askep bapak dul

22
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan. ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC Diposkan oleh Rizki Kurniadi A. Pengertian Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. B. Patofisiologi Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).

Upload: puang-boz

Post on 06-Aug-2015

183 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Bapak Dul

Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA

Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC

Diposkan oleh Rizki Kurniadi

A. Pengertian

Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.

B. Patofisiologi

Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat defek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).

Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria).

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperleh dengan dasar:1. hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2. derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum

Page 2: Askep Bapak Dul

tulang dan cara pematangannya, seperti yang terlihat dalam biopsi; dan ada tidaknya hiperbilirubinemia dan hemoglobinemia.

Anemia

viskositas darah menurun

resistensi aliran darah perifer

penurunan transport O2 ke jaringan

hipoksia, pucat, lemah

beban jantung meningkat

kerja jantung meningkat

payah jantung

C. Etiologi:

1. Hemolisis (eritrosit mudah pecah)

2. Perdarahan

3. Penekanan sumsum tulang (misalnya oleh kanker)

4. Defisiensi nutrient (nutrisional anemia), meliputi defisiensi besi, folic acid, piridoksin, vitamin C dan copper

Page 3: Askep Bapak Dul

D. Klasifikasi anemia:

Klasifikasi berdasarkan pendekatan fisiologis:

1. Anemia hipoproliferatif, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh defek produksi sel darah merah, meliputi:

a. Anemia aplastik à Penyebab:

- agen neoplastik/sitoplastik

- terapi radiasi

- antibiotic tertentu

- obat antu konvulsan, tyroid, senyawa emas, fenilbutason

- benzene

- infeksi virus (khususnya hepatitis)

Penurunan jumlah sel eritropoitin (sel induk) di sumsum tulang

Kelainan sel induk (gangguan pembelahan, replikasi, deferensiasi)

Hambatan humoral/seluler

Gangguan sel induk di sumsum tulang

Jumlah sel darah merah yang dihasilkan tak memadai

Pansitopenia

Anemia aplastik

Gejala-gejala:

Page 4: Askep Bapak Dul

- Gejala anemia secara umum (pucat, lemah, dll)

- Defisiensi trombosit: ekimosis, petekia, epitaksis, perdarahan saluran cerna, perdarahan saluran kemih, perdarahan susunan saraf pusat.

Morfologis: anemia normositik normokromik

b. Anemia pada penyakit ginjal

Gejala-gejala:

- Nitrogen urea darah (BUN) lebih dari 10 mg/dl

- Hematokrit turun 20-30%

- Sel darah merah tampak normal pada apusan darah tepi

Penyebabnya adalah menurunnya ketahanan hidup sel darah merah maupun defisiensi eritopoitin

c. Anemia pada penyakit kronis

Berbagai penyakit inflamasi kronis yang berhubungan dengan anemia jenis normositik normokromik (sel darah merah dengan ukuran dan warna yang normal). Kelainan ini meliputi artristis rematoid, abses paru, osteomilitis, tuberkolosis dan berbagai keganasan

d. Anemia defisiensi besi

Penyebab:

- Asupan besi tidak adekuat, kebutuhan meningkat selama hamil, menstruasi

- Gangguan absorbsi (post gastrektomi)

- Kehilangan darah yang menetap (neoplasma, polip, gastritis, varises oesophagus, hemoroid, dll.)

gangguan eritropoesis

Absorbsi besi dari usus kurang

sel darah merah sedikit (jumlah kurang)

sel darah merah miskin hemoglobin

Page 5: Askep Bapak Dul

Anemia defisiensi besi

Gejala-gejalanya:

- Atropi papilla lidah

- Lidah pucat, merah, meradang

- Stomatitis angularis, sakit di sudut mulut

Morfologi: anemia mikrositik hipokromik

e. Anemia megaloblastik

Penyebab:

- Defisiensi defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat

- Malnutrisi, malabsorbsi, penurunan intrinsik faktor (aneia rnis st gastrektomi) infeksi parasit, penyakit usus dan keganasan, agen kemoterapeutik, infeksi cacing pita, makan ikan segar yang terinfeksi, pecandu alkohol.

Sintesis DNA terganggu

Gangguan maturasi inti sel darah merah

Megaloblas (eritroblas yang besar)

Eritrosit immatur dan hipofungsi

2. Anemia hemolitika, yaitu anemia defisiensi jumlah sel darah merah disebabkan oleh destruksi sel darah merah:

- Pengaruh obat-obatan tertentu

- Penyakit Hookin, limfosarkoma, mieloma multiple, leukemia limfositik kronik

- Defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrigenase

Page 6: Askep Bapak Dul

- Proses autoimun

- Reaksi transfusi

- Malaria

Mutasi sel eritrosit/perubahan pada sel eritrosit

Antigesn pada eritrosit berubah

Dianggap benda asing oleh tubuh

sel darah merah dihancurkan oleh limposit

Anemia hemolisis

E. Tanda dan Gejala

o Lemah, letih, lesu dan lelah

o Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang

o Gejala lanjut berupa kelopak mata, bibir, lidah, kulit dan telapak tangan menjadi pucat.

F. Kemungkinan Komplikasi yang muncul

Komplikasi umum akibat anemia adalah:

o gagal jantung,

o parestisia dan

o kejang.

Page 7: Askep Bapak Dul

G. Pemeriksaan Khusus dan Penunjang

o Kadar Hb, hematokrit, indek sel darah merah, penelitian sel darah putih, kadar Fe, pengukuran kapasitas ikatan besi, kadar folat, vitamin B12, hitung trombosit, waktu perdarahan, waktu protrombin, dan waktu tromboplastin parsial.

o Aspirasi dan biopsy sumsum tulang. Unsaturated iron-binding capacity serum

o Pemeriksaan diagnostic untuk menentukan adanya penyakit akut dan kronis serta sumber kehilangan darah kronis.

H. Terapi yang Dilakukan

Penatalaksanaan anemia ditujukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang:

1. Anemia aplastik:

o Transplantasi sumsum tulang

o Pemberian terapi imunosupresif dengan globolin antitimosit(ATG)

2. Anemia pada penyakit ginjal

o Pada paien dialisis harus ditangani denganpemberian besi dan asam folat

o Ketersediaan eritropoetin rekombinan

3. Anemia pada penyakit kronis

o Kebanyakan pasien tidak menunjukkan gejala dan tidak memerlukan penanganan untuk aneminya, dengan keberhasilan penanganan kelainan yang mendasarinya, besi sumsum tulang dipergunakan untuk membuat darah, sehingga Hb meningkat.

4. Anemia pada defisiensi besi

o Dicari penyebab defisiensi besi

o Menggunakan preparat besi oral: sulfat feros, glukonat ferosus dan fumarat ferosus.

5. Anemia megaloblastik

o Defisiensi vitamin B12 ditangani dengan pemberian vitamin B12, bila difisiensi disebabkan oleh defekabsorbsi atau tidak tersedianya faktor intrinsik dapat diberikan vitamin B12 dengan injeksi IM.

o Untuk mencegah kekambuhan anemia terapi vitamin B12 harus diteruskan selama hidup pasien yang menderita anemia pernisiosa atau malabsorbsi yang tidak dapat dikoreksi.

Page 8: Askep Bapak Dul

o Anemia defisiensi asam folat penanganannya dengan diet dan penambahan asam folat 1 mg/hari, secara IM pada pasien dengan gangguan absorbsi.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN MASALAH KOLABORASI YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d inadekuat intake makanan.

3. Perfusi jaringan tidak efektif b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.

4. Resiko Infeksi b/d imunitas tubuh skunder menurun (penurunan Hb), prosedur invasive

5. PK anemia

6. Kurang pengatahuan tentang penyakit dan perawatannya b/d kurang informasi.

7. Sindrom deficite self care b.d kelemahan

RENPRA ANEMIA

No

Diagnosa

Tujuan

Intervensi

1

Intoleransi aktivitas B.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2

Setelah dilakukan askep .... jam Klien dapat menunjukkan toleransi terhadap aktivitas dgn KH:

· Klien mampu aktivitas minimal

· Kemampuan aktivitas meningkat secara bertahap

· Tidak ada keluhan sesak nafas dan lelah selama dan setelah aktivits minimal

Page 9: Askep Bapak Dul

· v/s dbn selama dan setelah aktivitas

Terapi aktivitas :

· Kaji kemampuan ps melakukan aktivitas

· Jelaskan pada ps manfaat aktivitas bertahap

· Evaluasi dan motivasi keinginan ps u/ meningktkan aktivitas

· Tetap sertakan oksigen saat aktivitas.

Monitoring V/S

· Pantau V/S ps sebelum, selama, dan setelah aktivitas selama 3-5 menit.

Energi manajemen

· Rencanakan aktivitas saat ps mempunyai energi cukup u/ melakukannya.

· Bantu klien untuk istirahat setelah aktivitas.

Manajemen nutrisi

· Monitor intake nutrisi untuk memastikan kecukupan sumber-sumber energi

Emosional support

· Berikan reinfortcemen positip bila ps mengalami kemajuan

2

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi inadekuat, faktor psikologis

Setelah dilakukan asuhan keperawatan … jam klien menunjukan status nutrisi adekuat dengan KH:

Page 10: Askep Bapak Dul

BB stabil, tingkat energi adekuat

masukan nutrisi adekuat

Manajemen Nutrisi

· Kaji adanya alergi makanan.

· Kaji makanan yang disukai oleh klien.

· Kolaborasi team gizi untuk penyediaan nutrisi TKTP

· Anjurkan klien untuk meningkatkan asupan nutrisi TKTP dan banyak mengandung vitamin C

· Yakinkan diet yang dikonsumsi mengandung cukup serat untuk mencegah konstipasi.

· Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori.

· Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.

Monitor Nutrisi

· Monitor BB jika memungkinkan

· Monitor respon klien terhadap situasi yang mengharuskan klien makan.

· Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak bersamaan dengan waktu klien makan.

· Monitor adanya mual muntah.

· Kolaborasi untuk pemberian terapi sesuai order

· Monitor adanya gangguan dalam input makanan misalnya perdarahan, bengkak dsb.

· Monitor intake nutrisi dan kalori.

· Monitor kadar energi, kelemahan dan kelelahan.

3

Perfusi jaringan tdk efektive b.d perubahan ikatan O2 dengan Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.

Page 11: Askep Bapak Dul

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … jam perfusi jaringan klien adekuat dengan criteria :

- Membran mukosa merah muda

- Conjunctiva tidak anemis

- Akral hangat

- TTV dalam batas normal

perawatan sirkulasi : arterial insuficiency

· Lakukan penilaian secara komprehensif fungsi sirkulasi periper. (cek nadi priper,oedema, kapiler refil, temperatur ekstremitas).

· Evaluasi nadi, oedema

· Inspeksi kulit dan Palpasi anggota badan

· Kaji nyeri

· Atur posisi pasien, ekstremitas bawah lebih rendah untuk memperbaiki sirkulasi.

· Berikan therapi antikoagulan.

· Rubah posisi pasien jika memungkinkan

· Monitor status cairan intake dan output

· Berikan makanan yang adekuat untuk menjaga viskositas darah

4

Risiko infeksi b/d imunitas tubuh menurun, prosedur invasive

Setelah dilakukan askep …. jam tidak terdapat faktor risiko infeksi dg KH:

· bebas dari gejala infeksi,

· angka lekosit normal (4-11.000)

· V/S dbn

Konrol infeksi :

Page 12: Askep Bapak Dul

· Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.

· Batasi pengunjung bila perlu dan anjurkan u/ istirahat yang cukup

· Anjurkan keluarga untuk cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan klien.

· Gunakan sabun anti microba untuk mencuci tangan.

· Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.

· Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.

· Pertahankan lingkungan yang aseptik selama pemasangan alat.

· Lakukan perawatan luka dan dresing infus,DC setiap hari jika ada

· Tingkatkan intake nutrisi. Dan cairan yang adekuat

· berikan antibiotik sesuai program.

Proteksi terhadap infeksi

· Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.

· Monitor hitung granulosit dan WBC.

· Monitor kerentanan terhadap infeksi.

· Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.

· Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas.

· Monitor perubahan tingkat energi.

· Dorong klien untuk meningkatkan mobilitas dan latihan.

· Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.

· Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.dan melaporkan kecurigaan infeksi.

5

PK:Anemia

Setelah dilakukan askep ..... jam perawat dapat meminimalkan terjadinya komplikasi anemia :

Page 13: Askep Bapak Dul

Hb >/= 10 gr/dl.

Konjungtiva tdk anemis

Kulit tidak pucat hangat

· Monitor tanda-tanda anemia

· Observasi keadaan umum klien

· Anjurkan untuk meningkatkan asupan nutrisi klien yg bergizi

· Kolaborasi untuk pemeberian terapi initravena dan tranfusi darah

· Kolaborasi kontrol Hb, HMT, Retic, status Fe

6

Deficite Knolage tentang penyakit dan perawatannya b.d Kurang paparan thdp sumber informasi, terbatasnya kognitif

setelah diberikan penjelasan selama …. X pengetahuan klien dan keluarga meningkat dg KH:

· ps mengerti proses penyakitnya dan Program prwtn serta Th/ yg diberikan dg:

· Ps mampu: Menjelaskan kembali tentang apa yang dijelaskan

· Pasien / keluarga kooperatif

Teaching : Dissease Process

· Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang proses penyakit

· Jelaskan tentang patofisiologi penyakit, tanda dan gejala serta penyebabnya

· Sediakan informasi tentang kondisi klien

· Berikan informasi tentang perkembangan klien

· Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau kontrol proses penyakit

· Diskusikan tentang pilihan tentang terapi atau pengobatan

· Jelaskan alasan dilaksanakannya tindakan atau terapi

· Gambarkan komplikasi yang mungkin terjadi

Page 14: Askep Bapak Dul

· Anjurkan klien untuk mencegah efek samping dari penyakit

· Gali sumber-sumber atau dukungan yang ada

· Anjurkan klien untuk melaporkan tanda dan gejala yang muncul pada petugas kesehatan

7

Sindrom defisit self care b/d kelemahan, penyakitnya

Setelah dilakukan askep … jam klien dan keluarga dapat merawat diri : activity daily living (adl) dengan kritria :

· kebutuhan klien sehari-hari terpenuhi (makan, berpakaian, toileting, berhias, hygiene, oral higiene)

· klien bersih dan tidak bau.

Bantuan perawatan diri

· Monitor kemampuan pasien terhadap perawatan diri yang mandiri

· Monitor kebutuhan akan personal hygiene, berpakaian, toileting dan makan, berhias

· Beri bantuan sampai klien mempunyai kemapuan untuk merawat diri

· Bantu klien dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

· Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya

· Pertahankan aktivitas perawatan diri secara rutin

· dorong untuk melakukan secara mandiri tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu melakukannya.

· Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan.

Hari Rabu, Maret 14, 2012

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Page 15: Askep Bapak Dul

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Keperawatan UNAND

Rizki Kurniadi

Lihat profil lengkapku

Rank & Link

Arsip Blog

▼ 12 (1295)

► Oktober (50)

► September (6)

► Juni (23)

► Mei (91)

► April (39)

▼ Maret (673)

► 31 Mar (6)

► 30 Mar (29)

Page 16: Askep Bapak Dul

► 29 Mar (2)

► 28 Mar (13)

► 27 Mar (9)

► 26 Mar (63)

► 24 Mar (20)

► 22 Mar (6)

► 21 Mar (9)

► 20 Mar (51)

► 19 Mar (20)

► 18 Mar (16)

► 17 Mar (7)

► 16 Mar (32)

► 15 Mar (12)

▼ 14 Mar (44)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. FM DENGAN CYTOMEGALOVI...

ASUHAN KEPERAWATAN HISCHPRUNG ( MEGACOLON AGANGG...

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIDROSEFALUS APL...

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI APLIKASI DOENGES

SOP PERAWATAN LUKA GANGGREN

PRE PLANNING PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI CUCI TANG...

PROSEDUR MENGANGKAT JAHITAN

MAKALAH ETIKA KEPERAWATAN TENTANG HUBUNGAN PERAWAT...

LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKU...

LAPORAN PENDAHULUAN SINDROM NEFROTIK

ASUHAN KEPERAWATAN RETARDASI MENTAL

Page 17: Askep Bapak Dul

KONSEP SEPSIS NEONATORUM DAN HIPERBILIRUBUNEMIA

ASUHAN KEPERAWATAN TALASEMIA APLIKAS DOENGES

LAPORA PENDAHULUAN TUMBUH KEMBANG ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN KEJANG DEMAM APLIKASI NANDA, NO...

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKIOLITIS APLIKASI NANDA, NO...

KONSEP KEHAMILAN DALAM KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN TETANUS DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN STROKE DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN SIROSIS HEPATIS DENGAN NANDA, N...

ASUHAN KEPERAWATAN KOLELITIASIS DENGAN NANDA, NOC,...

ASUHAN KEPERAWATAN GOUT PIRAI DENGAN NANDA, NOC, N...

ASUHAN KEPERAWATAN GAGAL JANTUNG / CONGESTIF HEART...

ASUHAN KEPERAWATAN EFUSI PLEURA DENGAN NANDA, NOC,...

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIPOID DENGAN NANDA, NOC,...

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE CAIR AKUT DENGAN NANDA, N...

ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN NANDA, ...

ASUHAN KEPERAWATAN HEMODIALISA DENGAN NANDA, NOC, ...

ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) D...

ASUHAN KEPERAWATAN BRONKOPNEUMONIA DENGAN NANDA, N...

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR DENGAN NANDA, NOC, N...

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR / CA NASOFARING DENGAN NA...

ASUHAN KEPERAWATAN TUMOR OTAK DENGAN NANDA, NOC, N...

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER PAYUDARA (CA MAMAE) DENG...

ASUHAN KEPERAWATAN HERNIA NUKLEUS PULPOSUS (HNP) D...

Page 18: Askep Bapak Dul

ASUHAN KEPERAWATAN HEMOROID DENGAN NANDA, NOC, NIC...

ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN KOLOSTOMI DENGAN NANDA, NOC, NI...

ASUHAN KEPERAWATAN CEDERA KEPALA DENGAN NANDA, NOC...

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER REKTUM DENGAN NANDA, NOC...

ASUHAN KEPERAWATAN BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BP...

ASUHAN KEPERAWATAN APENDIKSITIS DENGAN NANDA, NOC,...

KOMUNIKASI PADA KEPERAWATAN ANAK

► 11 Mar (9)

► 10 Mar (17)

► 09 Mar (7)

► 08 Mar (65)

► 07 Mar (76)

► 06 Mar (26)

► 03 Mar (38)

► 02 Mar (59)

► 01 Mar (37)

► Februari (380)

► Januari (33)

► 11 (62)

Entri Populer

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

ASUHAN KEPERAWATAN POST OP SECTIO CAESARIA TERHADAP NY. S DI POLI KEBIDANAN RSU BANYUMAS JAWA TENGAH APLIKASI NANDA, NOC, NIC

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA HALUSINASI PENDENGARAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN NANDA DALAM 9 POLA KEBUTUHAN KESEHATAN DASAR MANUSIA

Page 19: Askep Bapak Dul

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE CAIR AKUT DENGAN NANDA, NOC, NIC

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CIDERA KEPALA (NANDA,, NOC, NIC)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN NORMAL ( ANTENATAL CARE ) DI RS.Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN LUKA BAKAR DENGAN NANDA, NOC, NIC

Recent Posts

Template Awesome Inc.. Diberdayakan oleh Blogger.