new literatur review: strategi mempertahankan … · 2019. 12. 29. · informasi tentang...
TRANSCRIPT
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
210
LITERATUR REVIEW:
STRATEGI MEMPERTAHANKAN PELANGGAN YANG LOYAL
DALAM ERA PASAR MODERN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI
Oleh:
Siti Rosimah
Jurusan Teknik Industri Universitas Langlangbuana Bandung e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Dalam era pasar modern di mana pelanggan sebagai inti dari bisnis perusahaan dan
persaingan antar perusahaan sejenis sangat ketat, loyalitas pelanggan menjadi perhatian utama karena pelanggan yang loyal akan memberikan keuntungan yang besar bagi
perusahaan daripada harus mencari pelanggan baru. Pada perusahaan jasa telekomunikasi
faktor pembentuk loyalitas pelanggan adalah kepuasan pelanggan atas layanan yang diterima, kepercayaan pelanggan kepada provider, dan hambatan peralihan serta performans
operasional pelayanannya. Masing-masing faktor tersebut mempunyai dimensi yang sangat
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, dan hal ini perlu strategi yang tepat agar
pelanggan tidak beralih ke provider lain.
Kata kunci: loyalitas pelanggan, perusahaan jasa telekomunikasi
ABSTRACT
The era of market globalization emphasized that customer satisfaction will be the center of
company objectives. Therefore customer loyalty become the first attention in the business company because customer loyalty will give mostly benefit better then get new customer. In
the Telecommunication company, the customer loyalty factors distinguished customer
satisfaction, customer trust, switching barrier and operations performance. Each of the factors has dimension that very inffuence to customer loyalty. Hence, the Telecommunication
company must use to appropriate strategy for barrier costomer to switch another company
Keywords: customer loyalty, telecomunication company.
PENDAHULUAN
Industri telekomunikasi di
Indonesia pada tahun ini terus mengalami
pertumbuhan. Ini ditandai dengan
pesatnya pertumbuhan sejumlah operator
telekomunikasi (Maspem, 2010). Menurut
Fitch Rating (dalam Usman, 2011)
jumlah pelanggan seluler di Indonesia saat
ini 70% dari total populasi, 237 juta
penduduk Indonesia dan data operator
telepon seluler menunjukkan jumlahnya
sudah 90% dari total populasi. Pelanggan
Telkomsel merupakan pelanggan terbesar
yang mencapai 99 juta pelanggan pada
kuartal I 2011 (Ika & Iqbal, 2011) diikuti
pelanggan Xl yang mencapai 40,4 juta
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
211
pelanggan pada akhir kuartal III 2010
(Agustian, 2011) dan Indosat mencapai
40 juta pelanggan pada November 2010
(Malang Post, 2010) kemudian sisanya
pelanggan provider lain para pendatang
baru.
Menurut Guntur Siboro seorang
pengamat Telekomunikasi (Bisnis, 27
Maret 2011) industri telekomunikasi
merupakan industri padat modal, sehingga
kemampuan perusahaan meraih
pendanaan menjadi sangat penting.
Investasi merupakan kunci bagi
perusahaan meraih pelanggan lebih
banyak lagi, apalagi industri
telekomunikasi diyakini akan terus
tumbuh seiring pertumbuhan
perekonomian Indonesia ke depan.
Sedangkan Fitch Rating berpendapat
(dalam Usman, 2011) tahun 2011 adalah
tahun terakhir bagi industri seluler di
Indonesia tumbuh dengan 20-30 juta
pelanggan baru dan akan terjadi
penurunan pada 2012. Hal ini sejalan
dengan pendapat Jhonny Swandi Sjam
(dalam Arianti, 2011) tingginya jumlah
operator di Indonesia, membuat pasar
telekomunikasi Tanah Air mencapai titik
jenuh. Menurut data yang dimiliki Kamar
Dagang Indonesia (KADIN), penetrasi
telekomunikasi di Indonesia pada 2010
lalu sudah mencapai 84,3 persen.
Dari uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa mulai saat ini industri
telekomunikasi di Indonesia sudah
mencapai titik jenuh yang diakibatkan
banyaknya provider yang bermunculan
dan persaingan yang semakin ketat dalam
memperoleh pelanggan baru. Meskipun
disediakan investasi yang besar untuk
meraih pelanggan baru akan sangat sulit
untuk melakukannya apalagi saat ini para
pelanggan jasa telekomunikasi sangat
cerdas dalam memilih layanan jasa
telekomunikasi, bahkan sekarang para
pelanggan bisa membandingkan satu jasa
layanan dengan jasa layanan
telekomunikasi lainnya secara langsung.
Hal ini terbukti dari tidak sedikit
pelanggan telekomunikasi menggunakan
jasa layanan lebih dari satu provider.
Dengan keadaan tersebut maka
perusahaan sudah saatnya menjalankan
bisnisnya yang berorientasi kepada
pelanggan agar pelanggan yang
dimilikinya loyal karena pelanggan yang
loyal akan menguntungkan perusahaan,
sensifitas terhadap harga rendah dan
mengurangi energi untuk mendapatkan
pelanggan baru (Boora, et.al, 2011)
karena usaha untuk mendapatkan
pelanggan baru jauh lebih mahal daripada
mempertahankan pelanggan yang loyal
(Dick & Basu, 1994; dalam Wahab, et.al,
2011). Oleh karena itu perlu dibina
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
212
hubungan jangka panjang yang dapat
mempererat hubungan pelanggan dan
penyedia jasa yang saling menguntungkan
(Chiou & Droge, 2006; dalam Rosimah,
2007).
Loyalitas dan kepuasan pelayanan
dari suatu provider dalam sektor
telekomunikasi sangatlah berpengaruh
seperti halnya hasil penelitian sektor
telekomuniasi di Turky. Menurut hasil
penelitian Zaim, et.al (2010) Customer
satisfactoin dibangun oleh customer
expectation, perceived value, perceived
quality, image of the company dan yang
sangat berpengaruh adalah image of the
company dan perceived quality.
Sedangkan customer loyalty sangat
dipengaruhi oleh customer satisfaction,
perceived value dan perceived quality
memiliki pengaruh yang kuat. Hal ini
didukung pula hasil penelitian Rosimah,
2007 pada Telkomsel di Indonesia bahwa
customer loyalty sangat dipengaruhi oleh
customer satisfaction, yang terbentuk oleh
pricing structure, call quality, customer
support dan value added service. Pada
perusahaan Telekomunikasi di India
(Seth, et.al, 2008) struktur dari service
quality adalah reliability, assurance,
tangibles, empathy, responsiveness,
convenience, and customer perceived
network quality, dan service quality ini
sangat dipentingkan pelanggan untuk
terbentuknya customer loyalty. Sedangkan
hasil penelitian Akbar & Parvez, 2009
pada sektor telekomunikasi di Bangladesh
bahwa customer satisfaction hanyalah
faktor mediasi dari service quality tehadap
customer loyalty meskipun hal itu
memiliki pengaruh yang sangat kuat
terhadap customer loyalty bila
dibandingkan customer trust.
Kepercayaan pelanggan sebagai
elemen kunci dalam membangun
hubungan jangka panjang dengan
pelanggan dan memelihara posisi pasar
perusahaan (Urban, et.al 2000 dalam
Graf R dan Perrien, 2005; dalam
Rosimah, 2007) walaupun secara empirik
pada jasa layanan Telekomunikasi di
Indonesia hasil penelitian Rosimah, 2007
menunjukan hubungan yang positif
terhadap terbentuknya customer loyalty
walaupun pengaruhnya jauh lebih kecil
jika dibandingkan dengan customer
satisfaction hal ini sejalan dengan di
Bangladesh (Akbar & Parvez, 2009)
bahwa customer satisfaction dan customer
trust membentuk customer loyalty akan
tetapi customer trust memiliki pengaruh
negatif terhadap customer satisfaction
(Rosimah, 2007). Customer trust hasil
penelitian Alsajjan B A, 2010 pada UK
celluler provider yang membentuk lima
jenis karakter personal yaitu
Agreeableness, Openness, Neuroticism,
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
213
Extraversion, Conscientiousness, dan
menguji hubungannya dengan dimensi
trust yang dibentuk oleh competence,
benevolence dan integrity. Hasilnya
kelima jenis karakter personal tidak
berpengaruh terhadap competence. Akan
tetapi Neuroticism dan Conscientiousness
memiliki pengaruh yang kuat terhadap
benevolence dan integrity.
Selain customer satisfaction dan
customer trust yang berpengaruh terhadap
customer loyalty, switching barrier juga
memilik andil yang cukup berarti untuk
terbentuknya customer loyalty apalagi
dalam lingkungan persaingan yang ketat
dalam perolehan pelanggan. Hasil
penelitian pada pelanggan Telkomsel di
Indonesia (Rosimah, 2007) switching
barrier secara simultan dengan customer
satisfaction dan customer trust
membentuk customer loyalty, dan
switching barrier dipengaruhi dimensi
attractive alternative, economic switching
cost, prosedur switching cost. Sedangkan
di Nigeria (Oyeniyi & Abiodun, 2010)
Customer satisfaction mempunyai
hubungan yang positif dengan customer
retention, switching cost mempunyai
hubungan yang signifikan terhadap
customer retention sebagai dimensi
mediasi terhadap customer loyalty.
Switching behaviour pada layanan jasa
telepon seluler di Chenai India (Sathish,
et.al, 2011) Call rate merupakan faktor
utama penyebab customer beralih ke
provider lain diikuti faktor-faktor Network
coverage, value added service, Consumer
care dan advertisement sedangkan
Customer service, service problem, usage
cost, family dan friend.
Selain faktor diri customer dan
lingkungannya, customer loyalty juga
dipengaruhi oleh operations performance
yang datang dari providernya (Kumar,
et.al, 2011) Performans pelayanan sering
kita kenal dengan istilah service delivery
system, yang terdiri dari kualitas (quality),
waktu tunggu untuk dilayani (lead time)
dan kecepatan waktu pelayanan (arrival
at first promise) saat ada pesanan
(customer order). Arrival at first promise
berpengaruh terhadap customer loyalty
akan tetapi customer loyalty sangat
dipengaruhi oleh quality. Hal ini berarti
service delivery system akan membentuk
customer loyalty jika pelayanan yang
diberikan berkualitas dan sesuai dengan
yang dijanjikan
Dari uraian tersebut di atas dapat
kita lihat bahwa customer loyalty pada
pelayanan sektor telekomunikasi sangat
dipengaruhi banyak faktor baik faktor
yang secara langsung maupun tidak
langsung. Semua faktor-faktor tersebut
perlu dilakukan pengkajian atas program-
program loyalitas pelanggan yang telah
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
214
ada untuk kemudian disusun strategi baru
yang mampu memenangkan persaingan
dalam era pasar modern yang kompetitif.
Hal ini telah dilakukan oleh Kolaric, et.al
(2011) pada bisnis telekomunikasi di
serbia. Menurut Kolaric, et.al (2011)
pelayanan jasa telekomunikasi dimasa
yang akan datang harus menjamin
ketersediaan pelayanan dalam jumlah
besar dan bisnis modern diberbagai
elemen yang difokuskan pada desain
organisasi dengan menerapkan prinsip-
prinsip bisnis modern dan efektif yang
menempatkan pelanggan sebagai inti
bisnis perusahaan. Untuk menempatkan
pelanggan sebagai inti bisnis perusahaan
maka lingkungan internal perusahaan
dalam hal ini karyawan yang berinteraksi
langsung dengan pelanggan harus
memiliki kapasitas dan kemampuan bisnis
sesuai dengan prinsip-prinsip CRM.
Kondisi yang ada saat ini (Kolaric,
et.al, 2011) telah terjadi kesenjangan
dalam pelayanan antara pelaksanaan
dengan performans yang di desain
organisasi, pelatihan-pelatihan yang
dilakukan tidak sesuai, kurangnya
informasi tentang perusahaan, komunikasi
vertikal dan horizontal sering tidak sesuai
dengan yang seharusnya, terjadi refleksi
negatif antar karyawan customer service
dalam hal pencapaian kerja serta sistem
evaluasi kerja mengakibatkan demotivasi
karyawan yang berada di customer
service. Untuk memperbaiki kondisi
tersebut maka perusahaan harus
memberikan pelatihan yang beragam guna
meningkatkan kemampuannya dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan,
terjalinnnya komunikasi dua arah yang
jelas dan tepat antara managemen,
karyawan dan koleganya, dilakukannya
pertemuan setiap hari pada akhir waktu
kerja untuk mengevaluasi kinerja
karyawa, pemberian penilaian prestasi
kerja dan penghargaan dilakukan secara
objektif dengan mempertimbangkan
efektivitas dan performans kerjanya.
Demikian halnya yang telah
dilakukan Heggde& Kumar (2011)
dengan menggali strategi yang tepat guna
mempertahankan hubungan baik jalur
komunikasi antara perusahaan dengan
relasinya pada sektor telekomunikasi
seluler di India. Dalam upaya memenuhi
kepuasan pelanggan perusahaan
telekomunikasi di India tersebut program
investasi, performans, distribusi produk
dan jasa perlu ditinjau ulang dan diaudit.
Selain itu juga perlu dilakukan dalam
pembelian dan penjualan produk perlu
adanya pengetahuan yang memadai saat
memasuki pasar termasuk didalamnya
memahami tempat, pelanggannya,
produknya serta bisnisnya secara
keseluruhan. Apabila hal itu telah
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
215
dilakukan maka perlu meningkatkan
sistem monitoring kebijakan harga,
keuntungan, produk, peluncuran produk
baru, pelayanan, dan teritorial operasional
dan penjualan
Berbeda dengan yang dilakukan
Troshani & Rao (2007) pada perusahaan
telekomunikasi di Australia bahwa peran
dan integrasi stakeholder dan transaksi
biaya ekonomi dalam difusi dan inovasi
pelayanan telepon seluler bidang ekonomi
sangat berperan dalam perubahan kondisi
lingkungan pelayanan jasa telekomunikas
akibat perubahan industri dan pasar yang
sangat cepat. Perubahan yang sangat cepat
tersebut meliputi ketidakpastian dan
kompleksitas permintaan pasar,
perubahan dengan cepat akan aset-aset
yang spesifik dibutuhkan. Berbagai
fasilitas dan instrumen yang dimiliki
stakeholder seperti pembentukan dan
penyebaran pengetahuan, subsidi,
mobilisasi, setting standar dan petunjuk
inovasi sebagai penggerak dalam adopsi
dan penyebaran pelayanan telepon seluler
Strategi mempertahankan loyalitas
pelanggan di negara Serbia (Kolaric, et.al,
2011), India (Heggde & Kumar, 2011)
dan Australia (Troshani & Rao, 2007)
lebih kepada investigasi empirik yang
mungkin tidak bisa diterapkan secara
generik di berbagai negara pada
perusahaan telekomunikasi. Lain halnya
dengan yang dilakukan (Erfani, et.al,
2010) yang mencoba membangun model
knowledge management implication
(KMI) pada industri telekomunikasi di
Iran untuk meningkatkan kemampuan
bersaing dan membuat konsep perbaikan
berkelanjutan yang menguntungkan
termasuk melakukan evaluasi,
merencanakan, melaksanakan, memeriksa
dan mengembangkan. Model yang di
bangun berisi tentang langkah-langkah
yang tepat dalam mengidentifikasi nilai
tambah dari pengetahuan organisasi
sebagai dasar dalam pengembangan
organisasi yang kompetitif untuk
memenangkan persaingan dan bila model
ini diterapkan dalam organisasi maka
indeks produktivitas organisasi akan
meningkat.
STUDI LITERATUR
1.1. Customer Satisfaction
Customer satisfaction adalah
sebuah konsep yang biasa digunakan
dalam bidang marketing, riset pelanggan,
psikologi ekonomi, kesejahteraan dan
ekonomi (Akbar & Parvez, 2009).
Customer satisfaction diintrepretasikan
sebagai rasa hasil evaluasi dari suatu
proses pelayanan yang diterima dengan
yang diharapkan seperti keputusan untuk
membeli dan keingina untuk membeli
suatu produk (Armstrong & Kotler, 1996,
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
216
dalam Akbar & Parvez, 2009). Sedangkan
menurut (Bitner & Zeithaml, 2003 dalam
Akbar & Parvez, 2009) customer
satisfaction adalah evaluasi pelanggan
atas produk atau jasa yang dibutuhkan
sesuai dengan yang diharapkan, (Boselie,
et.al, 2002; dalam Akbar & Parvez, 2009)
penilaian positif terhadap semua aspek
yang berhubungan dengan produk atau
jasa yang dibutuhkan
1.2. Customer trust
Menurut Akbar & Parvez, (2009)
kepercayaan dalam bisnis dilihat sebagai
satu kesatuan serta kolabarasi dari
berbagai hubungan yang
mempengaruhinya dan esensinya untuk
membangun dan menjaga hubungan
jangka panjang (Rousseau, Sitkin, Burt, &
Camerer, 1998; Singh & Sirdeshmukh,
2000). Morgan and Hunt (1994)
kepercayaan hanya ada karena saling
mengakui reliabilitas dan integritas
masing-masing sedangkan Lau and Lee
(1999) jika kepercayaan telah terlahir dari
satu pihak maka akan melahirkan sikap
percaya pihak lain.
Menurut Alsajjan (2010) rasa
percaya dan mempercayai berdasarkan
pada interaksi hubungan interpersonal
dan sebagai sikap refleksi adanya
hubungan emosional. (Wu and Chen,
2005) fungsi dan kontribusi kepercayaan
pada perspektif ekonomi sebagai
kerangka hubungan sosial. Untuk itu
kepercayaan difokuskan pada integrity,
benevolence, competence dan
predictability. Ada 3 jenis kepercayaan
yang saling melengkapi bisnis telepon
seluler yang didefinisikan (Alsajjan,
2010) sebagai berikut:
1. Competence adalah pelanggan percaya
provider bisa memberikan
kenyamanan pelayanan
2. Integrity adalah pelanggan percaya
bahwa provider dapat memberikan
pelayanan sesuai dengan yang
dijanjikan
3. Benevolence adalah pelanggan percaya
jika provider akan memberikan
keuntungan pada pelanggan
Ada 5 dimensi personal yang bisa
melahirkan kepercayaan, yaitu:
1. Agreeableness yaitu sikap rasa senang,
bersahabat, keseuais sosial, penuh
kasih sayang, penuh kelembutan,
percaya, sopan, hormat, fleksibel,
kooperatif, pemaaf dan toleransi.
2. Conscientiousness yaitu sikap intelek,
berprestasi, imaginatif, artistik, cerdas,
terbuka dengan hal-hal baru dan lain-
lain.
3. Neuroticism adalah sikap kombinasi
kestabilan emosional misalnya rasa
gelisah, takut, sedih, tegang dll.
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
217
4. Extraversion (surgency) adalah sikap
energik baik secara sosial, senang
berteman, senang bercanda, tegas dan
lain-lain.
5. Openness adalah sikap terbuka untuk
menerima sesuatu yang baru.
1.3. Switching barrier
Menurut Fornel 1992 dalam Kim,
et.al, (2004) hambatan peralihan adalah
kesulitan yang akan dirasakan pelanggan
untuk beralih ke provider lain jika
didapatkan ketidakpuasan pada provider
yang ada atau beban finansil, sosial dan
psikologi yang dirasakan pelanggan
ketika beralih ke provider lain. Oleh
karenanya semakin tinggi hambatan
peralihan yang dirasakan pelanggan akan
membuat pelanggan tetap loyal.
Berdasarkan studi sebelumnya hambatan
peralihan menimbulkan biaya peralihan
(switching cost), berbagai alternatif
menarik dari perusahaan pesaing
(attractive of alternative) dan hubungan
interpersonal (interpersonal relationship).
Switching costs adalah biaya yang
dikeluarkan pembeli karena berakhirnya
hubungan transaksi atau biaya karena
adanya membina hubungan baru (Oyeniyi
& Abiodun, 2010). Sedangkan menurut
Lee &Murphy, 2005 dalam Satish (2011),
keinginan pelanggan untuk beralih ke
provider lain dalam bisnis telepon seluler
diakibatkan oleh price, technical service
quality, functional service quality,
switching costs, dan kebanyakan
disebabkan karena faktor biaya.
1.4. Operations Performance
Operations performance dalam
bidang jasa menurut (Roth & Van der
Velde, 1991 dalam Kumar et.al,2011)
adalah pelayanan yang sopan, hubungan
dan konsistensi pelayanan dengan dan
konsistensi bisa terjadi jika reliability atau
dependability. Reliability (Slack et.al.,
2004 dalam Kumar et.al, 2011) adalah
kemampuan provider untuk memberikan
pelayanan secara akurat sesuai dengan
yang dijanjikan sedangkan
dependabilityof services merupakan
bagian dari kualitas (Wheelwright, 1984;
Nemetz and Fry 1988; Weikum 1999;
Avizˇienis et.al. 2001). Berdasarkan
uraian tersebut maka hubungan operation
perormance dengan customer loyalty
dapat dilihat pada Gambar 1.
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
218
Gambar 1. Hubungan Operations Performance Dengan Customer Loyalty
(Sumber: Kumar V, et.all, 2011)
1.5. Customer loyalty
Menurut (Akbar & Parvez, 2009)
customer loyalty terbentuk oleh sikap dan
prilaku pelanggan (attitudes dan
behaviour). Loyalitas dalam sikap adalah
keinginan untuk membeli kembali produk
atau jasa perusahaan yang sama dan
keinginan untuk merekomendasikan
kepada orang lain untuk membeli jasa
atau produk tersebut. Sedangkan perilaku
loyal adalah mewujudkan keinginannya
untuk membeli produk atau jasa dari
perusahaan yang sama.
1.6. Strategies for Sustainable
Untuk menjaga kontinuitas
distribusi kebutuhan dan menjaga
performansinya ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan diantaranya motivasi
anggota anggota jaringan, sikap positif
dari semua anggota jaringan, adanya
pengetahuan pasar, fasilitas kredit yang
kondusif, komunikasi yang agresif secara
konstan dan efektif (Heggde & Kumar,
2011).
Menurut Heggde & Kumar (2011)
pada Industri telekomunikasi yang sangat
kompetitis untuk memenuhi kepuasan
pelanggan maka semua sasaran yang
dimiliki harus sama dalam hal jalur
komunikasi untuk tidak terjadi kesalahan
komunikasi dan informasi antar relasinya
maka diperlukan:
Program investasi dilakukan penelitian
/pengkajian antara partner
Performans distribusi harus lebih
efisien.
Dalam pembelian dan penjualan
produk perlu adanya pengetahuan yang
memadai saat memasuki pasar
termasuk didalamnya memahami
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
219
tempat, pelanggannya, produknya serta
bisnisnya secara keseluruhan.
Dalam situasi ketidakseimbangan
dalam hal distribusi perusahaan harus
segera diselesaikan dan jika
performans proses distribusi dan
penjualan sudah memuaskan perlu
dilakukan audit.
Meningkatkan sistem monitoring
kebijakan harga, keuntungan, produk,
peluncuran produk baru, pelayanan,
dan teritorial operasional dan
penjualan.
ANALISIS
Perusahaan telekomunikasi
merupakan perusahaan yang padat modal
dan menggunakan teknologi tinggi, yang
perubahannya sangat cepat mengikuti
pertumbuhan dan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi
dunia. Sebagai perusahaan yang
memenuhi kebutuhan masyarakat akan
informasi dan komunikasi maka
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya
harus berorientasi kepada kebutuhan dan
kepentingan pelanggan. Oleh karena itu
perusahaan harus mampu memenuhi
kebutuhan dan kepentingan masyarakat
penggunanya sebagai pelanggan agar
pelanggan yang dimiliki tidak beralih ke
perusahaan pesaing. Untuk itu perusahaan
harus memiliki model strategi yang tepat
dan dapat mengikuti perubahan teknologi
yang sangat cepat untuk mempertahankan
pelanggan yang loyal, karena
mempertahankan pelanggan yang loyal
jauh lebih murah daripada mencari
pelanggan baru. Apalagi saat ini (Akbar &
Parvez, 2009) pelanggan tidak hanya
loyal kepada satu provider tertentu, oleh
karena itu provider harus mampu
menciptakan hal-hal mendasar yang dapat
mempertahankan pelanggan yang loyal
agar dapat memenangkaan persaingan.
Oleh karena itu (Sharp & Sharp, 1997;
Akbar & Parvez, 2009) perusahaan
telekomunikasi harus merealisasikan
berbagai hasil penelitian tentang
kebutuhan pelanggan seperti service
quality, switching cost, trust, corporate
image, dan customer satisfaction) dan
pengaruhnya terhadap customer loyalty,
dengan demikian diharapkan perusahaan
mampu mengembangkan hal-hal
mendasar untuk mempertahankan
pelanggan.
Menurut (Fornell, 1992 dalam
Zaim et.al, 2010) kunci untuk
memenangkan persaingan dalam
persaingan pasar yang kompetitif adalah
dengan memberikan kepuasan kepada
pelanggannya, karena pelanggan yang
puas akan loyal dan melakukan pembelian
kembali produk atau jasa yang ditawarkan
serta akan menceritakan pengalamannya
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
220
kepada masyarakat lainnya. Zaim et.al,
(2010) berpendapat begitu banyak hasil
penelitian yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan yang tinggi akan
membangkitkan customer satisfaction,
customer loyalty, permintaan untuk
menjadi pelanggan baru, meningkatkan
produktivitas dan performans finasial
perusahaan (Lewis, 1993; Andereson
et.al., 1994), kepuasan pelanggan sebagai
syarat untuk mempertahankan pelanggan
yang loyal (Hackl et.al, 2000).
Memuaskan pelanggan merupakan tujuan
utama dalam setiap bisnis, karena
menjaga dan mempertahankan pelanggan
yang ada jauh lebih menguntungkan
daripada mendapatkan pelanggan baru,
dalam teori managemen marketing
menggaris bawahi bahwa kepuasan
pelanggan merupakan kunci sukses suatu
bisnis (McColl-Kennedy & Schneider,
2000; Reichheld & Sasser, 1990 dalam
Naik, et.al, 2010).
Menurut (Corbitt, Thanasankit, dan
Yi, 2003 dalam Akbar & Parvez, 2009)
pada sektor telekomunikasi customer trust
mempunyai pengaruh yang kuat untuk
terbentuk customer loyalty, sedangkan
menurut Kumar et.al, (2011) hubungan
customer trust dan customer loyalty
adalah (Chiou, 2004) persepsi customer
trust berpengaruh secara langsung kepada
customer satisfction dan customer loyalty,
(Lin & Wang, 2006) kepercayaan dan
keyakinan pelanggan akan menciptakan
customer satisfaction dan kemudian
menciptakan customer loyalty,
(Andreassen & Lindestad, 1998a; Javalgi
and Moberg, 1997).
Selain customer satisfaction dan
customer trust yang berpengaruh terhadap
customer loyalty, pada perusahaan jasa
yang banyak pesaingnya adalah switching
barrier juga berpengaruh terhadap
customer loyalty. Switching cost
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi loyalitas pelanggan loyalty
(Zeithaml, 1981; Gronhaug and Gilly,
1991; Heide & Weiss, 1995 dalam
Kumaret, al., 2011) dan bertendensi untuk
merekomendasikan kepada pelanggan lain
(Lam et.al. 2004 dalam Kumar et.al.,
2011). Switching sebagai investasi waktu,
uang dan usaha secara psikologi dan hal
ini bisa menghambat pelanggan untuk
beralih ke perusahaan pesaing yang
memberikan produk/jasa yang sama
(Guiltinan, 1989; Dick & Basu, 1994;
dalam Kumar et.al, 2011).
Pada bisnis sektor jasa performans
pelayanan diukur konsistensi dari
reliability service atau dependability
customer (Roth & Van der Velsahde,
1991 dalam Kumar et.al, 2011). Banyak
hasil penelitian yang menyatakan bahwa
waktu tunggu dalam pelayanan delivery
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
221
system merupakan berpengaruh terhadap
customer satisfaction/loyalty (Taylor,
1994; Pryun and Smidts, 1998; Antonides
et.al. 2002; Bielen and Demoulin, 2007
dalam Kumar et.al, 2011). Menurut
Bielen and Demoulin (2007) dalam
Kumar et.al., (2011) waktu tunggu
merupakan keseimbangan antara capasitas
dan permintaan. Performance of service
delivery berpengaruh positif terhadap
customer satisfaction (Stank et.al. 1999
dalam Kumar et.al., 2011), sedangkan
hasil pelitian (Kumar et.al., 2011) Arrival
at first promise berpengaruh terhadap
customer loyalty dan customer loyalty
yang sangat dipengaruhi oleh quality
service. Pada sistem delivery system
(Slack, 2004 dalam Kumar et.al., 2011)
kehandalan dan kepercayaan pelanggan
menjadi bagian penting dari performansi
pelayanan dalam pelayanan yang
berkualitas.
Pada sektor bisnis telekomunikasi
untuk mempertahankan pelanggan adalah
dengan memberikan kepuasan kepada
pelanggan dan kepuasan dapat diberikan
kepada pelanggan jika seluruh hal-hal
yang berhubungan dengan pelayanan
perusahaan kepada pelanggan dapat
dipertahankan kualitasnya. Hal-hal yang
berhubungan tersebut (Heggde & Kumar,
2011) adalah Setting distribution
objectives, Channel design, Logistics,
Image Building, Inventory management,
Channel management, Payment & credit,
Promotional assistance, Setting targets,
Coverage frequency.
Kualitas hubungan antara
perusahaan penyedia jasa dan
pelanggannya sangat dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan yang diberikan, oleh
karena itu kualitas pelayanan sebagai
kunci keberhasilan operasional,
pemasaran dan manajemen sumber daya
manusianya. Hubungan dengan pelanggan
sebagai kunci keberhasilan tidak hanya
hubungan antara top manajemen dan
stafnya tetapi juga seluruh karyawan yang
terlibat dalam pelayanan tersebut. Bisnis
telekomunikasi sebagai bisnis modern
yang mengalami perubahan dalam
teknologi telekomunikasi, teknologi
informasi, teknologi penyiaran dan
teknologi komputer yang sangat cepat dan
akan melahirkan sejumlah produk dan
pelayanan baru. Hal ini akan berpengaruh
kepada provider telekomunikasi, suplai
jasa, efesiensi internal perusahaan,
penelitian dan pengembangan, kecepatan
menerima teknologi baru, keaktifan
manajemen untuk memonitoring
kebutuhan pelanggan. Semuanya itu
sebagai indikator keberhasilan perusahaan
dalam pasar nasional dan internasional
(Kolaric et.al., 2011).
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
222
KESIMPULAN
Industri telekomunikasi di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat dan persaingan antar
provider dalam meraih pelanggan
semakin ketat. Banyak upaya yang
dilakukan oleh berbagai provider untuk
meraih pelanggan dan mempertahankan
pelanggan yang telah dimiliki. Upaya
meraih pelanggan baru biaya jauh lebih
besar daripada mempertahankan
pelanggan yang telah dimiliki. Strategi
mempertahankan pelanggan yang loyal
harus menjadi perhatian utama
manajemen karena pelanggan menjadi
faktor kunci suksesnya keberhasilan
perusahaan. Mempertahankan pelanggan
yang loyal harus memperhatikan
kebutuhan dan faktor internal pelanggan
serta membangun dan memperbaiki
sistem pelayanan yang telah dilakukan
perusahaan. Selain itu juga harus melihat
dan memperhatikan strategi pesaing
dalam perolehan dan mempertahankan
pelanggannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arianti D, 2011, Telekomunikasi Mulai
Jenuh, Kompetisi Terus Lanjut,
Rabu, 16 Maret 2011-12:44wib, Techno – Telecommunication,
Okezone, http://techno.okezone.
com/read/2011/03/16/54/435445/
Akbar M M, Parvez N, 2009, impact of service quality, trust, and customer
satisfaction on customer loyalty,
ABAC Journal Vol. 29, No. 1
(January-April 2009, pp.24-38)
Alsajjan B A, 2010, How the Big Five Personality Dimensions Influence
Customers Trust in UK Cellular
Providers? International Journal of Global Business, 3 (1), 102-116,
June 2010
Ika A & Iqbal M, Pelanggan Telkomsel
Mencapai 99 Juta, Telecommunication, Wednesday,
13 04 2011, Http://Www.
Indonesiafinancetoday.Com
Boora K K, Singh H, 2011, Customer
Loyalty and its Antecedents: A
Conceptual Framework, APJRBM Volume 2, Issue 1 (JANUARY
2011) ISSN 2229-4104, Sri Krishna
International Research &
Educational Consortium http:// www.skirec.com
Erfani S Z, Akhgar B, Ramin F, 2010, A
Novel Knowledge Management Implementation Model for Mobile
Telecommunication Industry,
World Applied Sciences Journal 11
(1): 29-37, 2010,ISSN 1818-4952, © IDOSI Publications, 2010
Heggde G, Kumar S, 2011,, Strategies for
Sustainable Channel Relations in Mobile Telecom Sector,Welingkar
Institute of Management
Development and Research, Bangalore, India, Journal of
Economics and Behavioral Studies,
Vol. 2, No. 1, pp. 7-18, Jan 2011
Kim M-K, Park M-C, Jeong D-H, 2004, The Effect of Customer Satisfaction
And Switching Barrier on Customer
Loyalty in Korean Mobile Telecommunication Services,
Telecommunication Policy 28
(2004), Pg 145-159
Kolaric B, Nešic L P And Radojcic S,
2011, The Challenges of the
Literatur Review: Strategi Mempertahankan........ (Siti Rosimah)
SOSIOHUMANITAS, XIV (2), Agustus 2012
223
Customer Services for Modern
Market Requests: A Case Study of
Telecom Serbia¨, African Journal of
Business Management Vol. 5(1), Pp. 156-167, 4 January, 2011,
Available Online At Http://Www.
Academicjournals.Org/AJBM, ISSN1993-8233 ©2011 Academic
Journals
Kumar V , Batista L, and Maull R, 2011,
The Impact of Operations Performance on Customer Loyalty,
Service Science 3(2), pp. 158-171,
© 2011 SSG
Maspem, 2010, Pelanggan Seluler Masih
Tumbuh, Dec - 28 – 2010,
http://planetpulsa.com/2011-pelanggan-seluler-masih-tumbuh/
Naik C N K, Gantasala S B , Prabhakar G
F, 2010, Service Quality (Servqual)
and its Effect on Customer Satisfaction in Retailing, European
Journal of Social Sciences –
Volume 16, Number 2 (2010)
Nazir M, 2005, Metode Penelitian, Ghalia
Indonesia, Bogor
Oyeniyi J O, Abiodun J A, 2010,
Switching Cost and Customers Loyalty in the Mobile Phone
Market: The Nigerian Experience,
Business Intelligence Journal - January, 2010 Vol. 3 No.1
Rosimah S, 2007, Tesis, TMI, ITB
Sathish M., Kumar K S, Santhosh K, Naveen K J, Jeevanantham V,
2011, A Study on Consumer
Switching Behaviour in Cellular
Service Provider: A Study with reference to Chennai, Far East
Journal of Psychology and
Business, Vol. 2 No 2, February 2011
Seth A, Momaya K, Gupta, 2008,
Managing the Customer Perceivedservice Quality for
Cellular Mobiletelephony: An
Empirical Investigation, Vikalpa,
Volume 33, No 1, January -
March 2008
Troshani I and Rao S, 2007, The Diffusion of Mobile Services in
Australia: an Evaluation Using
Stakeholder and Transaction Cost Economics Theories, IADIS
International Journal Vol. 5, No. 2,
pp. 40-57, ISSN: 1645 – 7641,
http://www.iadisportal.org/digital-library
Usman M S, 2011, Fitch: 2011 Tahun
Terakhir Pertumbuhan Tinggi Seluler di Indonesia,
Telecommunication, Monday, 17-
01- 2011, Http://Www. Indonesiafinancetoday.Com
Wahab S, Zahari A S M, Al Momani K,
Nor N A, 2011, The influence of
perceived privacy on customer loyalty in mobile phone services:
An Empirical Research in Jordan,
IJCSI International Journal of Computer Science Issues, Vol. 8,
Issue 2, March 2011 ISSN (Online)
: 1694-0814, www.IJCSI.org
Zaim S, Turkyilmaz A, Tari M, Ucar B, Akkas O, 2010, Measuring
Customer Satisfaction in Turk
Telekom Company Using Structural Equation Modeling Technique,
Journal of Global Strategic
Management | 07 | 2010, June
.…….,Indosat Diyakini Mampu Raih
Pendanaan Besar, Bisnis | March
27, 2011 at 15:23
……, Pelanggan Seluler Indosat Capai 40 Juta, Malang Pos, Sabtu, 06
November 2010 14:09,
http://malang-post.com