nabi yusuf as

43
Nabi Yusuf As Nabi Yusuf As adalah seorang putra Nabi Ya’qub As dari istrinya yang bernama Rahiel. Yusuf As punya seorang saudara kandung (seibu-seayah), yaitu adiknya bernama Bunyamin. Selain itu, Yusuf punya sepuluh saudara laki-laki lainnya yang usianya di atas Yusuf. Semuanya merupakan saudara tiri Yusuf, maksudnya saudara seayah, tapi lain ibu. Sebagaimana telah diceritakan sebelumnya, Nabi Ya’qub punya empat isteri, termasuk Rahiel. Dari empat istri ini , Nabi Ya’qub punya dua belas anak, semuanya laki-laki, termasuk Yusuf dan Benyamin. Sejak kecil, Yusuf dan Bunyamin telah menjadi anak piatu. Ibunya Rahiel, meninggal karena sakit keras. Mungkin karena Yusuf dan Bunyamin merupakan anak paling kecil dan sejak awal sudah ditinggal ibu kandungnya, maka nabi Ya’qub memberikan perhatian yang berlebih pada keduanya dibanding kepada saudara-saudaranya yang lain. Kesannya, Yusuf dan Bunyamin merupakan anak yang paling 1

Upload: sayyed-thariq

Post on 15-Feb-2015

181 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

nabi-nabi

TRANSCRIPT

Page 1: Nabi Yusuf As

Nabi Yusuf AsNabi Yusuf As adalah seorang putra Nabi Ya’qub As dari

istrinya yang bernama Rahiel. Yusuf As punya seorang

saudara kandung (seibu-seayah), yaitu adiknya bernama

Bunyamin. Selain itu, Yusuf punya sepuluh saudara laki-laki

lainnya yang usianya di atas Yusuf. Semuanya merupakan

saudara tiri Yusuf, maksudnya saudara seayah, tapi lain ibu.

Sebagaimana telah diceritakan sebelumnya, Nabi Ya’qub

punya empat isteri, termasuk Rahiel. Dari empat istri ini ,

Nabi Ya’qub punya dua belas anak, semuanya laki-laki,

termasuk Yusuf dan Benyamin.

Sejak kecil, Yusuf dan Bunyamin telah menjadi anak

piatu. Ibunya Rahiel, meninggal karena sakit keras.

Mungkin karena Yusuf dan Bunyamin merupakan anak paling

kecil dan sejak awal sudah ditinggal ibu kandungnya, maka

nabi Ya’qub memberikan perhatian yang berlebih pada

keduanya dibanding kepada saudara-saudaranya yang lain.

Kesannya, Yusuf dan Bunyamin merupakan anak yang paling

dikasihi ayahnya. Hal ini membangkitkan perasaan iri pada

saudara laki-laki lainnya.

Matahari, Bulan dan Bintang Bersujud Kepada Yusuf

As

1

Page 2: Nabi Yusuf As

Ibunya Yusuf, Rahiel, adalah wanita yang sangat cantik.

Maka bisa dimaklumi jika Yusuf terlahir sebagai ank laki-laki

yang tampan. Sewaktu masih remaja, Yusuf bercerita

kepada ayahnya, Ya’qub As, bahwa semalam ia bermimpi

tentang hal yang menakjubkan. Terjadilah dialog antara

Yusuf dan Ya’qub.

“Ayahku, aku semalam bermimpi melihat sebelas bintang,

matahari dan bulan bersujud kepadaku”.

“Anakku, dari mimpimu itu aku bisa menafsirkan bahwa

engkau kelak akan menjadi manusia yang berkedudukan

tinggi dan sangat dihormati, baik disisi Allah maupun di sisi

manusia. Akan tetapi, jangan ceritakan mimpimu itu pada

saudara-saudaramu, supaya mereka tidak merencanakan

tipu muslihat terhadapmu.”

Nabi Ya’qub telah mncium aroma yang kurang baik dari

tingkah laku saudara-saudara (tiri) Yusuf. Untuk itu dia

berpesan kepada Yusuf agar hati-hati. Dia khawatir, jika

Yusuf bercerita kepada saudara-saudaranya, maka mereka

akan tersinggung, karena dikira Yusuf menyombongkan diri

dan mengangggap remeh mereka; mask sebelas bintang,

matahari dan bulan bersujud kepada Yusuf ?!.

Meskipun seorang nabi, akan tetapi Ya’qub,

sebagaimana nabi yang lainnya, punya keterbatasan

manusiawinya sendiri. Dia kurang mampu mendidik sepuluh

anak laki-lakinya secara baik. Anak-anaknya sangat keras

kepala dan pendengki.

2

Page 3: Nabi Yusuf As

Cukup sulit diperkirakan apakah watak iri kesepuluh

anaknya yang merupakan saudara tiri Yusuf dan Bunyamin

ini merupakan watak bawaan ataukah muncul akibat melihat

kasih sayang Nabi Ya’qub yang terasa berlebihan pada Yusuf

dan Bunyamin? Dalam pengalaman hidup dan sejaram

manusia, bukankah seorang tokoh panutan dan jenius

kemanusiaan sekalipun, entah itu seorang nabi ataiu tidak,

tak selalu bisa mendidik orang lain secara baik, termasuk

keluarganya?

Dalam kisah-kisah nabi yang kita lewati, bukankah kita

temukan sosok yang kurang baik? Misalnya: Qabil, anak nabi

Adam As, bersifat bakhil dan kejam karena tega membunuh

adik kandungnya sendiri; Kan’an, anak Nabi Nuh As, bersifat

sombong dan tidak mau mengikuti “jalan” ayahnya yang

penuh rahmat dan hidayah

Persekongkolan Menyingkirkan Yusuf As

Nabi Ya’qub As merasa telah menempuh upaya sebaik

mungkin untuk mendidik semua anaknya. Akan tetapi toh

semuanya ternyata tak selalu berjalan secara mulus. Ada

saatnya seseorang perlu memaklumi, bahwa kenyataan

ternyata terlepas dari rencana dan tekad. Buktinya, suatu

hari kesepuluh anak nabi Ya’qub merencanakan

persekongkolan jahat untuk menyingkorkan Nabi Yusuf As.

Bunyamin tidak masuk dalam daftar rencana

“penyingkiran” karena masih terlalu kecil usianya. Selain

3

Page 4: Nabi Yusuf As

Itu, kasih sayang Nabi Ya’qub terhadap Bunyamin tak

sedalam kasih sayang Ya’qub terhadap Yusuf. Jadi, menurut

mereka, Bunyamin tidaklah penting. Maka tidak mereka

singkirkan.

Untuk itu, sepuluh anak laki-laki tersebut memutuskan

hanya akan mnyingkirkan Yusuf. Dengan cara

menyingkirkan Yusuf, mereka berharap kasih sayang

ayahnya akan terasa berlebihan kepada Yusuf, akan

tertumpah kepada mereka.

Sepuluh anak laki-laki Ya’qub berkomplot. Rencana

pun disusun. Semula mereka memutuskan untuk

membunuh Yusuf secara langsung, dengan memakai alat

dan cara apapun. Akan tetapi setelah berdebat panjang,

mereka akhirnya memilih cara untukmemasukkan Yusuf ke

dalam sumur, yang berada di tengah hutan. Yang penting,

Yusuf tersingkir dari keluarga. Rencana telah tersusun

matang.

Akan tetapi ternyata tidak gampang mengajak Yusuf

keluar rumah. Nabi Ya’qub sangat hati-hati utnuk

melepaskan Yusuf, anak kesayangannya. Selain itu, Ya’qub

tentu karena waspada karena dalam kesehariannya, perilaku

iri seorang anaknya terhadap Yusuf telah terbaca olehnya.

Hampir saja usaha kesepuluh anak Ya’qub untuk mengajak

Yusuf keluar rumah gagal. Tapi karena Ya’qub terus dibujuk

secara halus oleh sepuluh anaknya yang meyakinkan untuk

4

Page 5: Nabi Yusuf As

menjaga Yusuf, maka akhirnya Ya’qub merelakan Yusuf

utnuk dibawa.

Sepuluh anak Ya’qub mengatakan, bahwa Yusuf akan

diajak bermain-main keluar rumah, untuk menikmati

pemandangan alam dan menghirup udara segar. Ya’qub

memperbolehkan, dan sebelum berangkat untuk terakhir

kali Yaqub berpesan kepada semua anaknya agar berhati-

hati, dan selalu menjaga Yusuf.

Sesuai rencana, Yusuf dibawa oleh sepuluh saudaranya

bermain jauh dari rumah, sampai ketengah hutan.

Sepanjang jalan, mereka bergembira dan bermain. Cuma

Yusuf yang paling kecil merasa kikuk karena dikucilkan oleh

saudara-saudaranya. Kadang-kadang Yusuf diejek dan

dicemooh. Lebih dari itu, Yusuf telah berada dalam bahaya,

ketika saudara-saudaranya mulai menarik-narik dia

mendekat ke sebuah sumur, di tengah hutan.

Merasa diperlakukan kasar, Yusuf meronta-ronta. Tapi

Yusuf tidak berdaya. Semua saudara yang memeganginya

lebih besar darinya. Sesaat sebelum dimasukkan ke dalam

sumur, saudara-saudara Yusuf berperang dengan hati

nuraninya masing-masing. Akankah mereka tega melakukan

penganiayaan, apalgi terhadap saudarnya sendiri?

Jika mereka mengurungkan niat untuk menyingkirkan

Yusuf, maka perilaku “pilih kasih” ayahnya akan terus

berlanjut, entah sampai kapan. Situasi pilih kasih dalam

keluarga tentu terasa tidak nyaman. Akan tetapi jika

5

Page 6: Nabi Yusuf As

mereka benar-benar mencelakakan YUsuf, maka sudah pasti

mereka berdosa karena melakukan perbuatan yang keji.

Perkelahian antara hati nurani dan nafsu angkara dalam diri

saudara-saudara Yusuf akhirnya dimenangkan oleh sang

hawa nafsu. Byur!! Tanpa ampun, Yusuf diceburkan ke

dalam sumur.

Saudara-saudara Yusuf merasa lega telah mampu

melakukan pekerjaan yang sangat berat dan menyesakkan

dada; menyingkirklan YUsuf. Akan tetapi, mereka jelas tidak

mampu membohongi hati nurani; mereka merasa bersalah

dan berdosa. Mereka merasa enggan utnuk pulang. Mereka

tidak mampu berhadapan dengan sang ayah, yang sangat

mencintai Yusuf.

“Anak-anaku, mengapa kalian dating tanpa Yusuf ?

Dimana Yusuf berada ? Hayo! Tanya sang ayah cemas.

“Ayah maafkan kami semua. Ketika kami sedang

bermain dan bergembira, kami lengah menjaga Yusuf. Yusuf

telah lenyap dimakan srigala di dalam hutan”, kata Yahuda,

anak yang tertua. Yang lain pun membenarkannya.

Agar ayhnya percaya, Yahuda menunjukkan bukti

berupa baju Yusuf yang robek dan berlumuran darah.

Kesepuluh anak Nabi Ya’qub sebenarnya sangat perih

hatinya, karena harus berbohong dan bersandiwara di depan

ayahnya. Setelah emosi dan nafsu angkara mereka reda,

kesepuluh saudara Yusuf merasa menyesal, karena telah

melakukan dosa dan keji terhadap sang adik. Kini mereka

6

Page 7: Nabi Yusuf As

terpaksa berbohong, karena tidak mungkin untuk

mengatakan yang sebenarnya kepada sang ayah, yang

sangat mencintai Yusuf.

Mendengar penuturan anak-anaknya, Nabi Ya’qub

terkejut. Dia sangat sedih. Jika tidak terlatih tawakal,

mungkin dia sudah ambruk. Sebagai seorang nabi yang

punya kelebihan, Ya’qub tahu bahwa nak-anaknya

berbohong. Mereka bersekongkol mel;akukan kejahatan

kepada Yusuf. Tapi naluri Ya’qub mengatakan bahwa Yusuf

masih hidup. Suatu saat, dia yakin, akan bertemu kembali

dengan Yusuf.

Nabi Ya’qub berusaha tabah, sabar, dan tawakal

menghadapi cobaan yang cukup berat itu. BAhkan, dia

masih berdo’a agar nak-anaknya yang berlaku kejam diberi

ampunan olah Allah SWT, lalu digerkkan menuju cahaya –

Nya.

Yusuf As Diselamatkan Para Kafilah

Bagaimana kondisi Yusuf setelah diceburkan ke dalam

sumur?

Di dasar sumur yang gelap dan dingin, Yusuf terus

berdoa kepada Allah SWT; semoga dirinya tetap kuat dan

diberi jalan menuju keselamatan. Masih beruntung, Yusuf

bertahan hidup karena kedalaman air sumur hanya sebatas

pahanya. Sudah selama tiga hari Yusuf berada di dalam

sumur. Badannya semakin lemas, karena tidak ada yang

bias dimakan. Sesekali dia meminum air sumur.

7

Page 8: Nabi Yusuf As

Dia teringat ayahnya, yang tentu merindukannya. Dia

juga teringat adiknya, Bunyamin, yang tiap hari bermain

dengannya. Hati Yusuf merasa sangat perih, mengapa

kakak-kakaknya begitu taga menyingkirkannya?

Tetapi Allah Maha Pengasih. Dari kejauhan, tiba-tiba

terdengar derap kaki unta yang mendekat kea rah sumur.

Yusuf berharap ada manusia yang akan mengambil air

darisumur. Benar juga. Rombingan manusia menaiki unta

adalah para kafilah dagang yang akan pergi ke Mesir.

Mereka berhento sejenak untuk melepas lelah sembari

mengambil air dari sumur.

Seseorang dari rombongan kafilah mulai mengulurkan

ember yang bertali kedalam sumur, untuk menimba.

Sesudah ember jatuh menimpa air Yusuf cepat-cepat

memeganginya sekuat tenaga. Sang penimba agak heran,

mengapa ember yang ditariknya sedemikian berat. Saking

beratnya, dia sampai tidak kuat menariknya, dan terpaksa

minta tolong pada kawan-kawannya.

Para kafilah dagang menarik ember beramai-ramai, lalu

terkejut sekali ketika melihat seorang anak yang

tergelantung memegangi tali ember. Yusuf ditarik keluar,

lalu rebah ketanah dalam kondisi kedinginan lemas. Para

kafilah sangat kasihan melihat kondisi Yusuf kecil yang

memprihatinkan. Lalu, terjadilah percakapan antara para

kafilah dengan Yusuf.

8

Page 9: Nabi Yusuf As

“Siapakah kamu, Nak? Mengapa sampai berada di

dalam sumur?”.

“Namaku Yusuf. Aku diceburkan ke dalam sumur oleh

kakakku, tiga hari yang lalu”.

“Oh! Malang sekali nasibmu. Gantilah pakaianmu dan

lekaslah makan. Semoga kondisimu cepat pulih.”

Yusuf bersyukur. Ternyata dia bertemu dengan orang

yang baik hati. Cuma kebaikhatian para khalifah ternyata

ada maksudnya. Mereka akan membawa Yusuf ke Mesir dan

menjualnya sebagai budak. Di zaman itu orang-orang

sangat terbiasa memperjual belikan budak.

Setelah kondisi Yusuf agak pulih, maka para khlalifah

itu membawa Yusuf ke Mesir. Mereka menawar-nawarkan

Yususf kemana-mana. Dia berharap anak tampan ini cepat

laku. Para khalifah khawatir barangkali bertemu dengan

orang tua Yusuf. Setelah ditawarkna kesan-kemari, Yusuf

akhirnya dibeli oleh seorang menteri negeri Mesir, yang

namanya Qiftir Al-Aziz. Yusuf dibawa pulang oleh sang

menteri, dan ditunjukkan kepada istrinya yang bernama

Zulaikha.

“Lihatlah Zulakha. Aku membeli seorang anak laki-laki

yang beranjak remaja. Semoga ada manfaatnya bagi kita,”

ujar Menteri Al-Aziz.

“Oh ya? Kebetulan sekali kita tidak punya pembantu.

Aku senang sekali melihat anak ini,” kata Zulaikha antusias.

9

Page 10: Nabi Yusuf As

Zulaikha Jatuh Cinta Kepada Yusus As

Selain tidak punya pembantu, setelah bertahun-tahun

berumahtangga, Al-Aziz dan Zulaikha tidak kunjung

dikaruniai anak. Untukitu, kehadiran Yusuf juga bias

memeriahkan kondisi rumah tangga Al-Aziz. Bahkan Yusuf

kadang-kadang diperlakukan sebagai anaknya sendiri. Al-

Aziz dan Zulaikha senang sekali karena Yusuf sangat rajin

bekerja dan cekatan. Selain itu, Yusuf adalah seorang anak

yang jujur dan baik hati.

Setelah bertahun-tahun bekerja dalam keluarga Al-Aziz,

Yusuf pin tumbuh menjadi anak muda yang gagah dan

tampan. Semula Zulaikha memperlakukan Yusuf bagaikan

anaknya sendiri. Akan tetapi, dari hari kehari, setelah Yusuf

beranjak dewasa entah mengapa, Zulaikha mulai tertarik

kepada Yusuf.

Tapi Zulaikha sangat malu, baik kepada Yusuf maupun

kepada suaminya. Untuk itu, dia memendam benih-benih

cinta dan perasaannya dalam-dalam. Dia kadang merasa

khawatir dan berdosa dengan perasaan cinta yang tumbuh

begitu saja dalam hatinya. Apalagi Al-Aziz suaminya, sangat

mencintainya. Dia merasa bersalah sendirir, baik kepada

suaminya maupun kepada Yusuf. Dia berusaha membunuh

benih cinta dalam hatinya yang mungkin “kurang wajar” dan

:tidak semestinya”. Akan tetapi, dia tidak mampu

melakukannya.

10

Page 11: Nabi Yusuf As

Perasaan cinta kepada Yusuf tumbuh begitu saja

dalam hati Zulaikha, dan entah mengapa sulit

dikendalikannya. Dia benar-benar tidak mampu

menepisnya. Apakah Zulakha berdosa, keteika tidak mampu

berpaling dari rasa cinta yang menyergapnya? Apakah cinta

yang tumbuh dalam hatinya bersumber dari nafsu, ataukah

dari perasaan yang murni dan dalam?

Hingga suatu ketika Zulaikha mencoba menggoda

Yusuf namun Yusuf menolaknya.

Zulaikha Mencoba Berbohong

Melihat Zulaikha yang cantik hamper saja Yusuf

tergoda dan terlena. Perasaan Yusuf campur aduk. Imannya

nyaris runtuh dan ambruk. Akan tetapi, Allah Swt ternyata

menjaganya. Zulaikha tetap menggoda Yusuf, Zulaikha

mengejar dan menarik baju Yusuf, dan Yusuf pun berlari

menuju pintu dan membukanya. Ternyata menteri Al-Aziz

telah berada persis di depan pintu kamar. Al-Aziz marah, dia

menendang pintu dan kemudian mengintrogasi Zulaikha dan

Yusuf. Zulaikha dan Yusuf sangat malu. Mereka berdua

merasa bersalah.

“Hai Zualikah dan Yusuf, aku tidak menyangka sama

sekali. Kalian berdua ternyata diam-diam saling jatuh cinta.

Kalian memadu cinta yang tidak pada tempatnya. Berani-

beraninya kalian mengkhianati aku!” Ujar Al-Aziz dengnan

nada tinggi.

11

Page 12: Nabi Yusuf As

“Suamiku Aku dan Yusuf belum bertindak terlalu jauh.

Percayalah. Tadi Yusuf masuk ke dalam kamarku, dan

mengajakku berbuat dosa. Tapi aku menolaknya,” Ujar

Zulaikha berbohong. Dia berusaha memutarbalikan fakta

dengan cara memfitnah Yusuf. Sebenarnya Zulaikha merasa

tidak nyaman berbohong. Tidak ada pilihan lain. Dia harus

menyelamatkan harga dirinya di depan suaminya.

“Yusuf benar begitu?” Tanya Al-Aziz kepada Yusuf As.

“Tuanku, demi Allah, kenyataan yang terjadi justeru

sebaliknya. Nyonya memanggilku ke kamar, menutup pintu.

Lalu mengajakku berbuat dosa. Aku menolaknya dan berlari

menuju pintu. Tapi bajuku ditarik hingga sobek,” Ujar Yusuf

membela diri.

Al-Aziz bingung siapa yang berbohong ? Siapa yang

dapat dipercaya ? Bagaimana kejadian yang sebenarnya ?

Untung ada keponakannya Zulaikha yang terkebal baik dan

bijak masuk ke dalam rumah. Rupanya dia mendengar

keributan di dalam rumah Al-Aziz. Dia berusaha menengok.

Al-Aziz menceritakan kejadian anatara Zulaikha dan Yusuf,

lalu meminta pendapat, bagaimana caranya menentukan

siapa yang benar dan siapa yang salah?

“Paman lihatlah baju yang dipakai Yusuf. Jika

sobeknya di bagian belakang, maka Yusuflah yang benar

dan istrimulah yang berbohong. Tapi jika sobeknya ada di

abagian depan, maka istrimulah yang benar dan Yusuflah

12

Page 13: Nabi Yusuf As

yang berbohong.” Ujar keponakan Zulaikha memberi

pertimbangan.

Al-Aziz melihat baju Yusuf. Ternyata sobeknya di

bagian belakang. Dia mengambil kesimpulan bahwa

istrinyalah yang bersalah. Ternyata Zulaikha mencoba

mengkhianatinya. Al-Aziz kecewa kepada istrinya dan juga

cemburu pada Yusuf Karen telah memikat istrinya.

Meskipun telah mencoba ditutupi oelh keluarga Al-

Aziz, tapi peristiwa memalukan antara Zualikha dan Yusuf

akhirnya tersebar juga. Orang-orang terutama kaum

perempuan Mesir, terus memnperguncingkan Zulaikha yang

jatuh cinta kepada pembantunya, yang sekaligus merupakan

anak angkatnya. Banyak kaum perempuan Mesir yang

mengejek dan mencela perilaku Zulaikha, soalnya dia masih

mempunyai suami yang sah.

Meskipun dalam hati Zulaikka mengaku bersalah, tapi

mendengar komentar kaum perempuan Mesir, terutama

para istri-istri pejabat tinggi yang terus mencelanya, maka

Zulaikha menyiapkan cara untuk mempermalukan para istri

pejabat dan kaum perempuan Mesir lainnya dari kalangan

menengah atas yang berlaga sok suci.

Tersihir Pesona Yusuf As

Kaum perempuan Msir banyak yang dating memenuhi

undangan Zulaikha. Zulaikha menyiapkan makanan ringan

berupa buah apel yang ranum. Untuk mengupasnya,

13

Page 14: Nabi Yusuf As

disediakanlah sebuah pisau tajam, bagi masing-masing

orang. Zulaikha mempersilahkan kepada semua tamu, yang

semuanya kaum perempuan, utnuk mencicipi buah apel

pilihan. Ketika semua perempuan itu mulai mengupas apel

masing-masing, maka tiba-tiba Zulaikha memperkenalkan

Yusuf dan menyuruhnya melintas di depan para tamu.

Semua tamu terpesona, mata para tamu semua

tertuju pada Yusuf. Mereka tidak mau berkedip sedikit pun.

Mereka sangat kagum dan tersihir oleh pesona Yusuf.

Sampai tidak sadar bahwa pisau tajam yang dipakai untuk

mengupas apel kini telah melukai jari-jari mereka. Tetes

darah bececeran di meja. Zulaikha tertawa sinis.

Setelah Yusuf berlalu dari hadapan mereka, para tamu

baru sadar bahwa mereka telah melukai jari-jari mereka

sendiri. Mereka kaget bercampur malu. Beberapa

diantaranya menjerit karena melihat jari-jari mereka terluka

dan meneteskan darah. Zulaikha merasa puas, kerena

mampu membalas mempermalukan kaum perempuan kelas

atas Mesir.

Yusuf As Di Penjara

Sesudah mengerti bahwa istrinya jatuh cinta kepada

Yusuf, maka menteri Al-Aziz mencoba bertindak realistis. Al-

Aziz berfikir, jika Zulaikha tidak segera dipisahkan dengan

Yusuf, maka bisa jadi dilain kesempatan, Zulaikaha akan

mengulangi perbuatannya kembali.

14

Page 15: Nabi Yusuf As

Maka Al-Aziz pun memenjarakan Yusuf agar dapat

jauh denga istrinya. Berada di dalam penjara, Yusuf justeru

merasa tenang dan memperoleh satu pencerahan. Dia

kemudian mendapat wahyu dari Allah dan diangkat menjadi

nabi. Yusuf diberi tugas mulia untuk menyebarkan ajaran

dan firman-firman Allah.

Yusuf diberi tugas menyeru umat manuusia, untuk

saling mengasihi, bertindak adil dan mengendalikan hawa

nafsu yang merusak dan tidak baik serta perbuata buruk

lainnya.

Ringkasnya, Yusuf mengajak umat manusia sevara

tulus untuk berjuang di jalan Allah. Selain itu Yusuf diberi

mukjizat berupa bias menafsirkan makna mimpi seseorang

secara cermat dan akurat.

Yusuf memul;ai misi kemanusiaannya dari penjara.

Yusuf berdakwah terutama, kepada sesame penghuni

penjara. Ternyata dua diantaranya merupakan pegawai

istana raja Mesir. Keduanya dituduh berkomplot menentang

sang raja. Suatu hari dua penghuni penjara ini bermimpi.

Karena melihat sosok Yusuf yang alim, baik hati dan

punya sejumlah kelebihan, maka keduanya menceritakan

mimpinya masing-masing kepada Yusuf. Mereka meminta

bantuan kepada Yusuf untuk menafsirkan mimpi yang

mereka alami.

“Yusuf aku bermimpi memeras anggur pilihan, lalu

menyuguhkannnya pada sang raja. Apakah artinya

15

Page 16: Nabi Yusuf As

mimpiku?” Tanya sang pegawai istana yang dulu menjabat

sebagai kepala pelayan.

“Sahabatku, sungguh mujur nasibmu, tidak lama lagi

engkau akan dibebaskan, dan dipekerjakan kembali oleh

sang raja sebagaimana biasanya.”,Ujar Yusuf

Yusuf aku ingin bercerita. Semalam aku bermimpi

membawa roti, lalu munculah burung gagak dan mematu-

matuk roti yang kusunggi di atas kepalaku. Apa pula arti

mimpiku? Tanya sang pegawai itu.

“Sahabatku, tabahkanlah dirimu, tidak lama lagi

engkau akan disalib sang raja, dan kepalamu akan dipatuk-

patuk oleh burung gagak” Ujar Yusf sambil menahan iba

kepada sang kepala gudang.

Benar juga, selang beberapa hari, tafsir mimpi yang

dilontarkan oleh Yusuf ternyata terbukti. Dua pegawai

istana raja dikeluarkan dari penjara. Yang satunya, yaitu

kepala pelayan, dibebaskan dari hukuman dan dipelkerjakan

lagi sebagaimana biasanya. Kemudian yang satunya lagi,

yaitu kepala gudang, dihukum dengan car disalib, lalu

kepalanya dipatuk-patuk oleh burung gagak.

Yusuf As Menafsirkan Mimpi Raja Mesir

Kepandaian menafsirkan mimpi ini ternyata membuat

penyebaran ajaran yang dibawa Yusuf semakin mudah.

Suatu hari ketika malam menyelimuti seluruh negeri,

Raja Mesir bermimpi. Dalam mimpinya sang raja melihat

16

Page 17: Nabi Yusuf As

tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi

yang kurus, kemudian dia juga melihat tujuh butir gandum

yang hijau dan tujuh butir gandum yang kering. Semula

sang raja menduga bahwa mimpinya itu merupakan hal

yang biasa. Akan tetapi mimpi yang sama terus berulang

beberapa malam.

Raja Mesir pun resah. Ia lalu memanggil para juru

ramal istana, untuk menafsirkan mimpinya. Kemudian,

seorang pelayan istana, yang mimpinya dan mimpi

temannya dulu pernah ditafsirkan Yusuf secaraakurat, tiba-

tiba menghadap raja.

“Baginda, saya baru ingat bahwa di dalam penjara

ada seorang pemuda yang pandai menafsirkan mimpi. Dia

sangat luar biasa, karena tafsir mimpi yang diungkapkannya

selalu terbukti dalam kenyataan. Jika diizinkan saya akan

mencoba menemuinya,: ujar pelayan istana agak terbata-

bata.

“Tentu, aku menizinkanmu. Segeralah berangkat,”

titah sang raja. Sesampai di penjara, sang pelayan kembali

bertanya soal tafsir mimpi kepada Yusuf. Kali ini yang

bermimpu adalah raja Mesir, kata sang pelayan. Lalu, sang

pelayan bercerita tentang mimpi raja Mesir kepada Yusuf.

“Sahabatku. Bersiap-siaplah. Negeri mesir dan

sekitarnya akan mengalami masa subur selama tujuh tahun,

akan tetapi, setelah itu, akan berganti mengalami musim

17

Page 18: Nabi Yusuf As

kemarau yang panjang selama tujuh tahun,” papar Yusuf

menafsirkan mimpi raja Mesir.

“Oh, kondisi yang benar-benar sulit dan berat.

Apakah engkau punya saran untuk mengatasi dan

menghadapinya?” Tanya sang pelayan kepada Yusuf.

“Caranya, simpanlah dengan baik hasil gandum kalian

dimusim subur, sebagai bekal untuk bertahan dimusim

kemarau panjang,” ujar Yusuf memberi nasihat.

Setelah mengucapkan terimakasih kepada Yusuf

sembari berdo’a agar Yusuf cepat terbebas dari penjara,

sang pelayan pun tergegas ke istana menemui raja Mesir.

Dia ceritakan semua apa yang diungkapkan oleh Yusuf

kepada sang raja. Sang raja kagum, karena penjelasan yang

dilontarkan Yusuf sangat masuk akal. Sang Raja lalu

memerintahkan prajurutnya untuk membebaskan Yusuf.

Yusuf sangat terkejut, karena tiba-tiba saja dirinya

dibebaskan. Dia bersyukur kepada Allah SWT. Yusuf lalu

dibawa oleh para prajurit istana menuju raja Mesir. Karena

kagum terhadap kemampuan Yusuf dalam menafsirkan

mimpi, serta tahu tentang kebaiakan pribadi dan kesalehan

Yusuf. Maka sang raja mencoba menggali banyak hal dari

sosok Yusuf. Bahkan Yusuf diuji dan dites secara cermat

oleh sang raja sendiri, untuk dipromosikan dalam jabatan

yang sangat penting di lingkungan istana.

Sang raja merasa perlu mencari sosok manusia

khusus yang tangguh dan punya kemapuan untuk

18

Page 19: Nabi Yusuf As

mengahdapi masa-masa berat sebagaimana telah

diceritakan Yusuf melalui tafsir mimpinya. Raja Mesir takjub.

Setelah dites dari dari berbagai sisi secara cermat, ternyata

Yusuf punya kualitas dan kemampuan utnuk menjadi

perdana menteri!

Yusuf As Dijadikan Perdana Menteri

Raja Mesir lalu mengumumkan kepada semua pejabat

dan pegawai di lingkungan istana, bahwa dalam waktu dekat

dia akan melantik seorang perdana menteri, terutama untuk

menghadapi masa-masa berat yang akan dating. Selama

ini, jabatan perdana memteri yang baru, Yaitu Yusuf, akan

mampu mengatasi masa-masa sulit yang akan dialami

negeri Mesir beberapa waktu ke depan

Hari pelantikan pun tiba. Para pejabat dan para

pegawai di lingkungan istana telah hadir. Yusuf sudah

memakai pakaian kebesaran perdana menteri. Dia terlihat

tampan gagah dan berwibawa. Semua orang terperanjat,

ternyata Yusuf yang dulu seorang budak dan mantan

narapidana, kini berdiri gagah, dan siap dilantik menjadi

perdana menteri.

Sebelum dilakukan penyematan lencana perdana

menteri oleh sang raja kepada Yusuf, maka sang raja

terlebih dulu berpidato singkat, guna memberi pengantar

pelantikkan Yusuf.

19

Page 20: Nabi Yusuf As

“Para pejabat,, pegawai istana, dan rakyat Mesir

dimana pun berada. Di waktu mendatang, negeri Mesir akan

mengalami masa-masa yang sulit dan berat. Untuk itu, hari

ini saya melantik seorang bernama Yusuf untuk menjadi

perdana menteri. Harapan saya, Yusuf sebagai perdana

menteri mampu mengatasi krisis yang akan dating melanda

negeri Mesir ini.”

“Sebagai perdana menteri, Yusuf saya beri kewenangan

penuh menjalankan roda pemerintahan. Untuk menhadapi

masa-masa krisis mendatang, Yusuf juga saya beri mandate

penuh untuk merangkap jabatan sebagai menteri keuangan

dan perekonomian. Sebagai perdana menteri yang punya

wewenang penuh menjalankan roda pemerintahan yang

selama ini say embank, maka semua pejabat, pegawai dan

seluruh rakyat harus taat kepada seluruh kebijakkan yang

ditetapkan Yusuf.”

“Untuk selanjutnya, sebagai raja yang memegang

pucuk tertinggi pemerintahan negeri ini, saya akan terus

mengawasi, mengontrol, dan bila perlu memberi instruksi

yang sangat penting kepada perdana menteri Yusuf

mengenai berbagai persoalan yang berkaitan dengan negeri

ini. Dalam beberapa hal saya juga akan menjadi penasehat

perdana menteri Yusuf.”

“Mudah-mudahan sebagai perdana menteri yang masih

muda, Yusuf mampu menjalankan roda pemerintahan secara

baik dan bijak, Dan, tentu sebagai seorang yang masih

20

Page 21: Nabi Yusuf As

muda, saya berharap Yusuf mampu bertindak cepat, tangkas

dan professional dalam menangani urusan pemerintahan,

bangsa dan negara, yang di masa mendatang akan semakin

berat dan rumit.”

Usai berpidato, Raja Mesir lalu menyematkan lencana

kebesaran perdana menteri kepada Yusuf. Semua yang

hadir bertepuk tangan dan menyambutnya secara antusias.

Singkat cerita, setelah Yusuf bekerja keras selama

bertahun-tahun menata oemerintahan dan sturktur social,

maka di bawah kepemimpinannya, Negeri Mesir semakin

bertambah adil, makmur damai dan sejahtera. Yususf tidak

hanya menjalankan roda pemerintahan, akan tetapi juga

memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai tauhid dan

kemanusiaan kepada masyarakat Mesir.

Dari hari kehari, para pengikut Nabi Yusuf semakin

bertambah banyak. Sebagai seorang yang punya wewenang

penuh memegang pemerintahan, maka tentu saja Yusuf

sangat leluasa menjalankan misi dakwahnya yang diemban

dari Allah swt kepada seluruh masyarakat Mesir.

Mesir Dilanda Kemarau Panjang

Benar, seperti yang diramalkan Yusuf, selama tujuh

tahun awal Mesir mengalami masa subur. Panen gandum

melimpah. Sebagai perdana menteri dan menteri keuangan

dan perekonomian, Yusuf bertindak cermat dan antisifatif.

Selain dikonsumsi scukupnya oleh warga Mesir, maka panen

21

Page 22: Nabi Yusuf As

gandum yang masih berlimpah dalam rentang waktu tujuh

tahun juga disimpan oleh Nabi Yusuf, di dalam lumbung-

lumbung yang tekah dipersiapkan dengan baik.

Benar juga sebagaimana yang diramalkan nabi Yusuf,

setelah mengalami masa subur selama tujuh tahun, kini

Mesir dilanda musim kemarau panjang. Mesir mengalami

musim paceklit selama tujuh tahun. Negeri Mesir yang dulu

tanahnya subur dan tanaman menghijau, kini berubah

menjadi selokan kecil.

Lama-kelamaan persediaan gandum yang disimpan

rakyat Mesir masing-masing di rumahnya menjadi habis.

Untunglah negara masih punya persediaan gandum dalam

jumlah yang cukup besar di gudang penyimpanan. Negara

lewat kebijaksanaan Yusuf terus membagi gandum dalam

jumlah yang adil kepada rakyat yang menjerit kelaparan.

Ternyata, musim kemarau tidak hanya melanda Mesir,

tetapi juga melanda Palestina. Nabi Yaqub beserta

keluarganya yang tinggal di Palestina juga terkena musim

kemarau. Karena kekurangan makanan dan air, maka

tumbuhan dan hewan ternak banyak yang mati. Nabi

Ya;qub beserta keluarganya mengalami kelaparan. Nabi

Ya’qub menyuruh anak-anaknya membeli makanan ke

negeri Mesir. Dia, mendengar kabar bahwa di Mesir masih

tersedia banyak makanan dalam jumlah yang cukup.

Berangkatlah anak-anak Nabi Ya’qub, terkecuali yang

bernama Bunyamin. Setelah menempuh perjalan yang

22

Page 23: Nabi Yusuf As

sangat melelahkan, sampailah mereka di istana Raja Mesir.

Untuk menemui perdana menteri, anak-anak nabi Ya’qub

harus melewati penjagaan ketat. Di depan perdana menteri,

anak-anak Ya’qub berlut dan memberikan penghormatan.

Mereka tidak tahu bahwa perdana menteri yang ada di

hadapannya adalah Yusuf, saudara mereka sendiri, yang

bertahun-tahun silam telah mereka buang ke dalam sumur.

Yusuf sempat terkejut melihat saudara-saudaranya

yang dating menemuinya. Ingatan Yusuf sangat kuat,

sehingga dia bias mengenali saudara-saudaranya, meskipun

telah berpisah bertahun-tahun, Tapi untuk sementara, Yusuf

masih merahasiakan dirinya, di depan saudara-saudaranya.

Terjadilah percakapan antara Yusuf dan saudara-

saudaranya.

“Kalau boleh tahu, siapakan kalian semua? Darimana

asal kalian? Siapa namu ayah kalian? Apa maksud kalian

dating kesini?” Tanya Yusuf As pura-pura menyelidik.

“Baginda kami semua adalah anak-anak Ya’qub, kami

dari Palestina. Kami dating kesini untuk membeli gandum.

Daerah kami telah dilanda paceklik, banyak penduduk yang

kelaparan,” kata Yuhuda, mewakili saudara-saudaranya.

Yusuf semakin yakin bahwa ingatannya tidak salah

lagi. Sekarang di depannya adalah kakaknya yang dulu

mencelakakannya. Nabi Yusuf berusaha menguasai

perasaannya. Dia teringat saat-saat kritis dalam hidupnya,

ketika kakak-kakaknya sekongkol menceburkan dirinya ke

23

Page 24: Nabi Yusuf As

dalam sumur, di tengah hutan. Yusuf teringat sosok

ayahnya, juga adiknya, Bunyamin. Bagaimana kondisinya

kini? Lalu Yusuf bertanya lagi.

“Sebenarnya, selain kalian apakah masih ada saudara

kalian yang lain dan bagaimana kondisis ayah kalian saat

ini?”

“Selain kami ada dua saudara kami yang lain, yang

satunya saat ini tinggal di rumah, sementara yang satunya

lagi hilang entah kemana. Kami sangat menyesal dan

merasa bersalah atas hilangnya saudara kami itu. Ayah

kami sudah semakin tua. Beliau sakit-sakitan, terutama

sejak kehilangan anak yang disayanginya.”

Yusuf menahan gejolak hatinya. Rasanya dia ingin segera

bertemu dengan ayahnya, dan menumpahkan kerinduannya.

Yusuf sangat sedih mendengar kondisi ayahnya. Dia harus

mengatur siasat agar bias bertemu dengan ayahnya, Nabi

Ya’qub. Yusuf lalu bertanya lagi.

“Siapa nama saudara kalian yang masih tinggal di

rumah? Bagaimana kondisinya saat ini? Mengapa kalian

tidak mengajaknya ke sini?

Mendengar pertanyaan yang terlampau jauh dan

terkesan menyelidik, saudara-saudara Yusuf agak merasa

heran apakah ada maksud-maksud tertentu darai perdana

menteri? Akan tetapi, karena yang bertanya adalah

pembesar istana, saudara-saudara Yusuf tetap berusaha

menjawab secara jujur.

24

Page 25: Nabi Yusuf As

“Namanya Bunyamin dia baik-baik saja. Ayah kami

sangat menyayanginya. Bunyamin tidak boleh kami ajak,

karena ayah masih trauma dengan hilangnya kakak

Bunyamin yang sangat disayanginya beberapa tahun silam,

ketika kami membanyanya berjalan-jalan menelusuri hutan.”

Teringat perilaku kakaknya yang kejam kepada

dirinya, beberapa tauh yang silam. Nabi Yusuf merasa

marah. Akan tetapi dia meredam kemarahannya. Sebagai

seorang nabi, dia harus mampu memaafkan siapa pun yang

menyesali perbuatannya, termasuk kakak-kakaknya.

Yusuf Bertemu Bunyamin

Untuk sementara, Nabi Yusuf merasa cukup dalam

berdialog dengan saudara-saudaranya. Dia memerintahkan

pegawainya menyiapkan sepuluh karung gandum untuk

saudara0saudaranya. Tapi diam-diam Yusuf menyuruh

pegawainya utnuk memasukkan kembali uang pembayaran

saudara-saudaranya ke dalam masing-masing karung.

Pegawainya tentu agak heran.

Sebelum saudara-saudaranya pergi, Nabi Yusuf

berpesan agar mereka mengajak Bunyamin ke sini jika mau

membeli gandum lagi. Jika Bunyamin tidak diajak, mereka

tidak akan memperolah gandum. Saudara-saudara Yusuf

lalu pulang. Di benak mereka tersimpan tanda Tanya.

Mengapa perdana menteri ingin sekali bertemu dengan

Bunyamin?

25

Page 26: Nabi Yusuf As

Sesampai di Palestina, karung gamdum dibuka.

Saudara-saudaranya Yusuf terkejut. Lempengan emas yang

dipakai utnuk membeli gandum ternyata ada di dalam

karung. Pasti perdana menteri sengaja mengembalikannya.

Betapa pemurahnya sang perdana menteri. Atu ada

maksud-maksud tertentu yang terselubung? Yang jelas,

saudara-saudara Yusuf bertekad membalas kebaikan hati

sang perdana menteri, dengan cara menepati janji. Mereka

harus mengajak Bunyamin ke Mesir, sesuai permintaan sang

perdana menteri.

Setelah beberapa bulan, hamper habislah persediaan

gandum keluarga Ya’qub. Kesepuluh saudara Yusuf sisp-

siap berangkat ke Mesir lagi untuk membeli gandum. Tapi,

bagaimana cara mengajak Bunyamin? Yahuda, saudara

Yusuf tertua, mencoba meminta izin kepada ayahnya utnuk

membewa serta Bunyamin ke Mesir.

“Ayah kami harus mengajak Bunyamin ke Mesir.

Tanpa Bunyamin, kita tidak akan mendapat gandum. Kita

harus membalas kebaikan perdana menteri, dengan cara

mengajak Bunyamin ke Mesir. Ini merupakan permintaan

dari perdana menteri.”

“Yahuda dan anak-anaku semua. Aku masih trauma

dengan kehilangan Yusuf, beberapa tahun silam. Apakah

kali ini kalian bias menjamin tidak akan mengulangi

kesalahan yang sama, seperti waktu mengajak Yusuf dulu?

Aku keberatan jika Bunyamin kalian ajak ke Mesir.”

26

Page 27: Nabi Yusuf As

“Ayah kami semua berjanji akan menjaga Bunyamin

sebaik mungkin. Bukankah kami smeua telah mengakui

kesalahan dan kekhilafan kami berkaitan dengan hilangnya

Yusuf? Bukankah kami telah menyesali perbuatan kami, lalu

kami berusaha menebusnya dengan berbuat baik dan

mengubah watak kami yang jahat? Tanpa Bunyamin, kami

tidak akan berani ke Mesir.”

Akhirnya setelah didesak oleh anak-anaknya, Ya’qub

merelakan Bunyamin untuk diajak ke Mesir. Kondisi sudah

sangat darurat. Jika tidak mencari gandum ke Mesir

keluarga Ya’qub pasti kelaparan. Musim paceklik ini terasa

sangat panjang.

Pagi-pagi, saudara-saudara Yusuf kembali berangkat

ke Mesir. Kali ini Bunyamin turut serta. Dengan demikian,

ada sebelas orang saudara Yusuf yang berangkat ke Mesir.

Tidak sebagaimana Yusuf tahun lalu, kini Bunyamin

diperlakukan secara baik oleh oleh kakak-kakaknya. Bahkan

Bunyamin dijaga cesara khusus oleh kakak-kakaknya.

Mereka tidak ingin menambah luka yang mendalam di

hati ayahnya, karena factor kecerobohan dalam menjaga

Bunyamin. Mereka sangat prihatin melihat kondisi ayanh

mereka yang sakit-sakitan karena kehilangan Yusuf. Kakak-

kakak Bunyamin, yang dulu tega menganiaya Yusuf, kini

telah berubah menjadi baik. Mereka telah bertaubat atas

dosa-dosa mereka di masa lalu.

27

Page 28: Nabi Yusuf As

Sesampai di isatan Raja Mesir, saudara-saudara Yusuf

diterima secara antusias oleh perdana menteri. Mereka

dijamu secara khusus oleh perdana menteri. Agar bias

beristirahat sehabis menempuh perjalanan yang

melelahkan, saudara-saudara Yusuf ditempatkan dalam

kamar yang nyaman. Agar Yusuf bias leluasa berbincang

dengan Bunyamin, maka Bunyamin di tempatkan dalam

kamar khusus di dalam istana. Yusuf sangat senang

bertemu Bunyamin, tapi BUnyamin tidak mengerti bahwa

perdana menteri yang ada di hadapannya adalah Yusuf,

kakak kandung yang sangat dicintainya. Terjadilah dialog

antara Yusuf dan Bunyamin.

“Seperti yang diceritakan oleh saudara-saudaramu,

benarkah kamu yang bernama Bunyamin?”

“Benar Baginda.”

“Bagaimana kondisi ayahmu saat ini?”

“Semenjak ditinggal oleh kakakku Yusuf, beliau sakit-

sakitan terus.”

“Lho kakakmu peergi kemana?”

“Kata kakak-kakakku yang mengajaknya beberapa

tahun yang lalu, Yusuf dimakan srigala. Tetapi ayahku yakin

Yusuf masih hidup, hingga kini. Beliau punya keyakinan,

suatu saat akan kembali bertemu dengan Yusuf, anak

yangsangat disayanginya.”

28

Page 29: Nabi Yusuf As

Yusuf sangat sedih dan terharu mendengar penuturan

Bunyamin, yang tak lain adalah merupakan adiknya sendiri.

Yusuf melanjutkan dialog dengan Bunyamin

“Bunyamin bagaimana perasaanmu ketika kehilangan

Yusuf?”

“Aku sedik sekali. Yusuf adalah kakak yang baik hati. Dia

sangat menyayangiku. Begitu juga sebaliknya, aku sangat

menyayanginya. Hingga kini, saya masih sering teringat

kakaku Yusuf. Semoga suatu saat, Allah Swt akan

mempertemukan diriku dengan kakaku Yusuf, yang menurut

keyakinan ayah hingga kini masih hidup.”

Yusuf tidak bias mengatasi perasaannya. Dia

menangis. Air matanya menetes. Tapi, saat ini perasaannya

sangat bahagia, karena dia masih diizinkan Allah untuk

bertemu dengan saudara-saudaranya, dan suatu saat juga

bertemu dengan ayahnya.

“Mengapa baginda menangis?” Tanya Bunyamin agak

heran.

“Syukur Alhamdulillah, ternyata Allah masih memberi

kesempatan kepada kita untuk bertemu. Aku terharu. Aku

bahagia sekali,” kata Yusuf.

“Maksud Baginda?’”Tanya Bunyamin makin heran.

“Saudaraku Bunyamin, tataplah Aku secara cermat.

Aku tidak lain adalah Yusuf, kakakmu yang menghilang

beberapa tahun silam,” Yusuf berusaha memberi penjelasan.

29

Page 30: Nabi Yusuf As

“Benarkah baginda adalah kakaku Yusuf? Baginda

jangan bergurau kepadaku…” BUnyamin masih belum

percaya.

“Benar. Aku tidak bohong. Telitilah aku secara baik.

Apakah engkau sudah lupa sama sekali dengan gurat-gurat

dan cirri khas wajah kakakmu Yusuf?” Yusuf mencoba

meyakinkan BUnyamin.

Akhirnya, setelah mencermati sang perdana menteri,

rekaman ingatan Bunyamin berjalan secara baik. Bunyamin

yakin perdana menteri yang ada di hadapannya tidak lain

adalah Yusuf, kakak kandungnya. Bunyamin hamper tidak

percaya, ternyata dia bias bertemu kembali dengan

kakaknya yang sangat dicintainya. Yusuf dan Bunyamin

lantas berangkulan. Mereka berdua melatunkan puji syukur

kepada Allah.

Yusuf berfikir, bagaimana cara menjelaskan

kenyataan ini kepada kakak-kakaknya? Yusuf lalu meminta

bunyamin untuk bercerita apa adanya kepada kakak-

kakaknya. Kakak-kakaknya semula tidak percaya dengan

penjelasan Bunyamin bahwa sang perdaana menteri tidak

lain adalah Yusuf saudara mereka.

Mereka bahkan ketakutan jangan-jangan Bunyamin

bias menyulitkan posisi mereka di hadapan sang perdana

menteri. Mereka bias dihukum gara-gara ulah adiknya yang

mengaku-ngaku bahwa sang perdana menteri adalah Yusuf,

saudra mereka yang nasibnya tidak jelas hingga kini.

30

Page 31: Nabi Yusuf As

Akan tetapi, setelah sang perdana menteri

menjelaskan sendiri, mereka baru percaya. Kakak-kakak

Yusuf tentu sangat terkejut. Mimpikah ini? Atau kenyataan?

Namun setelah kakak-kakak Yusuf memperhatikan

wajah sang perdana menteri secara cermat, kini yakinlah

mereka bahwa sang perdana menteri tidak lain adalah

Yusuf, saudaranya. Mereka hamper tidak percaya, ternyata

Yusuf masih hidup. Semua kakak Yusuf kini pasrah dan siap

menerima hukuman dari baginda perdana menteri atas

perbuatan mereka beberapa tahun silam.

Sang perdana menteri, yang tak lain adalah Yusuf, kini

tentu punya kekuasaan yang besar untuk melakukan

tindakan apa saja di negeri Mesir. Betapa mudahnya sang

perdana menteri jika ingin membalas dendam kepada kakak-

kakaknya, misalnya dengan cara menimpakan hukuman

seberat-beratnya. Tetapi semua itu tidak dilakukan.

Sebagai seorang penguas sekaligus nabi Allah, Yusuf

harus siap memaafkan siapa saja yang sudah mengakui

dosa dan kekhilapannya.

Akhirnya Yusuf menyuruh kakak-kakaknya untuk

pulang ke Palestina guna menjemput ayah mereka. Untuk

menyembuhkan mata ayahnya yang mengalami kebutaan

karena sedih yang berkepanjangan, Yusuf menyuruh Yahuda

untuk memberikan baju Yusuf kepada ayahnya.

Pertemuan Nabi Ya’qub As dengan Yusuf As

31

Page 32: Nabi Yusuf As

Kakak-kakak YUsuf sudah sampai di Palestina. Nabi

Ya’qub sampai terkejut karena tidak mendengar suara

Bunyamin. Apakah Bunyamin mengalmi nasib yang sama

dengan Yusuf yaitu hilang tak tau rimbanya? Yahuda lalu

menjelaskan bahwa Bunyamin masih berada di Mesir

bersama Yusuf. Yahuda juga menjelaskan bahwa perdana

menteri Mesir yang telah mereka temui beberapa kali,

ternyata tidak lain adalah Yusuf.

Yahuda menyerahkan baju Yusuf kepada ayahnya.

Dari aromanya, Ya’qub yakin bahwa baju yang diserahkan

kepadanya tidak lain adalah kepunyaan Yusuf. Nabi Ya’qub

mengusapkan baju itu ke wajahnya. Sungguh ajaib, dengan

izin Allah SWT, nabi yang usianya telah semakin tua bias

melihat kembali seperti semula. Ya’qub bersyukur kepada

Allah. Kini, kekuatan dan energi hidupnya bangkit kembali,

terutama setelah mendengar bahwa Yusuf, anak yang amat

disayanginya, benar-benar masih hidup dan menjadi

perdana menteri Mesir.

Esok harinya, keluarga Ya’qub berangkat ke Mesir.

Mereka menempuh perjalanan jauh dengan cara menaiki

unta. Sesampai di Mesir, keluarga Ya’qub disambut dengan

suka cita oleh Yusuf. Betapa bahagianya Ya’qub dan Yusuf

bias bertemu lagi setelah lam berpisah.

Atas jasa-jasanya dalam menyelamatkan negeri Mesir

di musim paceklik, Yusuf akhirnya diangkat menjadi raja

Mesir. Yusuf bukan hanya mampu menyelamatkan negeri

32

Page 33: Nabi Yusuf As

Mesir dari krisis, tetapi juga menjadikan Mesir sebagai negeri

yang aman, damai dan makmur. Di bawah

pemereintahannya. Mesir menjadi negeri yang adil dan

sejahtera.

Yusuf As Menikah dengan Zulaikha

Apa yang terjadi dengan Zulaikha setelah ditinggal

Yusuf? Ternyata dia masih sering terbayang sosok Yusuf.

Apalagi setelah suaminya meninggal, karena menderita sakit

yang cukup lama. Sejak Yusuf menjadi perdana menteri,

bahkan kini menjadi raja, suaminya Zulaikha Al-Aziz, tentu

menjadi pejabat yang berada di bawah kendali Yusuf.

Zulaikha tel;ah lama mengakui dosa dan kekhilafannya

terhadap Yusuf. Dia telah bertaubat dan menjadi pengikut

Nabai Yusuf As. Zulaikha taat melakukan ibadah dan

berbuat baik kepada sesama.

Sebagai seorang perempuan yang sudah menikah,

ZUlaikha ternyata masih tampak segar danm cantik. Dalam

usianya yang telah matang, Zulaikha justeru memancarkan

pesona. Tidak heran jika Yusuf masih tertarik kepadanya.

Akhirnya Yusuf pun menikahi Zulaikha, setelah sekian

lama mengarungi bahtera kelaurga dengan Zulaikha, Nabi

Yusuf akhirnya wafat dalam usia 110 tahun. Kepergiannya

ditangisi oleh seluruh rakyat Mesir dan pengikut-

pengikutnya. Nabi Yusuf dimakamkan di dekat makam Nabi

Ibrahim As.

33

Page 34: Nabi Yusuf As

34