efek takwa hana. tetapi, di balik itu ada...

52
629 Ensiklopedi Nurcholish Madjid F E EFEK TAKWA Takwa mempunyai efek yang sa- ngat luwes, dari dimensi paling mendalam pada batin kita, hingga turun kepada masalah psikologi ya- itu perasaan aman, tenteram, dan damai seperti dikatakan dalam Al- Quran, Orang-orang beriman dan ti- dak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itu- lah orang-orang yang mendapat keaman- an dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk (Q., 6: 82). Efek takwa juga sampai kepada masalah fisik. Dalam tingkah laku, kita harus berbuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan perasaan aman kepada orang lain, seperti sabda Rasulullah Saw., “Janganlah meremehkan suatu kebajikan, walau- pun dianggap sangat kecil, bahkan sekalipun sekadar tersenyum pada waktu bertemu seorang teman”; juga Jangan lupakan juga berbuat kebai- kan, meskipun sekadar menying- kirkan duri dari tengah jalan.” Saat kita membungkukkan badan untuk menyingkirkan duri di tengah jalan, kelihatannya hal itu memang seder- hana. Tetapi, di balik itu ada hal yang sangat mendalam, yaitu kita punya perhatian kepada sesama manusia, tidak ingin manusia ce- laka. Sebaliknya, Rasulullah juga bersabda dengan keras sekali seraya berteriak, “Demi Allah dia tidak be- riman, Demi Allah dia tidak beri- man, Demi Allah dia tidak beriman. (Para sahabat merasa heran) dan bertanya kepada Nabi, Siapa dia wahai Nabi? Nabi menjawab, Yaitu orang yang tetangganya tidak terlin- dung dari keburukannya.Jadi, kita harus menghormati tetangga. Siti ‘A’isyah menuturkan sebuah hadis, Rasulullah bersabda, Sekali saja Jibril memesan kepadaku agar supaya aku baik dengan tetang- ga, sampai-sampai aku mengira bah- wa Jibril itu mengharuskan tetangga itu mewarisiku. Tentu saja tidak, kalau tidak mempunyai hubungan darah.” Dan ketika seorang sahabat mengatakan, “Apakah meskipun te- tangga itu bukan Muslim (kafir)?” “Ya, meskipun tetangga itu bukan Muslim tetap harus kamu hormati.” Inilah korelasi antara takwa, salam, damai, perasaan aman, dan

Upload: buikhanh

Post on 06-Mar-2018

246 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

629Ensiklopedi Nurcholish Madjid

EEFEK TAKWA

Takwa mempunyai efek yang sa-ngat luwes, dari dimensi palingmendalam pada batin kita, hinggaturun kepada masalah psikologi ya-itu perasaan aman, tenteram, dandamai seperti dikatakan dalam Al-Quran, Orang-orang beriman dan ti-dak mencampuradukkan iman merekadengan kezaliman (syirik), mereka itu-lah orang-orang yang mendapat keaman-an dan mereka itu adalah orang-orangyang mendapat petunjuk (Q., 6: 82).

Efek takwa juga sampai kepadamasalah fisik. Dalam tingkah laku,kita harus berbuat sedemikian rupasehingga menimbulkan perasaanaman kepada orang lain, sepertisabda Rasulullah Saw., “Janganlahmeremehkan suatu kebajikan, walau-pun dianggap sangat kecil, bahkansekalipun sekadar tersenyum padawaktu bertemu seorang teman”; juga“Jangan lupakan juga berbuat kebai-kan, meskipun sekadar menying-kirkan duri dari tengah jalan.” Saatkita membungkukkan badan untukmenyingkirkan duri di tengah jalan,kelihatannya hal itu memang seder-

hana. Tetapi, di balik itu ada halyang sangat mendalam, yaitu kitapunya perhatian kepada sesamamanusia, tidak ingin manusia ce-laka. Sebaliknya, Rasulullah jugabersabda dengan keras sekali serayaberteriak, “Demi Allah dia tidak be-riman, Demi Allah dia tidak beri-man, Demi Allah dia tidak beriman.(Para sahabat merasa heran) danbertanya kepada Nabi, “Siapa diawahai Nabi?” Nabi menjawab, “Yaituorang yang tetangganya tidak terlin-dung dari keburukannya.”

Jadi, kita harus menghormatitetangga. Siti ‘A’isyah menuturkansebuah hadis, Rasulullah bersabda,“Sekali saja Jibril memesan kepadakuagar supaya aku baik dengan tetang-ga, sampai-sampai aku mengira bah-wa Jibril itu mengharuskan tetanggaitu mewarisiku. Tentu saja tidak,kalau tidak mempunyai hubungandarah.” Dan ketika seorang sahabatmengatakan, “Apakah meskipun te-tangga itu bukan Muslim (kafir)?”“Ya, meskipun tetangga itu bukanMuslim tetap harus kamu hormati.”

Inilah korelasi antara takwa,salam, damai, perasaan aman, dan

Page 2: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

630 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

akhlak mulia. Maka, setiap kali kitaberburuk sangka kepada Allah,karena kebetulan mengalami peris-tiwa kurang enak, hendaknya—sesuai dengan petunjuk Nabi—kitamembaca subhânallâh (MahasuciAllah). Maksudnya, Mahasuci Allahdari dugaan kita yang buruk.Dengan subhânallâh, kita meng-hapus pikiran negatif yang pesimiskepada Allah.

Kemudian, dengan pikiran po-sitif-optimistis hendaknya kitamengucapkan alhamdulillâh (segalapuji bagi Allah). Kita tumbuhkanpikiran positif bahwa segala sesuatupasti ada hikmahnya, hanya kitabelum mengerti. Setelah itu kitadianjurkan membaca Allâhu Akbar(Allah Mahabesar). Segala sesuatuitu kecil, hanya Allah yang besar.Hal ini membekali kita dengan ke-beranian untuk hidup, yakni harusmenempuh hidup ini dengan bera-ni. Berani dalam kebenaran.

EGALITARIANISME

Dalam agama Islam ajaran ega-litarianisme kuat sekali. Tidak adaagama yang sedemikian kuat dari-pada agama Islam dalam hal persa-maan manusia. Hanya terkadang inisalah ditafsirkan oleh pihak-pihakyang ingin merongrong Islam, yangtidak ingin Islam berkembangmenjadi kekuatan dominan.

Rasulullah Muhammad Saw.yang orang Makkah itu, justrutinggal di Madinah hanya 10 tahun.Tetapi dalam tempo 10 tahun ituseluruh Jazirah Arab tunduk ke-padanya. Suatu prestasi yang luarbiasa. Kalau kita belajar sosiologi-agama, para nabi itu sering dikla-sifikasikan sebagai nabi bersenjatadan nabi tidak bersenjata. Nah,Nabi Muhammad itu salah seorangnabi yang bersenjata (the armedprophet). Para nabi lain yang terma-suk dalam klasifikasi nabi bersenjataadalah Nabi Musa, Daud, danSulaiman. Sebagian besar nabi tidakbersenjata. Nabi Isa, misalnya, tidakbersenjata. Biasanya yang presta-sinya cukup besar itu adalah nabibersenjata. Tapi dari sekian paranabi yang bersenjata pun tidak adayang bisa dibandingkan denganNabi Muhammad Saw.

Ada yang perlu kita ketahui dariperistiwa wafatnya Nabi Muham-mad Saw. Nabi dikubur di Madi-nah, di suatu tempat yang dulunyakamar beliau. Sebetulnya kamar itukamar ‘A’isyah, istrinya yang ter-kasih. Nah, di sini ada ironi, sebabjenazah beliau terbaring di tempatbekas kamarnya itu selama 3 hari.Padahal Nabi Muhammad sendiripada waktu masih hidup sering ber-pesan kalau ada orang mati supayalekas dikubur. Mengapa jenazahNabi sampai terbaring selama tigahari, yang berarti tidak lekas diku-

Page 3: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

631Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bur? Kenyataan tersebut justru me-nyalahi perintahnya sendiri semasahidup.

Tidak lekasnya Nabi dikuburkarena pada saat itu masih adakesalahpahaman dalam memilihcalon pengganti beliau. Setelahdiketahui Nabi wafat, orang ber-tengkar tentang siapa yang akanmenggantikannya. Di sinilah ke-mudian lahir banyak klaim yangbermacam-macam tentang siapayang berhak menggantikan Nabi.Tapi, alhamdulillâh, semua itu bisadiselesaikan oleh seorang yangsangat kuat, yaitu ‘Umar ibn Al-Khattab, yang sedikit memaksamengangkat Abu Bakar. Nah se-telah Abu Bakar disepakati menjadikhalîfah (pengganti Nabi) yangpertama, baru Nabi bisa dikubur.Tapi, pada saat Nabi hendak di-kubur pun terjadi lagi pertengkaranmengenai di mana layaknya Nabidikubur. Akhirnya disepakati bahwatempat kubur Nabi adalah ditempat ia terbaring, yaitu di ka-marnya (yang juga kamar ‘A’isyah,istrinya). Kemudian nanti setelahAbu Bakar meninggal ia juga mintadikuburkan di sebelah Sahabatnyaitu. Begitu juga ‘Umar ibn Al-Khat-tab. Tapi ‘Utsman ibn Affan tidakdikubur di dekat kuburan Nabi,karena pada masa dia memegangtampuk pemerintahan banyakterjadi krisis yang membuat orangIslam agak sedikit terpecah-belah.

Akhirnya ‘Utsman dikuburkan diBaqi, yang merupakan tempat pe-makaman umum. Anehnya, ‘A’isyahyang mempunyai kamar di situ,juga tidak dikuburkan di dekatkuburan Nabi, karena dia dinilaitelah menimbulkan kontroversi,yaitu karena dia sudah sempat ber-perang melawan menantunya sen-diri, ‘Ali ibn Abi Thalib. Karenanya,‘A’isyah dikuburkan di tempat pe-makaman umum tadi, yaitu di Baqi,seperti halnya ‘Utsman. Di sini kitamemperoleh pelajaran bahwa dibidang politik (sosial), Nabi sendirilebih banyak menyerahkan kepadakita, tidak diurus dan diatur olehNabi terus-menerus.

Dengan demikian, sepeninggalNabi persatuan dan kesatuan umatIslam mengalami gangguan. Tapisetelah Abu Bakar menerima tong-kat estafet (dari Nabi) itu, dia melak-sanakan tugas sosial itu dengansangat baik. Terbukti dalam tempodua tahun Jazirah Arab yang persa-tuan dan kesatuannya itu–bahasa-nya Orde Baru–masih goyah, ber-hasil dikukuhkan kembali, tentunyadengan cara memerangi orang-orangyang menunjukkan gejala desersi,gejala separatisme.

Sepeninggal Abu Bakar, ‘Umartampil menggantikan kedudukanAbu Bakar sebagai khalifah. Padamasa pemerintahan ‘Umar, Madi-nah-Makkah dijadikan sebagaihome-base untuk melakukan eks-

Page 4: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

632 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pansi menyebarkan Islam. Pada masa‘Umar ini Islam secara geografis ber-kembang sangat pesat. Di zamanpemerintahan ‘Umarlah Persi ber-hasil dibebaskan, kemudian Mesir,Syria, juga termasuk Yerusalem(Palestina Selatan). Pada masa peme-rintahan ‘Utsman, proyek ‘Umartersebut diteruskan. Tapi, kemudianmengalami kemandekan selama (ku-rang lebih) 4 tahunan karena kontro-versi sementara terhadap ‘Ali. Tapisepeninggal ‘Ali proyek “pembebasan”itu pun diteruskan oleh Mu’awiyah.

Dengan demikian, sesuatu yangdirintis oleh Muhammad RasulullahSaw. yang hanya dengan belasanorang dari Makkah itu, menjadi ke-nyataan sosio-politik yang terben-tang dari Lautan Atlantik sampai keGurun Gobi. Jadi, Nabi Muham-mad itu benar-benar seorang yangsangat luar biasa. Karena itu, tidakheran bila seorang Michael Hartmenyebutkan Nabi Muhammad se-bagai orang pertama dari seratusorang yang paling berpengaruh da-lam sejarah. Dan pengaruhnya ituadalah pengaruh yang tidak sajamaterial dan ilmiah, melainkan jugaspiritual. Dan yang spiritual itulahternyata yang paling penting, sam-pai orang-orang Arab yang bukanIslam sekalipun menganggap bahwaMuhammad itu adalah pahlawanmereka dan “Bapak” bangsa bagiorang Arab. Kita tahu bahwa orang-orang Arab itu tidak semuanya

Islam. Ada juga yang Kristen.Hanya di Saudi Arabia memang ti-dak boleh ada orang beragama selainIslam. Tapi coba lihat di Yaman,Oman, Bahrain, apa lagi di Syriabanyak sekali orang Arab yangberagama Kristen. Michel Aflaq,misalnya, pendiri partai Ba’ats yangsosialis itu, yang menjadi partainyaorang-orang Syria dan Irak sekarangini, pernah membuat suatu pidatoMaulid Nabi Muhammad yangluar biasa bagus, padahal dia sen-diri orang Kristen Arab.

EKONOMI ISLAM

Sementara ini barangkali kitatidak bisa berbicara tentang suatusistem ekonomi dalam Islam yangsebanding, dari segi penjabaranintelektualnya, dengan berbagaisistem ekonomi yang ada. Namun,jelas mustahil bahwa Islam, dalamhal ini Al-Quran, tidak membicara-kan sesuatu berkenaan dengan eko-nomi, mengingat pentingnya perso-alan itu bagi kehidupan manusia.Justru, suatu cita-cita di bidang eko-nomi adalah salah satu yang amatjelas dalam Kitab Suci. Cita-cita itu,menurut ungkapan jargon modern,boleh disebut sebagai suatu cita-citatentang Keadilan Sosial.

Adanya cita-cita itu dapat kitarasakan denyut nadinya yang kuat

Page 5: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

633Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dalam tema-tema yang menandaisurat-surat atau ayat-ayat yang se-muanya termasuk yang mula-muladiturunkan kepada Rasulullah.Keprihatinan Nabi mengenai ma-syarakat Makkah, sebagaimanadipahami dari tema-tema tersebut,ialah politeismedan kezaliman(ketidakadilan)sistem ekonomi-nya. Politeismedipandang seba-gai dosa yang takterampuni (Q.,4: 48 dan 116),karena ia meru-pakan kejahatanterbesar manusiakepada dirinya sendiri (Q., 31:13).

Tingkah laku ekonomi yangtidak menunjang, apalagi yangmenghalangi, terwujudnya keadilansosial, dikutuk dengan keras, bah-kan agaknya tidak ada kutukanKitab Suci yang lebih keras daripadakutukan kepada pelaku ekonomiyang tidak adil. Selain dapat dirasa-kan di dalam, antara lain, ekspresisurat Al-Takâtsur (Q., 102) dan Al-Humazah (Q., 104), suatu kutuk-an kepada sikap ekonomi yang tidakproduktif dan egois dengan jelassekali dinyatakan dalam Q., 9: 34-35: Wahai orang-orang yang ber-iman, sesungguhnya banyak darikalangan para rahib dan pertapa itu

benar-benar memakan harta manusiadengan cara yang tidak benar danmenyimpang dari jalan Allah. Ada-pun mereka yang menimbun emasdan perak dan tidak menggunakandi jalan Allah, maka peringatkanlahmereka itu dengan adanya siksa yang

pedih. Yaitu sua-tu ketika harta(emas dan pe-rak) itu dipanas-kan dalam apineraka, kemu-dian disetrika-kan kepada ke-ning, lambungdan punggungmereka, (lalu di-katakan kepada

mereka): “Inilah yang kamu tumpukuntuk kepentingan diri kamu sendiri(di dunia), maka sekarang rasakan-lah (akibat) harta yang dulu kamutumpuk itu.”

Firman itu dikutip karena ia,dengan secara dramatis, melukiskantema anti-ketidakadilan ekonomiyang ada dalam Islam. Semangat inisebetulnya berjalan sejajar dankonsisten dengan semangat yanglebih umum, yaitu keadilan berda-sarkan persamaan manusia (egalita-rianisme). Bahkan dalam agama-agama monoteis, egalitarianisme itu,dibanding dengan agama-agamalain, bersifat radikal.

Page 6: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

634 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

“EKONOMI KERTAS”

Kita dulu terlalu memerhatikanmasalah moneter sehingga akhirnyasekarang kedelai kita made in USAalias hasil impor. Bulog (Badan UsahaLogistik) terlalu asyik mengimporkedelai karena perbedaan nilai uangkertas yang dimulai sejak tahun1972, setelah Nixon melepaskan ja-minan emas. Sebenarnya kalau dite-lusuri ke belakang, World Bank danIMF adalah kelanjutan dari suatupersetujuan di sebuah tempat kecildi zaman Roosevelt. Tujuannyaadalah membuat sebuah lembagakeuangan internasional dengan mak-sud mendanai pembangunan kem-bali dunia setelah Perang Dunia II,mengikuti masterplan Eropa. Itulahphysical economy. Tetapi, cerita me-ngatakan bahwa Roosevelt meninggalsebelum idenya terwujud, laludigantikan oleh Harry F. Truman.Namun Truman agak lembek da-lam berhadapan dengan WinstonChurchill. Churchill inilah yangoleh Bung Karno dituduh sebagaiotak atau arsitek dari nekolim. Danitu memang betul, sebab negarayang membantu keinginan Belandamenjajah kembali Indonesia adalahInggris! Yang impeachment. Yangkita baca di koran hanya persoalanMonica Lewinsky, padahal di balikitu sebetulnya ada agenda untukmenghancurkan politik ekonomiClinton. Kalau Amerika sekarang

ini relatif lebih makmur dari be-berapa tahun yang lalu, ini adalahkarena Clinton. Bung Karno dulusenang sekali kepada Kennedy dankarena itu dia sedikit meniru caraKennedy.

Apa relevansinya dengan masalahkita? Saya kira sekarang telah jelasbahwa BUMN, misalnya, adalahkontraproduktif. BUMN harusdibikin swasta. Jadi the best govern-ment is the least government (peme-rintah yang baik adalah pemerintahyang paling sedikit—artinya tidakbanyak campur tangan). Mengapa,misalnya, Singapore Airline menga-lami sukses luar biasa dan termasukperusahaan penerbangan yang palingsukses di muka bumi, padahal ne-garanya cuma mini dan tidak punyaairport lain kecuali Changi. Semuapesawatnya ke luar negeri. Banyaksekali hal-hal yang bisa dipelajaridari Singapore Airline. Yang teknis,misalnya, Singapore Airline itumenggunakan pesawat hanya untuk5 tahun. Setelah 5 tahun pasti akandikembalikan ke pabriknya untukdiganti dengan yang baru. Tetapi dibalik itu ada hal lain, yaitu bahwaSingapore Airline itu terlepas samasekali dari pemerintah.

Syafruddin Prawiranegara dulujuga memiliki ide seperti itu. Iamenginginkan kereta api di zamanBelanda dikembalikan ke swasta.Satu-satunya kereta api negara hanyaJakarta-Surabaya. Di sekitar

Page 7: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

635Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Jombang-Kediri, kereta apinya ber-nama KSM (Kediri Spur Maskapai—kereta api Kediri). Semuanyaadalah swasta. Perlu diketahui bah-wa sebelum negara lain memilikikereta api, Indonesia—terutamapulau Jawa—adalah yang pertamamemiliki kereta api setelah Jepang,dan kedua yang terbaik dari Jepang (dizaman Belanda). Namun sekarang inikereta-kereta itu sudah hancur.

Jadi sekali lagi ini adalah masa-lah physical economy. Ketika adapemimpin yang bilang “masa krisisekonomi jalanan masih macet”, yangdimaksud adalah real economy, yaknisektor riil. Kalau ditanyakan jalankeluarnya, maka kurang lebih secarasimbolik adalah begini: Bagaimanamemindahkan sentra kegiatanekonomi dari Jl. Thamrin danSudirman ke Tegal, ke Pasuruan,dan seterusnya, yaitu ke daerah-dae-rah home industry. Di Pasuruan, adasebuah desa yang penduduknyamemiliki keahlian membuat barangtiruan persis seperti aslinya; di Ban-dung ada lulusan ITB dari Kediriyang hobinya membuat sepedamotor dengan tangan saja. Diakemudian membuka semacam toko,namun tiba-tiba perusahaan Hondadatang menawarkan uang sekian ra-tus juta asal bersedia menutup toko-nya, karena mengganggu keun-tungannya.

Itu terjadi karena tidak ada pro-teksi. Bandingkan dengan Jepang

dan Taiwan yang peduli pada pro-teksi. Jadi, tidak umbar-umbaranseperti di sini. Persoalan umbar-umbaran juga terjadi di bidanglain. Dalam masalah keluar masuk-nya uang, Indonesia ini jauh lebihbebas dari Amerika. Kalau kita keAmerika, kita akan ditanya membawauang berapa. Kalau berjumlah10.000 dolar, hal itu harus declare.Kalau tertangkap, uang itu akandirampas, seperti yang terjadi padaSoedomo dulu. Soedomo tidakmengaku berapa uang yang di-bawanya, mungkin karena merasasebagai Kopkamtib, dan ketika dige-ledah ternyata membawa 50.000dolar, maka uang itu pun diambil.Di Indonesia membawa uang satujuta dolar dibiarkan saja. Negarakita ini umbar-umbaran dan secaramoral bangkrut.

EKONOMI NABI

Ekonomi dan perdagangan glo-bal bukanlah sebuah gejala baru.Nabi Muhammad sendiri tidakmenciptakan sistem dagang baru.Perdagangan yang dilakukan olehMuhammad pada waktu masih mu-da sampai setelah menjadi Nabi danpara sahabatnya adalah suatu sistemperdagangan internasional yang ber-pusat di Byzantium, Konstantino-pel. Karena itu uang yang berlaku

Page 8: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

636 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ialah uang Byzantium, uang Yunani(dinnar, dirham). Orang Arab sen-diri tidak memiliki uang.

Orang Islam baru memiliki ataumenciptakan uang sendiri padazaman Abd Al-Malik ibn Marwan,sehingga gambar Konstantin digantidengan lafaz syahadat yang waktuitu ditentang oleh Yunani (Byzan-tium). Mereka berpikir uang sema-cam itu tidak akan laku, padahallaku juga karena daerah Islam lebihluas daripada daerah Byzantium.

Gambaran mengenai ekonomiNabi adalah bahwa beliau tidakmenciptakan sistem ekonomi yangbaru, tetapi memberikan muatanmoral kepada ekonomi itu. Jadi,biarpun menggunakan uang Yunani,namun ada ukuran-ukuran moralyang melibatkan paling tidak duahal, yaitu ada cara yang benar mem-peroleh harta, dan ada cara yangbenar untuk menggunakan harta.Hal ini tidak seperti kapitalisme.Mungkin kapitalisme juga meng-anut suatu paham bahwa ada cara-cara yang benar dalam memperolehharta tetapi harta itu digunakanterserah kepada yang punya, terma-suk dibakar sekalipun. Di dalamIslam membakar harta benda ituharam hukumnya, meskipun hartabenda milik sendiri.

Inilah gambaran situasi ketikaMadinah mengalami inflasi, laluorang-orang datang kepada Nabidan mengadukan tentang kenaikan

harga-harga. Kemudian merekaminta Nabi untuk menetapkan harga.Di luar dugaan ternyata Nabi ma-rah diminta melakukan penetapanharga seperti itu. Dikumpulkanlahorang di masjid dan beliau berpi-dato bahwa ia tidak mau menetap-kan harga sebab itu berarti meram-pas hak dan laba orang. Kalau harganaik, apakah barangnya harus dijualmurah. Lalu dikatakan bahwa iatidak mau nanti ketemu Tuhan dandiperintah untuk mengembalikanapa yang ia rampas dari orang-oranghanya karena ia menetapkan harga.Lalu beliau bersabda, al-bay‘u ‘antarâdlin (jual beli itu harus suka-rela). Artinya, biarpun mahal asalsukarela tetaplah sah.

Kalau harus diwujudkan dalambahasa sekarang, sepanjang menge-nai hadis inflasi tadi, maka Islammengajarkan ekonomi bebas namunharus disertai dengan akhlak (freemarket economy with morality). Nah,sekarang salah satu moralitas ituialah bagaimana supaya tidak ter-jadi eksploitasi orang kepada oranglain, yang salah satunya ialah mela-lui praktik riba, rentenir ataupunlintah darat, yang ternyata memangmerupakan persoalan manusia sejakdulu. Yang paling dramatis tentusaja apa yang diceritakan di dalamKitab Injil (Perjanjian Baru). Isa Al-Masih suatu ketika memasuki KuilSulaiman—Solomon Temple (kitamenamakannya Masjid Al-Aqsha)

Page 9: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

637Ensiklopedi Nurcholish Madjid

untuk bersembahyang. Ia sangatmengagumi bangunan yang begituhebat. Tetapi, ketika keluar ia marahkarena di luar banyak sekali bang-ku-bangku orang lintah darat. Makabangku-bangku itu ditendangi olehNabi Isa, sampai rusak. Artinya,persoalan riba itu luar biasa sekali.

EKSES POPULER SUFISME

Bentuk yang sangat populer dariekses sufisme adalah praktik-praktikpemujaan kepada para wali. Me-mang, dalam Al-Quran banyak ter-dapat keterangan tentang wali Allahatau teman dan kekasih Allah. Teta-pi, menurut paham Mu’tazilahyang sangat rasional, semua orangIslam yang taat kepada Tuhan ada-lah wali yang dikasihi-Nya. Sedang-kan dalam dunia kaum sufi, waliadalah seorang dengan karuniaTuhan yang khusus sehingga iamempunyai kelebihan atas oranglain berupa karâmah atau “kera-mat”. Sebagai kemampuan melaku-kan tindakan-tindakan suprana-tural, karamah adalah bukti kebe-naran seorang wali yang dianggapsebanding dengan mukjizat bagiseorang Nabi. Karamah itu meru-pakan penunjang bagi klaim seorangwali selaku penerus tugas Nabi da-lam memelihara dan mungkin me-ngembangkan ajaran-ajaran keaga-

maan. Dari situ juga timbul ajarantentang adanya kemampuan parawali untuk memberi berkah kepadaorang lain, baik semasa hidup mau-pun sesudah meninggal dunia.Ajaran ini mendorong tumbuhnyakebiasaan mengagungkan makamorang-orang suci yang kemudiandijadikan tempat perantara dalamberdoa. Bahkan tidak jarang dijadi-kan tempat tumpuan harapan bagiorang-orang yang memiliki ambisitertentu. Bagi orang-orang yangmemercayainya, otoritas seorangwali tidak boleh dipertanyakan ataudiragukan. Maka sering seseorangyang dianggap memiliki kekuatan-kekuatan gaib akan dengan mudahdiangkat sebagai wali yang tidakmungkin melakukan kesalahan. Ke-adaan itu sering menimbulkan ke-sulitan dalam membedakan antaraseorang eksentrik yang berkelakuananeh-aneh dengan seorang yangbenar-benar mengalami ekstasekarena ma’rifah.

Dalam keadaan inilah terjadijurang pemisah yang semakin dalamdan jauh antara ilmu kalam (teologi)dengan ilmu fiqih (hukum) yangmendasarkan diri pada akal danmenggunakan dialektika di satu pi-hak dengan ilmu tasawuf yangmengutamakan intuisi dan penga-laman ruhani di pihak lain. De-ngan begitu, kaum sufi banyakmembangkitkan oposisi dari pihakkaum ortodoks. Yang mula-mula

Page 10: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

638 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

menjembatani antara keduanyaadalah seorang pemimpin sufisendiri, Al-Qusyairi. Bukunya yangterkenal, Risâlah, merupakan tesisyang menjadi landasan usaha-usahanya melakukan rekonsiliasi an-tara kesalehan resmi dengan kesa-lehan mistik, dan antara kehidupanrasional dengankehidupan in-tuitif.

Tidak lamasesudah Al-Qu-syairi, tampillahImam Al-Ghazalimeneruskan usa-ha pendahulunya itu. Melaluiajaran-ajarannya, ilmu kalam akhir-nya membuat keputusan yangmenentukan untuk menjamin ada-nya tempat bagi segi emosionaldalam agama pada keseluruhansistem teologi ortodoks atau Ahlus-sunnah. Bukunya Ihyâ’ ‘Ulûm Al-Dîn merupakan seruan bagi dihi-dupkannya kembali tasawuf. Diatidak memusuhi prinsip-prinsiphukum Islam, tetapi menafsirkankembali hukum itu sebagai saranadan petunjuk bagi ruhani untukmemperoleh keselamatan denganmencari bagian dalam rahasia Ilahi.Ini hanya didapat dengan melaluikerinduan dan kecintaan sepenuh-nya kepada Allah.

Demikian besarnya peran ImamAl-Ghazali dalam memberikanpenyelesaian pada sebagian besar

pertikaian paham di kalangan kaumMuslim, sehingga dia memperolehgelar Hujjat Al-Islâm yang bisadiartikan “argumentasi Islam” atau“pembela Islam”. Selain berhasil me-nyelesaikan sebagian besar perten-tangan antara ilmu kalam dan ilmutasawuf, Imam Al-Ghazali juga

sangat berjasadalam menyatu-kan kaum Muslimdi seluruh duniadi bidang teologi.Berkat pembe-laan-pembelaan-nya, maka pa-

ham skolastik Asy‘ari mendapattempat yang permanen dalam sis-tem ajaran Islam sampai hari ini.

Meskipun demikian, pemikiran-pemikian Imam Al-Ghazali bukan-nya tidak mendapat tantangan.Kecaman paling berpengaruh ter-hadap pemikiran Al-Ghazali adalahyang datang dari Ibn Taimiyah,seorang ulama yang banyak meng-ilhami pergerakan pembaruanMuhammad Abduh di Mesir. Ke-camannya terutama ditujukan padapandangan hidup Al-Ghazali yangsangat mementingkan kehidupanasketik atau zuhud sehingga men-jadikan seseorang mengasingkandiri dari kehidupan duniawi (‘uz-lah). Dalam hal ini, Hamka menga-takan: “Sangatlah berbeda pan-dangan hidup Ibn Taimiyahdengan pandangan hidup Imam

“Mengembaralah kamu di bumidan saksikanlah bagaimana Allahmemulai penciptaan; kemudianAllah mewujudkan ciptaan be-rikutnya. Sesungguhnya AllahMahakuasa atas segalanya.”

(Q., 29:20).

Page 11: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

639Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Al-Ghazali, meskipun keduanyasama-sama bertasawuf. Tasawuf Al-Ghazali seakan-akan menolak hi-dup, takut menempuh hidup, lalumenyisihkan diri, sehingga kadang-kadang tidak mempedulikan apayang ada di kiri-kanannya.” Se-bagaimana ditulis oleh Dr. ZakiMubarak: “Pada masa hidup Al-Ghazali, dunia Islam sedang ditim-pa malapetaka, yaitu mendapatserangan hebat dari kaum Salib.Beberapa negeri telah dibakar mus-nah dan beribu-ribu penduduktelah terbunuh, namun Al-Ghazalitenggelam dalam khalwatnya.”

EKSPERIMEN BERDEMOKRASI

Respons yang wajar kepada arahperkembangan bangsa ialah meng-ikuti konsekuensi logis kesuksesanpembangunannya. Respons itu be-rada di sekitar tema-tema dan agen-da-agenda yang kini lagi marak di-kemukakan orang, yaitu demo-kratisasi dan pemenuhan hak-hakasasi manusia dan kebebasan asasi-nya, mulai dari kebebasan menyata-kan pendapat, berkumpul hingga ber-serikat. Salah satu efek yang diharap-kan dari proses ini ialah menguatnyamekanisme pengawasaan dan peng-imbangan dalam kehidupan sosial-politik. Masyarakat mana pun jikaingin meningkat ke level kehidupan

yang lebih maju, pasti memerlukanpengawasan dan pengimbangan.Sebab, ciri masyarakat maju ialahkompleksitas dan pola hubungansosialnya yang bersifat sejajar, yaitupola hubungan “patembayan”(gezellschaft) yang efektivitas penga-wasannya dapat dilakukan lewatmekanisme yang sederhana; masya-rakat “patembayan” memerlukanpengawasan yang melibatkan wargamasyarakat seluas-luasnya dalam polapartisipasi yang merata dan terbuka.

Jika dalam masyarakat “paguyub-an,” kebaikan hidup bersama dapatdipertaruhkan kepada kemauan baikdan ketulusan pribadi seorang pe-mimpin, maka dalam masyarakat“patembayan” hal itu tidak lagi dapatdilakukan, karena pertaruhan sosialharus diletakkan pada mekanismepengawasan dan pengimbangan yanglebih umum dan terbuka. Dalammasyarakat yang kompleks, bebasdari korupsi, misalnya, pengawasantidak hanya menjadi moralitas pri-badi yang beriktikad baik semata,melainkan terutama berasal darifungsi pengawasan dan pengim-bangan sosial. Inilah yang menjadisalah satu urgensi kita sebagai bangsayang hendak memasuki gerbangtingkat kemajuan yang lebih tinggi.

Semua itu melibatkan keberanianuntuk bereksperimen dengan de-mokratisasi. Setiap eksperimentasitentu melibatkan kemungkinanmelakukan “coba dan salah” (trial and

Page 12: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

640 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

error). Ini adalah suatu kemestianyang pasti dialami. Namun, ada per-soalan yang harus dihadapi dengancukup waspada, yaitu ekses dan an-tusiasme dalam bereksperimen de-ngan kebebasan. Terjadinya kesalah-an dalam bereksperimentasi adalahwajar dan tidak mungkin terhindari.Menghindari kesalahan sama sekaliadalah suatu kesalahan tersendiri.Sebab, selain tidak mungkin dihin-dari, kesalahan juga berfungsi untukmengukuhkan atau memberi konfir-masi kepada kebenaran. Maka, hanyaorang yang berani menghadapi ke-mungkinan salah sajalah yang akhir-nya akan menemukan kebenaran.

Kondisi terlalu antusias akan me-lahirkan suatu kesalahan dan akanmengalami gerak sentripetal yangmungkin tidak terkontrol. Jika ke-salahan itu berkenaan dengan ekspe-rimentasi untuk kebebasan, makaperingatan Bung Hatta dalam bukukecilnya yang profetik akhir tahun1960-an menjadi penting untukkita perhatikan. Bung Hatta meng-ingatkan bahwa kebebasan yang di-laksanakan secara tak terkendali ka-rena kurangnya rasa tanggung jawabbersama akan berubah menjadikekacauan atau chaos. Situasi kacauatau chaostic akan dengan sendirinyamemberikan pembenaran atau legi-timasi dan justifikasi bagi tampilnya“orang kuat” yang akan bertindakmengatasi kekacauan itu dengantangan besi.

Kita semakin dapat menghargaiBung Hatta karena kita tahu bahwaperingatan itu ditujukan kepada“kaum demokrat” menjelang BungKarno tampil “mengatasi kekacauan”dan mengambil seluruh tampukpimpinan melalui konsep “Demo-krasi Terpimpin”. Kesalahan serupajuga harus dibayar dengan harga yangsangat mahal jika sampai terulangdalam situasi Indonesia yang sudahmengalami peningkatan kemajuanseperti sekarang ini, jauh lebih majuberlipat ganda dari situasi padaawal tahun1960-an.

EKSPERIMEN HIDUPTANPA AGAMA

Di zaman modern ini, kondisimanusia semakin gawat karenadikuasai oleh ciptaannya sendiri, se-perti teknologi. Ini terjadi bukankarena kebodohan, tetapi karenamanusia sendiri tidak menyadari-nya. Zaman modern dimulai sekitardua ratus tahun yang lalu melaluiRevolusi Prancis yang merupakanrevolusi sosial politik. Inti RevolusiPrancis ialah anti feodalisme. Tetapiyang tidak banyak dikemukakanorang ialah antiklerikalisme, anti-hierarki keagamaan. Sejajar denganitu ialah paham keawaman, leicisme.Oleh karena itu, kelanjutan logisdari Revolusi Prancis ialah semangatantiagama. Revolusi Prancis kemu-

Page 13: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

641Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dian mencetuskan beberapa jargonyang sangat erat kaitannya denganide demokrasi, yaitu liberty, egality,dan fraternity, (kebebasan, persa-maan, dan persaudaraan). Padaawalnya ketiga definisi jargon ituialah negatif, yaitu antiagama danantifeodal. Akibatnya ialah demo-krasi di Barat ke-mudian berkem-bang menjadidemokrasi tanpaagama atau anti-agama.

Hal itu ke-mudian diper-kuat oleh indus-trialisme dariInggris yang se-betulnya jugamerupakan kelanjutan dari etoskeilmuan atau etos ilmiah. Dasarkeilmuannya adalah empirisismeseperti dikemukakan oleh RogerBacon, Francis Bacon, dan lain-lain.Ketika mereka mengajukan argu-men tentang empirisisme, bahwakebenaran bisa dilihat dari ke-nyataan tanpa melakukan referensiterhadap Kitab Suci, maka hal inijuga memiliki semangat antiagama.Inilah positivisme modern, yaitupositivisme dalam arti metodologiilmu pengetahuan modern. Sejakdua ratus tahun inilah manusiamemang betul-betul untuk pertamakalinya melakukan eksperimen hi-dup tanpa agama. Puncak dari eks-

perimen itu ialah Marxisme, ketikatanpa samar-samar atau malu-malumenyatakan bahwa agama harus di-buang. Marxisme memang berbedadengan masyarakat Barat yang sam-pai sekarang ini masih enggan ataubersikap malu-malu menolak aga-ma, yang kemudian diwujudkan

dalam sekularis-me; agama danilmu pengetahu-an adalah benar,tetapi masing-masing mem-punyai domi-nion sendiri-sendiri; keduahal itu kemu-dian dipisahkandengan cara

“pendamaian melalui pemisahan”.Itu semua menjadi discourse yang sa-ngat umum di kalangan para ahli.Akibatnya ialah demokrasi danindustrialisme menjadi jauh dariagama. Amerika Serikat untuk per-tama kalinya benar-benar memba-ngun tanpa etos keagamaan, sepertiterlihat dalam rumusan “Declara-tion of Independent” dan konsti-tusinya. Para perumusnya sendiri,seperti Thomas Jefferson, yangmengaku tidak beragama, sebetul-nya banyak mengambil ilhamnyadari agama, terutama Kristen, namundibatasi hanya pada pandangan-pandangan etis dan moral. Sedangpandangan-pandangan metafisis

Page 14: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

642 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dan teologisnya sama sekali dibuang.Maka, Amerika Serikat kemudianmenjadi suatu masyarakat yang bebasagama.

Akibatnya ialah, karena selamadua ratus tahun ini manusia dido-minasi oleh Barat, mulai banyak sekaliorang yang meragukan perananagama, terutama spiritualitas, yangdiakibatkan oleh empirisisme ataupositivisme. Empirisisme atau po-sitivisme memang menghasilkan su-atu pengertian yang sangat umum,yaitu bahwa realitas hanyalah ter-batas kepada apa yang bisa tertang-kap oleh indra, dan apa pun yangtidak tertangkap oleh indra disebutmitos, ilusi, dan sebagainya. Kedig-dayaan empirisisme dan positivismedi satu sisi memang telah mengan-tarkan masyarakat Barat kepada ca-paian-capaian peradaban modernyang unggul, tetapi di sisi lain telahmenjerumuskan manusia-manusiamodern pada kehampaaan ruhani;sebuah situasi yang menyebabkanbanyak orang mudah mengalamiapa yang disebut alienasi.

EKSPERIMEN MADINAH

Hubungan antara agama dannegara dalam Islam, telah diberikanteladannya oleh Nabi Saw. sendirisetelah hijrah dari Makkah ke Ma-dinah (Al-Madînah, kota par excel-

lence). Dari nama yang dipilih olehNabi Saw. bagi kota hijrahnya itumenunjukkan rencana Nabi dalamrangka mengemban misi sucinya dariTuhan, yaitu menciptakan masya-rakat berbudaya tinggi, yang kemu-dian menghasilkan suatu entitassosial politik, yaitu sebuah negara.

Negara Madinah pimpinan Nabiitu seperti dikatakan oleh Robert N.Bellah, seorang ahli sosiologi agamaterkemuka adalah model bagi hu-bungan antara agama dan negaradalam Islam. Muhammad Arkoun,salah seorang pemikir Islam kon-temporer terdepan, menyebut usahaNabi Saw. itu sebagai “eksperimenMadinah”.

Menurut Muhammad Arkouneksperimen Madinah telah menya-jikan kepada umat manusia contohtatanan sosial politik yang menge-nal pendelegasian wewenang (artinya,wewenang atau kekuasaan tidak me-musat pada tangan satu orang se-perti pada sistem diktatorial, me-lainkan kepada orang banyak me-lalui musyawarah) dan kehidupanberkonstitusi (artinya, sumber we-wenang dan kekuasaan tidak padakeinginan dan keputusan lisan pri-badi, tetapi pada suatu dokumentertulis yang prinsip-prinsipnya di-sepakati bersama). Karena itu wujudhistoris terpenting dari sistem sosialpolitik eksperimen Madinah ialahdokumen yang termasyhur, yaitumîtsâq al-madînah (Piagam Madi-

Page 15: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

643Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nah), yang di kalangan para sarjanamodern juga menjadi amat terkenalsebagai “Konstitusi Madinah”. Pia-gam Madinah itu selengkapnyatelah didokumentasikan oleh paraahli sejarah Islam seperti Ibn Ishaq(w. 152 H) dan Muhammad ibnHisyam (w. 218 H).

Menurut Sayyid MuhammadMa’ruf Al-Dawalibi dari UniversitasIslam Internasional Paris, “yang palingmenakjubkan dari semuanya tentangkonstitusi Madinah itu ialah bahwadokumen itu memuat, untuk perta-ma kalinya dalam sejarah, prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah kenegara-an dan nilai-nilai kemanusiaan yangsebelumnya tidak pernah dikenalumat manusia”.

Ide pokok eksperimen Madinaholeh Nabi ialah adanya suatu tata-nan sosial politik yang diperintahtidak oleh kemauan pribadi, melain-kan secara bersama-sama; tidak olehprinsip-prinsip ad hoc yang dapatberubah-ubah sejalan dengan kehen-dak pemimpin, melainkan olehprinsip-prinsip yang dilembagakandalam dokumen kesepakatan dasarsemua anggota masyarakat, yaitusebuah konstitusi.

EKSPRESI ARTISTIKPERADABAN ISLAM

Dalam kajian modern, agamaIslam disebut sebagai agama yang

sangat ikonoklastik, yaitu mene-rapkan ikonoklasme atau pahamyang memandang tabu menggam-bar dan merepresentasikan makhlukatau benda bernyawa, yang terdiridari manusia dan binatang. Ikono-klasme ini dipegang dengan amatkukuh dalam masa-masa awal per-kembangan Islam. Dengan begitu,agama Islam menyertai agama-agama Semitik lainnya, yaitu Yahudidan Kristen.

Sekarang ini, ikonoklasme dalamIslam tidak lagi diterapkan sekerasdi masa-masa awal kecuali yangmuncul dalam beberapa kasus saja.Misalnya, sikap sebagian kalanganIslam yang mengharamkan lukisanmanusia atau binatang, lebih-lebihlagi patung, atau bahkan masih adayang mengharamkan pengambilanfoto diri sendiri.

Istilah “ikonoklasme” atau “ikono-klastik” yang berasal dari bahasaYunani itu sebenarnya timbul daripengalaman Kristen. Yaitu, ketikapara pendeta Kristen Syria melak-sanakan kampanye antigambar danpatung manusia dan binatang yangtimbul di kalangan bangsa Yahudidi Palestina yang berkenalan de-ngan budaya “Gentile” dari Yunanidan Romawi. Tapi, karena pengaruhbudaya Yunani-Romawi itu begitukuat, maka lambat-laun agamaKristen tidak lagi memandang tabumenggambar makhluk atau bendabernyawa, termasuk menggambar

Page 16: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

644 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dan mematung Isa Al-Masih danibundanya Maryam.

Namun, dalam proses pertum-buhannya, perkara gambar patungitu sempat menimbulkan kontro-versi teologis yang seru antara Kris-ten Romawi dan Kristen Yunani.Kristen Romawi mengizinkan sam-pai pada pem-buatan patung(representasi tigadimensi) tokoh-tokoh suci gerejaseperti Isa Al-Masih dan Mar-yam, sedangkanKristen Yunaniatau Ortodoksmengizinkan hanya sampai re-presentasi dalam dua dimensi saja,yaitu gambar di atas bidang datar,yang secara khusus disebut “ikon”.Dengan begitu, agama Kristenmemiliki media ekspresi artistikyang pada bangsa-bangsa Yunanidan Romawi sudah dengan be-berapa penyesuaian sebagaimanadituntut oleh ajaran agama itu.Katedral-katedral banyak dipenuhikarya-karya lukis dan patung yangindah, seperti karya-karya besarMichael Angelo dan Leonardo daVinci.

Dalam hal ikonoklasme ini, duaagama Semitik lainnya (Islam danYahudi) berbeda jauh dari agamaKristen. Kedua agama itu sampaisaat ini masih sangat ikonoklastik,

sehingga Max Weber memandangkeduanya sebagai penganut strictmonotheisme (paham KetuhananYang Maha Esa yang tegas). Yaknisuatu monoteisme yang tidak “di-kompromikan” dengan unsur-unsurbudaya Yunani-Romawi yang asal-nya menganut paganisme.

Ikonoklasmesendiri memangmerupakan sam-bungan langsungpaham Tauhidatau Monoteis-me. Sikap penuhprasangka kepadasetiap bentuk re-presentasi benda

bernyawa muncul karena represen-tasi itu, khususnya yang berupa pa-tung, selalu terkait erat dengansuatu bentuk mitologi. Sebuah pa-tung pada masa itu selalu mempu-nyai nilai sakral karena, misalnya, iamenggambarkan seorang dewa.Maka patung-patung Apollo, Ve-nus, Ganesha, dan lain-lain, dalampandangan agama-agama MonoteisSemitik, adalah wujud nyata daripoliteisme atau syirik yang amatditentang.

Sebuah patung pada masa itujuga dapat mempunyai nilai heral-dic, karena bersemangat mengagung-kan sesama manusia, seperti sema-ngat patung-patung Julius Caesar,Ken Dedes, dan lain-lain. Ini punditentang, karena dapat mengarah

“Kesediaan untuk menyesuaikankeberadaan diri seseorang dibawah cahaya kesadaran akankehadiran Tuhan dalam hidup,berarti kesediaan untuk menjalanihidup itu dengan standar akhlakyang setinggi-tingginya.”

(Muhammad Asad)

Page 17: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

645Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kepada suatu jenis “Fir‘aunisme”,yaitu pengingkaran terhadap pahampersamaan manusia (egalitarianis-me) yang senantiasa menjadi gan-dengan erat monoteisme.

EMPAT SYARAT KESELAMATAN

Ada empat syarat keselamatan yangdirumuskan dalam surat Al-‘Ashr.Pertama, adanya orientasi transen-dental, yakni yang disebut iman,Mereka yang beriman (Q., 103: 3).Wilayah ini adalah sangat pribadi,karena merupakan isi hati, yangtidak mungkin dicampuri oleh oranglain. Hanya Allah yang mengetahui.Justru karena itu ia masih belumcukup. Hal yang pribadi dan vertikalitu harus diterjemahkan menjadi halyang sosial/horizontal. Inilah yangdisebut amal saleh, Dan mengerjakanamal kebaikan (Q., 103: 3). Amalsaleh merupakan syarat kedua keba-hagiaan. Dengan adanya iman, makaorang diberi dorongan yang benaruntuk berbuat baik. Dorongan iniharus diwujudkan dengan betul didalam amal atau perbuatan baik.Kita lahir sebagai pribadi, tetapikita harus membuktikan diri se-bagai orang baik dalam kontekssosial. Tidak mungkin kita baiksebagai pribadi saja.

Persoalannya adalah, seberapajauh hal yang kita persepsi sebagai

baik itu betul-betul baik? Sebab,persepsi kita mengenai baik danburuk, benar dan salah, sering kalimerupakan kelanjutan dari per-ception interest kita, tanpa kita sadari.Inilah yang disebut hawa nafsu,yaitu keinginan diri sendiri yangbersifat sangat subjektif. Kitamengatakan sesuatu itu benar, tetapisebetulnya itu tidak lebih darikepentingan kita, atau kebetulancocok dengan kepentingan kita.

Kesadaran mengenai hal ini diwu-judkan dalam banyak hal termasukdi dalam doa. Misalnya doa, “YaTuhan perlihatkanlah kepada kamiyang benar itu benar, jangan sampaiperlihatkan kepada kami yang benarseperti salah, dan berilah kami ke-mampuan untuk mengikutinya;dan beritahukanlah kepada kami yangsalah itu salah dan berilah kekuatankepada kami untuk bisa menghin-darinya.”

Ini persoalan yang sangat men-dasar, sehingga kita melihat perlu-nya suatu mekanisme untuk salingmengingatkan tentang yang benar.Di sinilah kita masuk kepada syaratketiga, kebahagiaan, Dan saling me-nasihati untuk kebenaran (Q., 103:3). Kalau diterjemahkan ke dalamrealitas modern, maka dalammasyarakat harus ada mekanisme se-demikian rupa sehingga setiap orangbisa mengingatkan yang lain tentangapa yang baik serta apa yang benar.Ini bisa kita elaborasi menjadi keper-

Page 18: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

646 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

luan pada adanya kebebasan: kebe-basan berpikir, kebebasan menyata-kan pendapat, kebebasan akademik,dan juga diperlukan adanya keren-dahan hati secukupnya dari setiaporang untuk tidak mengaku sebagaiyang paling benar.

Ini merupakan inti demokrasi se-perti terlihat dalam rumusan partialfunctioning of idea, yang fungsinyaialah secara parsial dari keinginan-keinginan atau ideal-ideal. Sebab,dalam demokrasi kita akan bertemudengan orang lain yang berbeda-beda. Jelas, kita tidak bisa memaksa-kan demokrasi pada orang lain,karena itu kita harus berkompromi.Dan kompromi merupakan bagiandari demokrasi. Lebih mendasar lagi,hal ini sebenarnya merupakan ke-lanjutan dari pandangan Islam ten-tang manusia: bahwa secara primermanusia itu baik, dan karenanya, se-tiap orang mempunyai potensi untukbenar, dan karena itu, setiap orangberhak untuk menyatakan penda-pat.

Sebaliknya, secara sekunder ma-nusia mempunyai potensi untuksalah, antara lain ialah karena adabeberapa kelemahan pada manusiayang sudah menjadi desain Tuhan.Misalnya, bahwa manusia itu sesung-guhnya pendek pandangannya: Ti-dak, (kamu manusia) menginginkanhidup yang fana, dan membiarkanhari kemudian (Q., 75: 20-21).Begitulah konsep agama tentang

dosa. Dosa itu sebenarnya sesuatuyang menyenangkan dalam jangkapendek, tetapi menyengsarakandalam jangka panjang.

Rasul pernah ditanya, “Apa itudosa ya Rasulullah?” Beliau menja-wab, “Dosa adalah sesuatu yang ter-betik di dalam hatimu dan kamu tidaksuka orang lain tahu.” Karena manusialebih menyukai yang jangka pendek,maka gampang sekali ia membuatkesalahan. Jadi, setiap orang punyapotensi untuk salah, tetapi secaraprimer manusia dilahirkan dalamfitrah. Maka, setiap orang harusmempunyai hak untuk berbicara.Karena setiap orang juga mempunyaipotensi untuk salah disebabkan kele-mahan-kelemahannya, maka setiaporang harus cukup rendah hati untukmendengarkan orang lain. Itulahkonsep Dan saling menasihati untukkebenaran (Q., 103: 3); dan itulahdemokrasi.

Kemudian syarat kebahagiaanyang keempat ialah, Dan saling ber-pesan untuk kesabaran dan ketabah-an, (Q., 103: 3), karena (perjuang-an) demokrasi, misalnya, memerlu-kan ketabahan. Umumnya, orang ti-dak tahan dalam memperjuangkansesuatu. Dia menginginkan semuaatau tidak sama sekali (all or nothing).Itu tidak dewasa. Untuk bisa kom-promi saja, misalnya, berat sekali,apalagi untuk menyadari bahwa kitaternyata kalah; itu luar biasa berat-nya. Padahal dalam kompromi se-

Page 19: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

647Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perti ini terdapat unsur mengalah.Ada keberanian untuk menundakesenangan sementara, karena nantidi belakang hari akan ada kese-nangan yang lebih besar. Jadi,saling berpesan untuk kesabaran danketabahan itu menyangkut masalahkedewasaan. Dan demokrasi tidakmungkin tanpa kedewasaan. Orangharus biasa mendengarkan oranglain, harus bersedia berkompromi,mengurangi tuntutan, dan sebagai-nya. Jadi, apa yang kita sebut de-mokrasi itu sebenarnya hanyalahakibat dari sikap kita sendiri dalammenyikapi orang lain.

Imam Syafi’i pernah menga-takan bahwa kalau saja orang Islampaham surat Al-‘Ashr, maka cukup-lah itu sebagai agamanya. Artinya,empat unsur yang dikandung didalam surat itu merupakan syaratkeselamatan. Tetapi, semuanyaharus dilakukan secara konsekuen,dari yang bersifat pribadi (iman)sampai yang bersifat sosial (amalsaleh, demokrasi, dan kontrolsosial). Maka demokrasi dalamkonteks Islam sesungguhnya me-miliki akar tradisi dan hubunganorganik dengan ajaran. Itulah salahsatu concern kaum neomodernis.

EMPIRISISME

Logika Aristotelianisme yangdeduktif tidaklah sesuai dengan

ilmu pengetahuan. Karena itu, iadikoreksi melalui tampilnya FrancisBacon, Roger Bacon, dan sebagai-nya, yaitu orang-orang yang berpi-kir bahwa kenyataan tidak bisa di-deduksi melalui otak, intelek, tetapiharus dilakukan melalui apa ada-nya. Inilah yang disebut empirisis-me.

Muhammad Iqbal dalam buku-nya, The Reconstruction of Thought inIslam (Pembangunan Kembali Pemi-kiran Agama dalam Islam), menga-takan bahwa sebetulnya orang Islamdulu empirisis, seperti Ibn Taimi-yah, Al-Khawarizmi, dan sebagai-nya, tidak deduktif. Tetapi, entahkenapa, orang Islam kurang mengem-bangkan empirisisnya, sehingga orangBarat mendahului mereka. Misal-nya istilah mujarab, meskipun suatuistilah sederhana tetapi sangat ilus-tratif, yang dalam bahasa Arab ber-arti sudah dicoba, entah di laboratori-um atau di mana; ini menunjukkanempirisisme. Al-Quran sendirisangat empirisis, seperti kita di-suruh melihat binatang (Q., 88:17), melihat langit (Q., 88: 18),melihat gunung (Q., 88: 19), me-lihat bumi (Q., 88: 20), dan seba-gainya. Ini adalah empirisis, bukanmelalui intelektualisasi.

Kedudukan akal memang sangatpenting dalam mengantarkan orangke dalam kebenaran. Itulah sebab-nya kenapa banyak sekali Al-Quranmenyebutkan supaya orang meng-

Page 20: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

648 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

gunakan pikiran. Tetapi begitusampai di depan gerbang kebenar-an, pikiran harus ditinggal karenaada faktor lain yang lebih penting,yaitu empirisisme.

Dalam masalah pengalamankeagamaan, Al-Ghazali adalah se-orang empirisis. Dia selalu menekan-kan bahwa pengalaman keagamaantidak dapat diperoleh melalui inte-lektualisasi, melainkan dengan mela-kukan dan merasakan langsung.Karena itu, kalau ingin mengetahuimanfaat shalat, maka tegakkan sha-lat dengan baik dan rasakan betul.Ini adalah proses induksi, bukandeduksi, yang berarti empirisisme.Tetapi, tampaknya Al-Ghazali tidakbegitu konsisten, pada saat ia meng-hantam falsafah Aristotelianismeyang deduktif untuk digantikan de-ngan empirisisme yang induktif, padasaat itu juga ia memelihara logikaformal Aristoteles yang deduktif.

EMPIRISISME ISLAM

Tokoh yang paling keras meng-kritik cara Aristotelian adalah IbnTaimiyah. Ini terlihat dari penda-patnya bahwa kesalahan para faila-suf adalah mengira apa yang ada dikepala pasti memiliki wujud dikenyataan luar, padahal tidak selalubegitu. Kalaupun ternyata ada ke-nyataannya di luar, maka sebenar-nya itu lebih merupakan faktor ke-

betulan. Atau, dapat juga dilihat darisalah satu ucapan yang sering diulangdalam berbagai kitabnya meskipundalam redaksi yang sedikit berbeda,“al-haqîqah fî al-a‘yân lâ fî al-adz-qân–hakikat atau realitas tidak da-lam pikiran tetapi dalam kenyataanluar”. Maka pertanyaannya adalah,bagaimana fungsi dari postulat-postulat ideal?

Ibn Taimiyah tidak membahasmasalah ini karena dia bukan se-orang saintis. Tetapi setidaknya,sebut saja seperti Al-Ghazali, meski-pun sufi, adalah seorang empirisisyang membuat semacam postulatideal seperti konsep Insân Kâmil.Konsep ini dielaborasi secara te-perinci oleh Ibn ‘Arabi, sepertidalam Fushûsh Al-Hikam, seolahmenjadi semacam target supayaorang menuju ke sana. Tetapi dimana realitanya? Tidak ada.

Ilustrasi di atas sangat berlawan-an dengan empirisisme di Baratyang sama sekali mengabaikanfaktor Tuhan; bahwa ilmu penge-tahuan itu sendiri yang menjaditujuan dan penggunaan praktisnyamenjadi teknologi. Dalam Islam,ilmu pengetahuan dan teknologiadalah hasil (by product) yang tuju-annya adalah mengapresiasi ke-agungan Tuhan.

Perkataan ulama, misalnya, didalam Al-Quran hanya disebut duakali. Pertama berkaitan denganpembelaan Al-Quran bahwa ia

Page 21: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

649Ensiklopedi Nurcholish Madjid

benar, dan kalau tidak percaya ta-nyakan saja kepada para ulama BaniIsrail. Bukankah itu suatu bukti bagimereka bahwa para ulama BaniIsrail sudah mengetahuinya (sebagaisuatu kebenaran)? (Q., 26: 197).Hal ini dikarenakan isi Al-Quranmasih merupakan kelanjutan dariPerjanjian Lama.Kedua, penger-tian ulama se-bagai ahli aga-ma. Yang benar-benar takut ke-pada Allah diantara hamba-hamba-Nya, ha-nyalah merekayang berpengeta-huan (al-‘ulamâ’)(Q., 35: 28). Dari ayat ini juga da-pat diambil pengertian bahwa ulamaadalah saintis. Menurut Habibie,kalau sarjana adalah gelar akademikformal, maka saintis adalah lebihdari sarjana, sehingga banyak orangyang bisa menjadi saintis tanpamemiliki gelar.

Contoh empirisisme dalam Islamadalah seperti disebut dalam Al-Quran, Tidakkah kau lihat bahwaAllah menurunkan air hujan darilangit? Maka dengan itu Kami hasil-kan buah-buahan yang beraneka ma-cam warnanya, dan di antara gunung-gunung ada jalur-jalur putih danmerah, warna-warni yang beranekaragam, dan ada yang hitam pekat.

Dan demikian pula di antara manu-sia, binatang melata dan hewanternak, terdiri dari berbagai macamwarna. Yang benar-benar takutkepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah mereka yangberpengetahuan, karena Allah Maha-perkasa, Maha Pengampun (Q., 35:

27-28). Ulamayang dimaksuddalam ayat diatas adalah orangyang memahamige ja la -ge ja la .Seperti tentangturunnya air da-ri langit, orangyang ahli ten-tang hal iniakan disebut

meteorolog. Dengan memahamibahwa melalui air, Allah mencip-takan berbagai buah-buahan yangbermacam warna, maka orang akanmenjadi seorang botanis; memahamimanusia yang bermacam-macam,maka akan menjadi antropolog, dansebagainya. Al-Quran menyebutsemua itu adalah untuk mengapre-siasi keagungan Allah.

Karena itu, Karen Armstrong,seorang bekas suster yang mempe-lajari semua agama dan tampak sa-ngat tertarik pada Islam, dalam bu-kunya Muhammad, membuat pem-belaan kepada Nabi Muhammaddari persepsi Barat yang buruk. Me-nurutnya, dulu ilmu pengetahuan

Page 22: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

650 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

berkembang di kalangan orangIslam dikarenakan mereka dalamrangka mengapresiasi keagunganTuhan yang diperintahkan untukmemerhatikan alam. Artinya, ilmupengetahuan hanya sebagai hasil.Sedang di Barat modern, ilmu pe-ngetahuan adalah the means ofproduct dengan berusaha menging-kari apresiasi kepada Tuhan, karenabagi mereka agama tidaklah sain-tifik. Semua ini adalah pengaruhlangsung dari merajalelanya Ave-roesme Latin sejak ratusan tahunsebelumnya.

ENTREPRENEURSHIPDAN INTERNATIONAL LINKAGE

Beberapa tahun lalu, di Jakartapernah diadakan seminar yangmembahas faktor untung rugidibukanya hubungan diplomatikdengan RRC. Di antara yang da-tang waktu itu adalah delapan darisepuluh Konglomerat Cina, ter-masuk Liem Sie Liong dan Ciputra.Di tengah diskusi itu saya meng-ambil kesempatan untuk mengata-kan bahwa dibukanya hubungandiplomatik Indonesia dan RRC itumemang menguntungkan, tetapiyang diuntungkan adalah Anda-Anda ini (saya menunjuk padaCina-Cina konglomerat itu). “Mes-kipun Anda orang Indonesia asli,

dan saya yakin bahwa Anda adalahbenar-benar orang Indonesia dalamarti kewarganegaraan, tetapi Andamemiliki keakraban kultural denganCina, dan itu fasilitas yang me-mudahkan hubungan.”

Di luar dugaan, ternyata Ciputramembenarkan saya. “Saya ini orangIndonesia, meskipun keturunan Ci-na. Dan saya tidak tahu satu patahkata pun bahasa Cina, karena itukalau saya mempunyai hubunganbisnis dengan Singapura, Taiwan,serta Hongkong, saya selalu meng-gunakan bahasa Inggris. Satu saatsaya mengalami kesulitan menyele-saikan masalah bisnis di Hongkong,tiba-tiba secara mendadak menjadimudah sekali. Setelah saya teliti ter-nyata ada orang yang memberi tahubahwa saya keturunan Cina.” Faktaitu ternyata termasuk dalam inter-national linkages.

Lagi-lagi kita bertanya, apa arti-nya semua itu? Bahwa entrepre-neurship tidak mungkin didukungoleh pandangan-pandangan yangnativistik-nasionalistik, tetapi haruskosmopolit dan internasional.Dulu, umat Islam berhasil menjadientrepreneur yang andal di In-donesia, antara lain, karena adainternational linkages ke TimurTengah melalui pion-pion yangdiperkenalkan dan diintrodusir olehagama Islam. Karena itu, bahasanyaadalah bahasa Arab dan hukumnyaadalah hukum Islam.

Page 23: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

651Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Salah satu sebab mengapa agamaIslam diterima dengan mudah danmeluas sekali di Indonesia adalahkarena pada waktu itu perkem-bangan perdagangan tidak ditopangoleh perangkat-perangkat sosialkultural, terutama dari segi legal,sistem hukum, dan Islam datangmenawarkannya. Suatu perdagang-an tidak mungkin tanpa ada kepas-tian hukum. Kalau suatu perjanjiandituangkan di kertas, kertas itumemang sesuatu yang mudah diro-bek-robek, tetapi kekuatan dari kertasitu adalah perjanjian kesepakatanterhadap suatu hukum. SebelumIslam, perjanjian seperti itu sulitsekali dibuat, baik dalam jangkauaninterregional maupun internasional.Namun setelah Islam datang, makaperjanjian itu memiliki perangkathukum yang jelas.

ERA INFORMASI

Barangkali agak janggal jika adayang masih mempersoalkan perlu-nya modernitas dan rasionalitasdalam Era Informasi. Sebab EraInformasi itu sendiri, baik dari segisubstansi maupun metodologinya,adalah sebuah modernitas danrasionalitas dalam tingkat yang sa-ngat tinggi, lebih tinggi dibandingyang ada pada Era Industri (ZamanModern) di dunia sekarang ini,

karena ia memang merupakan per-kembangan dan kelanjutan logisnya.Sekalipun begitu, barangkali memangmasih ada faktor pembenar bagipembahasan masalah tersebut, ter-utama bagi kita yang belum mema-suki Era Informasi dan tengahbersiap menyongsongnya. Yaitu,penyadaran akan adanya problemrasionalitas dan modernitas yangtidak terhindarkan. Sebab, dikehen-daki atau tidak, disadari atau tidak,dan disukai atau tidak, Era Infor-masi pasti datang meliputi seluruhdunia, ketika umat manusia beradadalam jaringan komunikasi globaldan menuju ke zaman “budayatunggal” (mono culture) sejagat. Kitapun tak terkecualikan.

Kesiapan mental sangat diperlu-kan dalam menyongsong era itu,agar dapat mengurangi dampakkritisnya sampai ke titik serendah-rendahnya, bahkan kalau mungkinsampai titik nol. Sebab, setiap pe-rubahan sosial tentu menimbulkankrisis, dan ukuran krisis itu seban-ding dengan ukuran perubahan yangterjadi. Datangnya Era Informasiakan membawa perubahan sosialyang amat besar, lebih besar dari-pada yang dibawa oleh Era Industri.Kita tentu masih ingat analisis AlfinToffler, seorang futurolog yang ter-kenal dengan teori gelombangnya.Ia memberi interpretasi PerangSaudara atas isu perbudakan diAmerika abad yang lalu sebagai

Page 24: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

652 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perbenturan antara dua gelombang:gelombang pertama (Era Agraria)dari Selatan, dan gelombang kedua(Era Industri) dari Utara. Perbudak-an diperlukan oleh Selatan sebagaisumber tenaga kerja yang murah,tetapi tidak diperlukan oleh Utarakarena telah digantikan oleh mesin-mesin yang jauhlebih produktifdalam sistem eko-nomi industrial.Ternyata suatufaktor yang se-mula merupakanbagian sistemekonomi belaka,membawa perubahan nilai: yaitubahwa perbudakan yang oleh Se-latan dianggap normal saja (ter-masuk di dalamnya pandanganbahwa orang-orang Hitam atauNegro hanyalah “subhuman” belaka)mulai dipandang oleh Utara sebagaitidak manusiawi. Utara yang indus-trial mampu melihat bahwamanusia semuanya sama dalamharkat dan martabat, sehinggaperbudakan adalah kejahatan.Abraham Lincoln menjadi lambangpandangan yang radikal progresifini.

Kejadian di Amerika itu meru-pakan contoh hubungan sibernetikantara kondisi sosial dan sistemnilai, yaitu bahwa kondisi sosial ter-tentu akan mendorong tumbuhnyasistem nilai tertentu; sebagaimana

sebaliknya, sistem nilai tertentu,jika disertai tingkat kesadaran dankomitmen yang tinggi, dapat men-ciptakan kondisi sosial tertentupula. Contoh paling baik bagi yangkedua ini ialah bagaimana tim-bulnya sistem nilai Islam olehRasulullah Saw. telah secara radikal

merombak totalsistem sosial Ja-zirah Arab, me-rambah pusatdaerah Makmur(Al-Dâ’irah Al-Ma’mûrah, “Oi-k o u m e n e ” ,yang kini popu-

ler dengan sebutan “Timur Te-ngah”), kemudian merombak du-nia, langsung maupun tidak lang-sung.

ETIKA “WASP” MELANDASIETIKA AMERIKA SERIKAT

Banyak orang terpukau olehstatemen dalam konstitusi AmerikaSerikat, bahwa Amerika Serikatadalah negara sekular dan demo-kratis, tetapi sistem etikanya di-ambil dari semangat yang adadalam ajaran kaum puritan, yaituyang disebut WASP (White AngloSaxon Protestant), yang berartimengecualikan kalangan non-Pro-testan, non-kulit putih, bahkanjuga non-Anglo-Saxon—artinya

“Dalam semangat kesadaranakan adanya Tuhan Yang Maha-hadir dan Mahatahu itu, hidup ber-akhlak bukan lagi masalah ke-sediaan, tetapi keharusan.”

(Muhammad Asad)

Page 25: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

653Ensiklopedi Nurcholish Madjid

meskipun putih tetapi kalau dariSelatan akan tetap tidak akan mem-punyai peranan besar di AS.

Semua “the ruling elites” AmerikaSerikat, sebagaimana sering di-ungkapkan dalam kajian-kajiansosial mengenai masyarakat AmerikaSerikat, berasal dari WASP. Misal-nya, dari sekian presiden yangpernah tampil di AS sejak negeri ituberdiri, baru ada satu orang berasaldari lingkungan agama Katolik,yaitu Kennedy. Itu pun berujungdengan kasus penembakan yangtragis, karena sebetulnya dia tidakditerima. Artinya, ada kemestian-kemestian sosio-kultural yang tidakbisa dihindari.

ETIKA DAN TEKNOLOGI

Terdapat unsur kesejatian dankebenaran dalam pandangan kritisbanyak orang terhadap kehadiranteknologi modern dan akibat-aki-batnya. Mereka memperingatkanbahwa di samping manfaatnya yangtidak diragukan dalam meningkat-kan kemakmuran umat manusia,teknologi modern juga mengandungunsur-unsur yang dapat memba-hayakan harkat dan martabat manu-sia, serta merusak keseimbanganlingkungan hidupnya. Beberapajargon sosial-politik seperti “aliena-si”, “dehumanisasi”, “konsumeris-me”, dan lain-lain—sebagaimana

banyak digunakan terutama olehkalangan kaum Marxis—merupakanungkapan tentang bagaimana tek-nologi modern merusak keseim-bangan ekologis.

Hal itu telah mendorong tum-buhnya berbagai gerakan ling-kungan (environmentalism), salahsatu kegiatannya yang sering me-menuhi media massa ialah GreenPeace yang sangat militan. Sikapmempertanyakan kembali hu-bungan manusia dengan teknologiselalu dipelopori oleh individu-individu dari masyarakat-masyarakatberteknologi maju sendiri, atauoleh mereka dari yang terkebela-kang tapi mempunyai pengalamanperorangan tentang berkehidupanmodern dan mempunyai akseskepada kalangan yang memperta-nyakannya. Jadi tidak semua reaksinegatif terhadap kehadiran tekno-logi dapat direduksi hanya sebagaidaya “inertia” pada insting primitifmanusia untuk bertahan hidup danmenolak hal-hal yang belum di-kenalnya saja. Sebagian dari reaksinegatif itu, terutama akhir-akhirini, adalah justru hasil pengamatandan renungan orang-orang modernsendiri, jadi memiliki autentisitasdan kesejatian yang patut sekalidiperhatikan.

Dari sudut pandangan tertentu,perkembangan dan kemajuan tek-nologi modern adalah kelanjutanlogis sejarah umat manusia sendiri.

Page 26: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

654 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Disebabkan beberapa faktor ter-tentu yang sampai sekarang masihmenjadi bahan pembahasan paraahli, teknologi modern muncul dariEropa Barat Laut, dalam hal iniInggris (Revolusi Industri), se-hingga zaman modern pun dimulaidari sana. Ini cukup menarik, ka-rena sejauh itu Eropa Barat Lautdan khususnya Inggris dari tinjauanmondial klasik, baik geografismaupun kultural, dapat dikatakansebagai daerah pinggiran. Sebab,dalam tinjauan mondial klasik itu,“pusat” dunia berperadaban yangdalam bahasa Yunani dinamakan“Oikoumene” (dalam bahasa Arabdisebut “Al-Ma‘mûrah”—daerahberpenghuni banyak dan berpera-daban) itu berpusat pada kawasan“Timur Dekat” (daerah peradabanIrano-Semitik) dan meliputi ka-wasan-kawasan peradaban besarYunani-Romawi di sebelah baratdan India dan Cina di sebelahtimur.

Dilihat dari konteks tersebut,lahirnya zaman modern dari EropaBarat Laut itu merupakan suatuanomali. Menurut “normanya”,zaman modern akan lebih “logis”bila muncul dari salah satu kawasanOikoumene, sebagaimana peradab-an itu sendiri—yaitu fase perkem-bangan kehidupan sosial manusiayang membawanya kepada fajarsejarah—muncul dan dimulai dariSumeria di Lembah Mesopotamia

(Irak sekarang). Karena itu adahipotesa bahwa zaman modern,sebagai kelanjutan logis peradabanmanusia, kalaupun tidak muncul diEropa Laut sebagaimana telah ter-jadi, tentu akan muncul dari daerahlain dalam kawasan Al-Ma‘mûrah.

“Berdasarkan pandangan itu,maka zaman modern dengan tekno-loginya adalah suatu “keharusansejarah” yang tak terhindarkan. Tetapiapakah segi-segi negatifnya juga takterhindarkan? Inilah persoalan yangamat mengganggu. Di satu pihak,sering dikemukakan pandanganbahwa teknologi, khususnya tekno-logi modern, mempunyai dinamikainternalnya sendiri, sehingga hukum-hukum perkembangannya tidaksemuanya tunduk kepada kemauanmanusia. Kita dapat menamakanpandangan ini sebagai sebuahdeterminisme teknologis. Karenateknologi merupakan suatu aspekperadaban manusia, maka determi-nisme teknologis tersebut dapatmenyatu dengan determinismesosial. Yaitu pandangan bahwa per-kembangan sosial, seperti banyakdianut oleh kaum Marxis dan peng-anut teori-teori struktural, terjadimenurut garis kepastian mengikutistruktur yang tersedia. Maka,sebuah negara yang memiliki alatdestruksi maksimal seperti bomnuklir, misalnya, akan sangat tergo-da atau terdorong secara determi-nistik untuk menggunakan alat itu

Page 27: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

655Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dan tidak menggunakan alat laindengan daya perusak yang lebihkecil.”

Secara karikatural, jika seseorangmemiliki pisau dan pistol, maka iacenderung lebih memilih menggu-nakan pistol dengan daya destruksiyang lebih besar daripada mengguna-kan pisau. Jelas sekali kaitan kenya-taan ini dengan apa yang dimaksuddalam ungkapan terkenal, “Powertends to corrupt and absolute powercorrupts absolutely” (kekuasaancenderung untuk curang, dan ke-kuasaan yang mutlak akan curangsecara mutlak). Maka dalam ga-bungannya dengan determinismeteknologis tersebut, determinismesosial ini dapat menjerumuskan umatmanusia kepada suatu malapetakayang tak terperikan, sebuah “arma-gedon” atau pertempuran besar amatmenentukan antara kemanusiaandan nafsu namun dengan kemenang-an pasti pihak nafsu. Barangkaliitulah Kiamat sebagaimana menjadibagian kepercayaan eskatologisagama-agama.

Perkiraan pesimistis serupa itutidaklah jatuh dari awang-awang.Mengingat penilaian kritis terhadapteknologi modern lahir dari peng-amatan dan perenungan orang-orang modern sendiri. Beberapakejadian dan peristiwa menun-jukkan bahwa sementara teknologimodern memberi umat manusiakemungkinan besar memperoleh

peningkatan hidup material yangluar biasa, namun tidaklah berartiia juga sekaligus menyediakan saranabagi peningkatan kualitas kemanu-siaan. Bahwa biarpun manusia itumodern, namun tetap “primitif ”dalam nilai-nilai kemanusiaan dan“buas” dalam tingkah lakunya, bisadilihat buktinya pada munculnyaNazisme Jerman dan dijatuhkannyabom atom oleh Amerika pada kota-kota padat penduduk, Hiroshimadan Nagasaki, di Jepang pada akhirPerang Dunia II.

“Tentang Jerman dengan Nazis-menya, bagaimana mungkin kitamemahami sebuah negara danbangsa yang sedemikian majunyadalam ilmu pengetahuan dan tek-nologi (saat itu sudah termasuk yangpaling maju di dunia), serta dalamfalsafah dan pemikiran keagamaan(Reformasi Kristen), bahkan jugadalam seni dan budaya (musik Baratklasik kebanyakan “made in Ger-many”) dapat terjerumus ke dalamjurang kebiadaban Hitlerisme jikabukan karena manusia, meskipun“modern” dalam bidang-bidang ilmupengetahuan dan teknologi, masihtetap mengidap kemungkinan men-jadi biadab seperti pada fase primi-tif perkembangan kehidupan sosial-budayanya?”

Penghargaan dapat diberikankepada para pemimpin AmerikaSerikat pada saat itu yang merasatergugah oleh kebiadaban kaum

Page 28: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

656 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Nazi Jerman dan kemudian me-nyingsingkan lengan baju untukikut menghancurkannya. Dan peng-hargaan yang sama dapat diberikanjuga berkenaan dengan sikap Ame-rika terhadap kebiadaban Jepangyang secara licik menyerang PearlHarbor dan menindas bangsa-bangsatetangganya di Asia Timur dengankekejaman yang tiada taranya. Na-mun tetap menjadi pertanyaan kritisbahwa para pemimpin Amerika saatitu, seperti dikatakan MarshallHodgson, tidak sanggup melihatbetapa immoral dan biadabnyamenjatuhkan bom atom yang selainmempunyai daya merusak yangdahsyat, juga merusak dan membu-nuh benar-benar tanpa pandangbulu ataupun pilih-pilih sama se-kali itu. Dan Amerika melakukanhal itu bukannya hanya satu kali,tetapi dua kali! Dan bukannya diatas hutan, sawah-ladang, ataupedesaan yang jarang penduduk,tetapi di atas kota-kota padat pen-duduk dan bangunan. Hodgsonmenyatakan:

“Pada akhir perang (dunia), tiada-nya tanggung jawab moral menye-bar. Orang-orang Amerika telahlama menunjukkan tingkat sensi-tivitas moral yang luar biasa padapanggung internasional. Tetapi, me-reka memaksakan tuntutan yangpenuh kesombongan kepada Jepanguntuk menyerah tanpa syarat dantidak dengan cadangan-cadangan

penyelamatan muka (orang Jepang),biarpun orang-orang Amerika, yangtelah terguncang oleh kebrutalanNazi, juga tidak malu-malu mema-merkan bom atom mereka yangberdaya bunuh massal bukannya diatas kawasan-kawasan terbuka me-lainkan di atas kota-kota besar (Hiro-shima dan Nagasaki) dan bukannyacukup satu kali melainkan dua kalihanya dalam beberapa hari: Schreck-lichkeit (kengerian, teror) pada tingkatmekanisasi (teknologi) baru, denganmembuang berbagai pembatasanberdasarkan perasaan yang bahkandikenakan pada bangsa Mongolpengikut Jengis Khan (yang terke-nal brutal dan biadab) melalui cam-pur tangan pribadi (oleh pimpinanperang).”

Dengan ungkapannya itu, Hodg-son hendak menyatakan, kalauseandainya Amerika melakukanpengeboman nuklir itu cukuphanya satu kali saja dan hanya didaerah jarang penduduk, amatmungkin penilaian etis dan moralpenggunaan alat perusak hasil tekno-logi modern akan sangat lain dantentu menjadi lebih mudah bagi rasakemanusiaan. Sebab, jika masa-lahnya ialah “memberi pelajaran”dan “peringatan” kepada para pe-mimpin Jepang atau “menakut-nakuti” mereka agar segera menye-rah tanpa syarat (sebagaimana hal itusering dikemukakan para pemimpinAmerika sebagai rasionalisasi dan

Page 29: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

657Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pembenaran tindakan mereka terse-but), maka sesungguhnya tujuanitu akan tercapai dengan menja-tuhkan bom nuklir itu di suatudaratan Jepang yang bahkan tanpapenduduk sama sekali. Berdasarkanhal itu semua, tidak heran bila Ha-kim Dunia, Jens Evenson, menca-lonkan penjatuhan bom atom olehAmerika atas Hiroshima danNagasaki itu sebagai kejahatan ter-besar yang tiada taranya sepanjangsejarah umat manusia.

ETIKA KEDOKTERANDALAM ISLAM

Apakah dalam Islam ada masa-lah etika kedokteran? Sebuah perta-nyaan yang sederhana dan jawaban-nya pun tidak terlalu sulit: Ada! Se-kurang-kurangnya, sejalan denganpaham yang sangat umum di ka-langan umat bahwa agama Islammeliputi segala-galanya, maka dengansendirinya mustahil suatu persoalanyang begitu penting dalam hidupmanusia—seperti etika kedokteran—tidak tercakup dalam sistem keselu-ruhan ajarannya. Bahkan Al-Quranpun menyatakan tentang dirinyasebagai firman yang di situ Allahtidak melewatkan barang satu apapun (Q., 6: 38), karena ia merupa-kan penjelasan atas segala sesuatu(Q., 16: 89). Karena itu seorang

Muslim dibenarkan berharap bahwadalam Al-Quran atau keseluruhansistem sumber ajaran Islam, terma-suk Sunnah Nabi, terdapat isyarat-isyarat—jika bukannya hal-halsubstansif—tentang etika kedokteran.

Tapi, justru mengidentifikasi isya-rat-isyarat dan menemukan substan-si-substansi itu tidak semudahmengatakan: Ada! Maka dalam halini mungkin relevan sekali menge-mukakan pendapat Ibn Khaldun,seorang otoritas besar dalam ilmukemasyarakatan (sosiologi) yangsemakin mendapat pengakuan daridunia kesarjanaan modern.

Pada pasal kedua puluh lima da-lam magnum opusnya, Muqaddimah,Ibn Khaldun secara khusus namunpendek membahas masalah ilmukedokteran. Ibn Khaldun mengata-kan bahwa dalam peradaban Islam,ilmu kedokteran mengalami kema-juan yang pesat sejalan denganpesatnya perkembangan masyarakatdan pertumbuhan kemakmuran.Oleh karena itu dengan nada menye-sal, Ibn Khaldun membuat sinya-lemen bahwa ilmu kedokteran itu—di masa hidupnya sendiri—sedangmengalami kemerosotan disebabkanoleh merosotnya tingkat kemak-muran dunia Islam. Padahal, menu-rut Ibn Khaldun, dalam peradabanIslam pernah tampil tokoh-tokohkedokteran yang tidak tertandingiseperti Al-Razi, Al-Majusi, IbnSina, Ibn Zuhr. Mereka adalah

Page 30: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

658 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sarjana-sarjana Islam yang mengem-bangkan karya-karya kedokteranGalen (Arab: Jâlînûs). Sebab, kata IbnKhaldun, Galen inilah “imam” paradokter, dan karya-karyanya me-rupakan rujukan induk yang dipe-domani semua dokter sesudahnya.

Ibn Khaldun menegaskan bahwailmu kedokteran merupakan cirisuatu peradaban yang maju. Karenaitu, ia lebih berkembang di kota-kota daripada di daerah pedalaman.Sedangkan di pedalaman (al-bâdi-yah, rural areas), praktik kedokteranhanya didasarkan pada warisan tu-run-temurun dan berdasarkan per-cobaan yang terbatas saja. Jenis dok-ter seperti itu juga ada pada orang-orang Arab, seperti Al-Harits ibnKaldah.

Kemudian Ibn Khaldun mene-rangkan kaitan kedokteran denganagama atau syariat. Ia menegaskanbahwa antara kedokteran denganagama (syariat) tidak ada hubung-annya sama sekali. Jika ada petunjukkeagamaan tentang kedokteran,maka hal itu tidaklah mengikat—dan paling jauh, kalau orang meng-ikuti petunjuk itu, hanyalah sebagaisikap mencari berkah (tabarruk) be-laka. Kutipan dari pendapat IbnKhaldun itu akan memberi gamba-ran lebih jelas tentang persoalan kitadi sini:

“Kedokteran yang dituturkandalam agama-agama (syar‘iyat ada-

lah termasuk jenis ini, yakni jeniswarisan turun-temurun—NM),termasuk wahyu, melainkan sesuatuyang telah menjadi adat pada orangArab. Memang terdapat penuturantentang tingkah laku Nabi Saw. da-ri jenis tindakan beliau yang bersi-fat kebiasaan dan naluriah, tidak da-lam arti bahwa hal itu merupakanajaran agama yang ditetapkanyang harus diikuti dalam amalperbuatan. Sebab, Nabi Saw. itudiutus semata-mata untuk me-ngajari kita ketentuan-ketentuankeagamaan (syarâ‘), dan tidakdiutus mengajarkan kedokteranatau hal-hal kebiasaan lainnya.Dalam kasus pengawinan pohonkurma, misalnya. Suatu kali Nabimelarang pengawinan bunga po-hon kurma—yang jantan danbetina—dan ternyata beliau ke-liru, maka sabda beliau: “Kamulebih tahu tentang urusan duniamu!”Maka sesuatu dari masalah ke-dokteran yang terdapat dalamhadis-hadis sahih tidak sepatutnyadibawa kepada pengertian bahwahal itu merupakan ketetapan aga-ma, sebab memang tidak ada pe-tunjuk ke arah itu. Kecuali jikadigunakan hanya untuk keperluanmendapatkan berkah (tabarruk)dan peneguhan ikatan keimanan,maka dalam hal ini akan adadampak kemanfaatan yang besar.Tapi ini tidaklah termasuk kedok-

Page 31: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

659Ensiklopedi Nurcholish Madjid

teran susunan badan (mizâjî), me-lainkan hal itu merupakan dampakpernyataan keimanan sebagaimanahal itu terjadi dalam pengobatansakit perut dengan madu dan se-bagainya. Allah adalah pemberipetunjuk kepada yang benar, tiadaTuhan selain daripada-Nya.”

Jadi, bagi Ibn Khaldun ilmukedokteran adalah ilmu duniawiyang dapat dipelajari oleh siapa sajadan berasal dari siapa saja sepertiGalen yang “kafir” dari Yunani Kuno.Dan itulah memang yang telah ter-jadi di dalam sejarah peradaban Islamyang menakjubkan itu, sebagai-mana dikemukakan Ibn Khaldun.Baginya, mencari pedoman kedok-teran dalam agama adalah sia-sia;hadis-hadis tentang kesehatan danpengobatan meskipun sahih ha-nyalah naluri dan kebiasaan NabiSaw. saja sebagai manusia biasa.

ETIKA KEDOKTERAN:PRINSIP-PRINSIP DARI NABI

Dalam suatu campuran antaracommon sense dan nuktah ajarankeagamaan yang sarat dengan per-timbangan moral, Ibn Qayyimdalam kitabnya Al-Thibb Al-Na-bawî menerangkan adanya duapuluh perkara yang harus diper-hatikan oleh seorang dokter ahli(al-thabîb al-hâdziq) dan pro-fesional:

1. Memerhatikan jenis penyakit.

2. Memerhatikan sebab terjadinyapenyakit.

3. Memerhatikan kekuatan pa-sien: apakah ia mampu mela-wan penyakit itu, ataukah ialemah menghadapinya. Jika iamampu menghadapi dan me-ngatasinya, maka dokter ahliharus membiarkan pasien itudengan penyakitnya, dan ja-nganlah ia menggunakan obatuntuk membuat orang yangtenteram menjadi bergerak (se-cara tidak perlu).

4. Bagaimana kondisi alami ba-dannya?

5. Bagaimana kondisi badan ter-jadi secara tidak alami.

6. Umur pasien.

7. Kebiasaan pasien.

8. Musim tahunan yang ada diwaktu sakit, dan apa yang men-cocoki musim itu.

9. Negeri asal pasien dan kondisigeografisnya.

10. Keadaan udara di waktu sakit.11. Meneliti obat yang dapat me-

lawan penyakit itu.12. Meneliti kekuatan obat dan

tingkatannya, serta memban-dingkannya dengan kekuatanpasien.

13. Hendaknya tujuan dokter ahliitu bukan hanyalah semata-mata menghilangkan penyakit

Page 32: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

660 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pasien saja, tetapi menghilang-kannya dengan cara yang meng-amankannya dari kemungkinanterjadinya hal baru yang lebihmenyulitkan. Dan jika usahamenghilangkan penyakit itutidak menjamin tercegahnyapenyakit lain yang lebih sulit,maka ia harus membiarkanpenyakit itu seperti apa ada-nya. Tetapi yang menjadi kewa-jibannya ialah memperinganpenyakit itu. Ini, misalnya,seperti penyakit afwâh al-‘urûq(?), yang jika diobati denganmemotong dan mengikatnya,maka dikuatirkan akan terjadihal lain yang lebih sulit.

14. Hendaknya pengobatan dila-kukan dari yang paling mudah,dan seterusnya. Jadi janganlahberpindah dari pengobatandengan makanan biasa ke obat,kecuali kalau terpaksa. Begitupula janganlah mengobatidengan obat yang kompleks(murakkab), kecuali jika sulitmendapatkan yang sederhana(basîth). Sebab kebahagiaanseorang dokter ialah jika iamampu mengobati penyakitdengan makanan, bukannyadengan obat, atau dengan obatyang sederhana, bukannyadengan obat yang kompleks.

15. Hendaknya dokter menelitipenyakit pasien: apakah me-

mang dapat diobati atau tidak?Jika penyakit itu memang tidakbisa diobati, maka dokter harusmenjaga nama baik profesi dankehormatannya, janganlahterbawa oleh nafsu mengobatipenyakit yang tidak ada guna-nya. Dan jika bisa diobati,maka harus dilihat lebih lanjut:apakah bisa dihilangkan bekas-bekasnya ataukah tidak? Kalaudiketahui tidak mungkin di-hilangkan, lalu dilihat lagi:apakah bisa diperingan dandikurangi, ataukah tidak? Kalautidak mungkin diperingan, dandokter itu berpendapat bahwayang paling mungkin ialahmenghentikannya dan men-cegah jangan sampai tumbuh,maka ia harus mengarahkanpengobatannya ke sana, denganmempertinggi kekuatan pasiendan memperlemah penyebabpenyakit.

16. Hendaknya jangan tergesamencampurkan obat denganmenghabiskan semuanya (un-tuk pasien) sebelum ia mencer-nanya, melainkan dokter harusmengarahkan kepada dicer-nanya obat itu. Jika sudah sem-purna pencernaannya, maka iadapat segera memberi obat itusampai habis.

17. Hendaknya dokter ahli mem-punyai keahlian di bidang pe-

Page 33: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

661Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nyakit hati dan ruh, serta obat-obatnya. Hal itu adalah pang-kal yang agung untuk pe-ngobatan badan. Sebab ter-pengaruhnya badan dan sifatalamiahnya oleh jiwa dan hatiadalah kenyataan yang telahterbukti. Dokter yang me-n g e t a h u iberbagai je-nis hati danruh serta pe-ngobatan-nya, adalahdokter yangsempurna.A d a p u ndokter yangtidak mem-punyai pe-ngetahuan tentang hal itu—meskipun ia ahli dalam pe-ngobatan segi alamiah danbadan—ia hanyalah setengahdokter. Dan setiap dokter yangtidak mengobati pasien denganmembersihkan hati pasien itudan memperbaikinya, dan de-ngan memperkuat ruh serta te-naganya dengan sedekah sertaperbuatan baik dan kebaikanihsân, dan dengan mengarahkanperhatian kepada Allah dankampung akhirat—maka diasebenarnya bukanlah seorangdokter, melainkan seorang yangberlagak seperti dokter muta-thabbib yang cacat. Dari semua

pengobatan penyakit, yangpaling agung ialah perbuatanbaik dan kebaikan, zikir (ingatkepada Allah) dan doa, sertasikap penuh kekhusyukan danmemohon kepada Allah, dantobat. Semua perkara ini mem-punyai dampak dalam menolak

berbagai penya-kit dan menda-patkan kesem-buhan, dan le-bih agung dari-pada obat-obatalamiah-lahiri-ah. Tetapi halitu sepadan de-ngan tingkatkesediaan jiwapribadi dan pe-

nerimaannya, serta keyakin-annya kepada itu semua dankepada kemanfaatannya.

18. Bersikap penuh kelembutankepada pasien dan kasih sayangkepadanya, seperti sikap lem-but kepada anak kecil.

19. Hendaknya ia menggunakanjenis-jenis pengobatan alamiahdan Ilahiah, serta pengobatandengan penciptaan fantasi(takhyîl). Sebab dalam kema-hiran dokter dalam mencip-takan fantasi (harapan) terdapathal-hal yang menakjubkan,yang tak tercapai oleh obat-obatan. Dokter yang ahli akanmenggunakan segala cara yang

Page 34: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

662 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dapat membantu mengalahkanpenyakit.

20. Inilah inti keahlian kedokteran.Hendaknya ia membuat usahadan pengobatannya itu berkisarpada enam sokoguru: meme-lihara kesehatan yang ada;mengembalikan kesehatan yanghilang sedapat mungkin; meng-hilangkan penyakit atau mengu-ranginya sedapat mungkin;meriskir salah satu yang lebihkecil dari dua bahaya untukmencegah satunya lagi yanglebih besar bahayanya; danmeninggalkan salah satu yanglebih kecil dari dua kebaikanuntuk memperoleh satunyalagi yang lebih besar kebaikan-nya. Berdasarkan enam prinsipinilah perputaran usaha peng-obatan. Dan dokter mana punyang tidak menjadikan enamprinsip itu sebagai kehor-matannya (etikanya) yang harusdiacu, maka ia bukanlah seorangdokter sejati.

ETIKA KONFUSIANISME

Dalam tiga dasawarsa terakhirini, bangsa Indonesia tengah giat-giatnya melaksanakan pembangun-an, khususnya di bidang ekonomi.Bahkan, sekarang ini, untuk me-motivasi semangat pembangunan

tersebut bangsa Indonesia juga telahmencanangkan sebuah jargon, yaitu“Era Tinggal Landas”. Ada beberapahal yang bisa dicatat dan dike-mukakan secara kritis berhubungandengan pengkhususan atau prioritaspembangunan di bidang ekonomitersebut. Tetapi, baiklah kita ting-galkan dulu masalah ini, untuksementara “terbang” ke Korea Selatanketika negara itu menyelenggarakanperhelatan dunia yang bernamaOlimpiade.

Pemerintah dan rakyat KoreaSelatan begitu bernafsu menyeleng-gerakan Olimpiade, tidak lain ialahuntuk mencapai tujuan-tujuanpsikologis-politis. Seolah-olah peris-tiwa ini merupakan suatu “prokla-masi” kepada seluruh dunia bahwaKorea Selatan sekarang sudah men-jadi atau termasuk salah satu dariNIC’s (New Industrialyzed Countries—Negara-Negara Industri Baru), disamping Hongkong, Singapura,dan Taiwan. Sekarang disebut-sebutjuga bahwa Thailand akan segeramenyusul.

Menurut para pakar, negara-negara industri baru itu digerakkanoleh suatu sistem etika (suatu kon-sep mengenai apa yang baik danburuk, yang benar dan salah) yangbersumber kepada ajaran-ajaranKonghucu. Dengan kata lain, lan-dasan pijak bangsa-bangsa tersebutdalam memasuki era industri adalahajaran-ajaran Konghucu (Confusia-

Page 35: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

663Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nism). Karena itu, negara-negara ter-sebut sering diberikan julukan ataunickname (nama kecil) sebagai “nagakecil” (little dragon). Seperti diketa-hui bersama, naga adalah salah satubinatang mitologi Cina yang adakaitannya dengan ajaran Konghucuatau Konfusianisme. Maksudnya, disamping ada naga-naga kecil, tentuada juga naga besar, dan itu tidaklain ialah Republik Rakyat Cina(RRC).

RRC dengan Deng Xiao Ping-ismenya ini diramalkan dalamtempo yang tidak terlalu lama akanmenjadi negara super power baikdari segi industri maupun ilmupengetahuan. Sekarang ini saja,RRC sudah berani mengajukantawaran untuk mengorbitkan sate-lit-satelit baru; satu hal yang me-nunjukkan tingkat kecanggihanteknologi mereka. Di antara bang-sa-bangsa Asia Timur ini, yangpaling berpotensi untuk punyamasalah dengan RRC ialah Indo-nesia, terutama karena alasan-alasanideologis. Oleh karena itu, ada kekha-watiran bahwa kalau Indonesiatidak bisa mengejar “perlombaan”ini, maka dalam tempo yang tidakterlalu lama, kira-kira 20 tahunyang akan datang, Indonesia akanmenjadi “halaman belakang AsiaTimur” (backyard East Asia). Diiba-ratkan dengan rumah, kalau dihalaman depan biasanya diperindahdengan taman-taman, maka hala-

man belakang biasanya diman-faatkan untuk membuang sampah.Artinya, di Asia Timur, Indonesiaakan menjadi bangsa yang palingterbelakang. Akibatnya kita tidakbisa mengendalikan hukum per-gaulan antarmanusia, yaitu bahwayang kuat biasanya mengalahkanyang lemah. Maka, tidak ada pi-lihan lain bagi kita kecuali harusmaju. Umat Islam sebagai kom-posisi penduduk terbesar di negeriini harus ikut mengambil tanggungjawab untuk memajukan bangsa.Dan sebagaimana negara-negaraindustri baru yang maju denganmengadopsi etika konfusianisme;kita pun harus maju dengan ga-gasan etika (Islam). Premisnyaialah, tidak ada bangsa yang majusekarang ini melainkan bangsa-bangsa yang etikanya kuat.

ETIKA MENERIMA TAMU

Secara etis, orang beriman harusmenghormati tamu, seperti di-nyatakan dalam sebuah Hadis,“Barangsiapa mengaku berimankepada Allah maka hendaknya diamenghormati tamunya.” Dalamagama Islam ada suatu perspektifetika yang berkaitan dengan masa-lah tamu ini. Tiga hari pertama,tamu adalah raja dan sekaligusmayat; raja karena dia harus dilayanidan dihormati, dan mayat karena

Page 36: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

664 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dia terkena ketentuan untuk meng-ikuti aturan tuan rumah, tidakboleh mengambil inisiatif sendiri.Setelah tiga haripertama bagaima-na? Pada prinsip-nya tetap dihor-mati, tetapi yangdikenakan kewa-jiban adalah tigahari pertama.

ETIKA PROTESTANISME

Sosiolog seperti Max Weberpernah mengatakan bahwa bangsa-bangsa yang maju di Barat dilandasioleh etika Protestan. Amerika Serikatsering disebut sebagai negara yangsangat bebas. Tetapi dari segi moral,negeri ini sebetulnya dikuasai olehsuatu sistem etika, yaitu Protestan.Bahkan etika Protestan itu pun masihlebih sempit lagi, yaitu etika WASP(White Anglo Saxon Protestant). Tegas-nya, Amerika Serikat adalah bangsakulit putih beragama Protestan,yaitu orang-orang yang dulu pin-dah dari Eropa ke daratan Amerikadengan membawa aspirasi kebebas-an beragama, karena di DaratanEropa sendiri mereka tertindas.

Kalau dilihat lebih dekat lagi,maka yang tertanam secara kuatsekali dalam nilai-nilai Amerika itutidak lain berkenaan dengan akhlaksosial. Sebagai contoh, masalah

perselingkuhan. Kalau itu menyang-kut orang biasa mungkin masya-rakat tidak akan ambil peduli.

Tetapi, kalausudah me-nyangkut calonpresiden, makahal itu akanmemengaruhikepent inganumum atauk e h i d u p a n

umum (public life). Apalagi kalausang calon presiden itu sudah ber-istri. Logika mereka, kalau kepadaistrinya saja masih menipu, apalagikepada rakyat.

ETOS IJTIHAD

Etos keilmuan Islam sebetulnyasejajar dengan etos ijtihad, suatuungkapan yang menggambarkanusaha sungguh-sungguh dalam segalabidang—kata ijtihâd, seperti halnyajihâd dan mujâhadah, berasal dariakar kata juhd yang artinya kerjadengan bersungguh-sungguh. Danijtihad itu sendiri adalah sejajar danselaras dengan ide tentang meng-ikuti suatu jalan pikiran yang tidakhanya pada batas qawlan saja tetapijuga mencakup manhajan. Jadi,ijtihad adalah cara berpikir yangdinamis, kreatif, dan terbuka.

Berkenaan dengan etos ijtihad,perlu diketahui bahwa kebangkitan

“Cepat atau lambat, masyarakat-masyarakat Muslim akan diha-dapkan kepada tidak adanyapilihan lain kecuali mengembang-kan demokrasi.”

(Mantan Presiden Iran, HasyemiRafsanjani)

Page 37: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

665Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kembali Islam di zaman modernberhubungan erat dengan ditum-buhkan dan dikembangkannyakembali etos ijtihad itu sepertidipelopori oleh Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, danRasyid Ridla. Juga oleh Sir SayyidAhmad Khan, Maulana AbdulKalam Azad, Muhammad Iqbal,dan Syah Waliyyullah. Dari per-bendaharaan Islam klasik, yangnotabene juga banyak menjadirujukan para pemikir Muslimmodern, Ibn Taimiyah adalah salahseorang yang paling gigih mem-perjuangkan dikembalikan dandikembangkannya etos ijtihad itu.Secara singkat, Ibn Taimiyah meng-gambarkan pendapat para pemikirIslam tentang nilai ijtihad, kemu-dian menyimpulkan pendapatnyasendiri, seperti tertera berikut ini:

1. Karena yakin akan kemampuanakal untuk menemukan kebe-naran, kaum Mu’tazilah ber-pendapat bahwa suatu ijtihadharus menghasilkan kebenaran,dan tidak boleh salah. Jikasalah, maka orang bersang-kutan berdosa dan akan diazabAllah.

2. Sebagian kaum Mutakallimûn(para ahli teologi rasionalIslam) di kalangan sebagiankaum Asy‘ari dan lain-lain ber-pendapat hal yang sama, yaitubahwa ijtihad harus mengha-silkan pengetahuan yang benar

dan tidak boleh salah. Jika sa-lah, orang bersangkutan ber-dosa. Tetapi, berbeda dari pen-dapat kaum Mu’tazilah, terserahkepada Allah apakah orangyang salah dalam ijtihadnya ituakan disiksa atau tidak.

3. Pendapat ketiga, yang oleh IbnTaimiyah disebut sebagai pen-dapat kaum Salaf yang saleh,termasuk para sahabat danTâbi‘în, mengatakan bahwasuatu ijtihad belum tentumenghasilkan kesimpulan yangbenar, karena kemampuan ma-nusia memahami dan mene-mukan kebenaran terbatas.Jadi, selalu ada kemungkinanmembuat kesalahan. Sesuaidengan sabda Nabi, orang yangberijtihad dan menghasilkankebenaran akan mendapat pa-hala ganda, dan jika ternyatasalah ia masih akan mendapatsatu pahala.

ETOS KAUM MUSLIM

Salah satu etos yang amat kuatdalam Islam ialah etos gerak. Arti-nya, orang-orang Muslim didoronguntuk bergerak, aktif, dan senan-tiasa berbuat sesuatu yang baik. Aga-ma Islam memang selalu dilukiskansebagai jalan. Istilah-istilah syarî‘ah,thariqâh, shirâth, sabîl, minhâj, dan

Page 38: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

666 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

maslak pada dasarnya berarti jalan.Dengan demikian, Islam adalahjalan menuju kepada Allah gunamemperoleh ridlâ-Nya. Itulahtujuan kita hidup di dunia ini. Jikatidak begitu, maka hidup kita akanmenjadi muspra atau suatu perda-gangan yang merugi (khusr).

Konotasi jalan ialah gerak. Bendayang berada di atas sebuah jalan se-mestinya bergerak, dan tidak diam.Dan jika benda itu diam, maka diamenyalahi kodrat sebuah jalan dimana dia berada. Dengan demikian,pelukisan Islam sebagai jalan men-cerminkan bahwa orang-orang Mus-lim adalah orang-orang yang senan-tiasa bergerak maju, dinamis, dan ak-tif, tidak statis atau pun pasif. Begi-tulah dengan kaum Muslim masalalu ketika mereka masih mampumenangkap “api” Islam, tidak hanyamendapatkan “debu”-nya sepertibanyak dikatakan orang tentang kaumMuslim zaman sekarang. Mereka ber-gerak ke mana-mana, baik dalam artifisik seperti pengembaraan ke negeri-negeri asing, maupun dalam artiintelektual seperti penyelidikan danpengembangan ilmu pengetahuanyang luas dan mendalam. Bahkan jugasecara spiritual, berupa banyaknyagerakan tasawuf dan pengembanganajaran-ajarannya.

Rasulullah Saw. sendiri membericontoh tentang etos gerak ini. Hijrahtidak lain adalah contoh perwujud-an etos gerak ini. Kepada jiwa ma-

nusia yang dinamis, yang tidakterpaku di suatu tempat dan tidakpernah kehilangan gairah usaha danharapan kepada kenyataan yanglebih baik, Allah menjanjikan kemu-dahan, keleluasaan, dan kelapanganhidup. Cobalah kita renungkanfirman suci ini, Dan barangsiapaberhijrah (berpindah, bergerak) dijalan Allah (untuk mencari ke-baikan demi ridlâ-Nya), maka diaakan mendapatkan banyak per-lindungan di bumi (selain tempat-nya sendiri) dan keleluasaan .... (Q.,4: 100).

Oleh karena itu, seorang Muslimtidak dibenarkan bersikap pasif disuatu tempat dan menyerah kepadakeadaan yang membuatnya tidakdapat berbuat hal-hal positif bagidirinya sendiri, keluarga, dan ma-syarakat. Berkenaan dengan ini,cobalah kita camkan peringatanAllah dalam Kitab Suci, Sesung-guhnya orang-orang (mati) yangditerima para malaikat dalam keada-an zhâlim (berdosa), berkatalah(para malaikat): “Apa yang terjadipadamu (sehingga kamu dalamkeadaan aniaya kepada dirimusendiri ini)?” Mereka menjawab:“Dahulu kami ini adalah orang-orangyang tertindas di bumi (sehinggakami tidak mampu berbuat baik,dan terpaksa berbuat jahat!)” Mereka(para malaikat) balik berkata: “Bukan-kah bumi Allah itu luas, sehinggakamu dapat berpindah di dalamnya?”

Page 39: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

667Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Itulah orang-orang yang tempat pulangmereka Jahanam. Alangkah buruknyasebagai tempat pulang! (Q., 4: 97).

Sungguh berat pesan moral yangdibawa oleh kutipan-kutipan KitabSuci itu, yaitu pesan bahwa jikaberada dalam suatu tempat di manakita “terpaksa” berbuat jahat, makasesuai kemampuan, kita harus me-ninggalkan tempat itu ke tempatlain untuk menghindar. Kalau tidak,tetap saja kita akan dituntut tang-gung jawab atas perbuatan jahatkita yang “terpaksa” itu, sebab bumiAllah itu luas, tidak sempit.

ETOS KEILMUAN DAN MASALAHPANDANGAN HIDUP

Jawaban terhadap tantanganZaman Modern tidak cukup hanyadengan tindakan mengimpor Iptekdari Barat secara ad hoc dan ber-dasarkan expediency semata. Tin-dakan mengimpor itu sendiri jelastidak ada salahnya, namun tidakcukup. Yang lebih diperlukan ialahpenumbuhan dan pengembanganetos keilmuan yang kuat dan men-dalam, yang menghasilkan ke-sadaran bahwa ilmu pengetahuanbukan saja berguna untuk me-menuhi expediency dan menjawabtantangan-tantangan ad hoc, me-lainkan merupakan part and parceldari sesuatu yang jauh lebih pen-ting, luas dan mendalam, yaitu

pandangan hidup. Dan pandanganhidup itu, untuk seorang Muslimdan umat Islam, tentu tidak dapatlain kecuali mesti berdasarkanajaran Islam. Jadi, yang amat di-perlukan adalah sebuah etos yangmampu melihat hubungan organikantara ilmu dan iman, atau imandan ilmu. Tetapi, justru ini yangtampaknya belum tumbuh denganmantap di kalangan kaum Muslim.Banyak orang Islam, atau ma-syarakat Islam, atau negeri Islam,yang karena hal-hal praktis danpragmatis, tidak segan-segan me-minjam dan mengimpor teknologiBarat. Tetapi pada saat yang sama,banyak dari mereka yang enggan,bahkan langsung menolak, ke-mungkinan mempelajari ilmu-ilmusosial Barat. (Sementara Baratsendiri, seperti ditunjukkan olehgejala-gejala intelektual paling mu-takhir, tidak segan-segan mengakuijasa Islam di bidang itu di masalalu. Misalnya, mereka pun mulaimengakui Ibn Khaldun sebagaibapak sejati ilmu-ilmu sosial mo-dern),

Tentu saja tidak terlalu sulitmendapatkan keterangan mengapahal itu terjadi. Teknologi, karena“hanya” berurusan dengan benda-benda (mati), mengesankan sebagainetral atau “bebas nilai”, lebih netraldan lebih bebas nilai daripada ilmu-ilmu sosial. Kebiasaan untuk mena-makan cabang ilmu yang berurusan

Page 40: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

668 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dengan benda atau fisik sebagai “il-mu keras” (hard science) sehinggabersifat “pasti” atau “eksakta”, se-mentara cabang yang berurusan de-ngan pola hidup kemasyarakatanmanusia sebagai “ilmu lunak” (softscience) yang kurang pasti atau tidakeksakta, secara tidak langsung me-ngisyaratkan bah-wa berurusan de-ngan teknologiadalah lebih mu-dah dan lebih “ti-dak berbahaya”daripada berurusan dengan ilmu-il-mu sosial, karena kepastian dan ke-mudahannya untuk dikendalikandan dikuasai. Pandangan serupa itumemang ada benarnya. Tetapi, se-sungguhnya ia mengandung kesa-lahan epistemologis yang mendasar.

Kajian tentang alam kebendaanmenghasilkan sesuatu yang mempu-nyai nilai “kepastian” yang tinggi, ka-rena variabel yang harus diperhati-kan dan digunakan untuk penyim-pulan teoretisnya cukup terbatas, se-hingga lebih mudah dikuasai. Se-dangkan kajian tentang hidup ke-masyarakatan manusia melibatkankeharusan memerhatikan variabelyang begitu banyak, yang agaknyapada saat perkembangan ilmu itusekarang ini sebagian besar variabel-nya belum mungkin untuk dijadikanbahan pertimbangan membuat pe-nyimpulan teoretisnya. Karena itu, il-mu sosial mengesankan sebagai “ilmu

lunak” yang kurang pasti. Tetapi da-lam kerangka pandangan Islam, ke-dua jenis ilmu itu, yang “keras” danyang “lunak”, tidak lain adalah usahamanusia untuk memahami hukum-hukum ketetapan Allah: yangpertama sebagaimana berlaku padaalam kebendaan, dan yang kedua se-

bagaimana ber-laku dalam alamsosial-kemanu-siaan. Dan usahamemahami hu-kum-hukum itu

adalah perintah Ilahi, termasuk didalamnya sikap keagamaan. Kesanbahwa yang pertama lebih pastidaripada yang kedua pun tecermindalam perbedaan istilah yang di-gunakan dalam Kitab Suci Al-Quran: untuk hukum-hukum yangberlaku pada alam kebedaan digu-nakan istilah taqdîr, (Q., 10:5) danuntuk hukum-hukum yang berlakupada alam sosial kemanusiaan digu-nakan istilah Sunnatuallâh (“Sunna-tullah yang diperintahkan Tuhanuntuk dipelajari oleh manusia [Q.,3: 137]). Namun hukum jeniskedua ini tidaklah kurang kepas-tiannya dibanding yang pertama,karena Allah menjamin tidah me-ngalami perubahan atau pun pera-lihan (Q., 48: 23). Mungkin karenavariabel dalam hukum jenis keduaini jauh lebih banyak dari hukumjenis pertama, maka dinamakan sun-nah (yang makna dasarnya ialah

“Mintalah nasihat kepada hatikecilmu!”

(Hadis)

Page 41: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

669Ensiklopedi Nurcholish Madjid

“kebiasaan” atau “jalan”, “cara”, danseterusnya, yang mengesankan ada-nya semacam kelenturan).

Jadi, nilai keilmuan kajian keduajenis hukum Allah itu pada dasar-nya sama. Karenanya, untuk mem-peroleh kesejatian serta autenti-sitasnya, seorang pengkaji keduahukum itu memerlukan etos keil-muan yang sama pula, yaitu etosyang tumbuh karena keyakinan dankesadaran tentang adanya hubung-an organik yang tulen antara imandan ilmu, ilmu dan iman. Maka,kesejatian dalam sikap menerimadan mengembangkan Iptek akandengan sendirinya menyangkutpula kesejatian dalam menerimadan mengembangkan ilmu-ilmusosial, meskipun jelas diperlukankesadaran dan kewaspadaan yanglebih tinggi pada kajian jeniskedua. Sebab, ia menyangkut obser-vasi dan pembuatan kesimpulanteoretis yang bertalian dengan se-buah sunnah, bukan sebuah taqdîr,dengan berbagai implikasi ilmiah-nya yang tentu saja sangat kompleks.Inilah segi yang justru lebih prin-sipil, namun juga lebih sulit, dalammenghadapi modernitas.

ETOS KEILMUAN ISLAM I

Relevansi membicarakan usahapenumbuhan dan pengembanganetos keilmuan di kalangan Islam

dapat kita lihat melalui dua indi-kator. Pertama, faktor sosiologis-demografis; semata-mata berda-sarkan kenyataan bahwa rakyatIndonesia sebagian besar beragamaIslam. Kedua, faktor historis-ideo-logis; untuk jangka waktu yanglama (lebih dari lima abad) Islamtelah mewariskan perkembanganetos keilmuan yang mendasari etoskeilmuan modern sekarang. Hal initidak hanya dikemukakan oleh parasarjana Muslim sendiri, tetapi jugaoleh para sarjana Barat.

Pada masa kejayaan peradabanArab [yakni, Islam—NM] sekitartahun 1000 M, ketika itu EropaBarat masih merangkak keluar dariZaman Kegelapan, mereka [kaumMuslim—NM] untuk pertamakalinya merumuskan metode ilmiahmodern. Inilah ide-ide dasar metodeilmiah. Ilmu dimulai dari observasidan pengukuran sistematis, namuntidak berhenti hanya sampai di situseperti halnya seorang kolektorinformasi tentang alam. Tindakankreatifnya ialah bagaimana melaku-kan generalisasi dari data yang ada,untuk membuat hipotesis tentangsuatu proses fisis yang mungkinterjadi dan untuk membuat gam-baran proses itu dalam rumus-rumusmatematis.

Jika diterapkan pada kajian keil-muan yang menyeluruh—tidakhanya bidang kajian fisika semata—metode ilmiah modern yang dirintis

Page 42: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

670 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

oleh peradaban Islam itu dimulaidengan mengumpulkan, memer-hatikan, dan mempelajari data-datayang relevan seluas dan selengkapmungkin, kemudian menyusunnyasecara sistematis dengan mencarihubungan logis dan organis unsur-unsur data itu, lalu dibuat ke-simpulan umum atau generalisasi.Karena pentingnya observasi itu,para sarjana Islam klasik mem-pelopori metode empiris, sesuaidengan jalan pikiran mereka, sepertidapat disimpulkan dari ungkapanIbn Taimiyah, “Hakikat ada dalamkenyataan, tidak dalam pikiran (Al-haqîqatu fî al-a‘yân, lâ fî al-adzqân).”

ETOS KEILMUAN ISLAM II

Jika disebutkan oleh ErnestGellner, seorang failasuf kontem-porer dan ahli Islam, bahwa salahsatu segi kekuatan Islam meng-hadapi modernitas ialah kualitasnyayang bersemangat kesarjanaan (scho-larly), maka tidak ada cara yanglebih baik untuk substansiasinyadaripada melihatnya dalam etoskeilmuan Islam klasik. Setiap peme-luk Islam meyakini betapa tingginyapenghargaan agamanya kepadailmu. Jika para mubalig dan jurudakwah Islam gemar mengutipbeberapa ayat suci atau sabda Nabi

tentang pentingnya ilmu, sebenar-nya mereka hanya melakukan kon-firmasi atas apa yang telah mentra-disi dalam sejarah Islam.

Kini, sudah merupakan penge-tahuan umum di dunia, lebih-lebihdi Barat, bahwa hampir seluruhbangunan ilmu pengetahuan modernadalah kelanjutan etos keilmuanyang telah berkembang dalam Islam.Begitu Nabi Saw. wafat dan parasahabat mengembangkan daerahkekuasaan politik Islam ke kawasansekitarnya, mereka bertemu denganberbagai warisan itu, tanpa stigmadan kompleks psikologis, sesuaidengan banyak sekali ilustrasi dalamKitab Suci bahwa orang yang ber-iman tidak perlu takut dan tidakperlu khawatir.

Rasa percaya diri mereka yangamat besar itu telah memberi ke-kuatan batin untuk mampu berlakuadil kepada umat manusia danwarisannya, sesuai dengan tugassuci mereka sebagai “umat modera-tor” atau “penengah” (wasth, wasîth)dan sebagai “saksi atas umat manusia”(Q., 2: 143). Juga sebagai pelaksa-naan berbagai pesan suci Nabi padakaum beriman, “Pungutlah olehmuhikmah (ilmu pengetahuan atau wis-dom), dan tidak akan membahaya-kan bagi kamu dari bejana apa punhikmah itu keluar,” dan bahwa“Hikmah adalah barang hilangnyaseorang beriman, karena itu hendak-nya ia memungutnya di mana pun

Page 43: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

671Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ditemukannya,” serta “Carilah ilmumeskipun di negeri Cina,” juga nasi-hat ‘Ali ibn Abi Thalib, “Perhatikanapa yang dikatakan orang, janganmemerhatikan siapa yang mengata-kan.”

Karena itu, umat Islam klasikmemungut dan mengembangkanilmu pengetahuan dari mana sajauntuk dibina secara kreatif. Bebe-rapa sarjana Barat, seperti BertrandRussel, “menyesali” mengapa parapemikir Muslim tidak banyakmengembangkan falsafah dengantingkat orisinalitas seperti orang-orang Yunani Kuno. Ibn Sina danIbn Rusyd misalnya, kata Russel,sangat hebat, namun kekuranganorisinalitas, dan lebih banyak sebagaikomentator belaka terhadap falsafahYunani.

Tapi, dari sudut penglihatanIslam sendiri, sikap para pemikirMuslim klasik itu tidak salah. Se-bab, falsafah Yunani, betapapun adaunsur-unsur yang berguna bagi ka-um Muslim, namun dalam analisisterakhir, pemikiran deduktif itubanyak dipengaruhi oleh mitos-mitos mereka yang sesat. Oleh ka-rena itu, jika toh diambil-alih olehkaum Muslim, unsur-unsur falsafahYunani itu “diislamkan”, antara laindengan menghapus segi-segi mi-tologisnya. Lebih-lebih lagi, kaumMuslim sedang tidak tertarik kepadasastra Yunani (hampir tidak satupun dikenal dalam literatur klasik

Islam), yang penuh dengan dongeng,mitologi, dan unsur-unsur syiriklainnya.

Salah satu segi kelemahan pan-dangan dunia Yunani ialah pengli-hatannya kepada hidup sebagai pe-nuh tragedi, suatu pandangan yangpesimistis. Begitu pula pandangannyaterhadap alam, menurut penilaianIqbal, adalah statis. Karena itu,mungkin saja mereka unggul dalamspekulasi-spekulasi, namun miskindalam bidang empiris. Kekuatanwarisan intelektual Islam adalah dalambidang-bidang empiris ini, yang justrumerupakan metode ilmiah modernyang sebenarnya. Hal demikian adalahberkat salah satu pandangan Islamyang optimis terhadap hidup (duniadapat menjadi tempat yang mem-bahagiakan) dan dinamis kepadaalam. Inilah yang menjadi peng-amatan seorang ahli sejarah ilmupengetahuan, Max I. Dimont:

“Dalam sains, bangsa Arab(Muslim) jauh meninggalkan bangsaYunani. Peradaban Yunani, padaesensinya, adalah sebuah taman suburyang penuh dengan bunga-bungaindah yang tidak banyak berbuah. Iaadalah peradaban yang kaya denganfalsafah dan sastra, namun miskindalam teknik dan teknologi. Makamerupakan usaha bersejarah daribangsa Arab dan Yahudi Islam untukmenerobos jalan buntu keilmuanYunani ini, untuk mendapatkanjalan-jalan baru sains, menemukan

Page 44: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

672 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

konsep nol, tanda minus, angka ira-sional, dan meletakkan dasar-dasarbagi ilmu kimia baru, yaitu ide-ideyang meratakan jalan ke arah duniailmu pengetahuan modern melaluisemangat para pemikir Eropa sete-lah Renaisans.”

Karena rintisan ilmiah Islamklasik itulah, sampai sekarang ba-nyak sekali istilah teknis peradabanmodern Barat yang berasal dariperadaban Islam klasik, seperti,dalam bahasa Inggris, admiral,alchemy, alcohol, alcove, alfalfa,algebra, algorithm, alkali, azimuth,azure, calibre, carat, caraway, cipher,climate, coffee, cotton, elixir, jar, lute,macramé, magazine, mohair, monsoon,muslin, nadir, saffron, sherbet, sofa,tariff, zenith, dan zero.

Kalau kita perhatikan kosakataInggris yang dipinjam dari pe-radaban Islam, hal itu jelas meliputiberbagai segi kehidupan Barat mo-dern: dari matematika (algebra,algorithm, zero, dan lain-lain), kimia(elixir, alkali, dan lain-lain), geo-grafi alam (zenith, azimuth, nadir,dan lain-lain), perdagangan (tariff,douane, Prancis) kehidupan mewah(muslin, saffron, sofa), dan kehidup-an santai (sherbet, dan lain-lain).Dalam arsitektur pun pengaruhperadaban Islam kepada Baratmodern cukup penting, sebagai-mana diungkapkan oleh Dimontdalam sebuah uraiannya. Bahkandalam sistem irigasi pertanian, pe-

radaban Islam diakui peranannyasebagai pemberi teladan dalam pe-manfaatan air, sebagaimana digam-barkan oleh Bertrand Russel:

“Salah satu ciri yang terbaik dariekonomi Arab (Islam) ialah perta-nian, terutama kepiawaian dalamhal irigasi, yang mereka pelajari daripengalaman hidup yang sukar air.Sampai hari ini, pertanian Spanyolmasih memanfaatkan karya-karyairigasi Arab.”

Begitulah tinjauan kesejarahantentang etos ilmiah Islam yangdijadikan Gellner sebagai basis opti-mismenya menyangkut peran Islamdi masa depan.

ETOS KERJA

Dalam suasana kehidupan yangsulit dewasa ini, umat Islam ditan-tang untuk dapat bertahan (survive),dan membangun kembali kehidup-an ekonominya, seperti masa-masasebelumnya, untuk kemudian bang-kit melalui pertumbuhan ekonomi.

Adakah pandangan teologis yangdapat mendorong umat Islam me-numbuhkan kembali kehidupanekonominya? Di sini, kita mema-suki soal yang disebut etos kerja,dan masalah etos kerja memang cukuprumit, dan mempunyai banyak teori.

Salah satu teori yang relevanadalah bahwa etos kerja terkait de-

Page 45: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

673Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ngan sistem kepercayaan yang di-peroleh karena pengamatan bahwamasyarakat tertentu—dengan sistemkepercayaan tertentu—memilikietos kerja lebih baik (atau lebihburuk) daripada masyarakat lain.Misalnya, yang paling terkenal ialahpengamatan seorang sosiolog MaxWeber terhadap masyarakat Protestanaliran Calvinisme, yang kemudian diaangkat menjadi dasar dari apa yangdikenal dengan “Etika Protestan”.

Para peneliti lain—mengikuti carapandang Weber—juga melihatgejala yang sama pada masyarakat-masyarakat dengan sistem-sistemkepercayaan yang berbeda, sepertimasyarakat Tokugawa di Jepang(oleh Robert Bellah), Santri di Jawa(oleh Clifford Geertz), dan sebagai-nya. Semua tesis tersebut bertitiktolak dari sudut pandang nilai, ataudalam bahasa agama bertitik tolakdari keimanan.

Sejalan dengan tesis Weber ini,etos kerja dalam Islam adalah hasilsuatu kepercayaan seorang Muslimbahwa kerja mempunyai kaitan de-ngan tujuan hidup, yaitu memper-oleh perkenan Allah Swt. Berkaitandengan ini, perlu kita ingat bahwaIslam adalah agama amal atau kerja(praxis). Intinya ialah ajaran bahwahamba mendekati dan berusahamemperoleh ridla Allah melaluikerja atau amal saleh, dan denganmemurnikan sikap penyembahanhanya kepada-Nya.

Katakanlah: “Aku hanya seorangmanusia seperti kamu, yang diberiwahyu; tetapi Tuhanmu adalah TuhanYang Maha Esa. Barangsiapa meng-harapkan pertemuan dengan Tuhan,kerjakanlah amal kebaikan, dandalam beribadah kepada Tuhanjanganlah persekutukan dengan siapapun” (Q., 18: 110).

Sejalan dengan itu adalah pene-gasan tanggung jawab pribadi yangmutlak kelak di akhirat, tanpa adakemungkinan pelimpahan “pahala”dan “dosa” kepada orang lain. Jadi,hanya berdasarkan apa yang telahdiperbuat oleh yang bersangkutansendiri. Al-Quran menegaskan:

Belumkah disampaikan beritatentang apa yang ada dalam lem-baran-lembaran suci Musa danIbrahim yang setia? Yaitu bahwatidak seorang pun yang berdosa bakalmenanggung dosa orang lain, danbahwa tidaklah seseorang mendapat-kan sesuatu apa pun kecuali yang iasendiri usahakan. Seseorang yangmemikul suatu beban tidak akanmemikul beban orang lain (Q., 53:36-38).

Jadi, Islam adalah agama yangmengajarkan “orientasi kerja” (achie-vement orientation). Berlawanandengan semua itu, secara empiris se-ring dikemukakan penilaian negatifbahwa umat Islam menderita penya-

Page 46: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

674 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kit fatalisme atau paham nasib, yangkemudian membuat mereka pasif,Hal itu sering diasalkan kepada pole-mik klasik antara paham “Jabariyah”(predeterminisme) dan “Qadariyah”(kebebasan manusia) yang di banyakkalangan Islam masih berlangsungsampai sekarang. Sikap-sikap yangmengarah kepadajabariyah me-mang sering di-temukan. Misal-nya, seperti te-cermin dalambeberapa baitJawharat Al-Taw-hîd, sebuah kitab“kuning” di bidang akidah yangpopuler di Jawa, sebagai berikut:

“Bagi kita seorang hamba di-bebani kewajiban untuk berusaha.Namun usahanya itu, ketahuilah,tak berpengaruh apa-apa. Jadiseorang hamba tidaklah terpaksa,namun tidak pula mampu mem-buat pilihan, dan tidak seorang pundapat berbuat menurut pilihannya.Keberuntungan orang yang bahagiaada pada-Nya sejak zaman azali,begitu pula nasib orang yang celaka,dan tidak berubah lagi.”

Jika Dia memberi kita pahala,maka itu adalah kemurahan-Nya,dan jika Dia menyiksa kita, makaitu adalah karena keadilan-Nya.

Tapi, di kalangan para pengikutmazhab Hanbali ada kecenderungan

lebih “qadari” daripada yang tersebutdi atas. Ini dicerminkan, misalnya,dalam nazham yang dinisbatkankepada Ibn Taimiyah yang me-rupakan bantahan atas semangatnazham terdahulu: “Tidaklah se-orang hamba dapat lari dari yang te-lah ditentukan-Nya. Namun ia tetap

mampu memilihmana yang baikdan mana yangburuk. Jadi diatidaklah terpaksatanpa punya ke-mauan, melain-kan dia itu ber-kehendak karena

ada kemauan yang diciptakan.”Karena bahan-bahan di atas itu

merupakan hasil penafsiran agama,maka kita memang bisa mene-mukan potensi fatalisme dalammasyarakat. Tetapi, kita juga bisamempunyai bahan yang dapatdipergunakan untuk menghapuspotensi fatalis tersebut, jika me-mang ada gejala itu. Maka, kitaharus memerhatikan kenyataanadanya berbagai tafsiran terhadapteks. Dan banyak dari tafsiran itukemudian menghasilkan pandanganhidup yang lebih aktif dan kurangfatalis. Contohnya ialah tafsiranyang diberikan oleh Kiai Sholehdari Pesantren Mranggen Semarang(terkenal dengan sebutan KiaiSholeh Darat), dalam kitabnya,

Zaman ilmu pengetahuan danteknologi sekarang ini menyadar-kan semua bangsa bahwa modaluntuk kemajuan dan kejayaannegara dan masyarakat bukanlahterutama kekayaan alamnya, me-lainkan sumber daya manusianya.

Page 47: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

675Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Sabîl Al-‘Âbid fî Tarjamat JawharatAl-Tawhîd, demikian:

“Rasulullah Saw. bersabda,‘Telah kuperintahkan kepada umatkujangan sampai berpegang kepadatakdir.’ Seorang sahabat menyahut,‘Apakah kami tidak boleh berpegangkepada takdir dan meninggalkankerja?’ Rasulullah menjawab, ‘Ja-ngan! Bekerjalah, sebab setiap orangdimudahkan menuju takdir dankepastiannya.’” (Dituturkan olehBukhari)... Rasulullah saw ber-sabda, “Mencari rezeki yang halal ituwajib atas setiap orang Islam.” Jadi,hadis ini menunjukkan bahwamencari rezeki dengan usaha ituwajib, supaya tidak mengemis yangmemang diharamkan.

Dengan kutipan dari Kiai Sho-leh Darat itu kita memperolehcontoh suatu kemungkinan tafsiranyang dinamis, serta tetap absah,untuk suatu butir akidah yangsepintas lalu seperti mengajarkanfatalisme. Para pemuka Islam di-tuntut untuk mampu menemukan,mengemukakan, dan mengem-bangkan tafsiran-tafsiran dinamisseperti ini. Tidak saja karena perkem-bangan masyarakat memerlukanpenafsiran serupa itu, tetapi lebihprinsipil lagi karena yang diterang-kan oleh Kiai Sholeh Darat itu lebihsejalan dengan ajaran Al-Quranseperti telah dikutip di atas, dan

pandangan-pandangan seperti ini-lah yang sekarang kita perlukanuntuk membangkitkan ekonomiumat Islam yang sedang terpuruk.

ETOS KERJA DALAM ISLAM

Etos kerja dalam Islam adalahhasil suatu kepercayaan pada se-orang Muslim bahwa kerja mem-punyai kaitan dengan tujuan hi-dupnya, yaitu memperoleh per-kenan Allah Swt. Berkaitan denganini, barangkali kita dapat memulaipembicaraan dengan menegaskankembali apa yang sudah diketahuibersama, yaitu bahwa Islam adalahagama amal atau kerja (praxis).Intinya ialah ajaran bahwa hambamendekati dan berusaha memper-oleh ridla Allah melalui kerja atauamal saleh, dan dengan memurni-kan sikap penyembahan hanyakepada-Nya (Q., 18: 110).

Berhubungan dengan itu adalahpenegasan tentang adanya tang-gung jawab pribadi yang mutlakkelak di akhirat tanpa ada kemung-kinan pelimpahan “pahala” atau“dosa” kepada orang lain, dan ber-dasarkan apa yang telah diperbuatoleh diri perorangan yang bersang-kutan. Al-Quran menegaskan,Belumkah disampaikan berita ten-tang apa yang ada dalam lembaran-lembaran suci Musa dan Ibrahim

Page 48: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

676 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

yang setia? Yaitu bahwa tidak seorangpun yang berdosa bakal menanggungdosa orang lain, dan bahwa tidaklahseseorang mendapatkan sesuatu apapun kecuali yang ia sendiri usahakan(Q., 53: 38). Jadi, Islam adalahagama yang mengajarkan “orientasikerja” (achievement orientation),sebagaimana ju-ga dinyatakandalam ungkapanbahwa “Penghar-gaan dalam Ja-hiliah berdasar-kan keturunan,dan penghargaandalam Islam ber-dasarkan amal”.

Tetapi, ber-lawanan denganitu semua, secara empiris seringdikemukakan penilaian negatifbahwa umat Islam menderita pe-nyakit fatalisme atau paham nasib,yang kemudian membuat merekapasif dan “nerimo ing pandum”. Jelassekali bahwa membuat generalisasipenilaian serupa itu untuk seluruhumat Islam tidaklah dapat dibenar-kan. Hanya saja, dalam rangkapolemik klasik antara paham “ja-bariyah” (predeterminisme) dan“qadariyah” (kebebasan manusia)yang di banyak kalangan Islammasih berlangsung sampai seka-rang, sikap-sikap yang mengarahkepada Jabariyah memang seringditemukan. Misalnya seperti yang

tecermin dalam beberapa baitJawharat Al-Tawhîd, sebuah kitab“kuning” di bidang akidah yangpopuler, seperti berikut:

Bagi kita seorang hamba dibe-bani kewajiban untuk berusaha,

Namun usahanya itu, ketahui-lah, tak berpengaruh apa-apa.

Jadi dia ham-ba itu tidaklahterpaksa namuntidak pula mam-pu membuat pi-lihan, dan tidakseorang pun da-pat berbuat me-nurut pilihan-nya.

Keberuntunganorang yang ba-

hagia sudah ada pada-Nya sejakzaman azali, begitu pula nasiborang yang celaka, dan tidak be-rubah lagi.

Jika Dia memberi kita pahala,maka itu adalah karena kemurahan-Nya, dan jika Dia menyiksa kita,maka itu adalah karena keadilan-Nya.

Tapi kalangan para pengikutmazhab Hanbali menunjukkan ke-cenderungan lebih “qadarî” dari-pada yang tersebut di atas itu. Inidicerminkan, misalnya, dalam syair(nazhzhâm) yang dinisbatkan kepadaIbn Taimiyah, yang merupakanbantahan atas semangat nazhzhâmterdahulu:

Page 49: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

677Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Tidaklah seorang hamba dapatlari dari yang telah ditentukan-Nya,

Namun ia tetap mampu memilihmana yang baik dan mana yangburuk.

Jadi dia tidaklah terpaksa tanpapunya kemauan, melainkan dia ituberkehendak karena ada kemauanyang diciptakan.

Dari bahan-bahan di atas itudapat diketahui bahwa dalam masya-rakat kita terdapat potensi fatalis-me. Sudah tentu akan merupakankesimpulan yang gegabah jika kitamengatakan bahwa karena adanyabahan-bahan tekstual dari sebuahkitab Ilmu Akidah tersebut makamasyarakat kita bersifat fatalis. Se-ring kali terdapat kesenjangan antaraajaran yang tercantum dalam se-buah teks kitab dan kenyataan sosial.Maka sekalipun teks menyatakanhla-hal yang fatalistis, namun tidakmustahil masyarakat tetap aktif,tidak terpengaruh oleh doktrinyang membuat orang menjadi pasif.

Di samping itu, juga tersediabahan yang dapat digunakan untukmenghapus potensi fatalis tersebut,jika memang ada gejala itu. Karenaitu, kita harus memerhatikan kenya-taan adanya berbagai tafsiran terha-dap teks. Banyak dari tasiran itu ke-mudian menghasilkan pandanganhidup yang lebih aktif dan kurangfatalis. Contohnya ialah tafsiranyang diberikan oleh Kiai Sholehdari Pesantren Meranggen Semarang

(terkenal dengan sebutan KiaiSholeh Darat), dalam kitabnya,Sabîl Al-‘Abîd fî Tarjamat JawharatAl-Tawhîd, demikian bunyinya:“Rasulullah Saw. bersabda, ‘Telahkuperintahkan kepada umatku ja-ngan sampai berpegang kepadatakdir.’ Seorang sahabat menyahut,‘Apakah kami tidak boleh berpe-gang kepada takdir dan mening-galkan kerja?’ Rasulullah menjawab,‘Jangan! Bekerjalah, sebab setiaporang dimudahkan menuju takdirdan kepastiannya.’” (Dituturkanoleh Al-Bukhari). Kalau takdirnyasengsara (masuk neraka), maka diamudah bermaksiat; dan jika takdir-nya bahagia (masuk surga), maka diamudah taat (kepada Allah); kalautakdirnya kaya, maka mudah usaha-nya; dan kalau takdirnya miskin,maka sulit usahanya .... RasulullahSaw. bersabda, “Mencari rezeki yanghalal itu wajib atas setiap orangIslam.” Jadi, hadis ini menunjukkanbahwa mencari rezeki dengan usahaitu wajib, supaya tidak mengemis,sebab mengemis itu haram.

Jadi, dari kutipan Kiai SholehDarat itu kita memperoleh contohsuatu kemungkinan tafsiran yangdinamis, serta tetap absah, untuksuatu butir akidah yang sepintaslalu seperti mengajarkan fatalisme.Para pemuka Islam dituntut untukmampu menemukan, mengemuka-kan, dan mengembangkan tafsiran-tafsiran dinamis. Tidak saja karena

Page 50: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

678 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perkembangan masyarakat yangmemerlukan tafsiran serupa itu,tapi lebih prinspil lagi karena yangditerangkan oleh Kiai Sholeh Daratitu lebih sejalan dengan ajaran Al-Quran seperti dikutip di atas.

ETOS KERJA, AGAMA,DAN EKONOMI

Kesan bahwa etos kerja terkaitdengan sistem kepercayaan diper-oleh karena pengamatan bahwamasyarakat tertentu dengan sistemkepercayaan tertentu memiliki etoskerja yang lebih baik (atau lebihburuk) daripada masyarakat laindengan sistem kepercayaan lain.Misalnya, yang paling terkenal ialahpengamatan Max Weber terhadapmasyarakat Protestan aliran Cal-vinisme, yang kemudian dia angkatmenjadi dasar dari apa yang ter-kenal dengan “Etika Protestan”.Para peneliti lain juga melihat gejalayang sama pada masyarakat dengansistem kepercayaan yang berbedaseperti masyarakat Tokugawa diJepang (oleh Robert Bellah), Santridi Jawa (oleh Geertz), dan HinduBrahmana di Bali (juga olehGeertz), serta seorang peneliti yangmengamati hal serupa untuk kaumIsma‘ili di Afrika Timur.

Kesan bahwa etos kerja terkaitdengan tingkat perkembanganekonomi tertentu, merupakan hasil

pengamatan terhadap masyarakat-masyarakat tertentu yang etos kerja-nya menjadi baik setelah mencapaikemajuan ekonomi tertentu, sepertiumumnya negara-negara industribaru di Asia Timur, yaitu KoreaSelatan, Taiwan, Hong Kong, danSingapura. Disebutkan bahwaSingapura, misalnya, menunjukkanpeningkatan etos kerja warga nega-ranya setelah mencapai tingkat per-kembangan ekonomi yang cukuptinggi. Peningkatan etos kerja di sanakemudian mendorong laju perkem-bangan yang lebih cepat lagi se-hingga negara kota itu menjadiseperti sekarang.

Islam, sebagai suatu sistem ke-imanan, tentunya mempunyai pan-dangan tertentu yang positif kepadamasalah etos kerja. Relevansi pembi-caraan ini kepada masalah nasionalialah kenyataan bahwa sebagian be-sar rakyat Indonesia beragama Islam.Jadi suatu pendekatan dari sudut ke-islaman dapat diharapkan mempu-nyai dampak yang langsung kepadapenanggulangan masalah etos kerjaitu, jika memang ada masalah padabangsa kita di bidang etos kerja.

Karena agama bertitik tolak darikeimanan, maka setiap usaha untukmenjawab suatu masalah dari sudutpandangan keagamaan juga bertitiktolak dari keimanan. Berarti per-tama-tama kita berbicara dari sudutajaran agama itu sendiri. Kenyataanempiris dapat terjadi mendukung

Page 51: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

679Ensiklopedi Nurcholish Madjid

klaim dari segi ajaran, tapi juga dapatterjadi tanpa mendukungnya. Kare-na kenyataan empiris tidak berdirisendiri melainkan merupakan aki-bat dari berbagai faktor, maka pen-jelasan tentang kenyataan empirisitu tidak dapat diberikan hanya darisatu sudut pertimbangan saja, seper-ti pertimbanganajaran (yang“murni”) semata,tetapi juga meli-batkan sudutpertimbangan historis, sosiologis,dan faktor-faktor lingkungan lain,baik di luar diri manusia maupundalam dirinya sendiri.

Satu hal yang cukup jelas, adalahbahwa etos kerja yang kuat memer-lukan kesadaran pada orang ber-sangkutan tentang kaitan suatukerja dengan pandangan hidupnyayang lebih menyeluruh yang mem-berinya keinsafan akan makna dantujuan hidupnya. Dengan kata lain,seseorang agaknya akan sulit mela-kukan suatu pekerjaan dengan tekunjika pekerjaan itu tidak bermaknabaginya, dan tidak bersangkutandengan tujuan hidupnya yang lebihtinggi, langsung ataupun tidaklangsung.

EVOLUSI SIFAT RAHMÂN

Sesungguhnya sifat rahmân tidakterdapat di dalam kesadaran orang-

orang Arab sebelum Rasulullah da-tang. Di kalangan Bani Israil hal itusudah ada dari dulu, bahasa Ibrani-nya adalah rahmaana, yang artinyasama dengan rahmân. Maka, ketikaNabi Muhammad mulai memper-kenalkan kata rahmân, orang-orangArab kaget dan menuduh Nabi telah

m e n y e m b a hTuhan selainAllah. Oleh kare-na itu, turun fir-man Allah, Kata-

kanlah, “Serulah Allah atau serulahAl-Rahmân. Dengan nama apa punkamu seru Dia, pada-Nya nama-nama yang indah (al-asmâ’ al-husnâ)” (Q., 17: 110).

Suhail ibn Amir, misalnya, ketikamerancang dokumen perjanjianHudaibiyah dengan Rasulullah, ti-dak mau memulai perjanjian dengankata Bismillâhirrahmânirrahîm.“Saya tidak mengerti apa itu Bis-millâhirrahmânirrahîm,” kata Suhail.Dia mengatakan, kalau kata Allahdan Al-Rahîm, dia tahu. “Tapi apa ituAl-Rahmân?” Suhail bertanya-tanya. Al-Quran mengatakan, Bila dikatakankepada mereka, “Sujudlah kamu kepada(Allah) Yang Maha Pemurah!” Merekamenjawab, “Dan apa Allah Yang MahaPemurah itu? Aku akan bersujud kepadayang kamu perintahkan kepada kami?”Dan makin jauhlah mereka lari (darikebenaran) (Q., 25: 60).

Karena itu, dalam surat-suratpertama Al-Quran tidak didahului

Shalat adalah pendidikan untukrendah hati.

Page 52: EFEK TAKWA hana. Tetapi, di balik itu ada halnurcholishmadjid.org/wp-content/uploads/2017/09/2010_Ensiklopedi... · bertanya kepada Nabi, ... ini, pernah membuat suatu pidato Maulid

680 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dengan Bismillâhirrahmânirrahîm.Nabi selalu memulai membacasurat itu dengan kebiasaan orang-orang Arab yang sudah umum, yaitubismikallâhumma. Tetapi, setelahturun surat Al-Naml yang memuatcerita tentang surat Nabi Sulaimankepada Ratu Bilqis, “innahû minSulaymâna wa innahû Bismillâhir-rahmânirrahîm (Dari Sulaiman dansebagai berikut, “Dengan nama Allah,Maha Pemurah, Maha Pengasih”)(Q., 27: 30), sejak saat itu Nabi mulaimembubuhkan perkataan Bismil-lâhirrahmânirrahîm pada setiapawal surat, kecuali surat Al-Barâ’ah/Al-Taubah. Hal ini menunjukkanbahwa ada sesuatu yang evolusionerdalam konsep rahmân, yang orang-orang Arab sendiri tidak pernahmengetahuinya. Maka, setelah kataAllah sendiri, kata rahmân adalahyang paling banyak disebut dalamAl-Quran, dan merupakan caramenyebutkan Allah yang palingpenting kedua setelah menyebutkannama Allah.

“EWUH PAKEWUH”

Banyak sekali yang menganggapbahwa orang asing tidak mengenalbudaya ewuh pakewuh. Padahal, orangAmerika itu sopan sekali. Merekaterkadang lebih sopan, lebih ewuhpakewuh daripada kita. Penulis me-

miliki pengalaman ketika pertamakali ke Amerika. Penulis diper-kenalkan oleh teman yang memangsudah mengenal penulis betul,kepada orang-orang Amerika lain-nya. Terus terang, penulis merasarisi dan menganggap teman penulisterlalu berlebihan. Tetapi, rupanya,memuji orang merupakan bagiandari budaya mereka. Orang Ame-rika itu memang pemuja. Jadi, kitatidak bisa mengecap budaya ewuhpakewuh itu negatif. Hal itu bisanegatif jika ditempatkan tidak padatempatnya, misalnya, dalam masa-lah benar dan salah. Ewuh pakewuhitu mungkin yang punya andil,sehingga kita dianggap sebagaibangsa yang lembek dari segi etika,atau soft nation. Kita cenderungmembiarkannya. Ini menurut pe-nulis tidak pada tempatnya. Kitaharus tegas, apalagi dalam Islamdikenal istilah furqân, yang berartiketegasan dalam menentukan baik-buruknya sesuatu.