modul 2

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan algoritma yang tepat. Kesalahan dalam perancangan dan metode kerja akan berdampak buruk pada keseluruhan proses operasi dan sistem produksi. Perencanaan proses mempunyai dampak berkelanjutan pada sistem-sistem yang lain. Evaluasi perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan metode terbaik. Teknik sistematis dalam merancang dan perbaikan metode kerja disebut Methode Engineering. Tujuan dari pada Methode Engineering adalah melakukan perbaikan metode kerja pada setiap bagian untuk meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan yang cukup realistis pada era sekarang adalah meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, mampu beradaptasi dengan pasar dan mempunyai kemampuan berkembang untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimanakah perencanaan proses yang tepat pada produk etalase handphone yang akan dibuat. II-1

Upload: eka-efri-ulina-manihuruk

Post on 03-Jul-2015

516 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI I

TRANSCRIPT

Page 1: modul 2

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pada proses produksi, perancangan stasiun kerja dan metode kerja

tidak dapat dilakukan tanpa menggunakan algoritma yang tepat. Kesalahan

dalam perancangan dan metode kerja akan berdampak buruk pada

keseluruhan proses operasi dan sistem produksi. Perencanaan proses

mempunyai dampak berkelanjutan pada sistem-sistem yang lain. Evaluasi

perancangan harus dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan

metode terbaik. Teknik sistematis dalam merancang dan perbaikan metode

kerja disebut Methode Engineering. Tujuan dari pada Methode Engineering

adalah melakukan perbaikan metode kerja pada setiap bagian untuk

meningkatkan produktivitas kerja. Tujuan yang cukup realistis pada era

sekarang adalah meningkatkan fleksibilitas sistem kerja, mampu beradaptasi

dengan pasar dan mempunyai kemampuan berkembang untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimanakah perencanaan proses yang tepat pada produk etalase

handphone yang akan dibuat.

1.3 Tujuan Masalah

1. Perbaikan proses, prosedur dan tata cara pelaksanaan penyelesaian

kegiatan.

2. Perbaikan dan penghematan penggunaan material tenaga mesin/fasilitas

kerja serta tenaga kerja manusia

II-1

Page 2: modul 2

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian peta kerja

Peta kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan

kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi), dimana

melalui pete peta tersebut kita dapat melihat jalannya suatu proses produksi

mulai dari bahan baku hingga menjadi barang jadi (setengah jadi). Dalam

membuat dan menganalisa suatu peta kerja diharapkan dapat memperbaiki

kekurangan yang ada dalam suatu proses produksi, maka usaha yang

dilakukan adalah menghilangkan atau meminimalkan operasi-operasi dan

delay yang tidak perlu,menggabungkan operasi satu dengan operasi lainnya,

serta membuat suatu urutan poses kerja yang lebih baik.

Manfaat dari peta kerja dengan informasi didalamnya yang dapat

memperbaiki metode kerja adalah: jumlah benda kerja yang dibuat, waktu

operasi proses, bahan-bahan khusu yang harus disediakan, alat-alat khusus

yang harus disediakan dan lain-lain. Lewat kerja ini kita dapat melihat semua

langkah atau kerjadian suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik hingga

proses produksi yang terjadi. Hal itu menggambarkan semua langkah

dialaminya: transportasi, operasi mesin, pemeriksaan dan perakitan mesin,

sampai akhirnya menjadi produk jadi baik produk lengkap atau merupakan

bagian dari suatu produk.

2.2. Lambang-lambang peta kerja

Pada tahun 1947, American Siciety of Mechanical engineers (ASME)

membuat standar lambang-lambang peta kerja sebanyak 5 lambang. Lambang-

lambang yang digunakan adalah sebagai berikut:

II-2

Page 3: modul 2

Operasi

Kegiatan operasi terjadi apabila suatu obyek (material) akan mengalami

perubahan sifat (baik fisik maupun kimiawi) dalam suatu proses transformasi.

(Wignjosoebroto, 1992).

Pemeriksaan

Suatu kegiatan pemeriksaan terjadi apabila benda kerja atau peralatan

mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contoh

pekerjaannya memeriksa ukaran, memeriksa hasil solder, dan sebagainya

(Sutalaksana, 2006).

Transportasi

Suatu kegiatan transportasi terjadi apabila benda kerja, pekerja atau

perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian

dari suatu operasi. Contoh pekerjaannya memindahkan bahan, memindahkan

benda kerja dari satu mesin ke mesin lainnya, dan lain-lain (Sutalaksana,

2006).

Menunggu

Proses menunggu terjadi apabila material, benda kerja, operator atau

fasilitas kerja dalam kondisi berhenti dan tidak terjadi kegiatan apapun selain

menunggu. Kegiatan ini biasanya berlangsung temporer (sementara), dimana

objek terpaksa menunggu atau ditinggalkan sementara sampai suatu saat

dikerjakan kembali (Wignjosoebroto, 1992).

Operasi Gabungan

Kegiatan ini terjadi apabila antara aktifitas operasi dan pemeriksaan

dilakukan bersamaan atau dilakukan pada suatu tempat kerja (Sutalaksana,

2006).

II-3

Page 4: modul 2

Penyimpanan

Proses menyimpan terjadi apabila benda kerja disimpan untuk

jangka waktu yang cukup lama. Contoh pekerjaannya bahan baku

disimpan dalam gudang, barang jadi disimpan di gudang, dan

sebagainya (Sutalaksana, 2006).

2.3. Macam-macam peta kerja

Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi

dalam dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:

(Sutalaksana, 1979).

1. Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan

2. Peta-peta kerja kegiatan kerja setempat

Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila

kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas

yang diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan.

Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila

kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja biasanya hanya

melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta kerja

yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:

(Sutalaksana, 2006).

Peta-peta kerja kegiatan kerja keseluruhan dibagi menjadi

beberapa macam yaitu:

1. Peta proses operasi

2. Peta aliran proses

3. Peta proses kelompok kerja

4. Diagram aliran

Peta-peta kerja kegiatan setempat dibagi menjadi beberapa macam

yaitu:

1. Peta pekerja dan mesin

2. Peta tangan kiri dan tangan kanan

I-5

II-4

Page 5: modul 2

BAB III

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Pengumpulan Data

Data-data yang dibutuhkan adalah tabel bill of material.

Tabel II-1Tabel Material

Dari

data

table

material, badan struktur produk dapat dibentuk dalam table bill of

material. Struktur produk berbentuk seperti tertera dibawah ini.

Gambar 2

Bill Of Material

No Nama Komponen Jumlah Keterangan Bahan101

Kerangka Bawah 10 Buat Alumunium

102

Kerangka Atas 10 Buat Alumunium

103

Pembungkus 4 Buat Alumunium

104

Roda 4 Beli Besi

105

Kaca 5 Buat Kaca

Page 6: modul 2

Proses produksi etalase handphone dibagi menjadi beberapa

macam komponen etalase handphone. Dalam setiap proses komponen

memiliki waktu proses, jumlah scrab, dan alat dan bahan kompenen

tersebut. Rangkaian aliran proses dirangkum dalam peta proses operasi

seperti di bawah ini.

II-5

II-5

Page 7: modul 2

Gambar 3Peta Proses Operasi

II-6

Page 8: modul 2

Dalam peta proses produksi, terlihat ada data-data proses produksi etalase

handphone secara rinci. Pada peta proses produksi etalase handphone terlihat

bahwa komponen kerangka bawah merupakan komponen kerangka utama proses

produksi yang terlihat pada nomor 101 dimana jumlah komponen-komponen

pembentuk kerangka bawah yaitu sebanyak 10 kali untuk membuat 1 unit

kerangka bawah. Jika dalam waktu produksi untuk membuat 1 komponen

membutuhkan waktu 16 menit maka, total waktu yang dibutuhkan dalam

membuat 10 komponen untuk membentuk 1 unit kerangka bawah etalase

handphone adalah 160 menit. Sisa bahan (scrab) yang dihasilkan dari proses

pembuatan 1 unit kerangka bawah adalah 2%. Setelah membuat PPO maka

langkah selanjutnya adalah membuat peta aliran proses. Peta–peta aliran proses

komponen dari tahap-tahapan pembuatan etalase handphonen adalah sebagai

berikut:

TABEL II-2PETA ALIRAN PROSES KERANGKA BAWAH

II-7

Page 9: modul 2
Page 10: modul 2

TABEL II-3PETA ALIRAN PROSES KERANGKA ATAS

II-8

Page 11: modul 2
Page 12: modul 2

TABEL II-4PETA ALIRAN PROSES PEMBUNGKUS ETALASE HANDPHONE

II-9

Page 13: modul 2
Page 14: modul 2

TABEL II-5PETA ALIARN PROSES RODA

II-10

Page 15: modul 2

TABEL II-6PETA ALIRAN PROSES KACA

II-11

Page 16: modul 2
Page 17: modul 2

3.1.1. Diagram Alir Produk/ Peta Aliran Produk

Diagram alir merupaka sebuah bentuk aliran produk yang sesuai

dengan lay-out pabrik tempat proses produksi etalase handphone.

II-12

Page 18: modul 2

Gambar 4Peta Aliran Produk

3.2. Pengolahan Data

Pada tahan pengolahan data dilakukan dengan cara membuat kembali bill of

material (BOM) dari pengembangan produk etalase handphone yang telah

dilakukan. Bill of material dari [engembangan produk etalase handphone

digunakan untuk usia 17-45 tahun yang dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5Bill of Material Pengembangan Produk

Bill of material dapat memeberikan informasi mengenai komponen-

komponen dalam mebuat etalase handphone. Pada proses pengerjaan

komponen-komponen dai etalase handphone dirangkum pada peta proses

operasi (PPO). Peta proses operasi berfungsi untuk memberikan informasi

tahap-tahap pembuatan etalase handphone dari material, menjadi kompone

dan perakitannya. Peta Proses Operasi dari pengembangan produk etalase

handphone dapat dilihat pada gambar 6.

II-13

Page 19: modul 2

Gambar 6PPO Pengembangan Produk Etalase Hndphone

II-14

Page 20: modul 2

Setelah membuat PPO dari pengembangan produk etalase ahndphone maka

langkah selanjutnya adalah membuat diagram alir produk. Gambar diagram alir

produk etalase handphone dapat dilihat pada gambar 7.

Page 21: modul 2

Gambar 7Peta Aliran Produk Pengembangan Produk Etalase Handphone

Pengolahan data selanjutnya adalah membuat peta aliran proses. Peta

aliran Proses dibuat per item komponen etalase handphone. Pada peta aliran

proses ini terdapat pengembangan produk yang sama dengan peta

pembuatani etalase handphone yang telah ada. Perbedaan antara peta

pembuatan yanbg telah ada dengan peta aliran proses etalase hand[hone

adalah pada pembuatan etalase handphone. Peta aliran proses dapat dilihat

pada tabel-tabel yang ada dibawah ini.

II-15

Page 22: modul 2

TABEL II-7PETA ALIRAN PROSES PENEGMBANGAN PRODUK KERANGKA BAWAH

II-16

Page 23: modul 2

TABEL II-8PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI KERANGKA ATAS

II-17

Page 24: modul 2

ABEL II-9PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI PEMBUNGKUS

II-18

Page 25: modul 2
Page 26: modul 2

TABEL II-10PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI RODA

II-19

Page 27: modul 2

TABEL II-11PETA ALIRAN PROSES PENGEMBANGAN DARI KACA

II-20

Page 28: modul 2
Page 29: modul 2

BAB IV

ANALISIS

Peta kerja adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan

kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi), dimana

melalui pete peta tersebut kita dapat melihat jalannya suatu proses produksi mulai

dari bahan baku hingga menjadi barang jadi.

Proses Produksi adalah kegiatan-kegiatan dalam proses perubahan material

menjadi sebuah produk. Proses perubahan ini dikenal sebagai proses transformasi.

Dalam proses transformasi membutuhkan material, energi, mesin uang dan

sumber daya input. Out dari proses produksi adalah scrab berupa kaca dan scrab

plat alumunium.

Proses produksi etalase handphone terangkum daalm peta proses produksi.

Peta proses operasi dibuat berdasarkan bAagian komponen-komponen etalase

handphone. Bagian komponen-komponen etalase handphone dibuat dalam

struktur produk (bill of material). Bagian komponen-komponen dari etalase

hannndphone adalah kerangka bawah, kerangka atas, pembungkus, roda dan kaca.

Peralatan yang digunakan untuk membuat etalase handphone itu adalah mesin

potong plat, mesin potong besi, meja ukur, paku kerling dan mesin semprot cat.

Peta proses operasi pada pengembangan produk etalase handphone terdiri

dari lima komponen. Pada PPO produk etalase handphone umumnya sama dengan

PPO etalase lemari besi. Hal itu karena material yang digunakan untuk membuat

etalase lemari besi dengan etalase handphone sama adalah plat alumunium, roda

dan kaca.

Pengembangan proses produksi produk etalase handphone juga terjadi pada

diagram alir dimana untuk membuat komponen pembentuk kerangaka bawah dan

kerangka atas memeliki dua tahap pengerjaan pada masing-masing komponen

pembentuk kerangka yaitu: pada pembentuk komponen kerangka bawah dua tahap

perngerjaan yang dilakukan adalah membuat komponen rangka bawah bagian

kiri,kanan,depan dan belakang bawah sedangkan Komponen pembentuk kerangka

Page 30: modul 2

atas dibagi menjadi 4 tahap yaitu komponen rangka atas bagian kiri, kanan, depan

dan belakang.

II-21

Page 31: modul 2

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka ditarik kesimpulan bahwa:

1. BOM (Bill Of Material) dari produk etalase handphine adalah kerangka

bawah, kerangka atas, pembungkus, roda dan kaca.

2. Peta- peta operasi yang dibutuhakan untuk membuat satu unit komponen-

komponen pembentuk etalase berbeda-beda tergantung lamanya

pengerjaan dan material apa yang digunakan. Contoh untuk membuat

komponen pembentuk kerangka bawah dibutuhksn waktu 47 menit, scrab

yang dihasilkan (2%) dan mesin yang digunakan untuk membentuk

komponen tersebut adalah mesin pemotong plat alumunium dan untuk

perakitannya menggunakan alat paku kerling.

3. Peta aliran produk etalase handphone melalui beberapa tahap yaitu tahan

pengambilan material pada meja kerja, pengukuran, pemotongan,

perakitan, pengeboran, perakitan, pengecatan pengeringan dan

penyimpanan produk yang sudah jadi untuk dijual.

4. Diagram alir produk menginformasikan proses produk dan transformasi

produk seperti keadaan di pabrik tempat pembuatan etalase handphone

tersebut. Diagram alir disusun sesuai dengan lama waktu proses

pengerjaan material sehingga proses produksi produk etalase tersebut

menjadi lebih efektif.

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang diberikan

sebelum membuat BOM (Bill of Material) sebaiknya praktikan mensurvei

dulu ke tempat pembuatan produk etalase handphone agar mengetahui

komponen-komponen pembentuk kerangka etalase, material yang digunakan

dan dapat menetukan dimensi bahan yang baik digunakan untuk membuat

etalase handphone sesuai dengan keinginan konsumen.

II-22

Page 32: modul 2

II-22