pengaruh kehidupan sekolah boarding school …

15
Jurnal Cendekia Sambas - 15 - PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS KELAS X TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Dedi, Muhammad Yasir Habibie * ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kehidupan Sekolah Boarding School Siswa kelas X MAN Insan Cendekia Sambas Tahun Pelajaran 2017/2018 Terhadap Motivasi Belajar. Tujuan peneltian ini adalah Memahami dan menpelajari kehidupan asrama yang baik sehingga dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa,faktor yang mendorong motivasi belajar siswa, pandangan siswa tentang terhadap sekolah boarding school dan berpengaruh dengan motivasi belajar. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan analis kuantitatif berupa persentase jumlah siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan dalam angket. Responden dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 50 siswa dari 94 siswa. Untuk mengetahui pengaruh minat siswa belajar malam terhadap prestasi hasil belajar, angket yang diperoleh dengan menunjukkan teori yang dipaparkan dan di mintai pendapat terhadap responden lalu dianalisis dengan rumus yang tertera. Hasil penelitian bahwa rata-rata hasil jawaban siswa terhadap 10 pertanyaan motivasi yang diajukan menunjukkan bahwa 72,8% adanya motivasi yang tinggi belajar di boarding school, siswa memiliki motivasi belajar yang sedang 19,6%, siswa memiliki motivasi yang kurang sebanyak 7,6% dalam motivasi belajar di boarding school..Sebagian adanya faktor dalam motivasi belajar yaitu sekolah boarding school menyediakan banyak teman dan guru,lingkungan sekolah,kebijakan sekolah.Hal-hal yang mendorong motivasi siswa dalam belajar adalah belajar bersama teman lebih mudah, lebih memudahkan siswa dalam bertanya karna satu lokasi dengan guru,peraturan yang mendorong siswa dalam belajar. Kata Kunci: Pengaruh, Bording School, Motivasi, Siswa ABSTRACT Has done research about the influence The school life of Boarding School Students class X MAN Insan Cendekia Sambas Lesson 2017/2018 Year Against Learning Motivation . The purpose of this is to understand the research and studying the life of a dormitory that can affect the learning motivation of students, a factor that encourages learning motivation of students, student's views about against the school and boarding school influential with the motivation to learn. The method of this research is a descriptive method using quantitative analyst in the form of a percentage of the number of students who answered the question posed in the question form. The respondents in this study is partially grade X years lessons 2017/2018 amounted to 50 students from 94 students. To know the influence of the interest students learn night towards the achievements of the results of the study, the now acquired by demonstrating the theory presented and at last sought the opinion against the respondents analyzed with formulas that are listed. The results of research that the average results of the student's answers against the 10 questions the proposed motivation show that 72.8% of the existence of a high motivation studied at boarding school, students have a learning motivation are 19.6%, students have less motivation as much as 7.6% in the motivation of learning in the boarding school. Most of the * Tenaga Pendidik Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Sambas Kalimantan Barat

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

Jurnal Cendekia Sambas - 15 -

PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA MAN INSAN CENDEKIA SAMBAS KELAS X

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Dedi, Muhammad Yasir Habibie *

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Kehidupan Sekolah Boarding School Siswa kelas

X MAN Insan Cendekia Sambas Tahun Pelajaran 2017/2018 Terhadap Motivasi Belajar.

Tujuan peneltian ini adalah Memahami dan menpelajari kehidupan asrama yang baik sehingga

dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa,faktor yang mendorong motivasi belajar siswa,

pandangan siswa tentang terhadap sekolah boarding school dan berpengaruh dengan motivasi

belajar. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan analis kuantitatif berupa

persentase jumlah siswa yang menjawab pertanyaan yang diajukan dalam angket. Responden

dalam penelitian ini adalah sebagian siswa kelas X tahun pelajaran 2017/2018 berjumlah 50

siswa dari 94 siswa. Untuk mengetahui pengaruh minat siswa belajar malam terhadap prestasi

hasil belajar, angket yang diperoleh dengan menunjukkan teori yang dipaparkan dan di mintai

pendapat terhadap responden lalu dianalisis dengan rumus yang tertera. Hasil penelitian bahwa

rata-rata hasil jawaban siswa terhadap 10 pertanyaan motivasi yang diajukan menunjukkan

bahwa 72,8% adanya motivasi yang tinggi belajar di boarding school, siswa memiliki motivasi

belajar yang sedang 19,6%, siswa memiliki motivasi yang kurang sebanyak 7,6% dalam

motivasi belajar di boarding school..Sebagian adanya faktor dalam motivasi belajar yaitu

sekolah boarding school menyediakan banyak teman dan guru,lingkungan sekolah,kebijakan

sekolah.Hal-hal yang mendorong motivasi siswa dalam belajar adalah belajar bersama teman

lebih mudah, lebih memudahkan siswa dalam bertanya karna satu lokasi dengan guru,peraturan

yang mendorong siswa dalam belajar.

Kata Kunci: Pengaruh, Bording School, Motivasi, Siswa

ABSTRACT

Has done research about the influence The school life of Boarding School Students class X

MAN Insan Cendekia Sambas Lesson 2017/2018 Year Against Learning Motivation . The

purpose of this is to understand the research and studying the life of a dormitory that can affect

the learning motivation of students, a factor that encourages learning motivation of students,

student's views about against the school and boarding school influential with the motivation to

learn. The method of this research is a descriptive method using quantitative analyst in the form

of a percentage of the number of students who answered the question posed in the question

form. The respondents in this study is partially grade X years lessons 2017/2018 amounted to

50 students from 94 students. To know the influence of the interest students learn night towards

the achievements of the results of the study, the now acquired by demonstrating the theory

presented and at last sought the opinion against the respondents analyzed with formulas that

are listed. The results of research that the average results of the student's answers against the

10 questions the proposed motivation show that 72.8% of the existence of a high motivation

studied at boarding school, students have a learning motivation are 19.6%, students have less

motivation as much as 7.6% in the motivation of learning in the boarding school. Most of the

*Tenaga Pendidik Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Sambas Kalimantan Barat

Page 2: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 16 -

existence of factors in motivation of learning i.e. school boarding school provides many friends

and teachers, school environment, school policies. Things that encourage student motivation

in learning is learning with friends easier, better facilitate students in one location to asked the

teacher, the regulations encourage students in learning.

Key Word: Bording School, Motivation, Students

PENDAHULUAN

Salah satu cara efektif yang telah

dilaksanakan oleh sekolah sekarang ini

dalam meningkatkan potensi siswa yaitu

program asrama. Program asrama merupa-

kan salah satu cara yang efektif karena

selain dapat membantu siswa dalam hal

tempat tinggal bagi yang berasal dari luar

daerah sekolah, tetapi juga mampu mem-

bentuk karakter siswa yang positif. Banyak

hal positif yang akan didapatkan oleh siswa

ketika mereka sudah masuk kedalam

asrama. Mulai dari cara mengelo-la waktu

yang baik, hingga belajar beradaptasi dalam

segala kondisi Tapi sekarang ini, banyak

orang yang berpikir bahwa asrama adalah

tempat yang menakutkan, dimana siswa

akan sulit merasakan kebebasan bergerak.

Selain itu waktu belajar mereka juga akan

terbatasi dengan kegiatan asrama lainnya.

Padahal sebenarnya asrama adalah tempat

yang sangat berperan dalam pembentukan

karakter siswa.

Ketika memasuki asrama, tentu siswa

akan bertemu dengan teman yang memiliki

banyak perbedaan. Salah satu dari perbeda-

an tersebut adalah kemampuan menguasai

materi dalam berbagai bidang mata pelajar-

an. Hal ini tentu dapat memudahkan siswa

untuk dapat belajar lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang tidak berasrama. Ketika

mereka sulit memahami materi suatu pela-

jaran, maka mereka dapat mendatangi

teman-teman yang sudah menjadi keluarga

asrama untuk saling berbagi ilmu besama-

sama. Berbeda halnya dengan siswa yang

tidak berasrama, ketika mereka mengalami

kesulitan dalam memahami materi suatu pe-

lajaran, maka mereka akan sulit mendatangi

teman-teman atau guru terlebih jika akses

antara rumah cukup jauh untuk ditempuh.

Tentu akan memakan waktu dan biaya lebih

besar dibandingkan siswa yang berasrama.

Namun sayang sekali banyak diantara

siswa yang tidak memanfaatkan asrama

sebagai pendorong motivasi untuk belajar

dengan baik. Sehingga timbullah banyak

tanggapan negatif mengenai asrama yang

tidak mampu membentuk karakter siswa yag

baik serta tidak mampu membangun

motivasi belajar siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MAN Insan

Cendekia Sambas pada semester genap

tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini

memfokuskan pada kajian terkait bagaima-

na kehidupan asrama sehingga dapat mem-

pengaruhi motivasi belajar siswa? Bagaima-

nakah pandangan siswa berasrama terhadap

kehidupan boarding school? Apa yang men-

dorong siswa belajar dikehidupan boarding

school?

Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi adalah semua anggota

dari kelompok orang, kejadian atau objek

yang dibatasi secara jelas (Arikunto, 2003).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

MAN Insan Cendekia Sambas tahun 2018

berjumlah 157 siswa. Sampel adalah contoh

untuk dihadapi sebagai objek sasaran

penelitian yang hasil kesimpulannya dapat

mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2002).

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas X MAN Insan Cendekia Sambas

berjumlah 50 dari 94 siswa Dipilihnya

siswa kelas X sebagai sampel dalam

penelitian ini karena siswa kelas X telah

menjalani program selama 7/8 bulan di Man

Insan Cendekia Sambas.

Teknik pengumpulan data yang diguna-

kan dalam penelitian adalah angket. Angket

atau kuisioner merupakan sejumlah pertan-

yaan atau pernyataan tertulis tentang data

faktual atau opini yang berkaitan dengan diri

responden, yang dianggap fakta atau kebe-

Page 3: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 17 -

naran yang diketahui dan perlu dijawab oleh

responden. (Suroyo anwar 2009)

Kajian Pustaka

Pengertian Boarding School

Boarding school adalah sistem sekolah

dengan asrama, dimana peserta didik dan

juga para guru dan pengelola sekolah ting-

gal di asramanya yang berada dalam ling-

kungan sekolah dalam kurun waktu tertentu

biasanya satu semester diselingi dengan

berlibur satu bulan sampai menamatkan

sekolahnya (Arsy Karima Zahra, 2008:

145). Asrama yang dikenal dengan istilah

Dorminotory, adalah berasal dari kata

Dormotorius (Latin), yang berarti a sleeping

place, dengan pengertian bahwa dorminoto-

ry merupakan keseluruhan bangunan dalam

hubungannya dengan bangunan pendidikan,

yang terbagi atas kamar tidur dan meja

belajar bagi penghuninya.(The Enyclopedia

American) Asrama adalah (pondok,

pawiyatan, bahasa Jawa) merupakan rumah

pengajaran dan pendidikan yang dipakai

untuk pengajaran dan pendidikan. (KH.

Dewantoro). Adapun fungsi asrama diantara

(1) Menyediakan fasilitas tempat tinggal

selama menjalankan pendidikan, (2) mencip

takan suasana tempat tinggal bagi siswa

sebagai penunjang kegiatan serta kelancar-

an (3) menyediakan lingkungan untuk

melakukan interaksi sosial antar siswa.

Selanjutnnya kelebihan dan kekurang-

an dari Asrama, (1) siswa lebih disiplin, ke-

giatannya teratur dengan baik, (2) mudah di

control, (3) pola hidup teratur, (4) aman dari

pegnaruh negative, (4) kedewasaan dan

kesiebawaan akan terbangun dalam diri.

Adapun kekurangan asrama diantaranya (1)

berpisah dengan orangtua, (2) pola makan

yang sederhama, (3) resiko kehilangan

barang, dan (4) banyak peraturan.

Pengertian Motivasi

Menurut Weiner (1990) yang dikutip

Elliot et al. (2000), motivasi mendefinisikan

sebagai kondisi internal yang membangkit-

kan untuk bertindak, mendorong mencapai

tujuan tertentu, dan membuat seseorang te-

tap tertarik dalam kegiatan tertentu. Menu-

rut Uno (2007), motivasi dapat diartikan

sebagai dorongan internal dan eksternal

dalam diri seseorang yang diindikasikan

dengan adanya; hasrat dan minat; dorongan

dan kebutuhan; harapan dan cita-cita;

penghargaan dan penghormatan. Motivasi

adalah sesuatu apa yang membuat seseorang

bertindak (Sargent, dikutip oleh Howard,

1999) menyatakan bahwa motivasi merupa-

kan dampak dari interaksi seseorang dengan

situasi yang dihadapinya (Siagian, 2004).

Pengertian Belajar

Pengertian belajar menurut Morgan,

mengatakan bahwa belajar adalah setiap pe

rubahan yang relative menetap dalam ting-

kahlaku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman (Wisnubrata,

1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya

(1981:32), belajar adalah suatu proses usa-

ha yang dilakukan individu untuk memper-

oleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa

diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa

pada prinsipnya, belajar adalah perubahan

dari diri seseorang.

Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Mulyadi 1991: 87) menyata-

kan definisi atau pengertian motivasi bela-

jar adalah membangkitkan dan memberikan

arah dorongan yang menyebabkan individu

melakukan perbuatan belajar.

Menurut Tadjab, 1990: 102, pengertian

motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menim-

bulkan keigatan belajar, menkamin kelang-

sungan belajar itu demi mencapai suatu

tujuan. Menurut Sardiman (1988: 75)

mengatakan bahwa definisi atau pengertian

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya

penggerak di daam diri siswa yang menim-

bulkan keigatan belajar, yang menjamin ke-

lansungan dari kegiatan belajar dan mem-

beri arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek bela-

Page 4: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 18 -

jar itu tercapai. Adapun jenis motivasi be-

lajar sebagaimana Sardiman mengatakan

bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:

(1) Motivasi dilihat dari dasar pem-

bentukan. Motif-motif bawaan adalah motif

yang dibawa sejak lahir. Motif-motif yang

dipelajari artinya motif yang timbul karena

dipelajari, (2) Motivasi menurut pembagi-

annya. Motif atau kebutuhan organi-nis

misalnya, kebutuhan minum, makan, ber-

nafas, seksual, dan lain-lain. Motif-motif

darurat misalnya, menyelamatkan diri,

dorongan untuk membalas, dan sebagainya.

Motif-motif objektif, (3) Motivasi jasmani

dan rohani. Motivasi jasmani, seperti, rileks,

insting otomatis, napas dan sebagai-nya.

Motivasi rohani, seperti kemauan atau

minat, (4) Motivasi Intrisik dan Ekstrinsik.

Motivasi instrisik adalah motif-motif yang

terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu

diransang dari luar, karena dalam diri setiap

individu sudah ada dorongan untuk

melakukan sesuatu.

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif

yang aktif dan berfungsi karena adanya

peransang dari luar. (Sardiman, 1996: 90).

Pendapat lain mengemukakan bahwa dua

jenis motivasi yaitu sebagai berikut:

Motivasi primer adalah motivasi yang

didasarkan atas motif-motif dasar. Motivasi

skunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti

dan Mudjiono, 1999:88). Adanya berbagai

jenis motivasi di atas, memberikan suatu

gambaran tentang motif-motif yang ada

pada setiap individu. Adapun motivasi yang

berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab

adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi

ini membutuhkan ransangan atau dorongan

dari luar misalnya, media, baik media visual,

audio, maupun audio visual serta buku-buku

yang dapat menimbulkan dan memberikan

inspirasi dan ransangan dalam belajar.

Adapun bentuk motivasi yang sering

dilakukan disekolah adalah memberi angka,

hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi

tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil,

dan hukuman. (Djmarah dan zain, 2002:

168). Dari kutipan di atas, maka penulis

dapat menjelaskan hal tersebut sebagai

berikut: a) Memberi Angka. Memberikan

angka (nilai) artinya adalah sebagai satu

simbol dari hasil aktifitas anak didik. Dalam

memberi angka (nilai) ini, semua anak didik

mendapatkan hasil aktifitas yang bervariasi.

Pemberian angka kepada anak didik

diharapkan dapat memberikan dorongan

atau motivasi agar hasilnya dapat lebih

ditingkatkan lagi. b) Hadiah. Maksudnya

adalah suatu pemberi-an berupa kenang-

kenangan kepada anak didik yang berpresta-

si. Hadiah ini akan dapat menambah atau

meningkatkan semangat (motivasi) belajar

siswa karena akan diangap sebagai suatu

penghargaan yang sangat berharga bagi

siswa. c) Pujian. Memberikan pujian

terhadap hasil kerja anak didik adalah

sesuatu yang diharapkan oleh setiap

individu. Adanya pujian berarti adanya

suatu perhatian yang diberikan kepada

siswa, sehingga semangat bersaing siswa

untuk belajar akan tinggi. d) Gerakan

Tubuh. Gerakan tubuh artinya mimik, pa-

rah wajah, gerakan tangan, gerakan kepala,

yang membuat suatu perhatian terhadap

pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Gerakan tubuh saat memberikan suatu

respon dari siswa artinya siswa didalam

menyimak suatu materi pelajaran lebih

mudah dan gampang. e) Memberi Tugas.

Tugas merupakan suatu pekerjaan yang me

nuntut untuk segera diselesaikan. Pemberi-

an tugas kepada siswa akan memberikan

suatu dorongan dan motivasi kepada anak

didik untuk memperhatikan segala isi

pelajaran yang disampaikan. f) memberi-

kan ulangan. Ulangan adalah strategi yang

paling penting untuk menguji hasil

pengajaran dan juga memberikan motivasi

belajar kepada siswa untuk mengulangi

pelajaran yang telah disampaikan dan

diberikan oleh guru. g) Mengetahui Hasil

Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang

belum diketahui adalah suatu sifat yang ada

pada setiap manusia. Dalam hal ini siswa

berhak mengetahui hasil pekerjaan yang

dilakukannya. h) Hukuman. Dalam proses

belajar mengajar, memberikan sanksi

kepada siswa yang melakukan kesalahan

Page 5: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 19 -

adalah hal yang harus dilakukan untuk

menarik dan meningkatkan perhatian sis-

wa. Misalnya memberikan pertanyaan ke-

pada siswa yang bersangkutan.

Adapun faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar antara lain: a). Faktor

Individual, seperti kematangan atau partum

buhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan

faktor pribadi. b). Faktor Sosial, seperti

keluraga atau keadaan rumah tangga, guru,

dan cara mengajarnya, alat–alat dalam

belajar, dan motivasi sosial (Purwanto,

2002: 102). Dalam pendapat lain, faktor lain

yang dapat mempengaruhi belajar yakni: a)

Faktor-Faktor Internal. Faktor ini terdiri dari

faktor jasmaniah, faktor psikolo-gis, dan

faktor kelelahan. Sementara itu fak tor

eksternal faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat. Adanya berbagai faktor

yang mempengaruhi belajar siswa di atas,

peneliti dapat memahami bahwa adanya

faktor tersebut dapat memberikan suatu

kejelasan tentang proses belajar yang

dipahami oleh siswa. Dengan demikian

seorang guru harus benar-benar memahami

dan memperhatikan adanya faktor tersebut

pada siswa, sehingga didalam memberikan

dan melaksanakan proses belajar mengajar

harus memperhatikan faktor tersebut, baik

dari psikologis, lingkungan dengan kata lain

faktor internal dan ekstrenal.

Terkait dengan hal yang tersebut di atas,

maka Dimyanti dan Mudjiono mengemuka

kan bahwa faktor-faktor yang mempenga-

ruhi motivasi belajar dianatarnya: (1) cita-

cita siswa, (2) kemampuan siswa, (3) kon-

disi siswa dengan lingkungan, (3) unsur-

unsur dinamis dalam belajar, (3) upaya guru

dalam membelajarkan siswa. (Dimyati dan

Mudjiono, 1999: 100)

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Boarding

School terhadap motivasi belajar

Page 6: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 20 -

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Tabel 4.1 Motivasi Belajar Siswa

N

O Pernyataan Setuju

Ragu-

Ragu

Tidak

Setuju

1

Dengan

sekolah

berbasis

boarding

school, maka

70% 26% 4%

Anda mampu

memanajeme

n waktu

dengan baik.

2

Dengan

tinggal di

asrama, maka

anda akan

semakin

mudah

menyelesaika

n tugas-tugas

sekolah.

60% 24% 16%

No. Indikator Aspek yang ditanyakan

1.

Kemampuan siswa

Dengan sekolah berbasis boarding school, maka Anda mampu memanajemen waktu dengan baik.

2.

Kemampuan Siswa

Dengan tinggal di asrama, maka anda akan semakin mudah

menyelesaikan tugas-tugas sekolah.

3. Kondisi dan lingkungan

Sekolah berbasis asrama adalah tempat yang menyenangkan untuk

belajar.

4.

Unsur-Unsur dinamis

Asrama merupakan cara yang efektif untuk membangun karakter

siswa Man IC Sambas untuk lebih berkreatif dan berinovatif dalam melakukan sesuatu.

5. Kondisi dan lingkungan

Sekolah berasrama merupakan tempat yang menyediakan banyak

teman dan guru sehingga membuat motivasi belajar

6 Cita-Cita Siswa

Dengan hidup berasrama anda akan lebih siap dalam meraih cita-

cita anda kedepannya.

7.

Unsur-Unsur Dinamis

Kehidupan berasrama memudahkan anda memiliki tingkat kemandirian yang tinggi dalam melakukan

sebuah kegiatan.

8.

Aspirasi siswa

Dengan tinggal di asrama,akan membangun kepercayaan anda

kehidupan yang gemilang di masa depan dapat terjalin dengan

akurat.

9. Unsur-Unsur Dinamis

Sekolah berbasis boarding dapat meningkatkan pengetahuan imtak & imtek lebih pesat ketimbang sekolah non asrama.

10. Upaya guru dalam

membelajarkan siswa

Boarding School adalah sistem guru yang memudahkan dan mengajari anda dalam bersosialisasi dan melatih anda untuk terus

bertanya tentang pembelajaran

Page 7: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 21 -

3

Sekolah

berbasis

asrama adalah

tempat yang

nyaman dan

menyenangka

n untuk

belajar.

60% 28% 12%

4

Asrama

merupakan

cara yang

efektif untuk

membangun

karakter siswa

Man IC

Sambas untuk

lebih

berkreatif dan

berinovatif

dalam

melakukan

sesuatu.

76% 16% 8%

5

Sekolah

berasrama

merupakan

tempat yang

menyediakan

banyak teman

dan guru

sehingga

membuat

motivasi

belajar

76% 18% 6%

6

Dengan hidup

berasrama

anda akan

lebih siap

dalam meraih

cita-cita anda

kedepannya

66% 26% 8%

7

Kehidupan

berasrama

memudahkan

anda memiliki

tingkat

kemandirian

rasa

bertanggung

jawab yang

tinggi dalam

melakukan

sebuah hal.

82% 12% 6%

8

Dengan

tinggal di

asrama,akan

membangun

kepercayaan

anda

kehidupan

yang

gemilang di

masa depan

dapat terjalin

dengan

akurat.

56% 32% 12%

9

Sekolah

berbasis

boarding

dapat

meningkatkan

pengetahuan

imtak &

imtek lebih

pesat

ketimbang

sekolah non

asrama.

62% 30% 8%

10

Boarding

School adalah

sistem yang

memudahkan

dan mengajari

anda dalam

bersosialisasi

dan melatih

anda untuk

terus bertanya

tentang

pembelajaran.

80% 12% 8%

Tabel 4.2 Pandangan Siswa pengaruh

Motivasi Belajar

Isian Persentase

1. Anda, apakah ada

hubungannya kehidupan

berasrama terhadap motivasi

belajar? sebutkan alasannya!

A. Ada 66%

B. Tidak ada 14%

C. Ragu ragu 8%

D. Tidak menjawab 12%

Page 8: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 22 -

Tabel 4.3 Hubungan Boarding Bchool

dengan Motivasi Belajar

N

O Pernyataan

Setu

ju

Ragu-

Ragu

T

i

d

a

k

S

et

u

j

u

1

Dengan

sekolah

berbasis

boarding

school, maka

Anda mampu

memanajeme

n waktu

dengan baik.

35 13 2

2

Dengan

tinggal di

asrama, maka

anda akan

semakin

mudah

menyelesaika

n tugas-tugas

sekolah.

30 12 8

3

Sekolah

berbasis

asrama

adalah tempat

yang nyaman

dan

menyenangka

n untuk

belajar.

30 14 6

4

Asrama

merupakan

cara yang

efektif untuk

membangun

karakter

siswa Man IC

Sambas

untuk lebih

berkreatif dan

berinovatif

dalam

38 8 4

melakukan

sesuatu.

5

Sekolah

berasrama

merupakan

tempat yang

menyediakan

banyak teman

dan guru

sehingga

membuat

motivasi

belajar

38 9 3

6

Dengan

hidup

berasrama

anda akan

lebih siap

dalam meraih

cita-cita anda

kedepannya

33 13 4

7

Kehidupan

berasrama

memudahkan

anda

memiliki

tingkat

kemandirian

rasa

bertanggung

jawab yang

tinggi dalam

melakukan

sesuatu.

41 6 3

8

Dengan

tinggal di

asrama,akan

membangun

kepercayaan

anda

kehidupan

yang

gemilang di

masa depan

dapat terjalin

dengan

akurat.

28 16 6

9

Sekolah

berbasis

boarding

dapat

31 15 4

Page 9: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 23 -

meningkatka

n

pengetahuan

imtak &

imtek lebih

pesat

ketimbang

sekolah non

asrama.

1

0

Boarding

School

adalah sistem

yang

memudahkan

dan

mengajari

anda dalam

bersosialisasi

dan melatih

anda untuk

terus

bertanya

tentang

pembelajaran

.

40 6 4

Pembahasan

Profil MAN Insan Cendekia Sambas

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan

Cendekia Sambas, terletak di Kabupaten

Sambas, tepatnya di Jl. Panglima Daud,

Dususn Rambi RT004/03, Desa Saing

Rambi, Kesamatan Sambas, Kab. Sambas,

Kalimantan Barat.

Gambar 4.1 Peta Lokasi Kabupaten

Sambas

MAN Insan Cendekia Sambas sebagai

lembaga pendidikan independen memiliki lo

go khusus berupa gambar kaligrafi kata ’In-

san”dalam bentuk segi delapan dengan

dililit elips sebagai orbit tata surya dan

kata”Insan Cendekia” dalam huruf kapital.

Pengertian logo secara menyeluruh adalah

MAN Insan Cendekia Sambas bercita-cita

menjadi madrasah berkualitas, dinamis dan

kreatif dalam berkarya, dan dapat menjadi

contoh bagi lembaga pendidikan Islam.

Gambar 4.2 Logo MAN Insan Cendekia

Sambas

Adapun makna logo adalah sebagai berikut:

a. Arabesque : lambang seni

kejayaan

budaya Islam

dalam

khazanah

peradaban

Islam maupun

dunia.

b. Simetrisitas : ciri khas

makhluk

ciptaan Allah

yang

senantiasa

menjadikan

segala aspek

kehidupan

serasi, selaras,

dan seimbang

c. Kaligrafi Kufi : otentisitas

keislaman

dalam

khazanah

kaligrafi islam

yang

mencirikan

kekuatan dan

kemantapan.

INSAN

• Sambas

Page 10: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 24 -

sebagai

representasi

MAN INSAN

CENDEKIA

d. Warna Biru Langit : semangat

warga

madrasah

dalam

menuntut ilmu

setinggi

langit.

e. Biru laut : semangat

warga

madrasah

dalam

menuntut ilmu

sedalam

lautan.

f. Orbit :melambangkan

kedinamisan

MAN Insan

Cendekia

dalam

berkarya, juga

bermakna

MAN Insan

Cendekia

yang bercita-

cita

mendunia.

g. Planet : mengelilingi

kaligrafi

”insan”

bermakna

MAN Insan

Cendekia

menjadi pusat

keunggulan

(Center of

Excellence)

bagi madrasah

atau sekolah

lain.

MAN Insan Cendekia Sambas dengan

visi “Terwujudnya sumber daya manusia

yang berkualitas tinggi dalam keimanan dan

ketakwaan, menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi, mampu berkomunikasi dalam

bahasa internasional serta mampu mengak-

tualisasikannya dalam masyarakat. Selanjut

nya Misi MAN Insan Cendekia Sambas:

1. Menyiapkan calon pemimpin masa depan

yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, mempunyai daya juang tinggi,

kreatif, inovatif, proaktif dan mempunyai

landasan iman dan takwa yang kuat.

2. Menumbuh-kembangkan minat, bakat,

dan potensi peserta didik untuk meraih

prestasi pada tingkat nasional sampai

internasional.

3. Meningkatkan pengetahuan dan kemam-

puan profesional pendidik dan tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembang

an dunai pendidikan.

4. Menjadikan MAN Insan Cendekia seba-

gai lembaga pendidikan yang bertata

kelola baik dan mandiri.

5. Menjadikan MAN Insan Cendekia se-

bagai model dalam pengembangan pem-

belajaran iptek dan imtak bagi lembaga

pendidikan lainnya.

Tujuan MAN Insan Cendekia Sambas

1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter

Islami, berbudaya Indonesia, dan berwa-

wasan kemanusiaan dan kebangsaan.

2. Menghasilkan lulusan yang menguasai

dasar-dasar ilmu pengetahuan keislaman,

sains, teknologi, ilmu sosial dan seni-

budaya untuk meraih prestasi baik tingkat

nasional maupun tingkat internasional.

3. Membentuk lulusan yang berkarakter dan

mampu melakukan perubahan yang

didasari oleh prinsip-prinsip Islam deng-

an rahmatan lil’alamin, cakap dalam ber

komunikasi pada percaturan global yang

didukung lingkungan fisik pendidikan

yang aman, bersih, sehat, hijau, inklusi

dan nyaman bagi perkembangan fisik,

kognisi, dan psiko sosial peserta didik.

Page 11: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 25 -

Target MAN Insan Cendekia Sambas

1. Diperolehnya prestasi akademik dan non

akademik yang optimal oleh peserta didik

MAN Insan Cendekia.

2. Diterimanya lulusan MAN Insan

Cendekia di perguruan tinggi yang

berkualitas baik di dalam negeri maupun

di luar negeri lebih dari 90% tiap tahun.

3. Diperolehnya prestasi akademik yang

baik bagi alumni MAN Insan Cendekia

selama studi di perguruan tinggi.

4. Terciptanya kehidupan religius di

lingkungan madrasah dengan bercirikan

perilaku rajin beribadah, rajin belajar,

ikhlas, mandiri, sederhana, ukhuwah, dan

kebebasan berkreasi.

Motivasi Belajar di Sekolah Boarding

School

Definisi atau pengertian motivasi be-

lajar adalah membangkitkan dan memberi

kan arah dorongan yang menyebabkan indi-

vidu melakukan perbuatan belajar.Untuk

mengetahui pengaruh Sekolah Boarding

School terhadap motivasi belajar siswa Man

Insan Cendekia Sambas,digunakan 10

pernyataan yang mengandung unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar menurut

Dimyanti dan Mudjiono (1999) : (1) Cita-

cita / aspirasi siswa, (2) Kemampuan sisw,

(3) Kondisi siswa dan lingkungan, (4)

Unsur-unsur dinamis dalam belajar, (5)

Upaya guru dalam membelajarkan siswa.

Unsur motivasi belajar berupa kemampuan

siswa yang menunjukkan sekolah boarding

school mampu meningkatan kualitas dalam

memanajemen waktu siswa dengan baik di-

ketahui bahwa dari separuh (70 %) setuju,

lebih dari seperempat memilih ragu-ragu (26

%), dan tidak setuju sebanyak ( 4 %) .Ini

membuktikan bahwa sekolah boarding

school mampu mengkondisikan siswanya

untuk memanajemen waktunya sehingga

siswa dapat mengatur jadwal belajarnya

dengan baik. Sebaran persentase unsur

kondisi siswa dan lingkungan melalu

memanajemen waktu ditunjukkan dalam

gambar 4.3 berikut :

Gambar 4.3 Grafik unsur kemampuan

siswa di sekolah boarding school

Unsur motivasi belajar berupa kondisi

dan lingkungan yang menunjukkan bahwa

lingkungan sekolah berasrama menyediakan

banyak teman dan guru sehingga membuat

motivasi belajar diketahui bahwa lebih dari

separuh memilih (76 %) setuju, ragu-ragu

hanya sebanyak (16 %), dan tidak setuju

sebanyak (8 %). Ini membuktikan bahwa

sekolah boarding school mengembangkan

kemampuan siswa melalui memudahkan

siswa menyelesaikan tugas yang diberikan

oleh sekolah.Sebaran persentase unsur

kemampuan siswa yang memudahkan siswa

dalam mengerjakan tugas sekolah ditunjuk-

an dalam gambar 4.4 berikut:

Gambar 4.4 Grafik unsur kondisi &

lingkungan belajar di sekolah boarding

school

Unsur motivasi dalam belajar berupa

unsur-unsur dinamis dalam belajar yang

menunjukkan asrama merupakan cara yang

efektif untuk membangun karakter siswa

untuk lebih berkreatif dan berinovatif dalam

melakukan sesuatu , diketahui bahwa lebih

dari 3/4 ( 82 %) memilih setuju, sebanyak

( 12 %) memilih ragu-ragu, dan sebanyak (6

%) tidak setuju.Ini membuktikan bahwa

70%

26%

4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Mampu Ragu-ragu Tidak mampu

76%

16%8%

0%

20%

40%

60%

80%

Menyediakan Ragu-Ragu TidakMenyediakan

Page 12: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 26 -

sekolah boarding school membangun unsur-

unsur dinamis belajar siswa secara efektif

dalam karakter siswa untuk lebih berkreatif

dan berinovatif. Sebaran persentase unsur-

unsur dinamis ditunjukkan dalam gambar

4.5 berikut:

Gambar 4.5 Grafik unsur-unsur dinamis

di sekolah boarding school

Unsur motivasi belajar berupa cita-cita

/ aspirasi siswa yang menunjukkan dengan

tinggal di asrama, siswa akan meningkatkan

kepercayaan mereka dengan kehidupan

yang gemilang di masa depan, diketahui

lebih dari setengah (56 %) memilih setuju

,sebanyak (32%) memilih ragu-ragu,

sebanyak (12%) memilih tidak setuju.Ini

membuktikan bahwa siswa yang ada di

sekolah boarding percaya akan kehidupan

siswa yang gemilang di masa depan. Sebar-

an persentase aspirasi siswa ditunjukkan

dalam gambar 4.6 berikut :

Gambar 4.6 Grafik unsur aspirasi / cita-

cita siswa di sekolah boarding school

Unsur motivasi belajar berupa upaya

guru dalam membelajarkan siswa yang me-

nunjukan upaya guru di sekolah boarding

school menambah minat belajar siswa

dengan berjiwa sosial dan melatih siswa

untuk terus bertanya tentang pembelajaran.

Dapat diketahui bahwa hampir keseluruhan

siswa berjumlah ( 80%) memilih setuju

,sebanyak (12 %) memilih ragu-ragu,

sebanyak ( 8 %) memilih tidak setuju.Ini

membuktikan bahwa sekolah boarding

school mampu berupaya dalam membelajar

kan siswa dengan belajar lebih kompeten

dengan pertanyaan yang diajukan oleh siswa

sehingga siswa mengerti dan termotivasi

dalam belajar. Sebaran persentase aspirasi

siswa ditunjukkan dalam gambar 4.7 berikut

:

Gambar 4.7 Grafik unsur upaya guru

dalam belajar di sekolah boarding

school

Faktor-faktor motivasi belajar di sekolah

boarding school

Motivasi belajar dalam penelitian ini

didasarkan atas hasil angket. Sampel diam-

bil masing-masing 50 dari kelas X Man

Insan Cendekia Sambas tahun pelajaran

2017/2018. Faktor motivasi belajar di

sekolah boarding school dalam gambar 4.8

berikut.

82%

12%6%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Membangun Tidakberpengaruh

Menurun

56%

32%

12%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Meningkatkan TidakBerpengaruh

Menurun

80%

12% 8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Menambah Tidakberpengaruh

Mengurangi

Page 13: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 27 -

Gambar 4.8 Grafik Faktor Motivasi

Belajar Di Sekolah Boarding School

Dari grafik diatas diketahui bahwa dari

50 siswa, terdapat ( 50 % ) berpendapat sa-

ma yakni motivasi belajar siswa berhubung-

an dengan teman dan guru di sekolah

boarding, (8%) diakibatkan oleh lingkungan

sekolah , dan ( 8 % ) peraturan yang ada di

Man Insan Cendekia Sambas.Sebanyak ( 8

% ) menyatakan ada tetapi sama seperti

sekolah lain yang mengenditifikasikan lebih

ke arah ragu–ragu.Sebanyak ( 44 % ) siswa

termotivasi hanya dari dirinya sendiri.

Terdiri (12 % ) angket yang tidak diisi pada

isian yang di ajukan oleh peneliti.

Pengaruh Sekolah Boarding School

terhadap Motivasi Belajar

Hubungan sekolah boarding school

terhadap motivasi belajar bisa dilihat dari

setiap unsur yang motiivasi belajar sebagai

berikut :

Gambar 4.9 Grafik Hubungan Sekolah

Boarding School Terhadap Motivasi

Belajar

Dari grafik diatas terlihat bahwa siswa

boarding school yang berada di sekolah Man

Insan Cendekia Sambas memiliki kecende-

rungan yang mirip, dimana pada setiap

peran unsur memiliki hasil yang sama pe-

neliti dapat memahami bahwa adanya unsur

tersebut di area boarding school yang dapat

memberikan suatu kejelasan tentang proses

belajar yang dapat dipahami oleh siswa.

Dengan demikian guru yang berada di

lingkungan boarding school benar-benar

memahami dan memperhatikan adanya

unsur tersebut pada siswa, sehingga didalam

memberikan dan melaksanakan proses

belajar mengajar siswa merasa termotivasi,

baik dari psikologis, lingkungan dengan

kata lain faktor internal dan ekstrenal.Siswa

yang berada dilisngkungan boarding juga

merasa dengan berada di sekolah boarding.

Siswa akan lebih meningkatkan asumsi akan

meraih sukses di masa depan berkat

lingkungan yang berada di sekolah boarding

school.

temandanguru

akibatlingkungan

peraturan

samadenga

nsekolah lain

daridiri

sendiri

ada ragutidakada

Series1 50% 8% 8% 8% 14%

50%

8% 8% 8%14%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

26%

4%

76%

16%

8%

82%

12%6%

56%

32%

12%

80%

12%8%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Setu

ju

Rag

u-r

agu

Tid

ak s

etu

ju

Setu

ju

Rag

u-r

agu

Tid

ak s

etu

ju

Setu

ju

Rag

u-r

agu

Tid

ak s

etu

ju

Setu

ju

Rag

u-r

agu

Tid

ak s

etu

ju

Setu

ju

Rag

u-r

agu

Tid

ak s

etu

ju

Unsur Kemampuan SiswaUnsur Kondisi & lingkunganUnsur-Unsur DinamisUnsur Aspirasi / Cita-citaUnsur upaya guru dalam mengajar

Page 14: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 28 -

Simpulan

Berdasarkan pembahasan , diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Rata-rata hasil jawaban siswa terhadap

10 pertanyaan motivasi yang diajukan

menunjukkan bahwa 72,8% adanya

motivasi yang tinggi belajar di boarding

school, siswa memiliki motivasi belajar

yang sedang 19,6% , siswa memiliki

motivasi yang kurang sebanyak 7,6%

dalam motivasi belajar di boarding

school.

2. Sebagian adanya faktor dalam motivasi

belajar yaitu sekolah boarding school

menyediakan banyak teman dan guru,

lingkungan sekolah, kebijakan sekolah.

3. Hal-hal yang mendorong motivasi siswa

dalam belajar adalah belajar bersama teman

lebih mudah, lebih memudahkan siswa

dalam bertanya karna satu lokasi dengan

guru, peraturan yang mendorong siswa

dalam belajar.

Saran

1. Telah teridentifikasi faktor utama yang

mendorong motivasi belajar, maka dapat

dijadikan pijakan dalam melakukan

pembenahan bagi pihak madrasah.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tenta-

ng perpsepsi siswa untuk meningkatkan

motivasi belajar di sekolah boarding

school.

Page 15: PENGARUH KEHIDUPAN SEKOLAH BOARDING SCHOOL …

MAN IC Sambas Vol 1 No. 1 Januari – Juni 2020

Jurnal Cendekia Sambas - 29 -

DAFTAR PUSTAKA

Kompri. (2015). Motivasi Pembelajaran Perspekstig Guru Dan Siswa, Jambi: Remaja

Rosda Karya.

A. Tabrani R. (1994). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Abin Syamsudin Makmun. (2001). Psikologi Kependidikan, Jakarta: Remaja Rosda

Karya

Sondang P. Siagian. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

WS. Winkel. (1983). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

W.S. Winkel. (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo.