musni umar pencegahan tawuran antar warga dan kumpulan orang banyak

33
Musni Umar: Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak di DKI Jakarta

Upload: musniumar

Post on 25-Jun-2015

1.318 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Tawuran nama lain dari konflik yang banyak terjadi di DKI Jakarta dan di seluruh Indonesia. Tawuran bisa diatasi, asal pemerintah berusaha memecahkan akar yang menimbulkan konflik.

TRANSCRIPT

Page 1: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Musni Umar: Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

di DKI Jakarta

Page 2: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Page 3: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak
Page 4: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Pengantar Pencegahan adalah kata yang sering diucapkan

berbagai pihak. Bahkan ada ungkapan “lebih baik mencegah daripada mengobati”. Pencegahan merupakan kata benda yang berasal dari kata kerja “cegah” yaitu proses, cara, perbuatan mencegah, penegahan dan penolakan.

Pencegahan atau cegah bisa bermakna membantu mencegah, menghambat, menahan, mengelakkan, protektif.

Page 5: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Dari pengertian cegah atau pencegahan, dapat dikemukakan bahwa dalam konteks sosial sangat relevan menggunakan “pencegahan atau cegah” terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi di DKI Jakarta, khususnya masalah tawuran yang sering terjadi di masyarakat, yang telah menganggu ketenangan dan kedamaian masyarakat.

Pengertian Tawuran Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat

Indonesia ketika terjadi perkelahian antar pelajar, antar warga dan kelompk masyarakat yang pada umumnya terjadi di kota-kota besar.

Tawuran sudah hampir menjadi budaya, karena setiap kesempatan para siswa, warga dan kelompok masyarakat terlibat perkelahian. Sebagai contoh yang paling mutakhir, para siswa SMA di Jakarta yang baru usai ujian nasional (UN) 18 April 2013, terlibat tawuran dengan membawa berbagai peralatan tajam. Untung saja polisi cukup sikap, sehingga tawuran tidak meluas.

Page 6: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Tawuran Warga di Manggarai

Page 7: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Tawuran atau tawur bisa bermakna keributan,

kericuhan, kerusuhan dan perkelahian. Dari kata sinonim tawuran diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa “tawuran” dan lain dari itu merupakan fenomena sosial yang sudah menjadi momok karena hampir setiap hari terjadi di DKI Jakarta dan seluruh Indonesia, yaitu perkelahian antar pelajar, mahasiswa, antar warga dan kelompok besar dalam masyarakat, sehingga merusak ketenangan dan kedamaian masyarakat.

Page 8: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Twuran Warga di Bangka

Page 9: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Penyebab Tawuran

Penyebab tawuran pelajar, antar warga dan kelompok besar masyarakat, setidaknya disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.

1. Faktor keluarga Keluarga yang kurang harmonis berdampak buruk pada anak. Setelah

besar, seorang anak kemudian mempraktikkan kebiasaan buruk di dalam keluarga dalam pergaulan dengan teman-teman dan lingkungan sosial. Seorang anak yang lahir dari lingkungan keluarga kurang baik, sering terlibat perkelahian dengan temannya, kemudian melibatkan kelompok yang lebih besar karena ada solidaritas kelompok.

Setelah bersekolah, seorang pelajar dari kalangan keluarga tidak harmonis dan kurang mengamalkan ajaran agama, secara langsung maupun tidak langsung, selalu menginspirasi teman-temannya untuk tawuran.

Plato pernah mengatakan bahwa “keluarga adalah miniatur Negara, kalau keluarga baik, maka baiklah masyarakat dan Negara. Kalau keluarga rusak maka rusaklah masyarakat dan Negara”.

Page 10: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Keluarga Bobrok

Page 11: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

2. Faktor Sekolah Sekolah dapat menjadi sarana pencegahan tawuran kalau

sekolah bisa dijadikan sebagai laboratorium untuk pengembangan ilmu pengetahuan tempat persemaian anak didik yang berakhlak mulia dan berprilaku baik. Untuk mewujudkan hal itu, maka para guru, kepala sekolah harus selalu memberikan pencerahan dan penyadaran kepada anak didik selama mengikuti pendidikan di sekolah. Moto “tiada hari tanpa pencerahan dan penyadaran” kepada anak didik, bisa mencegah terjadinya tawuran antar pelajar dan antar sekolah.

Fenomena yang menyedihkan, sekolah negeri yang dibiayai oleh Negara dari uang rakyat, justeru menjadi pusat tawuran pelajar. Sebaliknya di sekolah yang berbasis agama, yang pada umumnya mandiri, menjadi contoh yang baik, karena tidak ada tawuran.

Page 12: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Tawuran Warga

Page 13: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

3. Faktor Lingkungan Faktor lain yang mendorong maraknya tawuran

adalah lingkungan. Faktor lingkungan rumah tangga, lingkungan pergaulan di masyarakat, lingkungan sekolah yaitu masyarakat yang berada disekitar sekolah dan kakak-kakak alumni yang masih memiliki hubungan erat dengan adik-adiknya di sekolah, sering menjadi faktor pendorong terjadinya tawuran. Selain itu, sekolah yang berdekatan sering terjadi tawuran karena persaingan dan iri hati antara satu pelajar dengan pelajar lain.

Page 14: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Faktor Lingkungan

Page 15: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Lingkungan Kumuh dan Padat

Page 16: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

4. Faktor Pacar Masalah pacar seperti berebut pacar, saing-saingan pacar, ada yang

menggoda pacar satu sekolah, juga acapkali menimbulkan tawuran yang kemudian bereskalasi menjadi tawuran antar sekolah yang melibatkan massa yang besar karena solidaritas atas sesama.

5. Faktor Geng Hampir setiap sekolah terutama sekolah negeri memiliki geng yang

didirikan oleh kakak-kakak kelas, yang kemudian diwariskan kepada adik-adiknya di sekolah. Proses pewarisan geng ini kepada adik kelas sekaligus menanamkan budaya geng yang harus ditaati dan dilaksanakan telah menjadikan sekolah sebagai pusat tawuran dan bullying. Mereka yang sudah telanjur menjadi anggota geng, tidak berani mengundurkan diri, karena takut mendapat perlakukan kasar dan membahayakan jiwa mereka.

Pengaruh alumni dari geng suatu sekolah sangat kuat, sehingga kekerasan seolah menjadi budaya yang sulit dihapus.

Page 17: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Nasib Anak-anak di Kampung Kumuh

Page 18: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

5. Faktor Ekonomi Masalah ekonomi juga acapkali menjadi faktor yang

menyebabkan terjadinya tawuran. Kesenjangan ekonomi antar pelajar, dan persaingan antar sesama, menyebabkan sering terjadi tawuran di kalangan pelajar dan masyarakat.

Faktor ekonomi, bahkan bisa menimbulkan eskalasi tawuran yang bersifat massive seperti yang terjadi pada tahun 1998 menjelang runtuhnya rezim Orde Baru yang turut menjadi penyebab Presiden Soeharto terpaksa mengundurkan diri sebagai Presiden RI.

Page 19: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Faktor Ekonomi

Page 20: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Cara Mencegah Tawuran

Sebagaimana dikemukakan bahwa mencegah lebih daripada mengobati. Masalahnya bagaimana mencegah supaya tawuran tidak terjadi atau setidak-tidaknya mengurungai frekuensi tawuran.

1. Ajarkan Cinta dan Penghayatan Ajaran Agama di Rumah Sumber utama timbulnya tawuran dan segala macam kejahatan bermula dari

keluarga. Keluarga yang baik, dimana ajaran agama dipahami dan diamalkan dengan baik, hampir tidak pernah kedengaran menimbulkan masalah dalam keluarga, di sekolah, di masyarakat dan bahkan dalam Negara.

Oleh karena itu, pendidikan dini terhadap anak-anak merupakan kunci untuk mencegah segala macam tawuran dan perbuatan tidak benar di dalam masyarakat, bangsa dan Negara.

Sejak dini harus ditanamkan cinta kepada anak-anak untuk mencintai Allah sebagai Pencipta semesta alam, cinta kepada kedua orang, dan cinta kepada sesama. Dalam rangka mewujudkan cinta, orang tua harus selalu mengajarkan dan memberi contoh untuk selalu mendoakan kedua orang tua, mempraktikkan akhlak mulia serta bersyukur atas segala pemberian Tuhan kepada manusia.

Page 21: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Cinta Pengamalan Ajaran Agama

Page 22: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

2. Jadikan Sekolah Pusat Pembinaan Generasi Muda Sekolah memiliki fungsi, peran dan tugas mulia, tidak hanya

mendidik anak-anak didik supaya menjadi cerdas dan berilmu, tetapi juga memiliki akhlak mulia, cinta kepada Allah sebagai Sang Pencipta, kepada kedua orang tua, guru, karyawan dan teman-teman sekolah di dalam dan di luar sekolah.

Oleh karena itu, sekolah harus dijadikan sebagai laboratorium pembinaan generasi muda. Kesalahan dan kelemahan selama ini, karena sekolah hanya dijadikan sebagai tempat pembelajaran bukan sebagai pusat pendidikan yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan bagaimana hidup yang benar dengan penuh taburan cinta kepada Allah, kepada kedua orang tua, para guru, karyawan dan teman-teman satu sekolah dan di berbagai sekolah yang tengah menimbah ilmu pengetahuan dan ilmu kehidupan.

Dengan menjadikan sekolah sebagai pusat pembinaan generasi muda, maka berarti kita telah mencegah terjadinya tawuran di masa datang.

Page 23: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Sekolah Pusat Pembinaan

Page 24: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

3. Pandu Anak-anak Memilih Teman Bergaul Lingkungan pergaulan turut menentukan perilaku

dan akhlak seorang anak. Orang tua suka tidak suka dan mau tidak mau, harus memandu dan mengarahkan anak-anaknya supaya bergaul dengan anak-anak dari keluarga yang baik-baik, dalam arti mengamalkan ajaran agama, cinta kasih kepada Allah, kedua orang tua, dan sesama manusia. Orang tua harus tegas melarang anak-anaknya untuk bergaul dengan sembarang orang, kalau tidak ingin anaknya terjerembab ke lembaga kejahatan termasuk tawuran.

Page 25: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Berteman dengan yang Baik-baik

Page 26: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

4. Lakukan Penyuluhan Berkesinambungan Manusia memiliki kelemahan yaitu suka lengah, lupa, malas, puas diri,

dan merasa tidak tepat terus-menerus menjadi orang baik. Maka tidak ada orang yang selamanya baik, dan tidak ada orang yang selamanya tidak baik.

Untuk mencegah supaya manusia tidak selalu tidak baik, maka diperlukan penyuluhan yang berkesimbangungan. Penyuluhan sebagai sarana pencerahan, penyadaran dan tukar-menukar pandangan dan pikiran sangat diperlukan, agar manusia kembali sadar (eling) dan waspada.

Penyuluhan kepada anak-anak didik dan generasi muda (pemuda), semakin diperlukan karena mereka sedang menghadapi goncangan psikologis karena mengalami pubersitas, depresi karena khawatir terhadap masa depan, galau karena sedang jatuh cinta, stress menghadapi banyak mata pelajaran, dan berbagai persoalan yang tidak mudah dipecahkan.

Menghadapi banyak persoalan, penyluhan kepada mereka amat diperlukan untuk menanamkan dan menumbuhkan kembali spirit dan harapan baru.

Page 27: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Penyuluhan

Page 28: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Penyuluhan (Dakwah)

Page 29: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

5. Ajak Dialog dan Beri Ruang Apresiasi Menghadapi anak-anak dan generasi muda, tidak lagi cocok

dengan system komando, perintah dan menekan. Karena telah terjadi perubahan sosial yang luar biasa akibat perkembangan telekomunikasi yang sangat maju, sehingga anak-anak sejak kecil sudah melakukan hubungan sosial dengan berbagai kalangan melalui dunia maya.

Untuk mendekati anak-anak dan generasi muda termasuk untuk mencegah terjadinya tawuran, tidak punya pilihan kecuali sering menggelar dialog untuk mendengar apa maunya mereka.

Selain itu, untuk mencegah tawuran, anak-anak muda terutama pelajar dan siswa, harus diberi apresiasi, sarana prasarana dan dana supaya mereka bisa mengekspresikan bakat dan minat. Dengan adanya berbagai kesibukan, maka mereka tidak punya waktu untuk tawuran.

Page 30: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Ajak Dialog

Page 31: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Gubernur Jokowi berdialog Warga

Page 32: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Kesimpulan Mencegah tawuran lebih baik daripada mengatasi tawuran. Untuk

bisa mencegah terjadinya tawuran, maka berbagai penyebab tawuran seperti rumah tangga yang bobrok dan tidak harmonis, sekolah yang tidak menjadi pusat pencerahan, penyadaran, pembinaan dan pembentukan manusia terdidik dan berakhlak mulia yang mencintai Allah, kedua orang tua, para guru, karyawan dan masyarakat, harus menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi pemerintah DKI Jakarta, dan seluruh masyarakat untuk dibenahi.

Selain itu, faktor lingkungan yang mempengaruhi terjadinya tawuran

harus mendapat perhatian, dengan memandu dan mengarahkan para remaja dan generasi muda serta setiap orang supaya tidak bergaul dengan orang yang tidak baik dan rusak akhlaknya. Pengawasan kepada mereka diperlukan dalam rangka melindungi mereka agar tidak terkontaminasi dengan berbagai prilaku dan akhlak yang bejad.

Page 33: Musni Umar Pencegahan Tawuran antar Warga dan Kumpulan Orang Banyak

Oleh karena kesadaran setiap orang terlebih lagi para remaja dan kaum muda, selalu berubah sesuai dengan kondisi dan lingkungan, maka sangat penting adanya penyuluhan yang terus-menerus dan berkesinambungan. Disamping itu, para remaja dan generasi muda, harus diberi apresiasi dan dorongan untuk berprestasi sesuai bidang yang diminati dengan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan.

Dengan memberi peluang dan kesempatan untuk melakukan berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif, maka energy berlebih yang dimiliki para remaja dan kaum muda, tersalur secara baik, sehingga potensi untuk melakukan tawuran dan segala macam bentuk kejahatan, insya Allah akan berkurang dan pada akhirnya akan lenyap.

----------------------------------------------------------------- * Tulisan ini adalah makalah singkat untuk dipresentasikan

dihadapan para tokoh masyarakat, pimpinan Ormas dan LSM, dalam Program Kesbangpol Jakarta Selatan tentang Pencegahan Tawuran , pada 22 April 2013, di Puncak, Bogor Jawa Barat.