nefrotik sindrome
DESCRIPTION
kelainan pada ginjalTRANSCRIPT
Nefrotik sindrom => Salah satu manifestasi klinik glomerolunefritis (GN) ditandai :
1.edema anasarka2.proteinuria masif ≥ 3,5 g/hr3.hipoalbuminemia < 3,5 g/dl4.hiperkolesterolemia
lipiduria.
Pada anak-anak kira-kira 2-5 kasus per 100.000 anak atau prevalensi komulatif kira-kira 15.5/100.000.
Pada anak-anak yang mengalami perkembangan NS berusia kurang dari 18 tahun, kira-kira 75% umurnya di bawah 6 tahun dengan kejadian tertinggi umur 2-3 tahun.
Mortalitas dan morbiditas dari NS tergantung pada penyebab dari penyakit dan histologinya
• Infeksi, misal HIV, Sifilis, malaria, tubercolosis
• Keganasan, misal adenokarsinoma paru, payudara, karsinoma ginjal
• Penyakit jaringan penghubung, misal lupus eritematosus sistemik, athritis reumatoid
• Efek obat dan toksin, misal NSAID, penisiliamin, probenecid, kaptopril dan heroin
• Lain-lain : DM preeklampsia, refluks vesikoureter (sengatan lebah)
Penyebab hilangnya protein dalam urin : Peningkatan permeabilitas kapiler
terhadap protein akibat kerusakan membran glomerolus.
Proteinuria Hipoalbuminemia Edema
Permeabilitas kapiler terganggu
Proteinuria
Hipoalbuminemia
Penurunan tekanan onkotik plasma
Edema
Perangsangan sistem Angiotensin-Aldosteron
Retensi Na dan air
Edema lebih lanjut
Keluhan utama pasien =>Badan lemas dan terjadi pembengkakan pada daerah sekitar mata, tangan dan kaki.
Pemeriksaan kadar albumin dalam serum, kolesterol dan trigliserida membantu dalam penilaian sindrom nefrotik.
Pemeriksaan serologi dan biopsi ginjal
sering digunakan untuk menegakkan diagnosis
Keseimbangan Nitrogen Hiperlipidemia Hiperkoagulasi Infeksi Gangguan Fungsi Ginjal
Mengurangi pembengkakan yang diseluruh tubuh
Menurunkan kolesterol, Trigliserida, LDL, asam urat.
Menurunkan tekanan darah Menurunkan jumlah protein dalam urin
melalui diet atau pemberian obat atau keduanya.
Meningkatkan fungsi ginjal dan mencegah terjadinya komplikasi.
Menurunkan tingkat mortalitas.
Pada SN terjadi hipoalbumin di dalam hati => Hati harus bekerja keras mensintesis albumin. Fungsi vital hati harus disupport
Pada SN terjadi kebocoran pada glomerulus => Dapat menyebabkan gagal ginjal. Fungsi ginjal dipertahankan.
Meningkatkan kualitas hidup Mencegah terjadinya komplikasi
Pengobatan SN terdiri dari :
1. Pengobatan spesifik => Untuk penyakit dasar.
2. Pengobatan non spesifik => Untuk mengurangi proteinuria, mengontrol edema dan mengobati komplikasi.
Terapi sindrom nefrotoksik secara spesifikMethyl Prednisolon Sebagai Antiinflamasi atau imunosupresan Menurunkan inflamasi dengan menekan migrasi leukosit polymorphonuclear dan reserval dari peningkatan permeailitas kapiler. Kortikosteroid memberikan efek fisiologik antara lain modulasi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta menjaga homeostatis cairan dan elektrolit.
Dosis : Antiinflamatory atau imunosupresif:Oral : 2-60 mg/hari dimulai dengan dosis terbagi 1-4, diikuti dengan penurunan dosis sampai level yang konsisten yang dapat
memberikan respon secara klinik.
Terapi Non SpesifikTerapi Diuretik Thiazid (Chlorothiazide) Digunakan untuk treatment pada edema Thiazid bekerja terutama pada segmen awal
tubulus distal, di mana tiazid menghambat rabsorpsi NaCl dengan terikat pada sinporter yang berperan untuk kotranspor Na/Cl elektronetral.
Diuretik Loop (Furosemid)Untuk edema pada nefrotik sindrome Dosis dewasa :Oral: 2x 20-80mg/dosis.
Im, iv: 2-4x 20-80mg/dosis
Diuretik Hemat Kalium (Spironolakton)Penggunaan untuk edema Dengan edema dan hipokalemia : 25-200
mg/hr dalam 1-2 dosis terbagi
Terapi anti-hipertensi ◦ Angiotensin-converting enzyme inhibitors
(ACEI) (Kaptopril )Untuk mengurangi proteinuria dan untuk hipertensi berat hingga sedang,
◦ dosis awal : 12.5 mg tiga kali sehari. Bila setelah 2 minggu, penurunan tekanan darah masih blum memuaskan maka dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg tiga kali sehari.
Angiotensin II Receptor Antagonist (AIIRA) (Losartan )
Untuk mengurangi proteinuria dan untuk hipertensi
Biasanya 50 mg sekali sehari (usia lanjut di atas 75 tahun, gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat, deplesi cairan, dimulsi dengan 25 mg sekali sehari), bila perlu tingkatkan setelah berminggu-minggu menjadi 100 mg sekalis sehari.
TERAPI MENURUNKAN ASAM URAT Probenecid Pencegahan dalam serangan gout hyperurycemia dengan asam urat : 250 mg 3xsehari untuk 1 minggu, ditingkatkan 250-500 mg/hari, atau mungkin ditingkatkan 500 mg/bulan, jika dibutuhkan, dosis maksimun 2-3 g/hari Efek samping: Rush, gagal ginjal, mual, muntah, agranulositosis, animea aplastik
TERAPI MENURUNKAN HIPERLIPIDEMIA (Simvastatin)
Untuk menurunkan kolestrol total, LDL, menurunkan trigliserida.
40 mg 1xsehari pada sore hari atau 80 mg/hari (berikan 20 mg, 20 mg, dan 40 mg dosis setiap sore)
Efek samping: konstipasi, dyspesia, alopecia, angioedema, impotenci, anxiety, reaksi hypersensitivitas, rash, gagal ginjal.
MONITORING Kefektifan terapi Efek samping dari beberapa terapi yang
diberikan Kadar Albumin Volume cairan tubuh untuk mengontrol
asites dan edema Tekanan darah Pemeriksaan Laboratorium (meliputi
kolestrol, Creatinin, BUN, Leukosit Asam urat koagulasi darah Cek Urin untuk mengetahui proteinuria
dalam urin
SubjekBadan terasa lemas, bengkak (kaki, tangan, perut) sejak 4 hari yang laluRiwayat penyakit keluarga : Ibu : + Diabetes Melitus, Ayah : Batu ginjal
ObjekData laboratorium; profil penggunaan obat
Problem Medik Terapi DRP Rekomendasi&
monitoring
Udem Furosemida ikatan protein tinggi 98%
meningkatkan asam urat pasien
Tiazid (Chlorotiazide) dan
Spironolakton
Tekanan darah, elektrolit (kalium
dan natrium), BUN, Creatinin, fungsi
renal, berat badan setiap hari selama
terapi
Hiperlipidemia Simvastatin kadar kolestrol (total dan
fractionated), monitoring fungsi
hati
asam urat Probenecid kadar asam urat, fungsi ginjal
Assesment
Problem Medik Terapi DRP Rekomendasi&
monitoring
Antiinflamasi Methylprednisolon Tekanan darah, glukosa darah, elektrolit kadar
protein dalam urin, pembatasan asupan
protein 0.8-1 g/kgBB/hari
Gangguan hati Methioson, Neurodex Fungsi hati, kadar albumin dalam darah
SELAMAT BELAJAR