new manajemen pembelajaran boarding school di man 1...

237
i MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: Nikmatul Khoiriyah NIM. 11110045 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2014

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

i

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING

SCHOOL DI MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Nikmatul Khoiriyah

NIM. 11110045

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 2: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

ii

Page 3: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

iii

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING

SCHOOL DI MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Nikmatul Khoiriyah

NIM. 11110045

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2014

Page 4: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

iv

Page 5: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

v

Page 6: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

vi

Page 7: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

vii

MOTTO

. . .

“... Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mujadalah/58:11)

Page 8: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ibunda (Tusinah) dan ayahanda (Mustofa) yang sangat saya cintai.

Adik-adik saya (Nur Khasan dan Muhammad Mahsus) yang saya sayangi.

Pakde Sumarno dan Khusen yang saya sayangi.

Para orang tua asuh saya (Bpk. Imam Subarkah dan Ibu Eni, Bpk. Mahsun dan

Ibu Robi‟ah, serta Bpk. Jamal dan Mbak Sholikhah)

Saudara-saudara saya yang baik hati.

Almamater saya Pondok Pesantren Hidayatush-Shibyan, SDN 2 Sukodadi, MTsN

Kaliangkrik, MAN 1 Kota Magelang dan STAIN Salatiga.

Page 9: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga skripsi dengan

judul “Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN 1 Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014” dapat diselesaikan dengan baik tanpa

suatu halangan yang berarti. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari kegelapan

menuju cahaya Ilahi.

Sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, penulis telah berusaha secara

maksimal untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Akan tetapi,

mengingat keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, kritik beserta

saran yang bersifat membangun sangat diharapkan sehingga skripsi ini dapat

menjadi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi penyelenggaraan suatu

program pendidikan unggulan maupun yang regular.

Selanjutnya penulis sampaikan syukran katsir, jazakumullahu khair kepa-

da semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

3. Bapak Rasimin, M.Pd. selaku Ketua Program studi PAI STAIN Salatiga.

4. Bapak Fatchurrohman, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberi

bimbingan selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Page 10: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

x

5. Segenap dosen dan karyawan-karyamati STAIN Salatiga yang telah memberi-

kan bekal pengetahuan hingga selesai masa studi dan penyusunan skripsi.

6. Bapak Drs. H. M. Manshur Asnawi, M.Si. selaku Kepala MAN 1 Kabupaten

Magelang beserta stafnya.

7. Bapak Saeful Bahri, S.Pd.SD. beserta ibu Mefa Evita Dewi, S.Pd.I. (pengasuh

asrama putri) dan bapak Achmad Akrom, S.Pd.I (pengasuh asrama putra) IBS

Daarunnajaah MAN 1 Kabupaten Magelang.

8. Segenap narasumber dari pihak IBS dan madrasah.

9. Bapak dan ibu penulis yang senantiasa mendo‟akan, mendukung lahir dan

batin, sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

10. Adik-adik, saudara, serta teman-teman dekat yang selalu memberi motivasi

dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Para santri IBS Daarunnajaah yang telah membantu proses penelitian.

12. Teman-teman seperjuangan PAI B khususnya dan STAIN Salatiga umumnya.

Akhirnya do‟a terpanjatkan kepada Allah SWT jazakumullah achsanal

jaza, jaza`an katsiran. Semoga proses dan penulisan skripsi ini mendapat ridho

Allah SWT dan bermanfaat bagi penulis serta para pembaca. Aamiin.

Salatiga, 4 September 2014

Penulis,

Nikmatul Khoiriyah

NIM. 111 10 1045

Page 11: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

xi

ABSTRAK

Khoiriyah, Nikmatul. 2014. Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN

1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan

Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Salatiga. Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Fatchurrohman, M.Pd.

Kata Kunci: Manajemen Pembelajaran, Boarding School

Pendidikan merupakan suatu hal urgen dan bermakna dalam kehidupan

manusia yang bertujuan tinggi, yaitu mengembangkan potensi manusia baik

batiniah maupun lahiriah. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tinggi

pendidikan adalah dengan menyelenggarakan program boarding school berciri

khas keislaman dengan sistem pesantren. Sebagai contoh adalah program

unggulan boarding school berciri khas islam dengan sistem pesantren di MAN 1

Kabupaten Magelang yang diberi nama Islamic Boarding School Daarunnajaah.

Program ini mulai diselenggarakan pada tahun pelajaran 2012/2013 dengan

disertai tujuan dan cita-cita tinggi. Pada penyelenggaraannya yang baru seumur

jagung ini telah berhasil mengirimkan dutanya dalam berbagai perlombaan dan

membawa kejuaraan. Berdasarkan paparan di atas peneliti ingin mengetahui lebih

dalam tentang implementasi manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1

Kabupaten Magelang serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan (field research) dengan

metode kualitatif bersifat naturalistik. Penelitian dilakukan pada 12 April-9

Agustus 2014 dengan melibatkan kepala sekolah, waka humas dan keislaman,

pembina asrama, beberapa ustadz pengampu kajian kitab, pengampu klinik mapel,

dan beberapa santri sebagai informan. Teknik pengumpulan data menggunakan

wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Data yang

diperoleh dikumpulkan, direduksi dan diinterpretasi dengan menggunakan metode

berpikir induktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi manajemen pembela-

jaran boarding school berciri khas keislaman dengan sistem pesantren diawali

dengan penyusunan program pembelajaran tetapi tidak membuat perencanaan

pembelajaran. Dalam pengorganisasian pembelajaran dilakukan pengelolaan guru,

pengasuh/pembina, santri/peserta didik, materi, dan waktu pelaksanaan pembela-

jaran. Pelaksanaan pembelajaran rata-rata menggunakan metode pembelajaran

PA1 dengan media buku/kitab dan papan tulis serta perangkatnya. Pada bagian

pengawasan pembelajaran dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembela-

jaran oleh penanggung jawab yaitu kepala sekolah dan pembina asrama. Untuk

evaluasi belum dilaksanakan secara formal melainkan dilakukan secara langsung

setelah pembelajaran secara lisan, praktek, maupun pengamatan pada keseharian.

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajaran berasal dari

lingkungan, pembina, guru/pengampu kegiatan belajar, santri, orang tua santri,

dan juga fasilitasnya.

Page 12: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. iv

PENGESAHAN KELULUSAN................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. vi

MOTTO....................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR................................................................................ ix

ABSTRAK................................................................................................... xi

DAFTAR ISI................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1

B. Fokus Penelitian...................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian..................................................................... 7

D. Kegunaan Penelitian................................................................ 7

E. Penegasan Istilah..................................................................... 8

F. Metode Penelitian.................................................................... 9

G. Sistematika Penulisan.............................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pembelajaran....................................................... 21

1. Manajemen......................................................................... 21

2. Pembelajaran...................................................................... 28

3. Manajemen Pembelajaran................................................... 30

B. Boarding School...................................................................... 39

C. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Mempengaruhi

Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran.................................. 45

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELTIAN

A. Gambaran Umum Madrasah dan Asrama MAN 1 Kabupaten

Magelang................................................................................. 47

1. Letak Geografis Madrasah dan Asrama MAN 1

Kabupaten Magelang.......................................................... 47

2. Sejarah Singkat MAN 1 Kabupaten Magelang.................. 48

3. Visi dan Misi MAN 1 Kabupaten Magelang...................... 49

4. Sejarah Penyelenggaraan Program Boarding School......... 50

5. Tujuan Penyelenggaraan Program Boarding School.......... 53

6. Struktur Organisasi Boarding School................................. 54

7. Kondisi Obyektif Santri Boarding School MAN 1

Kabupaten Magelang.......................................................... 56

8. Kondisi Obyektif Pembina dan Pengajar............................ 60

Page 13: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

xiii

9. Kondisi Fasilitas Asrama.................................................... 62

B. Implementasi Manajemen Pembelajaran Boarding School

Di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014................................................................................ 64

1. Planning (Perencanaan) Pembelajaran............................... 65

2. Organizing (Pengorganisasian) Pembelajaran.................... 73

3. Actuating (Pelaksanaan) Pembelajaran.............................. 77

4. Controlling (Pengawasan) dan Evaluasi Pembelajaran...... 82

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen

Pembelajaran Boarding School Di MAN 1 Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.................................... 85

1. Faktor Pendukung............................................................... 85

2. Faktor Penghambat............................................................. 87

BAB IV PEMBAHASAN

A. Implementasi Manajemen Pembelajaran Boarding School

Di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014................................................................................ 91

1. Pembelajaran Di Islamic Boarding School (IBS) Daarun-

najah MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014........................................................................... 91

2. Fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran Boarding

School Di MAN I Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014........................................................................... 94

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Implementasi Manaje-

men Pembelajaran Boarding School Di MAN 1 Kabupaten

Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.................................... 110

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Manajemen Pembelajar-

an Boarding School............................................................ 111

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Pembelajar-

an Boarding School............................................................ 113

BAB V PENUTUP

A. Simpulan.................................................................................. 119

B. Saran........................................................................................ 121

C. Kata Penutup........................................................................... 122

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Jadwal Harian Di Pondok Modern Gontor .............................. 43

Tabel 2.2 : Jadwal Mingguan Di Pondok Modern Gontor ........................ 44

Tabel 3.1 : Daftar Prestasi Santri IBS Daarunnajah MAN 1 Kabupaten

Magelang ................................................................................ 57

Tabel 3.2 : Daftar Pembina dan Ustadz/Guru Pengajar IBS Daarunnajah 61

Tabel 3.3 : Kitab yang Dikaji dalam Kajian Kitab Beserta Pengampu ..... 69

Tabel 4.1 : Kualifikasi Pembina, Pengajar, dan Tentor ............................. 95

Page 15: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Pedoman Penelitian

Lampiran 2 : Catatan Lapangan

Lampiran 3 : Daftar Santri Putra Islamic Boarding School Daarunnajah MAN 1

Kabupaten Magelang

Lampiran 4 : Daftar Santri Putri Islamic Boarding School MAN 1 Kabupaten

Magelang

Lampiran 5 : Daftar Pengasuh, Ustadz/Pengajar Kajian Kitab, Pengajar Klinik

Mapel IBS Daarunnajah

Lampiran 6 : Tata Tertib Dan Disiplin Pokok Islamic Boarding School MAN 1

Kabupaten Magelang

Lampiran 7 : Struktur Kepengurusan Putri Th. 2014 Daarunajah Islamic

Boarding School MAN 1 Kabupaten Magelang

Lampiran 8 : Struktur Kepengurusan Putra Th. 214 Daarunnajah Islamic

Boarding School MAN 1 Kabupaten Magelang

Lampiran 9 : Jadwal Kegiatan Santri Putra Islamic Boarding School MAN 1

Kabupaten Magelang

Lampiran 10 : Jadwal Kegiatan Islamic Boarding School Daarunnajah Putri

MAN 1 Kabupaten Magelang

Lampiran 11 : Al-Mufrodat (Kosakata)

Lampiran 12 : Teks Muhadharah/Khitobah Bahasa Arab

Lampiran 13 : Gambar Dokumentasi Hasil Penelitian

Lampiran 14 : Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 15 : Surat Tugas Pembimbing

Lampiran 16 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 17 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

Lampiran 18 : Daftar Nilai SKK

Page 16: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang urgen dan bermakna dalam

kehidupan manusia. Dengan mengikuti serta melaksanakan kegiatan dan proses

pendidikan manusia akan mampu mencapai tujuan dan cita-cita kehidupannya

yaitu kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selain itu kemajuan di bidang

pendidikan juga merupakan indikator dari meningkatnya derajat peradaban

suatu bangsa. Sebab, melalui proses pendidikan tersebut seseorang dapat

belajar apapun yang belum mereka ketahui sebelumnya sehingga pada

akhirnya akan terbentuk suatu karakter yakni manusia dapat mengembangkan

potensinya, memiliki pengendalian diri, kekuatan spiritual, akhlak mulia,

kecerdasan, dan keterampilan. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem

Pendidikan Nasional) pasal 1 ayat 1 (Dirjen. Pendidikan Islam, 2006:5) bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.”

Pada dasarnya pendidikan memiliki suatu inti yakni pendidik, peserta

didik, dan adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik. Interaksi antara

keduanya dapat terjadi di mana saja baik di lingkungan keluarga, sekolah,

maupun masyarakat. Jenis interaksi antara kedua unsur pendidikan yang terjadi

Page 17: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

2

di sekolah memiliki perbedaan mendasar dengan interaksi di dalam keluarga

dan masyarakat yaitu adanya proses pembelajaran yang disengaja, sadar, dan

terencana.

Pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya

pendidikan (Seifert, 2010:5). Proses pembelajaran merupakan aktivitas sadar

yang dilakukan untuk menguasai satu atau beberapa kompetensi sebagai milik

sendiri (Saroni, 2006:71). Melalui proses pembelajaran ini pendidik dan

peserta didik akan mampu berinteraksi secara optimal sehingga dapat terjadi

transfer pengetahuan dengan baik. Dengan begitu maksud dari pendidikan

sebagaimana dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 di atas bisa tercapai.

Terlebih lagi jika kegiatan pembelajaran itu dilaksanakan secara kontekstual

tidak hanya tekstual.

Untuk dapat mencapai maksud dari pendidikan tersebut tidaklah

mudah. Hal itu diperlukan usaha sungguh-sungguh, berkesinambungan, dan

kerja sama optimal dari berbagai unsur pendidikan. Diantaranya melaksanakan

pembelajaran efektif dengan dimulai dari perencanaan matang, kontrol,

pengawasan, dan evaluasi terus-menerus serta berkelanjutan. Sebagai contoh

adalah manajemen pembelajaran pada asrama sekolah yang dikenal sebagai

boarding school.

Boarding school atau sekolah berasrama merupakan lembaga sekolah di

mana di dalamnya terdapat asrama sebagai tempat tinggal para peserta didik

selama masa studi. Di dalam kehidupan asrama diberlakukan kegiatan

pembelajaran keagamaan sebagaimana di pesantren. Tata tertib di asrama pun

Page 18: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

3

sama dengan di pesantren pada umumnya. Selain itu asrama juga memiliki

pengasuh yang dikenal sebagai pembina asrama.

Pembina asrama biasanya adalah guru pilihan berkemampuan

keagamaan tinggi dari lokal sekolah atau bisa juga mengangkat orang lain

dengan back ground alumni pesantren dan potensial keagamaan lebih unggul

serta komprehensif. Bahkan jika dimungkinkan meminta seorang kiai untuk

menjadi pembina sekaligus mudarris bagi peserta didik asrama.

Para peserta didik penghuni asrama juga berposisi sebagai siswa

sekaligus santri yang di situ akan meneladani akhlak orang-orang berilmu.

Sebagaimana dalam Muhaimin (2009:104) dipaparkan bahwa istilah “nyantri”

mengandung makna “itba‟ wa iqtida‟ akhlaq al-„ulama” (mengikuti dan

meneladani akhlaqnya ulama, termasuk guru/pendidik yang ahli di bidangnya),

sehingga guru/pendidik pun diposisikan dan dikondisikan sebagai

ustadz/ustadzah atau kiai/nyai. Guru/pendidik di atas maksudnya adalah

pembina asrama beserta dewan guru asrama itu sendiri yang mengampu

kegiatan pembelajaran sehari-hari di asrama setelah kegiatan belajar mengajar

formal di sekolah selesai.

Kegiatan pembelajaran di asrama dilakukan sejak sore hari hingga

malam dan pagi sebelum para santri mengikuti KBM di sekolah. KBM di

asrama memiliki tujuan sebagaimana KBM di sekolah yaitu untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan kualitas SDM

yang memadai dapat meningkatkan eksistensi dan peradaban masyarakat.

Kualitas SDM itu sendiri menyangkut dua aspek, yaitu aspek kualitas fisik dan

Page 19: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

4

aspek kualitas non-fisik, yang meliputi kemampuan bekerja, berpikir, dan

berbagai macam keterampilan (Halim, dkk, 2005:4).

Selain untuk meningkatkan kualitas SDM, keberadaan pendidikan dan

pembelajaran dalam asrama sekolah juga bertujuan untuk membangun karakter

peserta didik yang sesuai dengan norma-norma agama Islam. Sebab, di

lingkungan asrama diberikan pelajaran keagamaan dan diaplikasikan secara

langsung. Di samping itu, dalam kehidupan asrama sehari-hari diterapkan

kedisiplinan pada berbagai aspek, diajarkan toleransi antar santri, saling

menghargai dan menghormati kepentingan setiap warga asrama, tolong

menolong, serta kekeluargaan. Kemudian di asrama pun biasanya diajarkan

keterampilan berbahasa asing (bahasa Inggris/Arab) dan bahasa tersebut

digunakan sebagai bahasa sehari-hari di lingkungan asrama. Sebagai contoh

pondok pesantren yang diadopsi model dan manajemennya untuk

penyelenggaraan boarding school adalah Pondok Modern Gontor yang lebih

mementingkan penguasaan ilmu alat seperti bahasa Arab dan bahasa Inggris

(Yasmadi, 2002:117). Semua itu dilaksanakan di bawah pengawasan langsung

pembina asrama dengan dibantu para pengurus bersama senior asrama.

MAN 1 Kabupaten Magelang merupakan salah satu diantara beberapa

lembaga pendidikan dan satu-satunya madrasah negeri diantara 3 MAN di

lingkungan Kabupaten dan Kota Magelang yang memiliki program boarding

school dengan sistem pesantren sebagai program unggulan. Hal ini adalah

suatu program yang masih jarang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan

negeri. Sebab, biasanya sekolah/madrasah swasta di bawah naungan yayasan-

Page 20: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

5

lah yang menyelenggarakan program boarding school ini atau madrasah yang

awalnya merupakan pesantren kemudian mendirikan program pendidikan

umum di dalamnya.

Program boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang diseleng-

garakan sejak tahun pelajaran 2012/2013 lengkap dengan asrama putra dan

putri yang berciri khas keislaman dengan sistem pesantren. Asrama yang ada

ini didirikan dengan nama Islamic Boarding School Daarunnajaah.

Penyelenggaraan program boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang ini

adalah sebagai program unggulan bagi madrasah tersebut dan diselenggarakan

bagi peserta didik unggulan dengan prinsip bilingual class program jurusan

agama dan IPA unggulan berasrama. Pendirian asrama dilengkapi fasilitas

yang cukup memadai dengan pembina/pengasuh asrama berasal dari pondok

pesantren ternama. Bagi peserta didik asrama diberlakukan peraturan wajib

bahasa dalam kehidupan sehari-hari di asrama. Selain itu juga diberlakukan

peraturan sebagaimana di pesantren yang dapat menunjang berlangsungnya

efektivitas pembelajaran. Kemudian dalam kegiatan sehari-hari santri asrama

diberikan pembinaan pembelajaran umum, keagamaan, motivasi, karakter,

keterampilan berbahasa, dan kedisiplinan.

Peserta didik program boarding school dipersiapkan untuk kejuaraan

olimpiade sains nasional, perlombaan-perlombaan akademik lainnya, dan siap

melanjutkan ke perguruan tinggi favorit dalam dan luar negeri dengan sertifikat

TOEFL dan TOAFL minimum 450. Pada tahun 2013 yakni tahun kedua

penyelenggaraan program ini dari peserta didik/santri asrama telah dikirimkan

Page 21: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

6

sebagai duta mewakili MAN 1 Kabupaten Magelang untuk mengikuti lomba

pidato bahasa, esai, kaligrafi tingkat Jateng-DIY di pondok pesantren Wahid

Hasyim Yogyakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dalam lomba pidato

bahasa Inggris, bahasa Indonesia, bahasa Arab, kaligrafi, dan esai telah berhasil

membawa pulang 4 kejuaraan.

Penyelenggaraan pembinaan pembelajaran boarding school di MAN 1

Kabupaten Magelang ini kiranya menarik untuk dilakukan penelitian lebih

lanjut yang bersifat ilmiah untuk mengetahui manajemen pembelajarannya.

Terlebih lagi melihat keberhasilannya dalam mengikuti lomba pidato bahasa

dan esai sebagaimana dipaparkan sebelumnya serta masih jarangnya madrasah

negeri yang menyelenggarakan program ini. Berdasarkan alasan di atas penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “MANAJEMEN

PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 KABUPATEN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan judul tersebut, dapat ditetapkan fokus penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana Implementasi manajemen pembelajaran boarding school di

MAN 1 Kabupaten Magelang tahun pelejaran 2013/2014?

2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajar-

an boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang tahun pelajaran

2013/2014?

Page 22: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

7

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan penelitian ini

adalah sebagaimana berikut:

1. Untuk mengetahui implementasi manajemen pembelajaran boarding school

di MAN 1 Kabupaten magelang tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang

tahun pelajaran 2013/2014.

D. Kegunaan Penelitian

1. Secara Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk:

a. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen pembelajar-

an sebagai tolok ukur dalam melaksanakan proses pembelajaran dalam

boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang.

b. Menyumbangkan kontribusi pemikiran bagi siapa pun yang tertarik untuk

melangkah dalam dunia pendidikan.

c. Sebagai bahan evaluasi terkait manajemen pembelajaran khususnya.

2. Secara Praktis

a. Bagi penulis, mengetahui lebih detail mengenai pelaksanaan manajemen

pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang.

b. Bagi pengelola asrama, diharapkan adanya penelitian ini dapat menjadi

masukan dalam rangka penyusunan, pelaksanaan, dan pengembangan

Page 23: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

8

manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten

Magelang.

c. Bagi lembaga pendidikan, sebagai tolok ukur adanya program boarding

school dalam meningkatkan kualitas hasil pendidikan dan pembelajaran.

E. Penegasan Istilah

Sebelum dipaparkan lebih jauh tentang penelitian ini, penulis perlu

memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam judul

penelitian. Tujuannya adalah untuk menghindari adanya kekurangjelasan

maupun perbedaan pemahaman dan penafsiran terhadap penggunaan istilah

dalam judul penelitian tersebut.

1. Manajemen

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:623)

manajemen artinya proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran, sedangkan dalam bahasa Inggris (Shadily dan Echols,

2005:372) management berarti pengelolaan, ketatalaksanaan. Dengan

demikian dapat dipahami bahwa manajemen adalah proses, pengelolaan

potensi pribadi atau lembaga secara efektif untuk mencapai tujuan yang

diinginkan dan telah dirmuskan oleh pribadi maupun bersama-sama.

2. Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar dengan imbuhan pe-an.

Belajar dalam KBBI artinya berusaha memperoleh kepandaian ilmu,

sedangkan imbuhan pe-an dalam KBBI (Depdikbud, 1997:1183)

mempunyai arti proses. Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

Page 24: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

9

belajar, yaitu proses usaha manusia dalam rangka memperoleh kepandaian

di bidang ilmu pengetahuan.

3. Boarding School

Istilah boarding school dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia

(Shadily dan Echols, 2005:72) adalah sekolah dasar atau menengah dengan

asrama. Boarding school dapat juga diartikan sebagai sekolah berasrama,

yaitu suatu lembaga sekolah di mana di dalamnya terdapat asrama sebagai

tempat tinggal para siswa selama masa studi. Di dalam asrama itu pula para

siswa diberi tambahan pelajaran. Boarding school yang penulis maksud di

sini ialah islamic boarding school atau sekolah berasrama dengan ciri khas

keislaman.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada kegiatan penelitian ini digunakan pendekatan penelitian

lapangan (field research), sedangkan jenis penelitiannya adalah penelitian

kancah/lapangan dengan menggunakan metode kualitatif bersifat naturalis-

tik. Ide penting dari pendekatan penelitian lapangan adalah bahwa peneliti

berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu

fenomena dalam keadaan alamiah (Moleong, 2011:26). Penelitian kualitatif

yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan, dan lain-lain, secara holistik dipaparkan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada sutu konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2011:6).

Page 25: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

10

Penelitian kualitatif bertujuan memahami (understanding) dunia makna

yang disimbolkan dalam perilaku masyarakat menurut perspektif

masyarakat itu sendiri, sehingga data penelitian kualitatif bersifat

naturalistik dengan metode induktif dan verstehen yang pelaporannya

bersifat deskriptif dan naratif (Suprayogo, 2001:9).

Penelitian kualitatif memiliki sifat berbeda dengan penelitin

kuantitatif. Pada penelitian kualitatif tidak dilakukan penggeneralisasian

pada hasilnya, tetapi lebih ditekankan kedalaman informasi sehingga dapat

sampai kepada tingkat makna. Selain itu penelitian kualitatif berkarakter-

istik naturalisme dilakukan pada kondisi alamiah, bersifat deskriptif, lebih

menekankan proses daripada produk, analisis data secara induktif, dan

menekankan makna (Sugiyono, 2013:13-14).

Dalam penelitian ini akan dikaji lebih dalam mengenai implementasi

manajemen atau pengelolaan dan proses pembelajaran dalam lingkungan

boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang serta faktor yang

mempengaruhinya. Pada pelaksanaannya dilakukan pencarian gambaran dan

data deskriptif mengenai hal tersebut di lingkungan lembaga yang dijadikan

sebagai subyek penelitian.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti berlaku sebagai pengumpul

data sekaligus instrumen kunci pada kegiatan pengumpulan data di

lapangan. Sebagaimana dipaparkan dalam Sugiyono (2013:222) diuraikan

bahwa peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian yang berfungsi

Page 26: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

11

menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Adapun instrumen pengumpul data lain selain manusia berupa alat

bantu dan dokumen-dokumen lainnya adalah sebagai instrumen pendukung

yang digunakan untuk mendukung keabsahan data hasil penelitian. Oleh

sebab itu kehadiran peneliti secara langsung di lapangan yakni sebagai tolok

ukur keberhasilan dalam mengamati dan memahami fenomena obyek

penelitian. Jadi perlunya keterlibatannya secara langsung dan interaksi aktif

dengan informan mutlak adanya.

3. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan aktivitas penelitian dilakukan di dalam lingkungan

MAN 1 Kabupaten Magelang Jl. Sunan Bonang No. 17 Karet, Jurangombo,

Magelang. Khususnya di area asrama sekolah yang terletak di sebelah

masjid Darunnajah MAN 1 Kabupaten Magelang (asrama putra) dan di area

PSBB (Pusat Sumber Belajar Bersama) bagi asrama putri.

Adapun pemilihan asrama sekolah MAN 1 Kabupaten Magelang

sebagai tempat penelitian dikarenakan realitas keberadaan boarding school-

nya sebagai program unggulan adalah bisa dikatakan program baru dan

telah berhasil mendelegasikan beberapa santrinya untuk mengikuti lomba

dengan kembali membawa prestasi.

Page 27: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

12

4. Sumber Data

Sumber data merupakan siapa pun dan apa pun yang dapat memberi-

kan informasi data penelitian. Dalam Arikunto (1996:114) dijelaskan:

“Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila

peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan

datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang

merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik

pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik

observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak, atau proses

sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen

atau catatanlah yang menjadi sumber data.”

Sementara dalam Sugiyono (2013:225) dipaparkan bahwa:

“Sumber data ada dua jenis yaitu sumber data primer dan sekunder.

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber

tidak langsung memberikan data kepada pengumul data, misalnya lewat

orang lain atau dokumen.”

Data penelitian ini akan diambil dari sumber primer maupun

sekunder. Sumber data primernya ialah pembina asrama putra dan putri,

kepala sekolah MAN 1 Kabupaten Magelang beserta wakil kepala, dewan

asatidz asrama, guru mata pelajaran keislaman, dan santri asrama.

Sedangkan sumber data sekunder berupa dokumentasi mengenai

pelaksanaan kegiatan pembelajaran di boarding school, dokumen susunan

kepengurusan asrama, sejarah asrama dan madrasah, dan lain-lain.

Kemudian penentuan sumber data primer ini akan dikembangkan dengan

teknik snowball (bola salju). Snowball sampling adalah teknik pengambilan

sumber data yang pada awalnya berjumlah sedikit, lama-lama menjadi

banyak (Sugiyono, 2013:219).

Page 28: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

13

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yaitu memaparkan tentang bagaimana

cara peneliti mendapatkan dan mengumpulkan data yang pada akhirnya

akan dianalisis menggunakan suatu teknik tertentu. Teknik pengumpulan

data merupakan langkah strstegis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2013:224). Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

a. Observasi

Observasi dalam KBBI (Depdikbud, 1997:699) artinya

pengamatan, peninjauan secara cermat. Menurut Sutrisno Hadi, observasi

merupakan proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari

pelbagai proses biologis dan psikologis, dua di antara yang terpenting

adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2013:145).

Metode observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi partisipatif pasif. Dalam observasi ini peneliti datang di tempat

kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan

tersebut (Sugiyono, 2013:227). Jadi, kedatangan peneliti untuk observasi

dalam tempat terjadinya kegiatan pembelajaran di asrama nanti hanya

mengamati, mendengarkan, merekam, dan mencatat jalannya pelaksana-

an manajemen pembelajaran di asrama.

Pedoman pelaksanaan observasi dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Page 29: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

14

1) Kondisi obyektif pembina, dewan asatidz, dan santri asrama MAN 1

Kabupaten Magelang.

2) Kondisi sarana dan prasarana asrama MAN 1 Kabupaten Magelang.

3) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pembinaan di asrama MAN 1

Kabupaten Magelang.

b. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, dan

percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviwer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban (Moleong, 2011:186). Pendapat lain dari Esterberg,

wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna

dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2013:231).

Jenis metode wawancara ada bermacam-macan, tetapi yang sesuai

dengan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah wawancara

terbuka dan terstruktur. Sebab, dalam pelaksanaan wawancara nantinya

informan atau narasumber/terwawancara mengetahui bahwa mereka

sedang diwawancarai dan tahu pula maksud serta tujuan dari wawancara

itu. Selain itu pada saat wawancara dilakukan, peneliti telah menetapkan

dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan dengan tersusun secara

sistematis.

Wawancara ini akan dilakukan kepada narasumber sebagaimana

telah disebutkan pada bagian sumber data. Di antaranya pembina asrama

Page 30: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

15

putra dan putri, kepala sekolah MAN 1 Kabupaten Magelang beserta

wakil kepala, dewan asatidz asrama, guru mata pelajaran keislaman, dan

santri asrama.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa

berbentuk tulisan, atau karya-karya monumental (Sugiyono, 2013:240).

Pengertian lain dari metode dokumentasi adalah mencari data melalui

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya

(Arikunto, 1996:234). Metode dokumentasi ini digunakan untuk

mengetahui data tentang sejarah serta visi misi MAN 1 Kabupaten

Magelang, sejarah penyelengaraan program boarding school, inventaris

asrama, susunan kepengurusan asrama, pengelola asrama, peraturan

santri, jadwal kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain santri, serta

gambar-gambar kegiatan santri.

6. Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2013:244). Sedangkan menurut Bogdan dan Biklen, analisis data

Page 31: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

16

kualitatif ialah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat

dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2011:248).

Penelitian menggunakan analisis data kualitatif. Data dianalisa

dengan metode deskriptif analisis non-statistik yang menggunakan cara

berpikir yang bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang

diperoleh.

7. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data maksudnya bahwa setiap keadaan harus memenuhi

demonstrasi nilai yang benar, tersedia dasar agar hal itu dapat diterapkan,

dan memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi

dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya

(Moleong, 2011:320-321). Untuk menetapkan keabsahan data dalam

penelitian ini digunakan cara perpanjangan waktu pengamatan, peningkatan

ketekunan dalam penelitian, dan triangulasi. Dengan perpanjangan

pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan,

wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang

baru, sedangkan peningkatan ketekunan dalam penelitian berarti melakukan

pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Triangulasi adalah

pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan waktu.

Page 32: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

17

Dengan cara ini maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat

direkam secara pasti dan sistematis.

8. Tahap-tahap Penelitian

Tahapan proses penelitian yang lakukan adalah tahap pra-lapangan

atau sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data,

dan tahap penulisan laporan. Dalam pelaksanaan penelitian ini tahapan yang

dilalui adalah sebagai berikut:

a. Tahap pra-lapangan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyusun

rancangan penelitian, memilih subyek/lapangan penelitian, mengurus

perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan

informan, menyiapkan perlengkapan penelitian, penentuan fokus

penelitian dan konsultasi fokus.

b. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahap ini dilaksanakan pengumpulan data-data yang

berkaitan dengan manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1

Kabupaten Magelang.

c. Tahap analisis data

Dalam tahap analisis data ini dilaksanakan analisis terhadap data

hasil penelitian baik yang diperoleh melalui observasi partisipatif pasif,

wawancara mendalam dengan informan sebagaimana telah disebutkan

pada bagian sumber data, maupun dokumentasi. Selanjutnya dilakukan

penafsiran dan interpretasi data sesuai dengan konteks permasalahan

Page 33: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

18

yang diteliti. Kemudian pengecekan keabsahan data dengan cara

mengecek sumber data yang ditemukan dan metode pemerolehan data

sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan bahan untuk

memberikan pemaknaan terhadap data hasil penelitian. Hal ini

merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang

sedang dilaksanakan.

d. Tahap penulisan laporan

Tahap penulisan laporan hasil penelitian ini meliputi kegiatan

penyusunan dan perekapan hasil penelitian dari semua rangkaian

pengumpulan data hingga pemberian makna atau interpretasi data.

Selanjutnya mengkonsultasikan hasil penelitian kepada dosen

pembimbing dengan tujuan mendapatkan perbaikan, saran-saran,

nasehat-nasehat untuk kesempurnaan laporan hasil penelitian. Kemudian

hasil bimbingan tersebut ditindaklanjuti dengan penulisan laporan yang

sempurna.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran umum mengenai laporan hasil penelitian

ini yang nantinya disebut skripsi, maka akan dipaparkan sistematika penulisan

skripsinya. Ada pun sistematika penulisan skripsi tersebut adalah sebagai

berikut:

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini memaparkan secara umum mengenai arah penelitian yang

dilaksanakan. Pada bagian pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui latar

Page 34: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

19

belakang penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

penegasan istilah yang terdapat dalam judul penelitian, metode penelitian yang

digunakan, serta sistematika penulisan naskah skripsi.

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian

sesuai dengan kenyataan di lapangan. Adapun isi dari kajian pustaka dalam

skripsi ini antara lain: pengertian manajemen pembelajaran, aplikasi

manajemen pembelajaran, kajian mengenai manajemen pembelajaran,

pengertian boarding school, kegiatan pembelajaran boarding school,

keunggulan dan kelemahan boarding school, dan manajemen pembelajaran

boarding school.

BAB III: PARARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang paparan data dan temuan hasil penelitian yang

diperoleh dengan menggunakan metode dan prosedur yang telah diuraikan

dalam bab I. Paparannya dalam bab ini mencakup gambaran umum MAN 1

Kabupaten Magelang, dan gambaran mengenai boarding school itu sendiri,

serta temuan penelitian mengenai pelaksanaan manajemen dan kegiatan

pembelajaran di asrama serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang analisa dan interpretasi terhadap data-data yang

berhasil dihimpun pada pelaksanaan kegiatan penelitian. Analisa berfungsi

menafsirkan dan menjelaskan temuan yang diungkap dari lapangan. Dalam bab

ini pula diinterpretasikan mengenai implementasi manajemen pembelajaran

Page 35: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

20

boarding school dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang.

BAB V: PENUTUP

Bab terakhir dalam skripsi ini berisi mengenai penarikan kesimpulan,

saran-saran, dan kata penutup yang diikuti dengan daftar pustaka beserta

lampiran-lampirannya.

Page 36: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

21

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Manajemen Pembelajaran

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Terdapat beragam pengertian manajemen, baik ditinjau dari segi

etimologis maupun terminologis. Dari segi etimologis, kata “manajemen”

berasal dari bahasa asing, sedangkan dari sisi terminologis terdapat

banyak pendapat mengenai pengertiannya. Beberapa di antara pengertian

manajemen baik dari segi bahasa/etimologis maupun dari segi

istilah/terminologis akan dipaparkan berikut ini.

Istilah manajemen diterangkan dalam Usman (2006:3) berasal

dari bahasa Latin, yaitu manus berarti tangan dan agere berarti

melakukan, digabung menjadi managere berarti menangani. Dalam

bahasa Inggris kk. to manage, kb. management berarti manajemen atau

pengelolaan.

Syaiful Sagala dalam Baharuddin dan Makin (2010:48) juga

mengungkapkan pengertian manajemen secara etimologis yaitu berasal

dari kata managio berarti pengurusan, atau managiare berarti melatih

dalam mengatur langkah-langkah, atau dapat juga berarti bahwa

manajemen sebagai ilmu, kiat, dan profesi.

Page 37: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

22

Ditinjau dari segi terminologis manajemen memiliki banyak

makna tergantung dari siapa pendapat tersebut muncul. Dari banyak

pendapat itu, di sini akan dipaparkan beberapa saja yang dianggap cocok

untuk diterapkan dengan pembelajaran. Dalam Kartono (1994:74)

dipaparkan bahwa manajemen adalah usaha serentak dan sistematis

untuk mencapai tujuan bersama. Selanjutnya masih mengambil dari

Kartono (1994:74), G.R Terry dalam bukunya Principles of Manajement

dengan mengungkapkan pendapat orang lain, yaitu:

“Management is the performance of conceiving and achieving desired

results by means of group efforts consisting of utilizing human talents

and resources (manajemen adalah penyelenggaraan dari penyusunan

dan pencapaian hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya-

upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat- bakat dan sumber-

sumber daya manusia).”

Nanang Fattah menjelaskan pengertian manajemen dalam

bukunya Landasan Manajemen Pendidikan, yaitu manajemen merupakan

proses merencana, mengorganisasi, memimpin, dan mengendalikan

upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan oeganisasi tercapai

secara efektif dan efisien (Baharuddin dan Makin, 2010:49).

Dengan demikian dapat dipahami bahwa manajemen adalah

usaha-usaha suatu individu maupun organisasi untuk mencapai tujuan

yang diinginkan dan telah ditentukan dengan mengelola, mengatur,

menggunakan, memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif

dan efisien.

Page 38: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

23

b. Ruang Lingkup/Fungsi Manajemen

Untuk mencapai suatu tujuan diperlukan usaha-usaha sistematis

yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh serta secara efektif dan

efisien. Usaha sistematis dalam sebuah manajemen tersebut dapat disebut

dengan fungsi manajemen. Fungsi manajemen menurut G.R. Terry dalam

Kartono (1994:75) meliputi empat peristiwa yang disingkat dengan

POAC, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling.

1) Planning (Perencanaan)

Menurut Baharuddin dan Makin (2010:99), perencanaan

adalah akivitas pengambilan keputusan mengenai sasaran (objectives)

apa yang akan dicapai, tindakan apa yang akan diambil dalam rangka

pencapaian tujuan atau sasaran dan siapa yang akan melaksanakan

tugas-tugasnya. Dalam Kartono (1994:79) dipaparkan bahwa

perencanaan adalah kegiatan menemukan sasaran ekonomis yang

ingin dicapai dan memikirkan sarana pencapainnya. Dari pengertian di

atas dapat dipahami bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau

aktivitas dalam rangka menetapkan tujuan yang ingin dicapai, apa

yang harus dilakukan, dan siapa pelaksana langkah untuk mencapai

tujuan tersebut.

Dalam suatu organisasi, lembaga, atau kegiatan langkah

pertama yang dilakukan adalah menetapkan tujuan apa yang ingin

dicapai. Kemudian barulah dirumuskan cara-cara mencapai tujuan itu

dan pelaku kerjanya. Sesudah menetapkan tujuan dan sebelum

Page 39: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

24

merumuskan langkah atau cara hendaknya terlebih dahulu melakukan

analisis untuk mengetahui apa yang diperlukan agar tujuan dapat

tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan analisis ini sebaiknya

menggunakan teori analisis SWOT.

SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weaknesses,

Opportunities, and Threats yaitu Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan

Ancaman/tantangan (Sallis, 2010:221). Analisis SWOT merupakan

salah satu instrumen analisis yang andal dalam usaha mengembangkan

lembaga pendidikan, bertumpu pada kekuatan dan kelemahan yang

terdapat dalam internal lembaga, sedangkan peluang dan tantangan

didasarkan pada faktor eksternal lembaga (Baharuddin dan Makin,

2010:40). Dengan mengetahui dan memperhatikan kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman di dalam dan sekitar lembaga maka

usaha pemilihan strategi kerja yang efektif akan membuahkan hasil

sesuai keinginan.

Adanya kegiatan perencanaan sebelum melaksanakan suatu

kegiatan ataupun manajemen memiliki manfaat tersendiri. Di antara

manfaat perencanaan sebagimana dipaparkan dalam Usman (2006:48)

adalah sebagai berikut:

a) Standar pelaksanaan dan pengawasan.

b) Pemilihan berbagai alternatif terbaik.

c) Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.

d) Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.

e) Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan

lingkungan.

f) Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.

g) Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

Page 40: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

25

2) Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi

yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliki, dan

lingkungan yang melingkupinya (Usman, 2006:128). Menururt

Sarwoto pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan

orang-orang, alat-alat tugas, tanggung jawab atau wewenang

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat

digerakkan sebagai satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan (Baharuddin dan Makin, 2010:102). Dengan

demikian dapat dipahami bahwa pengorganisasian adalah penyusunan

struktur organisasi dan pengelompokan pelaku beserta tugas, tanggung

jawab sehingga organisasi tersebut dapat bekerja untuk mencapai

tujuan.

Di dalam pengorganisasian tentunya terdapat suatu tugas

pokok. Tugas pokok dalam pengorganisasian ialah membagi tugas

kerja, menentukan kelompok atau unit kerja, dan menentukan

tingkatan otoritas, yaitu kewibawaan dan kekuasaan dengan segenap

pertanggungjawabannya (Kartono, 1994:81). Di samping tugas pokok

juga terdapat beberapa kegiataan yang merupakan proses

pengorganisasian. Beberapa kegiatan dalam proses organizing

(pengorganisasian) seperti disebutkan oleh Sarwoto dalam Baharuddin

dan Makin (2010:102-105) adalah:

Page 41: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

26

a) Perumusan tujuan

b) Penetapan tugas pokok

Tugas pokok adalah sasaran yang dibebankan kepada organisasi

untuk dicapai.

c) Perincian kegiatan

d) Pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam fungsi-fungsi

e) Departementasi

f) Pelimpahan authority

Pelimpahan otoritas adalah pemberian kekuasaan atau hak untuk

bertindak atau memberikan perintah untuk menimbulkan

tindakan-tindakan.

g) Staffing

Staffing adalah penempatan orang pada satuan-satuan organisasi

yang telah tercipta dalam proses departementasi. Prinsip

utamanya ialah menempatkan orang yang tepat pada tempatnya

dan jabatan atau pekerjaannya.

h) Facilitating

Bentuk facilitating berupa pemberian kelengkapan seperti

peralatan.

3) Actuating (Pelaksanaan)

G.R. Terry yang dikutip oleh Baharuddin dan Makin

(2010:105) mendefinisikan actuating sebagai tindakan untuk meng-

usahakan agar semua anggota kelompok suka berusaha guna mencapai

sasaran-sasaran, agar sesuai dengan perenca-naan manajerial dan

usaha-usaha organisasi. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa dalam

kegiatan actuating seorang manajer atau pemimpin melaksanakan

suatu usaha menggiatkan unsur-unsur bawahannya agar mau bekerja

dan berusaha secara sungguh-sungguh guna mencapai tujuan yang

diinginkan.

4) Controlling (Pengawasan)

Pengawasan menurut LANRI dalam Usman (2006:401) ialah

suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan

Page 42: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

27

pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula atau

belum. Sarwoto dalam Baharuddin dan Makin (2010:111) memberi

batasan pengawasan sebagai kegiatan manajer yang mengusahakan

agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang

ditetapkan atau hasil yang dikehendaki. Berdasarkan dua pengertian

pengawasan tersebut dapat dipahami bahwasannya dalam aktivitas

pengawasan seorang manajer atau pemimpin mengawasi jalannya

kegiatan dan kinerja bawahan untuk mengetahui apakah sudah sesuai

dengan rencana semula atau belum dalam upaya mencapai tujuan

yang selanjutnya akan diadakan tindak lanjut dari hasil pengawasan

itu.

Dalam bagian pengawasan juga dilakukan evaluasi. Evaluasi

adalah kegiatan mengukur, menilai, dan membandingkan hasil kinerja

dengan standar yang sudah digariskan dalam planning, apakah sudah

tepat dan sesuai atau belum, ataukah mungkin justru menyimpang.

Adanya kontrol dan evaluasi sangat diperlukan dalam pelak-

sanaan suatu manajemen. Jika keberadaan kontrol dan evaluasi ini

lemah dan longgar, maka akan dapat mengakibatkan kegagalan dalam

menemukan kelemahan dan gagal mengoreksi aktivitas yang menyim-

pang (Kartono, 1994:84-85). Jika hasil dari kontrol dan evaluasi tidak

memuaskan maka harus diatasi dengan mengubah rencana, menga-

dakan reorganisasi, atau mengubah fungsi kepemimpinan (Kartono,

1994:85).

Page 43: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

28

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar dengan imbuhan pe-

an. Belajar dalam KBBI artinya berusaha memperoleh kepandaian ilmu.

Sedangkan imbuhan pe-an dalam KBBI (Depdikbud, 1997:1183)

mempunyai arti proses. Jadi, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses

belajar, yaitu proses usaha manusia dalam rangka memperoleh

kepandaian di bidang ilmu pengetahuan. Dalam pengertian lain,

pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya

pendidikan (Seifert, 2010:5). Pembelajaran adalah proses yang dirancang

untuk mengubah diri seseorang, baik aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotornya (Suwardi, 2007:30). Pembelajaran juga dapat diartikan

sebagai suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi

untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamalik, 1995:57).

Proses pembelajaran merupakan aktivitas sadar yang dilakukan

untuk dapat menguasai satu atau beberapa kompetensi sebagai milik

sendiri (Saroni, 2006:71). Berdasarkan pengertian di atas, maka kata

pembelajaran dapat diartikan sebagai proses dari usaha manusia yang

dirancang secara sistematis untuk memperoleh kepandaian di bidang

ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat mengubah perilaku diri sese-

orang baik pada aspek kognitif, afektif, serta psikomotornya dengan du-

kungan unsur-unsur manusiawi, materi, fasilitas, dan prosedur tertentu.

Page 44: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

29

b. Unsur-unsur Kegiatan Pembelajaran

Dalam suatu kegiatan apapun tentu harus terdapat unsur-unsur

pendukung agar kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan baik dan

membuahkan hasil yang baik serta maksimal. Demikian pula dengan

pembelajaran, terdapat unsur-unsur yang harus terpenuhi sehingga tujuan

dari pembelajaran dapat dicapai.

Unsur-unsur pembelajaran paling tidak mencakup:

1) Peserta didik atau orang yang belajar.

2) Pendidik atau orang yang menyampaikan pelajaran.

3) Materi belajar (ilmu pengetahuan).

4) Tujuan pembelajaran.

5) Lingkungan belajar.

6) Unsur-unsur lain, seperti: metode, alat/media.

(Muliawan, 2005:133)

c. Teori Pembelajaran

Teori pembelajaran adalah pendekatan terhadap suatu bidang

pengetahuan, suatu cara menganalisis, membicarakan, dan meneliti suatu

pembelajaran (Hill, 2009:28). Pengertian-pengertian pembelajaran di atas

sebenarnya dilandasi oleh suatu rumusan yang sama walaupun kemudian

diungkapkan sesuai dengan pandangannya sendiri. Sementara rumusan

yang ada itu pada dasarnya berlandaskan pada teori tertentu (Hamalik,

1995:57-64), yaitu:

1) Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta

didik/siswa di sekolah.

2) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda

melalui lembaga pendidikan sekolah.

3) Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk

menciptakan kondisi belajar bagi peserta didik.

4) Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan peserta didik untuk

menjadi warga masyarakat yang baik.

Page 45: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

30

5) Pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi

kehidupan masyarakat sehari-hari.

Teori pembelajaran sebagaimana di atas memiliki makna yang

luas dalam lingkup pendidikan dan berperan penting sebagai landasan

dalam rangka perumusan rancangan proses belajar mengajar yang baik.

3. Manajemen Pembelajaran

Pengertian manajemen pembelajaran dapat diketahui menggabung-

kan antara pengertian manajemen dan pembelajaran di atas. Manajemen

pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengelola, mengatur

peserta didik, sumber belajar, dan bahan ajar dengan sistematis untuk

mencapai tujuan belajar secara efektif dan efisien.

Dalam kegiatan manajemen pembelajaran ini terdapat fungsi

manajemen yang harus dilaksanakan, yaitu perencanaan pembelajaran,

pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan pengawasan

pembelajaran yang juga meliputi kegiatan evaluasi pembelajaran.

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah aktivitas pengambilan suatu

keputusan mengenai sasaran dan tujuan pembelajaran, strategi dan

metode yang harus dilakukan, siapa pelaksana tugas untuk mencapai

tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Dalam pengertian lain

perencanaan pembelajaran diartikan sebagai proses penyusunan materi

pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan dan metode, dan

penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Majid, 2008:17).

Page 46: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

31

Penyusunan rencana pembelajaran hendaknya memperhatikan

hal-hal yang bersifat prinsipil. Beberapa prinsip tersebut sebagaimana

dalam Maimun dan Fitri (2010:90-91) adalah:

1) Berdasar pada amanah orang tua siswa, maksudnya adalah

sebagaimana pernyataan Ibrahim Bafadhal bahwa dalam membuat

perencanaan harus didasarkan atas kebutuhan bersama dan

memperkirakan masa depan.

2) Berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran sebelumnya, tujuannya

agar target pembelajaran yang belum dicapai dapat diraih pada

tahun berikutnya.

3) Penetapan target dan program yang akan dicapai. Hal ini dilakukan

melalui tahapan tertentu, yaitu melihat hasil evaluasi sebelumnya

dengan memperhatikan pencapaian kompetensi dasar minimal para

siswa; memperhatikan sumber daya baik manusia maupun bukan

manusia dalam upaya mendukung proses pembelajaran;

menentukan target dan strategi pada pembelajaran selanjutnya, baik

target pencapaian kompetensi dasar maupun target yang lain.

Di dalam kegiatan perencanaan ini biasanya seorang pendidik

menyusun perangkat pembelajaran yang berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) berdasarkan silabi, program tahunan (Prota), dan

program semester (Promes). Selain itu, pendidik juga menyiapkan dan

menentukan tujuan beserta target pembelajaran, alat, bahan serta sumber

belajar, merumuskan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

beserta media pembelajaran yang akan digunakan pada saat KBM

sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik dan senang. Selain itu

pendidik juga merancang pelaksanaan kegiatan evaluasi untuk

mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dari pembelajaran yang

diinginkan. Dengan demikian, adanya perencanaan pembelajaran ini

diharapkan dapat menjadi tolok ukur pelaksanaan KBM sehingga tujuan

dan target pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Page 47: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

32

b. Pengorganisasian Pembelajaran

Pengorganisasian pembelajaran adalah keseluruhan proses

pengelompokan pendidik, peserta didik, materi dan sumber belajar serta

sarana prasarana dan media belajar sehingga tercipta suatu proses

pembelajaran yang dapat berjalan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam kegiatan pengorganisasian ini akan ditentukan materi

pelajaran beserta siapa pengajarnya dan untuk siapa materi itu diberikan,

bagaimana cara menyampaikannya, serta kapan pelajaran itu akan

diberikan.

Menentukan materi pembelajaran berarti melakukan kegiatan

pengelolaan materi pembelajaran, hal ini harus memperhatikan prinsip

keragaman anak, tujuan moral (kognitif, emosional, dan kinetik) dan

aspek psikologis lain (Maimun dan Fitri, 2010:108). Dengan demikian

materi pembelajaran yang akan diajarkan dapat ditambah sesuai dengan

kebutuhan sekolah guna menunjang tercapainya target program sekolah

yang sedang dikembangkan.

Di samping materi, pebelajar/siswa juga perlu diorganisir atau

dikelola dengan baik sehingga target program pembelajaran yang telah

dirancang dapat tercapai sebab siswa merupakan komponen atau unsur

pembelajaran terpenting dan penentu dalam proses pembelajaran. Oleh

karena itu agar dapat berhasil dalam proses pembelajaran harus dilakukan

upaya pengelolaan siswa yang diawali dengan seleksi siswa yang ketat

Page 48: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

33

kemudian pengelompokan siswa baik berdasarkan tingkat intelegensi

ataupun aspek-aspek yang lain (Maimun dan Fitri, 2010:92).

Selain itu perlu dilakukan pengorganisasian dan pengelolaan guru

atau pengajar dengan baik. Sekolah harus memberdayakan pengajar yang

memenuhi kualifikasi dan berkualitas unggul agar input siswa yang baik

dapat menjadi output yang lebih baik, potensial, dan berkualitas. Upaya

yang dapat dilaksanakan untuk memperoleh staf pengajar berkualitas di

antaranya dengan cara melakukan seleksi yang ketat terhadap calon guru

yang akan diterima di sekolah, mengadakan dan mengikutsertakan guru

dalam pendidikan dan pelatihan, serta membina dan meningkatkan

kegiatan kelompok kerja guru (Maimun dan Fitri, 2010:97-102) atau

musyawarah guru mata pelajaran.

Mengenai seleksi calon guru harus dipersiapkan dengan matang

berkaitan dengan syarat/kualifikasi dan materi seleksinya. Diantara syarat

yang dapat diajukan adalah harus lulus S1, tes psikologi, tes akademik,

tes agama, tes keahlian dan keguruan, serta wawancara (Maimun dan

Fitri, 2010:98).

c. Pelaksanaan Pembelajaran

Di dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini, seorang

pendidik melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar sesuai panduan

yang telah dirancang dengan memanfaatkan dan menggunakan unsur-

unsur belajar seperti, materi/bahan ajar, sumber belajar, media belajar,

strategi, dan metode belajar sehingga peserta didik mau dan bisa belajar

Page 49: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

34

dengan senang dan sungguh-sungguh guna mencapai tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai sesuai rencana.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan seorang

guru harus memiliki keterampilan dalam penyampaian materi pelajaran

dan mampu menggunakan metode mengajar secara tepat. Oleh karena itu

penguasaan terhadap metode pembelajaran baik metode konvensional

maupun inkonvensional merupakan hal yang urgen. Metode adalah cara

yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien

(Suwardi, 2007:61). Jadi metode pembelajaran adalah cara yang diguna-

kan untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Penggunaan metode belajar mengajar harus disesuaikan dengan tujuan

pembelajaran, kemampuan guru, anak didik, materi yang dipelajari,

ketersediaan fasilitas atau alat, dan durasi waktu belajar. Diantara jenis-

jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam KBM adalah

sebagai berikut:

1) Metode pembiasaan

Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan

untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap,dan bertindak sesuai

dengan ajaran, norma, dan aturan yang berlaku (Arief, 2002:110).

2) Metode keteladanan

Metode keteladanan adalah cara mengajar yang dilakukan

dengan memberikan contoh-contoh yang baik yang dapat dicontoh

atau ditiru dari seseorang oleh orang lain (Arief, 2002:117).

Page 50: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

35

3) Metode pemberian ganjaran

Metode pembelajaran ini dilakukan dengan cara memberikan

ganjaran atau hadiah atas perilaku baik maupun keberhasilan belajar

peserta didik sebagai pendorong dan motivasi belajar (Arief,

2002:127).

4) Metode pemberian hukuman

Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan

dengan memberikan hukuman atas perilaku tidak baik atau kesalahan

peserta didik (Arief, 2002:131).

5) Metode ceramah

Metode ceramah adalah cara penyampaian sebuah materi

pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak

ramai (Arief, 2002:135-136). Dalam pengertian lain ceramah diartikan

sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka

kelas (Usman, 2002:34).

6) Metode tanya jawab

Metode tanya jawab yaitu penyampaian pelajaran dengan cara

guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab (Arief, 2002:140).

Pada pendapat lain metode tanya jawab adalah penyampaian pesan

pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa

memberikan jawaban atau sebaliknya siswa diberi kesempatan

bertanya dan guru menjawab pertanyaan (Usman, 2002:43).

Page 51: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

36

7) Metode Sorogan

Sorogan berasal dari bahasa Jawa (sorog) yang artinya

menyodorkan (Nasir, 2005:110). Metode sorogan ialah sebuah sistem

belajar di mana para murid satu persatu menghadap guru untuk

membaca dan menguraikan isi kitab ataupun menyetorkan hafalan

(Arief, 2002:150).

8) Metode bandongan/weton

Metode bandongan menurut Zamakhsyari Dhofier dalam Arief

(2002:153) adalah metode belajar di mana sekelompok murid (jumlah

banyak) mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan,

menerangkan, dan sering kali mengulas buku Islam dalam bahasa

Arab, kemudian setiap murid memperhatikan bukunya sendiri dan

membuat catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-kata atau

buah fikiran yang sulit. Metode bandongan atau sistem weton ini

merupakan metode belajar tertua di pondok pesantren menyertai

metode sorogan dan tentunya merupakan inti dari pengajaran di suatu

pesantren (Nasir, 2005:113)

9) Metode drill

Menurut Rustiyah dalam Arief (2002:174) metode drill adalah

suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar di mana

siswa melaksanakan latihan-latihan agar memiliki keterampilan

ataupun ketangkasan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Page 52: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

37

10) Metode kerja kelompok

Metode kerja kelompok ialah cara menyajikan materi pelajaran

di mana siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok tertentu

untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama

dan bergotong royong (Arief, 2002:196).

Selain metode yang tepat efektivitas pembelajaran juga

dipengaruhi oleh ketepatan penggunaan media belajar. Media

pembelajaran adalah sesuatu hal yang berfungsi sebagai perantara

penyampaian pesan atau informasi dalam proses pembelajaran (Suwardi,

2007:76). Diantara media belajar yang dapat digunakan adalah

gambar/poster, slides, video, buku teks, modul, dan lain-lain.

d. Pengawasan dan Evaluasi Pembelajaran

Pengawasan pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk

memperoleh kepastian apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah

dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat atau justru menyimpang

dari rencana semula. Dalam melakukan pengawasan pembelajaran ini

seorang pemimpin ataupun guru harus mengetahui dan memahami

program pembelajaran yang telah direncanakan, sehingga diharapkan

tidak ada satupun celah lolos dari pengawasan. Kegiatan pengawasan

dalam pembelajaran ini biasanya diikuti dengan evaluasi untuk

mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran sehingga kemudian

dilaksanakan perbaikan pada kegiatan berikutnya.

Page 53: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

38

Evaluasi menurut National Committee on Evaluation dari UCLA

(Stark & Thomas, 1994:12) yang dikutip oleh Widoyoko (2009:4) berarti

kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis, dan penyajian informasi yang

dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta penyusunan

program selanjutnya. Dengan demikian evaluasi pembelajaran adalah

kegiatan memilih, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan

informasi mengenai kegiatan pembelajaran untuk digunakan sebagai

dasar mengambil keputusan dan menyusun program pembelajaran

selanjutnya. Kegiatan evaluasi pembelajaran ini diawali dengan

pengukuran hasil belajar, kemudian penilaian, dan setelah dua kegiatan

tersebut selesai barulah dilaksanakan evaluasi.

Ruang lingkup evaluasi pembelajaran bertitik tolak pada tujuan

dari evaluasi itu sendiri. Berdasarkan tujuan evaluasi terdapat beberapa

macam ruang lingkup evaluasi (Arifin, 2011:24-27), diantaranya:

1) Jika tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui efektivitas sistem

pembelajaran, ruang lingkup evaluasi pembelajaran meliputi:

program pembelajaran (tujuan, isi/materi, metode, media, sumber

belajar, lingkungan, serta penilaian proses dan hasil belajar); proses

pelaksanaan pembelajaran (kegiatan, guru, dan peserta didik); dan

hasil belajar baik jangka pendek (sesuai dengan pencapaian

indikator), menengah (sesuai dengan target untuk setiap bidang

studi), atau jangka panjang (setelah peserta didik terjun ke

masyarakat).

2) Jika tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui proses

dan hasil belajar siswa, maka ruang lingkup evaluasi pembelajaran

adalah sikap dan kebiasaan, motivasi, minat, dan bakat peserta

didik; pengetahuan dan pemahaman peserta didik; kecerdasan

peserta didik; perkembangan jasmani/kesehatan; serta keterampilan

peserta didik.

Page 54: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

39

Untuk melaksanakan program evaluasi pembelajaran diperlukan

instrumen evaluasi yang dapat berupa tes maupun nontes. Instrumen

evaluasi berbentuk tes terdapat beberapa jenis (Arifin, 2011:124), yaitu:

1) Berdasarkan aspek pengetahuan dan keterampilan, terdapat tes

kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed test).

2) Berdasarkan bentuk jawaban peserta didik, yaitu tes tertulis (uraian

dan objektif), tes lisan, dan tes perbuatan/praktek.

B. Boarding School

Istilah boarding school berarti sekolah dasar atau menengah dengan

asrama (Shadily dan Echols, 2005:72). Boarding school adalah sekolah di

mana beberapa atau semua siswa belajar dan hidup selama masa studi bersama

teman sekolah mereka dan mungkin juga para guru atau administrator. A

boarding school is a school where some or all pupils study and live during the

school year with their fellow students and possibly teachers or administrators

(http://en.wikipedia.org/wiki/boardingschool, diakses Rabu, 10 Sept „14 pukul

09.50). Boarding school mempunyai empat point penting, yaitu:

1. Tempat berpindahnya baik fisik, mental, dan keahlian sosial.

2. Tempat pelajar diajari tentang nilai yang pantas dalam bertingkah laku,

kepercayaan, rasa dan ekspresi, agama, moral dan kesadaran akan budaya

dan ketertarikan intelektualitas.

3. Tempat reputasi dan kehormatan sekolah tersebut sangatlah diperhatikan.

4. Boarding school mengintegrasikan pribadi-pribadi ke dalam kelompok

sosial tertentu sesuai dengan tujuan kelompok sosial.

(http://www.kajianteori.com/2013/03.html, diakses pada Rabu, 16 Juli 2014

pukul 15.25)

Di samping empat point penting di atas, boarding school memiliki

beberapa jenis, yaitu:

Page 55: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

40

1. Sekolah dengan pelajar berjenis kelamin sama (contoh ST. Margaret‟s

School for Girls, Victoria).

2. Sekolah militer, contoh di Indonesia SMU Taruna Nusantara, Magelang.

3. Sekolah Pra-Profesional seni, melatih pelajar menjadi seniman berbagai

bidang seperti musik, akting, teater, ballet, dan penulis. Di Indonesia

belum ditemukan sekolah dengan jenis ini.

4. Sekolah berdasarkan agama, di Indonesia sekolah seperti ini merupakan

jenis boarding school yang paling banyak.

5. Sekolah berkebutuhan khusus seperti para remaja bermasalah, autis.

6. Sekolah junior yang menyediakan boarding school di bawah SMU.

(http://www.kajianteori.com/2013/03.html, diakses pada Rabu, 16 Juli

2014 pukul 15.25)

Dewasa ini pendidikan nasional baik swasta maupun negeri banyak

yang mengadopsi dan memasukkan pendidikan pesantren ke dalam sistem

pendidikannya. Hal ini terlihat pada penyelenggaraan sekolah unggulan

ataupun sekolah negeri yang menyelenggarakan program unggulan dengan

menerapkan sistem pesantren di dalamnya, walaupun dikemas dengan nama

boarding school. Islamic boarding school adalah sekolah berasrama dengan

ciri khas keislaman dan mengadopsi sistem pesantren yang di dalamnya peserta

didik diberi tambahan pelajaran materi keislaman sebagaimana di pesantren. Di

dalam boarding school jenis ini terdapat komponen-komponen sebagaimana di

pesantren. Dengan demikian boarding school ini dapat juga dikatakan sebagai

pesantren di sekolah. Akan tetapi tidak sebaliknya, pesantren belum tentu bisa

dikatakan sebagai boarding school. Manajemen pendidikan di dalam boarding

pun mengadopsi dari pendidikan pesantren seperti halnya dalam hal pendidikan

kedisiplinan, kemandirian, juga pengelolaan pembelajaran di boarding-nya.

Oleh karena pendidikan dan pembelajaran di boarding mengadopsi dari

pesantren inilah, maka kiranya perlu dikaji pula mengenai apa saja yang

berhubungan dengan pesantren.

Page 56: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

41

Pondok pesantren adalah lembaga keagamaan yang memberikan

pendidikan dan pengajaran serta mengembangkan dan menyebarkan ilmu

agama Islam (Nasir, 2005:80). Pondok pesantren merupakan lembaga

pendidikan tertua di Indonesia yang memiliki kekhasan tersendiri. Kekhasan

pondok pesantren terdapat pada ciri-cirinya. Beberapa ciri-ciri umum pondok

pesantren sebagaimana dijelaskan oleh Ridlwan Nasir (2005:82) adalah sebagai

berikut:

a. Kyai sebagai sentral figur, yang biasanya disebut pemilik.

b. Asrama sebagai tempat tinggal para santri, di mana masjid sebagai

pusarnya.

c. Adanya pendidikan dan pengajaran Agama melalui sistem pengajian,

yang sekarang sudah berkembang sistem klasikal atau madrasah.

Kemudian dalam Muliawan (2005:157) dari ciri-ciri tersebut ditambah lagi

dengan satu ciri yaitu santri yang dalam lingkungan pesantren adalah seorang

alim (berilmu) yang hanya dapat disebut kiai bilamana memiliki pesantren dan

santri yang tinggal dalam suatu pesantren. Akan tetapi santri yang dimaksud di

sini adalah orang-orang atau murid-murid yang mengikuti pelajaran di

pesantren. Selain ciri umum, pesantren juga memiliki ciri khusus yaitu ditandai

dengan karismatik dan suasana keagamaan yang mendalam (Zamakhsyari

Dhofier dalam Nasir, 2005:83).

Dalam perkembangannya, pondok pesantren mengalami pergeseran

bentuk pengajaran mengikuti progresivitas zaman, sehingga mucul berbagai

tipe pondok pesantren. Sebagaimana pendapat Ridlwan Nasir (2005:87) ada

lima klasifikasi pondok pesantren, yakni:

Page 57: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

42

a. Pondok pesantren salaf/klasik, yaitu pondok pesantren yang di dalamnya

terdapat sistem pendidikan salaf (weton dan sorogan) dan sistem klasikal

(madrasah) salaf.

b. Pondok pesantren semi berkembang, yaitu pondok pesantren yang di

dalamnya terdapat sistem pendidikan salaf dan sistem klasikal swasta

dengan kurikulum 90% agama dan 10% umum.

c. Pondok pesantren berkembang, yaitu pondok pesantren seperti semi

berkembang, hanya saja sudah lebih bervariasi dalam bidang kurikulum,

yakni 70% agama dan 30% umum. Di samping itu juga diselenggarakan

madrasah SKB Tiga Menteri dengan penambahan diniyah.

d. Pondok pesantren khalaf/modern, yaitu seperti bentuk pondok pesantren

berkembang, hanya saja sudah lebih lengkap lembaga pendidikan yang

dengan penambahan diniyah (praktek membaca kitab salaf), perguruan

tinggi (baik umum maupun agama), bentuk koperasi, dan dilengkapi

dengan takhasus (bahasa Arab dan Inggris).

e. Pondok pesantren ideal, yaitu sebagaimana bentuk pondok pesantren

modern, hanya saja lembaga pendidikan yang ada lebih lengkap,

terutama bidang keterampilan yang meliputi pertanian, teknik, perikanan,

perbankan, dan benar-benar memperbaiki kualitasnya dengan tidak

menggeser ciri khusus kepesantrenannya yang masih relevan dengan

kebutuhan masyarakat/perkembangan zaman. Dengan adanya bentuk

tersebut diharapkan alumni pondok pesantren benar-benar berpredikat

khalifah fil ardli.

Munculnya boarding school di Indonesia ini terutama yang berciri khas

keislaman diilhami oleh keberadaan pesantren, karena dengan sistem tersebut

pendidik dapat mengawasi kegiatan peserta didik sepanjang hari secara

intensif. Dengan begitu pendidik pun dapat mengetahui perkembangan belajar

peserta didik dengan baik dan dapat menentukan langkah selanjutnya secara

lebih akurat untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang dicita-citakan.

Boarding school yang berciri khas keislaman atau keagamaan (Islamic

Boarding School/IBS) merupakan suatu program pendidikan yang memadukan

antara pendidikan pesantren dan pendidikan umum. Hal ini dilaksanakan

dengan harapan untuk menjembatani peserta didik agar dapat memiliki

pengetahuan yang seimbang dan komprehensif antara pengetahuan agama dan

Page 58: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

43

pengetahuan umum. Penyelenggaraan program IBS ini mengadopsi manajemen

pedidikan dan pembelajaran yang ada pada sistem pondok pesantren modern,

ataupun mengadopsi dari pesantren salaf/klasik dan dipadukan dengan

pesantren khalaf/modern. Dengan demikian di dalam boarding tersebut juga

terdapat pembelajaran menggunakan metode bandongan dan sorogan atau

secara klasikal yang merupakan salah satu ciri pesantren salaf dan juga

diadakan pendidikan serta pembelajaran bahasa (Inggris dan atau Arab) yang

kemudian salah satu atau kedua bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa

keseharian para santrinya. Pembelajaran dan penggunaan bahasa Asing dalam

keseharian ini merupakan salah satu ciri dari pesantren khalaf/modern.

Salah satu pondok pesantren yang seringkali diadopsi oleh boarding

dalam hal model pendidikannya adalah Pondok Modern Darussalam Gontor

(PMDG). Kemodernan pondok Gontor dapat dilihat pada orientasi pendidikan-

nya yang lebih mementingkan penguasaan ilmu alat, seperti bahasa Arab dan

bahasa Inggris (Yasmadi, 2002:119). Meskipun mengedepankan penguasaan

ilmu bahasa, di PMDG juga terdapat pelajaran membaca kitab.

Dalam organisasi lembaga di PMDG terdapat lembaga pengasuhan

santri. Pengasuhan santri merupakan lembaga yang bertanggung jawab atas

jalannya kegiatan ekstrakurikuler. Lembaga ini membawahi seluruh organisasi

santri yang ada dan merupakan ujung tombak dari pengelolaan seluruh

kegiatan ekstrakurikuler yang ada (Zarkasyi, 2005:126-127). Kegiatan santri

merupakan kegiatan yang tak terpisahkan dari kehidupan santri sehari-hari

yang diatur dalam wadah manajemen organisasi. Kegiatan berorganisasi

Page 59: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

44

dimaksudkan untuk memberi bekal dan pengalaman kepada santri untuk hidup

di masyarakatnya kelak (Zarkasyi, 2005:120). Seluruh kegiatan santri sejak

bangun tidur hingga tidur kembali diatur, terjadwal, dan terorganisir dengan

baik serta berada dalam koridor disiplin tinggi, kemandirian, dan sederhana.

Jadwal kegiatan santri di PMDG diatur berdasarkan jadwal harian dan

mingguan. Tabel berikut ini adalah jadwal kegiatan harian dan mingguan di

PMDG (Zarkasyi, 2005:127-128).

Tabel 2.1

Jadwal Harian No. Jam Kegiatan

1. 04.00-05.30

1. Bangun tidur

2. Shalat Subuh berjama‟ah

3. Pembinaan kemampuan berbahasa Arab atau Inggris

4. Membaca Al-Qur‟an

2. 05.30-06.00

1. Olahraga

2. Mandi

3. Kursus-kursus bahasa, kesenian, keterampilan, dll.

3. 06.00-06.45 1. Makan pagi

2. Persiapan masuk kelas

4. 07.00-12.50 Masuk kelas pagi

5. 12.50-13.00 Keluar kelas

6. 13.00-14.00 1. Shalat Dhuhur berjama‟ah

2. Makan siang

7. 14.00-15.00 Masuk kelas sore

8. 15.00-15.45 1. Shalat „Ashar berjama‟ah

2. Membaca Al-Qur‟an

9. 15.45-16.45 Aktivitas bebas

10. 16.45-17.15 Mandi dan persiapan ke masjid untuk jama‟ah Maghrib

11. 17.15-18.30 1. Shalat Maghrib ber‟jama‟ah

2. Membaca Al-Qur‟an

12. 18.30-19.30 Makan malam

13. 19.30-20.00 Shalat „Isya‟ berjama‟ah

14. 20.00-22.00 Belajar malam bersama di kelas-kelas

15. 22.00-04.00 Istirahat dan tidur

Tabel 2.2

Jadwal Mingguan

No. Hari Kegiatan

1. Sabtu Tidak ada perubahan dari jadwal harian

2. Ahad Pagi seperti jadwal harian, malam hari setelah jama‟ah „Isya‟ latihan

pidato (muhadharah) dalam bahasa Inggris untuk kelas I-IV, kelas V

diskusi, dan kelas VI menjadi pembimbing untuk kelompok latihan

pidato.

3. Senin Tidak terdapat perubahan dari jadwal harian

4. Selasa Pagi hari setelah jama‟ah Subuh latihan percakapan bahasa

Page 60: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

45

Arab/Inggris, dilanjutkan lari pagi wajib untuk para santri.

5. Rabu Tidak ada perubahan dari jadwal harian

6. Kamis Dua jam terakhir pelajaran pagi digunakan untuk latihan pidato

dalam bahasa Arab, siang pukul 13.45-16.00 latihan pramuka, malam

pukul 20.00-21.30 muhadharah bahasa Indonesia.

7. Jum‟at Pagi hari kegiatan percakapan dalam bahasa Arab/Inggris dilanjutkan

dengan lari pagi wajib. Setelah itu kerja bakti membersihkan

lingkungan kampusdan selanjutnya acara bebas.

C. Faktor Pendukung dan Penghambat yang Mempengaruhi Pelaksanaan

Manajemen Pembelajaran

Setiap kegiatan ataupun program pembelajaran dipengaruhi oleh

berbagai faktor baik yang mendukung maupun menghambat kelangsungan

pelaksanaannya. Faktor yang mempengaruhi tersebut berasal dari berbagai segi

baik dari siswa, guru, materi, media, metode, lingkungan, maupun fasilitasnya.

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran

Di antara faktor pendukung pelaksanaan manajemen pembelajaran

dapat dikembangkan dari kekuatan dalam analisis SWOT (Sallis, 2010:223)

yaitu sebagai berikut:

a. Sebuah rekrutmen yang kuat

Rekrutmen yang kuat ini termasuk di dalamnya perekrutan input siswa

baru dan perekrutan staf pengajar. Dari segi siswa pendukungnya adalah

input bagus dan berprestasi, sudah memiliki bekal ilmu agama yang baik,

motivasi dan minat belajar siswa kuat, siswa terampil, dan hasil belajar

atau ujian siswa yang baik. Pendukung dari segi pengajar diantaranya

kualifikasi pendidikan minimal (misalnya S1/S2) terpenuhi, memiliki

ilmu agama yang tinggi, berakhlak baik, mempunyai karakter sebagai

Page 61: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

46

pembimbing yang baik, memiliki keahlian atau keterampilan tertentu,

berprestasi, dan merupakan sosok yang bertanggung jawab.

b. Adanya dukungan dari pimpinan institusi/lembaga.

c. Adanya dukungan dari orang tua yang baik.

d. Tersedianya fasilitas belajar yang memadai.

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran

Faktor penghambat pelaksanaan manajemen pembalajaran pun dapat

dikembangkan dari kelemahan atau hambatan dalam analisis SWOT yaitu

kebalikan dari kekuatannya (Sallis, 2010:223), antara lain:

a. Dari segi siswa: terdapat beberapa input siswa yang kurang bagus, faktor

fisiologis siswa saat belajar, adanya beberapa siswa dengan bekal agama

yang masih minim, kuranya minat dan motivasi belajar siswa.

b. Dari segi guru: kurangnya staf pengajar berkualitas, keterampilan guru

dalam memadukan metode belajar yang masih lemah, faktor fisiologis

guru yang mungkin terlalu sibuk dan bertempat tinggal jauh dari tempat

mengajar.

c. Berkurangnya dukungan dari pimpinan dan ada pihak yang menentang.

d. Masih ada fasilitas yang kurang.

e. Orang tua siswa yang hanya menuntut hasil belajar segi kognitifnya saja.

Page 62: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

47

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah dan Asrama MAN 1 Kabupaten Magelang

1. Letak Geografis Madrasah dan Asrama MAN 1 Kabupaten Magelang

MAN 1 Kabupaten Magelang berlokasi di jalan Sunan Bonang

Nomor 17 Karet Kota Magelang. Di bawah hawa dingin gunung Tidar,

dengan lokasi yang strategis dekat dengan Akademi Militer Angkatan Darat,

MAN 1 Kabupaten Magelang berdiri di dua lokasi yaitu lokasi barat dan

timur (Sumber: Dokumentasi MAN dalam bentuk DVD tahun 2010).

Sementara untuk asrama siswa MAN 1 Kabupaten Magelang yang berciri

khas keislaman dengan kurikulum gabungan dari pondok pesantren salaf

dan modern bernama Islamic Boarding School Daarunnajah berada di

dalam lingkup lokasi timur. Tepatnya di sebelah selatan masjid

Daarunnajah MAN 1 Kabupaten Magelang dan sebelah timur lapangan

olahraga (untuk asrama putra) dan di sebelah barat lapangan olahraga yang

dahulu merupakan Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) untuk asrama

putri. Untuk menuju wilayah asrama, pengunjung maupun anggota asrama

harus melewati pintu gerbang utama MAN kemudian pintu gerbang dalam

dan setelah mencapai tepi utara lapangan olahraga maka berbelok ke kiri

untuk menuju asrama putra atau belok kanan menuju gerbang PSBB untuk

asrama putri. (Sumber: Observasi, Sabtu, 19 April 2014 pukul 11.00-11.15

WIB).

Page 63: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

48

2. Sejarah Singkat MAN 1 Kabupaten Magelang

MAN 1 Kabupaten Magelang merupakan madrasah yang tergolong

tua. Madrasah ini setidaknya telah mengalami beberapa kali

perubahan/perpindahan nama. Pertama kali didirikan dengan nama Sekolah

Guru Hakim Islam (SGHI) pada tanggal 25 Mei 1950 oleh Direktur

Pendidikan Agama (Diperta) Jakarta, beralamat di kampung Kejuron kota

Magelang. Pada tahun 1956 berubah nama menjadi Pendidikan Guru

Agama Pertama (PGAP). Pada tahun 1957 berpindah alamat ke jalan Tidar

21 kota Magelang. Terjadi perubahan nama kembali pada tahun 1960

menjadi Pendidikan Guru Agama 4 Tahun (PGA 4 Tahun). Tahun 1967

berubah lagi menjadi Pendidikan Guru Agama 6 Tahun (PGA 6 Tahun).

Tahun 1971 berpindah dari jalan Tidar 21 ke jalan Sunan Bonang 17

Magelang hingga sekarang. Tahun 1980 berganti menjadi Pendidikan Guru

Agama Negeri (PGAN) hingga tahun 1991. Kemudian pada tahun yang

sama (1991) terjadi konversi seiring dihapuskannya sekolah keguruan dari

PGAN menjadi MAN hingga sekarang. Tambahan label “model” ditetapkan

berdasarkan surat keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan

Agama (Dirjen Binbaga) tanggal 20 Februari 1998 tentang penetapan 36

MAN se-Indonesia, satu di antaranya adalah MAN 1 Kabupaten Magelang.

(Sumber: Dokumentasi MAN dalam bentuk DVD tahun 2010 dan

dokumentasi “The Annual Book of MAN 1 Magelang 2014”).

Page 64: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

49

3. Visi dan Misi MAN 1 Kabupaten Magelang

Visi dari MAN 1 Kabupaten Magelang adalah terwujudnya peserta

didik yang berakhlak mulia, berkarakter, dan unggul. Indikator visinya

sendiri adalah:

Berakhlak mulia: peserta didik yang berkepribadian Islami, dengan

mengimplementasikan nilai-nilai Islam dan norma positif secara tepat dalam

kehidupan sehari-hari.

Berkarakter: memiliki watak dasar jujur, santun, disiplin, dan bertanggung

jawab.

Unggul: memiliki kelebihan dalam multi kecerdasan, berdaya saing di era

global, memiliki kepercayaan diri dan berkompeten dalam sains, teknologi,

dan seni.

Misi yang diemban MAN 1 Kabupaten Magelang adalah:

a. Membudayakan kehidupan Islami dalam keseharian.

b. Meningkatkan kejujuran ilmiah dan kesantunan amaliah dalam segala

aspek kehidupan.

c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan sarana prasarana secara

efektif dan efisien.

d. Mengembangkan semangat pengabdian melalui produktivitas kinerja

secara komprehensif.

(Sumber: Dokumentasi MAN dalam bentuk brosur tahun 2013)

Page 65: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

50

4. Sejarah Penyelenggaraan Program Boarding School

Program boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang

diselengarakan mulai pada tahun pelajaran 2012/2013 lengkap dengan

asrama dan santri putra-putrinya beserta fasilitas pendukungnya (Sumber:

Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang

waka Humas dan Keislaman). Asrama putra terletak di sebelah selatan

masjid Daarunnajah MAN dan sebelah timur lapangan olahraga, sedangkan

asrama putri berada di area PSBB yaitu sebelah barat lapangan olahraga.

(Sumber: Observasi, Sabtu, 19 April 2014 pukul 11.00-11.15 WIB).

Keberadaan asrama (lokasi di sebelah masjid Darunnajah MAN dan

sebelah timur lapangan olahraga, sekarang asrama putra) di MAN ini

sebenarnya sudah sejak lama, bahkan sejak madrasah ini bernama PGA.

Setelah peralihan nama menjadi MAN pada tahun 1991 asrama ini tetap

difungsikan sebagai asrama siswa yang berciri khas pesantren dengan

peserta didiknya adalah santri putri hingga tahun pelajaran 2011/2012

secara sukarela. Lain halnya dengan lokasi yang sekarang berfungsi sebagai

asrama putri. Gedung atau bangunan asrama putri awalnya merupakan Pusat

Sunber Belajar Bersama (PSBB) lengkap dengan fasilitas penginapan,

mushala, dan aula. Area PSBB merupakan tempat pelatihan dan pembekalan

para guru serta pengawas di lingkungan Kementerian Agama Jawa Tengah

bagian selatan (karesidenan Kedu, Banyumas, Surakarta). Selain itu

penginapan di PSBB ini juga disewakan untuk umum jika tidak digunakan

untuk kedinasan. Tahun-tahun belakangan keberadaan PSBB lebih sering

Page 66: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

51

menganggur dan disewakan. (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26

April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

Pada tahun pelajaran 2011/2012 mulai dirintis penyelenggaraan

program unggulan boarding school berciri khas keislaman atau dengan

sistem pondok pesantren yang disertai harapan dan tujuan tertentu.

Penyelenggaraan program boarding school ini pada dasarnya

dilatarbelakangi oleh keprihatinan melihat kenyataan kehidupan anak-anak

remaja saat ini yang seringkali mereka pandai dalam ilmu pengetahuan

umum, tetapi minim ilmu agama dan kurang berkarakter. Terlebih lagi

dalam tataran kehidupan sosial masyarakat zaman sekarang jika anak-anak

hanya mengenyam pendidikan umum saja, maka ilmu agamannya minim

dan kurang memiliki karakter. Demikian pula sebaliknya jika mereka hanya

mengalami pendidikan di pesantren saja tanpa merasakan nikmatnya ilmu

pengetahuan umum di sekolah atau madrasah, mereka akan tersisihkan dan

kurang mampu bersaing. (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April

2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

Tambahan pula melihat gedung PSBB beserta fasilitasnya yang

seringkali tidak terpakai dan hanya berfungsi sebagai penginapan saja,

menjadikan tergeraknya hati dan pikiran para pengelola MAN untuk

mengalihfungsikan keberadaannya sebagai asrama siswa. Secara logika

penyewaan gedung PSBB dan penginapannya untuk umum tentu lebih

mendatangkan keuntungan material. Akan tetapi jika diselami lebih dalam

lagi keuntungan material tersebut hanya bersifat sementara atau keuntungan

Page 67: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

52

jangka pendek, sedangkan ketika digunakan untuk asrama dengan tambahan

pendidikan berciri khas pesantren maka akan dapat menghasilkan

keuntungan lebih besar dan jangka panjang, berguna bagi bangsa

dikarenakan pendidikan merupakan investasi masa depan. Dengan demikian

adanya asrama berciri khas atau dengan sistem pesantren ini diharapkan ke

depannya akan bermunculan generasi penerus bangsa yang pandai dalam

bidang umum, bahasa, agama, dan terlahir pemimpin-pemimpin berkarakter.

(Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di

ruang waka Humas dan Keislaman serta dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014

pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah).

Untuk dapat merealisasikan rencana dan harapan tersebut, pihak

MAN mulai merancang program dan mengajukan permohonan izin kepada

Kementerian Agama bidang Mapenda berkaitan dengan penggunaan PSBB

sebagai asrama siswa berciri khas pesanntren (Sumber: Wawancara dengan

HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan

Keislaman). Tahun pelajaran 2012/2013 area PSBB sudah mulai

difungsikan sebagai asrama. Pada tahun itu pula dimulai penerimaan santri

putra yang diasramakan di gedung sebelah masjid Darunnajah, sedangkan

santri putri dipindahkan ke gedung PSBB di sebelah barat lapangan

olahraga. Asrama siswa dengan ciri khas pondok pesantren yang berhasil

direalisasikan ini kemudian diberi nama Islamic Boarding School

Daarunnajah. (Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul

20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri).

Page 68: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

53

5. Tujuan Penyelenggaraan Program Boarding School

Target atau tujuan yang ingin dicapai dari penyelenggaraan program

boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut:

a. Mensinkronkan antara pendidikan umum dan agama bagi peserta didik.

(Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15

WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

b. Mempersiapkan peserta didik untuk kejuaraan olompiade sains nasional.

(Sumber: Dokumentasi MAN 1 kabupaten Magelang tahun 2013 berupa

kalender tahun 2014).

c. Mempersiapkan output peserta didik yang berkualitas dalam rangka

mengikuti persaingan yang selalu muncul seiring berkembangnya zaman.

(Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB

di ruang kepala sekolah).

d. Mewujudkan alumni yang mampu bersaing serta unggul di bidang agama

dan umum. (Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul

09.56 WIB di ruang kepala sekolah).

e. Mempersiapkan dan mewujudkan kader-kader pemimpin dan generasi

penerus bangsa yang menguasai ilmu agama, ilmu umum, dan

berkarakter keislaman kuat serta siap dipakai di masyarakat. (Sumber:

Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang

kepala sekolah dan wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul

07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

Page 69: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

54

f. Diharapkan peserta didik atau para santri asrama nantinya dapat diterima

di perguruan tinggi negeri favorit baik dalam maupun luar negeri.

(Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB

di ruang kepala sekolah).

6. Struktur Organisasi Boarding School

Struktur organisasi Islamic Boarding School (IBS) Daarunnajah

MAN 1 Kabupaten Magelang adalah sebagai berikut:

a. Struktur pengelola boarding

Penanggung Jawab Boarding : Drs. H. M. Manshur Asnawi, M.Si

Kepala Asrama : Saeful Bahri, S.PdI

Pembina Asrama : 1. Asrama Putra

Achmad Akrom, S.Pd.I

2. Asrama Putri

a. Saeful Bahri, S.Pd.SD

b. Meva Evita Dewi, S.Pd.I

b. Strktur kepengurusan putri

Pengasuh/Pembina : Saeful Bahri, S.Pd.SD

Meva Evita Dewi, S.Pd.I

Pengurus Asrama :

1) Asrama Al-Azhar

Ketua : Asri Nurbaiti

Sekretaris : Dewi Mutiah

Bendahara : Siti Latifah

Page 70: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

55

2) Asrama Al-Lighar

Ketua : Siti Rofiyatun

Sekretaris : Erlina Persita

Bendahara : Rani Mega Sari

Sie. Keamanan : Novi Hapsari, Monica Elsa, Ayu Asih

Sie. Bahasa : Sari Bulan, Latifah, Supri Haryanti

Sie. Kebersihan : Nur Alifah, Novi Kurnia S., Hidayatul Umah

Sie. Olahraga : Sari Bulan, Ayu Asih

PJ. Dapur : Ani Putri, Dewi Mutiah

PJ. Jawwal : Rani Mega Sauci, Novi Kurnia

PJ. Absensi Haid : Nur Alifah

PJ. Sanyo : Novi Hapsari, Supri Haryanti

PJ. Galon : Monica Elsa, Hidayatul Umah

PJ. Kesehatan : Ani Putri, Siti Latifah

PJ. Absen Shalat & Imam Shalat

: Latifah, Erlina Persita

c. Struktur kepengurusan putra

Pengasuh/Pembina : Achmad Akrom, S.Pd.I

Ketua : Abu Hamid

Wakil Ketua : M. Akhyar Sukri

Sekretaris : Toni Witoyo

Bendahara : M. Muazis

Sie. Keamanan : Nanang Arfianto, Widopo Hudan, A. Rizki

Page 71: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

56

Sie. Bahasa : M. Taufiqurrahman, Khoirul Umam, A. Fikri Omar

Sie. Kebersihan : Surya Setiawan, Fendi Agus

(Sumber: Dokumentasi IBS Darunnajah MAN)

7. Kondisi Obyektif Santri Boarding School MAN 1 Kabupaten Magelang

Islamic Boarding School (IBS) Daarunnajah merupakan nama dari

program boarding di MAN 1 Kabupaten Magelang yang dikelola secara

swadaya oleh pihak MAN. Para santri/peserta didik IBS dirintis sebagai

peserta didik unggulan MAN yang tersebar menjadi 4 kelas, yaitu kelas X1,

X2, XI IPA unggulan asrama, dan XI Agama. Peserta didik kelas X1

dipersiapkan untuk masuk dalam program agama, sedangkan kelas X2

dipersiapkan untuk memasuki program IPA unggulan di kelas XI dan XII-

nya. (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15

WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

Pada tahun pelajaran 2013/2014 ini jumlah seluruh santri putra dan

putri mencapai 112 orang, 30 santri putra dan 82 santri putri dan merupakan

peserta didik kelas X, XI, dan XII. Dari sejumlah itu tidak semuanya dirintis

sebagai santri/peserta didik unggulan, sebab beberapa santri bukanlah

peserta didik unggulan sebagaimana yang diprogramkan tetapi mereka

berkeinginan kuat untuk mengikuti program boarding, dan 10 orang santri

adalah santri asrama terdahulu sejak sebelum diselenggarakan program

unggulan boarding school. Penyebaran santrinya adalah sebagai berikut: 29

orang kelas X1, 29 orang kelas X2, 21 orang kelas XI Agama, 18 orang

kelas XI IPA unggulan asrama, 3 orang kelas X3 (dipersiapkan untuk

Page 72: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

57

program IPA unggulan regular dan tidak wajib di asrama), 1 orang kelas XI

Bahasa (awalnya ikut program unggulan asrama kemudian di kelas XI-nya

masuk program non unggulan), 1 orang kelas XI IPS 3 (bukan santri

program unggulan tetapi berkeinginan untuk tinggal di asrama), dan 10

orang kelas XII merupakan santri lama yang masuk asrama sejak sebelum

pendirian serta penyelenggaraan IBS sebagai program unggulan di MAN 1

Kabupaten Magelang (10 orang santri ini tidak menjadi obyek penelitian).

(Sumber: Dokumentasi daftar santri IBS Darunnajah 2013/2014)

Peserta didik/santri boarding school sejumlah 102 orang tersebut

dipilih berdasarkan seleksi. Di antara seleksinya adalah seleksi prestasi

akademik menggunakan nilai raport ataupun nilai ujian nasional, tes

tilawah/membaca al-Qur‟an, serta tes lisan bahasa Inggris dan bahasa Arab

dasar (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15

WIB di ruang waka Humas dan Keislaman). Berdasarkan nilai hasil ujian

nasional dapat dipaparkan sebagai berikut: 8 santri (7,84%) dengan rata-rata

UN 9,0-9,8; 45 santri (44,12%) rata-rata UN 8,0-8,9; 38 santri (37,25%)

rata-rata UN 7,0-7,9; 10 santri (9,81%) rata-rata UN 6,0-6,9; dan 1 santri

(0,98%) rata-rata UN 5,0-5,9 (Sumber: Angket database santri IBS

Darunnajah MAN).

Berdasarkan daerah asalnya, santri program boarding sejumlah 102

orang berasal dari bermacam-macam daerah, baik dari lingkungan

kabupaten Magelang maupun luar kabupaten Magelang bahkan ada

beberapa yang berasal dari luar provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 86 santri

Page 73: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

58

(84,31%) berasal dari daerah-daerah dalam kabupaten Magelang, 12 santri

(11,76%) berasal dari luar kabupaten Magelang, dan 4 santri (3,92%)

berasal dari luar Jawa Tengah. (Sumber: Angket database santri IBS

Darunnajah MAN)

Dilihat dari latar belakang keadaan ekonomi keluarga mereka pun

berbeda-beda. Di antara mereka berasal dari keluarga mampu yaitu sejumlah

2 santri (1,96%), menengah 20 santri (19,61%), dan keluarga sederhana 80

santri (78,43%). (Sumber: Angket database santri IBS Darunnajah MAN).

Ditinjau dari latar belakang pendidikannya pun bervariasi. Ada yang

berasal dari MTs, SMP Terpadu Ma‟arif, SMPIT, SMP Muhammadiyah,

maupun SMP umum. Secara statistika dapat dipaparkan bahwa 70 santri

(68,63%) berasal dari MTs Negeri/swasta, 4 santri (3,92%) dari SMP

Terpadu Ma‟arif, 3 santri (2,94%) dari SMPIT, 2 santri (1,96%) dari SMP

Muhammadiyah, dan 23 santri (22,55%) dari SMP Negeri/swasta umum.

(Sumber: Angket database santri IBS Darunnajah MAN)

Di samping itu sejak penyelenggaraannya program boarding school

ini telah berhasil mendelegasikan santrinya untuk mengikuti berbagai

perlombaan dan beberapa cabang lomba berhasil meraih prestasi. Berikut ini

data prestasi luas madrasah yang berhasil diraih oleh para santri IBS

Darunnajah:

Tabel 3.1

Daftar Prestasi Santri IBS Daarunnajah MAN 1 Kabupaten Magelang

No. Nama Santri Cabang Lomba Prestasi Tingkat

1. Ririt Rahma M. Story Telling Juara 2 Jateng-DIY 2013

UIN Suka

Yogyakarta 2. Latifah Essai B. Inggris Juara 1

3. Syahid Yusuf H. Pidato B. Indo. Juara 2

4. Umaimatun N. Pidato B. Arab Juara 3 Jateng-DIY 2013

Page 74: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

59

5. Taufiqurrohman Kaligrafi Juara 3 Pon-pes WH

Yogyakarta

6. Sari Bulan Pidato B. Inggris Juara 1 Kab. Magelang

2013 7. Taufiqurrohman Kaligrafi Juara 1

8. Latifah MQK Juara 3 Kota Magelang

2014 9. Abu Hamid MQK Juara 3

10. Monica Elsa I. Baca Puisi B. Arab Juara 1 STAIN Salatiga

2014 11. Asri Nur Baiti Baca Puisi B. Arab Juara 3

(Sumber: Wawancara dengan TF, Kamis, 1 Mei 2014 pukul 21.00 WIB di

teras lobby Al-Azhar asrama putri dan observasi pendampingan lomba di

STAIN Salatiga pada Senin, 19 Mei 2014 pukul 10.20-14.30 WIB).

Untuk menunjang berjalannya pendidikaan dan pembelajaran serta

memacu semangat belajar serta prestasi santri IBS baik di dalam lingkungan

asrama, di madrasah maupun di luar sekolah, pihak sekolah memberikan

beasiswa khusus santri berprestasi dan dapat mempertahankan prestasinya

tersebut selama belajar di MAN serta beasiswa bagi yang kurang mampu

dan berprestasi. Dengan demikian mereka yang kurang mampu dari segi

ekonomi dapat terbantu dan terpacu semangatnya untuk berlomba-lomba

meraih prestasi terbaik. Beasiswa tersebut dapat dikurangi atau dicabut

sewaktu-waktu jika prestasi mereka mengalami penurunan. Dana beasiswa

santri diberikan dalam bentuk bantuan uang makan, yaitu Rp. 200.000,-

/bulan untuk peringkat 1-24 dan Rp. 100.000,-/bulan untuk peringkat 25-48

di kelasnya masing-masing. (Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei

2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah dan wawancara dengan HR,

Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan

Keislaman)

Page 75: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

60

8. Kondisi Obyektif Pembina dan Pengajar

Pada saat ini boarding school MAN 1 Kabupaten Magelang dibina

oleh tiga orang pembina/pengasuh, yaitu satu orang pembina santri asrama

putra dan dua orang (suami istri) membina santri asrama putri. Kualifikasi

pendidikan ketiga pembina tersebut S1, pernah belajar atau mengabdi di

pondok pesantren, hafal sebagian (beberapa juz) dari Al-Qur‟an, aktif

berbahasa Arab dan/atau Inggris (Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3

Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah dan wawancara dengan

HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15-09.00 WIB di ruang waka Humas

dan Keislaman). Pembina asrama putri keduanya berasal dari luar Jawa

Tengah (ibu Meva dari Trenggalek, Jawa Timur dan pak Bahri dari Banten),

keduanya merupakan alumni pondok modern Darussalam Gontor, aktif

berbahasa Arab dan Inggris, hafal beberapa juz Al-Qur‟an, pernah belajar

dan mengabdi di pondok pesantren, pendidikan S1 sarjana pendidikan

(Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 21 Mei 2014 pukul 13.30 WIB di

SD Terpadu Ma‟arif Muntilan). Pembina asrama putra berasal dari

kabupaten Magelang serta pernah belajar di pondok pesantren an-Nur

Magelang saat belajar di MAN, pondok pesantren Bustan „Usyiqil Qur‟an

Jepara, dan pondok pesantren Miftahun Najah Jepara (saat kuliah),

berpendidikan S1 sarjana pendidikan, hafal beberapa juz Al-Qur‟an, dan

aktif berbahasa Arab (Sumber: Wawancara dengan CM, Senin, 28 April

2014 pukul 20.00 WIB di masjid Darunnajah MAN).

Page 76: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

61

Pembina asrama bertugas sebagai pengelola semua kegiatan dan

administrasi asrama untuk dipertanggungjawabkan kepada pihak MAN.

Mulai dari merancang jadwal kegiatan hingga mengawasi jalannya kegiatan

di asrama hingga urusan konsumsi para santri. Sementara itu pelaksanaan

jadwal kegiatan dibantu oleh para pengurus asrama. (Sumber: Wawancara

dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar

asrama putri).

Selain pembina asrama pihak sekolah pun menyediakan guru

pengajar klinik mapel untuk membantu santri belajar mata pelajaran yang

dianggap sulit serta guru pengajar kajian kitab. Guru pengajar klinik mapel

berkualifiasi pendidikan S1 sesuai mapel yang diampu, mampu di bidang

mapel tersebut, dan mampu dari segi tenaga serta waktu. (Sumber:

Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang

waka Humas dan Keislaman)

Guru pengampu klinik mapel berjumlah 2 orang, yaitu untuk mata

pelajaran matematika dan fisika (Sumber: Wawancara dengan YF, Rabu, 7

Mei 2014 pukul 20.00 WIB via ponsel). Untuk guru pengampu klinik mapel

ini tidak tinggal bersama santri di asrama, tetapi hanya hadir di asrama pada

saat ada kegiatan belajar saja. Sementara itu guru pengampu kajian kitab

terdapat 6 orang. Guru pengampu kajian kitab ini dipilih dengan kualifikasi

tertentu, yaitu pendidikan S1 serta merupakan alumni pondok pesantren.

Seperti halnya pengampu klinik mapel, pengampu kajian kitab pun tidak

tinggal di asrama kecuali 1 orang yang juga merupakan pembina asrama

Page 77: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

62

putra. (Sumber: Dokumentasi jadwal KBM MAN 1 Kab. Magelang dan

Wawancara dengan SD, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.09 WIB di ruang BK)

Tabel 3.2

Daftar Pembina dan ustadz/Guru Pengajar IBS Darunnajah

No. Nama Jabatan

1. Saeful Bahri, S.Pd.SD Kepala asrama dan Pembina asrama putri

2. Mefa Evita Dewi, S.Pd.I Pembina asrama putri

3. Achmad Akrom, S.Pd.I Pembina asrama putra dan pengampu kajian

kitab

4. Madkhan Aziz, S.Pd.I Pengampu kajian kitab

5. M. Fahmi Najib, S.H.I Pengampu kajian kitab

6. Muh. As‟adi, S.Ag Pengampu kajian kitab

7. Nursalim, S.Ag.,M.M.,M.Si Pengampu kajian kitab

8. M. Nurul Huda, S.Ag.,M.Pd Pengampu kajian kitab

9 Syaiful Amri, S.Pd.Si Pengampu klinik mapel

10. Subhan Lutfi K., S.Pd.Si Pengampu klinik mapel

(Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 di ruang waka

Humas dan Keislaman, CM, Senin, 28 April 2014 di masjid Darunnajah,

dan YF, Rabu, 7 Mei 2014 pukul 20.00-20.30 via ponsel serta dokumentasi

jadwal pelajaran MAN 1 Kab. Magelang)

9. Kondisi Fasilitas Asrama

Keberadaan asrama telah dilengkapi dengan segala fasilitasnya,

mulai dari kamar beserta isinya hingga dapur. Asrama putri terletak di

komplek PSBB, tepatnya di sebelah barat lapangan olahraga. Pada komplek

asrama putri terdapat 20 kamar. Kapasitas masing-masing kamar maksimal

6 orang. Di setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi dan WC, ranjang

beserta kasur, almari, kipas angin, meja serta kursi belajar, tempat sepatu,

jemuran handuk, dan gantungan pakaian. Selain kamar, asrama putri juga

dilengkapi dengan dapur beserta perlengkapannya (perlengkapan masak,

almari es/kulkas, tempat mencuci perabotan), ruang makan bersama

(lesehan), 2 lobby, ruang jenguk, kantor/diwan dan 1 unit komputer,

Page 78: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

63

dispenser beserta galon di masing-masing lobby dan televisi di lobby Al-

Lighar. Di samping sebelah barat asrama terdapat aula Al-Khawaritsmi dan

mushala. Aula Al-Khawaritsmi berfungsi sebagai tempat para santri putri

shalat berjama‟ah, mengaji, dan kegiatan asrama lain, seperti muhadharah,

pemberian tambahan mufradat/vocabulary, mujahadah, keputrian, kajian

kitab, halaqah, dan kegiatan tahfidz. Akan teapi jika aula Al-Khawaritsmi

sedang digunakan untuk kepentingan madrasah atau kedinasan maka

kegiatan asrama tersebut dialihkan di lobby asrama Al-Lighar. (Sumber:

Observasi, Sabtu, 19 April 2014 pukul 11.30 WIB dan tanggal 28 April-6

Mei 2014 )

Asrama putra terletak di sebelah selatan masjid Darunnajah dan

sebelah timur lapangan olahraga. Di komplek asrama putra terdapat 10

kamar lengkap dengan fasilitas pendukungnya. Masing-masing kamar telah

dilengkapi dengan ranjang beserta kasurnya, almari, meja dan kursi belajar,

tempat gantungan pakaian, serta tempat sepatu. Selain 10 unit kamar santri

terdapat satu kamar pembina asrama yang terletak di samping lobby asrama.

Fasilitas selain kamar adalah 6 kamar mandi, 4 WC, ruang makan bersama

yang cukup luas serta perlengkapannya (meja, kursi, dispenser beserta

galon, etalase makanan), dapur, dan lobby yang juga berfungsi sebagai

ruang tamu. Di sebelah utara asrama adalah masjid Daarunnajaah yang

berfungsi sebagai tempat santri putra dalam melaksanakan shalat jamaah

dan kegiatan-kegiatan asrama. Masjid Daarunnajaah ini juga digunakan

untuk shalat jama‟ah dhuhur oleh civitas akademika MAN. Kondisi seluruh

Page 79: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

64

fasilitas asrama baik putra maupun putri masih cukup memadai dan layak

untuk digunakan. (Sumber: Observasi, Selasa, 29 April 2014 pukul 16.15

WIB)

B. Implementasi Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN 1

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014

Boarding school MAN 1 Kabupaten Magelang merupakan sebuah

program unggulan asrama dari madrasah dengan sistem pondok pesantren.

Program pembelajaran dan kegiatan di boarding cukup banyak dan merupakan

upaya untuk mencapai tujuan dari penyelenggaraan boarding school sebagai

program unggulan di madrasah tersebut. Diantara program tersebut adalah

program wajib bahasa yang didukung dengan pembelajaran penambahan

mufrodat/vocabulary, tahfidz 3 juz dengan cara otodidak lalu sorogan,

muhadharah/khitobah (pidato), kajian kitab, dan belajar wajib. Selain itu

terdapat pembinaan karakter dalam setiap aktivitas sehari-hari santri di asrama

seperti disiplin, mandiri, sederhana, kebersihan, toleransi, kerja keras, tanggung

jawab, dan religius. Hal itu diintegrasikan dalam peraturan asrama, jadwal

kegiatan, wajib tilawah, wajib shalat fardhu berjama‟ah (kecuali dhuhur),

kultum setelah shalat jama‟ah (jika imam shalat adalah pembina asrama), kerja

bakti, olahraga, pengaturan dan penggunaan waktu, dan semua aktivitas yang

juga berkaitan dengan pribadi santri.

Pembelajaran yang menjadi obyek penelitian di sini adalah program

pembelajaran inti yang dilaksanakan secara konstan, terprogram, dan dapat

Page 80: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

65

mendukung pencapaian tujuan dari penyelenggaraan program unggulan

boarding school tersebut serta dilaksanakan baik di asrama putra maupun putri.

Program pembelajaran tersebut di antaranya penambahan mufrodat, tahfidz,

muhadharah/khitobah, kajian kitab, dan belajar wajib.

1. Planning (Perencanaan) Pembelajaran

Kurikulum pembelajaran di boarding menggunakan gabungan dari

kurikulum pondok modern dan pondok salaf, sehingga di dalamnya terdapat

pembelajaran bahasa sebagai penunjang wajib bahasa dalam keseharian dan

juga pembelajaran/kajian kitab klasik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

tidak diawali dengan penyusunan rencana pembelajaran secara tertulis,

tetapi terdapat penyusunan program pembelajaran yang sudah dirancang

sejak awal tahun. (Sumber: Wawancara dengan CM, Senin, 28 April 2014

pukul 20.00 WIB di masjid Darunnajah dan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul

20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

a. Penambahan Mufrodat/vocabulary

Tujuan pemberian mufrodat/vocabulary adalah untuk menambah

dan memperkaya kosakata bahasa Arab (mufrodat) dan bahasa Inggris

(vocabulary) santri untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari baik

antara santri-santri maupun santri-pengasuh di asrama sebagai wujud

pelaksanaan program wajib bahasa. Adanya penambahan

mufrodat/vocabulary ini merupakan upaya untuk mendukung dan

merealisasikan program wajib bahasa yang bertujuan agar santri asrama

mempunyai ciri khas mampu berbahasa Arab/Inggris secara aktif.

Page 81: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

66

(Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB

di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

Langkah untuk mencapai tujuan tersebut antara lain:

1) Memberikan penambahan kosakata santri baik bahasa Arab maupun

Inggris secara rutin dan terjadwal.

2) Latihan muhadatsah atau speaking.

3) Pembiasaan dengan cara santri diajarkan dan dituntut untuk mau

berbicara menggunakan bahasa Arab-Inggris walaupun masih salah.

(Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB

di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

Pada saat ini yang lebih ditekankan adalah penggunaan bahasa

Arab terlebih dahulu, sedangkan untuk bahasa Inggris menyusul

walaupun ketika penambahan kosakata bahasa Arab tetap disertai dengan

kosakata dalam bahasa Inggrisnya. Penambahan kosakata 2 bahasa

sekaligus ini dilaksanakan di asrama putri, sedangkan pada asrama putra

penambahan kosakata dilakukan secara terpisah antara bahasa Arab dan

Inggris. Pemberian kosakata di asrama putri dipandu oleh pengurus

bagian bahasa, tetapi kosakata yang disampaikan sudah ditentukan oleh

pembina asrama. Sementara itu, di asrama putra kosakata diberikan

secara langsung oleh pembina asrama dengan jadwal sebagaimana yang

telah ditentukan. (Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014

pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri; observasi, 29

April-6 Mei 2014; dan dokumentasi jadwal kegiatan asrama).

Page 82: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

67

b. Tahfidz (Hafalan Al-Qur’an) 3 juz

Wajib tahfidz Al-Qur‟an ditujukan untuk mengantisipasi apabila

nantinya setelah lulus dari MAN terdapat santri/alumni yang tertarik

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Timur Tengah (Sumber:

Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang

kepala sekolah). Selain itu harapan kedepannya nanti pada saat para

santri tersebut kembali ke kampung halaman masing-masing, mereka

bisa menjadi kader-kader muslimah yang mumpuni dan ketika mereka

telah berumah tangga dapat mendidik dan mengajarkan Al-Qur‟an

kepada anak-anaknya dengan baik (Sumber: Wawancara dengan AF,

Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama

putri).

Langkah yang ditempuh untuk mencapai target dan harapan

tersebut adalah sebagai berikut:

1) Melakukan seleksi tilawah Al-Qur‟an pada saat penerimaan santri

baru.

2) Memberikan pengarahan kepada santri tentang tata cara menghafalkan

ayat-ayat Al-Qur‟an dan cara menyetorkan hafalannya kepada

pengasuh maupun santri lain yang ditunjuk.

3) Untuk jumlah ayat yang wajib disetorkan setiap jadwal tahfidz lebih

dibebaskan kepada kemampuan masing-masing santri dengan

ketentuan selama 3 tahun di asrama 3 juz yang telah ditentukan

tersebut bisa dihafal secara lancar.

Page 83: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

68

(Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB

di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

Kewajiban tahfidz bagi para santri adalah 3 juz, yaitu juz 28, 29,

dan 30, serta beberapa surat-surat penting dalam Al-Qur‟an, seperti: Q.S.

Yaasiin, Al-Waqi‟ah, Ar-Rahman, dan Al-Mulk (Sumber: Wawancara

dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka

Humas dan Keislaman dan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di

ruang kepala sekolah). Penentuan jumlah juz yang wajib dihafal tersebut

ditentukan berdasarkan kemampuan hafalan para pembina asrama serta

syarat minimum untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah

(Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 21 Mei 2014 pukul 13.30 WIB

di SD Terpadu Ma‟arif Muntilan).

c. Muhadharah/Khitobah (Pidato)

Penyelenggaraan kegiatan muhadharah bertujuan untuk melatih

santri agar nantinya setelah lulus siap dipakai di masyarakat dan pada

saat ada kegiatan lomba pidato baik bahasa Indonesia, Inggris, maupun

Arab, mereka sudah siap secara otomatis tanpa adanya latihan yang

berarti (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul

07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman).

Langkah untuk mencapai tujuan tersebut ialah:

1) Membagi kelompok tugas muhadharah agar semua santri bisa praktek

pidato.

Page 84: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

69

2) Memberikan pengarahan tentang rambu-rambu materi pidato dan

ketentuan pidato.

3) Santri yang bertugas muhadharah diminta mempersiapkan materi dan

penampilan dengan baik.

4) Melaksanakan kegiatan muhadharah sesuai jadwal.

(Sumber: Wawancara dengan BT, Kamis, 1 Mei 2014 pukul 08.00 di

halaman asrama putri dan CM, Senin, 28 April 2014 pukul 20.00 WIB di

masjid Darunnajah MAN)

Langkah muhadharah sebagaimana tersebut di atas berjalan di

asrama putra dan putri. Di asrama putra kegiatan muhadharah terbagi

menjadi muhadharah diniyah dan muhadharah usbu‟iyah, sedangkan di

asrama putri kegiatan muhadharah dilakukan pada akhir pekan saja atau

muhadharah usbu‟iyah. (Sumber: Dokumentasi jadwal kegiatan asrama)

d. Kajian kitab

Kitab yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran kajian kitab

ada beberapa macam disesuaikan dengan kelasnya. Sementara itu,

pembagian kelas untuk kajian kitab mengikuti pembagian kelas

sebagaimana di sekolah. Pembelajaran kajian kitab dilaksanakan setelah

KBM di sekolah selesai dengan durasi 2 jam pelajaran dan telah diselingi

dengan istirahat 15 menit. Kajian kitab diadakan di kelas, antara santri

putra dan putri belajar bersama dalam satu kelas sesuai kelasnya di

MAN. (Sumber: Wawancara dengan CM, SD, AM, dan RL pada waktu

dan tempat yang berbeda)

Page 85: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

70

Jenis kitab yang dikaji antara lain diperinci sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kitab yang Dikaji dalam Kegiatan Kajian Kitab Beserta Pengampu

Kelas Jenis Kitab yang Dikaji

Fiqh Akhlaq Nahwu Shorof

X Mabadil Fiqh

Madkhan A.

Ta‟lim

Muta‟allim

A. Akrom

Jurumiyah

N. Huda

Amtsilah at-

Tashrifiyah

N. Huda

XI IPA1

Matan al-Ghayah

wa at-Taqrib

M. F. Najib

Ta‟lim

Muta‟allim

M. F. Najib

Jurumiyah

M. As‟adi

Amtsilah at-

Tashrifiyah

M. As‟adi

XI Agama Fathul Qarib

A. Akrom

Ta‟lim

Muta‟allim

Madkhan A.

„Imrithi

Nursalim

Amtsilah at-

Tashrifiyah

Nursalim

Tujuan pemberian kajian kitab secara umum adalah:

1) Agar siswa dapat mengetahui, menguasai, dan membaca turots (kitab

klasik) kemudian memahami dan mengamalkan isinya dalam

kehidupannya (Sumber: Wawancara dengan CM, Sabtu, 3 Mei 2014

pukul 16.30 di masjid Darunnajah MAN).

2) Membekali santri/peserta didik dengan ilmu agama dan pendalaman

materi keagamaan Islam yang bersumber dari turots (Sumber:

Wawancara dengan SD, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.09 WIB di ruang

BK).

3) Memodali santri dengan keilmuan di bidang ilmu dasar-dasar

keagamaan (Sumber: Wawancara dengan RL, Selasa, 6 Mei 2014

pukul 10.16 di lobby kantor MAN).

Di samping tujuan secara umum, pelaksanaan kajian kitab juga

memiliki tujuan khusus, yaitu:

1) Akhlaq: agar santri dapat mengetahui, memahami bagaimana

sebaiknya akhlaq sebagai seorang pelajar dan akhlaq sebagai insan

Page 86: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

71

Islami dan kemudian dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-

hari baik di madrasah, asrama, maupun saat pulang di rumah.

2) Fiqh: agar santri dapat mengetahui, memahami hukum-hukum syari‟at

beserta dasar dan sumber penentuan hukumnya mengenai setiap

permasalahan kehidupan, kemudian dapat mengamalkannya dalam

kehidupan dan pada saat menemui masalah-masalah yang berkaitan

dengan fiqh dalam kehidupan nyata diharapkan setidaknya mereka

dapat mengambil langkah sesuai dengan tuntunan syari‟at.

3) Nahwu dan shorof: agar santri mengetahui kaidah-kaidah tata bahasa

arab dan untuk mendukung adanya peraturan wajib bahasa di

boarding.

(Sumber: Wawancara dengan AM, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 10.30 di

lobby kantor MAN)

Pelaksanaan pembelajarannya menggunakan metode ceramah,

bandungan, sorogan, hafalan. Setiap santri memegang kitab, sehingga

pada saat ustadz membacakan isi kitab, mereka menyimak sambil

berusaha memahami maksud dan isi dari apa yang sedang dibahas.

(Sumber: Wawancara dengan CM, SD, AM, dan RL pada waktu dan

tempat yang berbeda)

e. Belajar Wajib

Kegiatan belajar wajib bertujuan memberikan waktu kepada para

santri untuk belajar baik secara individual maupun kelompok,

mengerjakan tugas sekolah, dan mempersiapkan diri untuk pelajaran

Page 87: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

72

sekolah hari esok agar dapat mencapai hasil belajar maksimal. Strategi

belajar wajib ini dikelola sendiri oleh santri, ada yang mengadakan

tutorial/tutor sebaya (biasanya bersama teman sekelas), klinik mapel

dengan mendatangkan tentor sesuai materi yang akan dipelajari, belajar

berkelompok dengan beberapa santri, membuat tim sukses, membuat tim

resume, dan ada juga yang belajar sendiri. (Sumber: Wawancara dengan

AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar

asrama putri)

Masing-masing model belajar memiliki tujuan dan langkah

tersendiri, yaitu:

1) Tutor sebaya bertujuan agar santri yang pandai tentang materi tertentu

mengajari santri lain yang belum bisa, melatih mental santri untuk

berani tampil berbagi ilmu dan keahliannya kepada yang lain, serta

saling membantu dan mengingatkan tentang pelajaran mana yang

belum dikuasai. Langkah tutorialnya adalah menunjuk santri yang

pandai akan materi tertentu untuk mengajari sesama temannya dalam

satu kelas, menentukan waktu/jadwal pelaksanaan tutorial, dan

melaksanakan kegiatan tutorial sebaya pada waktu yang telah

disepakati bersama. (Sumber: Wawancara dengan BT, Kamis, 1 Mei

2014 pukul 08.00 di halaman asrama putri)

2) Klinik mapel bertujuan untuk membantu dan mendampingi santri

dalam belajar sehingga dapat mencapai target hasil belajar yang

diharapkan. Langkah pelaksanaan klinik mapel adalah menunjuk

Page 88: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

73

tentor yang diangap mampu di bidang materi yang diklinikkan dan

mampu dari segi tenaga serta waktu (biasanya yang menunjuk adalah

pihak madrasah), menentukan waktu pelaksanaan klinik (fleksibel,

sesuai kebutuhan peserta), menentukan materi yang akan dibahas

(tergantung pada peserta, mana yang dianggap sulit), tentor

menentukan metode dan media belajar (kondisional, disesuaikan

dengan tingkat kesulitan materi). (Sumber: Wawancara dengan YF,

Rabu, 7 Mei 2014 pukul 20.00 WIB via ponsel)

2. Organizing (Pengorganisasian) Program Pembelajaran

Kegiatan pengorganisasian program pembelajaran dilaksanakan

dengan upaya sebagai berikut:

a. Menentukan pengajar, tentor klinik mapel, atau tentor untuk tutor

sebaya dengan kualifikasi tertentu.

Kualifikasi pengajar pembelajaran di asrama, kajian kitab, dan

klinik mapel ditentukan oleh pihak penyelenggara program boarding

yaitu pihak MAN, sedangkan tentor untuk kegiatan tutor sebaya pada

kegiatan belajar wajib ditentukan oleh santri dengan arahan dari pembina

asrama.

1) Pengajar kegiatan di asrama adalah pembina asrama itu sendiri dengan

secara berkala dapat dibantu atau diwakili oleh pengurus asrama yang

ditunjuk berdasarkan pertimbangan tertentu (Sumber: Observasi, 28

April-6 Mei 2014). Kualifikasi pembina asrama adalah: pendidikan

minimal S1, mampu berbahasa Arab dan/atau bahasa Inggris aktif,

Page 89: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

74

berlatarbelakang pondok pesantren (salaf ataupun modern), hafal

sebagian atau seluruh ayat al-Qur‟an, dan memiliki karakter sebagai

seorang pembimbing yang baik.

2) Pengampu kajian kitab diambil dari guru MAN dengan syarat

pendidikan minimal S1, berlatar belakang pondok pesantren, mampu

mengajarkan turots, dan bersedia mengajar santri asrama pada waktu

yang ditentukan.

3) Tentor klinik mapel diambil dari guru MAN dan ada juga yang dari

luar dengan syarat pendidikan minimal S1, mampu di bidang yang

diampu, mampu dari segi waktu dan tenaga, dan bersedia diundang

untuk mengisi klinik mapel dengan waktu fleksibel sesuai kebutuhan

santri.

(Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15

WIB di ruang waka Humas dan Keislaman serta dengan SW, Sabtu, 3

Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah)

4) Tentor untuk tutorial sebaya biasanya dipilih dengan melihat

kemampuan santri tersebut di bidang materi tertentu (dipilih oleh

santri sendiri). (Sumber: Wawancara BT, Kamis, 1 Mei 2014 pukul

08.00 di halaman asrama putri dan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul

20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

b. Menarik input santri dengan syarat-syarat tertentu.

Penerimaan santri baru diadakan pada awal tahun pelajaran

dengan syarat-syarat sebagai berikut:

Page 90: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

75

1) Merupakan siswa berprestasi di SMP/MTs asal. Untuk SMP

diutamakan yang berciri khas Islam, tetapi dari SMP umum pun

diperbolehkan jika memenuhi syarat, yaitu telah memiliki bekal ilmu

agama yang cukup.

2) Lulus tes seleksi tertulis (matematika dan IPA) dan lisan (membaca al-

Qur‟an dan tes lisan bahasa Arab dan Inggris dasar).

3) Sanggup tinggal di asrama selama masa studi.

(Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB

di ruang kepala sekolah dan wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April

2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman)

c. Menentukan materi yang dapat menunjang tercapainya tujuan dari

penyelenggaraan boarding school.

Materi penunjang tujuan boarding school antara lain adalah

bahasa Arab (mufrodat, nahwu, shorof), bahasa Inggris (sudah didukung

di MAN sehingga di asrama tinggal menambah vocabulary-nya), kajian

kitab klasik/turots (fiqh, akhlaq), muhadharah, dan mengadakan klinik

mapel untuk materi pelajaran tertentu yang dianggap sulit. Mata

pelajaran yang berjalan di program klinik mapel untuk saat ini adalah

matematika dan fisika. (Sumber: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April

2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman)

d. Menentukan, mencarikan, dan menyediakan kitab yang akan dikaji.

Buku-buku yang diperlukan terutama turots sudah disediakan

oleh pihak madrasah sebagai penyelenggara program boarding sejumlah

Page 91: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

76

santri yang ada. (Sumber: Wawancara dengan CM, SD, AM, dan RL

pada waktu dan tempat yang berbeda dan observasi pada KBM kajian

kitab Ta‟lim Muta‟allim dan Taqrib/syarahnya Fatkhul Qarib, Selasa, 6

Mei 2014 pukul 14.15-15.45 di ruang kelas XI IPA 1)

Materi muhadharah dibebaskan kepada santri dengan rambu-rambu

masih dalam lingkup keislaman, sementara untuk mufrodat berpedoman

pada buku panduan dari pondok Gontor, yaitu muthala‟ah wa

muhadatsah, dan penyampaiannya ditentukan oleh pembina asrama.

e. Menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan kegiatan

Jadwal kegiatan santri asrama hampir semua disusun oleh

pembina asrama kecuali untuk kegiatan kajian kitab. Mufrodat dan

tahfidz dilaksanakan pada pagi hari setelah shalat jama‟ah Shubuh hingga

pukul 05.30 WIB, muhadharah dilaksanakan pada malam Ahad ba‟da

shalat jama‟ah Isya‟, dan belajar wajib dilaksanakan setiap hari pukul

20.00-21.30 WIB kecuali malam Ahad atau hari libur. Jadwal kegiatan

kajian kitab diatur secara langsung oleh pihak sekolah dengan

pertimbangan agar penanggung jawab boarding dapat mengawasi secara

langsung pelaksanaan kegiatan kajiannya, yaitu dilaksanakan setelah jam

KBM di madrasah usai pukul 14.00-15.50 WIB. Selain itu juga dengan

disesuaikan dengan kondisi santri dan pengajar yang sudah berumah

tangga dan bertempat tinggal jauh dari madrasah. (Sumber: Wawancara

dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah

Page 92: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

77

dan wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul 07.15 WIB di

ruang waka Humas dan Keislaman)

3. Actuating (Pelaksanaan) Kegiatan Belajar

Pelaksanaan kegiatan asrama dilakukan di lingkungan asrama

kecuali untuk kajian kitab. Kajian kitab dilaksanakan di kelas area belajar

MAN pada waktu setelah jam KBM di madrasah usai, yaitu mulai pukul

14.00-15.30 WIB. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa beberapa

guru pengajarnya sudah berkeluarga, rata-rata bertempat tinggal jauh dari

asrama/MAN, dan untuk memudahkan pengawasan apakah kegiatan

tersebut benar-benar dilaksanakan atau tidak. Untuk kegiatan pembelajaran

santri asrama selain kajian kitab, seluruhnya dilaksanakan di asrama yang

dimulai ba‟da Ashar sekitar pukul 17.45-21.30 WIB dan ba‟da Shubuh

hingga pukul 05.30. Akan tetapi jika dari pihak asrama/santri menghendaki

untuk menggunakan fasilitas madrasah di malam hari maka dipersilakan.

(Sumber: Observasi, 28 April-6 Mei 2014; wawancara dengan HR, Sabtu,

26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman; SW,

Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah; dan SD,

Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.09 WIB di ruang BK)

Kegiatan kajian kitab dilaksanakan menggunakan sistem klasikal

dengan metode sorogan dan ada pula yang menggunakan metode

bandongan. Sementara media yang digunakan adalah kitab klasik dan juga

white board untuk menjelaskan materi yang perlu penjelasan lebih dalam

dengan memerlukan media penyampai. (Sumber: Wawancara, Sabtu, 3 Mei

Page 93: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

78

2014 dengan SD, pukul 09.09 WIB di ruang BK dan AM, pukul 10.30 WIB

di lobby kantor MAN). Penggunaan metode ini

Pembelajaran penambahan kosakata dan tahfidz dilaksanakan secara

berkala setiap minggunya sesuai dengan jadwal yang telah dibuat yaitu

ba‟da Shubuh hingga pukul 05.30 WIB. Demikian halnya dengan

muhadharah dilaksanakan pada malam Ahad ba‟da Isya‟ hingga selesai dan

belajar wajib (Minggu-Jum‟at) malam mulai pukul 20.00-21.30 WIB.

(Sumber: Dokumentasi jadwal kegiatan asrama dan observasi, 18 April-6

Mei 2014)

Kegiatan tahfidz diwajibkan bagi seluruh santri yaitu sejumlah 102

(putra dan putri) santri dan dilakukan secara individual oleh santri kemudian

disetorkan kepada pembina asrama atau santri yang ditunjuk. Jadwal tahfidz

sudah ditentukan, tetapi untuk setoran lebih dibebaskan/fleksibel, dapat

dilakukan kapan saja. Kegiatan tahfidz ini menggunakan metode sorogan,

yaitu setoran satu persatu dan medianya adalah kitab Al-Qur‟an beserta

kartu bukti setoran yang dipegang oleh penerima setoran hafalan. (Sumber:

Dokumentasi jadwal kegiatan asrama; wawancara dengan AF, Rabu, 30

April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri; dan

observasi, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 05.18)

Penambahan mufrodat dilaksanakan secara berkelompok dan

terkadang secara jamaah santri seasrama (73 santri putri dan 29 santri putra)

pada tempat yang berbeda antara santri putra dan putri. Mufrodat yang

disampaikan sudah ditentukan oleh pembina asrama dan dalam

Page 94: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

79

penyampaianya sudah disertai arti dalam bahasa Inggris dan Indonesianya,

sedangkan yang menyampaikan kepada santri adalah pengurus asrama

bagian seksi bahasa untuk di asrama putri. Metode yang digunakan adalah

menirukan baru kemudian audien menulis. Jadi, pada awalnya tentor

menyampaikan kata-kata dalam bahasa Arab, Indonesia, dan Inggris secara

berurutan, kemudian audien menirukan. Hal ini dilakukan secara berulang-

ulang. Setelah diperkirakan audien hafal dan paham, maka kata-kata tadi

ditulis. Di akhir pertemuan tentor secara langsung mengadakan evaluasi

secara lisan dengan cara menunjuk satu persatu santri untuk menebak

makna kata dan membuatnya dalam kalimat lengkap. Kemudian kata-kata

itu digunakan dalam percakapan sehari-hari di asrama. Penambahan

mufrodat menggunakan media berupa papan tulis beserta perangkatnya dan

buku panduan mufrodat. (Sumber: Observasi, Selasa, 6 Mei 2014 di aula al-

Khawaritsmi).

Untuk asrama putra materi mufrodat disampaikan secara langsung

oleh pembina asrama karena jumlah santrinya masih sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah santri putri, sedangkan untuk media yang

digunakan adalah sama antara di asrama putra dan putri. (Observasi, Rabu,

30 April 2014 pukul 05.15 di masjid Darunnajah).

Kegiatan muhadharah dilaksanakan di akhir pekan secara bergantian

sesuai jadwal piket muhadharah sehingga seluruh santri tetap mendapat

giliran muhadharah. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Teknik

pelaksanaannya adalah santri tugas piket minggu pertama (kelompok

Page 95: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

80

pertama) menyiapkan tempat beserta aksesorisnya, sedangkan santri tugas

muhadharah adalah kelompok terakhir. Kemudian pada minggu kedua

petugas piket ialah kelompok dua dan petugas muhadharah-nya kelompok

satu, begitu pula seterusnya. Kelompok tugas muhadharah harus

menyiapkan meteri pidato keislaman dan penampilan secara maksimal.

Substansi materi pidato dibebaskan kepada santri dengan rambu-rambu

masih tentang keislaman. Metode yang digunakan dalam kegiatan

muhadharah ini adalah metode praktek, sedangkan medianya adalah

penggung dengan/tanpa podium hasil desain para santri petugas piket.

Untuk tempat muhadharah santri putri bisa dilaksanakan di aula Al-

Khawaritsmi atau di halaman asrama tergantung rancangan petugas

piketnya. (Sumber: Wawancara dengan BT, Jum‟at, 2 Mei 2014 pukul 16.00

di asrama putri)

Untuk santri putra terdapat 2 jenis kegiatan muhadharah, yaitu

muhadharah diniyah dan usbu‟iyah. Pelaksanaan kedua muhadharah sudah

ditentukan siapa yang praktek dan bertempat di masjid Darunnajah. Metode

yang digunakan adalah praktek dan menggunakan media microphone,

mimbar masjid, dan dengan/tanpa podium. (Sumber: Wawancara dengan

CM, Senin, 28 April 2014 pukul 20.00 WIB di masjid Darunnajah MAN)

Belajar wajib dilaksanakan di area asrama atau di kelas pada jam

yang telah ditentukan. Belajar wajib tidak boleh dilakukan di dalam kamar

kecuali bagi yang sedang sakit. Strategi yang digunakan santri dalam belajar

wajib ini bermacam-macam, ada yang belajar secara mandiri, berkelompok,

Page 96: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

81

mengadakan tutorial sebaya, dan ada juga yang mengadakan klinik mapel

dengan tentor yang telah disediakan oleh pihak madrasah. Model/gaya

belajar mereka dikelola oleh masing-masing individu atau secara kelompok.

Penggunaan media pun dimanaje dan disesuaikan dengan apa yang sedang

mereka butuhkan. Pada saat ada jadwal tutorial sebaya atau belajar

kelompok kelas maka santri putra bergabung dengan santri putri sekelasnya

di sekitar lingkungan asrama putri, biasanya dilakukan di mushala, halaman,

atau di aula Al-Khawaritsmi. Demikian pula dengan santri yang

mengadakan klinik mapel, belajar dilakukan bersama tentor yang diundang

di kelas. (Sumber: Observasi, Selasa, 29 April 2014 pukul 20.15 di sekitar

asrama putri dan kelas bahasa)

Klinik mapel dijadwalkan dua kali dalam satu minggu dan

dilaksanakan di malam hari. Pelaksanaan klinik mapel ini pada dasarnya

adalah sebagaimana klinik kesehatan, yaitu santri/peserta didik secara

individu atau kelompok yang membutuhkanlah yang datang atau

mengundang tentor. Dengan demikian jadwal tersebut bersifat fleksibel,

dapat berubah sesuai dengan kebutuhan santri. Sebelum melaksanakan

klinik mapel biasanya santri menghubungi tentor terlebih dahulu. Metode

yang digunakan tentor dalam mengisi klinik mapel bersifat kondisional,

menyesuaikan dengan kondisi peserta, di antaranya ceramah, tanya jawab.

Di antara media belajar yang digunakan tentor dalam klinik mapel ini adalah

buku panduan, internet, komputer, dan papan tulis beserta perlegkapannya.

Page 97: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

82

(Sumber: Wawancara dengan YF, Rabu, 7 Mei 2014 pukul 20.00 WIB via

ponsel)

Kajian kitab dilaksanakan di kelas sebagaimana kelas santri di MAN

dan pada waktu setelah jam KBM di madrasah selesai dan waib diikuti oleh

semua santri baik yang program IPA unggulan maupun program Agama

sesuai kelas masing-masing. Dengan demikian para santri dan pihak

pengampu materi tidak ada kesempatan untuk membolos dari kegiatan ini

tanpa alasan yang jelas. (Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei

2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah dan SD, Sabtu, 3 Mei 2014

pukul 09.09 WIB di ruang BK). Metode yang digunakan dalam kegiatan ini

adalah metode bandongan, tanya jawab, dan ceramah. Media belajar yang

digunakan adalah kitab yang dikaji dan papan tulis beserta

perlengkapannnya. (Sumber: Wawancara dengan CM, SD, AM, dan RL

pada waktu dan tempat yang berbeda dan observasi, 6 Mei 2014 pukul

14.15 di ruang kelas XI IPA 1)

4. Controlling (Pengawasan) dan Evaluasi Pembelajaran

Pengawasan pelaksanaan pembelajaran di asrama dilakukan oleh

pembina asrama/kepala asrama, sedangkan pada saat kajian kitab, secara

berkala diawasi langsung oleh penanggungjawab asrama (Kepala Sekolah).

Pengawasan ditujukan untuk mengetahui apakah kegiatan belajar itu benar-

benar dilaksanakan atau tidak. (Sumber: Wawancara dengan SW, Sabtu, 3

Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah dan AF, Rabu, 30 April

2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

Page 98: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

83

Selain pengawasan juga diadakan evaluasi. Model evaluasinya pun

bermacam-macam, sebagai berikut:

a. Kajian kitab: untuk saat ini belum ada kegiatan evaluasi dengan tes

tertulis, tetapi hal ini sedang direncanakan. Evaluasinya untuk saat ini

lebih ditekankan dengan tes secara lisan langsung setelah pembelajaran,

yaitu dengan cara meminta santri untuk membaca isi kitab yang baru saja

diajarkan beserta artinya dan menjelaskan maksud dari apa yang telah

dipelajari itu. Untuk nahwu dan shorof dilakukan evaluasi secara lisan

yaitu dengan hafalan. Selain evaluasi lisan juga dilakukan evaluasi

nontes dengan pengamatan pada saat KBM berlangsung untuk

mengetahui reaksi santri dalam belajar. (Sumber: Wawancara dengan

CM, SD, AM, dan RL pada waktu dan tempat yang berbeda)

b. Hafalan dan penggunaan Mufrodat: evaluasi untuk hafalan dan

penggunaan mufrodat kadang menggunakan evaluasi tertulis yaitu

dengan cara mengadakan ulangan mendadak yang dimonitori oleh seksi

bahasa untuk mengetahui seberapa kuat tangkapan santri terhadap

mufrodat yang telah disampaikan. Akan tetapi lebih ditekankan pada

evaluasi lisan dan praktek, yaitu pada pelaksanaan wajib bahasa. Untuk

memudahkan evaluasi ini dibentuk seksi bahasa (kismul-lughah) yang

bertugas mengamati santri dalam penggunaan bahasa dari kosakata yang

telah diajarkan pada aktivitas sehari-hari di asrama. Bagi santri yang

tertangkap melakukan pelanggaran bahasa maka dia akan dijadikan jasus

(mata-mata) untuk mengawasi santri lain dalam menggunakan bahasa

Page 99: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

84

kemudian melaporkan kepada bagian bahasa dan diberi sanksi (iqab)

lain.

c. Tahfidz: evaluasi untuk tahfidz dilaksanakan dengan cara setoran

(sorogan) yang dapat dikategorikan ke dalam bentuk evaluasi jenis tes

yaitu tes lisan untuk mengetahui pencapaian hafalan santri. Setoran

dilakukan kepada pembina asrama atau kepada santri lain yang ditunjuk

serta diadakan lomba tahfidz antar santri. Jika hafalan yang disetorkan

dinilai sudah baik, maka santri dapat melanjutkan untuk menghafal ayat

atau pun surat selanjutnya. Dari jumlah 102 santri yang hingga saat ini

sudah menyelesaikan 3 juz ada 2 orang kelas XI, selesai 2 juz ada 40

orang kelas XI dan 1 orang kelas X, sedangkan sisanya yaitu 59 orang

baru mendapat 1 juz.

d. Muhadharah: kegiatan muhadharah diawasi dan dievaluasi langsung

oleh pembina asrama. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan praktek. Hal-

hal yang dievaluasi dalam muhadharah ini adalah substansi materi,

penampilan, dan cara penyampaian pidatonya serta diadakannya lomba

pidato antar santri pada waktu tertentu.

(Point b, c, dan d; Sumber: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014

pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri dan CM, Senin,

28 April 2014 pukul 20.00 WIB di masjid Darunnajah MAN)

e. Untuk kegiatan belajar wajib hanya dilakukan pengawasan berupa

pengamatan oleh pembina asrama, apakah santri benar-benar belajar atau

hanya bercanda dengan temannya. Demikian halnya evaluasi terhadap

Page 100: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

85

kegiatan belajar wajib tidak diadakan di asrama, tetapi untuk mengetahui

pencapaian target dari belajarnya dapat diketahui melalui hasil ulangan

atau ujian di sekolah. Sejumlah 87 santri (85,3%) dari santri boarding

(IPA/Agama) sudah dapat mencapai KKM (75) di madrasah, bahkan

banyak yang mampu melampauinya. (Sumber: Wawancara AF, Rabu, 30

April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri).

Bagi santri yang mengadakan klinik mapel pun tidak ada kegiatan

evaluasi yang dilakukan secara pribadi oleh tentor (Sumber: Wawancara

dengan YF, Rabu, 7 Mei 2014 pukul 20.00 WIB via ponsel).

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen Pembela-

jaran Boarding School Di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014

Dalam penyelenggaraan suatu program tentunya terdapat pendukung

dan penghambatnya. Demikian pula dengan penyelenggaraan boarding school

di MAN 1 Kabupaten Magelang. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan menajemen pembelajaran boarding school

tersebut:

1. Faktor Pendukung

Di antara faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran di boarding

school MAN adalah:

a. Adanya lokasi dan fasilitas gedung asrama beserta isinya yang memadai.

Page 101: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

86

b. Adanya dukungan dari pihak MAN, Mapenda, dan Kemenag untuk

penyelenggaraan boarding.

(Sumber point a dan b: Wawancara dengan HR, Sabtu, 26 April 2014 pukul

07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman dan SW, Sabtu, 3 Mei

2014 pukul 09.56 WIB di ruang kepala sekolah)

c. Input santri yang bagus dan berprestasi dengan adanya seleksi

penerimaan santri baru.

d. Adanya jiwa semangat dari para santri.

e. Adanya harapan besar dari orang tua santri agar anaknya terdidik untuk

mandiri, disiplin, pandai di bidang ilmu agama dan umum, serta shalih.

(Sumber point c, d, dan e: Wawancara dengan AF, Rabu, 30 April 2014

pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-Azhar asrama putri)

f. Pembelajaran kajian kitab: didukung oleh madrasah karena merupakan

program dari madrasah untuk anak asrama, adanya kemauan dari anak

untuk mengkaji kitab klasik, tersedia guru dan kitab, sarana prasarana

memadai, serta tingginya rasa keingintahuan dari peserta didik. (Sumber:

Wawancara dengan CM, SD, CM, dan RL pada waktu dan tempat yang

berbeda)

g. Klinik mapel: waktu fleksibel menyesuaikan kondisi dan kebutuhan

anak, adanya tentor yang mampu menyesuaikan dengan kondisi anak,

serta adanya fasilitas dari madrasah yang sudah diselenggarakan untuk

digunakan. (Sumber: Wawancara dengan YF, Rabu, 7 Mei 2014 pukul

20.00 WIB via ponsel)

Page 102: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

87

2. Faktor Penghambat

Adapun faktor penghambat pelaksanaan manajemen pembelajaran

boarding school adalah:

a. Terkadang anak sudah lelah dikarenakan belajar sejak pagi sehingga pada

saat belajar kajian kitab mengantuk, kurang semangat mengaji, ada santri

yang tidak paham bahasa jawa (karena turots yang digunakan berbahasa

jawa), serta terdapat santri yang belum mengenal turots. (Sumber:

Wawancara dengan CM, SD, AM, dan RL pada waktu dan tempat yang

berbeda)

Alternatif solusi untuk hambatan ini adalah:

1) Penggunaan metode belajar yang bervariasi tidak terpaku pada

ceramah, terkadang diadakan tanya jawab, dan setelah guru selesai

membacakan dan menjelaskan materi peserta didik diminta membaca

ulang dan menjelaskan maksudnya. Dengan demikian anak/santri

yang belajar akan berusaha memperhatikan apa yang sedang dipelajari

bersama guru, dibacakan dan dijelaskan oleh guru. (Sumber:

Wawancara dengan SD, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.09 WIB di ruang

BK dan AM, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 10.30 di lobby kantor MAN)

2) Mengenalkan kepada santri tentang turots tersebut, kemudian bagi

santri yang tidak bisa bahasa Jawa maka guru menjelaskan maksud

dari apa yang telah dipelajari dengan menggunakan bahasa Indonesia.

(Sumber: Wawancara dengan CM, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 16.30 di

masjid Darunnajah MAN)

Page 103: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

88

b. Terdapat beberapa input yang kurang bagus.

Alternatif solusinya adalah: pada tahun pelajaran yang akan datang

diadakan seleksi penerimaan santri asrama baru secara lebih ketat

dibandingkan tahun yang telah terlaksana dan bagi santri yang sudah

masuk disediakan klinik mapel beserta tentornya yang mumpuni, tutorial

sebaya, serta pemberlakuan jam belajar wajib. (Wawancara HR, Sabtu,

26 April 2014 pukul 07.15 WIB di ruang waka Humas dan Keislaman)

c. Terdapat beberapa santri yang masih manja, sehingga untuk menjalankan

kegiatan disiplin belajar dan asrama masih harus dipaksa. Terkadang

beberapa anak yang manja ini pun mudah mengeluh kepada orang tuanya

sehingga beberapa orang tua pernah sempat ingin menarik anaknya dari

asrama.

Alternatif solusinya yaitu: disiplin asrama tetap dijalankan secara

perlahan-lahan, sehingga pada akhirnya santri bisa terbiasa hidup disiplin

dan mandiri, diberikan tausiyah penyadaran yang diselingi dengan kisah-

kisah para cendekiawan muslim serta orang-orang yang sukses hingga

nantinya mereka tersadar dengan sendirinya akan pentingnya hidup

disiplin dan mandiri. (Sumber: Wawancara dengan AF, Selasa, 29 April

2014 pukul 05.30 di teras lobby Al-Lighar asrama putri)

d. Pembelajaran di asrama harus menyesuaikan dan megikuti iklim yang

ada di madrasah.

Alternatif solusinya ialah: mengurangi kegiatan asrama yang dulunya

dapat dikatakan sangat padat serta sedikit mengendorkan peraturan yang

Page 104: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

89

ada tanpa menghilangkan nilai-nilai kedisiplinan (Sumber: Wawancara

dengan AF, Rabu, 30 April 2014 pukul 20.52 WIB di teras lobby Al-

Azhar asrama putri).

e. Adanya beberapa pihak yang belum sepenuhnya bisa menerima

keberadaan asrama, hal ini kemungkinan disebabkan oleh background

pendidikan mereka yang tidak berasal dari pesantren.

Alternatif solusinya: membulatkan keyakinan bahwa tujuan

penyelanggaraan program boarding ini adalah baik dan benar, kemudian

disertai pemberian pengertian kepada mereka akan manfaat yang dapat

diperoleh jangka panjang dengan adanya program ini, mengajak mereka

untuk melakukan studi banding ke MAN yang berlatar belakang PGA

dan saat ini telah maju dengan program boarding school-nya. (Sumber:

Wawancara dengan SW, Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 09.56 WIB di ruang

kepala sekolah)

f. Klinik mapel: terkadang pelaksanaan klinik bentrok dengan kegiatan

asrama yang mendadak atau tentor berhalangan.

Alternatif solusinya: santri mengkomunikasikan dengan tentor terlebih

dahulu untuk mengadakan klinik mapel atau tidak, serta mengganti

jadwal tersebut pada hari yang lain. Selain itu juga melalui cara selalu

menjalin hubungan komunikasi dengan pembina asrama mengenai

pelaksanaan kegiatan, sehingga santri tetap bisa melaksanakan kegiatan

klinik mapel terutama saat mereka butuh. (Sumber: Wawancara dengan

YF, Rabu, 7 Mei 2014 pukul 20.00 WIB via ponsel)

Page 105: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

90

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Implementasi Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN 1

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014

1. Pembelajaran Di Islamic Boarding School (IBS) Daarunnajah MAN 1

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014

Penyelanggaraan boarding school merupakan salah satu program

unggulan yang ada di MAN 1 Kabupaten Magelang. Pembelajaran di IBS

Daarunnajah MAN 1 Kabupaten Magelang merupakan suatu upaya untuk

menunjang program unggulan madrasah yang di antaranya bertujuan untuk

mempersiapkan output peserta didik yang berkualitas dalam rangka

mengikuti persaingan yang selalu muncul seiring berkembangnya zaman,

mewujudkan alumni yang mampu bersaing serta unggul di bidang agama

dan umum, serta mempersiapkan dan mewujudkan kader-kader pemimpin

dan generasi penerus bangsa yang menguasai ilmu agama, ilmu umum, dan

berkarakter keislaman kuat serta siap dipakai di masyarakat (wawancara SW

dan HR). Untuk dapat mencapai tujuan dari penyelenggaraan program

unggulan boarding school tersebut maka pendidikan berbasis pesantren

diterapkan di boarding MAN 1 Kabupaten Magelang. Pola pendidikan,

pengasuhan, dan pembelajaran di boarding banyak mengadopsi dari

pendidikan pesantren yaitu perpaduan antara pondok salaf dan

khalaf/modern (wawancara SD dan AM). Dikatakan mengadopsi dari pesan-

Page 106: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

91

tren salaf karena terdapat kegiatan kajian kitab yang dilakukan secara klasi-

kal dengan metode sorogan ataupun bandongan yang merupakan salah satu

ciri pesantren salaf. Selain kajian kitab program tahfidz dilaksanakan

dengan metode sorogan dalam kegiatan evaluasinya untuk mengetahui

pencapaian hafalan santri (wawancara AF dan CM). Penyelenggaraan

program boarding juga mengadopsi model pendidikan dari pesantren

modern/khalaf sebab di dalamnya terdapat takhasus (bahasa Arab dan

Inggris) yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari di asrama yang

merupakan salah satu ciri dari pesantren khalaf/modern, meskipun pada saat

ini baru berjalan penggunaan bahasa Arabnya. Sebagaimana menurut Nasir

(2005:87):

“Pondok pesantren salaf yaitu pondok pesantren yang di dalamnya

terdapat sistem pendidikan salaf (weton/bandongan dan sorogan) dan

sistem klasikal (madrasah) salaf, sedangkan pondok pesantren

khalaf/modern yaitu seperti pondok pesantren berkembang, hanya saja

sudah lebih lengkap dengan penambahan diniyah dan dilengkapi dengan

takhasus (bahasa Arab dan Inggris).”

Penyelenggaraan boarding school dengan sistem pesantren setidak-

nya juga harus memenuhi komponen atau ciri-ciri dari pesantren. Sebagai-

mana dijelaskan oleh Ridlwan Nasir (2005:82) tentang ciri pokok pondok

pesantren sebagai berikut:

d. Kyai sebagai sentral figur, yang biasanya disebut pemilik.

e. Asrama sebagai tempat tinggal para santri, di mana masjid sebagai

pusarnya.

f. Adanya pendidikan dan pengajaran Agama melalui sistem pengajian,

yang sekarang sudah berkembang sistem klasikal atau madrasah.

Ditambah lagi oleh Muliawan (2005:157) dari ciri-ciri tersebut dengan satu

ciri yaitu adanya santri. Dalam boarding school MAN 1 Kabupaten

Page 107: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

92

Magelang ini yang dikenal dengan nama IBS Daarunnajah sebagaimana di

atas, ciri-ciri atau komponen dari pesantren sudah dipenuhi. Di sana sudah

ada masjid sebagai tempat shalat jama‟ah dan kegiatan keagamaan (ngaji)

yang penggunanya adalah santri putra, karena santri putri melaksanakan

shalat jama‟ah dan kegiatan keagamaan di aula atau lobby. Komponen

lainnya adalah asrama/pondokan sebagai tempat tinggal santri selama

belajar dan terdapat santri dengan jumlah cukup banyak yang merupakan

peserta didik kelas unggulan dari madrasah. Untuk satu ciri lain yaitu kiai,

di IBS Daarunnajah disebut dengan pengasuh/pembina asrama yang berlatar

belakang pendidikan pesantren dan memiliki kualifikasi tertentu.

Di samping kegiatan kajian kitab, tahfidz, dan bahasa (wajib bahasa),

juga terdapat program pembelajaran praktek muhadharah dan pemberlakuan

jam belajar wajib. Program pembelajaran di boarding tersebut merupakan

suatu upaya untuk mendukung penyelenggaraan program unggulan

boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang. Selain pembelajaran,

santri juga dididik untuk disiplin, mandiri, religius, dan berani (dalam hal

positif).

Model pengasuhan dan pendidikan pondok pesantren modern yang

diadopsi adalah pendidikan dari pondok modern Darussalam Gontor.

Kegiatan asrama dilakukan sejak sore hari sampai malam dan dilanjutkan

setelah shalat Subuh hingga sekitar pukul 05.30 WIB, kemudian dilanjutkan

dengan persiapan untuk masuk madrasah mengikuti kegiatan pembelajaran

di madrasah sejak pukul 07.00-14.00 WIB.

Page 108: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

93

2. Fungsi-fungsi Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN 1

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014

a. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah proses penyusunan materi

pelajaran, penggunaan media, penggunaan pendekatan dan metode, dan

penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa

tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Majid, 2008:17).

Dalam perencanaan pembelajaran ini seorang pengajar juga menentukan

target belajar atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Setiap kegiatan pembelajaran wajib diikuti oleh seluruh santri

yaitu sejumlah 102 orang pada jadwal yang telah ditentukan. Pada setiap

pembelajaran di boarding school MAN 1 Kabupaten Magelang tidak

didahului dengan penyusunan rencana pembelajaran terlebih dahulu.

Akan tetapi, program pembelajarannya sudah disusun sejak awal tahun

mengenai kegiatan pembelajaran apa yang akan dilaksanakan untuk

menunjang program unggulan ini, dan dari setiap program pembelajaran

itu memiliki tujuan masing-masing yang menjadi target pencapaian dan

mempunyai strategi untuk mencapainya.

1) Penambahan mufrodat

Tujuan penambahan mufrodat adalah untuk menambah dan

memperkaya kosakata bahasa Arab santri guna mendukung pelaksana-

an wajib berbahasa Arab dalam percakapan sehari-hari baik antara

santri-santri maupun santri-pengasuh di asrama. Adapun langkah yang

Page 109: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

94

ditempuh untuk mencapai tujuan itu adalah memberikan penambahan

kosakata santri secara rutin dan terjadwal, mengadakan latihan

muhadatsah, membiasakan santri untuk berbicara dengan

menggunakan bahasa Arab walaupun masih salah dan menetapkan

iqob (sanksi) bagi yang melanggar bahasa (wawancara AF).

2) Tahfidz

Wajib tahfidz 3 juz bagi seluruh santri putra-putri (102 orang) bertuju-

an untuk mengantisipasi apabila nanti ada santri yang berminat untuk

melanjutkan studi ke Timur Tengah dan harapan ke depannya mereka

menjadi kader-kader muslim/muslimah yang mumpuni. Langkah yang

ditempuh untuk mencapai target tahfidz tersebut adalah melakukan

seleksi tilawah Al-Qur‟an pada saat penerimaan santri baru, memberi-

kan arahan cara menghafal dan menyetor hafalan, memberi kebebasan

jumlah setoran dengan ketentuan selama 3 tahun 3 juz harus sudah

selesai dihafal dengan lancar (wawancara SW dan AF).

3) Muhadharah (Khitobah/pidato)

Program muhadharah bertujuan melatih santri agar setelah lulus siap

dipakai di masyarakat dan pada saat ada lomba pidato mereka sudah

siap tanpa ada latihan intensif. Langkah yang ditempuh adalah

membagi kelompok tugas muhadharah, memberi rambu-rambu materi

dan ketentuan pidato, melaksanakan kegiatan sesuai jadwal

(wawancara HR, BT, dan CM).

Page 110: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

95

4) Kajian kitab

Kajian kitab secara umum bertujuan agar santri dapat mambaca,

mengetahui, menguasai, dan memahami turots kemudian

mengamalkan isinya; membekali dan memberi pendalaman ilmu

agama santri; memodali santri dengan ilmu dasar keagamaan. Kitab

yang diakaji adalah kitab klasik/turots, seperti Ta‟lim Muta‟allim

(versi Arab dengan terjemahan bahasa jawa yang ditulis dengan Arab

pegon), Matan Al-Ghayah wa Taqrib (syarah Fathul Qarib), Mabadil

Fiqh, Jurumiyah, „Umrithi, dan Amtsilah At- Tashrifiyah. Pelaksanaan

kajian kitab dilakukan setelah jam KBM di madrasah selesai dengan

selang waktu istirahat 15 menit dan bertempat di kelas seperti kelas

pagi (wawancara CM, SD, AM, dan RL).

5) Belajar wajib

Bertujuan untuk memberikan waktu bagi santri untuk belajar materi

pelajaran sekolah baik secara individual atau kelompok. Waktu belajar

di-sediakan mulai pukul 20.00-21.30 WIB. Waktu tersebut boleh

diguna-kan untuk diskusi, mengerjakan tugas sekolah, persiapan

ulangan hari-an. Strategi belajar ini dikelola sendiri oleh santri baik

pribadi maupun kelompok. Terkadang ada yang mengadakan tutorial

sebaya atau klinik mapel dengan mengundang tentor (wawancara AF).

Untuk yang mengadakan tutorial sebaya bertujuan agar santri yang

pandai akan materi tertentu mengajari santri lain yang belum bisa,

sedangkan klinik mapel bertujuan membantu dan mendampingi

Page 111: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

96

belajar santri sehingga dapat mencapai target belajar (wawancara BT

dan YF).

Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran

bagi santri tidak didahului dengan penyusunan rencana pembelajaran.

Akan tetapi kegiatan pembelajaran yang ada sudah dirancang sejak awal

tahun dengan mempertimbangkan kebutuhan santri yang ditaksir dapat

mendukung pencapaian program unggulan boarding school ini. Selain itu

juga disebabkan sistem asrama ini mengadopsi dari sistem dari pesantren

sehingga dalam hal perencanaan pembelajarannya tidak menggunakan

silabus dan tidak ada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dengan demikian dalam hal fungsi manajemen yang berkaitan dengan

perencanaan pembelajaran ini lebih tepat disebut dengan penyusunan

program pembelajaran. Pada penyusunan program pembelajaran ini tentu

terdapat tujuan yang ingin dicapai dan langkah untuk mencapai tujuan.

b. Pengorganisasian Pembelajaran

Dalam pengorganisasian ini ada kegiatan menentukan

pendidik/pengajar, peserta didik, materi, metode, media, dan waktu.

Menentukan pengajar berarti melakukan pengelolaan guru yaitu memilih

guru dengan syarat atau kualifikasi tertentu dan menyeleksi secara ketat

sehingga dapat diperoleh staf pengajar yang berkualitas. Syarat yang

dapat diajukan dalam memilih guru adalah harus lulus S1, tes psikologi,

tes akademik, tes agama, tes keahlian dan keguruan, serta wawancara

(Maimun dan Fitri, 2010:98). Kemudian melaksanakan pengelolaan

Page 112: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

97

peserta didik yang diawali dengan menarik input dan mengelompokkan

berdasarkan klasifikasi tertentu, sebab peserta didik merupakan

komponen pembelajaran yang paling penting dan penentu keberhasilan

pembelajaran. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya menarik input

peserta didik berkualitas dengan melaksanakan seleksi yang ketat

kemudian pengelompokan siswa baik berdasarkan tingkat intelegensi

ataupun aspek-aspek yang lain (Maimun dan Fitri, 2010:92). Selanjutnya

mengelola materi, metode, media, dan waktu guna menunjang

terlaksananya program pembelajaran.

Dalam pengorganisasian pembelajaran di Daarunnajah Islamic

Boarding School MAN 1 Kabupaten Magelang dilakukan kegiatan

sebagai berikut:

1) Merekrut dan menentukan pembina asrama, pengajar, tentor klinik

mapel, atau tentor untuk tutor sebaya dengan kualifikasi tertentu.

Tabel 4.1

Kualifikasi Pembina, Pengajar, Dan Tentor

No. Nama Jabatan Kualifikasi

1. Kepala asrama

S1, berbahasa Arab dan Inggris aktif, alumni

pesantren (salaf/modern), hafidz/hafidzah

(sebagian/seluruh Al-Qur‟an).

2. Pembina asrama

S1, berbahasa Arab dan/atau Inggris aktif, alumni

pondok pesantren (salaf atau modern), hafal

sebagian atau seluruh ayat al-Qur‟an, dan

memiliki karakter sebagai pembimbing yang baik.

3. Pengajar kajian kitab

S1, alumni pondok pesantren, mampu

mengajarkan turots, bersedia mengajar santri pada

waktu yang ditentukan.

4. Tentor klinik mapel

S1, mampu di bidang yang diampu, mampu dari

segi waktu dan tenaga, dan bersedia diundang

untuk mengisi klinik mapel dengan waktu

fleksibel.

5. Tentor tutor sebaya

melihat kemampuan santri di bidang materi

tertentu (dipilih oleh santri sendiri dengan

pengarahan pembina)

6. Penerima hafalan Lancar dan memiliki banyak hafalan ayat Al-

Qur‟an (dipilih oleh pembina)

Page 113: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

98

Penerima hafalan yang dimaksud di sini adalah santri yang ditunjuk

oleh pembina asrama untuk membantu pembina menerima setoran

hafalan santri lain (wawancara HR, SW, AF, dan BT).

2) Menarik input santri dengan syarat-syarat tertentu.

Syarat penerimaan santri baru adalah siswa berprestasi di SMP/MTs

asal (diutamakan SMP yang berciri khas Islam, SMP umum pun boleh

tetapi harus telah memiliki bekal ilmu agama yang cukup), lulus tes

seleksi tertulis (matematika dan IPA) dan lisan (membaca al-Qur‟an

dan tes lisan bahasa Arab dan Inggris dasar), serta sanggup tinggal di

asrama selama masa studi (wawancara SW dan HR).

3) Menentukan materi/program pembelajaran dan kegiatan yang dapat

menunjang tercapainya tujuan dari penyelenggaraan boarding school.

Diantara materi penunjang program unggulan boarding school adalah

materi penambahan mufrodat, kajian kitab, tahfidz, muhadharah, dan

belajar wajib (wawancara HR).

4) Menentukan, mencarikan, dan menyediakan buku/kitab yang akan

dikaji.

Diantara kitab yang dikaji adalah mabadi al-fiqhiyah, syarah

ta‟limmuta‟allim, matan al-ghayah wa at-taqrib (syarah fathul qarib),

jurumiyah, „umrthi, al-amtsilah at-tashrifiyah. Untuk panduan

mufrodat diambil dari panduan muthala‟ah wa muhadatsah pondok

modern Gontor (wawancara CM, AM, SD, dan RL).

Page 114: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

99

5) Menentukan waktu atau jadwal pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan kajian kitab dilaksanakan setelah jam KBM selesai yaitu

pukul 14.00-15.30 WIB dengan jeda istirahat 15 menit. Penambahan

mufrodat dan tahfidz dilaksanakan ba‟da Shubuh hingga pukul 05.30

pada jadwal yang telah ditentukan oleh pembina asrama, muhadharah

setiap malam Ahad mulai ba‟da Isya‟ hingga selesai, sedangkan wajib

belajar dilaksanakan setiap hari yaitu pukul 20.00-21.30 WIB kecuali

malam Ahad atau hari libur, dan untuk klinik mapel yang merupakan

sarana bimbingan belajar bagi santri, jadwal menyesuaikan kebutuhan

peserta (wawancara SW dan HR).

Dari paparan di atas diketahui bahwa dalam pengorganisasian

pembelajaran di boarding school dilakukan pengelolaan pengajar yang

juga termasuk pembina asrama, pengelolaan santri, pengelolaan materi

dan program pembelajaran yang dapat mendukung penyelenggaraan

program unggulan boarding school yang ada di MAN 1 Kabupaten

Magelang. Pengelolaan pengajar yang meliputi kepala asrama, pembina

asrama, pengampu kajian kitab, dan tentor klinik mapel dilakukan oleh

pihak penanggungjawab boarding school yaitu kepala madrasah bersama

dengan waka kurikulum serta waka humas dan keislaman, sedangkan

untuk santri yang ditunjuk untuk membantu pembina dalam menjalankan

pembelajaran dan kegiatan asrama dilakukan oleh pembina asrama.

Begitu pula bagi santri yang mengadakan tutor sebaya, pemimpin tutor

dipilih oleh santri sendiri dengan arahan dari pembina asrama. Hal ini

Page 115: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

100

ditujukan agar santri mau belajar menjadi pemimpin dan pembimbing,

serta belajar untuk mengelola aktivitasnya.

Untuk pengelolaan siswa pun dilakukan oleh penanggungjawab

asrama dengan dibantu oleh stafnya juga dibantu oleh pembina asrama

dalam hal tes tilawah Al-Qur‟an dan tes wawancara menggunakan bahasa

Arab dan Inggris dasar. Syarat penerimaan santri baru pun atas

rekomendasi dari pihak madrasah. Demikian pula dengan pengelolaan

dan pengorganisasian materi/program pembelajaran bagi santri asrama

merupakan program dari madrasah. Penentuan jadwal kegiatan asrama

sebagian besar diatur oleh pembina asrama, hanya untuk kajian kitab

diatur oleh madrasah dan pelaksanaannya diawasi secara langsung oleh

kepala madrasah yang juga sebagai penanggungjawab asrama.

c. Pelaksanaan Pembelajaran

Di dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini, seorang pendi-

dik melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar sesuai panduan yang

telah dirancang dengan memanfaatkan dan menggunakan unsur-unsur

belajar seperti, materi/bahan ajar, sumber belajar, media belajar, strategi,

dan metode belajar sehingga peserta didik mau dan bisa belajar dengan

senang dan sungguh-sungguh guna mencapai tujuan pembelajaran. Untuk

itu perlu adanya penggunaan metode dan media dalam penyampaian

materi pembelajaran. Metode menurut Suwardi (2007:61) adalah cara

yang digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Jadi

metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan

Page 116: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

101

pembelajaran secara efektif dan efisien. Metode pembelajaran yang dapat

digunakan bermacam-macam jenisnya, beberapa diantaranya yaitu:

1) Metode pembiasaan, yaitu sebuah cara yang dapat dilakukan untuk

membiasakan anak didik berfikir, bersikap,dan bertindak sesuai

dengan ajaran, norma, dan aturan yang berlaku (Arief, 2002:110).

Metode pembiasaan ini digunakan untuk mengajarkan kepada santri

keterampilan menggunakan bahasa Arab dalam aktivitas sehari-hari

untuk mewujudkan dan menjalankan program wajib bahasa Arab.

2) Metode pemberian ganjaran, yaitu cara yang dilakukan dengan

memberikan ganjaran atau hadiah atas perilaku baik maupun

keberhasilan belajar peserta didik sebagai pendorong dan motivasi

belajar (Arief, 2002:127). Metode ini digunakan dalam program

pelaksanaan wajib bahasa, dan tahfidz. Pada program wajib bahasa,

santri yang sedikit melakukan pelanggaran bahasa, lancar

berbahasanya di diberikan hadiah yaitu sebuah kedudukan berupa dia

diikutsertakan dalam kepengurusan asrama seperti halnya menjadi

pengurue bagian bahasa (seksi bahasa/kismul lughah). Begitu pula

pada program tahfidz, santri yang memiliki bayak hafalan dan lancar,

bagus dari segi pelafalan, makhraj, dan tajwidnya, dia pun diberi

kepercayaan untuk menerima hafalan Al-Qur‟an dari adik tingkatnya

ataupun teman sebayanya dan juga diikutsertakan dalam

kepengurusan asrama (wawancara AF). Pemberian ganjaran ini lebih

berupa kehormatan, kepercayaan, dan kedudukan, tidak berupa materi.

Page 117: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

102

Sebab asumsinya pemberian ganjaran yang seperti itu lebih bersifat

psikologis dan lebih mengena serta membekas dalam hati santri itu

sendiri. Terlebih pada dasarnya setiap manusia lebih suka dihormati

dan dihargai daripada diberi materi. Pemberian ganjaran ditujukan

untuk memotivasi santri agar lebih progresif lagi dan dapat membuat

santr lain terpacu semangatnya baik semangat belajar maupun

semangat dalam mematuhi peraturan yang ada.

3) Metode pemberian hukuman, adalah metode pembelajaran yang

dilakukan dengan memberikan hukuman atas perilaku tidak baik atau

kesalahan peserta didik (Arief, 2002:131). Metode ini diberlakukan

dalam pelaksanaan wajib bahasa, yaitu bagi santri yang diketahui

melakukan pelanggaran bahasa. Hukumannya ialah santri yang

melanggar bahasa tersebut dijadikan jasus (mata-mata) yang bertugas

mengawasi santri lain dalam pengguanaan bahasa Arab di lingkungan

asrama sehari-hari. Selain dijadikan sebagai jasus santri tersebut juga

diberi sanksi (iqab) yang bisa berupa tenaga yaitu menyapu/mengepel

lantai seluruh komplek asrama, membuat pernyataan tidak akan

mengulang kesalahan, atau yang lainnya (wawancara AF).

4) Metode ceramah adalah cara penyampaian sebuah materi pelajaran

dengan cara penuturan lisan kepada siswa atau khalayak ramai (Arief,

2002:135-136). Metode ini digunakan pada hampir semua kegiatan,

sebab metode ini merupakan metode dasar untuk semua jenis

kegiatan. Walaupun selanjutnya pengajar menggunakan metode active

Page 118: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

103

learning, pasti di awal pelajaran menggunakan ceramah terlebih

dahulu untuk mengarahkan peserta didik.

5) Metode sorogan, yaitu sebuah sistem belajar di mana para murid satu

persatu menghadap guru untuk membaca dan menguraikan isi kitab

ataupun menyetorkan hafalan (Arief, 2002:150). Metode ini

digunakan dalam pembelajaran kajian kitab dan tahfidz. Untuk

kegiatan tahfidz sebelum santri menyetorkan hafalan (sorogan)

kepada pembina maupun santri lain yang ditujuk, mereka

menghafalkan ayat Al-Qur‟an secara otodidak yang sebelumnya telah

diarahkan cara menghafalnya oleh pembina asrama (wawancara SD

dan AF).

6) Metode bandongan menurut Zamakhsyari Dhofier dalam Arief

(2002:153) adalah metode belajar di mana sekelompok murid (jumlah

banyak) mendengarkan seorang guru yang membaca, menerjemahkan,

menerangkan, dan sering kali mengulas buku Islam dalam bahasa

Arab, kemudian setiap murid memperhatikan bukunya sendiri dan

membuat catatan (baik arti maupun keterangan) tentang kata-kata atau

buah fikiran yang sulit. Metode ini digunakan dalam pembelajaran

kajian kitab oleh beberapa pengajar, karena setiap pengajar

menggunakan metode pembelajaran berbeda-beda (wawancara AM).

7) Metode kerja kelompok adalah cara menyajikan materi pelajaran di

mana siswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok tertentu

untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama

Page 119: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

104

dan bergotong royong (Arief, 2002:196). Metode kerja kelompok ini

digunakan oleh santri dalam melaksanakan kegiatan belajar wajib.

Dalam kerja kelompok biasanya mereka mengerjakan tugas sekolah

atau membahas materi pelajaran yang belum dipahami. Model kerja

keompok yang mereka lakukan ini bermacam-macam, kadang secara

berkelompok mereka mengadakan tutorial sebaya ataupun datang ke

klinik mapel dengan mengundang tentor dari luar (observasi).

Selain metode-metode di atas masih ada metode lain yang

digunakan dalam pembelajaran di boarding, diantaranya adalah metode

hafalan yang digunakan dalam pembelajaran materi tashrifiyah, hafalan

Al-Qur‟an sebelum setoran, dan penambahan mufrodat. Kemudian untuk

pembelajaran penembahan mufrodat juga menggunakan metode

menirukan dan metode drill, sehingga pada saat penambahan mufrodat

santri lain menirukan beberapa kali, baru setelah itu kosakata tersebut

ditulis di papan tulis dan santri yang lain menulis di buku catatan mereka.

Kosakata yang telah diberikan tersebut harus digunakan dalam percakap-

an sehari-hari. Bagi santri yang melakukan pelanggaran bahasa maka di-

kenakan sanksi.

Unsur pembelajaran selanjutnya yang juga ikut andil dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran adalah media. Media pembelajaran adalah

Media pembelajaran adalah sesuatu hal yang berfungsi sebagai perantara

penyampaian pesan atau informasi dalam proses pembelajaran (Suwardi,

2007:76). Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembela-

Page 120: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

105

jaran di asrama hampir semuanya menggunakan media konvensional

berupa buku/kitab dan papan tulis serta perangkatnya. Penggunaan media

elektronik berupa internet dilakukan oleh santri dalam upayanya mencari

materi untuk muhadharah dan juga pada kegiatan klinik mapel (observasi

dan wawancara YF, CM, AM).

d. Pengawasan dan Evaluasi Pembelajaran

Pengawasan pembelajaran adalah suatu kegiatan untuk

memperoleh kepastian apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran telah

dilakukan sesuai perencanaan yang telah dibuat atau justru menyimpang

dari rencana semula. Evaluasi ialah kegiatan pemilihan, pengumpulan,

analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan serta penyusunan program selanjutnya

(Widoyoko, 2009:4). Jadi evaluasi pembelajaran adalah kegiatan

memilih, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi

mengenai kegiatan pembelajaran untuk digunakan sebagai dasar

mengambil keputusan dan menyusun program pembelajaran selanjutnya.

Pengawasan pembelajaran di boarding school sebagian besar

dilakukan oleh pembina asrama secara langsung, tetapi kepala madrasah

pun ikut mengawasinya secara tidak langsung. Khusus untuk kegiatan

kajian kitab pelaksanaannya diawasi secara langsung oleh kepala

madrasah sebab kajian kitab bagi santri boarding merupakan program

plus dari madrasah. Mengenai evaluasi pembelajaran belum dilakukan

secara formal melalui tes tertulis, tetapi evaluasi program pembelajaran

Page 121: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

106

dilakukan secara langsung baik oleh guru maupun pembina asrama atau

yang membantu dan lebih bersifat praktis.

Program pembelajaran kajian kitab rata-rata guru/ustadz

melakukan evaluasi langsung setelah pembelajaran dilaksanakan yaitu

dengan meminta santri untuk membaca materi dari kitab yang baru saja

dipelajari kemudian menjelaskan maksudnya. Hal ini merupakan upaya

untuk mengetahui sejauh mana santri memahami materi dan untuk

mengetahui keseriusan belajaranya. Jika dari bacaan dan pemahaman

diketahui bahwa masih banyak santri yang belum paham dengan isi

materi maka ustadz akan mengulang penjelasannya. Selain itu untuk

materi tertentu seperti tashrifiyah evaluasi dilakukan dengan cara tes

hafalan. Dari kegiatan tes itu tidak dilakukan penilaian, tetapi para ustadz

hanya mengamati dan kemudian akan melakukan pembenahan dalam

pembelajarannya atau mengulang penjelasan terhadap materi tersebut.

Dengan demikian dapat dikatakan dalam kegiatan kajian kitab tersebut

evaluasi dilakukan dengan tes secara lisan baik dengan hafalan, bacaan,

maupun penjelasan oleh santri.

Program wajib bahasa Arab yang dari adanya program tersebut

diadakan kegiatan pembelajaran penambahan mufrodat, evaluasi

dilakukan setiap saat yaitu dengan cara praktik dan secara lisan dalam

percakapan sehari-hari. Untuk memudahkan evaluasi dan pengawasan

wajib bahasa yang merupakan wujud praktik dari mufrodat yang telah

disampaikan ini, dibentuklah seksi bahasa (kismul lughah). Tugas dari

Page 122: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

107

seksi bahasa ini adalah mengawasi setiap santri dalam menggunakan

mufrodat yang telah disampaikan dalam wajib bahasa Arab pada

percakapan sehari-hari di asrama. Bagi santri yang tertangkap melakukan

pelanggaran bahasa maka dia akan menjadi jasus (mata-mata), kemudian

dia harus mengawasi santri lain dalam berbahasa dan melaporkan santri

yang melanggar bahasa kepada seksi bahasa. Selain dijadikan sebagai

jasus, santri yang melanggar bahasa juga akan dikenai iqab (sanksi)

tertentu, mungkin menyapu atau mengepel lantai seluruh/sebagian

komplek asrama. Walaupun demikian terkadang dari seksi bahasa

mengadakan ulangan tertulis mufrodat secara mendadak. Dari paparan ini

dapat dipahami bahwa evaluasi dari pembelajaran penambahan mufrodat

dilakukan pada praktek wajib bahasa sehingga dapat dikatakan

evaluasinya menggunakan cara praktek dan lisan dan terkadang juga

secara tertulis.

Program tahfidz dievaluasi dengan cara sorogan (setoran) hafalan

dari santri kepada pembina maupun kepada santri yang ditunjuk dan telah

diberi kepercayaan untuk menerima setoran teman-temannya. Jumlah

ayat yang disetorkan tidak dibatasi baik jumlah minimal maupun

maksimalnya, hal ini lebih disesuaikan dan diserahkan kepada

kemampuan hafalan masing-masing santri. Hanya saja mereka diberi

target dan batasan waktu yaitu selama kurang lebih tiga tahun di asrama

kewajiban hafalan Al-Qur‟an 3 juz (juz 28, 29, dan 30) mereka harus

sudah berhasil dihafal dengan baik, benar, dan lancar. Pada saat

Page 123: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

108

melakukan setoran jika ayat yang disetorkan ternyata kurang lancar maka

harus diulang kembali. Selain dengan setoran, pada even tertentu

diadakan lomba tahfidz dengan ayat acak yang kemudian santri diminta

melanjutkannya. Dengan demikian untuk program tahfidz ini kegiatan

evaluasi dilakukan dengan cara tes secara lisan, jika sudah benar dan

lancar maka santri tersebut boleh melanjutkan ayat berikutnya, tetapi jika

belum benar dan masih kurang lancar maka diulang terlebih dahulu.

Untuk saat ini dari jumlah 102 santri terdapat 2 santri kelas XI yang telah

berhasil menghafal 3 juz, 40 santri kelas XI dan 1 santri kelas X telah

menempuh 2 juz, sedangkan sisanya 59 santri kelas XI di bawah 2 juz.

Program pembelajaran muhadharah merupakan kegiatan praktek

pidato dalam bahasa Arab maupun Indonesia. Materi pidato diserahkan

kepada santri dengan tetap berada dalam koridor keislaman. Setiap kali

praktek pidato ini langsung dilakukan evaluasi mengenai penampilan,

penyampaian materi, artikulasi, serta isi pidato. Pelaksanaan muhadharah

ini memang secara kelompok, tetapi praktek pidatonya secara individual.

Suatu saat pada even tertentu juga diadakan lomba pidato antar santri.

Dari tuturan tersebut dapat diketahui bahwa kegiatan muhadharah

dievaluasi dengan cara praktek pidato secara individual.

Yang terakhir adalah kegiatan belajar wajib. Pelaksanaan kegiatan

belajarnya dikelola dan diatur sendiri oleh santri baik secara individual

maupun kelompok. Dari kegiatan ini tidak ada evaluasi yang

dilaksanakan di asrama, baik untuk belajar yang dilakukan individual

Page 124: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

109

maupun kelompok, baik itu kelompok tutorial sebaya maupun klinik

mapel. Untuk mengetahui pencapaian target belajar santri dapat diketahui

melalui hasil ulangan harian, UTS, ataupun UAS di sekolah. Para santri

program unggulan asrama (IPA/Agama) mayoritas telah mampu menca-

pai KKM (75) yang ditentukan madrasah.

Dari pelaksanaan program boarding school yang telah berjalan 2

tahun pelajaran ini belum semua target/tujuan dari penyelenggaraannya

tercapai. Tujuan yang telah tercapai adalah mesinkronkan antara pendidikan

umum dan agama bagi peserta didik. Hal ini terlihat pada substansi

pembelajaran yang diberikan yaitu adanya tahfidz 3 juz dan kajian kitab

keislaman wajib diikuti oleh seluruh santri. Untuk kejuaraan olimpiade sains

belum ada, tetapi prestasi di bidang lain sudah banyak dicapai antara lain

dalam lomba pidato bahasa Arab, Inggris, Indonesia, story telling, qira‟atul

kutub, kaligrafi, dan baca puisi bahasa Arab. Demikian halnya dengan

tujuan kaitannya dengan output juga belum dicapai karena dari program

boarding school ini belum meluluskan peserta didik.

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Manajemen Pembela-

jaran Boarding School Di MAN 1 Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran

2013/2014

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan/implementasi manaje-

men pembelajaran di boarding school meliputi faktor pendukung dan

penghambat terhadap jalannya manajemen pembelajaran. Faktor-faktor

Page 125: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

110

tersebut dapat berasal dari berbagai segi, baik guru, siswa/santri, fasilitas,

maupun lingkungan sekitarnya.

1. Faktor Pendukung Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran Boarding

School

Di antara faktor pendukung pelaksanaan manajemen pembelajaran

dapat dikembangkan dari kekuatan dalam analisis SWOT (Sallis, 2010:223)

yaitu sebuah rekrutmen yang kuat, adanya dukungan dari pimpinan

institusi/lembaga, adanya dukungan dari orang tua yang baik, tersedianya

fasilitas belajar yang memadai.

e. Sebuah rekrutmen yang kuat

Dari data yang ditemukan bahwa dari segi pembina, pengajar, dan

santri terdapat dukungan yang cukup kuat untuk penyelenggaraan

boarding school berciri khas pesantren. Dari segi pembina asrama,

diketahui kualitas ketiga pembina memenuhi kualifikasi pendidikan S1,

berlatarbelakang pendidikan pesantren serta pernah mengabdi di

pesantren (pembina asrama putra dari pesantren salaf dan pembina

asrama putri dari pesantren modern), hafal sebagian juz dari Al-Qur‟an,

dan mampu berbahasa Arab secara aktif, bahkan kedua pembina asrama

putri mampu berbahasa Inggris secar aktif. Selain pembina, pengajar

kajian kitab juga bekualifikasi pendidikan S1 dan berasal dari pondok

pesantren salaf. Bagitu pula untuk tentor klinik mapel juga berpendidikan

S1 dan mampu di bidang yang diampu dan bersedia mengajar pada waktu

yang fleksibel sesuai kebutuhan anak. Hal ini dapat mendukung program

Page 126: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

111

boarding yang mewajibkan berbahasa Arab dalam keseharian,

mewajibkan hafalan Al-Qur‟an 3 juz, adanya kajian kitab salaf, dan

klinik mapel untuk mendukung prestasi belajar santri di sekolah.

Dari segi santri direkrut berdasarkan seleksi baik seleksi secara

tertulis maupun lisan. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa

ssejumlah 51,96% santri merupakan peserta didik berprestasi dari

sekolah asalnya yaitu memiliki rata-rata nilai UN di atas 80 dan sejumlah

37, 25% memiliki rata-rata berkisar antara 70,00-79,00. Selain ukuran

prestasi akademik seperti tersebut, sejumlah 68,63% santri berasal dari

Madrasah Tsanawiyah negeri maupun swasta dan 8,82% berasal dari

SMP yang berciri khas keislaman. Dari data tersebut dapat dipahami

bahwa rata-rata santri memiliki kemampuan akademik tinggi dan

mempunyai basic pendidikan agama yang cukup. Selain itu para snatri

juga memiliki semangat tinggi dalam menuntut ilmu. Dengan demikian

hal itu dapat menjadi pendukung terselenggaranya program unggulan

boarding school.

f. Adanya dukungan dari pimpinan institusi/lembaga.

Penyelenggaraan program boarding school berciri khas pesantren

ini mendapat dukungan kuat dari kepala madrasah beserta jajarannya dan

juga dari pihak Kementerian Agama bidang Mapenda. Terlebih karena

memiliki tujuan yang baik yaitu mewujudkan output peserta didik yang

unggul baik di bidang akademik maupun agama.

Page 127: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

112

g. Adanya dukungan dari orang tua yang baik.

Orang tua santri rata-rata mendukung anak mereka masuk di

boarding sebab mereka berharap anak mereka juga mandapatkan

pendidikan agama yang cukup, menjadi anak yang shalih, taat beragama,

tidak hanya mendapatkan pendidikan umum dan berprestasi di bidang

umum saja.

h. Tersedianya fasilitas belajar yang memadai.

Untuk penyelenggaraan program boarding school ini sudah

tersedia fasilitas mamadai yang meliputi komplek asrama lengkap

dengan kamar beserta fasilitas kamar, ruang lobby, masjid dan mushala,

aula, ruang kelas dan fasilitas dari madrasah yang diselenggarakan untuk

digunakan bagi kepentingan belajar santri, serta fasilitas pendukung

lainnya.

2. Faktor Penghambat Pelaksanaan Manajemen Pembelajaran Boarding

School

Faktor penghambat pelaksanaan manajemen pembalajaran pun dapat

dikembangkan dari kelemahan atau hambatan dalam analisis SWOT yaitu

kebalikan dari kekuatannya (Sallis, 2010:223), antara lain dari segi siswa

misalnya terdapat beberapa input siswa yang kurang bagus, faktor fisiologis

siswa saat belajar; dari segi guru seperti kurangnya staf pengajar

berkualitas; berkurangnya dukungan dari pimpinan; masih ada fasilitas yang

kurang; orang tua siswa yang hanya menuntut hasil belajar segi kognitifnya

saja.

Page 128: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

113

f. Dari segi siswa/santri

Dari segi santri masih terdapat beberapa input yang kurang bagus,

seperti ilmu agama masih minim, belum pernah ngaji kitab, tidak bisa

bahasa Jawa karena berasal dari luar provinsi Jawa Tengah padahal kitab

yang dikaji berbahasa Jawa serta beberapa santri masih manja. Faktor

lain adalah faktor fisiologis santri yaitu mereka sudah lelah karena

belajar seharian sejak pagi sehingga semangat belajar berkurang.

(wawancara AF, CM, AM, RL)

Alternatif solusiya adalah lebih memperketat seleksi perekrutan santri

baru dan dilakukan secara obyektif, jujur, dan adil serta bagi santri yang

sudah masuk diberikan bimbingan khusus seperti klinik mapel dan

tutorial sebaya. Bagi santri yang belum pernah mengkaji kitab hendaknya

diberitahu terlebih dulu cara-cara mengkajinya serta diberi kesempatan

waktu untuk berlatih. Untuk santri yang tidak bisa berbahasa Jawa maka

pengajarnya yang harus memahami hal itu sehingga santri tetap semangat

untuk mengkaji kitab klasik dan pengajar hendaknya mau menjelaskan

ulang materi yang dipelajari menggunakan bahasa Indonesia.

Menghadapi santri manja sebaiknya tetap dilakukan pembiasaan, disiplin

dan dipaksa mandiri, tanggung jawab, hingga mereka terbiasa dan

memiliki kesadaran diri. Dalam pembelajaran pun pengajar harus kreatif

dan terampil dalam memilih serta menggunakan metode dan media,

sehingga peserta didik yang mengantuk, lelah bisa tetap semangat

mengikuti pembelajaran dengan senang.

Page 129: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

114

g. Dari segi guru/pengasuh

Pengasuh dan guru yang kompeten sudah ada, tetapi jumlahnya

masih belum seimbang dengan santri yang diasuh. Hal ini dikarenakan

sulitnya merekrut staf dengan kompetensi yang disyaratkan diantaranya

bersedia tinggal di lingkungan asrama. Solusinya adalah melakukan

pengkaderan pengurus asrama dan menyiapkan panji-panji asrama yang

diambil dari santri yang berprestasi, disiplin tinggi, serta memiliki

semangat juang dan mandiri. Panji-panji itulah yang nantinya akan

membantu pengasuh dalam pelaksanaan kegiatan asrama dan menegak-

kan disiplin asrama yang ada. Sebagaimana di pondok modern Gontor

yang menerapkan sistem pengkaderan dan reorganisasi. Dengan

demikian kegiatan dan disiplin asrama akan tetap dapat berjalan meski

jumlah pengasuh belum seimbang dengan jumlah santri. Selain itu

dengan mengubah jadwal kegiatan yang sekiranya pada waktu itu

pengajar dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, dan

seperti halnya klinik mapel santri mengkonfirmasikan terlebih dahulu

pelaksanaan kegiatan tersebut di waktu sebelumnya, sehingga dapat

diketahui dan menemukan waktu yang kedua belah pihak bisa hadir.

h. Berkurangnya dukungan dari pimpinan dan ada pihak yang menentang.

Dukungan dari pihak pimpinan mungkin sudah didapatkan, tetapi

kemungkinan masih ada pihak yang belum bisa menerima keberadaan

boarding school dengan segala aktivitasnya ini. Hal lain lagi adalah

keberadaan boarding ini adalah milik madrasah bukan sebaliknya,

Page 130: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

115

sehingga kegiatan santri di boarding harus mengikuti iklim di madrasah.

Misalnya pada saat di madrasah mengadakan kegiatan ujian atau ulangan

baik tengah semester maupun akhir semester, maka semua kegiatan

asrama diliburkan. Kegiatan santri yang ada hanyalah shalat berjama‟ah

tilawah Al-Qur‟an, dan belajar. Dengan demikian kegiatan asrama yang

pada dasarnya dapat selesai menjadi terlambat. (wawancara SW dan AF )

Untuk mengatasi hambatan itu dilakukan pemberian pengertian

kepada pihak-pihak yang kurang menerima program ini bahwasanya

penyelenggaraan program boarding school merupakan investasi masa

depan jangka panjang dan berupa ilmu umum dan agama yang

manfaatnya dapat dirasakan di kemudian hari, serta menambah

keyakinan bahwa keputusan untuk menggunakan PSBB sebagai asrama

peserta didik adalah bertujuan baik dan mulia.

i. Masih ada fasilitas yang kurang.

Fasilitas asrama memang sudah memadai, tetapi masih ada yang

kurang seperti halnya komputer, di asrama hanya terdapat satu unit

beserta printernya. Santri putri belum mempunyai tempat untuk shalat

dan mengaji yang tetap, karena aula Al-Khawaritsmi yang digunakan

sebagai tempat shalat jama‟ah dan mengaji serta kegiatan asrama lain

terkadang digunakan untuk kepentingan rapat baik oleh dinas maupun

pihak MAN, bahkan disewakan untuk acara umum. Sebenarnya di sekitar

komplek asrama putri sudah terdapat mushala dengan kondisi yang baik,

Page 131: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

116

tetapi kapasitasnya tidak cukup untuk menampung jama‟ah santri putri

yang berjumlah lebih dari 60 santri. (observasi dan wawancara santri)

Oleh karena itu pembina dan para santri berinisiatif menggunakan

ruang lobby baik asrama Al-Azhar maupun Al-Lighar untuk melaksana-

kan shalat jama‟ah atau kegiatan lain seperti tahfidz, dan penambahan

mufrodat, sedangkan muhadharah kadang dilakukan di halaman asrama.

Untuk penggunaan fasilitas komputer, diberlakukan absensi dan tugas

piket diwan, sehingga bagi siapa saja yang ingin menggunakan komputer

harus mengisi daftar absensi dulu dan antre. Cara lain adalah meminta

izin kepada pihak sekolah untuk menggunakan laboratorium komputer

pada waktu tertentu.

j. Orang tua siswa/santri dan beberapa pihak lebih menuntut hasil belajar

prestasi segi kognitifnya.

Sebagian besar orang tua mendukung, tetapi masih ada beberapa

yang memanjakan anaknya sehingga pada saat anak mengeluh akan

kegiatan asrama dan sekolah yang cukup padat, serta disiplin asrama

yang ketat, beberapa orang tua ingin menarik anaknya dari asrama.

Beberapa hanya melihat peningkatan belajar anak dari segi kognitif dan

nilai dari belajar anak, tidak memperhatikan bagaimana progresivitas dari

segi afektif dan psikomotoriknya serta aspek religiusitasnya. (wawancara

AF)

Disebabkan hal itu maka pihak asrama mengambil langkah untuk

mengurangi kegiatan asrama dan pelonggaran peraturan asrama dengan

Page 132: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

117

tidak menghilangkan kedisiplinan. Kegiatan asrama yang tetap

dilaksanakan adalah kegiatan yang mendukung tujuan dari

penyelenggaraan program boarding school sebagai program unggulan di

MAN 1 Kabupaten Magelang.

Page 133: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

118

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan paparan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian

sebelumnya dapat peneliti simpulkan mengenai hasil penelitian tentang

manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang

tahun pelajaran 2013/2014 sebagai berikut:

1. Implementasi Manajemen Pembelajaran Boarding School Di MAN 1 Kabu-

Paten Magelang

a. Pembelajaran boarding school di MAN 1 Kabupaten Magelang

Boarding school merupakan program unggulan yang ada di MAN

1 Kabupaten Magelang dengan tujuan tinggi. Pembelajaran yang ada di

boarding adalah upaya untuk mencapai dan merealisasikan tujuan dari

penyelenggaraan program tersebut. Diantaranya adalah penambahan

mufrodat untuk mendukung pelaksanaan wajib bahasa Arab, tahfidz

(hafalan) Al-Qur‟an 3 juz, muhadharah (pidato), kajian kitab, dan

program belajar wajib. Waktu santri boarding diisi dengan kegiatan

keagamaan, dan belajar yaitu sore ba‟da Ashar dimulai kegiatan asrama

yang hingga belajar wajib pukul 20.00-21.30 WIB dan ba‟da Shubuh

hingga pukul 05.30 WIB. Intensitas bimbingan belajar santri pun lebih

banyak daripada siswa regular, sebab bagi santri boarding difasilitasi

klinik mapel beserta tentornya sesuai bidang yang diampu. Selain itu

Page 134: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

119

santri juga diberikan pendidikan karakter yang berisi motivasi untuk

maju dan meraih tujuan serta cita-cita tinggi di bidang agama dan umum.

b. Fungsi-fungsi manajemen pembelajaran boarding school di MAN 1

Kabupaten Magelang

Dalam fungsi manajemen pembelajaran terdapat kegiatan peren-

canaan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran, dan pengawasan beserta evaluasi pembelajaran.

Pembelajaran di boarding tidak diawali dengan penyusunan rencana

pembelajaran dikarenakan model pendidikan yang ada mengadopsi dari

pendidikan di pesantren salaf dan modern. Di awal tahun hanya

dilakukan penyusunan program pembelajaran yang meliputi materi apa

yang akan diberikan, tujuan pemberian materi itu, serta langkah untuk

mencapai tujuan. Pada bagian pengorganisasian terdapat pengelolaan

pendidik, peserta didik/santri, materi serta waktu pelaksanaan

pembelajaran. Kemudian pelaksanaan pembelajaran menggunakan

metode sorogan, bandongan, ceramah, dan lain-lain, sedangkan media

yang digunakan berupa media cetak seperti kitab dan papan tulis serta

perangkatnya. Terakhir adalah pengawasan serta evaluasi pembelajaran,

di mana pengawasan terhadap pembelajaran dilakukan oleh penanggung

jawab boarding yaitu kepala madrasah dan pengasuh/pembina asrama.

Untuk evaluasi secara formal tidak ada, tetapi lebih ditekankan secara

praktis dan lisan yang dilakukan setiap saat.

Page 135: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

120

2. Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajaran boarding

school di MAN 1 Kabupaten Magelang

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen pembelajaran

boarding school meliputi faktor pendukung dan penghambat. Di antara

faktor pendukung pelaksanaan manajemen pembelajaran adalah adanya

sebuah rekrutmen pendidik dan peserta didik yang kuat dengan ditetapkan

syarat tertentu untuk seleksi, dukungan dari pimpinan, dukungan orang tua

santri/siswa, dan ketersediaan fasilitas yang memadai. Sementara itu juga

terdapat faktor yang menghambat yang berasal dari santri/siswa, seperti

adanya beberapa input yang kurang baik serta faktor fisiologis santri/siswa.

Faktor yang berasal dari pendidik, antara lain terbatasnya jumlah pendidik

karena sulitnya memperoleh sosok pembimbing sehingga jumlah yang ada

tidak seimbang dengan jumlah santri yang dibina. Selain itu penghambatnya

adalah adanya beberapa pihak yang belum bisa menerima keberadaan

boarding, masih adanya fasilitas yang kurang, serta tuntutan aspek kognitif

yang lebih dominan.

B. Saran

Penyelenggaraan program boarding school dengan ciri khas pesantren

atau keislaman hendaknya lebih ditingkatkan dan dimantapkan. Pelaksanaan

pembelajaran di boarding pun sebaiknya lebih ditertibkan, dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan kedisiplinan yang sudah ditetapkan

hendaknya diterapkan dengan sungguh-sungguh sehingga tujuan dari boarding

Page 136: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

121

yang diinginkan dapat tercapai. Khusus untuk santri putri hendaknya diberikan

kajian tentang keputrian yang mungkin dua kali dalam satu minggu dengan

dipimpin oleh ustadzah atau guru putri yang paham akan masalah keputrian.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, atas segala bentuk hidayah, taufiq, serta inayah Allah

SWT penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan penuh rasa syukur.

Peneliti menyadari bahwa penelitian dan penulisan skripsi ini belum

mencapai taraf sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan peneliti

dalam menggali dan menyerap ilmu pengetahuan serta informasi. Oleh karena

itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat peneliti harapkan demi

penyempurnaan skripsi ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut

penulisan skripsi ini dapat mendekati taraf sempurna.

Akhirnya peneliti sampaikan jazakumullahu khair kepada semua pihak

yang telah membimbing, memotivasi, dan membantu proses penelitian dan

penyelesaian penulisan skripsi ini sehingga dapat mencapai tahap akhir.

Harapan peneliti semoga hasil penelitian dalam bentuk skripsi ini dapat

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya. Aamiin.

Page 137: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

122

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta:

Ciputat Pers.

Arifin, Zaenal. 2011. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Baharuddin dan Moh. Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN-

Maliki Press.

Depdikbud. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dirjen. Pendidikan Islam. 2006. Undang-undang dan Peraturan Pemerintah

tentang Pendidikan. Jakarta: Departemen Agama.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. 2005. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Halim, A., dkk. 2005. Manajemen Pesantren. Yogyakarta: PT Lkis Pelangi

Aksara.

Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hill, Winfred F. 2009. Theories of Learning, terj. M. Khozim. Bandung: Nusa

Media.

Kartono, Kartini. 1994. Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan, dan

Industri. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maimun, Agus dan Agus Zaenul Fitri. 2010. Madrasah Unggulan: Lembaga

Pendidikan Alternatif Di Era Kompetitif. Malang: UIN-Maliki Press.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Page 138: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

123

Muhaimin. 2009. Rekonstruksi Pendidikan Islam: Dari Paradigma

Pengembangan, Manajemen Kelembagaan, Kurikulum hingga Strategi

Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Muliawan, Jasa Ungguh. 2005. Pendidikan Islam Itegratif. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Nasir, Ridlwan. 2005. Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Sallis, Edward. 2010. Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan, terj. Ahmad Ali

Riyadi dan Fahrurrozi. Yogyakarta: IRCiSoD.

Saroni, Muhammad. 2006. Manajemen Sekolah: Kiat Menjadi Pendidik yang

Kompeten. Yogykarta: Ar-Ruzz.

Seifert, Kelvin. 2010. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan, terj.

Yusuf Anas. Yogyakarta: IRCiSod.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

STAIN Salatiga. 2009. Pedoman Peulisan Skripsi dan Tugas Akhir. Salatiga:

STAIN Salatiga Press.

Suprayogo, Imam. 2001. Metodologi Penelitian Sosial Agama. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Suwardi. 2007. Manajemen Pembelajaran. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat Pers.

Usman, Husaini. 2006. Manajemen: Teori, Praktik, dan Pendidikan. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yasmadi. 2002. Modernisasi Pesantren: Kritik Nurcholis Madjid Terhadap

Pendidikan Islam Tradisional. Jakarta: Ciputat Pers.

Zarkasyi, Abdullah Syukri. 2005a. Manajemen Pesantren: Pengalaman Pondok

Modern Gontor. Ponorogo: Trimurti Press.

Page 139: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

124

2005b. Gontor dan Pembaharuan Pendidikan

Pesantren. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

http://www.kajianteori.com/2013/03.html: Boarding School: Jenis-jenis Boarding

School, diakses pada Rabu, 16 Juli 2014 pukul 15.25.

http://en.wikipedia.org/wiki/boardingschool: Boarding School, diakses Rabu, 10

Sept „14 pukul 09.50

Page 140: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

125

LAMPIRAN

Page 141: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

126

INSTRUMEN PEDOMAN PENELITIAN

A. Pedoman Observasi

1. Letak geografis asrama MAN 1 Kabupaten Magelang.

2. Kondisi obyektif pembina, dewan asatidz, dan santri asrama MAN 1

Kabupaten Magelang.

3. Kondisi sarana dan prasarana asrama MAN 1 Kabupaten Magelang.

4. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan pembinaan di asrama MAN 1

Kabupaten Magelang.

5. Sikap santri dalam mengikuti kegiatan asrama.

B. Pedoman Dokumentasi

1. Sejarah MAN 1 Kabupaten Magelang.

2. Visi dan misi MAN 1 Kabupaten Magelang.

3. Susunan organisasi kepemimpinan MAN 1 Kabupaten Magelang.

4. Sejarah diadakannya program boarding school di MAN 1 Kabupaten

Magelang.

5. Tujuan penyelenggaraan program boarding school.

6. Daftar inventaris sarana prasarana asrama.

7. Susunan kepengurusan dewan pengelola asrama.

8. Daftar ustadz/ustadzah pengampu kegiatan pembelajaran di asrama beserta

kulifikasi pendidikannya.

9. Susunan kepengurusan santri putra dan putri asrama.

10. Tata tertib/peraturan bagi santri putra dan putri asrama.

Page 142: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

127

11. Daftar santri putra dan putri asrama.

12. Jadwal kegiatan pembelajaran dan kegiatan lain santri asrama.

13. Rencana pelaksanaan kegiatan santri asrama

14. Foto-foto kegiatan santri..

C. Pedoman Wawancara

1. Untuk kepala sekolah selaku penanggung jawab asrama.

a. Bagaimana sejarah program boarding school di MAN 1 Kabupaten

Magelang?

b. Siapa penggagas pertama adanya program tersebut?

c. Bagaimana konsep penyelengaraan program tersebut?

d. Apa faktor pendukung terlaksananya program tersebut? Apa faktor

penghalangnya?

e. Tujuan apa yang ingin dicapai dari program tersebut?

f. Apa yang menjadi pertimbangan dalam memilih pengasuh atau pembina

asrama?

g. Pelajaran apa yang menjadi tambahan bagi santri asrama untuk

menunjang pencapaian tujuan?

h. Apa kualifikasi pengajar jam tambahan bagi santri asrama?

i. Apa syarat-syarat penerimaan santri baru asrama?

j. Kegiatan pembelajaran keagamaan apa yang menjadi pelajaran tambahan

bagi santri asrama, setelah usai KBM bersama siswa reguler lain?

k. Adakah prestasi yang telah dicapai oleh santri asrama sejak

penyelenggaraannya sampai saat ini?

Page 143: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

128

2. Untuk waka bagian humas dan keislaman.

a. Apa latar belakang penyelenggaraan program boarding school ini?

b. Bagaimanakah model pengasuhan/pembinaan santri asrama?

c. Bagaimana latar belakang pendidikan keagamaan dan umum santri

asrama?

d. Apa yang menjadi pertimbangan dalam menentukan pengasuh/pembina

asrama?

e. Pelajaran apa yang menjadi tambahan bagi santri asrama?

f. Faktor apa yang mempengaruhi penunjukan guru pengajar jam tambahan

bagi santri dan bagaimana pembagian tugas mengajarnya?

g. Apa faktor pendukung terselenggaranya program boarding school ini?

Apa faktor penghambatnya?

3. Untuk pembina asrama.

a. Bagaimana penyusunan program pembelajaran dan kegiatan lain santri?

(tahunan/persemester)

b. Bagaimana pembuatan jadwal kegiatannya?

c. Apakah tujuan yang ingin dicapai dari adanya setiap kegiatan dan

pembelajaran di asrama?

d. Dalam penyusunan kegiatan santri faktor apa yang menjadi pertimbangan

utama?

e. Apa kewajiban santri dalam asrama?

f. Bagaimana strategi dan metode pembelajaran di asrama?

Page 144: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

129

g. Untuk wajib bahasa, bagaimana cara mengajarkan keterampilan

berbahasanya?

h. Bagaimana cara mengawasi pelaksanaan wajib bahasa?

i. Untuk hafalan al-Qur‟an, bagaimana model pengajaran dan evaluasinya?

Berapa banyak jumlah ayat minimum yang diwajibkan setiap hari?

j. Kegiatan pembelajaran apa yang dilaksanakan sejak ba‟da maghrib

hingga malam dan ba‟da subuh?

k. Bagaimana pelaksanaan pembelajarannnya? Siapa yang mengajar?

l. Bagaimana pengawasan dalam pembelajaran?

m. Adakah kegiatan evaluasi untuk mengetahui pencapaian target belajar?

Bagaimana?

n. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan manajemen

pembelajaran di asrama?

o. Adakah prestasi yang telah berhasil dicapai oleh santri? Apa? Kapan?

4. Untuk ustadz pengampu kajian kitab.

a. Kurikulum apa yang digunakan untuk pembelajaran di asrama?

b. Apakah sebelum melaksanakan pembelajaran dilakukan penyusunan

program pembelajaran?

c. Dalan penyusunan program pembelajaran, faktor apa yang perlu

diperhatikan?

d. Apakah tujuan pelaksanaan pembelajaran di asrama?

e. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran?

f. Media apa yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran?

Page 145: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

130

g. Adakah pembagian kelas dalam pembelajaran di asrama? Apa yang

menjadi dasar pembagiannya?

h. Hal-hal apa yang menjadi dasar penentuan subyek pelajaran bagi setiap

kelas?

i. Kualifikasi apa yang mendasari penentuan pengajar untuk setiap subyek?

j. Bagaimana cara mengawasi jalannya proses pembelajaran?

k. Bagaimana cara melakukan kegiatan evaluasi untuk mengeahui tingkat

keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembelajaran?

l. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pembelajaran?

m. Adakah peraturan-peraturan khusus dari masing-masing pengajar selama

proses pembelajaran?

n. Bagaimana sikap santri dalam mengikuti kegiatan pembelajaran?

5. Untuk tentor pengampu klinik mapel.

a. Tujuan apa yang ingin dicapai dari adanya kegiatan pembelajaran

tambahan ini?

b. Bagaimana cara menyusun proram pembelajaran?

c. Mengapa subyek pelajaran ini ditambahkan dan diberikan kepada santri

asrama?

d. Metode apa yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran?

e. Media apa yang digunakan untuk menunjang keberhasian pembelajaran?

f. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan kegiatan

pembelajaran tambahan?

Page 146: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

131

g. Bagaimana cara mengawasi dan mengevaluasi pencapaian tujuan

pembelajaran tambahan?

h. Bagaimana sikap santri dalam mengikuti pembelajaran tambahan?

6. Untuk santri.

a. Bagaimana perasaan kamu dalam mengikuti program boarding school

ini?

b. Apa alasan kamu mengikuti program ini?

c. Adakah kendala yang kamu hadapi selama mengikuti program ini?

d. Menurut kamu bagaimana cara ustadz/ustadzah dalam mengajar di

asrama?

e. Sejauh ini manfaat apa yang telah kamu dapat dengan mengikuti program

ini?

f. Adakah peraturan atau ketentuan bagi santri yang memberatkan kamu?

g. Apakah saran kamu untuk peningkatan program boarding school ini?

h. Bagaimana cara kamu membagi waktu antara tugas sekolah dan tugas

asrama?

i. Menurut kamu, adakah fasilitas asrama yang masih perlu ditambah?

Page 147: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

132

BIODATA (DATABASE) SANTRI

Nama Lengkap :

Alamat :

Kelas :

Asal Sekolah :

Rata-rata Nilai UN SMP/MTs :

Nama Orang Tua :

Penghasilan Orang tua/bln : Pilih salah satu

a. < Rp. 1.000.000,-

b. Rp. 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,-

c. >Rp. 3.000.000,-

Jumlah saudara :

Jumlah saudara yang masih sekolah:

Page 148: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

133

CATATAN LAPANGAN

Catatan Lapangan I

Metode Pengumpulan Data: Observasi

Hari dan Tanggal : Sabtu, 19 April 2014

Jam : 11.30 WIB

Lokasi : MAN 1 Kabupaten Magelang

Sumber Data :

Deskripsi Data:

Kesempatan ini adalah kedua kalinya peneliti datang ke lokasi MAN 1

Kabupaten Magelang dan kesempatan pertama untuk survei dan observasi lokasi

madrasah beserta asramanya setelah satu pekan sebelumnya mengajukan izin

untuk melakukan penelitian di asramanya dan mendapat izin dua hari sebelum

observasi. Pada waktu mengajukan izin penelitian hari Jum‟at, 11 April 2014

peneliti tidak bisa secara langsung melakukan observasi disebabkan pada hari itu

sedang dilakukan persiapan Ujian Nasional bagi siswa kelas XII, peneliti hanya

bertemu dengan pegawai tata usaha bagian arsip. Pada observasi kali ini penliti

bersama seorang teman dan didampingi oleh seorang siswi kelas XII yang juga

merupakan santri IBS Daarunnajah. Dalam observasi tersebut diperoleh hasil

mengenai letak MAN 1 Kabupaten Magelang, letak asrama IBS Daarunnajah, dan

keadaan asrama putri secara umum.

Page 149: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

134

Interpretasi:

MAN 1 Kabupaten Magelang terletak di jalan Sunan Bonang No. 17

Karet, Jurang Ombo, Kota Magelang dan berada di sebelah barat dekat dengan

Akademi Militer Angkatan Darat. MAN 1 Kabupaten Magelang memiliki dua

lokasi yaitu lokal barat dan timur. Kantor sekretariat, administrasi, perpustakaan,

laboratorium, ruang kelas, ruang guru, masjid, lapangan, dan asrama putra-putri

berada di area lokal timur, sedangkan area lokal barat hanya digunakan untuk

kelas program keterampilan, dan bengkel/tempat praktek program keterampilan.

Asrama IBS (Islamic Boarding School) MAN 1 Kabupaten Magelang

berada di area lokal timur sebelah selatan. Asrama putra berada di sebelah timur

lapangan olahraga dan di sebelah selatan masjid Daarunnajah MAN 1 Kabupaten

Magelang, sedangkan asrama putri berada di sebelah barat lapangan olahraga

yaitu area dan gedung yang dahulunya merupakan PSBB. Sebelah barat asrama

putri terdapat aula Al-Khawaritsmi yang biasa digunakan untuk rapat maupun

pertemuan. Aula ini juga digunakan sebagai tempat shalat jama‟ah dhuhur para

sisiwi MAN dan para guru wanita, para siswa berjama‟ah di masjid. Selain itu

aula juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan asrama dan shalat berajama‟ah

sehari-hari para santri putri.

Komplek asrama putri terdiri dari 20 ruang kamar beserta kamar mandi

dalam dan berbagai fasilitas pelengkapnya yang memadai, 1 ruang makan

bersama, 1 dapur beserta perlengkapannya, 2 lobby, 1 ruang jenguk, 1 kamar

pengasuh lengkap dengan kamar mandi dalam, laboratorium IPA dan bahasa

(Penggunanya adalah seluruh warga MAN), 1 ruang kantor (diwan) yang juga

Page 150: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

135

merupakan ruang komputer umum untuk santri, 1 ruang kelas (biasanya

digunakan sebagai tempat pelatihan, MGMP, dll.). Di tengah-tengah komplek

asrama terdapat halaman yang cukup luas dan sebelah selatan asrama adalah

tempat jemuran para santri putri.

Page 151: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

136

Catatan Lapangan II

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Sabtu, 26 April 2014

Jam : 07.15 WIB

Lokasi : Ruang Waka Humas dan Keislaman

Sumber : HR

Deskripsi Data:

Informan adalah wakil kepala bagian humas dan keislaman. Wawancara

kali ini merupakan wawancara yang pertama kali dengan beliau. Sebelum

melakukan wawancara peneliti terlebih dahulu menghubungi beliau untuk

konfirmasi waktu wawancara. Pada waktu yang telah disepakati, peneliti lalu

menemui beliau dan mengajukan beberapa pertanyaan. Dari wawancara yang

telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

Penyelenggaraan boardng school merupakan salah satu langkah untuk

mensinkronkan antara pendidikan umum dan pendidikan agama, sehingga peserta

didik yang sekaligus menjadi santri asrama diharapkan memiliki pengetahuan

agama dan pengetahuan umum secara seimbang. Selain itu ini juga merupakan

langkah agar pihak sekolah dibantu oleh pembina asrama dapat mengawasi

aktivitas peserta didik dan mendidik mereka secara penuh yaitu selama 24 jam di

samping juga diberikan pelajaran tambahan berupa kitab, Al-Qur‟an, bahasa, dan

khithobah, serta pendidikan kedisiplinan dan kemandirian. Harapannya peserta

didik yang tinggal di boarding (tidak semua siswa di boarding melainkan hanya

tidak. Target lain untuk anak boarding adalah fasih berbahasa Arab dan Inggris

Page 152: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

137

dan juga memiliki kemampuan agama yang tinggi. Jika di sekolah umum ilmu

agamanya kurang, dan di pondok ilmu umunya kurang, maka kami berusaha

mengakomodasikan agar anak-anak itu pendidikan umumnya bagus, agamanya

pun bagus, dan ditambah bahasa asingnya juga lancar. Selain itu alumni boarding

diharapkan nantinya siap dipakai di masyarakat setelah lulus, apalagi masyarakat

saat ini perlu seorang pemimpin yang bagus kualitas agama, bahasa, dan memiliki

jiwa pemimpin. Seluruh santri boarding wajib hafal 3 juz dari Al-Qur‟an yaitu juz

28, 29, dan 30 serta beberapa surat penting seperti Al-Waqi‟ah, Ar-Rahman,

Yaasiin, kemudian khusus bagi santri yang masuk jurusan Agama ada tambahan

kewajiban menghafal semua ayat-ayat Al-Qur‟an dan hadist yang terdapat dalam

pelajaran pelajaran Aqidah Akhlak, Fiqh, serta Qur‟an Hadist. Dan bagi peserta

didik jurusan program Agama diwajibkan masuk asrama. Pembelajaran praktek

khithobah atau pidato dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab merupakan

upaya mempersiapkan mereka untuk siap terjun ke masyarakat dan ketika ada

lomba ke luar sekolah mereka telah siap pakai tanpa adanya latihan yang berarti.

Tidak semua siswa dapat masuk asrama sebab untuk masuk asrama ada seleksinya

yaitu seleksi prestasi akademik, tes tertulis matematika dan IPA, wawancara

bahasa Arab dan Inggris dasar serta tes membaca/tilawah Al-Qur‟an. Secara rasio

anak asrama adalah anak-anak unggulan yang di atas rata-rata siswa lain, karena

mereka adalah siswa berprestasi dari MTs/SMP asalnya yaitu peringkat 1-10.

Penyelenggaraan boarding school juga merupakan upaya untuk mengumpulkan

anak-anak yang berprestasi untuk dimatangkan dan ditambah kemampuan bahasa

Arab dan Inggris, agama, serta eksaknya. Untuk model pengasuhan santri kepala

Page 153: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

138

asrama membawahi pembina asrama putra dan putri. Kegiatan santri pada malam

hari dibangunkan untuk shalat sunnat tahajjud (pada hari-hari tertentu) dan

hafalan Al-Qur‟an di pagi hari (kondisional). Selain itu santri asrama juga

diberikan jam pelajaran tambahan untuk kajian kitab (semua jurusan baik IPA

unggulan asrama maupun Agama). Santri asrama yang saat ini terbagi menjadi 4

kelas yaitu XI IPA Unggulan asrama, XI Agama, X1 (rintisan program Agama)

dan X2 (rintisan ) program IPA Unggulan asrama. Asrama putri yang sekarang

dahulunya PSBB yang merupakan tempat pelatihan untuk melatih guru dan atau

pegawai di lingkungan Kemenag Jawa Tengah bagian selatan yaitu karesidenan

Kedu, Banyumas, dan Surakarta. Akan tetapi tahun-tahun belakangan ini

keberadaannya menganggur, sehingga pihak MAN meminta izin Kemenag bidang

Mapenda untk penggunaan PSBB sebagai asrama siswa. Mulailah pada tahun

pelajaran 2012/2013 dengan harapan akan memperoleh investasi jangka panjang

yaitu anak pandai di bidang umum, bahasa, dan agama. Sedangkan yang saat ini

menjadi asrama putra memang dulu merupakan asrama siswa sejak berstatus

PGA, kemudian setelah beralih menjadi MAN tetap difungsikan sebagai asrama

dengan ciri khas pesantren.

Kualifikasi pembina asrama adalah mampu berbahasa Arab dan atau bahasa

Inggris secara aktif, pendidikan S1/proses S1, berpengalaman mengelola atau

alumni pondok pesantren. Untuk kepala asrama mampu berbahasa Arab dan

Inggris secara aktif. Bagi pengampu kajian kitab: pendidikan S1, alumni pondok

pesantren, mampu di bidang yang diampu dan mampu dari segi waktu. Pengampu

klinik mapel: pendidikan S1 sesuai dengan materi yang diampu, mampu di

Page 154: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

139

bidangnya dan mampu dari segi waktu serta tenaga. Faktor pendukung

penyelenggaraan boarding school di antaranya adanya lokasi dan fasilitas gedung

yang memadai, fasilitas sekolah yang lain pun siap dan bisa digunakan; sedangkan

penghambatnya adalah perlunya tambahan biaya untuk mensubsidi santri yang

berlatar belakang ekonomi keluarga kurang mampu, pada saat belajar kadang anak

mengantuk karena capai.

Interpretasi:

Penyelenggaraan boarding school di MAN awalnya dilatarbelakangi oleh

keprihatinan melihat keberadaab gedung PSBB yang cukup lama menganggur,

sehingga pihak MAN berinisiatif untuk mengadakan program boarding school

sebagai program unggulan dengan harapan memperoleh investasi jangka panjang

yaitu dapat mengahasilkan output peserta didik yang berkualitas tinggi (baik di

bidang umum, agama, maupun bahasa), siap terjun di masyarakat, berprestasi baik

di dalam maupun di luar sekolah. Santri asrama di asuh langsung oleh pembina

asrama dan dikepalai seorang kepala asrama. Pembina asrama disyaratkan

berpendidikan S1/proses S1, mampu berbahasa Arab dan atau Inggris aktif,

berpengalaman mengelola pesantren atau alumni pondok pesantren. Khusus untuk

kepala asrama mampu berbahasa Arab dan Inggris aktif. Peserta didik yang masuk

asrama berasal dari MTs/SMP dan melalui seleksi prestasi akademik, tes tertulis

mapel matematika dan IPA, wawancara bahasa Arab dan Inggris dasar, serta tes

tilawah atau baca Al-Qur‟an. Santri asrama dibrikan tambahan kajian kitab, dan

les dengan sistem klinik mapel. Pengampu kajian kitab harus berpendidikan S1,

alumni pondok pesantren, dan mampu di bidangnya serta dari segi waktu.

Page 155: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

140

Pengampu klinik mapek disyaratkan berpendidikan S1 sesuai bidang yang

diampu, mampu dari segi tenaga dan waktu. Bagi santri sendiri wajib

menghafalkan 3 juz dari Al-Qur‟an yaitu juz 28, 29, 30, dan beberapa surat

penting seperti Al-Waqi‟ah, Ar-Rahman, Yaasiin. Selain hafalan Al-Qur‟an santri

juga dilatih dengan adanya praktek pidato. Faktor pendukung penyelenggaraan

program boarding school adalah adanya lokasi dan fasilitas gedung yang

memadai, fasilitas sekolah yang lain pun siap dan bisa digunakan. Faktor

penghambatnya adalah perlunya tambahan biaya untuk mensubsidi santri yang

berlatar belakang ekonomi keluarga kurang mampu, pada saat belajar kadang anak

mengantuk karena lelah.

Page 156: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

141

Catatan Lapangan III

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Senin, 28 April 2014

Jam : 20.00 WIB

Lokasi : Masjid Daarunnajah MAN 1 Kab. Magelang

Sumber : CM

Deskripsi Data:

Informan adalah pembina asrama putra. Kali ini merupakan wawancara

pertama peneliti kepada informan. Akan tetapi sebelumnya peneliti telah bertemu

dengan informan pada saat observasi dan menyampaikan maksud penelitian di

asrama sekaligus menyampaikan permohonan mengenai beberapa dokumen

asrama yang diperlukan. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti sudah

berkonfirmasi melalui ponsel untuk menentukan waktu wawancara. Pada

wawancara di kesempatan kali ini peneliti sekaligus meminta dokumen yang

beberapa hari sebelumnya diajukan. Dari wawancara tersebut diperoleh hasil

sebagai berikut:

Penyusunan jadwal belajar, program pembelajaran, dan kegiatan asrama

dilakukan di awal tahun yang ditentukan dengan mempertimbangkan kebutuha

santri akan substansi dari materi serta ketersediaan waktu santri dan pengajarnya.

Tujuan dari setiap pembelajaran secara umum adalah untuk menambah dan

memperdalam pengetahuan agama santri. Dalam pendidikan di asrama santri

diwajibkan menghafal ayat Al-Qur‟an sebanyak 3 juz yang mana sudah

ditentukan mana saja yang harus dihafalkan yaitu mulai dari juz 28, 29, dan 30

Page 157: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

142

serta wajib menggunakan bahasa Arab dalam kesehariannya kecuali untuk kata-

kata yang memang belum diketahuinya. Selain itu, para santri pun wajib menaati

segala peraturan asrama yang telah ditentukan. Pelaksanaan wajib bahasa diawasi

langsung oleh pembina asrama dengan dibantu seksi bahasa (kismul lughah) dan

bagi santri yang melakukan pelanggaran bahasa pun ada sanksinya. Pada dasarnya

untuk pelaksanaan wajib bahasa ini sudah didukung oleh lingkungan yaitu sudah

di asrama, tetapi pengkondisiannya belum bisa dilakukan dengan baik. Selain itu

pengawas bahasa hanya ada beberapa orang dan belum seimbang dengan pelaku

wajib bahasanya. Lingkungan memang secara nyata sudah di asrama, tetapi

terkadang mereka kurang terdorong untuk melaksanakan wajib bahasa, bahkan

sebagian santri sudah bagus dalam melaksanakan wajib bahasa dengan bahasa

Arab, tetapi yang lainnya masih menggunakan bahasa lokal sehingga pada

akhirnya mereka yang telah terkondisikan menjadi berpengaruh. Bahkan kadang

santri yang bagus bahasa Arabnya dan menjadi kismul lughah merasa enggan

ataupun sungkan untuk mengawasi santri lain karena mungkin yang

diawasiberpostur tubuh lebih besar atau teman dekatnya. Untuk mendukung wajib

bahasa ini diajarkan keterampilan berbahasa yaitu dengan adanya penambahan

kosakata/mufrodat pada hari-hari yang telah ditentukan.

Hafalan Al-Qur‟an diajarkan secara tamanni, kemudian santri melakukan hafalan

secara otodidak, selanjutnya santri wajib menyetorkan hafalan kepada pembina

atau senior yang ditujuk. Adapun jumlah ayat atau surat yang disetorkan pada

jadwal tahfidz tidak ada batas minimumnya, hanya saja ditargetkan sampai lulus

MAN nanti 3 juz yang telah ditentukan tersebut harus sudah selesai dihafal

Page 158: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

143

dengan lancar. Akan tetapi bila 3 juz itu telah selesai sebelum batas waktu

maksimal yang ditentukan maka diperbolehkan menambah hafalan maupun

dengan menghafal surat-surat tertentu dari Al-Qur‟an. Dalam kegiatan tertentu

kadang diadakan lomba tahfidz dengan seleksi ayat secara acak lalu peserta

diminta untu melanjutkan.

Kegiatan muhadharah atau khothabah (pidato) dilaksanakan dengan jadwal ada

muhadharah diniyah dan muhadharah usbu‟iyah dengan tema bebas yang penting

tentang keagamaan bisa fiqh, aqidah, hadits, dan lain-lain. Pada muhadharah

usbu‟iyah terkadang bergabung dengan santri putri. Setiap kali kegiatan

muhadharah dilakukan evaluasi secara langsung yaitu praktek pidatonya.

Kegiatan pembelajaran sudah ada sebagaimana di jadwal dengan ketentuan yang

berbeda satu hari dengan hari yang lain. Untuk kegiatan belajar wajib kadang

santri putra dan putri belajar bersama membentuk kelompok, kadang mengadakan

klinik mapel dengan memdatangkan tentor dari luar atau mengadakan tutor

sebaya. Untuk evaluasinya tidak ada, dan untuk mengetahui pencapaian target

belajar dapat diketahui melalui hasil ulangan atau ujian di sekolah.

Faktor pendukungnya adalah input bagus, pinter, kreatif, serta fasilitas cukup

memadai. Sementara penghambatnya adalah santri kadang sudah lelah belajar

seharian di sekolah sehingga terkadang mereka kurang semangat untuk

melaksanakan jadwal asrama maupun mengaji serta latar belakang santri yang

berbeda-beda. Untuk prestasi santri di sekolah bagus, di luar sekolah pun sudah

beberapa kali juara. Mengenai peraturan bagi santri putra dan putri secara umum

sama.

Page 159: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

144

Interpretasi:

Penyusunan program belajar dan kegiatan asrama dilakukan di awal

tahun dengan mempertimbangkan faktor kebutuhan santri akan substansi dari

materi dan ketersedian waktu antara santri dan pengajar. Pembuatan jadwalnya

pun dilakukan di awal tahun. Tujuan dari setiap pembelajaran di asrama secara

umum adalah untuk menambah dan memperdalam pengetahuan agama santri.

Kewajiban santri di antaranya adalah:

1. Hafalan Al-Qur‟an 3 juz.

2. Melaksanakan praktek muhadharah/khithabah (pidato).

3. Melaksanakan wajib bahasa yaitu menggunakan bahasa Arab dalam keseharian

kecuali untuk kosakata yang belum diketahui noleh menggunakan bahasa

Indinesia.

4. Belajar wajib pada jam yang telah ditentukan.

5. Menaati semua peraturan asrama yang telah ditentukan.

Hafalan Al-Qur‟an diajarkan secara tamanni kemudian santri menghafal secara

otodidak dan menyetorkan (sorogan) hafalan kepada pembina atau senior yang

ditunjuk sebagai evaluasinya dan kadanga dilakukan lomba tahfidz dengan ayat

acak.

Muhadharah/khithabah dilaksanakan dengan jadwal diniyah dan usbu‟iyah,

dipraktekkan individual denga tema bebas tetapi masih dalam lingkup keagamaan

Islam. Prakteknya pun secara langsung dievaluasi oleh pembina.

Wajib bahasa dipraktekkan secara langsung dalam kehidupan keseharian di

asrama dan pada jadwal tertentu dilakukan penambahan kosakata/mufrodat

Page 160: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

145

dengan metode menirukan lalu dicatat. Kemudian mufrodat tersebut dipraktekkan

dalam bercakap. Untuk mengawasi jalanya wajib bahasa dibentuk kismul lughah

atau seksi bahasa untuk membantu pembina dalam mengawasi wajib bahasa. Bagi

yang melanggar bahasa dikenai sanksi.

Belajar wajib dilaksanakan baik secara individual, kelompok, tutor sebaya,

maupun mengadakan klinik mapel dengan mendatangkan tentor dari luar.

Kegiatan ini tidak ada evaluasinya, tetapi untuk mengetahui pencapaian belajar

santri dapat diketahui dari hasil ulangan atau ujuan akhir.

Faktor pendukungnya adalah input bagus, pinter, kreatif, serta fasilitas cukup

memadai. Sementara penghambatnya adalah santri kadang sudah lelah belajar

seharian di sekolah sehingga terkadang mereka kurang semangat untuk

melaksanakan jadwal asrama maupun mengaji serta latar belakang santri yang

berbeda-beda.

Untuk prestasi santri di sekolah bagus, di luar sekolah pun sudah beberapa kali

juara.

Page 161: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

146

Catatan Lapangan IV

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Selasa, 29 April 2014

Jam : 05.30 WIB

Lokasi : Teras lobby Al-Lighar asrama putri

Sumber : AF

Deskripsi Data:

Informan adalah kepala asrama sekaligus pembina asrama putri bersama

dengan istrinya yang juga sama-sama berpendidikan S1 dan merupakan alumni

dari Pondok Modern Darussalam Gontor. Beberapa hari sebelumnya peneliti telah

menemui beliau untuk menyampaikan maksud akan melakukan penelitian di

asrama Islamic Boarding School Daarunnajah MAN 1 Kabupaten Magelang dan

memohon izin bahwa selama proses penelitian peneliti akan menginap di asrama

untuk mengetahui kegiatan santri sehari-hari hingga penelitian selesai. Maksud

peneliti disambut baik oleh pihak asrama dan beliau pun welcome. Kemudian sore

hari sebelum wawancara dengan beliau, peneliti juga menemuinya dengan

maksud melaporkan kedatangan yang istilah dalam bahasa Jawa adalah uluk

salam memberitahukan bahwa peneliti mulai sejak hari itu menginap di asrama

sekaligus mengajukan permohonan dokumen berkaitan dengan asrama putri.

Sebelum melakukan wawancara dengan beliau peneliti mengikuti kegiatan kuliah

subuh bersama santri putri dengan pembina asrama sebagai pembicaranya. Setelah

itu barulah melaksanakan wawancara. Dari wawancara tersebut diperoleh hasil

sebagai berikut:

Page 162: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

147

Ruhnya boarding itu adalah pendidikan dan pengajaran, maka setiap ada

pendidikan, di situ tidak boleh lepas dari sebuah pengajaran. Ketika mengajarkan

ilmu pengetahuan harus ada pendidikan karakter, mental, disiplin, pembiasaan,

dan kemandirian yang ditanamkan. Pada pagi hari saat otak masih segar (fresh)

maka diberikan kegiatan seperti penambahan kosakata/mufrodat ataupun tahfidz.

Setelah jam belajar di sekolah selesai mereka mengikuti kegiatan belajar

tambahan khusus santri asrama yaitu kaian kitab. Kemudian di malam hari antara

pukul 20.00-21.30 WIB merupakan jadwal belajar wajib untuk mempersiapkan

pelajaran sekolah hari esok, mengerjakan tugas sekolah, atau persiapan ulangan.

Kegiatan belajar ini sifatnya bebas, bagi yang suka belajar sendiri dipersilakan

belajar sendiri, tetapi jika ada jadwal belajar kelompok yang telah dibentuk dan

disepakati, tutorial sebaya, maupun les klinik mapel maka harus menyesuaikan

diri. Jadi manajemen belajarnya bermacam-macam dan di manaje oleh mereka

sendiri baik secara pribadi maupun kelompok. Pembina asrama dalam hal ini

hanya mengarahkan anak-anak untuk menyusun target, rencana, dan strategi

mencapai target tersebut serta mengawasi berlangsungnya kegiatan belajar santri

apakah benar-benar belajar atau hanya bergurau. Di antara strategi yang mereka

buat adalah ada yang meresume dan kemudian difoto copy untuk satu kelas, ada

yang menjadwalkan tutorial sebaya, klinik mapel, dan ada pula yang membuat tim

sukses, serta lain sebagainya. Selama jadwal belajar wajib santri tidak

diperbolehkan belajar di kamar kecuali bagi yang sakit. Akan tetapi setelah batas

waktu tersebut santri boleh belajar di dalam kamar karena mungkin dia memiliki

suatu target yang lebih.

Page 163: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

148

Interpretasi:

Di asrma santri secara langsung diajarkan tentang pendidikan karakter,

mental, pembiasaan baik, kedisiplinan, kemandirian dan religiusitas. Kegiatan

tahfidz dan penambahan mufrodat diberikan di pagi hari setelah shalat subuh,

kajian kitab oleh pihak sekolah dijadwalkan setelah selesai KBM di madrasah,

dan belajar wajib di malam hari pada pukul 20.00-21.30 WIB. Dalam kegiatan

belajar wajib yang mengelola model dan pelaksanaannya adalah santri baik

dilakukan secara peibadi maupun secara kelompok. Pembina asrama hanya

mengarahkan dan mengawasi saja. Dari santri ada yang belajar sendiri, kelompok,

mengadakan tutorial sebaya, klinik mapel, dan sebagainya.

Page 164: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

149

Catatan Lapangan V

Metode Pengumpulan Data: Observasi

Hari dan Tanggal : Selasa, 29 April 2014

Jam : 16.15 WIB

Lokasi : Asrama Putra IBS Daarunnajah MAN Kab. Magelang

Sumber Data :

Deskripsi Data:

Observasi kali merupakan observasi di asrama putra yang kedua kalinya.

Jika pada kesempatan observasi asrama yang pertama kali peneliti hanya dapat

mengetahui gedung asrama putra hanya sekilas dari luar saja, untuk kali ini

peneliti diizinkan memasuki area asrama putra untuk mengetahui fasilitas yang

ada dengan ditemani salah seorang santri putri. Dari kegiatan observasi ini

diperoleh hasil mengenai fasilitas bagi santri putra.

Interpretasi:

Dalam komplek asrama putra terdapat 10 kamar santri lengkap dengan

almari, meja dan kursi belajar, ranjang susun, gantungan baju, dan tempat sepatu

serta 1 kamar untuk pembina asrama. Fasilitas lainnya adalah, 6 unit kamar

mandi, 4 unit WC, 1 ruang lobby yang juga berfungsi sebagai ruang tamu, dan 1

ruang makan bersama yang cukup luas dengan sarana meja, kursi, 1 dispenser

lengkap dengan galonnya, dan 1 unit etalase makanan.

Di samping kiri asrama (sebelah utara asrama) terdapat masjid

Daarunnajah yang difungsikan sebagai tempat shalat jama‟ah dhuhur bagi seluruh

siswa laki-laki beserta guru dan karyawan laki-laki, dan sebagai tempat jama‟ah

Page 165: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

150

santri putra setiap waktu shalat serta tempat melaksanakan kegiatan asrama seperti

mengaji, penambahan mufrodat, kegiatan tahfidz, dan tilawah Al-Qur‟an. Kondisi

seluruh fasilitas yang ada masih tergolong bagus, cukup memadai, dan layak

pakai.

Page 166: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

151

Catatan Lapangan VI

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Rabu, 30 April 2014

Jam : 20.52 WIB

Lokasi : Teras lobby Al-Azhar asrama putri

Sumber Data : AF

Deskripsi Data:

Informan adalah kepala asrama sekaligus pembina asrama bersama

dengan istrinya. Wawancara kali ini merupakan wawancara yang kedua dengan

beliau. Wawancara dilakukan setelah kegiatan pengajian bersama sebagaimana

kultum dengan tema “Meneladani Perjalanan Syech Ibn „Athaillah As-

Sakandary”. Hasil dari wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

Sebenarnya dari adanya penyelenggaraan program boarding ini yang mempunyai

cita-cita besar adalah kepala sekolah. oleh karena itu diberikan pendidikan tentang

disiplin wajib bahasa, tahfidz, serta belajar wajib dan pendidikan secara langsung

tentang kesadaran, kemandirian, serta religiusitas. Pada awalnya pelanggaran

bahasa ini sanksinya cukup keras sehingga para santri tidak berani melanggar

bahasa dan berusaha menggunakan bahasa dengan baik. Akan tetapi hal ini

mendapat keitikan keras dari pihak sekolah disebabkan madrasah ini merupakan

madrasah negeri sehingga akhirnya peraturan tersebut agak dikendorkan. Pada

awalnya jadwal anak asrama pun bisa dikatakan sangat padat, tetapi karena

sesuatu hal akhirnya dikurangi. Adanya disiplin yang ditanamkan ini sebenarnya

adalah karena adanya keinginan untuk mendidik karakter santri. Kemudian

Page 167: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

152

disiplin wajib bahasa diadakan dengan harapan agar alumni MAN terutama yang

berasal dari asrama mempunyi ciri khas bisa bahasa Arab secara aktif. Adanya

tahfidz atau hafalan Al-Qur‟an adalah karena mereka notabennya juga merupakan

santri yang kedepannya akan menjadi bapak/ibu, sehingga diharapkan mereka bisa

mendidik anak-anak mereka dengan dasar Al-Qur‟an yang telah mereka hafal.

Selain itu harapannya agar para santri ini nantinya saat pulang ke kampung

halamannya masing-masing merka bisa menjadi kader-kader muslim/muslimah

ataupun guru yang baik dan mumpuni.

Program atau rencana kegiatan sudah disusun di awal tahun. Pembuatan jadwal

mempertimbangkan hal-hal seperti: kesehatan santri, energi yang dikeluarkan,

sinkrinisasi dengan jadwal sekolah (jadwal asrama harus menyesuaikan dengan

program sekolah karena asrama ini adalah milik sekolah bukan sebaliknya). Jika

di sekolah sedang ada UTS/UAS maka seluruh kegiatan asrama diliburkan , yang

ada hanya tilawah Al-Qur‟an, shalat, dan belajar untuk persiapan ujian.

Santri diwajibkan memiliki hafalan Al-Qur‟an 3 juz yaitu juz 28, 29, dan 30 serta

jika waktu masih mencukupi bisa ditambah dengan hafalan surat-surat tertentu

seperti Al-Waqi‟ah, Ar-Rahman, Yaasiin. Untuk wajib bahasa masih mengalami

kesulitan disebabkan oleh lingkungan. Pada saat di asrama bisa dikondisikan,

tetapi ketika di sekolah tidak karena mereka juga perlu berinteraksi dengan guru

dan siswa regular yang lain. Strategi dalam menjalankan wajib bahasa adalah anak

harus kaya akan kosakata/mufrodat yaitu dengan penambahan mufrodat pada

jadwal yang telah ditentukan, paham nahwu shorof sehingga perlu juga diajarkan

ilmu nahwu shorof, dan latihan takallam/muhadatsah atau bercakap-cakap.

Page 168: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

153

Sementar cara mengajarkan keterampilan berbahasa adalah dengan jalan anak

diajarakan dan dituntut untuk mau bicara dengan bahasa Arab walaupun masih

salah yang terpenting berani ngomong dulu, mendahulukan pembiasaan untuk

berucap menggunakan bahasa Arab terlebih dahulu dan setelah anak berucap serta

salah mengucapkan maka barulah dibetulkan. Misalnya:

T: Apakah kamu (pr) sudah makan? (dalam bahasa Arab “benar”)

)صس١ر( اوذ؟J: Ya, saya sudah makan. (jawaban bahasa Arab “salah”)

ؼ, أب أاو خص )خطأ(Jawaban yang benar:

ؼ, أوذ

Untuk wajib bahasa cara mengawasinya dengan ditetapkannya selsi bahasa, bagi

yang ketahuan melanggar bahasa ada sanksi (iqab) tertentu dan dijadikan sebagai

mata-mata (jasus) bahasa yang tugasnya dia memata-matai teman lain dalam

menggunakan bahasa di kesehariannya. Pada saat ini yang mejalankan tindakan

hukuman adalah pengurus asrama bagian keamanan dan bahasa. Pembina asrama

hanya mengawasi dari jauh, walaupun pada awalnya semua ditangani langsung

oleh pembina asrama.

Mengenai hafalan Al-Qur‟an, di awal tahun ajaran baru ada tes baca Al-Qur‟an,

kemudian diklasifikasikan berdasarkan kelancaran bacanya, bagi santri yang

sudah bagus dan lancar membacanya bisa langsung menghafal. Namun, bagi yang

belum bagus dan lancar baca Al-Qur‟an, dia harus belajar lagi ntuk memperbaiki

bacaannya dan setelah itu baru bisa hafalan serta harus bisa menyesuaikan,

mengejar hafalan sebagaimana santri yang lain. Pada awalnya setoran hafalan

langsung kepada pembina asrama, tetapi untuk saat ini santri yang memiliki

Page 169: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

154

hafalan banyak, membacanya bagus diberi kepercayaan untuk menerima hafalan

dari santri lain yang sejajar maupun juniornya.

Kegiatan belajar wajib diawasi secara langsung oleh pembina apakah mereka

benar-benar belajar atau henya bercanda. Evaluasinya anak sendiri yang

melakukan sebab merekalah yang diminta untuk membuat target dan menyusun

strategi, dan untuk mengetahui pencapaian terhadap target tersebut dapat

diketahui dari hasil ulangan harian maupun ulangan semester karena hubungannya

dengan sekolah. Di asrama yang bisa diukur adalah attitude/sikap, disiplin bahasa,

disiplin ibadah, muhadharah, tahfidz, karakter, dan kemandirian.

Pada malam Ahad diadakan muhadharah/khithabah (pidato) dengan tema materi

diserahkan pada santri tetapi harus masih dalam koridor keagamaan Islam. Yang

diukur dari muhadharah ini adalah bisa pidato atau tidak, berhasil menyampaikan

materinya atau tidak, penampilannya, cara menyampaikannya. Sementara untuk

program hafalan dievaluasi dengan setoran, yaitu anak sudah punya setoran atau

belum yang dapat terlihat ketika sudah ada anak yang punya hafalan.

Pendukung pelaksanaan manajemen di antaranya: anak-anak semangat, kepala

sekolah mendukung, orang tua santri memiliki harapa besar agar anaknya menjadi

disiplin dan shalih, sedangkan penghambatnya adalah ada beberapa anak yang

masih manja sehingga sedikit-sedikit dia bilang kepada orang tua dan minta

dijemput, ada juga yang sampai orang tuanya mau menarik anaknya dari asrama

dengan alasan bahwa di asrama terlalu banyak kegiatan, dan kegiatan asrama

harus mengikuti iklim sekolah.

Page 170: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

155

Prestasi yang telah diraih santri selama ini antara lain: muncul anak-anak yang

berani berbicara, muncul para orator, anak-anak sudah punya mental pendidik

seperti dalam tutor sebaya serta mampu menyampaikan materi penambahan

mufrodat di pagi hari, dan ada beberapa yang hafalannya kuat serta cepat.

Sementara prestasi di luar sekolah antar lain ada lomba pidato, kaligrafi, essai, dll.

Interpretasi:

Program/rencana kegiatan disusun sejak awal tahun dengan sekaligus

membuat jadwal kegiatan yang mempertimbangkan faktor kesehatan santri,

energi yang dikeluarkan, snkronisasi dengan jadwal sekolah karena pembuatan

jadwal asrama harus menyesuaikan dengan program sekolah sebab asramanya

adalah milik sekolah bukan sebaliknya. Terutama saat sekolah mengadakan

UTS/UAS maka semua kegiatan asrama diliburkan, foku santri hanya pada shalat,

tilawah Al-Qur‟an, dan belajar untuk persiapan ujian.

Beberapa program asrama antara lain wajib bahasa, tahfidz/hafalan Al-Qur‟an,

muhadharah/khithabah (pidato), dan belajar wajib.

Wajib bahasa bertujuan agar alumni MAN khususnya asrama mempunyai ciri

khas bisa berbahasa Arab dengan aktif. Strategi dalam menjalankan wajib bahasa

adalah mengadakan penambahan mufrodat agar santri kaya akan mufrodat,

mengajarkan ilmu nahwu shorof agar santri pahm akan ilmu nahwu shorof

sebagai pedoman tata bahasa Arab, dan mengadakan latihan bercakap dalam

bahasa Arab (takallam/muhadatsah). Cara mengajarkan keterampilan berbahasa

Arab adalah anak diajarkan dan dituntut untuk mau bicara dengan bahasa Arab

meskipun salah dan membiasakannya, jika ternyata yang diucapkan itu salah

Page 171: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

156

barulah dibetulkan. Pengawasan wajib bahasa dilakukan dengan ditetapkannya

seksi bahasa yang bertugas mengawasi para santri dalam menggunakan bahasa

dan bagi yang tertangkap melakukan pelanggaran bahasa maka dia dijadikan jasus

(mata-mata) untuk mengawasi santri lain dalam berbahasa di keseharian serta

diberi sanksi (iqab) lain. Pengawasan ini juga merupakan evaluasi jenis tes

praktek untuk penambahan mufrodat.

Tahfidz/hafalan Al-Qur‟an bertujuan agar para santri ini nantinya saat menjadi

bapak/ibu mereka mampu mendidik anak-anaknya dengan Al-Qur‟an yang telah

mereka hafal dan saat kembali ke halaman masing-masing mereka mampu

menjadi kader-kader muslim/muslimah dan guru yang baik. Untuk mendukung

hafalan ini di awal tahun baru diadakan tes baca Al-Qur‟an kemudian membentuk

klasifikasi santri berdasarkan kelancaran baca Al-Qur‟an. Bagi santri yang sudah

lancar dan bagus bacaannya maka bisa langsung menghafal, sedangkan yang

belum maka diajari dulu hingga dipastikan bagus dan lancar, setelah itu mereka

harus berusaha mengejar hafalan sebagaimana santri lain. Hafalan dilakukan

secara otodidak kemudian untuk evaluasinya dengan setoran (sorogan) secara

lisan kepada pembina asrama atau santri lain yang diberi kepercayaan.

Belajar waib diawasi langsung oleh pembina asrama untuk mengetahui keseriusan

santri dalam belajar, walaupun target dan strategi belajar mereka sendiri yang

merancang. Evaluasi di asrama untuk belajar wajib tidak dilakukan di asrama,

yang mengevaluasi adalah mereka sendiri, dan untuk mengetahui pencapaian

target belajar dapat diketahui dari hasil ulangan harian atau ujian semester sebab

belajar ini hubungannya dengan sekolah.

Page 172: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

157

Pendukung pelaksanaan maanjemen pembelajaran di asrama adalah adanya

semangat dari para santri, adanya dukungan dari kepala seklah, serta besarnya

harapan orang tua pada anaknya agar menjadi disiplin dan shalih.

Penghambatnya adalah masih adanya beberapa anak yang manja, dan program

asrama harus mengikuti ilkim sekolah.

Prestasi santri antara lain muncul anak-anak yang berani berbicara, muncul para

orator, anak-anak sudah punya mental pendidik seperti dalam tutor sebaya serta

mampu menyampaikan materi penambahan mufrodat di pagi hari, dan ada

beberapa yang hafalannya kuat serta cepat. Sementara prestasi di luar sekolah

antar lain ada lomba pidato, kaligrafi, essai, dll.

Page 173: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

158

Catatan Lapangan VII

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Rabu, 30 April 2014

Jam : 16.57 WIB

Lokasi : Aula Al-Khawaritsmi

Sumber Data : AT

Deskripsi Data:

Informan adalah santri IBS Daarunajah dan siswa kelas X. Sebelum

melakukan wawancara peneliti lebih dahulu menanyakan waktu senggang untuk

berbincang-bincang beberapa menit kepada santri tersebut. Dari wawancara ini

diperoleh data mengenai strategi belajar siswa/santri sekelasnya.

Interpretasi:

Strategi belajar siswa sekelasnya adalah mengadakan tutor sebaya pada

waktu tertentu dengan dijadwal, membuat jadwal untuk mengadakan klinik

mapel, membentuk tim resume, saling mengingatkan jika ada tugas ataupun

jadwal ulangan.

Page 174: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

159

Catatan Lapangan VIII

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Kamis, 1 Mei 2014

Jam : 08.00 WIB

Lokasi : Halaman Asrama Putri

Sumber Data : BT

Deskripsi Data:

Informan adalah santri Islamic Boarding School Daarunnajah MAN 1

Kabupaten Magelang. Wawancara dilakukan setelah kerja bakti bersama pada saat

hari libur nasional. Wawancara dilakukan secara santai sebagaimana berbincang-

bincang biasa. Dari hasil wawancara diperoleh data mengenai pelaksanaan tutorial

sebaya, target dan strategi belajar rata siswa sekelasnya.

Interpretasi:

Tutor sebaya bertujuan agar santri yang pandai tentang materi tertentu

mengajari santri lain yang belum bisa, melatih mental santri untuk berani tampil

berbagi ilmu dan keahliannya kepada yang lain, serta saling membantu dan

mengingatkan tentang pelajaran mana yang belum dikuasai.

Langkah tutorialnya adalah menunjuk santri yang pandai akan materi tertentu

untuk mengajari sesama temannya dalam satu kelas (terkadang bergantian sesuai

materi yang dikuasai dan dipahami oleh santri yang menjadi tutor), menentukan

waktu/jadwal pelaksanaan tutorial, dan melaksanakan kegiatan tutorial sebaya

pada waktu yang telah disepakati bersama. Tentor untuk tutorial sebaya biasanya

dipilih dengan melihat kemampuan santri tersebut di bidang materi tertentu.

Page 175: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

160

Target belajar untuk kelasnya adalah tugas sekolah dari berbagai mapel bisa

selesai dengan hasil maksimal, peningkatan hasil belajar dan prestasi dari pada

yang lalu.

Strategi belajar yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan tutor sebaya,

mengarahkan anak-anak yang nilainya kurang, membentuk tim resume untuk

meresume yang kemudian hasil resume difoto copy untuk sekelas, terkadang

mengadakan klinik mapel jika memang diperlukan.

Page 176: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

161

Catatan Lapangan IX

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Kamis, 1 Mei 2014

Jam : 21.00 WIB

Lokasi : Teras Lobby Al-Azhar asrama putri

Sumber Data : TF

Deskripsi Data:

Informan adalah santri IBS Daarunnajah. Wawancara dilakukan pada

saat peneliti ada kesempatan berbincang-bincang dengan informan di sela-sela

kegiatan belajar wajib. Kebetulan pada saat itu informan sendiri sedang tidak

memiliki banyak tugas dari sekolah. Dari wawancara ini diperoleh informasi

mengenai prestasi-prestasi di luar sekolah yang telah dirih oleh santri IBS dalam

kurun waktu sejak tahun pelajaran 2012-2014 ini.

Interpretasi:

Di antara prestasi yang telah berhasil diraih oleh santri IBS adalah

sebagai berikut:

No. Nama Santri Cabang Lomba Prestasi Tingkat

1. Ririt Rahma M. Story Telling Juara 2 Jateng-DIY

2013 UIN Suka

Yogyakarta 2. Latifah Essai B. Inggris Juara 1

3. Syahid Yusuf H. Pidato B. Indo. Juara 2

4. Umaimatun N. Pidato B. Arab Juara 3 Jateng-DIY

2013 Pon-pes

WH Yogyakarta 5. Taufiqurrohman Kaligrafi Juara 3

6. Sari Bulan Pidato B. Inggris Juara 1 Kab. Magelang

2013 7. Taufiqurrohman Kaligrafi Juara 1

8. Latifah MQK Juara 3 Kota Magelang

2014 9. Abu Hamid MQK Juara 3

Page 177: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

162

Catatan Lapangan X

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Jum‟at, 2 Mei 2014

Jam : 16.00 WIB

Lokasi : Asrama Putri Al-Azhar

Sumber Data : BT

Deskripsi Data:

Informan adalah santri Islamic Boarding School Daarunnajah MAN 1

Kabupaten Magelang. Wawancara dilakukan pada saat istirahat sore hari dengan

berbincang-bincang sebagaimana biasanya. Dari wawancara ini diperoleh data

mengenai pelaksanaan muhadharah.

Interpretasi:

Muhadharah dilaksanakan di akhir pekan secara bergantian sesuai jadwal

piket muhadharah. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. Teknik pelaksanaannya

adalah santri tugas piket minggu pertama (kelompok pertama) menyiapkan tempat

beserta aksesorisnya, sedangkan santri tugas muhadharah adalah kelompok

terakhir dan seterusnya berputar hingga seluruh kelompok bisa melaksanakan

praktek. Kelompok tugas muhadharah harus menyiapkan meteri pidato keislaman

dan penampilan secara maksimal. Substansi materi pidato dibebaskan kepada

santri dengan rambu-rambu masih tentang keislaman. Metode yang digunakan

dalam kegiatan muhadharah ini adalah metode praktek, sedangkan medianya

adalah penggung dengan/tanpa podium didesain oleh santri petugas piket. Tempat

muhadharah bisa dilaksanakan di aula atau di halaman asrama.

Page 178: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

163

Catatan Lapangan XI

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014

Jam : 09.09 WIB

Lokasi : Ruang Bimbingan Konseling

Sumber Data : SD

Deskripsi Data:

Informan merupakan salah satu guru pegampu kajian kitab. Wawancara

kali ini merupakan wawancara pertama dengan beliau. Sebelum wawancara

peneliti terlebih dahulu mengonfirmasi kesediaan beliau sebagai narasumber

untuk digali informasi mengenai bidang kajian kitab, serta waktu senggangnya.

Jadi informan pun mengetahui bahwa beliau akan diwawancarai. Dari wawancara

itu dieroleh data bahwa informan merupakan alumni sebuah pondok pesantren di

Pacitan, Jawa Timur dan berpendidikan S1 dari fakultas Dakwah IAIN Walisongo

Semarang. Mengenai bidang kajian kitab diperoleh informasi sebagai berikut:

Kurikulum yang digunakan di boarding adalah gabungan antara kurikulum

pendidikan umum dan agama, pondok pesantren salaf dan modern. Program

pembelajaran kajian kitab disusun oleh madrasah dan penentuan gurunya pun

dilakukan oleh madrasah. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran kajian kitab

langsung di kelas setelah KBM madrasah selesai dengan durasi istirahat 15 menit.

Dilaksanakan di siang hari dikarenakan guru yang mengajar tempat tinggalnya

jauh dari sekolah maupun asrama. Tujuan kajian kitab adalah agar alumni dari

asrama dapat diterima di perguruan tinggi baik dalam atau luar negeri, membekali

Page 179: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

164

siswa tentang ilmu agama untuk bekal kehidupan di masyarakat, mengetahui

sumber/dasar dari suatu hukum, dan bisa menerapkannya sesuai sumber/anjuran

dari syari‟at serta untuk menciptakan kader pemimpin muslim yang berkarakter.

Jika dibandingkan dengan peserta didik yang biasa, diharapkan output dari asrama

bisa unggul dalam perilaku, kehidupan, bisa bermasyarakat dengan baik sesuai

anjuran yang ada di agama. Selain itu kajian kitab juga bertujuan memberikan

pendalaman materi berkaitan dengan masalah keislaman yang bersumber dari

kitab-kitab klasik kepada anak-anak, juga pendalaman tentang ilmu agama.

Agar pembelajaran berlangsung secara aktif, maka metode yang digunakan adalah

sorogan yaitu guru membacakan kitab dan santrinya juga memegang dan

menyimak secara detil sambil memahaminya, kemudian anak diminta membaca

dan memahami kembali sebagai evaluasinya. Media yang digunakan yaitu kitab,

white board untuk menerangkan. Pembagian kelasnya mengikuti sebagaimana

kelas pagi di madrasah.

Penentuan subjek belajar atau kitab yang dikaji didasarkan pada kemampuan

anak, misalnya kelas 1 diberi kitab yang masih tingkat bawah kemudian setelah

yang pertama selesai baru dilanjutkan ke tingkat berikutnya. Untuk pengawasan

dilakukan menggunakan presensi yang ada.

Interpretasi:

Kurikulum boarding menggunakan kurikulum gabungan antara pondok

pesantren salaf dan modern. Penyusun program pembelajaran kajian kitab dan

penentu guru pengampunya adalah pihak sekolah sebagai penanggung jawab

adanya boarding school. Kajian kitab dilaksanakan 15 menit stelah KBM selesai.

Page 180: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

165

Tujuannya adalah memberi bekal dan memberi pengetahuan santri tentang ilmu

agama serta sumber/dasarnya agar bisa menerapkan sesuai anjuran syari‟at,

memberikan pendalaman materi berkaitan dengan masalah keislaman yang

bersumber dari kitab-kitab klasik. Kitab yang dikaji ditentukan berdasarkan

kemampuan anak yaitu anak kelas 1 diberi kitab tingkat pertama, dan setelah

selesai barulah menggunakan kitab tingkat selanjutnya.

Metode yang digunakan adalah sorogan, yaitu guru membacakan kitab dan

santrinya juga memegang dan menyimak secara detil sambil memahaminya.

Pengggunaan white board beserta perangkatnya dan kitab adalah sebagai media

belajarnya.

Evaluasi dilakukan dengan tes secara lisan yang dilakukan langsung setelah

pembelajaran yaitu anak diminta membaca dan memberikan pemahamannya.

Kegiatan ini diawasi dengan menggunakan presensi.

Page 181: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

166

Catatan Lapangan XII

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014

Jam : 09.56 WIB

Lokasi : Ruang Kepala Sekolah

Sumber Data : SW

Deskripsi Data:

Informan adalah kepala sekolah MAN 1 Kabupaten Magelang. Ini

merupakan wawancara pertama dengan baliau dan sebelumnya tidak ada

konfirmasi terlebih dahulu. Hanya saja sebelumnya pada hari itu pula peneliti

melakukan wawancara dengan salah satu narasumber dan darinya mendapat

informasi bahwa beliau (bapak kepala sekolah) sedang berada di tempat dan tidak

sibuk, maka peneliti bisa langsung menemui dikarenakan untuk menemui kepala

sekolah cukup kesulitan. Dengan demikian peneliti harus memanfaatkan waktu

yang ada dengan sebaik-baiknya. Dari wawancara itu diperoleh informasi sebagai

berikut:

Tujuan penyelanggaraan boarding school adalah menyiapkan siswa-siswa yang

berkualitas dalam rangka mengikuti persaingan karena dg anak di boarding akan

lebih terdidik secara teratur, mewujudkan alumni yang mampu bersaing dan

unggu di bidang agama serta umum, mewujudkan dan menyiapkan kader-kader

yang menguasai ilmu dan memiliki karakter keislaman kuat, dan diharapkan

santri-santri ini nanti bisa masuk perguruan tinggi negeri favorit baik dalam

maupun luar negeri, serta menghasilkan output siswa unggulan.

Page 182: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

167

Input asrama adalh siswa-siswa pilihan/berprestasi dari SMP/MTs, punya minat

maju, dan mau belajar di asrama. Targetnya mereka hafal Alqur‟an minimal 3 juz

untuk mengantisipasi anak yang ingin ke timur tengah dengan nilai TOEFL dan

TOAFL-nya minimal 450 serta unggul di bidang bahasa, ilmu, keagamaan, dan

hafalan. Langkah-langkah setting-annya adalah kita setting-kan siswa unggulan

ketika lomba, seperti: olimpiade SAINS, mata pelajaran, pidato bahasa Indonesia,

Inggris, maupun Arab. Harapannya nanti bisa bersaing dengan anak-anak SMA

saat kuliah di perguruan tinggi umum favorit maupun agama.

Penggagas program boarding school ini adalah pihak pengelola MAN. Melihat

madrasah lainnya yang dulu merupakan PGA rata-rata sudah berkembang pesat,

sedangkan di MAN ini pada kenyataannya belum maju. Kemudian melihat fungsi

asrama PSBB yang dulunya sering digunakan untuk pelatihan dari kemenag Jawa

Tengah bagian selatan tetapi akhir-akhir ini sudah tidak lagi yang justru

menganggur dan terkadang disewakan baik untuk kedinasan maupun umum. Itu

semua memang menghasilkan untung tetapi keuntungan jangka pendek.

Keterlambatan perkembangan MAN in mungkin karena lebih memperhitungkan

keuntungan materi ketika PSBB disewakan yang tidak lainmerupakan keuntungan

jangka pendek itu, sedangkan yang kami pikirkan dan kami inginkan adalah

keuntungan investasi jangkan panjang yag bisa berguna bagi bangsa, tidak hanya

perseorangan saja, yaitu dengan menggunakan fasilias PSBB sebagai asrama

siswa yang harapan ke depannya nanti bisa bermunculan kaum-kaum cerdik

pandai dan pemimpin-pemimpin berkarakter. Kemudian kami melakukan studi

banding berkaitan dengan boarding school ke Insan Cendekia Jakarta, Al-

Page 183: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

168

Maksum, Al-Muthahari, MAN 3 Malang, MAN 2 Kudus, MAN 4 Jakarta. Studi

banding juga dilakukan ke 3 MAN sebagaimana disebutkan tadi, karena ketiga

MAN tersebut dulunya pun merupakan PGA tetapi akselerasi perkembangannya

pesat.

Bagi anak asrama biaya listrik dan air sudah ditanggung oleh pihak

madrasah,sedangkan untuk makan ada beasiswa bagi peringkat 1-24 sebesar Rp.

200.000,00/bulan, dan bagi peringkat 25-48 sebesar Rp. 100.000,00/bulan.

Beasiswa ini bisa dicabut sewaktu-waktu ketika prestasi anak tidak lagi konstan,

sehingga anak-anak asrama harus selalu bersaing/berlomba-lomba untuk menjadi

yang terbaik. Pemberian beasiswa ini juga merupakan upaya untuk menarik minat

siswa agar mau masuk asrama, sebab realitanya di magelang minat masuk

boarding school ini masih rendah. Kami berharap beberapa tahun yang akan

datang orang-orang justru mau berebut masuk asrama.

Konsep penyelenggaraan asrama adalah dikonsep sebagaimana pesantren, hanya

saja untuk kajian kitab tetap dilaksanakan di kelas madrasah langsung setelah

selesai KBM dengan tujuan agar tetap bisa dipantau secara langsung oleh kepala

sekolah apakah benar-benar dilaksanakan atau tidak. Pendukung penyelenggaraan

boarding ini adalah Mapenda dan Kemenag. Sementara penghambatnya adalah

tidak semua guru mau menerima keberadaan asrama karena tidak semua guru

berlatarbelakang pesantren, hal ini terjadi di mana-mana tidak hanya di MAN ini

saja dan wajar adanya, tetapi ketika kami yakin bahwa tujuannya benar maka hal

itu bisa dikondisikan dan diminimalisir. Selain itu untuk mencari input yang

berkualitas cukup sulit. Kualifikasi pembina asrama adalah berlatarbelakang

Page 184: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

169

pesantren, aktif berbahasa Arab dan atau Inggris, memiliki karakter sebagai

seorang pembimbing yang baik, hafal Al-Qur‟an, dan pendidikan S1 segala

jurusan. Syarat penerimaan santri meliputi peringkat 1-10 dari SMP/MTs asal,

diutamakan dari MTs, jika dari SMP maka SMP Islam atau SMP umum tetapi

sudah memiliki bekal ilmu agama. Untuk menunjang keberhasilan program

unggulan ini maka diadakan klinik mapel meliputi matematika, fisika, dan kimia.

Interpretasi:

Latar belakang penyelenggaraan program boarding school di MAN 1

Kab. Magelang adalah kenyataan melihat madrasah lain yang dulu merupakan

PGA rata-rata sudah berkembang pesat, sementara MAN sendiri belum maju.

Kemudian melihat fungsi asrama PSBB yang dulu sering digunakan untuk tempat

pelatihan dari kemenag Jawa Tengah bagian selatan tetapi akhir-akhir ini sudah

tidak lagi digunakan dan menganggur justru lebih sering disewakan baik untuk

kedinasan maupun umum. Hal tersebut diakui menghasilkan keuntungan material

tetapi itu adalah keuntungan jangka pendek dan cepat habis. kemudian kami

memikirkan dan menginginkan keuntungan investasi jangka panjang yang bisa

berguna bagi bangsa, tidak hanya perseorangan saja, yaitu dengan menggunakan

fasilias PSBB sebagai asrama siswa yang harapan ke depannya nanti bisa

bermunculan kaum-kaum cerdik pandai dan pemimpin-pemimpin berkarakter

serta berkualitas unggul.

Tujuan penyelenggaraan program ini adalah menyiapkan siswa-siswa yang

berkualitas dalam rangka mengikuti persaingan, mewujudkan alumni yang

mampu bersaing dan unggul di bidang agama serta umum, mewujudkan dan

Page 185: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

170

menyiapkan kader-kader yang menguasai ilmu dan memiliki karakter keislaman

kuat, dan menyiapkan siswa-siswa yang berkualitas dalam rangka mengikuti

persaingan karena dg anak di boarding akan lebih terdidik secara teratur,

mewujudkan alumni yang mampu bersaing dan unggu di bidang agama serta

umum, mewujudkan dan menyiapkan kader-kader yang menguasai ilmu dan

memiliki karakter keislaman kuat, dan diharapkan santri-santri ini nanti bisa

masuk perguruan tinggi negeri favorit baik dalam maupun luar negeri, serta

menghasilkan output siswa unggulan yang bisa masuk perguruan tinggi negeri

favorit baik dalam maupun luar negeri.

Konsep pendidikan asrama adalah sebagaimana di pondok pesantren, hanya saja

kegiata kajian kitab dilaksanakan di siang hari setelah KBM di madrasah selesai

dengan pertimbangan agar pelaksanaannya dapat dipantau dan diawasi secara

langsung oleh kepala sekolah selaku penanggung jawabnya. Untuk mendukung

dan menunjang keberhasilan program unggulan asrama maka diselenggarakan

kinik mapel untuk mata pelajaran matematika, fisika, dan kimia.

Kualifikasi pembina asrama di antaranya berlatarbelakang pesantren, aktif

berbahasa Arab dan atau Inggris, memiliki karakter sebagai seorang pembimbing

yang baik, hafal Al-Qur‟an, dan pendidikan S1.

Syarat santri untuk dapat masuk asrama adalah peringkat 1-10 dari SMP/MTs

asal, diutamakan dari MTs, jika dari SMP maka SMP Islam atau SMP umum

tetapi sudah memiliki bekal ilmu agama.

Pendukung penyelenggaraan boarding school adalah dukungan dari Mapenda dan

Kemenag, sedangkan penghambatnya adalah tidak semua guru mau menerima

Page 186: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

171

keberadaan asrama karena tidak semua guru berlatarbelakang pesantren, dan

sulitnya mencari input berkualitas tinggi.

Page 187: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

172

Catatan Lapangan XIII

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014

Jam : 10.30 WIB

Lokasi : Lobby Kantor MAN 1 Kab. Magelang

Sumber Data : AM

Deskripsi Data:

Informan merupakan salah satu guru pengampu kajian kitab. beliau

adalah alumni dari pondok pesantren Futuhiyah Mranggen, Demak dan

berpendidikan S1 dari fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sebelum wawancara peneliti terlebih dahulu menghubungi beliau untuk

mengonfirmasikan kesediaannya memberikan informasi yang diperlukan serta

kesediaan waktunya. Dari wawancara ini diperoleh hasil sebagai berikut:

Tujuan kajian pelaksanaan kajian kitab adalah agar santri mengetahui secara jelas

sumber-sumber dari setiap masalah yang ada, mengetahui posisi kata dalam

bahasa Arab (untuk nahwu), dan sebagai nilai plus/pembeda antara yang asrama

dengan yang tidak. Metode yang digunakan dalamkajian kitab yang saya ampu

adalah metode bandongan yaitu satu ustadz membacakan isi kitab menghadapi

banyak santri, sementara santri mendengarkan dan mencatat maknanya,

sedangkan media yang digunakan adalah kitab, jadi setiab anak memegang

kitabnya sendiri-sendiri. Pembagian kelas berdasarkan kelas pagi sebagaimana di

madrasah. Guru kajian kitab ditentukan dengan kualifikasi harus alumni pondok

pesantren atau spesifikasi dari pesantren dan sesuai dengan kemampuannya.

Page 188: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

173

Kurikulum yang digunakan yaitu memakai kurikulum pondok pesantren salaf

dengan metode dan model pembelajaran klasikal. Pengawasan yang berarti tidak

ada dan evaluasi secara tertulis belum ada, yang ada adalah pengamatan terhadap

sikap siswa dan penangkapan serta pemahaman anak terhadap materi yang telah

diajarkan. Penentuan jenis kitab berdasarkan kemampuan, kebutuhan, bobot jam

pelajaran Agama di kelas, seperti halnya jika pelajaran Agama di kelas banyak

maka diberi kitab dengan tingkatan yang lebih tinggi. Faktor pendukungnya

adalah sikap antusias dari anak untuk belajar agama, tingginya keingintahuan

siswa, sedangkan penghambatnya yaitu anak sudak ngantuk dan capai.

Interpretasi:

Tujuan kajian kitab adalah agar anak mengetahui sumber-sumber dari

setiap masalah yang ada, sebagai nilai plus/ pembeda antara yang asrama dengan

yang tidak, mengetahui posisi kata dalam suatu kalimat (untuk kitab nahwu).

Metode pembelajaran menggunakan metode bandongan sintem klasikal, dengan

media kitab. Kurikulum yang digunakan merupakan gabungan dari kurikulum

pesantren salaf. Kualifikasi pengajar S1 dan dari pesantren serta mampu

mengajarkan kitab klasik. Pembagian kelas mengikuti kelas pagi. Pengawasan

yang berarti tidak ada hanya pengamatan terhadap sikap siswa. Evaluasi secara

tertulis belum ada sehingga evaluasi dilakukan secara langsung yaitu bagaimana

pemahaman dan penangkapan anak terhadap materi yang telah diajarkan.

Pendukungnya adalah adanya antusias yang tinggi dari anak untuk belajar agama

dan tingginya rasa keingintahuan anak, sedangkan penghambatnya adalah faktor

fisiologis anak yaitu kondisi anak yang sudah lelah dan mengantuk.

Page 189: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

174

Catatan Lapangan XIV

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Sabtu, 3 Mei 2014

Jam : 16.30 WIB

Lokasi : Masjid Daarunnajah MAN 1 Kab. Magelang

Sumber Data : CM

Deskripsi Data:

Informan adalah pembina asrama putra yang juga mengajar kajian kitab.

Beliau berpendidikan S1 dari Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama

Islam dan saat ini sedang menyelesaikan studi S1-nya yang kedua pada jurusan

Psikologi di IAIN Walisongo dan alumni pondok pesantren Bustan Usyiqil

Qur‟an dan Miftahun Najah, Jepara serta hafal beberapa juz dari Al-Qur‟an.

Wawancara kali ini merupakan wawancara yang kedua kalinya dengan beliau.

Sebelumya peneliti juga sudah mengonfirmasikan waktu untuk wawancara. Dari

wawancara tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

Krikulum kajian kitab mengacu pada kurikulum madrasah diniyah/pondok

pesantren salaf, sehingga untuk kelas X paling tidak diberi kitab tingkatan wustho

awal, kemudian kela XI wustho akhir. Pendidikan di asrama memiliki nilai lebih

yaitu materi umum bisa dan agama sebagaimana di pesantren pun bisa. Untuk

slogan asrama MAN adalah sekolah berasrama berbasis pesantren sehingga

diadakan program kajian kitab. Penyusunan program pembelajaran untuk kajian

kitab menggunakan kurikulum seperti pondok pesantren salafiyah yang

menggunakan kitab klasik/turots dengan standardisasi seperti pondok pesantren

Page 190: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

175

tingkat dasar dan menengah. Tujuan adanya kajian kitab agar santri bisa

menguasai dan pandai membaca turots, bisa mengamalkan, menerapkan dan

mengajarkan isi turots yang telah dipelajari. Metode pembelajaran menggunakan

ceramah, guru membacakan dan mengartikan kemudian santri menulis, tanya

jawab. Media yang digunakan adalah kitab, white board dan perangkatnya, dan

jika memungkinkan menggunakan LCD. Pembagian kelas mengikuti kelas di

sekolah. Penetuan jenis kitab yang diajarkan di kelas ini didasarkan pada

standarisasi pondok pesantren. Kualifikasi guru pengajar kajian kitab adalah harus

alumni pondok pesantren dan S1. Evaluasi pembelajaran dengan cara anak

diminta untuk membaca, mengartikan, dan menjelaskan apa yang telah dipelajari,

sementara evaluasi secara tertulis belum ada tetapi baru direncanakan. Faktor

pendukungnya adalah ada kemauan dari anak untuk mengkaji kitab, sebagian

input bagus karena ada yang sudah bermodal dari pesantren atau di rumah juga

mengikuti pengajian klasikal, dan didukung oleh sekolah karena merupakan

program sekolah. Penghambatnya adalah basic beberapa anak ada yang belum

pernah mengenal kitab, ada beberapa input yang kurang bagus, ada yang tidak

mudeng bahasa Jawa padahal kitab yang dikaji berbahasa Jawa maka guru juga

harus mengulang menerangkan dengan bahasa Indonesia, dan sudah penuhnya

kegiatan di sekolah sehingga anak kadang sudah kelelahan sehingga guru harus

pandai menggunakan metode.

Interpretasi:

Tujuan adanya kajian kitab adalah agar santri bisa menguasai dan pandai

membaca turots, bisa mengamalkan, menerapkan dan mengajarkan isi turots yang

Page 191: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

176

telah dipelajari. Kurikulum yang digunakan dalam kajian kitab ini mengadopsi

dari kurikulum pesantren salafiyah dengan standarisasi seperti di pesantren tingkat

dasar dan menengah. Metode pembelajaran menggunakan ceramah, tanya awab

dengan media kitab, white board, juga juka dimungkinkan menggunakan LCD.

Evaluasi dengan cara lisan yaitu santri diminta untuk membaca, mengartikan, dan

menjelaskan maksud dari apa yang telah dipelajari pada hari itu, sedangkan

evaluasi secara tertulis sedang direncanakan. Kualifikasi pengajar adalah S1 dan

alumni pondok pesantren.

Faktor pendukung adalah ada kemauan dari anak untuk mengkaji kitab, input

cukup bagus dan ada yang sudah pernah belajar kitab, serta ada dukungan dari

pihak sekolah. Faktor penghambatnya adalah faktor fisiologis di mana anak sudah

lelah karena belajar sejak pagi dan banyak tugas maka guru harus pandai

menggunakan metode, basic anak ada yang memang belum mengenal kitab, ada

yang tidak tahu bahasa Jawa sehingga guru juga harus mengulang menerangkan

dengan bahasa Indonesia.

Page 192: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

177

Catatan Lapangan XV

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014

Jam : 10.16 WIB

Lokasi : Lobby Kantor MAN 1 Kab. Magelang

Sumber Data : RL

Deskripsi Data:

Informan adalah guru pengajar kajian kitab. Beliau adalah alumni fakultas

Tarbiyah Pendidikan Bahasa Arab UIN Sunan Kalijaga dan alumni pondok

pesanten An-Nur Magelang. Sebelum wawancara peneliti sudah menghuungi

informan untuk konfirmasi waktu. Dari wawancara tersebut diperoleh hasil:

Kurikulum yang digunakan dalam kajian kitab adalah kurikulum pesantren karena

kitab-kitab seperti itu adalah maroji‟, kitab-kitab turots/klasik tersebut sudah

baku. Kami hanya mengaarkan sisi maknanyadan dikontekskan dengan kondisi

sekarang. Tujuan pengajarannya untuk membekali anak di bidang ilmu fiqh, baik

untuk sendiri sehingga bisa diamalkan ataupun diajarkan kepada orang lain.

Tujuan akademiknya adalah ketika anak kuliah nantinya agar sudah punya modal-

modal keilmuan di bidang ilmu-ilmu dasar keagamaan. Strategi pembelajaran

yang digunakan adalah mastery learning dengan metode sorogan sehingga guru

membacakan anak menyimak kemudian anak diminta untuk membaca lalu

menjelaskan maksudnya. Setelah kitab itu selesai barulah bisa dilanjutan dengan

kitab berikutnya yang tingkatannya lebih tinggi. Pembagian kelasnya mengikuti

kelas di sekolah. Kualifikasi guru S1 dan alumni pesantren. Evaluasi dilakukan

Page 193: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

178

dengan membaca dan menjelaskan secara langsung atau dengan tes tes safahiyah

(lisan). Tes tertulis sedang direncanakan. Pendukungnya guru dan kitab yang

dipelajari ada. Penghambatnya adalah waktu pelaksanaan kurang pas, karena saat

setelah jam KBM sekolah selesai anak sudah capai dan ngantuk sehingga guru

yang harus kreatif mengaktifkan anak dengan metode yang menarik.

Interpretasi:

Kajian kitab menggunakan kurikulum kurikulum pesantren. Tujuan

pengajaran untuk membekali anak di bidang ilmu fiqh sehingga bisa diamalkan

untuk sendiri maupun diajarkan kepada orang lain, sedangkan tujuan akademik

adalah agar anak memiliki belak keilmuan dasar-dasar keagamaan. Metode

pembelajaran menggunakan sistem klasikal dengan metode sorogan. Evaluasi

dilakukan langsung setelah pelajaran yaitu dengan tes safahiyah/lisan. Kualifikasi

guru S1 dan alumni pesantren.

Pendukung: guru dan kitab yang dikaji ada.

Penghambat: anak sudah lalah sehingga sering ngantuk. Solusinya guru harus

kreatif mengaktifkan anak.

Page 194: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

179

Catatan Lapangan XVI

Metode Pengumpulan Data: Wawancara

Hari dan Tanggal : Selasa, 6 Mei 2014

Jam : 20.00 WIB

Lokasi : - (Via Ponsel)

Sumber Data : YF

Deskripsi Data:

Informan adalah guru pengampu klinik mapel untuk anak asrama. Karena

jadwal mengajar beliau yang padat dan adanya suatu hal, maka wawancara

dilakukan melalui ponsel. Beliau berkualifikasi pendidikan S1 dari fakultas Sains

dan teknologi UIN Sunan Kalijaga. Dari wawancara itu diperoleh informasi

berikut:

Salah satu tujuan dari klinik mapel yang telah berjalan adalah membantu dan

mendampingi belajar anak. Sebenarnya mapel yang ada di program klinik mapel

di antaranya ada bahasa Inggris, Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, bahasa Arab,

tetapi yang jalan pada saat ini hanya baru dua mapel yaitu Matematika dan Fisika

karena peserta dengan tentor yang mau dan bisa serta permintaan dari peserta.

Alasan mapel-mapel tersebut dimasukkan dalam klinik mapel adalah karema

mapel-mapel tersebut merupakan mapel yang biasanya dianggap sulit oleh siswa

dan memerlukan pembinaan yang lebih untuk dapat mencapai target akademik

yang diharapkan. Dalam program klinik mepel tidak ada penyusunan program

belajar. Pelaksanaan kegiatan klinik mapel adalah sebagaimana klinik dokter yaitu

anak yang butuh yang datang dan ikut belajar, bagi yang tidak mau ya itu meruaka

Page 195: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

180

pilihan anak sendiri. Akan tetapi pelaksaannya biasanya anak dalam rombongan

belajar tersebut kompak untuk mengikuti klinik mapel. Metode pembelajaran

yang digunakan kondisional, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak,

tidak terpaku pada guru. Media yang digunakan adalah komputer, internet, buku

panduan. Kegiatan evaluasi tidak ada. Faktor pendukung adalah waktu yang

fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan anak, adanya fasilitas dari

madrasah yang sudah diselenggarakan untuk digunakan. Faktor penghambatnya

adalah pelaksanaan kadang bentrok dengan kegiatan asrama yang mendadak, atau

tentor yang berhalangan sehingga sebelum mengadakan klinik mapel biasanya

anak mengonfirmasikannya dengan tentor begitu pula saat di asrama ada kegiatan

maka anak pun memberitahukan kepada tentor. Sikap anak mengikuti klinik

mapel sangat antusias kerena sistem belajar yang tidak mengikat dan fleksibel.

Interpretasi:

Tujuan klinik mapel adalah membantu dan mendampingi belajar anak.

Mapel yang berjalan saat ini ada dua yaitu matematika dan fisika. Metode yang

digunakan menyesuaikan dengan materi, kebutuhan dan kondisi anak, sehingga

tidak terpaku pada guru. Media untuk menunjang pembelajaran ialah komputer,

internet, buku panduan. Penyusunan rencana program pembelajaran tidak ada.

Faktor pendukung adalah waktu yang fleksibel, menyesuaikan dengan kondisi dan

kebutuhan anak, adanya fasilitas dari madrasah yang sudah diselenggarakan untuk

digunakan.

Faktor penghambatnya adalah pelaksanaan kadang bentrok dengan kegiatan

asrama yang mendadak, atau tentor yang berhalangan sehingga sebelum

Page 196: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

181

mengadakan klinik mapel biasanya anak mengonfirmasikannya dengan tentor

begitu pula saat di asrama ada kegiatan maka anak pun memberitahukan kepada

tentor.

Page 197: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

182

Catatan Lapangan XVII

Metode Pengumpulan Data: Observasi Partisipan

Hari dan Tanggal : Senin, 28 April-Rabu, 7 Mei 2014

Jam : Setiap Sore hingga Pagi

Lokasi : Asrama Putri IBS Darunnajah

Sumber Data : -

Deskripsi Data:

Pada hari Senin, 28 April 2014 sekitar pukul 17.00 peneliti datang ke

lokasi penelitian yaitu Islamic Boarding School Daarunnajaah MAN 1 Kabupaten

Magelang. Peneliti berencana menginap di asrama beberapa hari hingga data yang

diperlukan dari penelitian ini diperoleh secara lengkap. Lima hari sebelumnya

peneliti telah mengonfirmasi mengenai tugas penelitian untuk skripsi ini yang

memerlukan partisipasi langsung peneliti di lokasi obyek penelitian kepada kepala

asrama yang juga merupakan pengasuh atau pembina asrama putri. Pihak asrama

pun memberikan izin untuk menginap selama penelitian. Kemudian untuk

memastikan dan meyakinkan hal itu, peneliti pun mengonfirmasi kepada pihak

madrasah melalui waka bagian humas dan keislaman 2 hari sebelumnya mengenai

kehadiran peneliti dan juga dianjurkan untuk menginap di asrama.

Kegiatan santri dimulai sejak waktu shalat Ashar dengan diawali shalat

berjama‟ah kemudian dilanjutkan istirahat serta untuk keperluan mandi, mencuci,

dan sebagainya. Pukul 17.15 WIB dilanjutkan dengan kegiatan asrama sesuai

jadwal hingga menjelang waktu shalat Maghrib dan langsung mengerjakan shalat

Maghrib secara berjama‟ah. Ba‟da Maghrib jika yang menjadi imam shalat

Page 198: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

183

Maghrib adalah pengasuh/pembina asrama, maka setelah shalat jama‟ah diadakan

kultum untuk pembinaan karakter, selanjutnya makan malam. Pukul 19.15 WIB

shalat jama‟ah Isya‟ dilanjutkan dengan tilawah Al-Qur‟an yaitu membaca QS.

Ar-Rahman dan Al-Waqi‟ah bersama dan khusus malam Jum‟at membaca QS.

Yaasiin. Pukul 20.00-21.30 WIB para santri melaksanakan jadwal kegiatan belajar

wajib. Belajar ini dilakukan di luar kamar, bisa di lobby, teras asrama, depan

kamar, aula, mushala, masjid, kelas, ruang komputer santri, maupun di halaman

asrama. Pada jam belajar wajib ini hanya bagi santri yang sedang sakit saja yang

diizinkan untuk belajar di dalam kamar. Belajar dilakukan baik secara individual

maupun berkelompok. Ada yang berkelompok mengerjakan tugas, persiapan

ulangan, tutorial sebaya, maupun mengadakan klinik mapel dengan mengundan

tentor yang pada siang harinya mereka sudah konfirmasi dengan dengan tentor

sesuai materi yang akan diklinikkan. Pukul 21.30 WIB jadwal istirahat dan semua

kegiatan belajar di luar kamar harus dihentikan. Akan tetapi bagi santri yang

masih ingin melanjutkan belajar maka harus dilakukan di dalam kamar masing-

masing.

Pada waktu Shubuh shalat berjama‟ah, dilanjutkan dengan kegiatan

asrama sebagaimana dijadwalkan. Pukul 05.30-06.45 WIB persiapan berangkat

sekolah (mandi, cuci, sarapan, dll.). Pukul 07.00-14.00 WIB kegiatan belajar di

sekolah yang kemudian dilanjutkan dengan kajian kitab hingga pukul 15.30 WIB

pada hari yang telah ditentukan. Rutinitas santri di asrama diatur sedemikian

untuk dilaksanakan dan dipatuhi. Hal itu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan

dari penyelenggaraan boarding.

Page 199: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

184

Observasi mengenai pembelajaran di boarding hanya bisa dilakukan di

asrama putri. Sebab dari peraturan asrama yang ada terdapat pasal yang melarang

santri putri masuk ke asrama putra atau sebaliknya. Sebelumnya peneliti sudah

meminta izin kepada kepala asrama dan pembina asrama putra untuk observasi di

asrama putra dan sudah bisa dilakukan tetapi hanya satu kali yaitu pada saat hari

kedua untuk mengetahui kondisi asrama putra. Setelah mengetahui dan membaca

sendiri mengenai peraturan asrama yang salah satunya “anggota asrama putra

tidak diizinkan masuk ke wilayah asrama putri dan sebaliknya”, hal itu tidak bisa

dilakukan lagi sebab untuk observasi ke asrama putra peneliti juga harus

mengajak salah satu santri putri. Terlebih lagi kegiatan asrama dilaksanakan pada

malam hari dan ba‟da Shubuh yang mana santri putri pun memiliki kegiatan

sendiri. Untuk wawancara dengan pembina asrama putra dilakukan di masjid dan

peneliti ditemani oleh salah satu santri putri. Oleh karena itu ketika santri putra

berkeperluan untuk belajar kelompok dengan santri putri hanya boleh

dilaksanakan di luar asrama.

Interpretasi:

Hari Selasa, 29 April 2014 pada sore hari ba‟da Ashar santri putri

mengadakan kajian Fiqh wanita yang dipimpin oleh sanri senior dan memiliki

pengetahuan agama cukup dalam hal fiqh wanita, pukul 20.00-21.30 pada saat

jadwal belajar wajib diperoleh data dan dokumentasi mengenai pelaksanaan

kegiatan belajar wajib. Beberapa santri belajar secara individual, beberapa belajar

kelompok dan santri putra iku bergabung, santri kelas XI IPA 1 mengadakan

tutorial sebaya materi pelajaran Fisika (santri putra dan putri belajar bersama) di

Page 200: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

185

halaman asrama putri, santri kelas X2 mengadakan klinik mapel Matematika di

ruang kelas Bahasa untuk pematangan materi guna persiapan ulangan harian pada

esok hari, ada yang belajar kelompok di mushala, ruang jenguk, dan teras depan

asrama.

Kamis, 1 Mei 2014 hari libur nasional sehingga pada pagi hari santri

melaksanakan kegiatan olahraga dan kerja bakti bersih-bersih lingkungan asrama.

Pada malam kamisnya ba‟da jama‟ah Isya‟ diadakan kajian dengan dipimpin

pembina asrama yang berisi pembinaan karakter. Kajian tersebut ditarik dari

perjalanan Syekh Ibn Athoillah As-Sakandary dan pagi hari ba‟da Shubuh kajian

tersebut dilanjukan kembali. Kemudian santri olahraga dengan senam, lari keliling

lapangan, affirmasi, dan dilanjutkan kerja bakti.

Sabtu, 3 Mei 2014 ba‟da Shubuh adalah jadwal tahfidz dilaksanakan di

aula Al-Khawaritsmi. Awalnya para santri menghafal secara otodidak kemudian

sorogan kepada santri yang dipercaya untuk menerima setoran. Untuk sorogan ini

dapat dilakukan kapan saja, tidak harus pada jadwal tahfidz. Akan tetapi ketika

jadwal tahfidz tidak sedikit yang memafaatkan waktu untuk sorogan hafalan.

Selasa, 6 Mei 2014 ba‟da shubuh jadwal penambahan mufrodat, kegiatan

ini dilaksanakan di aula Al-Khawaritsmi. Tentor atau penyampai materi mufrodat

adalah santri pengurus dari bagian/seksi bahasa, tetapi mufrodat yang diberikan

sudah ditentukan oleh pembina asrama. Metode penyampaiannya dengan ceramah

atau lisan, diawali dengan tentor mengucapkan kata-kata bahasa Arab 3 kali,

Inggris 3 kali, kemudian bahasa Indonesia 3 kali dan audien menirukan. Hal itu

dilakukan sampai kepada materi terakhir. Kemudian menulis kata-kata tersebut di

Page 201: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

186

papan tulis, tetapi tidak 3 bahasa sekaligus melainkan salah satu bahasa kemudian

audien menjawabnya. Setelah semua lengkap barulah audien diizinkan untuk

mencatat kosakata tersebut dalam buku catatan mereka masing-masing.

Pukul 14.15-15.45 WIB jadwal kegiatan kajian kitab bagi kelas XI IPA 1

dan XI Agama. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas masing-masing sebagaimana

kelas pagi. Pembelajaran kajian kitab menggunakan metode bandongan, sorogan,

ceramah, dan tanya jawab. Guru/ustadz membacakan serta menjelaskan isi kitab

sementara santri/peserta didik mendengarkan sambil menyimak pada kitab

masing-masing dan membari arti atau maksudnya. Kemudian setelah materi satu

bab/subbab selesai, santri diminta secara individual untuk sorogan membaca dan

menjelaskan maksud dari materi itu. Di akhir pembelajaran diadakan tanya jawab

mengenai materi mana yang belum dipahami, hal ini juga dilaksanakan diawal

pelajaran untuk mengulas materi pertemuan lalu.

Untuk kegiatan muhadharah tidak bisa diobservasi dan diteliti langsung

pelaksanaannya, karena pada saat penelitian ini dilaksanakan, kegiatan

muhadharah sudah selesai dilakukan dan semua santri sudah melaksanakan

prakteknya. Dengan demikian informasi mengenai kegiatan ini hanya diperoleh

melalui wawancara dan dokumentasi.

Page 202: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

187

Catatan Lapangan XVIII

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari dan Tanggal : -

Jam : -

Lokasi : -

Sumber Data : -

Deskripsi Data:

Dari metode ini peneliti memperoleh dokumen tentang sejarah dan visi

misi MAN 1 Kabupaten Magelang, peraturan asrama, jadwal kegiatan asrama

putra dan putri, data santri, struktur kepengurusan santri putra dan putri, jadwal

kajian kitab yang terintegrasi dalam jadwal pelajaran madrasah, nama-nama

pengampu kajian kitab, dan foto dokumentasi kegiatan asrama yang lalu.

Interpretasi:

Sejarah MAN 1 Kabupaten Magelang diperoleh dari dokumen berupa

DVD tahun pelajaran 2009/2010 dan buku kenangan siswa “The Annual Book of

MAN 1 Magelang 2014”. Visi dan misinya diperoleh dari dokumen berupa brosur

MAN tahun 2013. Peraturan asrama, jadwal kegiatan asrama putra dan putri, data

santri, struktur kepengurusan santri putra dan putri, jadwal kajian kitab serta

nama-nama pengampu kajian kitab yang terintegrasi dalam jadwal pelajaran

madrasah, dan foto dokumentasi kegiatan asrama yang lalu diperoleh dari

dokumentasi asrama.

Page 203: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

188

Catatan Lapangan XIX

Metode Pengumpulan Data: Dokumentasi

Hari dan Tanggal : Rabu, 21 Mei 2014

Jam : 13.30 WIB

Lokasi : SD Terpadu Ma‟arif Muntilan

Sumber Data : AF

Deskripsi Data:

Wawancara ini merupakan wawancara ketiga kalinya dengan informan.

Selain menjadi pembina/pengasuh asrama di IBS Daarunnajaah MAN 1 Kab.

Magelang, informan juga merupakan guru dan wakil kepala sekolah di SD

Terpadu Ma‟arif Muntilan. Beliau menjadi guru di SD tersebut sudah sejak tahun

2006. Pada kesempatan wawancara ini diperoleh data tentang kualifikasi pembina

yang bersangkutan. Selain itu peneliti juga bertanya mengenai database santri

sekitar asal sekolah, keadaan ekonomi orang tua, prestasi akademik santri sebelum

masuk asrama, dan daerah asal santri.

Interpretasi:

Pembina asrama putri masing-masing berkualifikasi pendidikan S1 dan

merupakan hafidz dan hafidzah yang hafal beberapa juz dari Al-Qur‟an, serta

mampu berbahasa Arab dan Inggris secara aktif. Beliau beserta istri adalah alumni

pondok modern Darussalam Gontor.

Mengenai database santri yang diharapkan, beliau menyarankan untuk

membuat angket yang berisi data-data yang diperlukan untuk kemudian disebar

kepada santri dan diisi oleh masing-masing.

Page 204: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

189

Catatan Lapangan XX

Metode Pengumpulan Data: Angket

Hari dan Tanggal : Rabu-Jum‟at, 21-23 Mei 2014

Jam : - WIB

Lokasi : Asrama IBS Daarunnajaah

Sumber Data : Seluruh santri IBS Daarunnajaah

Deskripsi Data:

Dari angket yang disebar tersebut diperoleh informasi mengenai data diri

santri, yaitu sebagai berikut:

Santri obyek penelitian adalah santri boarding kelas X dan XI yang berjumlah 102

orang. 8 santri dengan rata-rata UN 9,0-9,8; 45 santri rata-rata UN 8,0-8,9; 38

santri rata-rata UN 7,0-7,9; 10 santri rata-rata UN 6,0-6,9; dan 1 santri rata-rata

UN 5,0-5,9. 86 santri berasal dari daerah-daerah dalam kabupaten Magelang, 12

santri berasal dari luar kabupaten Magelang, dan 4 santri berasal dari luar Jawa

Tengah. 2 santri keluarga mampu, menengah 20 santri, dan keluarga sederhana 80

santri. 70 santri berasal dari MTs Negeri/swasta, 4 santrindari SMP Terpadu

Ma‟arif, 3 santri dari SMPIT, 2 santri dari SMP Muhammadiyah, dan 23 santri

dari SMP Negeri/swasta umum.

Interpretasi:

Rata-rata santri IBS merupakan siswa berprestasi baik dan tinggi, berasal

dari daerah kabupaten Magelang dan dari keluarga sederhana/pas-pasan, serta dari

Madrasah Tsanawiyah baik negeri maupun swasta.

Page 205: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

190

DAFTAR SANTRI PUTRA ISLAMIC BOARDING SCHOOL

DAARUNNAJAH MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

No. No. Induk Nama Kelas

1. 6556 Ahmad Rizky Fauzi X1

2. 6557 Ahmad Wahid Fastabiq X1

3. 6595 Ardian Pambuko Wicaksono X1

4. 6619 Azik Dhani Setyawan X1

5. 6862 Loeby Lukman Hakim X1

6. 7057 Sahid Yusuf Habib X1

7. 6609 Arsy Fadlan Syukur X1

8. Firman Dany Kurniawan X1

9. Muhammada Rifqi X1

10. 6566 Alif Miftah Alluckies X2

11. 6820 Irfani X2

12. 6924 Miftakhudin Matofani X2

13. 6933 Muhammad Abdul Azis X2

14. 6631 Billi Jenawi X3

15. 6884 M. Ikhsanudin X3

16. 7018 Rahmat Handika Putra X3

17. 6049 Abu Hamid XI Agama

18. Ahmad Rizki Al Wahdan XI Agama

19. 6303 Muhammad Muaziz XI Agama

20. 6044 Muhammad Akhyar Sukri XI Agama

21. 6323 Muhammad Taufiqurrahman XI Agama

22. 6406 Suryo Setiawan XI Agama

23. 6197 Fendi Agus Sulistyo XI IPA 1

24. 6274 M. Fikri Omar XI IPA 1

25. 6467 Toni Witoyo XI IPA 1

26. 6494 Widopo Hudan Badawi XI IPA 1

27. 5684 Ahmad Fauzi XII IPS 2

28. 6591 Anwar Budi R. X1

29. 6252 Khoirul Umam Al Faroqi XI Agama

30. 6333 Nanang Arfianto XI IPS 3

Page 206: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

191

DAFTAR SANTRI PUTRI ISLAMIC BOARDING SCHOOL MAN 1

KABUPATEN MAGELANG

No. No. Induk Nama Kelas

1. 6540 Afidhotul Istiqomah X1

2. 6559 Aini Masruroh X1

3. 6581 Anggita Karunia Lestari X1

4. 6598 Ari Nur Alifah X1

5. 6629 Berliana Nafis Pertiwi X1

6. 6691 Dwi Nuryati X1

7. 6742 Fauziyyah Hana Chaerani X1

8. 6787 Heni Latifah X1

9. 6797 Hidayatul Khoir X1

10. 6834 Khanifatul Ulfah X1

11. 6917 Maskanah X1

12. 6946 Murniyati X1

13. 6963 Nirmala Fajarsari X1

14. 6979 Nur Baiti Faizah X1

15. 7034 Rika Melinda X1

16. 7036 Rima Nurkhasanah X1

17. 7088 Siti Nahiyatul Makrofah X1

18. 7129 Uswatun Khasanah X1

19. 7155 Yulia Muslikhah Syarifah X1

20. 6558 Aida Nufaisah X2

21. 6573 Ana Khoirul Nikmah X2

22. 6586 Anisa Ramadhanti X2

23. 6587 Anisatul Asiyah X2

24. 6605 Arimbi Rachmayani X2

25. 6618 Ayu Asih Sunani X2

26. 6651 Danti Ambarwati X2

27. 6708 Eri Septi Rahayu X2

28. 6739 Fatimatur Rohmah X2

29. 6763 Fury Lailatus Syarofah X2

30. 6796 Hidayatul Islamiyah X2

31. 6798 Hidayatul Umah X2

32. 6800 Ifana Dani Maulida X2

33. 6833 Khanifatul Azizah X2

34. 6839 Khusnul Khotimah X2

35. 6841 Kufita Mubarokah X2

36. 6843 Kuni Ngafifatul K. X2

37. 6949 Nadhirotus Sholihah X2

38. 6968 Nova Purwaningsih X2

39. 7038 Ririt Rachma Miranti X2

Page 207: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

192

40. 7046 Rizka Oktaviani X2

41. 7069 Sifa Rizqia X2

42. 7087 Siti Mustathi‟ Zulfa X2

43. 7105 Supri Hariyanti X2

44. 7138 Wasilatur Rochmah X2

45. 6100 Anis Masruroh XI Agama

46. 6147 Dewi Mutiah XI Agama

47. 6180 Erlina Persitasari XI Agama

48. 6250 Khalimatus Sakdiyah XI Agama

49. 6263 Latifah XI Agama

50. 6339 Ninda Aulia Makrufah XI Agama

51. Novi Hapsari XI Agama

52. 6346 Novi Kurnia Sari XI Agama

53. 6408 Roikhatul Janati Idah Isnaini XI Agama

54. 6416 Sari Bulan XI Agama

55. 6431 Sifatul Umamah XI Agama

56. 6439 Siti Kholilah XI Agama

57. 6452 Siti Rofiyatun XI Agama

58. 6505 Yuni Aryani XI Agama

59. 6083 Alayya Maghfiroh XI IPA 1

60. 6098 Ani Putri Rahayu XI IPA 1

61. 6106 Apri Widiyastuti XI IPA 1

62. 6115 Arsi Melindah XI IPA 1

63. 6120 Asri Nurbaiti XI IPA 1

64. 6171 Eka Septianingsih XI IPA 1

65. 6295 Monica Elsa Iriyanti XI IPA 1

66. 6347 Novi Setyawati XI IPA 1

67. 6349 Nur Alifah XI IPA 1

68. 6374 Rani Mega Suci XI IPA 1

69. 6422 Septi Indriyani XI IPA 1

70. 6438 Siti Latifah XI IPA 1

71. Nur Isnaeni Latifa XI IPA 1

72. Zakiyya Labiba XI IPA 1

73. 6175 Elena Nafisa Sofy XI Bahasa

74. 5746 Dewi Purwanti XII IPA 1

75. 5785 Fatimatun Nikmah XII IPA 1

76. 5851 Kurnia Sakti XII Bahasa

77. 5994 Suci Wahyuni Setyaningsih XII Bahasa

78. 5659 Alya Rifda Millatuzakiya XII IPS 1

79. 6018 Wahyuni Rini Ekowati XII IPS 1

80. 5837 Istirokhah XII Agama

81. 5923 Nur Rohmah Tri Hardianti XII Agama

82. 5900 Muslikhah Nurbaiti XII Agama

Page 208: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

193

DAFTAR PENGASUH, USTADZ/PENGAJAR KAJIAN KITAB, DAN

PENGAJAR KLINIK MAPEL IBS DAARUNNAJAH

No. Nama Jabatan

1. Drs. H. M. Manshur A., M.Si. Penanggung Jawab Boarding School

2. Saeful Bahri, S.Pd.SD Kepala asrama dan Pembina asrama putri

3. Mefa Evita Dewi, S.Pd.I Pembina asrama putri

4. Achmad Akrom, S.Pd.I Pembina asrama putra dan pengampu

kajian kitab

5. Madkhan Aziz, S.Pd.I Pengampu kajian kitab

6. M. Fahmi Najib, S.H.I Pengampu kajian kitab

7. Muh. As‟adi, S.Ag Pengampu kajian kitab

8. Nursalim, S.Ag.,M.M.,M.Si Pengampu kajian kitab

9. M. Nurul Huda, S.Ag.,M.Pd Pengampu kajian kitab

10. Syaiful Amri, S.Pd.Si Pengampu klinik mapel

11. Subhan Lutfi K., S.Pd.Si Pengampu klinik mapel

Page 209: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

194

TATA TERTIB DAN DISIPLIN POKOK ISLAMIC BOARDING SCHOOL

MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

1. Shalat dan Ibadah

a. Sudah berada di masjid (bagi putra) atau di aula (bagi putri) ketika adzan

dan mengerjakan shalat qabliyah/ba‟diyah pada setiap shalat 5 waktu.

b. Dianjurkan untuk mengerjakan shalat tahajjud dan dhuha setiap hari.

c. Mengikuti qiroatul qur‟an setiap setelah shalat jamaah ashar.

2. Pakaian

a. Putra

Berbusana sopan dan rapi, tidak ketat dan mencolok.

Tidak membawa pakaian berbahan jeans.

Memiliki pakaian olahraga (min. 1), peci (min. 1).

Memiliki sarung (min.2).

Memiliki baju koko (min. 2).

Dianjurkan memiliki jaket (tidak ketat dan mencolok).

Memakai baju koko dan sarung ketika shalat berjamaah (maghrib, isya,

dan shubuh).

Tidak memakai celana pendek di luar kamar.

Tidak pinjam-meminjam pakaian.

b. Putri

Berbusana sopan dan rapi (baju,rok, jilbab), tidak ketat, transparan, dan

mencolok.

Tidak membawa pakaian berbahan jeans.

Page 210: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

195

Memiliki pakaian olahraga (min.1), jilbab bergo/langsungan (min. 2).

Memiliki mukena (min. 2).

Memiliki ciput standar asrama.

Dianjurkan memiliki jaket (tidak ketat dan mencolok).

Tidak berpakaian pendek dan membuka jilbab di luar kamar.

Tidak pinjam-meminjam pakaian, jilbab, dan mukena dengan yang lain.

3. Belajar dan Sekolah

a. Wajib belajar di luar kamar mulai setelah isya sampai pukul 21.30 malam.

b. Wajib berangkat ke kelas sebelum pukul 06.50 pagi.

c. Memakai seragam dan atribut yang telah ditentukan ketika masuk kelas

(baju, topi, sepatu, dll.).

d. Memakai kaos kaki putih standar (tidak pendek dan warna-warni) ketika

masuk kelas.

e. Mematuhi peraturan madrasah dn mengikuti kegiatan wajib dari madrasah.

4. Makan

a. Makan tepat pada waktunya.

b. Memiliki peralatan makan (piring, gelas, sendok).

c. Tidak makan di dalam kamar pada jam makan asrama.

d. Tidak boleh menyisakan/membuang makanan.

5. Kebersihan

a. Selalu menjaga kebersihan kamar dan lingkungan asrama.

b. Tidak membuang sampah sembarangan.

c. Mencuci piring dan baju dengan rutin.

Page 211: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

196

d. Melaksanakan jadwal piket yang telah ditentukan.

e. Memiliki alat perlengkapan mandi, ember, gayung, dan gantungan baju.

6. Perizinan Keluar/Pulang

a. Diperbolehkan pulang ke rumah sebulan sekali sesuai jadwal asrama.

b. Pulang ke rumah harus dijemput orang tua/wali.

c. Keluar asrama harus dengan izin pengurus asrama dan dengan sesama

anggota asrama).

d. Tidak keluar asrama sendirian (minimal berdua dan dengan sesama anggota

asrama).

e. Kembali di asrama tepat waktu.

f. Jika ada kepentingan keluarga, hal mendesak, atau sakit yang mengharuskan

pulang, maka orang tua/wali yang mengajukan izin dan menjemput ke

asrama.

7. HP, Alat Elektronik, dan Pergaulan

a. Tidak diperkenankan membawa hp, tablet, modem, dan sejenisnya.

b. Tidak menyimpan gambar atau foto yang tidak sesuai syari‟at Islam.

c. Tidak menggunakan laptop/notebook, kecuali dengan izin pengurus asrama

(bagi yang memiliki).

d. Tidak diperkenankan mendengarkan musik non Islami kecuali dengan

earphone.

e. Anggota asrama putra tidak diizinkan masuk ke wilayah asrama putri dan

sebaliknya.

Page 212: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

197

f. Tidak bergaul dengan lawan jenis atau pun sesama jenis di luar batas

kewajaran dan batasan syari‟at Islam.

g. Tidak tidur di kamar lain.

h. Tidak diperkenankan merokok (khususnya putra).

i. Tidak diperkenankan membawa wali dan orang lain selain anggota asrama

ke dalam asrama.

8. Program Rutin

a. Tahfidz/hafalan al-Qur‟an juz 28, 29, dan 30.

b. Muhadatsah (pendalam bahasa Arab dan Inggris).

c. Latihan khitobah/pidato.

d. Pengajian/tambahan materi sore sesuai jadwal (kajian kitab, ma‟tsurat, dll.).

9. Penghuni asrama yang melanggar ketentuan akan dikenakan sanksi

berupa teguran, denda, iqob/hukuman, sampai dikeluarkan dari asrama.

Page 213: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

198

STRUKTUR KEPENGURUSAN PUTRI TH. 2014

DARUNNAJAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL

MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

10.

11.

Pengasuh

Saeful Bahri, S.Pd.SD.

Mefa Evita Dewi, S.Pd.I.

Ketua Al-Azhar

Asri Nurbaiti Ketua Al-Lighar

Siti Rofiyatun

Sie. Keamanan

Novi Hapsari

Ayu Asih S.

Sie. Olahraga

Sari Bulan

Ayu Asih S.

Sie. Kebersihan

Nur Alifah

Novi Kurnia S.

Hidayatul Umah

Sie. Bahasa

Sari Bulan

Latifah

Supri Haryanti

Sekretaris

Erlina Persita

PJ. Absen Shalat &

Imam Shalat

Latifah

Erlina Persita

PJ. Galon

Monica Elsa

Hidayatul Umah

PJ. Kesehatan

Ani Putri R.

Siti Latifah

Bendahara

Rani Mega Suci

Sekretaris

Dewi Mutiah

PJ. Dapur

Ani Putri R.

Dewi Mutiah

Bendahara

Siti Latifah

PJ. Jawal

Rani Mega Sari

Novi Kurnia S.

PJ. Sanyo

Novi Hapsari

Supri Haryanti

PJ. Absensi Haidh

Nur Alifah

Page 214: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

199

STRUKTUR KEPENGURUSAN PUTRA TH. 2014

DARUNNAJAH ISLAMIC BOARDING SCHOOL

MAN 1 KABUPATEN MAGELANG

Pengasuh

Achmad Akrom, S.Pd.I

Ketua

Abu Hamid

Sekretaris

Toni Witoyo

Sie. Bahasa

M. Taufiqurrohman

Khoirul Umam

M. Fikri Omar

Sie. Kebersihan

Suryo Setiawan

Fendi Agus

Wakil Ketua

M. Akhyar Sukri

Sie. Keamanan

Nanang Arfianto

Widopo Hudan

A. Rizqi Al-Wahdan

Bendahara

M. Muazis

Page 215: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

200

Page 216: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

201

Page 217: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

202

المفردات(KOSAKATA)

Keran زف١خ Gelas ة و Sabun بث Piring اص صسGaram ر Sendok ؼمخ Gula ع ىش Cangkir دب فPisau ١ سح Botol عى لبس Kulkas خخ شأح Cermin عل Kuah شثخ غظ Sisir ش Nasi ص جبط Baju س Telur ث١ضخ Rok ف غزبTerong دب بس Kerudung ثبد خSayur-sayuran اد ىغخ Sapu خضش Daging Ember س دKerupuk لطبء Gayung غشفخ Sepatu خزاء Almari خضاخ Kaos kaki سة Kamar mandi خ ب ز

Kenyang ٠شجغ –شجغ Lapar ع خ Kadang-kadang أز١بب Lezat, enak ز٠ذ Benarkah? زم١مخ Menyetrika –و ٠ى Bahagia ٠فشذ –فشذ Melewati ش ش – ٠ Terserah kamu بشئذ Menangis ٠جى –ثىب Belajar –رؼ ٠زؼ Melempar –س ٠ش Membawa –ز ٠س Melipat فف –فف ٠ Memakai –اعزؼ ٠غزؼ Menjemur ٠ دفف –خفف Bisa, mampu ٠غزطغ –اعزطغ Mengganti ي –ثذي ٠ جذ Habis ز –ا ز ٠ Meminjam ٠غزؼش –اعزؼش Mengambil ز –أخز ٠أخ Mandi –اعزس ٠غزس Mengetahui ٠ؼشف –ػشف Cepat donk! ثغ شػخ Ketinggalan ن زش Kasian آعف Saya tidak tahu ل اػشف/ل ادس Mari kita makan ز١ب أو Sekarang ثؼذ Sebentar ا٢

Page 218: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

203

Teks Muhadharah/Khitobah Bahasa Arab

السلامعليكنورحمةاللهوبركاته

ثغ الله اشز اشز١، اسذ لله سة اؼب١، ث غزؼ١ ػ أس اذ١بح

سذا ػجذ زذ ل شش٠ه أشذ ا إ إل الله اذ٠، أشذ ا ل

سع، اصلح اغل ػ أششف الأج١بء اشع١، ع١ذب لب

سذ ػ آ أصسبث اخؼ١ زجؼ ثإزغب إ ٠ اذ٠. اب ثؼذ.

زضشح اىش اخزش ذ٠ش اؼذ داس ادبذ اذسعخ اثب٠خ العل١خ

اسى١خ ىبح.

أ٠ب العبرزح اىشا!

أ٠ب اخا الزجبء!

ال، زذا شىشا إ الله رؼب از لذ أػطبب سزخ ثشوخ ذا٠خ زز

دزغ ف زا اىب اجبسن. ثب١ب، ١ب ثب أ ص ػ ع١ذب سذ

ص الله ػ١ ع از لذ اخشج ابط اظبد إ اس. آخشا،

خ از لذ أػطب لزب ر١ب لأخطت ث١ الي شىشا وث١شا إ سئ١ش ادغ

٠ذ٠ى أخؼ١ رسذ اضع:

"فىشح الإعل ف لإخح اجشش٠خ"

إخا اغ اغؼذاء.....

لبي الله رؼب ف وزبث اىش٠، أػر ثبلله اش١طب اشخ١، ثغ الله اشز

٠خ. فبلإعل ٠ىش اشز١. وبذ رؼ١ الإعل اؼب١خ زوسح ف ز ال

ازفش٠ك فبدظ اذسخخ ا اىب. لبي الله رؼب ف امشأ اىش٠

"مذ وشب ث آد" وزه فمذ أوذ ج١ب سذ ص الله ػ١ ع ػ

إ٠سبد اغباح الإرسبد ث١ ابط. فضل ػ ره فمذ أوذ الله سع سذ

Page 219: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

204

سم١ك زمق اداس ػ ادبس الأخش ثذ اظش ص الله ػ١ ع ػ ر

إ أعبط اذ٠ الإػزجبسد الأخش، ث بن ازبد٠ث أخش رسثب ػ

ؼب ادبس ؼبخ ط١جخ، ره ٠ش اداس غ١ش اغ١.

زا ازؼ١ اىش٠ ١ظ افبظب رمبي ث ػ رطج١ك ٠م١، ل شه أ ج١ب

ع لذ ارسش غ اىفش٠ ؼبسض١ ف ىخ ػ سذا ص الله ػ١

اعبط اغ.

إخا اسزش!

وزه وب اشعي ص الله ػ١ ع ٠سفع اؼبخ اشخص١خ اط١جخ غ

ا١د ف اذ٠خ اسح وبا ٠ؼبسض ثؼثزخ اىش٠خ. لذ صاس

اسض افشذ. فق ره اشعي ص الله ػ١ ع ث١ر شبسو ف

فمذ زمك اشعي ص الله ػ١ ع ؼبخ ازدبسح غ ثؼض. ضشة

ى ثل زىب٠خ شسح ػ ع١ذب ػش ث اخطبة سض الله ػ الأػ

اؼسص.

ف ٠ الأ٠ب سأ ع١ذب ػش ث اخطبة سض الله ػ ش١خب أػ اب

زم ثطف عأ: أذ؟ أخبة الأػ ا١د ث١ذ ٠زىفف اصذلخ فمشع ػ

ادض٠خ افمش اش١خ. فس ع١ذب ػش ث اخظبة سض الله ػ إ

ث١ز أػطب و ش١ئ ػخ لذس اعزطبػز غذ زبخز اغزؼدخ فشخ غ١ش

از٠ ػبشا وؼ١شز دفغ ادض٠خ أش أ أخشح سبفظز زب٠ز

اذخ الإعل١خ. ث١ذ بي

ثبلإخزصبس، فبلإعل ٠ش اجشش٠خ وأخح ػظ١خ. رسذ ز الأخح وب

خ١غ ابط زشب٠ زك عاء ف الإززشا الإوشا وب أ زمب ف

اؼبخ اط١جخ افشصخ ازغب٠خ.

إخا اغؼذاء!

Page 220: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

205

غب اغ ازدشثخ ث الإعل ٠سزش اززشاب فبئك ازع ف ادذ ا

ف الإػزمبد. ػ أعبط الأخح اجشش٠خ فىب خ١غ ابط ف اؼب اػضبء

الأخ اازذح أ الأخ الإعل١خ. ػ ره وبذ الأخ الإعل١خ شرجط١

ثشاثطخ ادظ اؼب ال١خ اؼبخ. ػ ػىظ ره ٠ىش الإعل و

إ افشاق اىث١شح إب ف الإػزمبد إب ف اشؼج١خ.سبخ رفشق ز اشاثطخ

ض١ك الذ ف إمبء اغأخ اخ. فب٢ اخزز خطجز ساخ١ب اد١غ

رم٠خ ز الأخح. فبؼف ى آخشا الي ى

والسلامعليكنورحمةاللهوبركاتة

Page 221: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

206

Gambar Dokumentasi Hasil Penelitian

Denah Area MAN 1 Kabupaten Magelang

Keterangan:

1. Area lokal Timur 7. Lapangan basket

2. Area lokal Barat 8. Pintu gerbang asrama putri

3. Pintu gerbang masuk area lokal Timur 9. Asrama putri Al-Azhar

4. Lapangan sepak bola/OR 10. Asrama putri Al-Lighar

5. Masjid Daarunnajaah 11. Aula Al-Khawaritsmi

6. Komplek asrama putra 12. Mushala

Page 222: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

207

Gmb. 1 Gerbang Masuk Asrama Putri

Gmb. 2 Komplek Asrama Putri Al-Azhar

Page 223: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

208

Gmb. 3 Komplek Asrama Putri Al-Lighar

Gmb. 4 Aula Al-Khawaritsmi

Page 224: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

209

Gmb. 5 Lobby Asrama Putri Al-Azhar

Gmb. 6 Lobby Asrama Putri Al-Lighar

Page 225: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

210

Gmb. 7 Koridor Menuju Aula Al-Khawaritsmi dari Lobby Al-Lighar

Gmb. 8 Dapur Asrama Putri

Page 226: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

211

Gmb. 9 Ruang Makan Bersama, Asrama Putri

(mejadi satu dengan dapur)

Gmb. 10 Asrama Al-Azhar Bagian Dalam

Page 227: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

212

Gmb. 11 Asrama Al-Lighar Bagian Dalam

Gmb. 12 Diwan (Kantor) dan Ruang Komputer Santri

Page 228: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

213

Gmb. 13 Masjid Daarunnajaah

Gmb. 14 Komplek Asrama Putra

Page 229: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

214

Gmb. 15 Komplek Asrama Putra

Gmb. 16 Asrama Putra dari Dalam

Page 230: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

215

Gmb. 17 Asrama Putra dari Dalam

Gmb. 18 Salah Satu Bagian Kamar Mandi Dan WC Asrama Putra

Page 231: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

216

Gmb. 19 Ruang Makan Bersama Asrama Putra

Gmb. 20 Kegiatan Pembelajaran Penambahan Mufrodat

Page 232: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

217

Gmb. 21 Kegiatan Program Tahfidz

Gmb. 22 Kegiatan Muhadharah

Page 233: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

218

Gmb. 23 Kegiatan Kajian Kitab

Gmb. 24 Kegiatan Belajar Wajib

Page 234: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

219

Gmb. 25 Muhadharah santri putra

Gmb. 26 Penambahan Mufrodat santri putra

Page 235: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

220

Gmb. 27 Lomba Tahfidz dan Khitobah

Gmb. 28 Apel Pagi sebelum Berangkat Sekolah

Page 236: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

221

Gmb. 29 Kegiatan Hari Libur Sekolah

Gmb. 30 Shalat Berjama‟ah di Aula Al-Khawaritsmi

Page 237: New MANAJEMEN PEMBELAJARAN BOARDING SCHOOL DI MAN 1 …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5140/1/Management... · 2019. 4. 2. · ix KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur

222

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nikmatul Khoiriyah

Tempat/tanggal lahir : Magelang, 25 Juli 1990

NIM : 111 10 045

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

Alamat : Kadiwongso RT 001 RW 002 Sukodadi, Kec.

Bandongan, Kab. Magelang, Jawa Tengah

Menerangkan dengan sesungguhnya,

PENDIDIKAN

1. SD N 2 Sukodadi Tahun 2003

2. MTs Negeri Kaliangkrik Tahun 2006

3. MAN 1 Kota Magelang Tahun 2008

4. STAIN Salatiga Tahun 2014

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Magelang, 4 September 2014

Yang membuat,

Nikmatul Khoiriyah