modul diklatpim tingkat iii - dari kita untuk kita · pdf fileiii iv. modul diklatpim tingkat...

41
Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara Edisi Tahun 2008 Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110 Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188 Teknik-Teknik Analisis Manajemen (TAM) Jakarta - LAN - 2008 xxx hlm : 15 x 21 cm ISBN : 979-8619-68-4 MODUL DIKLATPIM TINGKAT III Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia 2008

Upload: nguyenxuyen

Post on 05-Feb-2018

247 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Hak Cipta © Pada : Lembaga Administrasi Negara

Edisi Tahun 2008

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Jl. Veteran No. 10, Jakarta, 10110

Telp. (62 21) 3868201, Fax. (62 21) 3800188

Teknik-Teknik Analisis Manajemen (TAM)

Jakarta - LAN - 2008xxx hlm : 15 x 21 cm

ISBN : 979-8619-68-4

MODUL DIKLATPIM TINGKAT III

Lembaga Administrasi Negara – Republik Indonesia2008

Page 2: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR

Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaianmenegaskan bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan nasional,diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berkemampuan melaksanakan tugassecara profesional. Untuk mewujudkan profesionalisme PNS ini, mutlakdiperlukan peningkatan kompetensi, khususnya kompetensikepemimpinan bagi para pejabat dan calon pejabat Struktural Eselon IIIbaik di lingkungan pemerintah pusat maupun daerah. Sebagai pejabatstruktural yang berada pada posisi tengah, pejabat struktural eselon IIImemainkan peran yang sangat strategis karena bertanggung jawab dalammenuangkan garis-garis kebijakan pimpinan instansinya ke dalam program-program aktual, sehingga berbagai sumber daya yang dimiliki baik olehpemerintah, masyarakat maupun swasta dapat bersinergi dalam mendorongdan mempercepat perwujudan tujuan-tujuan pembangunan nasional.

Untuk mempercepat upaya peningkatan kompetensi tersebut, LembagaAdministrasi Negara (LAN) telah menetapkan kebijakan desentralisasidalam penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat III. Dengankebijakan ini, jumlah penyelenggaraan Diklat dapat lebih ditingkatkansehingga kebutuhan akan pejabat struktural eselon III yang profesionaldapat terpenuhi. Agar penyelenggaraan dan alumni tersebutmenghasilkan kualitas yang sama, walaupun diselenggarakan dandiproses oleh Lembaga Diklat yang berbeda, maka LAN menerapkan

kebijakan standarisasi program Diklat Kepemimpinan Tingkat III. Prosesstandarisasi meliputi keseluruhan aspek penyelenggaraan Diklat, mulaidari aspek kurikulum yang meliputi rumusan kompetensi, mata Diklatdan strukturnya, metode dan skenario pembelajaran sampai padapengadministrasian penyelenggaraannya. Dengan proses standarisasiini, maka kualitas penyelenggaraan dan alumni dapat lebih terjamin.

Salah satu unsur penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IIIyang mengalami proses standarisasi adalah modul atau bahan ajar untukpara peserta (participants book). Disadari sejak modul-modul tersebutditerbitkan, lingkungan strategis khususnya kebijakan-kebijakan nasionalpemerintah juga terus berkembang secara dinamis. Di samping itu,konsep dan teori yang mendasari substansi modul juga mengalamiperkembangan. Kedua hal inilah yang menuntut diperlukannyapenyempurnaan secara menyeluruh terhadap modul-modul DiklatKepemimpinan Tingkat III ini.

Oleh karena itu, saya menyambut baik penerbitan modul-modul yangtelah mengalami penyempurnaan ini, dan mengaharapkan agar pesertaDiklat Kepemimpinan Tingkat III dapat memanfaatkannya secaraoptimal, bahkan dapat menggali kedalaman substansinya di antara sesamapeserta dan para Widyaiswara dalam berbagai kegiatan pembelajaranselama Diklat berlangsung.

Kepada penulis dan seluruh anggota Tim yang telah berpartisipasi, kamihaturkan terima kasih. Semoga modul hasil perbaikan ini dapatdipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, Juli 2008

KEPALALEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

SUNARNO

iii iv

Page 3: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

DAFTAR ISI

Lembar Judul. ....................................................................Lembar Pengesahan ISBN. ..................................................Kata Pengantar. ....................................................................Daftar Isi. ...............................................................................Bab I Pendahuluan. .......................................................

A. Latar Belakang. ...............................................B. Deskripsi Singkat. .............................................C. Hasil Belajar. ....................................................D. Indikator Hasil Belajar. ......................................E. Materi Pokok. ..................................................F. Manfaat. ..........................................................

Bab II Arti dan Makna Teknik-Teknik Analisis ManajemenA. Pengertian Analisis Manajemen. ........................B. Latihan. ............................................................C. Rangkuman. ....................................................

Bab III Macam-Macam Cara Analisis Manajemen. ...........A. Ragam Cara Analisis. .......................................B. Ragam Alat Analisis. ........................................C. Latihan. ............................................................D. Rangkuman. .....................................................

Bab IV Kinerja dan Cara Mencapainya. ..........................A. Kinerja. ............................................................B. Cara Mencapainya. ........................................C. Latihan. ............................................................D. Rangkuman. .....................................................

Bab V Tujuan Organisasi dan Ukuran Kinerja. ...............A. Tujuan Organisasi. ..............................................B. Ukuran Kinerja. ................................................C. Latihan. ............................................................D. Rangkuman. .....................................................

Bab VI Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan OrganisasiA. Menelusuri Keadaan Lingkungan Organisasi. .......B. Mengkondisikan Kemampuan dan Kapasitas Sumber DayaC. Menilai Kemampuan dan Kapasitas Sumber DayaD. Latihan. ............................................................E. Rangkuman. .....................................................

Bab VII Kekuatan Pendorong dan Penghambat. ..............A. Kekuatan Pendorong dan Penghambat. ................B. Latihan. ............................................................C. Rangkuman. .....................................................

Bab VIII Stretegi dan Rencana Kerja. .................................A. Strategi. ............................................................B. Rencana Kegiatan. ..........................................C. Latihan. ............................................................D. Rangkuman. .....................................................

Bab IX Penutup. ...............................................................A. Simpulan. ..........................................................B. Tindak Lanjut. ...................................................

Daftar Pustaka. ....................................................................

Tim Penulis. ........................................................................

iiiiiiiv1112233

5101314

1616192122

2424252828

2929303131

323238405152

53535555

5656636969

7070707274

v vi

Page 4: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

v vi

Page 5: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPerkembangan dan tuntutan persaingan global dewasa inimemberikan tantangan tersendiri bagi aparatur negara sebagaipelaku penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Hal inimemerlukan upaya untuk meningkatkan peran aparatur agar selaludapat melihat perkembangan lingkungan stratejik nasional maupuninternasional oleh karena adanya perubahan paradigma ke dalamdimensi pembangunan. Dalam upaya tersebut tentunya aparatursebagai pelaku penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunanharus dapat meningkatkan kompetensinya untuk dapat melakukananalisis lingkungan stratejik dengan mencermati dan menelusurikeadaan sebagai mengawali suatu kegiatan menganalisis agarpelaksanaan tugas-tugas dapat berjalan secara mantap dan denganpengambilan keputusan yang tetap. Dengan demikian kinerjaaparatur dapat mencapai sasaran yang pada akhirnya dapatmeningkatkan kinerja organisasi.

Organisasi yang tanggap akan perubahan senantiasa dapatmenggunakan kekuatan yang ada untuk meraih peluang danmengantisipasi segala kelemahan maupun ancaman, dengan selalumengacu kepada visi dan misi yang telah dibangun.

B. Deskripsi SingkatMata Diklat ini membahas pengertian, makna, dan macam-macamteknik analisis manajemen, kinerja organisasi, cara mencapai kinerja,

tujuan organisasi dan ukuran kinerja, identifikasi dan analisis kekuatanorganisasi, strategi, rencana kegiatan serta rencana pelaksanaannya.

C. Hasil BelajarSetelah membaca modul Teknik-teknik Analisis Manajemen inipeserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan teknik-teknik perencanaan kinerja dan teknik analisis manajemen lainnyapada organisasi/unit kerja.

D. Indikator Hasil BelajarIndikator-indikator hasil belajar adalah :

1. Peserta mampu memahami dan menjelaskan arti, maksud,macam-macam teknik analisis manajemen dan cara mencapaikinerja yang baik;

2. Peserta mampu memahami dan menjelaskan tujuan organisasi,dan ukuran kinerja;

3. Peserta mampu memahami dan menjelaskan kekuatan dankelemahan organisasi;

4. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menunjukkanfaktor pendorong dan faktor penghambat organisasi;

5. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menyusun strategidan rencana kegiatan;

6. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan mendesainrancangan pelaksanaan kegiatan;

7. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkanteknik-teknik analisis manajemen lainnya.

1

2

Page 6: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

E. Materi PokokMateri pokok yang dibahas pada modul Teknik-teknik AnalisisManajemen ini adalah :

1. Arti dan makna Teknik-teknik Analisis Manajemen;

2. Macam-macam cara Analisis Manajemen;

3. Kinerja dan cara mencapainya;

4. Tujuan organisasi dan ukuran kinerja;

5. Identifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi;

6. Kekuatan pendorong dan penghambat;

7. Strategi dan rencana kegiatan;

8. Analisis Manajemen dengan menggunakan teknik :

a. SWOT;

b. Cost Benefit;

c. Force Field;

d. Teknik Pohon Masalah;

e. Teknik Fish Bone;

f. Teknik-teknik Analisis Manajemen lainnya.

F. ManfaatBerbekal hasil belajar pada modul Teknik-teknik AnalisisManajemen, peserta diharapkan mampu :

1. Mengidentifikasi, mengklasifikasi, menilai dan menentukanfaktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilan instansidalam menjalankan atau mencapai tujuan dan sasaran;

2. Menindaklanjuti tujuan, sasaran, kinerja yang rasional dan logisdicapai;

3. Menyusun strategi, program dan kegiatan yang tepat dilakukanguna peningkatan kinerja instansinya.

3 4

Page 7: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

BAB IIARTI DAN MAKNA TEKNIK-TEKNIK

ANALISIS MANAJEMEN

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkan mampumemahami arti dan makna teknik-teknik analisis manajemen

Manajemen sebagai ilmu atau seni dalam mengelola organisasi hendaknyadijalankan untuk meraih keberhasilan/kesuksesan organisasi yang telahdicita-citakan berupa visi, misi organisasi. Dari berbagai literatur dikatakanbahwa untuk mewujudkan tentang apa yang dicita-citakan salah satunyaadalah unsur kepemimpinan, di mana dalam unsur kepemimpinan peranseorang pimpinan adalah pengambilan keputusan.

Sesuai konsep manajemen dan kepemimpinan mengindikasikan bahwapengambilan keputusan di dalam organisasi merupakan langkah atauketetapan yang harus dijalankan oleh seorang pimpinan untuk menghadapimasa depan yang diinginkan.

Pengambilan keputusan sebagai salah satu peran utama pimpinan dalammanajemen dan kepemimpinan tercermin dalam beberapa pendapat ahliseperti :

Keputusan manajemen terkait dengan dua hal yakni tujuan dan caramencapainya (Inbar);

Manajemen adalah proses menyetujui dan mencapai sasaran-sasaranorganisasi (Jim Stewart, l997:10).

Beragam cara untuk mencapai tujuan antara lain melalui:

1. Tenaga (kekuatan otot) individu;

2. Kerjasama sekelompok orang;

3. Memberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien;

4. Menggerakkan orang lain;

5. Memerintah;

6. Mengkoordinasikan kegiatan dan sumber daya;

7. Proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian danevaluasi aktivitas dan sumber daya yang tersedia.

Cara-cara tersebut tercermin dalam rumusan manajemen sebagai berikut:

1. Pada awal lahirnya peradaban manusia manajemen diartikan suatucara mencapai suatu (tujuan) dengan menggunakan kemampuansendiri atau mengandalkan kemampuan fisik (doing things byourself).

2. Harold Koontz dan Cyril O Donnel (1972) mengemukakanmanagement is getting things done through people (manajemenadalah suatu cara mencapai tujuan melalui orang lain).

3. Manajemen kinerja menawarkan suatu konsep melalui prosespemahaman bersama mengenai apa yang harus dicapai dan bagaimanamencapainya. Mengembangkan pemahaman bersama dan tiapindividu, kelompok dan faktor kunci keberhasilan mencapai kinerjaunggul.

4. Frederick Winslow Taylor mengembangkan suatu konsep manajemenilmiah yakni dengan menerapkan metode ilmiah dalam pengelolaanorganisasi akan lebih efektif dan efisien. Cara terbaik melakukan

5

6

Page 8: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

pekerjaan berprestasi adalah dengan menerapkan metode analisissecara ilmiah sesuai kaidah matematis dan statistika sehinggakeputusan yang diambil lebih signifikan, rasional dan logis dicapai.

Dalam konsep manajemen modern, pengambilan keputusan merupakanhasil pemikiran yang logis, yakni berdasar fakta, data dan informasiyang lengkap. Pengambilan keputusan merupakan hasil pemikiran analitis,yakni berdasar informasi yang lengkap atau komprehensif. Pengambilankeputusan berjenjang atau berlapis atau sistemik sesuai fungsi-fungsimanajemen sebagai berikut:

1. Keputusan keadaan masa depan visi, misi, tujuan, sasaran yangrasional dan strategi, program, kegiatan yang tepat dilakukan di prosesmelalui fungsi perencanaan (planning);

2. Keputusan penentuan cara terbaik untuk mencapai tujuan dengan:

a. Mengatur tugas atau mengelompokkan kegiatan yang akandilakukan dan kualifikasi orang yang melakukannya, denganpenempatannya yang tepat serta alokasi sumber daya yangdibutuhkan diproses melalui fungsi pengorganisasian (organizing);

b. Menentukan teknik mengarahkan atau teknik menyampaikankeputusan dengan memilih teknik-teknik komunikasi yang palingefektif digunakan, agar setiap orang mengerti, tergerak, termotivasidan tercipta suasana bekerjasama yang harmonis antar individu,antar kelompok dalam melakukan sesuatu kearah tujuan yangakan dicapai, di proses melalui fungsi pengarahan (actuating);

c. Menentukan cara pemantauan atau monitoring pelaksanaankegiatan dan sumber daya yang digunakan agar terjamin terarah,tepat sasaran sesuai rencana, sehingga sejak dini dapat dihindariterjadinya penyimpangan, di proses melalui fungsi pengendalian(controlling);

d. Menentukan bahwa tugas dilakukan dengan baik dan benar, sumberdaya digunakan dengan efisien, kinerja tercapai sesuai rencana,dan umpan balik, penghargaan atas prestasi, sanksi diberikandengan tepat, di proses melalui fungsi evaluasi.

3. Perubahan keadaan lingkungan mempengaruhi tujuan

Perubahan keadaan lingkungan mempengaruhi rumusan masa depansehingga semakin :

a. Sulit diprediksi;

b. Tidak ada kepastian;

c. Risiko kegagalan tinggi.

Dalam mengatasi atau mengurangi ketidakpastian rumusan masadepan, agar semakin lebih mendekati kepastian atau realita, aktualitakemampuan organisasi, dan antisipasi risiko kegagalannya ataukemungkinan keberhasilannya semakin tinggi, maka setiap pimpinandalam organisasi dituntut memiliki kompetensi analisis keadaanlingkungan. Dengan melakukan analisis keadaan lingkungan, akandiperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berpengaruh kuatterhadap faktor-faktor kunci keberhasilan instansi dalam menjalankan/mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Faktor-faktor kuncikeberhasilan itu merupakan fakta akurat, aktual yang dapat digunakansebagai dasar dalam penyusunan strategi, program, kegiatan yangtepat guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

Hasil survei membuktikan bahwa yang mampu mencermati,menganalisis dan mengadaptasi perubahan keadaan faktor-faktorlingkungan yang berpengaruh terhadap masa depan organisasi adalahyang melalui kegiatan analisis yang lebih efektif dan efisien, sehinggaakan memiliki keunggulan daya saing meraih keberhasilan secaraberkesinambungan di era perubahan.

7 8

Page 9: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Ada beberapa dasar pertimbangan untuk melakukan analisis keadaanlingkungan :

1. Perubahan keadaan lingkungan

Organisasi sebagai suatu sistem terbuka selalu berinteraksi denganlingkungan baik lokal mapun global. Keadaan lingkungan yang berubahdengan cepat terutama di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,ekonomi, politik, sangat mempengaruhi masa depan organisasi.Organisasi dengan sistem terbuka harus mampu mengadaptasi ataumelakukan penyesuaian dengan berbagai perubahan keadaanlingkungan. Membuka diri secara dinamis, berdialog, berinteraksidengan lingkungannya. Pada hakikatnya organisasi mempengaruhidan dipengaruhi lingkungan, atau saling berinteraksi. Organisasi yangmenganut sistem tertutup cenderung menganggap organisasinyasangat kuat, sehingga kurang peduli terhadap perubahan lingkungan.Organisasi yang menganut sistem tertutup atau yang tidak mampumelakukan adaptasi atau penyesuaian dengan perubahan lingkungansuatu saat lambat atau cepat akan mengalami kelemahan, ancamanatau hambatan untuk eksis dan berkembang.

2. Perubahan kebutuhan

Organisasi dan publik (pelanggan) selalu berubah kebutuhannya.Perubahan kebutuhan, keinginan publik yang cepat dan semakin tinggituntutannya di satu pihak, padahal di pihak lain kemampuan dan sumberdaya organisasi tetap terbatas, membuat manajemen semakin sulitmenentukan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapatmemuaskan pelanggan.

3. Kekuatan organisasi berubah

Kekuatan organisasi tidak selalu konstan. Mungkin selama ini atausekarang dianggap sebagai kekuatan, tetapi untuk menghadapi peluang

dan ancaman yang timbul menjadi kelemahan. Organisasi tidakmemiliki kekuatan pada semua bidang, mungkin di bidang tertentuada kelemahan.

4. Organisasi menganut sistem terbuka

Organisasi sebagai wadah kerjasama selalu terbuka untuk berinteraksidengan sesama komponen internal dan dengan komponen eksternal.Untuk itu pemimpin dan manajer harus dapat menyusun strategi yangdapat menciptakan terjadinya interaktif yang efektif antar faktor yangsatu dengan yang lain baik internal, maupun eksternal.

Berdasarkan penjelasan di atas maka setiap pimpinan dituntut memilikikemampuan mencermati perubahan keadaan lingkungan atau kemampuananalisis lingkungan. Untuk mencapai hasil analisis yang lebih akuratada beberapa pendekatan atau cara analisis dan ragam teknik analisisyang perlu dikuasai penggunaannya yang akan dibahas kemudian.

A. Pengertian Analisis Manajemen1. Arti Analisis

Ada beberapa padanan kata analisis, seperti merinci, mengurai,memilah, menelusuri, menelaah, mengkaji, membedah. Pengertiananalisis tidak hanya sebatas padanan kata.

a. Analisis adalah suatu proses merinci suatu objek dengan alattertentu, ke dalam beberapa komponen yang saling ber-hubungan dan menilai urgensi, dukungan dan keterkaitannyaterhadap terjadinya sesuatu.

b. Analisis ilmiah adalah suatu pemikiran analitis berdasar kaidahilmu tertentu dalam merinci dan menilai unsur-unsur yangterdapat dalam suatu obyek.

9 10

Page 10: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

c. Analisis adalah suatu kegiatan ilmiah untuk mencari kebenaran(Aristoteles).

d. S. Bloom, Taxonomy of Educational Objectives, New York:Longman, 1991 mengemukakan ada tiga hal utama dalamkegiatan analisis, yaitu:

1) Merinci suatu aspek atau masalah ke dalam beberapaelemen, atau faktor yang tidak terpisahkan satu sama lain.Faktor-faktor yang di rinci itu di klasifikasi ke dalambeberapa kategori atau jenis;

2) Adanya hubungan secara eksplisit antar elemen ataufaktor yang di identifikasi;

3) Adanya prinsip organisasional, pengaturan, dan struktur,dimana antara satu elemen dengan elemen lainnyabertautan.

e. Analisis manajemen adalah suatu proses merinci dan menilaikeadaan lingkungan guna memperoleh informasi kemampuandan sumber daya yang berpengaruh kuat terhadap keberhasil-an organisasi meraih visi, misi dan dasar menentukan tujuan,sasaran yang rasional, logis dicapai.

2. Teknik Analisis

Teknik adalah suatu metode atau prosedur. Teknik merupakanvariasi dari metode-metode tertentu dan dapat diterapkan dalamkonteks yang lebih khusus (William N. Dunn 1990 : 40).

Teknik analisis adalah metode atau alat yang dapat diterapkandalam merinci sesuatu ke dalam beberapa unsur dan menilainyasehingga jelas hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya atauterjadinya sesuatu.

3. Teknik Analisis Manajemen

Teknik Analisis Manajemen (TAM) adalah cara menerapkanmetode ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungansecara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kuncikeberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaranorganisasi, sehingga menghasilkan strategi, program, kegiatanyang tepat dilakukan.

4. Kerangka Analisis

Berdasarkan pengertian yang dijelaskan di atas kerangka analisisilmiah adalah :

a. Mengumpulkan fakta dan data atau identifikasi faktor-faktor;

b. Pengolahan fakta dan data, atau penilaian faktor-faktor;

c. Penyajian dan interpretasi hasil pengolahan data ataupenentuan faktor kunci keberhasilan;

d. Penyusunan dan pemilihan alternatif;

f. Pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif;

g. Perencanaan tindakan yang akan dilakukan.

Kegiatan analisis manajemen secara komprehensif meliputi:

a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yangmempengaruhi keberhasilan organisasi;

b. Mengolah atau menilai faktor-faktor keberhasilan organisasi;

c. Menentukan faktor kunci keberhasilan;

d. Menetapkan sebuah strategi untuk mencapai tujuan dansasaran;

e. Menyusun program, dan kegiatan.

11 12

Page 11: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Awal analisis dimulai dari identifikasi faktor atau pengumpulanfakta dan data dan dilanjutkan dengan pengolahan atau penilaian,dan penentuan faktor kunci yang paling berpengaruh sertapenggunaannya dalam penyusunan dan pemilihan alternatifterbaik. Akhir kegiatan analisis adalah pengambilan keputusanatau pemilihan alternatif dan tindakan yang tepat dilakukan.

B. LatihanUntuk memantapkan kemampuan peserta mengenai konsep danpengertian analisis, peserta diminta untuk menjelaskan hal-hal berikut:

1. Beberapa rumusan manajemen;

2. Unsur utama dalam manajemen;

3. Fungsi utama kepemimpinan;

4. Hambatan dalam merumuskan tujuan yang logis dan rasional;

5. Cara mangatasi ketidakpastian dan risiko kegagalan mencapaitujuan;

6. Manfaat hasil analisis lingkungan;

7. Arti analisis;

8. Arti teknik analisis;

9. Arti teknik analisis manajemen;

10.Kerangka analisis ilmiah;

11.Kerangka analisis manajemen secara komprehensif.

Jawaban atau penjelasan yang disampaikan peserta dapatdibandingkan dengan ringkasan di bawah ini.

C. Rangkuman1. Salah satu peran utama pimpinan dalam manajemen adalah

pengambilan keputusan tujuan yang rasional dicapai danpenentuan strategi, program, kegiatan yang tepat dilakukanmencapainya;

2. Mengambil keputusan adalah memilih alternatif tujuan yangrasional dan penentuan cara mencapainya merupakan tugas atauperan utama pimpinan dalam suatu organisasi;

3. Tujuan atau masa depan itu memiliki ciri sulit diprediksi, tidakpasti, penuh risiko kegagalan;

4. Untuk mengatasi ketidak pastian dan risiko kegagalan mencapaitujuan adalah dengan melakukan analisis keadaan lingkungan;

5. Dengan hasil analisis lingkungan akan diperoleh informasi yangakurat mengenai faktor-faktor kunci keberhasilan organisasidalam mencapai misi yang dapat digunakan sebagai dasarperumusan tujuan yang rasional, dan penyusunan strategi,program, kegiatan yang tepat dilakukan;

6. Untuk dapat melakukan analisis lingkungan yang komprehensifdituntut kemampuan setiap pimpinan organisasi untuk memilikikompetensi analisis manajamen secara ilmiah;

7. Analisis manajemen adalah suatu proses merinci dan menilaikeadaan lingkungan guna memperoleh informasi kemampuan dansumber daya yang berpengaruh kuat terhadap keberhasilanorganisasi meraih visi, misi dan dasar menentukan tujuan, sasaranyang rasional, logis dicapai;

8. Teknik Analisis Manajemen (TAM) adalah cara menerapkanmetode ilmiah dalam merinci dan menilai keadaan lingkungansecara komprehensif guna memperoleh informasi faktor kuncikeberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaranorganisasi, sehingga menghasilkan strategi, program, kegiatanyang tepat dilakukan.

13 14

Page 12: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

9. Kerangka analisis ilmiah:

a. Mengumpulkan fakta dan data atau identifikasi faktor-faktor;

b. Pengolahan fakta dan data, atau penilaian faktor-faktor;

c. Penyajian dan interpretasi hasil pengolahan data ataupenentuan faktor kunci keberhasilan;

d. Penyusunan dan pemilihan alternatif (pengambilan keputusan).

10. Kerangka analisis manajemen:

a. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yangmempengaruhi keberhasilan organisasi;

b. Mengolah atau menilai faktor-faktor keberhasilan organisasi;

c. Menentukan faktor kunci keberhasilan dan peta kekuatan;

d. Merumuskan dan menentukan tujuan, sasaran, kinerja;

e. Menyusun strategi, program dan kegiatan.

BAB IIIMACAM-MACAM CARAANALISIS MANAJEMEN

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memahami macam-macam cara Analisis Manajemen.

A. Ragam Cara AnalisisBeragam cara, metode atau pendekatan analisis manajemen yangdilakukan sebagai penggunaan alat analisis manajemen dalam prosespengambilan keputusan manajemen. Ragam cara itu dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu:

1. Analisis manajemen secara parsial versus analisismanajemen secara komprehensif

Analisis manajemen secara parsial adalah analisis dari aspektertentu.

Misalnya dalam upaya meningkatkan produktivitas dilakukan:

a. Analisis perilaku individu;

b. Analisis perilaku individu dalam kelompok;

c. Analisis sistem teknologi;

d. Analisis pengambilan keputusan;

e. Analisis statistika dan matematis;

f. Analisis situasional.

15

16

Page 13: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Analisis manajemen secara komprehensif, adalah analisisterhadap seluruh aspek yang mempengaruhi keberhasilanorganisasi meraih masa depan yang lebih baik sesuai denganvisi dan misi maupun tujuan dan sasaran yang telah ditetapkanorganisasi.Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran hendaknyaberdasar fakta kemampuan riil organisasi yakni strengths(kekuatan), weaknesses (kelemahan) serta opportunities(kesempatan atau peluang) dan threats (ancaman). Informasikemampuan organisasi itu diperoleh melalui analisis keadaanlingkungan internal dan eksternal. Informasi itu sangat bermanfaatatau berguna sebagai dasar penyusunan strategi yang tepat gunamencapai tujuan dan sasaran.

2. Analisis manajemen secara konvensional versus analisismanajemen ilmiah

John Robert Breishline mengelompokkan pengambilan keputusanberdasarkan pendekatan analisis manajemen konvensional dananalisis manajemen ilmiah. Pendekatan analisis manajemenkonvensional atau tradisional adalah berdasarkan kebiasaan ataupengalaman masa lalu atau intuisi yang dilandasi naluri, ilham.Hasil survei membuktikan hampir sepertiga manajemen danpegawai mengambil keputusan secara intuitif atau suara hati,ilham, tradisi (Robin Stephen P & P. Culter 1999:181).Pengambilan keputusan secara intuitif berdasarkan pada tradisiatau pengalaman masa lalu dan pertimbangan yang disampaikanorang-orang kepercayaan atau ilham, hati nurani.

Pendekatan yang lebih populer adalah analisis manajemen ilmiahyang mengandalkan fakta dan data yang dianalisis secarastatistika, matematis, dan prinsip-prinsip ekonomis.

3. Pendekatan kuantitatif dan kualitatif

a. Analisis kuantitatif

Analisis dengan pendekatan kuantitatif adalah suatu caraanalisis berdasarkan fakta dan data yang aktual. Hasil analisiskuantitatif lebih akurat. Analisis kuantitatif memerlukansejumlah alat analisis statistik dan matematis. Tetapi banyakpegawai yang kurang akrab dengan analisis terapan statistika,matematis.

b. Analisis kualitatif

Pendekatan kualitatif dilakukan kalau fakta-fakta yangterindentifikasi tidak didukung dengan data-data yang akurat danlengkap. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih akuratanalisis kualitatif dapat dikuantifikasi berdasarkan skala nilai.Rensis Likert merupakan penganjur pendekatan skala nilai (ratingscale). Skala nilai yang lazim digunakan antara 1-5.

Dalam menilai faktor-faktor yang teridentifikasi sebaiknyaberdasarkan penilaian para ahli (prinsip metode Delpi) atauyang memiliki pengalaman dalam bidang yang dianalisis ataupenilaian suatu tim kerja. Tiap faktor yang teridentifikasiberpengaruh kuat terhadap tujuan dan sasaran organisasidiminta dinilai para ahli atau orang yang berpengalaman dibidang itu.

Aspek yang dinilai dari tiap faktor sebaiknya multi kriteria,misalnya dukungan atau kontribusi, dan keterkaitannyaterhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Agarpenilaian lebih obyektif diusahakan mencari para ahli, minimalorang yang berpengalaman di bidang obyek yang dianalisisdan meminta pendapatnya secara terpisah (sendiri-sendiri).Penilaian dirata-ratakan. Penilaian yang terlalu jauh (lebihdari 3) sebaiknya diulang kembali.

17 18

Page 14: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Diminta sekali lagi nilainya dan dasar pertimbangan yang diguna-kan menilainya. Kemudian dirata-ratakan. Penilaian dapatdiformat dalam suatu tabel. Analisis kualitatif sebenarnya sudahberdasarkan aspek pertimbangan logika, pengetahuan ahli sertapengalaman sekelompok orang.

Akhir dari suatu analisis adalah penyajian beberapa alternatifdan pengambilan keputusan atau pemilihan alternatif terbaikatau paling menguntungkan dan risiko yang paling kecil. Dengananalisis manajemen ilmiah yang komprehensif yang didukungdengan alat-alat analis yang tepat, keputusan yang diambil menjadilebih signifikan, ketidakpastian dan tingkat kegagalan semakinkecil. Hasil yang dirumuskan lebih rasional atau yang lebihmendekati kepastian dan risiko kegagalan mencapai tujuan dapatdiantisipasi dengan mengatasi kelemahan dan ancaman.

Dengan cara demikian pimpinan masa yang akan datangdiharapkan perumus masa depan yang cemerlang, rasional, logisdicapai, dan pimpinan yang antisipatif terhadap risiko kegagalandalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.

B. Ragam Alat AnalisisUntuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dan maksimaldibutuhkan alat. Tanpa alat jangan berharap mendapat hasil yangmaksimal. Tanpa alat yang andal jangan berharap memenangkanpeperangan. Dengan alat, orang lebih mudah melakukan ataumenyelesaikan pekerjaan dan hasilnya lebih akurat.

Demikian juga dalam kegiatan analisis, membutuhkan alat atau teknikanalisis yang tepat. Ada ragam alat analisis yang dapat digunakandalam melakukan kegiatan analisis manajemen ilmiah yangkomprehensif.

Dalam melakukan analisis manajemen yang komprehensif salahsatu alat yang tepat digunakan dalam organisasi bisnis dan nonbisnis adalah analisis SWOT atau FFA. Namun dalam melakukananalisis yang lengkap sampai pada proses pengambilan keputusanyang rasional, logis dan dalam menentukan cara yang tepatdilakukan untuk mencapainya dibutuhkan beberapa alat analisis lain.

Dalam berbagai literatur beragam alat analisis yang dapatdigunakan dalam menganalisis manajemen seperti tertera dalamtabel berikut:

Tabel 3.1 :

Daftar alat analisis dan penggunaannya

NO RAGAM ALATANALISIS

KEGUNAAN

1. SWOT Analisis keadaaan lingkungan internal& eksternal

2. Force field analysis Analisis merencanakan perubahan

3. Brainstorming Teknik menggali ide, kreatifitasmenyelesaikan masalah

4. Diagram pohon masalah Model untuk merinci masalah dansebab akibat

5. Diagram fishbone Model untuk merinci dan sebabakibat.

6. Model causal map Model untuk pemetaan sebab akibat.

7. Model matriks Model untuk penyusunan fakta dandata.

8. Check sheet Lembar periksa keadaan atau faktor/masalah.

9. Stratifikasi Pengelompokan ke dalam berbagaikriteria.

19 20

Page 15: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Alat analisis tersebut di atas tidak ada yang cocok untuk semuakegiatan analisis. Penggunaan alat analisis itu lebih bersifatkomplementer atau saling melengkapi. Untuk itu penggunaan alatanalisis disesuaikan dengan tujuan analisis dan kerangka analisisnya.

C. LatihanDalam upaya memantapkan kompetensi peserta untuk mengetahuiragam cara dan teknik analisis manajemen, peserta diminta untukmengemukakan hal-hal berikut.

1. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, telah dilakukanberbagai analisis. Sebutkan beberapa ragam cara analisis yangtelah dilakukan berbagai ahli manajemen dalam upayameningkatkan produktivitas kerja!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis parsial dan analisiskomprehensif ! Menurut pendapat Anda mana yang lebih efektifditerapkan pada instansi/unit kerja yang Anda pimpin?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis pendekatankonvensional atau tradisional dan pendekatan analisis modern!Menurut pendapat Anda mana yang lebih efektif diterapkan padainstansi/unit kerja yang Anda pimpin?

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan analisis kuantitatif dankualitatif yang dikuantifikasi. Menurut pendapat Anda mana yanglebih efektif diterapkan pada instansi/unit kerja yang Anda pimpin?

5. Sebutkan beberapa ragam alat analisis dan kegunaannya!

6. Jelaskan manfaat yang dapat diperoleh dengan analisismanajemen komprehensif secara ilmiah!

7. Apakah ada satu alat analisis yang dapat digunakan untuk semuarangkaian kegiatan analisis?

8. Bagaimanakah sifat penggunaan alat analisis itu?

D. Rangkuman1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dan maksimal

dibutuhkan alat.

Demikian juga dalam kegiatan analisis, membutuhkan alat atauteknik analisis yang tepat;

2. Analisis manajemen secara parsial adalah analisis dari aspektertentu.

Misalnya analisis perilaku individu, perilaku individu dalamkelompok, sistem teknologi, pengambilan keputusan, statistika,matematis, situasional;

21 22

10. Model skala nilai Model dalam menilai, membobot satufaktor.

11. Matriks USG Matriks dalam memilih prioritasmasalah.

12. Diagram pareto Model penyajian dan pemilihan faktadan data.

13. Model problem priority Model pemilihan prioritas masalah.

14. Teknik komparasi Teknik membandingkan atau evaluasi/menilai.

15. Cost benefit Model ratio antara biaya dan keun-tungan/manfaat.

NO RAGAM ALATANALISIS KEGUNAAN

Page 16: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

3. Analisis manajemen secara komprehensif, adalah analisisterhadap seluruh aspek yang mempengaruhi keberhasilanorganisasi meraih masa depan yang lebih baik;

4. Ada ragam alat analisis yang dapat digunakan dalam melakukankegiatan analisis manajemen ilmiah yang komprehensif. Tetapitidak ada satu alat yang tepat digunakan untuk semua kegiatananalisis. Alat analisis itu lebih bersifat komplementer (salingmelengkapi);

5. Alat analisis yang komprehensif diterapkan dalam organisasibisnis dan non bisnis adalah analisis SWOT atau FFA. Namundalam melakukan berbagai rangkaian kegiatan analisis dibutuhkanbeberapa alat analisis lain;

6. Analisis manajemen secara tradisional adalah berdasarkan padakebiasaan atau pengalaman masa lalu atau berdasarkankemampuan imajinasi, daya khayal;

7. Analisis pendekatan kuantitatif adalah suatu cara analisis ber-dasar pada fakta dan data yang aktual;

8. Analisis pendekatan kualitatif adalah suatu analisis berdasarkualitatif.

BAB IVKINERJA DAN CARA MENCAPAINYA

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memahami kinerja dan cara mencapainya.

A. KinerjaPerencanaan stratejik yang disusun atas dasar komitmen bersamaseluruh anggota organisasi akan menghasilkan komunikasi didalamnya. Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telahdirumuskan pada suatu unit organisasi (Inpres No. 7 tahun 1999),maka penetapan tersebut sebagai cara jauh ke depan kemanainstansi pemerintah dapat eksis, antisipatif, dan inovatif.

Dengan adanya perencanaan stratejik maka organisasi dapatmenyiapkan perubahan dan menuntun organisasi untuk menyusunstrategi yang berorientasi pada hasil.

Penetapan sebuah indikator kinerja merupakan bagian integral dariperencanaan stratejik. Indikator yang jelas akan memperjelas juga tolokukur mengenai apa yang akan dicapai dan menilai keberhasilanpencapaian sasaran. Indikator adalah keterangan, gejala yang dapatdigunakan untuk mengetahui kemajuan tercapainya suatu sasaran.Indikator-indikator kinerja dikelompokkan ke dalam enam kelompok, yaitu:

1. Inputs (masukan);

2. Process (proses);

23

24

Page 17: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

3. Output (keluaran);

4. Outcomes (hasil);

5. Benefits (manfaat);

6. Impacts (dampak).

B. Cara MencapainyaIndikator keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan tidak hanya dinilai dari hasil akhir, tetapi harus dinilai dari keberhasilan menyiapkanbahan (input) yang akan diolah dan kemampuan mengolah ataumemproses input menjadi output yang bernilai tambah danbermanfaat. Dengan demikian keberhasilan pelaksanan suatukegiatan dalam mencapai sasaran harus di ukur dari berbagaiindikator yakni indikator input (masukan), indikator process(proses), indikator output (keluaran), indikator outcome (hasil),indikator benefit (manfaat), dan indikator impact (dampak).

Contoh indikator produk unggul

1. Indikator input : Bibit unggul;

2. Indikator process : Cara tanam;

3. Indikator output : Buah besar, manis;

4. Indikator outcome : Penjualan tinggi;

5. Indikator benefit : Pendapatan naik;

6. Indikator impact : Kesejahteraan meningkat.

Berdasarkan indikator seperti dijelaskan di atas, setiap instansi dapatmenyusun suatu target kinerja. Kalau setiap orang atau sekelompokkerja dapat mencapai kinerja yang ditetapkan, maka kinerja setiapbidang tugas dalam suatu unit atau organisasi akan tercapai denganbaik. Kalau setiap bidang atau unit kerja dapat mencapai kinerja

yang ditargetkan maka kinerja organisasi akan tercapai denganbaik. Dengan demikian kinerja organisasi merupakan kumulasikinerja individu-individu dan kelompok kerja dalam suatu organisasi.

Dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan setiap unitkerja dapat mengukur tingkat kinerja sekarang dan memproyeksi-kan tingkat kinerja yang akan datang yang rasional, logis dicapai.

Tingkat kinerja yang akan datang dapat diproyeksikan ataudiperkirakan berdasarkan data time series.

Misalnya suatu Balai Pertanian mempunyai tujuan meningkatkanhasil pertanian dengan sasaran meningkatnya kualitas hasilpertanian. Tentunya dengan mengandalkan sumber daya yangada dapat meningkatkan hasil tersebut dan memiliki harapan.Biasanya dapat dilihat bagaimana kinerja meningkat dengansejauhmana harapan dan kenyataan yang terjadi.

Berdasarkan tujuan prioritas yang ditentukan seperti dalam contohdi atas dapat di jabarkan ke dalam sasaran dan kinerja tahunan,Balai Pertanian dapat meningkatkan hasil pertanian. Sesuai sasaranyang dipilih yaitu meningkatnya kualitas hasil pertanian, makaditindaklanjuti pada pengukuran pencapaian sasaran. Untuk itusasaran dan kinerja disusun dalam suatu format seperti padatabel berikut.

25 26

Harapan

Kenyataan

Page 18: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Sasaran dan kinerja yang dirumuskan harus didukung olehsumber daya yang cukup terutama biaya, serta sesuai dengankewenangan dan tanggung jawab masing-masing unit kerja.

Selanjutnya berdasarkan sasaran yang ditetapkan, unitorganisasi menentukan indikator sasaran berdasarkan sasaranyang ada dengan melihat apa yang akan ditingkatkan. Dengancontoh tersebut tentunya jumlah hasil pertanian meningkatdengan satuan yang ditetapkan sebagai satuan dalam ton/hektar sebagai isian dalam kolom rencana tingkat capaian(terget) tahun yang akan datang dan realisasi berdasarkanhasil yang diangkat tahun bersangkutan.

Sasaran atau target kinerja seperti dalam tabel di atas sesuaidengan peran Balai Pertanian memberikan pelayananpertanian kepada masyarakat, maka selanjutnya bagaimanaunit tersebut dapat menyusun sebuah rencana kerja tahunberikutnya, dengan membuat rencana kinerja tahunan.

Tabel yang ada dalam pengukuran dan pencapaian sasaran(PPS) adalah sebagai acuan terhadap rencana kinerjaselanjutnya. Untuk itu terkait program yang ada pada unitorganisasi, memasukkan ke dalam kolom program denganuraian adalah kegiatan-kegiatan dalam program tersebut.Kemudian setiap kegiatan ditindaklanjuti dengan melihatindikator kinerja, satuan dan target.

C. Latihan1. Apa manfaat dengan adanya perencanaan stratejik? Jelaskan!

2. Indikator kinerja terdiri dari 6 kelompok, sebutkan dan jelaskan?

3. Bagaimanakah menilai indikator keberhasilan pelaksanaankegiatan?

D. RangkumanPerencanaan stratejik disusun berdasarkan komitmen bersama didalam organisasi. Penetapan tersebut sebagai cara pandang jauhke depan organisasi agar tetap eksis menjalankan organisasinya.Eksistensi tentu dapat diukur dari kinerja yang dihasilkan. Sehinggadalam mengukur kinerja harus jelas indikator mengenai apa yangakan dicapai.

27 28

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

SASARAN INDIKATORSASARAN

RENCANATINGKATCAPAIAN(TARGET)

REALISASI KET

% TINGKATPENCAPAIAN

RENCANATINGKAT CAPAIAN

Page 19: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

BAB VTUJUAN ORGANISASI DAN

UKURAN KINERJA

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memahami tujuan organisasi dan ukuran kinerja.

A. Tujuan OrganisasiTujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, di manarumusannya lebih operasional. Tujuan merupakan hasil akhir yangakan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 3 sampai dengan5 tahun. Dalam kurun waktu tersebut, kiranya suatu kondisi apayang hendak dicapai di masa mendatang. Dan selanjutnya organisasidapat menetapkan beberapa sasaran dalam rangka merealisasikanvisi dan misi yang telah ditetapkan.

Tentunya kalau dilihat dari makna keduanya maka tujuan mempunyaikurun waktu yang relatif lebih panjang dari sasaran (lebih dari duatahun). Sedangkan sasaran mempunyai kurun waktu yang relatiflebih pendek dari tujuan.

Tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi dan telah masuk dalamdokumen perencanaan harus betul-betul diperhatikan oleh seluruh

TUJUAN TUJUAN TUJUAN TUJUAN 3 - 5 Tahun

1 Tahun

29

30

anggota organisasi, karena dengan pencapaian sasaran setiaptahunnya, boleh dikatakan organisasi itu telah mengalamikeberhasilan mencapai tujuan organisasi. Selanjutnya keberhasilanmencapai tujuan organisasi pada kurun waktu yang lebih panjangtentunya akan membawa organisasi tersebut mencapai keberhasilanterhadap misi.

Agustinus Sri Wahyudi (1996 : 75) menyatakan : “Pimpinan dapatmenentukan tujuan berdasarkan posisi organisasi”.

George A. Stainer, seorang ahli strategi mengemukakan bahwa:rumusan tujuan harus terkait dengan misi dan sesuai dengan sumberdaya yang tersedia.

Berdasarkan perencanaan strategi organisasi yang terumuskandalam visi, misi, tujuan, dan sasaran tentunya pejabat eselon IIIsebagai pimpinan operasional mempunyai tugas membuat strategidan kebijakan operasional terkait program dan kegiatan yang sesuaidengan tugas dan fungsi yang diembannya. Sehingga ukurankeberhasilan kinerja sesuai tugas dan fungsinya akan membawakepada kinerja unit organisasinya.

B. Ukuran KinerjaBerdasarkan dokumen perencanaan stratejik dalam suatu unitorganisasi yang tertuang dalam visi, misi, tujuan dan sasaran, langkahselanjutnya adalah membuat strategi bagaimana untuk dapatmencapai tujuan dan sasaran tersebut.

Untuk menghasilkan strategi yang sesuai dengan tujuan organisasi,pimpinan operasional eselon III mengambil langkah-langkah sebagaikegiatan penelusuran, yaitu :

1. Menelusuri keadaan lingkungan organisasi;

2. Mengkondisikan kemampuan dan kapasitas sumber daya;

Page 20: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

3. Menilai kapasitas dan kemampuan sumber daya;

4. Mendapatkan strategi sebagai solusi dan tindak lanjut organisasi.

Dari langkah tersebut dan dari strategi yang dihasilkan tentunyaukuran kinerja organisasi ditentukan oleh berapa besar tingkatcapaiannya.

C. Latihan1. Bagaimanakah melihat keberhasilan misi organisasi ?

2. Apa yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, sasaran organisasi?

D. RangkumanTujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai organisasi dengankurun waktu 1 tahun dan yang lebih panjang antara 3-5 tahun. Dengantujuan yang lebih panjang, maka organisasi memerlukan langkah-langkah dalam menetapkan sebuah strategi untuk mencapainya.

BAB VIIDENTIFIKASI KEKUATAN DAN

KELEMAHAN ORGANISASI

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memahami, dan mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan organisasi

A. Menelusuri Keadaan Lingkungan OrganisasiOrganisasi perlu melakukan identifikasi sebagai upaya mengenaliatau menelusuri keadaan lingkungan organisasi. Secara internalOrganisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan, keduanya dapatdijadikan kekuatan organisasi sebagai kapasitas sumber daya.Sejalan dengan hal tersebut, maka organisasi harus mencermatikemampuan yang dimiliki sebagai kapasitas sumber daya terhadappencapaian tujuan dan sasaran. Kekuatan apa yang harus dikenalidan kelemahan apa yang harus diatasi. Sehingga organisasimengkondisikan sumber kekuatan dan kapasitas sumber dayasangatlah perlu untuk menentukan kekuatan mana yang paling dirasapenting dan kelemahan apa yang paling perlu diatasi, sehinggamenghasilkan identifikasi kekuatan yang dimiliki dan harus dimilikiuntuk mengatasi kelemahan apa yang harus diatasi demi mencapaitujuan dan sasaran organisasi.

Dalam melakukan identifikasi dapat mendukung penyusunanrencana stratejik masing masing instansi. Identifikasi faktor akanmenghasilkan informasi faktor kunci yang mempengaruhi

31

32

Page 21: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yangdapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil serangkaiankeputusan stratejik.

Faktor-faktor keberhasilan adalah sejumlah faktor internal daneksternal atau multifaktor yang berpengaruh kuat terhadapkeberhasilan suatu organisasi untuk mewujudkan suatu keadaanyang dicita-citakan. Dalam mengidentifikasi faktor-faktor yangmempengaruhi keberhasilan mencapai masa depan, lebih dulu di-awali dengan mengacu pada tujuan dan sasaran yang telah di-tetapkan pada dokumen renstra.

Unit dalam pembahasan ini adalah semua satuan kerja yang beradadalam jajaran suatu organisasi yang ikut bertanggungjawab dalampencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Pada umumnya setiap instansi pemerintah, mulai dari tingkat puncaksampai eselon II, sudah menetapkan visi bahkan pada instansitertentu sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) sudah ada yangmenganjurkan sampai eselon III. Visi itu merupakan kristalisasi cita-cita bersama semua stakeholder termasuk publik yang dilayani.

Keberhasilan pimpinan dalam menjalankan tugas organisasi di-pengaruhi sejumlah faktor. Faktor yang mempengaruhi itu sebagianbersumber dari lingkungan internal dan sebagian dari eksternal.Dalam situasi tertentu kemungkinan suatu faktor sebagai kekuatan(strengths) yang dapat diandalkan, atau sebagai kelemahan(weaknesses).

Faktor internal yang berpengaruh itu ada yang berupa kemampuandan sumber daya. Penggunaan kemampuan dan sumber daya itubukan untuk kepentingan unit kerja, tetapi untuk kepentinganbersama yakni visi, misi, tujuan, sasaran dan kinerja organisai. Jadipenggunaan kemampuan dan sumber daya itu harus terfokus kearah pencapaian cita-cita bersama yakni visi, misi, tujuan, sasarandan kinerja.

Dalam menentukan mana faktor internal dan faktor eksternal,pendekatannya berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab.Semua yang menjadi kewenangan dan tanggung jawab suatu unitkerja merupakan internal, dan sebaliknya yang bukan adalah eksternal.Kalau faktor-faktor yang diidentifikasi tidak berada dalam kewenangandan tanggung jawab unit kerja yang anda pimpin atau tidak dalamkendali anda (uncontrolable) dikategorikan sebagai faktor eksternal.Sebaliknya yang berada dalam kontrol atau kewenangan dan tanggungjawab anda sebagai pemimpin organisasi atau unit kerja dikategorikansebagai faktor internal. Keadaan internal dan eksternal tiap unit kerjadalam satu organisasi tidak selalu sama.

Meskipun dalam suatu instansi (eselon II) telah diidentifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan yang di miliki, tetapi tidak secara otomatissemua faktor itu menjadi kekuatan bagi unit lain.

1. Identifikasi faktor internal

Identifikasi dapat dilakukan dengan teknik brainstorming. Teknikini pada awalnya diperkenalkan Alex Osborn untuk meningkatkankreatifitas dalam mencari pemecahan masalah. Analog denganitu suatu unit organisasi dapat melakukan brainstorming untukmengidentifikasi sejumlah kemampuan dan sumber daya internalyang dapat diandalkan dalam mencapai tujuan dan sasarannya.Identifikasi dapat juga dilakukan dengan observasi atau telaahandokumen dan catatan dalam lembar periksa. Hasilbrainstorming itu diklasifikasi atau dikelompokkan ke dalamkategori strengths dan weaknesses. Kemampuan melaksanakanatau menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, dan sumberdaya yang tersedia cukup, serta berada dalam kondisi baik,dikategorikan sebagai strengths (kekuatan). Sebaliknyakemampuan yang rendah dalam menyelesaikan tugas, dansumber daya yang terbatas dan kapasitasnya berkurang,dikategorikan sebagai weaknesses (kelemahan).

33 34

Page 22: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Kekuatan itu terletak pada kompetensi atau kemampuan ataukecakapan melakukan atau menyelesaikan tugas yang berkaitandengan misi dengan baik dan benar, dan keadaan sumber dayayang tersedia.

Kemampuan merencanakan kebutuhan, menentukan kualifikasiyang dibutuhkan, kemampuan menyeleksi, kemampuan menyusunprogram latihan atau bimbingan teknis, kemampuan menyiapkankurikulum, bahan, media, alat bantu, tempat latihan, tenaga pelatihatau pembimbing dan sebagainya.

Selain aspek kemampuan melakukan sesuatu dengan baik danbenar, keadaan internal lain yang diidentifikasi adalah sumber dayameliputi, sumber daya manusia, material (bahan), mesin (alat atauteknologi), dana, metode, hubungan kerja, data dan informasi.Sumber daya apakah tersedia cukup dan dapat diandalkan untukmendukung penyelesaian tugas-tugas dengan baik.

2. Identifikasi faktor eksternal

Organisasi tidak ada yang lepas dari pengaruh lingkungan, selalumembutuhkan lingkungan yang kondusif. Organisasi yang tidakmampu mencermati dan menganalisis perubahan keadaan danberadaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal secaraakurat, akan menimbulkan berbagai hambatan dalammewujudkan masa depan sebagaimana dirumuskan dalam visidan misi. Untuk itu setiap organisasi harus mencermati perubahankeadaan lingkungan ekternalnya.

Memperhatikan faktor eksternal sangat luas, untuk itu lebih dulusetiap organisasi atau unit kerja menentukan segmen ataukelompok eksternal yang utama dilayani. Kemudian meng-identifikasi kebutuhan, keinginan, harapan yang dituntut merekauntuk dipenuhi. Potensi yang dimiliki yang dapat dikembangkan,

dan keterbatasannya yang dapat menghambat kemajuan segmenyang dilayani.

Faktor eksternal sebenarnya merupakan input atau masukanterhadap organisasi. Kebutuhan, keinginan, harapan segmen itumerupakan input yang harus diolah dan mendatangkan suatukeuntungan atau manfaat yang besar di kemudian hari dikategorikan sebagai opportunities. Sebaliknya suatu faktoreksternal yang dinilai tidak mendatangkan manfaat, malahmungkin menghalangi organisasi dalam mencapai visi, misidikategorikan sebagai threats. Ancaman adalah suatu kondisiyang dapat menghalangi, bahkan menimbulkan risiko kegagalandalam mencapai sesuatu yang dinginkan atau diharapkan.

Sebagai contoh faktor eksternal sebagai suatu input beragamantara lain:

a. Sumber daya manusia

Pasar tenaga kerja atau produsen tenaga kerja seperti lembagapendidikan dan pelatihan diharapkan dapat menyediakan tenagayang memenuhi kualifikasi yang sesuai kebutuhan organisasi. Pasaratau produsen diharapkan dapat menyediakan tenaga terampil,ahli, berwawasan luas, bermotivasi tinggi, memiliki sikap jujur, loyal,taat peraturan, sehat fisik, sehat jasmani, rohani, kreatif, inovatif,daya tahan yang tinggi, daya pikir, daya ingat, daya analisis tinggi,ramah, sopan, berpenampilan menarik dan sebagainya. Kalaudapat dipenuhi menjadi pendorong (peluang). Tetapi kalau tidakdapat terpenuhi dapat menjadi penghambat (ancaman).

b. Bahan

Bahan baku yang diperlukan dari luar baik berupa barang,dokumen, berkas, maupun fakta dan data yang tersedia cukup,tepat waktu, tepat kualifikasi yang siap diolah tentu dapat

35 36

Page 23: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

digunakan sebagai opportunities dan kalau sebaliknya, tentumenjadi threats. Demikian juga sarana yang berfungsisebagai alat pengolah yang dibutuhkan organisasi yangmemenuhi kualifikasi diharapkan tersedia di pasar dan dapatdiperoleh dengan cepat, dalam kondisi cukup dan baik, tanpacacat menjadi opportunities dan kalau sebaliknya menjadithreats.

c. Pemasok

Pemasok (rekanan) diharapkan sebagai mitra kerja dapatmenjamin ketersediaan bahan berkualitas menjadiopportunities. Kalau tidak dijamin distribusinya dapat menjadithreats.

d. Publik (pelanggan)

Sikap, persepsi, pemahaman, dukungan, partisipasi publikterhadap kebijakan organisasi diharapkan menjadi opportunities.Kalau tidak didukung publik dapat menjadi threats.

e. Teknologi

Perkembangan dan kemajuan teknologi hendaknya diikutiterus dan dapat diterapkan dalam berbagai pelaksanaan tugassehingga menjadi opportunities. Kalau tidak dapat diterapkandapat menjadi threats.

6. Globalisasi

Ketentuan standar-standar internasional hendaknya dapatditerapkan dalam tugas, sehingga menjadi opportunities.Kalau tidak dapat menjadi threats.

7. Lingkungan yang bersifat umum

Pengaruh perkembangan atau perubahan keadaan ideologi,politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan ketertibanumum terhadap pelaksanaan tugas dapat menjadiopportunities atau threats.

Identifikasi Faktor Internal Dan Eksternal

B. Mengkondisikan Kemampuan dan KapasitasSumber DayaUntuk menentukan faktor yang menjadi kebutuhan pencapaiantujuan, dan sasaran perlu mengkondisikan faktor-faktor terhadapsetiap faktor yang teridentifikasi, suatu faktor disebut penting terhadappencapaian tujuan, sasaran apabila memiliki nilai lebih dari faktoryang lain. Sejauhmana pentingnya faktor yang teridentifikasi secarainternal dan eksternal, ditindaklanjuti dengan melakukan komparasiantar faktor.

Sejauhmana pentingnya faktor yang teridentifikasi secara internaldan eksternal, ditindaklanjuti dengan melakukan komparasi antarfaktor.

FAKTOR INTERNAL

Kekuatan (S)1. .......................................2. .......................................3. ........................................

Kelemahan (W)1. .......................................2. .......................................3. ........................................

FAKTOR EKSTERNAL

Peluang (O)1. .......................................2. .......................................3. ........................................

Ancaman (T)1. .......................................2. .......................................3. ........................................

37 38

Page 24: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

contoh :

KOMPARASI URGENSI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Komparasi antar faktor ini menunjukkan seberapa penting ataumenjadi kebutuhan untuk pencapaian tujuan dan sasaran. Faktoryang telah dilakukan komparasi antar faktor mempunyai nilai tertinggiadalah 5 (NF = 5), sehingga dikatakan bahwa faktor tersebut sangatbesar/tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran.Sedangkan komparasi yang dilakukan mempunyai NU terkecil = 1,sehingga dikatakan bahwa faktor tersebut sangat kecil/rendah dalammencapai tujuan dan sasaran.

5. : Sangat besar/tinggi;

4. : Besar/tinggi;

3. : Sedang/cukup;

2. : Rendah/Kecil;

1. : Sangat rendah/kecil.

Seandainya pada waktu komparasi faktor nilainya 0, maka faktortersebut tidak lagi menjadi faktor yang menjadi kebutuhan, makaharus diganti dengan faktor lain.

Jumlah dari internal 3 faktor dan eksternal 3 faktor maka NF = 15,begitu juga halnya dengan eksternal. Hasil NF dari setiap faktorakan menghasilkan BF% dari setiap faktor.

Bobot faktor merupakan hasil sebagai kondisi faktor yang menjadikebutuhan.

Bobot suatu faktor dalam organisasi menurut Michael Arsmtrongdan Helen Murlis dalam buku The Art HRD Reward Management,2003 : 135 adalah ukuran relatif pentingnya keberadaan suatu faktordalam mencapai tujuan dan sasaran.

C. Menilai Kemampuan dan Kapasitas Sumber DayaKeberadaan suatu faktor dalam pencapaian suatu tujuan perludilakukan melalui penilaian yang dilanjutkan dengan suatu formatpenilaian atau evaluasi faktor internal dan eksternal. Pertama-tamaadalah menilai seberapa besar dukungan terhadap pencapaian tujuandan sasaran dari faktor yang ada pada internal dan eksternal. Nilaidukungan (ND) diperoleh melalui pembobotan.

NO FAKTOR INTERNAL a b c d e f NF BF %123451234512345123451234512345123456

12345612345612345612345612345

123451234512345123451234512345

12345123451234512345

123451234512345123451234512345

1234512345123451234512345

Jumlah. .....................................

NO FAKTOR EKSTERNAL a b c d e f NF BF %123451234512345123451234512345123456

12345612345612345612345612345612345

1234512345123451234512345

123451234512345123451234512345

1234512345123451234512345

1234512345123451234512345

Jumlah. .....................................

39 40

a.b.c.d.e.f.

a.b.c.d.e.f.

∑NFNF

x 100% = BF%

Page 25: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang mem-pengaruhi keberhasilan suatu organisasi atau unit kerja terhadap misi,pada umumnya tidak didukung dengan data yang akurat, maka sulitdinilai secara kuantitatif. Untuk itu penilaian dilakukan secarakualitatif yang dikuantifikasi. Rensis Likert menganjurkan suatupenilaian dengan model rating scale yang selanjutnya disebut modelskala nilai. Artinya nilai yang diberikan pada suatu faktor secarakualitatif seperti sangat baik, baik, cukup, kurang, buruk atau jelekdikonversi ke dalam angka yakni :

5 : Sangat besar/tinggi;

4 : Besar/tinggi;

3 : Sedang/cukup;

2 : Rendah/kecil;

1 : Sangat rendah/kecil.

Skala nilai yang lazim dipakai antara 1-5. Sesuai prinsip ratingscale yang dianjurkan Rensis Likert, dalam menilai dukungan danketerkaitan faktor internal dan eksternal dalam mencapai tujuandan sasaran digunakan skala nilai 1-5.

Angka 5 artinya, sangat tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan.

Angka 4 artinya, tinggi nilai dukungan/ nilai keterkaitan.

Angka 3 artinya, cukup tinggi nilai dukungan/nilai keterkaitan.

Angka 2 artinya, rendah nilai dukungan/ nilai keterkaitan.

Angka 1 artinya, sangat rendah nilai dukungan/nilai keterkaitan.

Dalam menilai keterkaitan antar faktor yang tidak ada kaitannyadiberi nilai 0.

Jadi khusus untuk penilaian keterkaitan faktor dipakai skala nilai 0-5.

Namun demikian sudah banyak yang menggunakan skala nilai 1-7bahkan 1-10 atau 1-100.

Penggunaan skala nilai ini bebas, yang penting setiap nilai yangdiberikan jelas kriterianya.

Cara menentukan NBD

NBD (nilai bobot dukungan) ditentukan dengan rumus:NBD = ND x BF

Berdasarkan ND strengths dan ND weaknesses seperti di atas,maka NBD nya dapat dihitung sebagai berikut:

NBD Strength nomor : 1 adalah 5 x 23 % = 1,15

2 adalah 5 x 23 % = 1,15

3 adalah 5 x 23 % = 1,15

NBD weaknesses nomor : 1 adalah 2 x 9 % = 0,18

2 adalah 3 x 13% = 0,39

3 adalah 1 x 9 % = 0,09

Hasil NBD seperti tersebut di atas dicatat dalam tabel evaluasi FaktorInternal dan Eksternal kolom NBD.

Cara menentukan NRK

Faktor-faktor internal dan eksternal suatu organisasi saling terkaitatau saling berhubungan dalam mencapai misi organisasi. Denganadanya keterkaitan itu akan tercipta sinergi dalam mendukung misiorganisasi. Untuk itu setiap pimpinan bersama anggota kelompokkerja perlu menentukan NRK tiap faktor dengan memakai skalanilai 0 – 5. Penilaiannya sama seperti cara menilai aspek nilai faktordi atas. Untuk itu perlu disusun suatu format Nilai Relatif Keterkaitan(NRK).

41 42

Page 26: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Tabel 4.3

NRK : Nilai Rata-rata Keterkaitan Faktor

NBK : NRK x BF

Misalnya ada 6 faktor internal dan 6 faktor eksternal yang harusdinilai keterkaitannya, sehingga ada sebanyak 12 faktor yang dinilaiketerkaitannya. Ke 12 faktor itu disusun dalam suatu tabel evaluasiseperti dalam tabel 4. 2. Tiap faktor diberi nomor kode, yakni Suntuk strengths (S1, S2, S3). Kode W untuk weaknesses,(W1, W2,W3). Kode O untuk opportunities (01, 02, 03). Kode T untuk threats(T1, T2, T3). Atau diberi nomor urut 1 sampai 12 atau denganmemakai huruf dimulai dari huruf a sampai huruf l. Untukmemudahkan menentukan NK faktor perlu dibuat pertanyaan yangharus dijawab seperti berikut :

Adakah kaitan faktor nomor 1 dengan faktor nomor 2 dalammencapai misi ? Jawabannya ada dua kemungkinan yakni ada dantidak ada. Kalau tidak ada NK nya O (nihil). Kalau ada kaitan,ditentukan besar NK antara 1-5.

Dengan menggunakan pertanyaan seperti di atas, dapat diperolehNK faktor nomor S1 dengan faktor S2, S3, W1, W2, W3,01,02,03,T1,T2, T3 , seperti berikut:

S1 dan S1 tidak terkait, NK nya dicatat di kolom S 1, tabel 6.3 : X

S1 dan S2 terkait, NK nya dicatat di kolom S2, tabel 6.3 : 5

S1 dan S3 terkait, NK nya dicatat di kolom S3, tabel 6.3 : 4

S1 dan W1 terkait, NK nya dicatat di kolom W1,tabel 6.3 : 2

S1 dan W2 terkait, NK nya dicatat di kolom W2,tabel 6.3 : 4

S1 dan W3 terkait, NK nya dicatat di kolom W3,tabel 6.3 : 1

S1 dan O1 terkait, NK nya dicatat di kolom O1, tabel 6.3 : 5

S1 dan 02 terkait, NK nya dicatat di kolom O2, tabel 6.3 : 5

S1 dan 03 terkait, NK nya dicatat di kolom O3, tabel 6.3 : 5

S1 dan T1 terkait, NK nya dicatat di kolom T1, tabel 6.3 : 4

S1 dan T2 terkait, NK nya dicatat di kolom T2, tabel 6.3 : 2

S1 dan T3 terkait, NK nya dicatat di kolom T3, tabel 6.3 : 2

TNK S1 dengan faktor lainnya adalah sebanyak = 39

Cara menentukan NRK

NRK (nilai rata-rata keterkaitan) tiap faktor dapat ditentukandengan rumus :

TNRK : Total nilai keterkaitan faktor, misalnya TNK faktor S1sebanyak 39.

N : Jumlah faktor internal dan eksternal yang dinilai.

: Satu faktor yang tidak dapat dikaitkan dengan faktoryang sama (misalnya faktor S1 dan faktor S1 tidak dibuat keterkaitannya).

TNRK∑ N - 1NRK =

43 44

Page 27: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Jadi dengan rumus di atas dapat dihitung NRK faktor S1, yakni : 39

NRK = = 3,54 atau dibulatkan menjadi 4 12 - 1

NRK dicatat pada kolom NRK tabel 4.3

NRK faktor lain dihitung dengan rumus yang sama

Cara menentukan NBK

NBK (nilai bobot keterkaitan) tiap faktor dihitung dengan rumus :

NRK x BF = NBK.

Jadi NBK faktor S1 adalah : 3,54 x 23 % = 0,81

NBK faktor lain dihitung dengan rumus yang sama dan hasilnyadicatat pada kolom NBK tabel Evaluasi faktor internal dan eksternal.

Cara menentukan total nilai bobot (TNB)

TNB tiap faktor dapat dihitung dengan memakai rumus :

NBD + NBK = TNB

NBD faktor S 1 diketahui sebesar 1,15 dan NBK nya sebesar0,69 maka

TNB faktor S 1 adalah : 1,15 + 0,81 = 1,96. TNB faktor S1 dicatatpada kolom TNB

Dengan cara yang sama TNB tiap faktor internal dapat dihitungdan hasilnya dicatat dalam kolom TNB.

Penilaian faktor eksternal

Cara menentukan NF, BF, ND, NBD, NK, NRK, NBK, TNB faktoreksternal.

Penilaian NF, BF, ND, NBD, NK, NRK, NBK, TNB faktor eksternalsama dengan cara penilaian faktor internal diatas. Untuk itu pesertadiminta berlatih untuk menentukan nilai faktor (NF,BF), nilaidukungan (ND,NBD) dan nilai keterkaitan (NK, NRK, NBK), sertaTNB faktor eksternal.

Contoh penilaian faktor internal dan eksternal

Kepala suatu unit bersama staf menilai aspek urgensi (NF,BF),dukungan (ND, NBD) dan keterkaitan (NK, NRK,NBK) dan TNBtiap faktor-faktor intenal dan eksternal yang telah diidentifikasi. Sesuaiproses penilaian seperti dijelaskan diatas setiap anggota tim dimintamemberikan penilaian sebagai berikut:

a) NF tiap faktor ditulis dalam sepotong kertas, kemudian di rata-ratakan dan hasilnya dicatat pada kolom NF tabel komparasifaktor internal dan eksternal;

b) BF dihitung dengan memakai rumus yang telah ditentukan danhasilnya dicatat pada kolom BF tabel evaluasi faktor internaldan eksternal;

c) ND tiap faktor ditulis dalam sepotong kertas, kemudian dirata-ratakan dan hasilnya dicatat pada kolom ND tabel evaluasi faktorinternal dan eksternal;

d) NBD di hitung dengan rumus dan hasilnya dicatat pada kolomNBD tabel evaluasi faktor internal dan eksternal;

e) NRK tiap faktor ditulis dalam sepotong kertas, dihitung rata-ratanya dan hasilnya dicatat pada kolom NRK tabel evaluasifaktor internal dan eksternal;

f) NRK tiap faktor dihitung dengan rumus, dan hasilnya dicatatpada kolom NRK tabel evaluasi faktor internal dan eksternal.

45 46

Page 28: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

g) NBK tiap faktor dihitung dengan rumus,dan hasilnya dicatatpada kolom NBK tabel evaluasi faktor internal dan eksternal.

h) TNB tiap faktor dijumlah, hasilnya dicatat pada kolom TNB tabelevaluasi faktor internal dan eksternal.

Hasil penilaian NF, BF, ND, NBD, NK, NRK, NBK, dan TNBtiap faktor dapat dilihat dalam contoh tabel berikut.

Format penilaian seperti tabel di atas dapat digabung dalam satuformat penilaian dengan program excel. Cara ini merupakan satupola pengambilan keputusan faktor kunci keberhasilan berbasiskomputer seperti dalam contoh berikut :

47

TABEL 6.2. EVALUASI FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

NO FAKTOR INTERNAL DANEKSTERNAL BF % ND NRK NBK TNBNBD FKK

FAKTOR INTERNAL

FAKTOR INTERNAL

48

101112 123456789

NBK

TABEL 6.3. EVA

LUA

SI FAK

TOR

INTER

NA

L DA

N EK

STERN

AL

Page 29: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Latihan

1. Membagi peserta dalam kelompok 5-7 orang dan tiap kelompokmenyepakati unit kerja anggota kelompok yang akan dibahas;

2. Tiap kelompok menyusun ketua, sekretaris, dan penyaji;

3. Menentukan misi instansi yang akan dijalankan sesuai tugaspeserta;

4. Mengidentifikasi faktor keberhasilan misi;

5. Menilai urgensi, dukungan, dan keterkaitan faktor internal daneksternal.

1. Faktor kunci keberhasilan dan peta posisi kekuatan

Hasil penilaian faktor internal dan eksternal seperti dalamtabel di atas dapat digunakan sebagai acuan atau dasarpengambilan serangkaian keputusan yakni penentuan ataupemilihan faktor kunci keberhasilan, peta posisi kekuatanorganisasi, penentuan tujuan, sasaran, dan strategi.

a. Penentuan faktor kunci keberhasilan (FKK)

Berdasarkan besarnya TNB tiap faktor dapat dipilih faktoryang memiliki TNB paling besar sebagai faktor kuncikeberhasilan (FKK) organisasi atau unit kerja dalammencapai misi. FKK itu merupakan faktor-faktor strategis.Dari tiap kategori strengths, weaknesses, opportunities,threats masing-masing di pilih 2 FKK berdasarkan urutanTNB. Cara menentukan FKK adalah sebagai berikut :

1) Di pilih berdasarkan TNB yang terbesar;

2) Kalau TNB sama pilih BF terbesar;

3) Kalau BF sama pilih NBD terbesar;

4) Kalau NBD sama pilih NBK terbesar;

5) Kalau NBK sama pilih berdasarkan pengalaman danpertimbangan rasionalitas.

Berdasarkan kriteria tersebut dapat dipilih atau ditentukanfaktor kunci keberhasilan yang mempunyai TNB terbesarmenjadi peringkat 1.

Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

b. Peta posisi kekuatan organisasiBerdasarkan total nilai bobot semua strengths, weaknesses,opportunities, dan threats dapat dipetakan posisi kekuataninstansi seperti contoh berikut.Dimana hasil TNB S = 6,04 dan W = 2,31 menghasilkangaris ordinat pada S (kekuatan) = 3,73 dan hasil TNBO = 4,11 dan T = 3,49 menghasilkan garis ordinat pada(peluang) O = 0,62, sehingga pertemuan antar ordinatmembentuk garis koordinat atau disebut kwadran yangmembentuk posisi organisasi.

49 50

FAKTOR INTERNAL

StrengthsNo.

Weaknesses

FAKTOR EKSTERNAL

OpportunitiesNo.

Threats

Page 30: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Peta posisi kekuatan organisasi

Gambar diatas menunjukkan posisi kekuatan unit organisasiberada pada kwadran I. Artinya unit kerja ini memilikikemampuan yang dapat diunggulkan untuk melakukanperubahan. Dalam bisnis organisasi yang berada dalamkwadran I sering disebut memiliki keunggulan kompetitif ataukeunggulan daya saing. Posisi ini adalah posisi yang sangatideal untuk melakukan perubahan.

D. Latihan1. Sebutkan tahapan dalam implementasi SWOT dan jelaskan?

2. Apa yang menjadi acuan dalam menelusuri, keadaan lingkunganorganisasi?

3. Apa yang menjadi pertimbangan pada waktu kita mengkondisikankemampuan dan kapasitas sumber daya?

4. Tahapan menilai kemajuan dan kapasitas sumber daya,menghasilkan TNB. Selanjutnya TNB dalam faktor bergunauntuk apa? Jelaskan!

E. RangkumanDalam Implementasi SWOT, kita pertama kali melakukan identifikasifaktor dengan mengacu kepada tujuan dan sasaran yang hendakdicapai.

1. Menelusuri keadaan lingkungan.

2. Mengkondisikan kemampuan dan kapasitas sumber daya.

3. Menilai kemampuan dan kapasitas sumber daya.

51 52

S = 6,04

T = 3,49

W = 2,31

0,62 O = 4,11

3,73Kw IKw II

Kw IIIKw IV

Page 31: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

BAB VIIKEKUATAN PENDORONG

DAN PENGHAMBAT

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memahami kekuatan pendorong dan penghambat.

A. Kekuatan Pendorong dan PenghambatOrganisasi yang mampu menghadapi perubahan hanya organisasiyang adaptif terhadap perubahan. Situasi ini tentunya melihatperubahan lingkungan yang tetap eksis, maju dan berkembang.

Organisasi harus dapat memenuhi tuntutan perubahan lingkungan,dengan senantiasa dapat melakukan antisipasi, adaptasi dari prosesperubahan.

Bahwa seluruh komponen di dalam organisasi baik individu maupunkelompok kerja dan sumber daya lainnya harus tetap memilikikeunggulan dalam memberikan kontribusi yang maksimal terhadappencapaian tujuan organisasi.

Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peran pimpinan dalamorganisasi adalah menciptakan perubahan. Pimpinan harus dapatmengenali faktor-faktor yang ada di dalam organisasi untuk dapatdijadikan kekuatan pendorong dan juga mengenali faktor-faktor yangmempunyai kekuatan penghambat.

Kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat bersama-samaharus diidentifikasi. Identifikasi dilakukan dengan melihat fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan organisasi dan unsur-unsurmanajemen sebagai sumber daya organisasi. Tentunya sebagaikekuatan bersumber dari internal dan eksternal organisasi.

Untuk mengidentifikasi kekuatan pendorong dan penghambat dapatdilakukan dengan pendekatan ke faktor-faktor dalam analisisSWOT, yakni identifikasi faktor-faktor internal (strengths,weaknesses) dan faktor eksternal (opportunities, threats)

Internal

Kekuatan Kekuatan

pendorong penghambat

Eksternal

Kemudian dengan melihat apa yang ingin dirubah organisasi, makaorganisasi dapat melihat kinerja apa yang dianggap paling rendah,itulah yang harus dilakukan perubahan.

Sebagai contoh : suatu unit pelaksana teknis bergerak dalam bidangpelayanan kesehatan mempunyai sasaran : menurunnya angkapenderita gizi buruk. Selanjutnya mengidentifikasi sebagai kekuatanpendorong dan kekuatan penghambat.

53

54

S W

O T

Page 32: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Artinya unsur-unsur apa saja yang dapat mendorong organisasi untukmelakukan perubahan dengan melihat kekuatan apa yang dimiliki di dalamorganisasi dan peluang apa yang dapat dimanfaatkan di luar organisasi.

Kemudian juga untuk melakukan perubahan, unsur-unsur apa saja yangbisa diidentifikasi organisasi untuk melakukan perubahan dengan melihatkelemahan yang ada di dalam dan ancaman yang ada diluar organisasi.Hasilnya adalah beberapa kemungkinan pemecahan atau solusi yanglayak dan logis untuk dijalankan organisasi.

B. Latihan1. Apa tujuan diketahuinya kekuatan pendorong dan penghambat?

2. Identifikasi berdasarkan bukti-bukti manajemen, jelaskan!

C. RangkumanKekuatan pendorong dan penghambat perlu dikenali sebagaialternatif solusi menghasilkan keputusan organisasi yang stratejikdalam mengantisipasi perubahan. Sebagai pimpinan bagaimanamenciptakan perubahan dengan terlebih dahulu mengenali faktor-faktor di dalam organisasi untuk dapat dijadikan kekuatan pendorongdan kekuatan penghambat.

BAB VIIISTRATEGI DAN RENCANA KERJA

Setelah membaca Bab ini, peserta Diklat diharapkanmampu memformulasikan dan menyusun rencana kerja

A. StrategiStrategi adalah seni memadukan atau menginteraksikan antar faktorkunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam mencapai tujuan. Strategimerupakan sarana untuk mencapai tujuan. Manfaat strategi adalahuntuk mengoptimalkan sumber daya unggulan dalam memaksimalkanpencapaian sasaran kinerja. Dalam konsep manajemen cara terbaikuntuk mencapai tujuan, sasaran, kinerja adalah dengan strategimemberdayakan sumber daya secara efektif dan efisien.

Ohmae (dijuluki Mr strategi di Jepang) menganjurkan para manajermenggunakan, menempatkan, memanfaatkan faktor-faktor penting(strategis) pada unit tertentu dalam mencapai tujuan dan sasaranstrategis. Kalau setiap unit kerja dapat mengkondisikan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi keberhasilannya dalammenjalankan tujuannya, akhirnya suatu organisasi akan dapatmewujudkan visi menjadi kenyataan. Para teoritis menganjurkansetiap organisasi membangun unit inti sebagai unit unggulan (prima)dengan menempatkan faktor-faktor strategis. Unit lain yang bukanpelaksana inti, berfungsi sebagai unsur pendukung melakukananalisis kekuatan dan kelemahan masing-masing agar dapatmemberikan dukungan kepada unit inti.

55

56

KEKUATAN PENDORONG KEKUATAN PENGHAMBAT

Page 33: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Konsep dasar strategi

Konsep dasar strategi adalah memberdayakan kekuatan untukmencapai suatu keadaan yang diinginkan baik yang berkaitan denganbidang keamanan (militer), bidang kesejahteraan, kemakmuranrakyat, dan bidang bisnis (meningkatkan pendapatan ataukeuntungan).

Strategi pada awalnya diterapkan di bidang militer. Untuk men-ciptakan keamanan, keutuhan suatu wilayah, penguasaan suatuwilayah, memelihara perdamaian, menjaga kestabilan suatupemerintahan, militer sebagai unsur pertahanan negara dapatmenyusun berbagai strategi. Misalnya strategi diplomasi, strateginegosiasi, strategi depresi, strategi defensif, strategi represif, strategioperasi militer, strategi pembinaan teritorial, strategi blokade, strategiperang total. Taktik untuk memenangkan suatu perang ataumengendalikan suatu keadaan genting disusun suatu strategioperasional misalnya darurat militer, serangan pasukan elit, serangansenjata mutakhir, blokade logistik, atau jalur distribusi, serangangerilya dan sebagainya. Taktik diplomasi menawarkan opsi yangsaling menguntungkan, menggunakan jasa mediator (penengah).

Kemudian sesudah pasca Perang Dunia II dimana industriberkembang dengan cepat, strategi di terapkan dalam bidang bisnisyakni untuk merebut pangsa pasar, meningkatkan pendapatan ataulaba perusahaan. Dan di bidang pemerintahan untuk meningkatkankesejahteraan, kemakmuran rakyat atau penerimaan negara.

Dalam dunia militer diarahkan pada strategi peng-gunaan kekuatanpersonil, persenjataan, dan logistik. Dalam bisnis di terapkan strategimembangun keunggulan daya saing, kualitas produk, diversifikasiproduk, pemimpin harga, memasuki relung-relung pasar danpelayanan memuaskan untuk meraih pelanggan baru danmempertahankan pelanggan lama.

Dalam bidang pemerintahan demokratis ditekankan penerapanstrategi pelayanan publik yang profesional, strategi desentralisasiatau strategi otonomi, strategi pemberdayaan rakyat, strategipemberdayaan sumber daya alam dan budaya guna mempercepatpeningkatan kesejahteraan rakyat. Strategi itu sekaligus untukmendapatkan dukungan publik terhadap berbagai kebijakanpemerintah dan meraih dukungan publik pemilih baru dan pemilihlama dalam periode pemilihan umum berikutnya. Suatu pemerintahandapat menerapkan strategi katalis, strategi penciutan tugaspemerintahan dengan penyerahan sebagian urusan pelayanan umumkepada masyarakat untuk mengurangi beban pemerintah. Strategidesentralisasi, efisiensi, konsolidasi, penyehatan instansi atauperusahaan pemerintah dan sebagainya.

Jenis strategi dapat dikelompokkan ke dalam grand strategy(strategi utama) atau strategi dasar (strategi generik) dan strategivariasi atau strategi operasional. Strategi utama mengikat semuabidang manajemen. Sedang strategi operasional disesuaikan dengankondisi masing-masing bidang atau unit.

Strategi utama

Dalam berbagai literatur para ahli manajemen mengemukakanbeberapa grand strategy atau strategi utama dalam memaksimalkanpencapaian tujuan. Glueck dkk mengemukakan ada empat strategiutama yang lazim disebut strategi generik yakni strategi ekspansi,strategi stabilitas, strategi penciutan dan kombinasi strategi. MichaelPorter mengemukakan bahwa untuk dapat bersaing di era globalisasiada tiga strategi utama yakni strategi diferensiasi (diversifikasi),kepemimpinan harga (cost leadership), dan strategi fokus (focus).

Strategi diferensiasi atau diversifikasi adalah strategi menciptakanhasil yang berbeda dengan yang lain misalnya lebih berkualitas,

57 58

Page 34: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

lebih menarik, lebih kuat, lebih unggul dari yang lain. Strategi costleadership adalah strategi pengendalian efisiensi dalam semuabidang, strategi efisiensi biaya operasional.

Strategi fokus adalah strategi dalam bidang tertentu yang dianggapbisa lebih unggul, diperkirakan akan lebih unggul dalam bidangtertentu karena cukup potensial, dan belum dikelola pihak lain.Strategi fokus didasarkan pada pertimbangan bahwa kekuatan sinar(matahari) yang bersifat divergan (menyebar ke seluruh arah) dapatmengurangi kekuatan panasnya. Tetapi sinar yang difokuskan kesatu arah (sasaran inti) akan lebih kuat, lebih besar manfaatnya.Contoh sinar laser yang sudah fokus kalau diarahkan ke suatusasaran inti, misalnya kanker atau batu dalam ginjal dapat dihancurkan. Atas dasar pemikiran itu dengan menerapkan strategifokus akan dapat mencapai sasaran atau untuk menciptakankeunggulan organisasi mencapai sukses yang lebih besar.

Strategi utama itu diimplementasikan ke dalam beberapa programdan suatu program dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan.Misalnya strategi diversifikasi, membutuhkan hal-hal seperti berikut.

1. Pegawai yang terampil, kreatif, inovatif;

2. Pelimpahan kewenangan melakukan perbaikan, penyempurnaan;

3. Sarana yang andal;

4. Koordinasi lintas fungsional.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan seperti di atas maka strategidiversifikasi dimplementasikan ke dalam beberapa program terpadu,seperti:

1. Program pelatihan pegawai;

2. Program pengembangan organisasi;

3. Program peningkatan kemampuan perancang atau desainer;

4. Program peningkatan kapasitas peralatan;

5. Program peningkatan kerja sama lintas fungsional.

Strategi cost leadership, diimplementasikan ke dalam beberapaprogram, misalnya:

1. Program pengendalian biaya operasional;

2. Program efisiensi menyeluruh;

3. Program peningkatan kualitas tanpa cacat (tanpa proses ulang);

4. Progran penyiapan bahan yang sesuai kualifikasi;

5. Program peningkatan keterampilan bekerja.

Penyusunan strategi dapat dilakukan dengan memakai analisiskesenjangan, pendekatan strategi matriks umum, strategi matrikBCG (Boston Consulting Group), strategi matriks SWOT. Daripendekatan tersebut yang akan dibahas dalam bab ini adalahpenyusunan strategi dengan pendekatan formulasi strategi matriksSWOT.

Penyusunan strategi dengan pendekatan formulasi strategi matriksSWOT adalah berdasar pada prinsip pemberdayaan sumber dayaunggulan organisasi atau faktor-faktor kunci keberhasilan organisasi.Caranya adalah dengan memadukan, atau mengintegrasikan,menginteraksikan antar kekuatan kunci keberhasilan, agar terciptakesatuan arah dan sinergi dalam mencapai tujuan.

Teknik menginteraksikan faktor-faktor kunci keberhasilan agarterjadi sinergi mencapai tujuan dapat digunakan matriks SWOT.Matriks SWOT dapat digunakan sebagai sarana dalam menyusunbeberapa strategi utama pada empat kwadran yang saling terkait danfokus ke arah tujuan yang telah dirumuskan sesuai peta kekuatanmasing-masing instansi. Beberapa ahli menganggap, ada empat strategiutama yang dapat dirumuskan dalam empat kwadran SWOT yakni:

59 60

Page 35: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

1. Strategi ekspansi dirumuskan pada kwadran I.

Dalam kwadran I ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatankunci dan kesempatan kunci sebagai suatu strategi SO ke arahekspansi atau pengembangan, pertumbuhan, perluasan dalambidang tertentu, dalam mencapai tujuan atau peluang-peluangyang menjanjikan. Pada kwadran I ini organisasi dianggapmemiliki keunggulan kompetitif.

2 Strategi diversifikasi dirumuskan pada kwadran II.

Dalam kwadran II ini dapat diinteraksikan, dipadukan kekuatankunci dan ancaman kunci sebagai suatu strategi ST untukmelakukan mobilisasi kekuatan kunci, dalam menciptakandiversifikasi, inovasi, pembaharuan, modifikasi di bidang tertentudalam upaya mencegah ancaman kunci sehingga tujuan yangtelah ditentukan atau peluang yang menjanjikan masa depan yanglebih cemerlang tercapai.

3. Strategi stabilitas atau rasionalisasi dirumuskan pada kwadran III.

Dalam kwadran III ini dapat diinteraksikan, dipadukan kelemahankunci dan peluang kunci sebagai suatu strategi WO untukmenciptakan stabilitas atau rasionalisasi atau melakukaninvestasi/divestasi dalam bidang tertentu dalam upaya mencapaitujuan yang telah ditetapkan atau peluang yang menjanjikan masadepan yang lebih cemerlang.

4. Strategi defensif atau survival dapat dirumuskan pada kwadran IV.

Dalam kwadran IV ini dapat diinteraksikan, dipadukankelemahan kunci dan ancaman kunci sebagai suatu strategi WTyang dapat menciptakan suatu keadaan yang defensif atausurvival atau investasi/divestasi, efisiensi yang menyeluruh ataupenciutan kegiatan operasional agar dapat bertahan atau keadaantidak semakin terpuruk akibat desakan yang kuat dari ancamankunci.

Teknik penyusunan formulasi strategi dengan matriks SWOTadalah dengan menuliskan faktor-faktor kunci keberhasilanyang memiliki nilai TNB tinggi, berdasarkan evaluasi faktorinternal dan eksternal.

Kwadran I (SO)

a. Kekuatan kunci 1 dipadu dengan peluang kunci 1, ke arahsasaran kinerja yang akan dicapai sebagai salah satu alternatifstrategi (1.1)

b. Kekuatan kunci 2 dipadu dengan peluang kunci 2, ke arahsasaran kinerja yang akan dicapai sebagai salah satu alternatifstrategi (2.2).

Contoh penyusunan formulasi strategi SWOT:

FORMULASI STRATEGI

Dengan pola ini dalam tiap kwadran menghasilkan satu strategi.Penerapan pola interaksi ini, ada kesesuaian, atau kecocokanantar faktor internal dan eksternal dalam mencapai tujuan yangdipadukan atau diinteraksikan. Kalau antar faktor yang terpilih(bernilai tinggi) tidak terdapat kesesuaian atau kecocokan, dicarimana yang lebih serasi.

61 62

FKK INTERNAL

FKK EKSTERNAL

KEKUATAN (S)Tersedianya SDM Berkualitas

KELEMAHAN (W)Adanya perbedaan persepsi

PELUANG (O)Tersedianya KebijakanPelayanan Publik

Dayagunakan SDM untukmempelajari segala kebijak-an yang ada.

Pelajari kebijakan yang adauntuk menyatukanpersepsi.

ANCAMAN (T)Adanya pengaruhperubahan

Ciptakan kemampuanyang ada dlm melihatperubahan yang terjadi.

Perkecil perbedaan dalammelihat pengaruhperubahan.

Page 36: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Penentuan strategi

Pemilihan strategi dapat dilakukan dengan pendekatan :

a. Strategi fokus, artinya dipilih alternatif yang berada padakwadran yang sama dengan lokus tujuan yang akan dicapaiyakni pada peta kekuatan organisasi.

b. Strategi gabungan, atau strategi mix, atau strategi multi, artinyaada empat strategi yang dilakukan secara simultan yaknidengan memilih satu strategi dari tiap kwadran yang salingterkait atau yang mendukung strategi utama atau fokus

Dasar penentuan strategi adalah strategi yang paling efektifdalam mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan, dan palingmurah biayanya, serta paling praktis pelaksanaannya.

B. Rencana KegiatanUntuk menjamin strategi terlaksana dengan baik dalam mencapaisasaran kinerja, maka perlu disusun suatu kebijakan operasionalsebagai pedoman atau acuan dalam menjabarkan strategi ke dalamprogram dan kegiatan. Kebijakan operasional merupakan acuan,pedoman yang memberikan arah program, kegiatan yang akandilakukan dan sumber daya yang diberdayakan dalam mencapaisasaran kinerja yang telah ditetapkan.

Program

Sesuai kebijakan yang ditetapkan seperti di atas, maka selanjutnyabagaimana strategi yang menjadi rumusan dijalankan pada program-program yang dijalankan pada beberapa kegiatan.

Rencana Pelaksanaan

Setelah pimpinan tingkat madya (eselon III) sebagai penata programmenjabarkan misi ke dalam tujuan dan sasaran, serta implementasistrategi ke dalam kebijakan, program dan kegiatan, selanjutnyadilimpahkan kepada pimpinan tingkat IV selaku pelaksana taktis/taktikal untuk menyusun rencana pelaksanaannya. Memberikanpetunjuk teknis yang akan dipersiapkan meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Langkah-langkah kegiatan atau pengelompokkan tugas;

2. Penanggung jawab kegiatan yang berkompeten;

3. Waktu pelaksanaan;

4. Biaya operasional;

5. Pengendalian dan evaluasi.

Rincian kegiatan

Setiap kegiatan yang telah ditetapkan dijabarkan ke dalamserangkaian rincian tugas. Rincian tugas itu meliputi persiapan,pelaksanaan, pengendalian, evaluasi.

Penanggung jawab kegiatan

Rincian kegiatan yang telah disusun akan dapat mencapai sasarankinerja yang telah ditetapkan, kalau orang yang diberi tanggungjawab melaksanakannya memiliki kualifikasi yang tepat. Sebaliknyakalau ditangani orang yang tidak berkualitas, maka sasaran yangditetapkan tidak tercapai tepat waktu.

63 64

Page 37: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Waktu pelaksanaan

Waktu pelaksanaan mempengaruhi kualitas dan efisiensi biaya.Waktu kegiatan yang terlalu singkat dapat menyimpulkan kegagalandan penurunan kualitas. Sebaliknya waktu pelaksanaan kegiatanyang terlalu lama dapat menyimpulkan inefisiensi. Untuk itupenentuan lamanya pelaksanaan suatu kegiatan harus cermat.

Biaya

Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan harusdidukung dengan biaya yang cukup untuk menjamin ketersediaansumber daya yang diperlukan. Untuk itu perlu dihitung secara cermatbiaya yang diperlukan agar sumber daya yang dibutuhkan dan biayaoperasional lainnya selalu tersedia.

Rencana kegiatan, penanggung jawab, waktu dan biaya yangdiperlukan dapat disusun dalam suatu format tabel di bawah ini.

Tabel 7.1 Rencana Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi

Untuk menjamin pelaksanaan rencana kegiatan dan sumber dayayang digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu dilakukanmonitoring dan evaluasi secara berkesinambungan.

Monitoring

Obyek yang dimonitor:

1. Aspek input atau bahan yang diolah dan alat/ sarana pengolahyang digunakan;

2. Aspek proses yakni kompetensi atau kecakapan melakukansesuatu sesuai standar prosedur, mekanisme pelaksanaan;

3. Aspek keluaran (output) yakni hasil yang dicapai dan kualitasnya.

Jadual monitoring dan evaluasi dapat disusun dalam suatu tabel.

Sarana monitoring

Untuk dapat memperoleh fakta, data, informasi yang akuratmengenai objek yang dimonitoring, perlu disusun sarana monitoringberupa laporan tertulis, laporan lisan dan observasi lapangan. Formatlaporan dan substansi yang dilaporkan dibakukan. Waktupenyampaian laporan ditentukan batasnya. Berdasarkan hasilmonitoring baik melalui laporan tertulis dan lisan maupun denganobservasi lapangan dapat diketahui kemajuan pelaksanaan kegiatandan hasil yang dicapai.

Evaluasi

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan, makaperlu dilakukan evaluasi. Obyek yang di evaluasi:

1. Aspek input atau bahan yang diolah dan alat/sarana pengolahyang digunakan apakah sesuai dengan spesifikasi yang telahditetapkan;

2. Aspek proses yakni cara atau prosedur, mekanisme pelaksanaanapakah sesuai dengan standar prosedur operasional;.

3. Aspek keluaran (output) yakni hasil yang dicapai apakah sesuaitarget dan kualitasnya sesuai dengan standar yang telahditentukan;

4. Masalah yang timbul apakah dapat diselesaikan dengan baik danbenar;

65 66

KEGIATAN RINCIANKEGIATAN

PENANGGUNGJAWAB WAKTU BIAYA TARGET

KINERJA

Persiapan

Pelaksanaan

Evaluasi

Page 38: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

5. Umpan balik apakah diberikan dengan baik dan benar;

6. Penghargaan yang diberikan apakah objektif, sesuai denganprestasi yang dicapai;

Berdasarkan laporan yang masuk, dan hasil observasi lapangandiharapkan dapat diperoleh fakta, data dan informasi yang berkaitandengan objek yang dievaluasi. Evaluasi dilakukan dengan teknikkomparasi atau membandingkan realisasi dan rencana yang telahditetapkan, sehingga dapat diketahui kemajuan pelaksanaan kegiatandan kinerja yang tercapai. Evaluasi itu meliputi input, proses dan output.

Evaluasi input, meliputi:

1. Raw input atau bahan baku yang akan diolah, terutama mengenaispesifikasi atau kualitasnya sesuai atau tidak sesuai denganrencana dan ketersediaanya cukup atau kurang serta ketepatandistribusinya;

2. Instrumen input atau sarana yang digunakan SDM (jumlahnyadan kesesuaian pengetahuan, keterampilan yang dimiliki denganpekerjaan yang dilakukan);

3. Sarana prasarana (ketersediaannya cukup atau kurang, dankondisinya baik atau jelek, serta kapasitasnya tinggi atau rendah)

Evaluasi kompetensi atau kemampuan memproses:

1. Kemampuan melakukan atau menyelesaikan kegiatan denganbaik dan benar tanpa kesalahan atau tanpa proses ulang dihitungprosentasenya (%) dan yang salah/diproses ulang dihitungberapa %;

2. Ketepatan waktu penyelesaiannya.

Evaluasi output atau kinerja dapat diklasifikasi dalam tigakategori:

1. Sesuai rencana atau sama dengan yang direncanakan.

2. Di atas rencana atau melebihi dari rencana. Dihitung berapapersen (%) kenaikannya dari rencana yang ditetapkan;

3. Di bawah rencana. Dihitung berapa % dari rencana.

Evaluasi kemampuan menyelesaikan masalah yang timbul:

1. Masalah yang timbul yang dapat diselesaikan dengan baik , benardan tepat waktu;

2. Masalah yang timbul yang penyelesaiannya tidak baik, tidakbenar dan tidak tepat waktu;

3. Masalah yang timbul yang belum diselesaikan.

Evaluasi dilakukan secara berkala sesuai kebutuhan atau menurutjadual yang ditetapkan berdasarkan tahapan peningkatan kinerjayang telah ditentukan.

Melalui evaluasi akan diperoleh informasi kemajuan kinerja yangdicapai, penyimpangan dan kesulitan yang dihadapi serta rencanatindak lanjut yang akan dilakukan. Rapat evaluasi dapat dijadikansebagai forum pengkajian peningkatan kinerja (FPPK) organisasi.FPPK dapat juga dianggap sebagai penyampaian pertanggungjawaban atau akuntabilitas pegawai kepada atasannya.

FPPK dapat dimanfaatkan sebagai waktu yang tepat melakukankaji ulang rencana kinerja yang telah disusun. Melalui FPPK rencanatahunan atau triwulan dapat dikaji ulang dan disesuaikan denganperubahan keadaan organisasi dan lingkungan eksternal.

67 68

Page 39: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

Umpan balik dan penghargaan:

FPPK dapat dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk memberikanumpan balik mengatasi kesulitan yang dihadapi atau upayapeningkatan kinerja pada periode berikutnya. FPPK ini dapatdigunakan sebagai sarana pengembangan potensi, kemampuan,keterampilan dan penyampaian gagasan, ide pegawai.

Dalam rapat evaluasi atau sesudah evaluasi pimpinan dapat menyatakantingkat kepuasannya atau kekecewaan atas hasil yang dicapai tim.Kesempatan itu dapat dimanfaatkan untuk memberikan penghargaanberupa pernyataan dan ucapan terima kasih kepada yang berprestasitinggi serta teguran, peringatan kepada yang rendah kinerjannya.

Laporan:

Kemajuan atau keberhasilan atas pelaksanaan tugas yang menjaditanggungjawab masing-masing pegawai harus dilaporkan ke atasanlangsung. Laporan hendaknya dimanfaatkan sebagai saranakomunikasi bawahan dengan atasan. Melalui laporan bawahan dapatmengemukakan gagasan, ide-ide brilian untuk memajukanorganisasi. Laporan juga berfungsi sebagai media menyampaikanakuntabilitas kinerja instansi atau unit kerja, atau bidang fungsionalkepada atasan langsung.

Agar monitoring dan evaluasi serta laporan dapat dimanfaatkan sebagaiforum akuntabilitas secara lebih efektif, maka perlu disusun suatu jadualpemantauan dan evaluasi seperti contoh pada tabel berikut:

C. Latihan1. Bagaimana kegunaan strategi dalam organisasi? Jelaskan!

2. Apa perbedaan strategi fokus dan strategi gabungan?

3. Bagaimana tindak lanjut dari strategi yang dihasilkan?

D. RangkumanStrategi adalah seni memadukan atau mengintegrasikan antar faktorkunci keberhasilan agar terjadi sinergi dalam mencapai tujuanorganisasi. Strategi dapat mengoptimalkan sumber daya unggulandalam memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja yang hasilnyalebih efektif dan efisien. Strategi merupakan keputusan manajemenuntuk menghasilkan kebijakan operasional sebagai pedoman atauacuan dalam menjabarkan ke dalam program dan kegiatan.

69 70

Page 40: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

BAB IXP E N U T U P

A. SimpulanPeran sebagai pimpinan dibutuhkan kemampuan dalam pengambilankeputusan yang rasional berdasarkan proses analisis untukmenghasilkan strategi dalam mencapai tujuan dan sasaranorganisasi.

Dalam menghasilkan strategi melalui proses analisis, seorangpimpinan dituntut untuk lebih mengenali keadaan lingkungan strategisorganisasinya dengan teknik-teknik analisis manajemen yangmerupakan kompetensi yang harus dimiliki, bagaimana merinci danmenilai guna memperoleh informasi tentang kemampuan dan sumberdaya yang dapat memperkuat terhadap keberhasilan organisasi.Keberhasilan organisasi dapat dilihat melalui seluruh aspek yangmempengaruhinya untuk meraih masa depan.

Jadi organisasi yang dapat meraih masa depan adalah organisasiyang mengenali lingkungannya, dan seluruh komponen di dalamnyamempunyai komitmen untuk meraih cita dan citra organisasi. Danberdasarkan kinerja yang dihasilkan, organisasi dapatmempertahankan eksistensinya.

B. Tindak LanjutBerdasarkan pembekalan teknik-teknik analisis manajemen, perluditindaklanjuti dalam penerapan teknik-teknik dimaksud, yaitu:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi keberhasilanorganisasi;

2. Mengkondisikan faktor-faktor yang menjadi keberhasilansebagai sumber daya organisasi;

3. Menilai faktor-faktor untuk keberhasilan organisasi;

4. Menentukan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran;

5. Penetapan kebijakan untuk menghasilkan program dan kegiatan.

71 72

71

Page 41: MODUL DIKLATPIM TINGKAT III - dari kita untuk kita · PDF fileiii iv. Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen DAFTAR ISI Lembar Judul. ..... Lembar Pengesahan

Modul Diklatpim Tingkat III Teknik-Teknik Analisis Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Bloom, S. (1991). Taxonomy of Education Objectives, New York:Longman.

Chang, Richard Y. & Matthew W. Niedzwiecki. (1991). PeningkatanProses Berkesinambungan. Edisi Indonesia. Jakarta: PTPustaka Binaman Pressindo.

Chang, Richard Y. & Matthew W. Niedzwiecki. (1999). AlatPeningkatan Mutu, Aid 1 & 2. Edisi Indonesia, Jakarta: PTPustaka Binaman Pressindo.

Cushway, Barry. (1996). Human Resource Management. EdisiIndonesia. Jakarta: PT Gramedia

Dharma, Agus. (1991). Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta: RajawaliPers.

Dunn, William N. (2000). Pengantar Analisis Kebijakan Publik. EdisiIndonesia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Edisikedua.

Gomes; Faustino Cardoso. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Andi Offset.

Jauch, Lawrence R. & Willian F. Glueck. (1995). Manajemen Strategisdan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Kasim. Azhar. (1993). Pengukuran Efektifitas dalam Organisasi.Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia.

Keating, Charles J. (1986). Kepemimpinan; Teori dan Pengembangan.Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Kneelang, Steve. (2001). Solving Problem. Jakarta: PT Gramedia.

73 74

Metrani. Alain, et al. (1991). Manajemen Sumber Daya ManusiaBerdasarkan Kompetensi. Jakarta: PT Intermasa.

Prawisentono, Suryadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan.Yogyakarta: BPFE.

Rangkuti, Freddy. (1997). Analisis SWOT Teknik Membedah KasusBisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Robbins, Stephen P. & Marry Coulter. (1999). Manajemen. Edisi BahasaIndonesia, Jilid 1. Jakarta: PT Prenballindo.

Ruky. Achmad S. (2001). Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama.

Salusu, J. (1996). Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta: AT &Tasindo.

Stewart, JIM. (1997). Managing Chang Through Training andDevelopment. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Timpe, A. Dale. (1992). Kinerja. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PTGramedia.