modul 1 pendahuluan.pptx
TRANSCRIPT
Pengenalan Metrologi Industri
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 1 dari 50/R.0
01.1 Konsep dasar produk mampu tukar berdasarkan spesifikasi geometri berdasarkan informasi gambar kerja, proses pembuatan, pengukuran , dan kontrol kualitasnya01.2 Metrologi ; teknis,legal,dimensi
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 2 dari 50/R.0
Kode Mata Kuliah : IMO 204Nama Mata Kuliah : Metrologi IndustriSifat Ujian
UTS : TertulisUAS : Tertulis
Waktu UjianUTS : 60 menitUAS : 90 menit
Komposisi Nilai Tugas : 0-20%Kehadiran : 5-10%Quiz : 0-20% UTS : 30-40%UAS : 40-50%
Program Studi : Teknik Mesin
Referensi :1. Taufiq Rochim, “Spesifikasi, Metrologi & Kontrol
Kualitas Geometrik”, Penerbit ITB, 20012. Bimbing H.Ir, "Pengantar Kalibrasi dan Metrologi
Dimensi di Industri” Puslit KIM - LLPI 1999. 3. BBPILM, BPPI, " Pengukuran dan Mutu Buku panduan
untuk film pendidikan dan latihan” Deperin,jakarta 1994
4. R.K. Jain - Engineering Metrology - Khenna Publishers, New Delhi India 1998.
5. J.W.F. Galyer & C.R. Shotbolt - Metrology For Engineers, SI Metric Edition , A Cassel Technical Books, London 1974.
6. Dimensional Metrology - Hand Measuring Instruments, Mahr Catalogue 1999. - Small Tools Catalogue, Mitutoyo Asia Pasific 2000.
7. DIN - Tachenbuch 11 - Normen Uber Langenmesstechnik, Beuth Verlag Gmbh Berlin, Koln 1980. T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti Metrologi IndustriSlide ke 3 dari 50/R.0
METROLOGI INDUSTRI
KEPRESISIAN GEOMETRIVS
KETERBATASAN MESIN DAN TOOL
PRODUK MAMPU TUKAR
KUALITAS, DAYA SAING
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 4 dari 50/R.0
01.1. Produk Mampu Tukar Karakteristik Produk :
◦ Karakteristik Fungsional◦ Karakteristik Geometrik ◦ Karakteristik Material
Geometri ideal produk :◦ Ukuran/dimensi yang teliti◦ Bentuk yang sempurna◦ Permukaan
Penyebab Penyimpangan –penyimpangan selama proses pembuatan yang menyebabkan tidak tercapainya bentuk geometrik ideal dari produk adalah:◦ Penyetelan mesin perkakas◦ Pengukuran geometri produk◦ Gerakan mesin perkakas◦ Keausan pahat◦ Perubahan temperatur◦ Besar gaya pemotongan T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 5 dari 50/R.0
Komponen:◦ Tidak mampu tukar◦ Mampu tukar Keuntungan : 1. Waktu perakitan dapat diperpendek 2. Tidak perlu membuat semua komponen, yang standar dapat dibeli dipasaran 3. Suku cadang dapat dibuat dalam dalam jumlah yang banyak dan ongkos relatif lebih murah, perawatan lebih mudah. 4. Produktivitas dan fleksibilitas produksi terjamin.
Pengontrolan Dimensi KomponenTiga masalah dasar industri yang berkaitan dengan geometri:
◦ Spesifikasi geometri ( gambar teknik, yang menjadi acuan pada saat proses pembuatan,perakitan dan pengukuran geometrik produk) Dimensi Bentuk dan Posisi Kekasaran /kehalusan Permukaan
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 6 dari 50/R.0
01.2.METROLOGI
Metrologi mencakup tiga hal utama
T. Mesin -Fakultas Teknologi IndustriMetrologi Industri Universitas Trisakti Slide ke 7 dari 50/R.0
Metrologi : Ilmu pengukuran besaran teknik
1. Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional misal: meter, kilogram, Kelvin, Ampere, Second, dll.
2. Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode-metode ilmiah misal: perwujudan nilai meter menggunakan sinar laser, kilogram dalam bentuk prototipe benda fisik.
3. Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai akurasi suatu pengukuran dan penyebarluasan pengetahuan tersebut
Misal: hubungan (perbandingan) antara nilai ukur sebuah mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di laboratorium standar panjang.
Pembagian dalam Metrologi
Secara umum Metrologi dikelompokkan menjadi tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan akurasi yang berbeda-beda:
1.Metrologi Ilmiah (Scientific Metrology): Metrologi yang berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar pengukuran dan pemeliharaan dari tingkat standar kerja hingga standar internasional.
2.Metrologi Industri (Industrial Metrology) :Metrologi yang bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan, produksi maupun pengujiannya.
3.Metrologi Legal (Legal Metrology) : Metrologi yang berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi perdagangan, kesehatan, keselamatan dan kepentingan umum.
Metrologi Ilmiah
BIPM ( Buro Internationale Poid & Measure) atau Pusat Internasional Timbangan dan Takaran, metrologi ilmiah dikelompokan menjadi 9 bidang teknis. yaitu:
No Bidang Teknis Satuan
1 Massa dan besaran yang terkait kg, N, Pa
2 Panjang dan Sudut m, rad
3 Waktu dan Frequensi s, Hz
4 Suhu K, % RH
5 Kelistrikan A, V, Ώ
6 Akustik dan Vibrasi dB
7 Fotometri dan Radiometri cd, lux
8 Radiasi Pengion dan Radioaktivitas Bq, Sv
9 Jumlah Zat mol
Bidang , subbidang dan standar pengukuran yang diperlukan diantaranya:
Bidang Sub-bidang Standar pengukuran yang penting
Massa dan besaran terkait
Pengukuran Massa
Standar massa timbangan Standar mass comparator
Gaya dan tekanan
Load cell, dead weight tester, force machine, torsi meter, manometer
Volume, densitas dan viskositas
Areometer gelas, glass ware, vibration densitometer, viscometer kapiler gelas, viscometer rotasi
Bidang Kelistrikan Bidang Sub-bidang Standar pengukuran yang
pentingKelistrikan dan kemagnitan
Kelistrikan DC Komparator arus kriogenis, efek Josephson dan efek Quantum, acuan diode Zener metode potensiometer, jembatan komparator dsb
Kelistrikan AC Pengubah (converter) AC/DC, kapasitor standar, kapasitor udara, induktasi standar, kompensator, wattmeter dsb
Kelistrikan frekuensi tinggi
Pengubah termal, kalorimeter, bolometer
Arus kuat dan tegangan tinggi
Tranformator pengukur arus tegangan, sumber tegangan tinggi acuan
Bidang Panjang (Dimensi)Bidang Sub-bidang Standar pengukuran
yang pentingPanjang Panjang gelombang
dan interferometerStabilized Laser, Laser Measuring System, Interfero meter system
Metrologi dimensi Gauge Block, standard scale, step gauge, height master, dial gauge , CMM, UMM dsb
Pengukuran sudut Angle block, autocollimator, rotary table, precision level, sine bar
Metrologi geometrik Kelurusan, kerataan, kesejajaran, ketegaklurusan,kebundaran dsb
Kekasaran permukaan Standar kekasaran , step height and grove srandard, Roughness Tester
Bidang Waktu,Frekuensi dan Temperatur
Bidang Sub-bidang Standar pengukuran yang penting
Waktu dan Frekuensi
Pengukur Waktu Standar frekuensi atomic Cesium, alat ukur iterval waktu
Frekuensi Standar frekuensi atomic Cesium, Isolator Kuarsa, Laser. Pencacah elektronik
Termometri Pengukur Suhu kontak
Termometer gas, titik tetap ITS 90Termometer tahanan, termokoel
Pengukur suhu non kontak
Black body suhu tinggi, radiometer kriogenis, pirometer, foto diode Si
Kelembaban Miror dew point meter atau higrometer elektronis, doble pressure/ humidity generator.
Bidang RadiasiBidang Sub-bidang Standar pengukuran
yang pentingRadiasi pengion dan radioaktif
Dosis terserap- produk Industri tingkat tinggi
Kalorimeter, high dose rate cavity terkalibrasi, disimeter dikromat
Dosis terserap- produk Kalorimeter, kamar ionisasi
Perlindungan terhadap radiasi
Kamar ionisasi, berkas/medan radiasi acuan pencacah proposional, Spektro meter neutron Borner
Radioaktif Kamar ionisasi tipe sumur (well), sumber radioaktivitas bersertifikat, spektrokopi gamma dan alpha, ditektor 4 gamma
Serat optis Bahan acuan – Serat Au
Bidang Fotometri, Radiometri dan Aliran
Bidang Sub-bidang Standar pengukuran yang penting
Fotometri dan Radiometri
Radiometri Optis Radiometer kriogenis, ditektor, sumber acuan laser stabil, bahan acuan- serat Au
Fotometri Detektor cahaya tampak, fotodioda Si, detektor efisiensi kuantum
Kalorimetri Spektrofotometer
Aliran Aliran gas (volume) Bell prover, gas meter rotary, meter gas turbin, meter transfer dengan critical nozzle.
Aliran air (volume, massa dan energi) Aliran zat cair selain air
Standar volume, standar terkait massa Coriolis, level meter, pengukur aliran induktif dan ultrasonik
Anemometri Anemometer
Bidang Akustik, Ultrasound dan Vibrasi
Bidang Sub-bidang Standar pengukuran yang penting
Akustik, Ultrasound dan Vibrasi
Pengukuran akustik dalam gas
Mikropon standar, pistonphone, mikropon, kondensor, kalibrasi suara
Akselerometri Akselerometer, tranduser gaya, vibrator, interferometer laser
Pengukuran akustik dalam cairan
Hidropon
Ultrasound Pengukur daya ultrasonik, radiation force balance
Jumlah zat Kimia lingkunganKimia klinis
CRM (Certified reference material), spektrometer massa, kromatograf
Kimia bahan Bahan murni, CRM
Kimia pangan BiokimiaMikrobiologiPengukuran keasaman
CRM
Mutu atau Kualitas : istilah yang mengandung arti relatif yang digunakan untuk menilai tingkat persesuaian suatu hal terhadap acuannya
Kontrol Kualitas : melakukan karakteristik produk yang kemudian dibandingkan dengan acuan yang dibakukan, distandarkan
Gambar Teknik :◦ Bidang Datum / Bidang acuan untuk
pengukuran ◦ Besar toleransi : penyimpangan yang
diperbolehkan alat ukur, tabel toleransi- Simbol toleransi
Contoh : 32 H7 (0+0,025 ) berarti ukuran
dasar/nominal 32 mm, penyimpangan atas 32,025 dan
penyimpangan bawah 32,000 , alat ukur mikrometer atau kaliber batas
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 18 dari 50/R.0
Penyimpangan yang diperbolehkan untuk ukuran / dimensi / sudut tanpa tanda toleransi (Toleransi Terbuka)
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
Metrologi IndustriSlide ke 19 dari 50/R.0
Tabel 2.23. Penyimpangan yang diperbolehkan bagi ukuran / dimensi tanpa tanda toleransi ( Toleransi terbuka)
Ukuran nominal (mm) 0,5 s/d 3 Di atas 3
s/d 6 Di atas 6
s/d 30 Di atas 30
s/d 120 Di atas 120 s/d
315
Di atas 315 s/d 1000
Di atas 1000 s/d
2000 Teliti ± 0,05 ± 0,05 ± 0,1 ± 0,15 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 Sedang ± 0,1 ± 0,1 ± 0,2 ± 0,3 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2
Penyimpangan yang diizinkan
Kasar ± 0,2 ± 0,5 ± 0,8 ± 1,2 ± 2 ± 3
Tabel 2.24. Penyimpangan yang diperbolehkan bagi sudut tanpa tanda toleransi ( Toleransi terbuka)
Panjang dari sisi yang pendek s/d 10 Di atas 10 s/d
50 Di atas 50 s/d 120
Di atas 120 s/d 400
dlm derajat dan menit
± 1° ± 30’ ± 20’ ± 10’ Penyimpangan yang diizinkan dlm mm tiap 100
mm ± 1,8 ± 0,9 ± 0,6 ± 0,3
02. Pengenalan Besaran Panjang
02.1 Satuan Pengukuran ,Satuan Dasar,
turunan, dan tambahan02.2 Besaran Standar Panjang
dengan satuan Dasar Meter
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Metrologi Industri
Slide ke 20 dari 50/R.0
Pengukuran : "Membandingkan suatu besaran dengan besaran acuan / standar". Syarat-syarat besaran standar : Dapat didefinisikan secara fisik. Jelas dan tidak berubah dengan waktu Dapat digunakan sebagai pembanding, dimana saja di dunia ini.
02. SATUAN PENGUKURAN
T. Mesin -Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti Metrologi Industri
Slide ke 22 dari 50/R.0
Standar Panjang tanganSatuan Radial dan Steradial
Definisi Massa, Panjang dan Temperatur
Satuan besaran massa dalam SI adalah kilogram (kg), ditetapkan dalam CGPM ke 3 th 1901, adalah:
- massa yang sama dengan massa prototipe internasiona
kilogram Satuan besaran panjang dalam SI adalah 1 meter
(m), ditetapkan dalam CGPM ke 17 th 1983 adalah:
Jarak (dimensi ) yang ditempuh sinar (Laser Merah yang berasal dari gas Argon yang di-ion-kan yang distabilkan panjang gelombangnya) pada ruang hampa selama 1/299 792 458 sekon".
Satuan besaran suhu termodinamik dalam SI adalah kelvin (k), ditetapkan dalam CGPM ke 14 th 1968, adalah:
- Kelvin, satuan temperatur termodinamik adalah fraksi 1/273,16 dari temperatur termodinamik titik tripel air.
Tabel 3.3 Nama depan untuk menyingkat penulisan angka hasil pengukuran
Besaran Turunan
Nama Satuan Standar Simbol
Luas Bidang Volume Kecepatan Percepatan Gaya Tekanan Energi (Kerja) Daya Potensial Listrik Tahanan Listrik
Meter Persegi Meter Kubik Meter Per Sekon Meter PerSekon Kuadrat Newton Pascal Joule Watt Volt Ohm
m2 m3 m/s m/s2 N; kg m/s2 Pa, N/ m2; kg/(m. s2 ) J; N.m ; kg. m2 /s2 W ; J/s ; kg. m2 /s3 V ; W/A ; kg. m2 /(s3.A) ; V/A ; kg. m2/ ( s3.A2)
Tabel 3.3 Nama depan untuk menyingkat penulisan angka hasil pengukuran