musni umar: pemberdayaan masyarakat di daerah rawan konflik studi kasus johar baru

22
Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik: Studi Kasus Johar Baru Oleh Musni Umar, Ph.D Sociologist and Researcher

Upload: musniumar

Post on 30-Jun-2015

718 views

Category:

News & Politics


4 download

DESCRIPTION

Johar Baru Jakarta Pusat merupakan daerah yang rawan konflik. Lingkungan kehidupan masyarakat yang dihimpit persoalan kemiskinan, pengangguran, kurang pendidikan, kerusakan akhlak, padat dan kumuh menyebabkan mereka mudah disulut untuk konflik. Ikuti ceramah Musni Umar program PMP Jakpus di Resort Ciater Spa, 6 Desember 2012, Lembang, Jawa Barat

TRANSCRIPT

Page 1: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik: Studi Kasus Johar Baru

Oleh Musni Umar, Ph.DSociologist and Researcher

Page 2: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pengantar Pemberdayaan merupakan keniscayaan bagi masyarakat yang belum

berdaya. Pemberdayaan dimaksudkan supaya masyarakat yang belum berdaya bisa berdaya agar bisa menjadi subyek dalam pembangunan.

Menurut Wikipedia Eksiklopedia Bebas bahwa Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memerbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.

Payne (1997) menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.

Page 3: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat

Page 4: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Sedangkan Ife (1995) mengemukakan bahwa pemberdayaan mengacu pada kata "empowerment", yang berarti memberi "power" (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.

Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa kegiatan pemberdayaan dapat dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal sebagai subyek bukan hanya obyek yang menerima manfaat dari hasil pembangunan

Page 5: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pemberdayaan Masyarakat di Johar Baru

Page 6: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pemberdayaan dimulai PAUD

Page 7: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Proses Memahami Dalam proses pemberdayaan masyarakat, yang sangat penting dan

diperlukan ialah proses memahami masyarakat. Perlunya memahami masyarakat karena ada kesenjangan pemahaman dan penghayatan antara kelompok masyarakat yang mau diberdayakan dengan pemerintah yang mau memberdayakan.

Dalam berhubungan dengan masyarakat, sebaiknya pendekatan yang dilakukan ialah top down yaitu dari atas ke bawah seperti yang dilakukan Gubernur Joko Widodo melalui "blusukan".

Perubahan pendekatan dalam berhubungan dengan masyarakat sangat penting karena, pertama, lebih cepat memahami dan menangkap aspirasi masyarakat, sehingga cepat mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.

Kedua, dapat banyak belajar dari masyarakat, sehingga mudah menemukan solusi pemecahan yang hadapi masyarakat.

Page 8: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Sewaktu melakukan Penelitian di Johar Baru

Page 9: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Ketiga, dapat semakin mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat merasa ada yang mengayomi dan melindungi mereka.

Keempat, dapat mendorong pejabat paling bawah beserta aparatnya untuk selalu bersama masyarakat.

Kelima, masyarakat menaruh harapan dan optimis menghadapi masa depan karena pemerintah bersama mereka.

Dengan demikian, dalam menghadapi suatu persoalan bisa dipahami, dimengerti dan dihayati akar permasalahannya sehingga mudah menemukan solusi (pemecahan). Sebagai contoh, di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat terdapat beberapa lokasi yang sangat padat dan kumuh. Karena itu, pemerintah terpanggil untuk memberdayakan mereka. Namun, mereka yang sejak lahir sampai besar berdomisili di kawasan yang padat dan kumuh itu, mungkin merasa tidak ada masalah yang luar biasa.

Page 10: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pemukiman Kumuh Di Tanah Tinggi

Page 11: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Walaupun begitu, pemerintah dan para akademisi yang tidak mengalami hidup dalam kawasan yang padat dan kumuh, merasa keadaan seperti itu sangat tidak layak, menyedihkan dan dianggap tidak manusiawi, sehingga muncul berbagai gagasan untuk memecahkannya.

Akan tetapi pemecahannya, mau tidak mau dan suka tidak suka harus melibatkan partisipasi melalu rembukan atau dialog untuk memahami apa maunya masyarakat supaya dikonfromikan.

Menghadapi masalah seperti diatas, diperlukan pencerahan, penyadaran, komunikasi dan dialog untuk menemukan jalan keluar.

Page 12: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Johar Baru masih Rawan Konflik Kawasan Johar Baru masih mengandung permasalahan

rawan konflik karena tingkat kepadatan penduduk, dan beberapa bagian sangat padat dan masih kumuh. Kemiskinan, pengangguran, kurang pendidikan, kerusakan akhlak, masalah papan dan sanitasi, belum lagi ada berita bahwa bandar narkoba beroperasi menyebabkan masyarakat temperamental. Masalah sedikit saja misalnya senggolan motor bisa memicu tawuran.

Kita bersyukur dalam setahun terakhir ini sudah tidak ada tawuran, walaupun rawan konflik masih sangat besar tapi berkat partisipasi semua pihak tidak berubah dan meledak menjadi tawuran.

Page 13: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Gubernur Jokowi berdialog dgn Warga di Perumahan Kumuh

Page 14: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Berbagai pembinaan dan pemberdayaan telah dilakukan seperti kegiatan yang dilakukan saat ini. Semuanya itu baik, namun yang sangat penting adalah penyelesaian akar masalah seperti dikemukakan di atas.

Penyelesaian masalah yang dihadapi masyarakat harus melibatkan masyarakat sebagai subyek, tidak hanya sebagai obyek.

Page 15: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Perlu Pembinaan Masyarakat

Page 16: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Penyelesaian Kampung Kumuh Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sesuai

visi dan misi keduanya ingin menyelesaikan masalah kampung kumuh, salah satunya Johar Baru.

Kumuhnya beberapa kawasan di Johar Baru tidak terlepas dari padatnya yang mendiami kawasan itu.

Dalam penelitian tawuran yang kami pernah lakukan di Johar Baru, setidaknya ada tiga tawaran penyelesaian masalah kepadatan penduduk di kawasan itu. Pertama, transmigrasi. Dari sekian banyak yang diwawancarainya, hanya satu orang bersedia transmigrasi, selebih menolak.

Kedua, relokasi penduduk ditempat lain. Tawaran ini tidak ada yang setuju.

Ketiga, kawasan itu dibangun Rusunamis (Rumah Susun untuk simiskin). Tawaran ketiga ini, belum semua bisa menerima.

Page 17: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Pembangunan RUSUN di Kampung Kumuh

Page 18: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Perlu Dialog Untuk menyelesaikan salah satu akar masalah di Johar

Baru ialah kepadatan dan kumuh, maka perlu dialog dan kampanye.

Dialog diperlukan untuk menyamakan pandangan dari masayarakat karena program Gubernur Jokowi dan Wakil Gubernur Ahok adalah membangun kampung kumuh.

Untuk mewujudkan program tersebut diperlukan dialog untuk menghadirkan partisipasi masyarakat Johar Baru. Partisipasi masyarakat merupakan unsur mutlak dalam pembangunan sebagai bagian dari upaya menjadikan masyarakat subyek dan obyek pembangunan.

Page 19: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Dialog Musni Umar dgn Kompas TV

Page 20: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Dialog dgn ANTV

Page 21: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Kesimpulan

Rawan konflik masih menghantui Jakarta sebagai ibukota negara Republik Indonesia.

Untuk menghapus rawan konflik tidak cukup kebulatan tekad seperti yang dilakukan para pelajar untuk berhenti tawuran.

Dalam rangka mengakhiri rawan konflik di DKI Jakarta khususnya di Johar Baru, telah dilakukan pembinaan dan pemberdayaan, tetapi untuk benar-benar bebas dari rawan konflik diperlukan dialog dan partisipasi masyarakat.

Page 22: Musni Umar: Pemberdayaan Masyarakat di Daerah Rawan Konflik Studi Kasus Johar Baru

Dialog dan partisipasi masyarakat harus dilanjutkan dengan memecahkan akar masalah yang dihadapi masyarakat. Penyelesaian akar masalah, berarti upaya mewujudkan Jakarta Baru.

Musni Umar adalah Sociologist and Researcher, Direktur Institute for Social mpowerment and Democracy (INSED).

Makalah singkat dipersiapkan untuk dipresentasikan dalam program pemberdayaan masyarakat rawan konflik, pada 6 Desember 2012 di Ciater, Subang, Jawa Barat.