nagus

15
III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA A. fungsi holistik 1. fungsi Biologis keluarga pasien terdiri dari dua orang yaitu ibu rodiyah dan orang tuanya yang bernama ibu kopiyah, sedangkah suami dari ibu rodiyah sudah meninggal lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Keluarga bu rodiyah tidak mempunyai anak. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi biologi keluarga ini tidak baik. 2. Fungsi psikologis Hubungan keluarga ini secara umum kurang. Hal ini bisa terlihat dengan tidak adanya musyawarah ketika terjadi suatu permasalahan. Selain itu dengan meninggalnya suami ibu rodiyah juga berpengaruh pada psikologis ibu rodiyah karena harus menjadi tulang punggung keluarga dan tidak ada tempat berbagi masalah. Selain itu jarak keluarga yang cukup jauh (cilacap) juga berpengaruh pada fungsi psikologis keluarga ini, 3. Fungsi social Secara umum fungsi social keluarga ini cukup baik, hal ini terlihat dengan adanya kemauan keluarga bu rodiyah untuk ikut kegiatan pengajian dan arisan rutin yang diadakan dilingkungannya. 4. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Upload: agus-gunardi

Post on 29-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

Page 1: nAgus

III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA

A. fungsi holistik

1. fungsi Biologis

keluarga pasien terdiri dari dua orang yaitu ibu rodiyah dan orang tuanya

yang bernama ibu kopiyah, sedangkah suami dari ibu rodiyah sudah

meninggal lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Keluarga bu rodiyah tidak

mempunyai anak. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi biologi keluarga ini

tidak baik.

2. Fungsi psikologis

Hubungan keluarga ini secara umum kurang. Hal ini bisa terlihat dengan

tidak adanya musyawarah ketika terjadi suatu permasalahan. Selain itu

dengan meninggalnya suami ibu rodiyah juga berpengaruh pada psikologis

ibu rodiyah karena harus menjadi tulang punggung keluarga dan tidak ada

tempat berbagi masalah. Selain itu jarak keluarga yang cukup jauh

(cilacap) juga berpengaruh pada fungsi psikologis keluarga ini,

3. Fungsi social

Secara umum fungsi social keluarga ini cukup baik, hal ini terlihat dengan

adanya kemauan keluarga bu rodiyah untuk ikut kegiatan pengajian dan

arisan rutin yang diadakan dilingkungannya.

4. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan keluarga ini secara umum

kurang. Hal ini karena bu rodiyah yang bekerja sebagai seorang buruh

harus memenuhi kebutuhan ibu kopiyah juga sehingga dengan penghasilan

yang pas-pasan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

B. Fungsi fisiologis

Tujuan penilaian fungsi fisiologis keluarga adalah untuk mengetahui persepsi

anggota keluarga mengenai fungsi keluarga dengan menguji tingkat kepuasan

anggota terhadap keluarganya. Instrumen yang dapat digunakan untuk menilai

fungsi fisiologis keluarga adalah dengan menggunakan metode penilaian APGAR

keluarga. Terdapat lima hal yang dinilai dalam APGAR keluarga yaitu

(prasetyawati,2012):

Page 2: nAgus

1. Adaptation (Adaptasi)

Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang dibutuhkannya

dari anggota keluarga lainnya.

2. Partnership (Kemitraan)

Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap komunikasi, urun rembuk dalam

mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalah yang sedang

dihadapi dengan anggota keluarga lainnya.

3. Growth (Pertumbuhan)

Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga

dalam mematangkan pertumbuhan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.

4. Affection (Kasih Sayang)

Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi

emosional yang berlangsung dalam keluarga.

5. Resolve (Kebersamaan)

Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu,

kekayaan dan ruang antar anggota keluarga .

Lima hal tersebut dituangkan dalam sistem skoring, jika jawaban anggota

keluarga terhadap pertanyaan adalah sering/selalu maka diberi skor 2, jawaban

kadang-kadang diberi skor 1 dan jawaban tidak pernah diberi skor 0. Dengan

demikian, penilaian terhadap fungsi keluarga bersifat kuantitatif dengan kriteria

sebagai berikut (prasetyawati,2012):

1. Jumlah skor 7-10 disebut highly functional family. Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi fisiologis keluarga berjalan dengan baik sehingga dapat dikatakan

keluarga tersebut sehat dan saling mendukung satu sama lain.

2. Jumlah skor 4-6 disebut moderately functional family menunjukkan adanya

beberapa fungsi keluarga yang tidak berjalan dengan baik. Jika sebuah keluarga

berada pada skor ini, maka perlu dilakukan family therapy untuk memperbaiki

fungsi fisiologis keluarga.

Page 3: nAgus

3. Jumlah skor 0-3 disebut severely functional family. Hal ini menandakan fungsi

fisiologis suatu keluarga tidak berjalan sebagaimana mestinya. Family therapy

harus segera diakukan pada keluarga yang berada pada skor ini.

Dalam memudahkan penilaian dengan sistem skor tersebut, APGAR keluarga

dituangkan dalam sebuah kuisioner yang terdiri dari 5 pertanyaan pokok dan

ditanyakan pada seluruh anggota keluarga yang mampu untuk menjawab/capable.

Pada keluarga ibu rodiyah dari 2 orang yang tinggal dalam rumah, hanya 1 orang

yang dikatakan capable untuk menjawab kelima pertanyaan APGAR.

Tabel X Skor APGAR keluarga ibu Rodiyah

N

o

A.P.G.A.R Bu Rodiyah terhadap keluarga SERING/

SELALU

(2)

KADANG

-

KADANG

(1)

JARANG/

TIDAK

(0)

1

2

3

4

5

Saya puas bahwa saya dapat kembali

kepada keluarga saya, bila saya

menghadapi masalah.

Saya puas dengan cara-cara keluarga saya

membahas serta membagi masalah dengan

saya.

Saya puas bahwa keluarga saya menerima

dan mendukung keinginan saya

melaksanakan kegiatan dan ataupun arah

hidup yang baru.

Saya puas dengan cara-cara keluarga saya

menyatakan rasa kasih sayang dan

menanggapi emosi

Saya puas dengan cara-cara keluarga saya

membagi waktu bersama

Page 4: nAgus

Total point = 3

Total point skor A.P.G.A.R keluarga Bu Rodiyah adalah 3. Hal ini menunjukkan

bahwa fungsi fisiologis yang dimiliki keluarga Bu Rodiyah tidak berjalan

sebagaimana mestinya. Keluarga ini termasuk dalam kriteria severely functional

family dimana setiap anggota keluarga tidak mampu memberikan dukungan satu

sama lain dan perlu segera dilakukan family theraphy.

C. Fungsi genetic

Fugsi genetic adalah suatu fungsi untuk mengetahui apakah ada penyakit

keturunan atau tidak, biasanya fungsi genetic digambarkan dengan genogram

kasmidirodiyah

darmidi kapriyah

semita tirta

darsem w aluji

tarno

w aslan

yantow ati

vindy eka

supriyati dodisetiadi

priyono

sudira

yuni arifan ludi soimah hani

D. Fungsi interaksi

Hubungan interaksi keluarga bu rodiyah tergolong kurang, hal ini bisa terlihat

dengan tidak adanya komunikasi dan adanya musyawarah ketika ada suatu

permasalahan.

IV. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pasien dapat dilihat dari faktor

perilaku dan faktor non perilaku, lingkungan rumah penderita yang dapat mempengaruhi

kesehatan.

Page 5: nAgus

A. Faktor perilaku keluarga

Faktor perilaku dapat dinilai dari tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan pasien

maupun keluarganya. Tingkat pengetahuan keluarga dan penderita tentang kesehatan

masih kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat pendidikan keluarga pasien yang

belum cukup (tamatan SD), tetapi ibu rodiyah sendiri aktif dalam kegiatan sosial disekitar

rumahnya.

Sikap yang dimiliki oleh keluarga ibu rodiyah tentang sakit juga cukup baik, yaitu

mereka setuju bahwa kondisi sakit bisa dipengaruhi oleh perilaku kita sehari-hari, dan

dengan menerapkan pola hidup sehat maka akan terhindar dari sakit.

Tindakan keluarga pasien masih kurang, yaitu tidak langsung membawa anggota

keluarga yang sakit ketempat pelayanan kesehatan (PUSKESMAS) tetapi terlebih

dahulu membeli obat diwarung . Hal ini dapat mengakibatkan penyakit pasein menjadi

tambah parah.

Kebiasaan keluarga ibu Rodiyah yang belum memperhatikan asupan nutrisi yang

adekuat, merupakan salah satu dari faktor predisposisi timbulnya berbagai penyakit.

B. Faktor non perilaku

Faktor nonperilaku dapat dinilai dari lingkungan rumah keluarga, keturunan, dan

pelayanan kesehatan.

1. Lingkungan rumah keluarga Bu Rodiyah

Denah Rumah

Rumah keluarga pasien berlokasi di daerah RT RW Sokaraja lor Kec.Sokaraja

Kab.Banyumas. Kepemilikan rumah keluarga pasien adalah sendiri. Bentuk

bangunan tidak bertingkat. Pencahayaan didalam rumah kurang baik, Rumah Bu

Rodiyah terasa lembab, kebersihan dalam rumah kurang baik, tata letak barang-

barang dalam rumah belum rapi, sumber air untuk minum,mencuci dan masak

menggunakan air dari sumur, terdapat tempat sampah di dapur dan disamping rumah

Page 6: nAgus

yang tidak tertutup, tidak terdapat kamar mandi dan tidak memiliki septic tank,

pembuangan langsung ke sungai. Mengenai keadaan rumah, pembahasan disesuaikan

dengan kriteria rumah sehat. Pembahasan tersebut dijabarkan sebagai berikut:

a. Luas bangunan rumah

Luas rumah keluarga pasien adalah 81 m2 jumlah orang dalam satu rumah adalah

sebanyak 2 orang. Perbandingan luas rumah dengan jumlah penghuni adalah 40,5

m2/orang. Syarat rumah sehat adalah memenuhi luas rumah yang optimum yaitu

2,5-3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga) (Notoatmodjo, 2003).

Dapat disimpulkan bahwa perbandingan luas bangunan rumah terhadap jumlah

penghuni rumah keluarga pasien telah memenuhi kriteria rumah sehat.

b. Bahan bangunan

Bahan bangunan merupakan hal yang penting ditinjau guna mewujudkan rumah

sehat. Berikut ini adalah penjabaran dari kondisi bahan bangunan rumah keluarga

pasien :

1) Lantai rumah terbuat dari ubin

2) Dinding rumah terbuat dari papan atau anyaman bambu

3) Atap rumah terbuat dari genteng.

4) Langit-langit tidak ada.

Semua bahan bangunan yang digunakan dalam pembangunan rumah keluarga

pasien belum memenuhi kriteria rumah sehat.

c. Ruangan

Rungan dalam rumah keluarga pasien terdiri dari 3 kamar tidur, satu dapur, satu

ruang keluarga, satu ruang makan, satu ruang tamu. Penjabaran kondisi per

ruangan rumah adalah sebagai berikut:

1) Kamar tidur

Untuk pembagian ruangan rumah, terdapat 3 kamar tidur yang masing-

masing berukuran I. 3 m x 3 m atau 9 m2

II. 3 m x 3 m atau 9 m2

III. 2 m x 2 m atau 4 m2

Page 7: nAgus

Pada kamar I dan II terdapat ventilasi pada satu sisi dengan ukuran 1,25 m x 0,5

m , sedangkan pada kamar III tidak terdapat ventilasi. Perbandingan antara luas

kamar tidur dengan ventilasi adalah < 25%.

2) Dapur

Dapur berada didekat kamar mandi, dengan atap yang sedikit tidak

tertutup. memiliki panjang dan lebar masing-masing 3 m dan 2,1 m dengan

luas 6,3 m2 dan terdapat ventilasi pada satu sisi dengan ukuran 1,25 m x 0,51 m

. Perbandingan luas dapur dengan ventilasi adalah <25%.

Keluarga bu rodiyah memasak dengan menggunakan kompor gas, dan

dapur ada saluran pembuangan asap.

Berdasar pada Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor: 829/Menkes/SK/VII/1999, komponen rumah

harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis ruang dapur harus dilengkapi

dengan sarana pembuangan asap .

3) Kamar mandi

Tidak dapat sarana kamar mandi dalam rumah Bu Rodiyah mereka masih MCK

disungai.

4) Ruang Tamu

Merupakan ruangan yang paling depan dan berada dekat pintu utama. Luas

ruangan ini memiliki luas sebesar 7 m dengan ventilasi pada satu sisi dengan

luas 2 m. perbandingan antara luas ruangan dengan ventilasi adalah > 25%.

d. Lingkungan sekitar rumah

Terdapat saluran pembuangan air limbah yang dialirkan melalui got dan kondisi

saluran pembuangan air limbah dalam keadaan mengalir. Diluar rumah tidak

terdapat tempat sampah, jalan di depan rumah memiliki lebar 3 m yang terbuat dari

aspal dan terdapat jalan kecil disebelah depan rumah yang terbuat dari semen.

Terdapat kandang ayam di depan rumah dengan kondisi kurang bersih. Kandang

ayam kurang bersih sehingga menjadi faktor risiko timbulnya kondisi sakit pada

keluarga dan dapat menjadi sumber penularan penyakit.

2. Faktor keturunan

Page 8: nAgus

Faktor keturunan atau genetik memiliki pengaruh terhadap kesehatan, walaupun

pengaruhnya tidak begitu besar. Pasien bernama Ibu Rodiyah, 54 tahun merupakan

anak pertama dari 2 bersaudara. Saudara ibu Rodiyah tidak memiliki penyakit

keturunan. Sedangkan Ibunya memiliki riwayat penyakit asam urat. Sedangkan

ayah dan suaminya tidak diketahui riwayat medisnya. Ibu Rodiyah tidak pernah

menderita penyakit berat sebelumnya, ia juga tidak memiliki riwayat hipertensi dan

DM.

3. Pelayanan kesehatan

Keluarga Bu Rodiyah ini menggunakan Jamkesmas sebagai sarana pelayanan

kesehatannya. Selain itu akses ketempat pelayanan kesehatan cukup jauh yaitu sekitar 4

km.

Tabel 4.1. Faktor yang Dapat dan Tidak Dapat Diintervensi

Faktor yang dapat diintervensi Faktor yang tidak dapat diintervensi

Tindakan (perilaku)

a. Penderita

1) Memiliki kebiasaan makan yang

tidak teratur 2x sehari dan jarang

sekali memenuhi criteria

makanan sehat.

2) Ketidakpatuhan penderita untuk

minum obat

b. Keluarga

1) Perilaku keluarga yang kurang

memperhatikan hal-hal yang

menjadi faktor predisposisi

timbulnya penyakit

2) Pengobatan yang tidak adekuat

Keturunan (nonperilaku)

???bingung hahaha

Page 9: nAgus

Lingkungan rumah

a. Ventilasi seluruh ruangan < 25% dari

luas lantai dan bahkan ada ruangan

yang tidak memiliki ventilasi

b. Jendela jarang dibuka

c. Adanya kandang ayam kurang bersih

d. Tidak tersedianya tempat sampah

diluar rumah

e. Pencahayaan yang kurang

f. Rumah dalam keadaan lembab

Faktor risiko internal

Aspek faktor risiko internal meliputi (Lestari, 2011):

a. Perilaku individu dan gaya hidup (life style) pasien, kebiasaan yang menunjang

terjadinya penyakit, atau beratnya penyakit

b. Kebiasaan merokok

c. Kebiasaan jajan, kebiasaan makan

d. Kebiasaan individu mengisi waktu dengan perihal yang negatif (dietary habits, tinggi

lemak, tinggi kalori)

Pada kasus :

Ibu rodiyah memiliki kebiasaan melakukan MCK di sungai.

Pengetahuan tentang kesehatan yang masih kurang

Adanya kebiasaan menunda untuk berobat ke puskesmas

Aspek faktor risiko eksternal meliputi (Lestari, 2011):

a. Pemicu biopsikososial keluarga dan lingkungan dalam kehidupan pasien hingga

mengalami penyakit seperti yang ditemukan

b. Dukungan keluarga (family support)

c. Tidak ada bantuan/perhatian/ perawatan/ suami & istri, anak, menantu, cucu atau pelaku

rawat lainnya

d. Perilaku makan keluarga (tak masak sendiri), menu keluarga yang tak sesuai kebutuhan

Page 10: nAgus

e. Perilaku tidak menabung / perilaku konsumtif

f. Tidak adanya perencanaan keluarga (tak ada pendidikan anak , tak ada pengarahan

pengembangan karier, tak ada pembatasan jumlah anak )

g. Masalah perilaku keluarga yang tidak sehat

h. Masalah ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap penyakit/masalah kesehatan yang

ada

i. Akses pada pelayanan kesehatan yang mempengaruhi penyakit

(jarak/transportasi/asuransi)

j. Pemicu dari lingkungan fisik (debu, asap rokok)

k. Masalah bangunan dan kepadatan pemukiman yang mempengaruhi penyakit/masalah

kesehatan yang ada

Pada kasus

Dukungan keluarga yang kurang karena bu rodiyah hanya tinggal bersama ibunya.

Kondisi lingkungan yang kotor serta tidak ada tempat sampah.

Kondisi rumah yang lembab dan tidak ada ventilasi.

Tidak adanya sarana kamar mandi dan WC di lingkungan sekitar sehingga bu rodiyah

masih MCK di sungai.

Jarak tempat pelayanan kesehatan yang cukup jauh.

Permasalahan ekonomi dimana ibu rodiyah hanya sbagai buruh sehingga belum bisa

untuk mencukupi kebutuhannya.

Lestari, Anik. 2011. Prinsip-prinsip Kedokteran Keluarga. Surakarta: FK UNS.

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kedokteran Keluarga dan Wawasannya. Surakarta: FK

UNS.