modul 1. peng.org.unit5
TRANSCRIPT
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
11111PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
SASARAN Setelah selesai mempelajari unit tentang DEPARTEMENTALISASI ini dengan
baik, Anda diharapkan dapat :
• memahami pengaruh ketidak-pastian lingkungan terhadap pola
organisasi
• mampu menyusun pola organisasi yang memperhatikan ketidak-pastian
lingkungan
• mampu menyusun departemen yang sesuai dengan situasi dan kondisi
• mampu membedakan pola organisasi yang mekanistis dengan yang
organis
• mampu menentukan lebar atau sempitnya rentang kendali
I. PENGANTAR Sebagaiman Anda ketahui, menurut teori moderen, organisasi sangat
dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya, seperti keadaan ekonomi, sosial
dan politik, kemajuan teknologi, tersedianya sumber daya, keadaan pasar
pada waktu tertentu dan sebagainya.
Jadi dalam menyusun pola organisasi, Anda harus memperhatikan faktor-
faktor lingkungan tersebut . dan karena lingkungan itu selalu berubah-
ubah, pola organisasi harus dapat menyesuaikan dengan perubahan
lingkungan yang tidak pasti itu. Tentu saja organisasi yang memperhatikan
perubahan dan ketidak-pastian lingkungan, tidak tetap polanya.
Lingkungan yang berbeda menghendaki pola organisasi yang berbeda pula.
Pola yang mengikuti perubahan lingkungan ini dinamakan pola organisasi
yang tergantung pada lingkungan atau pola yang tidak tetap.
Bagiamanakah kita menyusun pola yang tergantung pada lingkungan?
Sebelum Anda menyusun pola organisai, Anda perlu meneliti
dan memriksa ketidak-pastian lingkungan, dan kemudian anda
sesuaikan pola organisasi anda dengan ketidak-pestian tersebut
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
2 Departementalisasi
Ini tidak berarti bahwa organisasi yang disusun menurut ancangan pola
yang tergantung kepada lingkungan, harus sama sekali berbeda pola yang
satu dengan yang lain.
Biasanya manajer yang memilih ancangan ini, akan mulai dengan
mengumpulkan beberapa pola dasar organisai, memilih pola yang paling
efektif atau membuat gabungan yang khas dari pola-pola tersebut.
II. POLA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN
Untuk menyusun pola organisasi yang tergantung pada lingkungan mula-
mula Anda harus menjawab dua pertanyaan pokok berikut ini :
1. Seberpakah tingkat ketidak-pastian lingkungan itu?
Apakah sangat tidak pasti dan sukar diramalkan, ataukah sedang-
sedang saja, ataukah malah hanya kecil, sehingga mudah sekali bagi
anda meramalkannya?
2. Jenis organisasi manakah yang paling baik untuk menghadapi ketidak-
pastian tersebut?
Menyusun organisasi tanpa memperhatikan lingkungan sekitarnya, tidak akan
berhasil baik, bahkan mungkin sekali akan menemui kegagalan dalam
mencapai tujuan.
Tetapi bagaimanakah caranya kita menyusun pola organisasi dengan
memperhatikan lingkungan yang selalu berubah-ubah dan yang penuh
dengan ketidak-pastian itu?
Pertanyaan yang sulit ini dapat anda jawab dengan meneliti sampai
seberapakah besarnya ketidak-pastian tersebut.
Untuk itu Anda perlu mengelompokkan jenis-jenis ketidak-pastian, dan
kemudian masing-masing anda nilai.
• Ketidak-pastian Lingkungan
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
33333PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
Ketidak-pastian dapat anda bagi dalam empat kelompok yakni ketidak-
pastian mengenai
1. dampak ekonomi, sosial dan politik, terhadap organisasi;
2. seringnya timbul kemajuan teknologis;
3. suplai sumber daya;
4. kemantapan permintaan akan produk organisasi.
DAFTAR 1
TINGKAT KETIDAK-PASTIAN LINGKUNGAN ORGANISASIe-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
4 Departementalisasi
Empat kelompok ketidak-pastian ini, msing-masing dapat anda beri nilai
rendah, sedang, atau tinggi.
Peringkat ketidak-pastian yang ‘rendah’ berarti bahwa perusahaan itu dapat
diketahui sebelumnya dengan pasti; peringkat ketidak pastian yang ‘sedang’
berarti perubahan dapat diramalkan dengan agak pasti; sedangkan peringkat
ketidak-pastian yang ‘tinggi’ berarti perubahan sangat tidak menentu, dan
tidak dapat diketahui sebelumnya.
Pola organisasi akan berbeda-beda, tergantung pada peringkat ketidak-
pastian. Perhatikanlah Daftar 2 berikut ini :
DAFTAR 2
POLA ORGANISASI MENURUT PERINGKAT
KETIDAK-PASTIAN
Pringkat Sifat
Ketidak-pastian Pola Organisasi
1. Rendah • stabil atau mantap
(dapat diramalkan • dapat diperhitungkan
dengan pasti) • keras atau kaku
2. Sedang • agak stabil
(dapat diramalkan • tidak terlalu sering berubah
dengan agak pasti) ubah
3. Tinggi • luwes atau fleksibel
(sangat tidak pasti; • lancar
tidak dapat diramalkan • mudah menyesuaikan diri
Perlu kami ulangi bahwa untuk menyusun pola organisasi yang
tergantung pada lingkungan, mula-mula anda harus menjawab dua
pertanyaan pokok :
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
55555PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
1. Seberapah tinggikah tingkat ketidak-pastian itu?
2. Jenis organisasi manakah yang paling cocok untuk menghadapi ketidak-
pastian lingkungan?
Pertanyaan pertama telah kita jawab. Sekarang marilah kita memeriksa
pertanyaan kedua.
Pola organisasi yang dapat Anda kelompokkan dalam dua jenis :
1. organisasi yang mekanistis dan
2. organisasi yang organis
Dua contoh berikut ini dapat lebih menjelaskan :
A. Misalkan anda bekerja dalam ruangan yang cukup luas, bersama dengan
beberapa puluh karyawan yang tugasnya berbeda-beda. Tugas anda
adalah memasang komponen nomor x pada televisi. Televisi ini dirakit
lewat ban berjalan.
Pada tempat-tempat tertentu televisi berhenti beberapa menit untuk
dikerjakan, dan berjalan lagi sepanjang ban berjalan secara automatis.
Pada waktu tertentu tertentu Anda mendapat giliran merakit komputer
x. Setelah selesai, televisi melanjutkan perjalanannya ke tempat lain
untuk dikerjakan oleh teman Anda, dan sementara itu datanglah televisi
baru di depan anda.
Selesai dipasang komponen nomor x, televisi berjalan lagi, dan datang
lagi televisi baru untuk Anda kerjakan, demikian seterusnya.
Itulah pekerjaan anda sehari-hari. Pekerjaan rutin tersebut tidak banyak
memerlukan pikiran. Yang diperlukan adalah keterampilan belaka.
Tentu saja, lama-kelamaan anda merasa jemu dan bosan.
• Pola Organisasi
Pola Mekanistis
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
6 Departementalisasi
B. Misalkan saja, anda memiliki sebuah perusahaan konfeksi yang sudah
cukup besar. Perusahaan anda bekerja tidak untuk mencari laba. Sebab
Anda menetapkan harga dari hasil produksi itu cukup rendah supaya
terjangkau oleh masyarakat luas. Asal impas saja.
Karyawan Anda ada yang laki-laki dan ada pula yang perempuan.
Mereka melakukan pekerjaan menyeluruh; setiap orang mengerjakan
segala-galanya mulai dari awal sampai akhir. Walaupun kelihatannya
agak kacau, dalam kenyataannya semua berjalan lancar. Masing-masing
bertanggungjawab penuh.
Perusahaan selalu mencoba bekerja secara efisien dengan
memperhatikan sepenuhnya segi manusiawi dari para karyawan. Pola,
jahitan, dan pemasangan kancing setiap hari diuji mutunya supaya
memenuhi selera pelanggan. Tetapi caranya tidak dengan membuat
karyawan menjadi mesin. Semua karyawan senang dan bekerja penuh
semangat.
Contoh yang pertama menggambarkan pola organisasi yang mekanistis
dan contoh yang kedua menggambarkan pola organisasi yang organis.
Tetapi Anda harus hati-hati menafsirkan contoh tersebut. Karyawan tidak
harus merasa bahagia dalam organisasi yang mekanistis, dan merasa bahagia
dalam organisasi yang organis. Dan lagi, perbedaan antara kedua pola tersebut
tidak terletak dalam tujuan organisasi mencari laba atau tidak mencari laba.
Perusahaan yang bertujuan mencari laba dan yang tidak mencari laba,
kedua-keduanya dapat saja mempunyai pola yang organis.
Perbedaan antara mekanistis dan organis terletak dalam ciri-ciri utamanya :
• penentuan tugas
• keluwesan tugas
• pengendalian
• komunikasi
• pengetahuan yang diperlukan
Pola Organis
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
77777PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
DAFTAR 3
PERBEDAAN ANTARA POLA MEKANISTIS
DAN POLA ORGANIS
Organisasi yang Organisasi yang
Mekanistis Organis
1. Tugas individu ditentukan secara 1. Tugas individu ditentukan secara
sempit dan tegas luas dan umum luas dan umum
2. Tugas individu tidak fleksibel, 2. Tugas individu sangat fleksibel.
sukar dirubah
3. Mengutamakan pengendalian 3. Mengutamakan pengendalian
hirarkis. diri sendiri.
4. Mengutamakan arah komunikasi 4. Mengutamakan arah komunikasi
vertikal dari atas ke bawah lateral (ke samping, antara
teman sejawat).
Instruksi dan keputusan dari Atasan memberi informasi dan
atasan. nasihat
5. Diperlukan pengetahuan yang 5. Diperlukan pengetahuan yang
sempit, teknis dan khusus. luas dan profesional.
Dengan menemukan jawaban atas dua pertanyaan pokok mengenai :
1. tingkat ketidak-pastian lingkungan dan
2. berbedaan antara pola organisasi yang
• mekanistis dan
• organis
Anda dapat mengambil kesimpulan bahwa
1. dalam lingkungan dengan tingkat ketidak-pastian yang relatif rendah,
artinya dalam lingkungan yang relatif stabil dan pasti, pola organisasi
yang cocok adalah pola yang mekanistis;
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
8 Departementalisasi
2. dalam lingkungan dengan tingkat ketidak-pastian yang relatif tinggi,
artinya dalam lingkungan yang sangat tidak pasti dan tidak stabil, maka
pola organisasi yang cocok adalah pola yang organis.
Sekarang langkah berikutnya adalah mengumpulkan beberapa alternatif atau
pilihan pola organisasi yang dapat digabungkan dan dicocokkan dengan
situasi tertentu. Pilihan pola ini dapat anda ambil dari bentuk-bentuk
departementalisasi.
III. DEPARTEMENTALISASI
Sebagaimana Anda ketahui, diferensiasi horisontal menyangkut pembagian
pekerjaan. Apabila pekerjaan dipecah-pecah, tugas yang rumit menjadi
beberapa tugas spesial yang lebih sederhana. Tetapi spesialisasi ini
memerlukan koordinasi. Salah satu bentuk koordinasi yang paling terkenal
adalah depertementalisasi.
Departementalisasi mengelompokkan pekerjaan yang memiliki proses yang
serupa. Misalnya semua pekerjaan yang menyangkut pencarian tenaga
kerja, pengangkatan, pelatihan, penggajian dan promosi dikelompokkan
ke dalam departemen personalia.
Ada beberapa jenis departemen yang terkenal :
• fungsional
• produk/jasa
• geografis
• pelanggan
• proses/teknologi
Setiap organisasi dapat dipecah-pecah menjadi beberapa fungsi yang
melaksanakan tugas organisasi. Fungsi-fungsi ini terdiri dari pekerjaan yang
saling berkaitan yang harus dilaksanakan demi keberhasilan organisasi.
• Departemen Fungsional
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
99999PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
Misalnya dalam sebuah perusahaan bisnis yang tujuannya mencari laba,
terdapat fungsi :
• produksi
• keuangan
• pemasaran
• personalia
Dalam organisasi yang tujuannya tidak mencari laba (non-profit organization),
misalnya rumah sakit, departemen fungsional mungkin berupa fungsi :
• administrasi
• perawatan
• rumah tangga
• pelayanan makan
• laboratorium dan sinar -X
• pendaftaran dan pencatatan
• akunting dan penagihan
Pembagian departemental berdasarkan fungsi mempunyai beberapa
keuntungan, antaralain :
• metode ini mudah dan logis, dan biasanya efektif dalam praktek
• metode ini mengikuti prinsip pembagian pekerjaan atau spesialisai,
dan mengikuti prinsip penghematan.
Tetapi disamping keuntungan di atas, ada juga beberapa kerugiannya,
antara lain :
• mungkin fungsi tidak seberapa penting dibandingkan dengan wilayah
yang dicakup oleh perusahaan. Mungkin wilayah itu sangat luas,
sehingga bentuk departementalisasi yang lain (geografis) lebih sesuai.
• Spesialisasi fungsional dapat menimbulkan pandangan yang sempit,
artinya menyebabkan pejabat fungsional tidak mau melihat perusahaan
secara keseluruhan.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
10 Departementalisasi
Departementalisasi fungsional seringkali ditemukan dalam perusahaan besar,
yang organisasinya agak bersifat mekanistis. Walaupun departementalisasi
fungsional merupakan cara pengelompokkan pekerjaan secara sangat
rasional, ia sering mendapat kecaman bahwa departementalisasi fungsional
itu membagi-bagi organisasi secara tidak wajar, dan dengan cara yang
dibuat-buat. Departementalisasi fungsional cenderung memperbanyak
spesialisasi daripada meningkatkan koordinasi.
Maka muncullah bentuk departementalisasi yang lain, yang lebih bersifat
organis. Bentuk ini dinamakan departementalisasi produk.
Dalam departementalisasi produk, dibentuklah satu unit/ departemen bagi
tiap-tiap produk. Manajemen puncak dapat melimpahkan wewenang yang
luas kepada divisi yang memproduksi dan menjual sesuatu produk (yang bisa
berbentuk barang atau jasa).
Walaupun departementalisasi produk terutama digunakan oleh perusahaan
besar, departementalisasi produk dapat juga efektif bagi perusahaan yang
lebih kecil.
GAMBAR 1
DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
• Departemen Produk
Direktur
DepartemenProduksi
DepartemenKeuangan
DepartemenPemasaran
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
1111111111PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
GAMBAR 2
DEPARTEMENTALISASI PRODUK
GAMBAR 3
GABUNGAN DEPARTEMENTALISASI FUNGSIONAL
DAN PRODUK
Departementalisasi produk mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
• Membantu terciptanya spesialisasi tenaga dan mesin.
• Koordinasi dapat meningkat
• Pelanggan dapat diberi pelayanan yang lebih baik.
• Manajemen diberi tanggungjawab yang lebih luas. Misalnya dapat
diberi tanggungjawab mencari laba (pusat laba, profit center)
Direktur
ManajerProduk A
ManajerProduk B
ManajerProduk C
Direktur
ManajerProduk A
ManajerProduk B
ManajerProduk C
Produk A
Produk B
Produk B
Produk A
Produk A
Produk Be-m
anajemen.com
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
12 Departementalisasi
Apabila perusahaan berkembang dan meluas ke beberapa wilayah mungkin
lebih menguntungkan untuk membagi beberapa kegiatan di antara
beberapa cabang yang letaknya jauh dari pusat kegiatan.
Manajer dapat ditugaskan untuk mengurusi wilayah tertentu dan diberi
tanggungjawab mengenai segala segi kegiatan unit. Dengan demikian
faktor wilayah dapat diperhatikan dalam pengambiln keputusan.
Pabrik dan peralatan dapat ditempatkan di lokasi yang dapat mengurangi
biaya transpor. Pabrik-pabrik yang menghasilkan produk yang besar
jumlahnya dan banyak macamnya, sering menggunakan departementalisasi
geografis, dengan memiliki pabrik tersendiri untuk melayani tiap-tiap
wilayah geografis.
Departementalisasi geografis mempunyai beberapa keuntungan, antara
lain :
• Biaya operasi rendah.
• Pengetahuan tentang keadaan wilayah dapat membantu
pengambilan keputusan yang cocok.
• Memberikan tempat pelatihan yang baik bagi para manajer.
Namun demikian, ada juga kerugiannya, yakni :
• Departementalisasi geografis dapat menyebabkan kehilangan
pengendalian dan koordinasi dari kantor pusat.
GAMBAR 4
DEPARTEMENTALISASI GEOGRAFIS
Direktur
Manajer Manajer Manajer
Wilayah X Wilayah Y Wilayah Z
• Departemen Geografis
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
1313131313PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
GAMBAR 5
DEPARTEMENTALISASI PELANGGAN
Direktur
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
A B C
GAMBAR 6
DEPARTEMENTALISASI PROSES ATAU MESIN
Direktur
Manajer Manajer Manajer
Pemintalan Pertenunan Pencelupan
Organisasi yang menggunakan sistem departementalisasi pelanggan
membagi-bagi organisasi ke dalam unit-unit yang masing-masing melayani
pelanggan yang berbeda-beda.
Pelanggan yang berbeda-beda ini memerlukan metode pelayanan yang
berbeda-beda pula. Seringkali perbedaan metode pelayanan ini sangat
dominan bagi keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini departementalisasi
pelanggan dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan.
Anda perlu ingat akan pepatah :
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
14 Departementalisasi
• Pelanggan adalah Raja
• Tanpa pelanggan, bisnis akan mati.
Jadi kepuasan pelanggan perlu sekali diperhatikan. Caranya adalah dengan
departementalisasi pelanggan. Departementalisasi pelanggan dapat
ditemukan dalam departemen penjualan atau bisnis perdagangan yang
mempunyai berbagai macam pelanggan, misalnya :
• pelanggan pedagang kecil/pengecer
• pelanggan pedagang besar
• pelanggan industri
• pelanggan pemerintah
Macam-macam pelanggan yang berbeda-beda ini memerlukan pelayanan
yang berbeda-beda. Keuntungan utama dari departementalisasi pelanggan
adalah pengelompokkan pelanggan yang mempunyai kebutuhan sama.
Hal ini meningkatkan spesialisasi yang disertai dengan keuntungan-
keuntungannya.
Kerugiannya terletak dalam kesulitan mengadakan koordinasi.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
1515151515PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
Departementalisasi proses atau teknologi bertujuan mengadakan
penghematan, dengan cara mengelompokkan kegiatan di sekitar proses atau
jenis teknologi tertentu. Hal ini disebabkan karena teknologi itu tidak dapat
dibuat yang kecil tetapi ekonomis.
Departementalisasi proses atau teknologi mempunyai beberapa
keuntungan :
• jenis mesin dan tenaga yang serupa dikumpulkan jadi satu;
• departemen dipisah-pisahkan atas dasar pertimbangan teknis yang jelas
sekali perbedaannya.
Sampai sekarang Anda telah mengumpulkan lima alternatif atau pilihan
pola organisasi, yakni :
1 departementalisasi fungsional
2 departementalisasi produk/jasa
3 departementalisasi geografis
4 departementalisasi pelanggan
5 departementalisasi proses/teknologi
Tentu saja, Anda tidak terikat untuk hanya menggunakan satu macam
departementalisasi saja. Anda bebas menggunakan dan menggabungkan
semua deparetementalisasi yang ada untuk menyesuaikan bagian organisasi
dengan keadaan yang berbeda-beda.
Selain lima departementalisasi di atas, masih ada alternatif atau pilihan lain
dari pola organisasi, yakni yang berhubungan dengan jumlah bawhan
langsung yang dapat diurusi oleh seorang atasan secara efektif. Pola
organisasi ini dinamakan rentang kendali atau span of control.
• Bila rentang kendali itu sempit, jumlah bawahan langsung yang
melapor kepada manajer tersebut, sedikit.
• Bila rentang kendali itu lebar, jumlah bawahan langsung yang melapor
kepada manajer tersebut, banyak.
• Departementalisasi Proses
atau Teknologi
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
16 Departementalisasi
GAMBAR 7
RENTANG KENDALI SEMPIT
GAMBAR 8
RENTANG KENDALI LEBAR
Spesialisasi dan koordinasi mempunyai peranan penting dalam rentang
kendali.
• Dalam rentang kendali yang sempit, bawahan langsung harus
menjalankan beberapa macam tugas, sehingga spesialisasi kurang
intensif.
Dengan perkataan lain, spesialisasi rendah. Tetapi sebaiknya, atasan
mudah mengadkan koordinasi, karena jumlah bawahannya sedikit.
Dikatakan bahwa dalam rentang kendali yang sempit terdapat koordinasi
yang tinggi.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
1717171717PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
• Hal yang sebaiknya berlaku bagi rentang kendali yang lebar. Yakni, dalam
rentang kendali yang lebar terdapat spesialisasi tinggi dan koordinasi
rendah.
Jika bawahan langsung seorang manajer itu banyak jumlahnya, ada banyak
pekerjaan yang berbeda-beda yang dilaksanakan dalam departemennya.
Hal ini menyukarkan manajer untuk mengawasi secara efektif setiap pekerjaan
bawahan dari dekat. Maka bertalian dengan ini timbul persoalan :
Apakah ada rentang kendali yang ideal?
Apakah ada jumlah yamh ideal mengenai banyaknya bawahan langsung?
Ada dua pendapat mengenai masalah ini :
1. Para perintis manajemen secara tegas menunjukkan jumlah tertentu
dari rentang kendali ini. Mereka mengatakan : “Tidak ada atasan yang
mampu mengawasi secara langsung bawahan lebih banyak dari lima
orang atau paling banyak enam orang.”
Namun menurut pengalaman, organisasi dapat juga berhasil baik
dengan rentang kendali jauh lebih banyak dari enam orang. Maka
kenyataan ini menimbulkan pendapat lain.
2. Para ahli manajemen akhir-akhir ini tidak menyatakan jumlah yang
tetap, tetapi mereka mengemukakan bahwa rentang kendali yang
tepat tergantung kepada beberpa faktor situasional, antara lain :
• sifat pekerjaan
• teknologi
• kepemimpinan
• kesatu-paduan kelompok
Pada umumnya para ahli manajemen sekarang ini berpendapat bahwa
lebar rentang kendali itu tergantung pada situasi.
• Masalah Rentang Kendali
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
18 Departementalisasi
• Rentang kendali yang lebar memudahkan terciptanya organisasi yang
organis, yang memberi kebebasan bertindak yang agak luas kepada
bawahan, karena sukarnya pengawasan. Walaupun demikian rentang
kendali yang lebar harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu :
• bawahan harus memahami bener-benar tentang pekerjaan
mereka;
• bawahan harus mampu mengambil keputusan sendiri;
• tugas dan teknologi memungkinkan rentang kendali yang
lebar.
Dalam rentang kendali yang lebar, atasan sukar mengadakan koordinasi.
Berkurangnya koordinasi ini harus diimbangi oleh :
• kemampuan bawahan mengendalikan diri sendiri; dan
• keterikatan bawahan untuk mencapai sasaran perusahaan.
• Kadang-kadang diperlukan juga rentang kendali yang sempit, yakni
jika bawahan tidak mampu mengandalikan diri sendiri dan tidak
mempunyai keterikatan mencapai sasaran perusahaan.
Dalam hal ini koordinasi harus dilaksanakan lewat pengendalian hirarkis,
yakni lewat rentang kendali yang sempit.
Rentang kendali yang sempit diperlukan juga jika manajemen seringkali
perlu berkomunikasi secara luas dengan setiap bawahannya.
• Rentang Kendali Lebar
• Rentang Kendali Sempit
V. LATIHAN A. BENAR - SALAH
Berikut ini ada beberapa pernyataan; di antaranya ada yang benar (B) dan
ada yang salah (S). Jika pernyataan itu benar, Tulislah huruf B yang ada di
depannya, dan jika salah, Tulislah huruf S.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
1919191919PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
1. Dalam menyusun pola organisasi, para perintis manajemen kurang
memperhatikan lingkungan di sekitar organisai itu.
2. Lingkungan di sekitar organisasi itu selalu berubah sehingga organisasi
menghadapi banyak ketidak-pastian.
3. Ketidak-pastian dapat berhubungan dengan keadaan sosial, ekonomi,
dan politik.
4. Kemajuan teknologi mudah diramalkan dan karena itu tidak perlu
diperhatikan dalam menyusun pola organisasi.
5. Keadaan pasar pun dapat diketahui dengan pasti, dan dapat dihadapi
dengan perencanaan yang baik, sehingga kita tidak perlu
memperhatikannya pada waktu menyusun pola organisasi.
6. Tingkat ketidak-pastian lingkungan sukar ditentukan, karena tidak ada
cara menentukannya.
7. Tingkat ketidak-pastian yang tinggi berarti bahwa perubahan sangat
tidak menentu dan sukar diramalkan.
8. Jika tingkat ketidak-pastian itu tinggi, pola organisasi yang paling cocok
adalah pola yang stabil, mantap, kaku, dan sukar dirubah.
9. Perusahaan yang sering menghadapi persaingan baru, yang pasarnya
selalu berubah-ubah, dan sering menemukan teknologi baru, sebaiknya
menggunakan pola organisasi yang mekanistis.
10. Pola organisasi yang organis bersifat luwes atau fleksibel, dan mudah
mengadakan perubahan penyesuaian.
11. Kantor urusan pajak menggunakan pola organisasi yang mekanistis,
karena tidak mengalami banyak perubahan dan ketidak-pastian
lingkungan.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
20 Departementalisasi
12. KUD sebaiknya menggunakan pola organisasi yang organis, karena
tingkat ketidak-pastian ekonomis sangat tinggi
13. Di antara berbagai macam departementalisasi yang paling baik adalah
departementalisasi fungsional.
14. Departementalisasi produk lebih bersifat mekanis jika dibandingkan
dengan departementalisasi fungsional.
15. Pada umumnya rentang kendali yang sempit efisien, karena atasan
dapat melakukan pengawasan yang intensif.
16. Rentang kendali yang lebar memudahkan tercapainya organisasi yang
organis, karena atasan cenderung memberi kebebasan bertindak yang
luas kepada bawahan.
17. Rentang kendali yang lebar adalah rentang kendali yang ideal dan
selalu berhasil baik.
18. Dalam rentang kendali yang sempit atasan mudah mengadakan
koordinasi, karena jumlah bawahan sedikit.
19. Dalam rentang kendali yang sempit , tingkat spesialisasi sangat tinggi.
20. Rentang kendali yang sempit kadang-kadang diperlukan juga, jika
manajemen sering memerlukan komunikasi yang luas dengan setiap
bawahannya.
B. MENYEMPURNAKAN KALIMAT
Sempurnakanlah kalimat-kalimat berikut ini dengan melengkapi kata-kata
yang ketingglan, dan tuliskan jawaban Anda!
Ketidak-pastian lingkungan dapat ditimbulkan oleh beraneka macam sebab,
antara lain ............................................(1) .......................................... (2)
..................................................... (3).................................................. (4)
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
2121212121PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
Jika tingkat ketidak-pastian rendah, pola organisasi sebaiknya bersifat
................................................................................................ (5)
dan......................................................................................... (6)
Jika tingkat ketidak-pastian sedang, sebaiknya organisasi bersifat
............................................ (7)
dan ..................................... (8)
Dan jika tingkat ketidak-pastian itu tinggi, sebaiknya organisasi bersifat
................................ (9) ....................................... (10)
dan ...................................... (11)
Pola organisasi yang luwes, lancar dan mudah menyesuaikan diri, dinamakan
organisasi yang ............................................. (12)
Pola organisasi yang kaku, keras mantap dan birokrasi dinamakan organisasi
yang ........................................ (13)
Dalam organisasi yang mekanis, tugas para karyawan ditentukan secara
............................... (14)
dan ..................................... (15) sehingga karyawan tidak mempunyai
kebebasan untuk menyimpang sedikitpun.
Dalam organisasi yang organis tugas para karyawan ditentukan secara
.............................. (16)
dan .................................... (17)
sehingga mereka mempunyai kebebasan yang agak luas.
Dalam organisasi yang mekanistis, diutamakan pengendalian
.................................. (18)
artinya pengendalian dari ................................ (19)
sedang dalam organisasi yang organis diutamakan
pengendalian.................................. (20)
Dalam lingkungan dengan tingkat ketidak-pastian yang relatif rendah, pola
organisasi yang cocok adalah pola yang
.................................... (21)
Dalam lingkungan yang sangat tidak pasti dan tidak stabil, pola organisasi
yang cocok adalah pola yang .............................. (22)
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
22 Departementalisasi
Kita mengenal beberapa macam departementalisasi. Di antaranya ada yang
bersifat mekanistis, yakni departementalisasi
........................................ (23) dan ada yang bersifat organis, yakni
departementalisasi ..................................... (24).
Apabila perusahaan berkembang dan meluas ke beberapa daerah, kita dapat
menggunakan departementalisasi ........................(25)
Departementalisasi geografis pada umumnya lebih bersifat
................................... (26)
daripada bersifat .................................. (27)
Ada dua hal yang mempunyai peranan penting dalam rentang kendali, yakni
....................................... (28) dan ................... (29)
Para ahli manajemen moderen berpendapat bahwa ukuran rentang kendali
tergantung pada ...................................... (30)
C. MEMBERI DEFINISI ATAU PENJELASAN KONSEP
Berikut ini ada beberapa konsep atau pengertian penting,. Berikan definisinya
atau jelaskan artinya, dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri!
1. Pola organisasi yang mekanistis
2. Pola organisasi yang organis
3. Departementalisasi
4. Departementalisasi fungsional
5. Departementalisasi produk
6. Departementalisasi geografis
7. Departementalisasi pelanggan
8. Departementalisasi proses/teknologi
9. Rentang kendali yang sempit
10. Rentang kendali yang lebar
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m
PEMBELAJARAN MANAJEMEN JARAK JAUHLembaga Manajemen PPM
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
2323232323PENGORGANISASIANKarakteristik Organisasi
113 - 1 - 04
D. KASUS
Para supervisor di sebuah perusahaan motor sering mengeluh.
Mereka mangatakan bahwa tidak mampu mengawasi secara efektif para
bawahannya. Menurut para supervisor hal itu disebabkan karena
(1) para bawahan tidak diseleksi secara saksama untuk menduduki posisi
mereka sekarang ini. Beberapa bawahan ternyata memiliki
ketrampilan dan keahlian yang tidak dimanfaatkan dalam pekerjaan
mereka.
(2) para supervisor mempunyai bawahan yang terlalu banyak, sehingga
menyulitkan pengawasan yang efektif. Bawahan mereka berjumlah
dua puluh sampai dua puluh lima orang.
Pertanyaan :
1. Prinsip-prinsip keorganisasian manakah yang dilanggar oleh
perusahaan ini?
2. Faktor-faktor apakah yang harus diperhitungkan dalam menentukan
Hak pengarang dil indungi undang-undang. Dilarang mengutip,
memperbanyak, menyiarkan, memperdagangkan bahan pelajaran ini, sebagian
maupun seluruhnya, dalam bentuk apapun, kecuali dengan izin tertulis dari
Lembaga Manajemen PPM.
DW/smr/05.
e-manajemen.co
m
e-manajemen.co
m