modul 2 - penganggaran.pdf

57
Modul Penganggaran 1 Gambaran Umum Penganggaran Perusahaan By Desi Kusumaningtyas 1

Upload: api-291548993

Post on 12-Jan-2016

154 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Modul Penganggaran 1 Gambaran Umum Penganggaran Perusahaan

By Desi Kusumaningtyas

1

Page 2: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Tinjauan Umum Modul 2 Secara umum, Modul 2 akan membahas tentang penyusunan anggaran jualan. Modul 2 terdiri dari dua kegiatan belajar: •  Kegiatan Belajar 1 – Peramalan Penjualan; •  Kegiatan Belajar 2 – Penyusunan Anggaran Jualan. Setelah mempelajari Modul 2, diharapkan mampu: •  Menjelaskan metode ramalan jualan; •  Menjelaskan kebaikan dan keburukan metode ramalan; •  Membuat ramalan jualan dengan bermacam metode; •  Menjelaskan pengertian anggaran jualan; •  Menjelaskan kegunaan anggaran jualan; •  Menjelaskan faktor yang mempengaruhi anggaran jualan; •  Menyusun anggaran jualan.

2

Page 3: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan

3

Forecasting • Proses kegiatan meramalkan suatu

kejadian yang mungkin terjadi pada masa akan datang dengan cara mengkaji data yang ada.

Peramalan Jualan • Proses meramalkan produkyang dijual dari

perusahaan tertentu pada saat tertentu

Page 4: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan

4

Ramalan Penjualan

Anggaran Jualan (Sales)

Anggaran Beban Usaha

Anggaran Piutang

Anggaran Produk

Anggaran Rugi-Laba

Anggaran Kas Metode

Langsung

Anggaran Sediaan

Ang. Biaya Overhead

PabrikAng. Biaya

Bahan BakuAng. Biaya TK

Langsung

Anggaran Utang

Anggaran Modal Sendiri

Ang. Depresiasi Aktiva Tetap

Anggaran Kas metode

langsung

Anggaran Neraca

Anggaran Kas metode tidak

langsung

: Sumber Anggaran alternatif (atau): Sumber Anggaran

Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan

Page 5: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan

5

Teknik Peramalan

Jualan

Metode Kualitatif

Metode Kuantitatif

Page 6: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

6

Metode Kualitatif

Pendapat para tenaga penjual

Pendapat para manajer divisi

penjualan Pendapat para

ahli Pendapat eksekutif

Pendapat Survey

konsumen

Page 7: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

7

Pendapat para tenaga penjual •  Metode ini sering digunakan oleh perusahaan keci dengan jumlah produk sedikit

Pendapat para manajer divisi penjualan •  Metode ini dilakukan oleh Manajer penjualan daerah atau Produk •  Variasi metode ini dengan survey pelanggan utama perusahaan

Pendapat para ahli

Pendapat eksekutif •  Metode ini menggunakan ramalan jualan awal oleh fungsi staf kemudian

disesuaikan oleh eksekutif penjualan berdasar kondisi ekonomi, kebijakan manajemen dan tujuan pertumbuhan

Pendapat survei konsumen

Page 8: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

8

Kebaikan Metode pendapat para tenaga penjual •  Menanamkan tanggung jawab

para penjual •  Ramalan dibuat individu yang

terdekat dengan pelanggan •  Rencana awal disetujui oleh orang

yang bertanggung jawab atas tujuan penjualan

Kelemahan Metode pendapat para tenaga penjual •  Mungkin terlalu optimis atau

pesimis untuk melindungi diri •  Evaluasi potensi pasar yang tidak

layak karena kurang perhatian atau pengetahuan tentang variabel

•  Metode ini terbatas pada ramalan taktis jangka pendek (peramalan diutamakan untuk jangka panjang)

Page 9: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

9

Kebaikan Metode pendapat para manajer penjualan •  Dapat digunakan secara

luas oleh perusahaan dari semya ukuran

•  Berguna dalam situasi jumlah pelanggan terbatas

Kelemahan Metode pendapat para manajer penjualan •  Digunakan untuk

ramalan jualan jangka pendek, sehingga mengabaikan memaksimalkan laba jangka panjang

Page 10: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

10

Kebaikan Metode pendapat eksekutif •  Sering digunakan karena

sederhana, langsung dan ekonomis

Kelemahan Metode pendapat eksekutif •  Memerlukan

pengalaman khusus, dan pengetahuan yang luas

•  Menghasilkan ramalan yang lebih atau kurang ilmiah

Page 11: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

11

Kebaikan Metode pendapat ahli •  Mudah dilakukan

Kelemahan Metode pendapat para ahli •  Bersifat subyektif,

lebih mengandalkan orangnya daripada data yang mendukung

Page 12: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kualitatif

12

Kebaikan Metode pendapat dari survei konsumen •  Bersifat objektif

Kelemahan Metode pendapat dari survei konsumen •  Hasil taksiran tidak

maksimal karena yang diteliti adalah sampel

Page 13: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

13

Metode Kuantitatif

Analisis Trend

Analisis Regresi

Metode distribusi

probabilitas

Metode analisis lini

produk

Page 14: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

14

Analisis Trend •  Metode statistik dalam peramalan penjualan. Analisis trend

merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel bebas (X). Terdiri atas: •  Trend garis lurus: Metode kuadrat terkecil •  Trend bukan garis lurus: Parabola Kuadrat dan tren eksponensial

(logaritma)

Analisis Regresi •  Metode statistik dalam peramalan penjualan. Analisis regresi

merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X). variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Terdiri atas: •  Regresi sederhana (satu variabel bebas) •  Regresi berganda (variabel bebas lebih dari 1)

Page 15: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

15

Metode distribusi probabilitas •  Metode ini digunakan untuk peramalan dengan memakai

variasi produk yang akan dijual dan membuat probabilitas masing-masing taksiran variasi produk yang akan dijual.

Metode analisis lini produk •  Merupakan metode penting untuk peramalan penjualan.

Ramalan jualan taktis maupun strategis harus mencangkup keputusan sementara tentang jalur produk inovasi dan produk campuran (kombinasi produksi produk sesuai anggaran). Akan dibahas lebih lanjut di Modul 4 dan 7.

Page 16: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

16

Kebaikan Metode distribusi probabilitas •  Adanya nilai tunggal

pada nilai yang diharapkan dan distribusi probabilitas itu sendiri mudah dikerjakan.

Kelemahan Metode distribusi probabilitas •  Metode ini lebih

bergantung kepada taksiran manajemen dalam penentuan besarnya probabilitas

Page 17: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

17

Kebaikan Metode trend dan regresi •  Ramalan ilmiah dan realistis

(objektif)

Kelemahan trend dan regresi •  Menggunakan asumsi yang

konstan (tetap), taksiran menjadi tidak sesuai sehingga tidak dapat digunakan dalam peramalan jangka panjang, (asumsi harga jual tetap, selera konsumen tetap, pesaing dan substitusi tidak berubah, tidak ada inflasi dll)

•  Metode regresi menggunakan sampel sehingga taksiran tidak maksimal

Page 18: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Peramalan Jualan - Metode Kuantitatif

18

Kebaikan Metode trend dan regresi •  Ramalan ilmiah dan realistis

(objektif)

Kelemahan trend dan regresi •  Menggunakan asumsi yang

konstan (tetap), taksiran menjadi tidak sesuai sehingga tidak dapat digunakan dalam peramalan jangka panjang, (asumsi harga jual tetap, selera konsumen tetap, pesaing dan substitusi tidak berubah, tidak ada inflasi dll)

•  Metode regresi menggunakan sampel sehingga taksiran tidak maksimal

Page 19: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Distribusi Probabilitas Metode dengan mendaftar semua kemungkinan hasil dan berhubungan dengan probabilitas kejadiannya.

0< p(xi) < 1 dimana xi adalah kemungkinan kejadian ke-i di masa yang akan datang

Total probabilitas seluruh kejadian adalah 1 (100%)

Σ (x) = Σ xi pi

Distribusi Probabilitas Jualan X Probabilita

s Nilai tertimbang

1000 10% 100 unit 5000 20% 1000 9000 35% 3150 13000 30% 3900 17000 5% 850 Total 100% 9900 unit

19

Page 20: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Trend merupakan gerakan lamban jangka panjang dengan kecenderungan menuju satu arah naik atau turun

Menggunakan data historis (n) namun tidak ada ketentuan jumlah data n, semakin banyak semakin baik

Terdiri atas:

•  Metode kuadrat terkecil •  Metode momen

20

Analisis Trend Garis Lurus (Linear)

Page 21: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Kuadrat terkecil

21

Y = a+ bX

b =n XY∑ − X∑ Y∑n X 2∑ − X∑( )

2

a =Y∑ − b X∑n

Trend garis lurus adalah trend yang diramalkan secara garis lurus

Variabel waktu sebagai variabel bebas (tahunan, semesteran, bulanan atau mingguan) Y = Variabel terikat (Penjualan) X = Varibel bebas (waktu) a = nilai konstan b = koefisien regresi n = banyaknya data

Page 22: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Quantitative Method Metode Kuadrat terkecil

22

Y = a+ bX ( )22 ∑∑∑∑∑

−=

XXn

YXXYnb

nXbY

a ∑∑ −=

n   Tahun   Jualan  (Y)   X   X2   XY  1   2011   130   0   0   0  2   2012   145   1   1   145  3   2013   150   2   4   300  4   2014   165   3   9   495  5   2015   170   4   16   680       Σ   760   10   30   1620                   b   10                   a   132  

n   Tahun   Jualan  (Y)   ramalan  Jualan  1   2011   130      2   2012   145      3   2013   150      4   2014   165      5   2015   170      6   2016       182  7   2017       192  8   2018       202  9   2019       212  10   2020       222  

0 50

100 150 200 250

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Penjualan PT Imma Trend Garis Lurus

Jualan (Y) ramalan Jualan

Page 23: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Kuadrat terkecil

23

Y = a+ bX

b =XY∑X 2∑

a =Y∑n

( )22 ∑∑∑∑∑

−=

XXn

YXXYnb

nXbY

a ∑∑ −=

Cara lain dengan syarat ΣX=0

Page 24: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Kuadrat terkecil (syarat ΣX=0)

24

b =XY∑X 2∑

a =Y∑n

syarat ΣX=0

n   Tahun  Jualan  (Y

)   X   X2   XY  1   2011   130   -­‐2   4   -­‐260  2   2012   145   -­‐1   1   -­‐145  3   2013   150   0   0   0  4   2014   165   1   1   165  5   2015   170   2   4   340       ∑   760   0   10   100  

Page 25: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Moment

25

Y = a+ bX

XY = a X + b∑∑ Y 2∑

Y = na+ b X∑Penentuan nilai a dan b dengan persamaan berikut

Page 26: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Moment (Substitusi)

26

Y = a+ bXXY = a X + b∑∑ Y 2∑

760 = 5a+ b10760 = 5a+ (54− 0,3333a)10760 = 5a+ 540−3,333a760− 540 = 5a−3,333a220 =1,667a

a = 2201,667

a =132

Y = na+ b X∑760 = 5a+ b101620 =10a+ b30b30 =1620−10a

b = 1620−10a30

b = 54− 0,3333a

Page 27: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Analisis Trend Bukan Garis Lurus

Trend Parabola Kuadrat Trend Eksponesial Trend eksponensial

yang diubah

27

Page 28: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Trend Parabola Kuadrat

28

Trend parabola adalah trend yang nilai variabel terikatnya bergerak tidak secara lurus (linear) namun menyerupai garis lengkung (parabola)

Rumus parabola kuadrat dalam hal ini dibuat untuk produk bukan permintaan turunan.

Produk bukan permintaan turunan berarti penjualan produk tersebut tidak dipengaruhi oleh penjualan produk lain yang memerlukan bahan baku dari produk tersebut.

Contoh produk permintaan turunan:

•  Produk kulit sapi (sebagai bahan baku sepatu kulit) •  Produk kedelai (sebagai bahan baku tahu atau tempe)

Page 29: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Parabola kuadrat

29

Y = a+ bX + c X( )2

Y = na+ c X 2∑∑

X 2Y = a X 2∑ + c X 4∑∑

Penentuan nilai a, b dan c dengan persamaan berikut

Page 30: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Metode Parabola kuadrat (eliminasi)

30

Y = na+ c X 2∑∑

X 2Y = a X 2∑ + c X 4∑∑

Y = na+ c X 2∑∑X 2Y = a X 2∑ + c X 4∑∑

760 = 5a+10c....×21510 =10a+34c

1520 =10a+ 20c1510 =10a+34c10 =14c

c = −1014

c = −0, 71

b =XY∑X 2∑

b = 10010

b =10

Y = na+ c X 2∑∑

760 = 5a+10c5a = 760−10(−0, 71)5a = 767,1

a = 767,15

a =153, 42

n   Tahun   Jualan  (Y)   X   XY   X2   X2Y   X4  1   2011   130   -­‐2   -­‐260   4   520   16  2   2012   145   -­‐1   -­‐145   1   145   1  3   2013   150   0   0   0   0   0  4   2014   165   1   165   1   165   1  5   2015   170   2   340   4   680   16       Σ   760   0   100   10   1510   34                           c   -­‐0.71                           b   10                           a   153.420  

dengan syarat ΣX=0

Page 31: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Metode Parabola Kuadrat

31

Y = a+ bX + c(X)2

Y =153, 42+10X − 0, 71(X)2

n   Tahun   Jualan  (Y)   X   XY   X2   X2Y   X4  1   2011   130   -­‐2   -­‐260   4   520   16  2   2012   145   -­‐1   -­‐145   1   145   1  3   2013   150   0   0   0   0   0  4   2014   165   1   165   1   165   1  5   2015   170   2   340   4   680   16       Σ   760   0   100   10   1510   34                           c   -­‐0.71                           b   10                           a   153.420  

n   Tahun   Jualan  (Y)   ramalan  Jualan  1   2011   130      2   2012   145      3   2013   150      4   2014   165      5   2015   170      6   2016       178.83  7   2017       185.2567347  8   2018       190.664898  9   2019       195.0526531  10   2020       198.42  

0

100

200

300

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Penjualan PT Imma Trend Kuadrat Parabola

Jualan (Y) ramalan Jualan

Page 32: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Trend Eksponensial

32

Trend eksponensial atau trend logaritma atau trend pertumbuhan adalah trend yang nilai variabel bebasnya naik secara berlipat ganda (tidak garis lurus)

Ada beberapa jenis trend yang tidak linear akan tetapi dapat dibuat linear (garis lurus) dengan melakukan transformasi:

•  Trend eksponesial Y=abx diubah menjadi Trend semi-log Y=log a+(log b)X, Y=Yo, log a =ao, log b=bo, maka Yo=ao + boX

Trend eksponensial sering digunakan untuk meramal jumlah penduduk, pendapatan nasional, produksi, hasil penjualan dan hal lain yang berkembang secara geometris/ cepat

Page 33: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

Metode Eksponensial

33

b =n XY − X Y∑∑∑n X 2 − ( X)2∑∑

b = 8×172,30−36×31,348×204−362

b = 1378, 4−1128,241632−1296

b = 250,16336

b = 0, 745

n   Jualan  (Y)   Log  Y   X   XLogY   X2  1   20   1.30   1   1.30   1  2   100   2.00   2   4.00   4  3   800   2.90   3   8.71   9  4   3000   3.48   4   13.91   16  5   15000   4.18   5   20.88   25  6   150000   5.18   6   31.06   36  7   1000000   6.00   7   42.00   49  8   2000000   6.30   8   50.41   64       3168920   31.33   36   172.26   204  

a =Y∑n

− bX∑n

#

$%%

&

'((

a = 31,348

− 0, 745 368

#

$%

&

'(

a = 3,9175−3,3525a = 0,565

Yo = ao + boXYo = 0,564+ 0, 745X

Y = anti loga+ (anti logb)XY = 3,66+ 5,56X

Page 34: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Trend Eksponensial

34

Y = abx

Y = loga+ (logb)XYo = ao + boX

Yo = ao + boXYo = 0,564+ 0, 745X

Yo = anti loga+ (anti logb)XYo = 3,66+ 5,56X

Y = abx

Y = 3,66×5,56X

n   Jualan  (Y)   Log  Y   X   XLogY   X2  1   20   1.30   1   1.30   1  2   100   2.00   2   4.00   4  3   800   2.90   3   8.70   9  4   3000   3.48   4   13.92   16  5   15000   4.18   5   20.9   25  6   150000   5.18   6   31.08   36  7   1000000   6.00   7   42.00   49  8   2000000   6.30   8   50.40   64       3168920   31.34   36   172.30   204                   a   3.66                   b   5.56  

n   Jualan  (Y)   ramalan  Jualan  1   20      2   100      3   800      4   3000      5   15000      6   150000      7   1000000      8   2000000      9       18584642.43  10       103330611.9  11       574518202.2  12       3194321204  13       17760425896  

0

5E+09

1E+10

1.5E+10

2E+10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Penjualan Minyak Goreng Trend Eksponensial

Jualan (Y) ramalan Jualan

Page 35: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Trend Eksponensial yang diubah

35

Bentuk Y = abx dapat dikonversi dengan jalan menambahkan bilangan konstan k. sehingga persamaan menjadi Y= k + abx tergantung pada nilai a dan b maka bentuk kurva Y= k + abx dapat berubah-ubah

Karena trend eksonensial yang diubah tidak dapat dijadikan bentuk linear dengan transformasi, maka untuk menentukan a dan b tidak dapat menggunakan metode kuadrat terkecil, jadi harus menggunakan cara lain dengan memilih beberapa titik. Y1, Y2, Y3

k =Y1 − a

a = Y2 −Y1bt −1

bt = Y3 −Y2Y2 −Y1

Y ' = k + abX

Page 36: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Metode Eksponensial yang diubah

36

k =Y1 − a

a = Y2 −Y1bt −1

bt = Y3 −Y2Y2 −Y1

Y ' = k + abXY ' = k + abX

Y ' = −2+3(2)X

k =Y1 − ak =1−3= −2

a = Y2 −Y1bt −1

a = 10−14−1

a = 93= 3

bt = Y3 −Y2Y2 −Y1

b2 = 46−1010−1

b2 = 369

b2 = 4 = 2

Page 37: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Trend Eksponensial yang diubah

37

Y ' = k + abX

Y ' = −2+3(2)XTahun   (X)   Jualan  (Y)      1   0   1   Y1  2   1   5      3   2   10   Y2  4   3   20      5   4   46   Y3  6   5   70               a   3           b   2           k   -­‐2  

(X)   Jualan  (Y)   ramalan  Jualan  0   1      1   5      2   10      3   20      4   46      5   70      6       190  7       382  8       766  9       1534  10       3070  11       6142  12       12286  

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Trend Eksponensial yang diubah

Jualan (Y) ramalan Jualan

Page 38: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Standar Kesalahan Peramalan (SKP)

38

Standar kesalahan peramalan (SKP) digunakan untuk menentukan metode peramalan yang paling sesuai (metode garis lurus atau metode buka garis lurus)

Nilai SKP terkecil menunjukkan tingkat kesesuaian yang tinggi. Berikut rumus standar

SKP = (X −Y )2 : (n− 2)∑ X=jualan Y=ramalan jualan N=jumlah data yang dianalisis -2=derajat kebebasan hilang karena dua parameter populasi sedang diramalkan dengan nilai sample (a dan b)

Page 39: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

39

Ramalan  Jualan  Trend  Garis  Lurus    

Tahun   X   a   bx   Ramalan  Jualan  (Y)  2011   0   132   0   132+0=132  2012   1   132   10   132+10=142  2013   2   132   20   132+20=152  2014   3   132   30   132+30=162  2015   4   132   40   132+40=172  

SKP  Trend  Garis  Lurus  

Tahun   Jualan    Nyata  (X)  

Ramalan    Jualan  (Y)   (X-­‐Y)   (X-­‐Y)2  

2011   130   132   -­‐2   4  2012   145   142   3   9  2013   150   152   -­‐2   4  2014   165   162   3   9  2015   170   172   -­‐2   4               Σ   30  

SKP = (X −Y )2 : (n− 2)∑SKP = 30 :3 = 3,16

Page 40: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan

40

SKP = (X −Y )2 : (n− 2)∑SKP = 22,8579 :3 = 2, 76

Ramalan  Jualan  Trend  Garis  Lengkung  

Tahun   X   A   BX   CX2   Ramalan  Jualan  (Y)  2011   -­‐2   153,43   -­‐20   -­‐2.84   153,43-­‐20-­‐2,84=130,59  2012   -­‐1   153,43   -­‐10   -­‐0.71   153,43-­‐10-­‐0,71=142,72  2013   0   153,43   0   0   153,43-­‐0-­‐04=153,43  2014   1   153,43   10   -­‐0.71   153,43+10-­‐0,71=162,72  2015   2   153,43   20   -­‐2.84   153,43+20-­‐2,84=170,59  

SKP  Trend  Garis  Lengkung  

Tahun   Jualan    Nyata  (X)  

Ramalan    Jualan  (Y)   (X-­‐Y)   (X-­‐Y)2  

2011   130   130.59   -­‐0.59   0.3481  2012   145   142.72   2.28   5.1984  2013   150   153.43   -­‐3.43   11.7649  2014   165   162.72   2.28   5.1984  2015   170   170.59   -­‐0.59   0.3481               Σ   22.8579  

130

145 150

165 170

130

140

150

160

170

180

2011 2012 2013 2014 2015

Scatter Diagram Trend Garis Lengkung (Parabola)

Jualan Nyata (X)

Page 41: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Analisis Regresi Sederhana

41

Analisis data kuantitatif untuk menghitung besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan kejadian terhadap kejadian lainnya. Perubahan kejadian dinyatakan dengan perubahan nilai variabel

Regresi sederhana digunakan untuk meramal pengaruh 1 variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y)

Untuk mengukur korelasi Variabel bebas (X) atas variabel terikat (Y), menggunakan analisis korelasi

Page 42: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Analisis Korelasi

42

Adalah analisa untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara beberapa variabel.

Perubahan tingkat Jualan (Y) tidak hanya dipengaruhi oleh jualan, tetapi juga faktor lain. Bila terdapat lebih dari satu faktor atau variabel bebas yang mempengaruhi, maka perlu menggunakan analisis regresi berganda.

Page 43: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Analisis Korelasi

43

Hubungan ketergantungan kedua variabel diuji dengan koefisien korelasi: -1< s/d <1. Semakin nilai koefisien mendekati 1 (negatif atau positif) korelasi keduanya semakin besar, sebaliknya mendekati 0 maka hubungan semakin keci. Positif berarti hubungan searah sedang negatif berarti hubungan berbeda arah (peningkatan X mengakibatkan penurunan Y)

Untuk menjelaskan korelasi atau kekuatan pengaruh variabel bebar terhadap variabel terikat, kita menggunakan koefisien korelasi yang dihitung menggunakan rumus berikut:

•  Sangat lemah dan dapat diabaikan <20

•  Lemah 0,20-0,40

• Cukup 0,40-0,70

•  Kuat 0,70-0,90

•  Sangat kuat 0,90-1,00

R =n XY∑ − X Y∑∑

n X 2 − X∑( )2

∑ n Y 2 − XY∑( )2

∑atau

R =(X − X)(Y −Y )∑(X − X)2∑ (Y −Y )2∑

Page 44: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Analisis Korelasi •  X = penjualan biskuit susu, variabel bebas (independent) •  Y = penjualan susu, variabel tergantung (dependent) •  Koefisien determinan (R2)mengukur persentase variabilitas Y (penjualan susu) yang d

apat dijelaskan oleh variabel bebas X (penjualan biskuit susu). Koefisien determinan menggambarkan seberapa jauh variabilitas Y yang dipengaruhi oleh variabilitas X.

•  Koefisien determinan 97,09 artinya 97,09% dari variabel penjualan susu (Y)mungkin dijelaskan oleh variabilitas jualan biskuit susu(X). Variabel bebas lain yang mempengaruhi penjualan susu(Y) tidak dimasukkan dalam persamaan regresi tersebut

44

Tahun   X   Y   XY   X2   Y2   (X-­‐Average  X)   Residual  (Y-­‐  Average  Y)   (X-­‐X)*(Y-­‐Y)   (X-­‐X)2   (Y-­‐Y)2  

2011   3   130   390   9   16900   -­‐2   -­‐22   44   4   484  

2012   4   145   580   16   21025   -­‐1   -­‐7   7   1   49  

2013   5   150   750   25   22500   0   -­‐2   0   0   4  

2014   6   165   990   36   27225   1   13   13   1   169  

2015   7   170   1190   49   28900   2   18   36   4   324  

Σ   25   760   3900   135   116550   0   0   100   10   1030  

rata-­‐rata   5   152   780   27   23310   0   0   20   2   206  

R =(X − X)(Y −Y )∑(X − X)2∑ (Y −Y )2∑

R = 100(10−1030

= 0,985329278164

R2 = 0,9853292781642 = 0,97087

R =n XY∑ − X Y∑∑

n X 2 − X∑( )2

∑ n Y 2 − XY∑( )2

∑atau

R =(X − X)(Y −Y )∑(X − X)2∑ (Y −Y )2∑

Page 45: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Perhitungan Jualan (Analisis garis lurus)

Apabila •  X = penjualan biskuit susu, variabel bebas (independent) •  Y = penjualan susu, variabel tergantung (dependent)

45

Y = a+ bX

b =XY∑ − nXYX 2 − nX 2∑

a =Y − bX

b =XY∑ − nXYX 2 − nX 2∑

b = 3900− 5×5×152135− 5×52

b = 3900−3800135−125

b = 10010

=10

a =Y − bXa =152−10×5a =152− 50 =102

Y = a+ bXY =102+10X

Tahun   X   Y   XY   X2   Y2   (X-­‐Average  X)   Residual  (Y-­‐  Average  Y)   (X-­‐X)*(Y-­‐Y)   (X-­‐X)2   (Y-­‐Y)2  

2011   3   130   390   9   16900   -­‐2   -­‐22   44   4   484  

2012   4   145   580   16   21025   -­‐1   -­‐7   7   1   49  

2013   5   150   750   25   22500   0   -­‐2   0   0   4  

2014   6   165   990   36   27225   1   13   13   1   169  

2015   7   170   1190   49   28900   2   18   36   4   324  

Σ   25   760   3900   135   116550   0   0   100   10   1030  

rata-­‐rata   5   152   780   27   23310   0   0   20   2   206  

Page 46: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Pengujian Hipotesis

46

•  Sebelum menguji pengaruh variabel bebas X terhadap variabel Y, terlebih dahulu membuat hipotesis (anggapan dasar atas hubungan variabel X dan Y)

•  Dalam penulisan Hipotesis terdapat H0/Ho atau hipotesis 0 dan Ha atau hipotesis alternatif. Hipotesis 0 menyatakan tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, sedang Hipotesis alternatif menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. –  Nilai Hipotesis Nol harus menyatakan dengan pasti nilai parameter.

ditulis dalam bentuk persamaan –  Sedangkan Nilai Hipotesis Alternatif dapat memiliki beberapa kemu

ngkinan. ditulis dalam bentuk pertidaksamaan (< ; > ;≠) •  Penentuan hasil hipotesis dapat dengan menggunakan t hitu

ng

Page 47: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Pengujian Hipotesis

47

to =R n− 21− R2

to =0.98533 5− 21− 0,97088

to =1706640,17065

=10,00082

•  Ha >0 (positif) bila to atau thitung>tα maka Ha diterima (H0 ditolak) variabel X memiliki pengaruh positif terhadap variabel Y

•  Ha <0 (negatif) bila to atau thitung<-tα maka Ha diterima (H0 ditolak) variabel X memiliki pengaruh negatif terhadap variabel Y

•  Ha ≠0 (tidak sama dengan) bila to atau thitung>tα to atau thitung<-tα maka Ha diterima (H0 ditolak) variabel X memiliki pengaruh terhadap variabel Y

•  Menggunakan nilai α 0,05 •  tα(n-2)=t0,05(3)=2,353 •  to>tαàHo ditolak dan Haditerima •  Dengan demikian dapat dikatakan b

ahwa penjual biskuit susu (X) berpengaruh positif terhadap penjualan susu (Y)

Page 48: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Analisis Regresi Berganda

48

Regresi berganda digunakan untuk meramal pengaruh lebih dari 1 variabel bebas (X) terhadap Variabel terikat (Y).

Karena dalam kenyataannya kejadian satu hal (variabel terikat) dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel

48

Y = Variabel terikat (Penjualan) X1 dan X2 = dua Varibel bebas ao = nilai konstan a1 dan a2 = koefisien regresi parsial n = banyaknya data

Y = ao + a1X1 + a2X2

Page 49: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Membuat Ramalan Jualan Metode Kuadrat terkecil dalam regresi berganda 2 variabel

49

Y = aon+ a1∑ X1 + a2 X2∑∑XY = ao X1∑ + ao∑ X1

2 + a2 X1X2∑∑YX2 = ao∑ X2 + a1 X1X2∑∑ + a2 X2

2∑

Y = ao + a1X1 + a2X2

R2 =a1 X1Y∑ + a2 X2Y∑

Y 2∑

Page 50: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan

50

Anggaran Jualan berarti anggaran hasil penjualan atau anggaran hasil proses menjual

Anggaran jualan adalah rencana tertulis yang dinyatakan dalam angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu.

Jualan merupakan unsur dapatan (revenues) yang disebut dapatan jualan (sales revenues)

50

Jualan kotor Jualan bersih = Jualan bersih -potongan – retur Retur jualan =barang jualan yang dikembalikan oleh pembeli Potongan jualan=potongan harga jual kepada pembeli

Jualan  Kotor    11,000  Rp    

Potongan  Jualan    -­‐750  Rp    

Retur  Jualan    -­‐250  Rp    

 -­‐1,000  Rp    

Jualan  Bersih    10,000  Rp    

Page 51: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan

51 51

Kegunaan Anggaran Jualan

• Dasar penyusunan anggaran lainnya •  Jualan merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan

perusahaan untuk mencapai laba yang maksimal •  Laba = sales revenue > beban (expenses) • Usaha peningkatan jualan

•  Peningkatan harga jual dan kuantitas barang •  Penurunan harga jual disertai peningkatan kuantitas

barang jualan

Page 52: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan:

Faktor Pemasaran; • Faktor pemasaran yang perlu dipertimbangkan antara lain: • a. Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, atau nasional; • b. Keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; • c. Keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen, tingkat daya beli konsumen, apakah

konsumen akhir atau konsumen industri.

Faktor Keuangan; • Apakah modal kerja perusahaan mampu mendukung pencapaian target jualan yang dianggarkan,

seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi, dll.

Faktor Ekonomi; • Apakah dengan meningkatnya jualan akan meningkatkan laba atau sebaliknya.

Faktor Teknis; • Apakah kapasitas terpasang, seperti mesin dan alat mampu memenuhi target jualan yang

dianggarkan. Apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.

52

Page 53: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan Faktor yang mempengaruhi anggaran jualan:

Faktor Kebijakan Perusahaan; • Kebijakan perusahaan dapat membatasi ruang gerak untuk menyusun anggaran. Misalnya

kebijakan untuk tidak memperluas pabrik, walaupun dari segi manajemen menguntungkan, tetapi modal tidak ada, sehingga pabrik tidak dapat diperluas.

Faktor Penduduk; • Perkembangan penduduk dapat mempengaruhi anggaran jualan, misalnya peningkatan

kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian bayi, dll.

Faktor Kondisi (politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan); • Misalnya dalam keadaan perang (tidak aman) akan menghambat barang yang dijual karena

harus melalui pemeriksaan yang ketat, bahkan ada kekhawatiran barang akan dirampas. Contoh yang lain apakah barang yang dijual bertentangan dengan kondisi sosial dan budaya masyarakat, lingkungan sekitar, dll.

Faktor lainnya. • Contohnya apakah pada musim tertentu anggaran jualan ditambah, sampai berapa lama

anggaran yang disusun masih dapat dipergunakan.

53

Page 54: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan Menyusun Anggaran Jualan Diasumsikan metode peramalan yang digunakan adalah metode analisis trend pola data linier. Dengan metode tersebut, pada tahun depan, diperkirakan jualan sebanyak 182 produk. Perusahaan mempunyai dua buah daerah pemasaran, yakni: Banjarmasin dan Martapura. Permintaan dari Banjarmasin diasumsikan dua kali lipat dari permintaan dari Martapura (2:1).

Perusahaan mempunyai tiga macam produk: kecap sedang, kecap manis, dan kecap asin. Permintaan dari ketiga macam produk tersebut berbanding 5:3:2.

54

Banjarmasin 2/3 x 182 = 121Martapura 1/3 x 182 = 61

Jumlah 182

BanjarmasinKecap sedang 50% x 121 = 61Kecap manis 30% x 121 = 36Kecap asin 20% x 121 = 24

Jumlah 121

MartapuraKecap sedang 50% x 61 = 31Kecap manis 30% x 61 = 18Kecap asin 20% x 61 = 12

Jumlah 61

Page 55: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan Menyusun Anggaran Jualan Pada Triwulan I dianggarkan hanya sebanyak 23.68%, Triwulan II sebanyak 24.34%, Triwulan III sebanyak 25.66% dan Triwulan IV sebanyak 26.32%.

55

BanjarmasinTriwulan I

Kecap sedang 23.68% x 61 = 14Kecap manis 23.68% x 36 = 9Kecap asin 23.68% x 24 = 6

Jumlah 29Triwulan II

Kecap sedang 24.34% x 61 = 15Kecap manis 24.34% x 36 = 9Kecap asin 24.34% x 24 = 6

Jumlah 30Triwulan III

Kecap sedang 25.66% x 61 = 16Kecap manis 25.66% x 36 = 9Kecap asin 25.66% x 24 = 6

Jumlah 31Triwulan IV

Kecap sedang 26.32% x 61 = 16Kecap manis 26.32% x 36 = 9Kecap asin 26.32% x 24 = 6

Jumlah 31

MartapuraTriwulan I

Kecap sedang 23.68% x 31 = 7Kecap manis 23.68% x 18 = 4Kecap asin 23.68% x 12 = 3

Jumlah 14Triwulan II

Kecap sedang 24.34% x 31 = 8Kecap manis 24.34% x 18 = 4Kecap asin 24.34% x 12 = 3

Jumlah 15Triwulan III

Kecap sedang 25.66% x 31 = 8Kecap manis 25.66% x 18 = 5Kecap asin 25.66% x 12 = 3

Jumlah 16Triwulan IV

Kecap sedang 26.32% x 31 = 8Kecap manis 26.32% x 18 = 5Kecap asin 26.32% x 12 = 3

Jumlah 16

Page 56: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Penyusunan Anggaran Jualan Menyusun Anggaran Jualan

56

Qty Qty Qty Qty Qty RpBanjarmasinKecap  Sedang 14 7,000Rp                                   15 7,500Rp                           16 8,000Rp                           16 8,000Rp                           61 30,500Rp                          Kecap  Manis 9 5,400Rp                                   9 5,400Rp                           9 5,400Rp                           9 5,400Rp                           36 21,600Rp                          Kecap  Asin 6 3,000Rp                                   6 3,000Rp                           6 3,000Rp                           6 3,000Rp                           24 12,000Rp                          Total  I 29 15,400Rp                             30 15,900Rp                       31 16,400Rp                       31 16,400Rp                       121 64,100Rp                          MartapuraKecap  Sedang 7 4,200Rp                                   8 4,800Rp                           8 4,800Rp                           8 4,800Rp                           31 18,600Rp                          Kecap  Manis 4 3,000Rp                                   4 3,000Rp                           5 3,750Rp                           5 3,750Rp                           18 13,500Rp                          Kecap  Asin 3 1,800Rp                                   3 1,800Rp                           3 1,800Rp                           3 1,800Rp                           12 7,200Rp                                Total  II 14 9,000Rp                                   15 9,600Rp                           16 10,350Rp                       16 10,350Rp                       61 39,300Rp                          Total  I  +  II 43 24,400Rp                             45 25,500Rp                       47 26,750Rp                       47 26,750Rp                       182 103,400Rp                      

Triwulan  IV Satu  TahunRp Rp Rp Rp

Perusahaan  Kecap  AsliAnggaran  Jualan

Tiap  Triwulan  pada  Tahun  2016

Data  Jualan  dan  Jenis  Kecap

Triwulan  I Triwulan  II Triwulan  III

Page 57: Modul 2 - Penganggaran.pdf

Terima Kasih By Desi Kusumaningtyas

57