moulding.docx

9
Molding Dalam proses Vacuum Forming, molding berfungsi untuk memberi bentuk cetakan ABS. Hasil cetakan proses vakum dipengaruhi bentuk molding. Molding terbuat dari bahan material triplek dan kayu. Alat yang digunakan untuk membuat molding vacuum forming adalah pensil, penggaris, dempul, pengeras dempul, gergaji, paku, dan palu. Material triplek yang digunakan didapatkan setelah melakukan bon bahan atau pemesanan di gudang material. Molding yang bisa digunakan untuk mencetak ABS dalam proses vakum memiliki karakteristik sebegai berikut: a. Bagian sisi dalam molding berbentuk rongga untuk proses hisap udara vakum. b. Terpadapat lubang-lubang kecil berdiameter 3mm pada muka contour dan sudut molding untuk jalan hisap udara dalam proses mesin vakum. Rongga bagian dalam molding

Upload: yuan-rido-anggarta

Post on 30-Sep-2015

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

MoldingDalam proses Vacuum Forming, molding berfungsi untuk memberi bentuk cetakan ABS. Hasil cetakan proses vakum dipengaruhi bentuk molding. Molding terbuat dari bahan material triplek dan kayu. Alat yang digunakan untuk membuat molding vacuum forming adalah pensil, penggaris, dempul, pengeras dempul, gergaji, paku, dan palu. Material triplek yang digunakan didapatkan setelah melakukan bon bahan atau pemesanan di gudang material. Molding yang bisa digunakan untuk mencetak ABS dalam proses vakum memiliki karakteristik sebegai berikut:a. Bagian sisi dalam molding berbentuk rongga untuk proses hisap udara vakum.

Rongga bagian dalam molding

b. Terpadapat lubang-lubang kecil berdiameter 3mm pada muka contour dan sudut molding untuk jalan hisap udara dalam proses mesin vakum.

Lubang hisap udara vakum

c. Bentuk molding sebisa mungkin harus tirus atau mengecil di bagian atas. Karena jika bentuk molding membesar dibagian atas, maka akan terjadi kesulitan dalam melepas ABS atau produk yang sudah tercetak.d. Molding yang dibuat dipastikan memiliki permukaan yang rata atau tidak bergelombang dan halus, karena permukaan molding mempengaruhi kualitas cetakan ABS.Untuk membuat molding, ada beberapa tahapan proses yang dikerjakan. Flowchart pembuatan molding adalah sebagai berikut:

Proses Marking(pengemalan)

2. Cutting(Pemotongan Material)5. Finishing Molding4. Proses Dempul3. Perakitan (Assembling)

Berikut adalah penjelasan setiap tahap proses pembuatan molding:1. Proses Marking (Pengemalan)Langkah pertama dalam proses pembuatan molding ini adalah menyiapakan dan memeriksa material triplek sebelum digunakan tidak boleh cacat atau rusak. Selanjutnya, seorang pelaksana terlebih dahulu melihat gambar desain serta ukuran molding yang sudah ditentukan. Langkah berikutnya, material triplek di ukur sesuai ukuran dan ditandai dengan pensil. Dalam proses pemberian tanda garis harus memperhatikan kesejajaran garis, ketegak lurusan garis, dan juga kesimetrisan. Dalam mengukur dan memberi tanda garis harus presisi sesuai ukuran sehingga sesuai dengan bentuk desain yang dikehendaki.

Tanda ukuran harus jelas

Setelah selesai pemberian garis mal, seorang pelaksana harus memeriksa hasil pengukuran pengemalan sehingga sesuai dengan gambar yang ditentukan.

Seorang pelaksana sedang memeriksa ukuran dan garis mal

2. Cutting (Pemotongan)Setelah selesai proses pengemalan, material triplek yang sudah ditandai dibawa ke bagian cutting untuk proses pemotongan. Proses pemotongan menggunakan gergaji tangan.

Potongan tidak bergelombang sesuai garis

Periksa hasil potongan, hilangkan bagian yang tajam

3. Perakitan(Assembly)Pada proses perakitan ini, potongan material triplex dirakit atau digabungkan menggunakan lem kayu dan paku.

Urutan pengerjaan perakitan ini sebagai berikut: Mengambil bahan yang telah dipotong sesuai ketentuan gambar. Mengoleskan lem kayu secara merata pada seluruh permukaan triplek yang akan direkatkan dan tunggu sampai triplek merekat sempurna. Memperkuat perakitan dengan paku. Ukuran dan jarak paku disesuaikan dengan ukuran dan tebal triplek. Supaya rakitan tersebut kuat, paku ditancapkan condong. Ujung dan kepala paku tidak boleh lebih tinggi dari permukaan triplek Memeriksa hasilnya, selanjutnya menuju Proses Dempul.

4. Proses Putty (Dempul)

Perhatikan arah pendempulan, usahakan pendempulan searahSetelah Molding dirakit, selanjutnya menuju proses dempul. Proses dempul ini bertujuan untuk menutup bagian sisi atau permukaan yang bergelombang sehingga menjadi rata dan rapi. Dempul dapat digunakan untuk membuat contour yang tidak dapat dibuat menggunakan triplek. Dempul dioleskan pada seluruh permukaan molding menggunakan kapi atau skrap. Setelah dempul selesai dioleskan, selanjutnya menunggu 1 jam hingga dempul mengering. Selanjutnya, melakukan pengamplasan dengan amplas nomer urut 3 sampai dengan 320. Cermati untuk pengamplasan sudut dan contour harus tercapai sesuai gambar yang ditentukan.

Tunggu sampai dempul kering 1jam baru diamplas

Pengamplasan dengan urutan amplas no 3 samapai 320

5. Finishing MoldingProses finishing adalah tahap akhir pembuatan molding. Pada tahap finishing ini, molding yang sudah selesai diamplas selanjutnya dilakukan proses bor atau drilling pada bagian tepi muka molding untuk lubang baut. Lubang baut disesuaikan dengan panjang pendeknya molding. Selanjutnya, membuat lubang-lubang kecil dengan 2mm sepanjang sudut muka contour dengan jarak lubang sesuai contour. Lubang kecil ini untuk jalan hisapan udara proses vakum. Tujuan pemberian lubang lubang pada sudut dan contour supaya cetakan dapat terbentuk sempurna mengikuti bentuk molding saat proses vakum. Setelah pengeboran lubang selesai, molding dibalik kemudian bagian dalam molding dibuat rongga untuk jalan udara vakum menuju lubang-lubang kecil yang digunakan untuk menghisap ABS. Langkah terakhir finishing ini adalah mengoleskan lem pada bagian tepi molding untuk menempelkan spon ati pada permukaan yang sudah di lem.

Molding ditata rapi di atas rak dan pada papan nama ditulis nama moldingSetelah molding selesai dibuat, selanjutnya molding dibawa ke bagian proses vakum forming untuk digunakan mencetak ABS. Molding diletakkan pada rak ( tempat molding) yang sudah disediakan di ruangan vacuum forming shop. Untuk memudahkan peletakan moulding, rak diberi nama sesuai model molding yang dibuat. Sehingga memudahkan seorang pelaksana pengerjaan vacuum forming untuk memakai molding yang akan digunakan mencetak produk.