modul 2 mesin_bubut_cnc_versi_juli
DESCRIPTION
Modul of CNC Turning Machine with Sinumerik 802 S controlTRANSCRIPT
MODUL TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC
UNTUK SMK
B. Sentot Wijanarka
Program Pascasarjana UNY
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 1
Modul
Teknik Pemesinan
Bubut CNC untuk Siswa SMK Bahan belajar mandiri untuk siswa SMK , disertai perangkat lunak mesin CNC virtual, media pembelajaran dalam format video, dan buku referensi
Tujuan Setelah siswa mempelajari modul ini, siswa akan memiliki kompetensi : Menjelaskan prinsip kerja dari mesin bubut CNC Menjelaskan bagian-bagian utama mesin bubut CNC Mengaktifkan titik referensi mesin bubut CNC Melakukan pengaturan pergeseran titik nol pada mesin bubut CNC Menulis program CNC di mesin bubut CNC Mendiskripsikan dasar- dasar pemrograman mesin bubut CNC Membuat benda kerja jadi dengan menggunakan mesin bubut CNC
B.Sentot Wijanarka Program Pascasarjana
Universitas Negeri Yogyakarta
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 2
Daftar Istilah
CNC
Singkatan dari Computerized Numerical Control atau Computer Numerically Controlled
Interpolasi Linier
Kombinasi gerak dua sumbu atau lebih yang menghasilkan jalur yang lurus antara titik
awal pemrograman dan titik akhir pemrograman.
Gerak menuju titik referensi (Reference point approach)
Adalah proses menentukan posisi koordinat alat potong atau tempat alat potong
terhadap titik nol mesin. Ketika menggunakan sumbu- sumbu koordinat mesin untuk
operasi program CNC sangat penting untuk memastikan harga koordinat aktual yang
diberikan oleh sistem pengukuran sesuai dengan harga koordinat pada mesin.
Panel Kontrol
Bagian kontrol dari mesin CNC, terdiri dari keyboard CNC dan panel kontrol mesin
(Machine Control Panel = MCP).
Pergeseran jalannya alat potong (Tool compensation)
Nilai yang diberikan untuk memindahkan lintasan alat potong sesuai dimensi (panjang
dan diameter) alat potong.
Pergeseran titik nol (Zero point offset atau Position Shift Offset)
Nilai yang diberikan untuk menggeser titik nol dari sistem koordinat mesin (M) ke sistem
koordinat benda kerja (W). Pergeseran titik nol pada sistem kontrol CNC Sinumerik 802
S/C menggunakan G54, G55, G56, dan G57.
Program CNC
Program yang berisi urutan blok atau baris instruksi. Blok atau baris instruksi tersebut
disusun dari kata-kata yang terdiri dari huruf kapital dan angka.
Sistem koordinat
Sistem yang mendiskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara alat
potong dan benda kerja. Sistem koordinat yang digunakan biasanya adalah sistem
kordinat kartesian dengan sumbu x, sumbu y, dan sumbu z.
Softkey
Tombol yang ada di panel kontrol yang memiliki fungsi untuk mengaktifkan menu yang
tertulis pada layar di atas tombol tersebut
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 3
Modul Teknik Pemesinan Bubut CNC
untuk Siswa SMK
Materi
1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin CNC, Panel Kontrol
Sinumerik 802 C base line, dan Tata nama Sumbu Koordinat
2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol
Sinumerik 802 C base line
3. Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Point Offset Mesin Bubut
CNC
4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (menulis, membuka, dan
Mengedit program CNC)
5. Mengoperasikan Mesin Bubut CNC untuk membuat benda
kerja.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 4
DAFTAR ISI
halaman
Halaman sampul ……………………………………………………… 1
Daftar Istilah ………………………………………………………………. 2
Daftar isi ………………………………………………………………. 4
Pengantar …………………………………………………………………. 6
Cara Menggunakan Modul ……………………………………………….. 8
Learning Map Kompetensi Kejuruan Pemesinan CNC ………………... 10
Standar Kompetensi ……….………. ………………………………….… 14
A. Kedudukan Modul pada SKKD ………………………….…. 14
B. Indikator unjuk Kerja …………………………………….…. 19
C. Cek Kemampuan/Pre Asesmen ……..………………….…. 24
Proses Belajar dan latihan ………………………………………………… 25
Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin CNC, Panel Kontrol
Sinumerik 802 C base line, dan Tata Nama Sumbu Koordinat
pada Mesin Bubut CNC ………………………………………..….. 26
A. Deskripsi Materi 1 ................................................................. 27
B. Ringkasan Materi 1 .............................................................. 35
C. Soal Latihan ......................................................................... 36
D. Tugas ................................................................................... 36
Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol
Sinumerik 802 C base line ……………................................... 37
A. Deskripsi Materi 2 ................................................................. 38
B. Ringkasan Materi 2 .............................................................. 42
C. Soal Latihan ......................................................................... 42
D. Tugas ................................................................................... 44
Materi 3. Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Point Offset Mesin Bubut CNC 44
A. Deskripsi Materi 3 ................................................................. 45
B. Ringkasan Materi 3 .............................................................. 67
C. Soal Latihan ......................................................................... 67
D. Tugas ................................................................................... 68
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 5
Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (menulis, membuka, dan
Mengedit program CNC) …………………………………………… 69
A. Deskripsi Materi 4 ................................................................. 70
B. Ringkasan Materi 4 ............................................................... 103
C. Soal Latihan ......................................................................... 103
D. Tugas ................................................................................... 104
Materi 5. Mengoperasikan Mesin Bubut CNC untuk Membuat Benda Kerja 105
A. Deskripsi Materi 5 ................................................................. 106
B. Ringkasan Materi 5 ............................................................... 112
C. Soal Latihan .......................................................................... 113
D. Tugas .................................................................................... 113
Asesmen Akhir ……………………………………………………………….. 114
Materi Tambahan Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/
Simulator ............................................................................... 116
Daftar Pustaka ............................................................................... 128
Job Sheet ................................................................................................ 129
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 6
PENGANTAR
Bahan ajar ini disusun untuk membantu siswa SMK dan guru SMK dalam
mempelajari mata pelajaran Pemesinan CNC. Materi ini diharapkan juga berfungsi
untuk mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dalam Kompetensi
Kejuruan Teknik Pemesinan CNC. Kompetensi kejuruan teknik pemesinan CNC bagi
siswa SMK pada dasarnya adalah menguasai cara mengeset mesin CNC, mengedit dan
memprogram mesin CNC, dan mengoperasikan mesin CNC tingkat dasar (pemula).
Sebenarnya ketiga kompetensi tersebut tidak bisa terpisah-pisah dan sebaiknya
diajarkan secara simultan. Siswa yang belajar mengeset mesin CNC, mestinya sudah
bisa mengoperasikan mesin perkakas CNC tersebut, misalnya menghidupkan mesin,
dan mengaktifkan referensi.
Bahan ajar pemesinan CNC ini bisa digunakan dalam pelajaran (pelatihan) di
kelas/ laboratorium atau bahan belajar mandiri bagi siswa di luar kelas/laboratorium. Hal
tersebut dimungkinkan karena bahan ajar ini dilengkapi CD yang berisi video simulasi
pemesinan CNC, dan perangkat lunak mesin CNC virtual yang bisa dijalankan di
komputer. Untuk segera dapat memahami dan mempraktikkan materi yang disajikan,
maka bahan ajar ini dilengkapi buku referensi dan buku manual mesin yang disusun oleh
produsen sistem kontrol CNC dari Siemens dan produsen perangkat lunak mesin virtual
CNC dari Swansoft. Mesin CNC virtual adalah mesin CNC yang dibuat dengan
perangkat lunak komputer dan tampil di layar komputer. Mesin CNC virtual tersebut
dapat menampilkan bentuk mesin CNC dengan tombol-tombol di panel kontrolnya sama
seperti mesin CNC yang sesungguhnya dalam bentuk gambar tiga dimensi. Mesin CNC
virtual ini sering disebut juga simulator mesin CNC. Apabila sekolah belum memiliki
laboratorium CNC, maka laboratorium komputer bisa digunakan sebagai tempat untuk
pembelajaran teknik pemesinan CNC dengan menggunakan mesin CNC virtual. Cara
menginstal dan menggunakan mesin CNC virtual disajikan pada Materi tambahan.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 7
Pengetahuan awal yang harus sudah dikuasai oleh siswa yang akan mempelajari modul
ini adalah :
1. Membaca gambar teknik
2. Menggunakan alat ukur
3. Mengoperasikan komputer.
Semua prasyarat tersebut di atas bagi siswa SMK kelas 2 (kelas 11) sudah pernah
diperoleh sebelumnya, sehingga apabila mata pelajaran pemesinan CNC ini diajarkan di
kelas 3 (kelas 12) maka semua prasyarat tersebut di atas telah dipenuhi.
Modul ini dari Materi 1 sampai Materi 5 bisa digunakan untuk mempelajari mesin CNC
bubut yang sesungguhnya, maupun mesin bubut CNC virtual. Ketika mempelajari cara
mengoperasikan mesin perkakas CNC yang sesungguhnya, siswa harus memperhatikan
keselamatan kerja yang telah diatur untuk laboratorium atau bengkel yang
bersangkutan.
Semoga bahan ajar ini dapat membantu siswa untuk meningkatkan kompetensi kejuruan
teknik pemesinan CNC sesuai dengan standar kompetensi.
Yogyakarta, Maret 2011
Penulis
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 8
Cara Menggunakan Modul
A. Bagi Guru/Instruktor/Trainer
Pada dasarnya peran guru dalam proses pembelajaran pemesinan CNC ini adalah
sebagai fasilitator. Guru menyediakan fasilitas yang diperlukan siswa untuk mencapai
tujuan belajar siswa dan mengarahkan siswa dalam proses belajarnya agar bisa
mencapai tujuan belajar. Siswa selalu dibantu dalam memperoleh akses pada materi
ajar (manual mesin, buku referensi, modul), media pembelajaran (media visual dalam
bentuk Video CD, dan software komputer), serta mesin bubut CNC dan peralatan
pendukung praktikum. Dengan disediakan semua yang diperlukan siswa tersebut, maka
guru mengatur urutan materi dan penggunaan fasilitas belajar agar proses belajar siswa
bejalan dengan lancar.
Peralatan yang harus disediakan di laboratorium CNC adalah :
1. Mesin Frais CNC ( 1 buah )
2. Mesin Bubut CNC ( 1 buah )
3. Komputer ( 10 buah) yang dilengkapi dengan perangkat lunak sistem operasi dan
perangkat lunak mesin CNC virtual.
4. Buku Modul, Buku Referensi, Buku Manual Mesin, dan Buku Manual perangkat
lunak sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan pada mesin CNC yang
dimiliki.
5. Pahat bubut : Pahat rata, pahat alur, pahat ulir, dan mata bor.
6. Alat ukur: jangka sorong dan mikrometer
7. Benda kerja dari Alluminium dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan pada job
sheet.
Pada waktu siswa mengajukan pertanyaan tentang satu bagian materi pelajaran, guru
akan selalu membantu memecahkan masalah tersebut bersama dengan siswa atau
didiskusikan dengan siswa yang lain, sehingga proses pembelajaran diharapkan
berpusat pada siswa.
Langkah- langkah proses pembelajaran selanjutnya dapat dilihat pada Learning Map.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 9
B. Bagi siswa
Modul belajar ini disusun sebagai bahan belajar mandiri bagi siswa SMK baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Di sekolah sebagai bahan ajar mata pelajaran Pemesinan CNC
yang diselenggaran di laboratorium CNC. Pada waktu belajar modul ini, apabila ada
yang kurang jelas bisa bertanya pada guru (guru sebagai fasilitator) atau berdiskusi
dengan siswa yang lain. Fasilitas belajar di sekolah berupa komputer, mesin perkakas
CNC dan perlengkapannya, buku manual mesin, modul belajar, buku referensi teknik
pemesinan disediakan di laboratorium.
Untuk belajar sendiri di luar kelas atau di luar sekolah, modul ini dilengkapi dengan
media belajar berupa video simulasi mengenai apa yang tertulis di dalam modul. Selain
itu di dalam CD juga berisi modul, perangkat lunak mesin CNC virtual yang dapat
dengan mudah diinstal di komputer manapun, dan contoh pengoperasian mesin dalam
format video yang dapat diputar di komputer maupun di VCD player.
Langkah- langkah belajar selanjutnya dapat dilihat pada Learning Map.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 10
Learning Map Kompetensi Kejuruan Pemesinan CNC
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
Mulai Mempelajari Kompetensi
Kejuruan Pemesinan CNC
Guru memotivasi siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai, dan mendeskripsikan prerequisite.
Guru member informasi kepada siswa mengenai bahan ajar: buku manual mesin, modul pemesinan CNC, jobsheet, dan CD (yang berisi materi ajar, video, dan software mesin CNC virtual SSCNC).
Guru menampilkan salah satu video mengenai pemesinan CNC.
Siswa memperhatikan penjelasan guru.
Siswa mempelajari modul pembelajaran bagian tujuan pembelajaran dan indikator unjuk kerja.
Siswa menanyakan kepada guru hal-hal yang belum jelas mengenai tujuan pembelajaran.
Dilanjutkan pada halaman berikutnya.
Guru memberikan soal cek kemampuan/ pre assesmen kepada siswa (soal di modul)
Guru memeriksa dan mendiskusikan hasil pre assesmen.
Guru menyiapkan mesin CNC dan memfasilitasi siswa untuk akses ke mesin CNC.
Guru menjelaskan bagian- bagian mesin CNC dan sistem kontrol CNC (untuk mesin bubut CNC yang ada di lab CNC)/Materi 1.
Siswa mengenali bagian- bagian
mesin CNC dan sistem kontrol CNC
(berdasarkan penjelasan guru, dan
mempelajari sendiri dari modul
materi 1/ bahan ajar).
Siswa mengerjakan soal cek
kemampuan/pre assesmen.
Siswa berdiskusi dengan guru
dan siswa yang lain mengenai
hasil cek kemampuan/pre
assesmen.
Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa ( Soal latihan ada di modul). Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah memahami materi yg diajarkan.
Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas yang ada di modul.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 11
Guru menjelaskan cara menghi-dupkan mesin CNC (Materi 2)
Guru menjelaskan cara mematikan mesin CNC.
Siswa memperhatikan dan mempraktikan langkah-langkah menghidupkan mesin CNC dan mematikan mesin CNC.
Dilanjutkan pada halaman berikutnya.
Guru menjelaskan cara memasang pencekam (ragum), benda kerja, dan pahat (Materi 3).
Guru menjelaskan cara menseting titik nol (zero offset) di mesin
Menampilkan langkah-langkah zero offset dengan media video.
Guru menyiapkan komputer yang akan digunakan siswa, dan menginstall program mesin CNC virtual/simulator (MTS atau SSCNC)
Guru menjelaskan kepada siswa cara menginstal program mesin CNC virtual di komputer (prosedur menginstal ada di modul pada materi tambahan).
Siswa memperhatikan penjelasan guru dan atau memperhatikan video cara menggunakan program mesin CNC virtual.
Siswa mempraktikkan cara memasang benda kerja, pahat dan zero offset dengan mesin CNC virtual di komputer.
Siswa mengcopy/menginstal program mesin CNC virtual /simulator (MTS atau SSCNC) ke komputer.
Siswa menginstal program SSCNC (cara menginstal ada di modul pada materi tambahan).
Guru memberi contoh cara menggunakan program mesin CNC virtual, atau memutar video cara menggunakannya pada layar di depan kelas (video ada di CD).
Guru menjelaskan cara memasang benda kerja,pahat, dan zero offset di mesin CNC virtual.
Siswa memperhatikan penjelasan guru dan video.
Siswa mempelajari dan mempraktikan cara memasang pencekam, benda kerja, dan pahat.
Siswa mengulang sendiri materi menseting titik nol .
Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa ( Soal latihan ada di modul).
Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas yang ada di modul.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 12
Dilanjutkan pada halaman berikutnya.
Guru memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari cara seting mesin CNC sesuai yang dijelaskan di modul (Materi 3).
Guru memandu siswa untuk melakukan seting di mesin bubut CNC yang sesungguhnya.
Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa melakukan seting tersebut (dengan mengisi checklist observasi).
Siswa berlatih menulis program CNC di mesin CNC virtual/mesin bubut CNC sesuai dengan yang tertulis di modul Materi 4 atau ditampilkan pada media video.
Siswa belajar sendiri dengan mengulang cara menulis program CNC di rumah atau di tempat lain yang tersedia komputer.
Siswa menseting pencekam, pahat, dan mesin CNC (seting titik nol pada sumbu X, Y, dan Z) sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis pada modul atau video.
Siswa mengulang apa yang telah dipelajari di rumah atau di tempat lain yang tersedia komputer.
Guru memandu siswa untuk menulis contoh program CNC sesuai yang tertulis di modul (Materi 4).
Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa menulis program CNC di mesin CNC (dengan mengisi checklist observasi).
Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas. (tugas bisa dikerjakan di rumah apabila jam pelajaran tidak mencukupi).
Guru memberikan tugas kepada siswa berlatih menulis dan mengedit 4 sampai 6 program CNC di mesin CNC virtual dan di mesin bubut CNC (latihan sesuai yg tertulis di modul).
Siswa berlatih menulis dan mengedit 4 sampai 6 program CNC di mesin CNC virtual
Siswa berlatih menulis dan mengedit program CNC di mesin bubut CNC .
Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).
Siswa berlatih menggunakan mesin CNC virtual untuk melakukan seting mesin CNC.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 13
Selesai
Guru memandu untuk mengingat kembali cara mengoperasikan mesin bubut CNC, dan memastikan bahwa mesin siap dioperasikan
Guru memastikan bahwa setiap siswa sudah bisa memasang pencekam, pahat dan benda kerja di mesin bubut CNC (dengan mengisi checklist observasi).
Siswa atau kelompok siswa memasang pencekam, memasang benda kerja, dan memasang pahat di mesin bubut CNC, dan menseting mesin atau memastikan bahwa mesin siap digunakan.
Siswa berlatih menjalankan program CNC KTK1 dalam bentuk simulasi penyayatan di komputer
Siswa membuat benda kerja dengan mesin CNC, sesuai dengan langkah-langkah yang tertulis di modul
Siswa mengecek ukuran benda kerja hasil proses pemesinan.
Guru memandu siswa untuk menjalankan program CNC di mesin CNC virtual
Guru memandu siswa untuk menjalankan program CNC di mesin bubut CNC sesuai dengan langkah-langkah di modul.
Guru memastikan bahwa siswa sudah bisa mengoperasikan mesin bubut CNC (dengan mengisi checklist observasi).
Guru menugaskan siswa untuk menulis program KTK1 di mesin CNC (Materi 5).
Beberapa siswa menulis program KTK1 di mesin CNC (Materi 5)
Siswa yang tidak mengoperasikan mesin CNC tetap mengerjakan tugas yang sama di mesin CNC virtual .
Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).
Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas. (tugas bisa dikerjakan di rumah apabila jam pelajaran tidak mencukupi).
Guru memberikan soal latihan dan tugas kepada siswa (soal latihan dan tugas ada di modul).
Siswa mengerjakan soal latihan dan tugas kepada (soal latihan dan tugas ada di modul).
Guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat benda kerja sesuai dengan tugas pada Job sheet.
Guru mengadakan tes tertulis dan tes kinerja.
Siswa berlatih membuat benda kerja (dengan simulasi maupun benda kerja sesungguhnya).
Siswa mengerjakan tes tertulis dan tes kinerja.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 14
STANDAR KOMPETENSI
A. Kedudukan Modul pada SKKD
Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah Nomor : 251/C/kep/mn/2008 Tanggal : 22 Agustus 2008, maka standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa adalah seperti tabel
di bawah.
Bidang Studi Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Teknik Mesin
Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan (014)
1. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami dasar kekuatan bahan dan komponen mesin
1.1 Mendeskripsikan prinsip dasar mekanika
1.2 Menjelaskan komponen/elemen mesin
2. Memahami prinsip dasar kelistrikan dan konversi energi
2.1 Mendeskripsikan prinsip dasar kelistrikan mesin
2.2 Mendeskripsikan prinsip dasar motor bakar
2.3 Menjelaskan prinsip dasar turbin
3. Memahami proses dasar perlakuan logam
3.1 Menjelaskan pembuatan dan pengolahan logam
3.2 Menguraikan unsur dan sifat logam
3.3 Mendeskripsikan proses perlakuan panas logam
3.4 Mendeskripsikan proses korosi dan pelapisan logam
3.5 Mendeskripsikan proses pengujian logam
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 15
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
4. Memahami proses dasar teknik mesin
4.1 Menjelaskan proses dasar pemesinan
4.2 Menjelaskan proses dasar pengelasan
4.3 Menjelaskan proses dasar fabrikasi logam
4.4 Menjelaskan proses dasar pengecoran logam
4.5 Menjelaskan proses dasar pneumatik dan hidrolik
4.6 Menjelaskan proses dasar otomasi
5. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5.2 Melaksanakan prosedur K3.
2. KOMPETENSI KEJURUAN
a. Teknik Pemesinan (014)
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan penanganan material secara manual
1.1 Mengangkat material secara manual
1.2 Menggerakkan/mengganti material secara manual
2. Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
2.1 Menjelaskan cara penggunaan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
2.2 Menggunakan peralatan pembandingan dan/atau alat ukur dasar
2.3 Memelihara peralatan pembandingan dan/ atau alat ukur dasar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 16
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3. Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi
3.1 Menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi
3.2 Menggunakan alat ukur mekanik presisi
3.3 Memelihara alat ukur mekanik presisi
4. Menggunakan perkakas tangan 4.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas tangan
4.2 Menggunakan macam-macam perkakas tangan
5. Menggunakan perkakas bertenaga/operasi digenggam
5.1 Menjelaskan jenis, fungsi, dan cara penggunaan perkakas bertenaga
5.2 Menggunakan macam-macam perkakas bertenaga
6. Menginterpretasikan sketsa 6.1 Menyiapkan sket tangan
6.2 Mengartikan detil sket tangan
7. Membaca gambar teknik 7.1 Mendeskripsikan gambar teknik
7.2 Memilih teknik gambar yang benar
7.3 Membaca gambar teknik
8. Menggunakan mesin untuk operasi dasar
8.1 Menjelaskan cara mengeset mesin
8.2 Menjelaskan cara mengoperasikan mesin
9. Melakukan pekerjaan dengan mesin bubut
9.1 Memproses bentuk permukaan pendakian
9.2 Menjelaskan teknik pengoperasian mesin bubut
9.3 Mengoperasikan mesin bubut
9.4 Memeriksa komponen sesuai dengan spesifikasi
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 17
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
10. Melakukan pekerjaan dengan mesin frais
10.1 Menjelaskan cara pengoperasian mesin frais
10.2 Mengoperasikan mesin frais
10.3 Mengecek komponen untuk penyesuaian dengan rinciannya
11. Melakukan pekerjaan dengan mesin gerinda
11.1 Menentukan kebutuhan kerja
11.2 Memilih roda gerinda dan perlengkapannya
11.3 Menjelaskan cara pengoperasian mesin gerinda
11.4 Mengoperasikan mesin gerinda
11.5 Memeriksa komponen-komponen untuk kesesuaian secara spesifik
12. Menggunakan mesin bubut (kompleks)
12.1 Melakukan persiapan kerja secara tepat
12.2 Mengikuti identifikasi sisipan dari organisasi standar internasional atau standar lain yang sesuai
12.3 Melakukan berbagai macam pembubutan
13. Memfrais (kompleks) 13.1 Memasang benda kerja
13.2 Mengenali insert menurut standar ISO
13.3 Melakukan pengefraisan benda rumit
14. Menggerinda pahat dan alat potong
14.1 Menetapkan persyaratan pekerjaan
14.2 Memilih alat dan roda gerinda pemotong dan perlengkapan yang sesuai
14.3 Menggerinda pahat dan alat potong
14.4 Memeriksa komponen sesuai spesifikasi
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 18
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
15. Mengeset mesin dan program mesin NC/CNC (dasar)
15.1 Mendeskripsikan instruksi kerja
15.2 Memasang fixture/perlengkapan/ alat pemegang
15.3 Melakukan pemeriksaan awal
15.4 Melakukan pengaturan mesin NC/CNC (numerical control/ computer numerical control)
15.5 Menginstruksi operator mesin
15.6 Mengganti tooling yang rusak
16. Memprogram mesin NC/CNC (dasar)
16.1 Mengenal bagian-bagian program mesin NC/CNC
16.2 Menulis program mesin NC/CNC
16.3 Melaksanakan lembar penulisan operasi NC/CNC
16.4 Menguji coba program
17. Mengoperasikan mesin NC/CNC (Dasar)
17.1 Mendeskripsikan instruksi kerja
17.2 Melakukan pemeriksaan awal
17.3 Mengoperasikan mesin CNC/NC
17.4 Mengawasi kerja mesin/proses CNC/NC.
Modul Ini mendukung Kompetensi Kejuruan Teknik Pemesinan (014), Standar
Kompetensi no. 15, 16 dan 17 .
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 19
B. Indikator Unjuk Kerja (IUK) untuk Standar Kompetensi Pemesinan Bubut CNC
untuk siswa SMK
Indikator Unjuk Kerja berikut bisa digunakan sebagai panduan kemajuan belajar siswa
atau panduan bagi guru dalam menyampaikan materi dan mengobservasi kegiatan
belajar siswa. Selain itu IUK bisa digunakan sebagai penilaian mandiri siswa dan
pedoman penilaian/observasi oleh guru selama pelaksanaan pembelajaran pemesinan
bubut CNC. Indikator Unjuk Kerja dijabarkan dari Kompetensi Dasar sebagai Kriteria
Unjuk Kerja, kemudian disusun berdasarkan urutan pengoperasian mesin bubut CNC.
Sebagai buku referensi penyusunan IUK ini adalah Buku Operation and Programming
08/2003 Sinumerik 802 S/C base line Milling yang disusun oleh Siemens (2003). Daftar
Indikator Unjuk Kerja tersebut adalah :
(1) Menyiapkan job sheet (lembar kerja)
(2) Membaca gambar kerja
(3) Menjelaskan prinsip kerja mesin bubut CNC
(4) Menjelaskan sistem koordinat yang digunakan pada mesin bubut CNC
(5) Menjelaskan bagian-bagian mesin bubut CNC
(6) Menjelaskan fungsi tombol-tombol yang ada di panel kontrol CNC
(7) Melaksanakan pemeriksaan awal kondisi cairan pendingin
(8) Menjelaskan sistem pendingin untuk proses penyayatan pada mesin bubut CNC
(9) Melaksanakan pemeriksaan awal kondisi pelumas
(10) Menjelaskan sistem pelumasan di mesin bubut CNC
(11) Menjelaskan instruksi kerja cara menghidupkan mesin bubut CNC
(12) Melaksanakan instruksi kerja menghidupkan mesin bubut CNC
(13) Mengaktifkan mode operasi manual (Jog) pada mesin bubut CNC
(14) Menjelaskan simbol-simbol yang ada di layar kontrol panel mesin bubut CNC
pada mode manual (Jog)
(15) Menjelaskan pengoperasian mesin bubut CNC pada mode manual (Jog)
(16) Mengaktifkan titik referensi mesin
(17) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu X dan sumbu Z di mode
operasi manual (Jog) dengan gerak cepat (rapid)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 20
(18) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu X dan sumbu Z di mode
operasi manual (Jog) dengan gerak penyayatan (feed)
(19) Melakukan penggeseran pahat pada arah sumbu Z di mode manual (Jog)
dengan gerak penyayatan (feed)
(20) Menggunakan mode operasi Manual Data Automatic (Manual Data Input)
(21) Mengaktifkan putaran spindel pada rpm tertentu pada mode operasi manual
(Jog)
(22) Menyiapkan mesin bubut CNC untuk dipasang pencekam (pemegang benda
kerja)
(23) Memilih pencekam benda kerja yang sesuai bentuk benda kerja yang akan
dikerjakan
(24) Memasang pencekam benda kerja di meja mesin bubut CNC
(25) Melakukan seting pencekam/ ragum
(26) Mengidentifikasi pahat sisipan (sesuai standar ISO 1832-1985)
(27) Mengidentifikasi bagian-bagian pahat bubut
(28) Menjelaskan macam-macam material pahat bubut
(29) Memilih material pahat bubut (HSS, karbida) yang sesuai dengan material
benda kerja
(30) Memilih bentuk pahat yang sesuai untuk benda kerja yang akan dibuat sesuai
gambar kerja
(31) Memasang pahat bubut pada pemegang pahat (tool holder)
(32) Menyiapkan mesin bubut CNC untuk dipasang pahat
(33) Memasang pahat bubut
(34) Melakukan seting pahat bubut (tool offset)
(35) Mengedit data koreksi pahat bubut (tool correction)
(36) Memasang benda kerja pada pencekam
(37) Mengidentifikasi titik referensi mesin bubut CNC
(38) Mengidentifikasi titik nol mesin bubut CNC (M)
(39) Mengidentifikasi titik nol pahat (F)
(40) Mengidentifikasi titik nol benda kerja (W)
(41) Mengaktifkan mode operasi mesin (M)
(42) Menjelaskan simbol-simbol di layar panel kontrol pada mode operasi mesin
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 21
(43) Melakukan seting titik nol benda kerja/zero point offset (G54, G55, G56, G57)
(44) Mengedit zero point offset melalui panel kontrol CNC
(45) Memeriksa kebenaran seting titik nol benda kerja
(46) Membetulkan seting titik nol benda kerja
(47) Memeriksa kebenaran seting pahat (tool offset)
(48) Membetulkan kesalahan seting pahat
(49) Menjelaskan simbol-simbol keselamatan kerja
(50) Melaksanakan prosedur keselamatan kerja
(51) Menjelaskan prinsip pengukuran absolut dan incremental
(52) Menjelaskan struktur program CNC untuk mesin bubut CNC
(53) Menjelaskan kode G yang digunakan untuk pemrograman pada mesin bubut
CNC
(54) Menjelaskan kode M yang digunakan untuk pemrograman pada mesin bubut
CNC
(55) Menjelaskan kode program F yang digunakan untuk pemrograman pada
mesin bubut CNC
(56) Menjelaskan kode program T yang digunakan untuk pemrograman pada
mesin bubut CNC
(57) Menjelaskan kode program D (kompensasi pahat)
(58) Menjelaskan kode program S yang digunakan untuk pemrograman pada
mesin bubut CNC
(59) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan lubang bor dengan
mata bor (LCYC82)
(60) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan lubang bor dengan
mata bor (LCYC83)
(61) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan alur (LCYC93)
(62) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan undercut (LCYC94)
(63) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembubutan memanjang
(LCYC95)
(64) Menjelaskan kode pemrograman untuk siklus pembuatan ulir (LCYC97)
(65) Menentukan koordinat untuk gambar kerja yang ada di Job sheet
(66) Menentukan alat ukur yang digunakan
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 22
(67) Membuat langkah kerja untuk gambar kerja yang ada di Job sheet
(68) Menentukan harga gerak makan F
(69) Menentukan harga putaran spindel S
(70) Menentukan arah putaran spindel
(71) Menentukan arah kompensasi pahat (G41/G42)
(72) Membuat program CNC untuk bentuk kontur lurus
(73) Membuat program CNC untuk bentuk kontur melengkung
(74) Membuat program CNC untuk pembuatan lubang (drilling) dengan siklus
pemboran
(75) Menulis program CNC di mesin bubut CNC
(76) Membuka program CNC yang tersimpan di memori mesin bubut CNC
(77) Mengedit program CNC
(78) Menjelaskan fungsi mode Automatic pada mesin bubut CNC
(79) Menjelaskan simbol-simbol yang ada di layar kontrol panel mesin bubut CNC
pada mode Automatic
(80) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program secara
simulasi
(81) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada
menu DRYRUN dan SINGLE BLOCK pada mode Automatic
(82) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada
menu DRYRUN pada mode Automatic
(83) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program SINGLE
BLOCK pada mode Automatic dengan benda kerja terpasang di pencekam
(benda kerja pertama)
(84) Menginterupsi mesin yang sedang beroperasi bila terjadi kesalahan (feed
hold, cycle stop, atau reset)
(85) Menganalisis kesalahan proses penyayatan benda kerja
(86) Mengedit program CNC bila terjadi kesalahan pada program CNC
(87) Mengedit tool seting bila terjadi kesalahan seting pahat
(88) Mengedit zero point offset bila terjadi kesalahan zero point offset
(89) Mengidentifikasi pahat bubut yang baik/tumpul
(90) Mengganti pahat yang tumpul/rusak
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 23
(91) Memeriksa kebenaran program CNC dengan menjalankan program pada
mode Automatic
(92) Memeriksa dimensi benda kerja hasil proses penyayatan dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai
(93) Menjelaskan terjadinya penyimpangan ukuran hasil proses pemesinan
(94) Membetulkan kesalahan apabila terjadi penyimpangan ukuran
(95) Membuat produk dengan menjalankan program CNC pada mode Automatic
untuk membuat benda kerja jadi sesuai spesifikasi di gambar kerja
(96) Memeriksa ukuran produk hasil proses bubut
(97) Membetulkan program atau seting mesin apabila ukuran produk tidak sesuai
gambar kerja
(98) Membersihkan mesin bubut CNC yang setelah selesai digunakan
(99) Mencatat kondisi mesin bubut CNC setelah digunakan
(100) Menjelaskan instruksi kerja cara mematikan mesin bubut CNC
(101) Melaksanakan instruksi kerja mematikan mesin bubut CNC.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 24
B. Cek Kemampuan/ Pre Assesmen
Petunjuk :
Berilah tanda check (√) di sebelah kanan pernyataan berikut sesuai dengan kondisi
kemampuan anda pada saat ini:
No Pernyataan Jawaban
Bisa Belum bisa
1. Saya dapat menjelaskan bagian-
bagian mesin bubut CNC
2. Saya dapat menjelaskan sistem
koordinat pada mesin bubut CNC
3. Saya dapat menjelaskan prinsip
kerja mesin bubut CNC
4. Saya dapat melakukan pengaturan
zero point offset pahat terhadap
benda kerja
5. Saya dapat menjelaskan bagian-
bagian dari program CNC
6. Saya dapat melakukan penyetingan
cekam di mesin bubut CNC
7. Saya dapat melakukan
pemasangan pahat pada mesin
bubut CNC
8. Saya memahami dasar- dasar
pemrograman CNC di mesin bubut
CNC
9. Saya dapat menulis program CNC
di mesin bubut CNC
10. Saya bisa mengoperasikan mesin
bubut CNC untuk membuat produk
Apabila ada beberapa pernyataan tersebut di atas belum bisa anda kerjakan, maka
anda diharapkan mempelajari modul ini.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 25
Proses belajar dan Latihan
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 26
Materi 1
Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata
nama sumbu koordinat
Tujuan
Setelah mempelajari Materi 1 ini siswa memiliki kompetensi:
Dapat menjelaskan bagian-bagian utama mesin perkakas bubut CNC
Dapat menjelaskan bagian- bagian panel kontrol Siemens 802 S base line
pada Mesin Bubut CNC
Dapat menjelaskan sistem koordinat mesin bubut CNC
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 27
A. Deskripsi Materi 1
1. Mengenal Panel Kontrol
Gambar skematis panel kontrol adalah sebagai berikut
a. Penjelasan Panel kontrol mesin (Machine Control Panel)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 28
b. Papan ketik CNC (CNC keyboard)
c. Layout Layar
Gambar 1.1. Layout Layar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 29
Penjelasan untuk gambar di atas adalah :
Tabel 1. Penjelasan Bagian-bagian tampilan layar Sinumerik 802 S/C
No. Bagian Singkatan Arti
1 Area operasi yang sedang aktif
MA Mesin
PA Parameter
PR Programming
DI Services
DG Diagnosis
2 Status Program
STOP Program Berhenti
RUN Program sedang berjalan
RESET Program dibatalkan
3 Mode Pengoperasian
Jog Pergeseran eretan manual
MDA Input manual dengan fungsi Automatic
Auto Automatic
4 Status Display
SKP Blok dilewati Blok program yang diberi tanda garis miring (/) di depan nomer blok diabaikan selama eksekusi program
DRY Dry Run Feed Gerakan pergeseran eretan dilaksanakan dengan gerak makan yang telah ditentukan dalam data gerak makan yang sudah ditetapkan pada seting Dry Run
ROV Rapid traverse overide Penambahan kecepatan gerak juga terjadi pada gerakan Rapid
SBL Single Block Pelaksanaan program dengan eksekusi tiap blok program
M1 Programmed Stop Ketika fungsi ini aktif, program akan berhenti pada blok dimana M01 dituliskan. Pada kasus ini, pesan “5 stop M00/M01 is active” muncul pada layar.
PRT Program test Pengujian program yang telah dituliskan
1…1000 INC Mode Incremental Apabila kontrol pada mode Jog, maka ukuran incremental ditampilkan sebagai ganti fungsi kontrol active program
5 Operational Massage
1 Stop : No NC Ready
2
3 Stop : EMERGENCY STOP Active
4 Stop : Alarm active with stop
5 Stop : M00/M01 active
6 Stop : Block ended in SBL Mode
7 Stop : NC STOP active
8 Wait : Read- in enable missing
9 Wait : Feed enable missing
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 30
No. Bagian Singkatan Arti
10 Wait : Dwell time active
11 Wait : Auxiliary fuction acknowl. missing
12 Wait : Axis enable missing
13 Wait : Exact Stop not reached
14
15 Wait : For Spindle
16
17 Wait : eed Overide to 0%
18 Stop : NC block incorrect
19
20
21 Wait : Block search Active
22 Wait : No. spindle enable
23 Wait : Axis feed value 0
6 Program name Nama Program
7 Alarm line Baris alarm hanya muncul jika suatu alarm NC atau PLC sedang aktif. Baris alarm berisi nomer alarm dan kriteria reset dari sebagian besar alarm yang muncul
8 Working Window Jendela kerja dan display NC
9 Recall symbol
Simbol ini ditampilkan di atas tombol softkey ketika operator pada menu yang lebih rendah
10 Menu extension
ETC muncul jika simbol muncul di atas tombol softkey, fungsi lanjutan akan muncul. Fungsi ini dapat diaktifkan dengan tombol ETC.
11 Softkey Bar
12 Vertical Menu
Apabila simbol ini muncul di atas tombol softkey fungsi menu lebih lanjut akan muncul. Ketika tombol VM ditekan, fungsi ii akan muncul di layar dan dapat dipilih dengan menggunakan kursor UP dan kursor DOWN
13 Feedrate override 0% Di sini ditampilkan penambahan feed rate gerak makan aktual
14 Gear box
Di sini ditampilkan tingkatan gigi spindel 1….5
15 Spindel speed override 0% Di sini ditampilkan penambahan kecepatan spindel
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 31
d. Area Operasi
Fungsi dasar CNC dikelompokkan dalam area operasi berikut :
Gambar 1.2. Area Operasi Sinumerik 802 S/C Base line
Pemindahan daerah operasi :
Tekan tombol area “Machine” untuk bisa langsung masuk pada area operasi
mesin.
Gunakan tombol pemindahan area operasi untuk kembali dari semua area
operasi ke menu utama.
Tekan tombol pemindahhan area operasi dua kali untuk kembali ke area operasi
sebelumnya. Sesudah sistem kontrol dihidupkan, secara default akan muncul area
operasi mesin.
e. Tingkatan-tingkatan proteksi
Titik-titik sensitif dari sistem kontrol diproteksi menggunakan password untuk mencegah
terjadinya pengisian dan perubahan data. Akan tetapi, operator bisa memilih tingkatan
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 32
proteksi pada menu “Machine Data” yang tampil pada area operasi “Diagnostics.”
Secara default proteksi berada pada Protection Level 3. Pada menu tersebut,
pemasukan dan pengubahan data tergantung pada pengaturan tingkatan proteksi yaitu
Tool offsets
Zero offsets
Seting data
RS232 setings
f. Keselamatan Kerja
Simbol petunjuk keselamatan kerja yang ada pada mesin harus diperhatikan dengan
seksama. Simbol tersebut adalah :
Danger (Bahaya) : mengindikasikan bahwa situasi sangat berbahaya yang
mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian atau cidera yang serius
atau kerusakan peralatan yang fatal.
Warning (Peringatan) : mengindikasikan bahwa berpotensi menimbulkan situasi berbahaya yang mana bila diabaikan akan menyebabkan kematian
atau cidera yang serius atau kerusakan peralatan yang fatal.
Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan dengan simbol keselamatan kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan cidera kecil atau menengah atau kerusakan peralatan
Caution (Perhatian) : Kata caution yang digunakan tanpa simbol keselamatan kerja mengindikasikan adanya potensi berbahaya, yang jika diabaikan, bisa menyebakan kerusakan peralatan.
Notice (Pemberitahuan) : menunjukkan informasi yang berhubungan dengan produk atau bagian-bagian penting dari dokumentasi yang memerlukan perhatian khusus.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 33
g. Soft key
Softkey adalah tombol di bawah layar yang berfungsi sebagai tulisan yang tertera
pada layar di atas tombol soft key tersebut. Gambaran fungsi soft key yang
paling sering digunakan :
Gambar 1. 3. Gambaran fungsi softkey pada Sinumerik 802 S/C
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 34
h. Mesin Perkakas CNC dan Tata Nama Sumbu Koordinat
Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses
penyayatan benda kerja oleh pahat dibantu dengan kontrol numerik komputer atau CNC
(Computer Numerical Control). Untuk menggerakkan pahat pada mesin perkakas CNC
disepakati menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC
(Gambar 1.4) adalah sistem koordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X , dan
sumbu Z. Sistem koordinat tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan
pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan pahat. Titik- titik nol yang
ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin (M), dan titik nol benda kerja (W).
Gambar 1.4. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC, dan titik nol yang ada di mesin bubut CNC ( Siemens,2003 ; MTS.,1999)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 35
A. Ringkasan Materi 1
Mesin bubut CNC terdiri dari bagian mesin perkakas dan bagian kontrol CNC. Mesin
perkakas terdiri dari bagian pahat dan pencekamannya, meja mesin bubut, dan bagian
pemegang/pencekam benda kerja. Bagian kontrol atau panel kontrol CNC terdiri dari
papan ketik sebelah kiri, papan ketik sebelah kanan, dan layar. Papan ketik sebelah kiri
digunakan untuk menulis, mengubah dan memanggil program CNC. Papan ketik
sebelah kanan adalah tombol-tombol pengendalian mesin. Layar (monitor) pada panel
kontrol memberikan informasi tentang: area operasi, status program, mode
pengoperasian, tampilan status, pesan pengoperasian, nama program, baris alarm,
jendela kerja, simbol recall, menu berikutnya, kotak softkey, menu vertikal, penambahan
laju pemakanan, gear box, dan penambahan putaran spindel.
Simbol-simbol keselamatan kerja harus diperhatikan oleh semua yang berinteraksi
dengan mesin CNC. Simbol-simbol tersebut pada mesin bubut CNC dengan
menggunakan simbol tanda seru di dalam segitiga kuning.
Mesin bubut CNC untuk pengoperasiannya menggunakan sistem koordinat kartesian.
Sistem koordinat ini mendiskripsikan gerakan pada mesin sebagai gerakan relatif antara
pahat dan benda kerja. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC yang digunakan adalah
sistem kordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X, dan sumbu Z.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 36
B. Soal Latihan
Petunjuk : Kerjakan soal dan tugas di bawah ini di buku catatan anda
1) Sebutkan bagian- bagian utama mesin bubut CNC !
2) Sebutkan bagian- bagian panel kontrol mesin bubut CNC !
3) Apa saja informasi yang kita peroleh dari layar di panel kontrol CNC?
4) Apa sajakah area operasi yang ada pada mesin bubut CNC ?
5) Jelaskan mengenai tata nama sumbu koordinat pada mesin bubut CNC!
C. Tugas
1) Buatlah gambar sket sebuah mesin bubut CNC yang ada di laboratorium CNC
dengan nama- nama bagian-bagiannya !
2) Buatlah gambar sket panel kontrol mesin CNC yang ada di laboratorium CNC !
Catatan untuk Penilaian diri :
Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai
setelah menyelesaikan Materi 1.
Apabila ada bagian yang belum jelas pada deskripsi materi 1 ini bacalah materi
ini berulang-ulang, diskusilah dengan teman atau bertanyalah pada guru.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 37
Materi 2
Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line
Tujuan Setelah mempelajari materi 2 ini siswa memiliki kompetensi mampu mengikuti
instruksi kerja cara menghidupkan dan mematikan mesin bubut CNC
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 38
A. Deskripsi Materi 2
1. Langkah- langkah Menghidupkan Mesin Bubut CNC
Sebelum menghidupkan mesin, pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke
mesin CNC.
a. Pompa Oli hidrolik (yang berada di sebelah kanan eretan) dipompa 3
kali, sampai di eretan keluar pelumas.
b. Hidupkan mesin dengan cara memposisikan kunci power supply dan
saklar utama pada posisi ON
c. Hidupkan Kontrol CNC /Monitor dengan menekan tomol NC ON,
kemudian tunggu sebentar sampai proses booting selesai dan muncul
tampilan di layar seperti gambar di bawah
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 39
d. Mengaktifkan Referensi Mesin
Untuk mengaktifkan referensi mesin, maka ditekan tombol referensi, kemudian
tekan tombol gerakan pahat ke arah +Z sampai referensi ditemukan (lihat
posisi kecepatan gerak makan (feed rate), jangan pada posisi nol) . Setelah itu
tekan tombol +X sampai referensi ditemukan. Tampilan di layar menjadi :
e. Spindle dihidupkan dengan menekan tombol spindel start, maka di layar
akan tampil rpm putaran spindel, dan spindel mesin berputar.
Angka yang
tampil di mesin
mungkin berbeda
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 40
2. Menggerakkan pahat secara manual untuk menyayat.
Untuk menggerakkan pahat secara manual dilakukan dengan cara menekan
tombol jog. Setelah itu pahat bisa digerakkan ke arah sumbu X (diameter), atau
arah sumbu Z (memanjang). Hal tersebut dilakukan dengan tombol gerakan
sumbu (-Z, +Z, -X atau +X).
a. Menggerakkan pahat Ke arah sumbu Z
Tombol untuk menggerakkan pahat
setelah tombol Jog ditekan
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 41
b. Menggerakkan pahat ke arah sumbu X
3. Mematikan Mesin Frais CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802 S/C
Prosedur mematikan mesin (Shut down) mesin bubut CNC lebih sederhana dari
pada cara menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan ini hanya dilakukan kalau
proses pembelajaran sudah selesai, dan jangan menghidupkan dan mematikan
berkali-kali pada satu pertemuan pelajaran.
Langkah mematikan adalah sebagai berikut :
a. Pada area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal ini
dilakukan agar tangan kita tidak tergores pahat ketika membersihkan
mesin)
b. Tekan tombol NC OFF pada inverter (warna merah)
c. Matikan saklar utama (ke arah OFF)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 42
B. Ringkasan Materi 2
Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-
langkah tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC adalah
sebagai berikut :
1) Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC
2) Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik
3) Hidupkan saklar utama
4) Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON
5) Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog, reference point,
tekan tombol +Z sampai referensi tercapai, kemudian tekan tombol +X sampai
referensi tercapai
6) Tekan tombol spindle start right
7) Tekan tombol spindle stop
C. Soal Latihan
1) Sebutkan langkah-langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC !
2) Gambarlah layar monitor pada mesin CNC pada waktu sebelum titik referensi
diaktifkan dan sesudah titik referensi diaktifkan!
D. Tugas
1) Gambarlah tombol- tombol pada panel kontrol yang digunakan untuk
menghidupkan mesin bubut CNC yang ada di laboratorium CNC !
Catatan untuk Penilaian diri :
Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda kuasai
setelah menyelesaikan Materi 2.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 43
Setelah menguasai Materi 1 dan Materi 2 ini dilanjutkan dengan materi
selanjutnya yaitu seting pahat, benda kerja, dan zero offset mesin bubut CNC
(Materi 3). Mempelajari cara menseting mesin bisa dilakukan di mesin CNC yang
sebenarnya atau di mesin CNC virtual. Untuk mesin CNC virtual perangkat lunak
yang disediakan disetup (diinstall dahulu) dengan mengikuti langkah-langkah di
Materi Tambahan atau melihat video cara menginstal SSCNC.
Catatan :
Ketika anda mempelajari materi 1 dan 2, jika masih ada sesuatu bagian
materi yang kurang jelas atau ragu-ragu bisa bertanya pada guru, karena
untuk mempelajari materi selanjutnya anda harus sudah menguasai materi
1 dan 2.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 44
Materi 3
Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC
Tujuan :
Setelah mempelajari materi 3 ini siswa memilki kompetensi melakukan seting benda
kerja, pahat dan zerro offset mesin bubut CNC
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 45
A. Deskripsi Materi 3
Setelah mesin dihidupkan dan mengaktifkan referensi mesin, maka sebelum
mesin digunakan dilakukan seting pahat. Sebelum seting pahat harus dipahami dahulu
prinsip pencekaman benda kerja dan pemasangan benda kerja, serta pemahaman
tentang alat potong (pahat) yang digunakan pada mesin bubut CNC pada umumnya.
1. Pencekaman benda kerja di Mesin Bubut CNC
Alat pencekam benda kerja adalah seperti gambar 3.1 berikut.
Spindel mesin bubut
collet
Cekam
rahang
empat
Cekam
rahang tiga
Gambar 3.1. Alat pencekam/
pemegang benda kerja proses bubut
Face
plate
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 46
Pemilihan cara pencekaman tersebut di
atas, sangat menentukan hasil proses
bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat
akan menghasilkan produk yang sesuai
dengan kualitas geometris yang dituntut
oleh gambar kerja. Misalnya apabila
memilih cekam rahang tiga untuk
mencekam benda kerja silindris yang relatif
panjang, hendaknya digunakan juga senter
jalan yang dipasang pada kepala lepas,
agar benda kerja tidak tertekan
2. Pahat
Pahat pada mesin CNC biasanya menggunakan pahat sisipan dari bahan
karbida, seperti terlihat pada Gambar 3.3.
Bentuk dan pengkodean pahat sisipan serta pemegang pahatnya sudah distandarkan
oleh ISO. Standar ISO untuk pahat sisipan dapat dilihat pada Gambar di bawah.
Gambar 3.3. Pahat bubut sisipan (inserts), dan pahat sisipan yang
dipasang pada pemegang pahat (tool holders)
Gambar 3.2. Benda kerja yang
relatif panjang dipegang
oleh cekam rahang tiga
dan didukung oleh senter
putar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 47
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 48
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 49
Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat
(tool post). Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak
terjadi getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat
harus pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang dikerjakan.
Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena menyebabkan
benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif .
Pahat sisipan yang diproduksi oleh
pembuat pahat memiliki kode warna tertentu
sesuai dengan bahan benda kerja yang akan
dikerjakan dan kondisi pemotongan. Kode warna
biru berarti untuk mengerjakan baja, kode warna
kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja
tahan karat, dan kode warna merah untuk
pengerjaan besi tuang (lihat gambar di bawah).
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 50
Data Pemotongan (Cutting data)
Biasanya data pemotongan disertakan pada kemasan pahat sisipan, seperti pada
gambar di bawah.
Kerusakan pahat dan troubleshooting
Beberapa kerusakan pada pahat dan cara mengatasinya dapat dlihat pada table di
bawah.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 51
3. Seting Pahat (Tool Offset) dan Pemindahan titik nol (Zero Offset)
Sebelum dilakukan proses seting, maka referensi mesin harus diaktifkan terlebih
dahulu. Proses mengaktifkan referensi pahat dimaksudkan untuk mengidentifikasi posisi
tempat pahat pada posisi paling jauh dari spindle mesin (posisi Z maksimal, dan posisi Z
maksimal). Angka yang tercantum pada sumbu X dan sumbu Z sesudah mengaktifkan
referensi berbeda-beda untuk setiap jenis mesin , dan ukuran mesin (diseting di
perusahaan mesin). Apa yang tertera di layar sebelum, dan sesudah mengaktifkan
referensi dapat dilihat pada gambar di bawah.
Referensi
Sebelum referensi Sesudah referensi aktif
Sesudah mengaktifkan referensi , dilakukan juga mengaktifkan spindle (memutar
spindle) dengan menekan tombol spindle start, sehingga pada layar akan mampak
putaran spindle pada rpm tertentu. Hal tersebut terlihat pada gambar di bawah.
Tampilan di layar ketika Spindle dihidupkan
Angka yang
tercantum
tergantung
ukuran mesin
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 52
Sesudah proses mengaktifkan referensi, maka pahat bisa digerakkan dengan menggu-
nakan tombol gerakan pahat ke arah sumbu X dan sumbu Z (lihat lagi di Materi 2).
Menggerakkan pahat manual untuk menyayat.
Gerakan arah sumbu Z
Gerakan arah sumbu X
Tombol-tombol untuk menggerakkan
pahat
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 53
a. Langkah- langkah Tool Offset
Setelah mesin menemukan referensinya maka dilakukan seting pahat, dan zero
point offset offset. Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang harus diikuti oleh
operator mesin dalam mengidentifikasi tool offset.
1) Tekan tombol area mesin M ( apabila belum di menu utama, tekan tombol
pemindahan area mesin, yaitu tombol yang di sebelah kanan bawah pada
gambar)
2) Tekan parameter (tombol soft key warna biru di bawah tulisan parameter pada
layar)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 54
3) Tekan Tool corr
4) Tekan >
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 55
5) Tekan Get Comp.
6) Putar spindel, lalu sentuhkan pahat pada benda kerja seperti pada gambar (pada
diameter benda kerja yang sudah diketahui diameternya/ telah diukur dulu).
Apabila pahat dari depan maka posisinya adalah seperti gambar di bawah).
7) Masukkan diameter benda kerja, Misal kalau diameter benda kerja yang disentuh
oleh pahat adalah 40 mm, maka pada offset ditulis 40.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 56
8) Tekan calculate, kemudian tekan OK
9) Tekan next axis untuk seting pahat pada sumbu Z, sehingga pada layar seperti
gambar di bawah
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 57
10) Sentuhkan pahat pada permukaan benda kerja
11) Masukkan data Z yang tertulis ke offset
12) Tekan calculate
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 58
13) Tekan OK
14) Tekan pemindahan area mesin (=)
15) Tekan parameter
16) Tekan tool corr, kemudian ganti harga radius pahat dengan radius ujung pahar
yang digunakan.
Diganti
radius ujung
pahat,
misalnya 0.4
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 59
17) Tekan pemindahan area operasi (=)
Tombol
pemindahan
area operasi
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 60
b. Langkah-langkah Menentukan Zero Offset
Langkah- langkah penentuan pergeseran titik nol (Zero Offset) adalah sebagai berikut
(pada setiap tampilan gambar layar, angka yang tertera tidak sama dengan yang di
mesin sesungguhnya, angka selalu berbeda setiap melakukan seting) :
1) Pindah ke area operasi manual dengan menekan JOG
2) Tekan Main menu
3) Tekan Parameter
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 61
4) Tekan ^
5) Tekan Zero offset
6) Pilih G54
7) Tekan Determine
8) Tulis nomer Tool (misalnya : 1)
9) Tekan OK
Tulis di sini
nomer pahat,
misal 1
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 62
10) Sentuhkan pahat di permukaan benda kerja bagian diameter yang sudah
diketahui ukurannya atau pada sumbu X
11) Tulis diameter benda kerja pada offset
Pahat
menyentuh
permukaan
benda kerja
benda kerja
diukur
diameternya
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 63
12) Tekan Calculate
13) Tekan Next Axis
Diameter
benda kerja
yang
disentuh
Sumbu X
yang sedang
aktif
Sumbu Z
yang sedang
aktif
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 64
14) Gerakkan pahat ke arah sumbu Z, sehingga menyentuh permukaan rata di
samping benda kerja
15) Tulis 0 (nol) pada offset
16) Tekan Calculate
Angka
pada G54
berubah
Pahat
menyentuh
bidang
permukaan
rata dari
benda kerja
di sini
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 65
17) Tekan OK, kemudian matikan putaran spindel.
18) seting zero offset (G54) sudah selesai.
19) Matikan putaran spindel dan mundurkan pahat.
20) Selanjutnya akan dicoba/diuji apakah seting tersebut benar.
c. Menguji data alat potong (tool offset) dan zero offset
Untuk mengetahui apakah data alat potong dan zero offset yang kita telah lakukan
benar, maka kita membuat program singkat ( 1 baris). Program tersebut berisi
memanggil G54 dengan pahat T1, dan pahat bergerak ke arah diameter dan jarak yang
diketahui. Pada contoh ini benda kerja yang dihunakan adalah diameter 40 mm panjang
120 mm, maka pahat diarahkan untuk bergerak menuju diameter(X) 44 mm jarak 2 mm
dari permukaan kanan benda kerja (Z),
1) Tekan M, Tekan MDI, kemudian tulis satu baris program seperti terlihat pada
gambar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 66
2) Sesudah ditulis program singkat tersebut, kemudian tekan cycle start (posisi feed
rate jangan pada posisi 0%, tapi putar sampai sekitar 50%), apabila pahat
bergerak ke diameter dan jarak Z yang ditentukan, maka seting yang sudah
dilakukan benar. Jika tidak benar, maka proses seting diulangi lagi.
Program ini
ditulis
Pahat pada
posisi
diameter 44
mm dan 2
mm dari
permukaan
kanan
benda kerja
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 67
B. Ringkasan Materi 3
Tujuan seting pahat, benda kerja, dan mesin bubut CNC adalah menentukan posisi titik
nol benda kerja (W) terhadap titik nol mesin (M) dengan bantuan pahat dan benda kerja
yang telah dipasang di mesin. Seting pahat dilakukan untuk menentukan posisi pahat
(ujung pahat) terhadap koordimat mesin CNC dan untuk kepentingan pengukuran
kompensasi jarak pahat.
Langkah- langkah seting zero offset dilakukan untuk memindah titik nol mesin (M) ke titik
nol benda kerja (W) . Langkah-langkahnya secara garis besar adalah :
(1) Menghidupkan mesin
(2) Memasang pencekam benda kerja
(3) Memasang benda kerja
(4) Memasang pahat
(5) Menseting harga kompensasi pahat (tool correction)
(6) Melakukan pemindahan titik nol arah sumbu X
(7) Melakukan pemindahan titik nol arah sumbu Z
(8) Melihat hasil/ mengedit hasil seting yang diperoleh di G54
(9) Memeriksa kebenaran proses seting
(10) Membetulkan kesalahan seting.
C. Soal Latihan
Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini bersama dengan kelompok praktikum
anda (3 – 4 orang)
1) Periksa posisi cekam dan pahat yang telah terpasang di mesin bubut CNC
yang ada di laboratorium CNC di sekolah anda!
2) Pasanglah benda kerja di cekam, hidupkan mesin CNC dan lakukan seting
pahat (tool offset) !
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 68
3) Setelah mengerjakan no. 2 lakukan seting pergeseran titik nol arah
sumbu X !
4) Lakukan seting pergeseran titik nol arah sumbu Z, dengan cara bergantian
diantara anggota kelompok praktikum !
5) Catat harga G54 yang diperoleh !
6) Apakah hasil seting pergeseran titik nol yang anda lakukan sudah benar?
Jelaskan !
D. Tugas
Petunjuk :
Lakukan tugas berikut secara perorangan. Tugas ini bisa anda kerjakan di
sekolah atau di rumah dengan menggunakan program mesin frais CNC virtual
SSCNC
1) Dengan menggunakan mesin frais CNC virtual SSCNC lakukan pemasangan
pahat, pemasangan cekam, dan pemasangan benda kerja! (lihat di materi
tambahan untuk mengerjakannya !)
2) Catat harga G54 yang anda peroleh !
3) Periksalah hasil seting anda !
4) Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga
G54 yang benar!
Catatan untuk Penilaian diri :
Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah
anda kuasai setelah menyelesaikan Materi 3.
Apabila ada bagian yang belum jelas atau ada keraguan, diskusikan dengan
teman anda atau bertanyalah pada guru.
Setelah bisa melakukan seting, maka berikutnya silahkan mempelajari cara menulis dan
mengedit program CNC (Materi 4).
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 69
Materi 4
Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)
Tujuan
Setelah mempelajari materi 4 ini siswa memiliki kompetensi :
Memahami dasar-dasar program CNC untuk mesin bubut CNC
Dapat menulis (membuka, menulis, dan mengedit) program CNC di mesin
bubut CNC
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 70
A. Deskripsi Materi 4
Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka berikut ini
dipaparkan mengenai dasar- dasar pemrograman CNC dan kode-kode instruksi
pemrograman CNC. Hal ini harus dipahami lebih dahulu sebagai dasar pemahaman
penulisan program CNC.
1. Struktur program
Program CNC terdiri dari blok (block) yang berurutan. Setiap blok merupakan
langkah pemesinan. Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata
(words). Blok terakhir dari urut- urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri
program yaitu M2.
Tabel 4.1. Struktur program
2. Setiap program memiliki nama sendiri.
Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh
pembuat dengan ketentuan sebagai berikut :
Dua karakter pertama harus merupakan huruf, selanjutnya huruf, angka-angka,
atau underscore boleh dipakai
Jangan menggunakan lebih dari 8 karakter
Jangan menggunakan tanda pisah (-)
Contoh nama program : FRAME521
3. Struktur kata dan addres adalah seperti Gambar di bawah
Satu kata terdiri dari addres dan harga (value). Addres berupa huruf kapital dan
harga berupa angka (lihat Gambar 4.1).
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 71
Gambar 4.1. Struktur kata
4. Jumlah karakter pada addres Satu kata boleh berisi beberapa huruf addres. Akan tetapi dalam kasus ini, tanda sama
dengan “=” harus disisipkan untuk menunjukkan harga dari angkanya terhadap huruf
addres yang dimaksud.
Contoh : CR=5.23
5. Struktur blok
Suatu blok instruksi (block instructions) sebaiknya berisi semua data yang diperlukan
untuk melaksanakan satu langkah pemesinan. Blok biasanya terdiri dari beberapa kata
dan selalu diakhiri dengan the end of-block character “LF” (line feed). Karakter tersebut
akan muncul dengan sendirinya ketika tombol return atau input ditekan ketika kita
menulis program. Dalam satu blok jumlah karakter maksimal 127 buah.
Gambar 4.2. Diagram struktur blok/baris program
Pada kontrol CNC Sinumerik 802 S/C nomer program tidak harus ada, akan tetapi
sebaiknya kita menulis nomer program agar mudah mengeditnya.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 72
6. Urut- urutan kata
Ketika satu blok terdiri dari lebih dari satu pernyataan, kata-kata dalam satu blok harus
diatur dengan urutan sebagai berikut :
N... G... X... Z... F... S... T... D... M...
Pilihlah nomer blok dengan langkah 5 atau 10. Dengan demikian kita masih memiliki
tempat untuk menyisipkan beberapa blok lagi, jika nantinya ada kesalahan atau blok
program kurang.
7. Blok diabaikan (Block skipping)
Blok program yang tidak dikerjakan ketika menjalankan program CNC ditandai dengan
tanda garis miring “ / ” di depan nomer blok.
Sewaktu program dikerjakan oleh mesin, maka blok yang diawali dengan tanda “ / ”
dilewati atau diabaikan, program yang dikerjakan adalah pada blok selanjutnya.
8. Komentar/ catatan (comment/remark)
Catatan dapat digunakan untuk menjelaskan pernyataan dari blok program . Komentar
ditampilkan bersama dengan isi program yang lain dari satu blok yang sedang tampil.
Contoh Program :
N10 ; G&S Order No. 12A71 N20 ; Pump part 17, Drawing No.: 123 677 N30 ; Program created by Mr. Adam Dept. TV 4 N50 G17 G54 G94 F470 S20 T1 D0 M3 ; Blok Utama N60 G0 G90 X100 Z2 N70 G0 X98
N80 G1 Z-50 /N90 X102 ;Blok yang diabaikan N100 X104 N110 G0 Z2 N120 X145 Z5 N130 M5
N140 M2 ;Program berakhir
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 73
9. Ringkasan kode intruksi program CNC
Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,F, T, D,
S,LCYC) yang sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan
penggunaan kode yang digunakan dalam suatu program CNC. Penjelasan dan
gambar yang digunakan diambil dari buku Referensi yang dibuat oleh
perusahaan Siemens (2003). Ringkasan Instruksi yang digunakan secara ringkas
dijelaskan di bawah.
a. G54, pencekaman benda kerja dan pergeseran titik nol mesin ke titik
nol benda kerja.
Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik
nol mesin. Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada pencekam
di mesin dan harus diisikan pada parameter titik nol (zero offset). Pergeseran titik
nol diaktifkan melalui program CNC dengan menuliskan G54 (lihat gambar di
bawah), atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya G55, G56, atau G57.
Gambar 4.3. Pemindahan titik nol dari M ke W
Format :
N... G54; berarti titik nol benda kerja diaktifkan
N...
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 74
b. G90 , pemrograman menggunakan koordinat absolut
Apabila di awal program CNC ditulis G90, maka pemosisian pahat yang
diperintahkan menggunakan koordinat absolut dari titik nol benda kerja. Titik nol
benda kerja adalah sebagai titik nol absolut atau (0,0,0). Lihat gambar di bawah
untuk memahami hal tersebut.
Gambar 4.4. Pengukuran absolut dan incremental
Format :
N.. G90 ; berarti sistem pengukuran absolut diaktifkan
N…
N… G91 ; berarti sistem kordinat yang digunakan adalah incremental.
Kode G91 berarti sistem pengukuran yang digunakan menggunakan koordinat
relatif atau incremental. Pergeseran pahat diprogram dari tempat pahat berada
ke posisi berikutnya. Titik nol (0,0,0) berada di ujung sumbu pahat. G91 biasanya
digunakan di awal sub rutin (sub program).
c. T, pemanggilan pahat
Pahat yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer pahat,
misalnya T1, T2, T3. Nomer pahat bisa dari angka bulat 1 sampai 32000. Di
sistem kontrol maksimum 15 pahat yang bisa disimpan pada waktu yang sama.
Apabila akan mengganti pahat, maka pada program CNC ditulis T diikuti angka
nomer pahat yang dimaksud.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 75
Format :
N....
N... T1; berarti pahat 1 diaktifkan
N...
N… T4 ; berarti pahat diganti dengan pahat 4.
d. D, mengaktifkan kompensasi pahat
Beberapa pahat memiliki panjang dan diameter yang berbeda. Untuk
mengaktifkan perbedaan tersebut, maka sesudah menulis nomer pahat
(misalnya T1), kemudian diikuti D dengan nomer kompensasi yang dimaksud.
Harga kompensasi pahat disimpan pada parameter tool correction (lihat gambar
di bawah). Harga D adalah antara 1 sampai 9 tergantung bentuk pahat yang
digunakan. Pada program CNC. apabila D tidak diprogram, maka harga D yang
digunakan adalah D1, apabila D0 berarti pergeseran harga pahat tidak aktif.
Gambar 4.5. Pergeseran posisi pahat (tool offset) yang diperlukan
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 76
Gambar 4.6. Harga tool offset juga memerlukan data mengenai arah penyayatan
ujung pahat. Harga arah penyayatan adalah 1 sampai 9.
Format :
N....
N... T1 D2; berarti pahat 1 dengan kompensasi 2
N...
N... T5 D8; berarti pahat 5 dengan kompensasi 8.
Catatan: penjelasan lebih detail mengenai kompensasi pahat dapat dilihat di
Buku Referensi “Operation and Programming Sinumerik” (2003) halaman 8-39
sampai 8-51
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 77
e. G96 , G97 dan S, kecepatan potong konstan
Fungsi G96 adalah untuk mengatur kecepatan potong. Apabila G96 ditulis
kemudian diikuti S, berarti satuan untuk S adalah m/menit, sehingga selama
proses pembubutan menggunakan kecepatan potong konstan. G97 berarti
pengaturan kecepatan potong konstan OFF, sehingga satuan S menjadi putaran
spindel konstan dengan saruan putaran per menit (rpm).
Format :
N… G96 S120 LIMS=… F… ; kecepatan potong konstan 120 m/menit
N…
N… G97 ; kecepatan potong konstan OFF
Catatan :
LIMS berarti batas atas putaran spindel. Apabila menggunakan G96 harus
diprogram harga putaran maksimal, karena untuk G96 putaran spindel akan
bertambah cepat ketika diameter mengecil dan menjadi tidak terhingga ketika
diamater 0 (misalnya pada proses facing). Harga F yang digunakan akan ikut
terpengaruh apabila menggunakan G95 dengan satuan mm/putaran.
Untuk mengaktifkan jumlah putaran spindel mesin frais CNC digunakan S diikuti
dengan jumlah putaran per menit. Arah putaran spindel mengikuti perintah kode
M, yaitu M3 putaran searah jarum jam, dan M4 putaran berlawanan arah jarum
jam. Sedangkan perintah M5 putaran spindel berhenti.
Format :
N... M3
N... G97 S1500; berarti putaran spindel searah jarum jam 1500 rpm.
N...
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 78
f. F, gerak makan
Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan pahat yang berupa harga absolut .
Harga gerak makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1, G2, atau
G3 dan tetap aktif sampai harga F baru diaktifkan di program CNC. Satuan untuk
F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum harga F ditulis G94, dan mm/putaran
apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran hanya dapat berlaku
apabila spindel berputar.
Format :
N....
N... G94 F100; berarti harga gerak makan 100 mm/menit
N... M3 S1000
N... G95 F2; berarti gerak makan 2 mm/putaran
g. G0, gerak cepat lurus
G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara cepat dan tidak
menyayat benda kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara simultan sehingga
menghasilkan jalur lurus (lihat gambar di samping). Perintah G0 akan selalu aktif
sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, misalnya G1, G2,
atau G3.
Gambar 4.7. Gerak cepat dengan G0
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 79
Format :
N...
N... G0 X40 Z25; gerak cepat aktif menuju koordinat yg ditulis
N...
h. G1, interpolasi lurus dengan gerak makan tertentu
Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik awal menuju titik
akhir dengan gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F.
Semua sumbu dapat bergerak bersama (lihat gambar di bawah). Perintah G1
tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama (G0,
G2, G3).
Gambar 4.8. Gerak interpolasi lurus G1
Format :
N... G0 X20 Z-40
N... G1 X30 Z-60 F20 ; berarti pahat bergerak lurus menuju
N... G1 Z-72 ; berarti pahat bergerak lurus menuju
N...
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 80
i. G2 dan G3, gerakan interpolasi melingkar
Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari titik awal ke titik
akhir mengikuti gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk
gerakan searah jarum jam, dan G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat
gambar di bawah). Gerak makan pahat menurut F yang diprogram pada baris
sebelumnya.
Format :
N...
N... G2 X... Z... I5 K-1; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan titik pusat di
(5,-1) dari titik awal gerak pahat
N... G2 X... Z...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan radius 10
N...
Gambar 4.9. Gerak interpolasi melingkar G2 dan G3
j. G41, G42, G40, kompensasi pahat
Kompensasi radius pahat akan aktif apabila ditulis G41/G42. G41 adalah
kompensasi radius kiri, sedangkan G42 adalah kompensasi radius kanan. G40
adalah membatalkan kompensasi radius atau tanpa kompensasi.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 81
Gambar 4.10. Kompensasi pahat G40 G41
Format :
N... G0 X... Y... Z...
N... G42 ; berarti kompensasi radius pahat kanan diaktifkan
N... G1 X... Y...
N...
N... G40 ; berarti kompensasi dibatalkan
k. M2, M3, M4, M5, M8, M9, fungsi tambahan
Kode M ini adalah kode untuk fungsi tambahan. Arti beberapa kode M tersebut
adalah :
M2 = program berakhir
M3 = spindel ON dengan putaran searah jarum jam
M4 = spindel ON dengan putaran berlawanan arah jarum jam
M5 = spindel OFF
M8 = coolant ON
M9 = coolant OFF.
Format :
N...
N... M3 ; berarti spindel putar arah kanan
N...
N... M5 ; berarti spindel OFF
N... M2 ; program berakhir
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 82
l. G33, penyayatan ulir dengan kisar konstan
Fungsi dari G33 adalah menyayat beberapa jenis ulir dengan kisar
konstan berikut :
Ulir pada benda silindris
Ulir pada benda berbentuk tirus
Ulir luar dan ulir dalam
Ulir dengan titik awal tunggal maupun ganda
Ulir Multi-blok (ulir yang bersambung)
Fungsi pembuatan ulir ini memerlukan spindel dengan sistem pengukuran
posisi. G33 tetap aktif sampai dibatalkan oleh instruksi dari kelompok yang
sama yaitu G0, G1, G2, dan G3.
Jenis ulir kanan atau kiri bisa dibuat dengan G33, proses tersebut diatur
dengan arah putaran spindel yaitu M3 untuk ulir kanan dan M4 untuk ulir
kiri. Jumlah putaran spindel diatur dengan kode S.
Pada waktu membuat ulir harus diperhatikan titik awal penyayatan dan titik
akhir penyayatan.
Format :
Untuk ulir silindris
N... G0 X... Z...
N... G33 Z.... K...
N....
Untuk ulir tirus (sudut tirus kurang dari 450)
N... G0 X... Z...
N... G33 Z.... X.... K... ;
N....
Untuk ulir tirus (sudut tirus lebih dari 450)
N... G0 X... Z...
N... G33 Z.... X.... I... ;
N....
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 83
Untuk ulir melintang
N... G0 X... Z...
N... G33 ... X.... I... ;
N....
Penjelasan lihat gambar di bawah.
Gambar 4.11. Pemrograman ulir dengan G33
Harap diperhatikan bahwa G33 bukan siklus pembuatan ulir, tetapi gerakan
pemotongan ulir sekali jalan dengan kisar konstan.
m. CHF/ RND, Champer/ radius fillet
Kita dapat menambahkan elemen
champher dan radius pada pojok
kontur. Instruksinya adalah
CHF=.... atau RND=.... diprogram
pada blok sebelumnya.
Gambar 4.12. Pembuatan champer
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 84
Format :
N.....
N.... G1 Z50 CHF=1
N.... X .... Z...
Gambar 4.13. Pembuatan fillet (radius pojok)
n. LCYC82, pembuatan lubang dengan mata bor (drilling) untuk lubang
dangkal (spot facing)
Siklus adalah bagian program yang berisi proses yang saling bersambung yang
mendukung beberapa proses pemesinan, misalnya pembuatan lubang dengan
mata bor, membuang bagian benda kerja yang tidak diperlukan atau pemotongan
ulir. Suatu siklus dapat berjalan setelah diberi beberapa data parameter. Siklus
standar untuk pembuatan lubang dan aplikasi pemotongan tertentu telah ada
dalam sistem. Pemberian harga parameter dari R100 sampai dengan R149
digunakan sebagai isian parameter dari suatu siklus.
Pada siklus LCYC82 ini mata bor dengan jumlah putaran dan gerak makan yang
terprogram masuk ke benda kerja sampai dengan kedalaman akhir tertentu.
Apabila kedalaman akhir telah dicapai maka gerakan turun mata bor akan
berhenti sebentar (dwel) sesuai dengan harga yang telah diprogramkan di
parameter. Setelah itu mata bor akan kembali dengan cepat ke bidang
pengembalian (lihat gambar di samping).
Syarat penggunaan siklus LCYC82 ini adalah putaran spindle dan arah
putarannya demikian juga harga gerak makan sudah diprogram di baris program
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 85
sebelumnya. Posisi koordinat pemboran sudah
dilakukan sebelum memanggil siklus ini. Pahat
yang dibutuhkan dengan harga kompensasi
pahat sudah diisikan datanya sebelum siklus ini
dipanggil.
Gambar 4.14. Gambaran pembuatan lubang dengan LCYV82
Parameter yang digunakan pada siklus ini :
R101 : posisi bidang pengembalian (absolut) yaitu posisi dari mata bor
pada akhir siklus.
R102 : jarak aman posisi mata bor yang berfungsi sebagai bidang
referensi
R103 : bidang referensi (absolut)
R104 : kedalaman akhir (absolut)
R105 : waktu berhenti yang digunakan untuk memutus beram (detik)
Format :
N… G0 X40 Y40 Z5
N… R101=5.000 R102 =3.000 R103=0.000
R104=-6.000 R105=10.000 ; harga parameter
N… LCYC82 ; pemanggilan siklus
N… G0 X… Y…
o. LCYC83, siklus pembuatan lubang dalam
Fungsi dari siklus ini adalah membuat lubang dalam dengan suatu siklus yang
berulang, tahap demi tahap mata bor masuk ke benda kerja yang jumlah gerakan
masuknya bisa diprogram pada parameternya. Mata bor bisa kembali ke bidang
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 86
referensi untuk membuang beram sesudah masuk ke benda kerja atau kembali 1
mm pada setiap masuk untuk mematahkan beram (lihat gambar di bawah).
Parameter yang digunakan pada siklus ini :
R101 : bidang pengembalian (absolut)
R102 : jarak aman posisi mata bor (tanpa tanda)
R103 : bidang referensi (absolut)
R104 : kedalaman akhir (absolut)
R105 : waktu tinggal diam (dwel)
R107 : gerak makan untuk proses pemboran
R108 : gerak makan untuk pemboran pertama
R109 : waktu berhenti untuk titik awal atau untuk membuang beram
R110 : kedalaman pemboran pertama (absolut)
R111 : pengurangan pemakanan untuk kedalaman berikutnya (%)
R127 : jenis pemesinan (0 = beram dipatahkan, 1 = beram dikeluarkan)
Gambar 4.15. Gambaran pembuatan lubang dengan LCYC83
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 87
Format/ contoh :
N… G0 X… Y… Z5
N… R101 =5.000 R102=3.000 R103=0.000
R104=-15.000 R105= 5.000 R107=30.000
R108=40.000 R109=10 R110=-5.000
R111=20.000 R127=1.000 ;harga parameter
N… LCYC83 ;pemanggilan siklus
N… G0 X… Y… Z…
p. LCYC93, siklus pembuatan alur
Siklus pembuatan alur dirancang untuk membuat alur simetris pada
bidang silindris dan permukaan melintang. Siklus ini bisa digunakan untuk
pembuatan alur pada pembubutan luar maupun pembubutan dalam.
Gambar 4.16. Parameter yang digunakan pada pembuatan alur
Parameter yang digunakan :
R100 : diameter alur di titik awal
R101 : titik awal alur pada arah sumbu Z (pada posisi sebelah kiri)
R105 : metode pemesinan (jangkauan harga 1 sampai 8)
R106 : sisa untuk proses finishing (tanpa tanda)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 88
R107 : lebar pahat (tanpa tanda)
R108 : kedalaman pemakanan (tanpa tanda)
R114 : lebar alur (tanpa tanda)
R115 : dalam alur (tanpa tanda)
R116 : sudut alur, harga antara 0<=R116<=89.999 derajad
R117 : champher di awal alur (lihat gambar)
R118 : champher di dasar alur (lihat gambar)
R119 : waktu tinggal diam di dasar alur.
Tabel 4.2. Variasi pembuatan alur (Harga R105)
Contoh :
Dibuat alur dengan ukuran seperti gambar :
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 89
Program bagian alur adalah :
G54 G90 G97 S1200 M3
G0 X60 Z30
T3 G95 F0.2
G0 X39 Z-25
R100=35.000 R101=-25.000
R105=5.000 R106=0.300
R107=3.000 R108=1.000
R114=6.000 R115=4.500
R116=0.000 R117=1.000
R118=0.000 R119=5.000
LCYC93
G0 X80 Z20
M5 M2
q. LCYC94, siklus undercut
LCYC94 adalah siklus pemesinan undercut bentuk E dan F (sesuai
dengan DIN 509). Tool offset harus diaktifkan sebelum siklus digunakan.
Pada siklus ini harga X adalah harga diameter.
Gambar 4.17. Bentuk undercut E dan F menurut DIN 509
Parameter :
R100 : diameter ulir di titik awal, tanpa tanda
R101 : titik awal ulir pada arah sumbu Z
R105 : definisi dari bentuk, untuk bentuk E=55 dan F=56
R107 : definisi dari arah pemotongan, harga R107 dapat dilihat di tabel
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 90
Gambar 4.18.Harga R107
r. LCYC95, siklus pembubutan memanjang
Siklus ini dapat menyayat bentuk kontur yang telah diprogramkan di sub
program, pada arah memanjang maupun melintang (facing), untuk bubut
luar maupun bubut dalam.
Proses pengasaran, finishing atau pemesinan penuh dapat dipilih melalui
parameter. Harga tool offset (D) harus aktif pada siklus ini.
Gambar 4.19. Urutan gerakan pada siklus LCYC95
Parameter :
R105 : tipe pemesinan (memiliki harga 1 sampai 12), tipe pemesinan
dibagi dalam 3 kelompok yaitu :
Memanjang/facing
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 91
Bubut dalam/bubut luar
Pengasaran/finishing/pemesinan lengkap
lihat pada tabel di bawah
R106 : sisa untuk proses finishing
R108 : jarak pembagian penyayatan, tanpa tanda
R109 : sudut masuk pahat untuk pengasaran, berharga 0 untuk proses
facing
R110 : sisa penyayatan untuk kontur pada proses pengasaran
R111 : gerak makan untuk proses pengasaran.
R112 : gerak makan untuk proses finishing.
Tabel 4.3. Variasi untuk siklus pembubutan memanjang untuk R105
Mesin CNC dapat mengerjakan siklus ini kalau bentuk kontur sudah didefinisikan.
Definisi bentuk kontur dengan nama program tersendiri. Nama program bentuk
kontur diakhiri dengan ekstensi SPF, misalnya L15.SPF.
Contoh program :
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 92
Nama Program L15.SPF
G1 X20 Z0 Z-22 G2 X38 Z-30 CR=8 G1 X40 Z-70 X46 G3 X50 Z-72 CR=2 M17
Nama program untuk siklus : BBT4
G54
G90 T1 D1 S1500 F100 M3
G0 X50 Z2
_CNAME="L15"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=100.000
R112=80.000
LCYC95
G0 X60 Z20
M5 M2
s. LCYC97, siklus pembubutan Ulir
Siklus pembubutan ulir bisa digunakan untuk membuat ulir luar atau ulir
dalam, ulir tunggal atau ulir ganda. Pembuatan ulir bisa pada benda yang
silindris atau benda tirus, serta bisa digunakan untuk membuat ulir di
permukaan melintang.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 93
Parameter dan penjelasannya yang digunakan untuk siklus penguliran
dijelaskan pada gambar di bawah.
Gambar 4.20. Diagram skematik parameter penyayatan ulir
Parameter yang digunakan :
R100 : diameter ulir di titik awal
R101 : titik awal ulir pada arah sumbu Z
R102 : diameter pada di titik akhir
R103 : titik akhir ulir pada arah Z
R104 : kisar ulir (tanpa tanda)
R105 : definisi metode penyayatan ulir (ulir luar=1, ulir dalam=2)
R106 : sisa untuk proses finishing (tanpa tanda)
R109 : jarak untuk awalan penyayatan (tanpa tanda)
R110 : jarak untuk jalan keluar (tanpa tanda)
R111 : kedalaman ulir (tanpa tanda)
R112 : pergeseran sudut untuk titik awal pembuatan ulir (tanpa tanda)
R113 : jumlah pemotongan pengasaran (tanpa tanda)
R114 : ulir tunggal =1 atau jenis ulir ganda=2.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 94
Contoh : Akan dibuat ulir M42x2, ulir luar kanan kisar 2
N10 G54 G90
N20 T2 D2 G95 F0.3 S1000 M3
N30 G0 X60 Z15
R100=42.000 R101=50.000 R102=42.000
R103=-35 R104=2.000 R105=1.000 R106=0.6000
R109=10.000 R110=3.000 R111=1.400
R112=0.000 R113=5.000 R114=1.000
N40 LCYC97
N50 G0 X60 Z20
N60 M5 M2
Penjelasan kode-kode program secara lengkap dapat dilihat pada Buku Referensi “Operation and Programming Milling untuk mesin dengan kontrol CNC Sinumerik 802 S/C “
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 95
10. Membuka Program CNC yang sudah ada di dalam memori mesin
Beberapa program CNC yang pernah ditulis di mesin, tersimpan dalam memori mesin.
Program tersebut dapat dibuka/dipanggil pada waktu berikutnya. Cara membuka
program yang ada di dalam memori mesin adalah :
a. Dari menu awal, tekan tombol area switch over
b. Tekan sof tkey Program
c. Setelah itu di monitor, akan muncul nama-nama program CNC yang sudah
pernah diisikan di dalam mesin frais CNC
d. Untuk memilih program CNC dari daftar yang ada untuk dibuka, maka tempatkan
tanda kursor turun atau naik dengan menekan tombol panah naik ▲atau
turun▼, sehingga nama program yang akan dibuka diblok dengan warna kelabu
(warna jadi lebih gelap)
e. Misalnya akan dibuka program CNC dengan nama EX6.MPF, maka tanda abu-
abu kursor kita tempatkan di nama program tersebut, kemudian tekan sof tkey
Open
f. Di layar akan muncul isi dari program CNC dengan nama EX6.MPF
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 96
g. Untuk melihat blok program selanjutnya ditekan tombol panah ke bawah ▼.
Dengan mengikuti langkah tersebut di atas, maka kita sudah bisa membuka
program CNC yang tersimpan dalam memori mesin frais CNC.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 97
11. Berlatih menulis program CNC di Mesin Frais CNC
Untuk memasukkan/menulis/mengetik program CNC pada Mesin Frais CNC,
maka mesin frais CNC terlebih dahulu dihidupkan, dan referensi mesin telah
diaktifkan. Untuk menulis program anda berada pada menu utama. Langkah
tersebut akan dijelaskan dengan rinci sebagai berikut.
Misalnya Menulis Program dengan nama : PRG1.MPF
a. Tekan area operasi mesin (=)
b. Tekan softkey Program, maka di layar akan tampil
c. Tekan >, sehingga muncul
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 98
d. Tekan softkey New
Setelah itu jendela dialog akan muncul, sehingga anda dapat menulis nama
program CNC yang akan anda tulis.
Soft
key
New
Nama
program
ditulis di sini
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 99
e. Tulis nama program pada kotak di bawah tulisan “Please specify
name !” di layar . Misal anda tulis PRG1, maka melalui panel kontrol
yang terdiri dari huruf dan angka anda dapat menuliskan nama itu.
P R G 1
f. Tekan softkey OK, sehingga muncul di area editor untuk menulis
program di layar untuk menulis program
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 100
Kemudian tulislah program berikut dengan menggunakan papan ketik di bawah
monitor . Setelah selesai menulis satu blok tekan tombol
untuk menulis blok program berikutnya :
N00 G54
N10 G90 T01 M03 S1000 F100
N20 G0 X44 Z2
N30 G0 X38
N40 G1 Z-50
N50 G1 X44
N60 G0 Z2
N70 X50
N80 M5 M2
Area untuk
menulis program
Papan ketik untuk
menulis program
Nama program
Tombol shift untuk fungsi
huruf atau simbol pada
papan ketik
Tombol spasi
Tombol enter
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 101
g. Setelah selesai menulis semua baris program program, tekan >
h. Tekan softkey Close, untuk menyimpan program yang sudah ditulis.
Blok program yang sudah
ditulis
Setelah selesai satu baris,
untuk berpindah ke blok
program berikutnya tekan
tombol ini
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 102
i. Untuk melihat daftar program yang sudah ada di mesin, maka ditekan
tombol anak panah ke bawah atau ke atas , maka program yang
ditulis tadi sudah ada dalam daftar program tersimpan dengan nama
PRG1.MPF.
Dengan demikian anda sudah berlatih menulis program PRG1.MPF di dalam
mesin CNC.
Cobalah menulis lagi program tersebut di atas dengan nama yang berbeda
misalnya PRG2, dengan isi program yang sama, sehingga anda lancar menulis
program.
Nama program yang sudah
ditulis ada di sini
Untuk melihat nama-nama
program yang ada tekan
tombol panah turun atau
tombol panah ke atas
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 103
B. Ringkasan Materi 4
Agar dapat menulis program CNC dan memahami apa yang ditulis, maka harus
dipelajari lebih dahulu tentang dasar- dasar pemrograman CNC. Program CNC terdiri
dari beberapa blok (blocks) yang berurutan. Setiap blok merupakan langkah pemesinan.
Perintah/Instruksi ditulis dalam satu blok dalam bentuk kata-kata (words). Blok terakhir
dari urut-urutan tersebut berisi kata khusus untuk mengakhiri program yaitu M2.
Ketika membuat suatu program CNC, nama program bisa ditentukan sendiri oleh
pembuat dengan ketentuan sebagai berikut: dua karakter pertama harus merupakan
huruf, selanjutnya huruf, angka-angka, atau underscore boleh dipakai, jangan
menggunakan lebih dari 8 karakter, dan jangan menggunakan tanda pisah (-).
Pada panel kontrol mesin CNC bisa dilakukan penulisan program CNC dengan
menggunakan tombol- tombol yang ada di sebelah kiri. Program CNC yang telah ditulis
bisa disimpan dan dipanggil lagi di waktu yang akan datang.
C. Soal Latihan
1. Tulislah program CNC di bawah, beri nama program tersebut sesuai
dengan aturan pemberian nama program.
Contoh Program :
N10 G54 G90 T1 M3 S1500 F100
N15 G0 X44 Z2
N20 X39
N30 G1 Z-60
N40 X42
N50 G0 Z2
N60 X37
N70 G1 Z-40
N80 X42
N90 G0 Z2
N100 X36
N110 G1 Z-40
N120 X38
N130 Z-60
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 104
N140 X44
N150 G0 Z5
N160 X50
N170 M5
N180 M2
(Program tersebut untuk benda kerja diamater 40, panjang 100 mm)
Gambar benda kerja jadi sebagai berikut :
D. Tugas
Cobalah menulis program CNC untuk contoh program CNC di atas
(tulislah program tersebut berulang-ulang dengan mengganti namanya,
sehingga anda menguasai cara menulis dan mengedit program). Anda
boleh juga menulis program CNC contoh yang ada di buku referensi
Sinumerik 802 C.
60
40
Ø36 Ø38 Ø40
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 105
Materi 5
Mengoperasikan mesin bubut CNC untuk
membuat benda kerja
Tujuan :
Setelah mempelajari materi 5 ini siswa memiliki kompetensi membuat benda
kerja (produk) sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan mesin bubut
CNC.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 106
A. Deskripsi Materi 5
Agar dapat membuat benda kerja jadi sesuai dengan ukuran atau spesifikasi di
gambar kerja, anda harus menguasai materi 1 sampai dengan materi 4. Materi 5 ini
adalah kelanjutannya. Sesudah anda menguasai materi 5 ini, anda boleh berkreasi
sendiri dengan mesin CNC virtual anda, sehingga kompetensi anda meningkat.
Langkah-langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi
adalah sebagai berikut.
1) Menghidupkan mesin bubut CNC
2) Menseting mesin CNC (pencekam, benda kerja, dan pahat)
3) Mengisi program
4) Memasang pahat dan benda kerja yang diperlukan
5) Mensimulasikan program CNC yang telah ditulis
6) Membuat produk contoh di mesin bubut CNC
7) Memeriksa hasil proses pemesinan dan membetulkan program atau seting
mesin
8) Langkah ke 6 dan ke 7 diulang lagi sampai dihasilkan benda kerja yang
dimensinya sesuai dengan gambar kerja.
Langkah no. 1 sampai dengan nomer 4 telah dipelajari pada materi sebelumnya,
sehingga materi 5 ini menjelaskan mengenai langkah no.5 dan no. 6.
Untuk mempelajari materi ini siswa harus sudah menguasai materi 1 sampai dengan
materi 4.
1. Menulis program CNC di mesin
Benda kerja yang akan dibuat adalah seperti yang telah ditulis programnya pada latihan
menulis program pada Materi 4. Tulis lagi program CNC di bawah di mesin CNC virtual
anda.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 107
SMK INDUSTRIES
Job Sheet Nama Pekerjaan : Kotak dengan alur tepi Nomer Benda kerja : LRS1 Jumlah : 1 buah Bahan : Alluminium : 08F Low Carbon Steel Ukuran bahan dasar : diamater 50 mm x100 mm Titik datum : Pojok kiri atas benda kerja
Daftar Pahat
Tool Number
Tool Description Height Offset Number
(D)
Radial Offset Number
(D)
1 Pahat Rata kanan 1 0,4
Nama Program : LRS1.MPF
N10 G54 G90 T1 M3 S1500 F100
N15 G0 X44 Z2
N20 X39
N30 G1 Z-60
N40 X42
N50 G0 Z2
N60 X37
N70 G1 Z-40
N80 X42
N90 G0 Z2
N100 X36
N110 G1 Z-40
N120 X38
N130 Z-60
N140 X44
N150 G0 Z5
N160 X50
N170 M5
N180 M2
60
40
Ø36 Ø38 Ø40
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 108
Sesudah program ditulis dan disimpan di mesin bubut CNC, maka langkah untuk
memeriksa program dan menjalankannya adalah sebagai berikut .
2. Memeriksa program CNC yang telah ditulis
Periksa apakah ada kesalahan penulisan pada setiap blok program. Kalau ada yang
salah dibetulkan dahulu (Biasanya kalau ada program yang salah akan ada
peringatan/alaram dari sistem kontrol mesin CNC).
Kalau sudah yakin bahwa program sudah benar, maka dilanjutkan dengan menjalankan
program (eksekusi program) tanpa menggunakan benda kerja.
Harus diperiksa apakah
tiap blok program sudah
ditulis dengan benar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 109
3. Menjalankan program tanpa benda kerja per blok
Untuk memeriksa jalannya pahat yang sedang melaksanakan tiap blok program, maka
diperiksa dahulu jalannya program tanpa memasang benda kerja. Dalam hal ini perlu
diperiksa apakah jalannya pahat atau program CNC sudah benar. Langkahnya adalah :
1. Naikkan posisi pahat dengan menekan tombol +Z pada mode Jog, sehingga
posisi pahat relatif jauh di atas ragum.
2. Pastikan program yang akan dicoba sudah ada di area monitor
3. Tekan tombol auto
4. Tekan tombol single block
5. Tekan tombol Cycle start
Jika menjalankan program CNC tiap blok, maka untuk tiap blok tombol cycle
start ditekan.
6. Periksa jalannya pahat, apakah sudah menggambarkan jalannya pahat sesuai
dengan program yang dibuat. Ketika menjalankan program di mesin, sebagai
operator anda harus cepat bereaksi jika dirasa ada kesalahan.
Apabila ada kesalahan segera tekan tombol reset atau cycle stop.
Atau
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 110
Atau, kalau kondisinya membahayakan tekan tombol emergency stop
7. Apabila jalannya pahat benar, maka berarti program yang dibuat/ditulis tidak ada
kesalahan yang membahayakan mesin dan operator, maka berikutnya diperiksa
dengan menjalankan program secara menerus.
8. Tekan automatic, kemudian tekan cycle start.
Simulasi jalannya pahat tanpa benda kerja adalah seperti gambar berikut.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 111
4. Menjalankan program untuk membuat benda kerja
1. Pasang benda kerja pada ragum dan Seting titik nol lagi (kalau ragum
menggunakan stopper, maka tidak usah diseting lagi).
2. Tekan tombol Automatic
3. Tekan tombol cycle start, sehingga hasilnya sebagai berikut :
Pada mesin CNC virtual (simulator)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 112
Setelah benda kerja jadi, kemudian periksa ukuran benda kerja (menggunakan jangka
sorong atau mikrometer). Bandingkan ukuran benda kerja dengan yang tertulis pada
gambar kerja. Kesalahan ukuran hasil proses pemesinan dengan menggunakan mesin
bubut CNC ada beberapa sebab yaitu:
kesalahan seting titik nol
kesalahan seting pahat
kesalahan pencekaman benda kerja
kesalahan program CNC.
Apabila ada kesalahan ukuran maka empat penyebab kesalahan di atas harus dicek
lagi.
B. Ringkasan Materi 5
Langkah-langkah menjalankan program CNC sehingga menghasilkan benda kerja jadi
adalah sebagai berikut: menghidupkan mesin bubut CNC, menseting mesin CNC
(pencekam, benda kerja, dan pahat), mengisi/menulis program CNC sesuai dengan
gambar benda kerja, memasang pahat dan benda kerja yang diperlukan,
mensimulasikan program yang telah ditulis, membuat produk contoh pertama di mesin
bubut CNC, memeriksa hasil produk contoh, dan membetulkan program CNC atau
seting mesin. Proses memeriksa produk contoh dan membetulkan program dan seting
mesin dilakukan berulang- ulang sampai diperoleh benda kerja jadi sesuai dengan
dimensi pada gambar kerja.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 113
C. Soal Latihan
Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan berkelompok (3 – 4 orang), dikerjakan pada kertas
anda sendiri.
1) Buatlah program CNC sederhana untuk membuat benda kerja yang mirip dengan
benda kerja LRS1 tetapi diameter bertingkatnya 30 mm sepanjang 30 mm dan 34
sepanjang 30 mm dan 38 mm sepanjang 10 mm!
Beri nama program tersebut LRS2.
2) Buatlah program CNC untuk membuat benda kerja seperti LRS2 dengan
ketentuan diberi champer 2 x 45o disetiap pojok yang runcing!
Beri nama program tersebut LRS 3.
D. Tugas
Kerjakanlah tugas-tugas yang ada pada Job Sheet Pemesinan Bubut CNC!
Catatan untuk Penilaian diri :
Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah anda
kuasai setelah menyelesaikan Materi 5.
60
30
Ø30 Ø38
8
Ø34 Ø40
8
70
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 114
Asesmen Akhir
Evaluasi Pengetahuan (kognitif)
1. Sebutkan bagian-bagian mesin bubut CNC!
2. Jelaskan sistem koordinat yang digunakan pada mesin bubut CNC!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan program CNC!
4. Bagaimanakah proses pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja di mesin
bubut CNC?
5. Jelaskan beberapa kode G dan kode M yang sering digunakan dalam pembuatan
program CNC!
Evaluasi Kinerja (Psikomotor/ skill)
1. Pasanglah benda kerja ukuran diameter 50 mm panjang 120 mm dan pahat rata
kanan. Lakukan pergeseran titik nol (zero offset ) !
2. Tulislah program CNC yang telah anda buat (LRS3) di atas di mesin bubut CNC!
3. Simulasikan program CNC yang telah anda buat di mesin bubut CNC!
4. Buatlah benda kerja untuk program LRS3 tersebut!
Catatan : soal evaluasi kinerja ini bisa dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak mesin bubut CNC virtual atau pada mesin bubut CNC yang sesungguhnya.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 115
Catatan :
Modul ini bisa digunakan untuk belajar dan berlatih di rumah (apabila anda
memiliki komputer), mesin yang digunakan adalah mesin bubut CNC virtual
yang bisa anda install sendiri dari CD yang diberikan kepada anda.
Apabila anda tidak memiliki komputer anda bisa menggunakan komputer
yang disewakan di rental komputer. Cara menginstal dijelaskan pada materi
tambahan.
Selamat belajar
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 116
Materi Tambahan
Panduan Instalasi Program (Setup)
Mesin CNC Virtual/Simulator
Tujuan :
Setelah mempelajari materi tambahan ini siswa memiliki kompetensi :
Dapat melakukan instalasi progam mesin frais CNC virtual SSCNC
Dapat melakukan seting mesin frais CNC virtual
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 117
Install (Setup) Program Mesin CNC Virtual/ Simulator SSCNC 6.4
(Trial Version)
Program yang akan diinstall ini adalah program trial version (berlaku hanya 6 hari sejak
diinstall, kemudian program pada hari ke 7 tidak akan bisa digunakan lagi).
Apabila memiliki program yang ada serial numbernya atau dongglenya, maka program
tersebut adalah program yang bisa dijalankan selamanya.
A. Prosedur Install program :
1. Buka folder Simulator pada CD atau flashdisk atau di hardisk
2. Klik dua kali pada file sscnc_setup_en
3. Tunggu sampai proses instalasi selesai (100%), kemudian pilih bahasa English
dengan klik OK
4. Kemudian muncul tampilan sebagai berikut
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 118
5. Klik Next
6. Klik I Agree
7. Klik Install
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 119
8. Tunggu sampai instalasi selesai 100 %
9. Klik Finish (Centang pada show Readme dihilangkan dulu dengan klik pada
kotak di sebelah kirinya)
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 120
10. Apabila kedua centang dihilangkan kemudian diklik finish, maka proses instalasi
sudah selesai.
11. Setelah proses install selesai, maka akan muncul shortcut SSCNC di layar
komputer
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 121
B. Menjalankan program simulator untuk mesin CNC dengan kontrol Sinumerik
802C atau 802S base line untuk mesin Bubut CNC
1. Klik dobel shortcut SSCNC
Shortcut SSCNC
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 122
2. Pada pilihan CNC system pilih Sinumerik 802C/ 802SeT
3. Klik Trial
4. Klik Run, maka anda akan memperoleh Mesin Bubut CNC dengan sistem
kontrol 802C/802 Se base line sebagai berikut.
Mesin bubut Sinumerik 802 S/C
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 123
5. Tekan X pada pada kotak kanan atas Tip of the day, kemudian tekan OK pada
kotak dialog peringatan.
6. Tampilan simulator mesin bubut CNC adalah seperti gambar berikut. Fungsi-
fungsi seperti mesin bubut CNC yang sesungguhnya, semua tombol-tombol di
simulator berfungsi sama dengan mesin yang sesungguhnya. Di sebelah kiri
adalah tampilan papan kontrol, dan di sebelah kanan adalah tampilan mesin
bubut CNC.
7. Untuk mengaktifkan mesin CNC tekan tombol K1, maka mesin frais CNC telah
siap dioperasikan untuk diaktifkan referensinya.
8. Untuk menjalankan referensi mesin CNC pada mesin CNC virtual dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Tekan tombol Jog
b. Tekan Ref Pot (reference point)
c. Tekan +Z, +X
d. Tekan spindel start kanan, kemudian tekan spindel stop.
(penjelasan secara detail lihat video mengaktifkan referensi mesin CNC
sinumerik turning). Setelah diaktifkan referensinya maka tampilan di layar
menjadi seperti gambar di bawah.
K1
Jog
REF
POT
Tomol
+Z, +X
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 124
9. Untuk memasang Pahat, ikuti langkah berikut :
a. tekan toolbar
b. klik nama pahat yang dipilih
c. klik Add in to magazine
d. Klik Tool station 1
e. klik T01
f. klik mount tool, kemudian tunggu sampai pahat terpasang di mesin
g. untuk pahat ke 2 dan seterusnya ulangi langkah b sampai f
h. setelah selesai klik OK. Lihat gambar di bawah.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 125
Pahat yang telah terpasang di tempat pahat adalah sebagai berikut. Pada gambar di
bawah terlihat 3 buah pahat terpasang yaitu: pahat rata kanan di T1, pahat alur di T3
dan pahat ulir di T5. Untuk memutar rumah pahat/mengganti pahat yang aktif secara
manual tekan K4.
(prosedur lengkap pemasangan pahat dapat dilihat pada tampilan video
memasang pahat).
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 126
10. Untuk menentukan ukuran benda kerja (lihat tampilan video menyiapkan benda
kerja), secara rinci langkahnya adalah :
a. Klik toolbar workpiece
b. Klik stock size
c. Isi ukuran benda kerja yang digunakan dengan mengganti diameter dan
panjang benda kerja. Misal kita akan memasang benda kerja diameter 40
panjang 100 mm. Maka kita isikan pada ukuran diameter dan panjang
benda kerja.
d. Klik clamp type
e. Klik replace workpiece
f. Klik OK.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 127
g. Gambar benda kerja diameter 40 mm dan panjang 100 mm adalah
sebagai berikut.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 128
Daftar Pustaka
EMCO MAIER & Co.(1988). Petunjuk Pemrograman-Pelayanan EMCO TU-3A.
Austria: EMCO Maier & Co.
EMCO MAIER Ges.m.b.H. (2009). Easy Learning,Easy Machining, Emco Industrial
Training Courseware. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari www.emco-
world.com .
MTS.(1999).Teachware CNC Technology. MTS GmbH: Berlin
Schneider,G.Jr. (2006). Cutting Tool Applications. Diambil pada tanggal 5 Juni 2006,
dari http://www.toolingandproduction.com .
Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,
Sinumerik 802C base line Turning. Federal Republic of Germany: Siemens AG .
Siemens.(2003). Operation and Programming 08/2003 Edition Sinumerik 802S base line,
Sinumerik 802C base line Milling. Federal Republic of Germany: Siemens AG .
Siemens. (2009). Sinutrain. Diambil pada tanggal 1 Desember 2009, dari
(www.cncdesign.com.au/product/training_sinutrain.html) .
Swansoft. (2007). Swan NC Simulation Software. Nanjing: Swan Software Technology
Co.Ltd.
Modul 2. Pemesinan Bubut CNC untuk SMK Versi 2/2011 129
Job Sheet
Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011
i
JOB SHEET
PEMESINAN BUBUT CNC UNTUK PEMBELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC
BAGI SISWA SMK
BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN
KOMPETENSI KEJURUAN : TEKNIK PEMESINAN
Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011
ii
Petunjuk bagi guru
Pembelajaran pemesinan bubut CNC diawali dengan mempelajari Modul
Teknik Pemesinan CNC untuk siswa SMK, dan buku referensi mengenai
mesin CNC yang digunakan. Setelah mempelajari modul tersebut siswa
diberi tugas untuk mengerjakan job sheet ini. Pada waktu siswa mengerjakan
tugas yang ada dalam job sheet ini, para siswa tetap membawa modul dan
buku referensi sebagai panduan pengoperasian mesin, panduan pembuatan
program CNC dan bahan belajar.
Tugas yang diberikan kepada siswa adalah melakukan seting, membuat
program CNC, dan mengoperasikan mesin CNC untuk membuat benda kerja
jadi sesuai gambar kerja yang ada di job sheet. Bagi guru kunci jawaban
untuk job sheet ini diberikan secara lengkap, sedangkan untuk siswa hanya
diberikan sebagian kunci jawaban.
Petunjuk bagi siswa
Sebelum mempelajari dan mengerjakan Job Sheet ini para siswa diharapkan
mempelajari :
(1) Prinsip kerja mesin CNC dari buku referensi
(2) Cara menghidupkan mesin CNC dari Modul atau cara menginstal
program mesin bubut CNC virtual dari Modul
(3) Cara mengaktifkan referensi mesin
(4) Pencekaman benda kerja
(5) Pemasangan pahat di mesin CNC
(6) Zero offset di mesin bubut CNC
(7) Membuka program CNC
(8) Menulis program CNC di mesin bubut CNC
(9) Mensimulasikan program CNC di mesin bubut CNC virtual/simulator
(10) Membuat benda kerja jadi di mesin bubut CNC.
Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011
iii
Daftar Isi
halaman
Halaman sampul i
Petunjuk bagi guru ii
Petunjuk bagi siswa ii
Daftar Isi iii
JOB SHEET TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC iv
Latihan CNC No. 1 1
Latihan CNC No. 2 2
Latihan CNC No. 3 3
Latihan CNC No. 4 4
Latihan CNC No. 5 5
Latihan CNC No. 6 6
Kunci jawaban job sheet 7
Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011
iv
JOB SHEET TEKNIK PEMESINAN BUBUT CNC
Tujuan
Setelah siswa mengerjakan tugas yang ada dalam Job Sheet ini, siswa akan
memiliki kompetensi :
(1) Menjelaskan prinsip kerja mesin bubut CNC
(2) Menjelaskan bagian-bagian utama mesin bubut CNC
(3) Mengaktifkan titik referensi mesin bubut CNC
(4) Melakukan pengaturan pergeseran titik nol (zero offset) pada mesin
bubut CNC
(5) Menulis program CNC di mesin bubut CNC
(6) Mendiskripsikan dasar- dasar pemrograman mesin bubut CNC
(7) Membuat benda kerja jadi dengan menggunakan mesin bubut CNC.
Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan untuk mempelajari teknik pemesinan bubut CNC
adalah :
(1) Mesin Bubut CNC dengan sistem kontrol Sinumerik 802 S/C base line
(2) Komputer (Pentium 4, sistem operasi Windows XP, layar 15”)
(3) Software Mesin CNC Virtual atau Software Simulator program CNC
( SSCNC)
(4) Alat Ukur (Jangka sorong kecermatan 0,05 mm dan Micrometer
kecermatan 0,002 mm)
(5) Bahan praktik berupa Alluminium ukuran Diameter 50 mm , panjang
120 mm (12 buah)
Jobsheet Pemesinan Bubut CNC 2011
v
Tugas untuk siswa
(1) Buatlah program CNC untuk masing-masing gambar kerja yang ada
dalam job sheet ini !
(2) Periksa kebenaran program CNC yang anda buat dengan
menggunakan software simulator CNC (dengan menggunakan
SSCNC)!
(3) Tulislah program CNC yang anda buat di mesin bubut CNC!
(4) Lakukan seting benda kerja, pahat, dan zero offset di mesin bubut
CNC atau di mesin bubut CNC virtual (SSCNC)!
(5) Buatlah benda kerja jadi sesuai dengan gambar kerja di job sheet
dengan menjalankan program CNC yang telah dibuat !
Catatan :
Toleransi umum yang digunakan adalah ±0,1 mm atau bisa menggunakan
toleransi medium menurut ISO 2768-m
Selamat Belajar
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.1
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
70
30∅33
∅40
∅50
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
1
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.2
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
30
70
∅30
∅39
∅50
1,5x45°
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
2
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.3
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
∅33
∅40
∅50
R2
R2
R2
33
75
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
3
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.4
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
20
17
47
50
∅12
∅28
∅50
R5
R8
R1
120
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
4
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.4
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
25
31
50
120
∅26
∅35
∅50
R5
2x45°1x45°1x45°
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
5
Checked by
Material : Al Ø50x120
CHECKED_BY
Designed byBSENTOT
Tol ±0,1
PEMESINAN_CNC_SMK
Quant_1
LATIHAN_CNCB_NO.6
Approved by - date
APPROVED_BY_DATE FILENAME
File name
Article No./Reference
28/2/2011
LATIHAN_PEMESINAN_CNCEdition
Date
1:1
Sheet
Scale
Revision noteRevNo SignatureDate Checked
25
31
50
120
R5
1x45°1x45°
M30x1.5
∅21
∅45
∅50
61
Job Sheet Pemesinan Bubut CNC
6
Kunci Jawaban Job Sheet
7
Kunci Jawaban Job sheet Bubut
1. Jawaban Latihan CNCB No.1
Keterangan :
Program menggunakan 2 buah pahat, yaitu pahat rata kasar dan pahat finishing.
Proses pembubutan memanjang menggunakan LCYC95. Nama kontur yang
dikerjakan L12. Sehingga di mesin dibuat dua buah program yaitu program
penyayatan benda kerja dengan nama LBBT1.MPF, dan program kontur dengan
nama L12.SPF. Program L12.SPF adalah program untuk gambar kontur yang
dibuat, untuk garis lurus menggunakan G1 dan garis melingkar dengan G2/G3.
Koordinat yang digunakan dalam membuat kontur adalah koordinat benda kerja,
dengan titik (0,0) di sumbu ujung benda kerja (lihat program L12 di bawah).
Bahan yang digunakan berukuran diameter 50 mm, panjang 120 mm. Bahan
yang dikerjakan untuk latihan adalah Alluminium.
Harap diperhatikan bahwa program CNC di bawah ini benar apabila: seting
pergeseran titik nol, tool offset, dan ukuran bahan benda kerja benar.
Program utama LBBT1.MPF
G54
G90 T1 D1 S1000 M3 F100
G00 X50 Z2
_CNAME="L12"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=100.000
R112=80.000
LCYC95
Kunci Jawaban Job Sheet
8
G0 X50 Z2
G0 X70 Z30
T2
G0 X33 Z2
G1 Z-30
X40
Z-70
X50
Z-75
X54
G0 X54 Z4
G0 X70 Z20
M5 M2
Nama kontur L12.SPF (berisi bentuk kontur yang disayat)
G1 X33 Z0
Z-30
X40 Z-30
Z-70
X50
X50 Z-75
M17
2. Jawaban Latihan CNCB No.2
Kunci Jawaban Job Sheet
9
Keterangan :
Program menggunakan 2 buah pahat, yaitu pahat rata kasar dan pahat finishing.
Proses pembubutan memanjang menggunakan LCYC95. Nama kontur yang
dikerjakan L13. Sehingga di mesin dibuat dua buah program. Bahan yang
digunakan berukuran diameter 50 mm, panjang 120 mm. Bahan yang dikerjakan
untuk latihan adalah Alluminium.
Program utama LBBT2.MPF
G54
G90 T1 D1 S1500 F100 M3
G0 X50 Z2
_CNAME="L13"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=100.000
R112=80.000
LCYC95
G00 70 Z20
T2
G0 X26 Z1.5
G41
G1 X27 Z0
X30 Z-1.5
Z-30
X39
X50 Z-70
Z-75
X60
G40
G00 X60 Z15
M5 M2
Program kontur L13.SPF
G1 X30 Z0
Z-30
X39
X50 Z-70
Z-75
M17
Kunci Jawaban Job Sheet
10
3. Jawaban Latihan CNCB No.3
Program utama LBBT3.MPF
G54
G90 T1 S1500 F100 M3
G00 X50 Z2
_CNAME="L14"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=100.000
R112=80.000
LCYC95
G0 X80 Z15
T2 D1
G0 X29 Z1
G41
G1 X27 Z0
X29 Z0
G3 X33 Z-2 I0 K-2
G1 Z-33
X36
G3 X40 Z-35 I0 K-2
G1 Z-75
X46
G3 X50 Z-77 I0 K-2
Kunci Jawaban Job Sheet
11
G1 Z-79
G1 X54
G0 X60
G40
G0 X60 Z20
M5 M2
Program kontur L14.SPF
G1 X33 Z0
Z-33
X40
Z-75
X50
Z-78
M17
4. Jawaban Latihan CNCB No.4
Kunci Jawaban Job Sheet
12
Program utama LBBT4.MPF
G54
G90 T1 D1 F100 M3 S1500
G0 X50 Z2
_CNAME="L15"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=100.000
R112=80.000
LCYC95
G0 X60 Z20
T2 D1 S2000 F80
G0 X8 Z2
G41
G1 X8 Z0
X10
X12 Z0 RND=1
Z-17
G1 X18 Z-20
G1 X28 Z-20 RND=5
Z-47
X34 Z-50
G1 X50 Z-50 RND=8
G1 Z-80
G1 X54
G40
G0 X80 Z30
M5 M2
Program kontur L15.SPF
G1 X12 Z0
Z-17
X18 Z-20
G3 X28 Z-25 CR=5
G1 Z-47
X34 Z-50
G3 X50 Z-58 CR=8
G1 Z-65
M17
Kunci Jawaban Job Sheet
13
5. Jawaban Latihan CNCB No.5
Keterangan :
Program ini menggunakan dua buah siklus, dan 3 buah pahat. Siklus yang
digunakan adalah siklus pembubutan memanjang LCYC95 dan siklus
pembuatan alur LCYC93. Pahat yang digunakan adalah pahat rata kanan, pahat
finishing, dan pahat alur (lebar 3 mm). Nama kontur untuk pembubutan
memanjang adalah L16.SPF
Program utama LBBT5.MPF
G54
G90 T1 D1 G95 F0.5 G97 S1500 M3
G0 X50 Z2
_CNAME="L16"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=0.800
R112=0.600
LCYC95
G0 X60 Z20
T2 D1 G96 S120 LIMS=2000 G95 F0.8
G0 X27 Z2
G41
G1 X27 Z0
X35 CHF=2
Z-45
G2 X45 Z-50 CR=5
Kunci Jawaban Job Sheet
14
G1 X50 Z-50 CHF=1
G1 Z-65
G1 X54
G40
G0 X60 Z30
T3 G95 F0.2
G0 X39 Z-25
R100=35.000 R101=-25.000
R105=5.000 R106=0.300
R107=3.000 R108=1.000
R114=6.000 R115=4.500
R116=0.000 R117=1.000
R118=0.000 R119=5.000
LCYC93
G0 X80 Z20
M5 M2
Program kontur L16.SPF
G1 X35 Z0
Z-45
G2 X45 Z-50 CR=5
G1 X50
Z-65
M17
6. Jawaban Latihan CNCB No.6
Kunci Jawaban Job Sheet
15
Keterangan :
Program ini menggunakan tiga buah siklus, dan 4 buah pahat. Siklus yang
digunakan adalah siklus pembubutan memanjang LCYC95, siklus pembuatan
alur LCYC93, dan siklus pembuatan ulir LCYC97. Pahat yang digunakan adalah
pahat rata kanan, pahat finishing, pahat alur (lebar 3 mm), dan pahat ulir (sudut
ujung 60o). Nama kontur untuk pembubutan memanjang adalah L17.SPF
Program utama LBBT6.MPF
G54
G90 T1 D1 G97 S1500 G95 F0.3 M3
G0 X50 Z2
_CNAME="L17"
R105=1.000 R106=0.500
R108=1.000 R109=0.000
R110=0.500 R111=0.300
R112=0.200
LCYC95
G0 X60 Z40
T2 F.1
G0 X26 Z1
G40
G1 X26 Z0
X29.7 Z-2
Z-31
X30
Z-45
G2 X40 Z-50 CR=5
G1 X43
X45 Z-51
Z-61
X50
Z-68
X70 Z-68
G40
G0 X70 Z40
T3 S1200 F.1
G0 X34 Z-25
R100=30.000 R101=-25.000
R105=5.000 R106=0.300
R107=3.000 R108=1.000
R114=6.000 R115=4.500
R116=0.000 R117=1.000
R118=0.000 R119=5.000
LCYC93
G0 X70 Z20
Kunci Jawaban Job Sheet
16
T4 S700 F0.3
G0 X40 Z8
R100=29.700 R101=0.000
R102=30.000 R103=-27.000
R104=1.500 R105=1.000
R106=0.200 R109=6.000
R110=2.000 R111=0.950
R112=0.000 R113=8.000
R114=1.000
LCYC97
G0 X70 Z40
M5 M2
Program kontur L17.SPF
G1 X30 Z0
Z-45
G2 X40 Z-50 CR=5
G1 X45
Z-61
X50
Z-70
M17