modul 2 pre traveling

4
NAMA : RAMILYA ELVERA SILABAN NIM : 41090001 MODUL 2 PRE TRAVELING 1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi penyebaran masalah kesehatan (banyaknya masalah kesakitan, kecelakaan, kematian) pada masyarakat serta factor-faktor yang mempengaruhinya (penyebab timbulnya masalah kesehatan, penyebarannya).. Manfaat pengetahuan epidemiologi pariwisata : - Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi. Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang masalah kesehatan dari orang, tempat dan waktu. Riwayat alamiah penyakit (tahap prepatogenesis, taham inkubasi, tahap penyakit dini, tahap penyakit lanjut, tahap akhir penyakit). - Menjelaskan etiologi penyakit dan meramalkan kejadian penyakit. Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan. - Membantu pekerjaan administrasi kesehatan Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi. Cara menentukan kebutuhan data epidemiologi : - Investigasi. Kegiatan penyelidikan/penelitian untuk membuat diagnosis KLB (penyakit/masalah apa, siapa yang terkena, tingkat keparahan, penyebab, kapan dan di mana terjadinya). - Surveilans. Surveilans menurut WHO adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk diambil tindakan Incident rate. Insiden ialah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat. Contoh : Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang. IR = ( 50+ 100+150+10 +90) /100.000 X 100 % = 0,4 %

Upload: -ramilya-elvera-silaban-

Post on 01-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kepariwisataan

TRANSCRIPT

NAMA: RAMILYA ELVERA SILABANNIM: 41090001MODUL 2 PRE TRAVELING1. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi penyebaran masalah kesehatan (banyaknya masalah kesakitan, kecelakaan, kematian) pada masyarakat serta factor-faktor yang mempengaruhinya (penyebab timbulnya masalah kesehatan, penyebarannya)..Manfaat pengetahuan epidemiologi pariwisata : Mendeskripsikan distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi.Karena Epidemiologi mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang masalah kesehatan dari orang, tempat dan waktu.Riwayat alamiah penyakit (tahap prepatogenesis, taham inkubasi, tahap penyakit dini, tahap penyakit lanjut, tahap akhir penyakit). Menjelaskan etiologi penyakit dan meramalkan kejadian penyakit. Dengan diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah langkah penaggulangan selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah kesehatan populasi.Cara menentukan kebutuhan data epidemiologi : Investigasi. Kegiatan penyelidikan/penelitian untuk membuat diagnosis KLB (penyakit/masalah apa, siapa yang terkena, tingkat keparahan, penyebab, kapan dan di mana terjadinya). Surveilans. Surveilans menurut WHO adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interprestasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk diambil tindakan Incident rate. Insiden ialah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu waktu tertentu di suatu kelompok masyarakat. Contoh :Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tgl 1 Juli 2005 sebanyak 100.000 orang semua rentan terhadap penyakit Diare ditemukan laporan penderita baru sebagai berikut : bulan januari 50 orang, Maret 100 orang, Juni 150 orang, September 10 orang dan Desember 90 orang. IR = ( 50+ 100+150+10 +90) /100.000 X 100 % = 0,4 % Attack rate. Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama dalam %, permil. Contoh :Dari 500 orang murid yang tercatat pada SD X ternyata 100 orang tiba-tiba menderita muntaber setelah makan nasi bungkus di kantin sekolah.Attack rate = 100 / 500 X 100% = 20 %AR hanya dignkan pd kel.masy terbatas, periode terbatas, mis KLB.

2. Cara memilih dan melakukan profilaksis untuk pariwisataCara kerja vaksin : ketika tubuh terkena organisme asing, seperti bakteri dan virus, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi terhadap mereka. Antibodi membantu tubuh mengenali dan membunuh organisme asing. Mereka kemudian tetap dalam tubuh untuk membantu melindungi tubuh terhadap infeksi masa depan dengan organisme yang sama. Hal ini dikenal sebagai kekebalan aktif. Pemilihan vaksin untuk traveler, factor yang perlu dipertimbangkan :a. Evaluasi riwayat imunisasi traveler. Jika riwayat imunisasi traveler tidak lengkap, calon traveler dianjurkan untuk mendapat imunisasi dasar.Imunisasi dasar : 7 hari: hepatitis B1 bulan: BCG, polio 12 bulan: BCG, polio 23 bulan: BCG, polio 34 bulan: BCG, polio 49 bulan: campakb. Evaluasi status kesehatan traveler dan obat-obatan yang sedang dipakai dengan kondisi medis: Traveler yang berlibur ke tempat biasa dan tidak ada resiko Traveler yang beresiko tinggi karena memiliki penyakit kronis Kelompok tertentu, misalnya anak-anak, ibu hamil, lanjut usia Petualang, yaitu yang ingin melakukan aktivitas dengan resiko tinggi misalnya pergi ke tempat terpencil, pendaki.c. Rincian perjalanan, meliputi Negara tujuan, tipe daerah, cara perjalanan, tipe akomodasi, keadaan lingkungan dan lama perjalanan, informasi tersebut digunakan untuk mengetahui informasi resiko penularan penyakit tertentu atau wabah tetapi dapat dicegah dengan vaksin.d. Menentukan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.e. Menentukan risk-benefit ratio untuk setiap vaksin yang diberikan. Pemberian vaksin mempertimbangan kejadian ikutan pasca imunisasi yang biasanya dalam kondisi adanya alergi, kehamilan, pemberian antibiotic. Rekomendasi vaksin:a. Demam tipoid : panas 5 7 hari , malam panas lebih tinggi dari pagi hari, diare, konstipasi.Wisatawan ke Asia, Afrika, dan Amerika Latin sangat beresiko. Ada dua tindakan dasar yang dapat membantu melindungi Anda dari demam tifoid: Mendapatkan vaksinasi terhadap demam tifoidVaksin (Typhim Vi, Typherix) inaktif diberikan sebagai dosis tunggal (0.5ml diberikan melalui suntikan subkutan atau intramuskular). Efektif setelah dua sampai tiga minggu, kekebalan berlangsung sampai tiga tahun. Hindari makanan dan minuman berisiko.Perhatikan jika kedaerah berkembang : untuk daerah kumuh, mencuci tangan kurang, kadang nosokomial tinggi Yang tidak dapat divaksinasi : anak < 2 tahun, yang pernah mendapat efek samping berat dari pemberian vaksin. Efek samping : demam, sakit kepala, kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan.b. Meningitis : Ditularkan melalui droplet pernapasan dan kontak pribadi. Vaksin Meningitis dianjurkan untuk wisatawan ke daerah di mana penyakit ini endemik seperti kebanyakan dari Sub-Sahara Afrika. Arab Saudi memerlukan vaksinasi jamaah haji ke Mekah selama haji. ACWY Vax, 0.5ml vaksin tidak aktif diberikan oleh subkutan dalam atau injeksi intramuskular. Imunitas efektif setelah dua sampai tiga minggu, dan berlangsung sampai lima tahun pada orang dewasa. Untuk ibadah haji, harus difaksin dengan diberikan setelah diberikan 5 tahun, setelah tiga tahun diberikan lagi, pada anak-anak balita pada usia 3 tahun duluc. Hepatitis A : Terkait dengan kebersihan yang buruk dan sanitasi. Ditularkan melalui makanan dan minuman yang terinfeksi, kontak pribadi dan melalui rute oral fekal. Havrix Monodose, Avaxim, A dosis 1.0ml atau 0.5ml tunggal diberikan secara intramuskuler dan memberikan kekebalan sampai satu tahun, efektif setelah dua sampai empat minggu.d. Difteri/tetanus/polio : Difteri ditularkan melalui droplet pernapasan, kontak pribadi dan pakaian yang terkontaminasi, sprei dll spora tetanus yang hadir di seluruh dunia tanah dan penyakit ini disebabkan dari luka yang terkontaminasi. Polio ditularkan melalui rute fekal / oral dan oral. Kasus difteri terus dilaporkan dari anak benua India, Asia Tenggara, Afrika dan AmerikaSelatan. REVAXIS (difteri toksoid, tetanus toxoid dan vaksin polio tidak aktif) adalah vaksinasi penguat digunakan setelah imunisasi primer terhadap difteri, tetanus dan polio. 0.5ml diberikan dengan suntikan intramuskular, Imunitas adalah segera dan berlangsung selama 10 tahun.

3. Persiapan medis bagi wisatawan yang memiliki kebutuhan khusus: Konsultasi medis sebelum bepergian untuk memastikan memahami bagaimana mengelola kondisi saat bepergian. Membawa obat-obatan yang terkait dengan penyakitnya Traveler dengan penyakit diabetes, menyesuaikan jadwal dosis insulin dengan zona waktu, pemantauan glukosa. Sebuah gelang identifikasi menunjukkan bahwa Anda memiliki diabetes juga disarankan Traveler dengan penyakit jantung, aspirin ,metoprolol 5 mg tablets juga harus membawa elektrokardiogram terbaru. Wisatawan dengan penyakit jantung yang tidak stabil (angina tidak stabil, gagal jantung parah, serangan jantung baru-baru ini, atau irama jantung yang tidak stabil) harus menunda perjalanan sampai kondisi mereka stabil. Membawa kopian resep obat untuk jaga-jaga kehilangan Surat keterangan dokter tentang penyakit dan nomor kontak dokter Asuransi Pemeriksaan kesehatan setelah pulang : Wisatawan disarankan untuk menjalani pemeriksaan medis saat mereka kembali bepergian ke negara berkembang selama lebih dari 3 bulan.

4. Apa saja jenis medical kit yang dibawa traveler selama perjalanan? Antiseptic untuk luka Penutup luka : kasa steril, perekat Repellent Analgesic, misalnya ibuprofen Bubuk rehidrasi oral