modul 2

20
PRAKTIKUM ANALISIS SINYAL MODUL 2 Nama : MUSTOFA KAMAL Nim : 1007045013 PROGRAM STUDI FISIKA

Upload: mustofa-kamal

Post on 26-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Analisis sinyal dalam bentuk gelombang sinus

PRAKTIKUM ANALISIS SINYALMODUL 2

Nama : MUSTOFA KAMALNim : 1007045013

PROGRAM STUDI FISIKALABORATURIUM FISIKA KOMPUTASI DAN PEMODELANFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS MULAWARMAN20141. Scrib Program1.1 Srcib Program Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinyu SinusoidaFs=100;t=(1:100)/Fs;s1=sin(2*pi*t*5);plot(t,s1)title('Amp=2, f=5hz, Teta=0');xlabel('posisi t(Waktu)');ylabel('posisi T(Amplitudo)');

1.2. Pembangkitan Sinyal PersegiFs=100;t=(1:100)/Fs;s1=SQUARE(2*pi*t*20);plot(t,s1,'linewidth',2);axis([0 1 -1.2 1.2])title('Amp=1, f=20hz, Teta=0');

1.3 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen Konstan%File Name: Ozi_Gagah.m%Oleh: Ozi Gagah%Pembangkitan Unit Step SekuenL=input('Panjang Gelombang (>=40)=' )P=input('Panjang Sekuen =' )for n=1:Lif (n>=P) step(n)=1;elsestep(n)=0;endendx=1:L;stem(x,step)

1.4 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen Pulsa%File Name: Ozi_Gagah.m%Oleh: Ozi Gagah%Pembangkitan Sekuen Pulsa L=input('Panjang Gelombang (>=40)=' )P=input('Posisi Pulsa =' )for n=1:Lif (n==P) step(n)=1;else step(n)=0;endendx=1:L;stem(x,step)axis([0 L -.1 1.2])

1.5 Pembentukan Sinyal Sinus waktu DiskritFs=80;%frekuensi samplingt=(0:Fs-1)/Fs;%proses normalisasis1=sin(2*pi*t*2);stem(t,s1)axis([0 1 -1.2 1.2])title('Amp=1, f=2hz, Teta=0, Fs=80');

1.6. Pembangkitan Sinyal Dengan memanfaatkan file *.wavfigure(1);y1=wavread('dolphin.wav');Fs=length(y1);t=(1:length(y1))/Fs;wavplay(y1,Fs,'async') % Memainkan audio sinyal asliplot(t,y1)title('Sound Dolphin 1');

2. Hasil2.1 Srcib Program Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinyu SinusoidaNo 1No 2No 3

No 4

2.2. Pembangkitan Sinyal PersegiNo 1No 2

No 3

2.3 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen KonstanNo 1

2.4 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen PulsaNo 1

2.5 Pembentukan Sinyal Sinus waktu DiskritNo 1No 2

No 3

2.6. Pembangkitan Sinyal Dengan memanfaatkan file *.wav

3. Pembahasan3.1 Pembangkitan Sinyal Waktu Kontinyu SinusoidaNo 2 Dari grafik yang diperoleh bahwa semakin besar frekuensi yang diberikan, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang. Hal ini disebabkan karena frekuensi merupakan banyak gelombang yang melalui sebuah titik setiap detik. Dimana frekuensi gelombang berbanding terbalik dengan periode(waktu yang diperlukan) gelombang. No 3terlihat perbedaan titik maksimum (puncak) dan titik minimum (lembah). Dimana semakin tinggi nilai amplitudo gelombang yang diberikan seperti 4,5,hingga 20, semakin tinggi pula nilai titik maksimum dan semakin rendah nilai titik minimum.No 4Perubahan pada nilai fase awal () berpengaruh pada titik awal dan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk suatu gelombang. Misalnya fase awal tersebut dirubah menjadi menjadi 900 = , 450, 1200, 1800,dan 2250. 3.2. Pembangkitan Sinyal PersegiNo 1 dan No 2Grafik yang didapatkan sama halnya pada pembangkit sinyal sinus. Dimana semakin besar frekuensi yang diberikan,semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk membentuk satu gelombang. dalam hal ini kita menggunakan nilai frekuensi yang bervariasi seperti 10 Hz, 15 Hz dan 20 Hz.No 3Perubahan pada nilai fase awal () berpengaruh pada titik awal dan waktu yang dibutuhkan untuk membentuk suatu gelombang. Misalnya fase awal tersebut dirubah menjadi menjadi 900 = , 450, 1200, 1800,dan 2250.3.3 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen KonstanNo 2Perbedaan panjang gelombang dan panjang sekuen mengakibatkan perbedaan pada sinyal sekuen step terbangkit. Dapat dilihat pada sekuen step terbangkit berikut, dimana panjang sekuen merupakan delay dari panjang gelombang yang diinput. Misalkan dengan panjang gelombang yang diinputkan 50 dan panjang sekuennya 15, maka sekuen step yang terbangkit dimulai pada sekuen 15.3.4 Pembangkitan Sinyal Waktu Diskrit, Sekuen PulsaNo 2Perubahan pada nilai L(panjang gelombang) dan P(posisi pulsa), akan menghasilkan sekuen pulsa terbangkit menjadi berbeda-beda pula dan bervariasi sesuai sekuen pulsa yang diinputkan. Seperti yang telah ditunjukkan pada sekuen pulsa di atas missal panjang gelombang 60 dan sekuen pulsa 30 maka sekuen yang terbangkit hanya ada di nilai 30 dan yang lainnya bernilai nol dan konstan.3.5 Pembentukan Sinyal Sinus waktu DiskritNo 2Dari grafik yang dicuplikkan terlihat semakin besar nilai Fs(Frekuensi Sampling), maka semakin mepet gelombang diskrit yang terjadi, dimana gelombang tersebut semakin kuat.No 3Sebaliknya, dari grafik yang dicuplikkan terlihat semakin kecil nilai Fs(Frekuensi Sampling) yang diinputkan, maka semakin mepet gelombang diskrit yang terjadi, dimana gelombang tersebut semakin melemah3.6 Pembangkitan Sinyal Dengan memanfaatkan file *.wav.No 2Dari beberapa file *.wav yang sudah ditentukan di konverter ke grafik menghasilkan gelombang sinus yang bervariasi dan anjang gelombang yang berbeda pula sesuai berapa lama fale *.wav tersebut.4. AnalisaNo 2Dari percobaan yang dilakukan atau di analisa bahwa suara gelombang sinus yang dihasilkan konstan, serta jika nilai input Fs yang bervariasi maka suara dari gelombang tersebut akan bervariasi.