standarisasi dan nilai ambang batas plh

55
PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP NILAI AMBANG BATAS DAN STANDARISASI DI BIDANG KETEKNIKAN I MADE GUSMARA NUSAMAN 1104405005

Upload: yudi-windyatmikabilly

Post on 27-Oct-2015

140 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

tugas plh

TRANSCRIPT

Page 1: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP

NILAI AMBANG BATAS DAN STANDARISASI DI BIDANG

KETEKNIKAN

I MADE GUSMARA NUSAMAN

1104405005

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2012

Page 2: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Nilai Ambang Batas

1.1 Apa Yang Dimaksud Dengan Nilai Ambang Batas

Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat

dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai

ambang batas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan.

Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.

Pakar menyatakan, peralatan rumah tangga asalkan memakai sumber

listrik pasti memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, dari AC (air

conditioner), televisi, komputer, mikrowave, alat pelembab udara, sampai

peralatan kecil pengering rambut, telepon genggam, charger dan papan listrik,

semuanya dapat memancarkan radiasi gelombang elektromagnet, namun volume

radiasi peralatan tersebut berbeda-beda (tentunya berbeda dengan barang-barang

yang tidak memakai listrik seperti kebutuhan pakaian, sepatu lukis, maupun

furniture).

1.2 Apa Itu Radiasi

Radiasi yang berarti pemancaran atau penyinaran merupakan penyebab

partikel-partikel elementer dan energi radiasi dari suatu sumber radiasi. Energi

radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti atom dan sisa atom akan dapat

menjadi muatan positif dan disebut ion positif, sementara itu elektron yang

dikeluatkan itu dapat tinggal bebas atau mengikat atom netral lainnya dan

membentuk ion negatif. Peristiwa pembentukan ion positif dan ion negatif

tersebut disebut dengan proses ionisasi. Ini sangat penting untuk diketahui karena

melalui proses ionisasi ini jaringan tubuh akan mengalami kelainan atau

merasakan suatu reaksi pada sel-sel tubuh.

Meski dewasa ini berbagai peralatan elektronik menyumbangkan radiasi

gelombang electromagnet yang menyebabkan gelombang electromagnet terdapat

dimana-mana, tapi pakar menunjukkan, tidak semua radiasi tersebut

membahayakan manusia. Kalau besar kecilnya radiasi dapat dikontrol dalam

lingkup yang ditetapkan, akan berperan positif dan bermanfaat, misalnya alat

Page 3: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

fisioterapi menggunakan tenaga panas radiasi gelombang elektromagnet untuk

menghilangkan radang dan menyembuhkan penyakit, maka, masalah kuncinya

ialah perlu mengontrol besar kecilnya radiasi gelombang elektromagnet dalam

lingkup yang aman.

Gambar 1.1 Berbagai alat elektronik yang menghasilkan radiasi

1.3 Nilai Ambang Batas Alat Elektronika Di Sekitar Manusia

Di abad ini alat elektronika dapat kita temui hampir di setiap sudut

ruangan kita berada, baik di rumah, kantor, kampus, maupun tempat umum.

Sebagai contoh alat elektronika yang ada di tempat yang paling sering kita tempati

yaitu rumah. Penempatan perangkat-perangkat elektronik tersebut secara

sembarangan, dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan manusia penghuni

rumah tersebut. Karena dengan jarak yang tidak aman antara perangkat elektronik

dengan penggunanya, apabila ini berlangsung secara terus-menerus akan memberi

dampak negatif. Berikut merupakan nilai ambang batas pada alat – alat elektronik

disekitar kita :

1.3.1 Televisi

Pada umumnya masyarakat kita memiliki pesawat televisi selebar 17

inchi, dengan jenis monitor televisinya adalah CRT (Cathode Ray Tube).

Masyarakat menonton televisi rata-rata berjarak 1,5 meter dengan pesawat

televisinya. Sebuah jarak yang tidak aman saat menonton. Radiasi gelombang

Page 4: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

elektromagnetik  sebuah monitor CRT yang pernah diukur sebesar 2

miliroentgens per jam/tahun. Berdasarkan teori yang ada, jarak aman minimal

menonton televisi adalah kira-kira dua kali lebar layar dari televisi, lebih tepat

1,87 x lebar layar untuk substended sudut 30 derajat (Djouhar Arifin, 1991).

Radiasi yang dihasilkan oleh televisi berwarna, TV memiliki radiasi sekitar 60

µT, untuk jarak ≥ 3 cm memiliki radiasi sebesar 0,25-50 µT, jarak ≥30 cm

memiliki radiasi sebesar0,04-2 µT serta untuk jarak lebih dari 1 meter memiliki

radiasi sebesar 0,01-0,15 µT.

Gambar 1.2 Televisi hitam putih

1.3.2 Lemari Pendingin (Kulkas)

Masyarakat pada umumnya menempatkan sebuah lemari pendingin atau

kulkas disudut suatu ruangan misalnya dapur ataupun di ruang makan keluarga.

Mereka menempatkan kulkas dengan posisi pintu kulkas membelakangi tembok.

Menurut sebuah penelitian yang pernah dilakukan bahwa bagian yang

mengeluarkan radiasi adalah bagian belakang dari sebuah kulkas itu sendiri

terutama pada bagian mesin elektroniknya. Itupun tidak terlalu tinggi. Intensitas

listrik yang pernah diukur hanya 5 Volt/meter.

Pada lemari pendingin memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 3 µT,

pada jarak 3 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,5-1,7 µT, pada jarak

30 cm memiliki radiasi elektromagnetik sebesar 0,01-0,25 µT, sedangkan pada

jarak 1 meter memiliki radiasi elektromagnetik sebesar < 0,01 µT.

Page 5: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 1.3 Lemari Es

1.3.3 Laptop

Intensitas penggunaan yang tinggi ternyata berisiko untuk menyebabkan

terjadinya keluhan kesehatan. Pengguna laptop yang meletakkan laptop di atas

paha dalam waktu yang lama akan mengakibatkan masalah pada tubuh, selain itu

juga akan mengganggu fertilitas pada remaja dan lelaki dewasa. Radiasi yang

dihasilkan laptop/komputer, memiliki radiasi mencapai 45 µT,  tetapi apabila

dengan jarak ≥ 3 cm radiasi yang terjadi sebesar 0,5-30 µT, dengan jarak ≥30 cm

radiasi yang terjadi sebesar < 0,001 µT.

Gambar 1.4 Radiasi Laptop

Page 6: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1.3.4 Setrika

Setrika memiliki radiasi elektromagnetik mencapai 35 µT,  sebesar 8-30

µT pada jarak ≥ 3 cm, 0,12-0,3 µT pada jarak ≥30 cm dan pada jarak lebih dari 1

m memiliki radiasi sebesar 0,01-0,03 µT.

1.3.5 Handphone

Batas radiasi pada telepon genggam atau handphone tercatat sebesar 1,6

w/kg sedangkan batas aman radiasi handphone pada tubuh sebesar 10mw/cm².

Ponsel dengan frequensi 1800 MHz dalam waktu dekat ini akan mulai memasuki

pasaran dan sudah barang tentu akan ditawarkan dengan berbagai macam

kelebihan dibandingkan dengan ponsel yang sudah ada.

Gambar 1.5 Radiasi pada ponsel

Bila dilihat dari frequensi yang digunakan, maka panjang gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan dari ponsel akan berkisar antara 1 meter

sampai dengan 0,01 meter. Oleh karena komunikasi menggunakan ponsel akan

megeluarkan gelombang elektromagnetik, maka radiasi elektromagnetik yang

keluar dari emiter ponsel secara teoritis akan berdampak pada tubuh manusia,

khususnya bagian kepala sekitar telinga. Berikut beberapa tips cara menangkal

atau mengurangi radiasi dari ponsel :

1. Gunakan Headset

Inilah cara yang paling mudah untuk menangkal ancaman radiasi

ponsel. Tentu saja, kita tidak bisa menolak untuk menerima panggilan

telepon. Namun jika Anda masih khawatir, ada baiknya menggunakan

Page 7: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

headset. Intinya adalah telepon genggam Anda, tidak terlalu dekat

dengan otak.

2. Kurangi Bluetooth dan Headset Wireless

Menggunakan headset bisa menjadi pilihan untuk mengurangi radiasi

ponsel. Namun ingat, pilih headset yang konvensional alias yang masih

menggunakan kabel untuk terhubung dengan ponsel. Jangan

menggunakan headset wireless. Fitur bluetooth di ponsel juga jangan

terus menerus diaktifkan, gunakan seperlunya.

3. Menggunakan speaker ketika bertelepon juga bisa menjadi pilihan.

Namun tentu saja, ada rasa kurang nyaman ketika hal ini dilakukan di

tempat publik. Tapi setidaknya, Anda tidak harus menempelkan ponsel

di kepala ketika bertelepon. Jadi pilihan ini mungkin bisa digunakan

ketika Anda tengah berada di tempat privat seperti di rumah.

4. Casing Penahan Radiasi

Kekhawatiran radiasi ponsel belakangan memunculkan casing

berkemampuan khusus yang diklaim bisa meminimalisir hantaran

radiasi yang berasal dari ponsel. Jika dirasa diperlukan, mungkin Anda

bisa mencarinya di pertokoan.

5. Sudut Ruangan

Hindari menerima telepon di sudut ruangan. Sudut ruangan yang

biasanya sepi namun di sisi lain terkadang juga menjadi tempat di mana

sinyal telepon menjadi lemah. Nah, sinyal yang lemah justru dikatakan

memicu radiasi yang lebih tinggi. Hal ini berlaku pula di area yang

sempit/kecil seperti lift.

6. Jangan Selalu Menempel

Ponsel yang Anda gunakan boleh saja menjadi gadget kesayangan,

namun untuk kesehatan yang lebih baik, ada baiknya Anda jangan

selalu nempel dengan ponsel tersebut. Ponsel yang tidak digunakan

direkomendasikan ditaruh di tas atau di atas meja. Hal ini dikatakan

lebih baik ketimbang ditempatkan di kantong celana.

Page 8: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

7. Diam Kala Menelpon

Ketika menerima telepon sebaiknya Anda tidak berjalan-jalan.

Pasalnya, dalam keadaan bergerak maka sinyal ponsel akan terus

mencari pancaran sinyal yang kuat dari base transceiver station (BTS).

Aktivitas ini justru akan menguatkan radiasi.

8. Gunakan Dua Telinga

Hindari penggunaan satu bagian telinga ketika bertelepon. Misalnya,

selalu menerima telepon dengan telinga bagian kiri saja. Menurut para

ahli, hal ini justru tidak baik. Manfaatkan kedua telinga Anda untuk

meminimalisir radiasi yang terpancar

Lembaga peneliti di WHO, International Agency for Research on Cancer

(IARC), mengeluarkan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa

menggunakan ponsel terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya Tumor Otak

Jenis Glioma. Demikian dilansir CNN. Radiasi ini diukur dalam satuan specific

absorbed radiation atau SAR.

Berikut 10 ponsel dengan tingkat radiasi tertinggi, urutan mulai dari yang

terendah hingga tertinggi dalam kategori berbahaya jika digunakan secara berkala

seperti ditulis Cnet :

1. Motorola i576

Tingkat SAR: 1.45

2. Kyocera X-tc

Tingkat SAR: 1.45

3. Kyocera Wild Card M1000

Tingkat SAR: 1.46

4. Motorola Atrix 4G

Tingkat SAR: 1.47

5. LG Chocolate Touch

Tingkat SAR: 1.47

6. HTC Desire

Tingkat SAR: 1.48

Page 9: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

7. Motorola Droid 2

Tingkat SAR: 1.49

8. Motorola Droid

Tingkat SAR: 1.49

9. Sanyo Vero

Tingkat SAR: 1.49

10. LG Rumor 2

Tingkat SAR: 1.51

11. ZTE Salute

Tingkat SAR: 1.52

12. Motorola Grasp

Tingkat SAR: 1.51

13. Motorola Defy

Tingkat SAR: 1.52

14. Nokia Astound

Tingkat SAR:1.53

15. Motorola i335

Tingkat SAR: 1.53

16. Kyocera Jax S1300

Tingkat SAR: 1.55

17. Sony Ericsson Xperia X10 Mini Pro

Tingkat SAR: 1.55

18. Sony Ericsson Satio (Idou)

Tingkat SAR: 1.56

19. Motorola Droid 2 Global

Tingkat SAR: 1.58

20. Motorola Bravo

Tingkat SAR: 1.59

Page 10: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1.3.6 Lampu Neon

Kebanyakan masyarakat saat ini masih menggunakan lampu jenis neon

untuk pencahaan di rumahnya. Tidak disadari oleh masyarakat luas bahwa, lampu

jenis Neon ini mampu memancarkan sinar UV (Ultra Violet) 253,7nm dan 185nm

yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan jika digunakan dalam jangka waktu

lama. Lampu TL mengandung sampai 5 mg MERCURY (dalam bentuk uap atau

bubuk). Penelitian yang pernah dilakukan WHO menyebutkan bahwa gas yang

berada di dalam lampu neon saat ini merupakan gas yang amat berbahaya karena

bisa memancarkan radiasi jika dialiri aliran listrik. Dengan beralih menggunakan

lampu pijar ataupun jenis SL, akan mengurangi dampak dari radiasi UV yang

ditimbulkan oleh lampu jenis Neon. Lampu, lampu pijar yang digunakan dirumah-

rumah memiliki tingkat radiasi medan listrik sebesar 0,002 kV/m pada jarak 30

cm. Sedangkan untuk lampu hemat energi memiliki tingkat radiasi sekitar 0,0008

kV/m pada jarak 30 cm.

1.3.7 AC

Masyarakat awam yang menggunakan pendingin ruangan tanpa batasan

jarak aman serta suhu normal yang bisaditerima oleh manusia pada

ruangantertutup, berdampak pada keluhankesehatan pada penggunanya.

Umumnyamasyarakat menempatakan AC maupunkipas angin langsung mengarah

kepadamanusia yang menggunakannya.Menurut aturan yang benar,

penempatanAC maupun kipas angin yang benar adalah, dengan mengarahkan

hembusanAC maupun kipas angin kearah sampingataupun membelakangi dari

arah penggunanya Penggunaan AC memberikan efek negatif kepada  lingkungan,

khususnya yang diakibatkan oleh komponen utama dala penggunaan

AC, CFC dapatmengakibatkan penipisan lapisan ozon dan pemanasan global yang

saat ini semakin dapat dirasakan dampaknya. Oleh karenaitu, sebaiknya AC

digunakan dalam batas penggunaan  yang  wajar  dan tidak berlebihan, apabila

ruangan tidak membutuhkan AC, AC sebaiknya dimatikan. Rata-rata suhu yang

dipakai oleh penggguna AC mencapai 22 derajat celcuis. Sedangkan suhu normal

Page 11: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

yang direkomendasikan untuk manusia pada ruangan tertutup adalah sebesar 18°C

- 30°C.

1.3.8 Oven Microwave

Oven Microwave umumnya diletakkan di dapur sangat dekat dengan orang-orang

yang sedang beraktifitas di tempat ini. Rata-rata penempatan perangkat ini antara

1 – 1,5 meter dari orang yang sedang melakukan kegiatan di dapur.

Gambar 1.6 Microwave

Beberapa literatur dan teori yang ada, dengan menjaga jarak aman dari

sebuah oven microwave yang sedang dalam keadaan beroperasi, akan

menghindari atau paling tidak meminimalisir dampak radiasi yang ditimbulkan

dari perangkat tersebut. Diusahakan menggunakan oven microwave hanya untuk

keperluan tertentu yang mendesak seperti menghangatkan makanan), Gelombang

mikro yang dihasilkan oleh sebuah oven microwave sebesar 10 mW/cm2. . Oven

mikrogelombang bekerja dengan memancarkan radiasi gelombang mikro,

biasanya pada frekuensi 2.450 MHz (dengan panjang gelombang 12,24 cm). Nilai

ambang batas aman yang direkomendasikan untuk gelombang mikro mencapai 10

mW/cm2 berlaku di Amerika, sedangkan di Rusia, nilai ambang batas amannya

sebesar 0,01 mW/cm2.

Page 12: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1.3.9 Komputer

Komputer Perangkat komputer yang mengeluarkanradiasi adalah monitor

jenis CRT dan mouse optic . Masyarakat luas kebanyakanmasih menggunakan

monitor jenis CRT dan mouse optic yang berkualitas kurang bagus.

Paparan radiasi yang ditimbulkan oleh monitor CRT yang pernah diukur,

sebesar 2 milirem/jam/ harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,

mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan rekomendasi tentang nilai ambang

batas aman yang dikeluarkan oleh ICRP (International Commission on Radiation

Protection), adalah sebesar 0,5 rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun

untuk pekerja lingkungan radiasi.

1.3.10 Radio

Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan

cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik).

Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat

ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan

medium pengangkut (seperti molekul udara). Gelombang radio adalah satu bentuk

dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik

dimodulasi (dinaikkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam

frekuensi gelombang radio (RF) dalam suatu spektrum elektromagnetik.

Gelombang radio ini berada pada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz)

sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasi elektromagnetiknya bergerak

dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.

Page 13: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Keterangan :

kHz : Kilo Hertz

MHz : Mega Hertz GHz : Gega Hertz

f : frekuensi dalam MHz

mW/cm2 : mili Watt per senti meter pcrsegi VIm: Volt per Meter

A/m : Amper per Meter

1.3.11 Gardu Listrik

Radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari peralatan- peralatan didalam

gardu listrik, maka bisa dilakukan pemeriksaan besarnya radiasi elektromagnetik

disekitar gardu menggunakan gauss meter. Pada beberapa negara sudah

menerapkan batasan seperti swedia yang menerapkan 0,5 mG sebagai batas

maksimum atau 0,25 mG pada jarak 50cm dan rusia yang menerapkan 1 mG

sebagai batas aman. Besarnya radiasi elektromagnetik dari peralatan- pralatan

listrik akan berkurang seiring dengan jarak, jadi besarnya radiasi pada jarak 4m

akan jauh lebih kecil jika kita berada pada jarak 1m, produk turunan dari radiasi

elektromagnetik adalah dalam bentuk panas, oleh karena gardu listrik itu

berbentuk bangunan tertutup dengan ventilasi maka panas tersebut tidak terasa

sampai keluar bangunan.

Page 14: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 1.7 Gelombang Gardu

1.4 Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat

mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkunagn yang dinyatakan dalam

satian decibel (dB).

Nilai Ambang Batas kebisingan menurut Surat Keputusan Menteri Tenaga

Kerja Nomor: Kep-51/Men/1993 tentang nilai ambang batas untuk kebisingan

adalah sebagai berikut.

Page 15: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Tabel 1.1 Ambang batas kebisingan

Waktu pemejanan perhari Intensitas kebisingan dalam dBA

8

Jam

85

4 88

2 91

1 94

30

Menit

97

15 100

7.5 103

3.75 106

1.88 109

0.94 112

28.12

Detik

11514.06 1187.0 121

3.52 124

1.76 1270.88 1300.44 1330.22 1360.11 139

1.5 Medan Elektromagnetik Dan Kesehatan Masyarakat

1.5.1 Listrik Statis Dan Medan Magnet

Listrik statis menggunakan bidang teknologi semakin sering dieksploitasi

dalam industri yang dipilih, seperti kedokteran dengan Magnetic Resonance

Imaging (MRI), sistem transportasi yang menggunakan arus searah (DC) atau

medan magnet statis dan energi tinggi fasilitas riset fisika. Sebagai kekuatan

bidang lapangan statis meningkat, demikian juga potensi untuk berbagai interaksi

dengan tubuh.

Page 16: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Proyek EMF Internasional dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-

baru ini meninjau implikasi kesehatan lapangan statis tinggi eksposur dan

menyoroti pentingnya kesehatan masyarakat perlindungan bagi staf medis dan

pasien (khususnya anak-anak dan ibu hamil) dan pekerja dalam industri yang

menghasilkan medan tinggi magnet (Kriteria Kesehatan Lingkungan, 2006).

1.5.2 Sumber

Listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh fenomena seperti medan

magnet bumi, badai, dan penggunaan listrik. Ketika bidang-bidang seperti itu

tidak berubah dengan waktu mereka disebut sebagai statis dan memiliki frekuensi

dari 0 Hz.

Di atmosfer, medan listrik statis (juga disebut sebagai bidang elektrostatik)

terjadi secara alami, dalam cuaca cerah, dan terutama di bawah awan. Gesekan

juga bisa memisahkan muatan positif dan negatif dan menghasilkan medan listrik

statis yang kuat. Kekuatan mereka diukur dalam satuan volt per meter, (V / m),

atau kilovolt per meter (kV / m). Dalam kehidupan sehari-hari kita mungkin

mengalami percikan dibuang membumi rambut objek atau naik sebagai akibat

gesekan, misalnya dari berjalan di atas karpet. Penggunaan listrik DC adalah

sumber medan listrik statis, misalnya sistem rel menggunakan DC, dan televisi

dan layar komputer dengan tabung sinar katoda.

Sebuah medan magnet statis diukur dalam satuan amper per meter, (A / m)

tetapi biasanya dinyatakan dalam bentuk yang sesuai induksi magnetik diukur

dalam satuan tesla, (B) atau millitesla (mT). Geomagnetic alam bervariasi

lapangan atas permukaan bumi antara sekitar 0,035-0,07 mT dan dirasakan oleh

hewan-hewan tertentu yang menggunakan untuk orientasi. Buatan medan magnet

statis yang dihasilkan arus DC di mana pun digunakan, misalnya di dalam kereta

api listrik atau proses industri seperti produksi aluminium dan gas pengelasan. Ini

dapat lebih dari 1000 kali lebih kuat daripada Bumi medan magnet alam.

Inovasi teknologi baru-baru ini telah mendorong penggunaan medan

magnet sampai dengan 100 000 kali lebih kuat daripada medan magnet bumi.

Mereka digunakan dalam penelitian dan dalam aplikasi medis seperti MRI yang

Page 17: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

menyediakan gambar tiga dimensi otak dan jaringan lunak lainnya. Dalam sistem

klinis rutin, scan pasien dan operator mesin dapat terkena medan magnet yang

kuat di kisaran 0,2-3 T. Dalam aplikasi penelitian medis, medan magnet yang

lebih tinggi, hingga sekitar 10 T, digunakan untuk pemindaian seluruh tubuh

pasien.

Untuk medan listrik statis, beberapa studi telah dilakukan. Hasil sampai

saat ini menunjukkan bahwa satu-satunya efek akut berhubungan dengan gerakan

rambut tubuh dan ketidaknyamanan dari percikan kotoran-kotoran. Kronis atau

ditunda efek medan listrik statis belum diselidiki dengan benar.

1.5.3 Efek Kesehatan

Untuk medan magnet statis, efek akut hanya mungkin terjadi ketika ada

gerakan di lapangan, seperti gerakan seseorang atau gerakan tubuh internal,

seperti aliran darah atau denyut jantung. Seseorang yang bergerak dalam bidang,

di atas 2 T dapat mengalami sensasi vertigo dan mual, dan kadang-kadang rasa

logam di mulut dan persepsi berkedip. Meskipun hanya sementara, efek tersebut

mungkin memiliki dampak keamanan bagi para pekerja melaksanakan prosedur

halus (seperti dokter bedah melakukan operasi di dalam unit MRI).

Medan magnet statis memberikan gaya pada biaya yang bergerak di dalam

darah, seperti ion, menghasilkan medan listrik dan arus di sekitar jantung dan

pembuluh darah utama yang dapat sedikit menghambat aliran darah.

Kemungkinan efek beragam, mulai dari perubahan kecil dalam detak jantung

peningkatan risiko irama jantung abnormal (aritmia) yang mungkin

membahayakan hidup (seperti ventrikel fibrilasi). Namun, jenis efek akut hanya

mungkin dalam bidang yang melebihi dari 8 T.

Tidaklah mungkin untuk menentukan apakah ada jangka panjang bahkan

konsekuensi kesehatan dari eksposur dalam rentang millitesla karena, sampai saat

ini, tidak ada epidemiologi dilakukan dengan baik atau jangka panjang penelitian

hewan. Jadi carcinogenicity medan magnet statis kepada manusia pada saat ini

tidak dapat diklasifikasikan (IARC, 2002).

Page 18: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1.5.4 Standar Internasional

Pemaparan ke medan magnet statis telah ditangani oleh International

Commission on Non-Ionizing Radiation Protection (lihat: www.icnirp.org). Untuk

pekerjaan pemaparan, sekarang didasarkan pada batas menghindari sensasi

vertigo dan mual yang disebabkan oleh gerakan dalam medan magnet statis. Batas

yang dianjurkan waktu rata-rata tertimbang dari 200 mT selama hari kerja untuk

paparan kerja, dengan nilai langit-langit dari 2 T. eksposur yang berkelanjutan

batas 40 mT diberikan untuk masyarakat umum.

Medan magnet statis implan logam mempengaruhi peralatan seperti alat

pacu jantung ada di dalam tubuh, dan ini bisa langsung konsekuensi yang

merugikan kesehatan. Disarankan bahwa pemakai alat pacu jantung, implan dan

implan ferromagnetic perangkat elektronik harus menghindari lokasi di mana

lapangan melebihi 0,5 mT. Selain itu, perawatan harus dilakukan untuk mencegah

bahaya dari benda logam yang tiba-tiba tertarik ke magnet dalam bidang melebihi

3 mT.

1.5.5 Who’s Response

WHO telah aktif dalam evaluasi isu kesehatan oleh paparan medan

elektromagnet (EMF) pada rentang frekuensi 0-300 GHz. Badan Internasional

untuk Riset Kanker (IARC) mengevaluasi statis carcinogenicity bidang pada

tahun 2002, dan WHO International EMF Project telah baru-baru ini melakukan

penilaian risiko kesehatan menyeluruh dari bidang ini (Environmental Health

Criteria, 2006) di mana kesenjangan dalam pengetahuan yang telah diidentifikasi .

Hal ini mengakibatkan agenda penelitian beberapa tahun ke depan untuk memberi

penilaian resiko kesehatan di masa depan (www.who.int / ggl). WHO

merekomendasikan tinjauan standar ketika bukti baru dari literatur ilmiah telah

tersedia.

1.5.6 Nasional Kewenangan Apa Yang Dapat Dilakukan?

Meskipun ada keuntungan besar yang akan diperoleh dari penggunaan

medan magnet statis, terutama di bidang kedokteran, kemungkinan efek yang

Page 19: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

merugikan kesehatan terekspos sampai mereka harus dievaluasi secara benar

sehingga risiko dan manfaat benar dapat dinilai. Ini akan memakan waktu

beberapa tahun untuk penelitian yang diperlukan harus diselesaikan. Sementara

itu, WHO merekomendasikan bahwa otoritas nasional menyiapkan program-

program untuk melindungi publik dan pekerja dari kemungkinan efek samping

bidang statis. Dalam kasus medan listrik statis, karena efek utama rasa tidak

nyaman dari pembuangan listrik ke tubuh, maka cukup untuk memberikan

informasi tentang pemaparan ke medan listrik yang besar dan cara

menghindarinya.

Dalam kasus medan magnet statis, karena tingkat informasi tentang

kemungkinan jangka panjang atau efek tertunda pemaparan saat ini tidak cukup,

biaya tindakan pencegahan yang efektif dapat dibenarkan untuk membatasi

eksposur pekerja dan masyarakat umum. WHO merekomendasikan bahwa pihak

berwenang mengambil langkah-langkah berikut:

1. Mengadopsi sains internasional berbasis standar untuk membatasi

eksposur manusia.

2. Mengambil tindakan perlindungan bagi industri dan penggunaan ilmiah

medan magnet dengan menjaga jarak dari bidang-bidang yang dapat

menimbulkan risiko yang signifikan, dengan melampirkan ladang, atau

dengan menerapkan kontrol administratif seperti program pendidikan

staf.

3. Pertimbangkan perizinan Magnetic Resonance Imaging (MRI) unit

memiliki kekuatan lapangan melebihi 2 T, dalam rangka untuk

memastikan bahwa upaya perlindungan diimplementasikan.

4. Dana penelitian untuk mengisi kesenjangan besar dalam pengetahuan

tentang keselamatan orang.

5. Dana unit MRI dan database untuk mengumpulkan informasi tentang

paparan kesehatan pekerja dan pasien.

Page 20: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1.6 Polutan Alat- Alat Elektronik

Penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti

ventilasi alami dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja, namun

AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme

untuk berbiak. Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas udara dalam ruangan

menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan yang disebut

sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).

Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan

secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan

O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat

dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen

di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah

bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada

gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan.

Hasil pemeriksaan The National Institute of Occupational Safety and Health

(NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu

(Aditama, 2002) :

Pada komputer, perangkat komputer yang mengeluarkan radiasi  adalah

monitor  jenis CRT dan mouse optic. Masyarakat luas kebanyakan masih

menggunakan monitor jenis CRT dan Mouse optic yang berkualitas kurang bagus.

Sikap duduk yang  kurang tepat dalam menggunakan computer juga masih

menjadi hal biasa dilakukan oleh masyarakat saat ini.

Paparan radiasi yang ditimbulkan  oleh  monitor CRT yang pernah 

diukur, sebesar 2 milirem/jam/harinya. Sedangkan untuk radiasi mouse optic,

mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Menurut teori dan pengalaman yang ada,

disarankan masyarakat  menjaga jarak pandang  antara  mata  dengan  monitor.

Disarankan, sewaktu menggunakan computer jarak mata kita dengan monitor ±

46-47 cm, dengan sudut pandang mata kita terhadap monitor kurang lebih sebesar

15°. Akibat radiasi computer antara lain iritasi pada mata, katarak mata, RSI

(Repetitive Strain Unit) merupakan keluhan pada kerangkaotot dan sakit urat otot,

dan penyakit lainnya.

Page 21: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Paparan  radiasi  yang  ditimbulkan oleh  monitor  CRT  yang  pernah

diukur,  sebesar  2  milirem/jam/harinya.  Sedangkan  untuk  radiasi mouse optic,

mengeluarkan 25-400 milirem/jam. Sedangkan  rekomendasi  tentang nilai 

ambang  batas  aman yang dikeluarkan  oleh  ICRP

(International Commission on Radiation Protection) adalah sebesar 0,5

rem/tahun untuk orang awam dan 5 rem/tahun untuk  pekerja lingkungan radiasi.

Page 22: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Standarisasi Dalam Penggunaan Komputer

2.1 Dampak Penggunaan Komputer

Tenyata tak selamanya kemajuan dunia komputer berdampak positif bagi

manusia. Salah satu hal yang paling mudah diamati adalah dampak komputer bagi

kesehatan individu pemakainya. Dan dari semua keluhan kesehatan yang pernah

ada, kebanyakan keluhan datang dari para pengguna laptop. Laptop atau notebook

sebagai sarana mobile-computing memang dirancang seefesien mungkin untuk

dapat dengan mudah dibawa ke manapun. Namun efesiensi yang didapat dari

penggunaan laptop ini rupanya harus dibayar mahal dengan mengorbankan faktor

ergonomic yang sangat berperan dalam menjamin kenyamanan dan kesehatan

sang pemakai.

Salah satu kasus gangguan kesehatan dalam penggunaan laptop dialami

oleh Danielle Weatherbee (29 tahun) dari Seattle, seperti yang ditulis dalam buku

Using Information Technology. Karena kebiasaannya sehari-hari yang

mempergunakan laptop di mana pun berada, ia kemudian mengalami gangguan

tulang belakang. Setelah diperiksa, dokter mendapati tulang belakangnya sudah

seperti seorang berusia 50 tahun. Inilah salah satu akibat dari dikorbankannya

nilai ergonomic sebuah barang, dalam hal ini laptop.

Secara luas, memang dikenal beberapa gangguan kesehatan yang

diakibatkan oleh pemakaian komputer, antara lain Repetitive Stress/Strain Injury

(RSI), Kelelahan Mata dan Sakit Kepala, Sakit Punggung dan Leher, dan Medan

Elektromagnetik. Lebih lanjut mengenai Repetitive Stress/Strain Injury (RSI)

sendiri adalah sakit pada pergelangan tangan, lengan, tangan dan leher karena

otot-ototnya harus bekerja cepat dan berulang. Hal ini dapat menjadi semakin

parah jika sang pemakai komputer tidak memperhatikan faktor ergonomic

pemakaian komputer dalam jangka waktu lama. Faktor ergonomic sendiri sangat

perlu diperhatikan untuk memperoleh kenyamanan dan posisi ideal yang sehat

bagi tubuh selama pemakaian komputer.

Yang kedua adalah kelelahan mata dan sakit kepala. Sebenarnya ini

merupakan keluhan yang paling banyak dikeluhkan para pemakai komputer,

Page 23: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Computer Vision Sindrome (CVS) sendiri merupakan kelelahan mata yang dapat

mengakibatkan sakit kepala, penglihatan seolah ganda, penglihatan silau terhadap

cahaya di waktu malam, dan berbagai masalah penglihatan lainnya.

Untuk masalah medan elektromantik (EMF), sebenarnya telah marak

dibicarakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Banyak pihak yang

mengkhawatirkan dampak medan magnetic yang terdapat pada berbagai jenis

peralatan elektronik, termasuk komputer, terhadap para pemakainya. Mulai dari

ketakutan akan gangguan kelahiran yang menyebabkan bayi lahir cacat hingga

gangguan yang menyebabkan kanker, pernah menjadi isu seputar dampak medan

magnetic. Akan tetapi hingga saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai

kebenaran dugaan tersebut. Namun begitu, di negara-negara maju seperti Inggris,

pemerintahnya telah menganjurkan agar anak-anak di bawah umur mengurangi

pemakaian barang-barang yang bermedan elektronik, termasuk komputer bagi

anak. Menanggapi kekhawatiran tersebut, Federal Communication Commission

(FCC) sebenarnya telah membuat pengukuran khusus yang disebut Specifik

Absorption Rate (SAR). SAR sendiri berfungsi untuk menyediakan data tingkat

radiasi dari tiap type ponsel yang ada.(dna)

2.2 Standariasi Penggunaan Komputer

Dalam hal penggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa

lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa

disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita

harus mengatur posisi sehat di depan komputer, seperti pada tulisan sebelumnya

mengenai lelah ketika mengetik di depan komputer yang ‘diadopsi’ dari posisi

ketika bermain piano.

Mungkin ada baiknya kita mulai sekarang mengatur letak komputer atau

posisi tubuh kita ketika menggunakan komputer, apalagi jika kita rutin

menggunakannya dan cukup lama penggunaannya. Bagaimana sich posisi sehat

tersebut?

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk terhindar resiko bekerja dengan

komputer adalah sebagai berikut:

Page 24: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

1. Aturlah posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sehingga merasa aman.

2. Aturlah posisi perangkat komputer dan ruangan sehingga memberi rasa

nyaman.

2.2.1 Jarak Mata Dengan Monitor

Bekerja dengan komputer ternyata dapat mengalami penyakit akibat kerja

yang berasal dari layar monitor. Mata adalah organ tubuh yang paling mudah

mengalami penyakit akibat kerja, karena terlalu sering memfokuskan bola mata ke

layar monitor. Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang

³panas² seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat

kelelahan pada mata. Selain dari itu, pantulan cahaya (silau) pada layar monitor

yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain

sebagainya, akan menambah beban mata. Pencahayaan ruangan kerja juga

berpengaruh pada beban mata. Pemakaian layar monitor yang tidak ergonomis

dapat menyebabkan keluhan pada mata. Berdasarkan hasil penelitian, 77 % para

pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal

dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan

kemungkinan katarak mata. Bila operator komputer menggunakan soft lens (lensa

mata), kelelahan mata akan lebih cepat terasa, karena mata yang dalam keadaan

memfokuskan ke layar monitor akan jarang berkedip sehingga bola mata cepat

menjadi kering dan ini menyebabkan timbulnya gesekan antara lensa dan kelopak

mata. Ruang berpendingin (AC) akan lebih memperparah gesekan tersebut,

karena udara ruangan ber AC akan kering sehingga air mata akan ikut menguap.

Akhir-akhir ini banyak dijual kaca filter untuk layar monitor yang

dipromosikan sebagai filter radiasi yang keluar dari komputer. Menurut hasil

penelitian yang penulis lakukan, untuk operator komputer yang bekerja 8 jam per

hari terus menerus, ternyata radiasi yang keluar dari komputer (khususnya sinar-

X) sangat rendah yaitu sekitar 0,01739 m Rem per tahun. Harga tersebut jauh

lebih rendah dari pada radiasi yang berasal dari sinar kosmis dan dari radiasi bumi

(terresterial radiation) yang berkisar 145 m Rem per tahun. Sedangkan laju dosis

radiasi yang diizinkan untuk masyarakat umum adalah 500 m Rem per tahun. (20

Page 25: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Oleh karena itu operator komputer yang bekerja 8 jam per hari, tetap aman

terhadap kemungkinan terkena bahaya radiasi yang mungkin timbul dari tabung

layar monitor. Sehingga kaca filter yang dijual di pasaran lebih sesuai sebagai

filter kesilauan (glare) dari cahaya layar komputer, bukan sebagai filter radiasi. (2)

Untuk mengurangi keluhan pada mata, saran berikut ini akan sangat

berrnanfaat bagi operator komputer dan juga para manajer dalam menata ruang

kerja yang nyaman, yaitu:

1. Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan

cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang

dapat menyebabkan kesilaun pada mata.

2. Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih

rendah dari garis horizontal mata dengan membentuk sudut hurang lebih 30

derjat. Keadaan ini dapat dicapai bila pusat layar monitor terlettak sekitar 25

cm dari garis horizontal mata sehingga mata akan mengarah ke bawah (ke

layar monitor). Jarak layar monitor dengan mata sekitar 40 cm. Posisi demikian

akan sangat mengurangi kelelahan pada mata.

3. Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya

putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font

huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal

adalah font 12, lebih kecil dari ini mengakibatkan mata akan cepat lelah

membacanya. Resolusi layar monitor sudah barang tentu sangat berpengaruh

terhadap ketajaman huruf maupun gambar. Layar monitor SVGA akan jauh

lebih baik dari pada layar monitor VGA apalagi dengan yang monokrom.

4. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan

arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara

lembut (memijit ringan bola mata).

Page 26: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 2.1 Jarak Mata Pada Komputer yang Standar

2.2.2 Posisi Badan

Duduk dengan tidak membungkuk, usahakan duduk pada kursi yang

memiliki sandaran kursi. Usahakan posisi lutut rata atau lebih rendah dari paha,

usahakan telapak kaki menapak pada lantai. Usahakan Siku tangan anda

membentuk sudut terbuka (100° to 110°) dengan pergelangan tangan.Kemiringan

keyboard dapat membantu anda dalam memperoleh posisi tangan yang baik.

Apabila posisi duduk anda tegak, maka negative tilt (bag depan keyboard lebih

tinggi dari bag belakang) membantu ketika bekerja. Tetapi bila anda berbaring,

maka posisi positive tilt (bag depan lebih rendah dari bag belakangnya) bisa jadi

akan lebih membantu. Posisi tubuh yang benar saat di depan layar :

Page 27: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 2.2 Posisi Tubuh Yang Benar

Bahwa posisi tubuh saat berkerja denagn komputer sangat berpengaruh

pada kesehatan . Dengan mengetahui posisi tubuh yang memenuhi syarat K3,

maka dapat mengatur posisi komputer dan penunjang agar dapat memberikan rasa

nyaman.

a. Posisi Kepala dan leher

Pada saat berkerja dengan komputer, posisi kepala dan leher harus tegak

dengan wajah menghadap langsung kelayar monitor. Leher tidak boleh

membungkuk atau mengadah karena hal ini dapat menyebabkan sakit pada

leher

b. Posisi Punggung

Posisi punggung yang baik saat menggunakan komputer adalah posisi

punggung yang tegak, tidak miring ke kiri atau ke kanan, tidak membungkuk

dan tidak bersandar terlalu miring ke belakang. Untuk mendapatkan posisi

punggung yang baik, seharusnya ditunjang dengan tempat duduk yang baik dan

nyaman.

c. Posisi Pundak

Page 28: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Posisi pundak yang baik adalah posisi pundak yang tidak terlalu terangkat dan

tidak terlalu ke bawah . Bila otot-otot di bahu masih tegang, ini berarti posisi

pundak anda belum benar

d. Posisi Lengan dan siku

Posisi lengan yang baik adalah apabial dapat mengetik dan menggunakan

mouse yang nyaman. Masing- masing orang mempunyai posisi nyaman

tersendiri. Posisi lengan yang baik adalah bila tangan berada disamping badan,

dan siku membentuk sudut yang lebih besar dari 90 derajat.

e. Posisi Kaki

Pada saat berkerja dengan komputer, kaki harus dapat diletakan di lantai atau

sandaran kaki dengan seluruh tapak kaki menyentuh lantai dan siku yang

membentuk sudut tidak kurang dari 90 derajat.

f. Posisi menggunakan mouse dan keyboard

Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada

posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar

posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse. Posisi jari tangan

usahakan agar selalu lurus ketika sedang tidak mengontrol mouse.

Gambar 2.3 Posisi Menggunakan Mouse 1

Page 29: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 2.4 Posisi Menggunakan Mouse 2

2.2.3 Keyboard

Keyboard adalah alat untuk menuliskan perintah melalui aksara dan angka

ke dalam layar monitor yang sebelumnya perintah tersebut diolah secara

elektronis oleh Central Processing Unit (CPU). Bentuk keyboard secara umum

sama dengan tombol pada mesin ketik, perbedaannya adalah jumlah tombol

keyboard untuk aksara, angka dan perintah lainnya lebih banyak dari pada yang

terdapat pada mesin ketik. Data atau perintah dapat dimasukkan ke dalam

komputer melalui keyboard. Jadi keyboard merupakan penghubung antara

manusia dan komputer.

Keyboard sebagai penghubung antara manusia dengan komputer

merupakan salah satu sumber penyebab penyakit akibat kerja selain disebabkan

karena layar monitor, meja dan kursi komputer maupun printer, yang pada

urnumnya berupa nyeri otot. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap

suatu perusahaan yang banyak menggunakan komputer yaitu perusahaan asuransi

diperoleh data keluhan nyeri otot akibat pemakaian komputer sebagai berikut:

25 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu

19 % karyawan menderita nyeri pergelangan tangan

15 % karyawan mengalarni nyeri pada leher secara berkala

14 % karyawan mengeluh nyeri punggung

Page 30: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Hasil lain diperoleh pada biro pariwisata yang banyak menggunakan

komputer, memberikan data keluhan nyeri otot sebagai berikut:

54 % karyawan mengeluh nyeri pada bahu

32 % karyawan merasakan nyeri pada pinggang bagian bawah

24 % karyawan mengalami nyeri tungkuai

18 % karyawan menderita nyeri leher

6 % karyawan mengatakan nyeri kepala, lengan dan pergelangan tangan.

Sudah barang tentu data-data nyeri otot tersebut di atas adalah merupakan

gabungan nyeri yang disebabkan oleh keyboard, layar monitor, meja dan kursi

komputer serta printer. Seperti pada penggunaan mouse, ketika menggunakan

keyboard usahakan agar posisi tangan dan jari agar selalu sejajar. Usahakan

lengan atas dan bawah membentuk sudut 90 derajat saat mengetik. Letakkan

dokumen yang akan diketik tepat dihadapan anda. Gunakan teknik mengetik yang

baik. Yaitu dengan meletakkan pergelangan tangan dan jari di atas keyboard (di

Indonesia dikenal dengan mengetik 10 jari) dan usahakan pergelangan tangan

anda tetap lurus ketika mengetik. Tekan tombol keyboard dengan kekuatan yang

rendah. Atur komputer settings anda. Seperti screen font, contrast, pointer size,

speed, dan color senyaman yang anda rasakan. Letakkan monitor anda jauh dari

sinar yang menyilaukan (seperti: jendela). Gunakan optical glass glare filter jika

dibutuhkan.

Untuk mengetahui mengapa keyboard dapat menyebabkan keluhan nyeri

otot, ada baiknya untuk melihat terlebih dahulu beberapa bentuk keyboard yang

pernah diciptakan sejauh ini, yaitu:

a. Keyboard jenis QWERTY

Keyboard jenis QWERTY yang dibuat pertarna kali pada tahun 1873 oleh

Perusahaan Remington untuk keperluan mesin ketik. Nama QWERTY

diambilkan dari deretan huruf pada baris paling atas. Hampir semua komputer

mengunakan keyboard jenis Qwerty. Sejak awal keyboard Qwerty diciptakan

tidak memperhatikan masalah ergonomi, sehingga sangat memungkinkan

timbulnya gangguan atau keluhan terhadap tubuh manusia dan lebih jauh lagi

dapat menjadi penyebab penyakit akibat kerja. Keyboard Qwerty ternyata

Page 31: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

belum memberikan beban yang sama untuk jari- jari tangan kiri dan tangan

kanan. Untuk orang yang biasa bekerja dengan tangan kanan (right handed)

ternyata tangan kiri hanya berfungsi 60 % dari waktu yang disediakan

walaupun sudah menggunakan pengetikan sistim 10 jari akibatnya tangan

kanan akan lebih cepat lelah. Tombol- tombol yang ada pada baris tengah yang

paling mudah dicapai oleh jari tangan kanan maupun kiri ternyata hanya

ditekan 30 % dari waktu pengetikan, sehingga jari-jari lebih sering melompat

ke baris atas maupun ke baris bawah dan ini akan menimbulkan beban

tersendiri pada pergelangan tangan. Untuk pengetikan dalam bahasa Inggris

yang banyak menggunakan huruf: a, e, h, i, l, n, o, r, s, t (10 huruf utama),

ternyata hanya 4 buah huruf yang berada di baris tengah dan ini akan

menambah beban kerja pada jari karena jari lebih sering melompat ke baris

atas dan bawah. Selain dari itu, perintah-perintah tambahan pada keyboard

sebagian besar terletak pada bagian kanan keyboard yang berarti akan

menambah beban kerja pada tangan kanan. Dengan demikian maka beban kerja

pada jari tangan kanan dan tangan kiri belum bisa seirnbang, akibatnya sudah

barang tentu adalah keluhan nyeri otot.

b. Keyboard jenis DVORAK

Keyboard jenis DVORAK yang dibuat pada tahun 1936. Keyboard Dvorak

diciptakan berdasarkan prinsip kerja biomekanis dan efisiensi. Susunan letak

tombol huruf lain dengan jenis Qwerty yaitu dibuat sedemikian rupa, sehingga

56 % ketukan ada pada tangan kanan dan jari-jari yang bekerja lebih banyak

adalah jari telunjuk, jari tengah dan jari manis. Huruf-huruf yang ada pada

baris tengah lebih sering diketuk kira-kira sampai 70 % dan perpindahan antar

baris hanya sekitar 10 % sehingga kelelahan jari-jari sangat banyak berkurang.

Walaupun keyboard jenis Dvorak sudah lebih baik dari pada jenis Qwerty,

akan tetapi karena kalah duluan dalam hal pemasarannya dengan jenis Qwerty

dan kalaupun harus diganti dengan jenis Dvorak, maka perlu pelatihan baru

dan ini berarti biaya tambahan yang harus disangga oleh Perusahaan pembuat

keyboard Dvorak. Kemungkinan untuk laku menggantikan keyboard yang

Page 32: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

sudah ada belum dapat dipastikan sehingga keyboard jenis lama (Qwerty)

masih tetap digunakan.

c. Keyboard jenis KLOCKENBERG

Keyboard jenis KLOCKENBERG dibuat dengan maksud menyempurnakan

jenis keyboard yang sudah ada, yaitu dengan memisahkan kedua bagian

keyboard (bagian kiri dan kanan). Bagian kiri dan kanan keyboard dipisahkan

dengan sudut 15 derajat dan dibuat miring ke bawah. Selain dari pada itu,

keyboard Klockenberg tombol-tombolnya dibuat lebih dekat (tipis) dengan

meja kerja sehingga terasa lebih nyaman untuk bekerja. Keyboard Klockenberg

tampak lucu karena dipisahkan bagian kiri dan kanannya dan relatif lebih

banyak memakan ruang. Walaupun demikian keyboard Klockenberg sudah

lebih baik dalam hal pengurangan beban pada jari dan lengan, sehingga nyeri

otot pada bahu dan pergelangan sangat sedikit.Dari ketiga macam keyboard

tersebut di atas, ternyata keyboard Qwerty yang tetap diusulkan sebagai

keyboard resmi. Hal ini diperkuat dengan keputusan Amerika Serikat melalui

Standard Institute pada tahun 1968 dan melalui ISO pada tahun 1971 yang

menetapkan untuk tetap menggunakan keyboard Qwerty. Reputusan ini lebih

banyak berdasarkan pada masalah ekonomi yaitu mengurangi biaya pelatihan

baru bila harus memakai keyboard jenis Klockenberg maupun jenis Dvorak,

sehingga masalah nyeri otot masih tetap akan muncul pada pemakaian

keyboard Qwerty.

Page 33: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Gambar 2.5 Posisi Menggunakan Keyboard 1

Gambar 2.6 Posisi Menggunakan Keyboard

Page 34: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH
Page 35: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Tangan Kiri

Jari Kelingking :

Baris Pertama = ‘ dan 1

Baris Kedua = Tab dan Q

Baris Ketiga = Capslock dan A

Baris Keempat = Shift kiri dan Z

Baris Kelima = Ctrl dan Windows

Jari Manis : Baris Pertama = 2

Baris Kedua = W

Baris Ketiga = S

Baris Keempat = X

Jari Tengah : Baris Pertama = 3

Baris Kedua = E

Baris Ketiga = D

Baris Keempat = C

Jari Telunjuk : Baris Pertama = 4 dan 5

Baris Kedua = R dan T

Baris Ketiga = F dan G

Baris Keempat = V dan B

Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kiri dan Spasi

Tangan kanan

Ibu Jari : Baris Kelima = Alt kanan dan Spasi

Jari Telunjuk : Baris Pertama = 6 dan 7

Baris Kedua = Y dan U

Baris Ketiga = H dan J

Baris Keempat = N dan M

Page 36: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

Jari Tengah : Baris Pertama = 8

Baris Kedua = I

Baris Ketiga = K

Baris Keempat = ,

Jari Manis : Baris Pertama = 9

Baris Kedua = O

Baris Ketiga = L

Baris Keempat = .

Jari Kelingking : Baris Pertama = 0, -, = dan BackSpace

Baris Kedua = P, [ dan ]

Baris Ketiga = L, ;, ‘ dan Enter

Baris Keempat = / dan shift kanan

Page 37: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

2.2.4 CPU ( Central Processing Unit )

Bagian dari perangkat komputer ini tidak boleh langsung bersentuhan dengan

tangan (basah) karena aliran listrik yang ada pada CPU dapat menyengat manusia.

a. Tangan yang basah baik oleh air atau keringat tidak boleh langsung

bersentuhan dengan CPU.

b. Aliran listrik yang ada pada CPU dapat menimbulkan sengatan

2.2.5 Kabel Komputer

Bagian dari perangkat komputer ini harus dihindari dari air, karena dapat

menyebabkan hubungan singkat (korsleting). Hubungan singkat ini dapat

mengakibatkan kebakaran.

2.2.6 Meja dan Kursi Komputer

Meja dan kursi komputer adalah alat penunjang kerja yang sangat berpengaruh

terhadap kenyamanan kerja operator komputer. Kelelahan kerja akan cepat timbul bila

meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik (tidak ergonomis). Meja

komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest)

dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang

baik adalah sekitar 55 - 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga

disesuaikan dengan tinggi operatornya).

Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan

sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian

rupa sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang

menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain dari pada itu, kursi operator

komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda,

sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar

operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan tubuh dalam rangka mengurangi

kelelahan.Selain dari pada itu, kelelahan akan sangat berkurang bila meja dan kursi

dapat diatur sedernikian rupa sehingga pada saat bekerja sudut antara tangan dan lengan

membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki dapat bersandar pada

sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.

Page 38: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

2.2.7 Printer

Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula

menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer seringkali merasa terganggu karena

kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya tidak

menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik kebisingan yang

ditimbulkan cukup tinggi.

Printer yang menggunakan sistim buble jet kebisingannya relatif lebihrendah

bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah

kebisingannya adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi

syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri. Adapun

batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah

80 dB. Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 - 50 dB.

(4) Apabila di dalam ruang kerja terdapat mesin pendingin (AC), maka kebisingan akan

bertambah selain dari suara printer. Masalah kebisingan ini kiranva perlu diperhatikan

juga agar penvakit akibat kerja dapat ditekan sekecil mungkin.

2.3 Standariasi Penggunaan Komputer Menurut Aspek Luar

2.3.1 Lingkungan sekitar

Kondisi lingkungan yang baik dapat menciptakan kenyamanan dan menjaga

kesehatan saat bekerja menggunakan komputer.

2.3.2 Pencahayaan

Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan cahaya

(silau) yang berasal dari luar monitor seperti jendela, lampu penerangan dan lain

sebagainya, akan menambah beban pada mata. Sebaiknya pilihlah warna cahaya lampu

yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang rendah.

Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan.

2.3.3 Temperatur

Temperatur ruangan sebaiknya disesuaikan dengan efek temperatur terhadap

komputer. Peralatan komputer seperti chip sangat sensitif terhadap tempratur luar.

Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya

Page 39: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

rangkaian dalam chip, berakibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal

sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot).

2.3.4 Ventilasi

Ventilasi yang baik dapat melakukan pertukaran udara yang bersih. Pastikan

ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki

pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Perlu

diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam ruang

kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus diperhatikan.

2.3.5 Kebisingan

Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot

sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Kebisingan biasanya ditimbulkan oleh

letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang

digunakan. Batas kebisingan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80

decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 –

50 dB. Printer, CPU dan mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber kebisingan.

Untuk itu, pilih tempat kerja yang tenang agar kebisingan tidak menggangu kerja.

2.3.6 Aspek Pengguna

Aspek pengguna dapat berupa kebiasaan ataupun perilaku pengguna yang dapat

membahayakan kesehatan dan keselamatannya.

2.3.7 Bekerja terus menerus

Duduk dalam waktu lama di depan komputer akan beresiko pada kesehatan

punggung, bahu, dan leher. Sebaiknya lakukan istirahat secara singkat selama bekerja

menggunakan komputer dengan berdiri sambil membaca sebelum kembali duduk di

depan komputer. Hal ini dapat memperlancar  sirkulasi darah dan membebaskan

tekanan pada punggung bagian bawah. Sedikit bergerak di kursi akan membantu

membebaskan tekanan pada tubuh bagian atas. Misalnya, bila telah berada di depan

layar selama satu jam, lakukan latihan leher dengan menengok ke kiri dan ke kanan atau

memutar kepala meskipun sebentar.

2.3.8 Sikap tubuh yang salah

Pada saat duduk didepan computer, sebaiknya duduklah dengan punggung yang

tegak. Orang terbiasa duduk dengan punggung yang tidak tegak dapat terkena cedera

Page 40: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH

punggung. Posis yang baik saat bekerja dengan computer yaitu tulang belakang harus

lurus tegak dan tangan lebih rendah atau sama dibandingkan siku

Page 41: Standarisasi Dan Nilai Ambang Batas PLH