata-rata (x) =

Komposit reliabilitas =

=

=

= 0,98

Tabel di atas menunjukkan nilai kesepakatan antar juri 1

dan juri 2 sebesar 1,00 sedangkan antar juri 1 dan juri 3

serta antar juri 2 dan 3 mendapat nilai yang sama yakni

sebesar 0,92, sehingga jumlah nilai kesepakatan seluruh

juri adalah sebesar 2,84. Setelah itu nilai tersebut dihitung

nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit

reliabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai

komposit reliabilitas moral manusia kepada Tuhan sebesar

0,98.

Hasil yang didapat dari perhitungan kategori moral

manusia kepada Tuhan menunjukkan bahwa angka

reliabilitas yang terjadi atas kesepakatan antar juri cukup

tinggi, dan alat ukur ini bisa dikatakan benar-benar

reliabel.

2. Pesan Moral Manusia kepada Diri Sendiri

Moral terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang

memperlakukan diri pribadinya baik itu sifatnya jasmani

atau rohani. Memperlakukan diri secara adil dengan tidak

melakukan sesuatu yang tidak baik atau merugikan diri

sendiri.

Page 77: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

64

Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori

moral manusia kepada diri sendiri, yang dihitung

menggunakan rumus:

Koefisien reliabilitas =

Tabel 5

Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori Moral

Manusia kepada Diri Sendiri

Antar

Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 15 12 3 0,80

1 dan 3 15 13 2 0,87

2 dan 3 15 12 3 0,80

Jumlah 2,47

Nilai rata-rata (x) =

Komposit reliabilitas =

=

=

= 0,93

Tabel di atas menunjukkan nilai kesepakatan antar juri 1

dan juri 2 sebesar 0,80, sedangkan antar juri 1 dan juri 3

sebesar 0,87, serta antar juri 2 dan 3 mendapat nilai

sebesar 0,80, sehingga jumlah nilai kesepakatan seluruh

juri adalah sebesar 2,47. Setelah itu nilai tersebut dihitung

nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit

Page 78: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

65

reliabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai

komposit reliabilitas moral manusia kepada diri sendiri

sebesar 0,93.

Hasil yang didapat dari perhitungan kategori moral

manusia kepada diri sendiri menunjukkan bahwa angka

reliabilitas yang terjadi atas kesepakatan antar juri cukup

tinggi, dan alat ukur ini bisa dikatakan benar-benar

reliabel.

3. Pesan Moral Manusia kepada Manusia Lain

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjalin

kehidupan yang rukun atas dasar rasa persaudaraan,

terlebih lagi bagi sesama muslim ataupun yang bukan

muslim. Tidak ada batasan untuk seseorang melakukan

kebaikan dan saling tolong-menolong asalkan dalam

konteks kebaikan. Seperti dijelaskan dalam Q.S Al-

Maidah ayat 2:

أيهب ئسٱلرييي سولٱللءاهىالتحلىاشع حسامٱلشه ولٱل هد ئدولٱل

قل ٱل

يي ءاه تول بي حسامٱل ٱل تن حلل وإذا ب ا ى وزض زبهن ي ه لا فض تغىى يب

فطبدوا شلوٱص سهكن ني يج وكن مأىصد جدبىقى وس حسامٱل ٱل

تدوا أىتع

بسوتعبوىانل وٱل ىي نولتعبوىانلٱلتق ث ىوٱل و عد ٱللإىٱلل ٱتقىاوٱل

عقبةشديد ٢ٱل

Page 79: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

66

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

melanggar syi´ar-syi´ar Allah, dan jangan melanggar

kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu)

binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-

id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang

mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia

dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah

menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan

janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu

kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari

Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada

mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-

menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah

amat berat siksa-Nya.”

Berikut adalah tabel hasil kesepakatan antar juri kategori

moral manusia kepada Tuhan, yang dihitung

menggunakan rumus:

Koefisien reliabilitas =

Tabel 6

Koefisien Reliabilitas Kesepakatan Antar Juri kategori Moral

Manusia kepada Manusia Lain

Page 80: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

67

Antar

Juri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai

1 dan 2 46 41 5 0,89

1 dan 3 46 42 4 0,91

2 dan 3 46 43 3 0,93

Jumlah 2,73

Nilai rata-rata (x) =

Komposit reliabilitas =

=

=

= 0,97

Tabel di atas menunjukkan nilai kesepakatan antar juri 1

dan juri 2 sebesar 0,89, sedangkan antar juri 1 dan juri 3

sebesar 0,91, serta antar juri 2 dan 3 mendapat nilai

sebesar 0,93, sehingga jumlah nilai kesepakatan seluruh

juri adalah sebesar 2,73. Setelah itu nilai tersebut dihitung

nilai rata-ratanya untuk kemudian bisa dicari komposit

reliabilitasnya. Maka dengan demikian, hasil nilai

komposit reliabilitas moral manusia kepada manusia lain

sebesar 0,97.

Hasil yang didapat dari perhitungan kategori moral

manusia kepada manusia lain menunjukkan bahwa angka

reliabilitas yang terjadi atas kesepakatan antar juri cukup

Page 81: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

68

tinggi, dan alat ukur ini bisa dikatakan benar-benar

reliabel.

C. Pesan Moral Yang Paling Dominan

Untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan

antar juri tersebut, dihitung dengan rumus komposit reliabilitas.

Dari hasil di atas ditemukan bahwa kesepakatan antar juri untuk

kategori-kategori yang dibuat sebesar 0,95. Hal ini menunjukkan

kesepakatan yang sangat baik diantara para juri. Setelah

melakukan perhitungan reliabilitas terhadap tiga juri, maka alat

ukur ini dianggap reliabel sebagai sebuah kategori penelitian.

Untuk mengetahui pesan yang paling dominan dalam novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu, maka peneliti melakukan

perhitungan prosentase dan frekuensi berdasarkan kategori yang

telah dibuat peneliti dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P =

Keterangan :

P = Prosentase

F = Frekuensi

N = Jumlah

a. Pesan Moral Manusia kepada Tuhan

P =

= 18%

Page 82: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

69

Berdasarkan keseluruhan pesan moral yang diteliti, pesan

moral manusia kepada Tuhan didapatkan prosentase

sebesar 18%.

b. Pesan Moral Manusia kepada Diri Sendiri

P =

= 20%

Berdasarkan keseluruhan pesan moral yang diteliti, pesan

moral manusia kepada diri sendiri didapatkan prosentase

sebesar 20%.

c. Pesan Moral Manusia kepada Manusia Lain

P =

= 62%

Berdasarkan keseluruhan pesan moral yang diteliti, pesan

moral manusia kepada manusia lain didapatkan

prosentase sebesar 62%.

Tabel 7

Jumlah Isi Pesan Moral

No Kategori Isi Pesan

Moral Frekuensi

Prosentase

1 Moral Manusia kepada

Allah

13 18%

2 Moral Manusia kepada

Diri Sendiri

15 20%

3 Moral Manusia kepada

Manusia Lain

46 62%

Jumlah 74 100%

Page 83: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

70

Dengan demikian, pesan moral manusia kepada manusia lain

adalah yang paling dominan yang terdapat dalam novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu, yaitu sebesar 62%.

D. Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam di

Wajahmu

Pesan moral yang disampaikan dalam novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu dikemas dengan sangat apik dan menarik

para pembaca, hingga pembaca tidak bosan dalam membaca

novel tersebut. Dalam novel tersebut para pembaca diajak untuk

berimajinasi oleh penulis dengan menampilkan plot dan latar

yang unik. Menceritakan kejadian masa lalu seorang Rehan

Raujana yang diberi kesempatan untuk melihat sisi lain dari

kehidupan yang tidak pernah diketahuinya.

Novel ini memberikan banyak pembelajaran serta pesan

moral kepada para pembaca untuk dapat memaknai hidup. Dalam

novel ini bukan hanya menceritakan pemutaran ulang kisah

hidup, namun perjalanan inilah yang akhirnya mampu menjawab

lima besar pertanyaan yang mengetuk-ngetuk hati dan kepalanya

sepanjang hidupnya. Lima pertanyaan untuk lima jawaban.

Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu ini

mengungkapkan lika-liku pahit manisnya kehidupan yang sering

kali tak dapat di nalar oleh logika manusia. Potongan kehidupan

manusia sadar ataupun tidak merupakan suatu siklus sebab

akibat, ada kaitannya satu sama lain. Menjalin hubungan yang

pada akhirnya jika manusia diberi kesempatan untuk mengetahui,

maka semua akan tercengang dengan jalinan klip-klip hidupnya

selama ini yang saling berkaitan dan tak terduga.

Page 84: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

71

Rehan Raujana atau Ray adalah seorang anak yang tumbuh

di sebuah Panti Asuhan dan tak tahu asal mula kehidupannya

sendiri. Ia tumbuh menjadi seorang anak lelaki nakal, dengan

fisik yang kuat, dan berotak amat cerdas. Ia menjadi nakal adalah

semata-mata karena dipicu lingkungan panti asuhan yang “tidak

ideal”. Penjaga panti mengeksploitasi anak-anak dengan

mempekerjakan mereka di jalanan.

Malam-malamnya dipenuhi dengan lima pertanyaan besar

dalam hidupnya. Lima pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti

makna hidup dan kehidupan. Pertama, Mengapa dia harus tinggal

di panti asuhan menyebalkan itu? Kedua, Apakah hidup ini adil?

Ketiga, Kenapa Tuhan mengambil yang dia cinta? Kenapa takdir

menyakitkan itu harus terjadi? Keempat, Mengapa setelah semua

yang dia miliki ternyata semuanya tetap terasa kosong dan

hampa? Dan yang terakhir, Mengapa dia harus mengalami sakit

yang berkepanjangan itu? Lima pertanyaan yang langsung ada

kesempatan untuk mendapat jawaban.

Orang tua Ray meninggal saat terjadi kebakaran, sehingga ia

tinggal di panti asuhan. Ketika Ray beranjak enam belas tahun, ia

memutuskan untuk mencuri uang di kantor penjaga panti dan

kabur. Tak sengaja ia menemukan potongan masa lalunya di

sana. Di luar panti, Ray menjalani kehidupan keras sebagai anak

jalanan, ia menemukan kebahagiaannya di tempat tersebut.

Di jalanan Ray menjalani hidupnya yang gelap (mencuri,

mabuk-mabukan hingga berjudi). Kemudian ia menemukan

kehidupan yang berbeda di Ibu Kota. Setelah kemenangan

besarnya berakhir ia terdampar disuatu Rumah Singgah. Bertemu

Page 85: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

72

dengan anak-anak jalanan berjuta mimpi masa depan yang lebih

baik. Namun, hal itu tak berlangsung lama karena lagi-lagi Ray

memutuskan keluar dari rumah singgah dan kembali hidup

gelandangan. Mengamen dari satu gerbong ke gerbong lain

dengan mengandalkan gitarnya.

Kehidupan Ray berubah drastis setelah nekat ikut seseorang

mencuri berlian di Bank Internasional. Namun pencurian itu

digagalkan oleh penjaga gedung Bank Internasional itu. Karena

ingin lari dari masalah mencurinya, Ray pulang ke kampung lalu

bertemu dan jatuh cinta kepada wanita yang disebutnya “Si Gigi

Kelinci”. Lalu mereka menikah dan hidup bahagia melebihi batas

kelayakan.

Sayang, kebahagiaannya tidak bertahan lama. Sang istri dan

calon bayinya meninggal dunia. Untuk melupakan rasa dukanya

itu, Ray kembali ke kota dan merintis usahanya hingga sukses

luar biasa. Namun dibalik kesuksesan itu semua, Ray masih tetap

merasa hampa meski hidup bergelimang harta.

Tahun demi tahun berlalu, tubuh Ray taklagi semuda dan

sekuat dulu. Kini rasa sakit mulai menggerogoti tubuhnya yang

tak lagi muda. Sisa masa hidupnya dihabiskan di lorong rumah

sakit. Namun Ray masih diberi kesempatan untuk mengenang

masa lalunya, menjawab semua pertanyaan dalam dirinya, serta

merenungkannya lalu memperbaikinya.

Page 86: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menganalisis data yang

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere

Liye ini sarat dengan aspek moral. Pesan moral dalam

novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu karya Tere

Liye meliputi Moral Manusia kepada Tuhan, Moral

Manusia kepada Diri Sendiri, serta Moral Manusia

kepada Manusia Lain. Pesan moral yang digambarkan

dalam novel ini bahwa setiap kehidupan adalah sebab-

akibat. Sebab-akibat itu membentuk peta dengan

ukuran raksasa. Kehidupan seseorang menyebabkan

garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain

mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang

lainnya lagi, kemudian entah pada siklus keberapa,

kembali lagi ke garis kehidupan orang tersebut. Segala

hal yang terjadi di hidup ini saling mempengaruhi,

saling berinteraksi.

2. Pesan moral yang paling dominan dalam novel

Rembulan Tenggelam di Wajahmu yaitu: Pesan Moral

Manusia kepada Manusia Lain 62%, lalu Pesan Moral

Manusia kepada Diri Sendiri sebesar 20%, dan Pesan

Moral Manusia kepada Tuhan sebesar 18%.

Page 87: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

74

B. Saran-saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis

ingin memberikan beberapa saran kepada

Mahasiswa,Pembaca, dan Penulis Novel Rembulan

Tenggelam di Wajahmu:

1. Kepada Mahasiswa,diharapkanbanyak meneliti dan

mengkaji karya yang mengandung pesan moral untuk

memberikan kontribusi bagi orang lain, serta untuk

mengetahui lebih mendalam mengenai moral sesuai

syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kepada pembaca, diharapkan untuk tidak menjadikan

novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu hanya

sebagai hiburan semata, namun benar-benar menyerap

pesan-pesan yang disampaikan dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kepada penulis Tere Liye, telah berhasil dalam

menyampaikan pesan-pesan moral kepada pembaca

dengan alur dan cerita yang menarik khas Tere Liye

membuat pembaca enggan untuk mengakhiri bacaan.

Namun rumitnya cerita yang dimengerti membuat

sebagian pembaca sulit mencerna dan langsung

memahami maksud penulis. Diharapkan kepada

penulis untuk bisa memberikan cerita yang ringan dan

mudah dimengerti oleh pembaca.

Page 88: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

75

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Abdurrahman, S. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rhineka

Cipta.

Aminuddin. (1987). Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar

Baru.

Arifin, T. M. (1995). Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: Rajawali

Press.

Buleang, A. (2004). Metodologi Penelitian Kontemporer. Yogyakarta:

Penerbit Andi Offset.

Cangara, H. (2014). Komunikasi Politik: Konsep, Teori,dan Strategi.

Jakarta: Rajawali Pers.

Darajat, Z. (1993). Teori Pengkajian Fiksi. Jakarta: Haji Masagung.

Daud, M. (2006). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian

Ilmu Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:

Kencana.

Hefni, H. (2015). Komunikasi Islam. Jakarta: Prena Media Grup.

Ibrahim, A. S. (2009). Metode Analisis Teks & Wacana. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

K.M, J. S. (1986). Antologi Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.

Mufid, M. (2012). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana.

Neuman, W. L. (2013). Metode Penelitian Sosial: Pendekatan

Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Ketujuh. Jakarta: PT. Indeks.

Nurgiyantoro, B. (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah

Mada University.

Page 89: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

76

Nurgiyantoro, B. (1998). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah

Mada University.

Nurgiyantoro, B. (2000). Teori Pengkajian FIksi. Yogyakarta: Gajah

Mada University.

Setiawan, B. (1995). Materi Pokok Metode Penelitian Komunikasi.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Soehartono, I. (1995). Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik

Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Stokes, J. (2006). How To Do Media And Cultural Studies. Yogyakarta:

PT Bentang Pustaka.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H. G. (1991). Metodologi Pengajaran Bahasa. Bandung:

Angkasa.

Tebba, S. (2007). Etika dan Tasawuf Jawa. Jakarta: Pustaka Irvan.

Wajidi, F. (1993). Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi.

Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wardoyo, P. (1990). Moral dan Masalahnya. Jakarta: Kanisius.

Widjaja, H. A. (2000). Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Page 90: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

77

JURNAL

dkk, M. A. (2017). Efektivitas Penggunaan Media Buku Cerita

Bergambar dalam Penanaman Nilai-Nilai Moral Siswa SD

Kelas Rendah. Pendagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan.

dkk, Y. P. (2014). Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media

Buku Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Perilaku Moral. Jurnal

Pendidikan Anak Usia DIni Undiksha.

Eliastuti, M. (2017). Analisis Nilai-Nilai Moral dalam Novel Kembang

Turi Karya Budi Sardjono. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah

Pendidikan.

Al Mawardi. (2013). Etika, Moral dan Akhlak. Jurnal Fakultas

Pendidikan Agama Islam Politeknik Negeri Lhokseumawe

Lawrence A. Blum, Gilligan and Kohlberg. (2009). Implications for

Moral Theory. Chicago Junal.

Reksiana. (2018). KERACUNAN ISTILAH KARAKTER, AKHLAK,

MORAL DAN ETIKA. Dosen Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu

Al-Qur'an Jakarta.

INTERNET

Anjarwati, Julia. 2019. Biografi Singkat Tere Liye.

https://bahasa.foresteract.com/biografi-singkat-tere-liye/ (diakses pada

tanggal 20 Mei 2020)

Wink. 2018. Biografi dan Profil Tere Liye-Penulis Novel

Terkenal Asal Indonesia. https://www.biografiku.com/biografi-dan-

profil-tere-liye-penulis-novel-terkenal-asal-indonesia/ (diakses pada

tanggal 20 Mei 2020)

Page 91: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 92: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

LAMPIRAN

Page 93: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 94: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 95: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 96: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 97: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …
Page 98: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

1

Pesan Moral dalam Novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

Karya Tere Liye

A. Apakah ada pesan moral tentang moral kepada Tuhan, moral kepada diri sendiri, dan

moral kepada manusia lain dalam kutipan novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu

tersebut?

1. Malam kemenangan. Semua berlomba menggemakan nama besar Tuhan. Semua

muka mengekspresikan kebahagiaan. Mulut-mulut mendesah atau malah berteriak

seperti anak-anak di masjid ujung gang yang berebut mik. Berguling-guling menyikut

rekan sepantaran. Meneriakkan takbir dengan suara fals bin cempreng. Asyik sekali.

Tidak penting keluh-protes telinga-telinga yang mendengarkan.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

2. Maka kepalanya mendongak ke atas. Mencari mukaMu yang konon katanya ada

dimana-mana. Menggetarkan sekali mendengar pertanyaan yang tidak terucap itu.

Menggetarkan sekali menyimak percakapan tanpa suara itu. Karena, Engkau selalu

menjawab setiap pertanyaan. Sungguh, satu jawaban untuk satu pertanyaan. Jawaban

yang sempurna. Tidak lebih, tidak kurang. Tetapi Rinai tidak tahu itu, ia terlampau

kecil untuk mengerti. Rinai hanya tahu ia mau menangis. Hatinya sedih. Teramat

sedih malah. Maka matanya pun membasah. Memeluk boneka beruang madunya lebih

erat.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

3. “Kalau urusan sekecil itu saja sudah ditentukan, bagaimana mungkin urusan manusia

yang lebih besar luput dari ketentuan.... Bagi binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-

benda mati, kehidupan adalah sebab-akibat. Mereka hanya menjalani hukum alam

yang sudah ditentukan.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

4. “Ray, penjaga Panti itu mendapatkan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaannya saat

itu juga.... Dia mendapatkannya secara langsung. Semua itu karena Diar.... Diar telah

membuka hati yang membeku itu. Diar menjadi sebab sebuah pertobatan, sebab

Tuhan berkenan menemukan penjaga Panti itu kembali.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

5. “Berdoalah, Ray. Hanya itu yang bisa kita lakukan.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

6. “Ray, kehidupan ini selalu adil. Keadilan langit mengambil berbagai bentuk. Meski

tidak semua bentuk itu kita kenali, tapi apakah dengan tidak mengenalinya kita bisa

berani-beraninya bilang Tuhan tidak adil? Hidup tidak adil? Ah, urusan ini terlanjur

sulit bagimu, karena kau selalu keras-kepala.”

Page 99: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

2

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

7. “Pembalasan di dunia hanya sepotong kecil dari keadilan langit. Ada cara lain bagi

Tuhan untuk membuat timbangan keadilan itu berjalan baik. Kau dan sebagian besar

orang di muka bumi boleh jadi mengingkarinya, tapi itu nyata, pembalasan hari akhir

itu nyata, senyata kau yang sekarang tersungkur mengenang masa lalu ini.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

8. Ya Tuhan, dia rindu sekali menatap wajah Ayah-Bundanya. Rindu sekali mendengar

suara mereka memanggil namanya. Rindu sekali bersembunyi dalam peluknya….

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

9. Apa maksud semua ini, Tuhan? Aku mohon, jangan sampai.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

10. “Kau tahu, istrimu benar-benar ingin menjadi istri yang baik untukmu, menjadi ibu

yang baik untuk anak-anakmu. Ia tak pandai ilmu agama, ia baru belajar itu semua

saat kalian menikah. Tapi dia paham sebuah kalimat yang indah, nasihat pernikahan

kalian yang disampaikan penghulu: Istri yang ketika meninggal dan suaminya ridha

padanya, maka pintu surga dibukakan lebar-lebar baginya.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

11. Sama seperti dulu, meski hatinya marah, meski hatinya mengutuk langit berkali-kali,

Ray tetap terpesona menatap rembulan di langit. Merasa damai dengan sepotong

ciptaan Tuhan yang seolah-olah digantungkan begitu saja itu.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

12. Malam-malam itu meski amat bencinya dengan keputusan Tuhan, amat marahnya

dengan segala takdir, sepotong rembulan di atas selalu membuatnya berterima-kasih.

Mungkin itulah gunanya Tuhan menciptakan rembulan terlihat indah dari bumi.

Menjadi penghiburan bagi hati yang resah saat menatapnya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

13. “Kau benar, Ray. Ada satu janji Tuhan. Janji Tuhan yang sungguh hebat, yang

nilainya beribu kali tak terhingga dibandingkan menatap rembulan ciptaanNya.

Tahukah kau? Itulah janji menatap wajahNya. Menatap wajah Tuhan. Tanpa tabir,

tanpa pembatas.... Saat itu terjadi maka sungguh seluruh rembulan di semesta alam

tenggelam tiada artinya. Sungguh seluruh pesona dunia akan layu. Percayalah selalu

atas janji itu, Ray, maka hidup kita setiap hari akan terasa indah....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Page 100: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

3

14. Dasar bodoh. Diar bisa saja mengambil jatah lebih dari upahnya yang hanya tiga ribu

perak perhari dari kotak uang ini. Tidak ada yang tahu. Tetapi Diar selalu saja jujur

menyerahkan semuanya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

15. Pasien berumur enam puluh tahun itu tertunduk dalam-dalam. Tubuhnya masih

terduduk di aspal terminal. Sementara di kejauhan, tubuh Diar sudah dilarikan dengan

salah-satu angkutan umum. Melesat menuju rumah sakit terdekat.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

16. “Aku... Akulah yang merusak tasbih itu....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

17. “Maafkan aku, Bapak! Maafkan aku yang telah merusak tasbih itu. Tidak

mendengarkan, padahal.... Bapak sudah melakukan banyak kebaikan kepada kami.

Semoga, semoga Tuhan membalas segala kebaikan itu. Maafkan aku, Bapak...

maafkan Diar yang nakal....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

18. “Kau tahu, penjaga Panti tertegun lama saat menerimanya. Menyesali betapa

buruknya dia berusaha menjelaskan berbagai pertanyaannya dulu dengan caranya

sendiri, mencari pembenaran atas semua potongan kehidupannya.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

19. Yang dia tahu hatinya perlahan menuntun tangannya. Tangan pasien itu terjulur ke

depan. Gemetar. Mencoba mengelus wajah Diar yang membeku. Wajah lebam, wajah

bengkak, wajah yang.... Hei, wajah yang tersenyum amat memesona. terlihat begitu

menawan.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

20. Di kelas itu hanya ada empat murid. Semuanya anak jalanan. Melihat mereka Ray

urung berkecil hati, ternyata ketiga teman sekelasnya sumuran, hanya satu yang sesuai

dengan usia anak sekolah menengah pertama kelas satu. Guru yang mengajar tadi

pagi adalah bapak-bapak setengah baya. Biasa-biasa saja. Tidak ada Ibu Guru Nusi.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

21. Dan Ray sejak malam itu benar-benar merasakan janji kehidupan yang lebih baik.

Rumah Singgah ini memberikan sepotong kehidupan baru yang indah baginya. Anak-

anak lain menjadi keluarga baginya. Mereka malah lebih dari sekedar keluarga.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Page 101: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

4

22. Dia akhirnya bersekolah. Rutinitas harian yang menyenangkan. Tidak ada yang

memaksa. Dan dia mulai menata masa depan yang lebih baik. Merasa memiliki janji

masa depan yang baik. Janji-janji dari kisah Bang Ape setiap Sabtu-malam. Dia

bermimpi setelah lulus ujian persamaan minggu depan akan meneruskan kuliah.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

23. “... Kau tidak tahu memang, karena Ilham selama sepuluh tahun itu selain belajar

bagaimana membuat lukisan yang lebih baik, juga mendapatkan bonus dari kegagalan

sebelumnya: belajar tentang kerendahan-hati. Ilham memutuskan untuk tidak

menuliskan nama di setiap lukisannya.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

24. Dimasa-masa menunggu itu, dia pernah memaksa dirinya datang mengunjungi sel

tahanan Plee. Membujuk hatinya untuk terakhir kali menemui Plee. Bertanya apa

kabarnya? Meminta maaf atas kekeliruan di lantai 40, memeluk Plee.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

25. Ray menelan ludah. Mengusap rambut panjangnya yang sebelum berangkat disisir

rapi sepuluh kali. Dia harus mencoba, bisik separuh hati Ray. Apa salahnya? Sudah

lama dia merencanakannya. Kalau ia menolak? Setidaknya dia sudah pernah

mengajaknya. Ray meremas jemarinya. Gugup.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

26. “Aku baik-baik saja, ceroboh. Aku senang mendengarnya. Amat senang. Tetapi aku

tidak membutuhkan itu, Yang. Rumah besar, mobil, berlian, pakaian yang indah.

Bagiku kau ikhlas dengan semua yang kulakukan untukmu. Ridha atas perlakuanku

padamu. Itu sudah cukup.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

27. “Aku menginginkan kau bahagia melihat anak-anak kita. Kau bahagia melihat mereka

tumbuh besar. Kau ikhlas dengan semua apa yang kulakukan untukmu. Kau

menerima apa-adanya semua yang kulakukan untukmu, kau ridha. Aku takut

kepergian anak itu membuat kau sedih. Aku sungguh akan lebih sedih melihat kau

sedih….”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

28. Ray bergegas menuju penginapan terdekat. Ada banyak hal yang harus dilakukan

besok. Ada banyak hal yang ingin direncanakannya besok. Kesedihan ini harus dilalui

dengan banyak aktivitas.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

29. Diar, anak panti asuhan yang sekamar dengannya, setengah jam kemudian berbaik

hati menyelinap ke halaman Panti, berusaha menyerahkan sebungkus roti tawar dan

Page 102: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

5

segelas cendol melalui balik pintu. Sayang, penjaga Panti keburu tahu. Mendelik

mengancam Diar dengan pecut rotan, “Biarkan bangsat itu berbuka dengan air hujan!

Atau kau mau bersamanya di luar??”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

30. “Pulanglah! Istirahat. Besok hari raya....” Dokter senior, salah satu dari tiga dokter

yang memeriksa pasien di atas ranjang-pemilik kongsi bisnis terbesar yang pernah

ada- tersenyum ke arah suster yang terlihat lelah.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

31. “Kami rindu kau, Rehan.” Diar menggigit bibir, memecah diam, mengatakan kalimat

itu sambil menatap Rehan seperti seorang adik yang menatap kakaknya. Ya, anak-

anak di Panti itu sudah bagai keluarga. Apalagi dengan semua kesulitan yang timbul

dari penjaga Panti. Apalagi bagi Diar, Rehan selalu penting.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

32. “Jangan. Jangan lakukan....” Diar yang dari tadi hanya mentap bingung buru-buru

melangkah masuk. Berusaha mencegah.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

33. “Kau tahu, Ray, banyak mereka yang tidak menyadari kalau penjelasan itu sudah

datang.... Mungkin karena mereka terlalu dibutakan oleh kehidupan itu sendiri.

Mungkin karena mereka tidak pernah memiliki kemampuan untuk menggapai

penjelasannya. Mungkin juga karena mereka terlalu berharap penjelasan itu datang

dengan amat fantastis. Dalam banyak hal, banyak kasus, penjelasan itu justru datang

dengan sederhana.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

34. “Ray, tidak ada kehidupan di dunia yang sia-sia....” Orang dengan wajah

menyenangkan itu menyentuh lembut bahu pasien yang berdiri di sebelahnya.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

35. “Bagi manusia, hidup ini juga sebab-akibat, Ray. Bedanya, bagi manusia sebab-akibat

itu membentuk peta dengan ukuran raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan

garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis

kehidupan orang lainnya lagi, kemudian entah pada siklus keberapa, kembali lagi ke

garis kehidupanmu.... Saling mempengaruhi, saling berinteraksi....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

36. Diar ingat sekali, saat tubuh ringkihnya menjejak bangunan Panti untuk pertama

kalinya, saat dia canggung mendekat meja makan, Rehan-lah yang tersenyum-

memberikan kursi. Saat dia takut-takut berkenalan dengan anak Panti lainnya yang

Page 103: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

6

lebih besar, Rehan-lah yang menerimanya pertama kali. Menawarinya tinggal

sekamar.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

37. “Terlepas dari buat siapa uang tersebut, sayangnya, tidak semua orang beruntung

mengetahui apa sebab-akibat dari setiap kejadian yang dihadapinya seperti kau

sekarang....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

38. “Tidak banyak yang tahu apa sebab-akibat dari setiap keputusan hidup yang akan

diambilnya. Apa sebab-akibat dari kehidupannya yang mungkin dia pikir selama ini

biasa-biasa saja, tidak berguna, atau menyakitkan malah.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

39. “Sejatinya, dengan mengerti bahwa setiap potongan hidup ini penting, maka

seseorang tidak akan banyak bertanya seperti kau menghabiskan masa enam belas

tahun bertanya sesak di Panti....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

40. “Ray, itulah mengapa tidak semua orang mengerti apa sebab-akibat kehidupannya.

Dengan tidak tahu, maka mereka yang menyadari kalau tidak ada yang sia-sia dalam

kehidupan akan selalu berbuat baik. Setiap keputusan yang akan mereka ambil,

kejadian-kejadian menyakitkan, kejadian-kejadian menyenangkan, itu semua akan

mereka sadari sebagai bagian dari siklus bola raksasa yang indah, yang akan menjadi

sebab-akibat bagi orang lain. Dia akan selalu berharap perbuatannya berakibat baik ke

orang lain.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

41. “Kalau kau memahaminya dari sisi positif, maka kau akan mengerti ada yang peduli

atau bermiliar-miliar bulir air yang membuat riak tersebut. Peduli atas riak-riak yang

kau timbulkan di atas kolam, sekecil atau sekejap apapun riak itu. Dan saat kau

menyadari ada yang peduli, maka kau akan selalu memikirkan dengan baik semua

keputusan yang akan kau ambil. Sekecil apa pun itu, setiap perbuatan kita memiliki

sebab-akibat....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

42. “Siklus sebab-akibat sudah ditentukan. Tidak ada yang bisa merubahnya, kecuali satu:

yaitu kebaikan. Kebaikan bisa merubah takdir....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

43. “Seseorang yang memahami siklus sebab-akibat itu, seseorang yang tahu bahwa

kebaikan bisa merubah siklusnya, maka dia akan selalu mengisi kehidupannya dengan

perbuatan baik. Mungkin semua apa yang dilakukannya terlihat sia-sia, mungkin apa

Page 104: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

7

yang dilakukannya terlihat tidak ada harganya bagi orang lain, tapi dia tetap

mengisinya sebaik mungkin.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

44. Hari ini, sesuai pembicaraan dengan Bang Ape dua hari lalu, Ray mendaftarkan dir

ikut sekolah informal. Kakak-kakak penanggung-jawab Rumah Singgah itu yang

menyarankan, “Setidakya kau punya aktivitas, Ray. Mengisi waktu luang dengan hal-

hal positif. Siapa tahu kau akan lebih banyak tersenyum setelah pergi sekolah. Kami

bosan melihat kau hanya melamun dan menyeringai.” Bang Ape tertawa. Ray hanya

pelan mengangguk. Sukarela mendaftar.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

45. Bang Ape hanya sibuk mengingatkan soal masa depan. Mereka selalu diingatkan

untuk menyadari masa depan ditentukan oleh mereka sendiri, bantuan orang lain ada

batasnya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

46. “Kalian mungkin memiliki masa lalu yang buruk, tapi kalian memiliki kepal tangan

untuk mengubahnya. Kepal tangan yang akan menentukan sendiri nasib kalian hari

ini, kepal tangan yang akan melukis sendiri masa depan kalian.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

47. Malam itu Bang Ape mangatakan kalimat tersebut, kemudian menambahkannya

dengan kalimat: “Kalian akan tetap menjadi saudara di mana pun berada, kalian

sungguh akan tetap menjadi saudara. Tidak ada yang pergi dari hati. Tidak ada yang

hilang dari sebuah kenangan. Kalian sungguh akan tetap menajdi saudara.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

48. “Kau pasti menang,” Ray berkata pelan.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

49. “Berapa kali aku pernah bilang, Rumah Singgah tidak mendidik kalian menjadi

preman, Ray. Kau tidak seharusnya melakukan tindakan bodoh-“

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

50. “Kau berbeda dengan mereka Ray. Kalian berbeda dengan anak jalanan. Aku tidak

membangun Rumah Singgah untuk menjadikan kalian preman. Aku ingin kalian

berpendidikan, memiliki kebanggan atas hidup, bertanggung-jawab. Suatu saat kau

akan mengerti, terkadang pukulan tidak mesti dibalas pukulan. Luka tidak mesti

dibalas luka.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Page 105: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

8

51. “Tahukah kau, kita bisa menukar banyak hal menyakitkan yang dilakukan orang lain

dengan sesuatu yang lebih hakiki.... Rasa sakit yang timbul karena perbuatan aniaya

dan menyakitkan dari orang lain itu sementara, Ray. Pemahaman dan penerimaan

tulus dari kejadian menyakitkan itulah yang abadi....”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

52. “Meskipun dalam situasi tertentu apa yang kau lakukan bisa saja dimengerti, mungkin

malah dibela dan dipuji. Tapi kalian berbeda. Kalian anak-anak yang tahu menyikapi

persoalan dengan baik. Setidaknya aku berharap kalian akan seperti itu suatu saat

kelak, menyadari bahwa tidak semua persoalan hanya bisa diselesaikan dengan

menyalahkan, lantas membalas.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

53. “Berapa kali harus kubilang, aku tidak pernah mendirikan Rumah Singgah untuk

menjadikan kalian anak-anak berandalan. Anak-anak yang suka berkelahi. Aku

mendirikan Rumah Singgah itu karena ingin melihat kalian tumbuh menjadi anak-

anak yang berbeda. Yang mengerti ada banyak pemecahan masalah baik untuk setiap

urusan. Yang memahami terkadang sebuah penerimaan akan memberikan hikmah

yang luar-biasa. Yang selalu yakin, kalau semua orang berpikiran itu bisa dibenarkan,

bukan berarti itu menjadi bisa dibenarkan. Kalian tetap meyakini kalau itu

sesungguhnya keliru karena kalian tahu itu memang keliru.” Bang Ape berkata

dengan intonasi bertenaganya,terdengar amat kecewa.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

54. “Aku tahu apa yang akan kau lakukan, Ray.... Jangan melakukan hal bodoh.” Bang

Ape menelan ludah. Mencengkeram lengan Ray.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

55. “Kau mau segelas cokelat panas, Ray? Aku baru tiba. Warga baru. Kau penghuni

kampung sini? Tempat yang menyenangkan, bukan.... Mau? Mari!”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

56. Plee rajin menawarinya berkunjung. Mampir. Dan Ray seperti biasa tidak bisa

menolak ajakan itu. Apa salahnya? Plee dengan senang hati menyiapkan segelas

cokelat panas setiap kali dia singgah.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

57. “Masalahnya kau tidak seharusnya jahat, Ray. Kau tidak seharusnya menjalani masa-

masa gelapmu dengan alasan karena hidup ini tidak adil. Kau tidak seharusnya

menyalahkan orang-orang yang membuat kehidupanmu buruk, lantas mencari

pembenaran-pembenaran.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Page 106: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

9

58. “Kalau kau tidak boleh menyalahkan orang lain dalam urusan ini, apalagi

menyalahkan Tuhan, Ray.... Itu tidak boleh terjadi, meski amat lazim dilakukan

orang-orang.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

59. Pukul 07.30, mushalla kecil dekat tower mengumandangkan khotbah hari raya,

“Bukan sisa-sisa, tapi berikanlah yang terbaik. Karena yang terbaik itu akan kembali

kepada kalian.” Pengkhotbah berkata lirih.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

60. “Waktu itu kau sering bertanya mengapa Tuhan memudahkan jalan bagi orang-orang

jahat? Mengapa Tuhan justru mengambil kebahagiaan dari orang-orang baik? Itulah

bentuk keadilan langit yang tidak akan pernah kita pahami secara sempurna. Beribu

wajahnya. Berjuta bentuknya. Hanya satu cara untuk berkenalan dengan bentuk-

bentuk itu. Selalulah berprasangka baik. Aku tahu kata-kata ini tetap saja sulit

dimengerti. Aku sederhanakan bagimu, Ray, maksudnya adalah selalulah berharap

sedikit. Ya, berharap sedikit, memberi banyak. Maka kau akan siap menerima segala

bentuk keadilan Tuhan.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

61. “Jangan nangis, Sayang. Ayo, Rehan anak yang kuat. Cup-cup-cup.” Ibunya

membujuk lembut. Mengusap pipi kemerah-merahan bayi dalam rengkuhan

mesranya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

62. “Dia teringat istrinya yang akan menjanda malam ini. Anaknya yang akan yatim

malam ini. Dan dia melihat kau yang terkepung kobaran api. Terpental di tengah-

tengah bilah papan berjatuhan. Dia merangkak dengan sisa-sisa tenaganya. Berusaha

menyelamatkan kau Ray, dia tidak tahu apakah itu sebuah penebusan, tetapi di ujung

semua kejadian ini, dia menyesalinya….”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

63. “Tahukah kau, orang-orang yang suka menyalahkan orang lain atas kejadian buruk

yang menimpanya cenderung sepertimu. Membalas. Ketika kau tidak mampu

membalasnya ke orang yang menjadi penyebabnya, tidak bisa membalasnya ke

Tuhan, maka kau membalasnya dalam bentuk lain. Apa salahnya menjadi jahat.

Menjadi pembenaran.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

64. “Ray, kalau Tuhan menginginkannya terjadi, maka sebuah kejadian pasti terjadi, tidak

peduli seluruh isi langit-bumi bersekutu menggagalkan. Sebaliknya, kalua Tuhan

tidak menginginkannya, maka sebuah kejadian niscaya tidak akan terjadi, tidak peduli

seluruh isi langit-bumi bersekutu melaksanakannya.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

Page 107: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

10

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

65. “Kejadian buruk itu datang sesuai takdir langit. Hanya ada satu hal yang bisa

mencegahnya. Satu hal, sama seperti siklus sebab-akibat sebelumnya, yaitu: berbagi.

Ya, berbagi apa saja dengan orang lain. Tidak. Sebenarnya berbagi tidak bisa

mencegahnya secara langsung, tapi dengan berbagi kau akan membuat hatimu

damai.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

66. “Membiarkan pekerja bersenang-senang secara proporsional justru membuat

semangat kerja mereka membaik. Tidak ada yang bisa mengalahkan produktivitas

pekerja yang semangat kerjanya tinggi.” Itu penjelasan Ray dalam rapat bulanan.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

67. Ray menggeleng. Sebenarnya sudah. Tapi seminggu lalu, saat malam-malam pulang,

ditanya hal serupa dan dia mengangguk, istrinya menunduk kecewa. Ray merasa amat

bersalah. Makanya sejak malam itu, sekenyang apa pun dia pulang dari lokasi

konstruksi bandara, Ray memaksakan diri makan malam bersama istrinya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

68. “B-a-i-k. Kau akan baik-baik saja, Yang. Mereka sedang menyiapkan operasi. Bayi

kita akan selamat.” Ray berbisik, mengelus lembut dahi istrinya.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

69. “Apa pun bentuk kehilangan itu, ketahuilah, cara terbaik untuk memahaminya adalah

selalu dari sisi yang pergi. Bukan dari sisi yang ditinggalkan….”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

70. “Seseorang yang memiliki tujuan hidup, maka baginya tidak akan ada pertanyaan

tentang mengapa Tuhan selalu mengambil sesuatu yang menyenangkan darinya,

kenapa dia harus dilemparkan lagi ke kesedihan. Baginya semua proses yang dialami,

menyakitkan atau menyenangkan, semuanya untuk menjemput tujuan itu. Dan dia

bertekad menjemput akhir sambil tersenyum, seperti istrimu. Ia meninggal dengan

penghujung yang baik. Hanya inilah satu-satunya penjelasan bagimu, dari sisi yang

ditinggalkan.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

71. Ray tahu persis mengurus pekerja. Semakin baik motivasi mereka, maka semakin

baik produktivitas dan kualitas kerja mereka.

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

72. “Kau terjebak keinginan-keinginan dunia. Kau mencintai dunia persis seperti

kerumunan orang-orang lainnya yang amat keterlaluan mencintainya. Dan lazimnya

Page 108: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

11

para pecinta dunia itu, maka sungguh dia tidak akan pernah terpuaskan oleh yang bisa

disediakan dunia.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

73. “Ketika kau merasa hidupmu menyakitkan dan merasa muak dengan semua

penderitaan maka itu saatnya kau harus melihat ke atas, pasti ada kabar baik untukmu,

janji-janji, masa depan. Dan sebaliknya, ketika kau merasa hidupmu menyenangkan

dan selalu merasa kurang dengan semua kesenangan maka itulah saatnya kau harus

melihat ke bawah, pasti ada yang lebih tidak beruntung darimu.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

74. “Tentang nama anak perempuanmu, dan berbagai bagian yang tidak terjelaskan,

semoga langit berbaik hati memberitahu. Kalau pun tidak, begitulah kehidupan. Ada

yang kita tahu. Ada pula yang tidak kita tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu

bukan berarti Tuhan berbuat jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja

melindungi kita dari kita tahu sendiri.”

a. Moral Manusia kepada Tuhan

b. Moral Manusia kepada Diri Sendiri

c. Moral Manusia kepada Manusia Lain

Page 109: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III Juri I Juri II Juri III

1 v v v

2 v v v

3 v v v

4 v v v

5 v v v

6 v v v

7 v v v

8 v v v

9 v v v

10 v v v

11 v v v

12 v v v

13 v v v

14 v v v

15 v v v

16 v v v

17 v v v

18 v v v

19 v v v

20 v v v

21 v v v

22 v v v

23 v v v

24 v v v

25 v v v

26 v v v

Tabel Penilaian Antar Juri

Unit Analisis

Kategorisasi

Moral Manusia Kepada Tuhan Moral Manusia Kepada Diri Sendiri Moral Manusia Kepada Manusia Lain

Page 110: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

27 v v v

28 v v v

29 v v v

30 v v v

31 v v v

32 v v v

33 v v v

34 v v v

35 v v v

36 v v v

37 v v v

38 v v v

39 v v v

40 v v v

41 v v v

42 v v v

43 v v v

44 v v v

45 v v v

46 v v v

47 v v v

48 v v v

49 v v v

50 v v v

51 v v v

52 v v v

53 v v v

54 v v v

55 v v v

56 v v v

57 v v v

Page 111: PESAN MORAL DALAM NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI …

58 v v v

59 v v v

60 v v v

61 v v v

62 v v

63 v v v

64 v v v

65 v v v

66 v v v

67 v v v

68 v v v

69 v v v

70 v v v

71 v v v

72 v v v

73 v v v

74 v v v