nadyadewiarofahmochsif_universitasnegerimalang_pkmgt
DESCRIPTION
PKM-GTTRANSCRIPT
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PHICAS IT (ISOMORPHIC
ASSESSMENT BERBASIS IT) UNTUK MENGANALISIS TINGKAT
PEMAHAMAN PESERTA DIDIK JENJANG SMA
BIDANG KEGIATAN :
PKM-GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh :
Nadya Dewi Arofah Mochsif (120321402473/2012)
Silvia Agustiani M (120321419962/2012)
Nunik Amalia Fakhriani (130321612018/2013)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2015
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS
Judul Kegiatan: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PHICAS IT (ISOMORPHIC
ASSESSMENT BERBASIS IT) UNTUK MENGANALISIS
TINGKAT PEMAHAMAN PESERTA DIDIK JENJANG SMA
1. Bidang Kegiatan : PKM-GT
2. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nadya Dewi Arofah Mochsif
b. NIM/NRP : 120321402473
c. Jurusan : Fisika
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang (UM)
e. Alamat Rumah dan No.Telp./HP : Jalan Ikhwan Ridwan Rais 360 RT.
03/RW. 05 Tanjung Rejo, Sukun, Malang
f. Alamat Email : [email protected]
3. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 orang
4. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs. Agus Suyudi M.Pd
b. NIDN : 0028105711
c. Alamat Rumah dan No.Telp/HP :Jl. Hasanudin 58 Batu /
085755899330
Malang, 26 Maret 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Fisika UM Ketua Pelaksana Pelaksana,
(Dr. Sentot Kusairi, S.Pd, M. Si) (Nadya Dewi Arofah Mochsif)
NIP. 19671028 199203 1001 NIM. 120321402473
Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,
(Dr.Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed.) (Drs. Agus Suyudi M.Pd)
NIP. 19610822 198703 1001 NIDN. 0028105711
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
RINGKASAN iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan Penulisan dan Manfaat Penulisan 2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan 3
Solusi yang Pernah Ditawarkan 4
Gagasan yang diajukan 5
Pihak-pihak yang Terkait 6
Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan 6
KESIMPULAN 7
DAFTAR PUSTAKA 8
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota 9
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing 12
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas 13
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana 14
iii
RINGKASAN
Dalam proses pendidikan selain proses pembelajaran, proses penilaian
juga memiliki peran yang penting. Salah satu instrumen yang dapat digunakan
untuk menganalisis tingkat pemahaman peserta didik adalah soal yang disajikan
dalam bentuk isomorfik. Pada kenyataannya penilaian yang dilakukan oleh guru
selama ini hanya berupa tes formatif dan tes sumatif. Instrumen penilaian yang
dibuat guru terkadang tidak dapat mengukur pemahaman peserta didik lebih
dalam. Afrizal Mayub (2005) menyatakan bahwa penyampaian materi pada
umumnya, guru menggunakan buku–buku pegangan atau bahan ajar, menulis
pada papan tulis, yang ini ternyata membuat peserta didik menjadi jenuh dan
kurang tertarik dalam pelajaran fisika.
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat
pemahaman peserta didik adalah soal yang disajikan dalam bentuk isomorfik. Soal
isomorfik merupakan tipe pertanyaan dengan inti yang sama yang dibuat dalam 3
soal dan disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda. Pada dasarnya tipe soal ini
jarang digunakan, karena cakupan materi soal pilihan ganda atau objektif yang
sangat terbatas. Seiring berkembangnya teknologi, maka instrumen penilaian juga
harus berkembang.
Adapun tujuan dari instrumen isomorphic assessment berbasis IT adalah
dapat menganalisis tingkat pemahaman peserta didik melalui pengembangan soal
isomorfik serta mengembangkan kembali soal isomorfik dengan berbasis IT.
Dengan adanya instrumen isomorphic assessment berbasis IT peserta didik dapat
mendapatkan feedback secara cepat meskipun tidak diberikan langsung oleh guru
melainkan dapat digantikan oleh aplikasi isomorphic assessment berbasis IT ini.
Langkah strategis dalam mengimplimentasikan instrumen isomorphic
assessment berbasis IT memerlukan bantuan dari pihak-pihak terkait seperti Dinas
Pendidikan, Kepala Sekolah, dan guru-guru mata pelajaran fisika serta animator.
Hasil yang dapat dicapai oleh peserta didik dengan terwujudnya instrumen
isomorphic assessment berbasis IT adalah penilaian fisika semakin menarik, dapat
meningkatkan motivasi peserta didik, dan dapat mengetahui pada indikator mana
kompetensi yang masih belum dikuasai. Hasil yang dapat dicapai oleh guru adalah
guru lebih mudah melakukan evaluasi terhadap sistem atau model pembelajaran
yang dilakukan guru, dapat menggunakan waktu seefektif mungkin untuk
melakukan pembelajaran tanpa harus terganggu oleh proses penilaian yang harus
dilakukan secara berkala, serta dapat mengetahui hasil belajar peserta didik di luar
jam pelajaran.
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu Bangsa,
dengan adanya pendidikan yang berkualitas akan dapat meningkatkan sumber
daya manusia dalam suatu bangsa. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) manusia semakin dituntut untuk berkembnag mengikuti zaman.
Berdasarkan tuntutan itu, sistem pembelajaran yang digunakan tidak dapat lagi
berpusat pada guru, melainkan pembelajaran harus lebih menekankan pada
peserta didik. Peserta didik dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran
sedangakan guru hanya sebagai fasilitator saja. Untuk memenuhi tuntutan tersebut,
di Indonesia kurikulum pun mulai dikembangkan, dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan ( KTSP ) menjadi kurikulum 2013 ( K-13 ). Dalam kurikulum 2013,
pembelajaran berpusat pada peserta didik
Dalam proses pendidikan selain proses pembelajaran, proses penilaian
juga memiliki peran yang penting. Dengan bergantinya kurikulum, maka sistem
penilaian pun juga turut mengalami perkembangan. Dimana dengan sebuah
penilaian kita dapat mengetahui apakah seorang anak memiliki kualitas sumber
daya yang baik. Tetapi terkadang penilaian yang dilakukan tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Dalam kurikulum 2013, aspek penilaian dibagi menjadi 3, yaitu
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan kata lain, penilaian
harus mencakup 3 aspek tersebut. Aspek kognitif berpusat pada penilaian
kemampuan peserta didik memahami suatu materi. Aspek afektif berpusat pada
penilaian sikap, sedangkan aspek psikomotor berpusat pada penilaian
keterampilan peserta didik. Untuk mewujudkan penilaian yang baik guru
diharapkan mampu membuat instrumen penilaian yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Sehingga guru harus menggunakan berbagai metode dan
teknik instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Salah satu instrumen yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat
pemahaman peserta didik adalah soal yang disajikan dalam bentuk isomorfik. Soal
isomorfik merupakan tipe pertanyaan dengan inti yang sama yang dibuat dalam 3
soal dan disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda. Pada dasarnya tipe soal ini
jarang digunakan, karena cakupan materi soal pilihan ganda atau objektif yang
sangat terbatas. Seiring berkembangnya teknologi, maka instrumen penilaian juga
harus berkembang. Penulis ingin mengembangkan instrumen penilaian isomorfik
berbantuan komputer dengan menampilkan animasi bergerak dan tampilan yang
dapat menarik minat peserta didik. Penilaian ini berpusat pada penilaian diri
sendiri ( self assessment ), jadi peserta didik dapat melakukan latihan pribadi
tanpa harus ada koneksi dengan jaringan internet.
Pada kenyataannya penilaian yang dilakukan oleh guru selama ini hanya
berupa tes formatif yang mengandalkan hasil observasi guru selama proses
pembelajaran berlangsung serta tes sumatif yang dilakukan guru pada tengah dan
1
akhir semester saja. Instrumen penilaian yang dibuat guru terkadang tidak dapat
mengukur pemahaman peserta didik lebih dalam.
Tujuan
Adapun tujuan dari instrumen isomorphic assessment berbasis IT adalah
dapat menganalisis tingkat pemahaman peserta didik melalui pengembangan soal
isomorfik serta mengembangkan kembali soal isomorfik dengan berbasis IT.
Dengan adanya instrumen isomorphic assessment berbasis IT peserta didik dapat
mendapatkan feedback secara cepat meskipun tidak diberikan langsung oleh guru
melainkan dapat digantikan oleh aplikasi isomorphic assessment berbasis IT ini.
Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan karya tulis ini adalah bagi
Sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan instrumen penilaian yang
dibuat, meningkatkan program pengembangan instrumen penilaian yang telah ada
menjadi lebih baik lagi, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilakukan
setelah mengetahui kesalahan melalui instrumen penilaian. Sedangkan bagi guru
dapat membuat instrumen penilaian selain yang biasa digunakan dengan
memanfaatkan media yang dapat menarik perhatian peserta didik, mengetahui
letak kesalahan peserta didik dan sejauh mana peserta didik paham akan materi
yang diajarkan, dan dapat mengevaluasi proses pembelajaran sehingga untuk
selanjutnya dapat diperbaiki. Selain itu manfaat bagi peserta didik yakni peserta
didik dapat mengetahui letak kesalahan sehingga membantu peserta didik untuk
lebih mendalam mempelajari pokok bahasan yang mengalami kesulitan dan juga
dapat meningkatkan kemampuan pemahaman materi pembelajaran fisika.
2
GAGASAN
Kondisi Kekinian
Saat ini, penilaian di Indonesia sedang mengalami perkembangan.
Menurut Sudrajat (2013) assessment (penilaian) merupakan penerapan berbagai
cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kopetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Arikunto (2013) adapun fungsi penilaian adalah:
1. Penilaian berfungsi selektif : Dengan cara mengadakan penilaian guru
mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap peserta
didiknya. Penilaian itu sendiri mempunyai tujuan antara lain untuk memilih
peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, naik ke kelas atau
tingkat berikutnya, seharusnya mendapat beasiswa, sudah berhak
meninggalkan sekolah dan sebagainya.
2. Penilaian berfungsi diagnostik : dengan mengadakan penilaian, sebenarnya
guru mengadakan diagnosis kepada peserta didik tentang kebaikan dan
kelemahan. Dengan diketahuinya sebab kelemahan akan lebih mudah dicari
cara untuk mengatasinya.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan : Untuk dapat menentukan dengan
pasti dikelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan, digunakan
suatu penilaian.
4. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan : Fungsi keempat ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil
diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu
faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.
Dicantumkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah bahwa salah satu
prinsip penilaian yakni menggunakan berbagai cara dan instrumen untuk
melakukan suatu penilaian. Menurut Arikunto (2000) instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dapat
dipermudah olehnya. Selain itu dapat dilihat dari beberapa guru yang sudah mulai
menggunakan IPTEK sebagai media untuk melakukan penilaian baik itu penilaian
formatif maupun sumatif. Selain itu juga didukung oleh semakin banyaknya
aplikasi sofware yang dapat mendukung ketercapaian proses penilaian tersebut.
Tetapi tidak sedikit pula guru yang masih menggunakan proses penilaian secara
tradisional.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dituliskan bahwa penilaian
menghendaki balikan yang segera dan terus menerus, sehingga guru dituntut
3
untuk membuat instrumen yang tepat agar feedback dapat diberikan secara cepat
agar peserta didik dapat langsung melakukan evaluasi diri terhadap pembelajaran
yang telah diterima. Pada kenyataanya banyak guru yang masih belum mampu
memberikan feedback secara cepat bahkan terkadang feedback tidak diberikan
sehingga peserta didik kesulitan untuk mengetahui seberapa baik tingkat
pemahamannya.
Untuk mewujudkan feedback yang dilakukan secara cepat maka
diperlukan suatu alat yang dapat mempermudah kegiatan penilaian tersebut. Salah
satunya dapat digunakan suatu media pembelajaran berbasis IT. Mulyanta dan
Marlon (2009) menyatakan bahwa berbagai perangkat keras maupun perangkat
lunak dalam dunia teknologi dimasukkan sebagai alat bantu pembelajaran untuk
semua mata pelajaran yang mudah di akses oleh peserta didik. Afrizal Mayub
(2005) menyatakan bahwa penyampaian materi pada umumnya, guru
menggunakan buku–buku pegangan atau bahan ajar, menulis pada papan tulis,
yang ini ternyata membuat peserta didik menjadi jenuh dan kurang tertarik dalam
pelajaran fisika.
Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya merupakan penilaian yang
dapat memotivasi, menganalisis kemampuan peserta didik dan membantu guru
untuk mengambil tindak lanjut. Salah satu penilaian yang dapat menganalisis
kemampuan peserta didik adalah assesment isomophic.
Solusi yang Pernah Diajukan
Pada dasarnya tipe soal Isomorfik sudah pernah dikembangkan oleh indri
trisusiyanti, S. Si pengembangan model penilaian formatif dengan soal isomorfik
berbantuan komputer untuk meningkatkan penguasaan konsep fisika peserta didik
SMP. Tetapi hingga saat ini dalam dunia pendidikan instrumen penilaian ini sulit
di lakukan karena tidak semua sekolah memiliki jaringan internet. Selain itu
tenaga pendidik terkadang tidak memiliki waktu untuk membuat soal dengan tipe
ini.
Soal Isomorfik didefinisikan sebagai masalah yang dapat dipetakan satu
sama lain dengan indikator yang sama dalam fitur yang berbeda tetapi dengan
pemecahan masalah yang hampir sama atau memiliki kesamaan dengan
permasalahan sebelumnya.
Dalam penelitian ini, dua buah soal dikatakan soal isomorphic jika soal-
soal tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmu fisika
yang sama dengan langkah-langkah penyelesaian soal yang sama. Soal
isomorphic walaupun memiliki kesamaan dalam penyelesaiannya terkadang akan
memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Hal ini menyatakan bahwa soal
isomorphic terkadang dirasa memiliki tingkat kesukaran yang berbeda, terutama
4
bagi para peserta didik yang baru mempelajari materi yang diajarkan. Perbedaan
konteks dan representasi dari soal yang isomorphic akan memberikan dampak
ingatan yang berbeda juga.
Soal isomorfik merupakan soal-soal yang dapat diselesaikan dengan satu
prinsip atau satu indikator. Soal-soal isomorfik dapat menguji secara efektif
tentang persepsi konsep yang dimiliki peserta didik (Vanlehn, Kurt, 1998). Soal
ini juga dapat membantu mengubah persepsi atau pemikiran peserta didik jangka
pendek menjadi persepsi atau pemikiran peserta didik jangka panjang ketika
terjadi miskonsepsi(Shih-Yin Lin, 2012). Penguasaan konsep fisika peserta didik
dapat diuji menggunakan soal isomorfik. Soal-soal isomorfik mengacu pada
skema pengujian tingkat penguasaan konsep(Frayer, 1969).
Gagasan yang Diajukan
Dari masalah tersebut penulis ingin mengembangkan suatu instrumen
isomorfik yang berbeda, dengan menerapkan penggunaan IPTEK di dalamnya.
Selain itu, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah menyatakan bahwa penilaian
autentik merupakan pendekatan utama dalam penilaian hasil belajar oleh guru.
bentuk penilaian autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke
lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium dan unjuk kerja
serta penilaian diri. Sedangkan penilaian diri merupakan teknik penilaian sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif. selain itu bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan
ujian.
Salah satu software yang dapat membuat berbagai media seperti video,
animasi, gambar, suara, dan sebagainya dengan cara yang mudah adalah
SwishMax. Oleh sebab itu software yang digunakan oleh penulis yakni Swishmax
4. Dengan software ini, penulis dapat membuat program penilaian yang menarik
dengan tampilan yang berbeda.
Dalam aplikasi ini penulis menyediakan latihan-latihan soal yang
mencakup semua materi dalam pelajaran fisika untuk semua jenjang SMA. Dalam
aplikasi ini juga disertai latihan soal ujian dan remidial. Selain itu, dilengkapi
dengan penjelasan singkat untuk setiap soalnya. Keuntungan lainnya adalah untuk
mengerjakan setiap paket soal telah diatur lamanya pengerjaan, dimana setiap
paket soal dapat dikerjakan selama 2 jam. Pada akhir pengerjaan soal akan
dimunculkan skor sebagai feedback secara langsung kepada peserta didik,
sehingga peserta didik dapat mengetahui dan mengevaluasi indikator mana yang
masih perlu untuk ditingkatkan kembali pemahamannya.
5
Aplikasi ini merupakan salah satu penilaian self assessment, dimana
peserta didik mengevaluasi sendiri tingkat pemahaman yang dimiliki. Jadi
penilaian ini dapat dilakukan diluar jam pelajaran sekolah. Meskipun dilakukan
sendiri tanpa pengawasan guru, untuk membantu guru dalam melakukan evaluasi
pembelajaran, peserta didik dapat mencetak hasil belajarnya yang kemudian dapat
diserahkan kepada guru. Melalui cara ini guru dapat mengevaluasi kembali sistem
atau model pembelajaran yang digunakan efektif atau tidak, serta peserta didik
juga dapat mengetahui tingkat pemahaman dan cara pembelajaran seperti apa
yang tepat.
Dalam aplikasi ini disediakan tombol back sehingga peserta didik dalam
kembali ke soal sebelumnya yang belum dikerjakan apabila ternyata soal tersebut
sudah dikerjakan sebelumnya maka jawabannya akan hilang sehingga peserta
didik harus mengerjakan kembali soal tersebut. Pada bagian akhir paket soal akan
muncul jumlah soal yang disediakan beserta keterangannya. Dimana keterangan
disini berisi tanda “centang”, “silang” atau “strip”, untuk tanda centang
menandakan soal yang dikerjakan peserta didik telah dijawab dengan benar, untuk
tanda silang menandakan bahwa jawaban yang dipilih salah sedangkan untuk
tanda strip menandakan bahwa peserta didik belum mengerjakan soal tersebut.
Selain itu untuk nomor soal yang bertanda silang atau strip dapat dipilih kembali
untuk menampilkan penjelasan singkat mengenai jawaban soal tersebut.
Pihak-pihak yang Terkait
Pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi isomorphic assesment ini
adalah guru, animator, dan peserta didik. Peranan guru dalam keberhasilan
implementasi isomorphic assesment, yaitu menuangkan konsep-konsep fisika
untuk dikembangkan menjadi media yang dapat membantu peserta didik
memahami konsep fisika dan menyalurkan isomorphic assesment yang telah
dirancang kepada peserta didik agar dapat digunakan peserta didik untuk belajar
mandiri. Peranan animator, yaitu membantu guru fisika mengembangkan konsep
yang dirancang ke dalam bentuk media elektronik yang interaktif dan kontekstual.
Peranan peserta didik, yaitu mendukung pemanfaatan isomorphic assesment
dengan cara menerima dan memanfaatkannya untuk meningkatkan pemahaman
konsep fisika terutama elektronika melalui belajar mandiri.
Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan
Langkah-langkah strategis untuk menerapkan isomorphic assesment
berbasis IT sebagai solusi untuk meningkatkan standart penilaian dan
pemahaman konsep fisika pada jenjang SMA adalah:
1. Sosialisasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan,
Kepala Sekolah, dan guru-guru mata pelajaran fisika tentang manfaat dan
kelebihan dari isomorphic assesment berbasis IT.
6
2. Melakukan kerja sama dengan guru-guru fisika dalam merancang instrumen
berupa soal yang akan dibuat dalam isomorphic assesment berbasis IT.
3. Melakukan kerja sama dengan animator dalam pengembangan rancangan
instrumen isomorphic assesment berbasis IT berbantuan Swishmax 4.
4. Melakukan pendekatan kepada peserta didik agar dapat memanfaatkan
isomorphic assesment berbasis IT dalam meningkatkan pemahaman konsep
fisika melalui penilaian diri (self assessment).
KESIMPULAN
Gagasan yang diajukan berupa instrumen isomorphic assessment berbasis
IT yang dapat menunjang proses penilaian di luar jam pelajaran sehingga dapat
meningkatkan pemahaman konsep dan motivasi belajar fisika peserta didik pada
jenjang SMA. Dengan adanya gagasan ini peserta didik dapat mendapatkan
feedback secara cepat meskipun tidak diberikan langsung oleh guru melainkan
dapat digantikan oleh aplikasi isomorphic assessment berbasis IT ini.
Langkah strategis dalam mengimplimentasikan instrumen isomorphic
assessment berbasis IT adalah sosialisasi yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait
seperti Dinas Pendidikan, Kepala Sekolah, dan guru-guru mata pelajaran fisika
tentang manfaat dan kelebihan dari isomorphic assesment berbasis IT, melakukan
kerja sama dengan guru-guru fisika dalam merancang instrumen berupa soal yang
akan dibuat dalam isomorphic assesment berbasis IT, Melakukan kerja sama
dengan animator dalam pengembangan rancangan instrumen isomorphic
assesment berbasis IT berbantuan Swishmax 4, melakukan pendekatan kepada
peserta didik agar dapat memanfaatkan isomorphic assesment berbasis IT dalam
meningkatkan pemahaman konsep fisika melalui penilaian diri (self assessment).
Hasil yang dapat dicapai dengan terwujudnya instrumen isomorphic
assessment berbasis IT adalah penilaian fisika semakin menarik karena dapat
dilakukan sendiri oleh peserta didik di luar jam pelajaran, selain itu desain yang
digunakan juga dapat meningkatkan motivasi peserta didik. Peserta didik juga
dapat mengetahui pada indikator mana kompetensi yang masih belum dikuasai.
Guru lebih mudah melakukan evaluasi terhadap sistem atau model pembelajaran
yang dilakukan guru. Selain itu guru dapat menggunakan waktu seefektif
mungkin untuk melakukan pembelajaran tanpa harus terganggu oleh proses
penilaian yang harus dilakukan secara berkala. Guru juga dapat mengetahui hasil
belajar peserta didik di luar jam pelajaran.
7
DAFTAR PUSTAKA
Frayer et all. A Schema for Testing the Level of Concept Mastery. Wisconsin
Research and Development Center for Cognitive Learning (1969).
Mulyanta dan Marlon leung. 2009.Tutorial membangun Multimadia Interaktif.
Media pembelajaran. Yogyakarta:Universitas Atmajaya Yogyakarta.
Mayub, Afrizal. 2005. e-LearningFisika Berbasis Macromedia Flash MX.
Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Shih-Yin Lin dan Chandralekha Singh.Using isomorphic problems to learn
introductory physics. USA: Departement of physics and Astronomy,
University of Pittsburgh. 2011.
.Problem Solving, Scaffolding And Learning. The Graduate Faculty of
the Department of Physics and Astronomy in partial fulfillment. Univeristy of
Pittsburg (2012).
8
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nadya Dewi Arofah Mochsif
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Pendidikan Fisika
4 NIM 120321402473
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 6 Juni 1993
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085735469438
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Bareng 2
Malang
SMPN 7 Malang SMAN 2
Malang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
c. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
d. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Malang, 26 Maret 2015
Pengusul
Nadya Dewi Arofah M
NIM. 120321402473
9
2. Anggota 1
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Silvia Agustiani M
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Pendidikan Fisika
4 NIM 120321419962
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 21 Agustus 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085785698895
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDI Sunan
Drajat
SMPN 1 Tutur SMAN 1
Lawang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2000-2006 2006-2009 2009-2012
c. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
d. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Malang, 26 Maret 2015
Pengusul
Silvia Agustiani M
NIM. 120321419962
10
3. Anggota 2
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Nunik Amalia Fakhriani
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S1 Pendidikan Fisika
4 NIM 130321612018
5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 03 Agustus 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085604033323
b. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Randupitu MTs. Maarif
Sukorjo
MA. Maarif
Sukorjo
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-
Lulus
2001-2007 2007-2010 2010-2013
c. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
d. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Malang, 26 Maret 2015
Pengusul
Nunik Amalia Fakhriani
NIM. 130321612018
11
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping
Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Drs. Agus Suyudi M.Pd
2 Jenis Kelamin L
3 Golongan/pangkat Ivb/Pembina TK I
4 NIDN 0028105711
5 Tempat dan Tanggal Lahir Malang, 28 Oktober 1957
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085755899330
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah.
Malang, 26 Maret 2015
Pengusul
Drs. Agus Suyudi M.Pd
NIP. 195710281983031003
12
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
waktu
(jam/
minggu)
Uraian Tugas
1. Nadya Dewi
Arofah
Mochsif/
120321402473
S1
Pendidikan
Fisika
Fisika 7 Jam/
Minggu
1. Menyusun ide
gagasan
pembuatan karya
tulis.
2. Menyusun
penulisan karya
tulis.
3. Konsultasi ke
dosen
pembimbing.
2. Silvia
Agustiani M/
120321419962
S1
Pendidikan
Fisika
Fisika 5 Jam/
Minggu
1. Menyusun
penulisan karya
tulis.
2. Melakukan
pengaturan
format dan
susunan
penulisan karya
tulis.
3. Konsultasi ke
dosen
pembimbing.
3. Nunik/
130321612018
S1
Pendidikan
Fisika
Fisika 5 Jam/
Minggu
1. Menyusun
penulisan karya
tulis.
2. Melakukan
pengaturan
format dan
susunan
penulisan karya
tulis.
3. Konsultasi ke
dosen
pembimbing.
13
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM)
Jl. Semarang 5, Malang 65145
Telepon/ Fax: (0341) 562180, 551312/ Pesawat 265
Laman: www.um.ac.id
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nadya Dewi Arofah Mochsif
NIM : 120321402473
Program Studi : S1 Pendidikan Fisika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan judul:
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PHICAS IT ( ISOMORPHIC ASSESSMENT
BERBASIS IT ) UNTUK MENGANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN
PESERTA DIDIK JENJANG SMA
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.
Malang, 26 Maret 2015
Mengetahui,
Wakil Rektor III
Bidang kemahasiswaan, Yang menyatakan,
(Dr.Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed.) (Nadya Dewi Arofah M.)
NIP. 19610822 198703 1001 NIM. 120321402473
14