nabi adalah failasuf - nurcholish...

73
2141 Ensiklopedi Nurcholish Madjid F NABI ADALAH FAILASUF Agama diturunkan untuk men- dukung kecenderungan manusia yang hanîf sesuai dengan firman Allah dalam (Q., 30: 30). Karena itu, hanîf diterjemahkan sebagai ke- cintaan pada kebenaran—suatu si- kap yang biasanya dimiliki oleh para failasuf. Pertanyaan yang mun- cul ialah, apakah failasuf bisa dise- but nabi. Dalam akidah yang stan- dar, tentu saja tidak. Tak ada akidah yang mengatakan bahwa Aristoteles itu seorang nabi. Para failasuf Mus- lim seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd dan Al-Farabi, justru melihat sebalik- nya; bukannya failasuf itu nabi, melainkan nabi adalah failasuf. Ibn Sina, misalnya, mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- nya failasuf, sama dengan Aristoteles atau Plato. Mengapa? Karena Nabi Muhammad juga mengajarkan sofos (sofia), atau hikmah. Dalam Al-Quran juga disebut- kan tentang hikmah, Untuk meng- ajarkan mereka Kitab Suci dan hikmah! (Q., 62: 2; 3: 164). Tetapi para failasuf mengatakan bahwa nabi lebih tinggi daripada failasuf. Sebab, meskipun failasuf menguta- rakan kebenaran, tetapi mereka selalu memakai rumusan-rumusan abstrak-rasionalistik. Sedangkan nabi mengutarakan kebenaran me- lalui simbol dan metafora. Nabi atau rasul selalu memiliki pengaruh lebih besar daripada failasuf, sebab kebenaran metafora lebih mudah ditangkap orang banyak dan meng- hasilkan gerakan. Tetapi hal itu juga mengandung pengertian bahwa ada titik temu antara para failasuf de- ngan para nabi, yaitu hikmah. Itulah sebabnya para failasuf Mus- lim, seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd, dan Al-Farabi, banyak sekali meng- ambil unsur filsafat Yunani sebagai bagian dari upaya memahami aga- ma. Hal ini kelak menjadi sumber pertengkaran dengan para ulama karena dianggap sebagai barang im- por yang tidak orisinil. FG FG FG FG FG NABI BERSENJATA Dalam berbagai kajian sosiologi agama, Nabi Muhammad Saw., N

Upload: lykhue

Post on 31-Jan-2018

244 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2141Ensiklopedi Nurcholish Madjid

NABI ADALAH FAILASUF

Agama diturunkan untuk men-dukung kecenderungan manusiayang hanîf sesuai dengan firmanAllah dalam (Q., 30: 30). Karenaitu, hanîf diterjemahkan sebagai ke-cintaan pada kebenaran—suatu si-kap yang biasanya dimiliki olehpara failasuf. Pertanyaan yang mun-cul ialah, apakah failasuf bisa dise-but nabi. Dalam akidah yang stan-dar, tentu saja tidak. Tak ada akidahyang mengatakan bahwa Aristotelesitu seorang nabi. Para failasuf Mus-lim seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd danAl-Farabi, justru melihat sebalik-nya; bukannya failasuf itu nabi,melainkan nabi adalah failasuf. IbnSina, misalnya, mengatakan bahwaNabi Muhammad Saw. itu sebetul-nya failasuf, sama dengan Aristotelesatau Plato. Mengapa? Karena NabiMuhammad juga mengajarkan sofos(sofia), atau hikmah.

Dalam Al-Quran juga disebut-kan tentang hikmah, Untuk meng-ajarkan mereka Kitab Suci danhikmah! (Q., 62: 2; 3: 164). Tetapipara failasuf mengatakan bahwa

nabi lebih tinggi daripada failasuf.Sebab, meskipun failasuf menguta-rakan kebenaran, tetapi merekaselalu memakai rumusan-rumusanabstrak-rasionalistik. Sedangkannabi mengutarakan kebenaran me-lalui simbol dan metafora. Nabiatau rasul selalu memiliki pengaruhlebih besar daripada failasuf, sebabkebenaran metafora lebih mudahditangkap orang banyak dan meng-hasilkan gerakan. Tetapi hal itu jugamengandung pengertian bahwa adatitik temu antara para failasuf de-ngan para nabi, yaitu hikmah.Itulah sebabnya para failasuf Mus-lim, seperti Ibn Sina, Ibn Rusyd,dan Al-Farabi, banyak sekali meng-ambil unsur filsafat Yunani sebagaibagian dari upaya memahami aga-ma. Hal ini kelak menjadi sumberpertengkaran dengan para ulamakarena dianggap sebagai barang im-por yang tidak orisinil.

NABI BERSENJATA

Dalam berbagai kajian sosiologiagama, Nabi Muhammad Saw.,

N

Page 2: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2142 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bersama dengan beberapa nabi yanglain seperti Musa, Daud danSulaiman, digolongkan sebagai “na-bi bersenjata” (the armed prophets).Bahkan dari semua nabi yang ber-senjata itu, malahan juga dari se-mua nabi secara mutlak, NabiMuhammad Saw. adalah yang pa-ling berhasil mengemban tugasnya.Michael Hart pun, dalam bukunyaSeratus Tokoh Umat Manusia PalingTerkemuka, menempatkan NabiMuhammad Saw. sebagai seorangmanusia yang paling berpengaruhdalam sejarah peradaban dunia.

Keberhasilan Nabi telah dicatatdalam berbagai buku sîrah (bio-grafi) Nabi sejak masa yang amatdini dalam sejarah Islam, sepertiyang dilakukan oleh Ibn Ishaq danIbn Hisyam. Dari hasil kajian dancatatan mereka itu kita sekarangmewarisi pengetahuan yang cukuprinci tentang hidup dan perjuanganNabi, praktis jauh lebih rinci dari-pada tentang semua tokoh zamanklasik yang mana pun juga. Daribuku-buku sîrah itu kita menge-tahui dengan pasti bagaimana Nabiterlibat dalam berbagai peperangan,baik yang beliau pimpin sendiri (di-sebut ghazwah) ataupun yang be-rupa ekspedisi militer yang pim-pinannya beliau angkat dari parasahabat beliau (disebut sarîyah atausarâyâ).

Maka berkenaan dengan masalahajaran tentang perdamaian yang

amat kuat dalam ajaran agamaIslam itu, kita harus melihat pe-rang-perang Nabi sebagai realismesosial, politik dan kultural, justruuntuk menegakkan perdamaian itusendiri (“untuk tujuan perdamaianditempuh cara perang”). Ini bukan-lah suatu jenis Machiavelisme,sebab jika hal itu dilakukan, makatidak satu pun tindakan manusiademi kebaikan akan dapat dibenar-kan. Sementara sering kebenaran,termasuk perdamaian, tidak akanterwujud tanpa peperangan yangbenar. Peperangan Nabi tidak sajadilakukan untuk tujuan mencip-takan perdamaian antara manusia,tetapi cara dan teknik pelaksanaan-nya sendiri juga dengan sangatmemperhatikan nilai-nilai kemanu-siaan yang seluhur-luhurnya. Sam-pai-sampai, misalnya, Nabi Saw.berpesan agar bila kita berperangdan harus membunuh musuh, hen-daknya kita menghindari wajah,karena dalam wajah itu ada kehor-matan kemanusiaan. Sebuah hadisBukhari-Muslim menyebutkandemikian, “Jika seseorang di antarakamu terlibat dalam peperangan ma-ka hendaknya ia menghindariwajah.”

Juga atas pertimbangan prinsipkemanusiaan dan kedamaian itu,Allah berfirman agar dalam pe-perangan janganlah sampai terjadipembunuhan terhadap orang yangmengucapkan salam, menyatakan

Page 3: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2143Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kedamaian, tanpa dibuktikan lebihdahulu kepalsuan maksud ucapansalam itu. Sebab atas pertimbangankeuntungan duniawi dan doronganhawa nafsu permusuhan, mungkinsaja seseorang menolak perkawananorang lain yang telah mengucapkansalam kepadanya dan tidak me-nunjukkan sikap permusuhan.Firman Allah yang dimaksud ituadalah:

Wahai sekalian orang yang ber-iman! Jika kamu pergi berperang dijalan Allah, hendaklah kamu mela-kukan pembuktian, dan jangankamu katakan kepada orang yangmenyampaikan salam kepadamu,“Engkau tidak beriman!.” Kamumencari keuntungan hidup duniawi,padahal di sisi Allah terdapat banyakharta kekayaan. Begitulah keadaankamu sebelumnya, kemudian Allahmemberi anugerah (keteguhan iman)kepadamu sekalian. Maka lakukan-lah pembuktian! Sesungguhnya AllahMaha Teliti atas segala sesuatu yangkamu kerjakan (Q., 4: 94).

NABI BUKAN PUSAT MITOLOGI

Dalam sistem keimanan Islamditegaskan sikap-sikap yang tidakterlampau memitoskan nabinya,Nabi Muhammad saw. Al-Quranmenegaskan bahwa Nabi Muham-mad adalah manusia seperti kitajuga, hanya saja beliau menerima

wahyu dari Allah tentang pahamKetuhanan Yang Maha Esa (Q., 18:110). Para Nabi pun ditegaskan se-bagai tidak lain dari orang-orangyang “memakan panganan dan ber-jalan di pasar-pasar” (untuk ber-dagang atau berbelanja) (Q., 25: 7dan 4). Karena penegasan-penegas-an serupa itulah, maka Islam ter-selamatkan dari ajaran dan praktekmemitoskan Nabi atau apalagi me-nyembahnya. Hal ini berbeda de-ngan kebanyakan agama yang ak-hirnya berkembang menjadi ajaranyang mengagungkan dan menyem-bah tokoh yang mendirikannya. Jikademikian sikap terhadap Rasulullahdan para Nabi, maka apalagi ter-hadap sesama manusia biasa, ter-masuk kepada para pemimpin aga-ma. Tentu saja Nabi adalah contohdan teladan yang harus ditiru.Maka demikian pula pada orang-orang saleh dan para ulama yangdisebutkan sebagai pewaris paraNabi itu, jika memang mereka me-menuhi syarat sebagai teladan. Na-mun itu semua harus berlangsungtanpa pemitosan, dan harus disertaikesadaran penuh tentang nilaikemanusiaan mereka yang nisbi.Berkenaan dengan ini, patut sekalikita renungkan penegasan yang di-berikan oleh Sayyid Quthub:

“Dalam Islam tidak dikenal ke-pendetaan, dan tidak pula adapenengah antara hamba danKhaliknya. Setiap orang Muslim di

Page 4: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2144 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

penjuru bumi dan di hamparanlaut dapat berhubungan sendiri de-ngan Tuhannya, tanpa pendeta dantanpa orang suci. Seorang pemim-pin Muslim tidaklah menyandarkanwewenangnya pada “hak Ilahi”, ju-ga tidak pada peran penengah an-tara Allah dan manusia, melainkanpelaksanaan kekuasaannya itu ber-sandar kepada masyarakat Islam, se-bagaimana kekuasaan itu sendiribersandar kepada kemampuan me-laksanakan agama yang setiap orangmempunyai hak yang sama dalammemahami dan melaksanakannyajika mereka me-mahaminya, dansemua berhukumkepadanya secarasama.”

Jadi dalamIslam tidak ada“petugas keaga-maan” menurutpengertian yangdipahami dalamberbagai agamalain, di mana pelaksanaan suatuupacara keagamaan tidak sah jikatidak dihadiri “petugas keagamaan”itu. Dalam Islam hanya ada ‘ulamâ’(sarjana) agama, dan seorang sarjanaagama tidak mempunyai hak khu-sus atas perilaku kaum Muslim. Se-orang penguasa pun tidak berhakatas perilaku kaum Muslim ituselain melaksanakan syarî‘at yang iasendiri tidak mengada-adakannya,

melainkan karena diwajibkan olehAllah atas semua orang. Sedangkandi akhirat, maka semuanya menujukepada Allah: Dan setiap orang da-tang kepada-Nya pada Hari Kiamatsebagai pribadi (Q., 19: 25).

NABI MUHAMMAD DANJENGIS KHAN

Sudah tentu Nabi MuhammadSaw. tidak pernah bertemu JengisKhan, si raja diraja dari Mongoliayang terkenal kejam dan bengis itu.Dan antara kedua tokoh yang tidak

pernah terlupa-kan dalam seja-rah umat manu-sia itu juga sedi-kit sekali terda-pat kecocokan.Yang sering ter-jadi malah per-tentangan, se-bab yang satu(Nabi) adalahmembawa ke-

baikan, kebenaran dan rahmat;sedangkan yang satunya lagi (JengisKhan) adalah membawa bencanakepalsuan dan azab (‘adzâb).

Namun ada satu titik persamaanantara kedua tokoh legendaris itu,yaitu keahlian dalam strategi dantaktik peperangan. Keduanya ada-lah maha jenderal, yang dengankepemimpinan dan para pengikut-nya telah menaklukkan dan me-

Page 5: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2145Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nguasai daerah pusat peradaban(Al-Ma’mûrah, kata orang Arab;Oikoumené, kata orang Yunani).Yang satu (Nabi Muhammad Saw.)menguasai secara sempurna teknikmedan peperangan padang pasir de-ngan binatang ajaib, unta, sebagaidukungan utama; dan yang lain(Jengis Khan) amat mahir mengaturkelincahan binatang pelari cepat,kuda.

Tetapi ada suatu titik amat kon-tras antara kedua mahajenderal itu,kalau kita sekarang mencoba meli-hat dampak atau warisan pengaruhmereka. Tentang Nabi MuhammadSaw. kita dapat melihat denganamat mudah bukti-bukti kebesaranbeliau, yaitu kaum Muslimin, me-liputi daerah inti Oikuemené (ka-wasan yang terbentang dari SungaiNil di Mesir ke timur sejak dariKota Marakesh ke Merauke. Bahkanterus bertambah pesat ke seluruhmuka bumi. Itu yang tampak olehmata. Sedangkan yang tidak tam-pak, Nabi Muhammad mewariskanagama yang oleh Voltaire disebutagama alami (artinya, wajar, tidakdibuat-buat), yang melandasi per-adaban umat manusia.

Tapi Jengis Khan? Tidak ada be-kas apa pun, kecuali cerita tentangkemenangan militernya dan catatanhitam tentang kekejaman yang tidakterperikan saja dalam buku-bukusejarah. Apa sebabnya? Menurut

seorang sejarawan yang sekaligusmendalami peradaban Islam,Marshall G. Hodgson, karena NabiMuhammad menaklukkan manusiademi membebaskan mereka daribelanggu kebodohan dan kegelapan,sedang Jengis Khan menaklukkanmanusia justru untuk menghancur-kan peradaban dan mengumbarnafsu kekejaman. Nabi MuhammadSaw. memiliki Al-Quran dan hatiyang penuh cinta kasih, sedangkanJengis Khan memiliki kelewang pe-rang dan hati bengis. Maka terjadi-lah hal yang amat menarik: umatIslam yang telah mulai mengalamianti klimaks kejayaannya dapatditaklukkan oleh Jengis Khan secaramilter dan fisik; tetapi, tidak lamakemudian giliran umat Islam me-naklukkan para peryebu bengis dariTimur itu dengan Al-Quran, imandan cinta kasih. Maka akhirnya parapengikut raja bengis dari Mongoliaitu pun menjadi Muslim. Darikalangan merekalah kelak tampilantara lain Banu ‘Utsman (kaum‘Utsman, the Ottomans) yang me-nyerbu Konstantinopel dan me-naklukkannya.

Itulah contoh keunggulan cintakasih di atas kebengisan, betapapunperkasanya kebengisan itu. FirmanAllah, Tidaklah sama kebaikan dankejahatan. Lawanlah kejahatandengan sesuatu yang lebih baik; makasegera orang yang antara dia dan ka-

Page 6: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2146 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mu ada permusuhan, seolah-olah diaitu teman sangat akrab (Q., 41:34).

NABI MUHAMMAD PENUTUPPARA NABI DAN RASUL

Suatu kenyataan sejarah yangamat menarik tentang NabiMuhammad Saw. ialah bahwa sejakbeliau tampil sekitar lima belasabad yang lalu sampai sekarangtidak pernah muncul tantanganyang cukup berarti atas klaim bah-wa beliau adalah penutup segalanabi dan rasul. Di mata beberapaorang sarjana Islam terkemuka,seperti Fazlur Rahman, kenyataanitu merupakan bukti dan dukunganbagi pandangan Islam bahwa NabiMuhammad Saw. adalah benar-benar yang terakhir dalam deretanmata rantai para nabi dan utusanAllah sepanjang sejarah umat ma-nusia.

Konsep bahwa Nabi Muham-mad Saw. adalah penutup para nabidan rasul adalah cukup sentral da-lam sistem kepercayaan Islam. Danimplikasi konsep itu cukup luas danpenting. Hal itu terbukti antaralain dari adanya beberapa kontro-versi yang memakan korban akhir-akhir ini di kalangan umat Islam,seperti pengkafiran kaum Ah-madiyah oleh Rabithah Al-AlamAl-Islami dengan dampak pengucil-annya di Pakistan. Juga, yang lebih

dramastis, sikap permusuhan yangsengit pemerintah Republik IslamIran terhadap kaum Baha’i (jika me-mang kaum Baha’i masih dapat di-pandang bagian dari Islam; jikatidak, maka penyebutannya di sinimenjadi tidak relevan).

Namun agak mengherankanbahwa meskipun doktrin tentangNabi Muhammad Saw. itu begitupenting dan sentral dengan impli-kasi yang luas dan asasi, sedikit se-kali para ahli tafsir Al-Quran yangmemberi perhatian dan ulasan padamasalah pokok ini ketika menjabar-kan makna firman Allah yang ter-kait. Bahkan Sayyid Quthub, se-orang ahli tafsir Al-Quran zamanmodern dengan karyanya yangberjilid-jilid berjudul Fî Zhilâl Al-Qur’ân, ternyata membahas ma-salah ini hanya secara sepintas lalusaja. Tidak bedanya denganSayyid Muhammad Husain Al-Tha-bathaba’i, penulis kitab tafsir Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur’ân yangjuga berjilid-jilid, juga menying-gung masalah ini secara sekadarnyasaja.

Para penafsir Al-Quran dari za-man modern ini dan yang berlatarbelakang pengalaman dalam budayamodern justru lebih menyadari im-plikasi penting pandangan bahwaNabi Muhammad Saw. adalah pe-nutup para nabi dan rasul. Denganreferensi silang dalam kitab taf-sirnya, Muhammad Asad, misalnya,

Page 7: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2147Ensiklopedi Nurcholish Madjid

menunjukkan makna yang lebihluas dan fundamental dari pan-dangan itu, dengan implikasi yangjuga luas dan fundamental.

NABI MUHAMMADPERNAH LUPA

Dengan mengutip sebuah hadisdari Kitab Al-Muwaththa’ karanganImam Malik, seorang ulama ter-kenal dari Da-maskus, Syria,yang hidup padaperalihan abad13-14 Masehi,Ibn Taimiyah me-nuturkan bahwaNabi Muham-mad Saw. pernahlupa. Dalam Ki-tab Minhâj Al-Sunnah diceritakanbahwa Nabi bersama para sahabatmelakukan suatu shalat wajib. Ti-dak jelas, tapi yang pasti shalat yangberakaat empat seperti zuhur, asaratau isya. Nabi ternyata melakukanshalat itu dengan jumlah rakaatyang berlebih, yaitu lima rakaat.Para sahabat yang ikut shalat ber-jamaah menjadi bingung. Makasetelah shalat usai, beberapa orangdari mereka memberanikan diri ber-tanya kepada Nabi: “Wahai Rasu-lullah, apakah memang ditambahrakaat dalam shalat itu?” Nabi balikbertanya, “Apa yang telah terjadi?”

Mereka menjawab, “Engkau Nabi,melakukan shalat lima rakaat.”Maka dengan amat bijaksana beliaumenjawab, “Sesungguhnya aku ha-nyalah manusia; aku dapat lupa,sebagaimana kamu semua dapatlupa. Maka jika aku lupa, ingatkanaku.”

Ibn Taimiyah mengungkapkanperisitiwa itu dalam rangka argu-mennya bahwa Nabi memang tidakdapat salah (ma‘shûm, infallible), teta-

pi hanya dalamtugas beliau me-nyampaikan pe-san Ilahi. Nabidapat saja mela-kukan kesalah-an-kesa l ahankecil yang tidakm e n g g a n g g uatau mengu-

rangi kesucian dan keagungan tugasbeliau sebagai utusan Allah. Pe-ristiwa tersebut adalah salah satubuktinya. Dan masih cukup banyakbukti-bukti yang lain, termasuksebagian yang direkam dalam Al-Quran sendiri.

Karena pendapatnya itu, IbnTaimiyah sendiri terlibat dalampolemik dan kontroversi. Sebagianorang menilainya menyalahi pan-dangan yang baku dalam Islam,karena, dalam pandangan merekaini, orang-orang Muslim dari da-hulu berpendapat bahwa Nabi mut-lak tidak dapat salah. Mereka

Rahîm adalah kasih Allah diakhirat berdasarkan iman, tidakpeduli soal kehidupan lahiriahseseorang, sedangkan rahmatadalah kasih Allah sebagai Rah-mân, yang dalam tafsir disebutsebagai rahmat Allah di dunia.

Page 8: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2148 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

memberi tafsiran yang lain ataskesalahan-kesalahan kecil seperticerita itu.

Tapi barangkali Ibn Taimiyahbenar. Apalagi jika pandangannyaitu dikaitkan dengan pokok pangkalajaran Islam, yaitu Tawhîd. SebabIbn Taimiyah juga membuktikanbahwa dari semua agama, agamaIslam adalah yang paling sukses da-lam memelihara Tawhîd. Salah satubuktinya ialah, agama Islam bolehdikatakan satu-satunya yang tidakjatuh kepada ajaran dan praktik un-tuk menyembah tokoh yang men-dirikannya, yaitu Nabi MuhammadSaw. Lihatlah agama-agama lain,hampir mendirikan dan mem-praktikkannya. Berkenaan denganhal itu, kita tidak mempersoalkansistem keyakinan mereka (itu adalahagama mereka sendiri), tapi begitu-lah kenyataannya.

Salah satu sebab mengapa agamaIslam begitu sukses memeliharaTawhîd dalam pengertian ini ialahpenegasan berkali-kali bahwa Nabiadalah manusia biasa: makan, tidur,berdagang, berbelanja di pasar, danseterusnya, seperti juga sebenarnyaNabi saja bisa lupa, maka bagaima-na kita yang bukan Nabi? Inilah se-babnya maka dilarang memitoskansesama manusia karena itu adalahsuatu bentuk kemusyrikan.

NABI MUHAMMAD YANGMANUSIAWI

Umat Islam adalah penganutsuatu agama yang tidak meman-dang tokoh utamanya, atau, sebut-lah, “pendiri” agamanya, denganpandangan-pandangan mitologis.Umat Islam tentu saja sangat meng-hormati Nabi mereka, tetapi peng-hormatan tidak sampai kepada sikapmendudukkannya lebih dari se-orang manusia, sebagai makhlukAllah.

Berkenaan dengan ini, suatu pe-ristiwa dramatis terjadi pada waktuRasulullah wafat. Seseorang mem-bawa berita menyedihkan itu kepa-da ‘Umar. Tetapi reaksi ‘Umar agak-nya di luar dugaan si pembawa be-rita. Sebab mendengar berita wafat-nya utusan Tuhan itu ‘Umar men-jadi sangat marah. Dia menghunuspedangnya, dan mengancam akanmerobek perut siapa saja yang me-ngatakan bahwa Nabi telah me-ninggal.

Untunglah ‘Umar segera ber-temu dengan Abu Bakar. SahabatNabi yang terkenal pembawaannyanuchter dan jernih dalam pikiran inimenegur ‘Umar dan mengingat-kannya bahwa sikapnya itu tidaksejalan dengan penegasan tentanghakikat Rasulullah dalam KitabSuci sendiri. Maka dibacakanlaholeh Abu Bakar firman Allah:

Page 9: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2149Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Muhammad itu tidak lain hanyalahseorang Rasul, yang sebelumnya telahberlalu rasul-rasul yang lain: “Apa-kah jika dia meninggal atau ter-bunuh, kamu akan berputar kembalidari kebenaran?” Barang siapa ber-putar kembali dari kebenaran, makadia tidak akan sedikit pun juga me-rugikan Allah, dan Allah akan mem-beri balasan kepada orang-orangyang bersyukur (Q., 3: 144). BahkanAbu Bakar mengumumkan bahwaRasulullah memang telah wafat,lalu berkata: “Barang siapa mau me-nyembah Muhammad, maka keta-huilah bahwa Muhammad telahmati. Dan barang siapa mau me-nyembah Allah, maka Allah Ma-hahidup dan tak ‘kan mati.”

Penegasan bahwa Muhammaditu seorang manusia seperti juga di-beritakan dalam firman Allah: Ka-takan olehmu (wahai Muhammad),“Sesungguhnya aku adalah seorangmanusia seperti kamu semua; (hanyasaja) diwahyukan kepadaku bahwaTuhanmu sekalian adalah TuhanYang Maha Esa” (Q., 18: 110).

Disebabkan oleh penegasan-penegasan itu, maka kaum Muslim,sebagaimana sudah dikatakan,bebas dari sikap-sikap memitoskanNabi. Sikap ini tidak mengurangipenghormatan mereka kepada be-liau. Sebab seluruh ajaran Islamadalah berasal dari ajaran yang di-bawa Nabi, baik yang diperoleh

langsung dari Allah (Kitab Suci Al-Quran) maupun yang beliau sabda-kan, praktikkan, dan biarkan (dalamarti menyetujui), yaitu Sunnah. Ka-rena itu, Nabi disebut uswah ha-sanah (teladan yang baik), dan sikapyang benar seorang yang berimankepada Rasulullah ialah meneladanidan meniru akhlak Nabi sedapat-dapatnya, namun tanpa memi-toskannya.

Misi suci semua Nabi ialah me-nyeru umat manusia agar beribadahhanya kepada Allah, Tuhan YangMaha Esa. Inilah penegasan dalamKitab Suci: Dan Kami (Tuhan) tidakmengutus seorang rasul pun sebelum-nya (Muhammad) kecuali Kamiwahyukan kepadanya bahwa tiadaTuhan selain Aku, maka beribadah-lah kamu sekalian kepada Ku (saja)(Q., 21: 25). Sikap yang sangat pro-porsional orang-orang Muslimterhadap Nabi itu merupakan salahsatu wujud pelaksanaan misi Nabisendiri, yaitu mengajarkan tawhîd,Ketuhanan Yang Maha Esa. Tawhîdmembebaskan manusia dari mito-logi, takhayul, dan berbagai keper-cayaan palsu lainnya. Karena mem-bebaskan manusia dari belenggudan kekang hasil ciptaan khayalnyasendiri, maka bagi manusia tawhîdmenjadi pangkal kebahagiaan sejati,dasar nilai kemanusiaan yang hakiki

Page 10: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2150 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

NABI MUSA

Nabi Musa menghadapi kenya-taan bahwa umatnya, Bani Israil,adalah bekas budak, sedangkan sifatbudak ialah tidak bisa taat padahukum, karena budak selalu me-ngerjakan sesuatu kalau dipaksaatau diancam.Jadi, mereka ter-biasa menung-gu perintah de-ngan ancaman,sementara tun-duk pada hu-kum memer-lukan kemam-puan meme-rintah diri sen-diri. Maka adaistilah self-discipline. Disiplin harusberasal dari diri sendiri, dan ituhanya dimiliki oleh orang merdeka.Karena itu, saya sering guyon bah-wa kalau kita berhenti di lampumerah atau perempatan hanya ka-rena takut polisi di sebelahnya, ma-ka kita ini budak. Tapi kalau kitaberhenti di lampu merah karenasadar bahwa ini aturan yang telahdisepakati bersama demi kebaikankita semua, maka kita adalah orangmerdeka. Dalam pepatah Arab dise-but, “Budak harus dipukul dengantongkat, orang merdeka cukupdengan isyarat.” Karena kita ini be-kas negara jajahan, maka mentalitaskita pun masih budak.

Kembali ke Nabi Musa. NabiMusa memiliki penekanan padahukum, bahkan Kitab Sucinya pundisebut Taurat yang artinya hu-kum. Dan obsesi Nabi Musa adalahmendidik Bani Israil supaya taatpada hukum. Caranya ialah denganmengajari sembahyang yang dilaku-

kan dalam suatukemah besar yangdisebut tempattinggal Tuhan,sama dengan kon-sep Baitullah (baytAllâh), yang olehorang Latin di-sebut tabernakel,ruang suci. Dit e n g a h - t e -ngahnya diletak-

kan kotak yang berisi naskah TheTen Commandment yang disebutdalam Al-Quran dengan tâbût. Itumemakan waktu 40 tahun danselama masa itu, Nabi Musa men-jalankan dengan efektif sekali apayang sekarang diistilahkan denganlaw enforcement, penegakkan hu-kum: Siapa saja yang melanggarhukum pasti diganjar dan banyaksekali yang dibunuh. Itu yangsebetulnya disebutkan dalam Al-Quran, uqtulû anfusakum (bunuh-lah dirimu sendiri). Bukan bunuhdiri, tapi maksudnya dari ka-langanmu harus dikorbankan kalaumau taat pada hukum. Setelah itu,barulah terbentuk apa yang disebut

Page 11: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2151Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dalam bahasa Ibrani, Medinat,dalam bahasa Arab, Madînah.Medinat artinya sekumpulan manu-sia yang hidup teratur karena taatpada hukum. Dalam bahasa Ibranipun Medinat artinya negara. Maka,ketika Nabi mengubah Yatsribmenjadi Madinah, sebetulnya be-liau mendirikan negara. Dalam ba-hasa Arab sekarang, negara itudawlah, yang artinya giliran. Inipengaruh dari Persi. Maksudnyagiliran orang dalam berkuasa.

Tapi lama-kelamaan agama NabiMusa yang seperti ini terasa terlalukeras, kehilangan kelembutan ke-manusiaan, dan menjadi pincang.Maka Allah pun menurunkan se-orang nabi, kalau tidak salah NabiDaniel, yang mengajarkan teodisi,yaitu suatu konsep mengenai Tuhanyang selain adil juga kasih. Tuhanpun digambarkan sebagai rahmânartinya Mahakasih. Ini melapang-kan jalan bagi tampilnya Nabi IsaAl-Masih. Maka Nabi Isa itu ditu-gasi Tuhan untuk mengendurkankekakuan hukum Nabi Musa danmengimbanginya dengan kasih.Agama Kristen memang misinyauntuk menyebarkan kasih antarasesama manusia. Al-Quran menga-takan, “wa ja‘alnâ fî qulûb al-ladzîna al-taba‘ûhu ra’fah warahmah” (Kami jadikan di dalamhati mereka [pengikut Isa Al-Masihitu] rasa santun dan sayang [Q., 57:27]). Karena itu, di dalam logo-

logo Kristiani selalu dicantumkanistilah “kasih”.

NABI PEMBAWA BERITA

Salah satu wujud yang harus di-percaya adanya, sebagai bagian darirukun iman, ialah malaikat. Malai-kat berasal dari alam gaib. Maka,percaya kepada malaikat termasukdalam kategori percaya kepada ada-nya alam gaib, sebagai ciri pertamaorang yang beriman, seperti dinya-takan dalam ayat-ayat pertama suratAl-Baqarah (Q., 2). Orang tidakakan mempercayai adanya malaikatkalau tidak percaya terlebih dahulutentang adanya alam gaib. Tetapialam gaib, karena kegaibannya, ti-dak bisa dibuktikan. Satu-satunyacara untuk mengetahuinya ialahpercaya (pada berita atau suatupemberitahuan). Siapa yang mem-beritahukan itu? Ialah orang-orangyang mendapat berita. Dalambahasa Arab, berita, selain khabr(yang dalam bahasa Indonesia men-jadi “kabar”), adalah naba’, sepertidalam kalimat permulaan Juz ‘Am-ma, “‘Amma yatasâ’alûn ‘ani al-naba’i al-‘azhîm” (Tentang apakahmereka saling bertanya? Tentangberita yang besar) (Q., 78: 1-2). Disini bermakna berita kiamat.

Orang yang mendapat berita di-sebut nabi’un (nabi), yang diberita-

Page 12: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2152 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

hu karena mereka memiliki kualitasyang memang memenuhi syaratuntuk diberitahu. Maka keimanantidak bisa dipisahkan dengan per-caya kepada nabi. Syarat mutlakseseorang menjadi nabi ialah dipiliholeh Tuhan sendiri. Tetapi sebelumdipilih, seperti nabi kita Muham-mad Saw., syarat yang pertamaadalah amânah (bisa dipercaya). Se-belum menjadi nabi, Muhammaddikenal sebagai Al-Amîn, artinyaorang yang bisa dipercaya, bisamemegang amanat. Maka, sangatsulit bagi orang Arab (Makkah)waktu itu untuk menolak kebenaranapa pun yang dikatakan olehMuhammad. Yang paling dramatisialah ketika beliau menceritakanpengalamannya tentang Isra’ Mi’raj,pergi ke Yerusalem atau Al-MasjidAl-Aqsha dan ke Sidratul Muntaha(Sidrat Al-Muntahâ). Karena beritaitu demikian fantastis, timbullahskandal di Makkah. Tetapi orangyang telah mengetahui watak sejatiMuhammad, seperti Abu Bakar,langsung mengatakan, “Saya per-caya, bahkan lebih dari itu pun sayapercaya.” Maka, Abu Bakar disebutal-shiddîq, artinya orang yang selalumembenarkan Nabi.

Persoalan yang muncul adalah,orang seringkali tidak mau percayakepada sesuatu yang tidak bisadibuktikan secara empiris. Apalagietos keilmuan di Barat sangat em-pirik. Empirisisme selalu dikaitkan

dengan hal-hal lahiriah, yang bisaditangkap oleh panca indra. Pa-dahal tidak benar argumen bahwaseluruh hidup ini hanya berdasar-kan kepada ilmu; sebagian besarberdasarkan kepercayaan. Sepertiselalu dikemukakan para ahli psi-kologi, sebagian besar hidup ma-nusia lebih banyak didorong olehhal-hal yang tidak disadari da-ripada yang disadari. Ketika andaberjalan di malam gelap dan tiba-tiba melintang sebatang pohon,anda akan bereaksi dengan cepat;hal tersebut disebabkan doronganbawah sadar. Tidak ada waktuuntuk memikirkannya terlebihdahulu; kalau ternyata ular, harusmundur. Anak kecil yang barulahir pun merasakan lapar, me-nangis, dan sebagainya; semua itudidikte oleh bawah sadar.

Perlu ditegaskan bahwa imanbukan halangan bagi sikap hidupyang benar. Tidak benar bahwa si-kap hidup yang benar hanya ber-dasar pada sikap hidup yang il-miah. Maka, kita percaya kepadamalaikat karena berita tentangmakhluk tersebut berasal dariorang-orang yang sangat tepercaya,yaitu para nabi atau para rasul.

Perbedaan antara nabi dan rasulialah bahwa semua rasul itu nabi.Artinya, di samping mendapat be-rita, rasul juga mendapat tugasuntuk menyampaikannya kepadaorang lain. Sedangkan nabi ialah

Page 13: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2153Ensiklopedi Nurcholish Madjid

orang yang mendapat berita tetapimungkin hanya untuk dirinyasendiri. Menurut istilah sekarang,itu disebut penghayatan kebenaranesoterik.

NABI-NABI BANGSA ARAB

Ada beberapa nabi yang diper-kirakan sebagai orang Arab. NabiHud, misalnya,ialah orang ArabSelatan. Kemu-dian ada NabiShaleh. Di sebe-lah utara Madi-nah ada bekas-bekas kuno yangdisebut Mada’inSaleh (Kota Sa-leh), yang oleh Al-Quran dikaitkandengan orang-orang atau kelompokyang membangun dan memahatrumah dari batu gunung. Ini masihterkait dengan kaum Nabatea yangmembangun kota Petra (Al-Batrah),Yordan. Batu-batu dipahat menjadirumah dengan arsitektur yang ba-gus sekali; mereka adalah orang-orang Arab. Kemudian Petra jatuhke berbagai bangsa termasuk Yuna-ni, Romawi dan sebagainya, dangaya-gaya Romawi pun ikut me-warnainya. Di Mada’in-lah, yangterletak di sebelah utara Madinah,kira-kira Nabi Salih hidup. Jadiorang Arab pernah kedatangan nabi

selain Nabi Muhammad Saw., yaituNabi Hud dan Nabi Shaleh.

Yang juga menjadi kontroversiadalah Nabi Syuaib, mertua NabiMusa. Ada yang mengatakan bahwadia adalah orang Arab karena ber-tempat tinggal di Madyan, yaitukota Arab sebelah utara di tepi LautMerah, dekat Teluk Aqabah. Daerahitu juga menjadi tempat pelarianNabi Musa ketika dikejar orang

Mesir setelah iam e m b u n u horang. Maka adahal aneh dalamagama Yahudi,yang orang Yahu-di sendiri bi-ngung, yaitu Tu-hannya disebutYahweh. Orang

Yahudi sebetulnya tidak tahu ba-gaimana membacanya, karena ba-hasa Semit hanya mencantumkankonsonan, tanpa vokal. Jika di-Latinkan hanya tertulis Y-H-W-H,yang bisa dibaca dengan bermacamcara. Mungkin karena mereka tidaktahu cara membacanya, dibacalahsemaunya. Maka, salah satu dariThe Ten Commandments adalah“jangan menyebut nama Tuhansembarangan.” Akibatnya, orangYahudi tidak berani menyebut Yah-weh. Pada setiap kali ada perkataanYahweh, mereka ganti dengan bahasaAramea, Adonis, yang artinya Tuhan.

Dan mereka yang berjuang dijalan Kami, niscaya Kami bimbingmereka ke jalan Kami. Allah sung-guh bersama orang yang mela-kukan perbuatan baik.

(Q., 29: 69)

Page 14: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2154 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Dalam perjalanan waktu merekamengira bahwa vokalisasi Yahwehadalah seperti Adonis, sehingga ber-bunyi Adonis Yahowi. Selanjutnya,nama Tuhan Yahudi berbunyiYahweh, dan dalam bahasa Inggrismenjadi Jehova. Sebuah hadis yangdituturkan oleh Ja’far Shadiq, salahseorang Imam Syiah, menyebutkanbahwa Ali sewaktu perang Badarmimpi bertemu dengan Nabi Khidir,dan minta diajari wirid, agar bisamengalahkan orang kafir. Dia punmenceritakan kepada Nabi tentangmimpinya mendapat ajaran wiriddari Nabi Khidir yang berbunyi“Yâ huwa yâ man lahuwa unshurnî‘alâ al-kâfirîn” (Wahai Dia WahaiDia yang tiada kecuali Dia, bantu-lah kami melawan orang kafir). Ke-tika mendengar itu, Nabi berko-mentar, “Engkau telah diajari namayang paling agung wahai Ali.” Jadinama yang paling agung dari Tu-han adalah “Huwa” (Dia). Tampak-nya, apa yang diajarkan Nabi Syuaibkepada Nabi Musa adalah “Yâ Hu-wa”. Kalau kemudian ditambah de-ngan “ah”, itu adalah hal yang bia-sa, seperti orang Arab memanggilibunya dengan “Yâ Ummah”, “Yâ Ab-bawah”. Perkataan “Yâ Huwa” yangberarti “Wahai Dia” ini mengindi-kasikan bahwa Nabi Syuaib mung-kin orang Arab. Kalau memang Na-bi Syuaib orang Arab, berarti bangsaArab pernah kedatangan NabiHud, Shaleh, Syuaib, Muhammad.

Ada satu lagi nabi yang sampaisekarang tidak diketahui denganpasti, yaitu Dzulkifli. Nama ituDzulkifli berasal dari bahasa Arab,tetapi ada juga yang mengatakanbahwa Dzulkifli berarti orang yangdatang dari Kapilawastu; artinya,dia adalah Buddha Gautama.

NALURI ASALI

Naluri manusia untuk berbaktimelahirkan naluri keinginan untukkembali ke asal. Dalam pandanganpara failasuf Muslim, bukan hanyamanusia yang ingin kembali ke asal,tetapi semua alam. Keinginan alamuntuk kembali ke asal mencariTuhan ini menyebabkan ada gerakberputar. Semua alam bergerakberputar, seperti rembulan berputarmengelilingi bumi, bumi menge-lilingi matahari, matahari menge-lilingi bima sakti dan sebagainya.Inilah thawâf. Sebenarnya, thawâfdalam haji adalah meniru thawâf-nya alam. Thawâf adalah gerak un-tuk mencari kembali ke asal. Hajaraswad kemudian dijadikan simbolpermulaan, dan akhirnya innâli‘llâhi wa innâ ilayhi râji‘ûn (kita se-muanya dari Allah dan kembalikepada-Nya).

Semuanya ingin kembali, kitajuga begitu. Kita merindukan ibu,kita sekeluarga merindukan kam-pung halaman, sehingga ada gerak

Page 15: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2155Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mudik setiap tahun, seperti padasetiap idul fitri. Secara psikologis,mudik tiap tahun itu tidak dapatdibendung karena merupakan na-luri manusia. Mudik bukan sematatradisi di Indonesia, apalagi hanyatradisi pembantu. Di Amerika sajatradisi mudik saat thanksgiving dayterjadi secara luar biasa.

Sebetulnya, haji juga merupakangerak ke asal karena manusia mem-punyai konsep sentralitas yang men-jadi latar belakang konsep tentangtanah suci. Tanah suci mewakilisentralitas dan Kabah hanya sebagaisimbol sentralitas dari keputusanyang kita anggap sebagai baytullâh(rumah Tuhan). Karena itu, denganzikir sebenarnya kita kembalikepada Tuhan. Laksana bayi yangtenteram berada dalam dekapanibunya, dengan zikir seolah-olahkita pun didekap Tuhan sehinggamenjadi tenteram, “‘alâ bi dzikrAllah tathma’inn al-qulûb” (ke-tahuilah bahwa dengan mengingatAllah, maka hati menjadi tenteram[Q., 13: 28]). Maka kalau pergi keMakkah dan terharu melihat Ka-bah, itu adalah psikologi dari orangyang menemukan asal, psikologidari orang yang merasa kembali kesentral (center).

Sebenarnya, seluruh ibadah kitaadalah untuk ingat Tuhan dalamarti di atas. Memang, “mengingatTuhan” itu kemudian disistema-tisasi melalui zikir formal seperti

yang diajarkan oleh tarekat, tetapiitu semata-mata institusionalisasidari budaya zikir. Karena, lukisanzikir dalam Al-Quran adalah suatukegiatan yang tidak mengenaltempat dan waktu, “qiyâman waqu‘ûdân wa ‘alâ junûbihim” (padawaktu berdiri pada waktu duduk danpada waktu berbaring [3:191]),tidak ada henti. Perintah shalat ada-lah perintah untuk berzikir, “aqîm-i‘l-shalât-a li dzikrî” (tegakkanlahshalat supaya kamu ingat kepada-Ku [Q., 20: 14]). Semua pekerjaankita menjadi zikir asal kita tarikdimensinya dari kita kepada Tuhan.Inilah yang namanya al-shirâth al-mustaqîm (jalan lurus); tidak haruslurus horizontal tetapi juga lurusvertikal, sehingga istilah ini seringjuga diterjemahkan dengan tegaklurus.

NALURI KEMBALI KE ASAL I

Mengatakan bahwa setiap pri-badi memiliki naluri religiusitas—dalam pengertian apa pun, baikyang sejati maupun yang palsu—sebenarnya sama dengan menga-takan bahwa setiap pribadi me-miliki naluri kepercayaan. Dalamtinjauan antropologi budaya, naluriitu muncul berbarengan denganhasrat memperoleh kejelasan hidupsendiri dan alam sekitar yangmenjadi lingkungan hidup itu. Ka-

Page 16: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2156 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

rena itu setiap orang dan masya-rakat pasti mempunyai keinsafantertentu tentang apa yang dianggap“pusat” atau “sentral” dalam hidup.Seperti dikatakan oleh MirceaEliade, “Setiap orang cenderung,sekalipun tanpa disadari, mengarahke pusat, dan menuju pusatnya sen-diri, di mana ia menemukan hakikatyang utuh—yaitu rasa kesucian.Keinginan yang begitu mendalamberakar dalam diri manusia untukmenemukan dirinya pada intiwujud hakiki itu—di Pusat Alam,tempat komunikasi dengan La-ngit—menjelaskan penggunaan dimana-mana akan ungkapan “PusatAlam Semesta”.

Keinginan yang begitu men-dalam untuk mencari dan menemu-kan “pusat hidup” itu munculdalam bentuk legenda-legenda,dongeng-dongeng dan mitologi-mitologi. Maka bangsa Cina me-nyebut tumpah darah merekasebagai “Negeri Tengah” (Tiongkok,Middle Kingdom), bangsa Jepangmelihat Gunung Fiji sebagai pusathidup mereka, demikian pulabangsa India (Hindu) melihat pu-satnya di Mahameru (yang melaluiproses “transfer” mitologis orangJawa memindahkannya ke PulauJawa dan menjadi Gunung “Seme-ru”), dan seterusnya. Bahkan kon-sep-konsep tentang “tanah suci”-pun dapat dipandang dari sudutpenglihatan ini: bagian dari do-

rongan dan kerinduan batin men-cari “pusat hidup” tersebut. MakaVaranasi (Benates), Kapilawastu,Yerusalem, Makkah, Vatikan danseterusnya senantiasa dipandangsebagai “pusat dunia’ atau alamraya.

Manusia tidak akan tahan beradadi dunia ini jika tidak ada kejelasanbaginya tentang eksistensinya sen-diri dan alam sekitarnya. Dari segiadanya keperluan mutlak ini, ke-jelasan dan penjelasan apa pun, jikatidak tersedia yang lain, akan tetapberguna. Karena itulah manusia di-sebut sebagai “makhluk pencarimakna hidup”, disebabkan adanyadaya pikir dalam dirinya (sudahtentu kita tidak akan pernah tahuapakah binatang selain manusiajuga mempunyai persoalan maknahidup atau tidak). Maka legenda,dongeng dan mitologi itu mem-punyai fungsi dan kegunaannyatersendiri yang mengandung maknapenting bagi yang mempercayai-nya.

Namun pada akhirnya tetap adaperbedaan mutlak antara maknahidup yang sejati dan yang palsu,semutlak perbedaan antara kese-jatian dan kepalsuan itu sendiri.Memang benar bahwa legenda,dongeng, dan mitologi mempunyaifungsi dan kegunaannya masing-masing. Tetapi jika kejelasan danpenjelasan tentang makna hidupdan lingkungannya yang diberikan

Page 17: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2157Ensiklopedi Nurcholish Madjid

oleh legenda, dongeng, dan mito-logi itu tidak benar, maka fungsidan kegunaannya akan bersifat se-mentara saja. Karena itu ada yangdisebut “agama semu” atau “agamapalsu” (illicit religion atau erzatsreligion), dengan fungsi dan kegu-naan yang sekalipun tampak nyatapada individu atau masyarakat ber-sangkutan, namun bersifat semen-tara dan palliative (menghibur danmenenangkan dalam jangka pen-dek), sehingga tidak bersifat hakiki.

Sekarang pertanyaannya ialah,apakah ada makna hidup yanghakiki, mutlak, dan sejati? Setiaporang pasti akan menjawab “ada”,namun dalammenjawab itusetiap orang pas-ti akan menun-juk kepada sis-tem makna hi-dupnya sendiri,sebagai yang ha-kiki, mutlak, dan sejati. Karenamemang suatu makna hidup akanselalu bersifat pribadi disebabkanoleh sifat dasarnya sebagai keinsafanyang merujuk kepada inti kediriandan kehidupan seseorang itu. Itulahsebabnya suatu wawasan tentangmakna hidup tidak dapat dipak-sakan. Dan sejalan dengan itu,agama dan keagamaan—dalam halini sebagai sistem keyakinan yangmenyediakan konsep-konsep keper-cayaan dan makna hidup—juga

tidak dapat dipaksakan. Sebab se-suatu yang dipaksakan, tentu tidakakan menjadi sebuah keyakinanyang tulus, padahal satu keinsafanakan makna hidup dengan sen-dirinya menuntut ketulusan ke-percayaan.

NALURI KEMBALI KE ASAL II

Jika kita telusuri ke belakang,maka pangkal mula pengertian IdulFitri ialah ajaran dasar agama bahwamanusia diciptakan Allah dalamfitrah kesucian dengan adanyaikatan perjanjian (‘ahd, covenant)

antara Allah danmanusia sebelumlahir ke bumi.Perjanjian pri-mordial itu ber-bentuk kesediaanmanusia untukmengakui dan

menerima Allah sebagai “Pangeran”atau “Tuan” yang harus dihormatidengan penuh ketaatan dan sikapberserah diri yang sempurna (islâm).Hal ini di gambarkan dalam Al-Quran, Ingatlah ketika Tuhanmumengeluarkan dari anak-anak Adamketurunan mereka dari sulbinya danmenjadikan saksi atas diri merekasendiri (dengan pertanyaan), “Bu-kankah Aku Tuhanmu?” Merekamenjawab, “Ya, kami bersaksi!” (De-mikianlah) supaya kamu tidak

“Banyak sekali orang puasanamun tidak mendapatkan daripuasanya kecuali lapar.”

(Umar Ibn Khattab)

Page 18: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2158 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

berkata pada hari kiamat, “Ketikaitu kami lalai” (Q., 7: 172).

Karena setiap jiwa manusia me-nerima perjanjian persaksian ini,maka setiap orang dilahirkan de-ngan pembawaan alami untuk “me-nemukan” kembali Tuhan denganhasrat berbakti dan berserah dirikepadaNya (“berislam”). Melaluiwahyu kepada Rasul-Nya, Allahmengingatkan akan adanya per-janjian itu, agar kelak di hari kia-mat, ketika setiap jiwa menyaksikanakibat amal perbuatannya sendiriyang tidak menyenangkan, jangan-lah mengajukan gugatan kepadaTuhan dengan alasan tidak menya-dari akan adanya perjanjian itu.Sebab, analogi dengan dunia bawahsadar dalam susunan kejiwaan kita,perjanjian primordial tersebut jugatidak dapat kita ketahui dan rasakandalam alam kesadaran, namun ter-tanam dalam bagian diri yangpaling dalam, yaitu ruhani. Karenaitu, kita semua sangat rawan untuklupa dan lalai kepada kenyataanruhani itu.

Biarpun jauh sekali beradadalam bagian-bagian dasar kediriankita, namun adanya perjanjian pri-mordial itu—juga analogi denganalam kejiwaan bawah sadar—tetapmempengaruhi seluruh hidup kita.Adanya perjanjian primordial itu,sama dengan alam bawah sadar,merupakan asal-muasal pengalamantentang kebahagiaan dan kesengsa-

raan. Kita dapat memeriksa secaraanalitis kedirian kita yang terdiridari paling tidak tiga jenjang ke-wujudan: Pertama, wujud keben-daan atau jasmani (jismânî, fisio-logis); Kedua, wujud kejiwaan(nafsânî, psikologis); Ketiga, wujudkesukmaan atau ruhani (rûhânî,spiritual). Pengalaman bahagia atausengsara yang berpangkal darikeberhasilan atau kegagalan meme-nuhi perjanjian dengan Tuhan ada-lah pengalaman ruhani.

Keutuhan atau keterpecahanpsikologis merupakan pangkal pe-ngalaman senang atau susah yanglebih tinggi, dan mengatasi kondisinyaman atau tidak nyaman dengankeadaan badan yang sehat atausakit. Pengalaman bahagia atausengsara dalam dimensi ruhanilebih tinggi daripada pengalamanmaupun psikologis, apalagi fisiolo-gis, hidup manusia. Artinya, lebihhakiki, lebih abadi, dan lebihwujûdî dari yang lainnya.

Semua pengalaman fisiologisnyaman atau tidak nyaman, penga-laman psikologis senang atau tidaksenang, dan pengalaman spiritualbahagia atau tidak bahagia selaluterkait dengan terpenuhi atau tidakterpenuhinya hasrat utuk kembalike asal. Sejak dari bayi yang merin-dukan ibunya dan merasa tenteramsetelah berkumpul dengan ibunya,sampai kepada kerinduan setiaporang untuk berkumpul dengan

Page 19: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2159Ensiklopedi Nurcholish Madjid

keluarganya dan kembali ke kam-pung halaman tempat ia dilahirkanatau dibesarkan (sebagai dasar keji-waan dorongan “mudik”, baik saatLebaran di Indonesia maupun saatThanksgiving Day di Amerika),hasrat untuk kembali ke asal itulangsung ber-kaitan denganpengalaman-pe-ngalaman men-dalam pada ma-sing-masing dirimanusia.

Hasrat un-tuk kembali yangpaling hakikiialah hasrat un-tuk kembali ke-pada Tuhan, asal segala hal hidupmanusia. Analogi dengan hasratseorang anak untuk kembali kepadaorangtuanya yang diwujudkandalam keinginan naluriah untukberbakti kepada keduanya, hasratuntuk kembali kepada Tuhan jugadisertai keinginan naluriah untukberbakti atau menghambakan diri(‘abada, beribadah) dan berserahdiri (aslama, ber-islâm) kepada-Nya. Tidak ada bakat atau pem-bawaan manusia yang lebih asli danalami daripada hasrat untuk me-nyembah dan berbakti. Karena itusemua, maka ada ungkapan suci,“Kita semua milik dari Allah dankita semua kembali kepada-Nya.”Oleh karena itu, wajar sekali bahwa

seruan dalam Kitab Suci agar semuamanusia kembali (ber-inâbah) ke-pada Tuhan sekaligus dibarengi de-ngan seruan untuk berserah diri(ber-islâm) kepadaNya. Kembalilahkepada Tuhanmu dan berserah diri-lah kepada-Nya, sebelum azab datang

kepadamu. Sete-lah itu tidak adapertolongan (Q.,39: 54).

Salah satu wu-jud gerak kem-bali kepada Tu-han ialah memo-hon ampun atassegala dosa yangterjadi disertaitekad untuk ti-

dak mengulanginya, suatu gerakruhani yang disebut “tobat” (taw-bah makna harfiahnya ialah “kem-bali”). Jadi, Idul Fitri memancarkankebahagiaan ruhani manusia karenaberhasil kembali kepada Tuhan, me-menuhi perjanjian primordial.Gerak kembali kepada Tuhan adalahkecenderungan yang paling alamidan fitri pada manusia.

NALURI MENYEMBAH

Naluri utama manusia adalahnaluri menyembah. Hal ini dise-babkan, secara alami, sejak lahirmanusia sudah membawa perjan-

Page 20: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2160 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

jian primordial untuk hanya me-nyembah kepada Tuhan. Naluri ini,jika tidak tersalurkan dengan benar,akan mengarah pada apa saja, se-hingga yang dihadapi manusiabukan persoalan tidak menyembahTuhan, tetapi terlalu banyak yangdisembah. Inilah relevansinya ke-napa kredo Islam dimulai dengannegasi, lâ ilâha (tiada Tuhan), yaituuntuk membebaskan dari segalamacam kepercayaan, baru dilanjut-kan dengan illallâh (kecuali kepadaAllah). Setiap kepercayaan akanmemperbudak. Kalau kita percayakepada cincin yang dapat menda-tangkan rezeki, misalnya, secaraapriori kita telah kalah dengancincin tersebut dan dengan sendiri-nya kita menjadi lebih rendah daribatu. Inilah yang disebut syirik,yaitu menempatkan diri tidak se-suai dengan rencana Tuhan sebagaimakhluk tertinggi. Dari sini, dapatdimengerti kenapa syirik disebutdalam Al-Quran sebagai dosa yangpaling besar.

Karena persoalannya bukantidak percaya kepada Tuhan, makameski komunisme secara formalmenyatakan diri sebagai ateis, padakenyataannya tidaklah demikian.Komunisme menjadi ajaran agamayang lengkap dengan segala atribut,termasuk ibadah dan ritusnya. Halini bisa dilihat ketika anggota PKItelah menyanyikan lagu genjer-genjer, mereka bisa mengalami

ekstase. Bagi mereka, lagu genjer-genjer berfungsi sebagaimana Sha-lawat Badar bagi kalangan NU.Mereka juga memiliki kitab suci,seperti teks kapital dan kutipan-kutipan ketua Mao. Atau dapat jugadilihat bagaimana sikap orang-orang komunis di lapangan merahyang mirip dengan sikap orang-orang Katolik di Vatikan, orangYahudi di Yerusalem, orang Islamdi Makkah, yaitu sikap mensucikandiri. Maka, komunisme telah men-jadi agama, atau lebih tepatnyareligion equivalent, menyerupai aga-ma, tetapi tidak mengakui dirinyasebagai agama. Komunisme yangsedianya diciptakan untuk menolakteisme, justru berubah menjadireligion equivalent. Hal ini membuk-tikan bahwa manusia tidak mung-kin tidak bertuhan.

NALURI MENYEMBAH

Manusia menurut fitrahnya ada-lah makhluk agama. Sifat itu ber-pangkal dari naluri alamiahnya un-tuk menyembah atau mengambilkepada suatu objek, atau wujudyang dipandangnya lebih tinggidaripada dirinya sendiri, atau yangmenguasai dirinya. Dan naluri inisesungguhnya merupakan pe-nyaluran dari dorongan yang jauhada di bawah sadarnya yang men-dalam, yaitu dorongan gerak kem-

Page 21: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2161Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bali kepada Tuhan akibat adanyaperjanjian primordial denganPenciptanya itu dalam alam ruha-ni.

Perjanjian primordial itu dilu-kiskan dalam Al-Quran, demikian,“Ingatlah ketika Tuhanmu menge-luarkan, dari anak-anak Adam ke-turunan mereka dari mereka darisulbinya dan menjadikan saksi atasdiri mereka sendiri (dengan pertanya-an): “Bukankah Aku Tuhanmu?” me-reka menjawab: “Ya! kami bersaksi!”(demikianlah) supaya kamu tidakberkata pada hari kiamat: “Ketikaitu kami lalai” (Q., 7: 172)

Karena perjanjian dan persaksianprimordial (yang terjadi sebelumlahir) itu mengendap jauh sekali dibawah sadar masing-masing pribadimanusia, maka praktis tidak seorangpun menyadarinya. Namun samahalnya dengan semua pengalamanpsikologis manusia, apalagi penga-laman spiritualnya, meski telah meng-endap di bawah sadar, selamanyaperjanjian dengan Tuhan itu akanmempengaruhi hidup kita. Karenaitu ia juga akan selamanya ikut me-nentukan bahagia atau sengsaranyahidup kita. Seperti kita ketahui, per-kara ini menjadi bidang kajian psi-kologis modern, dan terutamapsikologi baru yang disebut trans-personal psychology.

Wujud nyata pengaruh peng-alaman spiritual manusia yang amatjauh di bawah sadar itu ialah do-

rongan batin yang amat kuat un-tuk menyembah. Dalam diri ma-nusia ada kerinduan yang besar se-kali untuk kembali kepada Tuhan,memenuhi janjinya dalam kalimatpersaksian tersebut. Inilah doronganuntuk beragama, sehingga sesung-guhnya membendung dorongan ituadalah pekerjaan melawan alamatau nature manusia, dan karena-nya, tidak akan berhasil. Contohnyaialah komunisme yang hendakmelarang dorongan yang kuatuntuk menyembah Tuhan itu—dorongan beragama—dan meng-gantinya dengan paham ateisme,yang kini terbukti gagal.

Karena dorongan itu tidak dapatdibendung, maka ia akan mencarisaluran ke mana saja. Jika sudah ter-salurkan dengan baik, dorongan ituakan muncul dalam bentuk-bentukamalan dan praktik penyembahanyang tidak merugikan diri manusiasendiri. Menurut rancangan Ilahi,manusia adalah puncak ciptaanTuhan, makhluk yang paling mulia.Maka manusia janganlah sampaimelakukan sesuatu yang mengu-rangi harkat dan martabatnya sen-diri sebagai makhluk yang palingmulia itu, dengan tunduk atau me-nyembah kepada selain Dia, tetapihanya kepada Allah, Tuhan YangMaha Esa saja.

Godaan untuk menyembah se-suatu yang dirasakan (secara palsu)lebih tinggi dari manusia akan

Page 22: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2162 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

menjerumuskan orang kepada syi-rik, yaitu menundukkan diri ke-pada sesuatu sesama makhluk. Ka-rena sesuatu yang dijadikan sasaransikap penyembahan itu dengansendirinya akan menundukkanorang yang menyembahnya, ke-mudian membelenggunya danmerendahkan martabatnya, makaAl-Quran menyebutnya sebagaithâghût, yang prototipenya ialahtokoh Fir‘aun. Karena itulah, AllahYang Mahakasih kepada umat ma-nusia mengirim utusanNya kepadasetiap umat, agar umat itu dapatmenyalurkan dorongan ruhaninyasecara benar, yaitu menyembahhanya kepada Allah saja, dan mem-bebaskan diri dari thâghût itu. Inidapat kita ketahui dari berbagai pe-negasan dalam Al-Quran, antaralain demikian,

Sungguh Kami telah bangkitkandalam setiap umat seorang rasul(dengan perintah): “Sembahlah olehkamu semua akan Allah saja, danjauhilah thâghût!” Di antara merekaumat itu, ada yang mendapat hidayahAllah, namun di antara mereka adapula yang jelas mengalami kesesatan.Maka mengembaralah kamu semuadi muka bumi, kemudian perhati-kanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan kebenaranitu (Q., 16: 36).

NALURI UNTUK BERBAKTI

Ada spekulasi bahwa manusiaadalah satu-satunya hewan yang me-merlukan makna hidup, sebelumkita mengetahui bahwa ternyatahewan-hewan yang lain juga me-merlukan makna hidup yang tidakbisa dan tidak mungkin kita ketahui.Kalau meloncat ke agama, ternyatamanusia itu terikat oleh suatu per-janjian primordial (primordial cove-nant) dengan Tuhan. Dalam Al-Quran ada ilustrasi bahwa sebelumlahir di dunia manusia dipanggilmenghadap Tuhan untuk dimintapersaksian, Bukankah Aku Tuhan-mu? Mereka menjawab, “Ya, kamibersaksi!” (Q., 7: 172). Jadi, menu-rut Al-Quran, manusia lahir mem-bawa dorongan naluriah untuk ber-bakti sebagai akibat dari perjanjianprimordial itu.

Potensi berbakti sebetulnya sejalandengan potensi lain yang hierarkinyalebih rendah, seperti dorongan untukkembali ke asal. Kita bisa saksikan,ketika seorang anak merindukan ibu-nya, ia tentu akan menangis, danketika ibunya ada, dia pun diam.Begitu juga orang yang merindukankampung halamannya. Tidak perluheran kalau muncul dorongan yangluar biasa untuk mudik pada waktuLebaran. Di antara sekian asal dari asal,yang tertinggi adalah Tuhan. Manusia

Page 23: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2163Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pada alam ruhaninya ingin kembalikepada Tuhan.

Kalau kerinduan seorang anakkepada ibunya berada pada levelpsikologis, kerinduan kita padaTuhan berada pada level ruhani, se-hingga ia tidak menjadi bagian darikesadaran kejiwaan kita. Ini bisa kitaanalogikan dengan konstruksi psi-kologis bahwa sebetulnya kitahanya sedikit menyadari bagian ker-ja psikologis. Hidup kita ini lebihbanyak diatur oleh apa yang tidakkita sadari. Salah satu keteranganmengenai penyakit epilepsi, misal-nya (dan ini merupakan contoh ba-wah sadar), ialah bahwa epilepsimerupakan kelanjutan dari penga-laman traumatis ketika seseoranglahir. Mungkin ada persoalan ana-tomis pada ibu sehingga sang bayimengalami sakit yang luar biasaketika lahir. Contoh lain: ibu biasamengendong anaknya di sebelahkiri, karena di bagian itu terletakjantung. Dengan mendengar detakjantung ibu, sang anak konon akanteringat dengan pengalaman pri-mordialnya di dalam rahim. Hal itumungkin terdengar seperti musik,sehingga anak mudah tertidur. Ar-tinya, banyak sekali bagian daribawah sadar yang mempengaruhihidup kita.

Perjanjian primordial kita beradapada level ruhani, yang jauh lebihdalam dari persoalan psikologi, bah-kan jika dibandingkan dengan alam

bawah sadar. Karena itu pula, per-janjian tersebut tidak bisa diingkaridengan alasan, misalnya, kita semuatidak ingat. Sebagaimana kita tidakingat saat dikandung ibu, kita akanmerasa ngeri sekali jika kita ingattentang hal itu. Akan tetapi pe-ristiwa ini mempengaruhi hidupkita. Maka, di sini ada persoalan ba-hagia dan sengsara.

NASIB AL-MASJID AL-AQSHA

Setelah Nabi Sulaiman ber-kuasa, di atas tempat peletakantâbût ia membangun masjid besaryang kemudian dikenal dengan Al-Masjid Al-Aqsha (didirikan sekitar1.000 tahun sebelum Masehi). Ka-lau kita membaca Al-Quran suratAl-Isrâ’, ada keterangan sangat me-narik yang bisa dijadikan sebagaititik tolak untuk mempelajari ba-gaimana nasib Al-Masjid Al-Aqsha.Firman Allah Swt., Dan Kami mem-beri peringatan (yang jelas) kepadaBani Israil di dalam Kitab, bahwamereka akan dua kali membuat ke-rusakan di muka bumi dan merasaunggul dengan kesombongan yangbesar (dan dua kali mereka diazab).Maka ketika peringatan pertamasudah berlaku, Kami utus kepadamuhamba-hamba Kami yang berkekuat-an dahsyat; mereka menyusup ke da-lam kampung-kampung; dan itulahperingatan yang sudah (sepenuhnya)

Page 24: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2164 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

terlaksana. Kemudian Kami berikankepada kamu giliran melawan me-reka; dan Kami bantu kamu berupaharta kekayaan dan anak-anak danKami jadikan kamu golongan yanglebih besar. Kalau kamu berbuat baik,berbuat baiklah untuk dirimu sendiri.Kalau kamu berbuat jahat, (per-buatanmu) untuk dirimu sendiri.Maka jika peringatan kedua sudahlalu (Kami mengizinkan musuh-mu-suhmu) akan merusak wajah-wajah-mu, dan mereka memasuki Kuil se-bagaimana telah mereka masuki per-tama kali, dan mereka membina-sakan segala yang berada di bawahkekuasaan mereka (Q., 17: 4-7).

Kapan itu terjadi? Menurut paraahli tafsir, yang pertama ialah ketikaNebukadnezar menyerbu Palestina,kurang lebih 600 tahun SebelumMasehi atau kurang lebih 300-antahun setelah Nabi Sulaiman.Orang-orang Babilon merajalela diseluruh pelosok Palestina; merekatidak hanya meratakan tanah Yeru-salem atau Al-Quds atau Al-Bayt Al-Maqdis, bahkan orang Yahudi di-boyong ke Irak (Babilonia) dan di-jadikan budak. Inilah masa per-budakan bangsa Yahudi.

Bangsa Babilon kemudian ber-perang dengan orang Persi. PerangPersi ini menjadi contoh bagiInggris pada waktu Perang Duniake-2. Orang Inggris kira-kira ber-kata begini kepada orang Yahudi,“Hey orang Yahudi, kami sedang

berperang melawan Jerman, kalaukamu menolong kami dan kamimenang, kamu boleh kembali kePalestina.” Itu permulaan riwayatIsrail melalui Bellfor Declaration.Dulu, orang Persi juga melakukantindakan seperti itu. “Hey orangYahudi, kita sedang berperang de-ngan orang Babilon, kalau kamimenang kamu boleh kembali kePalestina, kamu akan bebas dari per-budakan.” Ternyata Persi menang.Orang Yahudi pun diperbolehkankembal ke Palestina, diperbolehkanmembangun masjid asalkan tidakmegah; tetapi orang Persi tetap me-megang kendali.

Hal tersebut berjalan selama ra-tusan tahun, sampai datang rajaYahudi bernama Herod yangagung. Dia sebetulnya orang Arab,tetapi menjadi raja Yahudi. Sekitar30-an tahun sebelum Nabi Isa lahir,masjid yang sudah dihancurkanpun dibangunnya kembali. Konon,bangunan itu lebih hebat daripadayang semula. Ketika bangunanmasjid itu berdiri megah, Nabi Isamelihat hal-hal yang tidak beres.Meski masjid itu seolah-olah proyekmercusuar, tetapi akhlak orangYahudi sendiri telah rusak. Masjidtidak berfungsi, malahan di depan-nya terjadi praktik lintah darat.Oleh karena itu, ada cerita tentangNabi Isa yang masuk ke masjid itudan keluar sambil menendangi me-ja-meja kaum lintah darat seraya

Page 25: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2165Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mengutuk, “kalau begini suatu saatAllah Swt. akan mengirimkan azablagi kepada kalian dan masjid inipasti hancur.”

Kutukan tersebut memang ter-jadi, yaitu ketika pada tahun 70Masehi Titus dari Roma menyerbudan menghancurleburkan Palestina,termasuk masjidnya. Hal demikianterjadi karena orang Yahudi tidakmau tunduk kepada Roma. Di sam-ping itu, menurut pandangan ke-agamaan, orang Yahudi memangtelah menyimpang dari yang benar,misalnya mempraktikkan lintah da-rat. (Fenomena riba sebetulnya di-pelopori orang-orang Yahudi; istilahbangkrut di masa sekarang berasaldari bahasa Latin bankarota, bankaartinya meja dan rota artinya ro-boh).

Lebih dari itu, Titus juga mela-rang orang Yahudi tinggal di Pa-lestina. Inilah awal pengalamanbangsa Yahudi paling menyedihkanyang disebut diaspora. Diasporaartinya merana di muka bumi tan-pa tanah air dan selalu dihinaorang. Mereka hidup di ghetto-ghetto(ghetto adalah tempat kumuh, danerat sekali terkait dengan orangYahudi; kalau di Eropa, yang di-sebut ghetto adalah tempat kumuhorang Yahudi). Inilah sebetulnyayang disebut oleh Al-Quran, Me-reka selalu ditimpa kehinaan (sepertikemah) di mana pun mereka berada,kecuali bila mereka berpegang pada

tali (janji) dari Allah dan tali (janji)dari manusia (Q., 3: 112). Artinya,Bangsa Israil akan terlepas dari ke-hinaan apabila mereka memeliharahubungan baik dengan Allah dansesama manusia.

Demikianlah, orang-orang Romakemudian berusaha mengikis habissisa-sisa keyahudian dari Yerusalem.Bahkan nama Yerusalem (Al-Quds,tempat suci) pun tidak boleh di-gunakan. Yerusalem selanjutnyadijadikan pusat pemujaan kepadaDewi Aelia (sebuah patung Dewidari Roma yang namanya Aelia).Patung Dewi Aelia didirikan persisdi atas Kabah orang Yahudi. NamaYerusalem pun diganti menjadiAelia Capitolina yang berarti kotaAelia. Maka, pada waktu Umarmembuat perjanjian dengan orang-orang Yerusalem, perjanjian itudisebut “Perjanjian Aelia” (MîtsâqAelia). Setelah menjadi pusat pe-nyembahan berhala, Konstantinmasuk Kristen.

NASIONALISME

Konsep “negara-bangsa” atau“nation-state” terkait erat dengan pa-ham kebangsaan atau nasionalisme,namun hal ini tidak dalam arti sem-pit seperti terdapat dalam paham-paham kesukuan, kekabilahan,etno-nasionalisme, apalagi chauvi-nisme menurut contoh Nazisme

Page 26: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2166 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Jerman Hitler, Fasisme ItaliaMussolini dan militerisme JepangSamurai. Saat-saat dikumandangkandengan gencar pada tahap-tahapdini pertumbuhan bangsa kita,paham kebangsaan itu sempatmenjadi bahanpolemik, karenamuncul kekha-watiran bahwapaham itu akanbergeser ke chau-vinisme. Tetapipaham kebang-saan itu kemu-dian dapat dite-rima karenadiletakkan dalambingkai perikemanusiaan yang adildan beradab.

Chauvinisme sebagai pahamkebangsaan sempit yang didasarkankepada pertimbangan rasialismeatau etnosentrisme justru berten-tangan dengan paham kebangsaansejati, yang mencakup dan meng-akui kesamaan hak seluruh warganegara tanpa diskriminasi ataupembedaan atas dasar apa pun, ke-cuali yang menyangkut kadar ke-setiaan kepada tanah air dan negara.Konsep “negara-bangsa” berkaitanerat dengan paham kebangsaansejati dalam arti luas, bukan sem-pit.

NASIONALISME MODERNINDONESIA

Pengertian “nasionalisme” me-mang harus diberi kualifikasi “mo-dern”, bahkan untuk Indonesia di-letakkan dalam bingkai perikema-

nusiaan yangadil dan ber-adab. Sebab na-sionalisme “ku-no”, seperti ba-nyak dikhawa-tirkan orang,adalah ekstensipaham kesuku-an atau tribalis-me yang sem-pit dan sewe-

nang-wenang terhadap suku lain.Sebaliknya, nasionalisme modernadalah paham tentang hak bagisuatu bangsa untuk menentukkannasibnya sendiri dan, karena itu,anti-imperialisme, sejalan denganprinsip-prinsip demokrasi. Nasiona-lisme modern akan melahirkankestabilan dan akan berfungsisebagai kekuatan yang menyatukansuku-suku dan kelompok-kelompoketnis yang terpisah-pisah. Karenaitu nasionalisme merupakan unsuresensial bagi pembangunan bangsa(nation building) untuk Indonesia,sebuah bangsa dan negara yang manafragmentasi etnis dan kesukuan atau-pun unsur-unsur perbedaan sosial-kultural selalu merupakan ancaman

Page 27: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2167Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bagi stabilitas dan pembangunanekonomi.

Suatu “akibat tak disengaja”(unintended consequence) pendidikanakan muncul dan berkembang de-ngan dampak yang jauh lebih besardaripada tujuan semula pendidikanitu. Sekalipun didirikan dengan tu-juan semula untuk mendidik te-naga medis murah dari kalanganpenduduk pribumi (“dokter Jawa”)antara lain sebagai pendampingdokter-dokter Belanda sendiridalam mengatasi persoalan ke-sehatan di tanah jajahannya justrudari STOVIA dan NIAS munculbibit-bibit nasionalisme modern dikalangan masyarakat Hindia Belanda,dengan kepeloporan Dokter Wa-hidin Sudirohusodo dan DokterSutomo. Bibit-bibit dalam perse-maian STOVIA dan NIAS itukemudian bersemi dan tumbuhsubur. Mula-mula sebagai doronganlahirnya gerakan kultural priayiJawa Budi Utomo, kemudian tum-buh sebagai dorongan berkem-bangnya perkumpulan kepemu-daan dalam batas kesukuan ataukepulauan dan kedaerahan sepertiJong Java, Jong Sumatera, JongAmbon, Jong Celebes, saat kata pe-ngenal “Indonesia” yang lebih me-nyeluruh belum digunakan.

Dalam gabungannya dengan ke-sadaran umum masyarakat akankedudukan mereka sebagai golong-an yang tertindas dan tergencet

oleh kolonialisme Belanda, se-mangat nasionalisme modern itumembangkitkan gerakan SarekatDagang Indonesia (SDI) oleh HajiSamanhudi dengan cakupan pen-dukung yang tidak lagi terbatasioleh lingkungan kedaerahan ataukesukuan, tetapi meliputi seluruhwilayah Hindia Belanda. Dalamdunia kepemudaan pun tumbuhgerakan yang platform komitmen-nya lebih tinggi dan lebih luasdaripada kesukuan atau kedaerahan,seperti JIB (Jong Islamieten Bond)dan anak organisasinya, SISC (Stu-denten Islam Studies Club), yangkelak melahirkan banyak kelompokintelektual Masyumi.

Sekitar saat-saat itulah menguatkeinginan menggunakan suatunama pengenal bagi agregat kebang-saan yang sedang tumbuh. Makaistilah “Indonesia” yang sudah cu-kup lama tersimpan dalam khazanahantropologi mulai sering munculdalam wacana kaum nasionalis.Dalam makna politisnya, para pe-lajar dan mahasiswa di NegeriBelanda yang berasal dari kawasanNusantara pada tahun 1917 meng-gunakan nama “Indonesia” untukorganisasi mereka, IndonesischVerbond van Studerenden. Ketika di-asingkan ke Negeri Belanda, KiHajar Dewantara pada 1918 diDen haag mendirikan IndonesischPersbureau (kantor berita Indo-nesia). Nama “Indonesia” untuk

Page 28: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2168 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bangsa muda yang sedang di-bangun dengan penuh semangat itudigunakan Bung Hatta di NegeriBelanda dalam pleidooinya,“Indonesia Merdeka” (IndonesieVrij), Maret 1928. Kemudian diku-kuhkan dalam salah satu peristiwaamat menentukan bagi sejarahbangsa kita, yaitu Sumpah Pemuda,28 Oktober 1928. Dikobarkan lagioleh Bung Karno dalam pidato“Indonesia Menggugat” (IndonesieKlag Aan), 1930.

Penyebutan nama “dagang” da-lam gerakan Sarekat Dagang Islamrintisan saudagar Solo Haji Sa-manhudi menunjukkan adanyagaris kelanjutan historis, kultural,dan ekonomis dengan keadaanumum Asia Tenggara sebagai bagiandari budaya hemispheric Islam sebe-lum masa jajahan Barat. Tetapi ke-tika SDI mengembangkan dirinyamenjadi SI (Sarekat Islam) dan me-ninggalkan agenda perjuangan yangterbatas hanya kepada bidang per-dagangan, gerakan Haji Samanhudisecara tidak terhindarkan bersen-tuhan dengan bibit-bibit gagasannasionalisme modern rintisan kaumpribumi terdidik seperti Wahidindan Sutomo. Maka ketika berkem-bang pesat dengan basis perge-rakannya di Surabaya di bawah pim-pinan Haji Omar Said Tjokroa-minoto, SI benar-benar menjaditempat persemaian gerakan nasio-nalis radikal yang menjadikan ke-

merdekaan bangsa sebagai tujuanperjuangan. Meskipun dinamika itukelak berimbas negatif kepada ke-organisasian formal SI yang mem-buatnya pecah menjadi “SI Putih”dan “SI Merah”, namun geloranasionalisme radikal yang ditebar-kan di seluruh medan pergerakanbangsa berkembang dinamis ber-gulung-gulung menjadi energipolitik yang tidak terlawan. Sebuahbangsa baru kemudian benar-benarlahir ke dunia, menunggu pertum-buhannya mencapai kedewasaanpenuh melalui kemerdekaan daripenjajahan. Sebuah bangsa yangtidak mendasarkan eksistensinyakepada rasialisme, etnisisme, sek-tarianisme dan lain-lain pertimbang-an eksklusif, tetapi kepada cita-citabersama menciptakan mashlahatumum, kesejahteraan bagi semua.

NATION BUILDING

Indonesia merupakan suatu ne-geri dengan aneka pola budaya.Pandangan relativistis dan kecen-derungan sinkrestis yang kuat dari pen-duduknya, khususnya orang-orangJawa, menjadikan budaya Indonesiapaduan dari unsur-unsur budayayang ada—animisme, Hinduisme,Budhisme, Islam, Kristen, sampaimodernisme atau westernisme.

Karena itu, sulit sekali bagipemimpin bangsa Indonesia meng-

Page 29: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2169Ensiklopedi Nurcholish Madjid

gariskan suatu kebijaksanaan kul-tural tertentu berdasarkan suatupola kultural tertentu yang sesuaidengan dan dapat diterima olehseluruh rakyat.

Memang, Indonesia merupakansuatu negara Muslim, yaitu sebuahnegara yang mayoritas penduduk-nya adalah Muslim atau mengakusebagai Muslim. Namun, metodepenyebarannya (penetrasi damai)telah menyebabkan Islam tidak di-anut secara mendalam dan hanyanominal di banyak wilayah negeriini. Hal ini dikukuhkan oleh kenya-taan bahwa Islam yang sadar diri,yang biasanya diwujudkan olehkelompok-kelompok politik Islam,hanya terdapat pada hampir sepa-ruh penduduk yang, selama masa-masa penjajahan, tersisihkan hampirdalam setiap segi kehidupan,khususnya pendidikan.

Nasionalisme Indonesia yangmencoba mendapatkan dari kea-daan-keadaan yang ada, atau men-ciptakan, sesuatu yang baru yangsesuai dan dapat diterima oleh se-mua kelompok, sejauh ini tampak-nya tak berhasil. Kultur nasionalsejati bangsa ini memungkinkanseluruh orang Indonesia berkem-bang hanya melalui nation building,yang memakan waktu lama danmemerlukan keseriusan dan pela-tihan atas generasi baru yang me-miliki pandangan yang sepenuhnyaberbeda. Namun, agar bisa dite-

rima, keseluruhan filsafat haruslahkeindonesiaan, sejenis versi terse-lubung dan suatu ideologi yangditerima di mana-mana, meski kitatidak pernah ragu mengadopsi, dariyang lain, teknik-teknik yang ber-manfaat atau sesuai.

NATION-STATE

Para pendiri negara kita sejaksemula telah menggagas terben-tuknya sebuah negara-bangsa ataunation-state. Meskipun dalam pan-dangan politik Eropa gagasan ne-gara-bangsa itu merupakan hal barusehingga secara lengkap seringdisebut “negara-bangsa baru” atau“modern nation-state”, namun cikalbakal gagasannya, bahkan pelaksa-naan penuhnya, telah ada dan per-nah terjadi secara nyata pada masa-masa sebelum zaman “modern” se-karang ini.

Kita semua seluruh warga bangsaIndonesia, lebih-lebih kaum Mus-lim yang merupakan golongan ter-besar, harus benar-benar memaha-mi pengertian “negara-bangsa” ataunation-state itu. “Negara-bangsa”adalah suatu gagasan tentang negarayang didirikan untuk seluruhbangsa. Pengertian “bangsa” atau“nation” dalam bahasa Arab seringdiungkapkan dengan istilah ummah(ummat-un, umat), seperti “UnitedNations”, “Perserikatan Bangsa-

Page 30: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2170 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Bangsa”, yang terjemah Arabnyaialah “Al-Umam Al-Muttahidah”,“Umat-umat Bersatu”. Jadi “negara-bangsa” adalah negara untuk seluruhumat, yang didirikan berdasarkankesepakatan bersama yang mengha-silkan hubungankontraktual dantransaksional ter-buka antara pi-hak-pihak yangmengadakan ke-sepakatan. Tuju-an negara-bangsaialah mewujud-kan mashlahat umum (dalam pan-dangan kenegaraan Salaf disebut al-mashlahah al-‘âmmah atau al-mash-lahah al-mursalah, padanan penger-tian general welfare), suatu konseptentang kebaikan yang meliputiseluruh warga negara tanpa kecuali.Dari sudut pandang itu, negara-bangsa berbeda dengan negara ke-rajaan yang terbentuk tidak ber-dasarkan kontrak sosial dan transaksiterbuka, tetapi karena kepeloporanseorang tokoh kuat yang dominan.Karena itu, negara kerajaan berdiridemi kejayaan seorang raja dandinastinya. Sedangkan negara–bang-sa, berdasarkan kontrak sosial dalampembentukannya, bukanlah negaradinastik. Dalam negara-bangsa,semua kebijakan pemerintah harusdibuat dengan sepenuhnya tundukkepada mashlahat umum.

NATSIR SEORANG DEMOKRATMODERN

Mohammad Natsir adalah seo-rang manusia humanis yang me-nampilkan diri di dalam nilaikemanusiaan secara penuh. Ini

dikarenakan be-liau seorangMuslim. Manu-sia disebut lebihdahulu diban-dingkan Muslimkarena sebelummenjadi Mus-lim, kita memi-

liki fitrah manusia. Muslim ha-nyalah atribut formal, sedang setiaporang dilahirkan dalam keadaanfitrah. Dengan demikian kemanu-siaan adalah primordial, artinya iamelekat pada diri kita sejak kitabelum lahir.

Ada suatu teori yang mengata-kan bahwa keyakinan seseorangmempengaruhi perilakunya, tidakhanya dalam perilaku sehari-harimelainkan juga dalam sikap yanglebih besar seperti sikap politik,sosial, dan sebagainya. Dalam kait-an ini, kita bisa menduga bahwamanusia Natsir sangat banyak di-pengaruhi oleh keislamannya. Initerbukti tidak hanya dalam tingkahlaku yang tercatat sebagai fakta se-jarah, melainkan juga dari warisanintelektualnya berupa tulisan. Sifatkemanusiaan yang kemudian me-

Meskipun benar efek kebersamaandalam zikir berpengaruh secarapsikologis, tetapi yang paling pentingdalam zikir adalah dalam hati. Itu yangdisebut zikir khâfî.

Page 31: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2171Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nyatu dengan keislaman, denganIslam sebagai sumber ilham tingkahlaku, menjadikan seorang Natsirsangat responsif terhadap perkem-bangan zaman. Karena itu, hampirsemua literatur Barat tentang Natsirdan Masyumi selalu menyatukanperkataan demokrasi dan keadilansosial. Artinya, Natsir dan kolega-nya di Masyumi adalah orang-orangdemokrat yang memperjuangkandemokrasi dan keadilan sosial.Akibatnya orang Masyumi disebut“kiri Muslim”, yakni orang yangmemiliki komitmen sangat emo-sional terhadap cita-cita keadilansosial. Karya-karya Cornell banyakmendukung hal ini.

Ketika seorang orientalis ber-nama Montgomary Watt diundangmenghadiri seminar tentang biografiNabi Muhammad di Islamabad,pertengahan tahun 70-an, MuhammadNatsir datang mewakili Indonesia.Ketika Watt diminta kesannya ten-tang seminar tersebut di depansivitas sebuah universitas di AmerikaSerikat, dia menyatakan kekece-waannya terhadap peserta seminar,kecuali pada Natsir. Sebab, dalampandangannya, hanya Natsir yangmampu mengemukakan sosok Nabiyang memiliki respons terhadapperkembangan zaman. Malah,Natsir disebut oleh Watt sebagaiseorang akomodasionis kreatif—suatu istilah yang bersayap, yangNatsir sendiri tidak menyetujuinya.

Tetapi yang dimaksud Watt bukan-lah orang yang tidak punya prinsip,melainkan orang yang tahu situasidan kemudian melakukan penye-suaian (adjustment) seperlunya.Dalam konteks itu, Natsir disebutkreatif. Pengertian akomodasi di sinipun bukan akomodasi pada peme-rintah, melainkan bersikap res-ponsif pada zaman.

Jika melihat argumen Natsir da-lam tulisannya tentang demokrasi,pandangan itu barangkali sudahtidak asing. Tetapi di tangan Natsir,demokrasi mempunyai dimensi daninterpretasi yang luas, seperti mu-syawarah. Salah satu kata kunci wa-wasan politik yang dikembangkanoleh Natsir adalah syûrâ (musya-warah) sebagai konsep demokrasi.Syûrâ dalam pandangan Natsirbelakangan diterjemahkan sedemi-kian rupa sehingga memiliki banyakkecocokan dengan konsep demo-krasi modern. Kita bisa menyim-pulkan bahwa Natsir adalah se-orang demokrat modern, yaitumemberikan setiap orang hak kebe-basan bicara dan menyatakan pen-dapat serta menghargai pendapat.

Sejak semula, orang-orangMasyumi, di mana Natsir diidola-kan, sangat artikulatif terhadap ma-salah hak asasi. Dengan demikian,menurut hemat saya, motif per-lawanan Natsir terhadap BungKarno pada zaman dulu disebabkankarena Bung Karno dianggap

Page 32: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2172 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sebagai orang yang merampas hakasasi.

NATSIR SEORANG UNIVERSALIS

Natsir adalah seorang yangsangat optimistismenghadapi za-man. Dia tidaktakut terhadap mo-dernisasi. Bah-kan dia sendiritampil sebagaibapak modernisIslam di Indo-nesia. Saya seringmengemukakanbahwa bapakmodernitas di Tanah Air adalah HajiAgus Salim. Tetapi Natsir adalahpenerus yang paling konsisten.Alasannya, antara lain, karenaNatsir berpendidikan modern.Analisis terakhir, Natsir denganMasyumi merupakan suatu kelom-pok—kalau dilihat secara sosio-logis—intelektual lapis pertamayang terbaik di Tanah Air.

Mereka adalah kelompok orangterbaik hasil episode Belanda dalamarti positif. Apalagi mereka ke-mudian menjadi universalis, namunbukan nasionalis yang atavis dannativis. Saya tetap melihat Natsirsebagai nasionalis. Buktinya, beliaumaju dengan mosi integral pada

1950-an dan kemudian diberi ke-sempatan membentuk kabinet.

Kelebihan Natsir dari yang lainadalah bahwa Natsir bebas dariatavisme dan nativisme. Atavismeadalah segala sesuatu dari masa laluyang sungguh-sungguh selalu baik.

Natsir tidak me-lihat apa punyang diwariskanmasa lalu selalubaik. Dia tidakjuga menjadiseorang nativisyang berangga-pan bahwa se-tiap pahamyang berasal da-ri negeri sendiri

selalu baik. Namun, sifat uni-versalitas Natsir justru menjadisumber kegagalannya, yaitu ketikadia menjadi universalis, dengancita-citanya yang tinggi, beliauseolah mengawang di angkasa dantidak berpijak pada realitas kulturalmayoritas, terutama suku Jawa.Sepak terjang seorang universalisyang berkeinginan membentukmasyarakat sedemikian ideal adalahbagaikan lampu pijar di tengahlautan. Karena tidak berpijak padakultur yang ada di Indonesia, diatidak bisa mengalahkan BungKarno.

Page 33: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2173Ensiklopedi Nurcholish Madjid

NEGARA ADIL SEBAGAIDAMBAAN

Di kalangan Sunni, Ibn Taimiyahtelah mendaftar seratus kesalahanAli, padahal kita menganggap parasahabat tidak bisa salah (infallible).Tentu, Ibn Taimiyah mereaksiorang-orang Syiah yang menga-takan bahwa Ali bersifat suci dantidak membuat kesalahan. Misal-nya, ketika Ali hendak kawin lagi,Nabi mengatakan, “ceraikan sajaanak saya.” Penulis kira umat Islamharus dilatih menghadapi kenyataantersebut, tanpa melupakan bahwadi balik itu semua ada intensitaskeinginan untuk melaksanakanpesan-pesan Islam. Maka, sebuahhadis bisa dikritik sebagai sebuahproyeksi. Mu’awiyyah, misalnya,memenuhi ramalan Nabi bahwapada (1) periode kenabian terdapatrahmat, (2) periode kekhalifahanterdapat rahmat dan, (3) periodekerajaan terdapat rahmat; Mu’awiyah-lah yang pertama kali memper-satukan umat Islam seluruh duniayang terpecah-belah setelah ‘Utsmanmeninggal.

Sekarang masalahnya, di sam-ping kekhalifahan sebagai sistempemilihan, ada sistem kerajaan yangakhirnya diakui sebagai sistem pe-warisan. Ini berarti bahwa idetranscends history. Jadi, kalau sistemkekhalifahan itu benar, idenya lebih

tinggi dari itu. Di sini, penulis kiraide yang terpenting adalah keadilan.Penulis pernah sedikit berpolemikdalam majalah Tempo karena pe-nulis mengutip Ibn Taimiyah yangmengutip Ali, “Sesungguhnya Allahmendukung negara yang adil mes-kipun dipimpin orang kafir, dantidak mendukung negara zalimmeskipun dipimpin orang Muslim.”Kemudian Ali mengatakan, “Duniaakan tetap bertahan meskipun kafirdan adil, dan akan hancur meskipunIslam.”

Ibn Taimiyah mengartikan ke-adilan sebagai hukm ‘âmm, generallaw, natural law, yaitu sesuatu yangobjektif dan tidak tergantung padaorang. Orang sering memahamikhilâfah—seperti Saudi Arabia danIran—sebagai negara yang palingIslami di muka bumi. Padahal da-lam praktik, masing-masing menu-duh satu sama lain bukan Islami.Bagi penulis, meski negara kesu-kuan, Saudi Arabia adalah Islami,dan dari segi idenya banyak halyang baik. Sebaliknya, Iran jugabegitu. Masing-masing being Isla-mic. Dalam konteks ini, penuliskira begitulah maksud Abdurrah-man Wahid ketika meminta agartidak mengidealisasikan sejarahIslam. Penulis sendiri mengkritikMuhammad Natsir karena meng-anggap Islam sebagai ideologi.

Page 34: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2174 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

NEGARA ISLAMNEGARA MILITER

Barangkali, sekarang relevanuntuk dikemukakan, ada indikasibahwa negara Islam dahulu adalahnegara militer. Seluruh orang Islammenjadi anggota militer atau ten-tara. Oleh karena itu, Islam tidakpernah kehabisan tentara. Inilahyang menimbulkan persoalan bagiBernard Lewis, bahwa pada zamanIslam, orang Yahudi mengalami ke-majuan luar biasa, tetapi merekatetap sebagai warga negara kelas dua(second citizens), karena tidak mung-kin mereka menjadi anggota tentara.Di sini ada persoalan murtad, “ke-luar dari Islam”. Orang murtad di-hukum bunuh. Mengapa hukumsemacam itu muncul, padahal tidakdisebutkan dalam Al-Quran danhadis? Karena, dalam bahasa seka-rang, orang Islam yang pindahagama berarti melakukan disersi. Dimana pun disersi dihukum bunuh.

NEGARA-NEGARA MAJU

Disebutkan bahwa Jepang ber-ada di urutan ketiga dalam jajarannegara-negara modern, disusulnegara-negara Slavia (orang-orangEropa Timur yang beragama Kris-ten (Katolik) dan Yunani (Orto-dok). Selanjutnya adalah Negara-negara Industri Baru (New Indus-

trialized Countries—NIC’s) yangoleh pers Barat sering dijuluki“Little Dragons”, yaitu Korea Sela-tan, Hongkong, Taiwan dan Singa-pura. Dasar etik mereka, setidak-tidaknya menurut Lee Kwan Yew,berasal dari Konfusianisme. LeeKwan Yew menyebutnya Asia Va-lues, tetapi yang dia maksud ialahKonfusianisme.

Kalau diurut terus, India ter-nyata lebih maju dibanding negaramana pun. Di bidang ilmu penge-tahuan dan teknologi (iptek), Indiaadalah negeri dengan jumlah kilo-meter kereta api terpanjang ketigadi dunia. Yang menakjubkan, selu-ruh rolling stock-nya, yaitu barangyang menggelinding di atas rel,dibuat oleh India sendiri. Indonesiatentu saja belum mencapai tingkat-an itu. Bahkan Madiun (JawaTimur) yang dibanggakan sebagaipusat Industri Kereta Api, hanyabergerak di tingkat assembling (pe-masangan), belum bisa membuatbadan kereta, alias masih harusmengimpor. India memang belummembuat pesawat (sipil) sendiri,berbeda dengan Indonesia yangsangat bangga dengan pesawat N-250. Tetapi tak boleh dilupakanbahwa India telah berhasil mem-buat pesawat militer, meskipun li-sensinya dari Rusia. Ini bukti bahwaIndia telah sangat maju dari segiindustri dan ilmu pengetahuan. Disamping itu, beberapa ilmuwan

Page 35: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2175Ensiklopedi Nurcholish Madjid

India memperoleh hadiah Nobel,seperti Chandra Sekhar sebagai pe-nemu teori “Big-Bang” dari Uni-versitas Chicago (meskipun secaraformal bukan warga negara India,tetapi dia adalah orang India).Banyak lagi lainnya. Para pakar dibidang komputer (microsoft, apakahWindows, Word for Windows, dan se-bagainya) juga berasal dari India.Jadi, India sebenarnya adalah ne-gara maju, hanya miskin.

Di urutan berikutnya adalah(baru) negara-negara Islam. Meski-pun di urutan belakang, tetapi tidakberarti bahwa negara-negara Islamadalah paling miskin. Beberapanegara (seperti negara-negara Teluk)justru luar biasa kaya. Tetapi keka-yaan mereka (minyak) ibarat di te-mukan “di belakang rumah”, yangmasih akan berlangsung satu-duagenerasi. Artinya, kekayaan tersebutbelum mempunyai dampak nyatadi dalam soal kemajuan Iptek.

Sekarang memang telah terlihatpenggunaan yang bijaksana terha-dap kekayaan itu. Tetapi negara-negara Islam belum bisa disebutnegara modern, kecuali kemo-dernan dalam arti lahiriah (sepertidalam hal bangunan). Sebab diArab Saudi, misalnya, yang paling“halal” ialah teknologi. Sementarailmu-ilmu sosial masih dianggap“haram”, apalagi falsafah. Di sana,teknologi cukup dihargai, sehinggauniversitas yang paling bergengsi di

Arab Saudi bukanlah UniversitasIslam Madinah (bahkan justru yangpaling rendah), melainkan DahranPetroleum University, universitasminyak yang semua desainnyaberasal dari Amerika, dan peng-ajarannya dalam bahasa Inggris.Itulah universitas yang didambakanoleh semua mahasiswa dari kalang-an elite Saudi. Urutan berikutnyaadalah universitas di Riyadh (dulubernama Universitas Riyadh), laluUniversitas King Abdul Aziz, barukemudian universitas-universitasyang khas agama seperti UniversitasUmmul Qura di Makkah dan Uni-versitas Islam Madinah di Madinahdi mana banyak orang Indonesiayang belajar. Universitas keagamaanjustru pilihan terakhir bagi orangSaudi.

NEGASI DAN AFIRMASI

Kalimat syahadat “Tidak adaTuhan selain Tuhan” mengandungnegasi dan sekaligus afirmasi. Untukmemahami masalah ini, marilahkita perhatikan secara lebih cermatarti yang terkandung dalam kalimatsyahadat ini. Kalimat itu merupa-kan garis pemisah antara siapamukmin dan siapa kafir. Dalam ka-limat itu terkandung dua penger-tian: peniadaan (negation) danpengukuhan (affirmation). Per-kataan “tidak ada Tuhan” adalah pe-

Page 36: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2176 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

niadaan, dan perkataan “melainkanAllah atau Tuhan itu sendiri” adalahpengukuhan. Cobalah perhatikan,betapa Islam, yang mengajarkantauhid, itu justru memulai denganajaran yang meniadakan sama sekali(istilah Arabnya: nafy-un li al-jins)suatu tuhan atau ilâh. Memperhati-kan hal ini adalah penting sekali.Dan dalam syahadat itu, dengansegera disusul dengan pengecualianbahwa tidak semua tuhan itu tidakada, kecuali satu, yaitu Tuhan itusendiri, atau Allah (Allah adalah Ilâhyang telah memperoleh awalan alsebagai definite article). Jadi, negasiketuhanan dalam kalimat syahadatadalah negasi yang terbatas, tidakmutlak. Sebab, memang tidakdemikian yang dimaksudkan. Yangdimaksudkan ialah membebaskanmanusia dari berbagai jenis ke-percayaan kepada tuhan-tuhan yangselama ini dianut, kemudian me-ngukuhkan kepercayaan kepadaTuhan yang sebenarnya.

Kalau kita hendak membahasmasalah tersebut secara sedikit lebihluas, dapatlah digambarkan demi-kian:

Agama (Islam) mengatakan bah-wa manusia pertama (Adam danHawa) diajari tentang kepercayaanyang benar. Pasti, ajaran itu mula-mula adalah sederhana, sesuai de-ngan kemampuan pemahamanmanusia. Kemudian ia disempur-nakan secara bertahap, dengan di-

utusnya rasul-rasul yang berda-tangan sesudahnya. Rasul-rasul itu,selain bertugas membawa ajarantentang kepercayaan, atau agamayang lebih lengkap, juga melurus-kan kembali umat manusia yangsudah mulai menyimpang dariajaran sebelumnya. Sampai akhir-nya tiba kerasulan Nabi Muhammad.Beliau merupakan utusan terakhirTuhan, dengan tugas final danuniversal.

Tetapi, guna mendapatkan gam-baran lebih terang tentang prosesitu, kita gunakan segi historissebagai bahan pembahasan kita.Dan masih harus kita sempitkanlagi dengan mengambil tanah airkita sendiri sebagai misal.

Menurut para ahli sejarah—sebagaimana diajarkan di sekolah-sekolah—bangsa Indonesia mula-mula menganut kepercayaan ani-misme atau dinamisme. Kemudiandatang agama Hindu dan Buddha,yang relatif lebih sempurna daripadakepercayaan asli tersebut. Tetapi,agama Hindu dan Buddha sangatmentolerir animisme tersebut,bahkan menyerapnya menjadi ba-gian dari dirinya sendiri. Hal inimengakibatkan sisa-sisa animisme itumasih tampak jelas dalam praktik-praktik agama Hindu dan Budhhadi Indonesia, sehingga, ketika Islamdatang, agama baru ini meng-hadapi keadaan yang tidak jauhberbeda dengan keasliannya dulu di

Page 37: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2177Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bidang kepercayaan. Sekarang Islammengajarkan syahadat yang meru-pakan pangkal tolak Tauhid.

NEGERI PERDAMAIAN

Hakikat kehidupan dunia ialahbahwa ia sangat menarik dan meng-giurkan, tetapi bersifat sementaradan jangka pendek (‘âjilah). Maka,bagi mereka yang memusatkan per-hatiannya hanyakepada kehidup-an duniawi akanmendapatkankekecewaan dankepedihan hi-dup. SedangkanAllah menyerumanusia untukmemasuki negeriperdamaian atauDâr Al-Salâm.Hal ini dengan jelas dapat dipa-hami dari (Q., 10: 24-25):

Sesungguhnya perumpamaan hi-dup duniawi hanyalah bagaikan airhujan yang Kami turunkan darilangit, kemudian berpadu dengantumbuhan bumi yang menjadi ma-kanan manusia dan binatang; se-hingga tatkala bumi mulai berhiasdiri dan tampak indah menarik, danpenghuninya menyangka bahwa me-reka mempunyai kekuasaan atasbumi itu, tiba-tiba datang perintahKami di malam atau siang hari, ke-

mudian Kami jadikan bumi itu gun-dul seolah-olah tidak pernah terjadisesuatu apa pun hari kemarinnya.Demikianlah Kami menjelaskanayat-ayat Kami untuk kaum yangberpikir. Dan Allah menyeru kepadaNegeri Perdamaian, serta menun-jukkan siapa yang dikehendakiNyakepada jalan yang lurus.

Bahwa kehidupan yang penuhkedamaian merupakan sesuatu yangdijanjikan oleh Allah kepada umat

manusia melaluiajaran-Nya, da-pat ditarik dariayat-ayat terse-but; juga dapatdisimpulkan da-ri ayat-ayat lain-nya:

Inilah jalanTuhanmu yanglurus. Sungguh,Kami telah me-

nerangkan ajaran itu untuk kaumyang berpikir (ingat). Bagi merekaialah Negeri Perdamaian (Dâr al-Salâm) di sisi Tuhan mereka, danDia menjadi pelindung mereka ka-rena apa yang mereka pernah ker-jakan (Q., 6: 126-127).

Dengan jelas sekali jalan lurusyang mengantarkan manusia ke Ne-geri Perdamaian itu dikaitkan de-ngan kerasulan, risâlah atau missionNabi Muhammad yang menerimawahyu Al-Quran itu (Q., 42: 52-53):

Page 38: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2178 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Demikianlah Kami telah mewah-yukan kepadamu ruh (jiwa) dariperintah Kami. Engkau tidak menge-tahui sebelumnya apa itu kitab suci,tidak pula apa itu iman. Tetapi,Kami telah menjadikannya cahayayang dengannya Kami memberi pe-tunjuk kepada siapa saja yang Kamikehendaki di antara hamba-hambaKami. Dan sesungguhnya engkau(Muhammad) benar-benar menun-jukkan ke arah jalan yang lurus.Yaitu jalan Allah yang menguasaisegala sesuatu di langit dan di bumi.Ingatlah, bahwa kepada Allah jugasegala perkara itu menuju.

Jadi, kehidupan yang penuh ke-damaian itu akan dialami olehmanusia, jika ia mengikuti petunjukyang dibawa oleh Nabi Muham-mad sebagaimana termuat dalamAl-Quran, yang berisi ruh atau jiwaperintah Tuhan (rûh-un min al-amri). Jiwa perintah atau ajaran ituhendaknya menyatu begitu rupadengan diri dan jiwa manusia, se-hingga menjadi cahaya (nûr) yangmenghayati, menghangati danmenapasi seluruh hidup manusia.Semangat demikian, yaitu semangatyang timbul karena resapan men-dalam akan rasa ketuhanan YangMaha Esa (tawhîd), akan melahir-kan kehidupan penuh moral atauakhlak. Dengan semangat itu selu-ruh kegiatan hidup manusia me-miliki nilai sebagai kebaktian atauibadah; sebab, kegiatan itu dilaku-

kan dalam satu kesatuan semangatyang menjadikan Tuhan sebagaisatu-satunya asal dan tujuan hidup.Kehidupan yang tak mengenal rasatakut atau khawatir, karena peng-hayatan yang tulus dan mendalamakan rasa ketuhanan Yang Maha Esaitu dengan gamblang dilukiskandalam (Q., 41: 30-32):

Sesungguhnya, mereka yang ber-kata: “Tuhan kami ialah Allah,Tuhan Yang Maha Esa,” kemudianmereka itu teguh dan mantap, paramalaikat akan turun kepada merekadan berkata: “Janganlah kamu me-rasa takut atau khawatir, dan ber-gembiralah dengan adanya surgayang dijanjikan untuk kamu. Kami(para malaikat) adalah teman-temankamu dalam hidup dunia dan diakhirat. Dan di sana bagimu apayang diinginkan oleh jiwamu, dan disana bagimu apa yang kamu ke-hendaki. Itulah sebagai ganjaran dariYang Maha Pengampun dan MahaPenyayang.”

Demikian pula dalam (Q., 46:13-14):

Sesungguhnya, mereka yang ber-kata: “Tuhan kami ialah Allah,”kemudian teguh dan mantap, makatidak ada rasa takut menimpa merekadan tidak pula mereka gelisah.Mereka itulah penghuni surga, kekaldi dalamnya; sebagai balasan atasapa yang pernah mereka lakukan.

Kesungguhan peresapan rasa ke-tuhanan dan penghayatan akan

Page 39: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2179Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kemahahadiran-Nya dalam setiapsaat dan tempat, yang melahirkanketinggian budi pekerti, itu akandengan sendirinya terpancar dalamkesungguhan hati dalam ikut sertamenegakkan keadilan di antara se-sama manusia. Komitmen kepadaperjuangan kemanusiaan itu meru-pakan kelanjutan sejati dan do-rongan wajar dari rasa ketuhananatau takwanya. Takwa mendasarirasa kemanusiaan, dan kemanusiaanitu merupakan manifestasi-Nyayang sejati:

Tahukah engkau siapa yang men-dustakan agama? Yaitu dia yang tidakmemperhatikan anak yatim dan tidakpula tegas membela orang miskin.Karena itu, celakalah orang-orangyang sembahyang, yang lupa akansembahyang mereka itu sendiri, danyang pamrih serta enggan berderma(Q., 107: 1-7).

Perpaduan dan kesejajaran antaraketuhanan, yang melahirkan budipekerti luhur, dan kemanusiaanyang menjadi manifestasi budi itu,secara implisit dapat dipahami dariperpaduan dan kesejajaran antaraiman dan amal, shalat dan zakat,serta dinyatakan secara simbolis da-lam shalat, yang diberi batasansebagai ibadah yang dibuka dengantakbîr (membuka komunikasi de-ngan Allah, dimensi vertikal darihidup) dan disudahi dengan salâmdan taslîm (meneguhkan tekad dankomitmen untuk menegakkan per-

damaian sesama hidup di kanankiri, khususnya sesama manusia, di-mensi horisontal hidup yang be-nar).

NEGERI-NEGERI MODERNBARAT DAN AGAMA

Jika ada sesuatu yang patut kitaucapkan terima kasih kepada bang-sa-bangsa Barat, maka yang ter-penting barangkali ialah karenamereka menyediakan kepada kitakesempatan menarik pelajaran daripengalaman mereka sebagai kelom-pok umat manusia yang terlebihdahulu menjadi modern denganberbagai permasalahannya. Menge-tahui apa yang telah dialami olehBarat dalam rangka proses menjadimodern dan ongkos-ongkos yangharus mereka bayarkan, dapat men-jadi cermin bagi kita untuk melihatkemungkinan apa yang kiranya akanterjadi pada kita kelak jika kitamengalami proses transmutasi yangsama.

Pembahasan tentang negeri-ne-geri modern Barat yang menyang-kut masalah keagamaan bisa dilaku-kan dengan sikap pilih-pilih(selective), atau pemusatan perha-tian kepada segi-segi yang palingrelevan saja. Meskipun begitu kitaberharap tidak akan kehilanganperspektif kenyataan ruwetnya ma-syarakat-masyarakat Barat, sehingga

Page 40: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2180 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

suatu kesimpulan apa pun yang kitabuat akan masih memiliki keabsah-an secukupnya.

Michael Baigent dan kawan-kawan yang banyak sekali men-curahkan perhatian untuk risettentang suatu segi tertentu sejarahagama Kristen di Eropa, menilaibahwa masyarakatBarat sekarang inisedang mengalamikrisis epistemolo-gis, yaitu krisisyang membuat me-reka tidak lagi me-miliki kejelasantentang pengeta-huan dan maknahidup. Ilmu pengetahuan yangmenggempur dahsyat dogmatikaKristen di sana sejak masa-masadini, introduksi rasionalisme Islammelalui falsafah Ibn Rusyd (kelakdisebut Averroisme Latin), yang di-teruskan ke masa-masa kekejamaninkuisisi, kegilaan pemeriksaan danpenyiksaan atas para perempuan“sihir”, kemudian disahkan oleh po-lemik-polemik kefalsafatan sampaimasa mutakhir ini, telah membuatagama di sana kehilangan banyaksekali kemampuannya untuk ber-tindak sebagai penjelas persoalanhidup dan pemberi makna kepadahidup itu. Proses penisbian yangtidak bisa lagi ditahan oleh agamayang dikenal di sana telah mem-buat Barat, menurut ungkapan no-

velis Austria terkemuka, RobertMusil, mengalami “kenisbian pan-dangan yang bertumpu kepada ke-panikan epistemologis.” Di balikkemewahan hidup material yangkini dinikmati masyarakat-masya-rakat Barat, menyelinap “rasa putusasa”, suatu ketakutan yang sering

kalut oleh tidakadanya maknahidup, ketidak-pastian semuapengetahuan,kemustahilanmengatakan de-ngan pasti apayang diketahuiseseorang atau

bahkan bahwa dia itu tahu. Maknadan pengetahuan menjadi nisbi,berubah dan bersifat sementaraseperti halnya dengan apa saja yanglain.

Kekacauan epistemologis ini, se-panjang keterangan Baigent, agaknyaantara lain disebabkan oleh tidakmempunyai agama yang dikenal disana untuk mengakomodasi ilmu pe-ngetahuan, akibat kesulitan menda-patkan kejelasan tentang hubunganorganik ilmu pengetahuan itu de-ngan keseluruhan sistem keimananyang ada. Akibat selanjutnya ialahbahwa “kemajuan”, “budaya” dan“peradaban” menjadi lepas dari kon-trol agama dan, lebih jauh lagi,bahkan tumbuh menjadi sebuahbentuk agama tersendiri. Sejak in-

“Barang siapa berijtihad danmenghasilkan kesimpulan yangbenar maka dia mendapatkan duapahala sedangkan kalau kesim-pulannya keliru dia masih dapatsatu pahala.”

(Hadis)

Page 41: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2181Ensiklopedi Nurcholish Madjid

troduksi falsafah Ibn Rusyd (rasio-nalisme Aristoteles yang telah di-Islamkan) ke dunia Barat, sistemkeimanan di sana telah menunjuk-kan konfliknya yang tak terda-maikan dengan ilmu pengetahuan.Walaupun begitu, keadaan yangmenimbulkan keputusasaan dari takterkendalinya ilmu pengetahuanoleh agama di Barat itu menggejaladengan hebat pada saat sebelumpecahnya Perang Dunia Pertama.

Sebenarnya, kemajuan, budayadan peradaban, pada masa sebelumtahun 1914, telah menjadi sebuahbentuk agama tersendiri. Atas namaitu semua, apa saja dapat diakomo-dasi dan ditopang. Dan sampai ba-tas bahwa semuanya itu benar-be-nar “menggabungkan banyak halmenjadi satu”, dan melengkapi ma-nusia dengan kesadaran makna, tu-juan dan pembenaran, semuanya itudapat dikatakan sebagai mempunyaifungsi tradisional sebuah agama.

Perang Dunia Kedua telah me-morakporandakan “agama” baru itu,dan manusia terhentakkan untukmempertahankan kembali “agama”yang dianutnya. Baigent menga-takan bahwa kemajuan, budaya danperadaban telah mengkhianati ama-nat yang diberikan kepadanya. Ilmupengetahuan yang semula diperkira-kan akan menawarkan prospek baruuntuk usaha perbaikan hidup ma-nusia malah justru memproduksi

alat-alat mengerikan untuk meng-hancurkannya. Bagi mereka yangmenyaksikan perang, ilmu pengeta-huan menjadi sepenuhnya identikdengan kapal selam, bombardemenudara dan, yang lebih mengerikanlagi, gas racun.

Sampai saat ini pun kemajuan ter-utama terjadi dalam bidang-bidangpenghancuran. Kemajuan itu bu-kannya membuat masyarakat lebihmanusiawi atau membimbingnya kearah kegiatan damai yang berman-faat untuk semua, tetapi malah se-cara efektif menjerumuskan manusiake dalam perang yang paling berda-rah dan paling gila yang pernah di-alami. Agama “kemajuan” hancuroleh penampilannya sendiri, danmereka yang menyaksikan perangmemandang sebagai “penyempur-naan keinginan bunuh diri Eropayang telah lama tersembunyi.”

Menurut Baigent lebih jauh,krisis makna hidup di Barat jugaikut bertanggung jawab atas per-tumbuhan kultus-kultus yang kinimerajalela di sana. Mereka inginmenemukan makna hidup dalamdiri para guru eksentrik di lembahpegunungan Himalaya (kultusBhagwan Sri Rajneesh, misalnya)atau barangkali suatu makhluk dariplanet lain (maka UFO—Uniden-tified Flying Objects—adalah lebihmenarik bagi mereka daripada bagikelompok manusia lain). Adalah

Page 42: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2182 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dorongan keagamaan yang tak ter-salurkan secara wajar itu yang me-nurut Baigent kemudian tersalur-kan kepada film-film science fictionseperti Star Wars yang memper-tunjukkan suatu ‘kekuatan’ mistikquasi-Taois.

Oleh karena agama terorganisasidan konsep-konsep dogmatisnyatentang Tuhan terus menerus ke-hilangan kredibilitas, orang mulaimencari ‘inteligensi lebih tinggi’ ditempat lain, di seberang galaksi, jikaperlu. Seolah-olah, karena merasaditinggalkan oleh sistem ketuhananmasa lalu, mereka terpaksa, karenakekalutan, membuat-buat bentukbaru peneguhan diri bahwa ‘kitatidak sendirian’. Sekali lagi, orangmencari jalan keluar untuk men-dapatkan pemecahan, padahal seha-rusnya mereka melihat ke dalamdiri sendiri.

Agama tidaklah cukup hanyadipahami sebagai formula-formulaabstrak tentang kepercayaan dannilai. Ia menyatu dan menyatakandiri dalam hidup nyata para peme-luknya. Dan sebuah agama dapathidup hanya sebanding dengan ke-matangan jiwa para pemeluknya.Namun Perang Dunia I, yang ke-mudian segera diikuti oleh PerangDunia II, hanya mempertunjukkankepada umat manusia bahwa kema-juan teknologi telah terjadi denganmendahului kematangan jiwa.Umat manusia sekarang secara tek-

nologi telah mengalami kemajuanluar biasa. Tetapi secara mentalmasih hidup dalam abad-abad ma-sa silam. Akibatnya, kata Baigent,“teknologi adalah bagaikan granathidup di tangan kanak-kanak. Ke-senjangan ini terus berlangsungsampai sekarang, jika tidak malahtumbuh semakin nyata. Masyarakattidak berkembang cukup lebih ma-tang, tetapi granat di tangannyatelah berkembang menjadi lebihberbahaya lagi.”

Itu semua terjadi karena kegagal-an agama formal di sana untuk me-nangani perubahan sosial dan ma-salah yang ditimbulkan olehnya.Padahal agama itu, di antara sekianbanyak fungsinya, adalah pemberikejelasan tentang hidup ini besertaasal dan tujuannya. Nabi Isa Al-Masih a.s. sering dikutip mengata-kan bahwa manusia tidak hiduphanya dengan roti. Kemudian paraahli psikologis, antara lain C.G.Jung, menegaskan bahwa manusiamempunyai kebutuhan pokok yangnon-material, yang lebih mendalam,mendesak dan elementer daripadapangan, sandang dan papan semata.Dan yang paling penting dari semuakebutuhan pokok non-material ituialah kesadaran makna hidup. Ka-rena itu, berbeda dari falsafah klasikyang melihat akal sebagai differentiaspesies manusia dari genus hewanpada umumnya, berdasarkan haltersebut maka differentia itu ialah

Page 43: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2183Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kesadaran makna dan tujuan (senseof meaning and purpose) dalam hi-dupnya. “Harkat manusia terletakpada pandangan bahwa hidupnyaitu bagaimana juga berguna. Kitabersedia menanggung kepedihan,deprivasi, kesedihan dan segaladerita, jika semuanya itu menun-jang suatu tujuan, daripada memi-kul beban hidup tak bermakna.Lebih baik mati daripada hiduptanpa arti.”

NEO-IMPERIALISME

Bung Karno pernah mengatakanadanya suatu imperialisme dan ko-lonialisme baru tanpa penguasaanwilayah, yaitu penguasaan ke-uangan, yang dia sebut denganneo-kolonialisme dan neo-imperia-lisme (nekolim). Ternyata itu bukanomong kosong. Hanya saja dia men-cetuskannya terlalu cepat sehinggaorang tidak paham. Sekarang kitabaru mengetahui bahwa itu per-soalan besar, sehingga Indonesiatidak bisa berdiri sendiri. Idealnyamemang seluruh dunia bersatu un-tuk kemudian menetapkan kembaliarsitektur finansial. Dan kemung-kinan salah satu langkah pertama-nya ialah menyatakan kebangkrutanseluruh bank, untuk kemudian di-bangun kembali. Itu yang dilaku-kan oleh Roosevelt pada waktu diamenjadi presiden Amerika Serikat

(AS) yang mendapati AS sepertiIndonesia sekarang ini. Waktu itudimensinya masih nasional, seka-rang sudah internasional, sehinggamenjadi persoalan yang sangatberat, dan imbasnya juga berat, ter-masuk pertengkaran politik. Nah,kemudian jalan keluarnya ialahekonomi fisik (physical economy),yaitu produksi riil yang sekarangdisebut sektor riil. Yang membuatseseorang, masyarakat, atau bangsa,mengalami kemakmuran itu bukanuang tapi produksi barang. Uangcuma untuk mewakili barang.Orang tidak bakal kenyang olehuang tapi oleh nasi, gandum, kede-lai dan sebagainya.

NEO-PLATONISME

Dari berbagai unsur pikiranHellenik, Platonisme Baru (Neo-platonisme) adalah salah satu yangpaling berpengaruh dalam sistemfalsafah Islam. Neo-Platonismesendiri merupakan falsafah kaummusyrik (pagan), dan rekonsilia-sinya dengan suatu agama wahyumenimbulkan masalah besar. Tapisebagai ajaran yang berpangkalpada pemikiran Plotinus (205-270M), sebetulnya Neo-Platonismemengandung unsur yang memberikesan tentang ajaran tawhîd. SebabPlotinus yang diperkirakan sebagaiorang Mesir hulu yang mengalami

Page 44: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2184 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hellenisasi di kota Iskandaria itumengajarkan konsep tentang “YangEsa” (the One) sebagai prinsip ter-tinggi atau sumber penyebab (sa-bab, cause). Lebih dari itu, Plotinusdapat disebut sebagai seorang mis-tikus, tidak dalam arti “irasionalis”,“occultist” ataupun “guru ajaranesoterik”, tetapi dalam artinya yangterbatas kepada seseorang yangmempercayai dirinya telah me-ngalami penyatuan dengan Tuhanatau “Kenyataan Mutlak”. Untukmemahami sedikit lebih lanjutajaran Plotinus, kita perlu mem-perhatikan beberapa unsur dalamajaran-ajaran Plato, Aristoteles,Pythagoras (baru) dan kaum Stoic.

Plato membagi kenyataankepada yang bersifat “akali” (ideas,intelligibles) dan yang bersifat“indrawi” (sensibles), dengan pe-ngertian bahwa yang akali itulahyang sebenarnya ada (ousia), jadijuga yang abadi dan tak berubah.Termasuk di antara yang akali ituialah konsep tentang “Yang Baik”,yang berada di atas semuanya dandisebut sebagai berada di luaryang ada (beyond being, epekeinaousias). “Yang Baik” ini kemudiandiidentifikasi sebagai “Yang Esa”,yang tak terjangkau dan takmungkin diketahui.

Selanjutnya, mengenai wujudindrawi, Plato menyebutkannyasebagai hasil kerja suatu “senimanilahi” (divine artisan, demiurge) yang

menggunakan wujud kosmos yangakali sebagai model karyanya. Disamping membentuk dunia fisik,demiurge juga membentuk jiwa kos-mis dari jiwa atau ruh individu yangtidak akan mati. Jiwa kosmis danjiwa individu yang immaterial dansubstansial itu merupakan letak ha-kikatnya yang bersifat ada sejaksemula (pre-existence) dan akan adauntuk selamanya (post-existence im-mortality), yang semuanya tundukkepada hukum reinkarnasi.

Dari Aristoteles, unsur terpen-ting yang diambil Plotinus ialahdoktrin tentang Akal (nous) yang le-bih tinggi daripada semua jiwa. Aris-toteles mengisyaratkan bahwa hanyaakallah yang tidak bakal mati (im-mortal), sedangkan wujud lainnyahanyalah “bentuk” luar, sehingga ti-dak mungkin mempunyai eksistensiterpisah. Aristoteles juga menerang-kan bahwa “dewa tertinggi” (supremedeity) ialah akal yang selalu me-renung dan berpikir tentang di-rinya. Kegiatan kognitif akal itu ber-beda dari kegiatan indrawi, karenaobjeknya, yaitu wujud akali yang im-material, adalah identik dengan tinda-kan Aakal untuk menjangkau wujuditu.

Dualisme Plato di atas kemu-dian diusahakan penyatuannya olehpara penganut Pythagoras (baru),dan diubah menjadi monisme danberpuncak pada konsep tentangadanya Yang Esa dan serba maha

Page 45: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2185Ensiklopedi Nurcholish Madjid

transenden. Ini melengkapi ajarankaum Stoic yang di samping ma-terialistik juga immanentistik, yangmengajarkan tentang kemaha-beradaan (omnipresence) Tuhandalam alam raya.

Kesemua unsur tersebut diga-bung dan diserasikan oleh Plotinus,dan menuntunnya kepada ajarantentang tiga hipotesa atau prinsipdi atas materi, yaitu Yang Esa atauYang Baik, Akal atau Intelek, danJiwa.

NEO-PLATONISME DANARISTOTELIANISME I

Neo-Platonisme adalah falsafahdengan kecenderungan mistis yangterkenal. Sedangkan Aristotelia-nisme adalah falsafah dengankecenderungan rasionalistis yangmenonjol. Maka jika Neo-Pla-tonisme dikatakan lebih cocokdengan agama Kristen sebabnyaialah watak agama Kristen yangsangat banyak bersandar kepadadoktrin tentang misteri, yaitu hal-hal yang tidak dapat diterangkansecara rasional. Neo-Platonismejuga mempengaruhi Islam, danmenjadi bahan pengembanganpemikiran kesufian yang juga seringpenuh misteri. Sebetulnya hampirtidak ada pemikiran falsafah Islamyang benar-benar bebas dari Neo-Platonisme. Namun, pengaruh

Aristotelianisme yang rasionalistikjauh lebih kuat pada kaum Mus-lim daripada Neo-Platonisme yangserba mistis. Pengaruh itu terlihatdengan jelas dalam ilmu kalam,yaitu teologi rasional Islam, sepertidiwakili oleh pemikiran kaumMu’tazilah dan Syiah, bahkan jugadalam ilmu kalam Asy’ariyah yangkini mendominasi Dunia IslamSunni. Tetapi pengaruh rasio-nalisme Aristotelian teramat kuatpada falsafah Ibn Rusyd (Averroes)dari Cordova, Andalusia, yangkeahliannya, selain falsafah, ialahhukum fiqih Islam.

Falsafah Ibn Rusyd inilah yangkelak menembus alam pikiranEropa dan mendorong merekamenuju kelahiran kembali (Renais-sance). Tetapi sebelum sampai kesana, falsafah Ibn Rusyd, yang ke-mudian dikenal dengan Averroisme(dan kelak sebagai AverroismeLatin), berbenturan keras dengandogma Kristen. Falsafah Ibn Rusydserta para pendukungnya di Univer-sitas Paris dikutuk oleh Gereja dandinyatakan sesat.

Ketika falsafah yang diwakilioleh Averroisme dan dogma yangdiwakili oleh ajaran resmi Gereja ti-dak dapat didamaikan, maka ma-sing-masing berjalan terpisah, sam-pai zaman modern ini. Itulah salahsatu keterangan mengapa di Eropakuat sekali paham pemisahan rasiodari dogma, ilmu dari iman, ak-

Page 46: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2186 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

hirnya negara dari gereja atau aga-ma. Singkatnya, dari situlah mun-cul sekularisme sebagai pandanganhidup. Kutipan berikut dengansingkat namun cukup jelas melukis-kan hal itu:

Kutukan (atas Averroisme Latin)adalah sangat penting bagi masadepan pemikiran zaman tengah. Ku-tukan itu tidakmenghentikanajaran Aristoteles,juga tidak me-matikan tradisifalsafah Averroisyang berlangsung terus sampaiRenaissance. Sejak tahun 1277, paraahli teologi menunjukkan kecuri-gaannya yang semakin besar kepadapara failasuf dan cenderung me-misahkan temuan-temuan falsafahdari ajaran-ajaran keimanan. Parafailasuf, di lain pihak, lebih con-dong menempuh jalan merekasendiri tanpa mempedulikan agamayang mereka anut sebagai orang-orang Katolik. Singkatnya, kitamendapatkan pemisahan yang terusmeningkat antara iman dan akal,yang memuncak pada perceraianantara keduanya di zaman modern.

NEO-PLATONISME DANARISTOTELIANISME II

Dalam kenyataan, Neo-Plato-nisme cukup banyak mempengaruhi

falsafah Islam. Tetapi sebenarnyaNeo-Platonisme yang sampai ketangan orang-orang Muslim, berbedadengan yang sampai ke Eropa se-belumnya, karena telah tercampurdengan unsur-unsur kuat Aris-totelianisme. Bahkan sebetulnya parafailasuf Muslim justru memandangAristoteles sebagai “guru pertama”

(al-mu‘allim al-awwal), yangmenunjukkanrasa hormat me-reka yang amatbesar, dan de-

ngan begitu pengaruh Aristoteleskepada jalan pikiran para failasufMuslim juga menonjol dalam fal-safah Islam.

Neoplatonisme sendiri, sebagaigerakan, telah berhenti semenjak ja-tuhnya Iskandaria di tangan orang-orang Arab Muslim pada tahun 642M. Sebab, sejak itu yang dominanialah falsafah Islam, yang daerahpengaruhnya meliputi hampir se-luruh bekas daerah Hellenisme.

Tetapi sebelum gerakan Neo-Platonis itu mandek, ia harus ter-lebih dahulu bergulat dan berhada-pan dengan agama Kristen. Dan in-teraksinya dengan agama Kristenitu tidak mudah, dengan ciri per-tentangan yang cukup nyata. Salahseorang tokohnya yang harus di-sebut di sini ialah pendeta Nes-torius, Patriark Konstantinopel,yang karena menganut Neo-Pla-

“Sesungguhnya semua amal per-buatan itu tergantung kepadaniat.”

(Hadis)

Page 47: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2187Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tonisme dan melawan ajaran gerejaterpaksa lari ke Syria dan akhirnyake Jundisapur di Persia.

Sebenarnya Neo-Platonisme seba-gai falsafah musyrik memang men-dapat perlakuan yang berbeda-bedadari kalangan agama. Orang-orangKristen zaman itu, dengan doktrinTrinitasnya, tidak mungkin luputdari memperhatikan betapa tigahipotesa Plotinus tidak sejalan, ataubertentangan dengan Trinitas Kris-ten. Polemik-polemik yang terjaditentu telah mendapatkan jalannyake penulisan. Maka orang-orangMuslim, melalui tulisan-tulisandalam bahasa Suryani yang disalinke bahasa Arab, mewarisi versiNeoplatonisme yang berbeda, yaituNeoplatonisme dengan unsur kuatAristotelianisme. Menurut pe-lukisan F.E. Peters dalam Aristotleand the Arabs, yang mengutip kitabAl-Fihrist oleh Ibn Al-Nadim, “VersiArab tentang datangnya karya-karya Aristoteles di dunia Islam adakaitannya dengan diketemukannyanaskah-naskah di suatu rumahkosong. Seandainya benar pun,kisah itu memunculkan dua halpenting yang bisa disimpulkan darijalan cerita: pertama, naskah-naskahitu pastilah tidak tertulis dalambahasa Arab; kedua, orang-orangArab itu tidak hanya menemukanAristoteles tetapi juga seluruhrangkaian para penafsir.”

Ini berarti pikiran-pikiran Aris-toteles yang sampai ke tanganorang-orang Muslim sudah tidak“asli” lagi, melainkan telah ter-campur dengan tafsiran-tafsirannya.Karena itu, meskipun orang-orangMuslim sedemikian tinggi meng-hormati Aristoteles dan menama-kannya “guru pertama”, namunyang mereka ambil bukan hanyapikiran-pikirannya, melainkanjustru kebanyakan adalah pikiran,pemahaman, dan tafsiran orang lainterhadap ajaran Aristoteles. Singkat-nya, memang bukan Aristotelessendiri yang berpengaruh besarkepada falsafah dalam Islam, tetapiAristotelianisme. Apalagi jika diingatbahwa orang-orang Muslim me-nerima pikiran Yunani itu limaratus tahun setelah fase terakhir per-kembangannya di Yunani sendiri,dan setelah dua ratus tahun pikiranitu digarap dan diolah oleh parapemikir Kristen Syria.

Menurut Peters lebih lanjut,paham Kristen telah mencuci bersihtendensi “eksistensial” falsafahYunani, sehingga ketika diwariskankepada orang-orang Arab Muslim,falsafah itu menjadi lebih ber-orientasi pedagogik, bermetodeskolastik, dan berkecenderunganlogik dan metafisik. Khususnyalogika Aristoteles (Al-Manthîq Al-Aristhî) sangat berpengaruh kepadapemikiran Islam melalui ilmu

Page 48: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2188 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kalam. Karena banyak menggu-nakan penalaran logis menurutmetodologi Aristoteles itu, makailmu kalam yang mulai tampak se-kitar abad VIII dan menonjol padaabad IX itu disebut juga sebagaisuatu versi teologi alamiah (naturaltheology, al-kalâm al-thâbi‘î,) dikalangan orang-orang Muslim.

NEO-SUFISME

Belakangan ini, di tengah sema-raknya tasawuf dalam kebera-gamaan masyarakat kita, banyak di-bicarakan pendekatan baru yangdisebut–dalam bahasa aslinya—neo-sufism atau sufisme baru (kadang-kadang disebut juga dengan “ta-sawuf positif” yang vis-a-vis dengan“tasawuf eksesif ”). Wacana sufismebaru ini pada dasarnya tidak lebihatau merupakan kelanjutan saja dariwacana mengenai sufisme itu sen-diri.

Istilah sufisme baru (neo-sufis-me) pada mulanya dikemukakanoleh almarhum Fazlur Rahman, se-orang pemikir Pakistan terkemuka,yang tinggal di Amerika. DiIndonesia, istilah tersebut pernahdiperkenalkan oleh Buya Hamka,yang bahkan menggunakan istilahyang lebih optimis, yaitu TasaufModern, seperti judul bukunya yangbest-seller, dan merupakan salah satukaryanya yang sangat berharga dan

mempunyai pengaruh intelektual diIndonesia.

Memang membaca Tasauf Modernkarya Profesor Hamka ini sepertimenggenggam pisau bermata dua.Di satu sisi, merupakan kritik tajamyang ditujukan kepada mereka yangmenghayati agama secara terlalukering, yang dalam retorika diIndonesia biasa disebut keberaga-maan yang terlalu fiqh oriented,sehingga Tasauf Modern mencobamengisi sisi-sisi keruhanian yangdilupakan oleh pendekatan keaga-maan yang terlalu formal itu. Te-tapi, di sisi lain, buku itu juga me-rupakan kritik tajam kepada merekayang terlalu jauh tenggelam dalamdunia tasawuf sehingga terkesan“lari” dari kehidupan dunia, danbersifat asosial; artinya melulu me-nekankan segi kesalehan dalamberagama yang bersifat terlaluspiritualistik, dengan melupakansegi-segi kesalehan sosial atau subs-tansial.

Buya Hamka tampaknya mela-kukan kritik dua arah ini, karenabeliau adalah seorang “modernis”—paling tidak begitulah pandanganorang-orang ahli Islam Indonesiadari Cornell University, AS, karenabeliau menjadi anggota Muham-madiyah dan Masyumi. Akan teta-pi, yang lebih serius dari itu, beliauadalah orang yang memahamipikiran-pikiran Ibn Taimiyah danIbn Qayyim Al-Jawziyah (jika kita

Page 49: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2189Ensiklopedi Nurcholish Madjid

membaca buku-buku Buya Hamkatampak sekali bahwa beliau banyakmengutip kedua tokoh tersebut;dan persis mereka berdua itulah yangdisebut oleh Fazlur Rahman se-bagai perintis sufisme baru ini).

Bisa dikatakan Sufisme Baru-nyaFazlur Rahman dengan TasaufModern-nya Buya Hamka itu persissama. Hanya saja penyebutan baruitu kelihatan lebih netral, sedangkanpenyebutan modern pada bukuBuya Hamka itu terkesan lebih op-timis, karena konotasi modern itumemang positif dan optimis (tetapikeduanya menunjuk kepada kenya-taan yang sama, yaitu jenis kesufianyang terkait erat dengan syariat).

Di antara garis-besar tulisanBuya Hamka yang bisa kita bacaialah: bahwa beliau menghendakisuatu penghayatan keagamaan yanglebih seimbang—sesuatu yang se-sungguhnya merupakan tema yangsangat klasik di dalam Islam, se-hingga apa yang sekarang disebutsebagai sufisme baru itu masih me-rupakan kelanjutan dari sufisme(lama) yang pernah muncul padaabad ke-12. Tetapi di tangan orang-orang seperti Ibn Taimiyah, Ibn Al-Qayyim Al-Jawziyah, dan bela-kangan Buya Hamka yang menam-bahkan unsur aktivisme (keter-libatan di dunia), maka sufismemenjadi terlibat di dalam masya-rakat, tidak lagi melulu isolatif ataumenghindari kehidupan sosial

dengan melakukan secara ekstrim‘uzlah—seperti sering dikesankandalam ajaran dan praktik tasawufyang “eksesif ”. Bahkan, menurutFazlur Rahman, justru melalui su-fisme baru inilah aktivisme klasikyang salafi itu dibangkitkan kem-bali, dengan diberi makna spiritualyang baru, yang tidak semata-matahukum dan politik, seperti istilahsalafîyah selama ini digunakan.

NIAT DAN KEIKHLASAN

Persoalan hidup bukanlah per-soalan bagaimana memilih yangbenar dari yang salah, tetapi yangkurang salah daripada yang lebihsalah. Hal itu dirumuskan dalamkonsep-konsep yurisprudensi Islam.Misalnya, kalau kita kelaparan ham-pir mati dan tidak ada makanan ke-cuali yang haram, katakanlah da-ging babi, maka ada dua pilihan,mati atau memakan barang haram.Kita harus lebih mempertimbang-kan mana yang lebih ringan daridua bahaya itu, untuk menghindaribahaya yang lebih besar. Dalam halini, memakan babi justru menjadiwajib, sebab kalau tidak kita akanmati. Itu adalah standar dalamIslam.

Dalam dunia yang semakinkompleks, ada lebih banyak per-soalan semacam itu daripada seka-dar persoalan baik ataupun buruk.

Page 50: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2190 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Tetapi ini menyangkut keputusanpribadi atau individual. Oleh ka-rena itu, faktor niat menjadi sangatpenting. Yang menggoda ialahkapan dan bagaimana kita mene-tapkan bahwa sesuatu itu lebihberbahaya daripada yang lain. Sebabkalau kita terlalu memudahkan ma-salah, kita akan menjadi lunak. Ma-ka, niat baik dan keikhlasan menjadisangat sentral dan menentukan.Banyak ahli yang mengatakan bah-wa kalau kita harus membagi hadisantara yang paling sahih dan palingpalsu, maka yang paling sahih ada-lah hadis niat yang berbunyi, “Se-gala sesuatu tergantung kepada niat.”

NIAT SEBAGAI DASAR NILAIKERJA

Pembahasan mengenai pandang-an Islam tentang etos kerja, barang-kali dapat dimulai dengan me-nangkap makna sedalam-dalamnyasabda Nabi yang amat terkenal bah-wa nilai setiap bentuk kerja itu ter-gantung kepada niat-niat yang di-punyai pelakunya: “Jika tujuannyatinggi (seperti tujuan mencapairidlâ Allah) maka ia pun akan men-dapatkan nilai kerja yang tinggi,dan jika tujuannya rendah (seperti,misalnya, hanya bertujuan mem-peroleh simpati sesama manusiabelaka), maka setingkat tujuan itupulalah nilai kerjanya tersebut.”

Sebuah hadis yang amat terkenal,dan konon paling autentik di antarasemua hadis: “Sesungguhnya (nilai)segala pekerjaan itu adalah (sesuai)dengan niat-niat yang ada, dansetiap orang akan mendapatkan apayang ia niatkan. Maka barangsiapahijrahnya (ditujukan) kepada (ridlâ)Allah dan Rasul-Nya; maka ia(nilai) hijrahnya itu (mengarah)kepada (ridlâ) Allah dan Rasul-Nya;dan barangsiapa hijrahnya itu kearah (kepentingan) dunia yang dike-hendakinya atau wanita yang hen-dak dinikahinya, maka (nilai) hij-rahnya itu pun mengarah kepada apayang menjadi tujuannya.”

Sabda Nabi Saw. itu menegaskanbahwa nilai kerja manusia tergan-tung kepada komitmen yang men-dasari kerja itu. Tinggi-rendah nilaikerja itu diperoleh seseorang sesuaidengan tinggi-rendah nilai komit-men yang dimilikinya. Dan komit-men atau niat adalah suatu bentukpilihan dan keputusan pribadi yangdikaitkan dengan sistem nilai (valuesystem) yang dianutnya. Oleh ka-rena itu, komitmen atau niat jugaberfungsi sebagai sumber doronganbatin bagi seseorang untuk menger-jakan atau tidak mengerjakan se-suatu, atau, jika ia mengerjakannya,untuk mengerjakannya dengantingkat kesungguhan tertentu.

Dalam sabda Nabi Saw. itu jugadiisyaratkan bahwa seorang Muslimharus bekerja dengan niat memper-

Page 51: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2191Ensiklopedi Nurcholish Madjid

oleh ridlâ Allah dan Rasul-Nya.Sudah tentu hal ini amat standardalam agama Islam. Sekalipunbegitu, kiranya tidaklah berlebihanjika di sini dikemukakan beberapafirman Ilahi yang memberi pe-negasan akan hal amat pokok ini.

Bahwa nilai suatu pekerjaantergantung kepada niat dan komit-men pelakunya tergambar antaralain dari pesan Tuhan agar kitatidak membatalkan sedekah (amalkebajikan) kita dengan umpatandan sikap menyakitkan hati. Sebabhal itu merupakan indikasi tiada-nya komitmen kepada nilai yanglebih tinggi, yang dalam agamaselalu disimpulkan sebagai ko-mitmen kepada ridlâ Allah Swt.:

Wahai sekalian orang-orang yangberiman! Janganlah kamu mem-batalkan sedekah-sedekahmu denganumpatan (menyebut-nyebut kebaikanitu) dan sikap menyakitkan hati,seperti orang yang mendermakanhartanya secara pamrih kepadamanusia dan tanpa ia berimankepada Allah dan hari akhirat.Perumpamaan orang itu adalahbagaikan batu besar yang keras, yangdi atasnya ada sedikit debu, ke-mudian ditimpa hujan lebat danbatu itu ditinggalkannya tanpa apa-apa. Orang-orang serupa itu tidakakan berbuat sesuatu dengan apayang telah mereka lakukan. DanAllah tidak akan memberi petunjuk

kepada kaum yang ingkar (Q., 2:264).

Jadi jelas bahwa perbuatan baikseperti sedekah pun akan kehilang-an nilai kebaikannya yang intrinsikkarena motivasi pelakunya yangrendah. Bergandengan dengan ini,patut pula kita renungkan maknafirman Allah yang memberi ilus-trasi tentang kualitas kaum ber-iman:

Mereka (orang-orang baik al-abrâr) itu memberi makan, karenacinta kepadaNya (Tuhan), untukorang miskin, anak yatim dan orangterbelenggu. (Mereka berkata): “kamimemberi makan kepadamu iniadalah tidak lain demi wajah (ridlâ)Allah semata, dan kami tidak meng-hendaki balasan ataupun ucapanterima kasih dari kamu” (Q., 76: 8-9).

Firman-firman itu jelas merupa-kan ilustrasi tentang keharusan kitamemberi makna yang lebih tinggi,prinsipil, dan mendalam kepada pe-kerjaan kita. Telah dikatakan bahwaniat atau komitmen ini merupakansuatu keputusan dan pilihan pri-badi, dan menunjukkan keterikatankita kepada nilai-nilai moral sertaspiritual dalam pekerjaan kita. Ka-rena nilai-nilai moral dan spiritualitu bersumber dari Allah denganridlâ atau perkenanNya, maka secarakeagamaan semua pekerjaan harusdilakukan dengan tujuan mem-

Page 52: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2192 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

peroleh ridlâ dan perkenan Allah.Oleh karena itu, sebaiknya diberipenegasan ilustratif bahwa pe-kerjaan yang dilakukan tanpa tu-juan luhur yang berpusat padausaha mencapai ridlâ Allah berda-sarkan iman kepadaNya itu adalahbagaikan fatamorgana, yakni tidakmempunyai nilai atau makna sub-stansial apa-apa:

Mereka yang ingkar (kafir) itu,amal perbuatan mereka bagaikanfatamorgana di lembah padang pasir.Orang yang kehausan mengiranyaair, namun ketika didatanginya iatidak mendapatkannya sebagai se-suatu apa pun... (Q., 24: 39).

Jadi kerja tanpa tujuan luhur itumengalami kemuspraan, tidak ber-nilai, dan tidak memberi kebaha-giaan atau rasa makna kepada pela-kunya.

NILAI ETIS

Nilai etis tidak dimaksudkansekadar sebagai sesuatu yang hanyamengisyaratkan masalah kesopanansemata, melainkan, dalam penger-tiannya yang lebih mendasar, di-maksudkan sebagai konsep danajaran yang serba meliputi (kom-prehensif ), yang menjadi pangkalpandangan hidup tentang baik danburuk, benar dan salah. Oleh ka-rena itu, ajaran etis, dalam maknayang seluas-luasnya, sebenarnya

mencakup keseluruhan pandangandunia (Weltanschauung, world out-look) dan pandangan hidup (liebe-nanschauung, way of life). Dengandemikian, pembicaraan tentangetika tentunya tidak akan dapatlepas dari pembicaraan tentangetika secara keseluruhan. MenurutKarl Barth:

“Etika (dari êthos) adalah se-banding dengan moral (dari mos).Kedua-duanya merupakan filsafattentang adat kebiasaan (Sitten).Perkataan Jerman Sitte (dari JermanKuno, situ) menunjukkan arti moda(mode) tingkah laku manusia, suatukonstansi (constancy, kelumintuan)tindakan manusia. Karena itu, se-cara umum etika atau moral adalahfilsafat, ilmu, atau disiplin tentangmoda-moda tingkah laku manusiaatau konstansi-konstansi tindakanmanusia.”

Namun, sudah tentu, karenaberbagai pertimbangan, termasukpertimbangan kepraktisan dan ke-mungkinan, pembahasan di sini di-batasi kepada hal-hal yang dianggappokok saja, yang paling relevandengan persoalan kita sekarang.

Pembicaran tentang relevansiIslam dengan modernitas pada masaakhir-akhir ini semakin banyak me-nyibukkan para pengkaji dan pe-mikir, baik kalangan Islam maupunnon-Islam. Hal ini disebabkanantara lain oleh adanya dambaanorang banyak kepada suatu pilihan

Page 53: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2193Ensiklopedi Nurcholish Madjid

lain dari pola hidup yang sekarangdominan di muka bumi, yang tam-paknya semakin hari semakin me-nunjukkan titik-titik kelemahan-nya. Ambruknya sosialisme dan ko-munisme memang mengesankankemenangan sistem kapitalisme danliberalisme, namun tidak berartiproses pencarian manusia akan polahidup yang lebih baik sudah ter-henti dan puas dengan apa yang se-karang dominan di Barat. Proses ituterus berlangsung, dan usaha pen-carian yang terjadi melahirkan baikpendekatan pragmatic dan incre-mental seperti paham lingkunganhidup (environmentalism) yangmenghendaki pola kehidupan yangkualitasnya lebih tinggi daripadasekadar penikmatan hasil material,maupun pendekatan yang lebihprinsipil seperti usaha menelaahkembali berbagai kekayaan spiritualmanusia, termasuk etika Islam.

NILAI ETIS DAN TERBENTUKNYAKELAS MENENGAH

Terbuka kemungkinan melihatperanan suatu kelompok dalammasyarakat sebagai katalis (catalyst)pertumbuhan kelas menengahIndonesia. Salah satu kelompok itumungkin para intelektual agama,mengingat peranan mereka sebagaiartikulator dan komunikator nilai-nilai keagamaan, meskipun acapkali

terbatas hanya kepada perangkat-perangkat normatif. Tapi jika suatupengelompokan sosial, sepertikekelasmenengahan, dari satu segiberarti pengelompokan berdasarkannilai-nilai etis tertentu (sepertimenjadi tema pokok bahasan We-ber), maka kemampuan mengko-munikasikan nilai-nilai dan norma-norma secara efektif dan “up to date”tidak boleh dikesampingkan begitusaja dari kemungkinan memerankanpembentukan suatu kelompoksosial, dalam hal ini kelompoksosial “kelas menengah”.

Pengertian kelas menengah, se-perti umum terdapat pada masya-rakat, dikaitkan dengan merekayang menempati hierarki tertentudalam sistem sosial yang mengenaltiga lapisan yang relatif longgar danluas (maksudnya, bukan stratifikasiketat dan sempit seperti pada, mi-salnya, sistem pengkastaan atau feo-dalisme klasik). Tiga lapisan ituialah kelas atas, kelas menengah sen-diri, dan kelas pekerja (workingclass). Tetapi kelas menengah jugadiartikan sebagai kelompok yangmemiliki perilaku dan nilai-nilai ter-tentu yang umumnya dikaitkandengan pandangan hidup tertentuyang bercirikan sikap puritan, ke-biasaan kerja keras, hemat, meng-hargai waktu, kesediaan menundakesenangan sementara (tidak kon-sumtif, tapi produktif dan ber-semangat wirausaha), perhatian

Page 54: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2194 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

yang kuat kepada kebersihan, keter-tiban dan rasa harga diri. Nilai-nilaidemikian dengan mudah sekali bisaditelusuri ke belakang sebagaiberasal dari ajaran-ajaran agamaatau pengembangan ajaran-ajaranitu, dan ini pula yang menyebab-kan mengapa banyak bahasan ber-nada menuntut peranan kaum aga-mawan untuk “berpartisipasi dalampembangunan”.

Dari studi-studi itu, ada suatukesimpulan umum yang bisa di-tarik, yakni bahwa agama mem-punyai potensi untuk berperan me-numbuhkan kelompok-kelompoksosial yang mempunyai pandanganhidup tertentu sebagaimana men-jadi karakteristik kelompok ataukelas menengah. Ini juga mengisya-ratkan bahwa pada bagian palingdasar semua agama terdapat kesa-maan semangat ajaran dan pan-dangan hidup yang menjadi sum-ber berbagai tingkah laku dan nilai-nilai yang sama bagi para pemeluk-nya. Bila kita perhatikan beberapacontoh definisi tentang agama, kitaakan melihat sesuatu pada agama-agama yang, bagaikan wujud em-briotik, bisa tumbuh dan berkem-bang (atau ditumbuhkan dan di-kembangkan) menjadi etos dansistem nilai atau pandangan hidupseperti yang menjadi tumpuan per-hatian para pengkaji masalah agamadan kelas menengah tersebut diatas. Beberapa contoh definisi aga-

ma berikut ini dikutip dari TheEncyclopedia of Philosophy:

Agama adalah kepercayaan ten-tang Tuhan yang abadi, yaitu ten-tang jiwa dan kemauan Ilahi yangmengatur alam raya dan berpegangpada hubungan-hubungan moraldengan umat manusia (James Mar-tineau).

Agama sudah jelas merupakansuatu keadaan kejiwaan. Ia dapat di-gambarkan secara paling baik seba-gai perasaan yang terletak di ataskeyakinan pada keserasian antaradiri kita sendiri dan alam raya seca-ra keseluruhan (Prof. Mc Taggart).

Agama adalah perasaan kita ten-tang kekuatan-kekuatan tertinggiyang menguasai nasib umat ma-nusia (John Morley). Agama adalahsuatu kepercayaan tentang maknaterakhir alam raya (Prof. Wallace).Agama ialah suatu teori tentang hu-bungan manusia dengan alam raya(S. P. Haynes).

Sejalan dengan itu, menurutMuhammad Asad, “keselamatan”(salâmah [salvation]), yang berasaldari akar kata yang sama dengan“islâm” (sikap pasrah kepada Tuhan,dan menjadi tujuan agama) tergan-tung hanya kepada tiga prinsipsaja; percaya kepada Tuhan, percayakepada Hari Kemudian, dan ber-buat baik dalam hidup.”

Keterangan amat menarik ten-tang persamaan dasar agama-agamadiberikan oleh salah seorang ulama

Page 55: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2195Ensiklopedi Nurcholish Madjid

terkenal Sumatera Barat, AbdulHamid Hakim. Beliau katakan, “...orang-orang Majusi, Sabean, begitupula para penyembah berhala darikalangan orang-orang India danCina serta golongan serupa merekaseperti orang-orang Jepang, adalahpengikut kitab-kitab (suci) yangmengandung tawhîd sampaisekarang. Yang jelas dari sejarah dandari keterangan Al-Quran adalahbahwa semua umat pernah diutusrasul-rasul kepada mereka, Dantidak ada satu umat pun kecuali te-lah lewat kepadanya pemberi peri-ngatan [rasul], (Q.,35:24); Sesung-guhnya engkau (Muhammad) ha-nyalah seorang pembawa peringatan,dan bagi setiap golongan manusiaada (rasul) pembawa petunjuk (Q.,13: 7). Dan sesungguhnya kitab-kitab suci mereka adalah kitab-kitab samawî (dan langit: wahyuTuhan), yang terjadi pada kitab-kitab itu adalah penyimpangansebagaimana terjadi pada kitab-kitab suci orang-orang Yahudi danKristen yang dalam sejarah terjadilebih kemudian.” Dengan kata lain,Abdul Hamid Hakim berpendapatbahwa semua agama, tidak hanyaYahudi dan Kristen, tetapi jugaHindu, Buddha, Kong Hu Cu danSinto, adalah agama-agama “langit”yang berintikan ajaran tauhid, ke-cuali bahwa agama-agama itu—sesuai dengan doktrin baku dalamIslam—telah mengalami beberapa

penyimpangan oleh para pemelukyang datang kemudian.

Ringkasnya, semua agama ber-kisar pada prinsip-prinsip:1. Percaya kepada adanya Tuhan

Yang Maha Esa.2. Bahwa Tuhan menciptakan

seluruh yang ada, termasukmanusia.

3. Bahwa manusia adalah makh-luk yang bertanggung jawabkepada-Nya

4. Bahwa perbuatan yang paling“berkenan” (diridlai) oleh-Nyaialah berbuat baik kepadasesama manusia.

5. Bahwa manusia akan merasakanakibat perbuatannya, baik danburuk, dalam suatu kehidupanabadi di Hari Kemudian.

Prinsip-prinsip inilah¯bila di-pahami dan dipegang secara pu-ritan, yang dilihat oleh para ahliakan melahirkan etika yang menjadiciri umum kelompok masyarakatyang paling produktif, yaitu kelom-pok menengah.

NILAI IJTIHAD

Kiranya jelas bahwa taklid danijtihad sama-sama diperlukan da-lam masyarakat mana pun. Sebab,dengan mekanisme penerimaan danpenganutan suatu otoritas (taqlîd),maka kekayaan pengalaman kulturalmanusia, khususnya pemikiran,

Page 56: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2196 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

menjadi kumulatif, dan ijtihad di-perlukan justru untuk mengem-bangkan dan lebih memperkayapengalaman itu.

Tetapi, sebagai kegiatan yangsama-sama manusiawi dan serbaterbatas, maka taklid ataupunijtihad selalu mengandung per-soalan, sehinggaharus senantiasadibiarkan mem-buka diri bagitinjauan dan pe-ngujian. Jadi ti-dak dibenarkanadanya absolu-tisme di sini. Se-bab, setiap ben-tuk absolutismeakan membuatsuatu sistem pemikiran menjaditertutup, dan ketertutupan ituakan menjadi sumber absolutnya.Sesuatu dari kreasi manusiawi yangdiabsolutkan akan secepat itu pulaakan terabsolutkan. Inilah barang-kali letak kebenaran ucapan KarlMannheim bahwa setiap ideologi(yakni, pemikiran yang dihayatisecara ideologis-absolutistik) cen-derung untuk selalu bakal diting-galkan zaman.

Maka problem yang dihadapkankepada setiap orang ialah bagaimanaia teguh tanpa menjadi kemutlak-an-kemutlakan, dan sekaligus ber-kembang serta kreatif tanpa kehi-langan keautentikan dan keabsah-

an—suatu penitian jalan yang sulit,namun tidak mustahil. Seluruh idetentang mendekati (taqarrub) ke-pada Tuhan mengisyaratkan per-lunya manusia berjalan tanpa jemu-jemunya meniti jalan lurus yangsulit itu, sampai ia akhirnya ber-temu (liqâ’, namun tanpa menjadi

satu) dengankebenaran, de-ngan izin danridla Sang Ke-benaran itu sen-diri.

Jalan menu-ju ke sana ter-nyata banyak.Bahkan, darisudut pandang-an esoterisnya,

jalan itu sebanyak jumlah merekayang mencarinya dengan sungguh-sungguh. Sebab, pasti memang ha-nya usaha yang penuh kesungguhansaja, yaitu ijtihâd dan mujâhadah,yang menjadi alasan bagi SangKebenaran untuk menuntun se-seorang ke berbagai jalan menujukepadaNya (Q., 29: 69). Karenabanyaknya jalan menuju Kebenaranitu, maka seperti ditegaskan IbnTaimiyah, hadlrat al-syaykh K.H.Muhammad Hasyim Asy’ari, danSayyid Muhammad Ibn Alawi IbnAbbas Al-Maliki Al-Hasani Al-Makki, para sahabat Nabi dahulu,begitu pula para imam mazhabsendiri, selalu toleran satu sama lain,

Page 57: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2197Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dan saling menghargai pendapatyang ada di kalangan mereka.

Akhirnya, sebagaimana tercer-min dalam sabda Nabi yang amatterkenal, ditegaskan bahwa siapayang berijtihad dan benar, ia akanmendapat dua pahala, dan siapayang berijtihad dan salah, ia masihmendapat satu pahala. Ini me-rupakan hal yang amat pentingdalam perkembangan dan pertum-buhan. Sebab perkembangan danpertumbuhan adalah tanda vitalitas,sedangkan kemandekan berartikematian. Seperti dikatakan oleh‘Umar bin Al-Khaththab bahwaniat baik dan ketulusan hati adalahsumber perlindungan Ilahi dalamusaha kita mengembangkan ma-syarakat. Karena itu dengan ber-bekal ketulusan, kita terus bergerakmaju secara dinamis. Dinamikapenting tidak saja karena meru-pakan unsur vitalitas, tetapi ia jugabenar, karena merupakan sunna-tullah untuk seluruh ciptaan-Nya,termasuk sejarah manusia. Hanyazat Allah yang kekal abadi, sedang-kan seluruh wujud ini berjalan danterus berubah. Karena itu tujuanhidup yang benar hanyalah Allah,sebab Dialah Kebenaran Yang Per-tama dan yang Akhir. Dalam dina-mika itu tidak perlu takut salah, ka-rena takut salah itu sendiri adalahkesalahan yang paling fatal.

NILAI KEMANUSIAANUNIVERSAL

Ada penegasan dalam Al-Quranbahwa berbuat baik kepada satuorang memiliki nilai yang samadengan berbuat baik kepada se-luruh umat manusia. Penegasan inimerupakan kesimpulan dari pe-nuturan tentang pembunuhanQabil terhadap Habil; keduanyaadalah anak Nabi Adam a.s. Penye-bab pembunuhan itu adalah dengkiatau iri hati, karena persembahankorban dari Qabil diterima Tuhansementara persembahan korbanHabil ditolak. Padahal alasan pene-rimaan itu adalah karena Habil me-lakukan korban secara ikhlas, se-dangkan Qabil tidak. Maka, Qabilpun membunuh Habil. Al-Quranmenegaskan, Karena itu Kami tentu-kan kepada Bani Israil: “Bahwabarang siapa membunuh orang yangtidak membunuh orang lain ataumembuat kerusakan di bumi, makaia seolah membunuh semua orang;dan barang siapa menyelamatkannyawa seorang, maka ia seolah-olahmenyelamatkan nyawa semua orang,”(Q., 5: 32). Ayat ini penting sekalisebagai refleksi atau renungan ka-rena ia tidak pernah menjadi dok-trin Islam. Artinya, ia tidak pernahdielaborasi di dalam teologi, syariat,dan sebagainya. Padahal Al-Qurandengan jelas menyatakan bahwa se-tiap pribadi mempunyai nilai ke-

Page 58: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2198 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

manusiaan universal, sehingga ke-jahatan pada seseorang, tidak per-nah merupakan kejahatan pribaditetapi kejahatan kemanusiaan uni-versal. Sebaliknya, kebaikan kepadaseseorang juga tidak pernah me-rupakan sekadar kebaikan kepadaseorang pribadi atau individu tetapikebaikan kepada kemanusiaanuniversal. Itulah akhlak atau etika.Termasuk berakhlak itu ialah tidakdengki, tidak mudah iri hati, yangdalam bahasa Arab disebut hasd.

NILAI-NILAI ASASI PANCASILA

Bertitik tolak dari keberhasilangerakan reformasi, maka sudah se-patutnya kita semua, tanpa kecuali,ikut melibatkan diri dalam usahabersama mencari jalan untuk mem-perbaiki keadaan secara menyelu-ruh. Logika gerakan reformasi ialahkritik terhadap bentuk keadaanyang sedang berlaku, dan usahamendapatkan bentuk keadaan yanglebih baik. Dengan logika itu,suatu reformasi tidak mungkin di-mulai dari nol atau ketiadaan,betapapun radikal dan fundamen-talnya perbaikan yang diusahakan.Justru keberhasilan gerakan refor-masi harus dipandang sebagai ke-lanjutan wajar dan alamiah daritingkat kemajuan masyarakat dandinamika perkembangannya. Maka

pandangan yang hendak memper-tahankan status quo dengan sendiri-nya akan tampil sebagai penghalangreformasi, sebab pandangan itu me-rupakan suatu bentuk penging-karan terhadap logika perkembang-an masyarakat yang terus maju danmeningkat.

Hakikat bangsa, negara dan ma-syarakat kita adalah hasil akumulasipengalaman pembinaan dan pe-ngembangan sejak masa lalu yangjauh. Unsur-unsur asasi format ke-negaraan kita mula-mula diletakkanoleh para pendiri negara. Dari hasilusaha mereka itulah kita sekarangmewarisi nilai-nilai asasi dalam ke-hidupan berbangsa dan bernegara.Nilai-nilai asasi itu, sebagaimanawajarnya, tercantum sebagai dasar-dasar negara dalam mukadimahkonstitusi kita, yang perangkat nilaiitu lazim disebut Pancasila, dankonstitusi itu pun dikenal sebagaiUUD 45. Itulah nilai-nilai pijakankita bersama dalam usaha membinadan mengembangkan kehidupanbermasyarakat dan bernegara, dalamsuatu struktur politik yang kitapilih dan tetapkan dalam konstitusi,dengan kemungkinan pengembang-an dan perbaikan terus-menerus.

Suatu hal yang patut kita terimadengan penuh syukur kepada Tu-han ialah kesepakatan bahwa Pan-casila adalah sebuah ideologi ter-buka. Lepas dari kenyataan rumus-an dan pengkalimatan formalnya

Page 59: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2199Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sebagaimana terpatri dalam muka-dimah UUD 45, masing-masingnilai yang lima itu menciptakansuatu pandangan sosial-politik yangpotensial sama dan selaras antarasemua anggota masyarakat, meng-ikuti common sense masing-masingpribadi. Pandangan sosial-politikyang dihasilkan itu semua absah be-laka, sepanjang tidak secara kate-goris melawan dan menghalangijiwa dan semangat titik temu ke-baikan bersama antara semua go-longan, tanpa diskriminasi ataupembedaan satu dari yang lain se-cara tidak benar. Justru paham ke-manusiaan universal juga menghen-daki agar kita percaya kepada ke-baikan bersama yang dihasilkanoleh dinamika wacana umum danbebas, dengan mempertaruhkannyakepada bimbingan hati nurani ke-manusiaan universal. Karena itu,pikiran-pikiran regimenter yangmenghendaki penyeragaman pan-dangan masyarakat melalui kegiatanindoktrinasi artifisial adalah suatugejala yang timbul hanya dari tiada-nya kepercayaan kepada kebaikankemanusiaan, dan kepada dinamikapertumbuhan dan perkembangan-nya ke arah yang lebih baik, dalamsuasana kebebasan yang wajar.

Dalam kenyataan sosiologis-his-toris, feodalisme dan paternalismeadalah pangkal pikiran-pikiranregimenter, demikian juga pan-dangan yang negatif-pesimis kepada

kemanusiaan. Karena itu, penaf-siran dan penjabaran nilai-nilai asaskenegaraan dan kemasyarakatandalam mukadimah UUD 45 harusdibiarkan terbuka terhadap dinami-ka perkembangan masyarakat. Ma-ka tidak dibenarkan adanya penaf-siran dan penjabaran dalam ru-musan-rumusan yang dibuat “sekalidan untuk selamanya” oleh per-orangan atau kelompok denganklaim kewenangan atau otoritas eks-klusif. Otoritarianisme dalam pi-kiran akan dengan sendirinya ber-kolerasi kuat dengan otoritarianismedalam kehidupan sosial-politik danpenyelenggaraan kekuasaan. Dalampengalaman kenegaraan semuabangsa, termasuk bangsa kita, oto-ritarianisme itu terbukti merupakansumber malapetaka nasional. Disamping itu, suatu nilai asasi yangdijabarkan secara otoriter “sekaliuntuk selamanya” akan menjelmamenjadi sebuah ideologi tertutup.Dan sebuah ideologi yang tertutup,karena logika internalnya sendiriyang tertutup, akan dengan sendiri-nya terancam ketinggalan zaman,tidak relevan dengan kenyataan-ke-nyataan hidup yang secara dinamisterus berkembang secara terbuka.

NILAI-NILAI BAWAH TANAH

Dehumanisasi adalah penderi-taan, sekalipun bersifat immaterial.

Page 60: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2200 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Maka dalam masyarakat industrialselalu ada kecenderungan laten un-tuk membebaskan diri dari nilai-nilai dehumanisasi. Penyaluran keluar kecenderungan itu secara resmiialah melalui hari-hari libur, cutiatau waktu senggang (leisure time).Karena itu, Bertrand Russel meng-anggap bahwawaktu senggangmerupakan bagi-an mutlak darik e m a n u s i a a n .Menurut dia, krea-tivitas budaya di-mungkinkan adanya waktu seng-gang orang-orang kaya. Dan krea-tivitas budaya itu tidak semuanyabersifat material. Contohnya adalahsastra dan musik.

Ada dua nilai yang dianut olehseseorang dalam masyarakat in-dustrial, yang resmi selama waktukerja dan yang tidak resmi selamawaktu senggang. Dapat pula dika-takan nilai resmi adalah norma-norma dalam publik life dan nilai-nilai bawah tanah adalah normadalam private life. Namun kedua-nya itu, sebagaimana dinyatakansecara amat sederhana oleh Matzadan Sykes, sekalipun berbeda na-mun tidak terpisah. Nilai-nilai for-mal adalah bentuk pengorbanan se-seorang melalui kerja yang akanmemberinya kelengkapan materialyang kemudian akan ia gunakan da-lam waktu-waktu senggang dengan

nilai-nilainya yang tersendiri itu.Ringkasnya, orang taat kepadanilai-nilai formal untuk dapat me-nikmati nilai-nilai bawah tanah(subterranean values). Justru nilai-nilai bawah tanah itulah yang men-jadi tujuan dan tempat seseorangmenemukan dirinya kembali (me-

ngalami huma-nisasi), sedang-kan nilai-nilaiformal itu ber-sifat instrumen-tal belaka. Na-mun, karena ke-

harusan-keharusan masyarakatindustrial itu maka seseorang dibe-narkan menikmati nilai-nilai bawahtanah hanya kalau ia telah me-menuhi kewajibannya menaatinilai-nilai formal di waktu kerja.Maka etos produktivitas mem-berikan pembenaran bagi dilaksa-nakannya nilai-nilai waktu seng-gang. Jadi sebetulnya nilai-nilaiwaktu senggang yang sekarang(dalam masyarakat industrial)menjadi di bawah tanah itulahyang semestinya dinikmati olehmanusia karena kemanusiaannya.Perubahan nilai-nilai waktu seng-gang kepada nilai-nilai waktu kerjaitu secara sederhana diringkaskanoleh Herbert Marcuse sebagai ber-ikut:

Dari (nilai waktu senggang)

ke (nilai waktu kerja)

“Faktor yang paling menentukandalam amal manusia ialah ‘ke-mauan baik’ (good will), tujuan dantingkah laku moral.”

(Imanuel Kant)

Page 61: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2201Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Kepuasan yang segera didapatkepuasan tertunda

Kenikmatan

pengekangan kenikmatan

Kesenangan (joy) dan main

garapan atau kerja

Sikap reseptif

sikap produktif

Tidak ada tekanan

keamanan, ketertiban

Jadi, proses pemasyarakatan, ter-masuk yang dialami oleh setiaporang dari masa anak-anak sampaidewasa, menyangkut perpindahandari prinsip kesenangan kepadaprinsip kenyataan, dari dunia ke-bebasan dan kenikmatan kepadadunia yang diliputi keharusan-ke-harusan. Setiap orang yang telahmengecap surga permainan di masakanak-kanak menyimpan dalamhati kecilnya suatu utopia tentangdunia di mana keharusan-keharusanekonomi tidak menjadi beban dandi mana dia dapat menyatakan ke-inginan-keinginannya secara bebas.

Itulah dasar psikologis nilai-nilaiwaktu senggang atau bawah tanah.Karena aspirasi-aspirasi itu melekatpada manusia sebagai manusia, ma-ka sering ia tidak merasa puas de-ngan penyaluran-penyaluran formalyang disahkan seperti hari libur.Maka muncullah perseorangan atau

kelompok yang ingin mengabaikannorma-norma formal tadi secaratotal. Karena aspirasi-aspirasinyatidak dapat dinyatakan dalam aturankultural yang resmi dan dapatditerima masyarakat, maka orangitu membentuk masyarakatnyasendiri, yaitu masyarakat bohemian.Dari sudut inilah maka kita dapatmemahami mengapa pernyataan-pernyataan luar atau manifestasibohemianisme itu justru kuat dinegara-negara yang maju indus-trinya, seperti hipisisme, pemadat-an (narkotika), ekstrimisme dalamideologi politik dan lain-lain.

NILAI-NILAI DASAR ISLAM

Dalam penglihatan FrithjofSchuon (Muhammad Isa Nuruddin),seorang failasuf Muslim dari Swiss,tampilnya Islam berarti menyambungkembali tradisi Nabi Ibrahim danNabi Musa yang mengajarkan ten-tang beriman kepada Tuhan YangMaha Esa dan pendekatan kepada-Nya melalui amal perbuatan yangbaik, suatu monoteisme etis (ethicalmonotheism). Ajaran Nabi Isa Al-Masih, sebagai kelanjutan ajaranNabi Ibrahim, juga pada mulanyasebuah monoteisme etis. Tetapi,menurut banyak ahli, telah diubaholeh Paulus menjadi monoteismesakramental (sacramental monotheism),

Page 62: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2202 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

karena diri Nabi Isa (yang kemudiandipandang sebagai “Tuhan”) men-jadi lebih penting daripada ajaran-nya tentang pendekatan kepadaTuhan melalui amal dan kegiatan.Maka sakramen, terutama dalambentuk Ekaristi, menjadi sangat sen-tral bagi pemeluk Kristen, karenabagi mereka keselamatan diperolehmelalui dan dalam diri atau tubuhIsa Al-Masih.

Karena itu, dalam sistem per-ibadatan Islam tidak ada mitologiatau sakramen, dan semua ibadahditekankan sebagai usaha pendekat-an pribadi kepada Tuhan semata.Seperti diamati oleh Andrew Rip-pin, dalam bukunya Muslims, TheirReligious Beliefs and Practice, ibadahdalam Islam tidak mengandungmitologi, bersifat amythical dan juganonsakramental. Memang adabentuk-bentuk ibadah yang bersifatmemperingati kejadian masa lalu(commemorative) seperti haji dankurban, namun intinya tetap pen-dekatan pribadi kepada Tuhan.Maka dari itu diperingatkan bahwa,Tidak akan mencapai Allah dagingkurban itu, juga tidak darahnya,tetapi akan mencapaiNya takwa darikamu...” (Q., 22: 37).

Karena seluruh aktivitas dapatbernilai sebagai usaha pendekatankepada Tuhan, maka seluruh hidupmanusia mempunyai makna tran-sendental, yang sehari-hari kita nya-takan dalam ungkapan “demi ridlâ

Allah”. Dan adanya keinsafan akanmakna hidup itulah yang membuatmanusia berbeda dari jenis hewanyang lain, serta di situlah letak har-katnya.

Harkat manusia terletak padapandangan bahwa hidupnya itubagaimanapun juga berguna. Kitabersedia menanggung kepedihan,deprivasi, kesedihan dan segala de-rita, jika semuanya itu menunjangsuatu tujuan. Daripada memikulbeban hidup tak berarti. Lebih baikmenderita daripada tanpa makna.

Dalam Kitab Suci dijelaskanbahwa tujuan para rasul Allah ialahmewujudkan masyarakat yang ber-ketuhanan (rabbânîyûn—Q., 3:79), yaitu masyarakat yang paraanggotanya dijiwai oleh semangatmencapai ridlâ Allah, melalui per-buatan baik bagi sesamanya dan ke-pada seluruh makhluk. Inilah dasarpandangan etis kaum beriman.

Makna “rabbânîyah” itu sama de-ngan “berkeimanan” dan “berketak-waan” atau, lebih sederhana, “ber-iman” dan “bertakwa”. Dari sudutpandangan sistem paham keaga-maan, iman dan takwa adalah fon-dasi (Arab: “asas”) yang benar bagisemua segi kehidupan manusia (Q.,9: 109). Implikasi dan ramifikasiKetuhanan Yang Maha Esa itukurang lebih akan menghasilkannilai-nilai berikut:1. Bahwa manusia tidak dibenar-

kan memutlakkan apa pun

Page 63: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2203Ensiklopedi Nurcholish Madjid

selain Tuhan Yang Maha Esa.Mengakui Tuhan Yang MahaEsa sebagai yang mutlak berartimenyadari bahwa Tuhan tidakdapat dijangkau oleh akal ma-nusia.

2. Tuhan tidak dapat diketahui,tetapi harus diinsafi sedalam-dalamnya bahwa Dialah asaldan tujuan hidup, dengan kon-sekuensi manusia harus mem-baktikan seluruh hidupnyademi memperoleh perkenanatau ridlâ-Nya.

3. Tidak memutlakkan sesuatuapa pun selain Tuhan YangMaha Esa berarti tidak menja-dikan sesuatu selain dari Diasebagai tujuan hidup. Dalamwujudnya yang minimal, men-jadikan sesuatu selain Tuhansebagai tujuan hidup itu con-tohnya ialah sikap pamrih, ti-dak ikhlas.

4. Pandangan hidup itu terkaiterat dengan pandangan bahwamanusia adalah puncak ciptaanTuhan, yang diciptakan-Nyadalam sebaik-baik kejadian.Manusia berkedudukan lebihtinggi daripada ciptaan Tuhanmana pun di seluruh alam, ma-lah lebih tinggi daripada alamitu sendiri.

5. Tuhan telah memuliakan ma-nusia. Maka manusia harusmenjaga harkat dan martabat-nya itu, dengan tidak bersikap

menempatkan alam atau gejalaalam lebih tinggi daripada diri-nya sendiri (melalui mitologialam atau gejalanya), atau me-nempatkan seseorang, atau dirisendiri, lebih tinggi daripadaorang lain (melalui tirani ataumitologi sesama manusia).

6. Manusia diciptakan sebagaimakhluk kebaikan (fitrah), ka-rena itu masing-masing pribadimanusia harus berpandanganbaik kepada sesamanya danberbuat baik untuk selamanya.

7. Sebagai ciptaan yang lebih ren-dah daripada manusia, alam inidisediakan Tuhan bagi kepen-tingan manusia untuk kesejah-teraan hidupnya, baik yangbersifat spiritual maupun yangbersifat material.

8. Alam diciptakan Tuhan sebagaiwujud yang baik dan nyata(tidak semu), dan dengan hu-kum-hukumnya yang tetap,baik yang berlaku dalam ke-seluruhannya yang utuh mau-pun yang berlaku dalam ba-giannya secara spesifik.

9. Manusia harus mengamatialam raya ini dengan penuhapresiasi, baik dalam kaitannyadengan keseluruhannya yangutuh maupun dalam kaitannyadengan bagiannya yang terten-tu, semuanya sebagai “manifes-tasi” Tuhan (perkataan Arab“‘âlam” memang bermakna asal

Page 64: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2204 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

“manifestasi”), guna mengha-yati keagungan Tuhan YangMaha Esa (dasar kesejahteraanspiritual).

10. Dengan medan kesadaran bah-wa Tuhan adalah Mahahadir,menyertai dan bersama setiapindividu di mana pun ia ber-ada, dan Mahatahu akan segalaperbuatan individu itu sertatidak akan lengah sedikit pununtuk memperhitungkanamal-perbuatannya, biar sekecilapa pun.

Begitulah kurang lebih identi-fikasi sendi-sendi pokok pandanganhidup berdasarkan iman. Kesemuanilai itu berdasarkan Kitab Sucidan Sunnah Nabi, dan menjadi ba-gian dari sumber etos seorang Mus-lim serta dasar pertimbangan etis-nya dalam semua kegiatan.

NILAI-NILAI MASYARAKATINDUSTRIAL

Masyarakat industrial menuntutdan melahirkan nilai-nilainya sen-diri yang tidak dapat dihindarkan.Untuk menjadi industrial, suatumasyarakat harus disiapkan untukmenerima nilai-nilai yang bakalmenunjang proses industrialisasiitu. Tetapi lebih penting lagi ialahbahwa setiap industrialisasi, di-kehendaki ataupun tidak, pasti me-lahirkan tata nilai yang kebanyak-

an tidak dikenal oleh suatu masya-rakat non-industrial. Keharusan-keharusan itu, betapapun buruk-nya, menjelma menjadi tata nilairesmi. Pelanggaran atas nilai-nilaiitu akan mengakibatkan sanksi-sanksi yang langsung dirasakan olehpelakunya menurut ukuran-ukuranmasyarakat industrial itu sendiri.Jock Young menyimpulkan tujuhnilai formal yang mendasari masya-rakat industrial: (1). Kesenanganyang tertunda; (2). Perencanaankerja atau tindakan masa datang;(3). Tunduk kepada aturan-aturanbirokratis; (4). Kepastian, penga-wasan yang banyak kepada haldetil, sedikit kepada pengarahan;(5). Rutin, dapat diramalkan; (6)Sikap instrumental kepada kerja;dan (7) Kerja keras yang produktifdinilai sebagai kebaikan.

Masyarakat industri, berbedadengan masyarakat-masyarakat non-industrial, menunda upah dan ke-senangan para pekerja sampai saatyang telah disetujui bersama, se-perti awal bulan sebagai hari-harimenerima gaji, hari Minggu sebagaihari bebas kerja, sistem cuti danlain-lain. Norma-norma itu, kalau-pun ada pada masyarakat non-industrial, adalah jauh lebih ber-fungsi pada masyarakat industrial.Begitu pula tentang perencanaan.Hal itu tentu lebih merupakan ke-harusan pada masyarakat industridaripada lainnya. Maka dengan sen-

Page 65: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2205Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dirinya adanya sistem pembukuan,perkantoran dan apa saja yang ber-sangkutan dengan administrasi danbirokrasi adalah lebih diperlukanpada masyarakat industrial daripadamasyarakat pertanian umpamanya.Keharusan seseorang untuk tundukkepada sistem birokrasi dan meka-nismenya itu menghilangkan oto-nominya, dan membuatnya tidakberdaya mengadakan pilihan lainatau, dengan perkataan lain, ia ter-paksa bersikap fatalistis! Segala se-suatu telah diatur dengan pasti. Ke-pastian itu terjelma dalam penga-wasan segi-segi mendetail, yang me-lahirkan subnilai bahwa seseorangberharga atau berguna adalah se-tingkat dengan bidang keahliannya.Maka skill menjadi mutlak penting,dan bukan hanya “kebijaksanaan”atau “kearifan” saja, yang justruhampir-hampir tanpa faedah bagimasyarakat industrial untuk indus-trinya. Selanjutnya tentu saja halitu melahirkan rutinisasi; semuanyaberjalan menurut aturan-aturanyang pasti, dapat diketahui permu-laannya dan dapat diramalkanujungnya. Birokrasi mencakupsistem rasionalitas ekonomi, pemba-gian kerja yang canggih dan pe-rangai-perangai resmi yang salingterjalin secara sempurna. Nilai-nilaiitu berfungsi untuk menjaga carakerja yang konsisten dan rajin sertamewujudkan tujuan-tujuan pro-duksi jangka panjang. Dengan

begitu terciptalah apa yang disebut“mesin masyarakat” atau “masyara-kat mesin”, yang di dalamnya kerjakeras dan produktif menjadi sum-ber penghargaan atas seseorang.

NILAI-NILAI PUASA

Berkaitan dengan amalan ibadahpuasa, para mubalig sering me-ngutip sebuah hadis Qudsi yangberbunyi, “Sesungguhnya puasa itumilikKu (Allah), maka Akulah yangakan memberikan balasannya.” Darihadis Qudsi tersebut dapat dipa-hami bahwa sesungguhnya amalanibadah puasa itu mengandungnilai-nilai misterius dan hanyaAllah Swt. yang mengetahui apakahseseorang berpuasa atau tidak, ataubagaimana kualitas puasanya. Ke-mudian dapat ditarik kesimpulanbahwa ibadah puasa sungguh ber-beda dengan ibadah-ibadah lainkarena bersifat kasatmata, sepertishalat, zakat atau haji. Bahkan,ibadah haji selalu disertai acara atauupacara mengantarkan dan men-jemput, bahkan di desa hampirsemua penduduk ikut serta.

Sekalipun demikian, sebenarnyaimplikasi menjalankan ibadah puasapada akhirnya juga akan dapat dili-hat dengan mata apabila dijalankandengan penuh penghayatan yangtulus dan ikhlas. Puasa berimplikasivertikal, sebuah ritual yang bersifat

Page 66: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2206 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sangat pribadi, seperti yang dikata-kan dalam hadis Qudsi di atas, se-hingga hanya seorang hamba de-ngan Tuhannya yang mengetahuiapakah ia benar-benar menjalankanpuasa atau hanya sekadar ikut-ikut-an atau bahkan hanya main-main,pura-pura berpuasa di depan pub-lik. Ibadah puasa pun berimplikasihorizontal, yakni memberikan do-rongan atau mo-tivasi kepadaseseorang agarmampu mencer-minkan sikap-si-kap sebagai priba-di yang menjalan-kan perintah ber-puasa.

Puasa meng-ajarkan seseoranguntuk selalu bersi-kap tulus dan jujur. Jujur kepadadiri sendiri dan orang lain. Keju-juran adalah dimensi moral danakhlak yang sangat penting. Sebabkejujuran merupakan modal utamadalam menjalani segala aktivitaskehidupan. Adapun kebalikankejujuran adalah berdusta atauberbohong. Berbohong adalah,seperti diilustrasikan RasulullahSaw., sikap tak bermoral dan ber-akhlak. Itulah sebabnya, dalamkehidupan sehari-hari, orang yangtidak jujur dikatakan sebagai orangyang tidak bermoral dan berakhlak.

NILAI-NILAI SPIRITUALITASBISNIS

Berikut ini adalah sebuah perco-baan untuk mendapatkan nilai-nilaietis keagamaan yang dapat mendu-kung proses tumbuhnya bisnis dankesuksesannya.

Dari sudut agama, pangkal ke-suksesan dalam semua bidang ke-

giatan ialahihsân. Nilai ke-ruhanian inimelandasi ke-s u n g g u h a ndan dedikasi,menuju kepa-da optimali-sasi kerja se-hingga meng-hasilkan sesua-tu yang seba-ik-baiknya.

Ini bukanlah anjuran untuk per-feksionisme, melainkan optimalis-me. Perfeksionisme tidak dianjur-kan, karena tingkat kesempurnaantidaklah mungkin dicapai manusia.Kesempurnaan adalah kemutlakan,dan kemutlakan adalah ketunggalanatau keesaan. Semua itu hanya adapada Allah, Tuhan Maha Pencipta,Maha Esa dan Mahakuasa. Iniberbeda dengan optimalisme, yaitusuatu semangat untuk melakukankegiatan dengan maksud mencapaitujuan dan hasil yang sebaik mung-kin. Ungkapan “sebaik mungkin”

Page 67: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2207Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mengacu kepada pengertian ke-adaan baik yang setinggi-tingginya,yang dimungkinkan oleh kemam-puan manusia. Jadi, batas kemam-puan manusia adalah batas tingkatkebaikan yang diusahakannya.

Untuk mencapai nilai optimal,agama memberi petunjuk agar kitamenanamkan dalam diri kita etosihsân, yang secara harfiah berartibekerja sebaik-baiknya. Dalam bi-dang keruhanian murni, Nabi Saw.memberi petunjuk, “ihsân ialahbahwa engkau menyembah Tuhanseolah-olah engkau melihat Tuhan.”(Hadis: Rasulullah Saw. ditanyatentang ihsân, lalu beliau men-jawab), “Yaitu hendaknya engkaumenyembah Allah seolah-olah engkaumelihatNya; dan jika engkau tidakmelihatnya, maka [ketahuilah] Diaitu melihat engkau” [HR Bukhari,Muslim, Nasa’i, Ibn Majah, danAhmad]).

Jadi beribadah dengan ihsânialah beribadah yang diliputi usahamengoptimalkan hasil dan efekibadat, yaitu sedalam-dalamnyamenghayati kehadiran Tuhan dalamhidup, seolah-olah melihat Tuhan.Sedangkan dalam bidang yanglebih teknis duniawi, petunjukNabi Saw. ialah, Allah mewajibkankita berbuat sebaik-baiknya dalamsegala hal, sehingga jika kita me-nyembelih binatang pun hendak-nya kita asah pisau setajam-tajam-nya agar binatang itu tidak men-

derita. (Sebuah hadis yang terkenal,“Sesungguhnya Allah mengharuskanberbuat sebaik-baiknya atas segalasesuatu. Maka jika membunuh,hendaknya kamu membunuh dengansebaik-baiknya, dan jika kamu me-nyembelih binatang, maka lakukandengan sebaik-baiknya dan hendak-nya salah seorang dari antara kamumengasah tajam pisaunya dan meng-usahakan agar binatang sembelihan-nya itu tidak menderita” [HR Mus-lim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Daud,Ibn Majah, Ahmad, Darimi]). Iniadalah isyarat agar kita selalu ber-usaha berbuat baik secara optimal.

Pada tingkat keruhanian yanglebih tinggi, ihsân adalah suatubentuk perbuatan “meniru” pekertiatau akhlak Tuhan. Sebuah hadisyang populer di kalangan sufi me-nyebutkan adanya sabda Nabi agarkita meniru pekerti Tuhan. Salahsatu pekerti Tuhan yang harus di-tiru itu ialah “berbuat sebaik-baik-nya” atau ihsân, sebagaimana difir-mankan dalam Al-Quran, Dia yangmembuat sebaik-baiknya (ahsana)segala sesuatu yang diciptakan-Nya(Q., 32: 7). Dalam Kitab Suci jugadisebutkan bahwa Allah menciptadengan itqân (membuat sesuatudengan teliti dan teratur),..Itulahciptaan Allah yang telah membuatsegala sesuatu dengan teliti danteratur [atqana] (Q., 27: 88).

Page 68: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2208 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

NISHFU SYA‘BÂN

Memang, ada hadis-hadis yangmengarah ke masalah nishfuSya‘bân, yaitu bahwa pada per-tengahan bulan Sya‘ban—atauyang kita sebut Ruwah—ada pe-nentuan (taqdîr) dari Tuhan. Makabanyak umat Islam (tradisional)yang memperingati nishfu Sya‘bândengan berkumpul di masjid, un-tuk merenung, membaca Al-Quran,ada yang dilanjutkan dengan maaf-maafan (salam-salaman), dan se-bagainya. Tapi jelas memang itukontroversi, ada beberapa mazhabyang tidak setuju, seperti mazhabHanbali.

Bagaimana menyikapinya? Me-nyikapinya sama dengan kita me-nyikapi hari-hari besar Islam lain-nya, seperti Nuzulul Quran, Isra’Mi‘raj, Maulid Nabi, 1 Muharamsebagai tahun baru, dan sebagainya.Sebetulnya lebih aman kalau kitamenyebutnya sebagai hari-haribesar budaya Islam, bukan agamaIslam. Kalau sudah begitu, makasepanjang acara-acara semacam ituada manfaatnya, tidak ada sa-lahnya dilakukan. Jadi NishfuSya‘bân pun agaknya lebih me-rupakan budaya, yang kadangkalabukan saja ada yang tidak ber-manfaat, malahan ada yang ber-lebihan dan keluar dari rel yangsemestinya. Peringatan MaulidNabi, misalnya, ada yang tidak

setuju karena sering tidak bisamenghindari sisi mudarat (negatif )-nya. Maka di negeri Islam sepertiSaudi Arabia, peringatan MaulidNabi dilarang karena dianggapbid‘ah (mengada-adakan sesuatuyang dulu tidak dilakukan olehNabi sendiri—ed.). Kalau mera-yakan Maulid Nabi di sana, kitaakan ditangkap polisi.

Tapi dalam masyarakat kita pe-ringatan hari-hari besar Islam itulazim dilakukan, bukan karenamereka tahu manfaatnya sangat be-sar, tapi lebih karena mereka tidaktahu bahwa di situ ada sisi muda-ratnya. Orang yang tidak setujupasti akan menyoroti sisi negatif-nya. Sudah pasti di dalam pe-ringatan Maulid Nabi, misalnya,besar sekali manfaat yang bisa dipe-tik. Kalau kita telusuri ke belakang,peringatan Maulid pernah me-nunjukkan kegunaannya yang luarbiasa. Maulid adalah temuan dariShalahuddin Al-Ayubi, orang Baratmenyebutnya Saladin, nama yangbagi orang Barat sangat terkait de-ngan keperwiraan yang luar biasa—suatu lambang dari akhlak yangsangat tinggi. Ketika dia berhasilmengkudeta kekuasaan Fathimiyahyang kemudian digantinya dengankekuasaan Ayubi (Ayubiyyah), ma-ka dia terpanggil untuk bertang-gung jawab atau menangani per-soalan penyelesaian Perang Salib.Ketika itu umat Islam sedang kalah.

Page 69: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2209Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Shalahuddin berpikir dan mencaricara untuk membangkitkan se-mangat tentara Islam, dan ternyatadia mendapatkan inspirasi dari pe-ringatan Natal. Kaum Nasranirupanya membangkitkan tentara-nya dengan semangat Natal. Kalauada Natal Isa, pikir Shalahuddin,kenapa tidak ada Natal Muham-mad. Natal bahasa Arabnya adalahmilâd atau mawlîd yang berarti harikelahiran. Shalahuddin lalu meng-ambil inisiatif merayakan MaulidNabi Muhammad dengan bercera-mah mengenai maghâzî (cerita-cerita perang Nabi). Nabi Muham-mad adalah seorang ahli strategiperang yang luar biasa. Ketikasemua itu yang diceritakan olehSalahuddin, ini ternyata berhasilmengilhami semangat para prajuritdan tentara Islam. Maka singkatcerita, tentara Islam pun bangkitmelawan tentara Salib dan berhasilmengalahkan mereka. Itu semuahanya karena Maulid.

NORMATIVITAS DANKENYATAAN

Selama ini umat Islam meru-pakan kelompok yang relatif vokal.Adanya lembaga seperti masjidmembuat suara yang diwakili paraulama sejak dulu nyaring terdengar.Karena ajaran agama memberikan

pedoman normatif, maka suara me-reka selalu bernada normatif, yaitunada apa yang seharusnya. Dengansendirinya selalu ada jarak dengankenyataan yang berjalan menurutapa yang mungkin. Adanya jarak itumengesankan sikap oposisi terhadappemerintah. Pernah ada adagiumyang mengatakan bahwa ulamayang paling jahat adalah ulamayang datang kepada pemerintah. Itusama dengan sikap kaum inte-lektual yang juga berbicara tentangapa yang seharusnya. Intelektual diAmerika memiliki kecenderungankekiri-kirian. Di Eropa Timur(dulu), para intelektualnya cen-derung kekanan-kananan. Jadi, adagap dengan kenyataan. Ini tak bakalberubah.

Sekarang, intelektual Islam yangnotabene berpendidikan modernBarat telah memperhitungkan fakta-fakta sehingga cara berpikirnyatidak semata-mata normatif tetapijuga scientific. Mereka tahu tentangcara, sehingga mereka itu disebutcendekiawan.

Tidak usah sembunyi-sem-bunyi, cendekiawan yang ber-kumpul di Malang (waktu peres-mian ICMI) 90% berpendidikanBarat, baik Barat yang ada di Indo-nesia maupun yang di Barat sana.Maka, ada kombinasi. Kalau me-lihat sejarah ICMI waktu itu, kitaharus melihatnya sebagai gejalamenutup kesenjangan antara yang

Page 70: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2210 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

seharusnya dan apa yang mungkin.Inilah optimisme penulis (dulu).

Dalam lima sampai sepuluh ta-hun akan terasa kematangan dan ke-dewasaan yang menaik. Misalnya,kehendak terhadap pemerintah.Misalnya pandangan bahwa peme-rintah harus adil. Dahulu, keingin-an itu hanya slogan, tetapi kelak iabisa disertai tindakan, usul, ataukonsep mengenai masalah keadilan.

Umat Islam, karena beberapa peng-alaman politik di masa lalu—se-bagian karena kesalahan sendiri, se-bagian yang lain karena konspirasidengan luar—memiliki pengalamanpolitik yang negatif. Itu berlarut-la-rut sehingga muncul sindrom op-posisionalisme. Kasus Warman danTanjung Priok bisa dimasukkan kedalamnya. Ini dikarenakan sebagianbesar orang Indonesia adalah umatIslam.

Namun, kalau sebagian besarorang Indonesia adalah Katolik,maka umat Katolik yang akan ber-buat demikian. Contohnya diFilipina. Yang memimpin NewPeople’s Army adalah para pastor. DiBurma, yang sebagian besar rakyat-nya menganut Buddha, yang me-mimpin perlawanan terhadap NeWin adalah para biksu. Bentukopposisionalisme muncul karenapesimisme, akibat merasa tak di-dengar, lalu mereka berteriak.

NURANI DAN KECENDERUNGANALAMI

Kita sering mendengar sebuahistilah yang baik sekali untukdipahami, yaitu kebebasan nuraniyang merupakan bagian integraldalam agama kita. Sebab, ketikaberada dalam pengadilan Ilahi diakhirat kelak manusia akan dimintatanggung jawab atas perbuatannyasecara pribadi. Pada saat itu tidakada lagi persahabatan, kekeluargaan,dan sebagainya. Secara logika, didunia ini manusia harus diberi ke-bebasan untuk menentukan sendiripekerjaannya atau apa yang dina-makan dengan niat atau ikhtiarmemilih kemungkinan yang ter-baik. Jadi, seseorang tidak bisadimintai pertanggungjawabannyasecara moral jika ia melakukan se-suatu secara tidak bebas atau karenaterpaksa.

Oleh karena itu, kalau memangkita harus tampil sebagai makhlukyang bermoral, maka seluruh peker-jaan kita harus didasarkan padapilihan sendiri. Hanya dengan itu-lah, kita boleh dan berhak meng-harap surga jika memang selalu ber-buat baik, dan takut kepada nerakajika tidak berbuat baik. Itulah se-babnya Rasulullah Saw. diperingat-kan dengan tegas oleh Allah Swt.,Maka berilah peringatan, karenaengkau hanyalah memberi peringat-an. Engkau bukan orang yang

Page 71: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2211Ensiklopedi Nurcholish Madjid

berkuasa atas mereka (Q., 88: 21-22). Dan kewajiban kami hanyalahmenyampaikan ajaran yang jelas(Q., 36: 17).

Suatu ketika Rasulullah Saw.pernah tergoda untuk mengguna-kan kekuasaan di tangannya untuklebih keras memaksa orang meng-ikuti beliau, sehingga turun firmanAllah, Jika Tuhanmu menghendaki,niscaya semua manusia yang ada dibumi beriman seluruhnya. Hendakkau paksa jugakah orang supayaorang beriman? (Q., 10: 99).

Dengan sendirinya manusia ha-rus menanggung risiko masing-masing. Inilah sebabnya mengapaada satu diktum yang sangat kuatdalam agama kita yang kemudiandikagumi oleh seluruh umat ma-nusia bahwa Islamlah yang pertamakali memproklamasikan, Tak adapaksaan dalam soal agama, jelasbedanya yang benar daripada yangsesat. Barang siapa menolak setandan beriman kepada Allah, ia telahberpegang teguh dengan genggamantangan yang tidak akan lepas. DanAllah Maha Mendengar, Mahatahu(Q., 2: 256).

Jadi merupakan sebuah kehormatanbahwa kita manusia dipercaya Tuhanuntuk mengetahui mana yang baik danyang buruk. Seseorang tidak harusdipaksa asalkan memiliki ketajamanseperlunya untuk mengenali mana yangbaik dan buruk, sehingga ia akan tahucara hidup yang baik.

Beriman kepada Allah selalu di-kontraskan dengan iman kepadathâghût (tirani). Dengan kata lain,jika beriman mengisyaratkan ada-nya kemerdekaan, maka setiap gejalamerampas kemerdekaan merupakansebuah indikasi atau bagian dariketidakimanan. Kalau kita mewarisisuatu adagium “al-nazhâfatu minal-îmân” (kebersihan adalah se-bagian dari iman), maka dalam for-mat yang serupa “al-îmânu bi ‘l-thâghût min al-kufr” (mendukungtirani adalah bagian dari kekafiran).

Dalam Q., 2: 256, sebagaigandengan dari diktum kebebasan,ditegaskan bahwa dalam agamatidak boleh ada paksaan karena ke-baikan sudah jelas dari keburukan.Semua orang telah mengetahuinya,karena dalam diri kita terdapatsuatu tempat yang disebut nuraniyang bersifat cahaya, yang dengan-nya kita mempunyai kemampuanuntuk membedakan yang baikdengan yang buruk. Seperti yangdijelaskan dalam Al-Quran, Danmenunjukkan kepadanya dua jalan(Q., 90: 10). Pada tempat yang lain,Al-Quran menjelaskan dua jalan ituadalah, Demi jiwa dan perimbanganyang sempurna. Maka Ia menunjuk-kan kepadanya segala kejahatannyadan kebaikannya (Q., 91: 7-8).

Jadi, dalam diri kita terdapatpotensi-potensi ini. Persoalannyaadalah pada upaya melanjutkannyakepada kecenderungan alami yang

Page 72: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2212 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

disebut dengan hanîfîyah (kerin-duan yang alami). Jika kita telahmencapai hanîfîyah ini, kita akanmampu mengenali mana baik danburuk dalam masyarakat dan duniadengan syarat kita memiliki hatiyang tidak mengalami polusi. Se-mua ini berujung pada sebuah te-ma pluralisme.Tema tersebut me-miliki relevansidengan kebebas-an nurani. Sebab,ketika berha-dapan denganAllah Swt. diakhirat kelak, ki-ta berdiri sebagaipribadi sepertiyang terdapat dalam Al-Quran,Kamu mendatangi Kami seorang diriseperti ketika pertama kali Kamimenciptakan kamu, dan segala yangKami karuniakan kepadamu kamutinggalkan di belakangmu. Kamitidak melihat bersamamu para peran-taramu yang kamu anggap sekutu-sekutumu. Sekarang (semua hu-bungan) antara kamu sudah terputusdan yang dulu kamu angan-angan-kan sudah hilang meninggalkankamu! (Q., 6: 94).

Karena itu, kita juga diingatkan,Dan jagalah dirimu dari suatu haritak seorang pun mampu membelayang lain juga tak ada perantarayang bermanfaat baginya, atau te-busan yang akan diterima daripada-

nya, dan tiada pula mereka diberipertolongan (Q., 2: 48).

NUZULUL QURAN

Perlu dipahami bahwa tanggalturunnya lailatulqadar itu adalahijtihad kalanganulama, sehinggaterjadi perbeda-an pendapat an-tara satu ulamadengan ulamalainnya. Yangamat menarikbagi kita sebagaibangsa Indone-

sia yang mayoritas penduduknyaberagama Islam, bahwa peristiwalailatul qadar (Arab: laylat Al-Qadr)memiliki arti tersendiri karenaternyata hari Kemerdekaan Repu-blik Indonesia adalah tanggal 17Agustus 1945.

Dalam rangka mengingatkan ke-jadian tersebut, maka dibangunlahmasjid dengan nama Masjid Istiqlal,artinya kemerdekaan. Bahkan ceritabahwa tinggi menara Masjid Istiqlalsama dengan jumlah ayat dalam Al-Quran sebagai peringatan atasperistiwa Nuzulul Quran (Arab:nuzûl Al-Quran) yang dipilih tang-gal 17 Ramadlan.

Peristiwa hari kemerdekaanRepublik Indonesia ternyata jatuh

Suatu pengalaman hidup “ber-temu” dengan Tuhan tidak subs-tansial jika tidak didasari ataskeyakinan adanya pertemuandengan Tuhan yang lebih hakikidalam kehidupan sesudah mati,sesuai dengan “grand design”Tuhan untuk seluruh ciptaan-Nya.

Page 73: NABI ADALAH FAILASUF - Nurcholish Madjidnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · Nabi Muhammad Saw. itu sebetul- ... nabi mengutarakan kebenaran me-lalui

2213Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pada hari Jumat tanggal 17 Ra-madlan. Sekalipun accidental, pe-ristiwa ini juga menjadi momen-tum yang tepat bagi bangsa Indo-nesia untuk merenungkan kembaliperistiwa lailatul qadar, khususnyabagi kepentingan kehidupan ber-bangsa dan bernegara.

Hari kemerdekaan RepublikIndonesia yang tepat pada lailatulqadar memiliki nilai intrinsik yangharus dipahami sebagai sebuahperistiwa kebetulan. Namun, yangdemikian itu harus juga diyakini se-bagai hal yang sudah menjadirencana Tuhan, grand design-Nya.

Hal-hal yang bersifat kebetulandalam kacamata manusia, se-benarnya merupakan rencanaTuhan. Sepanjang sejarah manusia,banyak sekali peristiwa-peristiwakebetulan, seperti peristiwa pem-buangan Nabi Isma‘il bersamaibunya Siti Hajar ke Makkah, yangkemudian menemukan sumur zam-zam, yakni sumur yang ternyatadibuat oleh Nabi Adam dan SitiHawa. Dengan demikian, kejadian

tersebut merupakan kejadian yangbersifat kebetulan, namun memilikiarti karena sebenarnya sudah men-jadi rencana Tuhan—seperti nilaikesinambungan risalah Ilahi.

Lailatul qadar sebagai malam ke-pastian yang memiliki nilai seribubulan sebenarnya akan lebih tepatjika dipahami lewat kaitannya de-ngan makna kesiapan ruhani untukmelakukan apa saja atau siap berkor-ban. Yang demikian itu tentunyasangat relevan dengan terjadinyaPerang Badar, yang menuntut ke-siapan untuk berkorban, khususnyaberkorban jiwa.