mkalah kimia

25
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karbon,hydrogen dan oksigen merupakan unsure yang paling lazim terdapat dalam system kehidupan.Nitrogen merupakan unsure ke empat.Nitrogen dijumpai dalam protein,dan asam nukleat,maupun dalam banyak senyawa lain yang terdapat baik dalam tumbuhan ,maupun hewan.dalam bab ini,akan dibahas amina,senyawa organic yang mengandung atom-atom nitrogen trivalent,yang terikat pada satu atom karbon atau lebih : R- NH2,R2NH atau R3N. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,dan banyak amina mempunyai kereaktivan fali.misalnya dua dari stimulant alamiah tubuh dari system saraf simpatetik (melawan atau melarikan diri)adalah merepinafrina dan epinafrina. Baik norepinafrina maupun epinafrina adalah dua fenil etil amina.Sejumlah dua fenil etil amina lain bertindak terhadap reseptor-reseptor simpatetik.Senyawa senyawa ini dirujuk sebagai amina simpatomimetik karena senyawa senyawa ini,sampai batas tertentu,meniru kerja faali norepinafrina dan epinafrina. Sebelum tahun masehi,senyawa efedrina di extrak dari tanaman mahuanjg di tiongkok dan digunakan sebagai obat.sekarang,senyawa ini merupakan obat peluruh dahak yang aktiv dalam obat tetes hidung dan obat flu.efedrin menyebabkan 1

Upload: husna-rida

Post on 25-Nov-2015

126 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah Karbon,hydrogen dan oksigen merupakan unsure yang paling lazim terdapat dalam system kehidupan.Nitrogen merupakan unsure ke empat.Nitrogen dijumpai dalam protein,dan asam nukleat,maupun dalam banyak senyawa lain yang terdapat baik dalam tumbuhan ,maupun hewan.dalam bab ini,akan dibahas amina,senyawa organic yang mengandung atom-atom nitrogen trivalent,yang terikat pada satu atom karbon atau lebih : R-NH2,R2NH atau R3N. Amina tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan,dan banyak amina mempunyai kereaktivan fali.misalnya dua dari stimulant alamiah tubuh dari system saraf simpatetik (melawan atau melarikan diri)adalah merepinafrina dan epinafrina. Baik norepinafrina maupun epinafrina adalah dua fenil etil amina.Sejumlah dua fenil etil amina lain bertindak terhadap reseptor-reseptor simpatetik.Senyawa senyawa ini dirujuk sebagai amina simpatomimetik karena senyawa senyawa ini,sampai batas tertentu,meniru kerja faali norepinafrina dan epinafrina. Sebelum tahun masehi,senyawa efedrina di extrak dari tanaman mahuanjg di tiongkok dan digunakan sebagai obat.sekarang,senyawa ini merupakan obat peluruh dahak yang aktiv dalam obat tetes hidung dan obat flu.efedrin menyebabkan menyusutnya membrane hidung, yang membengkak dan menghampat keluarnya lendir hidung.

B.Rumusan Masalaha) Apakah yang dimaksud eter, amina, dan amida ?b) Bagaimana struktur eter, amina, dan amida ?c) Apa sifat fisis eter, amina, dan amida?d) Apa sifat kimia eter, amina, dan amida?e) Apa kegunaan eter, amina, dan amida?f) Apa bahaya atau dampak eter, amina, dan amida?

C. Batasan MasalahPenulisan makalah ini dibatasi pada pengertian, struktur, kegunaan, dan dampak atau bahaya dari senywa eter, amina, dan amida. D.Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan senyawa eter, amina, dan amida dalam ilmu kimia. E.Manfaat PenulisanDengan adanya makalah ini, maka diharapkan nantinya pembaca akan lebih mengetahui dan mengerti apa yang dimaksud senyawa eter, amina, dan amida. Serta mengetahui Kegunaan dan dampak senyawa tersebut.

BAB IIKAJIAN TEORIA. Senyawa Eter

Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus ROR', dengan R dapat berupa alkil maupun aril.[1] Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter (etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia, karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin. Struktur dan ikatanEter memiliki ikatan C-O-C yang bersudut ikat sekitar 110 dan jarak C-O sekitar 140 pm. Sawar rotasi ikatan C-O sangatlah rendah. Menurut teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen pada senyawa eter adalah sp3.Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga hidrogen yang berada pada posisi alfa relatif terhadap eter bersifat lebih asam daripada hidrogen senyawa hidrokarbon. Walau demikian, hidrogen ini kurang asam dibandingkan dengan alfa hidrogen keton. Tatanama EterI. IUPAC Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.Contoh :

Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.Contoh: :

Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.Contoh: :

Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.Contoh: :

II. Trivial Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).Contoh :

Tambahkan akhiran eter setelah nama-nama subtituen.Contoh :

Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.1. Sifat fisik dankimia Sifat Fisik Eter adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan bau yang khas. Eter tidak larut air, akan tetapi larut dalam pelarut nonpolar. Eter mudah terbakar dengan nyala bening yang jernih karena uap eter membentuk campuran yang eksplosif dengan udara. Eter dapat melarutkan lemak, minyak, resin, alkaloid, brom, dan iod. Sifat KimiaA. OksidasiOksidasi suatu eter dengan campuran kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan aldehida.Contoh: :

B. Reaksi dengan asam sulfat Eter dapat bereaksi dengan asam sulfat menghasilkan suatu alcohol dan asam alkana sulfonat.Contoh :

C. Reaksi dengan asam iodide Eter dapat bereaksi dengan asam iodida menghasilkan campuran alkohol dengan alkil halida.Contoh :

D.HidrolisisHidrolisis dengan asam sulfat suatu eter akan menghasilkan alkohol.Contoh: :

E.HalogenasiEter dapat mengalami reaksi substitusi oleh halogen. Substitusi terjadi pada atom H.Contoh :

Pembuatan dan Kegunaaneter Pembuatan Etera. Mereaksikan alkil halida dengan alkoksidaEter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.Contoh :b. Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksidaAlkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.Contoh :c. Dehidrasi alkohol primerEter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupana. Kegunaan Eter digunakan sebagai pelarut. Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi. Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.b. DampakPada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

B. Senyawa AminaAmina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air. Seperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer, sekunder dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda dari alkohol. Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen yang terikat pada karbon yang mengandung hidroksil., namun amina diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung pada atom nitrogen (Stoker, 1991).

Sifat Fisis AminaNamaStrukturTitik Didih oCKelarutan dalam air

MetilaminaCH3NH2-6.3

Dimetilamina(CH3)2NH 7.5

Trimetilamina(CH3)3N3

EtilaminaCH3CH2NH217

BenzilaminaC6H5CH2NH2185

AnilinaC6H5NH218437 /100 ml

Sifat basa amina Amina, seperti amoniak, memberikan reaksi alkali dalam larutan air danmembentuk garam dengan asam.

Tata nama1. Cara I.U.Cuntuk amina primer dipakai nama hidrokarbon dimana akhiran adiganti dengan amina2. Nama mono aminadinyatakan dengan kata amina didahului nama gugusatau gugus gugus3. Bagi poli aminadipakai nama hidrokarbon asal dibubuhi akhiran di amina,triamina,dsb.

4. Untuk gugus NH2dapat dipakai nama amino5.Senyawa senyawaan ammonium kwartener yang dianggap sebagaiturunan dari senyawaan ammonium dimana ke 4 H diganti dengan alkil.

Pembuatan Amina Cara Reaksi Reduksi

A. Pembuatan amina primerUntuk pembuatan amina primer, reaksi terjadi dalam dua tahapan. Pada tahapan pertama, terbentuk sebuah garam dalam hal ini, etilamonuim bromida. Garam ini sangat mirip dengan amonium bromida, kecuali bahwa salah satu atom hidrogen dalam ion amonium telah diganti oleh sebuah gugus etil.Dengan demikian, ada kemungkinan untuk terjadinya reaksi reversibel (dapat balik) antara garam ini dengan amonia berlebih dalam campuran.Amonia mengambil sebuah atom hidrogen dari ion etilamonium sehingga menjadikannya amina primer, yakni etilamina.Semakin banyak amonia yang terdapat dalam campuran, semakin besar kemungkinan terjadi reaksi selanjutnya.

B. Pembuatan amina sekunderReaksi di atas tidak berhenti setelah amina primer terbentuk. Etilamina juga bereaksi dengan bromoetana dalam dua tahapan yang sama seperti reaksi sebelumnya.Pada tahap pertama, terbentuk sebuah garam kali ini, dietilamonium bromida. Anggap garam yang terbentuk ini adalah amonium bromida dengan dua atom hidrogen yang digantikan oleh gugus-gugus etil.C. Pembuatan amina tersierSetelah amina sekunder terbentuk, reaksi masih belum berhenti. Dietilamina juga bereaksi dengan bromoetana dalam dua tahapan yang sama seperti pada reaksi sebelumnya. Reaksi Substitusi Dengan Amina

Ikatan Dalam AminaIkatandalamsuatuaminaberanalogilangsungdenganikatandalamamonia,suatuatomnitrogen sp3 yang terikat pada tiga atom atau gugus lain (H atau R) dan dengan sepasang elektronmenyendiridalamorbitalsp3 yangtersisa.

Dalamgaramaminaataugaramamoniumkuartener,pasanganelektronmenyendirimemembentukikatansigmakeempat.Kationberanalogidenganion amonium.

Suatu molekul amina dengan tiga gugus berlainan yang terikat pada nitrogen akan bersifat kiral;namin,enantiomer dari sebagian besar senyawa amina tidak dapat diisolasi karena terjadinya inverse yang cepat antara bayangan-bayangan cermin pada temperatur kamar. Inversi itu berlangsung lewat keadaan-transisi datar (nitrogen sp2). Akibatnya ialah piramida nitrogen itu menjentik sehingga dindingdalam menjadi dinding luar, mirip payung yang terhenbus angin kencang. Energi yang diperlukan untuk inversi ini sekitar 6 kkal/mol, kira-kira dua kali energi untuk rotasi mengelilingi ikatan sigma karbon-karbon.Jika suatu nitrogen amina mempunyai tiga substituen yang berlainan dan pengubahan timbalbalik antara kedua struktur bayangan cermin itu terhalang, maka dapatlah diisolasi sepasang enantiomer. Basa Troger adalah suatu contoh molekul semacam itu. Titian metilena antara kedua nitrogen mencegah pengubahan timbalbalik (inverkonversi) antara banyangan cermin, sehingga basa Troger dapat dipisahkan menjadisepasang enantiomer.Kasus lain dimungkinkan adanya enantiomer yang dapat diisolasi ialah pada garam amonium kuterner. Senywa ini secara struktur mirip senywa yang mengandung atom karbon sp3. Jika empat gugus yang berlainan terikat pada nitrogen, ion itu akan bersifat kiral dan garam itu dapat dipisah sebagai enantiomer enantiomer.

Penggunaan amina dalam sintesisSintesis senyawa yang mengandung nitrogen mendapatkan perhatian khusus dari para ahli kimia organik yang berkecimpung dalam farmakologi dan ilmu pngetahuan biologis lainnya, karena banyak biomolekul yang mengandung nirogen. Sebagian besar yang digunakan untuk mensintesis senyawa nitrogen dari amina telah dibahas dalam buku lain.Banyak reaksi amina adalah hasil serangan nukleofilik oleh elektron menyendiri dari nitrogen amina. Reaksi substitusi suatu amina dengan alkil halida adalah suatu contoh dari amina yang bertindak sebagai suatu nukleofil. Amina dapat juga digunakan sebagai nukleofil dalam reaksi substitusi asil nukleofilik. Jika derivat asam karboksilat merupakan reagensia karbonilnya, maka diperoleh amida sebagai produk. Jika reaksi karbonil berupa aldehid atau keton, produknya dalam amina (dari amina primer, RNH2) atau suatu enamina (dari suatu amina sekunder, R2NH). -NR3+OH-) merupakan suatu teknik sintetik lain. Eliminasi Hofmann dari amonium kuarter hidroksida, lebih berguna sebagai suatu alat analitis dari pada suatu alat sintetik, karena dihasilkan campuran alkena. (juga, suatu reaksi eliminasi alkil halida merupakan jalur yang lebih mudah menuju alkena di laboratorium). Bahkan spektroskopi nmr telah lebih bayak digunakan sebgai suatu alat bantu dalam suatu struktur dari pada eliminasi Hofmann. Di pihak lain,pengubahan suatu arilamina menjadi garam diazonium yang disusul reaksi substitusi, sangat berguna dalam sitesis organik, dan untuk memeriksa tipe senyawa yang mudah diperoleh dari garam arildiazonium. Amina.Sebagai.Pelembut.PakaianTurunan amina rantai panjang dalam hal ini garam kuraterner ammonium yang mengandung setidaknya satu gugus amina rantai panjang bersifat larut dalam air dan aktif secara biologis. Penambahan gugus amina rantai panjang membuatnya sulit larut dalam air namun tetap dapat didispersikan dalam air. Penggunaan senyawa tersebut paling umum pada industri pelembut pakaian dimana garam tersebut melekat pada permukaan pakaian dan memberi kesan lembuta terhadap tangan (Reck, 1962). Amina Sebagai Anti Iritasi Pada Shampo Turunan amina rantai panjang yaitu Stearil Dimetil Amin Oksida telah dilaporkan digunakan sebagai anti iritasi pada shampo yang menggunakan bahan dasar natrium lauril sulfat dan zink pyridinethion.Stearil dimetil amin oksida juga telah dilaporkan bertindak sebagai anti iritasi terhadap shampo yang menggunakan garam lauril sulfat lain beserta turunannya seperti kalium lauril sulfat atau natrium lauril eter sulfat dan juga garam alkil sulfat lainnya seperti gliseril alkil sulfat dan alkil aril sulfat (Gerstein, 1977).

Amina Sebagai Pelumas Pelumas digunakan pada kendaraan untuk memperkecil gesekan antara bagian yang bergerak pada mesin mobil seperti keramik dan logam. Aditif yang digunakan pada umumnya adalah zink dialkil ditiofosfat (ZDDP) namun senyawa tersebut bmemberikan kontribusi besar terhadap emisi partikulat sulfur dan fosfor ke udara serta menjadi racun katalis pada catalytic converter sehingga perlu ditemukan penggantinya.Sebagai pengganti telah dilaporkan turunan senyawa oleilamina dan stearilamina yang direaksikan dengan asam sitrat dan asam suksinat telah menunjukkan sifat pelumas yang baik (Kocsis, 2010). Amina sebagai Obat Parasit Leishmania Formulasi lemak sebagai obat anti Leishmania telah dilaporkan sebagai terapi yang efektif serta mengurangi efek racun dalam tubuh. Dalam hal ini, Liposom yang dicampurkan dengan phosphatidylcoline (PC) dan stearilamina (SA) telah terbukti memiliki aktivitas anti protozoa secara in vitro terhadap parasit Trypanosoma cruzi,Trypanosoma Brucei Gambiense dan secara in vivo terhadap parasit Toxoplasma Gandii dan L Donovani (Banerjee, 2007).

C. Senyawa Amida Amida adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsional yang terdiri dari gugus asil (RC=O) terkait dengan atom Nitrogen (N). Istilah ini mengacu baik untuk kelas senyawa dan kelompok fungsional dalam suatu senyawa. Istilah inijuga merujuk amida untuk membentuk terdeprotonasi amonia (NH3) atau amina, sering direpresentasikan sebagai R2N-anion.

Amida merupakan salah satu turunan dari asam karboksilat. Turunan-turunan asam karboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus yang melekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik, yang berarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asil halida adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimia diubah ke jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harus mengikuti bahwa amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.Amida juga senyawa yang sangat tidak reaktif. Amida tidak bereaksi dengan ion halida, ion karboksilat, alkohol, atau air karena dalam setiap kasus, nukleofil yang masuk adalah basa lemah dari gugus amida. Tata Nama AmidaUntuk pemberian nama senyawa amida adalah dengan menyebutkan berdasarkan nama asam tempat ia berasal dan kemudian di akhiri dengan akhiran amida.Contoh :CHCONH2= metanamidaCH3CONH2= eteanamidaCH3CH2CONH2= propanamidaSedangkan untuk rantai yang bercabang, pemberian nama pada amida karbon pada CONH2 dianggap sebagai atom karbon nomor 1, contoh :

Sifat-Sifat Fisik Amida Titik didihnya tinggiAmida mudah membentuk ikatan hidrogen sehingga titik didihnya tinggi dibandingkan senyawa lain dengan bobot molekul yang sama, namun bila terdapat subtituen aktif pada atom nitrogennya maka titik didih dan titik lelehnya cenderung menurun karena kemampuan untuk membentuk ikatan hidrogen juga menurun. Polar Mudah larut di dalam air karena dengan adanya gugus C=O dan N-H memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen. Umumnya berupa padat pada suhu kamar.

Sifat Kimia AmidaAmida bereaksi dengan nukleofil, misalnya dapat dihidrolisis dengan air. Amida dapat direduksi dengan litium anhidrida menghasilkan amina. Kegunaan Amida Amida yang sangat terkenal adalah ureum (urea), yaitu suatu diamida dari suatu asam karbonat. Urea merupakan padatan kristal tak berwarna, dan merupakan hasil akhir metabolisme protein. Orang dewasa rata-rata menghasilkan 30 g urea dalam air seni-nya sehari-hari. Urea dihasilkan besar-besaran untuk pupuk.pada tanaman-tanaman pertanian dan perkebunan. Urea juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat dan plastik.Turunan-turunan asamkarboksilat memiliki stabilitas dan reaktifitas yang berbeda tergantung pada gugus yangmelekat pada gugus karbonil. Stabilitas dan reaktifitas memiliki hubungan terbalik, yangberarti bahwa senyawa yang lebih stabil umumnya kurang reaktif dan sebaliknya. Karena asilhalida adalah kelompok paling tidak stabil, masuk akal bahwa senyawa ini dapat secara kimiadiubah ke jenis lain. Karena amida adalah jenis yang paling stabil, secara logis harusmengikuti bahwa amida tidak dapat dengan mudah berubah menjadi jenis molekul lain.Stabilitas semua jenis asam karboksilat derivatif umumnya ditentukan oleh kemampuankelompok fungsional untuk menyumbangkan elektron ke seluruh molekul. Pada dasarnya,semakin elektronegatifatom atau kelompok yang melekat pada gugus karbonil maka molekulakan kurang stabil. Hal ini mudah menjelaskan fakta bahwa asil halida yang paling reaktifkarena halida biasanya cukup elektronegatif. Pembuatan AmidaAmida umumnya disintesis di laboratorium melalui beberapa cara :1. Reaksi anhidrida dengan ammonia2. Reaksi ester dengan ammonia3. Reaksi klorida asam dengan ammonia4. Pemanasan garam ammonium karboksilat Kegunaan AmidaSenyawa amida memiliki kegunaan yang luas dalam kehidupan antara laindapat berguna dalam pembuatan obat-obatan seperti sulfoamida yang digunakan untukmelawan infeksi dalam tubuh manusia, sebagai zat antara dalam pembuatan amina,sebagai bahan awal dalam pembuatan suatu polimer seperti palmitamida yangdigunakan sebagai bahan penyerasi pada penguatan karet alam dengan silika. Ada juga Formamidayang digunakan sebagai pelarut dan juga untuk bahan pelunak. Dan Asetamidabanyak sekali diperlukan dalam sintesis senyawa organik, baik sebagai pereaksi maupun pelarut dan juga untuk bahan pembasah. Dampak senyawa amida Mudah terbakar Korosif

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan A. Senyawa eter, amina, dan amidaB. Pengertian senyawa eter, amina, dan amidaC. Sifat - sifat senyawa eter, amina, dan amidaD. Tata nama senyawa eter, amina, dan amidaE. Kegunaan dan dampak senyawa eter, amina, dan amida Saran Kritik dan saran yang mendukung sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA id.wikipedia.org/wiki/Eter- hayati12-nurul93.blogspot.com/2013/.../amida.ht...- adamkimiasuka.blogspot.com/.../amida-kimia-orga... domas09.blogspot.com/.../makalah-kimia-organik sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/.../eter/ rolifhartika.wordpress.com/kimia...eter/pembuatan...-

19