modul auditing 1 [tm5]
DESCRIPTION
AuditingTRANSCRIPT
MODUL PERKULIAHAN
Auditing 1
Etika dan Aturan Etika
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi & Bisnis S-1 Akuntansi
05 84060 Indraguna Kusumabrata, MM,CA,CPSAK
Abstract Kompetensi
Prinsip etika profesional untuk seluruh anggota IAI
Memahami bagaimana aturan-aturan kode etik dan penerapan etika profesional dalam praktik sehari-hari
‘13 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Etika Profesi Akuntan Publik
Pengertian
A. Apakah Etika?
Etika dapat diefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moral. Prinsip etika yang
dikembangkan oleh Josephson Institute of Ethics adalah sebagai berikut:
- Dapat dipercaya (trustworthiness)
Mencakup kejujuran, integritas, reliabilitas, dan loyalitas. Kejujuran menuntut itikad
baik untuk mengemukakan kebenaran. Integritas berarti seseorang bertindak sesuai
dengan kesadaran yang tinggi, dalam situasi apapun. Reliabilitas berarti melakukan
semua usaha yang masuk akal untuk memenuhi komitmennya. Loyalitas adalah
tanggung jawab untuk mengutamakan dan melindungi berbagai kepentigan
masyarakat dan organisasi tertentu.
- Penghargaan (respect)
Mencakup gagasan seperti kepantasan (civility), kesopansantunan (courtesy),
kehormatan, toleransi, dan penerimaan. Seseorang yang terhormat akan
memperlakukan pihak lainnya dengan penuh pertimbangan dan menerima
perbedaan serta keyakinan pribadi tanpa berprasangka buruk.
- Pertanggungjawaban (responsibility)
Berarti bertanggung jawab atas tindakan seseorang serta dapat menahan diri.
Pertanggungjawaban juga berarti berusaha sebaik mungkin dan memberi teladan
dengan contoh, mencakup juga ketekunan serta upaya untuk terus melakukan
perbaikan.
- Kelayakan (fairness) dan keadilan
Mencakup isu-isu tentang kesamaan penilaian, sikap tidak memihak,
proporsionalitas, keterbukaan, dan keseksamaan. Perlakukan yang layak berarti
bahwa situasi yang serupa akan ditangani dengan cara yang serupa pula.
- Perhatian (caring)
Berarti sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan pihak lain dan mencakup
tindakan yang memperhatikan kepentingan sesama serta memperhatian perbuatan
baik.
- Kewarganegaraan (citizenship)
‘13 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Termasuk kepatuhan pada undang-undang serta melaksanakan kewajibannya
sebagai warga negara agar proses dalam masyarakat berjalan dengan baik, antara
lain pemungutan suara, melindungi sumberdaya alam yang ada.
B. Dilema Etika
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang di mana ia harus mengambil
keputusan tentang perilaku yang tepat.
Enam langkah pendekatan berikut dimaksudkan agar dapat menjadi suatu pendekatan
yang relatif sederhana untuk menyelesaikan dilema etika:
1) Memperoleh fakta yang relevan;
2) Mengidentifikasi isu-isu etis berdasrkan fakta tersebut;
3) Menentukan siapa yang akan terpengaruh oleh akibat dari dilema tersebut;
4) Mengidentifikasi berbagai alternatif yang tersedia bagi orang yang harus
menyelesaikan dilema tersebut;
5) Mengidentifikasi konsekuensi yang mungkin terjadi dari setiap alternatif;
6) Memutuskan tindakan yang tepat.
Kebutuhan Khusus akan Perilaku Etis Dalam Profesi
Profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekedar memenuhi
tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat.
Alasan utama mengaharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap
profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan
oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut.
Prinsip-prinsip Etis adalah sebagai berikut:
1) Tanggung jawab
Dalam mengemban tanggung jawabnya sebagai profesional, para anggota harus
melaksanakan pertimbangan profesional dan moral yang sensitif dalam semua
aktivitas mereka.
2) Kepentingan Publik
Para anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak sedemikian rupa agar
dapat melayani kepentingan publik, mengahargai kepercayaan publik, serta
menunjukkan komitmennya pada profesionalisme.
‘13 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
3) Integritas
Untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan publik, para anggota harus
melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan tingkat integritas yang
tinggi.
4) Objektivitas dan Independensi
Anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik kepentingan
dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya. Anggota yang berpraktik bagi
publik harus independen baik dalam fakta maupun penampilan ketika menyediakan
jasa audit dan jasa atestasi lainnya.
5) Keseksamaan
Anggota harus memperhatikan standar teknis dan etis profesi, terus berusaha keras
meningkatkan kompentensi dan mutu jasa yang diberikannya, serta melaksanakan
tanggung jawab profesional sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
6) Ruang Lingkup dan Sifat Jasa
Anggota yang berpraktik bagi publik harus memperhatikan prinsip-prinsip Kode
Perilaku Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan
disediakannya.
Kode Perilaku Profesional menyediakan standar umum perilaku yang ideal maupun
peraturan perilaku khusus yang harus diberlakukan. Kode perilaku ini terdiri dari 4
bagian: prinsip-prinsip, peraturan perilaku, interprestasi atas peraturan perilaku, dan
kaidah etika.
Prinsip
Peraturan
Perilaku
Interpretasi
Peraturan
Perilaku
Kaidah
Etika
Standar perilaku etis yang ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofi.
(Ini tidak dapat diberlakukan)
Standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakan sebagai peraturan
spesifik. (Ini dapat diberlakukan)
Interprestasi atas peraturan perilaku oleh Divisi Etika Profesional dari
AICPA (American Institue of Certified Public Accountants). (Ini tidak
dapat diberlakukan, tetapi para praktisi harus memberikan alasan jika
terjadi penyimpanan)
Penjelasan yang diterbitkan dan jawaban atas pertanyaan tentang
peraturan perilaku yang diserahkan kepada AICPA oleh para praktisi dan
pihak lain yang berkepntingan sengan persyaratan etis (Ini tidak dapat
diberlakukan, tetapi para praktisi harus memberikan alasan jika terjadi
penyimpanan)
‘13 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Kaidah (ruling) adalah penjelasan oleh komite eksekutif dari divisi etika profesional tentang
situasi faktual khusus.
C. Independensi
Independen dalam fakta (independen in fact) ada bila auditor benar-benar mampu
mempertahankan sikap tidak bias sepanjang audit, sedangkan independen dalam
penampilan (independence in appearance) adalah hasil dari interpretasi lain atas
independensi ini.
Ketentuan Sarbanes-Oxley Act dan peraturan SEC
Jasa non audit
Berikut adalah sembilan jasa yang tidaj diperkenankan menurut ketentuan Sarbanes-
Oxley Act dan peraturan SEC:
1. Jasa pembukuan dan akuntansi lain
2. Perancangan dan implementasi sistem informasi keuangan
3. Jasa penaksiran atau penilaian
4. Jasa aktuarial
5. Outsourching audit internal
6. Fungsi manajemen dan Sumber Daya Manusia
7. Jasa pialang atau dealer atau penasihat investasi atau bankir investasi
8. Jasa hukum dan pakar yang tidak berkaitan dengan audit
9. Semua jasa lain yang ditentukan oleh peraturan PCAOB sebagai tidak
diperkenankan.
Komite audit
Sarbox Act menyaratkan komite audit perusahaan publik bertanggung jawab atas
penunjukan, kompensasi, dan pengawasan atas pekerjaan auditor. Komite audit harus
menyetujui terlebih dahulu semua jasa audit dan nonaudit, serta bertanggung jawab
untuk mengawasi pekerjaan auditor, termasuk penyelesaian ketidaksepakatan yang
melibatkan pelaporan keuangan antara manajemen dan auditor. Auditor bertanggung
jawab untuk mengkomunkasikan semua hal yang signifikan yang dapat diidentifikasi
selama audit kepada komite audit.
‘13 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
Konflik yang Timbul dari Hubungan Personalia
Penerimaan karyawan dari mantan anggota tim audit pada sebuah klien meningkatkan
masalah independensi. Sarbox act, SEC telah menambahkan periode “cooling off”
selama satu tahun sebelum seorang anggota dari tim penugasan audi tbekerja dengan
klien dan menduduki posisi menajemen kunci.
Rotasi Partner
Sarbox act adan SEC mengharuskan pimpinan dan partner audit merotasi penugasan
audit selama lima tahun.
Kepentingan Kepemilikan
Aturan SEC tentang hubngan keuangan berfokus pada perspektif penugasan dan
melarang kepemilikan pada klien audit bagi orang-orang yang dapat mempengaruhi
audit.
Peraturan Perilaku dan Interpretasi Indepensi
Kepentingan Keuangan
Melarang anggota yang terlibat untuk memiliki saham atau investasi langsung lainnya
dalam klien audit karena hal itu berpotensi meruak indepndensi audit aktual
(independensi dalam fakta), dan pasti akan mempengaruhi persepsi pemakai atas
independensi auditor (independensi dalam penampilan). Investasi tidak langsung,
contohnya kepemilikan saham dalam perusahaan klien oleh kakek auditor, juga
dilarang, tetapi hanya jika jumlahnya material bagi auditor.
Anggota yang Tercakup
Anggota yang terlibat yang dapat mempengaruhi penugasan atestasi sebagai berikut:
1. Orang-orang pada tim penugasan atestasi.
2. Orang-orang yang dapat mempengaruhi penugasan atestasi, seperti orang yang
mengawasi atau mengevaluasi partner penugasan.
3. Partner atau manajer yang memberikan jasa nonatestasi kepada klien.
4. Partner di kantor partne yang bertanggung jawab atas penugasan atestasi.
5. Kantor akuntan dan program tunjangan karyawannya.
‘13 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
6. Entitas yang dapat dikendalikan oleh setiap anggota yang terlibat tersebut di atas
atau oleh dua orang atau lebih anggotra yang terlibat atau entitas yang beroperasi
bersama.
Kepentingan Keuangan Langsung Vs Tidak Langsung
Kepemilikan lembar saham atau ekuitas lainnya oleh para anggota atau keluarga
dekatnya dikenal dengan kepentingan keuangan langsung (direct financial interest).
Contoh: jika partner di kantor di mana audit dilakukan atau pun pasangan hidupnya
memiliki kepentingan keuangan dalam perusahaan teertentu, maka kantor akuntan
publik tersebut dilarang untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan
perusahaan tersebut. Kepentingan keuangan tidak langsung (indirect financial interest)
muncul ketika terdapat hubngan kepemilikan yang dekat, tetapi bukan hubungan
langsung, antara auditor dan kliennya. Contoh dari kepemilikan tidak langsung adalah
kepemilikan anggota yang terlibat atas dana bersama yang memiliki investasi dalam
saham klien.
Material dan Tidak Material
Materialitas mempengaruhi apakah kepemilikan saham merupakan suatu pelanggran
untuk kepentingan tidak langsung. Materialitas harus dilihat dalam hubungannya
dengan kesejahteraan dan pendapatan secara anggota. Sebagai contoh, jika seorang
anggota yang terlibat memiliki sejumlah besar investasi dalam dana bersama dan dana
itu mempunyai posisi kepemilikan yang besar pada perusahanan klien, mungkin telah
terjadi pelanggran atas Kode Etik.
Masalah Kepentingan Keuangan yang Berkaitan
Mantan Praktisi
Dalam sebagian besar situasi, interpretasi memungkinkan para mantan partner atau
pemegang saham meninggalkan perusahaan karena hal-hal seperti mengundurkan diri
atau menjual kepemlikan sahamn saham mereka demi memiliki hubungan dengan klien
perusahaaan.
Prosedur Pemberian Pinjaman yang Normal
Umumnya tidak diperkenankan adanya perjanjian kredit antara Kantor Akuntan Publik
atau para karyawannya dengan klien audit karena hal itu merupakan hubungan
‘13 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Indraguna Kusumabrata http://www.mercubuana.ac.id
keuangan. Namun, terdapat beberapa pengecualian atas peraturan tersebut termasuk
kredit mobil.
Kepentingan Keuangan dan Penerimaan Bekerja Anggota Keluarga Inti serta Keluarga
Terdekat
Kepentingan keluarga dari anggota keluarga inti, yang didefinisikan sebagai pasangan
suami istri, anak-anak, atau anggota keluarga lain yang ditanggung oleh seorang
anggota perusahaan, umumnya diperlakukan seolah-olah merupakan kepentingan
keuangan dari anggota itu sendiri.
Hubungan sebagai Investor atau Investee Bersama dengan Klien
Klien merupakan investor atau investee untuk nonklien di mana akuntan publik memiliki
kpentingan kepemilikan:
1. Klien sebagai investor.
2. Klien sebagai investee.
Direktur, Pejabat, Manajemen, atau karyawan Perusahaan
Jika seorang akuntan publik adalah anggota dari dewan direksi atau pejabat
perusahaan klien, maka kemampuannya untuk melakukan evaluasi yang independen
atas kewajaran penyajian laporan keuangan akan terpengaruh. Meskipun dengan
menduduki jabatan tersebut tidak benar-benar mempengaruhi independensinya sebagai
auditor, keterlibatan yang cukup sering dengan manajemen dan keputusan yang
dibuatnya cenderung mempengaruhi pandangan para pemakai laporan terhadap
independensinya sebagai akuntan publik. Untuk menghilangkan kemungkinan ini,
interpretasi tidak memperkenankan anggota yang terlibat, partner, dan staf profesional
di kantor partner yang bertanggung jawab atas penugasan atestasi menjadi direktur
atau pejabat pada perusahaan yang menjadi klien audit.
----
Daftar Pustaka
- Auditing dan Jasa Assuransce – Pendekatan Terintegrasi, Alvin A. Arens, Randal J.
Elder, Mark S. Beasley, Editisi 12.