uji ambang rangsang teknologi pangan

22
HASIL DAN PEMBAHASAN UJI AMBANG RANGSANG Cara analisis Tabel 1. Data Hasil Pengujian Rasa Asin Panelis Kode / contoh konsentrasi (%) 357 312 147 521 329 411 352 0 1 2 3 4 5 6 1 0 0 1 1 2 3 4 2 0 0 1 1 2 3 4 3 0 0,5 1 1 0,5 2 3 4 0 0 1 2 0 0 0 5 0 0 0,5 0,5 0,5 0 0 6 0 0 0,5 2 2 2 2 7 0 0 0,5 2 2 2 2 8 0 0 0 0,5 0,5 0,5 1 9 0 0,5 0,5 0 0 0 0,5 10 0 0,5 0,5 0,5 2 2 1 11 0 0,5 0 0 0 0 0,5 12 0 0,5 0 0 0 0 0,5 13 0 0,5 0 0 0 0 0,5 14 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 15 0 0,5 0,5 1 1 1 1 16 0 0,5 0,5 1 1 1 1 17 0 0 0 0,5 0,5 0,5 1 18 0 1 1 2 2 1 1 19 0,5 0,5 0,5 1 1 1 1 20 0 1 1 1 2 2 3 21 0 0,5 0 0,5 0 0 0 22 1 1 2 2 2 3 4 23 0 0,5 0 0,5 1 2 2 24 0 0,5 0,5 0,5 3 3 1 25 0 0,5 0,5 0,5 0 0 1 26 0 0 0 1 1 1 0,5 Rata-rata 0,05 0,4 0,5 0,8 1 1,1 1,4 Daya deteksi (%) 5 40 50 A 80 B 100 C+D 100 100 Dari 26 orang panelis semester V gizi maka diperoleh hasil yaitu untuk kode 357

Upload: uytrew

Post on 15-Jun-2015

2.391 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

UJI AMBANG RANGSANG

Cara analisis

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Rasa Asin

PanelisKode / contoh konsentrasi (%)

357 312 147 521 329 411 3520 1 2 3 4 5 6

1 0 0 1 1 2 3 42 0 0 1 1 2 3 43 0 0,5 1 1 0,5 2 34 0 0 1 2 0 0 05 0 0 0,5 0,5 0,5 0 06 0 0 0,5 2 2 2 27 0 0 0,5 2 2 2 28 0 0 0 0,5 0,5 0,5 19 0 0,5 0,5 0 0 0 0,510 0 0,5 0,5 0,5 2 2 111 0 0,5 0 0 0 0 0,512 0 0,5 0 0 0 0 0,513 0 0,5 0 0 0 0 0,514 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 115 0 0,5 0,5 1 1 1 116 0 0,5 0,5 1 1 1 117 0 0 0 0,5 0,5 0,5 118 0 1 1 2 2 1 119 0,5 0,5 0,5 1 1 1 120 0 1 1 1 2 2 321 0 0,5 0 0,5 0 0 022 1 1 2 2 2 3 423 0 0,5 0 0,5 1 2 224 0 0,5 0,5 0,5 3 3 125 0 0,5 0,5 0,5 0 0 126 0 0 0 1 1 1 0,5

Rata-rata 0,05 0,4 0,5 0,8 1 1,1 1,4

Daya deteksi (%) 5 4050A

80B

100C+D

100 100

Dari 26 orang panelis semester V gizi maka diperoleh hasil yaitu untuk kode 357

Dan kode 312 dengan masing-masing konsentrasi larutan garam sebesar 0 ml dan 1

ml tidak ada daya deteksi yang diterima. Sementara itu untuk kode 147 dengan 2 ml

konsentrasi larutan garam telah berada pada ambang mutlak, untuk kode 521 dengan

3 ml konsentrasi larutan garam telah berada pada ambang pengenalan. Sedangkan

pada kode 329 dengan 4 ml konsentrasi larutan garam telah berada pada ambang

pembedaan dimana panelis telah mampu untuk mendeteksi adanya perbedaan rasa

pada perbedaan konsentrasi, masih pada kode 329 juga telah berada pada ambang

Page 2: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

10 20 30 40 50 60

batas dimana daya deteksi terhadap easa asin telah mencapai batas maksimumnya

dimana pada penambahan konsentrasi selanjutnya panelis sdudah tidak merasakan

adanya perbedaan rasa asin lagi.

Keterangan :

A = Ambang mutlak

B = Ambang pengenalan

C = Ambang pembendaan

D = Ambang batas

Grafik hubungan besaran kesan dengan konsentrasi larutan garam

Berdasarkan garfik hubungan besarnya konsentrasi larutan garam dengan besaran

kesan yang diterima dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui penambahan konsentrasi

larutan garam dari 0 ml sampai 6 ml besaran kesan rasa asinnya rata-rata diperoleh

nilai dari 0,05 sampai 1,4 hal ini berarti hubungan antara konsentrasi dengan besaran

kesan yang timbul berbanding lurus dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi

larutan garam semakin tinggi pula besaran kesannya, begitu pula sebaliknya.

Hubungan konsentrasi larutan garam dengan daya deteksi

Page 3: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

110

120

130

140

10 20 30 40 50 60

Konsentrasi asin

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan antara hubungan

konsentrasi larutan garam dengan daya deteksi adalah berbanding lurus dengan kata

lain semakin tinggi konsentrasi larutan garam semakin tinggi pula daya deteksinya,

begitu pula sebaliknya semakin rendah konsentrasi larutan garam maka semakin

rendah pula daya deteksinya.

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Rasa Pahit

PanelisKode / contoh konsentrasi (%)

357 312 147 521 329 411 3520 1 2 3 4 5 6

1 0 1 1 2 3 4 52 0,5 0,5 1 2 1 2 23 0 2 3 1 3 1 34 0 1 2 1 0,5 1 35 0,5 1 2 2 2 2 0,56 0,5 0,5 0,5 1 1 2 27 4 4 4 3 2 2 58 0,5 1 1 2 3 4 59 0,5 0,5 0,5 1 1 2 210 1 0 0 0 0 0 011 0 0,5 1 1 2 3 312 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 113 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 314 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 315 0,5 3 3 4 4 3 316 0,5 3 3 4 4 3 317 0,5 3 3 4 4 3 318 0 0,5 2 1 0,5 1 3

Page 4: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

19 1 2 2 3 0,5 4 320 0 0,5 1 1 0,5 1 221 0 0,5 1 2 2 3 322 0 0,5 1 2 2 3 323 0 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 124 0 4 2 2 4 4 425 0 0,5 1 0,5 1 2 326 0 1 1 2 3 4 5

Rata-rata 0,4 1,25 1,5 1,7 1,8 2,2 2,8

Daya deteksi (%) 40100C

100 100 100 100 100

Dari 26 orang panelis semester V gizi maka diperoleh hasil yaitu untuk kode 357

dengan 0 % konsentrasi larutan kopi tidak ada daya deteksi.Sedangkan dari kode 312

dengan 1 % konsentrasi larutan kopi panelis telah berada pada ambang mutlak,

ambang pengenalan , ambang pembedaan dan ambang batas, hal ini berarti bahwa

konsentrasi larutan kopi sebesar 1% mempunyai kesan rasa pahit yang sangat kuat,

pada konsentari ini panelis sudah dapat membedakan rasa larutan kopi dengan air

biasa, panelis juga sudah mampu merasakan jenis rasa larutan yaitu pahit, walaupun

konsentrasi awal 0 % namun pada konsentrasi 1% panelispun telah mampu

membedakan perbedaan rasa antara kedua konsentrasi yang berbeda, pada konsentrasi

1% inilah konsentrasi terendah dimana panelis mendapatkan kesan maksimum.

Keterangan :

A = Ambang mutlak

B = Ambang pengenalan

C = Ambang pembedaan

D = Ambang batas

Page 5: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6

0

20

40

60

80

100

10 20 30 40 50 60

Grafik hubungan besaran kesan dengan konsentrasi larutan kopi

Berdasarkan garfik hubungan besarnya konsentrasi larutan garam dengan besaran

kesan yang diterima dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui penambahan konsentrasi

larutan garam dari 0 ml sampai 6 ml besaran kesan rasa asinnya rata-rata diperoleh

nilai dari 0,05 sampai 1,4 hal ini berarti hubungan antara konsentrasi dengan besaran

kesan yang timbul berbanding lurus dengan kata lain semakin tinggi konsentrasi

larutan garam semakin tinggi pula besaran kesannya, begitu pula sebaliknya.

Konsentrasi Pahit (x10-1 %)

Day

a de

teks

i (%

)

Page 6: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa daya deteksi rasa pahit

sangat amat kuat hal ini dibuktikan melalui penambahan konsentrasi larutan kopi

sebesar 1% daya deteksinya sudah mencapai 100%.

Cara Analisis

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Rasa Asam

PanelisKode / contoh konsentrasi (%)

357 312 147 521 329 411 3520 1 2 3 4 5 6

1 0 0 0 1 1 1 22 0 0 0 0 0 0 03 0 2 0,5 0,5 0,5 0,5 04 0 2 0,5 0,5 0,5 0,5 05 0 0 1 1 1 2 36 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,57 0 0,5 0 0 0 0 08 0 0 0 0 0 1 29 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 210 1 0,5 1 0 0 0 011 0 0 0 0 0 0 0,512 0 0,5 0,5 0,5 1 1 113 0 0 1 0 1 1 114 0 0,5 0,5 0,5 1 1 115 0 0 0 0 0 0 0,516 0 0 0 0 0 0 0,517 0 0 0 0 0 0 0,518 0 2 0,5 0,5 0,5 0,5 019 0 2 0,5 0,5 0,5 0,5 020 0 0 0 0,5 0,5 0,5 021 0 0 0,5 1 1 1 122 0 0 0 0,5 0,5 0,5 023 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0,5 0 1 0,5 125 0 0 0 0 0 0 026 0 0 0 1 1 1 2

Rata-rata 0,087 0,42 0,31 0,35 0,48 0,54 0,71

Daya deteksi (%) 8 42 31 35 4854A

71

Dari 26 orang panelis semester V gizi maka diperoleh hasil yaitu untuk kode 357

dengan 0 % konsentrasi larutan asam tidak ada daya deteksi, demikian pula halnya

pada konsentrasi selanjutnya yaitu konsentrasi 1% hingga 4% panelis belum dapat

mendeteksi adanya adanya perbedaan rasa antara larutan dengan air, sedangkan pada

kode 411 dengan konsentrasi larutan garam 5% sudah masuk ambang mutlak sebab

51% panelis mampu membedakan rasa larutan dengan rasa air, sementara itu pada

konsentrasi larutan 6% belum mampu mencapai ambang pembedaan sebab kuota

Page 7: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6

10 20 30 40 50 60

panelis belum mencapai 75% yang mampu membedakan perbedaan rasa pada

perbedaan konsentrasi.

Hubungan konsentrasi dengan besaran kesan

Grafik Hubungan konsentrasi dengan daya deteksi

Konsentrasi Asam (1x10-1 %)

Day

a de

teks

i (%

)

71

54

48

42

35

31

8

Page 8: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Hubungan konsentrasi dengan besaran kesan

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan konsentrasi dengan

besaran kesan rasa yang ditimbulkan berbeda-beda dan fluktuatif untuk tiap-tiap

konsentrasi, adapun ambang mutlak baru muncul pada konsentrasi 5% dimana panelis

baru mampu untuk membedakan larutan dengan air

Hubungan konsentrasi dengan daya deteksi

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan konsentrasi

dengan daya deteksi berbeda-beda dan fluktuatif untuk tiap-tiap konsentrasi, daya

deteksi terhadap adanya perbedaan rasa antara larutan dengan air baru muncul pada

konsentrasi larutan 5% sementara itu pada konsentrasi larutan dibawahnya yaitu

sebesar 0%, 1%, 2%, 3% dan 4% panelis belum mampu mendeteksi adanya

perbedaan rasa antara larutan dengan air biasa.

Cara Analisis

Tabel 1. Data Hasil Pengujian Rasa Manis

PanelisKode / contoh konsentrasi (%)

357 312 147 521 329 411 3520 1 2 3 4 5 6

1 0 0 1 1 1 1 22 0 0 1 1 1 1 23 0 0 0 0,5 0,5 0 0,54 0 0 0,5 0 0 0,5 05 0 0 0 0 0 0 06 0 0,5 0,5 0,5 0,5 0 07 0 0 0 1 1 1 28 0 0 0 0,5 0,5 0,5 19 0 0 0 0 0 0 0,510 0 0,5 0 0 0,5 0,5 011 0 0,5 0,5 0 0,5 0 0,512 0 0,5 0,5 0 0,5 0 0,513 0 0,5 0,5 0 0,5 0 0,514 0 0 0 0 0,5 1 115 0 0 0 0 0 0,5 0,516 0 0 0 0 0 0,5 0,517 0 0 0 0 0 0 0,518 0 0 0 0 0 0 019 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1 120 0 0,5 0,5 1 2 1 221 0 0 0 0 0 0 022 0 0 0,5 0,5 0 0,5 123 0 0 0,5 0,5 0 0,5 124 0 0,5 0 0 0,5 0,5 025 0 0 0,5 1 1 0,5 226 0,5 0,5 0,5 0,5 0 0,5 0,5

Rata-rata 0,04 0,2 0,2 0,3 0,4 0,4 0,7

Daya deteksi (%) 4 20 20 30 40 4070A

Page 9: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Dari 26 orang panelis semester V gizi maka diperoleh hasil yaitu untuk kode 357

dengan 0 % konsentrasi larutan asam tidak ada daya deteksi, demikian pula halnya

pada konsentrasi selanjutnya yaitu konsentrasi 1% hingga 5% panelis belum dapat

mendeteksi adanya adanya perbedaan rasa antara larutan dengan air, sedangkan pada

kode 352 dengan konsentrasi larutan garam 6% sudah masuk ambang mutlak sebab

70% panelis mampu membedakan rasa larutan dengan rasa air, namun pada

konsentrasi larutan 6% belum mampu mencapai ambang pembedaan sebab kuota

panelis belum mencapai 75% yang mampu membedakan perbedaan rasa pada

perbedaan konsentrasi.

Keterangan :

A = Ambang mutlak

B = Ambang pengenalan

C = Ambang pembendaan

D = Ambang batas

Page 10: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

10 20 30 40 50 60

0

1

2

3

4

5

1 2 3 4 5 6

Grafik. Hubungan besaran kesan dengan konsentrasi larutan manis

Grafik Hubungan konsentrai larutan dengan daya deteksi

Hubungan konsentrasi dengan besaran kesan rasa manis

Berdasarkan grafik diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan konsentrasi dengan

besaran kesan rasa yang ditimbulkan berbeda-beda dan fluktuatif untuk tiap-tiap

konsentrasi, adapun ambang mutlak baru muncul pada konsentrasi 6% dimana panelis

baru mampu untuk membedakan larutan dengan air

Hubungan konsentrasi dengan daya deteksi rasa manis

Konsentrasi Manis (1x101 %)

Day

a de

teks

i (%

)

90

80

70

40

30

20

4

Page 11: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Berdasarkan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan konsentrasi

dengan daya deteksi berbeda-beda dan fluktuatif untuk tiap-tiap konsentrasi, daya

deteksi terhadap adanya perbedaan rasa antara larutan dengan air baru muncul pada

konsentrasi larutan 6% sementara itu pada konsentrasi larutan dibawahnya yaitu

sebesar 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% panelis belum mampu mendeteksi adanya

perbedaan rasa antara larutan dengan air biasa.

Page 12: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

HASIL REKAPAN UJI DUO TRIO SIRUP

Panelis Warna Kekentalan Rasa

521 307 521 307 521 307P1 1 0 1 0 1 0P2 1 0 1 0 1 0P3 1 1 0 0 0 0P4 1 0 1 0 1 0P5 1 0 1 0 1 0P6 1 0 1 0 1 0P7 0 1 0 1 1 0P8 1 0 0 1 1 0P9 0 0 0 0 1 0P10 0 1 0 1 1 0P11 0 1 0 1 0 1P12 1 0 1 0 1 0P13 1 0 1 0 1 0P14 1 0 1 0 1 0P15 1 0 1 0 1 0P16 1 0 1 0 0 1P17 1 0 1 0 1 0P18 0 1 0 1 1 0P19 1 0 1 0 1 0P20 1 0 1 0 1 0P21 0 1 1 0 1 0P22 1 0 1 0 0 0P23 1 0 1 0 1 0P24 1 0 1 0 1 0P25 0 1 0 0 1 0P26 1 0 1 0 1 0

Jumlah 19 7 18 5 22 2

Dari hasil penilaian 26 panelis diperoleh data sebagai berikut dari segi warna 19

panelis yang menyatakan beda, dari segi kekentalan 18 panelis yang menyatakan

beda, sementara itu dari segi rasa 22 panelis yang menyatakan beda.

a. Untuk criteria warna sample 537 dan sample 307 berebda nyata pada tingkat 5%,

karena jumlah panelis yang menjawab dengan tepat contoh yang berbeda

memenuhi jumlah yang diperlukan, yaitu sebanyak 19 panelis, sementara itu pada

tingkat 1 % tidak berbeda nyata antara sample yang diujikan karena jumlah

panelis yang menjawab tepat contoh yang berbeda belum memenuhi jumlah yang

diperlukan yaitu sebanyak 20 panelis dan begitu pula pada tingkat 0,1% tidak

berbeda nyata karena jumlah panelis yang menjawab dengen tepat contoh yang

berbeda belum memenuhi jumlah yang diperlukan yaitu sebanyak 22 panelis.

b. Untuk criteria kekentalan antara sampel 537 dan sampel 307 baik itu pada tingkat

5%, 1% dan 0,1% tidak berbeda nyata karena jumlah panelis yang menjawab

dengan tepat contoh yang berbeda belum memenuhi jumlah yang diperlukan yaitu

Page 13: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

masing-masing sebanyak 19 panelis pada tingkat 5%, 20 panelis pada tingkat 1%

dan 22 panelis pada tingkat 0,1%

c. Untuk criteria rasa antara sample 537 dan sample 307 baik itu pada tingkat 5%,

1% dan 0,1% berbeda nyata karena jumlah panelis yang menjawab dengan tepat

contoh yang berbeda memenuhi jumlah yang diperlukan pada masing-masing

tingkat, yaitu masing-masing sebanyak 19 panelis pada tingkat 5%, 20 panelis

pada tingkat 1% dan 22 panelis pada tingkat 0,1%

Page 14: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

HASIL REKAPAN UJI SEGITIGA SUSU

Panelis Warna Kehalusan

876 745 269 876 745 269P1 0 1 0 0 1 0P2 0 1 0 0 1 0P3 0 1 0 0 0 0P4 0 1 0 1 0 0P5 0 1 0 0 1 0P6 0 1 0 0 1 0P7 0 1 0 0 1 0P8 0 1 0 0 1 0P9 0 1 0 0 1 0P10 0 1 0 0 1 0P11 0 0 1 0 1 0P12 0 1 0 1 1 0P13 0 1 0 0 1 0P14 0 1 0 0 1 1P15 0 1 0 0 1 0P16 0 1 0 0 1 0P17 0 0 0 0 1 1P18 0 1 0 0 1 0P19 0 1 0 0 1 0P20 0 0 0 0 0 0P21 0 1 1 0 0 0P22 0 1 0 1 0 0P23 0 1 0 1 0 0P24 0 1 0 1 1 0P25 0 1 0 1 1 0P26 0 1 0 0 0 0

Jumlah 0 23 2 6 19 2

Page 15: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Panelis 876 745 269

P1 0 1 0P2 0 1 0P3 0 1 0P4 0 1 0P5 0 1 0P6 0 1 0P7 0 1 0P8 0 1 0P9 0 1 0P10 0 1 0P11 1 0 0P12 0 1 0P13 0 0 0P14 0 1 0P15 0 1 0P16 1 0 0P17 0 1 0P18 0 1 0P19 1 0 0P20 1 0 0P21 0 0 1P22 0 0 1P23 0 1 0P24 0 1 0P25 0 1 0P26 0 1 0

Jumlah 4 19 2

Dari hasil penilaian 26 panelis diperoleh data sebagai berikut dari segi warna

23 panelis yang menyatakan beda, dari segi kekentalan 19 panelis yang menyatakan

beda, sementara itu dari segi rasa 19 panelis yang menyatakan beda

a. Untuk criteria warna baik itu pada tingkat 5%, 1% dan 0,1% berbeda nyata

karena jumlah panelis yang menjawab dengan tepat contoh yang berbeda

memenuhi jumlah yang diperlukan pada masing-masing tingkat, yaitu masing-

masing sebanyak 14 panelis pada tingkat 5%, 15 panelis pada tingkat 1% dan 17

panelis pada tingkat 0,1%

b. Untuk criteria kekentalan baik itu pada tingkat 5%, 1% dan 0,1% berbeda nyata

karena jumlah panelis yang menjawab dengan tepat contoh yang berbeda

memenuhi jumlah yang diperlukan pada masing-masing tingkat, yaitu masing-

masing sebanyak 14 panelis pada tingkat 5%, 15 panelis pada tingkat 1% dan 17

panelis pada tingkat 0,1%

c. Untuk criteria rasa baik itu pada tingkat 5%, 1% dan 0,1% berbeda nyata karena

jumlah panelis yang menjawab dengan tepat contoh yang berbeda memenuhi

Page 16: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

jumlah yang diperlukan pada masing-masing tingkat, yaitu masing-masing

sebanyak 14 panelis pada tingkat 5%, 15 panelis pada tingkat 1% dan 17 panelis

pada tingkat 0,1%

LAPORAN PRAKTIKUM PMM

Judul Praktikum : Uji Ambang Rangsang, Uji Duo Trio, Uji Segitiga

Hari/ tanggal : 4 Desember 2009

Page 17: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Alat dan bahan :

a. Uji ambang rangsang

Nacl

Sukrosa

Asam Sitrat

Kafein

Air

Gelas

Sendok

Form uji Ambang rasa

b. Uji duo trio

Sirup Marjan

Sirup ABC

Air

Gelas

Sendok

Form Uji Duo Trio

c. Uji Segitiga

Susu

Air

Gelas

Sendok

Form uji segitiga

Prosedur Kerja

a. Uji Ambng Rangsang

Misalnya akan diuji ambang rangsangan 4 dasar maka dibuat suatu larutan

stok dari garam, gula, asam dan kafein atau kina untuk kemudian dilakukan

pengenceran hingga diperoleh 7 konsentrasi, dalam hal ini pelaru yang

digunakan adalah air bebas ion ber pH netral

Tahap-tahap penyajian contoh :

Pembuatan Larutan Stok

Asin : 5,845 gr NaCl / Liter ( 1M )

Manis : 34,23 gr Sukrosa/ liter ( 1 M )

Page 18: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

Asam : 21,01 gr asam sitrat/ liter ( 1 M )

Pahit : 19,41 gr kafein/ liter ( 1 M )

Pengenceran Larutan

Asin : 0 : 0,0064 :………: 0,4096 M

Manis : 0 : 0,064:………...: 4,096 M

Asam : 0 : 0,0008 :………: 0,0064 M

Pahit : 0 : 0,0002 : ……...: 0,0016 M

Setiap jenis larutan tersebut disajikan berdasarkan urutan dari konsentrasi

rendah hingga konsentrasi tinggi. Cara penilaian dilakukan dengan panelis

mengisi form Uji ambang Rangsang sesuai dengan urutan rasa

b. Uji Duo Trio

Pada setiap panelis disajikan 3 contoh, dua dari contoh tersebut berasal dari

jenis contoh yang sama sedangkan 1 contoh yang lain berbeda. Dalam

penyajiannya ketiga contoh tersebut dapat diberikan secara bersamaan atau

contoh bakunya diberikan terlebih dahulu untuk dinilai. Cara penilaian

dilakukan dengan mengisi form uji Duo Trio

c. Uji Segitiga

Dalam uji segitiga ini disajikan 3 buah contoh sekaligus secara acak. Satu dari

ketiga contoh tersebut berbeda dengan dua contoh lainnya. Contoh A adalah

contoh yang berbeda dengan dua contoh B. kode diberikan secara acak pada

ketiga contoh tersebut, sebagai contoh dapat disajikan 3 jenis susu sapi

pasteurisasi dari 3 merk yang berbeda. Cara penilaian dilakukan dengan cara

mengisi Form Uji Segitiga.

TUGASPMM

Page 19: UJI AMBANG RANGSANG TEKNOLOGI PANGAN

HASIL PRAKTIKUM UJI AMBANG RANGSANG, UJI SEGITIGA DAN UJI DUO TRIO

DISUSUN OLEH :I KADEK YOGI MONFATMANABA

P07131107014

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

JURUSAN GIZI2009