naelll.docx

5
1. Perawatan Metode Kanguru Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya angka BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang berkantung kanguru yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air susu induknya. 2. Pengertian Perawatan Metode Kanguru Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI. Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit ke kulit (Skin to skin contact) antara ibu dan bayi prematur dan BBLR dalam posisi seperti kanguru (Hadi, 2005). 3. Prinsip Metode Kanguru Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator dengan ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya

Upload: ayuvienza-nanamie-tos

Post on 16-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Naelll.docx

1.      Perawatan Metode Kanguru

Perawatan Metode Kanguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di

Bogota,  Columbia pada tahun 1979 sebagai cara alternatif perawatan BBLR ditengah tingginya

angka BBLR  dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang ada. Metode ini meniru binatang

berkantung kanguru  yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir disimpan di

kantung perut ibunya untuk mencegah kedinginan sekaligus mendapatkan makanan berupa air

susu induknya.

2.      Pengertian Perawatan Metode Kanguru

Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK) merupakan

perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur dengan melakukan kontak

langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin contact, dimana ibu menggunakan

suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi. Metode perawatan ini juga terbukti mempermudah

pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI.

Metode Kanguru adalah metode perawatan dini dan terus menerus dengan sentuhan kulit

ke kulit (Skin to skin contact) antara ibu dan bayi prematur dan BBLR dalam posisi seperti

kanguru (Hadi, 2005).

3.      Prinsip Metode Kanguru

Menggantikan perawatan bayi baru lahir dalam incubator dengan ibu bertindak seperti

ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan mempertahankan suhu bayi stabil dan

optimal (36.5 – 37.5oC).

4.      Tujuan metode kanguru

Ibu bertindak seperti ibu kanguru yang mendekap bayinya dengan tujuan

mempertahankan suhu bayi stabil dan optimal. Suhu optimal ini diperoleh dengan kontak

langsung secara terus menerus.

5.      Keuntungan metode kanguru

a. Meningkatkan hubungan emosi ibu dan anak

b. Menstabilkan suhu tubuh (36,50 C-37,50C), denyut jantung (120-160x/menit), dan

pernafasan bayi (40-60x/menit).

Page 2: Naelll.docx

c. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik

d. Mengurangi stress pada ibu dan bayi

e. Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi

f. Meningkatkan produksi ASI

g. Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit

h. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit.

6.      Kriteria bayi untuk metode kanguru

Adapun kriteria bayi untuk metode kanguru menurut Suriviana adalah

a. Bayi dengan berat badan > 2000 gram.

b. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai.

c. Refleks dan koordinasi isap dan menelan yang baik.

d. Perkembangan selama di inkubator (rumah sakit) baik.

e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan

7.      Langkah-langkah metode kanguru.

a dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH

2)      Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

3)      Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.

4)      Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah

5)      Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.

6)      Memakaikan baju model kanguru, dengan batas kain atas berada dibawah telinga bayi

7)      Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri , duduk ,

jalan, makan dan mengobrol.

8)      Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

c.       Bila metode kanguru dilakukan dengan selendang.

1)      Badan ibu sudah dalam keadaan bersih, dan dada tidak terhalang BH

2)      Memakaikan topi , popok dan kaos kaki pada bayi

3)      Meletakkan bayi diantara payudara, dada bayi menempel pada dada ibu.

Page 3: Naelll.docx

4)      Memalingkan kepala ke sisi kanan/kiri dengan sedikit menengadah

5)      Memposisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , seperti katak.

6)      Menggunakan selendang, handuk atau kain lebar yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh

bayi.

7)      Mengikat dengan kencang agar ibu dapat beraktivitas dengan bebas seperti berdiri , duduk ,

jalan, makan dan mengobrol.

8)      Mengenakan pakaian luar sebagai penutup.

d.      Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kanguru.

1)      Posisi ibu saat tidur yaitu dengan setengah duduk dengan meletakkan bantal di belakang

punggung ibu.

2)      Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga yang lain.

3)      Dalam pelaksanaan perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, pisisi bayi, pemantauan bayi, cara

pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi

8.      Pelaksanaan Metode Kanguru dapat dilakukan pada waktu:

a.       Segera setelah lahir

b.      Sangat awal, setelah 10-15 menit

c.       Awal, setelah umur 24 jam

d.      Menengah, setelah 7 hari perawatan

e.       Lambat, setelah bayi bernafas sendiri tanpa O2

f.       Setelah keluar dari perawatan incubator

9.      Kriteria keberhasilan Perawatan Metode Kanguru adalah:

a.      Suhu tubuh bayi stabil dan optimal (36,50C -37,50C)

b.      Kenaikan berat badan stabil

c.      Produksi ASI adekuat

d.     Bayi tumbuh dan berkembang optimal

e.      Bayi dapat menetek kuat