new ka andal

Upload: lalhen

Post on 15-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKulit merupakan produk sampingan hasil pemotongan ternak yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Potensi tersebut sangat besar untuk digunakan dalam industri penyamakan kulit. Industri ini akan menghasilkan kulit tersamak yang dapat digunakan untuk berbagai macam barang seperti sepatu kulit, tas kulit, atau jaket kulit. Hasil industri penyamakan kulit menjadi sumber devisa negara non migas selain kayu, tekstil dan elektronik (Harmoko, 2000).

Kabupaten Jember merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang berpotensi untuk dijadikan industri penyamakan kulit. Wilayah Kabupaten Jember memiliki aksesibilitas yang baik untuk berbagai kegiatan ekonomi dan dapat dijadikan sebagai lokasi strategis untuk pengolahan akhir dan pusat produksi.

PT Indra Sejahtera Leather merencanakan untuk membangun industri penyamakan kulit yang terletak di Kabupaten Jember. Proyek Pembangunan tersebut penting dilakukan karena masih belum ada industri penyamakan kulit di wilayah Jember yang dapat memproduksi kebutuhan seperti sepatu kulit, tas kulit atau jaket kulit sesuai permintaan pasar. Area pengolahan bahan baku, pengelolaan serta proses produksi selanjutnya direncanakan dilakukan di Desa Kertosari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Pemilihan lokasi ini berdasarkan efisiensi produksi dan pemasaran.

1.2 Tujuan dan Manfaat1.2.1 Tujuan Studi ANDAL

a. Mengidentifikasi rencana usaha dan kegiatan yang akan dilakukan terutama yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup

b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup terutama yang akan terkena dampak besar dan penting

c. Memperkirakan dampak dan mengevaluasikan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup.

1.2.2 Manfaat Studi ANDAL

a. Membantu pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif yang layak dari segi lingkungan hidup, teknis dan ekonomis

b. Mengintregasikan pertimbangan lingkungan hidup dalam tahap perencanaan rinci dari suatu usaha dan kegiatan

c. Sebagai pedoman untuk kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

1.3 PeraturanDaftar peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, terkait dengan rencana kegiatan dan peraturan sebagai dasar pelaksanaan studi AMDAL adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274)b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3699)

c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377)d. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838)

e. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4161)

f. Peraturan MENLH No. 8 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

g. Peraturan MENLH No. 11 Tahun 2006 tentang Jenis Kegiatan/Usaha yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).

BAB 2. RUANG LINGKUNGAN HIDUP

2.1 Lingkup rencana usaha dan/kegiatan yang akan ditelaah

Rencana usaha/kegiatan industri penyamakan kulit PT. Indra Sejahtera Leather meliputi tahap prakonstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasi. Tahap prakonstruksi industri penyamakan kulit PT. Indra Sejahtera Leather meliputi perijinan, pembebasan lahan, dan pendirian bangunan. Tahap konstruksi berisi proses persiapan untuk menjalankan operasi. Tahap operasi merupakan tahap proses produksi.A. Tahap Prakonstruksi

Komponen rencana kegiatan pada tahap prakonstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak adalah kegiatan pembebasan lahan dan pemanfaatan tenaga kerja.1. Pembebasan Lahan

Lahan yang digunakan untuk proyek industri penyamakan kulit bukan lahan pemukiman. Proses pembebasan lahan yang dilakukan pada tahap ini dilakukan secara jual-beli.

2. Pemanfaatan Tenaga Kerja

Pada tahap ini tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja konstruksi. Pelaksanaan rkruitmen tenaga kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Penduduk setempat yang telah memenuhi kualifikasi untuk pekerjaan tertentu akan direkrut. Selama masa konstruksi akan dibangun dan dioperasikan camps untuk menyediakan tempat tinggal, makanan, air, perawatan medis, dan kebutuhan penting pekerja yang lain.

(KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok).

B. Tahap Konstruksi

Pada tahap ini, terdapat beberapa komponen kegiatan yang berpotensi untuk menimbulkan dampak, diantaranya adalah:

1. Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan, Material dan Tenaga Kerja

2. Pembukaan Lahan

3. Kegiatan Konstruksi/Pembangunan (KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok).

C. Tahap Operasi

Komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak pada tahap operasi diantanya adalah:

1. Penerimaan Tenaga Kerja

2. Proses Penyamakan Kulit

3. Kegiatan Produksi4. Pembuangan Limbah

5. Pemeliharaan Fasilitas Produksi (KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok).

2.2 Lingkup rona lingkungan hidup awal

1. Komponen Fisik-Kimia

a. Kualitas udara

Kegiatan mobilisasi material dan peralatan pembangunan pabrik industri kulit diduga akan memberikan dampak negatif pada komponen lingkungan fisik-kimia yaitu berupa penurunan kualitas udara. Rona lingkungan awal daerah ini memiliki tingkat polusi udara yang belum tercemar.

b. Kebisingan

Kebisingan merupakan dampak primer yang terjadi akibat kegiatan proyek dan akan menjadi dampak sekunder berupa penurunan kualitas pendengaran masyarakat sekitar lokasi pabrik.c. Transportasi

Kegiatan mobilisasi material dan peralatan akan menyebabkan kemacetan dan kerusakan jalan, dikarenakan jalan dilalui oleh kendaraan berat dengan kapasitas angkut yang besar

d. Kualitas dan Kuantitas Air

Pada tahap operasi, kegiatan pabrik akan memberikan dampak negatif pada komponen lingkungan fisik-kimia berupa penurunan kualitas dan kuantitas air. Limbah sisa penyamakan kulit yang dalam prosesnya menggunakan bahan-bahan kimia sehingga diperkirakan dapat mengurangi kualitas dan kuantitas air di sekitar pabrik.

e. Tanah

Kegiatan pada tahap operasi diperirakan akan menimbulkan dampak primer negatif pada komponen lingkungan fisik-kimia berupa kerusakan dan pencemaran tanah yang selanjutnya akan menimbulkan dampak sekunder berupa perubahan siklus materi dan aliran energi di lokasi pabrik

2. Komponen Biologis

Pembebasan lahan untuk pembangunan pabrik akan memberikan dampak negatif berupa hilangnya vegetasi dan juga habitat fauna yang hidup di lokasi. Hal ini merupakan dampak primer yang bersifat negatif pada tahap konstruksi. Hilangnya vegetasi menimbulkan dampak sekunder berupa berkurangnya areal penyerapan air sehingga sumber air menurun serta berkurangnya fauna di sekitar lokasi pabrik. Menurunnya jumlah sumber air berpengaruh pada supply air bersih bagi masyarakat dan dapat menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.

3. Komponen Kesehatan Masyarakat

a. Kesehatan Masyarakat

Dampak negatif pada komponen lingkungan kesehatan masyarakat akibat kegiatan operasional adalah berupa penurunan kesehatan masyarakat, terutama berasal dari asap dan limbah lain yang dihasilkan dalam proses produksi.

b. Sanitasi Lingkungan

Kegiatan operasional pabrik memberikan dampak negatif pada komponen lingkungan kesehatan masyarakat berupa penurunan kualitas sanitasi lingkungan di sekitar pabrik sebagai akibat limbah yang dihasilkan.

(Lampiran Kepka No. 9 Tahun 2000).BAB 3. METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Tujuan pengumpulan dan analisis data:

1. Menelaah, mengamati, mengukur parameter lingkungan yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,

2. Menentukan kualitas lingkungan dari berbagai parameter yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari kegiatan proyek,

3. Menelaah, mengamati, dan mengukur komponen rencana kegiatan yang diperkirakan akan terkena dampak besar dan penting dari lingkungan hidup sekitarnya4. Memprakirakan perubahan kualitas lingkungan hidup awal akibat kegiatan proyek (KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok).Secara umum lokasi pengambilan data ditetapkan pada lokasi tapak proyek, serta beberapa lokasi disekitar tapak proyek yang diperkirakan akan terkena sebaran dampak. Melalui cara tersebut, kondisi atau rona lingkungan hidup awal pada lokasi-lokasi calon penerima dampak dapat terukur/teramati, sehingga besaran dampak yang akan timbul di wilayah studi dapat diprakirakan.Komponen lingkungan dan parameter yang harus diamati, diukur dan dicatat beserta metode pengumpulan dan analisis datanya diuraikan sebagai berikut.

1. Iklim

Komponen lingkungan hidup yang akan ditelaah antara lain: suhu, kelembabab, curah hujan, arah dan kecepatan angin. Parameter-parameter iklim yang dikumpulkan meliputi:

Suhu dan Kelembaban Udara

Data suhu udara dikumpulkan dari stasiun meteorolog terdekat, selain itu suhu udara diukur langsung di beberapa lokasi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer. Data kelembaban akan dikumpulkan dari data sekunder hasil pencatatan stasiun meteorologi terdekat. Selain itu pengukuran akan dilakukan langsung dengan alat Termohygrometer

Analisis data suhu udara dan kelembaban akan dilakukan dengan menetapkan suhu rata-rata, suhu maksimum dan minimum serta kelembaban rata-rata, kelembaban maksimun dan minimum. Angin

Data arah dan kecepatan angina dalam serangkaian waktu tertentu (time series) akan dikumpulkan dari stasiun meteorologi terdekat. Data yang diperoleh kemudian akan diolah dan digunakan untuk memprakirakan arah dan tingkat pencemaran udara.

Data yang diperoleh dari hasil pencatatan dan pengukuran arah dan kecepatan angin diolah untuk memprakirakan arah dan kecepatan angina dominan Curah hujan

Data curah hujan dikumpulkan dengan mencatat data hujan dari stasiun meteorologi yang ada di wilayah studi untuk periode 10 tahun terakhir untuk mengetahui hujan rata-rata tahunan dan tipe curah hujannya. Melalui data curah hujan yang didapatkan dapat ditentukan bulan kering dan bulan basah setiap tahunnya.2. Kualitas udara dan kebisinganParameter yang diukur untuk kualitas udara dan kebisingan meliputi:

Kualitas udara ambien

Parameter kualitas udara ambien yang akan diteliti sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara diantaranya adalah SO2 (sulfur dioksida), CO (karbon monoksida), NO2 (nitrogen dioksida), O3, dan TSP (debu). Analisis kualitas udara akan dilakukan dengan cara menghitung sesuai Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) Kebisingan

Kebisingan akan diukur secara langsung dengan menggunakan alat Sound Level Meter. Baku mutu tingkat kebisingan diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.3. Kualitas Air Tanah

Kualitas air tanah dapat diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap kualitas air sumur penduduk. Cara pengukuran, perhitungan dan evaluasi kualitas air tanah berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1990.

Parameter yang telah diukur/diamati dan dicatat kemudian dianalisis dengan metode seperti yang diuraikan dalam tabel berikut:

4. TanahPengumpulan data tanah dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan menggunakan auger dan soil test kit untuk mengetahui sifat fisik seperti tekstur, drainase dan sifat kimia tanah yaitu pH, kandungan bahan organic dan kandungan kalsium. Analisis yang dilakukan terhadap tanah dikaji dalam analisis laboratorium meliputi unsur-unsur fisika dan kimia tanah.5. TransportasiJenis data yang digunakan untuk memprakirakan dampak pada komponen transportasi, meliputi volume kendaraan, geometri ruas jalan dan simpang, jenis dan kondisi kerusakan jalan serta kecelakaan lalu lintas. Data yang telah didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan beberapa rumus

6. Komponen Biologi

Komponen biologi yang diamati berupa vegetasi alami dan budaya serta satwa liar maupun ternak yang berada di sekitar proyek pembangunan. Parameter yang ditelaah meliputi kekayaan jenis dan tingkat kelimpahan jenis. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif sehingga dapat disimpulkan kualitas lingkungan flora di lokasi kegiatan dan sekitarnya.

7. Komponen Sosial

Parameter yang digunakan untuk menganalisis komponen sosial meliputi:a. Demografi (Kependudukan) yang berupa:

Struktur penduduk (kelompok umur, jenis kelamin, mata pencaharian dan tingkat pendidikan) Pertumbuhan penduduk

Mobilitas penduduk (persebaran penduduk) Tenaga kerja (angkatan kerja dan tingkat pengangguran)b. Sosial ekonomi yang berupa: Tingkat pendapatan

Pola pemanfaatan sumberdaya alam

Pola penggunaan lahan

Kesempatan kerja

Aksesibilitas wilayah

Fasilitas umum c. Sosial budaya Adat istiadat

Nilai dan norma budaya

Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha dan kegiatan

8. Komponen Kesehatan MasyarakatKomponen kesehatan masyarakat yang diamati meliputi pola penyakit, status gizi, pembiayaan kesehatan, pelayanan kesehatan, sarana sanitasi, kondisi sanitasi lingkungan serta aspek-aspek kependudukan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat (KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok).3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting3.2.1 Prakiraan Besaran Dampak

Metode prakiraan dampak pada prinsipnya adalah untuk memprakirakan besaran dampak dan tingkat kepentingan dampak. Besaran dampak dapat diprakirakan dengan cara melihat kondisi parameter lingkungan terprediksi yang selanjutnya dikonversi dalam bentuk skala. 3.2.2 Prakiraan Sifat Penting Dampak

Penentuan tingkat kepentingan dampak dilakukan pada semua dampak-dampak hipotesis dengan mengacu pada kriteria penentu dampak penting sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yaitu:

a. Jumlah manusia yang terkena dampak

b. Luas wilayah persebaran dampak

c. Intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d. Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak

e. Sifat kumulatif dampak

f. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak

3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

Metode evaluasi dampak penting yang digunakan adalah dengan metode non matrik yaitu dengan pendekatan deskriptif-kualitatif berdasarkan informasi besaran dan tingkat kepentingan masing-masing jenis dampak penting hipotetik. Jenis dampak penting tersebut kemudian ditelaah secara holistik yang dibantu dengan matriks untuk mengetahui kecenderungan dengan menyajikan nilai kuantitatif dan kualitatif dari setiap besaran dan sifat kepentingan dalam bentuk uraian deskriptif secara satu kesatuan, yang dikelompokkan ke dalam tiga kajian, yaitu:a. Kelestarian fungsi ekologis, merupakan hasil pengkajian dari parameter fisik-kimia dan biologi yang terkena dampak besar dan penting,b. Peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, merupakan hasil pengkajian dari parameter sosial ekonomi, budaya dan kesehatan masyarakatc. Kontribusi terhadap pembangunan daerahBerdasarkan hasil telaah secara holistik atas jenis dampak besar dan penting dapat ditentukan berbagai alternatif atau arahan pengelolaannya dengan mempertimbangkan sumber penyebab dampak, lokasi atau kondisi lingkungan berlangsungnya dampak, dan besaran dampak. Berdasarkan arahan atau berbagai alternative pengelolaan yang diusulkan akan dapat diperoleh dua informasi penting yaitu: Masukan untuk pengambilan keputusan atas kelayakan lingkungan dari Rencana Proyek Pembangunan Industri Penyamakan Kulit Masukan untuk penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).(KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok)BAB 4. PELAKSANAAN STUDI

4.1. Pemrakarsa

Nama instansi: PT. Indra Sejahtera Leather

Alamat:Desa Kertosari Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember

Penanggung jawab pelaksana usaha/kegiatan

Nama: Rizki Bagus Setyabudi

Alamat: Jl. Kacapiring II no 121 Gebang, Jember, Jawa Timur.4.2. Penyusunan studi AMDAL

Nama

: Farizal MartyasAlamat

: Jl. Kalimatan 10 No.35 blok B, Jember, Jawa Timur.Nama

: Eriani ElegantyAlamat

: Dusun Krajan, RT 05 RW 03 Desa Tegalharjo, Glenmore-BanyuwangiPenanggung jawabProyek:Medianto Budi SatyawanKetua Tim Ahli

:Dr. Ir. Hefni Effendi, M.PhilAhli Hidro-Oseanografi:Dr. Ir. Enan AdiwilagaAhli Kimia-Fisika

:Dr. Ir. Arief Sabdo Yuwono, M.ScAhli Biologidan Kelautan:Dr. Ir. Adi Wijaya, M.ScAhli SosEkBudKesmas:Ir. Gatot Yulianto, M.S4.3. Biaya Studi

Biaya studi yang dibutuhkan untuk penyusunan studi ANDAL dengan semua kegiatan yang telah dirangkap sebesar Rp. dengan rincian sebagai berikut:

NoKebutuhanBiaya atau anggaran

1Survey dan perijinan Rp. 10.000.000

2Sosialisasi rencana kegiatanRp. 15.000.000

3AdministrasiRp. 10.000.000

4Lain-lainRp. 8.000.000

TOTALRp. 43.000.000

4.4. Waktu studi

Jangka waktu pelaksanaaan studi ANDAL sejak tahap persiapan hingga penyerahan laporan ke instansi yang bertanggung jawab yaitu selama kurang lebih 6 bulan.

DAFTAR PUSTAKAHarmoko. 2000. Sumber-Sumber Devisa Negara. Jakarta: Grafindo.PT. Pertamina. KA-ANDAL Proyek Pengembangan Gas Matindok.

Republik Indonesia. 2000. Lampiran Kepka No. 9 Tahun 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup. Jakarta. Presiden RI.