modul_8_rev_1

10
 VIII.1 MODUL 8 PERCOBAAN TRANSDUSER TEMPERATUR DENGAN SENSOR THERMOCOUPLE I. TUJUAN I.1 TujuanInstruksionalUmum 1) Mahasiswa mampu memahami r angkaian pengkondisi sinyal untuk  sensor temper atur IC thermocoupl e. I.2 TujuanInstruksionalKhusus 1) Mahasiswa mampu menghit ung komponen yang di  per l ukan untuk membuat r angkaian pengkondisi sinyal untuk  sensor temper atur IC thermocouple sesuai  dengan k ebutuhan. 2) Mahasiswa mampu mer angkai r angkaian pengkondisi sinyal untuk  sensor temper atur IC thermocoupl e. 3) Mahasiswa mampu mengkali  br asi r angkaian pengkondisi  sinyal untuk  sensor temper atur IC thermocoupl e. II. DASAR TEORI Sebuah termoko  pel  ter di r i  dar i  sepasang kawat logam yang tidak  sama dih ubungkan  ber sama-sama pada satu ujung (ujung el eme n atau ujun g  panas) dan ber akhi r pada ujung lain (titik referensi  atau ujungdingin) yang di  per tahankan pada suatu temper atu konstan yang dik etahui . Bil a antar a ujung el eme n dan titik referensi  ter da  pat perbedaan temper atur, suatu ggl  yang meny eba  bkan arus di  dalam r angkaian akan dihasilkan. Bil a titik referensi  ditutup oleh sebuah alat uk ur atau instrument pencatat seper ti  dalam gambar 1, penun  jukkan alat uk ur ter sebut akan sebanding dengan selisih temper atur antar a uju ng panas dan titik  referensi . Efek  termolistr ik  yang diaki  batkan, ol eh pot ensial-  pot ensial  kontak pada titik-titik  samb ung ini  dik enal  sebagai efe k  Seeback , menurut ahli f isika Jerman, Thomas Seeback .

Upload: mochamadirwan1

Post on 13-Jul-2015

137 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 1/10

 

VIII.1 

MODUL 8

PERCOBAAN TRANSDUSER TEMPERATUR DENGAN SENSOR 

THERMOCOUPLE

I. TUJUAN

I.1 TujuanInstruksionalUmum

1)  Mahasiswa mampu memahami r angkaian pengkondisi  sinyal untuk   sensor 

temper atur IC thermocouple.

I.2 TujuanInstruksionalKhusus

1)  Mahasiswa mampu menghitung  komponen  yang  di per lukan untuk  membuat 

r angkaian pengkondisi  sinyal untuk   sensor  temper atur IC thermocouple sesuai 

dengan k ebutuhan.

2)  Mahasiswa mampu mer angkai r angkaian pengkondisi  sinyal untuk   sensor 

temper atur IC thermocouple.

3)  Mahasiswa mampu mengkali br asir  angkaian pengkondisi  sinyal untuk   sensor 

temper atur IC thermocouple.

II. DASAR TEORI

Sebuah termoko pel ter dir i dar i sepasang kawat logam yang tidak  sama dihubungkan 

 ber sama-sama pada  satu ujung (ujung elemen  atau ujun g panas) dan ber akhir pada ujung 

lain (titik  referensi  atau ujungdingin) yang  di per tahankan pada  suatu temper atu konstan 

yang dik etahui. Bila antar a ujung elemen dan titik referensi ter da pat perbedaan temper atur,

suatu ggl yang menyeba bkan  arus  di dalam r angkaian  akan  dihasilkan. Bila  titik  referensi 

ditutup oleh sebuah alat uk ur atau instrument pencatat seper ti dalam gambar 1, penun jukkan 

alat uk ur  ter sebut  akan  sebanding  dengan  selisih  temper atur  antar a ujung panas dan  titik  

referensi. Efek  termolistr ik  yang diaki batkan, oleh potensial- potensial kontak pada titik-titik  

sambung ini dik enal sebagai efek  Seeback , menurut ahli f isika Jerman, Thomas Seeback .

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 2/10

 

VIII.2 

Gambar 1. R angkaian dasar termoko pel 

Besar nya ggl  termal ber gantung pada bahan kawat yang digunakan dan pada  selisih 

temper atur antar a titik-titik  sambung. Gambar 2 memper lihatkan ggl termal untuk beber a pa 

 bahan  termoko pel yang ada di pasar an. Nilai-nilai tegangan padagambar 2 didasar kan pada 

temper atur referensi sebesar 32oF atau sama dengan 0

oC.

Gambar 2. Tegangan termoko pel sebagai fungsi temper atur untuk  

 berbagai bahan termoko pel.

Untuk  men jamin umur  yang pan jang  dalam lingk ungan  o per asinya, termoko pel 

dilindungi  di  dalam sebuah  logam pelindung  atau lo bang  yang ujungnya  terbuka  atau

ter tutup. Guna mencegah pengotor an termoko pel bila yang digunakan adalah logam-logam

mulia (platina  dan paduannya), ta bung pr oteksi  dilembam secar a  kimia  dan dihampakan 

dengan  k etat. K arena  termoko pel biasanya ber ada pada  lokasi  yang jauh  dar i  instrumen 

 pencatat, sambungan-sambungan di buat dengan menggunakan kawat-kawat perpan jangann 

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 3/10

 

VIII.3 

(extention  wires) khusus  yang  disebut  kawat-kawat  kompensasi. Ketelitian penguk ur an 

maksimal di jamin bila kawat kompensasi adalah bahan yang sama dengan termoko pel.

Penguk ur an  temper atur  yang paling  seder hana  dengan menggunakan  sebuah termoko pel  adalah menghubungkan  langsung  sebuah milivoltmeter sensitif k eujungdingin 

(temper aturreferensi) yang  di jagakonstan. Car a  ini  seder hana  namun mempunyai 

k ek ur angan, per tama per lunya  temper atur referensi yang harus di jaga secar a konstan, yang 

 ber ar ti butuh media maupun teknik  pengendalian temper atur referensi agar konstan. Kedua 

 ber ar ti  def leksi  alat pencatat  hampir berbanding  langsung dengan beda  temper atur  antar a 

ujung panas  dan  titik  referensi, padahal  termoko pel  hanya  da pat menyalur kan  daya  yang 

sangat terbatas untuk mengger akkan alat pencatat.

Metoda  lain  yang  digunakan  adalah pemakaian potensiometer  dalam penguk ur an 

temper ature menggunakan  termoko pel. Secar a pr insi p r angkaian  ini memanf aatkan 

 per geser an potensiometer aki bat var iasi temper atur pada ujung panas termoko pel. Kerugian 

dar i sistem ini adalah memer lukan motor rever si bel untuk mengger akkan potensiometer dan 

memer lukan  sistem pengendalian  otomatis (feed back   contr ol  system) yang  tidak  

seder hana. Secar a pr aktis penggunaan  sistem k endali  otomatik   dengan  sistem

elektr omekanik men jadi  tidak  ef isien  lagi untuk  diter a pkan pada penguk ur an  temper atur 

yang menggunakan elemen termoko pel.

Penguk ur an secar a pr aktis yang banyak  di jumpai di dunia industr i adalah penggunaan 

temper atur referensi  secar a elektr onik , dimana untuk   cold junction  dikompensasi  oleh 

elemen  temper atur  seper ti  termistor, maupun elemen IC. Bahkanuntuk cold junction

temperatur reference, elemen, dan penguat sudah dik emas dalam satu r angkaian ter integr asi 

seper ti AD 594, AD595, dll. Hanya sa ja per soalannya IC-IC ter sebut masih susah di per oleh 

di pasar an Indonesia.

Pada pr atik um ini  dilak ukan penguk ur an  temper ature dengan  cold junction  yang 

diinder a oleh elemen  termistor atau elemen IC yang banyak   ter sedia di pasar an ,k emudian 

sinyal di pr oses dengan pengkodisi sinyal. Gambar 3 memper lihatkan sk ema/diagr am pr oses 

 penguk ur an temper atur dengan kompensasi elektr onik (har dware).

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 4/10

 

VIII.4 

Gambar 3. K onsep dasarpenguk ur an dengan kompensasi har dware

K onsep dasar r angkaian  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  da pat  dilihat pada 

gambar 4.

R3

R3

R4

R4

R2

R2

R1

R1

T ref 

LM

335

Vs

V outU2

U1

-

+

+

-

 A

BT

 

Gambar 4. R ancangan r angkaian  termoko pel 

Seper ti  ditun jukkan pada  gambar 4, untuk  menguk ur  temper ature referensi (cold 

 junction) digunakan  sensor  thermoko pel yang mempunyai kar akter istik  yang  linier dengan 

sensitivitas 10 mV/oC. Sensor  temper atur  yang berbentuk   seper ti IC (berbentuk   seper ti 

k emasan  tr ansistor) ini mudah dida patkan  di pasar an. Sensor  thermoko pel  ini mempunyai 

range  temper atur ber kisar  antar a  -4OoC sampai 100

oC, sehingga  cuk up digunakan untuk  

menguk ur temper ature referensi yang biasanya ber ada pada range temper atur normal untuk  

suatu per alatan elektr onik .IC Thermoko pel  ini  selain mempunyai  k elebihan juga mempunyai  k elemahan  yaitu

mempunyai res pons  atau konstanta  waktu yang relatif  agak   lama  di bandingkan  dengan 

sensor  / elemen  termistor. K arena IC thermoko pel  sebenar nya  adalah  suatu diode zener 

yang peka  temper atur maka da pat di pastikan bahwa setia p sensor thermoko pel ini hamper 

selalu identik (linier dengan sensitivitas 10 mV/oC).

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 5/10

 

VIII.5 

Sensor  termistor mempunyai  k elebihan pada res pons  waktunya  atau konstanta 

waktunya yang cepat, namun sensor ini yang paling tidak  linier di bandingkan dengan sensor 

temper atur  yang  lain. Per lu penambahan r angkaian  lagi untuk  melinier kannya. Apalagi 

ditambah  dengan  kondisi bahwa  k etidaklinier an  dar i  termistor  ter sebut untuk   suatukomponen dengan suatu s pesif ikasi ter tentu yang sama (missal dengan tahanan yang sama)

adalah berbeda- beda.

Dengan mengingat bahwa  kondisi  dar i  temper atur referensi (cold junction) adalah 

temper atur  normal ruangan per alatan yang memiliki  gr adien  temper atur  yang relatif k ecil 

dan perubahan  / f luktuasi  temper atur nya juga relative k ecil, maka  k elemahan pada IC

thermoko pel men jadi  da pat  dia baikan. Apalagi jika  dilengka pi  dengan f an  atau ki pas 

 pendingin, ataupun ruangan yang ada dilengka pi dengan sistem pengkondisian udar a  yang 

dik endalikan temper atur nya, maka k elemahan dar i IC thermoko pel ini semakin da pat diatasi.

Dar i  gambar 3 ter lihat bahwa penguat  sinyal  yang  digunakan  adalah penguat 

differensial (penguat  selisih). Pilihan  ini  sangat  cocok   dengan mengingat bahwa  tegangan 

out put  dar i  suatu termoko pel  sangat  k ecil  sekali  dimana untuk   termoko pel jenis K 

mempunyai sensitivitas 40 QV/oC, maka hampir da pat di pastikan bahwa der au atau induksi 

elektr omagnet yang muncul pada r angkaian bisa lebih besar dar i sinyal uk ur nya.

Bila  digunakan penguat biasa  seper ti penguat  inver ting maupun penguat  non-

inver ting, maka  sinyal  der au /  tegangan  yang ber asal  dar i  induksi elektr omagnet jala- jala 

PLN atau per alatan  listr ik   yang ber ada  di  sekitar nya juga  ik ut  di per k uat, sehingga 

 penggunaan r angkaian  ter sebut men jadi  tidak   cocok   lagi. Dengan menggunakan penguat 

differensial maka der au yang ber asal dar i luar ter sebut bisa dieliminir.

R angkaian  differensial mempunyai CMRR (Common  Mode Rejection R atio) yang 

tinggi, sehingga penolakan der au juga akan semakin efektif. Dengan r angkaian  seper ti  itu

sudah  di pandang  cuk up untuk  di pakai pada r angkaian  tr ansduser  termoko pel. Jika masih 

ada der au yang muncul maka bisa digunakan f ilter aktif.

IC penguat  yang digunakan juga  da pat menyeba bkan per soalan  a pa bila  tidak  di pilih 

secar a  tepat. Untuk   kondisi  seper ti r angkaian pada  gambar 4, maka  di pilih IC dar i jenis 

FET yang banyak  di pasar an seper ti TL 081, CA 3140, LF 351 dan lain sebagainya. IC biasa 

seper ti IC 741 bisa di pakai namun k etelitian men jadi k ur ang dan cenderung menghasilkan 

der au.

Pada pr atik uminidir ancang agar alat uk ur bisa menguk ur temper atur dar i 0o 

C sampai 

100oC dengan  tegangan  k eluar an  dar i 0 V sampai 5 Volt. Untuk  menghitung  nilai-nilai 

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 6/10

 

VIII.6 

komponen  seper ti pada  gambar 4 agar  sesuai  dengan per ancangan maka  data  yang per lu

dik etahui adalah :

*  Sensitivitas LM 335 sebesar 10 mV/oC.

*  S

ensitivitas termoko pel sebesar 40 V/

o

C.*  Tegangan termoko pel pada 100

oC sebesar 4,059 mV (referensi 0

oC).

Penguatan total yang di per lukan :

Gain total = (5 V/4,095 mV

= 1221 X

Untuk mengompensasi digunakan LM 335, sehingga korektor inimenghasilkan penguatan :

= (10 mV/oC)/.( 40 V/oC)

= 250 X

 Nilai penguatan  sebesar 250 kali  ini di per oleh  dengan membuat Op-Amp U1  yang 

dikonf igur asikan dengan R 2 = 500 k (di buat dengan memasang resistor teta p 330 k dan 

 potensiometer 200 k ) dan R 1 = 2 k.

Sisa penguatan yang harus ditambahkan adalah :

= (1221/250)

= 4,88 X

 Nilai penguatan ini di bentuk  oleh Op-Amp U2 yang dir angkai dengan resistor R 3 = 10

k dan R 4 = 48.8 k (di buat dengan menggunakan potensiometer 50 k) .

Sehingga tegangan k elur an termoko pel :

Vout  = 4.48 (250 VTC- VLM 33««««««««««.*)

III. ALAT& BAHAN

  Thermoko pel (1 buah)

  Thermometer gelas (1 buah)

  Sumber daya sear ah (simetr is) (1 buah)

  Multimeter digital (1 buah)

  K it pr aktik um thermoko pel 

  Pemanas air + wadah (1 buah)

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

A. 1. Buatlah r angkaian seper ti pada gambar 5

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 7/10

 

VIII.7 

2. Lak ukan test agar r angkaian ter sebut da pat menghasilkan penguatan sebesar 250 kali.

Hal  ini da pat dilak ukan dengan member ikan beda  tegangan  ter tentu pada kaki-kaki 

in put  dan mengatur besar nya potensio 500 k  sehingga  di per oleh penguatan  yang 

sesuai (250 kali).

Gambar5.Penguat selisih dengan penguatan 250 kali 

B. 1. Buatlahr angkaianseper ti padagambar6

2. Dengan  car a  yang  sama  lak ukan pr osedur  seper ti pada  langkah A.2, namun untuk  

 penguatan sebesar 4,88 kali (potensiometer yang diatur adalah potensiometer 50 k).

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 8/10

 

VIII.8 

Gambar6.Penguat selisih dengan penguatan 48,8kali 

C. 1. Sambung  kan  k eluar an V2 dir angkaian  gambar 5 dengan  in putan V2 dir angkaian 

gambar 6.

2. Sambungkan r angkaian  k eluar an  tr ansduser IC LM 335 yang  sudah  di buat pada 

 per co baan sebelumnya dengan in putan V1 dir angkaian gambar 6

3. Sambungkan  k edua ujung  ka bel  thermoko pel  ty  pe K pada  in putan  dir angkaian 

gambar 5.

4. Per hatikan bahwa  ka bel (+) thermoko pel  dihubungkan  k e VT (+) dan  ka bel (±)

thermoko pel dihubungkank e VT (-).

D. 1. Sia pkan wadah yang ber isi air es yang dilengka pi dengan pemanas air.

2. Masukkan sensor thermoko pel yang diuji k edalam wadah es.

3. Catat k eluar an tr ansduser 

4. Catat pula temper ature di wadah dengan thermometer digital.

5. Panaskan es dengan car a menambah air k edalam wadah  ter sebut pelan- pelan sampai 

suhunya naik per lahan-lahan.

6. Catat perubahan  suhu yang  terjadi pada  tr ansduser  dengan mencatat pula 

thermometer pembanding (thermometer digital).

7. Lak ukan hal ter sebut sampai temper atur air normal.

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 9/10

 

VIII.9 

8. Panaskan  air dan  catat perubahan  temper atur  yang  terjadi baik   itu pada  tr ansduser 

yang sedang diuji maupun thermometer pembanding.

9. Lak ukan sampai air mendidih.

10. Ta belkan hasil per co baan sebagai ber ik ut:

No. Thermometer Digital Thermometer yang Diuji

1.

2.

3.

- - 

10.

- oC

4 oC

8oC

- - 

100oC

V. TUGAS & PERTANYAAN

1.  Buatlah hubungan  antar a  temper ature air yang ditun jukkan oleh  thermometer digital 

(sebagai  sumber x) dan  temper atur  air  yang  ditun jukkan  oleh  thermometer  yang 

sedang diuji (sebagai sumbu y).

2. Buatlah pendekatan gr af is secar a linier dengan metoda least square.

3.  Apa k esimpulan saudar a! 

5/12/2018 MODUL_8_Rev_1 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul8rev1 10/10

 

VIII.10