musni umar, ph.d: partisipasi masyarakat dan antispasi bencana

22

Upload: musniumar

Post on 26-Jun-2015

845 views

Category:

News & Politics


2 download

DESCRIPTION

Bencana selalu mengancam manusia. Bencana banjir yang melanda DKI Jakarta awal tahun 2013 merupakan bukti ketidak-berdayaan manusia menghadapi bencana.

TRANSCRIPT

Page 1: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana
Page 2: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Partisipasi Masyarakat dan Antispasi BencanaMusni Umar, Ph.D

Salah satu kebutuhan primer masyarakat ialah rasa aman, termasuk aman dari bencana seperti bencana banjir. Setiap orang, keluarga, kelompok masyarakat, perusahaan, organisasi, partai politik dan negara, ingin aman dari bencana. Tidak ada yang menginginkan adanya bencana.

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan, bencana dapat diprediksi dan masyarakat bisa mendapat informasi melalui lembaga atau pakar yang kompeten, tetapi adakalanya informasi dari lembaga atau pakar bisa rmeleset, sehingga masyarakat jatuh korban dan timbul kerugian harta benda.

Page 3: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Bencana Banjir Melanda Jakarta 18/1/2013

Page 4: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Bencana adakalanya sudah diduga seperti bencana banjir yang melanda DKI Jakarta, tetapi ada juga bencana yang tidak terduga seperti tsunami di Aceh. Bencana banjir adalah bencana yang sudah diduga, begitu pula kebakaran dan lain sebagainya, tetapi karena bencana tidak selalu datang, maka banyak orang yang lengah dan lalai. Kalau sudah datang bencana, baru menyesal karena tidak sedia patung sebelum hujan.

Untuk menjamin terwujudnya keamanan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara dari bencana, maka suka tidak suka dan mau tidak mau, harus selalu siap. Pelaksanaan program hari ini yang dilaksanakan oleh Kesbangpol Jakarta Selatan, dimana saya diminta menjadi narasumber dengan tajuk “Langkah-langkah Antisipasi Bencana di Kota Administrasi Jakarta Selatan,” yang kemudian saya beri judul “Partisipasi Masyarakat dan Antisipasi Bencana,” merupakan upaya untuk selalu waspada terhadap kemungkinan datangnya bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun.

Page 5: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Bencana Banjir di DKI Jakarta 18/1/2013

Page 6: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

2. Pengertian Bencana dan Pentingnya Kewaspadaan Dini

• Pengertian bencana menurut UU No. 24 Tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

• Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa bencana itu, paling tidak dapat dibagi kepada tiga macam:

• Pertama, bencana alam, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

Page 7: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Bencana Alam Gempa Bumi

Page 8: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

• Kedua, bencana non-alam, yaitu bencana yang diakibatkan peristiwa atau rangkaian peristiwa non-alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.

• Ketiga, bencana social, yaitu bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

• Dengan demikian, masalah bencana merupakan kebutuhan semua pihak untuk mencegahnya, atau paling kurang mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana baik bencana alam, non-alam maupun sosial.

Page 9: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Bencana nonalam Wabah Penyakit

Page 10: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

• Adapun yang dimaksud dengan kewaspadaan dini masyarakat menurut Prof. Dr. Nur Syam, M.Si adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya bencana, baik bencana perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia (Nur Syam, Urgensi Kewaspadaan Nasional, Blog, diunduh 14/3/2012).

• Maka, pengertian kewaspadaan dini masyarakat untuk menjaga kemungkinan terjadinya bencana ialah kondisi kepekaan, kesiap-siagaan dan antisipasi masyarakat dalam menghadapi kemungkinan timbulnya bencana. Potensi dan indikasi sekecil apapun kemungkinan timbulnya bencana harus diantisipasi dengan penuh kepekaan dan kesiagaan.

• Dengan memegang perinsip “sedia payung sebelum hujan,” maka diperlukan adanya langkah-langkah antisipasi sebelum bencana datang menerjang.

Page 11: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Contoh Kewaspadaan Dini

Page 12: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Langkah-langkah Antisipasi

• Sebagaimana dikemukakan pada judul makalah ini yaitu partisipasi masyarakat dan lngkah-langkah antisipasi bencana, maka langkah-langkah yang harus dilakukan, sekurang-kurangnya untuk mengurangi dampak negatif dari suatu bencana. Pertama, kegiatan pencegahan. Ia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. Kegiatan pencegahan ini harus dilihat dari bencana apa yang akan dicegah, kalau banjir misalnya yang akan dicegah, maka langkah yang harus dilakukan adalah perlunya masyarakat di didik dan dibiasakan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, untuk mencegah banjir di DKI Jakarta, maka dibangun banjir kanal timur, kanal barat, dibuat reservoar air, dibangun taman kota, parit, saluran air, gorong-gorong dan sebagainya.

Page 13: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Pencegahan Bencana nonalam

Page 14: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Kedua, kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna.

Page 15: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Ketiga, peringatan dini, adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang.

Page 16: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Keempat, mitigasi, adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik membangun fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.

Page 17: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Kelima, tanggap darurat bencana, adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana.

Page 18: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Partisipasi Masyarakat

• Untuk mencegah dan mengatasi bencana, tidak mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah. Diperlukan partispasi masyarakat, tidak saja fikiran, tetapi tenaga dan dana. Dapat dikatakan kunci sukses dalam mencegah dan menangani bencana sangat ditentukan besar kecilnya partisipasi masyarakat. Semakin besar partisipasi masyarakat, akan semakin besar tingkat kesuksesan dalam mencegah dan mengangani bencana yang dialami masyarakat.

Page 19: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Setidaknya terdapat dua macam partisipasi dalam pencegahan dan penanganan bencana yaitu: • Autonomous participation (partisipasi otonom)•Mobilized participation (partisipasi yang dimobilisasi)

Page 20: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Kesimpulan• Pencegahan bencana sangat diperlukan karena

tidak ada manusia yang menginginkan adanya bencana. Walaupun dalam realitas kadang-kadang bencana datang tanpa diduga. Untuk itu, kewaspadaan terhadap bencana sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi datangnya bencana dan dampak negatif yang diakibatkan oleh bencana.

• Di DKI Jakarta dan khususnya di Kota Administrasi Jakarta Selatan, berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir, angin topan, longsor, serta bencana sosial seperti konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, atau teror.

Page 21: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana

Oleh karena itu, diperlukan antisipasi bencana dalam bentuk kegiatan pencegahan dan langkah-langkah penanganan bencana. Untuk mewujudkan hal itu, amat diperlukan partisipasi otonom dari seluruh masyarakat DKI Jakarta, khususnya masyarakat Kota Jakarta Selatan. Tanpa partisipasi masyarakat, tidak mungkin pemerintah bisa melakukan kegiatan pencegahan dan penanganan bencana secara baik. Dalam rangka antisipasi bencana, maka masyarakat perlu selalu dalam kesiapsiagaan, serta penting adanya peringatan dini sebelum dan setelah mulai terjadi bencana. Selain itu, penting ada mitigasi bencana untuk mengurangi resiko bencana. Terakhir, adalah tanggap darurat jika terjadi bencana.Musni Umar, Ph.D adalah Direktur Eksekutif Institute for Social Empowerment and Democracy (INSED), Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Jakaarta dan Universitas Nasional Jakarta

*

Page 22: Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencana