[modul 7 energi alternatif fuel cell dan sel surya]muhammad reza mutaqin 10211055
TRANSCRIPT
MODUL 7
ENERGI ALTERNATIF FUEL CELL DAN SEL SURYA Muhammad Reza Mutaqin, Ahmad Yasin, Ahmad Kasmanto, Gian Angga Ginanjar, Endah.
10211055, 10211025, 10211037, 10211097,10211014
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia
E-mail: [email protected]
Asisten: Zamzam Multazam/10210012
Tanggal Praktikum: 28-11-2013
Abstrak
Fuel cell adalah alat konversi energi elektrokimia. Prinsip kerjanya dengan mengubah hidrogen dan
oksigen menjadi air. Untuk memperoleh gas hidrogen sebagai bahan bakar fuell cell, dilakukan
proses elektrolisis. Pada proses tersebut dihasilkan energi listrik dan panas. Praktikum pada kali ini
bertujuan untuk menentukan jumlah gas yang terbentuk sebagai fungsi waktu dan menentukan
efisiensi dari fuel cell. Metode percobaan yang digunakan adalah pengambilan data tegangan dan
arus pada rentang waktu tertentu dan mengukur waktu pergerakan motor dari mulai dihidupkan
hingga berhenti. Kemudian mengukur volume gas yang terbentuk. Dari percobaan dapat dilihat gas
hidrogen dapat digunakan sebagai bahan bakar dari fuel cell dan memiliki efisiensi yang cukup
tinggi serta tidak menghasilkan emisi berbahaya untuk makhluk hidup.
Kata Kunci: Efisiensi, Fuell Cell, Hidrogen, Oksigen, PEM, Sel Surya
I. Pendahuluan
Tujuan praktikum ini ialah
menentukan jumlah gas yang terbentuk
sebagai fungsi dari waktu serta
menentukan efisiensi dari fuel cell.
Fuel cell adalah suatu alat untuk
menghasilkan energi listrik, air dan panas,
dengan cara mengoksidasi bahan bakar
secara elekrokimia.[1] Fuel cell
mempunyai komponen-komponen yang
sama dengan baterai, yaitu terdiri dari dua
elektroda dan dipisahkan oleh elektrolit.
Berbeda dengan baterai, fuel cell bukanlah
alat untuk menyimpan energi, tetapi
alat untuk menghasilkan energi listrik
melalui reaksi elektrokimia. Fuel cell
memiliki elektroda positif dan negatif atau
disebut juga katoda dan anoda.
Reaksi kimia yang menghasilkan listrik
terjadi pada elektroda. Selain elektroda,
satu unit fuel cell terdapat elektrolit yang
akan membawa muatan-muatan listrik dari
satu elektroda ke elektroda lain, serta
katalis yang akan mempercepat reaksi di
elektroda.
Pada umumnya yang membedakan
jenis-jenis fuel cell adalah material
elektrolit yang digunakan. Arus listrik
serta panas yang dihasilkan setiap jenis
fuel cell merupakan produk samping reaksi
kimia yang terjadi di katoda dan anoda.
Energi yang diproduksi fuel cell
merupakan reaksi kimia dari pembentukan
air, alat konversi energi elektrokimia ini
tidak akan menghasilkan efek samping
yang berbahaya bagi lingkungan.
Salah satu jenis fuel cell adalah PEMFC
(proton exchange membrane fuel cell).
Jenis fuel cell tersebut menggunakan
reaksi kimia yang sederhana. PEMFC
memiliki empat elemen dasar seperti
kebanyakan jenis fuel cell.
Gambar 1. Skema PEM Fuel Cell[2]
Anoda merupakan elektroda yang akan
mengalirkan elektron yang lepas dari molekul
hidrogen sehingga elektron tersebut dapat
digunakan di luar sirkuit. Katoda berupa kutub
elektroda positif fuel cell yang juga memiliki
saluran yang akan menyebarkan oksigen ke
seluruh permukaan katalis. Katoda juga
berperan dalam mengalirkan elektron dari luar
sirkuit ke dalam sirkuit sehingga elektron-
elektron tersebut dapat bergabung dengan ion
hidrogen dan oksigen untuk membentuk air.
Sel surya modern berlandaskan pada
teknologi semikonduktor. Sel surya ini
merupakan P-N Junction Photodiodes dengan
permukaan yang sensitif terhadap cahaya.
Gambar 2. Skema Sel Surya[3]
Prinsip kerja sel surya adalah pertama tama
cahaya datang dengan panjang gelombang dan
frekuensi tertentu dan menumbuk bahan
semikonduktor dan menimbulkan pair
generation. Kemudian elektron yang
sebelumnya berada pada pita valensi akan
tereksitasi menuju pita konduksi sehingga
timbul aliran listrik. Bagian yang ditinggalkan
elektron disebut hole. Kedua jenis muatan ini
tidak dapat secara langsung berkombinasi
karena terdapat bandgap energi diantara pita
konduksi dan valensi.[4]
II. Metode Percobaan
Kita menggunakan kit mobil dengan
fuel cell, baterai, aquades dan sel surya.
Pada kit mobil terdapat fuel cell jenis
PEMFC yang merupakan sumber energi
untuk menggerakan motor dinamo.
Langkah pertama, kita susun kit, fuel
cell, aquades, dan silinder. Kemudian kita
basahi fuel cell dengan aquades dan
letakan selang penghubung gas oksigen
dan hidrogen pada fuel cell. Catat volume
gas yang dihasilkan selama proses
elektrolisis dan gunakan gas tersebut untuk
mengaktifkan fuel cell. Catat juga
tegangan dan arus yang dihasilkan. Ulangi
dengan langkah yang sama untuk
percobaan dengan mengganti baterai
dengan sel surya.
III. Hipotesis
Terjadi ionisasi gas hidrogen dan
pada katoda terjadi ionisasi gas oksigen
sehingga hasil reaksi tersebut berupa air
dan dari reaksi tersebut dapat dihasilkan
medan listrik.
Apabila sel surya disinari oleh cahaya
baik cahaya matahari maupun cahaya
ruangan akan terjadi beda potensial
diantara kutub-kutub sel surya.
IV. Data dan Pengolahan
1. Percobaan dengan menggunakan
baterai sebagai tegangan
masukannya.
Energi input pada baterai dapat
dirumuskan oleh persamaan berikut
ini:
E = V I t (1)
Keterangan
E = Energi input baterai
V = Tegangan yang dihasilkan baterai
I = Arus yang dihasilkan baterai
t = Selang waktu tiap 10 detik
Tabel 1. Data energi input dengan sumber
tegangan baterai
No Waktu (s) Tegangan
(V)
1 10 2.853
2 20 2.874
3 30 2.875
4 40 2.872
5 50 2.867
6 60 2.86
No Arus (A) Ei (J)
1 0.329 9.38637
2 0.2903 16.686444
3 0.2832 24.426
4 0.2826 32.465088
5 0.283 40.56805
6 0.2839 48.71724
Tabel 2. Data volume gas hidrogen dan
oksigen pada tabung fuel cell
No Volume gas
terbentuk
Volume gas
sisa
H2
(ml)
02
(ml)
H2
(ml)
02
(ml)
1 1 1 1 1
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
0.8 0.8 0.8 0.8 0.8
0.2 0.2 0.2 0.2 0.2
2 2 2 2 2 Motor bergerak (s)
7.3
Energi gas yang terbentuk adalah:
n = v ∕ 22.4 L (2)
Keterangan
n = Energi gas
v = Volume sisa
Energi potensial yang terbentuk,
Eb = nH(Eikat H-H) + nO(Eikat O-O) –
2×nH2O(Eikat O-H) (3)
Keterangan
Eb = Energi potensial
Eikat H-H = 432 kJ
Eikat O-O = 494 kJ
Eikat O-H = 920 kJ
Tabel 3. Data energi untuk masing - masing
gas serta energi potensialnya
No nH nO
1 3.571E-05 8.929E-06
2 4.464E-05 1.339E-05
3 5.357E-05 1.786E-05
4 6.696E-05 2.232E-05
5 8.036E-05 2.232E-05
6 8.036E-05 2.232E-05
No nH2O Eb
1 3.571E-05 0.0855536
2 4.464E-05 0.1080446
3 5.357E-05 0.1305357
4 6.696E-05 0.1631696
5 8.036E-05 0.1935982
6 8.036E-05 0.1935982
Energi yang dipakai adalah:
Vdipakai = Vterbentuk – Vsisa (4)
Tabel 4. Data volume dan energi yang dipakai
No Volume gas yang
dipakai
Nh
Vhp
(ml)
Vop
(ml)
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0.3 0 1.339E-
05
4 0.3 0 1.339E-
05
5 0.2 0.1 8.928E-
06
6 0.4 0.1 1.785E-
05
No nO nH2O Ep
1 0 0 0
2 0 0 0
3 0 1.34E-
05
0.030428
4 0 1.34E-
05
0.030428
5 4.46E-
06
8.93E-
06
0.022491
6 4.46E-
06
1.79E-
05
0.042776
Tabel 5. Data energi output dari sumber
tegangan baterai
No waktu (s) Tegangan
(V)
1 10 2.682
2 20 2.614
3 30 2.502
4 40 2.391
5 50 1.634
6 60 1.269
No Arus (A) Eo (J)
1 0.2719 7.292358
2 0.2603 13.608484
3 0.2432 18.254592
4 0.2426 23.202264
5 0.2383 19.46911
6 0.2239 17.047746
Tabel 6. Data setiap energi pada sumber
tegangan baterai
Waktu (s) Ei (J) Eo (J)
10 9.38637 7.292358
20 16.686444 13.608484
30 24.426 18.254592
Waktu (s) Ei (J) Eo (J)
10 9.38637 7.292358
20 16.686444 13.608484
30 24.426 18.254592
Waktu (s) Ei (J) Eo (J)
10 9.38637 7.292358
20 16.686444 13.608484
30 24.426 18.254592
Waktu (s) Ei (J) Eo (J)
10 9.38637 7.292358
ɳ1 = Eb/Ei (5)
ɳ2 = Ep/Eb (6)
ɳ3 = Eo/Ep (7)
Tabel 7. Data efisiensi pada sumber tegangan
baterai
t (s) ɳ1 ɳ2 ɳ3
10 0.00211 0 -
20 0.00155 0 -
30 0.00130 0.1810 0.000316
40 0.00123 0.1448 0.000246
50 0.00112 0.0843 0.000198
60 0.00093 0.1686 0.000452
Grafik 1. Volume gas hidrogen bagian atas dari
gas oksigen terhadap waktu
2. Percobaan dengan menggunakan
baterai sebagai tegangan
masukannya
Grafik 2. Daya terhadap waktu dengan sumber
tegangan sel surya
Tabel 8. Data energi input dengan sumber
tegangan sel surya
No Waktu (s) Tegangan
(mV)
1 4 10.56
2 8 6.73
No Arus (A) Ei (J)
1 0.1534 6.479616
2 0.1251 6.735384
Motor bergerak (s)
12.4
Tabel 9. Data setiap energi pada sumber
tegangan sel surya
Waktu (s) Ei (J) Eo (J)
4 6.479616 3.59988
8 6.735384 9.89456
Waktu (s) Eb (J) Ep (J)
4 0.0732054 0.0202857
8 0.1080446 0.0101429
Tabel 10. Data efisiensi pada sumber tegangan
sel surya
t (s) t (s) t (s)
ɳ1 ɳ1 ɳ1
ɳ2 ɳ2 ɳ2
V. Pembahasan
Fuel cell harus dibuat lembab supaya
transfer proton dapat terjadi, karena H+
membutuhkan air untuk dapat berpindah
dari anoda ke katoda. Jika kondisi fuel cell
kering, H+ tidak dapat berpindah dari
anoda ke katoda.
Penyebab perbandingan gas H2 dan O2
yang terbentuk selama elektrolisis tidak
2:1 dikarenakan air yang digunakan tidak
100% murni. Ada campuran dengan zat
lain yang membuat perbandingan gas
oksigen dan hidrogen yang dihasilkan
tidak sesuai dengan teori. Suhu dan
tekanan pun ikut mempengaruhi.
Sisa gas yang tidak terpakai saat motor
penggerak dinyalakan, menunjukan energi
yang tersimpan dalam gas sisa tersebut
tidak cukup untuk menggerakan motor.
Sehingga beda potensial yang terjadi pada
fuel cell tidak dapat menggerakan motor
dan reaksinya terhenti.
Proses elektrolisis air menjadi H2 dan
O2 terjadi saat air dialiri arus listrik, yang
membuat bagian H+ dari air bereaksi
dengan electron sehingga terbentuk gas
H2, dan atom oksigen yang tersisa bereaksi
dengan atom oksigen lainnya sehingga
terbentuk gas O2.
Cara kerja dari Fuel cell ialah dengan
menggunakan katalis. Katalis tersebut
membantu proses ionisasi gas hidrogen
sehingga terbentuk H+ dan e-. H+ yang
terbentuk melewati membran khusus yang
hanya dapat dilewati oleh H+ menuju gas
O2. Sementara elektron akan bergerak
menuju katoda dengan melewati rangkaian
lalu bergabung dengan O2. Pergerakan
elektron ini akan menimbulkan medan
listrik dan pada tahap akhir reaksi akan
dihasilkan air.
Tidak terbentuk gas H2 dan O2
dikarenakan energi panas dari lampu
cahaya menghasilkan tegangan yang
sangat kecil. Namun untuk cahaya
matahari langsung, gas H2 dan O2
terbentuk seperti pada percobaan
sebelumya.
Yang mempengaruhi kecepatan
terbentuknya gas adalah jenis katalis yang
digunakan, energi yang digunakan untuk
mengionisasi gas-gas tersebut, suhu
lingkungan, serta molaritas zat yang
digunakan.
Beberapa Asumsi yang kami gunakan
pada praktikum kali ini adalah semua gas
dianggap sebagai gas ideal dan air yang
digunakan dianggap adalah air murni.
VI. Simpulan
Elektrolisis terjadi saat arus listrik
dialirkan, sehingga terbentuk gas hidrogen
dan oksigen. Waktu pengisian fuell cell
sangat berpengaruh. Semakin lama
waktunya maka volume gas yang dihasilkan
semakin besar.
VII. Pustaka
[1]
http://pelatihanguru.net/tag/fuel-cell-
adalah
(diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul
19.46)
[2]
http://thefraserdomain.typepad.com/ener
gy/images/pemfc_shematic.gif (diakses
tanggal 1 Desember 2013 pukul 20.01)
[3]
http://www.solar-energy-
advisor.com/images/solar-panel-
diagram.gif
(diakses tanggal 1 Desember 2013 pukul
20.50)
[4]
Kittel C. Introduction to Solid State
Physics. 7th Edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc.;1996.