mohammad hatta : dari pembuangan digul sampai … · i mohammad hatta : dari pembuangan digul...

92
i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : GAUDENSIUS JEHADIN BOSKO NIM : 111314004 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungnga

Post on 02-Jun-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

i

MOHAMMAD HATTA :

DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR

(1934-1950)

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

GAUDENSIUS JEHADIN BOSKO

NIM : 111314004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Makalah ini saya persembahkan untuk :

1. TuhanYesus Kristus yang selalu memberikan berkat dan kasihNya dalam

proses penulisan makalah ini.

2. Kedua orang tua Bapa Vitalis Bosko dan Mama Veronika Jerita yang selalu

memberikan dukungan dan doanya tiada henti. Jasa kalian sungguh saya

rasakan luar biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

v

MOTTO

Selesaikan apa yang sudah kita mulai.

(NN)

Hidup cuma sekali, hiduplah dengan berarti.

(Mohammad Hatta)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

vii

ABSTRAK

MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI

KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950)

Gaudensius Jehadin Bosko

Universitas Sanata Dharma

2017

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan dua permasalahan

pokok, yaitu: 1) Lattar belakang kehidupan Mohammad Hatta; 2) Peran Mohammad

Hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Penulisan makalah ini disusun dengan menggunakan metode sejarah yang

mencakup lima tahapan yaitu perumusan judul, pengumpulan sumber, verifikasi

(kritik sumber), interpretasi, dan penulisan sejarah. Penulisan ini menggunakan

pendekatan sosial, dan ditulis secara deskriptif analitis.

Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa, 1) Mohammad Hatta memiliki latar

belakang keluarga pesantren dari garis keturunan ayahnya sehingga mempengaruhi

karakter kepemimpinan beliau. Jiwa dagang Mohammad Hatta dipengaruhi oleh

keluarga ibunya yang merupakan pedagang sukses di Batuhampar. Mohammad Hatta

mulai muncul sebagai tokoh perjuangan Indonesia saat menempuh pendidikan di

Belanda. 2) Perjuangan Mohammad Hatta di Indonesia dimulai tahun 1932 setelah

kepulangannya dari Belanda. Ia bersama beberapa tokoh nasional seperti Soekarno

dan Sjahrir gencar melakukan perlawanan terhadap Belanda sehingga pada tahun

1935 sempat diasingkan ke Digul dan berbagai tempat pengasingan lainnya oleh

Belanda. Perjuangan Mohammad Hatta mendapatkan hasil ketika Indonesia

memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1945. Namun karena belum

mendapatkan pengakuan penuh dari Belanda, perjuangan Mohammad Hatta masih

terus berlanjut hingga tahun 1949 yang ditandai dengan pengakuan kedaulatan oleh

Belanda melalui Konferensi Meja Bundar (KMB).

Kata kunci : Mohammad Hatta, Digul, Konferensi Meja Bundar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

viii

ABSTRACT

MOHAMMAD HATTA : FROM DIGUL EXILE UNTIL ROUND TABLE

CONFERENCE (1934-1950)

Gaudensius Jehadin Bosko

Sanata Dharma University

2017

This paper aims to describe two key issues: 1) Mohammad Hatta's life

background; 2) Mohammad Hatta's struggle for Indonesian Inpedependence.

Term paper writing is organized by using the method of history that includes

five phases, namely title formulation, sources collection, verification (source

criticism), interpretation, and writing of history. This paper's writing process used

social-cultural approach, and written in a descriptive analytical model.

The results of this writing indicate, 1) Mohammad Hatta has a religious

family background from his father's bloodline, so that it affects Mohammad Hatta's

leadership character. Mohammad Hatta's enterprenurship was influenced by his

mother's family who was a successful merchant in Batuhampar. Mohammad Hatta

began his struggle for Indonesian independence while he was studying in

Netherlands. 2) The struggle of Mohammad Hatta in Indonesia was began in 1932

after his return from the Netherlands. Mohammad Hatta and some Indonesian

national figures such as Sukarno and Sjahrir with their vigorous resistance against

Netherlands. In 1935, Hatta was exiled to Digul and many places by the Netherlands.

The struggle bore fruits when Mohammad Hatta proclaimed Indonesia's

independence in 1945. But as yet obtained full recognition from the Netherlands,

Mohammad Hatta's struggle continues until 1949 which was marked by the

recognition by the Netherlands through the Round Table Conference.

Keyword : Mohammad Hatta, Digul, Round Table Conference.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih dan

bimbingaNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Mohammad Hatta :

Dari Pembuangan Digul Sampai Konfrensi Meja Bundar (1934-1950)” dengan baik

dan lancar. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan (S,Pd) program studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Saya Sadar bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak saya tidak dapat

menyelesaikan maklah ini.Untuk itu saya mengucapkan limpah terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Kegruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Kaprodi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan dorongan dan saran

dalam menulis makalah ini.

3. Drs. A. Kardiyat Wiharyanto M, M. selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing saya dalam penulisan makalah ini.

4. Semua dosen prodi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan saya begitu

banyak pengetahuan.

5. Perpustakaan Sanata Dharma yang sangat membantu menyediakan berbagai

literature sebagai sumber dalam menulis makalah ini.

6. Keluarga saya tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dukungannya.

7. Semua teman-teman dekat yang telah mendukung saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

x

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu

penulis dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran pembaca agar makalah

ini semakin baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Yogyakarta, 10 September 2017

Penulis,

Gaudensius Jehadin Bosko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

HALAMAN MOTO ................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................... vii

PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................................................ viii

ABSTRAK .................................................................................................................. ix

ABSTRACT ................................................................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 5

E. Sistematika Penulisan ................................................................................ 6

BAB II : LATAR BELAKANG KEHIDUPAN MOHAMMAD HATTA

A. Latar Belakang Keluarga Mohammad Hatta ............................................. 8

B. Latar Belakang Pendidikan Mohammad Hatta........................................ 11

BAB III : PERANAN MOHAMMAD HATTA DALAM PERJUANGAN

KEMERDEKAAN INDONESIA

A. Perjuangan Selama di Negara Belanda dan Eropa ................................. 26

B. Perjuangan Selama Masa Pergerakan di Jakarta ..................................... 30

C. Masa Pembuangan ................................................................................... 34

D. Selama Pendudukan Jepang .................................................................... 38

E. Mencapai Cita-Cita Kemerdekaan ........................................................... 41

F. Mempertahankan Kemerdekaan .............................................................. 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

xii

G. Konferensi Meja Bundar ......................................................................... 52

BAB IV : KESIMPULAN ...................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 62

LAMPIRAN

Silabus .......................................................................................................... 64

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi

bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada hari itu oleh

bapak pendiri bangsa Ir.Soekarno dan Drs.Mohammad Hatta yang mewakili

seluruh rakyat Indonesia. Kedua proklamator ini merupakan tokoh penting dalam

sejarah perjuangan kemerdekaan. Jika melihat kembali ke belakang tentang

bagaimana proses bangsa Indonesia akhirnya lepas dari penjajahan, tentu tidak

akan terlepas dari sosok Mohammad Hatta. Perjuangan beliau telah

menghantarkan bangsa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan.

Mohammad Hatta, biasa dikenal dengan nama Bung Hatta, lahir pada

tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung

Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad

Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Lingkungan keluarga yang

berlatar pesantren dan pedagang telah membuat Hatta tumbuh menjadi sosok

yang sangat mendalami agama dan maslah-masalah ekonomi. Hatta menjalani

pendidikan dasar di Bukittinggi. Ia melanjutkan kelas 5 di ELS (Europeesche

Lagere School) Padang, yaitu sekolah dasar untuk kulit putih, hingga kelas 7.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs,

sekarang SMP) di Padang. Setelah lulus dari MULO, Hatta melanjutkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

2

pendidikan di Prins Hendrik School, sebuah sekolah dagang menengah di Jakarta.

Di samping belajar ilmu-ilmu umum, Hatta juga belajar ilmu Agama. Hal inilah

yang membuat Hatta sangat disiplin dalam menjaga ibadah, akhlak, dan

moralnya. Ia juga dikenal sangat tepat waktu dan sangat menjaga pergaulannya.

Sejak bersekolah di MULO Hatta telah banyak terlibat dalam pergerakan

pemuda. Salah satunya adalah JBS (Jong Sumatranen Bond), sebuah

perkumpulan pemuda Sumatera. Di sana ia menjabat sebagai bendahara di

kepengurusan pusat. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang bendahara, ia

tidak pernah lalai dan sangat menghargai waktu. Baginya, membuang waktu sama

saja dengan membuang kesempatan untuk berproduksi. Suatu ketika Hatta pernah

menolak bertemu dengan teman yang datang terlambat, saat berjanji akan bertemu

dengannya. Karena hal ini, banyak koleganya yang menganggap dirinya

sombong.

Hatta muncul sebagai pemimpin melalui kemampuan beroganisasi,

dorongan, pemikiran yang kreatif, dan tulisan-tulisannya yang profokatif. Ia

adalah seorang pribumi yang aktif menyuarakan kemerdekaan melalui pergerakan

nasional.1 Sebagai ketua organisasi Perhimpunan Indonesia, Hatta merealisasikan

gagasannya untuk mengawal Indonesia menuju kemerdekaan. Bahkan, ia pernah

berkata tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Bukti bahwa Hatta

sangat mencintai bangsanya daripada dirinya sendiri. Hatta memandang

1 Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1991.

hlm. xvii.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

3

kemerdekaan bukan hanya simbol kemegahan bangsa, tetapi juga untuk

kemanusiaan dan peradaban.

Ia banyak memberi kritik terhadap pergerakan nasional di Indonesia yang

dianggapnya tidak mencerminkan kepribadian bangsa. Hatta pernah mengkritik

Soekarno karena dianggap tidak konsisten dalam menjalankan tuntutan

nonkooperasi dengan Belanda. Pada saat itu, Hatta marah besar karena Soekarno

mengirimkan surat yang berisi penyesalannya kepada pemerintah Belanda.

Soekarno menulis akan berhenti melakukan pergerakan politik yang menentang

pemerintah. Ia juga menulis akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Hatta

mengecam tindakan Soekarno ini dengan menulis “Tragedie Soekarno” dalam

Daulat Ra’jat edisi 30 November 1933.

Hatta sangat menekankan pergerakan nasional yang disertai kesadaran,

bukan asal beramai-ramai mendendangkannya. Hatta selalu memikirkan solusi

sebuah masalah secara mendalam. Baginya, setiap keputusan yang diambil harus

melalui pertimbangan yang matang. Ia selalu memperhatikan berbagai aspek yang

berpengaruh dalam masalah. Memang dalam hal ini, Hatta lebih rasional

dibandingkan Soekarno yang dinilai emosional.

Saat menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Soekarno, hubungan di

antara keduanya terjalin sangat baik. Tidak ada yang tahu mengapa kedua tokoh

ini menjadi begitu akrab dan mesra. Setiap keputusan selalu mereka tetapkan

berdua. Sangat jarang terlihat perselisihan paham pada masa ini. Padahal, pada

masa-masa pergerakan nasional Hatta sering berbeda pendapat dengan Soekarno.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

4

Bahkan, tidak jarang timbul konflik di antara keduanya. Hatta lebih berhati-hati

dalam mengambil keputusan. Meskipun begitu Hatta selalu bersikap tegas dalam

mempertahankan keputusannya. Ia tidak gegabah, tetapi berani dan konsisten.

Peristiwa Proklamasi merupakan puncak dari perjuangan bangsa Indonesia

untuk mencapai kemerdekaan. Hatta menjadi salah satu tokoh penting karena

terlibat dalam penyusunan konsep proklamasi serta penandatangan teks

proklamasi bersama Soekarno. Sebagai seorang penganut islam, pemikiran Hatta

berbeda dengan tokoh-tokoh lain mengenai tujuh kata-kata awal pembukaan

undang-undang dasar yang memuat tentang syariat islam. Ia dengan tegas

menolak rumusan tersebut karena dianggap mengesampingkan agama lain di

Indonesia. Ia berpendapat bahwa jika rumusan itu tetap dimasukkan dalam

undang-undang hanya akan membuat daerah Indonesia timur melepaskan diri dari

Indonesia.

Hatta dan Soekarno bagaikan dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan.

Kerja sama keduanya sebagai presiden dan wakil presiden membuat mereka

dijuluki dwitunggal. Sifat dan jalan pikiran keduanya pun saling melengkapi.

Soekarno dikenal sebagai sosok yang mampu menguasai rakyat, membakar

semangat mereka, seakan mengarahkan mereka ke mana saja. Sebaliknya, Hatta

mampu menguasai diri dalam keadaan apapun, yang banyak berpikir dengan

tenang dan dalam, memperhatikan sesuatu kejadian atau perkembangan dengan

cermat, dan bila sudah mengambil keputusan, keputusannya itu tetap ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

5

pertahankan.2 Hatta juga dikenal dengan kemampuannya dalam urusan diplomasi,

sehingga saat Indonesia dihadapkan dalam situasi perang kemerdekaan dengan

Belanda, Hatta tampil sebagai diplomat ulung dalam beberapa perundingan

dengan Belanda. Puncaknya adalah saat Hatta dipercayakan menjadi ketua

delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang kehidupan Mohammad Hatta hingga menjadi salah

satu tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia?

2. Bagaimana peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Mohammad Hatta.

2. Mendeskripsikan peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia.

D. Manfaat Penulisan

Manfaat dari tulisan makalah ini adalah :

1. Bagi Penulis

Makalah ini memberikan pengetahuan yang lebih mendalam kepada

penulis mengenai peran hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia . Hal

ini sekiranya dapat bermanfaat bagi penulis sebagai guru sejarah dikemudian

2 Deliar Neor, Biografi Politik Bung Hatta, Jakarta : LP3ES, 1990, hlm. 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

6

hari saat menjelaskan kepada siswa tentang peran Mohammad Hatta dalam

perjuangan kemerdekaan Indonesia.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penulisan makalah ini adalah salah satu perwujudan Tri Darma

Perguruan tinggi, yakni Dharma bidang penelitian. Kiranya makalah ini

menjadi tambahan pengetahuan pustaka pendidikan sejarah dan universitas

mengenai peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

3. Bagi Prodi Pendidikan Sejarah

Makalah ini diharapkan mampu menarik minat mahasiswa Prodi

Pendidikan Sejarah untuk mempelajari lebih dalam mengenai peran

Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Hal ini

bertujuan untuk menambah wawasan pengetahuan sejarah para mahasiswa

Prodi Pendidikan sejarah

E. Sistematika Penulisan

Makalah yang berjudul “MOHAMMAD HATTA : DARI

PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-

1950)” memiliki sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I : Membahas tentang latar belakang mengapa judul ini diangkat,

rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan, manfaat dan

sistematika penulisannya.

Bab II : Memabahas tentang latar belakang kehidupan Mohammad Hatta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

7

Bab III : Membahas tentang peran Mohammad Hatta dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia.

BAB IV : Berisi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

8

BAB II

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN MOHAMMAD HATTA

A. Latar Belakang Keluarga Mohammad Hatta

Mohammad Athar atau yang populer dikenal dengan nama Mohammad

Hatta lahir di Batu Hampar, Bukit Tinggi pada 12 Agustus 1902. Nama

Mohammad Hatta berasal dari Muhammad Athar yang diambil dari nama lengkap

seorang tokoh Muslim, yaitu Muhammad Ata-Ilah Al-Sakandari, pengarang kitab

Al-Hikmah. Hatta juga mempunyai nama panggilan, dan Orang-orang di

Bukitinggi biasa memanggil dengan nama Athar.3 Keluarga Hatta adalah

keluarga yang cukup terpandang di Batu Hampar. Ayahnya, Haji Muhammad

Djamil adalah putra Syekh Abdulrahman, sedangkan ibunya, Siti Salehah adalah

putri dari Ilysah gelar Bagindo Marah dan Aminah, keduanya juga memiliki

panggilan Khas dari Mohammad Hatta yaitu Pak Gaek dan Mak Gaek. Hatta

adalah anak bungsu dari dua bersaudara, kakanya bernama Rafiah.

Keluarga besar ayah Hatta sebagain besar adalah ulama. Kakeknya, Syaikh

Abdurrahman adalah seorang ulama besar, pemilik pesantren dan pengasuh

tarikat Naqsabandiyah di Batu Hampar, Payakumbuh. Tetapi beda dengan ayah

Hatta, Mohammad Djamil tidak mengikuti jejak ayahnya Syaikh Abdurrahman

menjadi ulama, melainkan mengikuti jejak orang tua ibu Hatta yang bergelut di

dunia perdagangan. Walaupun Mohammad Djamil tidak melanjutkan jejak

3 Alfarisi Salman, Mohammad Hatta Biografi Singkat 1902-1980. Jogjakarta: Garasi, 2010, hlm. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

9

ayahnya menjadi ulama, namun dalam dirinya pengaruh agama tidak bisa lepas

dari dirinya karena memang sejak kecil ayah Hatta sudah dididik agama, baik

ibadah maupun perilakunya, dengan sangat disiplin.

Keluarga Hatta dari pihak ibu merupakan keluarga pengusaha yang berhasil,

terlibat dalam berbagai perusahaan, termasuk ekspor kayu, bisnis angkutan, dan

kontrak pos dengan pemerintah Belanda.4 Kakeknya bernama Ilyas gelar Bagindo

Marah, yang biasa dipanggil dengan nama Pak Gaek oleh Hatta. Pak Gaek adalah

seorang pedagang besar, sampai ke Sawahlunto dan Lubuk Sikaping. Beberapa

paman Hatta juga menjadi pengusaha besar di Jakarta, di daerah Senen. Pada saat

Hatta berumur 8 bulan, ayahnya meninggal dunia diusia 30 tahun sehingga Hatta

tidak terlalu begitu mengenal sosok ayahnya. Tetapi menurut cerita orang,

termasuk ibunya, Hatta sangat mirip dengan sosok ayahnya.5 Ibu Hatta juga

mengatakan bahwa “Hatta potret hidup dari ayahnya.” Setelah lama suaminya

meninggal dunia, ibu Hatta Siti Salehah bertemu dengan Haji Ning, beliau adalah

seorang pedagang dari Palembang. Tidak lama kemudian akhirnya ibu Hatta

menikah lagi yang kedua kalinya dengan Haji Ning.

Keluarga Hatta pada waktu itu tinggal dalam satu rumah bertingkat.

Sebelum adik-adik Hatta lahir, seisi rumah terdiri dari buyut Hatta yang dipanggil

nenek, Pak Gaek dan Nenek Hatta Aminah, ibu Hatta, ayah tiri Hatta, pamannya

yang dipanggil Mak Alieh dan istrinya, paman Hatta yang paling muda Idris,

4 Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1991.

hlm.7. 5 Deliar Neor, Biografi Politik Bung Hatta, Jakarta : LP3ES, 1990, hlm. 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

10

kakak Hatta Rafiah dan Hatta sendiri. Rumah itu cukup luas bagi keluarga Hatta

dan juga masih ada tempat bagi pelayan dan pembantu rumah tangga yang tinggal

di dalamnya. Pelayan pada waktu itu bukanlah pelayan yang biasa didapati pada

masa sekarang, melainkan anak-anak orang yang diserahkan kepada keluarga

Hatta untuk dididik dalam mengurus rumah tangga dan diperlakukan sebagai

anggota keluarga.

Setelah adik-adik Hatta lahir, empat orang jumlahnya, dan paman Hatta juga

memiliki dua orang anak, Pak Gaek mendirikan rumah baru sederet letaknya

untuk ibu dan paman-paman Hatta serta untuk anak-anak beliau yang berjumlah

tiga. Tanah tempat pendirian tiga rumah itu kepunyaan Mak Alieh, untuk

cucunya, masih ada ada lagi rumah “usang”. Sampai berumur lima tahun lebih

Hatta menyangka bahwa Haji Ning adalah Ayahnya. Beliau memperlakukan

Hatta begitu baik sehingga Hatta tak menduga Haji Ning ayah tirinya. Setelah

adik-adik Hatta lahir, ayah tiri Hatta tak sedikitpun berubah sikapnya terhadap

Hatta. Dari keturunan ayah kandung Hatta hanya dua orang anak saja yang

dilahirkan , yaitu Mohammad Hatta sendiri dan kakak perempuannya Rafiah.

Umur Hatta dan kakaknya cuma selisih dua tahun. Setelah ibunya menikah

dengan Haji Ning, pernikahan mereka melahirkan empat anak dan semuanya

perempuan, sehingga Hatta memiliki lima saudara perempuan dan beliau

merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga.

Pengalaman sebagai anak laki-laki satu-satunya sudah menjadikan Hatta

sebagai tumpahan kasih sayang, perhatian dan anak yang paling diberi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

11

pengawasan yang ketat oleh keluarga ibunya, yang sudah terbukti membentuk

Hatta sebagai seorang anak yang taat, teratur dan berdisiplin. Latar keluarga

ibunya yang kehidupannya berkecimpung sebagai pedagang, serta bertahun-tahun

tinggal bersama ayah tirinya yang juga sebagai pedagang, telah mempengaruhi

minat Hatta terhadap masalah-masalah ekonomi, sedangkan dari latar belakang

ayahnya yang pemuka agama Islam, telah meninggalkan dasar-dasar pemahaman

agama yang kuat dalam diri Hatta. Tidak mengherankan jika kelak nanti Hatta

tumbuh menjadi pemeluk Islam yang kuat tapi rasional, sekaligus sarjana

ekonomi yang disegani.6

B. Latar Belakang Pendidikan Mohammad Hatta

Untuk masalah pendidikan, tampaknya Hatta sudah dipersiapkan oleh

keluarganya tentang pendidikannya kelak. Saat masih berusia lima tahun, Hatta

dipersiapkan untuk masuk di sekolah rakyat, tetapi setelah Hatta mendaftarkan di

sekolah rakyat, Hatta belum bisa diterima karena umurnya belum mencapai enam

tahun. Karena pada waktu itu tidak mudah untuk masuk sekolah. Contohnya di

sekolah rakyat, kepala sekolah memberikan peraturan, untuk mengetahui siswa

sudah enam tahun, siswa harus bisa menjangkau pucuk telinga kiri dengan tangan

kanan melalui kepala. Karena Pak Gaek ingin sekali Hatta sekolah, akhirnya

Hatta dimasukan ke sekolah privat milik Tuan Ledeboer. Hatta diajarrkan

membaca dan menulis oleh anak perempuan Tuan Lederboer yang sudah tamat

6 Zulfikri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Pemikiran Politik Bung Hatta. Jakarta, Kompas, 2010, hlm. 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

12

sekolah Belanda. Setelah selesai menamatkan pendidikan di sekolah privat

Belanda selama tujuh bulan, khususnya untuk memacu kemampuan Hatta dalam

membaca dan menulis, akhirnya Hatta baru diterima belajar di sekolah rakyat

yang letaknya di Bukitinggi.

Selain menerima pendidikan di sekolah, Hatta juga belajar mengaji setiap

malam sehabis magrib. Hatta belajar mengaji di surau Syekh Mohammad Jamil

Jambek bersama teman-teman sebayanya. Pengajian di surau, ditekankan pada

penguasaan bacaan yang mencakup ketepatan mengucapkan huruf-huruf, atau

panjang pendek (tajwid), dengungan dan irama. Hatta cepat dalam mengenal dan

menghapal huruf-huruf arab, dan cepat pandai membaca Juz Amma. Tetapi Hatta

mengakui dia lemah dalam menguasai irama, padahal sudah berulang kali Hatta

diajarkan tapi selalu salah. Bagaimanapun pelajaran mengaji mampu memupuk

semangat keagamaan dan kekeluargaan.7 Setelah Hatta mengenyam pendidikan

selama enam sampai tujuh bulan lamanya, ada kabar baik dari Pak Gaek, dia

diberi pesan dari guru Thaib di sekolah rakyat, bahwa di kelas satu masih banyak

tempat yang kosong. Umur Hatta juga sudah mencapai enam tahun dan dia sudah

diperbolehkan untuk masuk sekolah. Selama belajar di sekolah Belanda Hatta

sudah bisa membaca dan menulis, maka dari itu Hatta sudah mempunyai modal

untuk masuk di sekolah rakyat. Selama belajar di kelas satu, Hatta hanya

membutuhkan waktu sekitar empat bulan saja. Karena selama empat bulan Hatta

7 Zulfikri Suleman, Demokrasi Untuk Indonesia, Pemikiran Politik Bung Hatta. Jakarta, Kompas, 2010, hlm. 63-

64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

13

selalu mendapatkan nilai yang bagus, Hatta langsung naik ke kelas dua, satu kelas

dengan kakak satu-satunya Rafiah. Hatta benar-benar memafaatkan waktunya

untuk belajar, setelah selesai mengikuti sekolah rakyat di pagi hari, sore harinya

Hatta melanjutkan belajar berbahasa Belanda dengan seorang guru sekolah

Belanda milik Tuan Janzen. Dalam hal berhitung, Hatta memang selalu

terbelakang saat waktu di kelas, sebab sewaktu di rumah Hatta tak pernah

mempelajarinya. Tetapi, berkat bantuan kakaknya, ketinggalan itu dapat dikejar

Hatta. Hatta mulai tercengang ketika dia mulai duduk di kelas tiga, karena di

antara kawan-kawannya ada yang sudah berumur 16 tahun dan sudah ikut

bermain sepakbola dengan orang yang lebih dewasa. Hanya ada empat atau lima

orang, selain Hatta dan kakaknya, yang berumur 10 tahun. Hal ini telah

menunjukan betapa rendahnya penghargaan orang pada waktu itu terhadap

sekolah pemerintah. Selama dua tahun Hatta belajar di sekolah rakyat, sampai

pertengahan kelas tiga. Hatta pindah ke sekolah Belanda dan diterima di kelas

dua, sesuai dengan tingkat pengetahuannya dalam bahasa Belanda. Awalnya

Hatta enggan pindah ke sekolah Belanda, karena dia takut kehilangan teman-

teman sepermainan di sekolah, yang semuanya adalah anak-anak bangsa sendiri.

Tetapi dengan bujukan dari keluarga dan gurunya akhirnya Hatta pindah ke

sekolah Belanda.

Setahun sesudah hal itu, saat Hatta duduk di kelas tiga, Pak Gaek akan

menjalankan ibadah Haji ke Mekkah dan Hatta akan dibawa menurut rencana

yang sudah lama ditetapkan, tetapi beberapa minggu sebelum keberangkatan Pak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

14

Gaek ke Mekkah, ada desakan dari ibu dan pamanya, supaya jangan Hatta yang

ikut ke Mekkah, melaikan pamannya yang bungsu, Idris, karena Hatta dianggap

belum cukup umurnya untuk pergi ke Mekkah, sedangkan pengajian AL- Quran

juga belum tamat. Menurut pamannya lebih baik Hatta tamat sekolah terlebih

dahulu. Sesudah khatam Quran, Hatta mulai mengaji Nahu dengan mengerti

sedikit-sedikit bahasa Arab, barulah pergi ke Mekkah dan kemudian ke Kairo.

Alasan tersebut akhirnya bisa diterima oleh Pak Gaek dan ia berangkat ke

Mekkah dengan Idris, paman Hatta.8

Memasuki tahun ketiga, Hatta dipindahkan ke sekolah dasar tujuh tahun

khusus untuk anak-anak Belanda, ELS (Europese lagere School, sekolah dasar

untuk orang kulit putih), di Bukitinggi. Tidak lama sekolah di ELS, memasuki

kelas lima pada pertengahan tahun 1913, Hatta pindah ke sekolah ELS di Padang.

Penyebab Hatta pindah sekolah ke ELS di Padang yaitu, tiga bulan sebelum libur

panjang murid-murid kelas empat yang bermaksud akan menempuh kemudian

ujian masuk HBS (Hogere Burger Scool,setara sekolah menngah atas) boleh

mengambil pelajaran privat dalam bahasa Perancis. Pelajaran itu diberikan oleh

seorang guru sekolah Belanda pada sore hari, tiga kali seminggu. Kebetulan pada

waktu itu Pak Gaek sudah memperoleh persetujuan dari tuan Chevalier, seorang

komisi pos, bahwa ia akan mengajarkan bahasa Inggris kepada Hatta. Menurut

Pak Gaek, bahasa Inggris lebih penting dan lebih perlu daripada bahasa Prancis

8 Taufik Abdullah, Mohhamad Hatta, Untuk Negriku, Bukittinggi-Rotterdam Lewat Betawi. Jakarta, Kompas,

2010, hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

15

sebab bahasa perniagaan. Maka dari itu Hatta tidak jadi mengikuti pelajaran

bahasa Prancis.

Setelah tiga bulan Hatta belajar bahasa Inggris, tuan Chevalier dipindahkan

kerja ke Batavia. Pindah belajar bahasa Perancis, Hatta sudah ketinggalan tiga

bulan. Maka, diputuskan oleh orang tua Hatta untuk pindah sekolah ke Padang

sesudah masa liburan. Setelah ke padang, ada sekolah Belanda pertama yang

mengajarkan bahasa Perancis sebagai mata pelajaran kelas lima. Pak Gaek

akhirnya mengusahakan supaya Hatta bisa masuk dikleas lima. Selama Hatta

bersekolah di situ dari kelas lima sampai kelas enam hanya ada tiga anak orang

Indonesia yang satu kelas dengan Hatta, di sekolah ini cuma ada tujuh anak orang

Indonesia. Kebanyakan anak-anak Indonesia yang boleh masuk di sekolah

Belanda diterima pada sekolah Belanda kedua yang sederajat dengan sekolah-

sekolah Belanda lainya seluruh Sumatera.

Selama di Padang Hatta tinggal bersama Pak Gaek, karena sejak beliau

pulang dari Mekkah dan urusan pekerjaannya lebih banyak di Padang dari pada di

Bukitinggi, beliau juga mendirikan rumah tangganya yang kedua. Hatta tidak

suka dengan kelakuan pak Gaek, yang menikah lagi dengan orang lain, sedangkan

umurnya sudah lebih dari 50 tahun. Dua tahun Hatta menetap bersama Pak Gaek

dan istri mudanya, Hatta dipindahkan ke rumah ayah tirinya, Haji Ning, karena

rumahnya lebih dekat dengan sekolah Hatta.

Selama hidup di padang Hatta juga meluangkan waktunya berkumpul

dengan teman-temannya dan bergabung dalam suatu klub sepak bola pribumi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

16

Setelah pada awalanya menjadi anggota biasa, akhirnya Hatta dipilih sebagai

bendahara, lalu juga menjadi sekertaris di klub tersebut. Hatta memang

mengetahui kegiatan seperti itu, disamping untuk memuaskan hobinya, sebagai

proses pembelajaran dalam kehidupan berorganisasi dan bekerja dalam kelompok

untuk kepentingan bersama. Meskipun asik dalam kegiatan bermainnya, Hatta

tidak pernah mengabaikan sekolahnya. Kedua hal ini dapat di lakukan, karena

Hatta sudah terbiasa hidup berdisiplin.

Pada pertengahan tahun 1916 Hatta berhasil menyelesaikan pendidikan

dasarnya di ELS Padang. Hattta lulus sekloha dasar dengan nilai yang cukup

baikuntuk bisa langsung melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) atau SMA

di Batavia, ibukota kolonial di Jawa9. Tetapi, pada kenyataannya Hatta tidak

diperbolehkan oleh ibunya sekolah di HBS di Batavia karena Hatta dianggap

umurnya masih terlalu muda. Setelah melalui kekecewaan, akhirnya Hatta

mematuhi saran ibunya dan memilih melanjutan pendidikannya di MULO (Meer

Uitgebreid Lager Orderwijs : Pendidikan Dasar Lebih Lanjut) Padang. Dalam

benak Hatta keinginan melanjutkan ke HBS masih ada, Hatta berkeinginan

setelah lulus di MULO Hatta akan melanjutkan ke HBS. Hatta juga merasa berat

berbuat seperti itu, sebab Hatta akan rugi setahun.

Waktu Hatta masuk ke MULO di Padang, sudah banyak anak-anak

Indonesia yang bersekolah di MULO. Sekolah itu terbuka bagi murid-murid yang

9 Marvis Rose , Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1991. hlm.13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

17

datang dari sekolah Belanda dua dan yang berasal dari HIS. Mereka diterima dan

dibebaskan dari pelajaran bahasa Perancis. Sebelum itu, hanya murid-murid

sekolah Belanda pertama yang dapat melanjutkan pelajarannya di sekolah

MULO. Sejak dua tahun terbuka kesempatan bagi murid-murid tamatan HIS

untuk masuk sekolah MULO, tetapi dengan melalui voorklas, kelas permulaan

dua tahun lamanya. Fokus pelajaran pada kelas permulaan terletak pada pelajaran

bahasa Belanda sekali pun mata pelajaran yang lain tidak diabaikan.

Murid-murid dari sekolah Belanda pertama dimasukan ke kelas IA, di mana

pelajaran bahasa Perancis diajarkan sebagai sambungan pelajaran yang telah

diperoleh di sekolah Belanda pertama. Murid-murid yang datang dari sekolah

Belanda kedua, yang tidak mengikuti pelajaran bahasa Perancis, ditempatkan di

kelas IB. Pada pertengahan tahun 1918, datang keputusan pemeritah bahwa mulai

dengan tahun pelajaran 1918/1919 murid MULO di Padang akan diberi

kesempatan mengikuti pelajaran agama satu jam seminggu menurut agamanya

masing-masing. Unutk yang beragama Islam akan diajarkan oleh Haji Abdul

Ahmad, murid-murid yang beragama Protestan dari seorang domine, dan bagi

murid-murid yang beragama Katolik akan diajarkan oleh seorang pastor.

Sejak Hatta duduk di kelas dua MULO, perhatiannya terhadap masalah-

masalah di luar pelajaran sekolah bertambah besar. Sejak Sarikat Usaha

memperjuangkan agama di sekolah MULO, Hatta sudah berhubungan dengan

perkumpulan tersebut. Terutama dengan sekretarisnya, Engku Taher Marah

Sutan, seorang idealis yang giat berkerja dengan tidak kenal lelah. Kalau tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

18

ada dia, Sarikat Usaha tidak menjadi pusat pertemuan orang-orang terkemuka

serta kaum cerdik pandai di Padang. Hampir setiap hari Hatta datang ke

perkumpulan Sarikat Usaha untuk mengasah otaknya dengan masalah-masalah

yang tidak diajarkan di MULO. Masa-masa di MULO juga menjadi periode yang

penting saat kesadaran politiknya sebagai anak bangsa mulai tumbuh dan

berkembang.10

Pada bulan Mei 1919 Hatta lulus dalam ujian MULO dan terbukalah jalan

bagi Hatta unutk melanjutkan sekolahnya di Batavia. Tetapi, ada saja yang

menganjurkan Hatta untuk meneruskan bersama Alimudin dan Kalimalikul Adil.

Alimudin tiga tahun lebih dahulu dari Hatta tamat dari sekolah MULO,

Kalimalikul Adil setahun lebih dahulu. Kedua-duanya tekenal sebagai murid yang

pintar. Tetapi, Hatta memilih Prins Hendrik School (PHS), Sekolah Dagang

Menengah lima tahun. Pada pertengahan Juni 1919 Hatta pergi ke Batavia.

Setelah dua hari berada di Batavia, Hatta mulai mendaftar ke sekolah PHS (Prins

Hendrik School) untuk mendaftarkan dirinya sebagai murid, bagi sekolah

dagangnya.

Setelah satu minggu duduk di bangku PHS kelas satu bagian dagang, Hatta

merasakan perbedaan cara guru mengajarkan di PHS dan di MULO. Waktu

sekolah di MULO pelajaran itu seperti dituangkan oleh guru ke otak murid,

sedangkan di PHS lebih banyak disuruh menangkap apa yang diutarakan guru

berdasarkan pada buku pelajaran. Guru memperingatkan supaya bagian yang akan

10 Arif Zulkifli dkk, Mohammad Hatta, "Jejak yang Melampaui Jaman", Jakarta: Tempo. 2010. hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

19

diterangkan itu terlebih dahulu di baca di rumah, sebelum guru menerangkan di

sekolah.

Setelah lama menempuh pendidikan di PHS, pada bulan Mei 1921 Hatta

berhasil menamatkan sekolahnya di PHS, bahkan memperoleh rang king tiga.

Ada 21 orang lulus dan 3 orang lainya tidak lulus. Dengan demikian cita-cita

Hatta untuk melanjutkan sekolah ke negeri Belanda tampaknya akan menjadi

kenyataan. Tetapi, secara kebetulan Mak Etek Ayub yang sejak semula sudah

berjanji akan membiayai pendidikannya ke Rotterdam mengalami kebangkrutan

dalam usaha dagangnya, bahkan Mak Etek Ayub sempat masuk penjara. Disisi

lain Hatta juga tergoda untuk mengisi lapangan kerja yang waktu itu terbuka luas

dan dengan gaji yang menggiurkan untuk tamatan sekolah menengah. Dua hal itu

yang membuat Hatta ragu-ragu untuk melanjutkan pendidikannya ke Rotterdam.

Setelah mendengar nasihat dan dukungan dari mantan gurunya di PHS, Dr. De

Kock, juga dari Mak Etek Ayub sendiri dan jaminan akan memperoleh beasiswa

dari Van Deventer Stichting, akhirnya Hatta memutuskan untuk tetap berangkat

ke Negeri Belanda.11

Pada 3 Agustus 1921 Hatta berangkat ke Negeri Belanda saat Hatta berumur

19 tahun. Pada tanggal 5 September 1921 Hatta sampai di Belanda dan langsung

merapat ke Rotterdam. Hatta memang akan mendaftarkan diri di Sekolah Tinggi

Dagang (Handels Hoge School) di kota itu. Proses pendaftaran, persiapan kuliah,

dan terutama, penyesuaian fisik dan mental dengan suatu kehiduapam masyarakat

11 Mohammad Hatta, Demokrasi Kita. Jakarta: Idayu Press, 1966, hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

20

Eropa dilaluinya dengan lancar. Pengalaman bergaul dengan keluarga Belanda

sejak masa kecil di Bukitinggi sampai pendidikan menengah di Padang dan

Batavia agaknya telah menyiapkan Hatta untuk menjalani suasana kehidupan

masyarakat Barat tanpa kejutan budaya yang berarti. Hatta bahkan mampu

memahami budaya dan peradaban Barat dengan lebih baik dan menyerap segi

positif dari budaya dan peradaban Barat seperti berfikir rasional, kerapian dan

berpakaian, tertib dan disiplin terhadap waktu.

Hari selasa ketiga bulan September, sehari sesudah Hatta diterima menjadi

mahasiswa, dari segala mata pelajaran ada yang diwajibkan, ada yang fakultatif,

ada yang tambahan saja untuk meluaskan pandangan. Hatta pun tertarik kepada

kuliah tambahan, kuliah tentang Tata Negara yang diajarkan oleh Profesor

Oppenheim, yang menjadi ketua perkumpulan otonomi untuk Hindia Belanda.

Beliau mulanya adalah Guru Besar Tata Negara di Leiden dan Guru Besar Luar

Biasa untuk ilmu itu di Rotterdam.

Beberapa tahun sebelum Hatta sampai di Rotterdam, ia sudah

mengundurkan diri sebagai guru besar karena umurnya sudah 70 tahun. Atas

permintaan banyak mahasiswa, kuliahnya di Rotterdam diteruskan dengan nama “

Ceramah Profesor Oppenheim” tentang Ilmu Tata Negara. Caranya membrikan

kuliah sangatlah menarik. Sayangnya Profesor Oppenheim menghentikan

kuliahnya pada akhir tahun pelajaran 1921-1922 karena umurnya sudah genap 76

tahun, hanya setahun saja Hatta mengikuti perkuliahannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

21

Kuliah yang sangat menarik pula ialah kuliah Profesor F. De Vries. Ia

mengajarkan pokok-pokok Ilmu Ekonomi, yang disebut waktu itu “Ekonomi

Teoretika”. Logikanya, suasana kalimatnya begitu menarik perhatian sehingga

mata pelajaran yang diberikannya itu dipandang di Rotterdam sebagai pusat Ilmu

Ekonomi. Ia mengajarkan Ekonomi Teoretika tidak saja pada pendidikan

kandidat, tetapi juga pada pendidikan doktoral. Empat atau lima tahun berturut-

turut ia mendidik seorang mahasiswa ekonomi, sebelum mencapai tingkat

doktorandus. Setiap tahun kuliahnya diperbaikinya, susunan kata-katanya dan

cara memecahkan masalahnya.

Pada waktu itu pelajaran kandidat ekonomi dibagi dua golongan. Golongan

yang pertama yaitu pendidikan biasa dan umum. Bagian kedua disebut

pendidikan Ekonomi Kolonial. Untuk bagian ini, mahasiswa dibebaskan dari

mengikuti kuliah Sejarah Ekonomi dan beberapa bagian dari Organisasi Ekonomi.

sebagai gantinya, mahasiswa yang mengikuti pelajaran Ekonomi Kolonial wajib

mempelajari lima mata pelajaran sepesial yang berhubungan dengan Hindia

Belanda, yaitu Ekonomi Kolonial, Politik Kolonial, Etnologi, Pengetahuan

Barang, Teknologi dan Kimianya, serta Bahasa Melayu.

Untuk pelajaran Ekonomi Kolonial diajarkan oleh Lektor Gonggrijp.

Sebelum diangkat menjadi lektor untuk mata pelajaran tersebut, ia mengajar

sebagai kontrolir di Hindia Belanda. Dalam jabatan itu, ia mempelajari masalah-

masalah ekonomi Hindia Belanda, yang dianggapnya berlainan dasar dan

coraknya dari ekonomi benua Barat. Waktu pulang perlop ke negeri Belanda ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

22

menguraikan di beberapa tempat pendapatnya tentang ekonomi kolonial, sambil

mengikuti beberapa kuliah di Leiden.

Politik Kolonial diajarkan oleh D.G. Stubbe dengan jabatan Guru Besar

Luar Biasa. Sebelumnya, ia adalah guru di Nederlands-Indische Bestuurs-

academie. Mata pelajaran Etnologi diajarkan oleh Guru Besar Luar Biasa J.C.

Van Eerde, Guru Besar di Universitas Amsterdam. Pengetahuan Barang Dagang

serta Teknologi, dan Kimianya diajarkan oleh Prof. Verkade, Guru Besar di

Handels-Hogeschool, Rotterdam. Bahasa Melayu diajarkan oleh Prof. C. Spat,

guru besar di Koninkilijke Militare Academie di Breda. Dari beberapa mata

pelajaran yang sudah ada, Hatta memilih untuk mengikuti pelajaran bagian

Ekonomi Kolonial, dengan tidak melepasakan pelajaran tentang Sejarah Ekonomi

dan beberapa bagian dari Organisasi Ekonomi, yang dibebaskan bagi mahasiswa

yang mengikuti bagian pelajaran Ekonomi Kolonial. Dengan niat Hatta untuk

mencapai yang dia harapkan, Hatta mengatur waktu belajarnya dengan

semaksimal mungkin, suapaya dapat menempuh ujian dengan tepat waktu. Selain

tekun dalam perkuliahannya, Hatta juga aktif dalam organisais Indsche

Vereniging (Perkumpullan Hindia), dan di organisi ini Hatta menjabat sebagai

bendaharnya.

Setelah lama Hatta mengikuti perkuliahan, pada bulan Mei menghadapi

masa penghabisan dengan menempuh ujian untuk memperoleh diploma

handleseconomie, terbagi atas dua bagian. Bagian pertama Hatta akan diuji oleh

Prof. Mr. F. De Vries, tentang ekonomi teoretika, Prof. G.M. Verrijn Stuart

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

23

tentang uang, kredit dan bank, serta politik peninggalan dan perhubungan, Prof.

Mr. Dr. H.R. Ribbius tentang hukum dagang. Setelah satu jam lamanya mengikuti

ujian Hatta dipersilahkan untuk menungggu di luar. Belum lima menit Hatta

keluar dari ruang ujian Hatta dipanggil untuk masuk. Ketua komisi ujian

memberitaukan bahwa Hatta, lulus dalam ujian pertama dan memperbolehkan

untuk menempuh ujian bagian kedua. Seminggu setelah mengikuti ujian pertama

Hatta menempuh ujian hondlseconomie bagian kedua. Tetapi dalam ujan kedua

Hatta gagal melakukanya karena hasilnya tidak memuaskan menurut pengujinya.

Sebab itu, Hatta diminta kembali diuji tiga bulan lagi. Setelah tiga bulan

menunggu akhirnya pada tanggal 27 November 1923 Hatta lulus ujian bagian

kedua dengan tidak keberatan.

Pada pertengahan September 1925, Hatta ke Handels-HogeSchool

Rotterdam untuk mencatatkan dirinya sebagai mahasiswa tahun 1925-1926

sambil memperoleh berbagai keterangan tentang jurusan baru dalam pelajaran

doktoral. Setelah membaca program-program perkuliahan doktoral tersebut, Hatta

tertarik pada jurusan Hukum Tata Negara dan Hukum Adminstratif yang akan

diajarkan oleh Mr. C.W. De Veries. Mata pelajaran yang diambil sebagai mata

pelajaran pilihan tentang keuangan negara, akan diajarkan oleh Prof. Mr. D. Van

Blom, yang sudah lama mengajarkan Undang-Undang Perusahaan dan Sosial di

Rotterdam. Hukum Internasional yang akan Hatta ambil dalam pilihan kedua

tetap akan diajarkan oleh prof. Mr. Dr. J.P.A. Fancois, yang sudah dua tahun telah

diikuti Hatta. Maksud Hatta semula, ia akan menempuh tentamen padanya pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

24

permulaan kuliah 1925-1926. itu mudah dilakukan bagi Hatta, sebab jabatan yang

biasa adalah pada Departemen Luar Negeri di Den Haag, sedangkan di

Rotterdam, sejak tahun 1919 ia menjadi guru besar luar biasa untuk mengajarkan

Hukum internasional. Selama mengikuti perkuliahan Hatta memberanikan dirinya

untuk pulang pergi dari Den Haag ke Rotterdam.

Pada tanggal 20 Desember 1925, sebelum libur Natal bermula, Hatta datang

mengunjungi prof. C.W. De Veries di kamar kerjanya untuk menanyakan buku-

buku yang harus dipelajarinya untuk tentamen dan ujian doktoral. Sebelum mulai

libur natal pada minggu kedua bulan Desember 1925, Hatta akan menempuh

tentamen Hukum Internasional pada Prof. Fancois di tempatnya di bironya pada

Kementrian Luar Negeri di Den Haag. Setelah diuji kurang dari setengah jam

akhirnya Hatta lulus dalam ujian dan berkeinginan untuk menempuh ujian

doktoral, tetapi sesudah tahun 1926, karena keinginan Hatta untuk mengikuti

jurusan baru Staatkundige Economische Richting dan akhirnya Hatta

diperbolehkan meninggalkan bironya. Tetapi di tengah jalan Hatta memutuskan

untuk mengundurkan jangka menempuh ujian doktoral dan memilih untuk

menjadi Ketua Perhimpunan Indonesia tahun 1926.

Pada akhir Juni 1932, Hatta melanjutkan studinya untuk menyelesaikan ujan

doktoralnya. Ujian dibagi menjadi dua, masing-masing ujian satu jam waktunya.

Bagian pertama Hatta akan di uji oleh Prof. Mr. F. De Vires, Prof. Mr. De

Verrijin Stuart, dan Prof. Mr. C.W. De Viries. Pada bagian kedua diuji oleh Prof.

Mr. C.W, Prof. Mr. Dr. Franciois, dan Prof. Mr. Van Blom. Setelah ujian pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

25

ditempuh, Hatta dapat menempuh ujian doktoral pertama dan bisa menempuh

ujian doktoral yang kedua. Dengan niat yang sudah ada, akhirnya Hatta dapat

menyelesaikan ujian yang kedua, dan mendapatkan predikat keberatan. Setelah

menyelesaiakan ujian doktoral, Hatta memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

26

BAB III

PERAN MOHAMMAD HATTA DALAM PERJUANGAN

KEMERDEKAN INDONESIA

A. Perjuangan Selama di Negara Belanda dan Eropa

Mohammad Hatta semakin berkembang pemikirannya ketika ia belajar di

Belanda dari tahun 1921 sampai 1932. Selama di Belanda, selain kuliah

Mohammad Hatta juga aktif dalam organisasi Indische Vereniging (perkumpulan

Hindia, berdiri tahun 1908), yang awalnya merupakan organisasi sosial, tetapi

kemudian beralih menjadi organisasi politik yang pada 1924 sejak Tjipto

Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara) masuk.

Mereka mulai memikirkan mengenai masa depan Indonesia dan menyadari betapa

pentingnya organisasi tersebut bagi bangsa Indonesia. Indische Vereniging

kemudian berganti nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpunan

Indonesia. Semenjak itulah Perhimpunan Indonesia memasuki kancah politik dan

mulai menerbitkan sebuah buletin yang diberi nama Hindia Poetera. Setelah

dipimpin oleh tokoh-tokoh yang kemudian terkenal dalam pergerakan nasional,

seperti Ahmad Soebardjo, Sutomo, herman Kartowisastro, Iwa Koesoema

Soemantri, Nazir Datuk Pamuntjak, dan Sukiman Wirdjosandjojo, pada tahun

1926 pimpinan jatuh ke pundak Mohammad Hatta.

Dalam pidato penerimaannya sebagai ketua PI pada 1926, Hatta

mengemukakan bahwa penjajahan merupakan cermin dari sifat serakah pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

27

Barat untuk menguasai negeri lain dan memanfaatkau hasil negeri yang dijajah

tersebut, di samping melempar kembali hasil-hasil negeri penjajah ke tanah

jajahan.12

Hal ini memang sangat sesuaai dengan keadaan Indonesia yang luas

dan kaya akan alamnya. baik sebagai penghasil maupun pasar, Indonesia

mendatangkan hasil yang sangat besar bagi Belanda. Oleh sebab itu Hatta

mengingatkan bangsa Indonesia, terutama kalangan PI, untuk meningkatkan

kemampuan berekonomi, disamping menyadari soal kedudukan penjajahan.

Di bawah kepemimpinan Mohammad Hatta, PI (Perhimpunan Indonesia)

memperlihatkan perubahan. Perhimpunan ini lebih banyak memperhatikan

perkembangan pergerakan nasional di Indonesia dengan memberikan banyak

komentar di media massa di Indonesia.13

Mohammad Hatta juga mengusahakan

agar majalah perkumpulan, Hindia Poetra, terbit secara teratur sebagai dasar

pengikat antar anggota. Pada tahun 1924 majalah ini berganti nama menjadi

Indonesia Merdeka. Media ini juga lebih banyak memuat ulasan, saran, dan kritik

terhadap pergerakan nasional di Indonesia. Akan tetapi tulisan-tulisan ini banyak

yang disita oleh Belanda karena dianggap menyesatkan.

Mohammad Hatta juga serius mempelajari soal kepartaian di Belanda dan

aktif memperkenalkan Indonesia dan gerakannya di benua tersebut. Pada tahun

1926, Mohammad Hatta mewakili PI untuk turut serta dalam Kongres Demokrasi

Internasional untuk perdamaian di Bierville, Prancis. Kongres ini dihadiri oleh

12

Deliar Noer, Mohammad Hatta “Hati Nurani Bangsa”, Jakarta: Kompas, 2012, hlm. 21. 13

Wikipedia Indonesia, Indische Vereeniging, 2016, https://id.wikipedia.org/wiki/Indische_Vereeniging. Diakses

pada 12 Mei 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

28

para utusan dari 31 negara yang sebagian besarnya dari adalah perwakilan dari

Negara-negara di Asia. Pada kesempatan tersebut Mohammad Hatta menjadi

penghubung di antara utusan-utusan Asia yang sebagian besar hanya menguasai

bahasa Inggris, dan sebagian lainnya hanya bisa berbahasa Prancis. Hatta berhasil

meyakinkan kongres agar mempergunakan kata “Indonesia” dan bukan “Hindia

Belanda” untuk menyebutkan tanah airnya.14

Mohammad Hatta dan perwakilan

delegasi dari Asia lainya yang disebut ‘Delegation Asiatique’ atau delegasi

gabungan menjadi daya tarik tersendiri bagi para peserta kongres sebab delegasi

gabungan ini terdiri dari bangsa-bangsa terbesar di Asia, yakni China, India,

Indonesia dan Vietnam. Delegasi gabungan ini mengajukan dua resolusi yang

diterima oleh kongres dengan suara bulat. Kedua resolusi itu di bacakan oleh

Mohammad Hatta yang mana intinya mengakui hak setiap bangsa untuk

menentukan nasib sendiri dan juga mengsahkan tiap-tiap perjuangan untuk

menjatuhkan kekuasaan kolonial.Di atas dasar yang dicapai di Bierville itu

Perhimpunan Indonesia dapat meneruskan propaganda ke luar negeri.15

Pada tahun 1927 Mohammad Hatta, Ali Sastroamidjoyo, Nazir Datuk

Pamunjak, dan Abdul Madjid Djojoadhiningrat, ditangkap oleh Belanda karena

dituduh menjadi anggota partai terlarang dan menghasut untuk menentang

kerajaan Belanda. Mereka dituntut tiga tahun penjara oleh pemerintah Belanda.

Tentu saja Mohammad Hatta menolak tuntutan tersebut. Ia dibela oleh tiga orang

14

Ibid., hlm. 29 15

Hatta Mohammad, Memoirs, Jakarta: Tirtamas, 1978, hlm. 201.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

29

pengacara Belanda (seorang di antaranya adalah anggota parlemen Belanda Mr.

J.E.W. Duys yang bersimpati pada Mohammad Hatta). Setelah ditahan beberapa

bulan, pada tahun berikutnya keempat tokoh pergerakan Indonesia itu dibebaskan

oleh pengadilan karena tuduhan tidak dapat dibuktikan.16

Setelah menyelesaikan masa tahanan, Mohammad Hatta bersama beberapa

rekannya dari PI dan seorang dari Mesir, Abdul Munaf, menghadri kongres liga

internasional menentang kolonialisme di Brussles, Belgia. Semaun dari Partai

Komunis Indonesia (PKI) juga turut hadir dalam kongres tersebut. Mohammad

Hatta dan teman-temannya serta Semaun mewakili Indonesia, bukan organisasi

masing-masing. Peran Mohmmad Hatta diakui oleh kongres dengan terpilihnya ia

dalam presidium kongres, dan dalam badan eksekutif organisasi yang dihasilkan

oleh kongres. Utusan India mempengaruhi kongres tentang keadaan rakyat yang

menderita dibawah jajahan Belanda di Indonesia, sehingga kongres memutuskan

antara lain membentuk suatu komisi yang akan meninjau perkembangan di Jawa

dan Sumatera. Dalam kogrees di Brussles itu Mohammad Hatta berkenalan

dengan Jawaharlal Nehru dari India, yang juga menjadi utusan ke kongres

tersebut.

Di Kongres Liga ke-2 di Frankurt pada 1929, hubungan di dalam liga mulai

berantakan setelah di dalam kongres pihak komunis menyerang pihak sosial

demokrat. Empat orang yang sebelumnya aktif di dalam liga, termasuk

Mohammad Hatta dan Nehru, dipecat oleh liga karena dituduh sebagai reformis

16

Deliar Noer, Mohammad Hatta “Hati Nurani Bangsa”, Jakarta: Kompas, 2012, hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

30

nasional. Dalam menuliskan catatan mengenai kongres ini di dalam Indonesia

Merdeka, Hatta menjelaskan bahwa liga tersebut tidak memperjuangkan

harapannya, yaitu “cita-cita kerja sama yang erat untuk memperoleh kemerdekaan

bangsa-bangsa yang tertindas”.17

Usaha Mohammad Hatta memperkenalkan

Indonesia di Eropa tidak berhenti disitu saja. Ia berpidato tentang Indonesia pada

Liga Wanita Internasional untuk perdamaian dan kemerdekaan yang diadakan di

Gland, Swiss. Dalam pidato itu Mohammad Hatta mengemukakan penderitaan

rakyat Indonesia karena penajajahan. Dalam pidatonya ini, Hatta lebih

menjelaskan pergerakan nasional, hambaatan yang dialami dari pihak Belanda,

dan cita-cita kemerdekaan.

B. Perjuangan Selama Masa Pergerakan di Jakarta

Perjuangan Mohammad Hatta di Belanda sangat erat kaitannya dengan

perjuangan di tanah air. PI dibawah pimpinan Mohammad Hatta merupakan pos

terdepan di luar negeri bagi perjuangan di tanah air. Namun, hubungan

Mohammad Hatta dengan dengan para pejuang di tanah air tidak selamanya

berjalan baik. Misalnya Mohammad Hatta memandang cara non-koperasi dengan

pihak Belanda merupakan langkah dalam berjuang, yang bisa berubah sesuai

perkembangan. Bagi Hatta, non-koperasi berarti antara lain menolak duduk dalam

dewan-dewan perwakilan yang didirikan oleh pihak kolonial, baik di pusat

17 Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1991. hlm .85.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

31

maupun di daerah.18

Tetapi Soekarno menolak pendapat ini. Baginya tidak ada

beda antara pemerintah di Indonesia dengan di Belanda, sama-sama penjajah.

Oleh sebab itu, ia tidak setuju dengan keanggotaan orang Indonesia dalam

parlemen Belanda. Hal ini menjadi perdebatan hangat setelah Mohammad Hatta

kembali ke Indonesia, dan ia ditawarkan oleh kalangan Sosialis Merdeka

(Onafhankelijke Socialistische Partij, OSP) untuk menjadi anggota parlemen

Belanda. Sebenarnya ia menolaknya dengan alasan ia perlu berada dan berjuang

di Indonesia. Tetapi pemberitaan di Indonesia sudah mengatakan bahwa ia

menerima kedudukan tersebut. Maka kalangan PNI pun, termasuk soekarno

menuduhnya tidak konsisten dalam menjalankan sikap non-kooperatif.

Masih ada juga soal lain yang mengganjal hubungan Mohammad Hatta dan

Soekarno, Soekarno aktif menggalang PPPKI (Pemufakatan Perhimpunan-

Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia), berdiri pada 1927, tetapi fakum

bersamaan dengan tertangkapnya Soekarno pada 1930, dan mulai aktif kembali

setelah Soekarno dibebaskan dari penjara. Mohammad Hatta tidak

menyetujuinya, karena PPPKI tidak terlalu banyak artinya dalam perjuangan.

Hatta menegaskan bahwa rakyat tidak boleh dianggap sebagai “kuda beban” dan

mengajukan pandangan bahwa PPPKI dalam bentuknya yang sekarang hanya

berguna dalam “meningkatkan standar kaum kooperator”, rakyat hanya

18

Deliar Noer, Mohammad Hatta"Biografi Politik", Jakarta: LP3ES. 1990. hlm .55.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

32

dimanfaatkan sebagai “tangga kaum borjuis untuk meningkat ke puncak”.19

Apalagi ia menilai, PNI sendiri belum berhasil mencetak kader, melainkan lebih

mengutamakan penggalangan massa. Tampaknya Soekarno berbeda sifat dengan

Mohammad Hatta, Soekarno lebih suka menghadapi massa, Mohammad Hatta

lebih suka mendidiknya. Pendidikan politik, katanya, harus juga dilakukan lewat

surat-surat kabar, juga pertemuan-pertemuan yang bersifat kursus. Pemimpin

lapisan kedua, ketiga, dan seterusnya perlu dibina, dan ini hanya bisa lewat

kaderisasi. Ia melihat kemungkinan para pemimpin lapisan pertama akan

dihadang oleh pihak Belanda dan hilang dari pergerakan. dan memang benar,

pada Desember 1930 Soekarno ditangkap pemerintah Belanda. Tetapi,

Mohammad Hatta tetap menganjurkan agar PNI bersikap teguh. Inilah pula yang

terjadi pada 1931, PNI dibubarkan oleh Sartono, dan diganti dengan Partai

Indonesia (Partindo). Kemudian, Soekarno juga bergabung dengan partai ini.

Oleh karena itu pada Desember 1931 para pengikut Mohammad Hatta di

Indonesia segera saja membuat gerakan tandingan dengan mendirikan Golongan

Merdeka yang kemudian bernama Pendidikan Nasional Indonesia PNI Baru. Ini

mendorong Mohammad Hatta dan Sjahrir yang ketika itu bersekolah di Belanda

mengambil langkah konkret untuk mempersiapkan kepemimpinan PNI Baru.

Hatta sendiri merasa perlu menyelesaikan studinya terlebih dahulu. Oleh sebab

itu, terpaksa Sjahrir pulang terlebih dahulu untuk memimpin PNI Baru.

19

Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1991. hlm. 105.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

33

Pada 20 Juli 1932 Mohammad Hatta menyelesaikan studinya di Belanda

dan kembali ke tanah air dengan membawa gelar doktoral. Setelah kembali ke

tanah air, Mohammad Hatta, setelah beberapa kali bertemu dengan Soekarno

malah tidak sepaham.20

Ia tidak setuju dengan Soekarno yang menulis surat

kepada pemerintah yang menyatakan bahwa ia akan berhenti dari Partindo, bahwa

ia menyesal karena selama ini bergiat dalam politik dan ini tidak akan

dilakukannya lagi, malah ia akan bekerja sama dengan pemerintah. Dalam

tulisannya “Tragedie Soakarno Daulat Ra’jat”,30 November1933, Mohammad

Hatta mengecam keras sikap Soekarno ini.

Mohammad Hatta juga sangat menekankan persatuan nasional yang disertai

kesadaran, bukan asal beramai-ramai mendendangkannya. Bisa dikatakan,

Mohammad Hatta lebih rasional pemikirannya, sedangkan beberapa pejuang

lainya di Indonesia termasuk soekarno, ia nilai emosional. Betapapun

perbedaannya dengan Soekarno dalam menghadapi pemerintah Belanda,

Mohammad Hatta tentu tidak menyetujui sikap Belanda yang keras terhadap PNI.

Ia mengkritik usaha dan tindakan pemerintah dalam menghambat kemajuan PNI

itu.

Contoh kaderisasi memang diperlihatkan Mohammad Hatta dalam PNI

baru. Ia memberi kursus kader kepada kelompoknya di Jakarta dan Bandung tiga

kali dalam seminggu. Untuk keperluan ini ia pulang balik Jakarta-Bandung sekali

20

Deliar Noer, Mohammad Hatta “Hati Nurani Bangsa”, Jakarta: Kompas, 2012, hlm. 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

34

seminggu. Ia juga berusaha membangkitkan semangat pejuang pergerakan di

daerahnya, Minangkabau. Setelah kembali dari Belanda, ia berkeliling

memberikan ceramah-ceramah, termasuk di Islamic College, sebuah perguruan

tinggi menengah di Padang bagi anak-anak muda lulusan Thawalib Padang

Panjang. Tetapi hanya seminggu berada di Minang, pemerintah Belanda

memberlakukan baginya passenstelsel (peraturan yang melarang seseorang berada

di daerah tertentu). Ia malah dibawa polisi ke kapal KPM (Koninklijke Paketvaart

Maatschappij) di Telukbayur untuk diangkut ke Priok. Ketika itu ia benar-benar

bagai pemimpin yang diharapkan. Beberapa kota di daerah kelahirannya ini sudah

menanti kedatangannya. Mohammad Hatta juga berkeliling ke daerah-daerah di

pulau jawa dan kemanapun ia pergi, selalu mendapatkan sambutan yang hangat

dari masyarakat. Apalagi di beberapa kota sudah berdiri cabang-cabang PNI Baru,

partainya.

C. Masa Pembuangan

Pada tahun 1934, Aktifitas pergerakan Hatta dan beberapa kawannya dari

PNI Baru dicuragai oleh Belanda sebagai tindakan radikal yang menerapkan

metode-metode marxis. Belanda menganggap penggunaan kader untuk

membangun gerakan nasionalis lebih berbahaya daripada agitasi masa.

Mohammad Hatta dan beberapa pengurus PNI Baru termasuk Sjahrir ditahan oleh

pemerintah Belanda. Mereka awalnya dipenjarakan di Penjara Glodok, tetapi

kemudian dipindahkan ke Boven Digul. Sebelum dipindahkan pada Januari 1945,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

35

Hatta dizinkan keluar selama tiga hari untuk mempersiapkan barang-barang

bawaan yang mana kebanyakan adalah buku-bukunya. Ia membawa semua

bukunya ke tempat pembuangan ini, berpeti-peti banyaknya. Hatta merasa perlu

dekat buku-bukunya, karena memang dengan buku ia bisa menghabiskan waktu

selama pembuangan dengan berguna.

Hatta dan beberapa tahanan lainya diberangkatkan dari Tanjung Periok

dengan kapal Melchior Treub menuju Boven Digul. Disana, para tahanan

ditempatkan dirumah-rumah yang sudah disediakan. Hatta ditempatkan di sebuah

rumah bekas kantor. Selama disana para tahanan mendapat pengawasan yang

ketat oleh Belanda. Hidup dengan tingkat kehidupan petani dan bebas dari

kenikmatan modern setidaknya memberikan kesempatan bagi Hatta untuk

mengalami sendiri penderitaan rakyat. Selama di tempat pembuangan, Hatta

mencari nafkah secara terhormat dengan menulis di sejumlah surat kabar, seperti

Adil, Pemandangan, Panji Islam, atau Pedoman Masyarakat. Honornya untuk

tambahan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hasil dari menulis artikel untuk

koran Jakarta tidak dihabiskan Hatta semata-mata untuk dirinya sendiri, ia juga

membantu sesama orang buangan yang merasa kekurangan dalam memenuhi

keperluan hidupnya. Apalagi diantara mereka ada yang datang dengan membawa

anak dan istri.

Hatta sempat ditawari pekerjaan oleh pengawas kamp dengan upah 7.50

gulden per bulan. Namun, ia menolaknya dengan alasan tidak mau bekerja sama

dengan pemerintah Belanda. Ia berargumen, jika sejak awal mau berkompromi, di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

36

Jakarta pun ia sebenarnya bisa mendapat gaji yang jauh lebih tinggi, sekitar 500

gulden per bulan. Bahkan, saat kepala pemerintahan setempat, Kapten Van

Langen mengancam Hatta tidak akan bisa kembali ke tempat asal, ia tetap kuat

pendiriannya menolak tawaran tersebut. Selama di Digul, selain menulis dan

bercocok tanam Hatta juga aktif mendidik sesama tahanan. Ia memberikan

semacam pengajaran kepada para tahanan agar tetap bertahan dalam keyakinan

politik mereka. Akan tetapi kegiatan ini tidak bertahan lama karena sebagian

besar tahanan mulai menderita malaria.

Pada 1936 Hatta dan Sjahrir dipindahkan ke Banda Neira. Banda

memberikan lingkungan hidup yang lebih damai bagi Hatta, walaupun masih

dalam pembuangan. Ia pun tidak terlalu terpaksa bercocok tanam selama di Banda

karena gajinya hasil menulis naik menjadi 75 gulden perbulan. Dengan tunjangan

bulanan sebesar 75 gulden, Hatta mampu menyewa sebuah rumah tua bergaya

kolonial yang luas dan tinggal bersama Sjahrir. Disamping itu, ia juga banyak

menulis dalam bulanan Sin Tit Po, pimpinan Lim Koen Hian yang juga terkenal

di kalangan orang pergerakan. Tulisan-tulisan di dalamnya berbahasa Belanda,

karena memang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas. Tetapi, pada akhir

1938 bulanan ini berhenti terbit. Sebagai gantinya, Hatta menulis dalam Nationale

Commentaren (Komentar Nasional) pimpinan Ratulangi, yang juga seorang

pergerakan. Kegiatan seperti ini tentu menggembirakan Hatta, apalagi

korespondensinya jauh lebih mudah dengan kawan-kawan seperjuangan

dibanding ketika masih di Digul. Malah bila ia menulis untuk Pemandangan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

37

Jakarta, yang dipimpin oleh Tabrani, ia memperoleh 50 gulden sebulan untuk satu

atau dua tulisan. Segalanya ini mempermudah hidupnya, terutama dalam

memesan buku-buku yang terbit di Belanda.

Penduduk setempat telah diperingatkan supaya menghindari kedua

pendatang baru itu. Kedua orang yang oleh pengawas Belanda disebut sebagai

"kaum Merah". Meskipun demikian, lambat laun keduanya diterima di kalangan

rakyat setempat.21

Mula-mula, mereka tergantung pada budi baik sesama rekan

sepembuangan, Dr.Tjipto Mangunkusumo dan Iwa Kusuma Sumantri. Hatta

sudah kenal Iwa, karena ia pernah bekerja sama erat sewaktu di Perhimpunan

Indonesia. Tetapi, dalam banyak hal, Dr. Tjipto yang legendaris menjadi teman

dekat Hatta dan Sjahrir. Ia semakin mereka sukai dan kagumi. Melalui dua orang

anak angkat Dr. Tjipto, Sjahrir dan Hatta diperkenalkan kepada tiga orang anak

yaitu Des Alwi, Lily, dan Mimi yang berasal dari satu keluarga terkemuka di

masyarakat sana. Mengetahui bahwa ketiga anak tersebut tidak bersekolah,

Sjahrir memutuskan untuk memperbaiki situasi tersebut dengan membuka sebuah

sekolah kecil untuk mereka di rumahnya. Sjahrir senang anak-anak dan bisa

mengajar mereka. Meskipun Hatta bisa melihat bahwa depresi Sjahrir yang

mendalam agak terobati, tetapi kehadiran anak-anak itu menimbulkan ketegangan

antara Hatta dan Sjahrir. Hatta merasa sulit menulis dan belajar di tengah-tengah

21

Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1991. hlm. 136.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

38

kesibukan dan kebisingan hingga akhirnya Hatta memutuskan untuk pindah ke

sebuah paviliun.

Hatta juga tertarik dalam kegiatan pendidikan. la menggabungkan diri

dengan Sjahrir untuk mengajar kelas anak-anak yang lebih besar, termasuk anak-

anak Dr. Tjipto dan dua orang lulusan MULO dari Minangkabau, yang dikirim

supaya belajar di bawah bimbingan Hatta. Namun, setiap kali ada gagasan untuk

mengembangkan kegiatan pengajaran mereka menjadi sebuah sekolah nasionalis,

dipotong oleh pemerintah kolonial yang memerintahkan pembatasan jumlah

murid yang boleh mendaftar. Pemerintah menghendaki tidak ada Pendidikan

Nasional Indonesia di Banda Neira.

D. Selama Pendudukan Jepang

Setelah pecah Perang pasifik pada Desember 1941, Hatta dipindahkan ke

Sukabumi. Pemerintah Jepang yang saat itu mengambil alih pemerintahan

Belanda di Indonesia merasa perlu didukung oleh tokoh-tokoh pergerakan

Indonesia. Beberapa opsir Jepang mendekati Hatta untuk membicarakan situasi

yang dihadapi. Ia dibawa ke Jakarta untuk keperluan ini. ia dijadikan semacam

penasihat dan memperoleh kantor sendiri di Pegangsaan Timur dan rumah di

Oranje Boulevard (Jalan Diponegoro, sekarang). Beberapa orang terkenal pada

masa sebelum perang, baik orang pergerakan, maupun yang bekerjasama dengan

Belanda, diikutsertakannya di kantor itu, termasuk A. Karim Pringgodiglo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

39

Surachman, Sujitno Mangunkusumo, Sunarjo Kolopaking, Supomo, dan Margono

Djojhadikusumo.22

Pekerjaan di sini lebih merupakan tempat bertanya bagi pemerintah Jepang,

juga sumber saran bagi pemerintha tersebut. Apalagi pengaduan dari rakyat

banyak macamnya yang diterima di kantor ini, antara lain soal tamparan di

muka/kepala seseorang bila melakukan sesuatu yang tidak disukai oleh pihak

Jepang. Hatta melayangkan surat tentang ini kepada pemerintah Jepang

(Gunseikanbu) bahwa tampar-menampar sangat tidak disukai oleh orang

Indonesia.

Amir Syarifudin, ketua Partindo pada zaman Hindia Belanda dan

menggantikan Yamin karena menjadi anggota Dewan rakyat, juga dating bekerja

di kantor Hatta. Tetapi, Amir termasuk yang dicurigai oleh Jepang, karena kerja

samanya dengan Belanda di Departemen Ekonomi dan beredar berita ketika itu ia

turut dalam gerakan bawah tanah yang diatur dan dibiayai pihak Belanda untuk

menjatuhkan Jepang. Karena hal tersebut ia akhirnya ditahan oleh pemerintah

Jepang, dan akan dihukum mati. Hatta berusaha membela Amir, dan ketika

Soekarno tiba di Jakarta, 9 Juli 1942, Hatta segera menyampaikan berita tentang

Amir ini agar ia bisa terbebas dari hukuman mati. Soekarno segera menghubungi

22

Ibid., hlm. 60.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

40

pihak Jepang dengan menyatakan agar Jepang tidak menghukum mati Amir. Pada

akhirnya Amir tidak jadi dihukum mati tetapi ia dihukum penjara seumur hidup.

Cita-cita kemerdekaan masih terus merupakan cita-cita yang diusahakan

oleh para pemimpin Indonesia. Suatu pidato Hatta di lapangan Ikada pada 8

Desember 1942 pada saat memperingati pecahnya Perang pasifik menekankan

cita-cita ini dengan mengatakan :

“Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan karena itu

ia tidak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan itu setajam-

tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat Indonesia tenggelam ke

dasar lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali”.23

Pidato ini sangat menggemparkan dan menyebabkan bertambahnya kecurigaan

pihak Jepang terhadap Hatta.

Bangsa Indonesia merasa sangat terpukul terhadap kebijakan pemerintahan

Jepang yang memutuskan memberikan kemerdekaan kepada Filipina dan Birma,

tanpa menyebut-nyebut bagaimana Indonesia. Maka pada Mei 1943 ketika

Menteri asia Timur Raya, Aoki, berkunjung ke Jakarta dan bertemu dengan

Mohammad Hatta, dengan terus terang ia mengemukakan kekecewaan bangsa

Indonesia terhadap hal ini. Hatta mengingatkan bahwa mengesampingkan

keinginan rakyat Indonesia akan berpengaruh buruk bagi kerja sama pihak

Indonesia dengan pemerintah jepang. Ia pun menuntut mengibarkan bendera

Merah Putih kembali, juga agar diizinkan menyanyikan lagu kebangsaan

“Indonesia Raya”, dan agar Indonesia berada kembali dalam kesatuan

23

Ibid., hlm. 62.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

41

pemerintahan, bukan seperti yang berlaku ; sumatera, jawa, dan Indonesia bagian

Timur terpisah-pisah. Menteri Aoki berjanji akan membicarakan hal-hal ini

dengan Perdana Menteri Tojo di Tokyo.

Perjuangan untuk kemerdekaan itu kemudian dipusatkan pada Pusat tenaga

Rakyat (POETRA) yang dipimpin oleh empat serangkai: Soekarno sebagai

pemimpin besar, Hatta sebagai direktur jendral, Ki Hadjar Dewantara sebagai

kepala bagian pengajaran, dan K.H. Mas Mansyur dari Muhammadiyah sebagai

kepala bagaian keselamatan masyarakat. Pemerintah Jepang mengharapkan tugas

Poetra dapat meruntuhkan sekutu dan menambah hasil bumi. Poetra sendiri

memiliki cita-cita kemerdekaan Indonesia sebagai tujuan pokok bangsa.

Disamping itu, Poetra berusaha juga mengubah sistem pendidikan warisan

Belanda menjadi sistem yang lebih cocok untuk Indonesia dan Hatta juga turut

memberikan sumbangan pikiran dalam hal ini.

E. Mencapai Cita-Cita kemerdekaan

Pada tanggal 28 mei 1945 sebuah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

kemerdekaan Indonesia atau disingkat BPUPKI dibuka secara resmi dan keesokan

harinya dilangsungkan sidang pertama hingga tangga l 2 Juni. Badan ini tugasnya

adalah menyusun rancangan Undang-Undang Dasar. Walau Soekarno dan Hatta

menjadi anggota biasa dalam badan yang dipimpin oleh Radjiman

Wediodininggrat, namun peran keduanya dalam pembicaraan mengenai

pembentukan Negara merdeka sangatlah penting. Dalam penyusunan rancangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

42

ini Hatta berperan dalam empat hal yaitu soal dasar Negara, soal bentuk Negara,

soal hak asasi, dan soal ekonomi.

Dalam hal yang pertama, Hatta tidak terlalu banyak berbicara, yang banyak

berlawanan pendapat ketika itu adalah Soekarno di satu pihak dan Abdul Kahar

Muzakir serta Wacid hasjim di pihak lain terutama soal pidato Soekarno tentang

Pancasila tanggal 1 Juni.24

Tetapi pertemuan pada 22 Juni yang mengumpulkan

beberapa orang anggota BPUPKI terutama panitia-9 (panitia yang beranggotakan

sembilan orang yang bertugas untuk merumuskan dasar negara Indonesia yang

tercantum dalam UUD 1945) yang menghasilkan Piagam Jakarta.

Dalam hal bentuk Negara, Hatta dikenal sebagai pendukung Negara serikat

atau federasi, tetapi ia tidak mengemukakannya di dalam sidang. Dalam hal

daerah-daerah , Hatta mengemukakan perlunya otonomi luas bagi daerah, apalagi

dengan ribuan pulau yang tersebar serta suku yang sangat beragam. Soal ketiga

yang menyangkut hak-hak asasi, Hatta berhadapan dengan pihak-pihak yang

terpengaruh oleh perang duinia ke-2. Soekarno termasuk didalamnya yang tidak

suka dengan hak-hak asasi tersebut karena mengandung paham individualism dan

liberalisme. Hatta memiliki pandangan bahwa hal-hal yang mendasar dari hak-

hak asasi perlu masuk ke dalam UUD. Menurutnya, hak-hak asasi tidak ada

hubungannya dengan individualisme atau liberalisme. Pada akhirnya pendapat

Hatta diterima sidang dan dimasukan dalam Pasal 27 UUD 1945.

24

Ibid., hlm. 72.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

43

Mengenai persoalan dalam bidang ekonomi, Hatta mengusulkan agar

ekonomi bangsa Indonesia disusun atas dasar koperasi, kekeluargaan.

Kekeluargaan yang dimaksud adalah rasa solidaritas yang kuat, bukan

menyebabkan pribadi seseorang tenggelam dalam kebersamaan. Ia menyebut

pribadi ini dengan kata individualita yang berbeda Dariindividualisme.

Indvidualisme berarti mengutamakan diri sendiri, sedangkan individualita berarti

seseorang menjadi pejuang bagi koperasi. Hatta juga menegaskan pentingnya

penanganan langsung oleh negara menyangkut tenaga listrik, persedian air

minum, irigasi, jalan raya, dan lain sebagainya. Ia juga menambahkan bukan

berarti pihak swasta tidak boleh berperan, tetapi perlu diadakan peraturan yang

mengatur usaha swasta agar tidak merugikan rakyat.

Perang Pasifik semakin menegangkan dimana mulai terlihat tanda-tanda

kekalahan Jepang dengan mundurnya banyak tentara Jepang dari daerah-daerah

yang dikuasai dan majunya tentara sekutu bahkan sampai menyerang Jepang

sendiri. Indonesia sudah bersiap menghadapi situasi ini dan pada awal Agustus

1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Hatta

ditunjuk sebagai wakil ketuanya mendampingi Soekarno sebagai ketua. Para

anggotanya pun lebih representatif dibandingkan dengan anggota BPUPKI. Pada

9 Agustus 1945, sebagai ketua dan wakil ketua, Soekarno dan Hatta diutus ke

Dalat, kira-kira 300 kilometer sebelah utara Saigon, tempat kedudukan Jenderal

Terauchi Hisaichi, panglima angkatan perang Jepang. Pada kesempatan itu dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

44

pidatonya Jenderal Terauchi menyampaikan keputusan pemerintah Jepang untuk

memberikan kemerdekaan pada Indonesia.

Kabar dari Terauchi ini tentu saja membawa kegembiraan bagi bangsa

Indonesia tak terkecuali para tokoh Indonesia. Perang Pasifik sudah berakhir

dengan menyerahnya Jepang kepada sekutu. Mengenai kekalahan jepang ini,

Hatta dan Soekarno mendapat kabar dari Sjahrir, pihak Jepang sendiri tidak

memberitahukan tentang hal ini. Sjahrir yang selama pendudukan Jepang lebih

banyak menyendiri, dan dikabarkan bekerja di bawah tanah menghubungi

Soekarno dan Hatta untuk mengusulkan agar segera memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia tanpa harus berunding dengan panitia persiapan. Hal ini

ditolak oleh Soekarno maupun Hatta yang merasa tidak dapat mengesampingkan

panitia persiapan.

Rapat panitia awalnya akan diselenggarakan pada 16 Agustus, akan tetapi

pada hari itu Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa dengan paksa oleh para

pemudaantara lain Soekarni, Wikana dan Chaerul Saleh yang telah mendengar

desas-desus menyerahnya Jepang atas sekutu. Peristiwa yang dikenal dengan

peristiwa Rengasdengklok ini dimaksudkan untuk menghindarkan kedua tokoh ini

dari pengaruh Jepang dan mendesak agar segera melaksanakan proklamasi

kemerdekaan. Pada akhirnya para pemuda yang mamaksa Soekarno dan Hatta ke

Rengasdengkolok pun membawa kembali kedua tokoh ini kembali ke Jakarta

pada 16 Agustus malam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

45

Rapat Panitia Persiapan langsung diadakan malam itu juga di rumah

Admiral Maeda di Jalan Imam Bonjol yang akhirnya menghasilkan teks

proklamasi yang didikte Hatta dan ditulis oleh Soekarno. Teks ini disetujui oleh

Panitia. Menjelang subuh panitia bubar untuk berkumpul kembali di Jalan

Pegangsaan Timur No.56, tempat tinggal Soekarno, untuk menghadiri Proklamasi

Kemerdekaan. Proklamasi Kemerdekaan pun dikumandangkan di Pegangsaan

Timur kira-kira pukul sepuluh pagi. Hatta hadir disana mendampingi Soekarno

yang membacakan Teks Proklamasi. Halaman depan rumah Soekarno pun penuh

dengan kerumunan massa yang berkumpul untuk menjadi saksi sejarah. Kabar

mengenai proklamasi ini memang sudah tersebar luas dari mulut ke mulut.

F. Mempertahankan Kemerdekaan

Pengesahan UUD 1945 dilakukan sehari setelah proklamasi oleh Panitia

Persiapan. Hatta meminta tokoh-tokoh islam dari Panitia Persiapan bertemu untuk

membicarakan kalimat pertama dalam UUD mengenai syariat islam. Sebelumnya

Hatta didatangi oleh seseorang yang mengaku opsir Angkatan laut Jepang dari

Indonesia Timur yang menyampaikan bahwa Indonesia Timur akan melepaskan

diri dari Indonesia bila kalimat tentang syariat islam dalam UUD masih

dipertahankan. Hatta menerima saran orang yang mengaku opsir Jepang tadi, ia

berpikir bahwa rumusan tentang syariat di dalam UUD akan menimbulkan

perpecahan apalagi Indonesia terdiri dari berbagai macam agama. Ia lalu

memanggil tokoh-tokoh islam dari Panitia Persiapan, termasuk Ki Bagus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

46

Hadikusumo, Kasman Singodimedjo, Wachid Hasjim, dan Teuku Mohammad

hasan untuk berunding mengenai hal ini yang kemudian mengadakan sidang.

Perubahan itu pun dilakukan hanya dalam waktu singkat yaitu sekitar 15 menit

saja, dan hal itu juga menjadi suatu tanda bahwa pada saat itu, para tokoh-tokoh

perjuangan kemerdekaan Indonesia tersebut benar-benar mementingkan nasib dan

persatuan bangsa Indonesia.25

Betapapun, Hatta berhasil dalam mengubah

rumusan yang kontroversial itu, dan ini dengan lancar diterima oleh sidang

Panitia Persiapan Kemerdekaan pada hari itu juga.26

Peran Hatta terutama pada masa revolusi 1945-1949 sangatlah penting. Ia

bersama soekarno saling melengkapi membangun negeri ini dari bawah. Sifat dan

jalan pikiran mereka pun juga saling melengkapi, Soekarno bisa menguasai

massa, membangkitkan semngat mereka, seakan mengarahkan mereka ke mana

saja. Sebaliknya, Hatta mampu menguasai diri dalam keadaan apapun, banyak

berpikir dengan tenang, memperhatikan suatu kejadian dengan cermat, dan juga

berpendirian kuat. Dengan kedua sifat yang berbeda antara kedua tokoh ini,

terlihat bahwa Soekarno mungkin terdorong oleh emosi, sedangkan Hatta

dikuasai oleh pemikiran yang sudah direnungkan.

Saling percaya di antara mereka berdua juga sangat besar ketika itu.

Soekarno saat itu sering diincar oleh pihak sekutu sebagai penjahat perang dan ia

25

Astalog, Mengapa sila Pertama Dalam Piagam Jakarta Diubah,

2016.Dihttp://www.astalog.com/1104/mengapa-sila-pertama-dalam-piagam-jakarta-diubah.htm. Diakses pada 14

Mei 2016. 26

Deliar Noer, Mohammad Hatta"Biografi Politik", Jakarta: LP3ES. 1990. hlm .255.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

47

sering ke luar kota menghindarkan diri dari kemungkinan ditangkap. Maka,

Hatta-lah yang membuat keputusan-keputusan penting untuk negara, yang

kemudian juga disetujui dan didukung oleh Soekarno. Hatta dalam bulan-bulan

pertama Indonesia merdeka, pernah mengusahakan perubahan surat wasiat

Soekarno kepada Tan Malaka, tokoh buronan komunis di zaman penjajahan

Belanda, yang berisi pesan agar Tan Malaka menggantikannya sebagai presiden

bila Soekarno dan Hatta meninggal. Hatta menolak untuk menandatangani surat

itu jikalau wasiat itu diberikan untuk satu orang yaitu Tan Malaka. Dalam pikiran

Hatta, surat wasiat seperti itu tidak sesuai dengan pahamnya tentang pemimpin

yang tumbuh dari rakyat; surat wasiat itu lebih memperlihatkan ciri feodal.27

Ia

mengusahakan agar surat wasiat ini diubah, yaitu bahwa pewaris kepemimpinan

tadi terdiri dari empat orang yaitu Tan Malaka, Sjahrir, Wongsonegoro, dan

Sukiman. Ini diterima oleh Soekarno, tetapi tanpa adanya Sukiman dalam daftar

nama karena yang bersangkutan berada di Yogyakarta dan sulit dihubungi.

Penggantinya adalah Iwa Kusuma sumantri, yang mengaku bisa juga mewakili

kalangan Islam seperti Sukiman.

Hatta juga turut berperan dalam pembentukan tentara Indonesia. Urip

Sumoharjo, berpangkat mayor dalam KNIL (Koninklijk Nederlandsch-indisch

Leger, Tentara Hindia Belanda), menghubunginya, karena presiden Soekarno

sedang berada diluar kota dan menyerahkan semua persoalan penting kepada

27

Ibid., hlm. 266.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

48

Hatta. Pertemuan ini membuahkan pembentukan Tentara Kemanan Rakyat

(TKR), yang saat sekarang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hatta berperan dalam pembinaan hubungan baik antara lembaga eksekutif

(pemerintah) dan lembaga legislatif (KNIP, Komite Nasional Indonesia Pusat).

KNIP yang diketuai oleh Kasman Singodidmedjo pada awalnya dipandang

sebagai pelaksana perintah dari pihak pemerintah saja, tidak sebagi pelaksana

lembaga legislatif. Pada rapat KNIP pada 25 Oktober 1945 banyak anggotanya

yang mengkritik kepemimpinan KNIP, mereka umumnya menginginkan KNIP

sebagai pelaksana lembaga legislatif. untuk kepentingan ini dibentuklah Padan

Pekerja yang diketuai oleh Sjahrir. Perubahan ini tertuang dalam maklumat yang

ditandatangani oleh Hatta. Perkembangan ini disusul dengan maklumat lain

tanggal 3 November yang juga ditandatangani oleh Hatta atas usul Badan Pekerja

yang memberi kesempatan kepada rakyat untuk mendirikan partai-partai politik.

Maklumat ini dikaitkan dengan maksud untuk mengadakan pemilihan umum pada

bulan Januari 1946. Pada 14 November 1945, Presiden akhirnya membuat suatu

Kabinet yang bersifat parlementer yang diketuai oleh Sutan Sjahrir. Hal ini

memudahkan Indonesia untuk memulai berunding dengan pihak Belanda

mengenai kedaulatan Indonesia.

Pada 29 Desember 1946, dikeluarkannya Peraturan Presiden No. 6

mengenai penambahan anggota KNIP, terutama dari sumatera dengan maksud

supaya KNIP lebih mewakili daerah-daerah RI. Apalagi karena KNIP akan

membicarakan soal persetujuan Linggarjati yang dihasilkan Sjahrir dengan pihak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

49

Belanda dengan memarafnya pada 15 November 1946. Naskah ini diterima oleh

Parlemen Belanda pada Desember 1946, dan baru akan dibicarakan oleh KNIP

pada bulan februari 1947. Sementara itu pemerintah Belanda sudah membentuk

Negara Indonesia Timur (NIT), padahal berdasarkan Perjanjian Linggarjati

pembentukan itu dilakukan bersama dengan pemerintah Indonesia. Akibatnya,

banyak partai politik di Indonesia yang tidak setuju dengan Perjanjian Linggarjati.

Sejumlah partai di Indonesia termasuk Masyumi dan PNI menuduh pemerintah

bahwa penambahan anggota KNIP itu sengaja dibuat untuk melancarkan jalan

Perjanjian Linggarjati.

Pada bulan Februari 1947, sidang Pleno KNIP diadakan di Malang dan

Hatta turut hadir. Sidang itu dihadiri oleh semua anggota KNIP. Saat itu, KNIP

belum memperlihatkan keterwakilan daerah dan golongan. namun terjadi pro-

kontra mengenai hal ini. Ada yang menolak penambahan anggota KNIP,

sementara Presiden Soekarno mengemukakan bahwa sebelum

diselenggarakannya pemilihan umum, adalah kewajiban Presiden untuk

mengangkat para anggota lembaga perwakilan karena Presiden “dianggap sebagai

wakil dari seluruh rakyat”. Ucapan Soekarno itu mendapat reaksi dari para

anggota. Maka, banyak anggota yang menentang keputusan pemerintah dalam

“menyempurnakan” keanggotaan KNIP itu. Akibatnya untuk beberapa saat terjadi

perbedaan pendapat antara pemerintah dan KNIP.

Terjadilah perdebatan sengit selama dua hari. Dengan suara yang keras dan

tegas, Hatta menghentikan perdebatan itu dengan mengemukakan pidato bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

50

bila KNIP memang tidak mempercayai Presiden dan Wakil Presiden, lembaga itu

dapat memilih Presiden dan Wakil Presiden lain. Suasana sidang seketika itu

menjadi hening, mereka tak menyangka akan mendengar ucapan ini dari Hatta.

Pidato ini tanpa teks dan dengan suara yang lantang ia membuat semua yang ada

didalam ruangan terdiam. Menurut cerita, baru sekali itulah Hatta memberikan

pidato yang demikian, sampai-sampai para stenograf terkesima dibuatnya.28

Para

anggota KNIP seketika itu tidak lagi melanjutkan kritikannya terhadap keputusan

pemerintah tersebut. Keputusan presiden mengenai penambahan anggota KNIP

akhirnya diterima dan naskah persetujuan Linggarjati pun ditandatangani di

Jakarta pada 25 Maret 1947.

Pada 20 Mei 1947, Hatta pergi ke Sumatera tepatnya di Bukittinggi.

Tugasnya adalah untuk meningkatkan perjuangan di Sumatera menghadapi

Belanda, sambil membenahi pemerintahan disana. Hatta berda di Sumatera

selama sekitar enam bulan. Pada Januari 1948 ia dijemput oleh Amir Sjarifuddin

dengan pesawat udara untuk kembali ke Yogyakarta. Suasana di Yogyakarta saat

itu sangat panas, karena Perdana Menteri Amir Sjarifuddin menandatangani

perjanjian Renville yang tidak menguntungkan Indonesia sama sekali.

Demonstrasi demi demonstrasi terjadi di ibu kota Republik itu, ada yang anti

terhadap Amir dan ada pula yang mendukungnya. Ia juga mencopot Jenderal

Soedirman dan Letnan Jenderal Urip.

28

Deliar Noer, Mohammad Hatta"Biografi Politik", Jakarta: LP3ES. 1990. hlm .295.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

51

Tahun 1948 merupakan salah satu tahun yang paling kritis dan menantang

dalam kehidupan Hatta.29

Pada 29 Januari 1948 ia diangkat menjadi perdana

menteri menggantikan Amir Sjarifudin. Kedududkan Jenderal Soedirman dan

Letnan Jenderal Urip yang dicopot oleh Amir Sjarifuddin dikembalikan oleh

pemerintah. Hatta mendapat cobaan berat saat Front Demokrasi Rakyat (FDR)

yang dipimpin oleh Amir Sjarifuddin beroposisi terhadap pemerintahannya,

padahal keadaan yang ditangani Hatta adalah hasil dari Kabinet amir. Hatta juga

harus membenahi TNI karena masih banyak penyusupan, termasuk oleh orang-

orang Amir yang kemudian mengaku sebagai orang komunis. Semakin lama FDR

tambah meningkatkan perlawanannya. Muso yang merupakan orang PKI kembali

dari luar negeri mengambil alih pimpinan FDR dan melakukan pemberontakan

yang berpusat di Madiun pada 19 September 1948. Negeri pun dalam keadaan

darurat. Dalam sebuah pidato, Soekarno menyuruh rakyat memilih : Soekarno-

Hatta atau Muso-Amir. Dalam sebulan, keadaan sudah dapat dikuasai kembali

oleh Soekarno-Hatta.

Pada Bulan November dan Desember 1948, perundingan dengan pihak

Belanda dilanjutkan di Kaliurang. Perundinagan dilakukan dengan bantuan

Komisi Tiga Negara (Amerika Serikat, Australia, dan Belgia). Namun, akhirnya

pihak Belanda lagi-lagi menyerang Indonesia pada 18 Desember 1948. Kali ini

Belanda menduduki Yogyakarta dan Soekarno serta Hatta ditangkap, lalu dibuang

29

Marvis Rose, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Mohammad Hatta", Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

1991. hlm. 244.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

52

ke Bangka dan Parapat. Dunia Internasional termasuk Amerika Serikat tidak

terlalu berpihak kepada Belanda, malah dikabarkan bantuan Marshall plan akan

dicabut dari Belanda bila mereka berkeras menguasai Indonesia.

Perundingan lanjutan antara Indonesia Belanda menghasilkan Persetujuan

Roem-Royen pada 6 Mei 1949, yang umumnya menguntungkan Indonesia.

Persetujuan ini berakibat pemerintah Republik Indonesia dikembalikan ke

Yogyakarta, tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta, dan perundingan antara

Indonesia dengan Belanda dilanjutkan dalam Konferensi Meja Bundar di

Belanda.

G. Konferensi Meja Bundar

Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia, perjuangan Hatta

dilakukan melalui cara diplomasi. Hatta mengadakan diplomasi dengan pihak

penjajah maupun negara-negara lain di dunia. Hatta berusaha agar kedaulatan

Indonesia diakui dunia. Tanggal 13 Januari 1948 diadakan perundingan di

Kaliurang. Perundingan tersebut membicarakan daerah kekuasaan Republik

Indonesia. Perundingan tersebut dilakukan oleh Komisi Tiga Negara (Amerika,

Australia, dan Belgia) dengan Indonesia. Mohammad Hatta, Ir. Soekarno, Sultan

Syahrir, dan Jendral Sudirman merupakan wakil dari Indonesia. Kabinet Hatta II

memikul tugas yang amat berat. Hatta dan beberapa tokoh Indonesia lainnya

seperti Mohammad Roem harus bertempur dengan Belanda di meja perundingan

dan kekuatan intelegensia diuji di perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

53

Tanggal 23 Agustus 1949 Hatta memimpin delegasi Indonesia dalam KMB di

Den Haag.

KMB diadakan di Den Haag dari tanggal 23 Agustus sampai 2 November

1949. Suatu rentang yang cukup panjang di meja perundingan yang menguras

tenaga dan pikiran. Perundingan yang berjalan lambat memang sudah menjadi

suatu ciri klasik Belanda yang selalu keberatan menerima resolusi-resolusi

Republik atau barangkali juga sifat nasionalisme Hatta yang amat prinsipil

sehingga sulit mengalah. Perundingan KMB tidak semudah yang dibayangkan,

perlu perhitungan khusus untuk menerima suatu keputusan. Di dalam KMB ini

kemampuan Hatta sebagai ketua delegasi RI benar-benar diuji.

Pada 17 Agustus 1949 bangsa Indonesia yang tergabung dalam delegasi

Republik Indonesia dan BFO secara bersama memperingati proklamasi 1945 di

Den Hagg.30

Dalam kata sambutannya, Hatta mengajak semua pihak untuk

menghadapi tugas yang dibebankan diatas pundak mereka dengan sungguh-

sungguh. Ia berkata bahwa suasana dan keadaan di Den Haag sangat banyak

mengandung godaan , terlebih selama beberapa tahun belakangan Indonesia hidup

dalam suasana ketegangan , kemiskinan, dan keterbelakangan, sehingga para

delegasi perlu waspada menghadapi keadaan di negeri Belanda yang segalanya

terasa mudah.

Masalah-masalah yang dibicarakan dalam KMB meliputi berbagai hal, hal

itu tercermin dari macam-macam panitia yaitu panitia politik, hukum dan

30

Tobing K.M.L, Perjuangan Politik Bangsa Indonesia”KMB”, Jakarta: CV Haji Masagung. 1987. hlm. 196.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

54

ketatanegaraan, panitia bidang dan keuangan, panitia kemiliteran, panitia

kebudayaan dan panitia sosial. Sebenarnya acara utama dalam KMB adalah

penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia yang pada kenyataannya

meluas ke permasalahan lain. Masalah yang paling hangat dibicarakan di KMB

adalah masalah keuangan, Belanda mendesak supaya Indonesia menerima untuk

membayar utang luar negeri Belanda sejumlah f. 3167 juta dan utang dalam

negeri sebesar f.2956 juta. Suatu jumlah yang amat fantastis dan tidak masuk

akal. Hatta tentu saja marah dan tidak mau menerima tuntutan Belanda, ia

memintta ketua subkomite ekonomi dan keuangan dari pihak Indonesia, yaitu

Dr.Sumitro Djojohadikusumo untuk menyajikan angka-angka tandingan. Hatta

juga mengirimkan pesan kepada Nehru melalui telegram supaya meyakinkan

Amerika bahwa Belanda menuntut terlalu banyak.

Hatta memanfaatkan situasi perang dingin dengan melaporkan bahwa

situasi keuangan Indonesia begitu buruk sehingga jikalau Belanda tidak

mengurangi tuntutannya, maka mungkin ia akan menyarankan supaya kedaulatan

diberikan saja secara langsung kepada kaum komunis. Akan tetapi atas desakan

Cochern sebagai wakil PBB Hatta dengan berat hati menerima tuntutan tersebut

dengan pengurangan sampai f.2000 juta pada angka awal Belanda, sambil

mengingatkan bahwa kehilangan kedaulatan bukan hanya akan menyebabkan

permusuhan baru, akan tetapi juga berarti kehilangan simpati Amerika Serikat

Masalah lain yang dibicarakan di KMB adalah masalah Irian Barat yang

hampir membuat Konferensi menemui jalan buntu. Belanda bersikeras menolak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

55

untuk membebaskan Irian Barat, Hatta sendiripun tidak mau manyerah dan akan

terus memperjuangkannya. Pada akhirnya Hatta, dengan segala pertimbangannya

mengambil keputusan untuk menangguhkan masalah Irian Barat supaya

konferensi terus berjalan membahas masalah-masalah lain. Hatta berpendapat

bahwa penundaan masalah itu lebih baik daripada menghabiskan waktu

konferensi dan ini merupakan persoalan yang lebih mudah dan realistis untuk bisa

diselesaikan setelah Belanda mengambil langkah penting untuk kedaulatan.

Masalah Irian Barat ini terpecahkan dinihari tanggal 1 November 1949 setelah

batas waktu pembicaraan dengan kompromi tersebut.

Sidang akhirnya ditutup tanggal 2 November 1949 dengan

ditandatanganinya dokumen resmi hasil dari KMB. Dari semua persoalan yang

dibahas dalam perundingan dengan Belanda dalam KMB, bagi Republik

permasalahan yang paling berat adalah menerima bentuk federal bagi negara

Indonesia, tetapi dengan bentuk federal ini Belanda mau menyerahkan dan

mengakui kedaulatan dan kemerdekaaan negara Indonesia. Sejenak Hatta dan

anggota lainnya terdiam dan meyakinkan pada diri mereka bahwa bentuk negara

federal hanya bersifat sementara, mengingat rakyat Indonesia tidak menyukai

bentuk negara federal ini. Harapan dari para wakil delegasi Indonesia terbukti

dengan keberhasilan mengubah bentuk federal menjadi negara Kesatuan Republik

Indonesia dengan jangka waktu tujuh bulan pada tanggal 17 Agustus 1950.

Dalam KMB kerja sama antar Hatta sebagai ketua delegasi dengan anggota

delegasinya sangat sangat berpengaruh. Tidak selamanya antara Hatta dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

56

anggota delegasi berpendapat sama dalam suatu masalah, akan tetapi karena

kepercayaan yang beserta pada anggota delegasi kepada Hatta maka yang menjadi

keputusan Hatta didukung oleh para anggotanya. Berbagai komentar muncul

dengan hasil yang diperoleh delegasi Indonesia dalam KMB, baik itu yang pro

maupun yang kontra. John Coast mencatat bahwa Hatta kembali menderita

kelelahan fisik, dengan menerangkan bahwa berat badan Hatta turun dan terlihat

melakukan pekerjaan yang fantastis pada KMB, Hatta tidak pernah menyerah

dalam memperjuangkan argumen.

Pada awal Januari 1946 pemerintah mengambil keputusan untuk

memindahkan kedudukan pemerintahan pusat RI ke Yogyakarta. Sultan

Hamengkubuwono IX menyambut hangat kepindahan tersebut. Hatta melindungi

pejabat-pejabat negara dan keluarganya dari ancaman tentara Belanda. Hatta rela

berkorban demi perjuangan. Belanda ingin Hatta mengubah sikapnya terhadap 70

Republik Indonesia. Belanda mengirim utusan untuk membujuk beliau agar mau

bekerja sama dan memihaknya. Belanda menjanjikan hadiah wilayah Jawa dan

Madura. Hatta tetap tegar pada pendiriannya. Hatta setia kepada Republik

Indonesia. Keinginannya hanya satu yaitu Belanda segera pergi dari Republik

Indonesia. Pada awal kehidupan Republik Indonesia, Sultan Hamengkubuwono

IX berhasil meminta kesanggupan Letkol Soeharto untuk mempersiapkan

serangan umum. Tanggal 1 Maret 1949 serangan umum dilaksanakan dan TNI

berhasil menduduki kota Yogyakarta dalam waktu enam jam. Keberhasilan

serangan tersebut menunjukkan bahwa Republik Indonesia belum habis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

57

riwayatnya. Sri Sultan Hamengkubuwono IX berperan dalam usaha pengakuan

kedaulatan RI. Tanggal 2 November 1949 tercapai persetujuan KMB. Hasil KMB

adalah Belanda akan menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada

akhir bulan Desember 1949. Hasil dari KMB tersebut dijelaskan dalam sidang

lengkap KNIP tanggal 15 Desember 1949, hasilnya 226 suara setuju dan 62

menolak dan yang yang membuat Hatta bersedih bahwa suara yang menentang

perjanjian tersebut kebanyakan berasal dari Partai Sosialis Indonesia yang

mengidentifikasikan sebagai PNI baru, partai yang pernah dibesarkan oleh Hatta

dan Soekarno serta Sjahrir di zaman pergerakan. Pada tanggal 16 Desember 1949

di Yogyakarta wakil BFO dan Republik berkumpul untuk memilih presiden yaitu

Soekarno dan Hatta secara bulat sebagai perdana menteri.

Tanggal 23 Desember 1949 Hatta dan Sultan Hamid II terbang ke Belanda

untuk menghadiri upacara resmi penyerahan kedaulatan di istana kerajaan

Amsterdam. Keberhasilan Indonesia memperoleh kedaulatan yang diperjuangkan

oleh tokoh-tokoh besar Indonesia disemarakkan dengan banyaknya ungkapan hati

rakyat yang dituangkan dalam surat kabar seperti halnya Hamka di majalah

Merdeka yang mengungkapkan bahwa eberhasilan Indonesia memperoleh

kedaulatan merupakan tekad dari rakyat Indonesia untuk lepas dari perbudakan

yang sudah mendarah daging di rakyat Indonesia akibat dari imperialisme dan

kolonialisme bangsa Barat. Jiwa budak yang sudah melekat di hati bangsa 71

Indonesia harus diubah menjadi jiwa merdeka yang disertai dengan perubahan

dan harus diwujudkan bersama dengan perjuangan penuh seperti usaha tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

58

Tanggal 27 Desember 1949 di Den Haag dilakukan upacara penandatanganan

naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat diwakili Hatta,

sedangkan Belanda diwakili Ratu Yuliana melawan Belanda. Pada hari yang sama

juga, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menandatangani naskah pengakuan

kedaulatan Indonesia oleh Belanda di Jakarta. Di Jakarta naskah penyerahan

kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX mewakili

Indonesia dan Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink mewakili Belanda. Secara

politik. Indonesia telah terbebas dan Hatta memimpin perundingan terakhir untuk

memperoleh kemerdekaan itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

59

BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari bab II dan bab III, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Mohammad Athar atau yang populer dikenal dengan nama Hatta lahir di

Bukit Tinggi pada 12 Agustus 1902 di Batu Hampar Bukittingi. Ayahnya

adalah Muhammad Djamil yang meninggal saat Hatta masih berusia

delapan bulan sedangkan ibunya bernama Siti Saleha yang dikenal banyak

bergerak dibidang perdagangan.. Dari garis keturunan ayahnya Hatta

berasal dari keluarga ulama di Batuhampar. Kakeknya adalah seorang

pimpinan pondok pesantren yang saat itu masih disebut surau.Hatta

pertama kali mengenyam pendidikan formal di sekolah swasta. Setelah

enam bulan, ia pindah ke sekolah rakyat. Namun, pelajarannya berhenti

pada pertengahan semester kelas tiga. Ia lalu pindah ke ELS (Europeesche

Lagere School: SD pada masa kolonial Belanda) di Padang sampai tahun

1913, kemudian melanjutkan ke MULO (Meer Uitgebreid Lager

Onderwijs: SMP pada masa kolonial Belanda) sampai tahun 1917.Selain

pengetahuan umum, ia telah ditempa ilmu-ilmu agama sejak kecil. Ia

pernah belajar agama kepada Muhammad Jamil Jambek, Abdullah Ahmad,

dan beberapa ulama lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

60

2. Kiprah Hatta di bidang politik dimulai tahun 1921 saat menetap di

Rotterdam, Belanda dan bergabung dengan sebuah perkumpulan pelajar

tanah air yang ada di Belanda, Indische Vereeniging. Mulanya, organisasi

tersebut hanyalah merupakan organisasi perkumpulan bagi pelajar, namun

segera berubah menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan saat tiga tokoh

Indische Partij (Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto

Mangunkusumu) bergabung dengan Indische Vereeniging yang kemudian

berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI). Di Perhimpunan

Indonesia, Hatta mulai meniti karir di jenjang politiknya sebagai bendahara

pada tahun 1922 dan menjadi ketua pada tahun 1925. Hatta berturut-turut

terpilih menjadi ketua PI sampai tahun 1930 dengan perkembangan yang

sangat signifikan dibuktikan dengan berkembangnya jalan pikiran politik

rakyat Indonesia.Pada tahun 1932, Hatta kembali ke Indonesia dan

membangun PNI-Baru bersama Sutan Syahrir. Namun, akibat kegiatan

politiknya tersebut, tiga tahun kemudian beliau dibuang ke Digul, Banda

Naira, dan Sukabumi. Pada masa pendudukan Jepang, ia dibebaskan dan

ikut memimpin Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan PPKI. Selama Perang

Kemerdekaan, ia pernah menjadi perdana menteri merangkap menteri

pertahanan.

Hatta memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan

Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta

memproklamasikan Indonesia Merdeka bersama Ir. Soekarno dan menjabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

61

sebagai Wakil Presiden RI pertama. Berita kemerdekaan Republik

Indonesia telah tersebar sampai Belanda. Sehingga, Belanda berkeinginan

kembali untuk menjajah Indonesia. Dalam upaya mempertahankan

kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Republik Indonesia dipindah ke

Yogyakarta. Ada dua kali perundingan dengan Belanda yang menghasilkan

perjanjian linggarjati dan perjanjian Reville. Namun, kedua perjanjian

tersebut berakhir kegagalan karena kecurangan Belanda.Pada Juli 1947,

Hatta mencari bantuan ke India dengan menemui Jawaharhal Nehru dan

Mahatma Gandhi. Nehru berjanji, India dapat membantu Indonesia dengan

melakukan protes terhadap tindakan Belanda dan agar mendapat simpati

dan bantuan dari PBB. Usaha ini tidak sia-sia karena pada akhirnya Hatta

memimpin delegasi Indonesia menuju Konferensi Meja Bundar (KMB) di

Den Haag yang diadakan pada bulan Agustus hingga November 1949.

Konferensi ini merupakan konferensi untuk membahas permasalahan

antara Belanda dan Republik Indonesia. Peran Hatta dalam KMB benar-

benar terbukti membantu Republik Indonesia mendapatkan Kedaulatan dari

pemerintah Belanda yang diwakili, Ratu Juliana pada tanggal 27 Desember

1949.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

62

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Panitia Penulisan Sejarah Diplomasi Republik Indonesia. 1995. Sejarah Diplomasi

Republik Indonesia dari Masa ke Masa (Periode 1945-1950). Jakarta: Yayasan

Upakara.

Alfarisi Salman, 2010.Mohammad Hatta Biografi Singkat 1902-1980. Jogjakarta:

Garasi.

Darnoto. Dkk, 2004, Sejarah Diplomasi Indonesia dari Masa ke Masa Periode 1945-

1949 Jilid I, Jakarta: Departemen Luar Negeri.

Deliar Noer. 1990. Hatta "Biografi Politik". Jakarta: LP3ES.

Deliar Noer.2012.Mohamad Hatta “Hati Nurani Bangsa”. Jakarta: Kompas Media

Nusantara.

Marvis Rose. 1991, Indonesia Merdeka "Biografi Politik Hatta". Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Mohammad Hatta. 1978.Memoirs, Jakarta: Tirtamas

Mohammad Hatta. 2010.Menuju Gerbang Kemerdekaan. Jakarta: Kompas Media

Nusantara.

Nasution A.H. 1994.Sekitar Perang kemerdekaan Indonesia jilid I Periode KMB.

Bandung: Angkasa

Notosoetardjo. 1956. Dokumen Konperensi Medja Bundar,Jakarta: Endang

Romadhon, MK. 2015.Soekarno Hatta Syahrir. Jakarta: Araska Publisher.

Tobing, K.M.L.1987. Perjuangan Politik Bangsa Indonesia K.M.B. Jakarta: Haji

Masagung

Zulkifli Suleman. 2010.Demokrasi Untuk Indonesia “Pemikiran Politik Bung Hatta”,

Jakarta: Kompas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

63

SUMBER INTERNET:

Astalog, Mengapa sila Pertama Dalam Piagam Jakarta Diubah,

2016.Dihttp://www.astalog.com/1104/mengapa-sila-pertama-dalam-piagam-jakarta

diubah.htm. Diakses pada 14 Agustus 2017

https://id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_I. Diakses pada 29 Juli 2017.

https://id.wikipedia.org/wiki/Agresi_Militer_Belanda_II. Diakses pada 29 Juli 2017.

Wikipedia Indonesia, Indische Vereeniging, 2016,

https://id.wikipedia.org/wiki/Indische_Vereeniging. Diakses pada 12 Agustus 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

64

SILABUS

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia (Wajib)

Kelas : XI

Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya

di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

1.1 Menghayati nilai-

nilai persatuan dan

keinginan bersatu

dalam perjuangan

pergerakan nasional

menuju

kemerdekaan bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

65

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

sebagai karunia

Tuhan Yang Maha

Esa terhadap bangsa

dan negara

Indonesia.

2.3 Meneladani perilaku

kerjasama, tanggung

jawab, cinta damai

para pejuang untuk

meraih kemerdekaan

dan

menunjukkannya

dalam kehidupan

sehari-hari.

3.5 Menganalisis peran

tokoh-tokoh

Nasional dan

Daerah dalam

perjuangan

menegakkan negara

Republik Indonesia.

4.5 Menulis sejarah

tentang satu tokoh

nasional dan tokoh

Pergerakan

Nasional

Indonesia

Latar

belakang

kehidupan

Mohammad

Hatta

Peran

Mohammad

Mengamati:

membaca buku teks

tentang peran

Mohammad Hatta

dalam

memperjuangkan

kemerdekaan

Indonesia.

Menanya:

tanya jawab,

berdiskusi dan

Observasi:

Mengamati

kegiatan

peserta didik

dalam proses

mengumpulkan

data, analisis

data dan

pembuatan

laporan tentang

2 x 45 Menit Tobing K.M.L.1987.

Perjuangan Politik

Bangsa Indonesia

K.M.B. Jakarta: Haji

Masagung

Noer

Deliar.2012.Mohamad

Hatta “Hati Nurani

Bangsa”. Jakarta:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

66

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

dari daerahnya yang

berjuang melawan

penjajahan kolonial

Barat

Hatta dalam

perjuangan

kemerdekaan

Indonesia

memberi komentar

dan memberi

komentar tentang

peran Mohammad

Hatta dalam

memperjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

Mengeksplorasi

.mengumpulkan

informasi tentang

peran Mohammad

Hatta dalam

perjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

Mengasosiasi

Menganalisis

informasi dan data-

data yang didapat

dari sumber-sumber

terkait peran

Mohammad Hatta

dalam

memperjuangan

Peran

Mohammad

Hatta dalam

perjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

Portofolio:

Menilai

laporan peserta

didik tentang

peran

Mohammad

Hatta dalam

perjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

Tes tertulis:

Menilai

kemampuan

peserta didik

dalam

menganalisis

tentang peran

Mohammad

Hatta dalam

Kompas Media

Nusantara.

Rose Marvis. 1991,

Indonesia Merdeka

"Biografi Politik

Hatta". Jakarta:

Gramedia Pustaka

Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

67

Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber Belajar

kemerdekaan

Indonesia.

Mengkomunikasikan

hasil analisis dan

evaluasi selanjutnya

dilaporkan dalam

bentuk tulisan yang

terkait dengan peran

Mohammad Hatta

dalam perjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

perjuangan

kemerdekaan

Indonesia.

Yogyakarta, 13 September 2017

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Dra. R. Tuti Ratnaningsih Gaudensius Jehadin Bosko

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA STELA DUCE 2 YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : XI / I

Pertemuan : 1 (satu)

Materi Pokok/Topik : Pergerakan Nasional Indonesia

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI. 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

3.5 Menganalisis peran tokoh-tokoh Nasional dan Daerah dalam perjuangan

menegakkan negara Republik Indonesia.

3.5.1 Menganalisis latar belakang kehidupan Mohammad Hatta.

3.5.2 Menganalisis peran Mohammad Hatta dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

69

4.5 Menulis sejarah tentang satu tokoh nasional dan tokoh dari daerahnya

yang berjuang melawan penjajahan kolonial Barat

4.5.1 Melaporkan hasil tulisan sejarah tentang Peran Mohammad Hatta

dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran peserta didik diharapkan

mampu :

1. Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Mohammad Hatta.

2. Mendeskripsikan peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia.

3. Menulis artikel tentang peran Mohammad Hatta dalam perjuangan

kemerdekaan Indonesia.

D. MATERI PEMBELAJARAN

1. Latar belakang kehidupanMohammad Hatta.

2. Peran Mohammad Hatta dalam Perjuangan kemerdekaan Indonesia.

E. METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan pembelajaran : Saintifik

2. Metode pembelajaran : Cooperative Learning

3. Model Pembelajaran : STAD (Students Team Achivement Divison)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

70

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan

Deskripsi

Alokasi waktu

Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada siswa

Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama

Guru mengecek kehadiran siswa

Guru memeriksa materi ajar dan alat atau media

pembelajaran

Guru menanyakan materi yang disampaikan minggu

lalu

Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan

pembelajaran

10 menit

Kegiatan

Inti

Mengamati

Peserta didik mengamati video tentang peran

Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia.

Peserta didik mengamati powerpoint tentang peran

Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdkaan

Indonesia

Menanya

Peserta didik diberi arahan untuk untuk bertanya dari

video yang sudah ditayangkan.

Peserta didik bertanya mengenai powerpoint yang

sudah ditayangkan

Mengumpulkan informasi

Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok.

Masing-masing kelompok diminta berdiskusi tentang

peran Mohammad Hatta dalam perjuangan

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

71

kemerdekaan Indonesia.

Peserta didik mengumpulkan informasi melalui video

yang ditayangkan oleh guru, internet, buku referensi

dan berdiskusi dengan teman kelompok.

Mengasosiasi

Setiap kelompok berdiskusi tentang peran Mohammad

Hatta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Setelah berdikusi, peserta didik mengerjakan kuis

secara individu.

Mengkomunikasikan

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan

kelompok lain yang tidak presentasi diperbolehkan

untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi.

Setiap kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan

oleh peserta didik dari kelompok lain.

Guru mengklarifikasi setiap jawaban peserta didik

Guru memberikan penghargaan kepada kelompok

yang melakukan presentasi terbaik.

Guru meminta peserta didik mengumpulkan hasil

diskusinya

Penutup Guru dan peserta didik melakukan refleksi

pembelajaran secara bersama.

Guru memberikan penguatan terhadap pencapaian

kompetansi peserta didik.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran tentang materi yang telah diberikan.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

72

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR

1. Media Pembelajaran : PPT (Power Point) dan Video

2. Alat Pembelajaran : LCD, Laptop, dan Speaker

3. Sumber Pembelajaran : Buku Sejarah Indonesia kelas XI.

H. PENILAIAN, PEMBELAJARAN REMIDIAL, DAN PENGAYAAN

1. Teknik Penilaian

a. Penilaian sikap

1) Observasi

b. Penilaian Pengetahuan

1) Tes

2) Tanya Jawab

3) Observasi terhadap kegiatan diskusi

2. Instrumen Penilaian

a. Penilaian sikap diskusi dan presentasi kelompok

No

Nama

Jumlah

(1- 4) (1- 4) (1- 4) (1- 4) (1- 4) (1- 4)

1

2

3 dst

Ber

tanggungja

wab

Men

den

gaa

rkan

Men

anya

Men

gem

ukak

an

p

endap

atat

Men

gkom

unik

asik

an

Ker

jasa

ma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

73

Keterangan Penilaian:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria :

Baik Sekali : 4

Baik : 3

Cukup : 2

Kurang : 1

∑ Skor Perolehan

Nilai = x 100 Skor Maksimal (24)

b. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Setiap soal memiliki bobot yang sama = 25

Keterangan Penilaian:

Skor maksimal = 50

∑ Skor Perolehan

Nilai = x 100 Skor Maksimal (50)

Soal Uji Kompetensi

1. Deskripsikan latar belakang kehidupan Mohammad Hatta!

2. Deskripsikan peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia!

Kunci jawaban :

1. Deskripsikan latar belakang kehidupan Mohammad Hatta!

Mohammad Hatta, biasa dikenal dengan nama Bung Hatta, lahir

pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

74

inilah Bung Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya,

Haji Mohammad Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan.

Lingkungan keluarga yang berlatar pesantren dan pedagang telah

membuat Hatta tumbuh menjadi sosok yang sangat mendalami agama

dan maslah-masalah ekonomi. Dari ibunya, Hatta memiliki enam

saudara perempuan. Ia adalah anak laki-laki satu-satunya. Hatta

menjalani pendidikan dasar di Bukittinggi. Ia melanjutkan kelas 5 di

ELS (Europeesche Lagere School) Padang, yaitu sekolah dasar untuk

kulit putih, hingga kelas 7. Kemudian ia melanjutkan pendidikan MULO

(Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, sekarang SMP) di Padang. Setelah

lulus dari MULO, Hatta melanjutkan pendidikan di Prins Hendrik

School, sebuah sekolah dagang menengah di Jakarta. Disamping belajar

ilmu-ilmu umum, Hatta juga belajar ilmu Agama. Hal inilah yang

membuat Hatta sangat disiplin dalam menjaga ibadah, akhlak, dan

moralnya. Ia juga dikenal sangat tepat waktu dan sangat menjaga

pergaulannya.

2. Deskripsikan peran Mohammad Hatta dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia!

Hatta memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan

Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta

memproklamasikan Indonesia Merdeka bersama Ir. Soekarno dan

menjabat sebagai Wakil Presiden RI pertama. Berita kemerdekaan

Republik Indonesia telah tersebar sampai Belanda. Sehingga, Belanda

berkeinginan kembali untuk menjajah Indonesia. Dalam upaya

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, pemerintahan Republik

Indonesia dipindah ke Yogyakarta. Ada dua kali perundingan dengan

Belanda yang menghasilkan perjanjian linggarjati dan perjanjian Reville.

Namun, kedua perjanjian tersebut berakhir kegagalan karena kecurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

75

Belanda.Pada Juli 1947, Hatta mencari bantuan ke India dengan

menemui Jawaharhal Nehru dan Mahatma Gandhi. Nehru berjanji, India

dapat membantu Indonesia dengan melakukan protes terhadap tindakan

Belanda dan agar mendapat simpati dan bantuan dari PBB. Usaha ini

tidak sia-sia karena pada akhirnya Hatta memimpin delegasi Indonesia

menuju Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag yang diadakan

pada bulan Agustus hingga November 1949. Konferensi ini merupakan

konferensi untuk membahas permasalahan antara Belanda dan Republik

Indonesia. Peran Hatta dalam KMB benar-benar terbukti membantu

Republik Indonesia mendapatkan Kedaulatan dari pemerintah Belanda

yang diwakili, Ratu Juliana pada tanggal 27 Desember 1949.

c. Psikomotorik

1) Teknik Penilaian : Penugasan

2) Bentuk Instrumen : Lembar Tugas

3) Instrumen

Buatlah artikel tentang peran Mohammad Hatta dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia !

No

Nama

Jumlah

(1- 4) (1- 4) (1- 15) (1- 4) (1- 3) 30

1

2 dst

Rel

evan

si

Per

um

usa

n

M

asal

ah

Isi

Pen

utu

p

Daf

tar

Pust

aka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

76

Petunjuk Penskoran

Peserta didik memperoleh nilai:

Baik sekali : apabila memperoleh skor 26-30

Baik : apabila memperoleh skor 18-25

Cukup : apabila memperoleh skor 9-17

Kurang : apabila memperoleh skor 1-8

d. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan

Pembelajaran remidial dilaksanakan segera setelah diadakan penilai bagi

peserta didik yang mendapat nilai di bawah 75 dengan mengerjakan

kembali soal uji kompetensi.

Pengayaan dilaksanakan peserta didik yang mendapatkan nilai di atas 75

dengan memberikan latihan soal.

Yogyakarta, 18 September 2017

Gaudensius Jehadin Bosko

111314004

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

77

MATERI PEMBELAJARAN

Mohammad Hatta, biasa dikenal dengan nama Bung Hatta, lahir pada

tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi. Di kota kecil yang indah inilah Bung

Hatta dibesarkan di lingkungan keluarga ibunya. Ayahnya, Haji Mohammad

Djamil, meninggal ketika Hatta berusia delapan bulan. Lingkungan keluarga yang

berlatar pesantren dan pedagang telah membuat Hatta tumbuh menjadi sosok

yang sangat mendalami agama dan maslah-masalah ekonomi. Hatta menjalani

pendidikan dasar di Bukittinggi. Ia melanjutkan kelas 5 di ELS (Europeesche

Lagere School) Padang, yaitu sekolah dasar untuk kulit putih, hingga kelas 7.

Kemudian ia melanjutkan pendidikan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs,

sekarang SMP) di Padang. Setelah lulus dari MULO, Hatta melanjutkan

pendidikan di Prins Hendrik School, sebuah sekolah dagang menengah di Jakarta.

Di samping belajar ilmu-ilmu umum, Hatta juga belajar ilmu Agama. Hal inilah

yang membuat Hatta sangat disiplin dalam menjaga ibadah, akhlak, dan

moralnya. Ia juga dikenal sangat tepat waktu dan sangat menjaga pergaulannya.

Sejak bersekolah di MULO Hatta telah banyak terlibat dalam pergerakan

pemuda. Salah satunya adalah JBS (Jong Sumatranen Bond), sebuah

perkumpulan pemuda Sumatera. Di sana ia menjabat sebagai bendahara di

kepengurusan pusat. Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang bendahara, ia

tidak pernah lalai dan sangat menghargai waktu. Baginya, membuang waktu sama

saja dengan membuang kesempatan untuk berproduksi. Suatu ketika Hatta pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

78

menolak bertemu dengan teman yang datang terlambat, saat berjanji akan bertemu

dengannya. Karena hal ini, banyak koleganya yang menganggap dirinya

sombong.

Hatta muncul sebagai pemimpin melalui kemampuan beroganisasi,

dorongan, pemikiran yang kreatif, dan tulisan-tulisannya yang profokatif. Ia

adalah seorang pribumi yang aktif menyuarakan kemerdekaan melalui pergerakan

nasional. Sebagai ketua organisasi Perhimpunan Indonesia, Hatta merealisasikan

gagasannya untuk mengawal Indonesia menuju kemerdekaan. Bahkan, ia pernah

berkata tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka. Bukti bahwa Hatta

sangat mencintai bangsanya daripada dirinya sendiri. Hatta memandang

kemerdekaan bukan hanya simbol kemegahan bangsa, tetapi juga untuk

kemanusiaan dan peradaban.

Ia banyak memberi kritik terhadap pergerakan nasional di Indonesia yang

dianggapnya tidak mencerminkan kepribadian bangsa. Hatta pernah mengkritik

Soekarno karena dianggap tidak konsisten dalam menjalankan tuntutan

nonkooperasi dengan Belanda. Pada saat itu, Hatta marah besar karena Soekarno

mengirimkan surat yang berisi penyesalannya kepada pemerintah Belanda.

Soekarno menulis akan berhenti melakukan pergerakan politik yang menentang

pemerintah. Ia juga menulis akan bekerja sama dengan pemerintah Belanda. Hatta

mengecam tindakan Soekarno ini dengan menulis “Tragedie Soekarno” dalam

Daulat Ra’jat edisi 30 November 1933.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

79

Hatta sangat menekankan pergerakan nasional yang disertai kesadaran,

bukan asal beramai-ramai mendendangkannya. Hatta selalu memikirkan solusi

sebuah masalah secara mendalam. Baginya, setiap keputusan yang diambil harus

melalui pertimbangan yang matang. Ia selalu memperhatikan berbagai aspek yang

berpengaruh dc3alam masalah. Memang dalam hal ini, Hatta lebih rasional

dibandingkan Soekarno yang dinilai emosional.

Saat menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Soekarno, hubungan di

antara keduanya terjalin sangat baik. Tidak ada yang tahu mengapa kedua tokoh

ini menjadi begitu akrab dan mesra. Setiap keputusan selalu mereka tetapkan

berdua. Sangat jarang terlihat perselisihan paham pada masa ini. Padahal, pada

masa-masa pergerakan nasional Hatta sering berbeda pendapat dengan Soekarno.

Bahkan, tidak jarang timbul konflik di antara keduannya. Hatta lebih berhati-hati

dalam mengambil keputusan. Meskipun begitu Hatta selalu bersikap tegas dalam

mempertahankan keputusannya. Ia tidak gegabah, tetapi berani dan konsisten.

Peristiwa Proklamasi merupakan puncak dari perjuangan bangsa Indonesia

untuk mencapai kemerdekaan. Hatta menjadi salah satu tokoh penting karena

terlibat dalam penyusunan konsep proklamasi serta penandatangan teks

proklamasi bersama Soekarno. Sebagai seorang penganut islam, pemikiran Hatta

berbeda dengan tokoh-tokoh lain menganai tujuh kata-kata awal pembukaan

undang-undang dasar yang memuat tentang syariat islam. Ia dengan tegas

menolak rumusan tersebut karena dianggap mengesampingkan agama lain di

Indonesia. Ia berpendapat bahwa jika rumusan itu tetap dimasukan dalam undang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI … · i MOHAMMAD HATTA : DARI PEMBUANGAN DIGUL SAMPAI KONFERENSI MEJA BUNDAR (1934-1950) MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

80

undang hanya akan membuat daerah Indonesia timur melpaskan diri dari

Indonesia.

Hatta dan Soekarno bagaiakan dua sisi mata uang yang tak dapat

dipisahkan. Kerja sama keduanya sebagai presiden dan wakil presiden membuat

mereka dijuluki dwitunggal. Sifat dan jalan pikiran keduanya pun saling

melengkapi. Soekarno dikenal sebagai sosok yang mampu menguasai rakyat,

membakar semangat mereka, seakan mengarahkan mereka ke mana saja.

Sebaliknya, Hatta mampu menguasai diri dalam keadaan apapun, yang banyak

berpikir dengan tenang dan dalam, memperhatikan sesuatu kejadian atau

perkembangan dengan cermat, dan bila sudah mengambil keputusan,

keputusannya itu tetap ia pertahankan. Hatta juga dikenal dengan kemampuannya

dalam urusan diplomasi, sehingga saat Indonesia dihadapkan dalam situasi perang

kemerdekaan dengan Belanda, hatta tampil sebagai diplomat ulung dalam

beberapa perundingan dengan Belanda. Puncaknya adalah saat Hatta

dipercayakan menjadi ketua delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI