nilai ambang batas barang elektronika dan standarisasi

78
NILAI AMBANG BATAS BARANG ELEKTRONIKA DAN STANDARISASI OLEH : I Gede Dharma Prateka Atmaja (1104505030) PROGRAM STUDY TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2011-2012

Upload: dharma-prateka-atmaja

Post on 24-Jul-2015

704 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

NILAI AMBANG BATAS BARANG ELEKTRONIKA DAN STANDARISASI

OLEH :

I Gede Dharma Prateka Atmaja (1104505030)

PROGRAM STUDY TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

2011-2012

Jimbaran

Page 2: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Nilai Ambang Batas Barang Elektronika

1.1 Nilai Ambang Batas

Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat dalam

lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas juga

diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini

mempunyai tujuan sama. Pakar menyatakan, peralatan rumah tangga asalkan memakai

sumber listrik pasti memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, dari AC (air

conditioner), televisi, komputer, mikrowave, alat pelembab udara, sampai peralatan kecil

pengering rambut, telepon genggam, charger dan papan listrik, semuanya dapat

memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, namun volume radiasi peralatan tersebut

berbeda-beda (tentunya berbeda dengan barang-barang yang tidak memakai listrik seperti

kebutuhan pakaian, sepatu lukis, maupun furniture).

1.2 Apa Itu Radiasi

Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebab partikel-

partikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi radiasi dapat

mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom akan dapat menjadi muatan positif dan

disebut ion positif, sementara itu elektron yang dikeluatkan itu dapat tinggal bebas atau

mengikat atom netral lainnya dan membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion

positif dan ion negatif tersebut disebut dengan proses ionisasi. Ini sangat penting untuk

diketahui karena melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau

merasakan suatu reaksi pada sel-sel tubuh.

Meski dewasa ini berbagai peralatan elektronik menyumbangkan radiasi gelombang

electromagnet yang menyebabkan gelombang electromagnet terdapat dimana-mana, tapi

pakar menunjukkan, tidak semua radiasi tersebut membahayakan manusia. Kalau besar

kecilnya radiasi dapat dikontrol dalam lingkup yang ditetapkan, akan berperan positif dan

Page 3: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

bermanfaat, misalnya alat fisioterapi menggunakan tenaga panas radiasi gelombang

elektromagnet untuk menghilangkan radang dan menyembuhkan penyakit, maka, masalah

kuncinya ialah perlu mengontrol besar kecilnya radiasi gelombang elektromagnet dalam

lingkup yang aman.

Gambar 1.1 Berbagai macam alat elektronik yang menghasilkan radiasi

1.3 Nilai Ambang Batas Alat Elektronika Di Sekitar Hidup Manusia

Di abad ini alat elektronika dapat kita temui hampir di setiap sudut ruangan kita

berada, baik di rumah, kantor, kampus, maupun tempat umum. Sebagai contoh alat

elektronika yang ada di tempat yang paling sering kita tempati yaitu rumah. Penempatan

perangkat-perangkat elektronik tersebut secara sembarangan, dipastikan akan berdampak

buruk bagi kesehatan manusia penghuni rumah tersebut. Karena dengan jarak yang tidak

aman antara perangkat elektronik dengan penggunanya, apabila ini berlangsung secara

terus-menerus akan memberi dampak negatif. Berikut merupakan nilai ambang batas pada

alat – alat elektronik disekitar kita :

1.3.1 Nilai Ambang Batas Getaran

Nilai Ambang Batas getaran untuk pemaparan tangan-lengan dengan parameter percepatan.

pada sumbu yang dominan: 4 m/det2 atau 0,40 Grav.Untuk mengetahui pengaruh getaran

terhadap kesehatan kerja, maka perlu diketahui nilai ambang batas dari getaran ini. Cara

Page 4: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

untuk mengetahui nilai ambang batas dilakukan dengan mengukur getaran yang ada

kemudian dibandingkan dengan NAB yang diijinkan. Berikut ini NAB getaran berdasarkan

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor: KEP-51/MEN/1999.Pengendalian getaran

tangan-lengan dilakukan dengan mengatur waktu kerja sehubungan dengan tingkat

paparan getaran tangan-lengan

Tabel 1.1 Nilai Ambang Batas Getaran untuk Pemajanan Lengan dan Tangan

1.3.2. Nilai Ambang Batas Suhu

Nilai Ambang Batas iklim kerja (panas) dengan Indeks Suhu Basah dan Bola

(ISBB) tidak

diperkenankan melebihi:

a) Untuk beban kerja ringan : 30,0 oC

b) Untuk beban kerja sedang : 26,7 oC

c) Untuk beban kerja berat : 25,0 oC

CATATAN

- Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 – 200 kilo kalori/jam.

- Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih besar 200 – 350 kilo kalori/jam.

- Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih besar dari 350–500 kilo kalori/jam.

Di Indonesia, parameter yang digunakan untuk menilai tingkat iklim kerja adalah

Indeks Suhu Basah dan Bola (ISBB). Hal ini telah ditentukan dengan Keputusan Menteri

Tenaga Kerja Nomor: Kep-51/MEN/1999, Tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Di

Tempat Kerja, pasal 1 ayat 9 berbunyi :

Page 5: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

“Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang disingkat

ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil perhitungan

antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola”.1

Untuk mengetahui iklim kerja di suatu tempat kerja dilakukan pengukuran besarnya

tekanan panas salah satunya dengan mengukur ISBB atau Indeks Suhu Basah dan Bola

(Tim Hiperkes, 2004), macamnya adalah:

1. Untuk pekerjaan diluar gedung

ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,2 x suhu radiasi + 0,1 suhu kering

2. Untuk pekerjaan didalam gedung

ISBB = 0,7 x suhu basah + 0,3 x suhu radiasi

Alat yang dapat digunakan adalah heat stress area monitor untuk mengukur suhu

basah, temometer kata untuk menguku kecepatan udara dan termometer bola untuk

mengukur suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat mengunakan questemt

digital. Pengukuran dilakukan pada tempat tenaga kerja melakukan pekerjaan kira – kira

satu meter dari pekerja.

Tabel 1.2 Standar Iklim Kerja di Indonesia

Catatan :

a. Beban kerja ringan membutuhkan kaloiri 100 – 200 kilo kalori /jam.

b. Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 – 350 kilo kalori/ jam.

c. Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 – 500 kilo kalori /jam.

Page 6: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

1.3.3 Nilai Ambang Batas Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara

modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini

melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang

hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti

molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan

terbentuk ketika objek bermuatan listrik dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada

frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum

elektromagnetik.

Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz) sampai

beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi

elektrik maupun magnetik.

Tabel 1.3 Nilai Ambang Batas Radio

Keterangan :

kHz : Kilo Hertz

MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz

Page 7: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

f : frekuensi dalam MHz

mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter

A/m : Amper per Meter

1.3.4 Lampu Neon

Kebanyakan masyarakat saat ini masih menggunakan lampu jenis neon untuk

pencahaan di rumahnya. Tidak disadari oleh masyarakat luas bahwa, lampu jenis Neon ini

mampu memancarkan sinar UV (Ultra Violet) 253,7nm dan 185nm yang bisa berakibat

buruk bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu lama. Lampu TL mengandung

sampai 5 mg MERCURY (dalam bentuk uap atau bubuk). Penelitian yang pernah dilakukan

WHO menyebutkan bahwa gas yang berada di dalam lampu neon saat ini merupakan gas

yang amat berbahaya karena bisa memancarkan radiasi jika dialiri aliran listrik. Dengan

beralih menggunakan lampu pijar ataupun jenis SL, akan mengurangi dampak dari radiasi

UV yang ditimbulkan oleh lampu jenis Neon. Lampu, lampu pijar yang digunakan

dirumah-rumah memiliki tingkat radiasi medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30

cm. Sedangkan untuk lampu hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008 kV/m

pada jarak 30 cm.

1.3.5 Televisi

Pada umumnya masyarakat kita memiliki pesawat televisi selebar 17 inchi, dengan

jenis monitor televisinya adalah CRT (Cathode Ray Tube). Masyarakat menonton televisi

rata-rata berjarak 1,5 meter dengan pesawat televisinya. Sebuah jarak yang tidak aman saat

menonton. Radiasi gelombang elektromagnetik sebuah monitor CRT yang pernah diukur

sebesar 2 miliroentgens per jam/tahun. Berdasarkan teori yang ada, jarak aman minimal

menonton televisi adalah kirakira dua kali lebar layar dari televisi, lebih tepat 1,87 x lebar

layar untuk substended sudut 30 derajat. Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV

memiliki radiasi sekitar 60 µT, untuk jarak ≥ 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 µT,

jarak ≥30 cm memiliki radiasi sebesar0,04-2 µT serta untuk jarak lebih dari 1 meter

memiliki radiasi sebesar 0,01-0,15 µT.

Page 8: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Gambar 1.2 Televisi

1.3.6 Handphone (Telepon Genggam)

Masyarakat luas pada umumnya menggunakan telepon genggam untuk

berkomunikasi (saat melakukan panggilan atau menerima panggilan) dengan jangka waktu

yang relatif lama. Masyarakat juga menaruh telepon genggam pada tempat yang tidak

semestinya, misalnya kantong celana, kantong baju ataupun di pinggang. Hasil penelitian

tentang radiasi yang dipaparkan oleh sebuah telepon genggam adalah sebesar 5 – 80

miliroentgens / jam. Menurut pengalaman dan teori yang ada, sebaiknya meletakkan

telepon genggam pada jarak yang aman apabila tidak sedang menggunakanya.

Batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat sebesar 1,6 w/kg

sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar 10mw/cm². Ponsel dengan

frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki pasaran dan sudah

barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam kelebihan dibandingkan dengan

ponsel yang sudah ada.

Page 9: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Gambar 1.3 Radiasi pada ponsel

Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter sampai dengan

0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan megeluarkan gelombang

elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang keluar dari emiter ponsel secara

teoritis akan berdampak pada tubuh manusia, khususnya bagian kepala sekitar telinga.

Berikut beberapa tips cara menangkal atau mengurangi radiasi dari ponsel :

1. Gunakan Headset

Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi ponsel. Tentu

saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan telepon. Namun jika

Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan headset. Intinya adalah telepon

genggam Anda, tidak terlalu dekat dengan otak.

2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless

Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi ponsel.

Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih menggunakan

kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan menggunakan headset wireless.

Fitur bluetooth di ponsel juga jangan terus menerus diaktifkan, gunakan

seperlunya.

3. Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan. Namun tentu

saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di tempat publik. Tapi

setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel di kepala ketika bertelepon.

Page 10: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan ketika Anda tengah berada di tempat

privat seperti di rumah.

4. Casing Penahan Radiasi

Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing berkemampuan

khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran radiasi yang berasal dari

ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda bisa mencarinya di pertokoan.

5. Sudut Ruangan

Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang biasanya sepi

namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana sinyal telepon menjadi

lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan memicu radiasi yang lebih

tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang sempit/kecil seperti lift.

6. Jangan Selalu Menempel

Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan, namun untuk

kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan selalu nempel dengan

ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan direkomendasikan ditaruh di tas

atau di atas meja. Hal ini dikatakan lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong

celana.

7. Diam Kala Menelpon

Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan. Pasalnya, dalam

keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus mencari pancaran sinyal yang

kuat dari base transceiver station (BTS). Aktivitas ini justru akan menguatkan

radiasi.

8. Gunakan Dua Telinga

Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya, selalu

menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para ahli, hal ini

justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk meminimalisir radiasi

yang terpancar

Lembaga peneliti di WHO, International Agency for Research on Cancer (IARC),

mengeluarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa menggunakan ponsel terlalu

Page 11: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

lama akan mengakibatkan terjadinya Tumor Otak Jenis Glioma. Demikian dilansir CNN.

Radiasi ini diukur dalam satuan specific absorbed radiation atau SAR.

Berikut adalah ponsel-ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi, urutan mulai dari

yang terendah hingga tertinggi dalam kategori berbahaya jika digunakan secara berkala

seperti ditulis Cnet :

1. Motorola i576

Tingkat SAR: 1.45

2. Kyocera X-tc

Tingkat SAR: 1.45

3. Kyocera Wild Card M1000

Tingkat SAR: 1.46

4. Motorola Atrix 4G

Tingkat SAR: 1.47

5. LG Chocolate Touch

Tingkat SAR: 1.47

6. HTC Desire

Tingkat SAR: 1.48

7. Motorola Droid 2

Tingkat SAR: 1.49

8. Motorola Droid

Tingkat SAR: 1.49

9. Sanyo Vero

Tingkat SAR: 1.49

10. LG Rumor 2

Tingkat SAR: 1.51

11. ZTE Salute

Tingkat SAR: 1.52

12. Motorola Grasp

Tingkat SAR: 1.51

Page 12: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

13. Motorola Defy

Tingkat SAR: 1.52

14. Nokia Astound

Tingkat SAR:1.53

15. Motorola i335

Tingkat SAR: 1.53

16. Kyocera Jax S1300

Tingkat SAR: 1.55

17. Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro

Tingkat SAR: 1.55

18. Sony Ericsson Satio (Idou)

Tingkat SAR: 1.56

19. Motorola Droid 2 Global

Tingkat SAR: 1.58

20. Motorola Bravo

Tingkat SAR: 1.59

1.3.7 Kipas Angin dan AC (Air Conditioner)

Masyarakat awam yang menggunakan pendingin ruangan tanpa batasan jarak aman

serta suhu normal yang bisa diterima oleh manusia pada ruangan tertutup, berdampak pada

keluhan kesehatan pada penggunanya. Umumnya masyarakat menempatakan AC maupun

kipas angin langsung mengarah kepada manusia yang menggunakannya. Menurut aturan

yang benar, penempatan AC maupun kipas angin yang benar adalah, dengan mengarahkan

hembusan AC maupun kipas angin kearah samping ataupun membelakangi dari arah

penggunanya. Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada  lingkungan,  khususnya

yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan AC, CFC dapatmengakibatkan

penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang saat ini semakin dapat dirasakan

dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC digunakan dalam batas penggunaan  yang  wajar

Page 13: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

dan tidak berlebihan, apabila ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan.

Rata-rata suhu yang dipakai oleh penggguna AC mencapai 22 derajat celcuis. Sedangkan

suhu normal yang direkomendasikan untuk manusia pada ruangan tertutup adalah sebesar

18°C - 30°C.

1.3.8 Lemari Pendingin (Kulkas)

Masyarakat pada umumnya menempatkan sebuah lemari pendingin atau kulkas di

sudut suatu ruangan misalnya dapur ataupun di ruang makan keluarga. Mereka

menempatkan kulkas dengan posisi pintu kulkas membelakangi tembok. Menurut sebuah

penelitian yang pernah dilakukan bahwa bagian yang mengeluarkan radiasi, adalah bagian

belakang dari sebuah kulkas itu sendiri terutama pada bagian mesin elektroniknya. Itupun

tidak terlalu tinggi. Intensitas listrik yang pernah diukur hanya 5 Volt/meter. Pada lemari

pendingin memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 3 µT, pada jarak 3 cm memiliki radiasi

elektromagnetik sebesar 0,5-1,7 µT, pada jarak 30 cm memiliki radiasi elektromagnetik

sebesar 0,01-0,25 µT, sedangkan pada jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik

sebesar < 0,01 µT.

Gambar 1.4 Lemari Es (kulkas)

1.3.9 Laptop

Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan terjadinya

keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas paha dalam waktu

Page 14: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu juga akan mengganggu

fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi yang dihasilkan laptop/komputer, memiliki

radiasi mencapai 45 µT,  tetapi apabila dengan jarak ≥ 3 cm radiasi yang terjadi sebesar

0,5-30 µT, dengan jarak ≥30 cm radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 µT.

Gambar 1.5 Radiasi Laptop

1.3.10 Seterika

Seterika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 µT,  sebesar 8-30 µT pada

jarak ≥ 3 cm, 0,12-0,3 µT pada jarak ≥30 cm dan pada jarak lebih dari 1 m memiliki radiasi

sebesar 0,01-0,03 µT.

Gambar 1.6 Seterika

1.3.11 Oven Microwave

Oven Microwave umumnya diletakkan di dapur sangat dekat dengan orang-orang

yang sedang beraktifitas di tempat ini. Rata-rata penempatan perangkat ini antara 1 – 1,5

Page 15: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

meter dari orang yang sedang melakukan kegiatan di dapur.

Gambar 1.6 Microwave

Beberapa literatur dan teori yang ada, dengan menjaga jarak aman dari sebuah oven

microwave yang sedang dalam keadaan beroperasi, akan menghindari atau paling tidak

meminimalisir dampak radiasi yang ditimbulkan dari perangkat tersebut. Diusahakan

menggunakan oven microwave hanya untuk keperluan tertentu yang mendesak seperti

menghangatkan makanan), Gelombang mikro yang dihasilkan oleh sebuah oven microwave

sebesar 10 mW/cm2. . Oven mikrogelombang bekerja dengan

memancarkan radiasi gelombang mikro, biasanya pada frekuensi 2.450 MHz (dengan

panjang gelombang 12,24 cm). Nilai ambang batas aman yang direkomendasikan untuk

gelombang mikro mencapai 10 mW/cm2 berlaku di Amerika, sedangkan di Rusia, nilai

ambang batas amannya sebesar 0,01 mW/cm2.

1.3.12 Gardu Listrik

Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari peralatan- peralatan didalam gardu

listrik, maka bisa dilakukan pemeriksaan besarnya radiasi elektromagnetik disekitar gardu

menggunakan gauss meter. Pada beberapa negara sudah menerapkan batasan seperti swedia

yang menerapkan 0,5 mG sebagai batas maksimum atau 0,25 mG pada jarak 50cm dan

rusia yang menerapkan 1 mG sebagai batas aman. Besarnya radiasi elektromagnetik dari

peralatan- pralatan listrik akan berkurang seiring dengan jarak, jadi besarnya radiasi pada

jarak 4m akan jauh lebih kecil jika kita berada pada jarak 1m, produk turunan dari radiasi

Page 16: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

elektromagnetik adalah dalam bentuk panas, oleh karena gardu listrik itu berbentuk

bangunan tertutup dengan ventilasi maka panas tersebut tidak terasa sampai keluar

bangunan.

Gambar 1.7 Gelombang Gardu

1.3.13 Komputer dan Perangkatnya

Perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi adalah monitor jenis CRT dan

mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih menggunakan monitor jenis CRT dan

mouse optic yang berkualitas kurang bagus. Sikap duduk yang kurang tepat dalam

menggunakan computer juga masih menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini.

Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur, sebesar 2

milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic, mengeluarkan 25-400

milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada, disarankan masyarakat menjaga

jarak pandang antara mata dengan monitor. Disarankan, sewaktu menggunakan computer

jarak mata kita dengan monitor ± 46-47 cm, dengan sudut pandang mata kita terhadap

monitor kurang lebih sebesar 15°. Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor

CRT yang pernah diukur, sebesar 2 milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse

optic, mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai ambang

batas aman yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation

Page 17: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Protection), adalah sebesar 0,5 rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk pekerja

lingkungan radiasi.

1.3.14 Wi-Fi (Wireless Fidelity)

Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,

memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal

Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE

802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang

dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari

luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan

untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (Local Area Network),

namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan

seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital

assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau

dikenal dengan hotspot) terdekat. Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11 .

Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n.

Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu

produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.

Table 1.4 Spesifikasi Wifi

Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Cocok Dengan

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b

802.11a 54 Mb/s 5 GHz a

802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b,g

802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b,g,n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak

diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal

di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya

jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam

Page 18: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b /g) beroperasi pada 2.400 MHz

sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11channel (masing-

masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:

Channel 1 - 2,412 MHz;

Channel 2 - 2,417 MHz;

Channel 3 - 2,422 MHz;

Channel 4 - 2,427 MHz;

Channel 5 - 2,432 MHz;

Channel 6 - 2,437 MHz;

Channel 7 - 2,442 MHz;

Channel 8 - 2,447 MHz;

Channel 9 - 2,452 MHz;

Channel 10 - 2,457 MHz;

Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi

dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (Wireless Local Area

Network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan

kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah

memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan. Teknologi internet berbasis

Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada

Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat

bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu

bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network

(WMAN). Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat

WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM

(Industrial, Scientific and Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis

802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang

bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.

Page 19: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas Internet

menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan

akses. artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan

tanpa perlu direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan

surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket

digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access

point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut yang dibangun oleh

operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan dipicu factor

kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300

dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi

yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet Service

Providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.

1.4 Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu

kesehatan dan kenyamanan lingkunagn yang dinyatakan dalam satian decibel (dB).

Nilai Ambang Batas kebisingan menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja

Nomor: Kep-51/Men/1993 tentang nilai ambang batas untuk kebisingan adalah sebagai

berikut.

Page 20: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Tabel 1.5 Ambang batas kebisingan

Waktu pemejanan perhari Intensitas kebisingan dalam dBA

8

Jam

85

4 88

2 91

1 94

30

Menit

97

15 100

7.5 103

3.75 106

1.88 109

0.94 112

28.12

Detik

11514.06 1187.0 121

3.52 124

1.76 1270.88 1300.44 1330.22 1360.11 139

Kebisingan dapat berhubungan dengan terjadinya penyakit hipertensi. Hal ini

didukung dengan suatu studi epidemiologis di Amerika Serikat. Peneliti tersebut

mengaitkan masyarakat, kebisingan, serta risiko terjangkit penyakit Hipertensi. Hasil

penelitian tersebut menyebutkan bahwa masyarakat yang terpapar kebisingan, cenderung

memiliki emosi yang tidak stabil. Ketidakstabilan emosi tersebut akan mengakibatkan

stress. Stress yang cukup lama, akan menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh

darah, sehingga memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh

Page 21: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

tubuh. Dalam waktu yang lama, tekanan darah akan naik, dan inilah yang disebut

hipertensi. Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering dijumpai di hampir

semua negara.6) Kelompok ilmuwan WHO berpendapat bahwa perlu dilakukan tindakan

pencegahan primer terhadap hipertensi. Pencegahan primer ini makin perlu dilakukan

karena kira-kira setengah dari penderita hipertensi

tidak menyadari akan bahaya penyakitnya karena tanpa keluhan sama sekali.

Dari analisis dan penelitian yang dilakukan, dampak atau polutan buruk yang

ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik, medan magnet dan medan listrik dari

beberapa peralatan listrik rumah tangga tersebut mampu membuat kesehatan manusia

ataupun penggunanya terganggu. Hal ini dikarenakan radiasi-radiasi tersebut melebihi

ambang batas aman yang diperbolehkan dan diterima oleh manusia.

Akibat buruk atau polutan yang timbul dari radiasi perangkat elektronik tersebut adalah

sebagai berikut

Akibat radiasi lampu Neon

1) Uap mercury bisa mengurangi metabolisme tubuh

2) Pada anak-anak bisa menurunkan tingkat IQ

3) Berdampak panjang di usia lanjut

Akibat radiasi Televisi.

1) Mengalami iritasi pada mata

2) Jika terlalu lama terpapar, wajah akan memerah

3) RSI (Repetitive Strain Unit), merupakan keluhan pada kerangka otot dan sakit urat

otot

Akibat radiasi Handphone

1) Berkurangnya kesuburan pria, jika menaruh handphone di saku celana

2) Peluang terkena kanker otak

3) Kerusakan sel-sel telapak tangan

4) Menyebabkan amnesia akut

Page 22: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

5) Menyebabkan sakit kepala kronis

6) Timbulnya penyakit persendian

7) Menimbulkan rasa panas pada kulit

8) Merusak DNA

Akibat radiasi Kipas Angin dan AC

1) Obesitas Sick Building Syndrome, perpindahan dari ruangan yang dingin ke tempat

yang panas.

2) Penularan penyakit

3) Penuaan kulit

Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti ventilasi alami dapat

meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun AC yang jarang dibersihkan

akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk berbiak. Kondisi tersebut

mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai

gangguan kesehatan yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight

Building Syndrome (TBS).

Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat

mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak

dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh

AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara

signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC

kemungkinan akan lebih sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal

tersebut masih diperdebatkan. Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational

Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan

yaitu (Aditama, 2002).

Akibat Lemari Pendingin atau Kulkas

Page 23: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

1) Belum ditemukan suatu dampak paparan radiasi, karena medan listrik yang

dihasilkannya sangat kecil sekali.

Akibat Radiasi Komputer

2) Iritasi pada mata

3) Katarak mata

4) RSI (Repetitive Strain Unit), merupakan keluhan pada kerangka otot dan sakit urat

otot

Pada komputer, perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi  adalah  monitor  jenis

CRT dan mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih menggunakan monitor jenis

CRT dan Mouse optic yang berkualitas kurang bagus. Sikap duduk yang  kurang tepat

dalam menggunakan computer juga masih menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat

saat ini.

Paparan radiasi yang ditimbulkan  oleh  monitor CRT yang pernah 

diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,

mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada, disarankan

masyarakat  menjaga jarak pandang  antara  mata  dengan  monitor. Disarankan,

sewaktu menggunakan computer jarak mata kita dengan monitor ± 46-47 cm, dengan sudut

pandang mata kita terhadap monitor kurang lebih sebesar 15°. Akibat radiasi computer

antara lain iritasi pada mata, katarak mata, RSI (Repetitive Strain Unit)

merupakan keluhan pada kerangkaotot dan sakit urat otot, dan penyakit lainnya.

Paparan  radiasi  yang  ditimbulkan oleh  monitor  CRT  yang  pernah diukur,  sebesar  2

milirem/jam/harinya.  Sedangkan  untuk  radiasi mouse optic, mengeluarkan 25-400

milirem/jam. Sedangkan  rekomendasi  tentang nilai  ambang  batas  aman yang

dikeluarkan  oleh  ICRP (International Commission on Radiation Protection) adalah

sebesar 0,5 rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk  pekerja lingkungan

radiasi.

Akibat Radiasi Wi-fi

Page 24: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Menurut hasil temuan, tingkat radiasi yang dipancarkan perlengkapan Wi-Fi pada

satu sekolah di Norwich, yang memiliki lebih dari seribu murid, lebih tinggi ketimbang

tingkat radiasi yang dipancarkan dari menara transmisi operator telepon seluler umumnya.

Pengukuran menunjukkan kekuatan sinyal Wi-Fi di dalam ruang kelas itu tiga kali lebih

kuat daripada intensitas radiasi dari menara ponsel. Temuan ini dianggap signifikan karena

anak-anak memiliki tengkorak yang lebih tipis ketimbang orang dewasa dan masih dalam

tahap pertumbuhan. Pengujian menunjukkan bahwa anak-anak menyerap radiasi yang lebih

banyak daripada orang dewasa. Di perkotaan Inggris, hotspot Wi- Fi muncul bak jamur.

Wi-Fi digunakan pada 70 persen sekolah secondary dan 50 persen sekolah primer. Berbeda

dengan pengukuran tingkat radiasi di sekolah Norwich itu jauh di bawah ambang batas

keamanan yang dibuat pemerintah. Bahkan masih 600 kali di bawah ambang batas. Tapi

sebagian ilmuwan menduga basis ambang batas itu tidak benar. Para saintis juga prihatin

dengan tidak adanya penelitian tentang dampak radiasi jaringan nirkabel (Wi-Fi). Padahal

untuk riset serupa pada ponsel dan menara radio ada ribuan.

Table 1.6 Tabel Nilai Ambang Batas Wifi

Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP- 51/MEN/1999,

bahwa nilai ambang batas untuk gelombang elektromagnetik adalah 10mW/cm2. Dari hasil

pengukuran yang dilakukan terhadap sinyal wi-fi didapat hanya memancarkan sinyal

Page 25: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

elektromagnetik sebesar 0,01mW/cm2. Sehingga menurut nilai ambang batas yang

ditetapkan, bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh wi-fi adalah tidak

berbahaya bagi manusia. Meskipun sinyal elektromagnetik yang dipancarkan wi-fi hanya

1/1000 dari nilai ambang batas yang ditentukan, tetapi berdasarkan riset dari para ilmuan

ditemukan fakta yang lain yaitu radiasi wi-fi dapat meningkatkan resiko terjadinya autisme

pada ana kanak serta menimbulkan gejala-gejala elektro sensitif pada orang dewasa. Fakta

tersebut didasarkan pada beberapa penelitian yang ditemukan oleh para ahli. Untuk kasus

autisme pada anak-anak didasarkan pada penelitian sebagai berikut :

1) "Radiasi elektromagnetis dari Wi- Fi kelihatannya menjebak unsure tertentu dalam

otak dan menyebabkan gejala autisme pada anak makin meningkat," (Carlo. 2007).

2) Tekanan radiasi elektromagnetik sebagai salah satu penyebab meningkatnya kasus

autisme dalam dua dekade terakhir di AS (Mariea. 2007).

Sementara pengaruh negatif wi-fi pada orang dewasa ditandai dengan adanya efek

elektro sensitif. Kasus tersebut sesuai dengan penelitian terhadap suatu kejadian di London

yang menimpa seorang wanita yang mengaku merasakan pusing serta mual-mual bila dekat

dengan sumber sinyal wi-fi. Setelah di konsultasikan ke dokter, bahwa dia mengalami

electrosensitive. Bukan hanya terhadap wi-fi, tetapi juga sumber-sumber yang

mengeluarkan sinyal elektromagnetik (Kristo. 2007).

Standarisasi

1.5 Dampak Penggunaan Komputer

Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi manusia.

Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi kesehatan individu

pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah ada, kebanyakan keluhan

datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook sebagai sarana mobile-computing

memang dirancang seefesien mungkin untuk dapat dengan mudah dibawa ke manapun.

Namun efesiensi yang didapat dari penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal

Page 26: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

dengan mengorbankan faktor ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin

kenyamanan dan kesehatan sang pemakai.

Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami oleh

Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku Using

Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang mempergunakan laptop di

mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan tulang belakang. Setelah diperiksa,

dokter mendapati tulang belakangnya sudah seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah

satu akibat dari dikorbankannya nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.

Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh

pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury (RSI), Kelelahan Mata dan

Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan Elektromagnetik. Lebih lanjut

mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI) sendiri adalah sakit pada pergelangan

tangan, lengan, tangan dan leher karena otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal

ini dapat menjadi semakin parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor

ergonomic pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri

sangat perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat bagi

tubuh selama pemakaian komputer.

Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini merupakan

keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer, Computer Vision

Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat mengakibatkan sakit

kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap cahaya di waktu malam, dan

berbagai masalah penglihatan lainnya.

Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak dibicarakan

dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang mengkhawatirkan dampak medan

magnetic yang terdapat pada berbagai jenis peralatan elektronik, termasuk komputer,

terhadap para pemakainya. Mulai dari ketakutan akan gangguan kelahiran yang

menyebabkan bayi lahir cacat hingga gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi

isu seputar dampak medan magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti

mengenai kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris,

Page 27: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi pemakaian

barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi anak. Menanggapi

kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission (FCC) sebenarnya telah

membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik Absorption Rate (SAR). SAR sendiri

berfungsi untuk menyediakan data tingkat radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)

1.6 Standarisasi Komputer

Standard adalah suatu ukuran baku yang merupakan alat pengukur atau penilai dari

pada setiap aktivitas yang dikerjakan, yang dijadikan ketentuan atau pedoman pokok dalam

pengerjaan tersebut. Penelitian yang sudah dilakukan menyimpulkan bahwa pengguna

komputer dapat menderita nyeri kepala, nyeri otot, dan tulang terutama bahu, pergelangan

tangan, leher, punggung, dan pinggang bagian bawah. Selain itu, penggunaan komputer

juag masih dapat terserang penyakit lain seperti kesemutan, badan bengkak, anggota badan

kaku, sakit ginjal, mata merah, berair, nyeri, dan bahkan ganguan penglihatan. Posisi tubuh,

posisi peralatan komputer, pencahayaan ruangan, dan kondisi lingkungan sangat

mempengaruhi kesehtan, keselamatan, dan kenyamanan saat berkerja dengan komputer.

Dari sisi keselamatan kerja, harus menyadari bahwa komputer yang digunakan

dihubungkan dengan listrik yang mempunyai tegangan tinggi. Maka dengan itu harus

berusaha mencegah terjadinya resiko tersengat listrik. Untuk itu harus mengatur kabel-

kabel listrik sedemikian rupa sehingga terhindar dari sengatan listrik, juga harus

memperhatiakn kabel-kabel dari kemungkinan terjadinya arus pendek yang dapat

menyebabkan kebakaran dan rusaknya peralatan komputer.

Berikut adalah standarisasi dalam menggunakan komputer dan mengatur posisi komputer

beserta penunjangnya agar dapat memberikan rasa nyaman.

1.6.1 Posisi Badan

Duduk dengan tidak membungkuk, usahakan duduk pada kursi yang memiliki

sandaran kursi. Usahakan posisi lutut rata atau lebih rendah dari paha, usahakan telapak

kaki menapak pada lantai. Usahakan Siku tangan anda membentuk sudut terbuka (100° to

Page 28: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

110°) dengan pergelangan tangan.Kemiringan keyboard dapat membantu anda dalam

memperoleh posisi tangan yang baik. Apabila posisi duduk anda tegak, maka negative tilt

(bag depan keyboard lebih tinggi dari bag belakang) membantu ketika bekerja. Tetapi bila

anda berbaring, maka posisi positive tilt (bag depan lebih rendah dari bag belakangnya)

bisa jadi akan lebih membantu. Posisi tubuh yang benar saat di depan layar :

Gambar 1.8 Posisi Tubuh Yang Benar

Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh pada

kesehatan . Dengan mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3, maka dapat

mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa nyaman.

1. Standarisasi posisi tubuh saat menggunakan computer yaitu :

a. Posisi Kepala dan leher

Pada saat berkerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak dengan wajah

menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh membungkuk atau mengadah

karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada leher.

Page 29: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

b. Posisi Punggung

Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi punggung yang

tegak, tidak

miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk dan tidak bersandar terlalu miring ke

belakang. Untuk mendapatkan posisi punggung yang baik, seharusnya ditunjang

dengan tempat duduk yang baik dan nyaman.

c. Posisi Pundak

Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan tidak

terlalu ke bawah

. Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi pundak belum benar.

d. Posisi Lengan dan siku

Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan mouse yang

nyaman. Masing- masing orang mempunyai posisi nyaman tersendiri. Posisi lengan

yang baik adalah bila tangan berada disamping badan, dan siku membentuk sudut yang

lebih besar dari 90 derajat.

e. Posisi Kaki

Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau sandaran

kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang membentuk sudut tidak

kurang dari 90 derajat.

f. Jarak Mata dengan Komputer

Bekerja dengan komputer ternyata dapat mengalami penyakit akibat kerja yang berasal

dari layar monitor. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah mengalami penyakit

akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke layar monitor. Tampilan

layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang ³panas² seperti warna merah,

kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata. Selain dari itu,

pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti

Page 30: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata.

Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pemakaian layar

monitor yang tidak ergonomis dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan

hasil penelitian, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata,

mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi

mata bahkan kemungkinan katarak mata. Bila operator komputer menggunakan soft

lens (lensa mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam

keadaan memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat

menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak

mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut, karena

udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.

Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang dipromosikan

sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil penelitian yang penulis

lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per hari terus menerus, ternyata

radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-X) sangat rendah yaitu sekitar

0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh lebih rendah dari pada radiasi yang

berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi (terresterial radiation) yang berkisar 145

m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis radiasi yang diizinkan untuk masyarakat

umum adalah 500 m Rem per tahun. (20 Oleh karena itu operator komputer yang

bekerja 8 jam per hari, tetap aman terhadap kemungkinan terkena bahaya radiasi yang

mungkin timbul dari tabung layar monitor. Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran

lebih sesuai sebagai filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai

filter radiasi. (2)

Untuk mengurangi keluhan pada mata, saran berikut ini akan sangat berrnanfaat

bagi operator komputer dan juga para manajer dalam menata ruang kerja yang nyaman,

yaitu:

1. Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari

sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang dapat menyebabkan

kesilaun pada mata.

Page 31: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

2. Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih rendah

dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih 30 derjat. Keadaan ini

dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak sekitar 25 cm dari garis horizontal mata

sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke layar monitor). Jarak layar monitor dengan

mata sekitar 40 cm. Posisi demikian akan sangat mengurangi kelelahan pada mata.

3. Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya putih

keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font huruf yang

terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal adalah font 12, lebih

kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah membacanya. Resolusi layar monitor

sudah barang tentu sangat berpengaruh terhadap ketajaman huruf maupun gambar. Layar

monitor SVGA akan jauh lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan yang

monokrom.

4. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan arah

pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara lembut

(memijit ringan bola mata).

Gambar 1.9 Jarak Mata Pada Komputer yang Standar

Page 32: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

g. Posisi menggunakan mouse dan keyboard

Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi

tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar posisinya sejajar

antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan usahakan agar selalu lurus

ketika sedang tidak mengontrol mouse.

Gambar 1.10 Posisi Menggunakan Mouse

2. Mengatur posisi komputer beserta penunjangnya agar dapat memberikan rasa nyaman

yaitu:

a. Monitor

Monitor komputer pada umumnya menggunakan tabung gambar (CRT) yang dapat

memancarkan intensitas cahaya cukup tinggi untuk diterima oleh mata manusia. Oleh

karena itu, bagian dari perangkat ini harus memiliki layar anti radiasi, agar mata terhindar

dari kerusakan.

Untuk mengurangi keluhan pada mata, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

a. Letakkan monitor sedemikian rupa diruangan sehingga layar monitor tidak

memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain.

b. Letakkanlah monitor lebiih rendah dari garis hoizontal mata, agar tidak mengadah atau

menunduk

Page 33: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

c. Aturlah cahaya monitor agar tidak terlalu terang dan gelap

d. Sering-seringlah mengedipkan mata untuk menjaga mata tidak kering. Sesekali

memandang jauh ke luar ruangan.

b. CPU ( Central Processing Unit )

Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan tangan

(basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyengat manusia.

a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung bersentuhan

dengan CPU.

b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan sengatan.

c. Kabel Komputer

Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat menyebabkan

hubungan singkat (korsleting). Hubungan singkat ini dapat mengakibatkan kebakaran.

d. Keyboard

Keyboard adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka ke dalam

layar monitor yang sebelumnya perintah tersebut diolah secara elektronis oleh Central

Processing Unit (CPU). Bentuk keyboard secara umum sama dengan tombol pada mesin

ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol keyboard untuk aksara, angka dan perintah

lainnya lebih banyak dari pada yang terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat

dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung

antara manusia dan komputer.

Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer merupakan salah

satu sumber penyebab penyakit akibat kerja selain disebabkan karena layar monitor, meja

dan kursi komputer maupun printer, yang pada urnumnya berupa nyeri otot. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan terhadap suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer

yaitu perusahaan asuransi diperoleh data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer

sebagai berikut:

25 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu

Page 34: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan

15 % karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala

14 % karyawan mengeluh nyeri punggung

Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan komputer,

memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:

54 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu

32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah

24 % karyawan mengalami nyeri tungkai

18 % karyawan menderita nyeri leher

6 % karyawan mengatakan nyeri kepala, lengan dan pergelangan tangan.

Sudah barang tentu data-data nyeri otot tersebut di atas adalah merupakan gabungan

nyeri yang disebabkan oleh keyboard, layar monitor, meja dan kursi komputer serta printer.

Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan keyboard usahakan agar posisi

tangan dan jari agar selalu sejajar. Usahakan lengan atas dan bawah membentuk sudut 90

derajat saat mengetik. Letakkan dokumen yang akan diketik tepat dihadapan anda.

Gunakan teknik mengetik yang baik. Yaitu dengan meletakkan pergelangan tangan dan jari

di atas keyboard (di Indonesia dikenal dengan mengetik 10 jari) dan usahakan pergelangan

tangan anda tetap lurus ketika mengetik. Tekan tombol keyboard dengan kekuatan yang

rendah. Atur komputer settings anda. Seperti screen font, contrast, pointer size, speed, dan

color senyaman yang anda rasakan. Letakkan monitor anda jauh dari sinar yang

menyilaukan (seperti: jendela). Gunakan optical glass glare filter jika dibutuhkan.

Untuk mengetahui mengapa keyboard dapat menyebabkan keluhan nyeri otot, ada

baiknya untuk melihat terlebih dahulu beberapa bentuk keyboard yang pernah diciptakan

sejauh ini, yaitu:

1. Keyboard jenis QWERTY

Keyboard jenis QWERTY yang dibuat pertarna kali pada tahun 1873 oleh Perusahaan

Remington untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY diambilkan dari deretan huruf

pada baris paling atas. Hampir semua komputer mengunakan keyboard jenis Qwerty.

Sejak awal keyboard Qwerty diciptakan tidak memperhatikan masalah ergonomi,

Page 35: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

sehingga sangat memungkinkan timbulnya gangguan atau keluhan terhadap tubuh

manusia dan lebih jauh lagi dapat menjadi penyebab penyakit akibat kerja. Keyboard

Qwerty ternyata belum memberikan beban yang sama untuk jari- jari tangan kiri dan

tangan kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right handed)

ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60 % dari waktu yang disediakan walaupun sudah

menggunakan pengetikan sistim 10 jari akibatnya tangan kanan akan lebih cepat lelah.

Tombol- tombol yang ada pada baris tengah yang paling mudah dicapai oleh jari tangan

kanan maupun kiri ternyata hanya ditekan 30 % dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari

lebih sering melompat ke baris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan

beban tersendiri pada pergelangan tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris yang

banyak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama), ternyata hanya 4

buah huruf yang berada di baris tengah dan ini akan menambah beban kerja pada jari

karena jari lebih sering melompat ke baris atas dan bawah. Selain dari itu, perintah-

perintah tambahan pada keyboard sebagian besar terletak pada bagian kanan keyboard

yang berarti akan menambah beban kerja pada tangan kanan. Dengan demikian maka

beban kerja pada jari tangan kanan dan tangan kiri belum bisa seirnbang, akibatnya

sudah barang tentu adalah keluhan nyeri otot.

2. Keyboard jenis DVORAK

Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak diciptakan

berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak tombol huruf lain

dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga 56 % ketukan ada pada

tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak adalah jari telunjuk, jari tengah dan

jari manis. Huruf-huruf yang ada pada baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai

70 % dan perpindahan antar baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari sangat

banyak berkurang. Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis

Qwerty, akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty

dan kalaupun harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru dan ini

berarti biaya tambahan yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat keyboard Dvorak.

Page 36: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Kemungkinan untuk laku menggantikan keyboard yang sudah ada belum dapat

dipastikan sehingga keyboard jenis lama (Qwerty) masih tetap digunakan.

3. Keyboard jenis KLOCKENBERG

Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan jenis

keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian keyboard (bagian kiri

dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan dengan sudut 15 derajat dan

dibuat miring ke bawah. Selain dari pada itu, keyboard Klockenberg tombol-tombolnya

dibuat lebih dekat (tipis) dengan meja kerja sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja.

Keyboard Klockenberg tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan

relatif lebih banyak memakan ruang. Walaupun demikian keyboard Klockenberg sudah

lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan lengan, sehingga nyeri otot pada

bahu dan pergelangan sangat sedikit.Dari ketiga macam keyboard tersebut di atas,

ternyata keyboard Qwerty yang tetap diusulkan sebagai keyboard resmi. Hal ini

diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat melalui Standard Institute pada tahun 1968

dan melalui ISO pada tahun 1971 yang menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard

Qwerty. Reputusan ini lebih banyak berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu

mengurangi biaya pelatihan baru bila harus memakai keyboard jenis Klockenberg

maupun jenis Dvorak, sehingga masalah nyeri otot masih tetap akan muncul pada

pemakaian keyboard Qwerty.

Page 37: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Gambar 1.11 Posisi Menggunakan Keyboard

Page 38: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Tangan Kiri

Jari Kelingking :

Baris Pertama = ‘ dan 1

Baris Kedua = Tab dan Q

Baris Ketiga = Capslock dan A

Baris Keempat = Shift kiri dan Z

Baris Kelima = Ctrl dan Windows

Jari Manis : Baris Pertama = 2

Baris Kedua = W

Baris Ketiga = S

Baris Keempat = X

Jari Tengah : Baris Pertama = 3

Baris Kedua = E

Baris Ketiga = D

Baris Keempat = C

Jari Telunjuk : Baris Pertama = 4 dan 5

Baris Kedua = R dan T

Baris Ketiga = F dan G

Baris Keempat = V dan B

Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kiri dan Spasi

Tangan kanan

Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kanan dan Spasi

Jari Telunjuk : Baris Pertama = 6 dan 7

Baris Kedua = Y dan U

Baris Ketiga = H dan J

Baris Keempat = N dan M

Page 39: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Jari Tengah : Baris Pertama = 8

Baris Kedua = I

Baris Ketiga = K

Baris Keempat = ,

Jari Manis : Baris Pertama = 9

Baris Kedua = O

Baris Ketiga = L

Baris Keempat = .

Jari Kelingking : Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace

Baris Kedua = P, [ dan ]

Baris Ketiga = L, ;, ‘ dan Enter

Baris Keempat = / dan shift kan

Penelitian menunjukan bahwa posisi keyboard merupakan salah satu faktor penyebab

nyeri otot dan persendian. Penyebab nyeri otot dan tulang yang disebabkan oleh

keyboard adalah penggunaan jari-jari tertentu saja dalam waktu yang lama.

Hindari tumpahnya air pada keyboard yang dapat menyebabkan:

a. Keyboard hang / rusak

b. Keyboard berlumut kekuning-kuningn dan tidak indah

c. Hubungan singkat

e. Meja dan Kursi Komputer

Meja dan kursi komputer adalah alat penunjang kerja yang sangat

berpengaruh terhadap kenyamanan kerja operator komputer. Kelelahan kerja akan

cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik (tidak

ergonomis). Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat

sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki.

Tinggi meja komputer yang baik adalah sekitar 55 - 75 cm (disesuaikan dengan

ukuran kursinya dan juga disesuaikan dengan tinggi operatornya).

Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan

sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian

Page 40: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang

menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain dari pada itu, kursi operator

komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda,

sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting

agar operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan tubuh dalam rangka

mengurangi kelelahan.Selain dari pada itu, kelelahan akan sangat berkurang bila meja

dan kursi dapat diatur sedernikian rupa sehingga pada saat bekerja sudut antara

tangan dan lengan membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki

dapat bersandar pada sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.

f. Printer

Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula

menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali merasa terganggu karena

kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya

tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang

ditimbulkan cukup tinggi.

Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebih rendah

bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling

rendah kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat

mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun

rasa nyeri. Adapun batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari

8 jam per hari adalah 80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan

kebisingan sekitar 40 - 50 dB. (4) Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin

pendingin (AC), maka kebisingan akan bertambah selain dari suara printer. Masalah

kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan juga agar penvakit akibat kerja dapat

ditekan sekecil mungkin.

Page 41: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

1.7 Standariasi Penggunaan Komputer Menurut Aspek Luar

1.7.1 Lingkungan sekitar

Kondisi lingkungan yang baik dapat menciptakan kenyamanan dan menjaga

kesehatan saat bekerja menggunakan komputer.

1.7.2 Pencahayaan

Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan

cahaya (silau) yang berasal dari luar monitor seperti jendela, lampu penerangan dan

lain sebagainya, akan menambah beban pada mata. Sebaiknya pilihlah warna cahaya

lampu yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang

rendah. Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan.

1.7.3 Temperatur

Temperatur ruangan sebaiknya disesuaikan dengan efek temperatur terhadap

komputer. Peralatan komputer seperti chip sangat sensitif terhadap tempratur luar.

Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya

rangkaian dalam chip, berakibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal

sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot).

1.7.4 Ventilasi

Ventilasi yang baik dapat melakukan pertukaran udara yang bersih. Pastikan

ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki

pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja.

Perlu diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam

ruang kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus

diperhatikan.

1.7.5 Kebisingan

Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot

sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Kebisingan biasanya ditimbulkan oleh

letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor

yang digunakan. Batas kebisingan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari

adalah 80 decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan

Page 42: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

sekitar 40 – 50 dB. Printer, CPU dan mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi

sumber kebisingan. Untuk itu, pilih tempat kerja yang tenang agar kebisingan tidak

menggangu kerja.

1.7.6 Aspek Pengguna

Aspek pengguna dapat berupa kebiasaan ataupun perilaku pengguna yang

dapat membahayakan kesehatan dan keselamatannya.

1.7.7 Bekerja Terus Menerus

Duduk dalam waktu lama di depan komputer akan beresiko pada kesehatan

punggung, bahu, dan leher. Sebaiknya lakukan istirahat secara singkat selama bekerja

menggunakan komputer dengan berdiri sambil membaca sebelum kembali duduk di

depan komputer. Hal ini dapat memperlancar  sirkulasi darah dan membebaskan

tekanan pada punggung bagian bawah. Sedikit bergerak di kursi akan membantu

membebaskan tekanan pada tubuh bagian atas. Misalnya, bila telah berada di depan

layar selama satu jam, lakukan latihan leher dengan menengok ke kiri dan ke kanan

atau memutar kepala meskipun sebentar.

1.7.8 Sikap Tubuh yang salah

Pada saat duduk didepan computer, sebaiknya duduklah dengan punggung

yang tegak. Orang terbiasa duduk dengan punggung yang tidak tegak dapat terkena

cedera punggung. Posis yang baik saat bekerja dengan computer yaitu tulang

belakang harus lurus tegak dan tangan lebih rendah atau sama dibandingkan siku.

1.7.9 Pencahayaan

Cahaya ruangan sangat mendukung dan meningkatkan produktivitas kerja.

Cahaya yang baik adalah yang tidak terlalu terang atau terlalu redup. Cahaya yang

terang akan membuat silau, sedang cahaya redup bisa merusak mata.

Atur agar cahaya membuat adanya bayangan pada monitor, sebab akan

mengurangi tingkat kontras. Apalagi bila latar monitor berwarna gelap.

Pemakaian komputer dalam suatu ruangan memerlukan intensitas

pencahayaan yang cukup sebesar 350 lux (Nurdiah, 2007).

Page 43: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

Selain lampu, hindari silau sinar matahari yang masuk melalui jendela. Atur

cahaya ruangan dengan memerhatikan letak meja komputer, sehingga sinar terang

yang datang dari atas kepala atau jendela tidak berada di sekitar meja kerja.

Posisi meja sebaiknya menyamping, karena bila cahaya dari depan akan

menyilaukan mata. Sementara cahaya dari belakang dapat menimbulkan bayangan

pada monitor. Hindari penggunaan lampu meja, karena membuat objek di sekitar

lebih terang dari monitor komputer.

Sesuaikan cahaya lampu meja, sehingga tidak langsung menerpa mata atau

mengenai layar monitor. Gunakan lapisan layar atau antiradiasi, tak hanya untuk

mengurangi radiasi tapi juga untuk menahan sinar terang layar komputer (Nugroho,

2009).

1.7.10 Durasi seseorang bekerja menggunakan komputer.

Durasi seseorang bekerja menggunakan komputer merupakan salah satu hal

yang perlu diperhatikan. Hal ini cukup beralasan mengingat berlama-lama didepan

komputer dapat menyebabkan mata dan otot-otot menjadi lelah. Oleh karena itu

ketika bekerja dalam komputer selingi dengan istirahat yamg cukup.

Kebanyakan orang terlalu menikmati ketika berada di depan komputer sehingga

mereka lupa waktu. Maka dari itu variasikanlah dalam bekerja dan istirahat atau

break secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan kelelahan dan

ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu : setiap 20 menit bekerja, break selama

20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6m. Selain itu hal ini dirasakan cukup

efektif untuk mengurangi resiko-resiko dan gangguan kesehatan (Mashud, 2008)

1.8 Paparan Elektromagnetik

Pada kehidupan manusia dewasa ini, dengan adanya perkembangan ilmu dan

teknologi menyebabkan peralatan listrik makin banyak digunakan untuk memperoleh

kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak digunakan dalam

berbagai prasarana kehidupan antara lain dalam bidang kedokteran (kesehatan),

Page 44: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

transportasi, komunikasi dan manufaktur, sehingga disekitar kita dikelilingi oleh

medan elektromagnetik. (Turana, 2003).

Penggunaan alat-alat yang menghasilkan medan elektromagnetik baik sebagai

dampak samping maupun pemanfaatan medan elektromagnetik itu sendiri sudah

demikian meluas sehingga tingkat paparan medan elektromagnetik juga meningkat.

Penggunaan yang demikian meningkat sesuai dengan bertambah banyaknya

kebutuhan ternyata diikuti pula dengan ramainya pertanyaan akan dampak negatif

medan elektromagnetik terhadap kesehatan.

Penelitian WHO 2000, ketika listrik dialirkan melalui jaringan transmisi,

distribusi, atau digunakan dalam berbagai perlatan, saat itu juga muncul “medan

elektromagnetik” di sekitar saluran dan peralatan. (Pikiran Rakyat, 2002).

Medan ini kemudian menyebar ke lingkungan dan menyebabkan polusi.

Medan elektromagnetik frekuensi ekstrim rendah dapat mempengaruhi sistem biologi

tubuh. Pengaruh tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia, tetapi selaian itu

ada kemungkinan paparan medan elektromagnetik tersebut dapat memberikan

pengaruh yang positif bagi manusia. (Anto Susilo ,4 September 2009)

Medan elektromagnetik adalah medan listrik dan medan magnet yang

dihasilkan oleh alam maupun peralatan elektronik yang bermuatan listrik. Manusia

sebagai satu sistem biologi diantara sistem biologi lainnya, selalu terpajan oleh

medan elektromagnetik. (Anies, 2003).

1.8.1 Kondisi Ruangan Tempat Melakukan Pekerjaan Dengan Menggunakan

Komputer.

Kondisi ruangan bekerja dengan menggunakan komputer sangat mepengaruhi

tingkat kejenuhan operator atau pengguna komputer dalam melakukan pekerjaanya.

Sehingga dalam melakukan desaint terhadap ruang kerja yang baik, maka perlu

diperhatikan beberapa factor pndukung yaitu: ( Legaloperate, 30 September 2009)

1. Sesuaikan suhu ruangan kerja, tidak terlalu dingin atau terlalu panas. Suhu yang

terlalu panas akan membuat cepat lelah & emosi meningkat, sedangkan suhu

Page 45: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

yang terlalu dingin akan membuat otot menjadi kaku & lebih mudah terkena

cedera. Suhu yang disarankan adalah sekitar 24-25 derajat Celcius Jika

dimungkinkan, putar musik dalam volume yang pelan untuk menghindari

kejenuhan & meredam emosi

2. Diusahakan agar tidak terlalu sering bekerja di dalam ruangan ber AC. Ruang

berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan kedipan mata, karena

udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap,

sehingga dapat menimbulkan mata perih.

3. Diusahakan agar dalam memilih ruang kerja sebaiknya terdapat taman atau

teras atau pemandangan yang dapat dipandangi oleh pengguna komputer untuk

mengurangi kelelahan mata dengan melihat ke luar jendela (pemandangan) atau

benda yang letaknya jauh setiap 10-15 menit sekali

1.9 Standarisasai Jaringan Wiriless Standarisasi Jaringan Wireless didefinisikan oleh IEEE (institute of Electrical

and Electronics Engineers) Adapun Standarisasi tersebut adalah :

1. IEE 802.11 Legacy yaitu standart jaringan wireless pertama yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data maksimum 2 Mbps.

2. IEE 802.11b yaitu standart jaringan wireless yang masih menggunakan frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan trasfer datanya mencapai 11 Mbps dan jangkau sinyal sampai dengan 30 m.

3. IEE 802.11a yaitu standart jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 5 GHz dengan kecepatan transfer datanya mencapai 58 Mbps.

4. IEE 802.11g yaitu standart jaringan wireless yang merupakan gabungan dari standart 802.11b yang menggunakan frekuensi 2,4 GHz namun kecepatan transfer datanya bisa mencapai 54 Mbps.

5. IEE 802.11n yaitu standart jaringan wireless masa depan yang bekerja pada frekuensi 2,4 Ghz dan dikabarkan kecepatan transfer datanya mencapai 100-200 Mbps.

Page 46: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

1.19 STANDARISASI RUMAH

Rumah merupakan sesuatu yang sangat penting, karena rumah tempat tinggal

atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Memiliki sebuah rumah adalah anugerah

dan kemewahan yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah yang kita tempati adalah

sebuah rumah yang sehat. Rumah merupakan sesuatu yang sangat penting, karena

rumah tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Memiliki sebuah

rumah adalah anugerah dan kemewahan yang patut kita syukuri, apalagi bila rumah

yang kita tempati adalah sebuah rumah yang sehat.

Di sini akan diberikan sedikit informasi standar-standar yang harus dipenuhi

untuk menciptakan suatu rumah tipe 54 yang sehat dan nyaman, baik itu standar

ruangan, standar kebersihan lingkungan serta standar-standar dari radiasi

elektromagnetik peralatan-peralatan elektronik. Dengan demikian diharapkan

terciptanya suatu rumah tipe 54 yang sehat dan nyaman.

Rumah tipe 54 merupakan rumah minimalis jenis smarthouse yang sewaktu-

waktu dapat diupgrade menjadi rumah dua lantai jika diperlukan. Menciptakan rumah

tinggal sederhana yang sehat dan nyaman harus memenuhi beberapa persyaratan-

persayaratan yang bahkan telah diatur oleh pemerintah, yaitu didalam Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 diantaranya:

1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :

- Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3

- Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam

- Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tempat tumbuh dan

berkembangnya mikroorganisme patogen.

Page 47: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

2. Komponen dan Penataan Ruang Rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai

berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dinding

- Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi

untuk pengaturan sirkulasi udara.

- Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah

dibersihkan.

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan.

d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus

dilengkapi dengan penangkal petir.

e. Ruang di dalam rumah harus ditata, pemilihan tempat harus sesuai

sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, kamar tidur, ruang

dapur, kamar mandi.

f. Dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi

seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Udara

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :

a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C

b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%

c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam

d. Pertukaran udara

e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam

f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

Page 48: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari

luas lantai. Orientasi bangunan ditempatkan di antara lintasan matahari dan

angin. Sebagai kompromi letak gedung berarah antara timur ke barat, dan

yang terletak tegak lurus terhadap arah angin.

6. Air

a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang.

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air

minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Limbah

a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.

b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak

menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

8. Kepadatan ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua

orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.

1.20 Radiasi Elektromagnetik pada Peralatan-peralatan Elektronik

Beberapa peralatan elektronik dalam rumah, antara lain :

1. Televisi Berwarna

2. Lemari Pendingin

3. Komputer/Laptop

4. Lampu

5. Handphone

Page 49: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

6. Seterika

7. Air Conditioner

Alat-alat elektronik tersebut memiliki radiasi elektromagnetik, yaitu seperti

yang akan dijelaskan dibawah ini :

1. Menonton tv ada aturan-aturan yang harus kita taati jika kita tidak ingin efek

buruk menghampiri kita. Salah satunya adalah jarak layar monitor televisi ke

mata harus mengikuti perhitungan standar yang berlaku secara internasional.

Rumus jarak layar televisi ke mata penonton adalah 5 kali diagonal layar. Jika

aturan jarak tersebut dilanggar maka kesehatan mata bisa terancam.

Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV memiliki radiasi sekitar 60

µT, untuk jarak ≥ 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 µT, jarak ≥30 cm

memiliki radiasi sebesar0,04-2 µT serta untuk jarak lebih dari 1 meter

memiliki radiasi sebesar 0,01-0,15 µT.

2. Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan

terjadinya keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas

paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain

itu juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi

yang dihasilkan laptop/komputer, memiliki radiasi mencapai 45 µT, tetapi

apabila dengan jarak ≥ 3 cm radiasi yang terjadi sebesar 0,5-30 µT, dengan

jarak ≥30 cm radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 µT.

3. Seterika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 µT, sebesar 8-30 µT

pada jarak ≥ 3 cm, 0,12-0,3 µT pada jarak ≥30 cm dan pada jarak lebih dari 1

m memiliki radiasi sebesar 0,01-0,03 µT.

4. Lemari Pendingin, pada lemari pendingin memiliki radiasi elektromagnetik

sebesar 3 µT, pada jarak 3 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,5-

1,7 µT, pada jarak 30 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,01-0,25

Page 50: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

µT, sedangkan pada jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik sebesar <

0,01 µT.

5. Handphone, batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat

sebesar 1,6 w/kg sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar

10mw/cm².

6. Lampu, lampu pijar yang digunakan dirumah-rumah memiliki tingkat radiasi

medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30 cm. Sedangkan untuk lampu

hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008 kV/m pada jarak 30 cm.

7. Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada lingkungan, khususnya

yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan AC, CFC

dapatmengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang saat

ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC

digunakan dalam batas penggunaan yang wajar dan tidak berlebihan,

apabila ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan.

Dalam tata interior, ada ukuran-ukuran standar yang patut diterapkan agar

sebuah ruang menjadi nyaman. Tidak hanya nyaman sebagai ruang, tapi juga nyaman

dari sisi berkegiatan di dalamnya. Rumah juga harus sehat karena akan berpengaruh

terhadap kesehatan fisik dan mental penghuni rumah. Namun, sayang masih sangat

sedikit arsitektur rumah yang dirancang mempertimbangkan faktor-faktor kesehatan.

Ruang yang sehat mensyaratkan bukaan-bukaan dan penempatan lubang angin yang

tepat dan jendela yang lebar sebagai sarana kelancaran sirkulasi udara segar dan sinar

matahari sumber pencahayaan alami dalam ruang.

Berikut akan dijelaskan bagaimana tata letak ruangan untuk rumah tipe 54, dengan

menggunakan perbandingan keadaan rumah baik dari luas ruangan maupun tata letak

barag-barang elektronik pada contoh rumah sebagai objek penelitian.

Penataan ruangan dapat mempengaruhi kesan kita terhadap ruang-ruang

tersebut. Luas ruang tamu yang dianjurkan untuk rumah tipe 54 adalah 9 m2 dengan

Page 51: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

pemakaian lampu hemat energi cukup satu buah yang diletakkan di tengah ruangan.

Untuk memaksimalkan pencahayaan alami, sebaiknya kita menyediakan jendela-

jendela yang cukup, setidaknya 5% dari luas ruangan.

Ruang keluarga adalah ruang inti dalam suatu rumah tinggal. Ruang keluarga

biasanya terletak di tengah-tengah rumah. Kegiatan di ruang keluarga sangat

kompleks, mulai dari menonton tv, membaca, menulis, berbincang-bincang, hingga

makan dan minum. Bisa dibilang ruang kegiatan dari seluruh ruangan rumah bisa

dilakukan di ruang keluarga.

Ruang keluarga atau ruang tengah ukuran yang dianjurkan sebesar 6 m², akan

tetapi jika mempunyai ukuran ruang tengah lebih besar dari yang dianjurkan, hal itu

lebih baik asal memiliki pencahayaan alami dan ventilasi yang cukup sesuai dengan

syarat-syarat rumah sehat.

Pada ruang tengah letak televisi yang dianjurkan untuk televisi berukuran 20

inchi adalah sejauh 2,54 meter dari mata penonton. Hal ini dianjurkan untuk

meminimalisir radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh televisi serta menjaga

agar mata tetap sehat. Peletakan komputer pada ruang tengah sebaiknya diletakkan 1-

2 meter dari televisi dan pada saat penggunaannya diharapkan jarak pengguna dari

komputer lebih dari 30 cm. Untuk peletakan lemari pendingin pada ruang tengah atau

ruang keluarga sebaiknya berada agak berjauhan dari televisi dan komputer hal ini

dilakukan agar medan elektromagnetik tidak tekumpul disatu tempat, sehingga radiasi

elektromagnetiknya sendiri bisa diminimalisir. Penggunaan seterika juga harus

diperhatikan, jika menggunakan seterika diharapkan dengan jarak lebih dari 30 cm.

Untuk kamar tidur rumah tinggal tipe 54 dianjurkan maksimal memiliki 3

kamar dengan ukuran masing-masing kamar 7,5 m². Apabila meletakan barang-

barang elektronik lebih dari satu pada kamar tidur, sebaiknya mengatur jaraknya agar

tidak terlalu dekat antara satu barang dengan barang lainnya. Begitu juga peletakan

barang elektronik itu sendiri dengan tubuh kita, misalnya untuk peletakan telepon

genggam sebaiknya dengan jarak lebih dari 30 cm, dan diletakkan di atas meja dan

jangan diletakkan diatas tempat tidur atau dekat dengan dengan bantal. Penggunaan

Page 52: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

lampu pada kamar cukup satu lampu hemat energi di masing-masing kamar. Kamar

tidur juga harus dilengkapi dengan jendela dan ventilasi yang cukup.

Dapur, ruang ini juga perlu ditata sebaik mungkin. Di sana ada sekian banyak

barang yang harus ditempatkan. Dengan begitu, pemilik rumah mesti pandai-pandai

merancang dapur sehingga dapat menampung segala kebutuhannya. Untuk dapur,

ukuran ruangan yang di anjurkan sebesar 4,5 m². Dengan penggunaan lampu hemat

energi cukup 1 lampu saja. Pastikan pada dapur terdapat jendela agar asap-asap yang

timbul dari aktivitas memasak di dapur dapat di buang keluar ruangan dapur.

Kamar mandi pada rumah tipe 54 cukup dengan ukuran 1,5 m². Kamar mandi

memang tidak pernah digunakan lebih dari satu jam, tapi bukan berarti ruangan 1.5

meter2, dengan bak mandi atau shower dan kloset sudah cukup. Seperti halnya

ruangan lain di dalam rumah, kamar mandi pun perlu diperhatikan kesehatannya. Jadi

tidak hanya fungsional, tapi juga nyaman digunakan untuk beraktivitas. Di dalam

kamar mandi menggunakan 1 lampu hemat energi sebagai penerangan. Kamar mandi

harus memiliki ventilasi yang cukup. Agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.

Dan di salah satu bidang dinding kamar mandi dibuat lubang-lubang kecil, sebagai

jalur pertukaran udara.

Sisa lahan pada rumah dapat digunakan sebagai teras, ataupun halaman. Jika

digunakan sebagai teras, dapat dipasang 1 lampu hemat energi untuk penerangan di

malam hari.

Dengan anjuran mengenai tata letak dan peralatan elektronik pada Rumah

Tipe 54, maka total radiasi yang dapat dihitung sekarang sebesar 0,462 µT.

Sedangkan ambang batas radiasi medan elektromagnetik yang dapat ditoleransi pada

tubuh manusia yaitu sebesar 0.5 mikrotesla dan paparan medan listrik hingga 10

kV/m dan tidak membahayakan bagi kesehatan manusia.

Beradasarkan hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, untuk

menciptakan rumah sederhana yang sehat dan nyaman sangatlah mudah, yaitu dengan

selalu memperhatikan syarat-syarat rumah sehat, luas ruangan serta tata letak barang-

barang elektronik di dalam rumah.Dan semakin jauh penempatan barang-barang

Page 53: Nilai Ambang Batas Barang Elektronika Dan Standarisasi

elektronik, akan mengurangi radiasi baik itu radiasi medan listrik ataupun medan

magnet dari barang elektronik tersebut.