my cob acter

Upload: ia-filarhiasis-hatake

Post on 18-Oct-2015

69 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MYCOBACTERIUM Sp.

I. PENDAHULUAN Percobaan tentang transmisi penyakit TBC pertama kali dilakukan oleh Klencke pada tahun 1843. Klencke memproduksi TBC di dalam tubuh kelinci dengan inokulasi jaringan TBC secara intravena. Infeksi oleh kuman TBC juga dibuktikan oleh Villemin pada tahun 1865 dengan cara memproduksi penyakit ini pada kelinci dengan inokulasi jaringan TBC tipe human dan bovine. Dia yang pertama kali mendemonstrasikan perbedaan resistensi kelinci terhadap organisme tipe human dan bovine. Villemin menyimpulkan bahwa TBC adalah penyakit spesifik,TBC disebabkan oleh agen inocilable, penyakit ini dapat menular dari manusia ke kelinci, TBC adalah penyakit yang mematikan. Robert Koch merupakan penemuMycobacterium tuberculosispada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA)(Pelczar dan Chan, 1988).Tuberkulosis (TBC) yang disebabkan olehMycobacterium tuberculosisyang menyerang paru dan juga memberikan efek terhadap susunan saraf pusat, sistem limfatik, sistem sirkulasi, sistem urogenital, tulang, tulang sendi, dan kulit. Penyakit ini diketahui dapat menyerang semua bangsa burung, mamalia, primata, termasuk manusia. SelainMycobacterium tuberculosis(tipe human), dikenal juga spesiesMycobacterium bovis, danMycobacterium avium.Mycobacterium bovisdanMycobacterium aviumjarang terjadi pada orangutan. Hanya terdapat sekitar 10% laporan kasus TBC pada primata yang disebabkan olehMycobacterium bovis. TBC tipe Human yang paling banyak ditemukan pada primata dan manusia (Sari 2004).Bakteri tahan asam merupakan bakteri yang kandungan lemaknya sangat tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus dengan pewarnaan tahan asam. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA) karena dapat mempertahankan zat warna pertama sewaktu dicuci dengan larutan pemucat. Golongan bakteri ini biasanya bersifat patogen pada manusia contohnya adalahMycobacterium tuberculosis. Bakteri Mycobacterium tuberculosisdapat diisolasi dari sputum penderita TBC. Reaksi hasil pewarnaannya jika positif terdapat bakteri TBC berwarna merah. Selain menyerang manusia juga menyerang hewan seperti marmut, dan kera. Penularannya dapat melalui udara yang masuk ke saluran pernafasan (Pelczar dan Chan, 1988).Bakteri tahan asam dapat diamati dengan teknik pewarnaanZiehl Neelson, Kinyoun Gabber, dan Fluorochrom. Pengambilan sputum (sekret paru-paru atau ludah) untuk analisis tuberculosis dapat dilakukan setiap saat dikenal ada 3 jenis sputum:a. Sputum pagi: sputum yang dikeluarkan oleh penderita pada saat bangun pagi.b. Spot sputum: sputum yang dikeluarkan pada saat itu.c. Collection sputum: sputum yang keluar dan ditampung selama 24 jam.Sputum yang telah diperoleh dapat disimpan dalam lemari es selama satu minggu.II. PRINSIP Mycobakterium memiliki lapisan lipid (mycolic acid) yang tahan terhadap asam, dengan adanya pemanasan memudahkan zat warna masuk ke dalam diding sel, jika zat warna sudah terikat maka akan suli untuk hilangkan sekalipun dengan alohol asam kuat, bakteri lain selain BTA tidak dapat menahan zat warna , sehingga pada saat di beri pewarna tanding methylen blue akan menyerap warna biru, dan bakteri lain akan berwarna biru, sehingga bakteri dapat di bedakan dari bakteri lain.III. TUJUAN Untuk menidentifikasi Mycobakterium Sp. Sehingga dapat di bedakan dari spesies mycobacterium lainnya.

IV. TINJAUAN PUSTAKA Bakteri berasal dari kata Latin bacterium (jamak,bacteria) adalah kelompok Prokariota selain Archaeayang berukuran sangat kecil. Bakteri berukuran sangat kecil (mikroskopis) dan kebanyakan uniselular(berseltunggal) dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpanukleus/inti sel,kerangka sel, danorganel-organel lain sepertimitokondriadankloroplas(Fardiaz, 1992)Bakteri dianggap sebagai organisme paling melimpah di bumi. Mereka tersebar dan menghuni hampir semua tempat: ditanah,air, udara atau dalamsimbiosisdengan organisme lain. Banyak patogenmerupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil dan biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada yang diameternya menjangkau 0,3 mm (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti seltumbuhandanjamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak bakteri yang bergerak menggunakanflagelayang strukturnya berbeda dari flagela kelompok lain. Bakteri Tahan Asam (BTA) adalah bakteri yang mempertahankan zat warna karbol-fuchsin (fuchsin basayang dilarutkan dalam suatu campuran phenol-alkohol-air) meskipun dicuci dengan asam klorida dalam alcohol (lay, 1994)BTA diding selnya dilapisi oleh lilin atau wash dan beberapa helei asam mikolat, lapisan lilin inilah yang menyebabkan BTA tidak dapat diwarnai dengan pengecatan gram. Pengecatan BTA adalah pengecatan Zeihl-Nelsen (ZN) cat ini dari ZN A yaitu karbol fuhsin berwrna merah karbol fuhsin ini dilarutkan dalam fenol kemudian ZN B terdiri dari alkohol asam, ZN C terdiri dari metylen blue. Dalam melakukan pengecatan, bakteri harus dimatikan dulu, karena bakteri yang hidup tidak bisa menyerap warna (jawetz, 2001). Mikobakteria merupakan aerobik obligat yang memperoleh energi dari oksidasi beberapa senyawa sederhana. Penambahan CO2meningkatkan pertumbuhan. Tidak ada aktivitas biokimia yang menandai. Dan kecepatan pertumbuhan lebih rendah dari pada sebagian besar bakteri. Waktu untuk menggandakan basil tuberkel sekitar 18 jam, bentuk saprofit cenderung tumbuh lebih cepat, poliferasi terjadi pada temperatur 22-23C, untuk menghasilkan pigmen yang lebih banyak dan mengurangi bentuk cepat asam daripada bentuk patogenik. Mikobakteria cenderung lebih resisten terhadap agen kimia daripada bakteri lain karena sifat hidrofobik permukaan sel dan pertumbuhannya. Basil tuberkel reisten terhadap kekeringan dan bertahan hidup selama periode waktu yang lama dalam sputum kering. Variasi dapat terjadi dalam koloni, pigmentasi, virulensi, temperatur petumbuhan yang optimal dan beberapa tanda pertumbuhan atau seluler lainnya (Fardiaz, 1992).Mikobakteria kaya akan lipid, bahan dari lilin dan fosfatida. Lapisan lilin pada dinding sel ini menyebabkan bakteri ini tahan terhadap keadaan di luar tubuh induk semang. Bakteri dapat tahan berbulan-bulan di luar tubuh induk semang, jika terbungkus eksudat, tinja, dalam cairan atau dalam jaringan organ tubuh yang membusuk. Dalam sel, lipid secara meluas berikatan dengan protein dan polisakarida. Muramil dipeptida (dari peptidoglikan) yang diperkaya dengan asam mikolat dapat menyebabkan nekrosis kaseosa. Lipid pada beberapa perluasan bertanggung jawab terhadap kecepatan asam, yang terganggu pada integritas dinding sel dan kehadiran lipid tertentu. Kecepatan asam juga hilang setelah sonikasi sel mikobakteria (chivers, 1978)V. CARA KERJAPemeriksaan Mikroskopik1. Bahan pemeriksaan di buaat preparat2. Fiksasi3. Warnai dengan carbo fucsin 5 menit ( di panaskan sampai timbul uap, jgn sampai mendidih)4. Tetesi alkohol asam sampai warna merah hilang5. Tetesi methylen blue 1 menit6. Cuci dengan air7. Keringkan 8. Amati di mikroskop

VI. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Hari 1. Hasil direct preparation dengan pewarnaan Ziehl NeelsenBentuk : BatangSusunan : bacilSifat : 3 + BTATersangka: Mycobakterium Tuberculosa.

No.LPLpBakteri

12345678910

14448507222938

20126411084119965

3171472519810121085

4573122710751050

51225643912171061

6818121218152124710108

7822313713919181094

851711584516521078

9111111115549

83628

Terdapat : > 10 BTA / 24 LP: 3+ BTAB. Pembahasan Bakteri tahan asam adalah jenis bakteri yang tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan anilin biasa kecuali dengan menggunakan fenol dan dengan pemanasan. Bakteri ini memilki dinding sel berlilin karena mengandung sejumlah besar materi lipoidal oleh karena itu bakteri ini hanya dapat diwarnai dengan pewarnaan BTA (Acid-Fast Stain). Dinding sel hidrofobik dan impermeabel terhadap pewarnaan dan bahan kimia lain pada cairan atau larutan encer. Ketika proses pewarnaan, bakteri tahan asam ini melawan dekolorisasi dengan asam sehingga bakteri tersebut disebut bakteri tahan asam (Ball, 1997). Pada praktikum yang telah di lakukan di peroleh hasil jumlah bakteri yang di temukan 628 dalam 83 lapang pandang dan terdapat > 10 BTA / LP, karena angka ini penghitungan tidak di lakukan sampai 100 LP, karena menurut aturan WHO jika di temukan >10 BTA/LP hal ini menunjukan 3+ BTA dan pemeriksaan di lakukan minimal 20 LP. Jika dalam 20 lapang pandang di temukan lebih dari 10 BTA maka penghitungan tidak perlu di lakukan sampai 100 LP.Contoh dari bakteri tahan asam yaitu dari genusMycobacterium.Bakteri ini memiliki sejumlah besar zat lipoidal (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel tersebut relative tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel-sel bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana atau pewarnaan gram (Dwijoseputro, 1994).Mycobacterium tuberculosisberbentuk batang langsing, lurus atau berbentuk filament. Bakteri ini bersifat aerobik, tidak membentuk spora, non motil, tahan asam, dan merupakan bakteri gram positif. Namun, sekali mycobacteria diberi warna oleh pewarnaan gram, maka warna tersebut tidak dapat dihilangkan dengan asam. Oleh karena itu, maka mycobacteria disebut sebagai Basil Tahan Asam atau BTA. Beberapa mikroorganisme lain yang juga memiliki sifat tahan asam, yaitu spesiesNocardia,Rhodococcus,Legionellamicdadei, dan protozoa Isospora dan Cryptosporidium.Pada dinding sel mycobacteria, lemak berhubungan dengan arabinogalaktan dan peptidoglikan di bawahnya. Struktur ini menurunkan permeabilitas dinding sel, sehingga mengurangi efektivitas dari antibiotik. Lipoarabinomannan adalah suatu molekul lain dalam dinding sel mycobacteria, berperan dalam interaksi antara inang dan patogen, menjadikanM. tuberculosisdapat bertahan hidup di dalam makrofaga (Thomas, 1999).Sumber penularan adalah penderita TBC yang dahaknya mengandungMycobacterium tuberculosis. Infeksi bakteri ini paling sering disebarkan melalui udara (air borne, droplets infection). Penyebaran melalui udara berupa partikel-partikel percikan dahak yang mengandung bakteri berasal dari penderita saat batuk, bersin, tertawa, bernyanyi atau bicara. Partikel mengandung bakteri ini akan terhisap oleh orang sehat dan menimbulkan infeksi di saluran napas. BakteriMycobacterium tuberculosismencemari udara yang ditinggali atau ditempati banyak manusia, karena sumber dari bakteri ini adalah manusia. Bakteri ini dapat hidup selama beberapa jam pada udara terbuka, dan selama itulah akan beterbangan di udara hingga akhirnya menemukan manusia sebagai tempat hidup (Clifton, 1958).Menurut Chivers dan Ford (1978), gejala klinis TBC pada manusiayang dapat diamati diantaranya:1. Batuk-batuk berdahak lebih dari dua minggu, batuk berdarah atau pernah mengeluarkan darah, dada terasa sakit atau nyeri, terasa sesak pada waktu bernafas.2. Berat badan turun selama 3 bulan berturut-turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah dengan penanganan gizi yang baik.3. Nafsu makan tidak ada (anorexia) dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik (failure to thrive).4. Demam lama atau berulang tanpa sebab yang jelas, setelah disingkirkan kemungkinan penyebab lainnya (bukan tifus, malaria atau infeksi saluran nafas akut), dapat juga disertai keringat malam.5. Gejala - gejala dari saluran nafas, misalnya batuk lama lebih dari 30 hari (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), nyeri dada ketika bernafas atau batuk.6. Apabila bakteri TB menyebar ke organ-organ tubuh yang lain, gejala yang ditimbulkan akan berbeda-beda. Misalnya, kaku kuduk, muntah-muntah, dan kehilangan kesadaran pada TBC otak & saraf (meningitis TB).7. Pembengkakan tulang pinggul, lutut, kaki dan tangan, pada TBC tulang & sendi.Semua gejala yang ditimbulkan diatas sering berkaitan dengan patogenitas organisme, pejalanan penyakit, tingkat infeksi, dan beberapa faktor dari induk semang. Masa inkubasi tuberkulosis sangat lama, kejadiannya berlarut-larut, dan gejala klinis yang nyata jarang terlihat dengan jelas hingga penyakit ini berkembang lebih lanjut.Mycobacterium tuberculosistermasuk gram positif, berbentuk batang panjang atau pendek, tidak berspora, tidak berkapsul, pertumbuhan sangat lambat (2-8 minggu), suhu optimal 37-380C yang merupakan suhu normal manusia. Pertumbuhannya membutuhkan tambahan makanan seperti darah,egg yolk, serum, dan bahan kimia tertentu.Dalam jaringan, basil tuberkel adalah bakteri batang lurus dengan ukuran sekitar 0,4 3 m. Pada media buatan, bentuk kokoid dan filamentous tampak bervariasi dari satu spesies ke spesies lain. Segera setelah diwarnai dengan pencelupan dasar mereka tidak dapat didekolorisasi oleh alkohol, tanpa memperhatikan pengobatan dengan iodine. Basil tuberkel secara umum dapat diwarnai dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Media untuk membiakan mikobakteria adalah media nonselektif dan media selektif. Media selektif berisiantibiotik untuk mencegah pertumbuhan kontaminan bakteri dan fungi yang berlebihan. Ada tiga formulasi umum yang dapat digunakan untuk kedua media nonselektif dan selektif, yaitu media agar semisintetik (middlebrook 7H10 dan 7H11), media telur inspisasi (Lowenstein-jensen), media kaldu (broth media) (Jawetzet al.,2001).Cara diagnosa penyakit TBC dengan menggunakan pendekatan mikrobiologis adalah dengan pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA).Pewarnaan Bakteri Tahan Asam (BTA) menggunakanbeberapa teknik atau metode pewarnaan. Teknik pewarnaan tersebut antara lain Tan Thiam Hok (Kinyoun Gabber), Ziehl-Neelsen, dan Fluorokrom. Metode Ziehl-Neelsen merupakan pewarnaan standar untuk mengamatiM. tuberculosis(Karuniawatiet al.,2005).Teknik pewarnaan Ziehl-Neelsen, yaitu dengan menggunakan zat warnacarbol fuchsin0,3 %, asam alkohol3 %, dan methylen blue0,3%. Pada pemberian warna pertama, yaitucarbol fuchsin, BTA bersifat mempertahankannya.Carbol fuchsinmerupakan fuksin basa yang dilarutkan dalam larutan fenol 5 %.Larutan ini memberikan warna merah pada sediaan dahak.Fenol digunakan sebagai pelarut untuk membantu pemasukan zat warna ke dalam sel bakteri sewaktu proses pemanasan. Fungsi pemanasan untuk melebarkan pori-pori lemak BTA sehinggacarbol fuchsindapat masuk sewaktu BTA dicuci dengan larutan pemucat, yaitu asam alkohol, maka zat warna pertama tidak mudah dilunturkan. Bakteri kemudian dicuci dengan air mengalir untuk menutup pori-pori dan menghentikan pemucatan. BTA akan terlihat berwarna merah, sedangkan bakteri yang tidak tahan asam akan melarutkancarbol fuchsindengan cepat sehingga sel bakteri tidak berwarna. Setelah penambahan zat warna kedua yaitu methylen blue, bakteri tidak tahan asam akan berwarna biru (Lay, 1994).Menurut Entjang (2003),padapewarnaan bakteri dengan metode Ziehl-Neelsendapatmenggolongkan bakteri menjadi dua, yaitu :1. Bakteri yang berwarna merah dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen disebut bakteri tahan asam (acid fast).2. Bakteri yang berwarna biru dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen disebut bakteri tidak tahan asam (non acid fast).Metode pewarnaan yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu Ziehl-Neelsen. Metode ini digunakan karena cukup sederhana dan mempunyai sensitivitas serta spesifitas yang cukup tinggi. Spesifitas dan sensitivitas yang tinggi sebenarnya dimiliki oleh metode fluorokrom. Bakteri yang terwarnai menunjukkan warna yang kontras dengan lingkungannya dan tidak membutuhkan perbesaran sampai 1000x sehingga bisa mempercepat waktu. Akan tetapi, alat yang digunakan tidak ada yaitu mikroskop fluorescens (Kurniawatiet al.,2005).Larutan kimia yang digunakan pada praktikum kali ini adalah alkoholasam 3%,carbol fuchsin0,3%, serta methylen blue0,3%yang masing-masing mempunyai fungsi antara lain asam alkohol digunakan sebagai peluntur,carbol fuchsinmempunyai fungsi membuka lapisan lilin agar menjadi lunak sehingga cat dapat menembus masuk ke dalam sel bakteriM. tuberculosis. Methylen blue berfungsi sebagai cat lawan dan pada pemberian methylen blue pada bakteri akan tetap berwarna merah dengan latar belakang biru atau hijau (Jutonodkk., 1980).

VII. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang di dapat di peroleh 628 BTA/ 83 LP dan >10 BTA /24 LP. Hal ini menunjukan 3+ BTAVIII. DAFTAR PUSTAKA Jutono, Soedono, S., S. Hartanti, Suhandi, D. S., K. Soesanto. 1980.Analisis PraktikumMikrobiologi Umum untuk Perguruan Tinggi. UGM Press, Yogyakarta.Kurniawatiet al.,2005.Perbandingan Tan Thiam Hok, Ziehl Neelsen, dan fluorokrom sebagai Metode Pewarnaan Basil Tahan Asam untuk Pemeriksaan Mikroskopis Sputum. Makara Kesehatan. Vol 9, June 2005 : 29-33.Entjang, I. 2003.Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan Yang Sederajat. Citra Aditya Bakti, Bandung.Ball, A.S. 1997.Bacterial Cell Culture : Essential Data. John Wiley & Sons, New York.Chivers, D.J., Ford, E.H.R. 1978).Recent Advances in Primatology. Vol. 4 Medicine. Academic Press. London.Dwidjoseputro. 1989.Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan, Malang.Fardiaz, S. 1992.Mikrobiologi Pangan.PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.Jawetz, Melnick, Adelbergs. 2001.Mikrobiologi Kedokteran. Salemba Medika, Jakarta.Jutono, Soedono, S., S. Hartanti, Suhandi, D. S., K. Soesanto. 1980.Analisis Praktikum Mikrobiologi Umum untuk Perguruan Tinggi. UGM Press, Yogyakarta.Lay, B. W. 1994.Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.Pelczar, M. J., E. C. S. Chan. 1988.Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2. UI Press, Jakarta.

Sari, Y.S. 2004.Penyakit Infeksius yang menular Melalui Udara pada Orangutan (Pongo pygmaeus). Karya Tulis. FKH-IPB. Bogor.Thomas Dormandy (1999).The White Death: A History of Tuberculosis.ISBN 0-8147-1927-9HB -ISBN 1-85285-332-8PB

PREPARASI SAMPEL

I. PENDAHULUAN Sample adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sample dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnyamewakili keseluruhan gejala yang diamati. Sample bisa dari darah, air kemih, selaput lendir, dahak, kulit dan tinja (Lud.2005)II. TUJUAN Untuk dapat melakukan pengambilan sampel dengan caara yang baik dan benar sehingga tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan secara mikrobiologiIII. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPELA. Sampel pemriksaan tinjaPada umumnya isolasi mikroba, termasuk virus dari sampel tinja dapat berasal dari tinja penderita yang dikeluarkan secara:1. Alamiah2. usapan poros usus penderita (rectal swab). Hasilyang diperoleh dari kedua proses pengambilan sampel ini umunya sama. Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam isolasi mikroba pathogen tinja, sebaiknya dipilih bagian tinja yang berlendir. Pembiakan bahan pemriksaan dilakuakn pada medium selektif (Herawati, 2013)B. Sample dari pemeriksaan air kemihAir kemih adalah sample yang paling sering digunakan di laboratorium. Cara pengambilan dan pengiriman sample pemeriksaan ini bergantung pada kondisi pasien dan penyakit yang di derita. Untuk mendapatkan sample dri kantung kemih:1. menggunaka kateter. 2. mengguanakan tabung, (sebaiknya air kemih yang diambil adalah porsi dari proses pengeluaran tersebut). Misalnya, bila air kemih di tampung kedalam 3 tabung, maka yang diperiksa adalah tabung kedua (Dwijoseputro.1990)C. Sampel pemeriksaan dari kulitBahan pemeriksaan mikrobiologi dari kulit diambil dengan cara: usap (swab). terutama untuk mikroba pada permukaan kulit. Untuk pemeriksaan mikroba di dalam jaringan-jaringan kulit yang lebih dalam. Pengambilannya harus dilakukan oleh dokter sendiri dengan bekerja sama bersama ahli laboratorium (herawati, 20013)D. Sampel pemeriksaan dahakPersiapan Alat :1. Sputum pot (tempat ludah) yang bertutup2. Botol bersih dengan penutup3. Hand scoon4. Formulir dan etiket5. Perlak6. Pengalas7. Bengkok8. TissueProsedur pengambilan :1. Sebelum mengambil spesimen, pasien diminta untuk berkumur dengan air. Bila memakai gigi palsu, sebaiknya dilepas. 2. Pasien berdiri tegak atau duduk tegak. 3. Pasien diminta untuk menarik nafas dalam, 2-3 kali kemudian keluarkan nafas bersamaan dengan batuk yang kuat dan berulang kali sampai sputum keluar. Sputum yang dikeluarkan ditampung langsung di dalam wadah, dengan cara mendekatkan wadah ke mulut. Amati keadaan sputum. Sputum yang berkualitas baik akan tampak kental purulen dengan volume cukup 3-5 ml (Gandasubrata, 2004)Pemeriksaan sampel dahak bergantung pada penyakit dan keadaan pasien/penderita. Apabila dahak yang terbentuk banyak, maka dahak pengambilan pertama tersebut sudah cukup untuk dijadikan sampel pemriksaan. Pada pemeriksaan tuberkulosa, diketahui jumlah mikroba dalam dahak tidak banyak dan pencemaran mikroba lain pun tidak memenagruhi, maka dapat dilakukan pengumpulan dahak untk waktu 12 jam sam 2 jam. Di dalam laboratorium dahak demikian akan diolah lagi dengan cara homogenisassi atau konsentrasi. Untuk melakukan isolasi mikroba yang tumbuh cepat, dahak harus diambil pada pagi hari. Pengambilan dahak dapat pula dilakukan dengan cara langsung dengan melakukan aspirasi menggunakan jarumsuntik, dibawah dagu atau lidah kedalam batang tenggorokan. Ada juga yang mengambil bahan pemeriksaan dengan menggunakan bronkoskop. Terutama untuk bahan pemeriksaan tuberkulosa dan jamur. Namun, dengan cara ini masih ada pula kemungkinan terkontaminasi oleh mikroba lain yang berasal dari mulut. Namun, apabila tidak mungkin untuk segera dilakukan pemriksaan, sampel dahak dapat dimasukkan ke lemari es dahulu untuk 1 sampai 3 jam (Herawati, 2013)E. Sample dari pemeriksaan selaput lendirBahan pemeriksaan yang digunakan untuk memeriksa mikroba dari selaput lendir umumnya diperoleh dengan menggunakan:1. usap(swab). untuk pengambilan eksudat dan cairan-cairan dari hidung, tenggorokan, mata, telinga. Untuk pengambilan bahan dari 2. tekak hidung, pengusap yang digunakan sebaiknya terbuat dari kapas halus.F. Sampel dari pemeriksaan darahmikroba yang biasa ditemukan di dalam darah berasal dari luar tubuh atau dari bagian bagian tubuh lain. Pencemaran mikroba dalam darah terutama berasal dari kulit, karena itu pengambilan bahan pemeriksaan harus didahului dengan membersihkan kulit dengan baik.Prosedur pengambilan darah unruk pemriksaan mikrobiologi :1) Periksa terlebih dahulu vena yang kan diambil darahnya.2) Bersihkan kulit dengan alcohol 70%3) Bersihkan kulit dengan iodine 3.5% (dapat dibersihkan lagi dengan alcohol 70%), jangan melakukan palpasi lagi untuk mencari vena setelah kulit dibersihkan.4) Ambil darah, jumlah darah yang diambil bergantung pada jenis pemeriksaan dan pada jenis mikroba yang diduga ada dalam darah tersebut.Misalnya pada infeksi Staphylococcus, tipus abdo,inalis atau pada bakterimia akut yang disebabkan oleh Pneumococcus atau Meningococcus jumlah bakteri tersebut per ml darah cukup banyak, sehingga jumlah darah yang diambil tidak perlu tertalu banyak. Sebaliknya, jumlah bakteri Gram negatif didalam darah sangat jarang, sehingga diperlukan jumlah darah yang cukup banyak untuk dapat mengisolasi bakteri tersebut.5) Bila darah diperlukan untuk dikirim ke laboratorium, darah di masukan kedalam tabung steril bersama antikoagulannya atau dimasukan kedalam media transport. Pemeriksaan sampel darah harus segera mungkin dilakukan karena mikroba dalam darah akan terpengaruh oleh sel-sel darah tersebut, maupun oleh zat-zat lain yang terdapat didalam darah tersebut, misalnya pengaruh antibiotik. Bahan pemeriksaan darah yang akan diisolasi dengan cara dituang pada lempeng agar, maka harus dicampur dengan suatu antikoagulasi juga. Biasanya antikoagulasi yang dapat digunakan adalah larutan natrium sitrat 2% sebanyak 3 ml, heparin 1mg atau polianetol sulfonat. Untuk mencegah hasil pemeriksaan false positif dengan mengisolasi mikroba yang sebenarnya namun ternyata merupakan mikroba hasil pencemaran/kontaminasi dari sampel pemeriksaan darah, maka perlu diperhatikan cara-car pengiriman sampel pemriksaan tersebut (Gandasubrata, 2004)G. Sampel pemeriksaan dari usap tenggorokanUntuk mendapatkan spsimen usap tenggorok yang memenuhi persyaratan untuk pemeriksaan baktriologik. Waktu pengambilan setiap saat terutama pada phase akut , sebaiknya sebelum pemberian antimokroba. Prosedur pengambilan:1) Penderita duduk ( kalau anak-anak dipangku)2) Penderita diminta membuka mulut3) Lidah ditekan dengan spatel lidah4) Masukkan lidi kapas yang sudah dibasahi dengan saline steril hingga menyentuh dinding belakang faring5) Usap kekiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu tarik keluar dengan hati-hati, tanpa menyentuh bagian mulut yang lain.6) Masukkan lidi kapas ke dalam media transport atau langsung tanam pada media isolasi (Agar darah, Agar Cystin Telluritee, Agar Loeffler) dan di buat sediaan (gandasubrata, 2004)IV. DAFTAR PUSTAKADwijoseputro, 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: DjambatanGandasubrata, R. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: DianRakyat. 2004Herawati, Iis. Dkk. Modul penuntun prkatikum mikrobiologi II (edisi kedua). Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi. 2013Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang PressWaluyo, Lud. 2009. Mikrobiologi Umum. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang