model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

20
RINGKASAN MODUL 3 MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR MODUL 4 PROSEDUR PEMBELAJARAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SD Dosen Pengampu : Zamroni Cholid, M.Pd Oleh : NAMA NIM 1. Siti Muzarongah 836758968 2. Fitriyah 836759028 3. Esti Prabawani 836766632 4. Dany Bagus Saputra 836758818 5. N. A Miftahul Huda 836772224 1

Upload: vietry-nic

Post on 15-Apr-2017

114 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

RINGKASAN

MODUL 3

MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR

MODUL 4

PROSEDUR PEMBELAJARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di SD

Dosen Pengampu : Zamroni Cholid, M.Pd

Oleh :

NAMA NIM

1. Siti Muzarongah 836758968

2. Fitriyah 836759028

3. Esti Prabawani 836766632

4. Dany Bagus Saputra 836758818

5. N. A Miftahul Huda 836772224

JURUSAN BI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

POKJAR SALATIGA

UNIVERSITAS TERBUKA1

Page 2: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

MODEL-MODEL BELAJAR DAN RUMPUN MODEL MENGAJAR

(Modul 3)

A. MODEL-MODEL BELAJAR

Dalam modul 3 ini terdapat 4 model belajar, yaitu kolaboratif, kuantum, kooperatif

dan tematik.

1. Belajar Kolaboratif (Collaborative Learning)

Dua orang atau lebih bekerja bersama , memecahkan bersama untuk mencapai

tujuan tertentu. Dalam hal ini terdapat 2 unsur terpenting yaitu:

a. Adanya tujuan yang sama

Orang yang bekerja bersama harusnya memiliki tujuan yang sama. Setiap

orang mengemukakan ide dan saling menanggapi, yang pada akhirnya dapat

mengembangkan pengetahuan bersama maupun pengetahuan masing-masing

individu.

b. Ketergantungan yang positif

Setiap anggota kelompok hanya dapat berhasil mencapai tujuan apabila

seluruh anggota bekerja sama, sehingga ketergantungan individu sangat tinggi.

Untuk meminimalis ketergantungan individu dapat dibantu dengan :

1. Beri peran khusus setiap anggota kelompok, untuk memainkan peran

sebagai pengamat, pengklarifikasi, perekam dan pendorong. Sehingga

setiap anggota berkontribusi.

2. Bagilah tugas menjadi sub-sub tugas yang diperlukan untuk melengkapi

keberhasilan tugas. Kemudian hasilnya diputuskan bersama oleh semua

anggota kelompok

Prinsip-prinsip belajar kolaboratif:

1. Mengajarkan keterampilan kerja sama

2. Kegiatan kelas ditingkatkan untuk melaksanakan kelompok yang kohesif

3. Setiap individu diberi tanggung jawab dalam kegiatan belajar

Manfaat belajar kolaboratif :

Meningkatkan pengetahuan anggota kelompok (karena adanya interaksi)

a. Pebelajar belajar memecahkan masalah bersama dalam kelompok

2

Page 3: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

b. Memupuk rasa kebersamaan, tiap individu tidak dapat lepas dari

kelompoknya, mereka harus mengenali sifat, pendapat yang berbeda dan

mampu mengolahnya

c. Meningkatkan keberanian memunculkan idea atau pendapat apabila ada

teman yang kurang memahami permasalahan untuk membantunya atau

mengajarkannya

d. Memupuk rasa tanggung jawab individu

e. Setiap anggota, merasa bahwa dirinya adalah milik kelompok, sehingga

memiliki tanggung jawab yang besar terhadap kelompok

2. Belajar Kuantum (Quantum Leaning)

Menurut Agus Nggermanto (2002), quantum learning ialah cara belajar yan

efektif sehingga mendapat hasil yang sama dengan kecepatan cahaya. Dalam

pembelajaran quantum, guru menciptakan kegiatan belajar yang bergairah dan

menyenangkan.

Unsur yang ada dalam kuantum (kebebasan, santai, menakjubkan, menyenangkan

dan menggairahkan).

Prinsipnya sugesti (positif ataupun negatif) dapat mempengaruhi hasil belajar.

Teknik untuk memberikan sugesti positif

a. Mendudukkan siswa secara nyaman

b. Memasang musik latar didalam kelas

c. Meningkatkan partisipasi individu

d. Menggunakan poster untuk memberikan kesan besar sambil menunjukkan

informasi

e. Menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pembelajaran sugesti

Prinsip-prinsip pembelajarn kuantum

1. Segalanya berbicara

2. Segalanya bertujuan

3. Berangkat dari pengalaman(siswa mengalami sebelum memberi nama untuk

sesuatu yang dipelajari)

4. Akui/hargai setiap usaha, Jika Layak Dipelajari, Maka Layak Pula Dirayakan.

Setiap keberhasilan perlu dirayakan (tepuk tangan, berteriak hore, catatan

pribadi, jempol, pujian dll)

3

Page 4: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

Manfaat belajar kuantum

a. Suasana kelas menjadi lebih menyenangkan sehingga siswa belajar lebih

bergairah

b. Siswa dapat memanfaat segala sesuatu yang ada disekitarnya sebagai

pendorong belajar

c. Siswa belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing

d. Usaha apapun yang dilakukan oleh siswa sepatutnya dihargai

3. Belajar Kooperatif (cooperative learning)

Dalam kooperatif, seseorang mencari hasil yang saling menguntungkan bagi

dirinya dan menguntungkan pula bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif

adalah pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa bekerja

bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota

lainnya.

Prinsip utama belajar kooperatf:

a. Kesamaan tujuan

Tujuan yang sama pada anak-anak dalam kelompok bembuat kegiatan belajar

lebih kooperatif.

b. Ketergantungan yang positif

Beberapa orang direkrut sebagai anggota kelompok karena kegiatan hanya dapat

berhasil jika anggota dapat bekerja bersama.

Ketergantungan antara individu dapat dilakukan dengan berbagai cara

diantaranya:

1. Beri anggota kelompok peranan khusus untuk membentuk pengamat,

peningkat, penjelas dan perekam, sehingga setiap individu berkontribusi

dalam melengkapi keberhasilan tugas

2. Bagilah tugas menjadi sub-sub tugas kemudian sub tugas dibagi antar

individu

3. Nilailah kelompok sebagai satu kesatuan yang terdiri dari individu-

individu

4. Membuat struktur tujuan kooperatif dan kompetitif

4

Page 5: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

5. Menciptakan situasi fantasi yang menjadikan kelompok bekerjasama

untuk membangun kekuatan imajinatif, dengan aturan yang ditetapkan

oleh situasi

Perbedaan belajar kooperatif dan belajar kelompok

Kooperatif Kelompok

Memiliki beragam model dan

teknik

Hanya memiliki satu model yaitu

beberapa siswa tergabung dalam

satu kelompok

Memiliki struktur, jumlah dan

teknik tertentu

Memiliki satu cara, yaitu

menyelesaikan tugas tertentu

bersama-sama

Mengaktifkan semua anggota

kelompok untuk berperan serta

dalam penyelesaian tugas tertentu

Menimbulkan gejala ketergantungan

antar anggota kelompok

Menggalang potensi sosialisasi

diantara anggotanya

Sangat tergantung dari niat baik

setiap anggota kelompok

Manfaat belajar kooperatif :1. Meningkatkan hasil belajar

2. Meningkatkan hubungan antar kelompok (interaksi dan adaptasi)

3. Meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi dalam belajar

4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan untuk belajar lebih kritis (materi rumit,

kajian proyek dan latihan memecahkan masalah)

5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan

6. Meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas

7. Relatif murah

Keterbatasan belajar kolaboratif

5

Page 6: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

1. Memerlukan waktu yang cukup

2. Memerlukan latihan

3. Model yang digunakan harus sesuai dengan materi ajar

4. Memerlukan format penilaian yang berbeda

5. Memerlukan kemampuan khusus guru untuk mengkaji berbagai teknik

pelaksanaan belajar kooperatif

4. Belajar Tematik

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang dilakukan melalui

tema sebagai pemersatu, melibatkan beberapa mata pelajaran yang berkaitan dengan

tema dan sebagai pusat perhatian yang dipergunakan untuk memahami gejala dan

konsep.

Prinsip belajar tematik adalah menggunakan tema sentral dalam kegiatan belajar

yang berlangsung. Mengkombinasikan struktur, urutan, dan strategi yang

diorganisasikan dengan baik. (Meinbach 1996)

Karakteristik pembelajan tematik

Kegiatan belajar tematik lebih banyak dilakukan melalui pengalaman langsung.

a. Memberikan pengalaman langsung

b. Berpusat pada anak (anak yang aktif), guru sebagai fasilitator

c. Menggali minat-minat umum siswa

d. Pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak

e. Menyajikan konsep dari beberapa mata pelajaran dalam satu PBM

f. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dg minat dan kebutuhan anak

Perlunya belajar secara tematik,

a. pada dasarnya siswa SD kelas awal dalam mahami suatu konsep itu secara

utuh, semakin meningkat dan terperinci serta spesifik pemahamannya terhadap

konsep tertentu dan mengembangkan kecerdasannya secara komprehensif

(dengan kemampuan menangkap/menerima)

b. Kenyataan hidup menampilkan fakta yang utuh dan tematis

c. Ada konteksnya

d. Guru SD adalah guru kelas, akan lebih mudah jika mengajarkannya secara

utuh/tidak terpisah

Manfaat belajar tematik

6

Page 7: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

1. Ada perubahan peran guru dari seorang pemimpin menjadi sebagai

fasilitatator, pembimbing dan mengarahkan

2. Siswa belajar berdasarkan pengalaman, sehingga ingatan siswa akan lebih

melekat.

3. Meningkatkan kecerdasan logika, estetika, etika dan kinestetika serta life skill

(personal, social, academic, thinking dan vocational skill)

B. RUMPUN MODEL MENGAJAR

1. Rumpun sosial

Rumpun model sosial dirancang untuk menilai keberhasilan dan tujuan akademik.

Termasuk studi sosial kebijakan publik dan memecahkan masalah. Rumpun ini

terbagi menjadi 6 yaitu:

a. Partner dalam belajar (kooperatif)

b. Investigasi kelompok (menekankan pada rencana pengaturan kelas umum atau

konvensional)

c. Bermain peran (siswa diajak memahami, berperan, dan memecahkan masalah

sosial yang efektif)

d. Inkuiri yurisprudensi (memahami dan mengidentifikasi masalah kebijakan

publik)

e. Kepribadian dan gaya belajar

f. Inkuiri sosial (mengajarkan informasi, konsep, cara pikir, dan studi tentang

nilai sosial dengan memberi tugas yang menggabungkan kognitif dan social.

2. Rumpun model pemprosesan informasi

Rumpun ini menekankan cara meningkatkan pembawaan seseorang

memahami dunia dengan memperoleh dan mengorganisasikan data, memahami

masalah dan mencari pemecahannya, serta mengembangkan konsep-konsep dan

bahasa untuk menyampaikannya.

Dalam rumpun model ini terdapat 8 sub model

a. Model induktif

Pebelajar belajar untuk mendapatkan dan mengorganisasikan informasi, serta

menciptakan dan menguji hipotesisi yang mendeskripsikan hubungan diantara

serangkaian data.

b. Pencapaian konsep

7

Page 8: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

c. Inkuiri ilmiah

d. Latihan inkuiri

e. Mnemonic (strategi mengingat dan mengasimilasi informasi)

f. Sinektik (workshop) memiliki dampak pengiring untuk menampilkan kerja

kolaboratif dan belajar kelompok

g. Pengorganisasi awal (advance organizer)

h. Penyesuaian dengan pebelajar

3. Rumpun model Personal

Rumpun ini dimulai dari pandangan tentang harga diri individu

a. Pengajaran nondirektif

Model ini digunakan dengan beberapa cara :

1. Digunakan sebagai model dasar untuk melaksanakan seluruh model

pendidikan

2. Dikombinasikan dengan model lain untuk meyakinkan bahwa kontak

dilakukan dengan pebelajar

3. Digunakan ketika pebelajar merencanakan proyek belajar mandiri maupun

kooperatif

4. Digunakan sebagai periodik ketika memberikan konseling kepada pebelajar

b. Peningkatan harga diri

4. Rumpun model sistem perilaku

Rumpun model ini tebagi lagi menjadi sub sub model yaitu:

1. Belajar tuntas dan pembelajaran terprogram

2. Pembelajaran langsung

3. Belajar melalui simulasi, latihan dan latihan mandiri

PROSEDUR PEMBELAJARAN

8

Page 9: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

(Modul 4)

1. Kegiatan Pra Pelajaran

Pra pelajaran pelajaran biasa disebut juga dengan pra instruksional atau

pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa mengikuti

pelajaran

Upaya yang dilakukan guru pada tahap prapembelajaran adalah :

a. Menciptakan sikap dan suasana kelas yang menarik

b. Memeriksa kehadiran siswa

c. Menciptakan kesiapan belajar siswa (fasilitas yang diperlukan, menciptakan

kondisi yang meningkatkan perhatian siswa, menggunakan berbagai media

pembelajaran, mengontrol seluruh kegiatan siswa dari awal sampai akhir dll)

d. Menciptakan suasana belajar yang demokratis (CBSA= Cara siswa Belajar

Aktif)

2. Kegiatan Awal Pembelajaran

Dilaksanan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki kegiatan inti

pembelajaran. Tujuannya untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa

dalam mengikuti pembelajaran, memeberikan gambaran yang jelas tentang batas-

batas tugas atau kegiatan yang akan dipelajari. Kegiatan yang dilakukan dalam awal

pembelajaran diantaranya:

a. Menimbulkan motivasi dan perhatian siswa

b. Memberi acuan

1. Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau garis besar

materi yang akan dipelajari

2. Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh siswa

c. Membuat Kaitan

1. Mengajarkan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari

sebelumnya

2. Menunjukkan manfaat materi yang telah dipelajari

3. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi

yang akan dibahas

d. Melaksanakan tes awal

9

Page 10: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

Dalam kegiatan awal pembelajaran, guru hendaknya:

1. Memahami latar belakang siswa(pengetahuan)

2. Dapat menarik perhatian siswa sehingga perhatian siswa terpusat pada

pelajaran yang akan diikutinya

3. Dapat memberikan bimbingan belajar secara kelompok maupun individu

4. Dapat menciptakan interaksi edukatif yang efektif

5. Memberikan penguatan pada siswa

6. Menanamkan disiplin pada siswa

3. Kegiatan Inti Dalam Pembelajaran

Kegiatan inti merupakan proses pembentukan pengalaman dan kemampuan

siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu Kegiatan

inti merupakan implementasi dari strategi dan pendekatan belajar.

Dalam kegiatan inti, terdapat tiga bentuk model Pembahasan materi pelajaran dalam

pembelajaran yaitu: klasikal, kelompok dan perseorangan.

a. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran klasikal

Dalam proses pembelajaran, guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif).

Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa lebih

banyak mendengarkan atau bertanya.

Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal:

1. Sistematis

2. Perhatian dan aktivitas

3. Media pembelajaran

4. Latihan atau penugasan

Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal:

1. Menyajikan bahan pelajaran dengan ceramah bervariasi

2. Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan

pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran

Pada akhir pembelajaran klasikal, guru :

1. Meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal atau member pertanyaan

2. Menyimpulkan bahan pelajaran yang telah dipelajari. (dibuat oleh siswa

dengan bantuan guru)

10

Page 11: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

b. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran kelompok

Kelompok : Jumlah siswa 4-6 orang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

belajar. Pembelajaran kelompok sering disebut dengan kooperatif

Prinsip-Prinsip Belajar kelompok :

1. Adanya topik dan permasalahan

2. Pembentukan kelompok

3. Kerja sama

4. Perhatian

5. Motivasi

6. Sumber belajar dan fasilitas

7. Latihan dan tugas

11

Kegiatan Inti dalam pembelajaran KlasikalKegiatan Awal:Memberitahu tujuan/ kompetensi yang akan dicapai Menyampaikan tahapan kegiatan

Penyajian dan Tanya

Jawab

Kegiatan Inti

Asosiasi dan Ilustrasi

Kegiatan Akhir

Kesimpulan

Aplikasi

SistematisPerhatianInteraktifPenggunaan mediaLatihan/tugas

Page 12: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

c. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran perseorangan

12

Kegiatan Inti dalam pembelajaran KelompokKegiatan Awal:Memberitahu tujuan/ kompetensi yang akan dicapaiMengelompokkan siswaMenjelaskan tahapan kegiatan

Perumusan topik/masalah

Kegiatan Inti Identifikasi

maslah

Kegiatan Akhir

Kesimpulan

Penggunaan mediaMotivasiPerhatianInteraktifBimbingan Kooperatif

Penyusunan Laporan

Analisis Maslah

Presentasi kelompok

Page 13: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

Kegiatan inti dalam pembelajaran perseorangan, yang perlu dilakukan guru adalah :

1. Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran yang akan ditugaskan

kepada siswa

2. Memberikan lembaran atau tugas

3. Memantau dan menilai kegiatan siswa

Pada kegiatan akhir, guru memeriksa dan menilai tugas atau latihan, serta

memberikan balikan dan kesimpulan terhadap pekerjaan siswa

4. Kegiatan akhir pembelajaran

Dalam kegiatan akhir, yang perlu dilakukan adalah:

a. Meninjau kembali penguasaan siswa

Yang perlu diperhatikan dalam hal ini, sebaiknya memperhatikan kriteria

sebagai berikut:

1. Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi dasar

2. Singkat, jelas dan mudah dipahami

3. Kesimpulan tidak keluar dari topik yang ditugaskan

4. Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin

b. Melaksanakan penilaian

13

C. Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran perseorangan (remidi dan pengayaan)Kegiatan Awal:

Memberitahu tujuan/ kompetensi yang akan dicapaiMenyampaikan tahapan kegiatan

Informasi Singkat

Kegiatan Inti Pengerjaan

tugas

Kegiatan Akhir

Kesimpulan

Penggunaan sumber belajarMotivasiPerhatianInteraktifBimbingan Pemberian penguatan

Penilaian

Monitoring kegiatan

Balikan

Page 14: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

5. Kegiatan tindak lanjut pembelajaran

Kegiatan ini dapat dilakukan diluar jam pelajaran, sesuai dengan alokasi waktu yang

tersedia.

Kegiatan tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan penguasaan

siswa terhadap kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa:

a. Memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan dirumah

b. Membahas kembali bahan pelajaran yang belum dikuasai oleh siswa

c. Membaca materi pelajaran tertentu

d. Memberikan motivasi atau bimbingan belajar

e. Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang.

KESIMPULAN

Belajar kolaboratif tidak sama dengan kerja kelompok. Kerja kelompok

menekankan pada adanya pembagian kerja untuk menyelesaikan suatu tugas.

Belajar kolaboratif ada ketergantungan antar anggota untuk keberhasilan tugas

kelompok dalam berkompetensi dengan kelompok lain. Belajar quantum intinya

adalah belajar yang menyenangkan. Belajar kooperatif pebelajar saling bekerja

sama dalam hal yang saling bantu untuk menyelesaikan tugas masing-masing .

Belajar tematik menggabungkan beberapa mata pelajaran

Rumpun model belajar ada 4 yaitu : model sosial, pemrosesan informasi,

personal dan model sistem perilaku. Model sosial dirancang untuk menilai

keberhasilan dan tujuan akademik, termasuk studi tentang nilai-nilai sosial,

kebijakan publik dan memecahkan konflik tujuannya untuk membentuk masyarakat

yang belajar. Model pemrosesan informasi menekankan pada cara meningkatkan

pembawaan seseorang memahami dunia dengan memperoleh dan

mengorganisasikan data, memahami masalah, memecahkannya dan

mengembangkan konsep dan bahasa untuk menyampaikan. Model personal

14

Page 15: model belajar dan prosedur pembelajaran modul 3 dan 4

dimulai dari pandangan diri sendiri tentang keberhasilan pendidikannya. Model

sistem perilaku biasa disebut dengan teori belajar sosial yang memodifikasi

perilaku dalam merespon informasi tentang seberapa jauh keberhasilan tugas-tugas

yang diinginkan.

Prosedur pembelajaran terbagi menjadi lima yaitu, pra pembelajaran, awal,

inti, akhir dan tindak lanjut pembelajaran.

15