analisis ekonomi, keuangan perusahaan & investasi analisis...
TRANSCRIPT
BAHAN AJAR 1
ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN &
INVESTASI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Adelaida Joroh
Didukung
i
DAFTAR ISI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ................................................................ 1
PENGANTAR .............................................................................................................. 1
I. ANALISIS HORIZONTAL ........................................................................................ 1
II. ANALISIS VERTIKAL ............................................................................................. 2
III. ANALISIS RASIO ............................................................................................... 2
IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN ............................................................................. 3
IV.1. Rasio Likuiditas ........................................................................................... 3
IV.2. Rasio Pembiayaan ....................................................................................... 4
IV.3. Rasio Aktivitas: ........................................................................................... 4
IV.4. Rasio Kinerja: ............................................................................................. 5
V. EVALUASI RASIO KEUANGAN ................................................................................ 6
VI. ANALISIS DUPONT ............................................................................................. 6
VII. LATIHAN SOAL .................................................................................................. 8
1
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
Learning Objectives:
Peserta dapat memahami kegunaan Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan untuk
menghasilkan keputusan investasi yang terbaik dengan belajar menerapkan langkah-langkah beberapa metode analisis.
PENGANTAR
Setelah mengenal akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan pada sub modul
sebelumnya, dalam sub modul ini kita akan mengenal lebih jauh bagaimana cara menganalisa
data keuangan tsb agar dapat menilai kondisi perusahaan untuk menghasilkan keputusan
investasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa laporan
keuangan perusahaan, seperti analisa horizontal, vertikal, serta penggunaan beberapa rasio.
I. ANALISIS HORIZONTAL
Disebut juga dengan Trend Analysis. Adalah metode analisis yang dilakukan dengan
membandingkan suatu pos (akun) pada laporan keuangan di dalam satu periode terhadap
pos yang sama di periode sebelumnya. Periode yang menjadi patokan biasanya adalah
tahunan atau kuartalan. Contoh:
2
Berdasarkan contoh Neraca Keuangan diatas, apabila digunakan metode analisis horizontal,
kita dapat mengetahui bahwa peningkatan Aset (Total Assets) perseroan yang mencapai
15% lebih banyak disebabkan oleh peningkatan Laba ditahan (Retained Earning), karena
jumlah Hutang (Long Term Liabilities) mengalami penurunan 1,9%. Metode ini juga dapat
diterapkan pada Laporan Laba Rugi untuk melihat pertumbuhan Penjualan, Laba, dst.
II. ANALISIS VERTIKAL
Disebut juga Common Size Analysis. Adalah metode analisis dengan membandingkan 2 pos
(akun) dalam periode yang sama. Pos (akun) Total Aset dan Pendapatan Penjualan biasanya
menjadi faktor pembagi utama dalam metode ini. Contoh:
Dari contoh Laporan Laba Rugi diatas, kita dapat mengetahui bahwa Marjin Laba Kotor
dan Laba Bersih yang mengalami peningkatan menunjukkan perseroan sedang mengalami
pertumbuhan bisnis yang positif dan menguntungkan. Metode ini juga dapat digunakan
pada Neraca Keuangan, misalnya dengan membandingkan Hutang Jangka Panjang
terhadap Modal (Ekuitas).
III. ANALISIS RASIO
Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan (emiten)
dalam suatu periode tertentu. Aktivitas ini kemudian dituangkan dalam angka, baik dalam
mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka-angka ini menjadi lebih berarti
apabila diperbandingkan antara satu pos (akun) dengan yang lainnya. Setelah melakukan
perbandingan, kemudian dapat diperoleh kesimpulan mengenai posisi keuangan suatu
emiten untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen
dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama Analisis Rasio
Keuangan.
3
Apabila analisis Horizontal dan Vertikal terbatas pada satu emiten atau beberapa periode
saja, maka Analisis Rasio dapat membandingkan kinerja keuangan antar emiten, maupun
terhadap sektor industrinya. Rasio menghubungkan pos-pos yang terdapat pada laporan
keuangan, baik itu antara laporan laba rugi dengan laporan laba rugi, laporan laba rugi
dengan neraca, ataupun antar pos yang ada di dalam neraca. Analisis rasio memberikan
pemahaman yang lebih baik dalam membandingkan kinerja keuangan emiten untuk tiap
periodenya.
Seorang manajer harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk
dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat
rasio-rasio. Apabila analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang
berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada
yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasio-
rasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan
normal dan dikelola dengan baik.
IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN
Banyaknya jumlah pos pada laporan keuangan perusahaan yang dapat diperbandingkan
satu sama lain untuk menampilkan kinerja perusahaan pada akhirnya juga menghasilkan
banyak rasio keuangan. Berikut ini adalah pembagian rasio keuangan berdasarkan 4
kategori besar, yaitu: Rasio Likuiditas, Pembiayaan, Aktivitas, dan Kinerja.
Sumber: Investopedia Tautan: http://www.investopedia.com/university/ratio-analysis/using-ratios.asp
IV.1. Rasio Likuiditas: mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar pokok
kewajiban jangka pendek dan bunga kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi
rasionya, maka perusahaan dianggap memiliki margin of safety yang cukup tinggi
pula. Disebut juga Liquidity Warning Ratio, terdiri dari:
a. Acid Test: mengukur kecukupan aset lancar perusahaan (yang dianggap
likuid) untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Dikenal juga dengan
quick ratio. Dianggap lebih baik dari current ratio, karena mengeluarkan
Inventory, yang dianggap kurang likuid, dari perhitungan asset lancar.
Acid Test = Cash + Ac c Rc vbl + ST Investments
Current Liabilities
b. Interest Coverage: menjelaskan tingkat kemudahan suatu perusahaan
untuk membayar bunga atas pinjamannya. Disebut juga times interest earned.
Interest Coverage Ratio = EBIT
Interest Expense
c. Working Capital: dapat mengukur kecukupan aset lancar suatu perusahaan
yang dapat menutupi kewajiban lancarnya.
Working Capital Ratio = Current Assets
Current Liabilities
Working Capital = Current Assets - Current Liabilities
4
IV.2. Rasio Pembiayaan: menunjukkan besarnya pembiayaan terhadap modal atau
penghasilan perusahaan, sehingga dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka panjangnya. Disebut juga Financing Ratio, atau
Financial Leverage Ratio. Terdiri dari:
a. Debt to Equity Ratio: mengindikasikan besarnya hutang yang digunakan
perusahaan untuk permodalannya dalam menjalankan bisnis. Mencakup short-
term dan long-term debt. Debt-to-equity ratio yang meningkat mengindikasikan pembayaran bunga yang meningkat, sehingga pada suatu
titik tertentu dapat mempengaruhi peringkat kredit perusahaam, dan
membuatnya semakin mahal untuk memperoleh pinjaman baru (berupa
obligasi atau pinjaman bank).
Debt to Equity = Total Debt
Total Equity
b. Debt to Asset Ratio: menunjukkan besarnya asset yang diperoleh dari
hutang. Semakin besar rasionya dapat diartikan perusahaan memiliki resiko
keuangan yang juga besar.
Debt to Asset = Total Debt
Total Asset
c. Solvency Ratio: mengukur kecukupan Cash Flow perusahaan untuk
membayar hutang jangka panjang dan jangka pendeknya. Dianggap dapat
mengukur kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah (solvency),
terutama yang terkait dengan hutang.
Solvenc y Ratio =
Solvenc y Ratio =
Net Inc ome + Deprec iation
ST Liab + LT Liab
Earning After Tax + Deprec iation
ST Liab + LT Liab
IV.3. Rasio Aktivitas: mengukur kemampuan perusahaan untuk merubah aset dan
modal yang dimiliki untuk dijadikan Kas atau Penjualan. Terdiri dari:
a. Asset Turnover: mengukur besarnya pemanfaatan aset oleh perseroan untuk
dijadikan pendapatan penjualan.
Asset Turnover = Revenue
Total Assets
b. Average Collection Period: memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh
perseroan untuk menerima pembayaran atas piutangnya.
Avg Collection Period = Days x Avg Amount of Ac c Rec eivables Net Credit
Sales During The Period
5
Rata-rata piutang dihitung dari rata-rata saldo piutang pada awal dan akhir
tahun.
c. Inventory Turnover: menunjukkan berapa kali persediaan dapat dijual
dalam suatu periode tertentu.
Inventory Turnover =
Inventory Turnover =
Sales
Inventory
COGS
Avg Inventory
Rata-rata Persediaan dihitung dari rata-rata saldo Persediaan pada awal dan
akhir tahun.
IV.4. Rasio Kinerja: mengukur kinerja perseroan pada suatu periode tertentu,
terhadap periode sebelumnya. Rasio ini tidak akan banyak berguna apabila tidak
dibandingkan terhadap perseroan lain yang ada di dalam satu sektor industri. Pada
dasarnya memiliki metode yang sama seperti pada Analisa Vertikal. Terdiri dari:
a. Earnings Per Share =
Net Income
Outstanding Shares
b. Price to Earnings =
Share Price
EPS
c. Book Value Per Share =
Total Common Equity
Outstanding Shares
d. Price to Book Value =
Share Price
BVPS
e. Return on Assets =
Net Income
Total Assets
f. Cash Return on Assets =
g. Dividend Payout Ratio =
Cash Flow from Operation
ROA
Total Dividend
Net Income
6
h. Dividend Yield =
Dividend Per Share
Share Price
i. Gross Profit Margin =
Gross Profit
Revenue
7
j. Net Profit Margin =
Net Income
Revenue
Net Income
k. Return on Equity = Total Shareholder's Equity
V. EVALUASI RASIO KEUANGAN
Berikut ini adalah tabel yang menterjemahkan secara singkat bagaimana kinerja
perusahaan apabila suatu rasio keuangan mengalami kenaikan atau penurunan.
Rasio
Perubahan Kinerja
Perusahaan
Rasio Likuiditas
Acid Test
Interest Coverage
Working Capital
Naik
Naik
Naik
Baik
Baik
Baik
Rasio Pembiayaan
DER
Debt to Asset
Solvency
Naik
Naik
Naik
Kurang Baik
Kurang Baik
Baik
Rasio Aktivitas
Asset Turnover
Average Collection Period
Inventory Turnover
Naik
Naik
Naik
Baik Kurang
Baik Baik
Rasio Kinerja Naik
Baik EPS
P/E Naik Kurang Baik
BVPS Naik Baik
P/BV Naik Kurang Baik
ROA Naik Baik
Cash ROA Naik Baik
DPR Naik Baik
Div Yield Naik Baik
Gross Profit Margin Naik Baik
Net Profit Margin Naik Baik
ROE Naik Baik
VI. ANALISIS DUPONT
Persamaan DuPont memberikan cara lain dalam melakukan analisis terhadap ROE, di
mana ROE dibagi-bagi berdasarkan komponen pembentuknya untuk kemudian dilakukan
analisis terhadap masing-masing komponen tsb, agar dapat diketahui pada area mana
kinerja perusahaan perlu untuk ditingkatkan.
Penjelasan:
8
Sumber: Alex Drost
Tautan:http://alexdrost.blogspot.co.id/2014/04/dupont-analysis.html
Bentuk yang paling sederhana dari metode analisis DuPont adalah membagi ROE menjadi
dua bagian, yaitu ROA dan Financial Leverage Ratio. ROA dapat dilihat sebagai ukuran
seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset yang mereka miliki sementara Financial
Leverage Ratio menunjukkan porsi jumlah utang yang dapat membentuk atau
mempengaruhi ekuitas perusahaan.
Ini menunjukkan bahwa perubahan dalam ROE dapat dihubungkan ke salah satu
perubahan dalam ROA atau jumlah utang (leverage) yang digunakan dalam bisnis.
Setelah mengetahui persamaan dasar ini, kita dapat melanjutkan untuk memecahnya.
Berikutnya adalah memecah ROA menjadi dua faktor yang terpisah, yaitu Net Profit
Margin dan Asset Turnover.
Dalam melakukan penjabaran ini, kita masih belum dapat dapat menentukan bahwa
perubahan dalam ROE dapat dikaitkan dengan perubahan dalam marjin laba bersih,
efisiensi aset (asset turnovers) dan penggunaan leverage (hutang).
Langkah terakhir dalam menjabarkan persamaan DuPont adalah melihat marjin laba
bersih. Adapun marjin laba bersih dapat dipecah ke dalam 3 fungsi utama, yang pertama
adalah marjin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT), biasa disebut juga dengan operating
margin. Ini adalah pendapatan perusahaan yang Diperoleh dari operasi normal tanpa
pertimbangan struktur permodalan. Faktor yang kedua adalah beban bunga, yang membagi laba sebelum pajak (setelah bunga) dengan EBIT. Hal ini akan menunjukkan
9
berapa banyak penghasilan perusahaan yang digunakan untuk membiayai hutang dalam
struktur modal. Faktor terakhir yaitu beban pajak yang menunjukkan tingkat pajak
perusahaan.
Ini memungkinkan kita untuk menganalisa perubahan pada marjin laba bersih perusahaan
berdasarkan perubahan operasional (EBIT margin), perubahan utang biaya jasa keuangan
(beban bunga) dan tarif pajak. Akhirnya, kita dapat menggabungkan semua perhitungan
ini untuk berakhir dengan lima langkah analisis DuPont.
Terapkan perkalian silang sederhana pada persamaan diatas, maka kita akan memperoleh
ROE. Dengan ini, kita dapat melihat ROE perusahaan dan menentukan faktor-faktor apa
telah membantu perusahaan mencapai ROE tsb. Lebih penting lagi, kita dapat
menganalisa serial data dan menentukan apa yang menyebabkan perubahan dalam
bentuk ROE pada satu periode dengan yang lain. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan
memiliki 10% peningkatan pada ROE yoy dan analisis DuPont menunjukkan bahwa
perubahan ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan leverage, maka akan jauh lebih
menguntungkan untuk berinvestasi pada perusahaan lain yang juga memiliki
pertumbuhan ROE 10% karena peningkatan efisiensi atau margin (asset turnover atau
EBIT margin).
VII. LATIHAN SOAL
Dibawah ini adalah laporan keuangan terbaru dari PT XYZ
(dalam jutaan)
PT XYZ
Neraca untuk Tahun 2014 dan 2015
Aset Utang dan Ekuitas
2014 2015 2014 2015
Aset Lancar Utang Jangka Pendek
10
Kas 815 906 Utang Usaha 983 1292
Piutang Usaha
2.405
2.510 Utang bank jangka
pendek
720
840
Persediaan
4.608
4.906 Utang jangka
pendek lainnya
105
188
Total Aset
Lancar
7.828
8.322 Total Utang Jangka
Pendek
1.808
2.320
Utang Jangka Panjang 4.817 4.960
Aset Tetap Ekuitas
Gedung dan
Bangunan (net)
15.164
19.167
Saham Biasa dan PIC
10.000
10.000
Laba Ditahan 6.367 10.209
Total Ekuitas 16.367 20.209
Total Aset
22.992
27.489 Total Utang dan
Ekuitas
22.992
27.489
PT XYZ
Laporan Laba Rugi 2015 (dalam jutaan)
Penjualan 33.500
Beban Pokok Penjualan 18.970
Beban Depresiasi 1.980
Laba Operasi 12.550
Beban Bunga 486
Laba Sebelum Pajak 12.064
Beban Pajak (35%) 4.222
Laba Bersih 7.842
Dividend 4.000
Tambahan terhadap laba ditahan 3.842
Stock outstanding 1000.000 lembar Harga saham Rp 15.000/lembar
Soal: Buatlah analisis Dupont PT. XYZ untuk periode tahun 2015.
Jawab: Analisis Du-pont dari PT. XYZ pada tahun 2015
ROE = Profit margin x total asset turnover x equity multiplier
10
BAHAN AJAR 1 SOAL PILIHAN GANDA
1. Dibawah ini adalah tugas- tugas yang dilakukan perantara keuangan atas nama pemakai
laporan keuangan, kecuali…
a. Pengumpulan informasi
b. Interpretasi informasi
c. Merahasiakan informasi
d. Rekomendasi
2. Dibawah ini yang merupakan tujuan menganalisis laporan keuangan adalah…
a. Memproyeksikan kemampuan perusahaan
b. Semua benar
c. Menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman
d. Menganalisis profitabilias perusahaan
3. Laporan yang menunjukkan jumlah penghasilan (revenues), beban (expenses), dan elemen
lain pembentuk laba disebut…
a. Laporan laba rugi
b. Laporan arus kas
c. Laporan neraca
d. Catatan atas laporan keuangan
4. Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukur laba adalah…
a. Kas dan piutang
b. Modal dan prive
c. Kas dan pendapatan
d. Pendapatan dan beban
5. Laporan yang menunjukkan sumber penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan dalam satu
periode akuntansi disebut…
a. Laporan laba rugi
b. Laporan arus kas
c. Laporan neraca
d. Catatan atas laporan keuangan
6. Ketika menganalisis neraca, manager keuangan harus concern pada tiga hal yaitu, kecuali…
a. Annuity cost
b. Accounting liquidity
c. Debt versus equity
d. Value versus cost
7. Ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
financial jangka pendek yang berupa hutang – hutang jangka pendek disebut…
a. Rasio solvabilitas
b. Rasio rentabilitas
c. Rasio likuiditas
d. Rasio hutang terhadap aktiva
8. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki disebut…
a. Cash ratio
b. Quick ratio
c. Rasio lambat
d. Current ratio
9. Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan disebut…
a. Rasio solvabilitas
10
b. Rasio rentabilitas
c. Rasio likuiditas
d. Rasio hutang terhadap aktiva
10. Diketahui :
Kas Rp. 200.000
Piutang Rp. 50.000
Perlengkapan Rp. 100.000
Hutang dagang Rp. 200.000
Modal Rp. 150.000
Berdasarkan data diatas, tentukan current ratio !
a. 1,50
b. 1,75
c. 1,85
d. 1,45
11. Rumus untuk menentukan quick ratio adalah…
a. Aktiva lancar / hutang lancar
b. Total aktiva / total hutang
c. (aktiva lancar – persediaan) / hutang lancar
d. (kas + efek) / total hutang
12. Dibawah ini adalah neraca PT. TRISETYA
AKTIVA
Kas 200.000
Piutang 50.000
Perlengkapan 45.000
Persediaan 115.000
Goodwill 90.000
Total Aktiva 500.000
PASIVA
Hutang jangka pendek 90.000
Hutang jangka panjang 300.000
Modal pemilik 100.000
Modal pinjaman 10.000
Total Pasiva 500.000
Berdasarkan data diatas, tentukan quick ratio !
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
13. Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan
jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan
aktiva yang dibelanjai oleh hutang. Ratio yang dimaksud adalah…
a. Total debt to equity ratio
b. Total debt to profit ratio
c. Total debt to earnings ratio
d. Total debt to asset ratio
14. Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan
aktiva atau modal yang menghasilkan laba disebut…
a. Rasio likuiditas
b. Rasio profitabilitas
10
c. Rasio solvabilitas
d. Rasio investasi
15. Earning Power of Total investment merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan netto. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu…
a. Laba kotor – Modal pemilik
b. Laba sebelum pajak / total hutang
c. Laba sebelum pajak / total aktiva
d. Laba bersih / modal pemilik
Soal Essay
1. PT MR memiliki data laporan rugi laba dan neraca tahun 1995-1996.
Laporan Laba Rugi PT MR
AKHIR TAHUN
1996 1995
Penjualan Rp 3.405 Rp 3.100
Harga pokok brg dijual 2.041 1.9
Laba kotor 1.368 1.2
Biaya pemasaran adm
dan umum 812 780
Laba sbl bunga dan pajak 552 420
Biaya bunga 31 39
Laba sbl pajak 521 381
Laba stl pajak 193 141
Deviden 328 240
Laba untuk saham biasa 10 10
Alokasi laba ditahan 318 230
Dividen 291 200
27 30
10
Neraca PT MR
Aktiva 1996 1995 Utang & modal
pemilik 1996 1995
Aktiva lancar
Kas & Surat bhrg
Piutang dgng
sediaan
Lain-lain
Total
Aktiva tetap
Gedung,tanah &
perleng’an
Dikurangi
akumulasi
Defresiaisi
Lain-lain
total
Total Aktiva
260
596
471
61
1,388
498
(152)
139
485
1.873
120
522
587
52
1.281
398
(105)
136
429
1.710
Utanglancar
Utang dagang
Utang bank
Utang akrual
Total utang lancer
Utang jangka panjang & lain-
lain
Total utang
Saham priferen
Saham biasa
Capital again
Laba ditahan
Total modal pemilik
Total utang dan modal
pemilik
109
136
176
421
120
541
10
87
1235
1332
1873
301
166
148
615
61
676
10
80
944
1034
1710
Sponsors Link
Ditanya:
Tentukan rasio likuiditas dengan metode Current Ratio!