profil kesehatan puskesmas 2012

Upload: netsuki-madara

Post on 14-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Puskesmas Karawang

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan masyarakat Kabupaten Karawang berdasarkan Visi Dinas kesehatan Kabupaten Karawang yaitu Terwujudnya Masyarakat Karawang Yang Sehat dan Mandiri Tahun 2015 .

Mengacu pada visi Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, maka ditetapkan Visi UPTD Puskesmas Nagasari Kecamatan Karawang Barat yaitu Terwujudnya Masyarakat Wilayah UPTD Puskesmas Nagasari Kabupaten Karawang Yang Sehat dan Mandiri Tahun 2015 . Visi ini menunjukkan gambaran masyarakat Karawang khususnya Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nagasari dimasa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.

Gambaran tersebut dirumuskan sebagai Karawang Sehat 2012 . Masyarakat Karawang Sehat 2012 yaitu masyarakat dengan perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, berpartisipasi aktif dalam program kesehatan masyarakat, serta masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan profesional.Dalam mencapai visi tersebut ditetapkan misi UPTD Puskesmas Nagasari yaitu :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan Kesehatan.

4. Memelihara kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Selain misi, dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan, dirumuskan juga nilai-nilai yang berbentuk falsafah yaitu sehat untuk hak asasi manusia dan kesehatan bukanlah segalanya, tapi tanpa kesehatan segalanya tidak berarti. Pada akhirnya pembangunan kesehatan akan menunjang pembangunan masyarakat seutuhnya dengan Motto Masyarakat Sehat, Karawang Maju.

Untuk mewujudkan semua itu perlu adanya suatu sistem informasi kesehatan yang dapat memberikan gambaran aktual tentang potret UPTD Puskesmas Nagasari dalam bidang kesehatan yang salah satunya adalah bentuk Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Nagasari Karawang tahun 2012.

Indikator yang digunakan dalam memantau derajat kesehatan seperti Jumlah Kematian Bayi, Angka Harapan Hidup dan Status Gizi Masyarakat merupakan hasil upaya-upaya yang telah dilakukan UPTD Puskesmas Nagasari dalam bidang kesehatan selama tahun 2012.

Data yang digunakan dalam penyusunan buku profil ini bersumber dari pencatatan dan pelaporan pemegang program dan para petugas program di UPTD Puskesmas Nagasari.

Untuk memudahkan dalam mendapatkan data / informasi dari buku ini, maka Profil Kesehatan UPTD Puskesmas Nagasari Kecamatan Karawang Barat Tahun 2012 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I: Pendahuluan.Secara umum diuraikan latar belakang penyusunan profil dan darimana sumber data diperoleh serta indikator derajat kesehatan, juga sistematika penulisan.

BAB II : Situasi Umum dan Lingkungan.

Dalam bab ini diuraikan tentang keadaan wilayah dan faktor-faktor demografi termasuk pertumbuhan penduduk, angka kelahiran kasar, angka kesuburan. Selain itu digambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat yang meliputi tingkat pendapatan dan pendidikan penduduk serta gambaran lingkungan fisik biologik yang mencakup sarana air bersih, pembuangan air kotor, penyehatan perumahan dan pengawasan dan penyehatan tempat-tempat umum.BAB III : Derajat Kesehatan.Pembahasan meliputi situasi derajat kesehatan masyarakat Tahun 2012 di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nagasari yang meliputi Umur harapan hidup, Angka Kematian, Data Kesakitan dan pola penyakit.

BAB IV : Upaya Kesehatan dan Hasil Pencapaian.Mencakup upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Nagasari meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi, gizi, kegiatan posyandu,Kesehatan Lingkungan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan.BAB V: Situasi Sumber Daya.Digambarkan tentang pembiayaan kesehatan, jumlah tenaga kesehatan dan sarana kesehatan yang mendukung terlaksananya upaya kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari Karawang.

BAB VI: Kesimpulan

BAB II

SITUASI UMUM DAN LINGKUNGAN

2.1. KEADAAN UMUM

2.1.1. GEOGRAFI

Secara geografis Kabupaten Karawang terletak antara 107002 107040 BT dan 5056 6034 LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi kemiringan wilayah antara 0 5 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 2 %, 22 15 % dan diatas 40 % dengan suhu rata-rata 270C. UPTD Puskesmas Nagasari termasuk wilayah Kecamatan Karawang Barat, salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Karawang.

Luas Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nagasari Karawang 57,95 Km2 atau 579,5 Ha, 3,3 % dari luas wilayah Kabupaten Karawang, yang terdiri dari daerah dataran yang dialiri Sungai Citarum dan satu saluran irigasi dari bendungan Jatiluhur. Iklimnya termasuk dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7 meter diatas permukaan laut, dengan curah hujannya tinggi sekitar 130 mm per tahun dengan suhu antara 270C, sebagian besar lahan digunakan untuk pusat perdagangan dan pemukiman. UPTD Puskesmas Nagasari Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang terletak di pusat Kota Kabupaten Karawang.Adapun batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari Karawang sebagai berikut :

Sebelah Utara UPTD Puskesmas Karawang Kelurahan Karangpawitan. Sebelah Barat UPTD Puskesmas Adiarsa Kelurahan Adiarsa Timur. Sebelah Selatan UPTD Puskesmas Wadas Kecamatan Telukjambe Timur

Sebelah Timur UPTD Puskesmas Karawang Kulon Kelurahan Karawang Kulon.2.1.2. WILAYAH ADMINISTRASI

Secara adminstrasi wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari Karawang terdiri dari dua Kelurahan yaitu Kelurahan Adiarsa Barat dan Kelurahan Nagasari yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Karawang Barat.2.2. KEPENDUDUKAN

2.2.1. PERTUMBUHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK

Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tahun 2012 adalah 34.499 Jiwa, terdiri dari 16.415 Jiwa penduduk laki-laki dan 18.084 Jiwa penduduk perempuan. Berdasarkan perhitungan penduduk menurut umur dengan komposisi penduduk menurut umur adalah 34,03 % kelompok umur 0 14 tahun, 63,69 % kelompok umur 15 - 65 tahun dan 2,27 % kelompok umur 65 tahun keatas.Tahun 2012 Jumlah penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari 34.499 Jiwa. Kepadatan Penduduk

Luas wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari 57,95 Km2 dengan kepadatan penduduk per Km2 sebanyak 595 jiwa. Penduduk terbanyak terdapat di Kelurahan Nagasari yaitu sebesar 19.269 Jiwa dengan luas wilayah 32,54 Km2 , dengan kepadatan penduduk 592 Jiwa / Km2. Hal ini disebabkan Kelurahan Nagasari merupakan urat nadi perekonomian dan perdagangan Kabupaten Karawang. Sementara penduduk dengan kepadatan rendah berada di Kelurahan Adiarsa Barat .

Dilihat dari tabel diatas terdapat penurunan jumlah penduduk dari tahun 2010 dibanding tahun 2009. 2.3. SOSIAL EKONOMI2.3.1. PERTUMBUHAN DAN KEPADATAN PENDUDUKPertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari Karawang adalah 34.499 Jiwa, terdiri dari 16.415 Jiwa penduduk laki-laki dan 18.084 Jiwa penduduk perempuan, dari Jumlah Rumah 6.483 dan KK 12.301.23.2. PENDUDUK MISKIN Jumlah KK miskin tahun 2012 adalah sebanyak 7.311 Jiwa atau 1.827 KK .Kelurahan yang memiliki proporsi penduduk miskin terbanyak adalah Kelurahan Nagasari sebanyak 4.147 Jiwa atau 1036 KK. Sedangkan Kelurahan Adiarsa Barat memiliki penduduk miskin terendah yaitu 3.164 Jiwa atau 791 KK.

2.3.3. DESA TERTINGGALBerdasarkan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial Kabupaten Karawang, Kelurahan Adiarsa Barat dan Kelurahan Nagasari tidak termasuk kategori desa tertinggal.

2.3.4. TINGKAT PENDIDIKANa. Kemampuan Baca Tulisb. Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan2.4. LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGI

Kondisi lingkungan yang buruk mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap naiknya angka kesakitan dimasyarakat baik penyakit infeksi dan parasit atau penyakit yang disebabkan oleh paparan bahan-bahan polutan. Meningkatnya jumlah industri, kendaraan, pengelola pertambangan dan meningkatnya jumlah pemukiman akan menimbulkan dampak pencemaran terhadap lingkungan, baik air, udara dan tanah. Hal ini akan mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat dengan meningkatnya morbiditas penyakit pernafasan, saluran pencemaran, kulit dan penyakit yang berbasis lingkungan lainnya (Environmental Basic Diseases).

Kegiatan-kegiatan yang potensial menimbulkan polusi lingkungan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari terutama karena di Kabupaten ini terdapat kawasan industri di Kecamatan Cikampek, Klari dan Telukjambe. Industri ini potensi mencemari udara, air dan tanah. Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan diantaranya adalah penyakit kulit, diare dan ISPA.

2.4.1. SARANA AIR BERSIHCakupan air bersih di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tahun 2012 mencapai 96,99 %. Keadaan ini sudah diatas target (80 %). Apabila dibandingkan tahun 2011 terjadi kenaikan, dimana pada tahun 2011 cakupan air bersihnya 91,99 %.Pemakaian air bersih terlihat pada uraian berikut :

Sumber : Dari laporan Kesling 2012 Sarana air bersih yang paling banyak digunakan adalah PDAM sebanyak 55,29 %. Sedangkan yang paling rendah digunakan adalah sumur pompa tangan (SPT) yaitu 1,17 %. Penggunaan air bersih sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Banyak penyakit yang disebabkan oleh rendahnya penggunaan air bersih seperti diare dan penyakit kulit. Kondisi ini memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

2.4.2. PENGAWASAN DAN PENYEHATAN TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

Upaya pengawasan terhadap sanitasi makanan amat penting untuk menjaga kesehatan konsumen. Jumlah tempat pengelolaan makanan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari 121 TPM, yang diperiksa sebanyak 122 TPM (100 %), dari TPM yang diperiksa tersebut yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 101 TPM atau 83,47%.

2.4.3. PENGAWASAN DAN PENYEHATAN TEMPAT UMUM (TTU) Pembangunan yang berkembang pesat menimbulkan dampak negatif dimana TTU merupakan tempat yang cukup baik bagi penularan penyakit karena beragamnya pengunjung yang datang sehingga terjadi kontak langsung dan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.

Hasil pengawasan dan cakupan program penyehatan TTU tahun 2010 yang ada sebanyak 217 TTU, yang diperiksa 217 TTU yang memenuhi syarat 196 TTU ( 87,91 %).BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

3.1. ANGKA HARAPAN HIDUP

Angka harapan hidup mencerminkan lamanya bayi yang baru dilahirkan diharapkan hidup. Tinggi rendahnya angka harapan hidup menggambarkan taraf kesejahteraan hidup suatu negara. Dengan melihat angka umur harapan hidup waktu lahir dan angka kematian bayi maka dapat ditemukan indeks mutu hidup (IMH) atau indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah.

3.2. KEMATIAN

3.2.1. JUMLAH KASUS KEMATIAN BAYI

Jumlah Kasus kematian bayi adalah jumlah kematian bayi dibawah usia 1 tahun pada setiap 1000 kelahiran hidup selama 1 tahun diwilayah tertentu. Jumlah ini merupakan indikator yang sensitif terhadap ketersediaan kualitas dan pemanfaatan pelayanan kesehatan terutama pelayanan perinatal. Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan program yang dilaksanakan untuk mengupayakan penurunan angka kematian bayi (AKB). Angka ini juga merupakan indikator yang bermakna untuk menilai pembangunan manusia.

Angka kematian Bayi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tidak dapat dihitung, yang dapat dihitung adalah jumlah kematian bayi selama periode 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Dilihat dari tabel diatas jumlah kematian bayi Turun dari 2 kematian bayi di tahun 2012 menjadi 1 kematian bayi di tahun 2012, penyebab kematian bayi disebabkan karena IUFD. Upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan jumlah kematian bayi antara lain dengan Desa siaga, AMP, deteksi dini resiko tinggi pada Bumil dan kemitraan dengan Paraji.Penyebab kematian berdasarkan laporan dari bidan desa dan Bidan Praktek Swasta adalah :

Sumber : Dari laporan KIA Tahun 20123.2.2. JUMLAH KASUS KEMATIAN BALITA Jumlah kasus kematian balita (1-4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 1 - 4 tahun per 1000 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan. Puskesmas tidak dapat menghitung angka kematian balita, seharusnya yang ada adalah jumlah kematian Balita tetapi data itu tidak pernah dilaporkan sehingga puskesmas tidak memiliki data kerjasama dengan lintas sektor.3.2.3. JUMLAH KASUS KEMATIAN IBU

Sejak tahun 2010 sampai dengan bulan Desember 2012 tidak ditemukan kasus kematian ibu di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari.

3.2.4. JUMLAH KEMATIAN KASAR Sampai tahun ini jumlah kematian kasar tidak dapat dihitung. Hal ini diakibatkan karena tidak adanya data dari berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta yang melaporkan ke UPTD Puskesmas Nagasari.3.3. POLA PENYAKIT

3.3.1. POLA PENYAKIT RAWAT JALAN DI PUSKESMASa. Golongan umur 0 28 HariPola penyakit terbanyak yang diderita oleh bayi 0 28 hari adalah ISPA ( 642 ) kemudian batuk dan Pneumonia sebesar masing-masing ( 53 ).Pola penyakit pada golongan ini didominasi oleh ISPA. Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 6Ab. Golongan umur 29 hari 1 tahunPola penyakit terbanyak yang diderita oleh bayi 29 hari 1 tahun adalah Diare ( 120 ) kemudian Influenza ( 11 ) dan Campak ( 8 ). Pola penyakit pada golongan ini didominasi oleh Diare. Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 6B

c. Golongan umur 1 4 tahunPola penyakit rawat jalan di puskesmas pada umur 1 4 tahun yaitu Diare ( 334 ), Influenza ( 40 ) dan Campak ( 17 ). Pada umur ini balita sudah banyak beraktifitas diluar rumah sehingga rentan terhadap penyakit, terutama penyakit infeksi. Pola penyakit pada golongan ini didominasi oleh infeksi.

Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 6C

d. Golongan umur 5 - 59 tahunPola penyakit rawat jalan di puskesmas pada umur 5 - 59 tahun bervariasi selain penyakit infeksi juga penyakit non infeksi. Penyakit terbanyak yaitu Diare ( 515 ), Influenza ( 467 ),Tifus ( 348) dan TBC ( 255 ).

Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 6De. Golongan umur 60 tahun Pola penyakit penderita rawat jalan di puskesmas pada golongan umur ini didominasi oleh Hypertensi primer ( 59 ), Diare ( 38 ), dan Influenza (36 ). Pada umur ini penyakit non infeksi dan metabolik lebih banyak, karena pada umur ini penyakit biasanya disebabkan oleh pola hidup seperti pola makan yang salah, kurang aktivitas (olah raga), stres dan merokok.

Untuk lengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 6E3.4. PENYAKIT MENULAR

3.4.1. PENYAKIT MENULAR BERSUMBER BINATANGa. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Penyakit DBD di Kabupaten Karawang merupakan penyakit yang ada di sepanjang tahun, mengingat Kabupaten Karawang merupakan daerah lintas batas dengan endemis DBD ( DKI Jakarta dan Bekasi ). Mobilitas penduduk yang cukup tinggi, penduduk yang padat merupakan salah satu sebab cepat menyebarnya DBD. Kasus DBD di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari dari tahun 2010 2012 dapat dilihat pada tabel :

Pada tahun 2010 jumlah kasus DBD yang ditemukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari menurun dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini diakibatkan karena Penderita DBD cepat terdeteksi dan petugas segera melaksanakan surveilen melalui pemeriksaan epidemiologi, PSN dan foggingb. Penyakit Filariasis

Di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tidak ditemukan kasus penyakit filariasis.

3.4.2. PENYAKIT MENULAR LANGSUNGa. Penyakit Diare

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, walaupun secara umum angka kesakitan masih mengalami fluktuasi. Jumlah kasus diare pada tahun 2011 adalah sebanyak 1402 kasus, sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 1372 kasus. Jumlah ini dibawah target, hal ini disebabkan karena banyak pasien yang berobat ke institusi kesehatan swasta sedangkan laporannya tidak dikirim ke Puskesmas. Tinggi rendahnya angka diare kemungkinan disebabkan rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dalam penggunaan air bersih dan sanitasi lingkungan yang kurang.b. Penyakit ISPA Non Pneumonia

Kondisi lingkungan yang buruk, pemukiman yang padat, rumah yang tidak sehat dan adanya polusi udara merupakan penyebab tingginya penderita ISPA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari. Jumlah penderita ISPA pada tahun 2012 adalah 145 kasus. Dan kasus yang ditangani sebanyak 145 kasus ( 100 % ). Dengan melalui pendekatan klinik graha semesta diharapkan bisa menurunkan kasus ISPA di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari.c. Penyakit TB ParuPenderita TB paru di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari pada tahun 2012 adalah sebanyak 18 penderita (BTA +) . Prinsip penerapan strategi DOTS sangat berpengaruh pada kemampuan petugas dalam penemuan kasus baru, pengobatan penderita, pemeriksaan laboratorium, serta pencegahan penderita yang mangkir dengan memanfaatkan PMO ( Pengawas Menelan Obat ), ketersediaan obat TB ( OAT ) dan pencatatan yang tertib di puskesmas sangat membantu pemberantasan penyakit TB.d. Penyakit Kusta

Jumlah penderita kusta di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari selama 2 tahun terakhir tidak ditemukan.

3.4.3. PENYAKIT KELAMINa. IMS ( Infeksi Menular Seksual )

IMS disebabkan hubungan seksual yang tidak aman, oleh karena itu diperlukan promosi kesehatan mengenai seks yang aman. Pada tahun 2011 dan tahun 2012 kasus IMS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tidak ditemukan.

b. HIV / AIDS

Pada tahun 2012 tidak ditemukan penderita HIV/AIDS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari .

Penyebaran penyakit yang mematikan ini sangat penting mengingat jumlah kasus yang ditemukan hanya berupa puncak gunung es saja, sehingga perlu diintensifkan usaha penemuan kasus baru. Untuk lebih meningkatkan penemuan penderita HIV/AIDS telah dilaksanakan sero survey, penyuluhan ke sasaran resiko rendah dan lokalisasi.3.4.4. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI Ada beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya difteria, pertusis, tetanus neonatorum, campak, hepatitis, Polio dan AFP.

Tabel berikut ini merupakan jumlah penderita P3DI dari tahun 2010 2012.

a. Difteria

Penyakit difteria merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang anak-anak, terutama yang belum diimunisasi. Selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2010-2012 tidak ditemukan kasus difteria. Pencegahan penyakit difteria dilakukan dengan melakukan imunisasi DPT, DPT-HB diberikan kepada bayi 0-12 bulan sebanyak 3 kali yaitu : DPT1 / DPT-HB 1, DPT2 / DPTHB2 dan DPT3 / DPT-HB3 DAN MENURUNKAN ANGKA Drop Out dengan melakukkan kegiatan Penyuluhan individu, kelompok dan melibatkan lintas sektor dalam hal menggerakan sasaran dan mengajak masyarakat agar mau diimunisasi.b. Pertusis

Dilihat dari tabel diatas, di UPTD Puskesmas Nagasari tidak ditemukan kasus Pertusis. Penyakit ini juga dapat dicegah dengan imunisasi DPT.

c. Tetanus Neonatorum

Upaya yang dilakukan untuk mencegah penyakit Tetanus Neonaturum adalah dengan memberikan imunisasi TT pada ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Cakupan imunisasi TT1 dan TT2 pada ibu hamil telah melebihi target yang ditetapkan.d. Acute Flacid Paralysis ( AFP )

Penyakit polio dapat dicegah dengan memberikan imunisasi polio pada balita umur 0 59 bulan termasuk bayi baru lahir. Upaya untuk membasmi polio dengan melaksanakan program imunisasi polio seperti meningkatkan cakupan rutin polio, mopping up polio, PIN dan surveilens AFP.

e. Campak

Penyakit campak merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang semua golongan umur. Jika dilihat dari tabel, selama 3 tahun terakhir kasus penyakit campak di UPTD Puskesmas Nagasari mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena masih adanya masyarakat yang belum mengerti pentingnya imunisasi.f. Penyakit Hepatitis B

Penyakit hepatitis merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang semua golongan umur. Menurut laporan puskesmas, penyakit hepatitis B mengalami fluktuasi . Tetapi pada tahun 2010 di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tidak ditemukan kasus hepatitis B. Penyakit Hepatitis B dapat dicegah dengan imunisasi pada bayi 0 18 bulan. Untuk meningkatkan cakupan imunisasi diperlukan penyebaran informasi mengenai pentingnya bayi di imunisasi HB.

3.5. PENYAKIT TIDAK MENULAR

3.5.1. PENYAKIT DIABETES MELITUS ( DM ) Pada tahun 2012 di UPTD Puskesmas Nagasari jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 63 kasus.

Penyakit diabetes melitus disebabkan pola makan yang salah dan kurang olahraga, selain karena faktor keturunan. Untuk menekan jumlah penderita DM masih perlu peningkatan perawatan terhadap penyakit DM yang dipengaruhi oleh faktor petugas kesehatan, fasilitas kesehatan serta disiplin penderita.3.5.2. PENYAKTI HIPERTENSI Jumlah penyakit hipertensi pada tahun 2012 menurut data yang ada di UPTD Puskesmas Nagasari adalah 2.104 penderita. Angka ini merupakan angka yang cukup tinggi. Hipertensi merupakan penyakit yang bisa menimbulkan penyakit lainnya seperti stroke. Penyakit hipertensi disebabkan oleh stress, kurang olahraga dan merokok. Oleh karena itu perlu adanya penyebaran informasi mengenai penyakit ini terutama pada lansia. Selain itu kepada lansia juga perlu disebarluaskan informasi tentang penyakit hiprtensi untuk sejak dini mencagah terjadinya penyakit hipertensi.3.5.3. KERACUNAN MAKANAN Kabupaten Karawang merupakan daerah industri, dimana terdapat banyak perusahaan dengan karyawan yang cukup banyak. Karyawan perusahaan biasanya diberikan makanan di perusahaan, hal ini potensial terjadinya keracunan makanan karena cara pengolahan dan penyajian yang kurang higienis sehingga bisa tercemar oleh cemaran fisik, biologis maupun kimia. Dilihat dari data yang ada, di UPTD Puskesmas Nagasari belum ada kasus keracunan makanan. Upaya agar tidak terjadi keracunan makanan diantaranya melakukan pemeriksaan rutin dan pembinaan terhadap usaha-usaha industri makanan yang ada.

3.6. KESEHATAN GIGI Kesehatan gigi masih banyak diabaikan oleh banyak orang. Orang akan memeriksakan gigi apabila giginya sudah terasa sakit. Pelayanan dasar gigi di UPTD Puskesmas Nagasari tahun 2010 sebagai berikut : Jumlah pencabutan gigi tetap 590 gigi, jumlah pencabutan gigi susu 848 gigi. Sedangkan untuk program UKGS ada 21.427 murid yang diperiksa. Yang perlu mendapat perawatan 4.411. Yang selesai perawatan 4.364 orang.3.7. KETERGANTUNGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA Ketergantungan dan penyalahgunaan NAPZA erat kaitannya dengan masalah keluarga dan lingkungan antara lain : sosial, ekonomi dan lainnya,hasil penyuluhan dan kegiatan penanggulangan NAPZA belum terdata dengan baik. Sehingga karakteristik dan jumlah penderita belum dapat dilaporkan.3.8. STATUS GIZI

3.8.1. STATUS GIZI BALITA Status gizi masyarakat dapat dinilai dari status gizi balita, karena pada balita apabila terkena gangguan kesehatan sedikit saja sangat berpengaruh terhadap status gizinya. Untuk mengetahui status gizi balita yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari maka dilakukan Bulan Penimbangan Balita (BPB). Dari hasil BPB dilihat dari BB/TB pada 2.326 balita didapat 6 balita mengalami gizi buruk, 21 balita mengalami gizi kurang dan 96 gizi baik .

Untuk melihat trend status gizi balita dari tahun 2010 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Dari tabel tersebut dapat dilihat prevalensi gizi buruk fluktuatif begitu juga dengan gizi kurang. Ini perlu diwaspadai karena apabila balita mengalami gizi kurang maka kemugkinan akan jatuh pada gizi buruk. Diperlukan pemberian informasi kepada masyarakat agar selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan balitanya ke posyandu. Selain itu juga perlu mendapat perhatian kepada balita dengan gizi lebih, pada balita yang trendnya terus naik, karena gizi lebih bisa menimbulkan penyakit degeneratif dimasa yang akan datang.3.8.2. KEKURANGAN VITAMIN A ( KVA ) Kekurangan Vitamin A dapat menyebabkan xeroptalmia, di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari belum ada data tentang penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Tetapi program penanggulangan vitamin terus dilaksanakan dengan memberikan kapsul vitamin A setiap 6 bulan sekali, yaitu pada bulan Pebruari dan Agustus pada bayi dan balita. Pada bayi ( 6-11 bulan ) diberikan kapsul vitamin A dosis 100.000 IU ( kapsul berwarna biru ). Sedangkan untuk balita ( 12-59 bulan ) diberikan 200.000 IU ( kapsul berwarna merah ).

Hasil kegiatan pemberian vitamin A biru dan merah tahun 2010-2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

3.8.3. GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM ( GAKI ) Kekurangan iodium terutama pada proses pertumbuhan janin mempunyai dampak yang sangat buruk terhadap kualitas SDM, karena otak tidak terbentuk secara penuh. Oleh karena dampaknya tidak hanya gondok saja, semua gejala dan tanda-tanda kurang iodium sebagai GAKI. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari bukan termasuk daerah endemi sehingga tidak ada data GAKI.3.8.4. ANEMIA GIZI Anemia gizi biasanya terjadi pada WUS dan anak sekolah. Prevalensi anemia pada ibu hamil, nakerwan, WUS belum ada padahal anemia sangat berkaitan erat dengan produktivitas kerja seseorang. Apabila seseorang menderita anemia produktivitas kerja rendah, selain itu pada ibu hamil yang anemia menyebabkan bayi yang dilahirkan BBLR. Upaya penanggulangan anemia pada ibu hamil diberikan 90 tablet tambah darah selama kehamilan, dan juga diberikan 30 tablet setelah ibu melahirkan.

BAB IV

UPAYA KESEHATAN

4.1. KESEHATAN IBU DAN ANAK

4.1.1. PELAYANAN ANTE NATALa. Cakupan K1 dan K4

Pelayanan antenatal meliputi timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan. Pelayanan antenatal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan.

Cakupan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan untuk pertama kalinya (K1) ke sarana kesehatan dengan mendapatkan pelayanan antenatal minimal 5T di UPTD Puskesmas Nagasari pada tahun 2011 adalah 902 ( 99,12 % ), sedangkan pada tahun 2012 adalah 1.013(98,92 % ) Untuk melihat cakupan K1 dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada grafik berikut dibawah ini :

Sedangkan cakupan K4 merupakan gambaran tingkat perlindungan pada ibu hamil dengan kemampuan manajemen kelangsungan program KIA. Kunjungan ibu hamil pada tahun 2011 di UPTD Puskesmas Nagasari adalah 892 ( 98,02 % ), sedangkan pada tahun 2012 adalah 1.001 ( 97,75 % ).Untuk melihat trend cakupan K4 tahun 2011-2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Sama hal nya dengan cakupan K1, cakupan K4 mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Kunjungan ibu hamil ke pelayanan kesehatan bermanfaat untuk mendeteksi ibu hamil dengan resiko tinggi. Terdeteksinya ibu hamil dengan resiko tinggi diharapkan komplikasi persalinan dapat ditangani lebih dini sehingga apabila terjadi komplikasi tidak menyebabkan kematian. Pada tahun 2012 terdeteksi oleh Nakes 83 Orang sedangkan oleh masyarakat ada 117orang ibu hamil dengan resiko tinggi .

b. Cakupan Fe1 dan Fe3

Ibu hamil yang mendapat tablet besi 30 tablet ( Fe1 ) selama kehamilannya pada tahun 2012 sebanyak 992 orang, hal ini membuktikan bahwa pemberian Fe1 sudah mencapai target.

Sedangkan untuk ibu hamil yang mendapat 90 tablet besi (Fe3) selama kehamilannya pada tahun 2012 sebanyak 1.015 orang. Hal ini membuktikan bahwa pemberian Fe3 sudah mencapai target.c. Cakupan TT1 dan TT2

Jumlah ibu hamil yang mendapat imunisasi TT1 pada tahun 2011 sebanyak 876 orang ( 96,26% )sedangkan TT1 tahun 2012 sebanyak 826 Orang ( 80,66 % ) dan TT2 pada tahun 2011 sebanyak 812 Orang ( 89,23 % ). Sedangkan untuk ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2 selama kehamilannya pada tahun 2012 sebanyak 853 Orang ( 83,30 % ).4.1.2. CAKUPAN PERSALINAN DAN PEMERIKSAAN NEONATALa. Cakupan Persalinan

Cakupan persalinan adalah jumlah persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan. Angka cakupan ini menggambarkan tingkat penghargaan masyarakat terhadap tenaga pertolongan persalinan dan manajemen persalinan KIA dalam memberikan pertolongan persalinan secara profesional.

Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2011 sebanyak 843 orang ( 97 %). Sedangkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan pada tahun 2012 sebanyak 922 orang ( 94,27 %). Persalinan oleh tenaga kesehatan adalah salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu.

b. Cakupan pemeriksaan Neonatal

Cakupan kunjungan neonatal (KN) adalah persentase neonatal (0-28 hari) yang memperoleh pelayanan kesehatan minimal 2 kali dari tenaga kesehatan , 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali pada umur 0-28 hari. Ini digunakan untuk melihat jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan neonatal.

Di Puskesmas Nagasari cakupan KN pada tahun 2011 mencapai 808 kunjungan ( 97,58 %) dan pada tahun 2012 mencapai 922 kunjungan ( 98,82 %). Dengan adanya kunjungan neonatus maka bisa diketahui neonatal yang resiko tinggi untuk kemudian dirujuk dan ditangani.

4.2. KELUARGA BERENCANA

4.2.1. CAKUPAN PESERTA KB AKTIF Cakupan peserta KB aktif merupakan indikator untuk melihat mutu pelayanan KB lestari dan partisipasi masyarakat. Di UPTD Puskesmas Nagasari jumlah akseptor KB aktif pada tahun 2011sebanyak 9.818 orang (87,93% ) . Sedangkan pada tahun 2012 akseptor KB aktif sebanyak 10.455 atau 93,33 %.

Sedangkan pola penggunaan alat kontrasepsi pada akseptor aktif dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

4.3. CAKUPAN IMUNISASI

4.3.1. CAKUPAN IMUNISASI BAYI Program imunisasi merupakan salah satu program prioritas dari Depkes yang dinilai sangat efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Cakupan imunisasi bayi pada tahun 2012 untuk BCG 96 %, DPT-Hb1 97 %, DPT-Hb3 95 %, Polio3 95 %, campak 95 % dan HB1 98 %.

Perkembangan cakupan imunisasi bayi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nagasari selama 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Dari tabel diatas hasil cakupan imunisasi bayi, 3 tahun terakhir bervariasi.

4.3.2. CAKUPAN IMUNISASI IBU HAMIL Cakupan imunisasi pada ibu hamil adalah imunisasi TT1 dan TT2. Cakupan imunisasi TT1 dan TT2 ibu hamil tahun 2012 adalah 93 % .4.4. GIZI

4.4.1. CAKUPAN DISTRIBUSI KAPSUL VITAMIN AUntuk menanggulangi masalah defisiensi vitamin A, maka diberikan vitamin A pada bayi (6-12 bulan) dan balita (12-59 bulan) setiap bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan untuk ibu nifas diberikan setelah melahirkan. Pemberian kapsul vitamin A kepada bayi diberikan 1 kapsul vitamin A dengan dosis 100.000 UI (kapsul biru), sedangkan pada balita dan ibu nifas diberikan 1 kapsul dengan dosis 200.000 IU (kapsul merah). Cakupan distribusi vitamin A, 2 kali balita untuk siklus Bulan Pebruari dan Agustus dari tahun 2011 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemberian vitamin A pada bayi dan balita sudah mencapai target.

Dari tabel diatas dapat dilihat pemberian vitamin pada ibu nifas masih dibawah target (100%).4.4.2. CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET Fe Distribusi tablet Fe merupakan salah satu bentuk pelayanan gizi untuk ibu hamil di Posyandu / puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya. Tablet Fe diberikan kepada seorang wanita sejak diketahui positif hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilannya. Distribusi tablet Fe1 pada tahun 2012 pencapaiannya 82 %. Sementara itu angka prevalensi anemia secara indicator keberhasilan program yang nyata belum ada. Rasa mual yang ditimbulkan setelah meminum tablet Fe merupakan salah satu alasan mengapa ibu hamil malas mengkonsumsinya, karena itu sebaiknya tablet Fe diminum sebelum tidur.4.4.3. PEMANTAUAN GARAM BERYODIUM Pemantauan garam beryodium dilakukan pada daerah yang endemis sementara Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Nagasari tidak termasuk daerah endemis. Pada tahun 2012 kegiatan pemantauan kekurangan garam beryodium, Pemeriksaan gondok pada anak sekolah terakhir dilaksanakan pada bulan Juni 2012 di daerah perkotaan di wilayah Kabupaten Karawang, hasilnya tidak ditemukan anak yang mengalami gondok.4.5. KESEHATAN LANSIA

Apabila angka harapan hidup terus naik, maka jumlah lansia akan terus naik, lansia yang masih hidup diharapkan masih tetap produktif. Oleh karena itu maka perlu dilakukan upaya kesehatan pada lansia. Untuk pra lansia (45-59 tahun) 11.910 (11 %), usila ( 60th+) 1.483 ( 6 % ). Pada UPTD Puskesmas Nagasari telah terbentuk 4 buah Posbindu sejak tahun 2006 dan 1 buah klinik graha semesta yang dibentuk pada bulan Januari tahun 2008 dengan tujuan memberikan pelayanan kesehatan yang terdiri dari preventif, promotif dan kuratif. Untuk lebih meningkatkan cakupan kesehatan lansia, maka perlu adanya revitalisasi posbindu lansia.4.6. PERAN SERTA MASYARAKAT

4.6.1. RASIO KADER / POSYANDU Peran serta masyarakat memegang peranan penting dalam upaya pembangunan kesehatan. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat partisipasi masyarakat tersebut adalah rasio kader terhadap posyandu, semakin tinggi angka rasio tersebut maka tingkat peran serta masyarakat semakin baik. Rasio kader / posyandu tahun 2010 adalah 5. Jadi rata-rata setiap posyandu mempunyai kader 5. Sedikitnya jumlah kader di posyandu karena kader posyandu sifatnya sukarela sehingga sulit untuk memperhatikan kelangsungan posyandu, selain itu penghargaan bagi kader aktif juga masih kurang.4.6.2. KEGIATAN PENIMBANGAN DI POSYANDU Posyandu merupakan salah satu sarana untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Jumlah Posyandu yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari tahun 2012 berjumlah 38 Posyandu, yang terdiri dari1 Mandiri, 6 Purnama dan 31 Madya. Posyandu merupakan milik masyarakat, salah satu kegiatannya adalah penimbangan balita. Hasil kegiatan posyandu pada tahun 2012 adalah untuk partisipasi masyarakat (D/S) 96 %, cakupan program (K/S) 100 %, kelangsungan program (D/K) 96 %, efek program (N/D) 82%. Untuk melihat trend pencapaian kegiatan penimbangan dapat dilihat pada tabel berikut :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun secara umum mengalami kenaikan, dan telah mencapai target Angka D/S mencerminkan partisipasi masyarkat dalam mengikuti kegiatan Program Kesehatan khususnya di posyandu. Oleh karena itu perlu adanya penggerakkan masyarakat agar posyandu tetap berjalan.

4.6.3. PEMBERDAYAAN DANA MASYARAKAT Upaya pemberdayaan masyarakat dalam menjaga, melindungi dan memelihara kesehatan melalui keikutsertaan menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat ( JAMKESMAS ) yaitu 6.277 Orang ( 14 % ) dari jumlah penduduk mengikuti jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat pra bayar. Jumlah ini terdiri dari 266 ( 4.23 % ) peserta ASKES dan 6.011 ( 9.77 % ) Kartu JAMKESMAS.

Rendahnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar, sangat berpengaruh terhadap perilaku pencarian pengobatan masyarakat. Dengan menggunakan JPK pra bayar masyarakat diharapkan berobat ke fasilitas kesehatan.4.7. PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN

4.7.1. PEMANFAATAN PUSKESMAS Pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat bisa dilihat dari kunjungan rawat jalan ( baru dan lama ) di UPTD Puskesmas. Jumlah kunjungan rawat jalan masyarakat ke UPTD Puskesmas Nagasari pada tahun 2010 adalah sebanyak 31.839 kunjungan, dibanding dengan tahun 2012 adalah 37.983 kunjungan, terdapat peningkatan.

Untuk melihat data kunjungan pasien di UPTD Puskesmas Nagasari dari tahun 2010 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Dilihat dari tabel diatas, kunjungan pasien yang terbanyak adalah masyarakat umum dilanjutkan dengan masyarakat miskin dan yang paling kecil adalah Askes.

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA5.1. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan dari pemerintah terdiri dari :

APBN

APBD KabupatenAdapun perincian alokasi anggaran kesehatan menurut sumber pembiayaan pada tahun 2012, dapat dilihat dari tabel berikut :

NOSUMBER DANAJUMLAH

1Pengembalian RetribusiTarget Rp.4.400.000Realisasi Rp.4.450.000

2Jamkesmas-Realisasi Rp.75.020.000

3BOK Pagu Rp.50.000.000Realisasi Rp.48.930.000

4JampersalRealisasi Rp.16.242.500

ASKES--

Realisasi Rp.

5APBD Kabupaten-11.680.000

6APBN47.090.000

JUMLAH = 203.362.500

5.2. TENAGA KESEHATAN

Salah satu komponen utama dalam upaya pembangunan kesehatan berdaya guna dan berhasil guna adalah sumber daya manusia. Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di UPTD Puskesmas Nagasari diperlukan berbagai jenis tenaga kesehatan yang bergerak bersama mencapai satu tujuan. Tenaga kesehatan tersebut harus dapat memahami prinsip paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.5.2.1. Jumlah Kategori Tenaga Kesehatan

Sumber daya manusia yang bekerja di UPTD Puskesmas Nagasari yang berlatar belakang kesehatan berjumlah 27 Orang dengan perincian sebagai berikut :

Dokter gigi

: 2 Orang

Dokter Umum

: 2 Orang

Nutrisionis

: 1 Orang Asisten Apoteker

: 1 Orang Perawat

: 5 Orang Perawat gigi

: 1 Orang Bidan

: 9 Orang

Non Medis

: 8 Orang. Laboratorium

: 1 Orang5.3. SARANA KESEHATAN

Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

BAB VI

KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan pembuatan profil kesehatan ini yaitu sebagai sumber informasi, gambaran kesehatan dan keberhasilan pembangunan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari, maka berikut ini akan diuraikan gambaran singkat mengenai isi profil kesehatan UPTD Puskesmas Nagasari tahun 2012, yang juga menggambarkan pencapaian program pembangunan kesehatan dan permasalahannya :1. UPTD Puskesmas Nagasari terdiri dari 2 kelurahan. Kepadatan penduduk mencapai 595 penduduk / km2. Kelurahan dengan kepadatan penduduk paling tinggi adalah kelurahan Nagasari dengan kepadatan penduduk 19.269 Jiwa.2. Jumlah penduduk miskin tahun 2012 adalah sebanyak 7.311 jiwa dari 1.827 KK. Kelurahan yang memiliki proporsi penduduk miskin terbanyak adalah Kelurahan Nagasari sebanyak 4.147 Jiwa dari 1036 KK.3. Cakupan sarana air bersih mencapai 91,99 %, keadaan ini sudah diatas target ( 80 % ). Sarana air bersih yang digunakan : PAM ( 55,29 % ), sumur pompa tangan ( 1,17 % ), sumur gali (8,07 % ) dan pompa listrik ( 35,47 % ).

4. Penyakit menular yang bersumber dari binatang yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari pada tahun 2012 adalah Demam Berdarah dengue ( DBD ) sebanyak 23 kasus dan tidak menyebabkan kematian.

5. Penyakit menular langsung diantaranya diare, ISPA, TB paru dan kusta. Diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Jumlah kasus diare pada tahun 2012 sebanyak 1.022 kasus. Kasus ISPA non Pneumonia tahun 2012 sebanyak 10.410 kasus. Kasus TB paru sebanyak 36 kasus ( BTA+ ). Sedangkan penyakit kusta MB 3 kasus.6. Kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( P3DI ) yaitu penyakit difteria, pertusis, tetanus neonaturum, AFP dan HB, tetapi tidak ditemukan kasus, hanya campak yang ditemukan 88 kasus.7. Untuk penyakit yang tidak menular, penyakit diabetes mellitus menurut data yang ada sebanyak 63 kasus dan penyakit hipertensi 278 kasus.

8. Dari hasil penimbangan pada 2.326 balita, dilihat dari BB/TB didapat 6 balita gizi buruk, 21 balita gizi kurang dan 96 balita gizi baik .

9. Program penanggulangan KVA dilakukan dengan memberikan kapsul vitamin A kepada balita 2 kali sebesar 2.283 sedangkan vitamin A ibu nifas 76.10. Cakupan distribusi tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil tahun 2012 adalah Fe1 ( 82 ) dan Fe3 ( 84 ).

11. Cakupan pemeriksaan kehamilan (K1) pada tahun 2012 adalah 920 dan K4 sebanyak 999 . Untuk cakupan TT1 pada tahun 2012 sebanyak 1024 orang dan TT2 sebanyak 1024 orang. Sedangkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2012 adalah 920, sedangkan cakupan pemeriksaan neonatal yang kedua kalinya (KN) 861 orang.

12. Jumlah peserta KB aktif sebanyak 779 dari PUS yang ada. Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh peserta KB aktif yaitu dengan KB suntik.

13. Cakupan imunisasi pada bayi pada tahun 2012 untuk BCG 103 %,DPT1 101 %, DPT3 95 %, Polio 92 %, Campak 98,93 % dan HB 95,82%.

14. Kegiatan penimbangan balita di Posyandu merupakan sarana untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Hasil kegiatan posyandu pada tahun 2012 adalah untuk partisipasi masyarakat (D/S) 95,24 %, cakupan program (K/S) 100 %, kelangsungan program (D/K) 79 % dan efek program (N/D) 82%.

15. Kunjungan rawat jalan masyarakat ke UPTD Puskesmas Nagasari pada tahun 2012 adalah sebanyak 37.983 kunjungan.

16. Pembiayaan kesehatan yang ada didapat dari APBN dan APBD II dengan alokasi Rp.123.942.500,-17. Jumlah tenaga kesehatan di UPTD Puskesmas Nagasari ada 27 orang yang berlatar pendidikan kesehatan dan 3 orang yang berlatar pendidikan non kesehatan.18. Sarana pelayanan kesehatan yang ada 6 Balai Pengobatan, 2 Rumah bersalin, 11 Praktek dokter umum, 8 Praktek dokter spesialis, 5 praktek dokter gigi, 17 praktek bidan, 21 Apotek, 1 Toko Obat berizin dan 4 Optik.19. Peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan terlihat dengan telah terbentuknya 37 Posyandu ( Madya 33 buah dan mandiri 4 buah ) dengan jumlah kader aktif 185 0rang Demikian gambaran singkat mengenai kegiatan program pembangunan kesehatan diwilayah kerja UPTD Puskesmas Nagasari yang terangkum dalam profil kesehatan pada tahun 2012 dan dapat dilihat bahwa masih banyak masalah yang ditemukan dan diperlukan berbagai upaya yang lebih baik untuk memperbaiki dan mengatasi masalah kesehatan dengan melibatkan semua unsur disertai komitmen dan kerjasama yang kuat karena masalah kesehatan sangat kompleks dan tidak akan mungkin diselesaikan sendiri oleh petugas kesehatan.

PETA WILAYAH UPTD PUSKESMAS NAGASARI KARAWANG

PAGE Profil UPTD Puskesmas Nagasari Karawang22

Sheet1

TABEL 4.5

HASIL PENCAPAIAN KEGIATAN PENIMBANGAN ( DALAM % )

BERDASARKAN INDIKATOR DI UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

INDIKATORTARGET201020112012

Partisipasi Masyarkat ( D/S )9093,792,896

Cakupan Program ( K/S )100100100100

Keberhasilan Program ( N/S )758181,779

Efek Program ( N/D )858687,382

Kelangsungan Program ( D/K )9093,792,796

Sheet1

TABEL 3.5

JUMLAH PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (P3DI)

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

NOJENIS PENYAKITJUMLAH PENDERITA

201020112012

1Difteria---

2Pertusis---

3Tetanus Neonatorum---

4Poliomyelitis (AFP)---

5Campak365888

Sheet1

TABEL 3.7

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

VITAMIN A201020112012

PEBAGSTPEBAGSTPEBAGST

BIRU100100250278280240

MERAH93.81112.93550378018311954

_1416214037.xls

Sheet1

TABEL 4.1

POLA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI

PADA AKSEPTOR AKTIF DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2011 - 2012

ALAT KONTRASEPSI20112012

Abs%Abs%

MKJP288528.36355065.04

IUD1.85916,651.78816.26

MOP / MOW28/9980,25/8,9328/9560,25/8,69

IMPLANT45554,073733.39

NON MKJP3054,0727048.64

SUNTIK412536,943.41331.04

PIL238221,331.93517.59

KONDOM50.0420.01

OBAT VAGINA0000

LAINNYA0000

Sheet1

TABEL 4.2

CAKUPAN IMUNISASI PADA BAYI DAN DROP OUT IMUNISASI

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2011 - 2012

TAHUNBCGDPT-HB1DPT-HB3POLIO 3CAMPAKHBDO DPT -HB1DO DPT-HB1

DPT-HB3CAMPAK

201198989097909045

201296979595959842

Sheet1

TABEL 4.6

KUNJUNGAN PASIEN PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

NOTAHUNUMUMASKESKARTU MISKINTOTAL

1201029,6099661,26431,839

2201137,1018331,97839,912

3201234,0931,1172,77337,983

_1416213199.xls

Sheet1

TABEL 3.6

PREVALENSI STATUS GIZI BALITA

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2011 - 20112

NOSTATUS GIZIPREVALENSI STATUS GIZI

2011 ( BB/U)2012 (BB/TB)

1Buruk56

2Kurang2221

3Baik8096

4Lebih00

Sheet1

TABEL 4.3

CAKUPAN DISTRIBUSI VITAMIN A BAYI DAN BALITA

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

SIKLUS PEBRUARI DAN AGUSTUS TAHUN 2011 - 2012

SIKLUSBAYIBALITA

2011201220112012

PEBRUARI28023818862031

AGUSTUS23828220622016

Sheet1

TABEL 3.4

JUMLAHPENDERITA KUSTA

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

TAHUNPREV / 10.000LEPRA / MBNON L / PBTOTAL

PENDUDUKN%N%

2011-

2012

Sheet1

TABEL 4.4

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN PADA IBU NIFAS

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

NOTAHUNCAKUPAN VIT. A IBU NIFAS (%)

1201071,57

2201170

3201276

Sheet1

TABEL 3.1

JUMLAH KEMATIAN DAN ANGKA KEMATIAN BAYI NEONATAL

UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

TAHUNJUMLAH KEMATIANANGKA KEMATIAN

20105

20112

20121

Sheet1

TABEL 3.3

DATA PENYAKIT DBD DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2008 - 2010

NOTAHUNJUMLAH KASUS DBDJUMLAH KASUS MENINGGAL

1201044-

220119-

3201223-

_1416127052.xls

_1416127195.xls

Sheet1

TABEL 5.1

ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS NAGASARI TAHUN 2012

Sheet1

TABEL 5.2

SARANA KESEHATAN YANG ADA DI WILAYAH KERJA

UPTD PUSKESMAS NAGASARI KECAMATAN KARAWANG BARAT

TAHUN 2012

NoNama Sarana KesehatanJumlah

1RumahSakit2Buah

2Puskesmas1Buah

3Rumah Bersalin2Buah

4Balai Pengobatan 24 Jam4Buah

5Balai Pengobatan Madya2Buah

6Klinik Laboratorium--

7Dokter Umum Praktek11Orang

8Dokter Spesialis Praktek8Orang

9Dokter Gigi Praktek5Orang

10Bidan17Orang

11Akupuntur3Orang

12Apotek21Buah

13Toko Obat1Buah

14Optikal4Buah

15Dukun Bayi0Orang

16Posyandu37Pos

17Posbindu4Pos

Sheet1

TABEL 3.2

PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL

UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

NOPENYEBAB KEMATIANJUMLAH

201020112012

1Tetanus Neonatorum---

2BBLR-1-

3Gumeli--1

4Lain-lain / IUFD51-

Jumlah521

Sheet1

TABEL 2.3

PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK

YANG MEMANFAATKAN SARANA AIR BERSIH

DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2012

NONAMA SARANAJUMLAH SARANA%

1PDAM1,94555,29

2SUMUR POMPA TANGAN (SPT)601,17

3SUMUR GALI (SGL)2408,07

4POMPA LISTRIK1,19035,47

5LAIN-LAIN--

JUMLAH3,435

_1414031782.xls

Sheet1

TABEL 2.2

KEPADATAN PENDUDUK

WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS NAGASARI

TAHUN 2010 - 2012

TAHUNKEPADATAN PENDUDUK / KM2KETERANGAN

2010547

2011539

2012595