narasi profil 2012

19
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta.Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing.Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yangoptimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajatkesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakanmelalui upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahanpenyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten. Sistim Informasi Kesehatan adalahtulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan diKabupaten atau dengan kata lain Sistim Informasi Kesehatan Kabupaten dapat memberikanarah dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkanfakta (Evidence Based Decision Making). Salah satu produk dari Sistem Informasi KesehatanKabupaten adalah “Profil Kesehatan Tahunan“ yang diharapkan akan terbit secara berkalaguna menyediakan data, informasi yang bermanfaat bagi para

Upload: rsud-sampang

Post on 12-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

profil dinkes tahun 2012

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangKesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta.Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing.Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yangoptimal. Setiap individu berkewajiban ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajatkesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat.Perwujudan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakanmelalui upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan kesehatan (promotif), pencegahanpenyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif)yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.Dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Regional dan Nasional sangat ditentukan oleh kualitas dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten. Sistim Informasi Kesehatan adalahtulang punggung bagi pelaksanaan pembangunan daerah berwawasan kesehatan diKabupaten atau dengan kata lain Sistim Informasi Kesehatan Kabupaten dapat memberikanarah dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan di Kabupaten berdasarkanfakta (Evidence Based Decision Making).Salah satu produk dari Sistem Informasi KesehatanKabupaten adalah Profil Kesehatan Tahunan yang diharapkan akan terbit secara berkalaguna menyediakan data, informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan dalamperencanaan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan secara transparan, efisien dan efektif.Profil Kesehatan Kabupaten Pamekasan merupakan sarana untuk memantau dan mengevaluasikemajuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pamekasan yang merupakan modal dasar demitercapainya Indonesia Sehat 2015.

B. Tujuan1. Tujuan UmumMengetahui Gambaran Kondisi Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

2. Tujuan Khususa) Menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Pamekasan denganIndikator Mortalitas, Morbiditas dan Status Gizib) Menggambarkan Pencapaian Upaya Pelayanan Kesehatan sesuai Indikator Indonesia Sehat dan Indikator SPMc) Menggambarkan Kondisi Sumber Daya Kesehatan dan Manajemen Kesehatand) Mengetahui Gambaran Permasalahan dan Hambatan Pencapaian Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pamekasan

C. Sistimatika Penyajian1. SistimatikaSistimatika penyajian Profil Kesehatan adalah sebagai berikut :BAB I: PendahuluanBAB II: Gambaran UmumBAB III: Situasi Derajat KesehatanBAB IV: Situasi Upaya KesehatanBAB V : Situasi Sumber Daya KesehatanBAB VI : Penutup2. Jenis dan Cara Pengumpulan DataPengumpulan data profil dilakukan dengan dua macam cara yaitu secara aktif dan pasif. Secara aktif dengan mengumpulkan data dari sektor terkait dan Rumah Sakit, sedangkansecara pasif melalui Profil Kesehatan Puskesmas dan Laporan Bulanan Puskesmas yang direkap oleh masing masingbidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan selama satu tahun.3. Pengolahan dan Analisis DataData yang dikumpulkan kemudian dientri ke dalam format tabel profil.Kemudian dianalisis secara deskriptif, komparatif dan kecendrungan yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafis

BAB IIGAMBARAN UMUM

A. KONDISI GEOGRAFIKabupaten Pamekasan merupakan salah satu kota di kawasan Madura dengan Luas Wilayah 79.230 Ha ( 792,3 km2 ) serta terletak pada 6 o 51 - 7 o 31 LS dan 113 o19 113 o 58 BT.Kabupaten Pamekasan terdiri dari 13 Kecamatan, 11 Kelurahan dan 178 Desa seperti terlihat pada gambar 1 di bawah ini :

Gambar 1 : Peta Wilayah Kabupaten Pamekasan

Sedangkan batas batas Wilayah Kabupaten Pamekasan adalah sebagai berikut : Utara: Laut Jawa Selatan: Selat Madura Barat: Kabupaten Sampang Timur: Kabupaten Sumenep.

B. DATA DEMOGRAFIJumlah penduduk Kabupaten Pamekasan tahun 2012 menurut proyeksi penduduk BPS Kabupaten Pamekasan Tahun 2010 adalah 818.662 jiwa. Proporsi penduduk tersebut terdiri dari 397.004 jiwa laki-laki dan 421.658 jiwa Perempuan dengan jumlah rumah tangga sebanyak 213.585 Rumah tangga. Dengan demikian, maka rata-rata kepadatan penduduk di Kabupaten Pamekasan sebesar 3,8 jiwa per Rumah Tangga yang tersebar di 13 Kecamatan. Gambaran proporsi jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin (piramida penduduk) dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini :

Gambar 2 : Gambar piramida penduduk di Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

C. KEADAAN LINGKUNGANKesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam kesejahteraan penduduk. Lingkungan sehat dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.Kesehatan lingkungan sangat penting bagi kelancaran kehidupan di bumi, karena lingkungan merupakan tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Beberapa indikator pada kegiatan penyelenggaraan penyehatan lingkungan antara lain cakupan rumah sehat, akses jamban sehat, institusi dibina, Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat, akses air bersih dan desa Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).1. Rumah SehatRumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah/ kedap air. Cakupan Rumah Sehat Per Puskesmas Kabupaten Pamekasan Tahun 2012 dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini :

Gambar 3 : Cakupan Rumah Sehat Per Puskesmas Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Grafik diatas menunjukkan cakupan rumah sehat tertinggi adalah wilayah Puskesmas Pakong (69,60%) dan terendah Batumarmar (4,52%). Sedangkan cakupan kabupaten adalah 30,5%, masih kurang dari target yang ditetapkan yaitu 70%. Masih rendahnya cakupan rumah sehat di KAbupaten Pamekasan disebabkan oleh beberapa hal yaitu kondisi geografis dan kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan.2. Akses Jamban SehatJamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang mencegah kontaminasi ke badan air, mencegah kontak antara manusia dengan tinja, membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga serta binatang lainnya, mencegah bau yang tidak sedap, serta konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah dibersihkan. KK yang mempunyai Jamban untuk Kabupaten Pamekasan hanya 45.16 %. Distribusi cakupan jamban sehat di tiap Puskesmas dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4. Prosentase cakupan jamban sehat per puskesmas Kabupaten Pamekasan Tahun 2012

Grafik di atas menunjukkan bahwa cakupan jamban sehat di beberapa Puskesmas telah memenuhi target 100%. Namun masih banyak puskesmas yang tidak dapat memenuhi target. Puskesmas dengan capaian terendah yaitu Puskesmas Pasean sebesar 40.96%. Sedangkan capaian di tingkat Kabupaten Pamekasan sebesar 45.16% masih jauh dari target yang ditetapkan. Masih belum tercapainya target jamban sehat ini dikarenakan perilaku masyarakat terutama kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak BAB sembarangan walaupun mereka telah memiliki jamban di rumahnya.

3. Institusi DibinaInstitusi dibina adalah institusi yang memberi pelayanan kepada masyarakat dan mempunyai risiko dampak kesehatan bila tidak memenuhi syarat yang ditentukan,meliputi sarana kesehatan, sarana ibadah, perkantoran, dan sarana lain. Menurut data laporan puskesmas, cakupan sarana kesehatan dibina sebanyak 88.95 %, sarana pendidikan dibina 96,46%, sarana ibadah dibina 90,61%, perkantoran dibina 65,17 %. Total institusi dibina di Kabupaten Pamekasan adalah 90,8%.

4. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehatTUPM sehat merupakan tempat umum dan tempat pengeloaan makanandan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi baik, luas lantai (ruangan) sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan yang memadai. Hasil di Kabupaten Pamekasan meliputi Hotel hanya 30,77%, restoran dan Rumah Makan mencapai 63,36 %, dan pasar hanya 20,45 %. Sedangkan cakupan TPUM dibina di Kabupaten Pamekasan Tahun 2012 sebesar 49,93%. Cakupan ini masih jauh dari target sebesar . %. Rendahnya capaian TPUM sehat di Kabupaten Pamekasan ini dikarenakan kurangnya pengetahuan pengelola TPUM tentang sanitasi tempat tempat umum.

5. Cakupan Akses Air BersihAir merupakan kebutuhan mendasar bagi semua makhluk hidup. Dalam kehidupan sehari-hari, kita memerlukan air untuk minum, mandi, cuci, masak dan sebagainya. Sedangkan keberadaan sanitasi yang bersih dan sehat juga tidak bisa dianggap remeh keberadaannya. Di Kabupaten Pamekasan, jumlah keluarga yang sudah mendapatkan akses air bersih untuk keperluan sehari -hari masih sangat rendah. Adapun keluarga yang memanfaatkan air bersih menurut jenis sarananya seperti terlihat pada tabel 64.

BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN

B.1Angka Kematian

10Jumlah Lahir Hidup

11Angka Lahir Mati (dilaporkan)

12Jumlah Bayi Mati

13Angka Kematian Bayi (dilaporkan)

14Jumlah Balita Mati

15Angka Kematian Balita (dilaporkan)

16Jumlah Kematian Ibu

17Angka Kematian Ibu (dilaporkan)

B.2Angka Kesakitan

18AFP Rate (non Polio) < 15 th

19Angka Insidens TB Paru

20Angka Prevalensi TB Paru

21Angka Kematian Akibat TB Paru

22Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR)

23Success Rate TB Paru

24Pneumonia Balita Ditemukan dan Ditangani

25Jumlah Kasus Baru HIV

26Jumlah Kasus Baru AIDS

27Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya

28Jumlah Kematian Karena AIDS

29Donor Darah Diskrining Positif HIV

30Persentase Diare Ditemukan dan Ditangani

31Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler)

32Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)

33Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NCDR)

34Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun

35Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta

36Angka Prevalensi Kusta

37Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB)

38Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)

39Jumlah Kasus Difteri

40Case Fatality Rate Difteri

41Jumlah Kasus Pertusis

42Jumlah Kasus Tetanus (non Neonatorum)

43Case Fatality Rate Tetanus (non Neonatorum)

44Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum

45Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum

46Jumlah Kasus Campak

47Case Fatality Rate Campak

48Jumlah Kasus Polio

49Jumlah Kasus Hepatitis B

50Incidence Rate DBD

51Case Fatality Rate DBD

52Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence)

53Case Fatality Rate Malaria

54Angka Kesakitan Filariasis

B.3Status Gizi

55Bayi Baru Lahir Ditimbang

56Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)

57Balita Gizi Baik

58Balita Gizi Kurang

59Balita Gizi Buruk

A. MortalitasGambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat darikejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu.Selainitu,kejadiankematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilanpelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya.1. Angka Kematian Bayi (AKB)Pertumbuhan dan perkembangan manusia yang paling rawan adalah usia bayi (0-11 bulan). Terjadinya kasus kematian bayi menunjukan bahwa ada fenomena gunung es permasalahan di tingkat keluarga dan masyarakat.Permasalahan yang ada di masyarakat bisa berupa masalah kesehatan, sosial budaya, ekonomi maupun pendidikan. Jumlah kematian bayi di Kabupaten Pamekasan pada tahun 2012 adalah 70bayi dari 12.954 Kelahiran Hidup

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator utama dalam Menunjukkansejauhmana pencapaian derajat kesehatan masyarakat.Angka Kematian Ibu padatahun 2012 sebanyak 11 orang dari 12.954 Kelahiran Hidup

BAB IVSituasi Upaya KesehatanC.UPAYA KESEHATAN

C.1Pelayanan Kesehatan

60Kunjungan Ibu Hamil (K1)

61Kunjungan Ibu Hamil (K4)

62Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan (Linakes)

63Pelayanan Ibu Nifas

64Ibu hamil dengan Imunisasi TT2+

65Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3

66Bumil Risti/Komplikasi Ditangani

67Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani

68Bayi Mendapat Vitamin A

69Anak Balita Mendapat Vitamin A

70Ibu Nifas Mendapat Vitamin A

71Peserta KB Baru

72Peserta KB Aktif

73Kunjungan Neonatus 1 (KN 1)

74Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap)

75Kunjungan Bayi (minimal 4 kali)

76Desa/Kelurahan UCI

77Cakupan Imunisasi Campak Bayi

78Drop-Out Imunisasi DPT1 - Campak

79Bayi yang Diberi ASI Eksklusif

80Pemberian MP-ASI pada Anak 6-23 Bulan dari Gakin

81Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali)

82Balita Ditimbang

83Balita Berat Badan Naik

84Balita Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM)

85Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

86Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

87Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat

88Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +)

89Sarkes dengan Kemampuan Pelayanan Gadar Level 1

90Desa/Kelurahan Terkena KLB Ditangani < 24 jam

91Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap

92SD/MI yang Melakukan Sikat Gigi Massal

93SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi

94Murid SD/MI Diperiksa (UKGS)

95Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)

96Siswa SD dan Setingkat Mendapat Perawatan Gigi dan Mulut

BAB VSituasi Sumber Daya KesehatanD.SUMBERDAYA KESEHATAN

D.1Sarana Kesehatan

119Jumlah Rumah Sakit Umum

120Jumlah Rumah Sakit Khusus

121Jumlah Puskesmas Perawatan

122Jumlah Puskesmas non-Perawatan

123Jumlah Apotek

124Sarkes yang Memiliki Laboratorium Kesehatan

125Sarkes yang Memiliki 4 Spesialis Dasar

126Jumlah Posyandu

127Posyandu Aktif

128Rasio Posyandu per 100 Balita

129Jumlah Desa Siaga

130Desa Siaga Aktif

131Jumlah Poskesdes

D.2Tenaga Kesehatan

132Jumlah Dokter Spesialis

133Rasio Dokter Spesialis

134Jumlah Dokter Umum

135Rasio Dokter Umum

136Jumlah Dokter Gigi

137Jumlah Bidan

138Rasio Bidan per 100.000 Penduduk

139Jumlah Perawat

140Jumlah Tenaga Kefarmasian

141Jumlah Tenaga Gizi

142Jumlah Tenaga Kesmas

143Jumlah Tenaga Sanitasi

144Jumlah Tenaga Teknisi Medis

145Jumlah Fisioterapis

D.3Pembiayaan Kesehatan

146Total Anggaran Kesehatan

147APBD Kesehatan Terhadap APBD Kabupaten/Kota

148Anggaran Kesehatan Perkapita

BAB VIPenutup